BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu aktivitas yang sangat diperlukan oleh tubuh
dalam menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar. Selain itu olahraga juga dapat
digunakan sebagai sarana rekreasi, bahkan ada pula yang menggunakan olahraga
sebagai pekerjaan. Berbicara tentang olahraga pasti tidak terlepas dari kekuatan.
Kekuatan merupakan komponen biomotor yang penting dan sangat diperlukan
untuk meningkatkan daya tahan otot dalam mengatasi beban selama
berlangsungnya aktivitas olahraga. Kekuatan merupakan salah satu pendukung
bagi olahragawan untuk malakukan aktivitas olahraga agar olahraga memperoleh
hasil yang maksimal.
Yuanita (2007:8) menyimpulkan bahwa “kekuatan adalah kemampuan otot
untuk dapat mengatasi tahan/beban, menahan atau memindahkan beban dalam
melakukan aktivitas olahraga”. Sedangkan menurut Bompa (1994:229) kekuatan
didefinisikan sebagai kerja maksimal (maximal force) atau torsi (rotational force)
yang dihasilkan otot atau sekelompok otot. Selain itu kekuatan didefinisikan
sebagai kemampuan sistem neuromuscular menghasilkan gaya melawan tahan
eksternal.
1
2
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan adalah
kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang dalam mengerahkan tenaga
secara maksimal untuk melakukan kontraksi atau gerakan dalam kegiatan atau
aktivitas sehari-hari.
Kekuatan lengan yaitu kemampuan otot lengan dalam menghasilkan
tenaga selama usaha maksimal. Pate (1984:150) menyimpulkan bahwa “kekuatan
otot didefinisikan sebagai kekuatan maksimum yang dapat dipergunakan dengan
satu kontraksi maksimal”. Kekuatan otot lengan dapat diukur dengan
menggunakan Pull and Push Dynamometer (Rahayu, 2012:3)
Aktivitas olahraga pastinya membutuhkan suatu pemanasan, pemanasan
sangat penting sebelum melakukan aktivitas olahraga, baik olahraga ringan
sedang, maupun berat. Pemanasan tersebut dapat berupa pemanasan konvensional
(stretching) maupun berupa masase (warming up massage). Pada konteks
penelitian ini, maka peneliti lebih memfokuskan pada pemanasan yang berupa
masase, yaitu masase olahraga. Masase olahraga yaitu suatu manipulasi yang
ditujukan kepada olahragawan dengan tujuan membantu memperlancar peredaran
darah, merangsang sistem saraf, mencegah terjadinya cedera, dan sebagai
pemulihan setelah olahraga.
Rifa’i (2006:31) menyimpulkan bahwa “manfaat masase olahraga sebelum
pemanasan merupakan aktivitas preventif yaitu menyiapkan fisik dengan cara
memperlancar peredaran darah, sehingga gerak dan alat koordinasi tubuh dapat
berfungsi dengan baik, sehingga dapat penyesuaian otot dengan cara memperbesar
power organisme”. Sedangkan Rahmawati (2012) menyimpulkan bahwa “masase
dapat menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik, mencegah
3
cedera dan hilangnya mobilitas, merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera
jaringan otot, meningkatkan kinerja”. Sementara itu Andrian (2012)
menyimpulkan “pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi,
membantu absorpsi (penyerapan), sekresi (pengeluaran), serta memperlancar
distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan, selain itu massage dapat
memperbaiki tonus otot dan fungsi saraf”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masase olahraga dapat dijadikan sebagai
tambahan pemanasan sebelum aktivitas olahraga. Hal ini dikarenakan pengaruh
masase sebagai tambahan pemanasan dapat memperlancar peredaran darah,
merangsang otot dan saraf, serta mencegah cedera.
Namun, pemberian manipulasi masase sebelum aktivitas fisik masih
diragukan, karena waktu yang tersedia biasanya sangat sedikit. Dalam
penelitiannya, Rifa’i (2006:34) menyimpulkan bahwa “pemberian effleurage
sebagai tambahan pemanasan berpengaruh terhadap kelincahan pada 14
mahasiswa UKM UASB Universitas Negeri Malang”. Sedangkan dalam
penelitian Yuanita (2007:35) disimpulkan bahwa ”pemberian pemanasan dengan
menggunakan manipulasi effleurage dan petrissage tidak berpengaruh terhadap
hasil tes kekuatan pegangan tangan pada 20 Mahasiswa Pendidikan Jasmani
pengikut mata kuliah T & P Tenis Lapangan angkatan 2003 Jurusan Ilmu
Keolahragaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang”.
Oleh karena itu, penelitian tentang manfaat masase sebagai tambahan
pemanasan sebelum malakukan aktivitas fisik perlu dilakukan, karena disamping
dapat memberi rangsangan mekanis terhadap ujung-ujung saraf pada kulit, juga
4
dapat merangsang dan meningkatkan fungsi otot, sehingga otot bisa bekerja
dengan maksimal.
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang
berjudul: “Pengaruh Pemberian Manipulasi Masase pada Lengan, Tangan,
dan Jari sebagai Tambahan Pemanasan terhadap Kekuatan Lengan pada
Peserta Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga se-Universitas Negeri Malang”.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
masase pada lengan, tangan, dan jari sebagai tambahan pemanasan terhadap
kekuatan lengan.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Pemberian manipulasi
masase pada lengan, tangan, dan jari sebagai tambahan pemanasan berpengaruh
terhadap kekuatan lengan.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu sarana untuk mengimplikasikan pengetahuan
yang didapat selama perkuliahan dan sebagai langkah awal untuk
pelaksanaan penelitian yang selanjutnya dijadikan sebagai tugas akhir
syarat lurus S1.
5
2. Bagi Jurusan Ilmu Keolahragaan
Sebagai informasi dan kepustakaan guna memberikan bekal kepada
Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan yang ingin meneliti tentang
permasalahan yang relevan dengan masalah ini.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai bacaan yang mampu memberi dorongan minat bagi lapisan
masyarakat untuk mengetahui kegunaan masase.
4. Bagi Pelatih dan Atlet
Sebagai wacana dan bahan kajian mengenai fungsi dan kegunaan
masase bagi tubuh guna meningkatkan prestasi olahraga yang optimal.
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Asumsi penelitian ini adalah bahwa pemberian manipulasi masase pada
lengan, tangan, dan jari sebagai tambahan pemanasan selama 13 menit dapat
dianggap cukup memenuhi syarat-syarat pemanasan (warming up) yang baik.
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu jumlah subjek, yang mana
subjek dalam penelitian ini hanya 35 peserta Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga
se-Universitas Negeri Malang.
F. Ruang Lingkup
Mengingat luasnya ruang lingkup kajian dalam penelitian dan keterbatasan
waktu yang ada dalam penelitian ini, maka perlu diadakan pembatasan dari ruang
lingkup penelitian yaitu sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Penjabaran Variabel Penelitian
Konsep
Variabel
Indikator
Pengaruh pemberian
manipulasi effleurage
 Variabel bebas:
Manipulasi
 Pemberian
manipulasi
Instrumen
6
Lanjutan Tabel 1.1 Penjabaran Variabel Penelitian
Konsep
Variabel
pembuka, petrissage,
shaking, dan
effleurage penutup
pada lengan, tangan,
dan jari sebagai
tambahan pemanasan
terhadap kekuatan
lengan
effleurage
pembuka,
petrissage, shaking,
dan effleurage
penutup untuk
lengan, tangan, dan
jari.
 Variabel terikat:
Kekuatan lengan
Indikator
Instrumen
effleurage
pembuka,
petrissage,
shaking, dan
effleurage penutup
sebagai tambahan
pemanasan pada
lengan, tangan, dan
jari
 Kemampuan untuk
menarik pull and
push dynamometer
 Tes kekuatan otot
lengan dengan
menggunakan alat
pull and push
dynamometer
 Variabel kontrol:
a. Aktivitas fisik
sebelum tes
 Pemanasan selama
3 menit
 Pemanasan
konvensional
berupa stretching
b. Pemberian
manipulasi
effleurage
pembuka,
petrissage,
shaking, dan
effleurage
penutup dan
masseur yang
melaksanakan
 Terlaksananya
pemberian
effleurage
pembuka,
petrissage,
shaking, dan
effleurage penutup
pada lengan,
tangan, dan jari
dengan benar
 Pengawasan
pelaksanaan
masase oleh dosen
mata kuliah
Masase Olahraga
c. Usia dan jenis
kelamin
 Laki-laki usia 1923 tahu
 Menyerahkan
fotocopy KTM
d. Motivasi untuk
meksanakan tes
 Tingkat keseriusan
dalam melakukan
tes
 Hadiah bagi tiga
peserta yang
terkuat
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian antara peneliti dan pembaca perlu
dijelaskan pengertian operasional adalah sebagai berikut.
1. Kekuatan Lengan
Kekuatan lengan adalah kemampuan otot lengan dalam
menghasilkan tenaga selama usaha maksimal. Kekuatan otot lengan dapat
7
ditunjukkan pada skor maksimal yang diperoleh testee dari hasil tes
kekuatan lengan dengan menggunakan alat pull and push dynamometer.
2. Pemanasan
Pemanasan adalah aktivitas gerakan ringan yang dilakukan sebelum
melakukan olahraga dengan tujuan untuk meningkatkan frekuensi jantung
secara perlahan, sehingga tubuh siap digunakan untuk aktivitas yang lebih
berat serta mencegah cedera.
3. Warming Up Massage (masase pemanasan)
Suatu manipulasi yang diberikan sebelum aktivitas olahraga,
meliputi effleurage pembuka, petrisage, shaking, dan effleurage penutup
yang berfungsi menyiapkan tubuh olahragawan, merangsang otot dan saraf,
dan mencegah terjadinya cedera.
Download