bab iii potret penggunaan energi / identifikasi potensi penghematan

advertisement
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
BAB III
POTRET PENGGUNAAN ENERGI /
IDENTIFIKASI POTENSI PENGHEMATAN
ENERGI
3.1.SISTEM KELISTRIKAN
Listrik digunakan untuk keperluan penerangan pabrik maupun kantor dan untuk
menggerakkan motor-motor listrik dari komponen proses pembuatan tekstil.
Energi listrik ini sepenuhnya diperoleh dari PT PLN (Persero). Daya listrik yang
dipasok oleh PT PLN (Persero) ke industri tekstil PT X adalah sebesar 414 kVA
digunakan untuk mengoperasikan beberapa beban pada industri dan penerangan.
Sumber daya listrik yang disalurkan ke PT X melalui saluran disribusi
tegangan menengah(SUTM) 20 kV ke tegangan rendah (TR) 380 V/220 V
melalui Transformator milik PLN yang berada di Gardu Induk berlokasi dalam
area PT X. Kemudian dengan melalui panel incoming ke MDP selanjutnya listrik
didistribusikan ke proses produksi, penerangan dan pemakaian sendiri (gambar
satu garis pada kelistrikan dapat dilihat pada gambar 2.1). PT X saat ini
menggunakan sumber tenaga listrik hanya dari PLN dan tidak menggunakan
sumber tenaga listrik cadangan seperti generator set.
Beban
utama
MDP
adalah
1
unit
boiler,
mesin-mesin
softwinding,twisting,machoner, dyeing, rewinding, kompressor, dan sebagian
untuk penerangan. Setiap mesin produksi mempunyai beberapa motor yang
berukuran kecil.
Adapun tingkat tegangan yang digunakan di PT X terdiri atas 2 yaitu
untuk sebagian mesin-mesin proses industri menggunakan phase 3, tegangan
380V/220 V dan sebagian lagi menggunakan sistem phase 3 tegangan 220 V/ 110
UNIVERSITAS MERCU BUANA
16
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
V. Dengan kondisi ini, PT X menggunakan Trafo step down dengan kapasitas 400
kVA, 220 V/ 110 V, dengan sumber tegangan diambil dari MDP pada ACB 600
A.
Panel MDP telah dilengkapi dengan kapasitor bank, yang nilai faktor
daya yang tertulis pada panel mencapai 0,99 atau hampir 1. Namun pengukuran
dengan Power Quality Analyzer, faktor daya terlihat berfluktuasi di bawah nilai
0,85.
Hampir semua motor-motor induksi belum menggunakan inverter.
Namun, untuk motor-motor ukuran besar (>20 kW) sebaiknya harus
menggunakan inverteruntuk mencapai kondisi faktor daya yang diharapkan yaitu
berkisar antara 0,8 sampai 0,9 (masih ada beberapa motor-motor yang faktor
dayanya rendah).Kondisi ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk penghematan
energi meningkatkan efisiensi kerja dari mesin-mesin.
3.1.1.Pengukuran Kualitas Daya Listrik
Pada gambar 3.1 terlihat pengukuran dilakukan langsung pada panel MDP,
dengan menggunakan alat ukur besaran listrik merk HIOKI tipe 3286-20.
Gambar 3.1 Pengukuran MDP dan komponen-komponen listrik penunjang
UNIVERSITAS MERCU BUANA
17
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
Pengukuran juga dilakukan dengan menggunakan Power Quality Analyzer merk
HIOKI tipe 3197 (gambar 3.2) selama 4 jam pada MDP.
Gambar 3.2 Pengukuran pada MDP menggunakan alat merk HIOKI tipe 3197
Pengukuran besaran listrik dilakukan pada beberapa lokasi lainnya sebagai
berikut:
a. Pengukuran dengan HIOKI 3286-20 pada :
•
Kompresor Sanko (dengan hasil seperti diberikan pada tabel 3.1)
•
Mesin Centrifugal (dengan hasil seperti diberikan pada tabel 3.2)
•
Cheese Drayer 2 (dengan hasil seperti diberikan pada tabel 3.3)
•
Soft Winding (dengan hasil seperti diberikan pada tabel 3.4)
Data Pengukuran Tabel 3.1 Kompresor Sanko
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Parameter
Daya aktif, P (kW)
Daya reaktif, Q (kVAr)
Daya kompleks, S (kVA)
Tegangan (Volt)
Arus (Ampere)
Faktor daya, cos φ
THD tegangan, %
THD arus, %
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Fasa R
5,4
10,02
11,3
392
16,7
0,4
1,1
8,2
Fasa S
10,2
1,6
10,2
396
15,1
0,9
1,7
16,2
Fasa T
6,5
8,3
10,6
393
15,5
0,6
1,3
16,2
18
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
Data Pengukuran Tabel 3.2 Centrifugal
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Parameter
Daya aktif, P (kW)
Daya reaktif, Q
(kVAr)
Daya kompleks, S
(kVA)
Tegangan (Volt)
Arus (Ampere)
Faktor daya, cos φ
THD tegangan, %
THD arus, %
Fasa R
3,26
Fasa S
3,15
Fasa T
3,15
1,60
1,52
1,50
3,63
3,50
3,09
210
17,3
0,9
1,4
27
210
16,7
0,9
1,4
30
210
16,7
0,9
1,5
34
Data Pengukuran Tabel 3.3 Cheese Drayer 2
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Parameter
Daya aktif, P (kW)
Daya reaktif, Q
(kVAr)
Daya kompleks, S
(kVA)
Tegangan (Volt)
Arus (Ampere)
Faktor daya, cos φ
THD tegangan, %
THD arus, %
Fasa R
14,6
Fasa S
17,2
Fasa T
12,6
14,9
17,4
35,5
20,9
24,5
37,6
397
52,8
0,7
1,5
3,4
397
61,9
0,7
1,5
3,4
397
54,8
0,7
1,5
3,6
Data Pengukuran Tabel 3.4Soft Winding
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Parameter
Daya aktif, P (kW)
Daya reaktif, Q
(kVAr)
Daya kompleks, S
(kVA)
Tegangan (Volt)
Arus (Ampere)
Faktor daya, cos φ
THD tegangan, %
THD arus, %
Fasa R
0,47
Fasa S
0,07
Fasa T
0,54
0,32
0,60
0,28
0,57
0,60,
0,60
210
2,73
0,8
1,6
2,3
211
2,88
0,1
1,6
2,2
210
2,90
0,8
1,2
1,2
b. Pengukuran dengan HIOKI 3197 pada MDP di ruang elektrik dengan hasil
seperti dapat dilihat pada gambar 3.3 sampai dengan gambar 3.10 atau tabel
3.5 sampai tabel 3.10 sebagai berikut :
UNIVERSITAS MERCU BUANA
19
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
•
Pengukuran frekuensi
•
Pengukuran Tegangan
•
Pengukuran Arus
•
Pengukuran daya aktif, daya reaktif, dan daya semu
•
Pengukuran faktor daya
•
Pengukuran ketidakseimbangan tegangan
•
Pengukuran THD tegangan
50.60
50.40
50.20
50.00
49.80
frekuensi
49.60
std min
49.40
std max
49.20
11:53:00
11:58:00
12:03:00
12:08:00
12:13:00
12:18:00
12:23:00
12:28:00
12:33:00
12:38:00
12:43:00
12:48:00
12:53:00
12:58:00
13:03:00
13:08:00
13:13:00
13:18:00
13:23:00
13:28:00
13:33:00
13:38:00
13:43:00
49.00
Gambar 3.3 Pengukuran frekuensi
Tabel 3.5 Hasil pengukuran frekuensi
Frekuensi
Max
Rata-rata
Min
(Hz) Batas toleransi
50.23
50.5
49.97
50
49.79
49.5
Dari tabel diatas terlihat bahwa maksimal frekuensi terukur 50,23 Hz dan
minimal 49,79 Hz. Frekuensi listrik dari PLN nilai standarnya 50Hz, dan toleransi
frekuensi masih baik untuk konsumen adalah maksimal 50,5Hz dan minimal
49,5Hz sehingga dari data pada gambar 3.3 atau tabel 3.5 dapat diketahui
frekuensi di PT Xmasih baik.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
20
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
232.00
227.00
222.00
Teg S rms
217.00
Teg T rms
212.00
Teg R rms
std min
207.00
std max
202.00
11:53:00
11:57:00
12:01:00
12:05:00
12:09:00
12:13:00
12:17:00
12:21:00
12:25:00
12:29:00
12:33:00
12:37:00
12:41:00
12:45:00
12:49:00
12:53:00
12:57:00
13:01:00
13:05:00
13:09:00
13:13:00
13:17:00
13:21:00
13:25:00
13:29:00
13:33:00
13:37:00
13:41:00
197.00
Gambar 3.4 Pengukuran tegangan RST sistem
Tabel 3.6 Hasil pengukuran tegangan
Tegangan
Max
Rata-rata
Min
R (V)
227.5
224.04
218.2
S (V)
228.8
225.46
219.7
T (V)
Batas Toleransi
229.5
231
225.86
220
219.9
198
Hasil Pengukuran dapat dilihat pada tabel 3.6, dimana untuk tegangan
hasil pengukuran masih baik karena masih didalam batas toleransi yang diijinkan.
160.00
140.00
120.00
100.00
Arus S rms
80.00
60.00
Arus T rms
40.00
Arus N rms
20.00
Arus R rms
11:53:00
11:57:00
12:01:00
12:05:00
12:09:00
12:13:00
12:17:00
12:21:00
12:25:00
12:29:00
12:33:00
12:37:00
12:41:00
12:45:00
12:49:00
12:53:00
12:57:00
13:01:00
13:05:00
13:09:00
13:13:00
13:17:00
13:21:00
13:25:00
13:29:00
13:33:00
13:37:00
13:41:00
0.00
Gambar 3.5.Pengukuran arus RSTN system
UNIVERSITAS MERCU BUANA
21
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
Tabel 3.7. Hasil pengukuran arus
Arus
Max
Ratarata
Min
R (A)
134
S (A)
133
T (A)
146
N (A)
17
55.44
37
50.72
30
57.13
36
15.25
13
Pada gambar 3.5 dan tabel 3.7 dapat di lihat bahwa arus pada PT X terjadi
ketidakseimbangan, dan muncul pula arus netral yang nilainya cukup besar.
Ketidakseimbangan ini juga diperkuat oleh hasil pengukuran daya seprti dapat
dilihat pada gambar 3.6.
100000.00
90000.00
80000.00
70000.00
60000.00
50000.00
Daya Aktif
40000.00
Daya Reaktif
30000.00
Daya Semu
20000.00
10000.00
13:43:00
13:38:00
13:33:00
13:28:00
13:23:00
13:18:00
13:13:00
13:08:00
13:03:00
12:58:00
12:53:00
12:48:00
12:43:00
12:38:00
12:33:00
12:28:00
12:23:00
12:18:00
12:13:00
12:08:00
12:03:00
11:58:00
11:53:00
0.00
Gambar 3.6 Pengukuran daya aktif, daya reaktif dan daya semu
UNIVERSITAS MERCU BUANA
22
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
1.00
0.95
0.90
0.85
0.80
0.75
Faktor Daya
0.70
std
0.65
0.60
0.55
11:53:00
11:58:00
12:03:00
12:08:00
12:13:00
12:18:00
12:23:00
12:28:00
12:33:00
12:38:00
12:43:00
12:48:00
12:53:00
12:58:00
13:03:00
13:08:00
13:13:00
13:18:00
13:23:00
13:28:00
13:33:00
13:38:00
13:43:00
0.50
Gambar 3.7 Pengukuran faktor daya
Tabel 3.8 Hasil pengukuran power factor
Power
Factor
Max
Rata-rata
Min
%
1
0.63
0.54
batas toleransi
1
0.85
Dari hasil pengukuran dapat dilihat pada gambar 3.7 dan tabel 3.8 maka
rata-rata power factor yang terukur adalah0,63%, nilai ini sangat jauh dari standar
nilai yang diijinkan yaitu 0,85.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
23
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
3.00
2.50
2.00
1.50
Teg unbl
std
1.00
0.50
11:53:00
11:57:00
12:01:00
12:05:00
12:09:00
12:13:00
12:17:00
12:21:00
12:25:00
12:29:00
12:33:00
12:37:00
12:41:00
12:45:00
12:49:00
12:53:00
12:57:00
13:01:00
13:05:00
13:09:00
13:13:00
13:17:00
13:21:00
13:25:00
13:29:00
13:33:00
13:37:00
13:41:00
0.00
Gambar 3.8 Grafik ketidakseimbangan tegangan
Tabel 3.9 Hasil pengukuran tegangan unbalance
Tegangan
Unbalance
Max
Rata-rata
Min
%
1
0.71
0.6
batas toleransi
2.5
Dari gambar 3.8 dan tabel 3.9 terlihat hasil pengukuran ketidakseimbangan
tegangan yaitu rata-rata 0,71%, dan ini masih baik karena masih barada dibawah
nilai standarnya yaitu 2,5% .
UNIVERSITAS MERCU BUANA
24
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
6.00
5.00
4.00
THD Teg S
3.00
THD Teg T
THD Teg R
2.00
std
1.00
11:53:00
11:57:00
12:01:00
12:05:00
12:09:00
12:13:00
12:17:00
12:21:00
12:25:00
12:29:00
12:33:00
12:37:00
12:41:00
12:45:00
12:49:00
12:53:00
12:57:00
13:01:00
13:05:00
13:09:00
13:13:00
13:17:00
13:21:00
13:25:00
13:29:00
13:33:00
13:37:00
13:41:00
0.00
Gambar 3.9 Grafik THD tegangan
Tabel 3.10 Hasil pengukuran THD tegangan
THD
Tegangan
Max
Rata-rata
Min
R (%)
2
1.42
1.1
S (%)
2
1.31
1
T (%)
Batas toleransi
2
5
1.60
1.3
Hasil pengukuran THD tegangan seperti dapat dilihat pada gambar 3.9
menunjukkan nilai yang di tabel 3.10 masih baik, dan nilai yang terukur masih
berada dibawah nilai standarnya yaitu 5%.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
25
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
3.2.PERALATAN UTAMA PENGGUNA ENERGI
3.2.1.Motor Listrik
Untuk motor-motor pompa yang digunakan untuk proses – proses produksi yang
digunakan di industri di PT.X adalah :
a. Centrifugal Pump
sebanyak 4 unit dengan type XA 40-13 capacity 30
m3/phase 3/380V/ 7,5 HP..
b. Centrifugal Pump
sebanyak 2 unit dengan type XA 32-16 capacity 30
3
m /phase 3/380 V./ 7,5 HP.
3.2.2.Boiler
Ada 2 (dua unit) boileryang terpasang di PT X,1 (satu) unit adalah jenis M-W
(1978) dalam keadaan rusak dan tidak digunakan untuk proses operasi, dan 1
(satu) unit lainnya adalah jenis JL-S (buatan 1995) yang digunakan untuk proses
produksi.
Untuk memenuhi kebutuhan uap pada proses pembuatan tekstil dilayani
oleh steamboilerLong Chuan atau Cochran. Sementara untuk melayani kebutuhan
oli panas pada proses pembuatan tekstil dilayani oleh 2 (dua) unit oil heater boiler
Long Chuan atau 2 (dua) unit boiler Basuki.
Tipe ke 2 unit boiler yang digunakan di PT. X dapat dilihat pada tabel
3.11.
Tabel 3.11.Data steam boiler
Boiler
Tipe
Tahun pemakaian
Bahan bakar
Loos International
JL-S
1995
Gas Alam
3.2.2.1. Sistem pengaturan boiler
Objek utama dari kontrol boiler otomatis adalah menjaga tekanan steam,
temperatur dan level air dalam kisaran tertentu dengan melihat volume penguapan,
sehingga kualitas uap dicapai secara terus-menerus.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
26
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
Sistim pengaturan yang digunakan pada boiler terdiri atas:
a. Sistim pengaturan pembakaran (automatic combustion control)
b. Sistim pengaturan air boiler (automatic boiler water control)
c. Sistim pengaman (safety control)
Pengaturan pembakaran dilakukan dengan mengatur laju pengumpan gas alam
dan laju aliran udara pembakaran yang disuplai oleh udara dorongFDF(Forced
Draft Fan)dan laju aliran udara isap oleh IDF(Induced Draft Fan). Pengaturan
laju pengumpan gas alam, kecepatan pengumpanan pada boiler diatur secara
otomatis,
Ada dua jenis sistim pengaturan yakni sistim pengaturan yang hanya mengatur
pembakaran (automaticcombustioncontrol) dan sistim pengaturan boiler secara
menyeluruh (automaticBoilerControl / ABC)
3.2.2.2.Blow-down boiler
Ketidakmurnian yang terkandung dalam air pengumpan (feedwater) terkondensasi
selama penguapan ion di ketel uap menjadi kotoran dan kerak, dan pada kasus
ekstrim hal ini menyebabkan pelapisan atau buih. Oleh karena itu diperlukan
untuk melaksanakan blowdown pada waktu wajar sedemikian sehingga
kondensasi takmurnian dijaga dalam derajat keasaman pada 25 oC (PH 10,5 –
11,3). Blowdown dilakukan setiap 4 jam, volume sekali blowdown kira-kira 3 - 5
liter.
3.2.2.3.Kompresor
Terdapat 7 unit kompresorudara jenis sentrifugal yang digunakan di PT. Xdengan
kapasitas yang berbeda.Dari dua unit yang terpasang, hanya 1 (satu) unit yang
dioperasikan untuk melayani kebutuhan udara tekan. Udara tekan dari kompresor
ditampung di sebuah tangki yang kemudian didistribusikan ke unit pengguna
tanpa pengaturan tekanan. Tekanan kerja normal yang tercatat saat pengamatan
adalah 7 bar. Spesifikasi kompresor yang ada terlihat pada tabel 3.3. adalah
spesifikasi compressor.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
27
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
Tabel 3.12Spesifikasi kompressor
Merk Sunco
Merk Sunco
Merk Hitachi
Merk Fu – Seng
Merk Fu – Seng
Type
Pressure
Capacity
Jumlah
Type
Pressure
Capacity
Jumlah
Type
Pressure
Capacity
Jumlah
Type
Pressure
Capacity
Jumlah
Type
Pressure
Capacity
Jumlah
VS - 30
15 kg/cm2
22 kW
2
VS - 15
15 kg/cm2
11 kW
2
UA-89697
10 kg/cm2
5,5 kW
2
TA – 100
10 kg/cm2
3,7 kW
1
TA – 120
10 kg/cm2
15 kW
1
3.3.PENGGUNAAN ENERGI PER-PROSES
Uap yang diproduksi pada boiler digunakan sepenuhnya pada proses produksi
yaitu untuk proses pewarnaan dan pengeringan. Tidak ada spesifikasi kebutuhan
uap pada setiap unit pengguna demikian pula tidak tersedia alat monitoring
(flowmeter) produksi uap yang terpasang pada jalur suplai utama. Penggunaan
energi termal dapat terlihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.13Penggunaan energi termal pada proses produksi
Jenis termal
Uap Panas
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Proses
Dyeing
Drying
Hank - dyeing
Dry - Hank
28
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
3.3.1.Penggunaan Bahan Bakar Pada Boiler
Jenis bahan bakar yang digunakan untuk boiler adalah gas alam. Konsumsi gas
alam dapat diterlihat pada table 3.14.
Tabel 3.14 Konsumsi gas alam bulanan tahun 2009
Tahun 2009
Bulan
MMBTU
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah
1.566,049
1.415,715
1.403,018
1.447,033
1.167,159
947,905
934,332
899,946
803,556
645,611
617,434
721,026
12.568,784
Biaya
32.473.770,00
29.552.880,00
29.522.745,00
30.426.060,00
24.111.675,00
20.136.060,00
19.477.500,00
18.773.370,00
16.540.440,00
13.301.295,00
12.775.770,00
15.102.780,00
422.159.010,00
3.3.2.Penggunaan Energi Pada Kompressor
Udara tekan (compressed air) yang dihasilkan oleh kompressor digunakan untuk
keperluan produksi, sedangkan energi yang dikonsumsi untuk memproduksi udara
tekan tersebut berasal dari energi listrik yang dipasok dari PT.PLN (Persero).
Penggunaan udara tekan pada proses pewarnaan benang antara lain adalah:
a. untuk menggerakkan peralatan pada proses dyeing.
b. untuk menggerakkan tensioner rantai utama dan untuk menekan silinder
pengering.
c. untuk menggerakkan katup blowdown pada boiler.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
29
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
3.3.3.Penggunaan Air bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada konsumsi boiler, pewarnaan benang,
pembilasan benang warnadan juga sebagian kecil dipenuhi untuk kebutuhan
umum diluar produksi adalah dengan menggunakan pompa berkapasitas 80
m3/jam.
3.4.SISTEM DISTRIBUSI ENERGI TERMAL
Sistem distribusi termal PT X dilakukan oleh 1 set fasilitas utama, yaitu boiler
sebagai penghasil uap yang diditribusikan ke pemprosesan melalui pemipaan
seperti tampak pada gambar 3.10.
Stack
pump up
tanki
supply
water
380-400°c
operating
7.1-7.9 bar
LOOS gunzenhausen
7 ton/jam
Boiler
Steam trap
blowdown
T 79°c
Distributor
Steam trap
cheese dryer
cheese dryer
cheese dyeing
cheese dyeing
cheese dyeing
cheese dyeing
cheese dyeing
cheese dyeing
Steam trap
Gambar 3.10 Distribusi energi termal
UNIVERSITAS MERCU BUANA
30
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
3.4.1.Sistem Distribusi Uap
Tekanan yang dihasilkan steamboiler dijaga pada +/- 8 kg/cm2. Output dari 1 unit
steam boiler berupa uap dihubungkan melalui pipa pipa untuk melayani prosesproses sebagai berikut:
a.
Proses pemanasan pada mesin dyeing dan mesin rotarywashing.
b.
Proses pemanasan pada mesin hank.
c.
Proses pemanasan pada mesin machoner.
d.
Proses pengeringan mesin steamer.
e.
Proses pemanas air pada tangki air umpan boiler .
Pipa pengantar uap dari rumah boiler menuju titik pemakai jalur pemipaan
melalui header outlet/suplai menuju keproses produksi (menuju mesin-mesin
pengguna uap panas tanpa ada pengaturan tekanan).Kondensat sisa proses
dikumpulkan pada bak pengumpul untuk keperluan proses lainnya dan tidak ada
kondensat yang dikembalikan ke boiler. Pemipaan uap dan gas adalah fasilitas
untuk mendistribusikan uap panas dari boiler ke tiap-tiap proses yang
membutuhkan. Energi termal yang diproduksi oleh boiler dialirkan ke titik
pengguna melalui pipa pengantar. Masing-masing pipa ke titik pengguna dibalut
dengan insulator glasswool setebal 5 cm dan lapisan aluminium foil pada bagian
pipa terluarnya.
3.4.2.KONSUMSI ENERGI PADA MESIN PRODUKSI
Mesin produksi pada PT X menggunakan energi listrik cukup besar untuk
melayani beberapa mesin proses, dengan tingkat tegangan phase tiga 380 Volt dan
ada juga yang menggunakan tingkat tegangan
phase tiga 220 V/110 V
diantaranya adalah:
a. Cheese Dyeing berjumlah 8 unit dengan total energi sebesar 5.268 kWh dan
asumsi mesin beroperasi selama 24 jam.
b. Cheese Drayer berjumlah 4 unit dengan total energisebesar5.760 kWh dan
asumsi mesin beroperasi selama 24 jam.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
31
TUGAS AKHIR
c.
TEKNIK MESIN
SoftWinding berjumlah 4 unit dengan total energisebesar 1.440 kWh dan
asumsi mesin beroperasi selama 24 jam.
d. Rewinding berjumlah 6 unit dengan total energi sebesar2160 kWh dan asumsi
mesin beroperasi selama 24 jam.
e. Twisting danMach-coner berjumlah 14 unit dengan total energi sebesar 9.408
kWh dan asumsi mesin dalam beroperasi selama 24 jam.
Disamping mesin-mesin produksi tersebut diatas, ada juga mesin lain
untuk membantu mesin-mesin proses produksi beroperasi diantaranya sebagai
berikut :
a.
Compressor berjumlah 14 unit dengan total energi sebesar 2,729,28 kWh dan
asumsi mesin beroperasi selama 24 jam.
b. Boiler berjumlah 2 unit dengan total energi sebesar 3,120kWh dan asumsi
mesin beroperasi selama 24 jam.
c. Hoistberjumlah 2 unit dengan total energi sebesar 720 kWh dan asumsi mesin
beroperasi selama 24 jam.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
32
Download