hukum kebiasaan internasional - E

advertisement
HUKUM KEBIASAAN
INTERNASIONAL
Bersifat tidak tertulis dan diturunkan dari praktek-2 nyata
negara-2 dlm jangka waktu yg lama. Dan u/ diterima sbg
hukum, suatu kebiasaan haruslah dilakukan scr terus
menerus, meluas dan seragam serta konsisten diantara
bangsa-2.
Ex ; Hak suatu negara u/ memanfaatkan laut bebas u/
penangkapan ikan, navigasi, penerbangan dan kapal selam
Traktat bisa mjd sumber pembentukan hukum kebiasaan
internasional meski traktat hanya mengikat negara-2 yg
meratifikasinya ttp kebiasaan dpt diambil dr isi traktat tsb.
Beberapa Hukum Kebiasaan Internasional yg telah
dikodifikasikan a.l:
konvensi wina 1969, yg telah mengkodifikasi hukum
kebiasaan internasional bhw traktat diebntuk scr sah
akan mengikat para pihak dan harus melaksanakan
dengan itikad baik
Bukti-2 kebiasaan Internasional :
- Korespondensi Diplomatik
- Press realease
- Legislasi Negara
- Pola suatu perjanjian Internasional
- resolusi PBB
dll
Dasar Hukum : pasal 38 (1) b Statuta
Mahkamah Internasional
Ada 2 dasar/ element yg harus ada dalam kebiasaan
internasional :
1.
Praktek-2 yg dilakukan o/ negara-2 yg meliputi :
- jangka waktu
- Konsistensi Pelaksanaan
- sifat umum dari tindakan
- perndapat para sarjana hukum yg telah diakui
2. OPINIO JURIS SIVE NECESSITATIS
pengakuan subyektif dari negara-2 yg melakukan
kebiasaan internasional t3 dan kehendak u/ mematuhi
kebiasaan internasional tsb sbg sbh hukum yg
memberikan hak dan kewajiban bagi negara-2 tsb
Asas PACTA SUNT SERVANDA merupakan prinsip dari
Hukum Kebiasaan Internasional yg memberikan efek yg
mengikat dari sbh traktat.
 dasar hukum pasal 38 (1) Statuta Mahkamah
Internasional
suatu negara bisa melakukan penolakan thd sbh kebiasaan
internasional.
Contoh kasus : ANGLO NORWEGIAN FISHERIES CASE
(1951)
PRINSIP-PRINSIP HUKUM UMUM
Dasar Hukum :
pasal 38 (1) huruf c Statuta Mahkamah
Internasional
“The general Principles of law recognized by
civilized nations”
“prinsip-2 hukum umum yang diakui oleh bangsa-2
yang beradab”
PENTINGNYA PRINSIP-2 HUKUM UMUM :
1. U/ mencegah non-liquet (tidak ada aturan yang mengatur)
2. kedudukan Mahkamah Internasional menjadi lebih kuat;
3. bermanfaat bagi perkembangan hukum internasional.
Ada batasan-2 dalam Pemakaian Prinsip-2 hukum umum, yi:
1.
2.
3.
pemakaian prinsip hukum umum harus sesuai dengan
prosedur dari suatu peraturan, yang merupakan prinsip
dasar dari pembentukan hukum;
Tidak dapat diganggu gugat;
Universal/ umum
BENTUK-2 PRINSIP-2 HUKUM UMUM :
1. EQUITY
2. Ex aequo et bono  psl. 38 (2) Statuta MI
3. Jus Cogens  psl. 53 Konvensi Wina 1969
4. Good faith
dsb
Download