Faktor Resiko (Hazard) Lingkungan Kerja Nurul Wandasari S, M.Epid Semester Genap 2012/2013 Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul Hazard K3 • Hazard Lingkungan Kerja (Fisik, Kimia, Biologi) • Hazard Perilaku (Behaviour) • Hazard Ergonomi • Hazard Psikologis (terdiri dari Hazard Pengorganisasian Pekerjaan dan Hazard Budaya kerja) 3 Hazard Fisik • • • • • Bising Suhu Pencahayaan Getaran (vibrasi) Radiasi Hazard Fisik • Bising: suara yg tidak dikehendaki • Efek terhadap pekerja – Gangguan Fisiologis – Gangguan Psikologis – Gangguan Patologis Organis • Pengendalian – Substitusi – Eliminasi – Administrasi 5 1. KEBISINGAN Pengaruh Kebisingan : ~ Gangguan Fisiologis : Tensi , nadi , pucat gangguan sensorik, konstriksi pembuluh darah perifer. ~ Gangguan Komunikasi : masking effect, berteriak kecelakaan kerja. ~ Gangguan Keseimbangan : rasa melayang, pusing, mual. ~ Gangguan Psikologis : gastritis, stress, lelah, psikosomatik. ~ NIHL, Tuli. • Suhu/Temperatur – Suhu tinggi: heat stroke & heat cramps – Pengendalian: air minum, asupan garam, istirahat, tidur, pakaian, aklimatisasi • Pencahayaan – Mengakibatkan kelelahan pada mata; • Iritasi, mata berair, mata merah, sakit kepala, viskositas menurun, contrast sensitivity, akomodasi menurun – Pengendalian, harus diperhatikan hal2 sbb: • Sumber pencahayaan: intensitas, sumber cahaya, efisiensi & efektivitasnya • Keadaan lingkungan tempat kerja: luas, jendela, langit2/dinding • Tenaga kerja: kemampuan penglihatannya, kondisi kesehatan 7 SUHU KERJA • Aklitimasi o o o Proses penyesuaian yang terjadi pada seseorang selama minggu pertama berada di tempat panas, sehingga setelah itu mampu bekerja tanpa pengaruh tekanan panas/dingin. Di Indonesia 29 -30º C dengan kelembaban 85 – 95 % NAB : 21 – 30º C suhu basah. Pencahayaan • • • • • Ukuran : Lux Ruang lingkup kerja : ukuran objek, derajat kontras antara objek dengan sekelilingnya, luminensi lapangan penglihatan, lamanya melihat Penerangan kurang : kecelakaan, eyestrain, effisiensi kurang, prodiktivitas berkurang Penerangan kuat : kesilauan, kecelakaan Effek lama : visus < Tingkat pencahayaan berdasarkan pekerjaan Jenis pekerjaan Umum Ketelitian sedang Pekerjaan halus Pekerja dengan ketelitian tinggi Contoh Gudang Pengepakan barang Pengeboran,pasang baut/mur Membaca,menulis tehnisi laborat Gambar tehnik, pemasangan alat listrik,arloji lluminasi 80 – 170 200 – 250 250 – 300 500 - 700 1000 – 2000 RADIASI Di tempat kerja : a. Radiasi elektromagnetis : gelombang mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar infra merah, sinar ultra violet, sinar X. b. Radiasi radioaktive : sinar bahan radioaktif. VIBRASI • • Getaran mekanis seluruh tubuh (whole body vibration). Getaran alat lengan (tool-hand vibration). Hazard Kimia • Inorganic, mis: lead, arsenic, silica • Organic mis: gas, uap, debu, asap • Efek Kesehatan: – Asbes Asbestosis (preparasi tekstil terbuat dari asbes) – Silica Silikosis (perusahaan granit,keramik) – Byssinosis (industri tekstil) – Anthracosis (tambang batu bara) – Larutan korosif (menimbulkan kerusakan kulit) – Gas sianida, asam sulfida dan karbon monoksida – Uap logam (menimbulkan ‘demam uap logam’, dermatitis) 13 Hazard Perilaku (Behavior) • • • • • • Merokok Pola makan Minum2an beralkohol Workaholic Efek Kesehatan: PJK, DM, Stroke, Stress Pengendalian: Pola hidup sehat 14 Hazard Biologi • MIKRO ORGANISME (bakteri, virus, fungi) toksin, infeksi, alergi • ARTHROPODA (serangga, dll) sengatan infeksi • TUMBUHAN TINGKAT TINGGI (toksin & allergen) dermatitis, asma, pilek • TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (yang membentuk spora) • VERTEBRATA (protein allergen) urine, saliva, faeces, kulit/rambut allergi • INTERVETEBRATA selain ARTHROPODA (cacing, protozoa) Agent Penyebab Penyakit BAKTERI TUBERKULOSIS Paru ANTRHRAX kulit & paru BRUCELLOSIS sakit kepala, artralgia endokarditis LEPTOSPIROSIS demam, sakit kepala, mual, gg hati PARASIT MALARIA gigitan nyamuk anopheles ANXYLOSTOMIOSIS anemia khronis JAMUR gatal-gatal dikulit TUMBUHAN DEBU KAYU Allergi & asma DEBU KAPAS allergi saluran nafas BINATANG BUAS CARNIVORA JENIS PEKERJAAN YANG BERISIKO PETUGAS KESEHATAN PETUGAS PETERNAKAN PETUGAS PEMBERSIH SELOKAN/SAMPAH PETUGAS YANG BEKERJA DENGAN KELEMBABAN TINGGI Jamur kulit (panu, candida, dll) TEMPAT KERJA YANG BERISIKO LAB MIKROBIOLOGI, LAB KESMAS, LAB BIOMOLEKULER RS & FASILITAS KESEHATAN LAINNYA FASILITAS BIOTEKNOLOGI FASILITAS DOKTER HEWAN & BINATANG PERTANIAN LAIN-LAIN PENANGGULANGAN BAHAYA BIOLOGI MENGENAL BAHAYA-BAHAYA BIOLOGI YANG ADA DI TEMPAT KERJA MENGHINDARI KONTAK LANGSUNG DENGAN SUMBER PENULAR MELAKUKAN TINDAKAN ASEPSIS YANG BENAR MENJAGA KEBERSIHAN DIRI MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI 21 Hazard Ergonomi • Individu – Kapasitas Kerja Fisik – Umu • Organisasi – Job context (rotasi kerja, upah, karir path, dll) – Job content (tingkat kesulitan pekerjaan, ketelitian, dll) • Pekerjaan – Posture – Durasi – Frekuensi – Beban objek (force) 22 TUJUAN PENERAPAN ERGONOMI MENYESUAIKAN PEKERJAAN DENGAN KONDISI TUBUH MANUSIA UNTUK MENURUNKAN RISIKO YANG AKAN DIHADAPI Efek Kesehatan Ergonomi Work Musculosceletal Disorders Symptom 23 MANFAAT PENERAPAN ERGONOMI • Mencegah cedera • Meningkatkan kualitas hidup • Meningkatkan kualitas kerja • Mengurangi kelelahan dan ketidak nyamanan kerja 24 UPAYA Menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan Pengaturan suhu, cahaya, kelembaban, agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia 25 Berdiri Jangkauan Prinsip Duduk dan Berdiri Hazard Pengorganisasian Pekerjaan 1. • • • 2. • • • • WAKTU Long work hours (shift kerja) Career Planning (jalur karir, kenaikan pangkat&jabatan) Central Planning (Otonomi, Partisipasi Karyawan) BEBAN PEKERJAAN Jumlah & jenis pekerjaan Karyawan tidak dibebani pekerjaan yang dia tidak bisa Fasilitas yang memadai Reward yang sesuai 30 Hazard Budaya Kerja 1. • • • 2. VALUE (Tata Nilai Perusahaan) Kepemimpinan Otoriter vs Demokrasi Profit Oriented Kebersihan NORMA (Peraturan atau kegiatan yang dikerjakan untuk mendukung Value) 31 3. SUASANA KERJA/IKLIM (Iklim yang kondusif untuk bekerja) • Keterbukaan (friendly) • Tertutup 4. KERJA DALAM TEAM WORK • Karyawan yang individualistis akan sulit bekerja dalam tim • Adanya dukungan atasan dan rekan sekerja tim 32 EFEK KESEHATAN Efek Kesehatan yang akan timbul dari Hazard Pengorganisasian Pekerjaan & Hazard Budaya Kerja adalah: WORK RELATED STRESS Pengendalian: • Kesepakatan • Saling menghargai, keterbukaan • Olah raga, rekreasi, dll 33 Pengendalian Secara Umum CONTAINMENT mencegah pajanan Desain tempat kerja Peralatan safety (biosafety cabinet, peralatan centrifugal) Cara kerja Dekontaminasi Penanganan limbah dan spill management BIOSAFETY PROGRAM MANAGEMENT support dari pimpinan puncak Program support, biosafety spesialist, institutional biosafety committee, biosafety manual, OH program, Info & Educt COMPLIANCE ASSESSMENT Audit, annual review, Incident & accident statistics 34 Pencegahan dan Pengendalian Bahaya 1. Pengendalian secara Teknik (eliminasi dan substitisi) 2. Pengendalian secara Administratif 3. APD 1. Pengendalian secara Teknik mengendalikanbahaya ergonomis dan fisika melalui penghilangan alat tertentu (jika memungkinkan) atau sekedar dilakukan penggantian saja utk mengurangi resiko kerja. Ini mungkin memerlukan merancang ulang stasiun kerja, metode kerja, dan alat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, seperti tenaga, pengulangan, dan posisi yang janggal. 2. Pengendalian secara Administratif - Penggantian personil untuk pekerjaan dengan persyaratan fisik yang berbeda. - Membuat jadwal kerja / jadwal istirahat istirahat. - Pelatihan personil untuk menggunakan metode kerja yang sesuai/yang cocok. 3. Alat Pelindung Diri (APD) - Penggunaan APD yang memungkinkan setiap orang untuk mengenali faktor risiko dan memahami prosedur yang digunakan untuk meminimalkan resiko