TEORI BARANG SWASTA Barang swasta adalah barang yang dapat disediakan melalui sistem pasar dapat menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien. Efisiensi konsumen,dilakukan oleh konsumen Efisiensi produsen, dilakukan oleh produsen Efisiensi Pasar Efisiensi Pareto Efisiensi pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera dengan membuat orang lain dirugikan. Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan dalam teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan: teori pertama menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi yang memuaskan ) adalah efisiensi pareto dan teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi efisiensi pareto dapat dicapai oelh mekanisme pasar yang desentralisasi. Efisiensi menurut perspektif paar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan marginal cost. Analisis efisiensi ekonomi Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika melalui realokasi barang-barang, tidak seorangpun individupun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan individu lainnya. Efisiensi dalam produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan mengurangi produksi barang lainnya. Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah tidak seorangpun yang dapat ditingkatkan kesejahteraanya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya berkurang. RIVAL NON-RIVAL KHUSUS TIDAK-KHUSUS RIVALRY EXCLUDABILITY (PERSAINGAN) (PENGKHUSUSAN) TINGKAT PERSAINGAN TINGKAT PENGKHUSUSAN ANTAR INDIVIDU UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT DARI SUATU BARANG BAGI INDIVIDU DALAM MEMANFAATKAN SUATU BARANG 1. RIVAL (PERSAINGAN) 2. NON-RIVAL (TANPA PERSAINGAN) 1. EXCLUDABLE (DAPAT DIKHUSUSKAN) 2. NON-EXCLUDABLE (TIDAK DAPAT DIKHUSUSKAN) RIVAL EXCLUDABLE MANFAAT ATAS KONSUMSI SUATU BARANG BERKURANG BILA DIKONSUMSI BEBERAPA INDIVIDU PROSES KONSUMSI / PEMANFAATAN SUATU BARANG DAPAT DIKHUSUSKAN BAGI NDIVIDU NON-RIVAL MANFAAT ATAS KONSUMSI SUATU BARANG TIDAK BERKURANG WALAUPUN DIKONSUMSI BEBERAPA INDIVIDU NON-EXCLUDABLE PROSES KONSUMSI / PEMANFAATAN SUATU BARANG TIDAK DAPAT DIKHUSUSKAN BAGI NDIVIDU EXCLUDABLE NON-EXCLUDABLE RIVAL NON-RIVAL BARANG SWASTA BARANG SEMI-SWASTA (Private goods) (Club goods) BARANG SEMI-PUBLIK (Common goods / Common pool resources) BARANG PUBLIK (Public goods) KLASIFIKASI BARANG PUBLIK Tingkat ekslusif 1 tinggi rendah 0 TINGKAT EXCLUSIF TINGGI TINGKAT RIVALRY RENDAH Internet, Telp selular, jalan bebas hambatan TINGKAT EXCLUSIF TINGGI TINGKAT RIVALRY TINGGI Lapangan Golf, Cabel TV, TINGKAT EXCLUSIF RENDAH TINGKAT RIVALRY RENDAH Pengunaan udara, radio, sistem pertahanan, Jalan raya di kota kecil TINGKAT EXCLUSIF RENDAH TINGKAT RIVALRY TINGGI Jalan raya di Jakarta Tempat parkir di pertokoan Jakarta rendah tinggi Tingkat 1 rivalry Barang Publik – barang privat Produk , komoditi Public goods Hankam Hukum Ad. negara Dsb. Privat Goods Pendidikan Rumah sakit Transportasi Energi/listrik Telekomunikasi Dsb. Ekonomika-2008 Sepatu Pakaian Makanan Dsb 7/20/2017 13 Barang Pribadi vs Barang Publik Barang Pribadi (Langka) 1. Ada kepemilikan (hak milik) 2. Jumlah terbatas 3. Dibutuhkan pengorbanan untuk memilikinya 4. Ada kelembagaan (pasar) yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan dengan harga sebagai indikator penyeimbang Barang Publik Sumber Milik Bersama (Bebas) 1. Tidak ada kepemilikan (milik semua orang) 2. Jumlah tidak terbatas 3. Gratis 4. Tidak ada pasar yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan, sehingga permintaan >> persediaan Terjadi kondisi: - Daya dukung - Daya asimilasi - Daya memperbaharui dilampaui, sehingga menimbulkan: o Pencemaran o Kerusakan lingkungan KEBUTUHAN BARANG PUBLIK Barang publik merupakan barang, jasa, atau sistem yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada warga negaranya Contoh barang publik: infrastruktur, seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan, dll sistem pertahanan keamanan sistem peradilan dll KEBUTUHAN BARANG PUBLIK Pengadaan barang publik dapat dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan Sifat-sifat barang publik: Tidak eksklusif. Pemilik barang tidak bisa mencegah seseorang untuk menggunakan barang tersebut. Pengguna barang tidak bisa dipaksa untuk membayar. Misalnya Taman Monas, jalan raya, masjid, dll Tidak ada persaingan dalam penggunaan barang publik. Penggunaan barang publik oleh seseorang tidak menyebabkan kepuasan orang lain untuk menggunakan barang tersebut menjadi berkurang. Contoh: kepuasan seseorang yang menghirup udara segar di taman kota tidak berkurang karena adanya orang lain yang melakukan hal yang sama. KEBUTUHAN BARANG PUBLIK Terdapat barang publik yang tidak eksklusif, tetapi kepuasan penggunanya akan turun karena banyaknya pengguna pada suatu waktu tertentu. Misalnya, karena banyaknya mobil yang menggunakan jalan raya sehingga menjadi macet. Dalam hal ini, walaupun penggunanya tidak dipungut bayaran, namun kepuasan pengguna menjadi berkurang. Sebaliknya, terdapat juga barang-barang publik yang eksklusif, namun tidak ada persaingan bagi penggunanya. Misalnya penggunaan internet dan fasilitas telekomunikasi. Untuk menggunakan barang tersebut tidak gratis, namun seorang pengguna tidak terganggu kepuasannya karena adanya orang lain yang menggunakan produk yang sama.