KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAYAH PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS KINERJA INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tanggal 31 Juli 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa ; 3. KMK No. 293/KMK.01/2012 tanggal 24 Agustus 2012 ; tentang Pelimpahan kewenangan Menkeu kepada Direktur Jenderal Anggaran untuk dan atas nama Menkeu untuk Mengesahkan DIPA ; 4. PMK No. 160/PMK.02/2012 tanggal 19 Oktober 2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), 5. PMK No. 32/PMK.02/2013 tanggal 6 Februari 2013 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013 ; 6. PMK No. 190/PMK.05/2012 tanggal 29 November 2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN ; 7. PMK No. 113/PMK.05/2012 tanggal 3 Juli 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap ; ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2013 TEMA RKP 2013 Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan Kesra Empat Pilar Pembangunan Pro Growth Pro Job Pro Poor Pro Environment Arah Kebijakan Fiskal Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan melalui Upaya Penyehatan fiskal Optimalisasi Pendapatan Negara Meningkatkan kualitas belanja negara Pengendalian defisit APBN (1,3%-1,9%) PDB Mengurangi Ratio Utang terhadap PDB 3 ARSITEKTUR ORGANISASI, KEBIJAKAN, KINERJA DAN ALOKASI ANGGARAN STRUKTUR ORGANISASI PRESIDEN VISI & MISI FUNGSI2 PEMERINTAHAN KEMENTERIAN NEG/LMBG KEBIJAKAN PERENCANAAN AKUNTABILITAS KINERJA STRUKTUR ALOKASI ANGGARAN RPJM, RKP KINERJA PRESIDEN PAGU BELANJA (RESOURCE ENVELOPE) SASARAN NASIONAL/ SASARAN STRATEGIS PAGU BELANJA PUSAT & BELANJA DAERAH PRIORITAS FOKUS PRIORITAS RENSTRA & RENJA K/L PAGU BEL K/L PAGU APP SASARAN K/L VISI & MISI K/L UNIT ORGANISASI (ESELON I) ESELON II PROGRAM KEG PRIORITAS KEG POKOK/ DASAR INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM (OUTCOMES) KELUARAN (Output) OPERASIONALISASI KEGIATAN SATUAN KERJA OPERASIONAL KEGIATAN OPERASIONAL INDIKATOR KELUARAN • • • • PAGU INDIKATIF PAGU SMNTARA RKA-KL PERPRES SATUAN ANGGARAN INDIATOR DIPA INDUK KELUARAN DIPA PETIKAN RKP Program Program Program Program Program Program Keg. keg. keg. keg. keg. Outcome Outcome Outcome Keg. Kement./Lembaga Eselon I Program Keg. Nasional Outcomes Eselon I Program Keg. keg. satker SKeg SKKeg. Keg. SK Outcome Outcome Outcome Eselon I Program Output keg. keg. keg. Output Output Satker Satker Keg. Keg. Keg. Keg.Keg. Output Struktur Informasi Kinerja Struktur alokasi anggaran dan unit penanggung jawab Kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja Perubahan Dalam Penyusunan dan Pengesahan DIPA a. Jenis DIPA; b. Penanda tangan DIPA; c. Perubahan Proses Bisnis; d. Penyesuaian Dukungan Sistem IT. RINGKASAN POSTUR APBNP 2012 DAN APBN 2013 (miliar rupiah) 2012 Uraian A. PENDAPATAN NEGARA Selisih thd APBNP 2012 APBNP APBN Nominal % 1.358.205,0 1.529.673,1 171.468,1 12,6 1.357.380,0 1.016.237,3 1.525.189,5 1.192.994,1 167.809,6 176.756,8 12,4 17,4 341.142,6 332.195,4 825,1 4.483,6 3.658,5 443,4 1.548.310,4 1.683.011,1 134.700,7 8,7 1.069.534,4 1.154.380,9 84.846,4 7,9 1. Belanja K/L 547.925,6 594.597,6 46.672,0 8,5 2. Belanja Non-K/L a.l Tambahan Anggaran - Penyesuaian Pendidikan - Non-Pendidikan 521.608,9 0,0 0,0 0,0 559.783,3 12.745,4 3.938,1 8.807,3 38.174,4 12.745,4 3.938,1 8.807,3 7,3 478.775,9 408.352,1 70.423,9 528.630,2 444.798,8 83.831,5 49.854,3 36.446,7 13.407,6 10,4 8,9 19,0 I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK II. PENERIMAAN HIBAH B. BELANJA NEGARA I 2013 BELANJA PEMERINTAH PUSAT II. TRANSFER KE DAERAH 1. Dana Perimbangan 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Total Anggaran Pendidikan % Thd Belanja Negara C. KESEIMBANGAN PRIMER D. SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (A - B) % Defisit Terhadap PDB E. PEMBIAYAAN (I + II) I. PEMBIAYAAN DALAM NEGERI II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO) (8.947,2) (2,6) 310.847,9 336.849,0 26.001,0 8,4 20,1 20,0 (0,1) (0,3) (72.319,9) (40.094,2) 32.225,7 (44,6) (190.105,3) (153.338,0) 36.767,4 (19,3) (2,23) (1,65) 0,57 (25,67) 190.105,3 153.338,0 (36.767,4) (19,3) 194.531,0 172.792,1 (21.738,9) (11,2) (19.454,2) (15.028,5) 339,6 (4.425,7) Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2013 Indikator Pertumbuhan Ekonomi (%) Nilai Tukar (Rp/US$) Inflasi (%) Suku Bunga SPN 3 Bulan (%) Harga Minyak ICP (US$/barel) Lifting Minyak (rb barel/hari) Lifting Gas (Thsnd barel Oil Eq. pDay) APBN-P 2012 APBN 2013 6,5 9.000 6,8 5,0 105 930 6,8 9.300 4,9 5,0 100 900 1360 Sasaran Pembangunan Indikator APBN-P 2012 2013 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,5 6,8 – 7,2 Tingkat pengangguran (%) 6,4 – 6,6 5,8 – 6,1 10,5 – 11,5 9,5 – 10,5 Angka Kemiskinan (%) RINGKASAN BELANJA NEGARA APBNP 2012 DAN APBN 2013 (triliun rupiah) 2012 Uraian 2013 Selisih thd APBNP Rp % APBNP APBN 1.069,5 1.154,4 84,8 7,9 A. Belanja K/L 547,9 594,6 46,7 8,5 B. Belanja Non K/L 521,6 559,8 38,2 7,3 117,8 113,2 (4,5) (3,9) 245,1 317,2 72,1 29,4 478,8 528,6 49,9 10,4 a.l. - Dana Alokasi Umum 273,8 311,1 37,3 13,6 - Dana Alokasi Khusus 26,1 31,7 5,6 21,4 1.548,3 1.683,0 134,7 8,7 I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT a.l. - Pembayaran Bunga Utang - Subsidi II. TRANSFER KE DAERAH BELANJA NEGARA 9 BELANJA PEMERINTAH PUSAT APBNP 2012 DAN APBN 2013 (miliar rupiah) 2012 Uraian 2013 Selisih thd APBNP 2012 APBNP APBN Nominal % 1. Belanja Pegawai 212.255,1 241.121,5 28.866,5 13,6 2. Belanja Barang 163.561,6 166.983,7 3.422,1 2,1 3. Belanja Modal 177.734,9 216.054,0 38.319,1 21,6 4. Pembayaran Bunga Utang 117.785,4 113.243,8 (4.541,6) (3,9) 5. Subsidi 245.076,3 317.218,6 72.142,2 29,4 202.353,2 274.743,0 72.389,8 35,8 137.379,8 64.973,4 193.805,2 80.937,8 56.425,4 15.964,4 41,1 24,6 b Subsidi Non-Energi 42.723,1 42.475,6 (247,5) (0,6) Belanja Hibah Bantuan Sosial Belanja Lain-Lain Tambahan Anggaran 1.790,9 82.795,2 68.535,0 - 3.621,3 63.409,1 19.983,4 12.745,4 1.830,3 (19.386,1) (48.551,6) 12.745,4 102,2 (23,4) (70,8) - 1.069.534,4 1.154.380,9 84.846,4 7,9 a Subsidi Energi - Subsidi BBM, LPG & BBN - Subsidi Listrik 6. 7. 8. 9. JUMLAH Azas-Azas Dalam Pengelolaan Keuangan Negara • • • • • Akuntabilitas berorientasi pada hasil Profesionalitas Proporsionalitas Keterbukaan Pemeriksaan keuangan oleh BPK INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN AZAS-AZAS APBN • Azas Kesatuan, disajikan dalam satu dokumen anggaran • Azas Universalitas, semua transaksi ditampilkan secara utuh • Azas Tahunan, batasan berlakunya anggaran • Azas Spesialitas, terinci secara jelas peruntukannya. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Data Penyerapan APBN TA 2012 di wilayah Kanwil DJPBN Prov DIY (dalam ribuan) Jenis Belanja Pagu Realisasi (%) Sisa dana Pegawai 2.896.043.180 2.791.211.088 96,4 104.832.091 Barang 3.050.703.504 2.767.597.342 90,7 283.106.161 Modal 2.189.193.872 1.979.913.276 90,4 209.280.595 Sosial 665.053.634 649.122.337 97,6 15.931.296 Jumlah 8.800.994.190 8.187.844.046 93,1 613.150.143 Data Pagu APBN TA 2013 di wilayah Kanwil DJPBN Prov DIY (dalam ribuan) Jenis Belanja Pagu Realisasi Proporsi (%) Pegawai 3.043.310.186 36,4 Barang 2.980.062.844 35,6 Modal 1.922.385.432 23 422.696.072 5,1 8.368.454.534 100 Sosial Jumlah Sisa dana Data Penyerapan Anggaran Tahun 2012 Lingkup Kanwil DJPB Prov. D.I. Yogyakarta (akumulatif) 9,000,000,000,000 8,000,000,000,000 7,000,000,000,000 6,000,000,000,000 5,000,000,000,000 4,000,000,000,000 3,000,000,000,000 2,000,000,000,000 1,000,000,000,000 Series1 Bulan - Jan Feb Mar 163,973 383,150 903,204 Apr Mei Juni Juli Agust Sept Sokt Nop Des 1,476,4 1,939,8 2,694,9 3,292,2 4,018,0 4,543,1 5,273,4 5,649,8 8,270,0 Ideal (optimum) RPA (planned hal III DIPA) Realisasi (actual) 16 PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN Presiden (sebagai CEO) Menteri Teknis (Sebagai COO) Menteri Keuangan (sebagai CFO) Kepala Kantor (selaku Kuasa COO) Kepala KPPN (selaku Kuasa CFO) Pendelegasian kewenangan ordonancering Pendelegasian kewenangan comptabel INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN STRUKTUR ORGANISASI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN PADA KUASA PENGGUNA ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA PENGGUNA ANGGARAN SATKER KUASA PENGGUNA ANGGARAN Sampai tingkat eselon terendah disesuaikan PPK PP SPM BENDAHARA + BPP UNIT AKUNTANSI INSTANSI UNIT KONTROL INTERNAL INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN PEMISAHAN KEWENANGAN Menteri Teknis Selaku Pengguna Anggaran Menteri Keuangan Selaku Bendahara Umum Negara KUASA PENGGUNA ANGGARAN KUASA BUN PPK KPPN PPSPM PEMBUATAN KOMITMEN PENGUJIAN & PEMBEBANAN PERINTAH PEMBAYARAN SPP PENELITIAN & PENGUJIAN SPM PERINTAH PENCAIRAN DANA SP2D Pengurusan Komtabel Comptabel beheer Pengurusan Administrasi administratief beheer Check n balances sesudah reformasi (Kondisi setelah berlaku UU No. 1 Tahun 2004) INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 19 PROSES PENYELESAIAN SPP-LS s/d SPM-LS NON BELANJA PEGAWAI PENERIMA HAK PPK 3 1 TAGIHAN 6 4 SPP-LS Dokumen Pendukung 7 SPM-LS Dokumen Pendukung Dokumen Pendukung ADK 2 KPPN PP-SPM PENGEMBALIAN TAGIHAN PENGEMBALIAN SPP-LS 5 SPM-LS Dokumen Pendukung ADK Wewenang Pengguna Anggaran /KPA (pasal 9 UU 17/2003) : Menyusun RKAK/L ; Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran ; Memungut & menyetorkan PNBP ; Mengelola piutang dan utang negara K/L bersangkutan; Mengelola BMN K/L bersangkutan ; Menyusun & menyampaikan Laporan Keu K/L bersangkutan ; Melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan ketentuan UU . Menyusun RKAK/L ; Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran ; Memungut & menyetorkan PNBP ; Mengelola piutang dan utang negara K/L bersangkutan; Mengelola BMN K/L bersangkutan ; Menyusun & menyampaikan Laporan Keu K/L bersangkutan ; Melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan ketentuan UU . Wewenang Pengguna / Kuasa Pengguna Anggaran (pasal 18 ayat 2 UU 1/2004): Menguji kebenaran materiil surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih; Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/ kelengkapan sehubgn dengan ikatan/perjanjian pengdaan barang/jasa; Meneliti tersedianya dana dalam DIPA bersangkutan; Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan; Memerintahkan pembayaran atas beban APBN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menyusun DIPA; Menetapkan PPK; Menetapkan PPSPM; Menetapkan Panitia/Pejabat pengadaan barang/jasa; Menetapkan RK dan RPD ; Mengawasi penatausahaan dokumen & transaksi pelaksanaan anggaran; 7. Menyusun Laporan Keu dan Kinerja atas pelaksanaan Pasal 9 anggaran ; PMK 190 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana (RK dan RPD) berdasarkan DIPA; 2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; 3. Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa; 4. Melaksanakan kegiatan swakelola; 5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/kontrak yang dilakukannya; 6. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak; 7. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara; Pasal 13 PMK 190 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 8. Membuat dan menandatangani SPP; 9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA; 10. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan; 11. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; dan 12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 13 PMK 190 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN PENGUJIAN SPP a. b. c. d. Kelengkapan dokumen tagihan Kebenaran perhitungan tagihan Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian/kontrak e. Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa f. Ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa g. Ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada dokumen Pasal 14 perjanjian/kontrak PMK 190 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN a. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/ jasa; b. Memastikan telah terpenuhi kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; c. Mengajukan permintaan pembayaran atas tagihan berdasarkan prestasi kegiatan; d. Memastikan ketepatan jangka waktu penyelesaian tagihan kepada negara; e. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedian barang/ jasa : Mobilisasi alat dan tenaga kerja Pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material; dan atau Persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan pengadaan barang/ jasa. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Pembayaran tagihan kepada penyedia barang/jasa dilaksanakan berdasarkan bukti-bukti yang sah yang meliputi: • Bukti perjanjian/kontrak; • Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia barang/jasa; • Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; • Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang; • Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan; • Berita Acara Pembayaran; • Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK, yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; • Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak/Bendahara Pengeluaran; • Jaminan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah; dan/atau • Dokumen lain yang dipersyaratkan khususnya untuk perjanjian/kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam/luar negeri sebagaimana dipersyaratkan dalam naskah perjanjian pinjaman atau hibah dalam/luar negeri bersangkutan. Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan LAPORAN BULANAN PPK a) perjanjian/kontrak dengan penyedia barang/jasa yang telah ditandatangani b) tagihan yang belum dan telah disampaikan penyedia barang/jasa; c) tagihan yang belum dan telah diterbitkan SPP d) jangka waktu penyelesaian tagihan e) SPP yang belum dan telah terbit SPM Buku Pengawasan Pasal 14 PMK 190 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Tugas dan Wewenang PPSPM 1. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung : • • • • • • • • • • • kelengkapan dokumen pendukung SPP Pasal 17 (1) kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK PMK 190 kebenaran pengisian format SPP kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker; kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan pengadaan barang/jasa kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai hak tagih; kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; dan kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian/kontrak 2. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan; INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Tugas dan Wewenang PPSPM (lanjutan) 3. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan; 4. Menerbitkan SPM; • mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa dana UP/TUP pada kartu pengawasan DIPA • menandatangani SPM; dan • memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan elektronik pada ADK SPM 5. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih; 6. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA; dan 7. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran. Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM) • Pengujian kode BAS termasuk menguji kesesuaian antara pembebanan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit) dengan uraiannya. • Dalam melaksanakan pengujian tagihan dan penerbitan SPM, PPSPM bertanggungjawab atas : Kebenaran, kelengkapan, dan keabsahan administrasi thd dokumen hak tagih pembayaran yg menjadi dasar penerbitan SPM dan akibat yg timbul dari pengujian yang dilakukan Ketepatan jangka waktu penerbitan dan penyampaian SPM kepada KPPN • PPSPM menyampaikan laporan bulanan kpd KPA : jumlah SPP yg diterima, jumlah SPM yg diterbitkan, jumlah SPP yg tdk dapat diterbitkan SPM. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Kelengkapan dokumen pendukung SPP; Kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK; kebenaran pengisian format SPP; kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker; Ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana kerja anggaran satker; Kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan /kelengkapan pembayaran belanja pegawai; Kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan pengadaan barang/jasa; Kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan; Kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai hak tagih; Kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; dan Kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian kontrak. Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan LAPORAN BULANAN PPSPM jumlah SPP yang diterima jumlah SPP yang tidak dapat diterbitkan SPM jumlah SPM yang diterbitkan Jumlah SPM yang telah terbit SP2D Buku Pengawasan Pasal 18 (2) PMK 190 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN BENDAHARA PENGELUARAN • Menteri/Ketua Lembaga mengangkat Bendahara Pengeluaran; • Pengangkatan Bendahara Pengeluaran dapat didelegasikan kepada Kepala satker; • Pengangkatan Bendahara Pengeluaran tidak terikat periode tahun anggaran. • SK Pengangkatan dan spesimen ttd BP disampaikan kepada PPSPM dan PPK, serta kepada Kepala KPPN dalam rangka penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) • Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA, PPK atau PPSPM. • Dalam hal tidak terdapat pergantian Bendahara Pengeluaran, penetapan Bendahara Pengeluaran tahun anggaran yang lalu masih tetap berlaku • Dalam hal Bendahara Pengeluaran dipindahtugaskan/ pensiun/diberhentikan dari jabatannya/berhalangan sementara, Menteri/Pimpinan Lembaga atau kepala Satker menetapkan pejabat pengganti sebagai Bendahara Pengeluaran. • Bendahara Pengeluaran yang dipindahtugaskan/ pensiun/diberhentikan dari jabatannya/berhalangan sementara bertanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh administrasi keuangan; Kepala Satker menetapkan 1 (satu) Bendahara Pengeluaran untuk 1 (satu) DIPA/ Satker INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Bendahara Pengeluaran melaksanakan tugas kebendaharaan atas uang/surat surat berharga yang berada dalam pengelolaannya yang meliputi: INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Pelaksanaan tugas kebendaharaan Bendahara Pengeluaran meliputi: 1. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat berharga dalam pengelolaannya Pasal 24(2) 2. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK PMK 190 3. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK yaitu: a. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi: pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, nilai tagihan yang harus dibayar, jadwal waktu pembayaran, dan menguji ketersediaan dana yang bersangkutan. b. pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen perjanjian/kontrak; dan c. pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit). 4. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan 5. Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yang dilakukannya 6. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara 7. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP 8. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN selaku kuasa BUN (paling lambat tgl. 10 setiap bulan) INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Pelaksanaan tugas kebendaharaan Bendahara Pengeluaran meliputi: Bendahara melakukan pembayaran setelah dilakukan pengujian atas perintah pembayaran yang meliputi : a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK; b. Pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi : 1. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran 2. Nilai tagihan yang harus dibayar 3. Jadwal waktu pembayaran 4. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan c. Pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/ jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen perjanjian/ kontrak d. Pemeriksaan dan pengujian keteparan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit). INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran, kepala Satker dapat menunjuk beberapa BPP sesuai kebutuhan BPP harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Bendahara Pengeluaran (LPJ BPP tgl. 5 setiap bulan) Tugas BPP meliputi: 1. Menerima dan menyimpan UP 2. melakukan pengujian dan pembayaran atas tagihan yang dananya bersumber dari UP; 3. melakukan pembayaran yang dananya bersumber dari UP berdasarkan perintah PPK 4. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan; 5. melakukan pemotongan/pemungutan dari pembayaran yang dilakukannya atas kewajiban kepada negara 6. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara 7. menatausahakan transaksi UP 8. menyelenggarakan pembukuan transaksi UP Pasal 26(2) 9. mengelola rekening tempat penyimpanan UP PMK 190 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Lanjutan Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Pengeluaran Pembantu bertanggungjawab secara pribadi atas uang/ surat berharga yang berada dalam pengelolaannya Dalam pelaksanaan pembayaran atas beban APBN, KPA membuka rekening pengeluaran atas nama Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Pengeluaran Pembantu dengan persetujuan Kuasa BUN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN SATKER KPA PPK PPSPM BENDAHARA MANAJERIAL MATERIAL FORMAL PENGELOLAAN UANG UP/LS BDHR PENGELOLAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN LK dan Lakip PERIKATAN YG PERINTAH MENGAKIBATKAN PEMBAYARAN PENGELUARAN NEGARA Laporan Bulanan Psl 14 PMK 190 PA Laporan Bulanan Pasal 18 PMK 190 LPJ Bendahara PMK73/2008 KUASA BUN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANWIL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Terima Kasih INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN