Data dan Informasi, Kriteria, Pertimbangan dan Penentuan Delineasi Alokasi Ruang yang Memerlukan Reklamasi di Wilayah Pesisir Oleh: Dr.Ir. Subandono Diposaptono, MEng Fajar Kurniawan, ST, MAP, MMG Disampaikan Pada : Bimtek RZWP-3-K, 25 September 2014 Subandono Pendahuluan • Nilai strategis kawasan pesisir (letak geografis, sumberdaya darat dan perairan/laut) • Permasalahan melonjaknya kebutuhan akan lahan: – Lahan untuk perkembangan kota (pemukiman, perdagangan dan jasa, pariwisata) – Lahan untuk pertanian (kebutuhan pangan yang semakin meningkat akibat lonjakan pertumbuhan penduduk) – Proses pembebasan lahan yang rumit, lama dan mahal • Permasalahan SLR dan Land subsidence Subandono Pendahuluan • Reklamasi di dunia – Belanda: 1/6 luas wilayahnya merupakan lahan reklamasi (700.000 Ha) – Korea Selatan: 38% lahan basahnya direklamasi (15.500 Ha) – Singapore: penambahan lahan reklamasi mencapai 20% luas wilayahnya (135 km2), rencana akan ditambah lagi 100 km2 – Macau: 170% dari luas wilayah aslinya merupakan lahan reklamasi (17 km2) – Mumbai: reklamasi penggabungan 7 pulau selama 5 abad menjadi satu kesatuan – Jepang: Tokyo bay: 249 km2, (termasuk pulau buatan Obaida) – Bahrain: 76% wilayah baru hasil reklamasi (410 km2) (Nizam, 2013) Subandono Permasalahan Pesisir Perumahan kumuh & mewah Industri Pencemaran Lingkungan Banjir, Drainasi PERMASALAHAN PESISIR Kekurangan Lahan Air Bersih Urbanisasi Prasarana yang tertinggal Subandono Pro-Kontra Reklamasi Pro Reklamasi Kontra Reklamasi Mendapatkan lahan baru dengan relatif Merusak pantai dan eko sistemnya murah (terumbu karang, lamun, dsb) Kawasan pesisir lebih tertata Merubah tata air, merusak habitat Melindungi dataran rendah pesisir dari bencana laut Menimbulkan bencana banjir di hulu Memberi manfaat pada masyarakat (pertanian, tambak, wisata, industri) Menimbulkan masalah sosial bagi nelayan (Nizam, 2013) Subandono Definisi Umum Reklamasi Istilah umum: Reklamasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka membuat sumber daya lahan yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat ditinjau dari sudut lingkungan, kebutuhan masyarakat akan lahan, dan nilai ekonomi. Berdasarkan ICID (International Committee on Irrigation and Drainage) Reklamasi merupakan tindakan atau proses mereklamasi lahan rawa-rawa, lahan yang telah rusak, padang pasir, lahan perawan dan menjadikannya sesuai untuk budidaya dan habitat, juga konversi perairan pantai menjadi lahan melalui pengeringan lahan maupun pengurugan. Subandono Definisi Reklamasi (UU 27/2007 Jo. UU 1/2014) Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase Pasal 34 1) Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat dan / atau nilai tambah Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ditinjau dari aspek teknis, lingkungan, dan sosial ekonomi 2) Pelaksanaan Reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjaga dan memperhatikan: 3) a) Keberlanjutan kehidupan dan penghidupan Masyarakat; b) Keseimbangan anatara kepentingan pemanfaatan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; serta; c) Persyaratan material. teknis pengambilan, pengerukan dan penimbunan Perencanaan dan pelaksanaan Reklamasi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden Subandono Definisi Reklamasi di beberapa peraturan perundangan UU 27/2007 Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumberdaya lahan dan perairan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan dan/atau pengeringan perairan atau drainase PP 27/91 Tentang RAWA UU 17/2008 Tentang PELAYARAN Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa untuk kepentingan masyarakat luas. Reklamasi adalah pekerjaan timbunan di perairan atau pesisir yang mengubah garis pantai dan/atau kontur kedalaman perairan. PP No. 76/2008 UU No 4/2009 Reklamasi Hutan Adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai peruntukannya Reklamasi Adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesua peruntukannya Subandono Reklamasi atau Rehabilitasi ? • Pada hal-hal khusus reklamasi dapat diartikan rehabilitasi dan mempunyai arti mempertahankan ekosistem yang ada (semula, awal) – Contoh: • “Beach filling” (sand nourishment) pantai Kuta • Reklamasi lahan bekas galian batubara atau timah • Pada umumnya reklamasi berbeda dengan rehabilitasi dan kegiatan reklamasi mempunyai kecenderungan untuk merubah ekosistem atau peruntukan lahan yang ada – Contoh: • Penimbunan lahan untuk dermaga, permukiman, kawasan bisnis, lapangan terbang dsb • Pengeringan lahan untuk berbagai keperluan • Merubah lahan rawa menjadi daerah pertanian atau persawahan Subandono Reklamasi vs Rehabilitasi REHABILITASI Ada indikasi kerusakan fisik/ekosistem REHABILITASI REKLAMASI KONSERVASI REVITALISASI REVITALISASI Ada indikasi kerusakan /penurunan fungsi dan kualitas KONSERVASI Ada indikasi keadaan yang ada dipertahankan REKLAMASI Ada indikasi kebutuhan akan lahan Pembangunan, pengembangan Usaha untuk mempertahankan Subandono Harapan Kegiatan Reklamasi Menambah luas lahan dan mengamankan lahan subur Pengembangan wisata bahari Daerah pantai menjadi tertata dengan baik REKLA MASI Tersedia lahan utk berbagai keperluan Kota Bercirikan Pantai, dan menghadap ke Laut Waterfront City, Kota pantai, Kotair, Kobahari dll Subandono Aspek yang wajib dipertimbangkan (Pasal 5 – 10 Perpres 122/2012) Aspek teknis meliputi: • Hidro-oceanografi meliputi pasang surut, arus, gelombang, dan sedimen dasar laut. • Hidrologi meliputi curah hujan, air tanah, debit air sungai/saluran, dan air limpasan. • Batimetri meliputi kontur kedalaman dasar perairan. • Topografi meliputi kontur permukaan daratan. • Geomorfologi meliputi bentuk dan tipologi pantai. • Geoteknik meliputi sifat-sifat fisis dan mekanis lapisan tanah. Subandono Aspek yang wajib dipertimbangkan (Pasal 5 – 10 Perpres 122/2012) Aspek lingkungan hidup berupa kondisi lingkungan hidup yang meliputi kualitas air laut, kualitas air tanah, kualitas udara, kondisi ekosistem pesisir (mangrove, lamun, terumbu karang), flora dan fauna darat, serta biota perairan. Aspek sosial ekonomi meliputi : • Demografi meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pendapatan, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan. • Akses publik meliputi jalan dan jalur transportasi masyarakat serta informasi terkait pembangunan reklamasi. • Potensi relokasi meliputi lahan yang bisa digunakan untuk relokasi penduduk serta fasilitas sarana dan prasarana lainnya. Subandono Kebutuhan Data dan Informasi Subandono Kebutuhan Data dan Informasi No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data Klasifikasi Peta Topografi daratan 1 2 3 Peta Topografi Peta Bathmetri Arus (current) 1:2000 s/d 1:50000 1:2000 s/d 1:50000 1 : 50.000 Kemutakhiran Data Data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang - Peta Kontur Kedalaman Laut. Untuk kedalaman < 10 m selang kontur 1 m; kedalaman 10 – 50 m selang kontur 5 m; kedalaman 50 – 100 m selang kontur 10 m; dan > 100 m selang kontur 50 m Peta pola arah dan kecepatan arus skala 1 : 50.000 Data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang - Kelengkapan Atribut ID Perimeter Jenis relief daratan Kemiringan daratan Luas area ID Koordinat Perimeter Kontur Kedalaman Luas - ID - Arah arus - Kecepatan arus - Waktu survey - Kelas arus - Luas Sumber Data/Instansi - BIG - Survei Lapangan - BIG - Dishidros - Survei Lapangan - BMKG BPPT, KKP, P2O LIPI, DISHIDROS Survei lapangan Subandono Kebutuhan Data dan Informasi No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data Peta pola arah penjalaran dan besar gelombang 4 5 Gelombang (wave) Pasang surut (tide) 1 : 50.000 1 : 50.000 - Peta sebaran tinggi muka air (maksimum, minimum, rerata) dan tipe pasang surut - Peta kecerahan permukaan laut 6 Kecerahan 1 : 50.000 Kemutakhiran Data Data 10-20 tahun preferable (melalui prakiraan/ramalan atau dari data yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang) Berupa data sebaran elevasi muka air laut (HHWL, HWL, MSL, LWS) dalam 5 tahun terakhir atau yang mutakhir. Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. - - - Kelengkapan Atribut ID Tinggi gelombang Waktu survey Kelas gelombang Luas ID Nilai Luas area Waktu survey Kondisi oseanografi Musim ID Nilai Luas area Waktu survey Kondisi oseanografi - Musim Sumber Data/Instansi - BMKG, - Pelindo - Survei lapangan - BIG, Adpel, Pelindo Survei lapangan - KKP, - P2O LIPI - Survey lapangan Subandono Kebutuhan Data dan Informasi No 7 8 9 Jenis Data/ Peta Total Suspended Solid (TSS) Salinitas, pH & oxygen Terumbu Karang, Lamun dan Substrat Dasar Skala 1 : 50.000 1 : 50.000 1 : 50.000 Kedetilan Data Merupakan peta data butiran & partikel padat serta komponen hidup yang tersuspensi dalam air, dalam 5 tahun terakhir atau yang mutakhir. Peta Selang Kelas Kimia Perairan skala 1:250.000 dengan CI (Contur Interval) 1/2000 x 250.000 = 125 Peta Sebaran Terumbu Karang, lamun dan substrat dasar perairan. Kemutakhiran Data Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. - Merupakan data kimia dalam perairan 5 tahun terakhir atau yang terakhir. Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. - Kelengkapan Atribut ID Nilai Waktu survey Kondisi oseanografi Musim Kelas TSS Luas area ID Nilai Luas area Waktu survey Kondisi oseanografi Musim - ID - Tipe penutupan - Luas - Waktu survei - Musim - Kondisi Oseanografi Sumber Data/Instansi - KKP, - P2O LIPI - Survei lapangan - - KKP, P2O LIPI BIG Perguruan Tinggi Survei lapangan LIPI, LAPAN, KKP Survei lapangan Subandono Kebutuhan Data dan Informasi No 10 11 12 Jenis Data/ Peta Kelimpahan ikan Seismic Resiko Bencana Skala 1 : 50.000 1:250.000 1 : 50.000 Kedetilan Data Data spasial sebaran jenis dan Kelimpahan Ikan untuk musim barat dan musim timur Merupakan peta zonasi gempa/seismic di Indonesia berdasarkan SNI 2012 atau yang setara. Peta Kerawanan dan Risiko Bencana. Kemutakhiran Data Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. - Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. - Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang - Kelengkapan Atribut ID Koordinat Jenis ikan Kelimpahan Waktu survei Musim Kondisi Oseanografi ID Koordinat Kondisi Seismik ID Koordinat Jenis bencana Luas area bencana - Waktu terjadi bencana - Keterangan - Derajat kerusakan Sumber Data/Instansi - BPPT, - LIPI - Survei lapangan - PPGL, - ESDM - BIG - BNPB, - BMKG Subandono Kebutuhan Data dan Informasi No 13 14 15 Jenis Data/ Peta Skala Merupakan datadata fisis dan mekanis lapisan tanah sebelum dilakukan reklamasi. Geoteknik Sungai Saluran drainage Kedetilan Data Peta Sumberdaya Air Permukaan dan Air Tanah skala 1 : 250.000, 1 : 50.000, 1 : 25.000 Peta Sumberdaya Air Permukaan dan Air Tanah skala 1 : 250.000, 1 : 50.000, 1 : 25.000 Kemutakhiran Data Data lokal terakhir - Kelengkapan Atribut Jenis tanah, gradasi butiran, berat jenis, kadar air asli, kepadatan, batas Aterberg, kuat geser, konsolidasi tanah Sumber Data/Instansi - PPGL, - ESDM - BIG - Survei lapangan/Soil investigation Merupakan datadata posisi sungai, dimensi & kedalaman sungai, debit & kecepatan aliran sungai, kesemuanya diutamakan pada muara sungai. Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang - ID Koordinat Debit Sedimentasi Luas - PU, - BIG - Survei lapangan Merupakan datadata existing drainage perkotaan dalam hal type/jenis, posisi, jaringan, dimensi dan fungsi. Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang - ID Koordinat Debit Sedimentasi Luas - PU, - BIG Subandono Kebutuhan Data dan Informasi No 16 17 17 Jenis Data/ Peta Kawasan konservasi Demografi dan Sosial Kawasan disekitarnya Skala 1 : 50.000 1 : 50.000 1 : 50.000 Kedetilan Data Berupa peta kawasan konservasi. • Data kependudukan • Kegiatan ekonomi • Kepemilikan lahan • Sosial budaya masyarakat • Kesehatan dan pendidikan Merupakan peta atau data existing infrastructure dan peruntukan lahan (di air & didarat) disekitar rencana zona reklamasi. Kemutakhiran Data Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. - Kelengkapan Atribut Sumber Data/Instansi ID Jenis Luas Lokasi (X,Y) - KKP - ID - Jenis - Luas - Kemenhut - Survei lapangan - BPS, - BAPPEDA, - Masyarakat - Lokasi (X,Y) - ID - Koordinat - Perimeter - Luas - Keterangan - KKP, ESDM, Pelindo, Kemenparekraf, BAPPEDA Survei lapangan Subandono Batimetri • Batimetri: – Peta kedalaman perairan – Diperoleh melalui pengukuran kedalaman air dengan pemeruman (echo sounding) atau cara lain – Referensi: chart datum atau MSL – Skala peta: 1:2000 sd 1:50.000 • Kegunaan: – Penentuan tata letak (lay out) – Perhitungan volume reklamasi – Perencanaan teknis Subandono Peta Bathimetri Subandono Timur Laut Barat Laut Barat Daya Tenggara Subandono Topografi • Topografi – Peta ketinggian daratan – Diperoleh melalui pemetaan/pengukuran elevasi muka tanah dengan theodolit dan waterpass – Referensi: MSL – Skala peta: 1:2000 sd 1:50000 • Kegunaan: – Penentuan dan perencanaan fasilitas darat – Kajian pengaruh reklamasi ke arah darat Subandono Subandono Subandono Kebutuhan Data Perencanaan • Pasang surut – Diperoleh melalui perekaman pasang-surut dengan AWLR atau alat lainnya – Pengukuran Langsung • Kegunaan: – – – – Penetapan acuan peta Penetapan elevasi bangunan Penetapan elevasi reklamasi Kajian hidrodinamika pantai Subandono Kecepatan Arus Subandono Saat Surut Menuju Pasang Saat Pasang Menuju Surut Subandono Kebutuhan Data Perencanaan • Gelombang – Pengukuran data primer (wave rider buoy, wave gauge, dsb), data sekunder, prakiraan dari data meteorologi (kecepatan angin, lama hembus angin, lintasan angin) – Data 10-20 tahun preferable (melalui prakiraan/ramalan) – Analisa statistik nilai ekstrim • Kegunaan: – Penetapan gelombang rencana untuk perencanaan – Perencanaan reklamasi dan bangunan pengaman pantai – Kajian hidrodinamika perairan Subandono Subandono Kebutuhan Data Perencanaan • Tanah dasar – Survey mekanika tanah/geoteknik – Sifat fisik dan kimiawi tanah – Pengeboran, sampling, uji sondir, SPT, vane shear test, plane bearing test, CBR lapangan, dsb. – Sifat fisik tanah: jenis tanah, gradasi butiran, berat jenis, kadar air asli, kepadatan, batas Aterberg, kuat geser, konsolidasi tanah • Kegunaan: – Penentuan daya dukung tanah – Perencanaan reklamasi – Perencanaan fondasi – Perencanaan pemadatan dan perbaikan tanah (bila diperlukan) Subandono Subandono Subandono Contoh Desain Lay out Subandono Subandono Subandono Metode Reklamasi Reklamasi Sistem Pengurugan/timbunan Subandono Metode Reklamasi Reklamasi Sistem Pengeringan/Polder Subandono Metode Reklamasi Reklamasi Sistem Pengurugan dan Pengeringan Subandono Tata Letak dan Lokasi Reklamasi A : Lahan reklamasi terpisah dengan daratan utama B : Lahan reklamasi menempel dengan daratan utama Subandono Kriteria dan Deliniasi Kriteria dalam mendeliniasi ruang yang memerlukan reklamasi antara lain: • Alur konsentrasi aliran sungai yang menuju ke laut tidak boleh diganggu • Hutan mangrove jangan sampai terganggu oleh bangunan reklamasi dan jangan sampai mengganggu pertumbuhannya • Tidak mengganggu kegiatan masyarakat yang berada di sekitar lokasi reklamasi • Alur pelayaran dari/dan ke pelabuhan sekitarnya tidak boleh terhalang atau terganggu oleh fisik bangunan reklamasi. • Dimensi alur antara pulau harus cukup bagi kapal keruk isap masuk untuk membersihkan sediment. Subandono Kriteria dan Deliniasi • • • Kedalaman alur antara lahan reklamasi yang dibentuk harus cukup untuk pelayaran bagi kapal-kapal pribadi ataupun angkutan penumpang yang memanfaatkan perairan tersebut Tinggi lahan reklamasi harus memperhatikan: • Pasang tertinggi • Gelombang laut • Ramalan muka air laut akibat perubahan iklim dunia. • Kedalaman muka air laut akibat tekanan udara yang rendah. • Tinggi jagaan. • Penurunan tanah dasar karena penimbunan. Perhatikan UU dan peraturan turunannya yang terkait serta perda baik Provinsi maupun Kabupaten. Subandono Kriteria Teknis 1. Topografi : Merupakan daerah datar tidak bermanfaat. 2. Bathimetri : Kedalaman seabed sebaiknya kurang dari -3.00 mLWS atau maximum kurang dari -5.00 mLWS. 3. Arus (current) : Tidak ada kriteria spesifik data arus untuk penentuan lokasi ruang reklamasi. Data arus diperlukan untuk analisa perubahan pola arus dan sedimentasi dan/atau perencanaan shore protection. 4. Gelombang (wave) : Diutamakan tinggi gelombang maximum 1meter. Data gelombang diperlukan juga untuk perencanaan shore protection termasuk break water bila diperlukan. 5. Pasang surut (tide) : Tidak ada kriteria spesifik data pasang surut untuk penentuan lokasi ruang reklamasi. Data pasang surut diperlukan untuk penentuan elevasi final permukaan timbunan dan/atau shore protection serta perhitungan stabilitasnya. Subandono Kriteria Teknis 5. Kecerahan air laut : Tidak ada kriteria spesifik untuk penentuan lokasi ruang reklamasi. Data awal & akhir kecerahan air laut diperlukan untuk environment control selama pelaksanaan reklamasi, untuk kontrol bahwa tidak terjadi pencemaran air laut (kecil). 6. Total Suspended Solid : Seminimal mungkin . 7. Salinitas, pH, oxygen : Diutamakan pada zone perairan yang tidak bermanfaat. 8. Terumbu karang, Lamun dan Substrat Dasar : Apabila terdapat komponen komponen tersebut, perairan tidak diperuntukkan zone reklamasi. 9. Kelimpahan ikan : Apabila terdapat kelimpahan & jenis ikan yang memenuhi syarat (ekonomis tinggi) untuk dijadikan mata pencaharian nelayan, maka perairan tidak diperuntukkan zone reklamasi . Subandono Kriteria Teknis 10. Resiko bencana : Alokasi ruang perairan untuk reklamasi bukan merupakan area yang beresiko tinggi & tidak dapat di mitigasi terhadap bencana seismic dan/atau tsunami atau reklamasi justru untuk meminimalisir/mengantisipasi bencana yang terjadi seperti Sea Level Rise (kenaikan muka air laut) yang menyebabkan bajir/rob di wilayah pesisir. 11. Soil characteristic : Diutamakan pada zona yang lapisan tanah dasarnya dominan pasir (sand). Apabila lapisan tanah dasarnya merupakan compressible soil (very soft & soft silt-clay) maka harus dianalisa dan direncanakan metode perbaikan tanahnya. 12. Sungai : Alokasi ruang untuk zone reklamasi dilarang pada daerah disekitar muara-muara atau yang menutupi muara sungai. 13. Saluran drainage : Alokasi ruang untuk zone reklamasi bukan pada daerah yang menghambat atau menutupi fungsi saluran drainage. Subandono Kriteria Teknis 10. Resiko bencana : Alokasi ruang perairan untuk reklamasi bukan merupakan area yang beresiko tinggi & tidak dapat di mitigasi terhadap bencana seismic dan/atau tsunami atau reklamasi justru untuk meminimalisir/mengantisipasi bencana yang terjadi seperti Sea Level Rise (kenaikan muka air laut) yang menyebabkan bajir/rob di wilayah pesisir. 11. Soil characteristic : Diutamakan pada zona yang lapisan tanah dasarnya dominan pasir (sand). Apabila lapisan tanah dasarnya merupakan compressible soil (very soft & soft silt-clay) maka harus dianalisa dan direncanakan metode perbaikan tanahnya. 12. Sungai : Alokasi ruang untuk zone reklamasi dilarang pada daerah disekitar muara-muara atau yang menutupi muara sungai. 13. Saluran drainage : Alokasi ruang untuk zone reklamasi bukan pada daerah yang menghambat atau menutupi fungsi saluran drainage. Subandono Pertimbangan dan Penentuan Alokasi Ruang Pertimbangan dan penentuan alokasi ruang yang memerlukan reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil: 1. Aspek Kriteria Reklamasi 2. Aspek Kebijakan Pembangunan Pusat dan Daerah 3. Kondisi Infrastruktur Wilayah 4. Aspek pergerakan, aksesibilitas dan transportasi 5. Aspek Sosial, Budaya, Dan Ekonomi Kawasan 6. Potensi Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil 7. Kondisi Batas Subandono Subandono Subandono Subandono Simulasi tsunami Subandono Simulasi rendaman tsunami di Kota Painan Subandono Peta rendaman Kota Painan Subandono Subandono ADAPTASI DENGAN REKLAMASI DI PANTAI TELUK PAINAN Subandono Subandono - KKP Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 10 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 20 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 30 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 40 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 50 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 60 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 70 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 80 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 90 Cm) Subandono Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 100 Cm) Subandono Jarak Genangan Akibat SLR 100 cm 2,62 Km 2,99 Km 2,04 Km Subandono Erosi di Gedung Krematorium, Kabupaten Pekalongan Subandono Erosi di Gedung Krematorium, Kota Pekalongan, Juli 2008 Subandono Subandono Penurunan tanah (LAND SUBSIDENCE) rata2 12 cm/thn Lokasi PPS Nizam Zachman mengalami land subsidence paling besar. Interferometric Synthetic Aperture Radar PENYEBAB • Ekstrasi air tanah • Konsulidasi alami tanah (Source : Prof. Hasanudin Z. Abidin) Subandono 100 90 Tanjung Priok 80 70 60 50 40 Elevasi (cm) 30 150 Semarang 140 130 120 110 100 90 3.21 km 120 Jepara 110 100 4.64 km 5.26 km 90 80 70 60 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 Tahun Laju kenaikan paras muka air laut 5-10 mm/tahun 73 Subandono -+10,000 ha (100 km2 ) terkena banjir pd February 4, 2002 (1/6 Luas Jakarta) Subandono DESAIN NCICD Subandono REKLAMASI DI DUBAI 76 Subandono REKLAMASI DI BAHRAIN 77 Subandono KESIMPULAN • Reklamasi perairan pantai dapat dilihat sebagai alternatif untuk mendapatkan lahan untuk berbagai peruntukan dengan harapan agar lahan pertanian yang subur dan kawasan resapan air hujan tidak tergusur oleh kebutuhan pemekaran kota • Perencanaan dan pelaksanaan reklamasi harus mengikuti peraturan yang ada (UU Wilayah Pesisir, Perpres, Pedoman Umum Reklamasi, Pedoman Teknis Reklamasi) • Reklamasi dapat dilaksanakan bila dampak negatif dapat dieliminir atau dihilangkan. • Untuk menghindari kerusakan bangunan yang akan dibangun di atasnya, pelaksanaan reklamasi harus memenuhi syarat-syarat teknis reklamasi • pembangunan), asalkan tidak merusak lingkungan 78 Subandono Subandono Pemekaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan lahan ARAH KE DARAT PEMEKARAN ARAH KE LAUT/ REKLAMASI Ancaman: 1.Berkurangnya daerah resapan air hujan. 2.Berkurangnya hutan lindung 3.Berkurangnya lahan Pertanian yang subur. 3.Tergusurnya pemukiman rakyat pedesaan 4.Peningkatan debit banjir. 5. Terancamnya aneka satwa daratan ARAH KE UDARA Ancaman: 1.Tergusurnya perumahan nelayan 2.Berkurangnya hutan bakau 3.Terancamnya biota pantai langka 4. Peningkatan bahaya banjir 5. Kerusakan instalasi yang ada , dll. Subandono Manfaat Reklamasi Peningkatan Ekonomi Skala Makro & Mikro Interaksi Sosial Budaya Reklamasi Pengelolaan Lingkungan Yang Berkelanjutan Model Pusat Pegembangan Ekonomi Regional • • • • Investasi & Peluang Bisnis Menjanjikan Lapangan Kerja Terbuka Aktivitas Pariwisata Meningkat Alternatif Income Terbuka • Akses ruang publik semakin luas • Aktivitas pariwisata (interaksi masy lokalturis meningkat) • Ruang akselarasi budaya terbuka • Pengelolaan Limbah dan Sistem drainase membaik • Perbaikan Ekosistem pesisir / laut • Peningkatan kualitas perairan ke arah laut dan pantai kearah darat • Jalur Pemasaran dan informasi baru yang lebih terarah terbentuk • Koridor Pengikat/ Penghubung kota terbentuk • Simpul transportasi (transit coridor) terbentuk Subandono Dampak Negatif Reklamasi Kepemilikan tanah hasil reklamasi Peningkatan potensi gangguan pada borrow area Permasalahan pemindahan penduduk, pembebasan lahan, dan mata pencaharian Peningkatan potensi banjir di kawasan pantai Perubahan RUTR dan RDTR Dampak Negatif Reklamasi Potensi terjadi gangguan terhadap lingkungan hidup Terjadi pencemaran pantai pada saat pembangunan Potensi terjadi kerusakan pantai dan instalasi bawah air (kabel, pipa gas dll) Subandono