KIMIA LARUTAN

advertisement
KIMIA LARUTAN
Pada topik ini larutan yang dimaksud dibatasi pada larutan dengan pelarut air (aqueous
solution).
Air merupakan pelarut universal, tersedia melimpah, mudah untuk dimurnikan dan tidak
beracun.
LARUTAN ELEKTROLIT
Kebanyakan solute yang akan dibahas adalah merupakan elektrolit yang membentuk ionion ketika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang menghantarkan arus listrik.
Elektrolit kuat terionisasi seluruhnya di dalam pelarut sedangkan elektrolit lemah terionisasi
sebagian.
ELEKTROLIT KUAT
ELEKTROLIT LEMAH
1. Asam anorganik: HNO3, HClO4, H2SO4, HCl,
1. Kebanyakan asam anorganik termasuk
HI, HBr, HClO3, HBrO3,
H2CO3, H3BO3, H3PO4, H2S, H2SO3
2. Hidroksida alkali dan alkali tanah
2. Kebanyakan asam organik, spt asam asetat
3. Hampir semua garam
3. Amonia dan kebanyakan basa organic
4. Halida, sianida dan tiosianat dari Hg, Zn dan
Cd
ASAM DAN BASA
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah donor proton dan basa adalah akseptor proton. Hal
terpenting dari teori Bronsted-Lowry adalah konsep konjugasi. Basa konjugat adalah spesi
yg terbentuk jika suatu asam kehilangan sebuah proton
Asam1
Basa1 + proton
Dalam hal ini, asam1 dan basa1 merupakan pasangan asam/basa konjugat. Demikian pula
asam konjugat adalah spesi yg terbentuk jika suatu basa menerima sebuah proton
Basa2 + proton
Asam2
Jika dua proses ini disatukan hasilnya adalah reaksi asam basa atau netralisasi
Asam1 + Basa2
Sonny Widiarto, 2009
Basa1 + Asam2
Kimia Analitik 1
Page 1
Kebanyakan pelarut dapat memiliki sifat menyumbangkan proton atau menerima proton,
sehingga menghasilkan sifat asam atau basa pada larutan. Contoh dalam larutan aqueous,
amonia bertindak sebagai basa sedangkan air sebagai asam
NH3 + H2O
Basa1
Asam2
NH4+ + OHAsam1
Basa2
Sedangkan dalam larutan asam nitrit dengan pelarut air, air bertindak sebagai basa
H2O + HNO2
Basa1
Asam2
H3O+ + NO2Asam1
Basa2
+
Asam konjugat dari H2O adalah H3O (ion hidronium) yang mengandung sebuah proton
yang berikatan kovalen dengan molekul air.
Yang perlu ditekankan disini adalah, suatu asam yang telah mendonorkan protonnya akan
menjadi basa konjugat yang dapat menerima proton, seperti pada ion nitrit (yg merupakan
basa konjugat dari asam nitrit) merupakan akseptor proton dari H2O menghasilkan ion OH-.
Inilah penyebab larutan aqueous dari NaNO2 bersifat basa.
NO2- + H2O
Basa1
Asam2
HNO2 + OHAsam1
Basa2
SPESI AMFIPROTIK
Beberapa solute memiliki kedua sifat asam maupun basa. Contohnya ion dihidrogen fosfat,
H2PO4- yang bertindak sebagai basa dengan adanya donor proton seperti H3O+.
H2PO4- + H3O+
H3PO4 + H2O
Basa1
Asam1
Asam2
Basa2
Dalam hal ini, H3PO4 merupakan asam konjugat dari H2PO4-. Sedangkan apabila terdapat
akseptor proton seperti OH-, maka H2PO42- bertindak sebagai asam
H2PO42- + OH-
HPO42- + H2O
Asam1
Basa1
Basa2
Asam2
Asam amino sederhana merupakan contoh penting dari jenis senyawa amfiprotik yang
mengandung kedua gugus fungsional yang bersifat asam lemah dan basa lemah. Jika
dilarutkan dalam air, suatu asam amino seperti glisin melangsungkan semacam reaksi asam
basa internal yang menghasilkan zwitterion – spesi yang memiliki kedua muatan positip dan
negatip
NH2CH2COOH
Glisin
NH3+ CH2COOZwitterion
Reaksi tersebut analog dengan reaksi asam basa antara suatu asam karboksilat dengan
suatu amina
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 2
R’COO- +R’’NH3+
R’COOH + R’’NH2
Asam1
Basa2
Basa1
Asam2
PELARUT AMFIPROTIK
Air merupakan pelarut dengan sifat amfiprotik, yaitu pelarut yang dapat bertindak sebagai
asam maupun basa, tergantung pada solutnya. Air bertindak sebagai asam dengan adanya
solute basa dan bertindak sebagai basa dengan adanya solute asam. Pelarut amfiprotik
lainnya adalah metanol, etanol serta asam asetat anhidrous.
NH4+ + CH3O-
NH3 + CH3OH
Basa1
Asam2
Asam1
CH3OH + HNO2
CH3OH2+
Basa1
Asam2
Basa2
+ NO2-
Asam1
Basa2
AUTO-PROTOLISIS
Pelarut-pelarut amfiprotik mengalami ionisasi-diri atau auto-protolisis membentuk sepasang
spesi ionik yang juga dapat dikategorikan reaksi asam basa
Basa1
Asam2
H2O +
Asam1
+
H2O
H3O
+
OH-
CH3OH2+ + CH3O-
CH3OH + CH3OH
HCOOH2 + + HCOO-
HCOOH + HCOOH
NH3 +
Basa2
NH4+ + NH2-
NH3
Pada suhu kamar, air mengalami auto-protolisis/auto-ionisasi dengan kadar yang sangat
sedikit, dimana konsentrasi H3O+ dan OH- dalam air murni hanya sekitar 10-7 M.
Reaksi disosiasi merupakan reaksi peruraian senyawa menjadi ion-ion di dalam pelarut,
yang berpengaruh terhadap kekuatan suatu asam/basa.
HClO4
+
H2O
→
H3O+
+
ClO4-
HCl
+
H2O
→
H3O+
+
Cl-
H3PO4
+
H2O
H3O+
+
H2PO4-
Al(H2O)63+
+
H2O
H3O+
+
AlOH(H2O)52+
HC2H3O2
+
H2O
H3O+
+
C2H3O2-
H2PO4-
+
H2O
H3O+
+
HPO42-
NH4+
+
H2O
H3O+
+
NH3
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 3
KEKUATAN ASAM DAN BASA
Tabel di atas memperlihatkan reaksi disosiasi beberapa asam di dalam air. Dua asam
pertama merupakan asam kuat karena reaksinya dengan pelarut berlangsung lengkap,
sehingga tidak menyisakan molekul solute yang tidak terdisosiasi di dalam larutan. Asamasam berikutnya merupakan asam lemah, karena terdisosiasi sebagian di dalam larutan.
Pada tabel diatas semakin ke bawah kekuatan asam semakin berkurang. Pada asam
perklorat dan asam klorida seluruhnya terdisosiasi dalam air, bandingkan dengan asam
asetat yang hanya terdisosiasi 1%. Ion amonium bahkan lebih lemah lagi, dimana hanya
0,01% yang terdisosiasi menjadi H3O+ dan molekul amonia.
Juga terlihat bahwa asam yang terlemah menghasilkan basa konjugat yang terkuat, yaitu
amonia yang memiliki afinitas terkuat terhadap proton.
Pelarut sangat menentukan kekuatan asam atau basa yang larut di dalamnya. Contohnya
bila HClO4 dilarutkan dalam asam asetat anhidrous maka tidak mengalami disosiasi
sempurna. Yang berlaku adalah kesetimbangan
CH3COOH + HClO4
Basa1
CH3COOH2 + + ClO4-
Asam2
Asam1
Basa2
Namun demikian di dalam pelarut asam asetat anhidrous, konstanta disosiasi HClO4 5000
kali lebih besar dari HCl. Asam asetat dikatakan memiliki pelarut dengan sifat pembeda
(differentiating) bagi kedua asam tersebut, sedangkan air merupakan pelarut penyetara
(leveling) bagi HClO4, HCl, HNO3, dan H2SO4.
KESETIMBANGAN KIMIA
Kebanyakan reaksi kimia tidak berlangsung sempurna dimana seluruh reaktan berubah
menjadi produk. Yang sering terjadi adalah adanya kesetimbangan antara reaktan dan
produk yaitu perbandingan antara konsentrasi reaktan dan produk konstan yang
digambarkan dalam Konstanta kesetimbangan.
Pada kesetimbangan berikut
H3AsO4 + 3I- + 2H+
H3AsO3 + I3- + H2O
Kecepatan reaksi dan tingkat kesempurnaan reaksi dapat diamati dengan terbentuknya
warna merah-jingga ion triiodida (I3-). Misalkan 1 mmol asam arsenat H3AsO4 ditambahkan
ke dalam 100 mL larutan yang mengandung 3 mmol KI, warna merah dari triiodida akan
muncul dengan cepat, dan dalam beberapa detik warna tersebut akan konstan, yang
menandakan konsentrasi triiodida telah konstan.
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 4
Warna dengan intensitas yang sama juga dapat dihasilkan dengan mereaksikan 1 mmol
asam arsenit H3AsO3 dengan 100 mL larutan yang mengandung 1 mmol ion triiodida. Pada
reaksi ini warna merah dari triiodida akan berkurang
H3AsO3 + I3- + H2O
H3AsO4 + 3I- + 2H+
Kedua reaksi di atas menghasilkan larutan dengan warna yang sama
PRINSIP LE CHATELIER
Bila suatu sistem kesetimbangan diberi suatu paksaan, maka posisi kesetimbangan sistem
itu cenderung bergeser sedemikian untuk mengurangi akibat paksaan itu.
Pada kesetimbangan arsenat-arsenit, penambahan asam arsenat atau ion H+ akan
meningkatkan warna ion triiodida dan pembentukan asam arsenit. Pergeseran posisi
kesetimbangan yang diakibatkan oleh perubahan konsentrasi salah satu reaktan atau
produk dalam sistem kesetimbangan dinamakan efek aksi massa.
UNGKAPAN KONSTANTA KESETIMBANGAN
wW + xX
yY + zZ
ungkapan konstanta kesetimbangan untuk persamaan di atas:
[Y]y [Z]z
K=
[W]w [X]x
kurung persegi menandakan
konsentrasi molar jika spesi merupakan zat terlarut
tekanan parsial di atmosfer jika spesi berbentuk gas
jika dalam sistem kesetimbangan terdapat spesi berbentuk padatan murni, cairan murni
atau pelarut berlebih, maka tidak dimasukkan dalam ungkapan konstanta kesetimbangan
JENIS-JENIS KONSTANTA KESETIMBANGAN
JENIS
KESETIMBANGAN
Dissosiasi air
Kesetimbangan
padatan dan ion pada
Sonny Widiarto, 2009
SIMBOL
KONSTAN
CONTOH
TA
Kw
2 H2O
Ksp
BaSO4 (s)
Kimia Analitik 1
H3O+ + OHBa2+ + SO42-
UNGKAPAN KONSTANTA
KESETIMBANGAN
Kw = [H3O+][OH-]
Ksp =[Ba2+][SO42-]
Page 5
larutan jenuh
H3O + +
CH3COOH + H2O
Ka =
-
CH3COO
Disosiasi asam/basa
[H3O +][CH3COO-]
[CH3COOH]
Ka atau Kb
lemah
CH3COO- + H2O
OH - +
Kb =
[OH -][CH3COOH]
[CH3COO-]
CH3COOH
Ni2+ + 4 CN
βn
Pembentukan
-
Ni(CN)42-
kompleks
Kesetimbangan redoks
Kredoks
Kesetimbangan
Kd
MnO42- + 5Fe
2+
Mn2++ 5Fe
3+
I2 (aq)
β4=
+ 8H+
[Ni(CN)42-]
[Ni2+][CN-]4
[Mn2+][Fe
K=
+ 4H2O
[MnO42-] [Fe
I2(org)
Kd =
distribusi
Ni2+ + CN
-
Ni(CN)+
Ni(CN)+ + CN
-
Ni(CN)2 + CN
-
Ni(CN)3- + CN
-
K1 =
Ni(CN)2
K2 =
Ni(CN)3-
K3 =
Ni(CN)42-
K4 =
2+ 5
[I2]org
[I2] aq
[Ni(CN)+]
[Ni2+][CN-]
[Ni(CN)2]
[Ni(CN)+][CN-]
[Ni(CN)3- ]
[Ni(CN)2][CN-]
[Ni(CN)42- ]
[Ni(CN)3- ][CN-]
FUNGSI – p
Pada saat membahas konstanta kesetimbangan seringkali kita menjumpai nilai yang sangat
kecil, misal konstanta hasil kali ion untuk air Kw = 10-14. Untuk nilai tersebut, dapat
digunakan fungsi – p atau nilai – p, yaitu logaritma negatip dari nilai tersebut.
pKw = - log (10-14) = 14
KONSTANTA HASIL KALI ION UNTUK AIR
Larutan berair mengandung sejumlah kecil ion hidronium dan ion hidroksida, yg merupakan
disosiasi air
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
3+]5
Page 6
] [H+]8
H3O+ + OH-
2 H2O
K=
[H3O+][OH-]
[H2O]2
K [H2O]2 = [H3O+][OH-]
Kw = [H3O+][OH-]
Dalam larutan aq encer, konsentrasi molar dari air adalah:
[H2O] =
1000 g H2O
x
1 mol H2O
= 55,6 M
18 g H2O
1L H2O
jika ke dalam air dimasukkan 0,1 mol HCl, maka kesetimbangan berikut
H3O+ + OH-
2 H2O
akan bergeser ke kiri. Awalnya terdapat 10-7 mol/L OH-, bila semuanya berubah mjd H2O
maka konsentrasi H2O
[H2O] =55,6
mol H2O
L H2O
+ 1 x 10-7
1 mol H2O
mol OHL H2O
x
mol OH-
≈ 55,6 M
peningkatan sebesar 10-7 M dari 55,6 M (2 x 10-7%) dapat diabaikan sehingga nilai K[H2O]2
merupakan konstanta, Kw = 10-14
hitung [H3O+] dan [OH-] dalam 0,2 M larutan aq NaOH
jawab: dalam pelarut air [OH-] = [H3O+].
Setelah penambahan 0,2 M OH-,
[OH-] = 0,2 + [H3O+] ≈ 0,2
[H3O+] =
1 x 10-14
Kw
-
[OH ]
=
0,2
= 5 x 10-14
KONSTANTA HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
Jika suatu garam dilarutkan dalam air, maka akan membentuk kesetimbangan antara
padatan dan ion-ion terlarut. Contoh pada larutan jenuh Ba(IO3)2
Ba(IO3)2 (s)
Ba2+
(aq)
+ 2IO3- (aq)
[Ba2+][IO3-]2
K=
[Ba(IO3)2 (s)]
konsentrasi zat dalam keadaan padat adalah konstan
K [Ba(IO3)2 (s)] = Ksp = [Ba2+][IO3-]2
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 7
Soal: berapa gram Ba(IO3)2 (487 g/mol) dapat larut dalam 250 mL air pada 25oC. Diketahui
Ksp Ba(IO3)2 = 1,57 x 10-9
Jawab: pada kesetimbangan Ba(IO3)2 (s)
Ba2+
(aq)
+ 2IO3- (aq)
Ksp = [Ba2+][IO3-]2 = 1,57 x 10-9
Dari persamaan diketahui bahwa untuk setiap mol Ba(IO3)2 yang larut maka akan terbentuk
1 mol Ba2+. Dengan kata lain
Kelarutan molar Ba(IO3)2 = [Ba2+]
Konsentrasi iodat dua kali konsentrasi Ba2+, [IO3-] = 2[Ba2+]
Ksp = [Ba2+][IO3-]2 = 1,57 x 10-9
[Ba2+] (2[Ba2+])2 = 1,57 x 10-9
4 [Ba2+]3 = 1,57 x 10-9
[Ba2+] = 7,32 x 10-4 M
Kelarutan molar Ba(IO3)2 = [Ba2+]= 7,32 x 10-4 M
mmol Ba(IO3)2 =7,32 x 10-4
mmol Ba(IO3)2
mL
x 500 mL
Berat Ba(IO3)2 = (7,32 x 10-4 x 500) mmol Ba(IO3)2 x
487 mg Ba(IO3)2
1 mmol Ba(IO 3)2
= 178 mg
EFEK ION SEJENIS
Berkurangnya kelarutan suatu endapan ionik bila suatu senyawa soluble yg mengandung
salah satu ion endapan ditambahkan ke dalam larutan jenuh endapan tersebut
Soal: Hitung kelarutan molar Ba(IO3)2 dalam suatu larutan Ba(NO3)2 0,02 M.
Jawab: Kelarutan molar Ba(IO3)2 = [Ba2+]= ½[IO3-].
[Ba2+] tidak lagi mewakili kelarutan Ba(IO3)2 karena terdapat Ba(NO3)2 yang juga
merupakan sumber bagi Ba2+. Dari larutan Ba(NO3)2 diperoleh [Ba2+]= 0,02. Dari Ba(IO3)2,
[Ba2+]= ½[IO3-]. Maka:
[Ba2+]= 0,02 + ½[IO3-]
Ksp = [Ba2+][IO3-]2 = 1,57 x 10-9
(0,02 + ½[IO3-]) [IO3-]2 = 1,57 x 10-9
persamaan ini memerlukan penyelesaian yang cukup rumit, kita dapat menyederhanakan
[Ba2+]= 0,02 + ½[IO3-] dengan asumsi harga ½[IO3-] << 0,02, dengan kata lain besarnya
½[IO3-] dapat diabaikan, sehingga: [Ba2+]= 0,02 + ½[IO3-] ≈ 0,02
Ksp = [Ba2+][IO3-]2 = 1,57 x 10-9
0,02 [IO3-]2 = 1,57 x 10-9
[IO3-] = 2,8 x 10-4
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 8
apakah asumsi kita dapat diterima?
0,02 + ½(2,8 x 10-4) = 0,02014.
Ya ! karena penyimpangan dari harga sebenarnya hanya
0,7% (diperoleh dari 0,00014 / 0,02). Asumsi seperti ini masih dapat diterima jika
penyimpangan kurang dari 10%.
Kelarutan molar Ba(IO3)2 = ½[IO3-] = 0,00014 M = 1,4 x 10-4 M
Jika kita bandingkan kelarutan molar Ba(IO3)2 dalam air murni (7,32 x 10-4 M) dengan
kelarutannya dalam 0,02 M Ba(NO3)2 maka terdapat pengurangan kelarutan sekitar 5 kali
dengan adanya efek ion sejenis.
KONSTANTA DISOSIASI ASAM DAN BASA
Jika suatu asam lemah atau basa lemah dilarutkan dalam air maka disosiasi parsial akan
terjadi, contoh untuk asam nitrit dan amonia
+
HNO2 + H2O
H3O
NH3 + H2O
NH4
+
+
Ka =
NO2-
Kb =
-
+ OH
[H3O+][NO2-]
[HNO2]
[NH4+][OH-]
[NH3]
KONSTANTA DISOSIASI UNTUK PASANGAN ASAM BASA KONJUGAT
Untuk pasangan konjugat amonium-amonia,
NH3 + H2O
NH4
+
NH4
Kb =
-
+ OH
Ka =
+
+ H2O
Ka x Kb =
+
NH3 + H3O
[NH3][H3O+]
[NH4+]
x
[NH4+][OH-]
[NH3]
[NH4+][OH-]
[NH3]
[NH3][H3O+]
[NH4+]
= [H3O+][OH-]
karena Kw = [H3O+][OH-],
Ka Kb = Kw
SOAL: Berapakah Kb untuk kesetimbangan reaksi berikut
CN- + H2O
HCN + OH-
Jika diketahui Ka untuk HCN adalah 6,2 x 10-10
Jawab:
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 9
[HCN][OH-]
Kb =
Kb =
[CN-]
1 x 10-14
Kw
=
= 1,62 x 10-5
6,2 x 10-10
Kb HCN
KONSENTRASI ION H3O+ DALAM LARUTAN ASAM LEMAH
Jika suatu asam lemah dilarutkan dalam air maka akan terbentuk 2 buah kesetimbangan
+
HA + H2O
H3O
+ A
Ka =
-
[HA]
Kw = [H3O+][OH-]
H3O+ + OH-
2 H2O
[H3O+][A-]
Ion H3O+ yg dihasilkan dari kesetimbangan pertama nilainya jauh lebih besar dibanding
H3O+ yg dihasilkan auto-ionisasi air, sehingga
[A-] ≈ [H3O+]
kemudian, jumlah konsentrasi molar asam lemah dan basa konjugatnya sama dengan
konsentrasi analitik asam lemah CHA
CHA = [A-] + [HA]
CHA = [H3O+] + [HA] →
[HA] = CHA - [H3O+]
[H3O+]2
Ka =
CHA - [H3O+]
→ [H3O+]2 +Ka [H3O+] - Ka CHA = 0
jawaban positip untuk persamaan kuadrat ini adalah
- Ka + √ Ka2 + 4 Ka CHA
[H3O+] =
2
SOAL: hitung konsentrasi ion H3O+ dalam larutan 0,120 M asam nitrit
HNO2 + H2O
H3O+ + NO2-
Jawab:
Ka =
[H3O+][NO2-]
[HNO2]
Ka = 7,1 x10-4
[H3O+] = [NO2-]
[HNO2] = CHNO2 - [H3O+]
Ka =
[H3O+]2
0,12 - [H3O+]
= 7,1 x 10-4
jika diasumsikan [H3O+] << 0,120, maka
7,1 x 10-4 =
Sonny Widiarto, 2009
[H3O+]2
0,12
Kimia Analitik 1
Page 10
[H3O+] = √ 0,12 x 7,1 x 10-4 = 9,2 x 10-3 M
untuk menguji asumsi kita, 0,12 – 0,0092 = 0,1108 (penyimpangan sekitar 8%). Dengan
menggunakan persamaan kuadrat diperoleh hasil [H3O+] = 8,9 x 10-3.
SOAL: hitung konsentrasi ion H3O+ dalam larutan anilin hidroklorida 2,0 x 10-4 M.
Dalam larutan C6H5NH3Cl terdisosiasi sempurna menjadi C6H5NH3+ dan Cl-. Asam lemah
C6H5NH3+ terdisosiasi mengikut persamaan
C6H5NH3++ H2O
Ka =
C6H5NH2 + H3O+
[C6H5NH2][H3O+]
→
[C6H5NH3+]
Ka C6H5NH3+adalah 2,51 x 10-5
[C6H5NH2]=[H3O+]
[C6H5NH3+]=2 x 10-4 - [H3O+]
dengan asumsi [H3O+] << 2 x 10-4, maka [C6H5NH3+]=2 x 10-4
Ka =
[C6H5NH2][H3O+]
[C6H5NH3+]
[H3O+] =√ 5,02 x 10-9
2,51 x 10-5=
[H3O+]2
2,0 x 10-4
= 7,09 x 10-5 M
membandingkan 0,0000709 dengan 0,0002, maka jelas terdapat penyimpangan yang
signifikan.
Jika dikerjakan dengan menggunakan persamaan kuadrat akan didapat hasil
[H3O+]2
2,0 x 10-4 -[H3O+]
= 2,51 x 10-5
[H3O+]2 + 2,51 x 10-5 [H3O+] – 5,02 x 10-9 = 0
- 2,51 x 10-5 + √ 2,51 x 10-5
[H3O+] =
2
2
+ 4 (5,02 x 10-9)
= 5,94 x 10-5
Metode Successive Approximation
Anda dapat menyelesaikan soal di atas tanpa menggunakan persamaan kuadrat, yaitu
dengan menggunakan metode Successive approximation.
Nilai x yang diperoleh dari pendekatan pertama, dimasukkan lagi pada persamaan Ka,
contoh pada soal di atas, diperoleh x=7,09 x 10-5 M.
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 11
[H3O]2=3,2416 x 10-9
[H3O]=5,69 x 10-5
Hasil ini, dimasukkan lagi pada persamaan Ka,
[H3O]2=3,590 x 10-9
[H3O]=5,99 x 10-5
Bandingkan hasil ini dengan hasil persamaan kuadrat, 5,94 x 10-5.
SOAL: hitung konsentrasi ion OH- dari larutan 0,075 M NH3. Kesetimbangan reaksi adalah
NH4+ + OH-
NH3 + H2O
Kb =
[NH4+][OH-]
[NH3]
Kb = 1,75 x 10-5
persamaan reaksi menunjukkan bahwa: [NH4+] = [OH-], kedua ion tersebut berasal dari
larutan 0,075 M NH3, sehingga [NH4+]+[OH-] = CNH3= 0,075 M.
[NH3] =0,075 – [OH-]
[OH-]2
7,5 x 10-2 - [OH-]
= 1,75 x 10-5
dengan asumsi [OH-] << 0,075 , maka [OH-] = √7,5 x 10-2 x 1,75 x 10-5 = 1,15 x 10-3
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik 1
Page 12
Download