TUGAS AKHIR ECOGREENSHIP KONSEP WATERBALLAST TEMPERATUR TINGGI TREATMENT DARI GAS MEMANFAATKAN BUANG MESIN GAS INDUK INERT UNTUK MENGURANGI MIKROORGANISME AIR BALLAST PADA KAPAL Oleh: Yolanda Putri Yuda 4210100005 Dosen Pembimbing : Beni Cahyono, ST., MT dan Ir. Soemartojo WA Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 1 LATAR BELAKANG 2 ZEBRA MUSSEL (kerang) Ditemukan di RUSSIA Menyebarkan 1 juta telur per tahun 50 Miliar Rupiah dibutuhkan untuk membersihkan Zebra Mussel dari Kapal Sumber : http://seagrant.gso.uri.edu/factsheets/zebra_mussel.html 3 MNEIOPSIS LEIDY (ubur-ubur) Ditemukan di ARGENTINA menyebar ke LAUT HITAM Black Sea Argentina Achovy turun 1/3 Nelayan rugi 5 Triliun per tahun Sumber : GloBallast 2002, Shiganova et al, 2004 4 CHOLERA ditemukan di AFRIKA SELATAN 5 ECOGREENSHIP memanfaatkan Gas Buang Mesin Induk untuk membunuh Mikroorganisme Air Ballast. Gas Inert Temperatur Tinggi 6 RUMUSAN MASALAH Apakah gas buang mesin induk kapal dapat membunuh mikroorganisme di dalam air ballast? Bagaimana mekanisme distribusi gas buang menuju tangki ballast kapal? 7 TUJUAN Mengetahui pengaruh gas buang mesin induk kapal terhadap kematian mikroorganisme sebagai salah satu metode pengolahan air ballast pada kapal. Memberikan rekomendasi inovasi teknologi untuk menghilangkan mikroorganisme pada air ballast yang ramah lingkungan. 8 TINJAUAN PUSTAKA 9 MIKROORGANISME AEROB MIKROORGANISME AEROB TIDAK DAPAT HIDUP: 1. Terjadi pengurangan oksigen 2. Temperatur tinggi 3. pH berubah 4. Zat beracun Source: Garland Science, 2011 10 ANALISA ANALISA PANAS TERHADAP MIKROORGANISME Source Specification Species Temperature (oC) Main Engine Cylinder Temperature (oC) (Micron) 20 6 50 1.5 25 40 40 30 56 30 25 6 30 25 30 35 40 45 50 55 60 40 30 20 25 15 10 20 15 10 Wartsila E. Coli 16V32 - Size Streptococc 515 Outlet us Saprolgenia - T/C Inlet 515 sp - T/C Outlet 330 Candida 25 20 15 20 10 15 10 15 10 albicans Trichophyto n rubrum Source : Project Guide Engine Wartsila, 2010 25 20 Seluruh Mikroorganisme Air Ballast Mati (Pramesti, 2012) 11 65 GAS INERT Menurut International Maritime Organisation’s (IMO), Gas Inert adalah gas atau campurab gas yang tidak mendukung cukup oksigen untuk melakukan pembakaran. GAS PRECENTAGE 77 % 13 % 5% 2-4% The rest Exhaust Gas data of MV. AMAZON, 2012 12 ANALISA Analisa Gas Inert terhadap Mikroorganisme Sumber: Introduction to Oceanography 13 ANALISA SKEMA RESPIRASI MIKROORGANISME Komponen Organik + O2 + Nutrient CO2 + H2O + Sell baru + Nutrien +Energi MATI 14 ANALISA KEBUTUHAN FLUE GAS Mass Flow Rate flue gas yang dibutuhkan: qflue gas = qsea water M x Cp x T = M x Cp x T M x 0.59 x (330 – 60) = 157481 x 0.9996 x (60 – 28) M x 159.3 = 5,037,376.2432 M = 31,621.9475 kg/h M = 8.78 kg/s Dimana Mseawater diperoleh dari: M = Q x rho air laut = 153.64 m3/h x 1025 kg/m3 = 157,481 kg/h 15 ANALISA KEBUTUHAN FLUE GAS Mass Flow Rate flue gas yang disuplai Main Engine: Berdasarkan project guide Wartsila 16V32, diketahui untuk mencari Mass Flow Rate dari Exhaust Gas mesin induk menggunakan perumusan sebagai berikut: 16 PERANCANGAN PERMODELAN 17 PIPA CABANG 18 PIPA CABANG PIPA BALLAST Head : 2 bar OD : 190.7 mm ID : 180.1 mm t : 5.3 mm T : 280C PIPA EXHAUST Pressure : 12 bar OD : 571 mm ID : 550 mm t : 10.5mm T : 3300C Gambar perancangan ECOGREENSHIP di Kamar Mesin 19 DETAIL PERMODELAN 1 : Pressure Reducing Valve 2 : Pipa Gas Buang 3 : Pompa Air Ballast 4 : Pipa Air Ballast 2 1 3 4 20 HASIL SIMULASI 21 HASIL SIMULASI (ANSYS) 2 1 PERMODELAN MESHING 22 HASIL SIMULASI (ANSYS) 3 PARAMETER INPUT (TEMPERATUR, MASS FLOW RATE, PRESSURE, VELOCITY) 23 HASIL SIMULASI (ANSYS) 4 3 2 1 1. Temperature pada titik pencampuran gas buang dan air ballast (Intersection) yaitu sebesar 4050K atau 1320C. 2. Pada meter ke 0.3 diatas elbow temperature turun menjadi 3450K atau 720C. 3. Pada meter ke 1 diatas elbow air ballast kembali kembali mendekati temperatur awal yakni 3050K atau 320C. HASIL ANALISA 24 HASIL SIMULASI (ANSYS) Hasil Analisa Temperatur pencampuran permodelan ECOGREENSHIP 25 KESIMPULAN Distribusi temperatur antara gas buang dan air ballast (280C menjadi 600C) dapat membunuh seluruh mikroorganisme di dalam air ballast. Pada daerah tertentu - sebagai contoh Vibrio Cholera - sangat resistance terhadap suhu tinggi (mencapai 1700C), di daerah inilah gas inert dari gas buang berperan penting yaitu mengkontaminasi oksigen di dalam air ballast dengan gas inert sehingga terjadi perubahan pH air laut yang ekstrim serta hilangnya kemampuan mikroorganisme untuk membentuk energi akibat kekurangan oksigen menyebabkan virus sejenis Vibrio Cholera mati. 26 KESIMPULAN Dari permodelan ECOGREENSHIP yang telah dilakukan, yaitu dengan mencampurkan dua fase fluida dimana laju aliran massa gas 8.78 kg/s pada 3300C dan laju aliran massa air 43.745 kg/s pada temperatur 280C, didapatkan hasil analisa temperature pencampuran sebagai berikut : Temperatur pada titik pencampuran gas buang dan air ballast (Intersection/titik 1) yaitu sebesar 4050K atau 1320C, kemudian pada meter ke 0.3 diatas elbow temperature turun menjadi 3450K atau 720C (titik 2), dan pada meter ke 1 diatas elbow air ballast kembali kembali mendekati temperatur awal yakni 3050K atau 320C (titik 3). 27 SARAN Dari hasil analisa diatas, tekanan gas buang yang menuju pipa air ballast masih terlalu besar sehingga temperatur pada titik pencampuran (intersection/point 1) sangat ekstrim. Agar permodelan ECOGREENSHIP dapat diaplikasikan secara optimum, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk melakukan variasi tekanan gas buang (P) sehingga temperatur yang diinginkan (60derajatC) dapat dicapai. Variasi gas buang tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan Pressure Reducing Valve yang diletakkan sebelum pipa percabangan antara gas buang dan air ballast. 28 29