Sejarah 1993-1997 - Yayasan Spiritia

advertisement
Sejarah 1993
Dilaporkan beberapa Odha sudah mempunaya resistansi terhadap obat antiretroviral (ARV) AZT, walau
mereka sendiri belum pernah memakai ARV tersebut. Diperkirakan mereka tertular oleh orang yang
memakai AZT dan mulai menulari virus yang resistan.
CDC AS meluaskan definisi AIDS AS untuk mencakup infeksi oportunistik lain, serta juga jumlah CD4
di bawah 200. WHO tidak menyetujui definisi berdasarkan jumlah CD4.
Pada Januari, penari balet Rusia, Rudolf Nureyev, meninggal dunia karena AIDS. Pada Februari, petenis
Arthur Ashe juga meninggal dunia, kurang dari setahun setelah pengumuman bahwa ia terinfeksi HIV.
Cina melaporkan seribu kasus infeksi HIV, terutama di antara pengguna naroba, tetapi dianggap secara
luas bahwa angka ini sangat meremehkan skala epidemi HIV di Cina. Pemerintah Cina mengumumkan
bahwa hanya pusat donor darah yang disetujui oleh pemerintah boleh mengambil dan menjual darah.
Pada Maret, Kongres AS secara hampir bulat memutuskan untuk tetap melarang Odha masuk ke AS.
Di Afrika Selatan, Departemen Kesehatan melaporkan bahwa jumlah infeksi HIV di negara tersebut
meningkat 60% pada dua tahun sebelumnya, dan diperkirakan akan meningkat lagi dua kali lipat pada
1993. Sebuah survei terhadap perempuan yang mengunjungi klinik kesehatan menunjukkan bahwa
jumlah warga Afrika Selatan yang terinfeksi HIV sudah menjadi kurang lebih 322.000.
World Bank meninjau kembali kegiatannya terhadap AIDS di Afrika, dan memutuskan
bahwa AIDS tidak boleh mendominasi programnya mengenai populasi, kesehatan dan
gizi. World Bank menganggap bahwa akan ada hanya sedikit dampak demografi oleh
AIDS, tetapi mengaku bahwa AIDS adalah ancaman yang serius pada perkembangan
kesehatan dan ekonomi. World Bank juga menganggap bahwa skrining darah
membutuhkan biaya tinggi, dan mungkin tidak hemat biaya pada semua keadaan.
Logo World Bank
Konferensi AIDS Internasional kesembilan dilakukan di Berlin, Jerman, tanpa tema. Kebanyakan peserta
menganggap konferensi mengecewakan. Namun walau ada perdebatan terus-menerus mengenai
keberhasilan AZT untuk menunda gejala AIDS, hasil awal dari uji coba terhadap dua golongan ARV baru
– protease inhibitor dan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTI) – menujukkan harapan.
Sebuah penelitian besar yang dilakukan di Eropa, yang disebut Concorde, menemukan bahwa AZT
ternyata bukan terapi yang bermanfaat untuk Odha yang belum mengembangkan gejala.
Tema Hari AIDS Sedunia 1993 adalah “Waktunya Untuk Bertindak! (Time to Act)”. Pada hari itu,
Benetton bekerja sama dengan ACT UP Paris memempatkan kondom raksasa (22m tinggi dan 3,5m
lebar) pada monumen di Place de la Concorde di Paris, Prancis dalam upaya membangkit kepedulian
dunia terhadap AIDS.
Pada akhir 1993, diperkirakan jumlah infeksi HIV di dunai mencapai lebih dari 14 juta, termasuk lebih
dari 2,5 juta kasus AIDS. Di Indonesia, dilaporkan 137 kasus infeksi HIV plus 51 orang dengan AIDS.
Sejarah 1994
Derek Jarman, seorang sutradara film, dan Randy Shilts, penulis buku berjudul “And the band played on”,
meninggal dunia karena AIDS. Aktor Tom Hanks memenangkan piala Oscar untuk perannya sebagai
seorang pria gay dengan AIDS dalam film Philadelphia.
Sebuah penelitian besar terhadap penularan HIV dari ibu-ke-bayi (MTCT) di Eropa menunjukkan bahwa
melahirkan dengan bedah sesar menurangi MTCT 50%.
Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/
Sejarah 1993-1997
Thailand mengurangi angka penularan HIV, terutama akibat tindakan oleh pemerintah untuk
menyebarkan kondom pada rumah bordil, dan menegaskan penggunaannya; tempat yang tidak menaati
diancam ditutup. Penggunaan kondom pada hubungan seks komersial meningkat dai 14% pada 1989
menjadi 94% pada 1993.
Pada akhir Juli, Economic and Social Council (ESOC) PBB menyetujui
didirikannya Program PBB Bersama mengenai HIV/AIDS untuk mengganti
Global Program on AIDS (GPA) WHO. Pada awal, UNDP, World Bank,
UNFPA, UNICEF, WHO dan UNESCO akan menjadi penyokong bersama pada
program yang akan mulai pada 1996 dengan nama UNAIDS. Pada akhir tahun
diumumkan bahwa UNAIDS akan dipimpin oleh Dr. Peter Piot, kepala program
riset dan intervensi GPA WHO.
Pada Juli, WHO memperkirakan jumlah kasus AIDS di dunia meningkat 60%
pada tahun terakhir dari 2,5 juta pada Juli 1993 menjadi 4 juta. WHO juga
meramalkan bahwa jumlah kasus di antara perempuan akan sama dengan jumlah Dr. Peter Piot, Direktur
UNAIDS
di antara laki-laki pada 2000.
Sebuah penelitian, ACTG 076, menunjukkan bahwa AZT mengurangi dua pertiga risiko penularan HIV
dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya.
Pada Agustus, Konferensi AIDS Internasional kesepuluh dilakukan di Yokohama, Jepang, pertama kali
dilakukan di Asia, dengan tema “Tantangan global AIDS: Bersama untuk masa depan (The Global
Challenge of AIDS: Together for the future).” Tidak muncul terobosan baru, dan diumumkan bahwa
untuk selanjutnya konferensi AIDS internasional akan dilakukan setiap dua tahun, bukan setiap tahun
seperti semula.
Diperkirakan bahwa 1,6 juta warga India terinfeksi HIV, meningkat 60% sejak 1993.
Pada akhir tahun ini di Indonesia, secara kumulatif sudah dilaporkan 275 infeksi HIV, dengan 67 di
antaranya AIDS. 100 di antaranya adalah WNA. 203 adalah laki-laki, 68 perempuan, 4 tidak diketahui.
Jalur penularan: 69 homoseks, 160 heteroseks, 2 IDU, 2 transfusi darah, 2 hemofilia dan 40 tidak
diketahui.
Tema Hari AIDS Sedunia 1994 adalah “AIDS & Keluarga (AIDS and the Family).”
Sejarah 1995
Satu juta kasus AIDS di seluruh dunia sudah dilaporkan pada WHO. Diperkirakan 18 juta orang dewasa
dan 1,5 juta anak terinfeksi HIV sejak awal epidemi.
AIDS menjadi penyebab utama kematian di antara warga AS yang berusia antara 25-44 tahun.
Pada Maret, Konferensi Internasional untuk Odha ketujuh dilakukan di Cape Town, Afrika Selatan,
pertama kali konferensi ini dilakukan di Afrika. Pada saat itu, diumumkan bahwa 850.000 warga Afrika
Selatan – 2,1% populasi negara tersebut – diperkirakan terinfeksi HIV, termasuk 8% ibu hamil.
Konferensi disambut oleh Dr Peter Piot, Direktur program UNAIDS yang baru didirikan. Beliau
menegaskan komitmen untuk melibatkan Odha dalam perencanaan, membentuk dan menuntun tanggapan
global pada epidemi.
Hingga Mei, 49 orang tercatat meninggal karena AIDS di Indonesia.
Yayasan Pelita Ilmu (YPI) membuka Sanggar Kerja, yaitu tempat persinggahan (shelter) untuk Odha di
Kebon Baru, Jakarta, dengan dukungan oleh Ford Foundation. Program Buddies (pendamping Odha) juga
dimulai.
Pada September 1995, dua uji coba klinis, yaitu Delta dan ACTG175, menunjukkan bahwa perpaduan
AZT dengan ddI dan ddC dalam pengobatan lebih efektif dibandingkan AZT sendiri untuk
menunda perkembangan penyakit dan memperpanjang usia.
Spiritia didirikan oleh Suzana Murni sebagai organisasi yang mandiri pada November.
–2–
Sejarah 1993-1997
Tema Hari AIDS Sedunia 1995 adalah “Hak Bersama, Tanggung jawab Bersama (Shared Rights, Shared
Responsibilities).” Pada hari itu, Nelson Mandela mendesak semua warga Afrika Selatan agar
“membicara secara terbuka terhadap stigma, saling menuduh, aib, dan penyangkalan yang sampai saat ini
dihubungkan dengan epidemi ini.”
FDA menyetujui penggunaan saquinavir, obat pertama dari golongan ARV baru, yaitu
protease inhibitor. FDA juga menyetujui penggunaan 3TC dalam kombinasi dengan
AZT, dan menjelang akhir tahun saquinavir telah disetujui untuk dipakai dalam
kombinasi dengan golongan ARV analog nukleosida.
Protease inhibitor
Program AIDS sedunia (GPA) WHO ditutup pada akhir 1995 sesuai rencana, dan
diganti pada tingkat internasional oleh UNAIDS.
Pada akhir tahun ini di Indonesia, secara kumulatif sudah dilaporkan 364 infeksi HIV, dengan 87 di
antaranya AIDS.
Sejarah 1996
Joint United Nations Programme on AIDS (UNAIDS) mulai beroperasi pada
Januari 1996. UNAIDS dirancang untuk memadukan dan mengganti usaha AIDS
yang sebelumnya dikelola oleh WHO GPA, UNICEF, UNFPA, UNESCO, UNDP
dan Bank Dunia.
Magic Johnson kembali aktif menjadi pemain bola basket profesional. Hanya satu
bulan kemudian petinju kelas berat, Tommy Morrison, diungkapkan HIV-positif
setelah dites sebelum bertarung, dan sebagai akibatnya ia dilarang untuk bertarung di seluruh dunia.
Pada Mei, FDA AS menyetujui tes HIV pertama yang dapat dilakukan oleh yang bersangkutan sendiri di
rumah. Contoh darah tetap harus dikirim ke laboratorium tertentu untuk tes, tetapi hasilnya disampaikan
melalui telepon.
Sementara di Cina, diperkirakan jumlah kasus AIDS yang benar dapat setinggi 100.000. Dua pertiga
kasus AIDS dilaporkan dari provinsi Yunnan; di provinsi itu penggunaan heroin dengan jarum sutik
secara bergantian membantu penyebaran HIV.
International AIDS Candlelight Memorial diselenggarakan di 31 kota di Indonesia sebagai Malam
Renungan AIDS Nusantara, dengan tema “Bersama Membangun Harapan,” dikoordinasikan oleh Grup
Koodinasi Nasional Mobilisasi AIDS Nusantara (GKNMAN). Menurut harian Kompas, “diiringi lagu
‘Lilin-lilin Kecil’ yang dinyanyikan sendiri oleh penciptanya, James F Sundah, sekitar seribu lilin di
tangan para hadirin menyala menerangi Plaza Taman Ismail Marzuki, Jakarta.”
Pada Juni, FDA menyetujui nevirapine, ARV pertama dalam golongan NNRTI.
Pengembangan pengobatan lain adalah tes viral load yang memberikan informasi
tentang risiko perkembangan penyakit.
Bentuk molekul
nevirapine
Waktu konferensi AIDS internasional di Vancouver, Kanada, dilaksanakan dengan tema
“Satu Dunia Satu Harapan (One World One Hope)”, mulai diketahui bahwa terapi
kombinasi tiga obat, yaitu tiga obat yang dipakai bersama, kemungkinan lebih efektif
daripada terapi dua obat. Tiga obat lebih mungkin menekan virus, untuk mencegah virus
menggandakan dirinya sehingga mencegah pengembangan resistansi terhadap obat.
Ini adalah masa rasa optimisme besar berkenaan dengan pengobatan terhadap infeksi HIV dan AIDS,
tetapi masih ada sejumlah faktor dan kesulitan yang tidak diketahui. Hal ini mencakup pertanyaan berapa
lama efek obat tersebut akan bertahan, efek samping obat, dan jika beberapa obat dipakai bersama,
regimen rumit yang harus diikuti.
Selain itu, kombinasi ARV tersebut sangat mahal – sampai 20.000 dolar AS per tahun – sehingga aktivis
dari negara berkembang mengganti tema konferensi menjadi “Dunia Ketiga Tanpa Harapan (Third World
No Hope).”
Hospice AIDS pertama yang didirikan di San Francisco, AS, ditutup karena jumlah orang yang
meninggal dunia karena AIDS menurun di AS sebagai akibat dari pengobatan baru.
–3–
Sejarah 1993-1997
Dr David Ho dari Aaron Diamond di AS beranggapan bahwa, bila seseorang diberi terapi antiretroviral
(ART) dalam beberapa minggu pertama sejak terinfeksi, mungkin HIV dapat diberantas dari tubuhnya
dalam 2-3 tahun. Pendekatan ini disebut “hit hard, hit early (pukul kuat, pukul dini).”
Pada akhir tahun UNAIDS melaporkan jumlah infeksi HIV baru menurun di banyak negara, sebagai
akibat dari perilaku seks yang lebih aman, walaupun laju infeksi di seluruh dunia terus melonjak.
Diperkirakan 3 juta orang terinfeksi selama 1996, kebanyakan berusia di bawah 25 tahun, dengan total
infeksi secara kumulatif hampir 23 juta jiwa yang masih hidup dengan HIV. Tambahannya, diperkirakan
6,4 juta orang – 5 juta orang dewasa dan 1,4 juta anak – sudah meninggal karena AIDS.
Tema Hari AIDS Sedunia 1996 adalah “Satu Dunia Satu Harapan (One World One Hope)”, sama
seperti tema konferensi AIDS internasional.
Pada akhir tahun ini di Indonesia, secara kumulatif sudah dilaporkan 501 infeksi HIV, dengan 119 di
antaranya AIDS.
Sejarah 1997
Pada awal tahun ini menjadi jelas bahwa, walau sangat efektif untuk banyak orang, ARV mempunyai
efek samping yang mengganggu dan dalam beberapa kasus dapat gawat. Virus juga dapat menjadi
resistan terhadap obat, walau dipakai tiga jenis obat, dan kepatuhan adalah masalah yang penting dengan
banyak pil yang harus dipakai setiap hari.
Meskipun begitu, kebanyakan orang di seluruh dunia sama sekali tidak terjangkau ARV pada 1997.
Lagi pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anggapan bahwa HIV dapat diberantas dari tubuh
dalam 2-3 tahun adalah keliru, walau tiga jenis obat dipakai dengan kepatuhan 100%.
Pada Mei, Ditjen POM mengeluarkan surat resmi kepada Ditjen Bea Cukai yang menerangkan bahwa bila
Bea Cukai mendapat kiriman ARV dari luar negeri yang ditujukan pada Pokdisus AIDS, obat tersebut
dapat dikeluarkan tanpa harus diuji coba Ditjen POM.
Di AS, Presiden Clinton menetapkan target untuk AS menemukan vaksin AIDS
dalam sepuluh tahun, agar hal ini dapat menjadi “kemenangan besar pertama” pada
abad ke-21. Untuk membantu mencapai tujuan ini, Clinton mengumumkan bahwa
akan didirikan pusat penelitian dan perkembangan vaksin HIV khusus oleh National
Institutes of Health (NIH) AS.
Pada Juni, ARV yang berikut tersedia di Indonesia: AZT, ddI, ddC, 3TC, saquinavir
dan ritonavir. Namun harganya tidak terjangkau untuk mayoritas Odha.
Pada Juli, CDC AS melaporkan bahwa kemungkinan pernah terjadi penularan HIV akibat ‘ciuman
mendalam’, walau faktor risiko lain tidak dapat disingkirkan. Pasangan laki-laki yang HIV-positif
mempunyai luka di mulut dan gusi yang sering berdarah, sementara pasangan perempuannya juga
mempunayi penyakit gusi dengan daerah yang randang dan luka dalam mulutnya.
Tema Hari AIDS Sedunia 1997 adalah “Anak-anak yang Hidup di Dunia dengan AIDS (Children Living
in a World with AIDS)”
Pada akhir tahun, UNAIDS melaporkan bahwa epidemi HIV di seluruh dunia jauh lebih buruk daripada
yang diperkirakan sebelumnya. Perkiraan yang diperbaharui memberi kesan bahwa 30 juta orang hidup
dengan HIV/AIDS dan 16.000 infeksi baru terjadi setiap hari.
Juga diperkirakan bahwa 2,3 juta orang meninggal dunia karena AIDS pada 1997 – peningkatan 50%
dibandingkan 1996. Hampir separuh yang meninggal adalah perempuan, dan 460.000 di antaranya anak
berusia di bawah 15 tahun. UNAIDS melaporkan bahwa dampak penuh kematian karena AIDS dianggap
baru mulai dirasakan.
Pada akhir tahun ini di Indonesia, secara kumulatif sudah dilaporkan 619 infeksi HIV, dengan 153 di
antaranya AIDS.
Sumber: AIDS & HIV history: 1993-1997 dari AVERT dan beberapa sumber lain
–4–
Download