perjanjian kerjasama

advertisement
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PT. …............................
DENGAN
PT. …................................
TENTANG
KERJASAMA OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN
BAGI KARYAWAN PT. …......................
Nomor : …...................
Pada hari ini ................, tanggal ………….. bulan ….......... tahun ….................(…-…-.......),
di …............. Kami yang bertanda tangan di bawah ini antara :
1.
PT.
: Berkedudukan di ......................, dalam hal ini
diwakili oleh ........................., Direktur, Dalam
kapasitas jabatannya sah, berwenang dan berhak
bertindak
untuk
dan
atas
nama
mewakili
Perusahaan, berdasarkan Akta Pendirian Nomor
…........................,
dibuat
dihadapan
Notaris
........................, Notaris di …...................... dari
dan oleh sebab itu bertindak untuk dan atas
nama PT. ….................. Selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.
2.
PT.
: Suatu
Perseroan
Terbatas
yang
didirikan
berdasarkan dan tunduk pada hukum negara
Republik
Indonesia,
berkedudukan
dan
berkantor pusat di ….................................., yang
di
dalam
hal
ini
diwakili
…………………………………..di dalam kedudukannya
selaku Direktur PT. …................................
karenanya sah, berwenang dan berhak bertindak
untuk dan atas nama Perseroan. Selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA
PIHAK. Selanjutnya PARA PIHAK dengan itikad baik sepakat mengikatkan diri untuk
mengadakan Perjanjian Kerjasama dalam bidang pelayanan kesehatan dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
PASAL 1
PENGERTIAN
Yang dimaksud dalam Perjanjian ini dengan :
1. Kerjasama Operasional Pelayanan Kesehatan (KOPK) adalah sebuah
pengelolaan pelayanan kesehatan mandiri dari PIHAK PERTAMA dan disupervisi
oleh PIHAK KEDUA. Untuk selanjutnya kerjasama ini disebut KOPK.
2. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas kesehatan milik atau dalam jaringan PIHAK
PERTAMA yang dapat berupa pemeriksaan dokter, perawatan, pengobatan,
diagnosis, terapi, pembedahan, dan/ atau tindakan medis lainnya. Selanjutnya
dalam perjanjian ini disebut sebagai Fasilitas Kesehatan.
3. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi karena hubungan kerja,
termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan
yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan
pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
4. Penerima Manfaat adalah orang-orang yang ditetapkan oleh (dan terdaftar pada)
PIHAK KEDUA dan memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
kelasnya yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA.
5. Rawat Inap adalah perawatan kesehatan bagi Penerima Manfaat yang oleh karena
keadaan kesehatannya dirawat sementara di Fasilitas Kesehatan PIHAK PERTAMA.
6. Rawat Jalan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan
PIHAK PERTAMA kepada Penerima Manfaat dalam upaya perawatan dan/ atau
pengobatan atau pemulihan kesehatan dan penerima manfaat tidak perlu menginap
di fasilitas kesehatan PIHAK PERTAMA.
7. Rehabilitasi adalah pelayanan Rawat Jalan bagi Penerima Manfaat yang masih
memerlukan konsultasi mengenai penyakitnya setelah menjalani Rawat Inap di
Fasilitas Kesehatan PIHAK PERTAMA.
8. Klinik adalah salah satu Fasilitas Kesehatan PIHAK PERTAMA yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan Rawap Jalan personal menyeluruh,
terpadu, berkesinambungan, dan proaktif sesuai kebutuhan Penerima Manfaat.
9. Kartu adalah kartu identitas setiap Penerima Manfaat sebagai tanda kepesertaan
yang berlaku hanya untuk diri Penerima Manfaat dalam rangka memperoleh
pelayanan kesehatan yang dapat berisi informasi mengenai Nama Peserta, Nomor
Peserta, Status Peserta, dan Hak Kelas Kamar Perawatan. Pada Kartu Halodokter
tercantum masa berlaku kartu.
10. Surat Rujukan adalah surat pengantar yang dikeluarkan oleh Pihak Pertama
untuk keperluan konsultasi/ pemeriksaan Penerima Manfaat lebih lanjut berkenaan
dengan penyakit yang diderita.
11. Diagnosis adalah seni untuk membedakan suatu penyakit terhadap penyakit
lainnya, atau suatu kesimpulan tentang penyakit berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya.
12. Cacat adalah keadaan hilang atau berkurangnya fungsi anggota badan yang secara
langsung
atau
tidak
langsung
mengakibatkan
hilang
atau
berkurangnya
kemampuan untuk menjalankan pekerjaan. Kecacatan dapat dibagi dalam 3 jenis :
 Cacat sebagian untuk selamanya adalah cacat yang mengakibatkan hilangnya
sebagian atau beberapa bagian dari anggota tubuh.
 Cacat kekurangan fungsi adalah cacat yang mengakibatkan berkurangnya fungsi
sebagian atau beberapa bagian dari anggota tubuh untuk selama-lamanya.
 Cacat total untuk selamanya adalah keadaan tenaga kerja tidak mampu bekerja
sama sekali untuk selama-lamanya
13. Biaya Kesehatan adalah biaya operasional KOPK dalam setahun yang mencakup :
13.1. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan, Rawat Inap, penyediaan obat sesuai
diagnosis dan aspek medis lainnya.
13.2. Biaya administratif (edukasi, perizinan, infrastruktur pelayanan kesehatan,
dan aspek non medis lainnya) yang dihitung langsam sebesar 5% (lima persen)
dari anggaran yang disepakati.
14. PTKP
adalah
Penghasilan
Tidak
Kena
Pajak
sesuai
dengan
ketentuan
perundangan-undangan yang berlaku.
15. Pengawas Pelaksana Teknis adalah petugas yang ditunjuk dan memiliki
wewenang sebagai pengawas teknis pelaksanaan perjanjian ini yang mewakili
PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
MAKSUD & TUJUAN
PARA PIHAK akan menyelenggarakan KOPK dalam batas-batas fasilitas yang
disepakati bersama. KOPK meliputi edukasi, prevensi, promosi, rawat jalan, dan rawat
inap.
PASAL 3
RUANG LINGKUP PERJANJIAN
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pelaksana KOPK.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah sebuah badan usaha swasta yang bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap biaya kesehatan karyawannya.
3. Penerima Manfaat wajib menggunakan Fasilitas Kesehatan jika membutuhkan
bantuan medis. Alur pelayanan Fasilitas Kesehatan dijelaskan pada Lampiran 1
(Prosedur).
4. Penerima Manfaat yang dapat dilayani oleh Fasilitas Kesehatan atau yang disepakati
bersama, wajib membawa Kartu Halodokter.
PASAL 4
HUBUNGAN KERJA SAMA
1. Bahwa dalam kedudukan PIHAK PERTAMA sebagai pelaksana KOPK, maka PIHAK
KEDUA tunduk, patuh serta terikat pada segala ketentuan yang berlaku termasuk
peraturan-peraturan. Buku Panduan Pelayanan yang dibuat PIHAK PERTAMA
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan
karenanya mengikat PARA PIHAK.
2. Khusus
di
dalam
manajemen
dan
pertanggungjawabannya,
maka
dalam
melaksanakan perjanjian ini, PARA PIHAK terkait pada suatu hubungan manajemen,
bahwa secara fungsional dan operasional PARA PIHAK bekerja sama dengan bagian
terkait masing-masing.
PASAL 5
HAK & KEWAJIBAN PARA PIHAK
Di dalam melaksanakan Perjanjian ini, PARA PIHAK mempunyai hak dan kewajiban
masing-masing yang harus dilaksanakan dan ditaati, yaitu :
1. PIHAK PERTAMA memiliki Hak–hak sebagai berikut :
a. Menerima biaya operasional dari PIHAK KEDUA secara rutin tanggal 5 (lima)
bulan berjalan, dengan menerbitkan surat tagihan.
b. Menolak memberikan pelayanan kesehatan kepada Penerima Manfaat, dalam hal
Penerima Manfaat tidak memenuhi persyaratan prosedural yang telah ditentukan,
kecuali yang sudah memenuhi ketentuan dalam lampiran
2. PIHAK PERTAMA memiliki Kewajiban sebagai berikut :
a. Menyediakan Fasilitas Kesehatan yang diatur dalam lampiran Employee Benefit.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa pelayanan Rawat Jalan, Rawat
Inap melalui jaringan penyedia Fasilitas Kesehatan yang dimilikinya, rehabilitasi
bagi Penerima Manfaat PIHAK KEDUA yang memerlukan dan yang memenuhi
persyaratan.
c. Jika terjadi excess claim saat menggunaakan Fasilitas Kesehatan, maka PIHAK
PERTAMA menyelesaikan semua pembayaran kepada Mitra PIHAK PERTAMA
dan selanjutnya mengajukan tagihan kepada PIHAK KEDUA.
d. Memberikan laporan pelayanan KOPK tiap 2 (dua) bulan kepada PIHAK KEDUA.
e. Memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dalam hal terjadi
perubahan tarif pengobatan/ perawatan khususnya Rawat Jalan.
f. Selama para petugas dari PIHAK PERTAMA bertugas di PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA wajib mematuhi aturan tata tertib dan kebersihan yang ditetapkan oleh
PIHAK KEDUA.
g. Menjaga keselamatan dan keamanan personal serta barang milik PIHAK
PERTAMA yang ada di PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA akan memberi
pembebasan dan pelepasan secara hukum maupun finansial sepenuh-penuhnya
kepada PIHAK KEDUA apabila terjadi hal apapun di dalam area PIHAK KEDUA
berkaitan dengan keselamatan dan keamanan (forcé majeure).
3. PIHAK KEDUA memiliki Hak-hak sebagai berikut :
a. Mendapatkan kartu keanggotaan terbaru dari PIHAK PERTAMA dengan masa
berlaku kartu yang masih aktif kepada setiap Penerima Manfaat.
4. PIHAK KEDUA memiliki Kewajiban sebagai berikut :
a.
Menyediakan anggaran biaya pelayanan kesehatan setiap bulan kepada
PIHAK PERTAMA.
b.
Menyediakan sarana fisik dan non medis yang dibutuhkan jika
memerlukan Fasilitas Kesehatan di dalam area PIHAK KEDUA.
PASAL 6
PERSYARATAN PROSEDURAL PELAYANAN KESEHATAN
1. Agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan oleh PIHAK PERTAMA, Penerima
Manfaat PIHAK KEDUA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Menunjukkan/ menyerahkan Kartu Halodokter atas nama Penerima Manfaat pada
waktu mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan PIHAK PERTAMA atau fasilitas
mitra PIHAK PERTAMA.
b. Menyerahkan berkas lain yang diperlukan secara administratif sesuai dengan
petunjuk dalam Lampiran 1 (Prosedur).
c. Penerima Manfaat akan menerima pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
yang berlaku di mitra PIHAK PERTAMA dan sesuai Manfaat yang disepakati.
d. Selama masa perjanjian berlangsung Penerima Manfaat PIHAK KEDUA
memberikan kuasa sepenuhnya
kepada PIHAK PERTAMA untuk mengakses
informasi, menggunakan data medis, dan/ atau mengambil keputusan berupa
informed consent atas dasar informasi mengenai rencana pengobatan dan
tindakan medis yang akan dilakukan bagi Penerima Manfaat dengan itikad baik
untuk kepentingan Penerima Manfaat.
PASAL 7
ANGGARAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
1.
Anggaran biaya kesehatan yang dimaksud pada perjanjian ini dihitung
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK untuk biaya pelayanan kesehatan selama
setahun yaitu :
1.1. Menikah
: 6% (enam persen) x Gaji Pokok, maksimum 2x PTKP.
Manfaat sudah mencakup fasilitas untuk suami/ istri yang sah secara
hukum dan anak-anak kandungnya (s.d anak ke-3) atau sampai usia 21
tahun yang belum menikah dan atau belum bekerja.
1.2. Lajang
2.
: 3% (tiga persen) x Gaji Pokok, maksimum 2x PTKP.
Jika ternyata biaya kesehatan dalam masa kerjasama ini melebihi anggaran biaya
kesepakatan awal, maka kelebihan tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK
PERTAMA sampai selesai nya jangka waktu kerjasama ini.
3.
Anggaran dalam Ayat 1 di atas akan menjadi biaya operasional KOPK dan akan
diberikan kepada PIHAK PERTAMA melalui rekening :
Bank
:
Kantor Cabang
:
Nomor
:
Rekening
Apabila terdapat biaya transfer maka menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
4.
Mengenai pembayaran selisih biaya layanan kesehatan yang timbul dikemudian
hari, PIHAK PERTAMA akan menagihkan kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
biaya aktual yang tercantum dalam kwitansi atau surat tagihan dari Fasilitas
Kesehatan atau jaringan PIHAK PERTAMA. Pembayaran dari PIHAK KEDUA
wajib dilakukan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja melalui nomor
rekening yang tercantum pada Ayat 3 pasal ini khususnya sejak PIHAK KEDUA
menerima tagihan dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
PENAGIHAN & PEMBAYARAN
1.
Penerima Manfaat yang karena sesuatu hal harus mengajukan restitusi
(uang penggantian) atau mendapat pelayanan kesehatan di luar Rumah Sakit
rujukan, akan diproses oleh PIHAK PERTAMA jika terdapat kelengkapan sebagai
berikut :
i) Kwitansi Rumah Sakit asli,
ii) Kopi Resep (jika ada),
iii) Daftar rincian biaya pengobatan dan perawatan,
iv) Resume Medis,
v) Surat Keterangan Kelahiran (kasus persalinan),
vi) Surat Kematian (kasus kematian).
2. Restitusi (uang penggantian) akan dibayarkan kepada Penerima Manfaat melalui
PIHAK KEDUA, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak berkas LENGKAP
diterima oleh PIHAK PERTAMA.
3. Apabila oleh sebab apapun juga biaya layanan kesehatan Penerima Manfaat yang
bersangkutan menjadi lebih besar atau diluar hak fasilitas yang dimiliki, maka
kelebihan yang timbul dikemudian hari tersebut menjadi beban dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA yang akan dibayarkan terlebih dahulu oleh PIHAK PERTAMA
kepada Fasilitas Kesehatan atau jaringan PIHAK PERTAMA.
PASAL 9
MASA BERLAKU PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN TEKNIS
1.
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal
.................. sampai dengan tanggal......................
2.
PIHAK PERTAMA memerlukan waktu 14 – 21 hari sejak ditandatanganinya
Perjanjian ini untuk melakukan persiapan secara administratif yang mencakup
pembuatan Kartu Halodokter, Buku Panduan, persiapan jaringan pelayanan
kesehatan yang disepakati, rekrutmen sumber daya manusia termasuk tenaga
medis, dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan sebagai bagian persiapan KOPK,
sedangkan layanan kesehatan sudah berlaku efektif per tanggal ……………………
3.
Apabila terdapat persyaratan dan ketentuan yang baru, maka yang berlaku
adalah yang terbaru dengan persetujuan dari PARA PIHAK.
Pasal 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1.
Surat Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak tanpa
persetujuan pihak lainnya.
2.
Apabila salah satu pihak akan memutuskan perjanjian kerja sama ini, maka
selambat-lambatnya
30
(tigapuluh)
hari
kerja
sebelumnya
sudah
harus
memberitahukan pihak lainnya secara tertulis.
3.
Untuk pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebagaimana diatur dalam Ayat (2) Pasal
ini, Kedua Pihak sepakat untuk tidak memberlakukan Pasal 1266 dan Pasal 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
4.
Dalam hal pemutusan perjanjian ini, kedua belah pihak tetap harus menyelesaikan
kewajiban masing-masing paling lambat 1 (satu) bulan sejak pemutusan perjanjian
ini.
PASAL 11
SANKSI DAN DENDA
Apabila terdapat keterlambatan pembayaran oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA akan dikenakan denda sebesar 0,5% (nol koma lima persen) per hari dari
kewajiban pembayaran bulanan.
PASAL 12
JAMINAN PARA PIHAK
1. PIHAK PERTAMA menjamin PIHAK KEDUA bahwa :
a.
PIHAK PERTAMA akan memenuhi dan mematuhi seluruh syarat dan
ketentuan yang telah disepakati bersama dalam Perjanjian ini dengan sebaikbaiknya.
b.
PIHAK PERTAMA akan menghormati dan menjaga kredibilitas PARA PIHAK
terutama dalam menjalankan dan melaksanakan Perjanjian ini.
c.
Layanan Kesehatan yang diberikan kepada Penerima Manfaat PIHAK KEDUA
adalah :
i.
Konsisten dengan diagnosa dan prosedur pelayanan medis yang lazim
untuk penyakit atau cedera yang membutuhkan perawatan di Rumah Sakit.
ii.
Sesuai dengan standar praktis medis yang berlaku.
iii. Bukan untuk dimanfaatkan oleh Pemberi Manfaat dan/ atau oleh dokter
yang merawat.
a. PIHAK PERTAMA menjamin Pejabat yang menandatangani Perjanjian ini
adalah yang berkewenangan menurut AD/ART PIHAK PERTAMA sehingga
secara hukum sah bertindak dan mewakili PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA menjamin PIHAK PERTAMA bahwa :
a.
PIHAK KEDUA akan memenuhi dan mematuhi seluruh syarat dan ketentuan
yang telah disepakati bersama dalam Perjanjian ini dengan sebaik-baiknya.
b.
PIHAK KEDUA akan menghormati dan menjaga kredibilitas masing-masing
pihak terutama dalam menjalankan dan melaksanakan Perjanjian ini.
c.
Layanan Kesehatan yang diterima oleh Penerima Manfaat
PIHAK KEDUA bukan untuk disalahgunakan oleh Penerima Manfaat atau
Penanggung dan/ atau Walinya.
d.
PIHAK KEDUA akan membayar seluruh tagihan-tagihan Layanan Kesehatan
sebagaimana yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini.
e.
PIHAK KEDUA menjamin Pejabat yang menandatangani Perjanjian ini adalah
yang berkewenangan menurut AD/ART PIHAK KEDUA sehingga secara hukum
sah bertindak dan mewakili PIHAK KEDUA.
f.
PIHAK KEDUA menjamin setiap Penerima Manfaatnya yang menjadi pasien
PIHAK PERTAMA, telah mengetahui, paham dan akan mematuhi prosedur
pelayanan medis yang disepakati dan telah diberi penjelasan/ sosialisasi oleh
PIHAK PERTAMA.
g. PIHAK KEDUA memastikan kebenaran data Penerima Manfaat, serta menjaga
penggunaan kartu Penerima Manfaat dari segala bentuk penyalahgunaan.
PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab bila terjadi penyalahgunaan dan
akan menagihkan biaya yang berjalan kepada PIHAK KEDUA bila hal tersebut
terjadi.
PASAL 13
FORCE MAJEURE
1. Force Majeure adalah suatu peristiwa atau keadaan-keadaan yang terjadi di luar
kekuasan PARA PIHAK yang dapat menyebabkan PARA PIHAK tidak melakukan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, yang mencakup antara lain gempa bumi,
topan, banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya, sabotase, epidemik serta
peristiwa
atau
kondisi
lain
di
luar
kekuasan
PARA
PIHAK
untuk
mengendalikannya.
2. Dalam hal salah satu pihak gagal melaksanakan kewajibannya sesuai dengan atau
seperti ditetapkan dalam Perjanjian ini yang disebabkan oleh Force Majeure, maka
pihak yang bersangkutan tidak dapat dipersalahkan karena tidak melaksanakan
kewajibannya dengan syarat :
a.
Pihak yang mengalami Force Majeure dalam waktu 7 (tujuh) hari terhitung
sejak terjadinya Force Majeure, akan memberitahukan secara tertulis keadaan
Force Majeure tersebut kepada pihak lainnya.
b. Pihak yang mengalami Force Majeure telah berusaha sebaik mungkin
mengatasi atau memperbaiki akibat-akibat yang timbul dari adanya Force
Majeure maupun melakukan segala sesuatu yang memungkinkan untuk
meminimalkan kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut.
PASAL 14
PEJABAT YANG DITUNJUK DAN KEWENANGANNYA
1.
Untuk kelancaran pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK menunjuk pejabat
yang
mewakili
dan
berwenang
dalam
memberikan
informasi
maupun
penandatanganan surat-surat dan lain sebagainya sesuai jabatan masing-masing
yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini adalah :
a. PIHAK PERTAMA :
No.
Jabatan
No. Telepon
Keterangan
1.
2.
3.
4.
b. PIHAK KEDUA :
No.
1.
2.
3.
4
5
Jabatan
No. Telepon
Keterangan
2.
Dalam hal Perjanjian kerjasama pelayanan kesehatan tersebut, PARA PIHAK telah
menunjuk contact person/ Pejabat yang mewakili sebagai penghubung PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagaimana Ayat (1) Butir (a) dan (b) Pasal ini,
dan diluar nama–nama Ayat (1) Butir (a) dan (b) tersebut tidak ada kewenangan
untuk menjadi penghubung dan apabila terjadi perubahan jabatan-jabatan
tersebut di atas akan diberitahukan secara tertulis oleh masing-masing Pihak.
PASAL 15
LAIN – LAIN
1.
Perjanjian ini dan ketentuan-ketentuan di dalamnya hanya dapat diubah dengan
persetujuan bersama secara tertulis oleh PARA PIHAK.
2.
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diselesaikan bersama
melalui perundingan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan apabila
terjadi kesepakatan akan dituangkan dalam bentuk tertulis dengan membuat dan
menandatangani Amandemen maupun Addendum serta merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
Perjanjian ini.
3.
Segala ketentuan dan syarat dalam Perjanjian ini berlaku dan mengikat bagi PARA
PIHAK yang menandatangani, serta pengganti-penggantinya.
4.
Lampiran-lampiran dari Perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat seperti
halnya Pasal-pasal lain dalam Perjanjian.
PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM
1.
Perjanjian
ini,
penafsiran
dan
pelaksanaan
serta
segala
akibat
yang
ditimbulkannya, diatur dan tunduk kepada hukum negara Republik Indonesia.
2.
Setiap perselisihan atau sengketa yang mungkin timbul dari atau yang berkaitan
dengan Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat oleh
PARA PIHAK.
3.
Apabila PARA PIHAK tidak memperoleh penyelesaian menurut cara yang
ditetapkan dalam Ayat (2) Pasal ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk secara
tetap memilih domisili hukum untuk menyelesaikan perselisihan tersebut di
Kantor Panitera Pengadilan Negeri……………….
PASAL 17
KORESPONDENSI
Segala macam pemberitahuan atas surat menyurat yang berkaitan dengan Perjanjian,
harus dibuat secara tertulis atau disampaikan melalui fax, email atau dengan
konfirmasi tertulis melalui kurir kepada alamat-alamat ini :
1. PT.
2. PT.
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama. Ditandatangani di ……………….pada hari dan
tanggal sebagaimana tercantum pada bagian awal Perjanjian ini. Perjanjian ini dibuat
tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
…..........................
…………………………..
Direktur
Direktur
Download