1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Media pembelajaran yang baik seharusnya dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Oleh karena itu dapat dikatakan penggunaan media mempunyai tujuan mamberikan motivasi kepada peserta didik. Kurangnya media pembelajaran yang inovatif serta keterbatasan jumlah media pembelajaran yang ada, seringkali menjadi penyebab tidak optimalnya proses belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan studi awal yang berupa observasi terhadap fasilitas sekolah, fasilitas SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya, memiliki fasilitas LCD proyektor disetiap kelas dan siswa akan membawa laptop sendiri jika diminta oleh guru. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran diketahui bahwa siswa kelas XI IA sebanyak 38 siswa. Dalam proses pembelajaran, Karakteristik siswa kelas XI adalah karakteristik remaja yang rasa ingin tahunya besar, sehingga saat guru menerangkan tentang materi sistem reproduksi manusia siswa cenderung bergurau dan gaduh. Siswa juga sering lupa ketika guru me- review materi pembelajaran sebelumnya dikarenakan guru hanya memberikan materi secara lisan dengan menggunakan media power point yang berupa sedikit gambar dan banyak tulisan tak ada animasi ataupun video yang mendukung materi pada pembelajaran itu Dari fenomena di atas menimbulkan dampak, antara lain: (1) proses kegiatan belajar jadi terhambat, (2) waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran jadi lebih lama karena guru harus mengulang materi yang diajarkan, (3) siswa cenderung pasif dan membuat suasana kelas menjadi gaduh yang melebihi batas yang berdampak pada nilai dibawah SKM yaitu 75. (4) Banyaknya nilai siswa yang dibawah SKM sebesar 60% dari jumlah 38 siswa yaitu 24 siswa Dari uraian di atas pengembang akan mengembangkan sebuah media yang berbasis komputer, tepatnya pada mata pelajaran Biologi tentang sistem reproduksi pada manusia. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, salah satunya adalah dari media komputer pembelajaran. Teknologi pembelajaran berbasis komputer sendiri adalah cara-cara untuk menghasilkan atau menyebarkan dengan menggunakan sumber-sumber yang didasarkan pada microprocessor (Seels, 1994: 24). Dalam kenyataan di lapangan, masih banyak sekolahsekolah yang tidak menggunakan media sebagai alat untuk menyampaikan materi. Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya masalah-masalah dalam proses pembelajaran. Media komputer pembelajaran ini juga bersifat mandiri, yaitu bisa digunakan oleh peserta didik tanpa disertai bimbingan dari pengajar. Media ini 2 juga dapat diputar secara berulangulang, karena dapat digandakan dalam piringan CD Maka dari itu perlu diwujudkannya media pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan dan peluang yang telah dijelaskan sebelumnya. Perwujudan dari media pembelajaran berbantuan komputer tersebut adalah media Computer Assisted Instruction (CAI). Pembelajaran yang dibantu komputer dikenal dengan nama CAI yaitu “Computer Assited Instruction” . Prinsip pembelajaran ini menggunakan komputer sebagai alat bantu menyampaikan pelajaran kepada user secara interaktif. B. Rumusan Masalah Karena sulitnya siswa dalam memahami materi sistem reproduksi manusia. Banyaknya nilai siswa yang dibawah SKM sebesar 60% dari jumlah 38 siswa yaitu 24 siswa, dan metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, power point yang banyak tulisan dan guru belum pernah menggunakan media komputer pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Semua siswa telah memiliki laptop dan komputer pribadi, maka dapat dirumuskan permasalahan: 1. Diperlukan pengembangan media komputer pembelajaran tentang sistem reproduksi manusia pada mata pelajaran Biologi kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya. 2. Apakah penggunaan media komputer pembelajaran reproduksi manusia pada mata pelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya C. Tujuan Pengembangan Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk media aplikasi pembelajaran berbantuan komputer untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran biologi materi sistem reproduksi pada manusia untuk siswa kelas XI SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya. Pengembangan ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media komputer pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya D. Asumsi, dan Keterbatasan 1. Asumsi a. Computer Assisted Instruction (CAI) dapat membantu dan memudahkan siswa dalam melakukan proses pembelajaran, b. Meninggkatkan motivasi siswa dan guru dalam proses pembelajaran biologi. c. Meningkatkan hasil belajar siswa. d. Media pembelajaran berbantuan komputer dapat digunakan sebagai alternatif 2. Keterbatasan a. Siswa kelas XI di SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya pada materi sistem reproduksi manusia, 3 b. Pengembangan hanya terbatas pada meteri sistem reproduksi manusia pada mata pelajaran biologi kelas XI SMA, c. Program pembelajaran berbantuan komputer ini dimungkinkan pembelajarannya dapat bersifat individual,. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterkaitan Judul sebagai kawasan teknologi pendidikan Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia (AECT, 1997:1). Teknologi pendidikan merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Bentuk pemecahan masalah belajar di sini adalah melalui sumber belajar yang didesain yaitu sumber-sumber yang secara khusus dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional. Komponen tersebut telah tersusun dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan serta dikombinasikan dalam sistem pembelajaran yang lengkap. bisa Seorang teknolog pendidikan saja memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu kawasan tersebut. AECT (1994: 1) Keterkaitan variabel dengan kawasan teknologi pembelajaran yaitu domain development (pengembangan). Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran. Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya (Seels dan Richey, 1994: 39). B. Model Pengembangan Bagan Model pengembangan Arif Sadiman (Arif Sadiman, 2009:101) 1) Model pengembangan Borg and Gall(R&D). Dalam model pengembangan Borg and Gall memuat panduan sistematika langkahlangkah yang dilakukan agar produk yang dirancangnya mempunyai standar kelayakan. Dengan demikian, yang diperlukan dalam pengembangan ini adalah rujukan tentang prosedur produk yang akan dikembangkan Borg and Gall berpendapat, bahwa riset dan pengembangan bidang pendidikan (R & D) adalah suatu proses yang digunakan untuk pengembangan dan mengesahkan produk bidang pendidikan. Langkah-langkah dalam proses ini pada umumnya dikenal sebagai siklus R & D, yang terdiri 4 dari: pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan validitas komponenkomponen produk yang akan dikembangkan, mengembangkannya menjadi sebuah produk, pengujian terhadap produk yang dirancang, dan peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba. Hal itu sebagai indikasi bahwa produk temuan dari kegiatan pengembangan yang dilakukan mempunyai objektivitas. Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10 langkah umum, sebagaimana diuraikan Borg & Gall (Sugiyono, 2008:289), seperti model di bawah ini 1 2 3 4 Rese Plan Deve Preli arch lop mina ning and preli ry 8 7 6 5 infor mina field Oper Oper Main Main mati ry testi ation ation field prod on form ng al al testi uct colec 1 of 9 field prod revisi ng Final Disse prod ting 0 testi uct on prod mina uct revisi ng uct tion Skema prosedur pengembangan on revisi and impl on hasil adaptasi dari prosedur eme dengan model ntati Sejalan pengembangan Borg &RGall pengembangan & D, on pengembang membuat rancangan prosedur pengembangan ini terdiri: 1. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain 2. 3. 4. 5. 6. 7. studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan; Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk. Preliminary field testing yaitu melakukan uji coba lapangan dalam skala terbatas, dengan melibatkan 15 sampai dengan 25 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket; Main product revision, yaitu melakukan perbaikan (jika ada) terhadap produk yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, Main field testing, Ini dimaksudkan uji coba utama yang melibatkan pakar pendidikan. Operational product revision, yaitu melakukan 5 perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi; 8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan; apakah materi yang dimasukkan sudah sesuai dengan buku referensi. 9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap produk yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final); 10. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk yang dikembangkan. Skema tersebut diwujudkan dalam bentuk perencanaan teknis sasaran dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam tiap tahapnya. Dalam pengembangan ini model yang dipakai sebagai acuan adalah model kedua yaitu model pengembangan model Borg and Gall (R & D) yang dijelaskan oleh Sugiyono karena Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut, dan lebih mendetail serta lebih sesuai dengan karakteristik media yang akan dikembangkan pengembang. 1. oleh Karakteristik media komputer pembelajaran Menurut (Seels, 1994:47) menyatakan bahwa komputer pembelajaran memiliki karakteristik, antara lain: a. Dapat digunakan secara random atau tidak urut maupun secara linier b. Dapat digunakan sesuai dengan kemauan pembelajar maupun dalam cara yang direncanakan oleh desainer c. Konsepkonsepnya disajikan dalam gaya abstrak dengan kata-kata, sìmbol, dan grafik. d. Perinsip ilmu pengetahuan kognitif dan konstruktif diterapkan selama pengembangan dan pemakaian pelajaran. e. Pembelajaran dapat berpusat secara kognitif, interaktif dan terorganisasi pada siswa sehingga pengetahuan dapat terkonstruksi ketika pelajaran dipakai. f. Materi menunjukkan intensitas kegiatan pembelajaran secara interaktif. g. Materi memadukan kata dan image dan sumbersumber media. 6 2. Model CAI Ada beberapa model komputer pembelajaran, perbedaan ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat pembelajaran, komputer digunakan dengan tujuan untuk menyajikan materi pelajaran. Model yang digunakan pengembang adalah model Drill and Practice application, dan tutorial, karena materi reproduksi manusia adalah materi yang rumit. Jadi, pada media tersebut akan disertakan grafik, audio, animasi, teks, dan video untuk memperjelas materi tersebut sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. C. Karakteristik Sasaran Selanjutnya dalam mengembangkan suatu media pembelajaran harus mempertimbangkan dan menganalisis karakteristik siswa. Hal yang paling diperhitungkan dari segi perkembangan kognitif siswa. Kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi. (id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_kogniti f) Hal itu dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2.2 Perkembangan Menurut Piaget PERIODE 1. Sensorimotor Tahapan Kognitif USIA 0-2 tahun objek (bend berbentuk seperti: meng 2.Praoperasional 2-6 tahun Anak mulai untuk memp secara kognit kata-kata d menggantika kegiatan (ting 3. Operasi konkrit 6-11 tahun Anak sudah operasi men mereka milik mengurangi memungkink memecahkan 4.operasi Formal 11 tahun - Periode ini tingkat tingg sampai dapat berhu dewasa peristiwa hip hanya dengan sudah dap memecahkan semua alterna ( Sumantri, 2010 : 1.15 ) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa karakteristik siswa kelas XI dalam teori Piaget masuk dalam kategori tahap Operasional Formal pada usia 11 tahun – dewasa. Pada usia Operasional Formal ini siswa telah mampu berpikir secara abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan selanjutnya menyelesaikan masalah. Pada usia ini juga disebut masa remaja. Pada usia ini seorang remaja memiliki kemampuan untuk melakukan penalaran secara realistis mengenai masa depan serta untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang DESKRIPSI PERKEMBANGAN tidak mereka yakini. Pengetahuan D. Hasil anak Belajardiperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan orang atau 7 1. Pengertian hasil belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses balajar (Dimyati dan Mudjiono 2006:3) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005 : 22). Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. 2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Agar siswa mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan, tentu tidak hanya mengandalkan kemampuan yang akan dicapai oleh siswa, namun juga harus memperhatikan kondisi latar belakang siswa tersebut, baik dari factor intern atau factor dari dalam maupun factor akstern atau factor dari luar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain, yaitu (dimyati dan mudjiono, 2006:236): mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar kerangka berpikir yang didasarkan pada teoriteori yang relevan dan didukung oleh data empirik. (http://myfortuner.wordpress.com/20 10/07/29/lankah-langkah-penelitianr-d/ diakses pada 19:10 01.07.2012). Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan komputer pembelajaran kali ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall, karena model ini mempunyai beberapa kriteria yang tepat dalam pengembangan produk, di antaranya: a. Pengkajian terhadap hasilhasil penelitian dengan validitas komponen komponen dikembangkan, b. Mengembangkannya menjadi sebuah produk, c. Pengujian terhadap produk yang dirancang, BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Model Pengembangan merupakan dasar untuk d. Peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba. Model Pengembangan R&D 8 (Sugiyono. 2010:289) kondisi yang sesungguhnya, maka produk diperbaiki. 10. Pembuatan produk masal: setelah memperbaiki., hasil akhirnya siap diproduksi secara masal. Secara ringkas penjelasan Sugiyono tentang model pengembangan R&D adalah sebagai berikut: 1. Potensi dan masalah : R&D dapat berangakat dari adanya masalah dan potensi. 2. Pengumpulan data: setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan. 3. Desain produk : hasil akhir dari serangkaian penelitian awal dapat berupa rancangan kerja baru, ataupun produk baru. 4. Validasi desain : proses menilai apakah rancangan kerja baru atau produk baru secara rasional lebih baik dan efektif dibandingkan yang lama, dengan meminta ahli yang berpengalaman. 5. Revisi desain: diperbaiki atau direvisi setelah mengetahui kelemahan. 6. Uji coba produk: melakukan uji lapangan terbatas dengan eksperimen. 7. Uji coba pemakaian: Direvisi berdasarkan hasil lapangan. 8. Uji coba pemakaian: dilakukan uji coba pada kondisi sesungguhnya. 9. Revisi produk: direvisi apabila ada kekurangan dalam penggunaan pada B. Instrumen Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan suat cara kerja dalam kegiatan penelitian untuk mendapatkan data atau keterangan yang diperoleh dalam kegiatan sesuai dengan kenyataan. Menurut Arikunto (2006:137) menyatakan bahwa “wawancara, observasi, angket/kuesioner, dan dokumentasi yang kesemuanya merupakan sebagian dari metode pengumpulan data”. Oleh karena itu seharusnya metode yang digunakan dalam penelitian haruslah dapat memenuhi keinginan serta tepat dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian pengembangan kali ini teknik pengumpulan datanya adalah, sebagai berikut: a. Angket Menurut Arikunto (2002:128) bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal yang ia ketahui. Pada pengembangan ini pengembang menggunakan angket 9 tertutup dengan bentuk rating-scale dan angket terbuka untuk memberikan saran dan masukan. Angket ini digunakan sebagai instrumen pengumpul data yang diberikan kepada ahli materi dan ahli media serta siswa kelas XI. Angket ini diberikan untuk mendapatkan masukan mengenai produk pengembangan media komputer pembelajaran. Angket-angket tersebut dibuat berdasarkan kisikisi instrumen, yang berfungsi untuk mengungkap variabel tentang pengembangan media b. Tes Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150 tes diberikan sebelum siswa belajar dengan menggunakan media yang akan diuji coba (pretest). Tes juga diberikan setelah siswa belajar dengan menggunakan media komputer pembelajaran (posttest). Tes yang diberikan berupa 10 soal pilihan ganda. Metode pengumpulan data yang berupa tes ini diberikan untuk mengetahui perbandingan belajar sebelum menggunakan media komputer pembelajaran dan belajar dengan menggunakan media komputer pembelajaran. Kemampuan dasar siswa dapat diukur dengan menggunakan pretest, sedangkan untuk mengetahui pencapaian atau prestasi siswa setelah menggunaka media dapat diukur dengan menggunakan posttest. 2. Metode Analisis Data Analisis data sangat berhubungan erat dengan rumusan masalah yang ditujukan untuk menarik kesimpulan dari data hasil penelitian (Arikunto 2006: 346). a. Analisis Isi Analisis isi digunakan untuk menganalisis data yang berupa data kualitatif yang diperoleh dari masukan, tanggapan serta saran perbaikan yang diberikan oleh ahli media dan materi serta siswa perorangan dari hasil analisis ini,. b. Analisis Deskriptif Presentase Jenis data yang telah diperoleh dari uji coba produk komputer pembelajaran ini berupa data kualitatif yang selanjutnya akan dikuantitatifkan terlebih dahulu dengan menggunakan penilaian deskriptif berdasarkan 10 kriteria perhitungan % (presentase). angket akan dikuantitatifkan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: Teknik perhitungan PSP (Presentase Setiap Aspek) dengan rumus: Perhitungan PSA ini untuk menghitung persentase dari setiap aspek pada 10ariable yang terdapat pada media yang dievaluasi (Arthana, 2005:80). Kemudian menggunakan rumus teknik perhitungan PSP (Persentase Semua Program) dengan rumus Perhitungan PSP untuk menghitung persentase semua aspek yang mempunyai kesamaan yang akhirnya menjadi suatu penilaian yang mengacu pada kriteria penilaian yang telah ditentukan. Adapun penilaian media adalah sebagai berikut: 81% - 100% = Sangat baik 61% - 80% = Baik 41% - 60% = Cukup baik 21% - 20% = Kurang baik 0% - 20% = Tidak baik Arikunto dalam buku evaluasi media pembelajaran (Arthana, 2005:80) Setelah kegiatan evaluasi terlaksana dan data yang deperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data untuk menghitung pretest dan posttest. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah : Keterangan : Md = Mean dari deviasi (d) antara posttest dan pretest Xd = Perbedaan deviasi dan mean deviasi N = Banyaknya subyek df atau db = N-1 ( A r i k u n t o , 2 0 11 0 6 : 8 6 ) c. Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur dengan apa yang akan diukur. Tes memiliki validitas tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam artian memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria. Adapun rumus korelasi product moment yang digunakan dalam menguji validitas instrument BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. 1. Persiapan Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Research and infermation celecting Dari hasil observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa temuan. Pertama, siswa SMA rata-rata kelas XI berumur 16-17 tahun. Dimana pada usia ini siswa cenderung lebih suka dengan media yang interaktif dan terdapat animasi yang menarik. Kedua, kurang 2. maksimalnya pemakaian laptop sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sehingga dalam proses penyampaian materi tentang sistem reproduksi, sìswa kurang 11ari menangkap maksud dari guru maka diperlukan media 11ariable pembelajaran sebagai perantara. Ketiga. Media pembelajaran yang digunakan berupa media powerpoint yang terdiri banyak tulisan dan sedikit gambar sehingga siswa kurang tertarik, dari uraian di atas juga ditemukan potensi yang dimiliki SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya. Potensi tersebut berupa laptop yang dibawa oleh masingmasing siswa. Planning Untuk merumuskan tujuan pembelajar dapat diperoleh melalui dokumentasi RPP maupun silabus, Pada langkah ini merumuskan butir-butir materi dirumuskan bersama ahli materi. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui bahan apa yang harus dipelajari atau pengalaman belajar apa yang harus dilakukan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. . Dan angket yang sudah diisi oleh ahli materi dan ahli media akan dianalisis melalui data kuantitatif sebagai berikut: B. Pelaksanaan Pengembangan Komputer Pembelajaran 1. Develop preliminary form of product 12 Dalam memproduksi media komputer pembelajaran langkahlangkah yang harus ditentukan adalah: Setelah melakukan konsultasi dengan ahli materi dan ahli media maka langkah selanjutnya adalah produksi media. C. Uji Coba Produk Spesifikasi produk Konsultasi ahli materi a. Spesifikasi Produk 1) Jenis komputer pembelajaran :Drill and Practice application, tutorial 2) Materi : sistem reproduksi manusia 3) Sasaran : siswa kela XI SMA 4) Jenis tulisan : Calibri 5) Warna background : merah hitam 6) Bahan pendukung : swish max, macromedia flash 8 7) Format CD : CD-R b. Konsultasi Dengan Ahli Materi Konsultasi dilakukan tanggal 26 juli 2012, ahli materi selaku guru kelas XI IA di SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya. Konsultasi dilakukan selama 4 kali tatap muka c. Konsultasi dengan ahli media Konsultasi dengan ahli media dilakukan beberapa kali yang membahas tentang: 1) Tahapan dan cara pembuatan media tersebut 2) Menyusun naskah atau rancangan awal media yang akan dibuat 3) Konsultasi tentang produk d. Produksi media Konsultasi ahli Prototype 1 1. Preliminary field testing a.media Uji coba kepada ahli media Tahapan selanjutnya dari model Borg dan Gall adalah Preliminary field testing yakni melakukan tes atau uji coba media komputer pembelajaran kepada ahli materi (guru mata pelajaran) Berdasarkan penilaian oleh ahli media, jika dirata-rata berdasarkan komponen pengembangan dan kriteria yang telah ditetapkan pada bab III, media komputer pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 79,86% dan 74,99%, media tergolong baik. Grafik 4.1 penilaian ahli media a. 2. Uji coba kepada Ahli Materi Selanjutnya adalah uji coba terhadap kelayakan materi kepada ahli materi (guru mata pelajaran Biologi). : Main field testing Sesuai dengan pengembangan model Borg & Gall maka tahap selanjutnya adalah uji coba produk kepada siswa dengan tujuan mendapatkan informasi dan penilaian tentang tingkat efektifitas media komputer pembelajaran. 13 Berdasarkan tabel penilaian diatas, jika dirata-rata berdasarkan komponen pengembangan maka media komputer pembelajaran mendapatkan nilai ratarata 77,21% maka media komputer pembelajaran tergolong baik. Untuk keseluruhan uji validitas instrumen tes telah diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Tes Nomor Butir Soal 1 2 Grafik 4.2 hasil penilaian dari siswa Setelah melakukan penyempurnaan dan perbaikan maka tahapan selanjutnya media siap untuk divalidasi oleh para ahli baik ahli materi dan ahli media. Sehingga akan dihasilkan sebuah produk akhir yang menjadi hasil dari penelitian pengembangan ini. 3. Analisis Data Hasil Test Analisis hasil test ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat perbandingan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media dan sesuadah menggunakan media. Dari data hasil perhitungan tes diatas dapat dikonsultasikan dengan tabel korelasi product moment untuk N=20 diketahui bahwa harga untuk taraf signifikan 95% adalah 0,444 dan dari perhitungan diketahui r hitung 0. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa t hitung lebih besar dari r tabel yakni 0,444<0 maka item butir soal no.1 dinyatakan tidak valid (tidak signfikan). 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Rxy Rxy Tabel Status Tidak Valid 0,67397 0,444 Valid Tidak -0,3358 0,444 Valid Tidak -0,1889 0,444 Valid Tidak 0,4424 0,444 Valid 0,6672 0,444 Valid Tidak 0 0,444 Valid 0,53742 0,444 Valid 0,47159 0,444 Valid 0,45592 0,444 Valid 0,44968 0,444 Valid Tidak 0,38002 0,444 Valid Tidak 0,33558 0,444 Valid 0,67397 0,444 Valid Tidak 0 0,444 Valid Tidak 0,3619 0,444 Valid Tidak 0,3565 0,444 Valid 0,5509 0,444 Valid 0,7771 0,444 Valid 0,4549 0,444 Valid Sumber: hasil uji tes validitas siswa 0 0,444 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil kegiatan penelitian pengembangan yang telah 14 dilaksanakan, maka dapat disimpulkan hasil data uji penilaian antara lain: 1. Validasi desain media komputer pembelajaran oleh ahli media menunjukkan ratarata setiap komponen pengembangan dikategorikan baik sekali sebesar 79,86% dan 74,99% dan untuk validasi ahli materi menunjukkan rata-rata setiap variabel dikategorikan sangat baik sebesar 84,76%, 2. Uji coba produk yang dilakian secara bertahap menunjukkan rata-rata setiap variabel media komputer pembelajaran yaitu coba satusatu dikategorikan sangat baik sebesar 81,94%. Uji coba kelompok kecil dikategorikan baik sebesar 79,97%. Dan uji coba pemakaian jiga dikategorikan baik sebesar 77,21%. 3. Media komputer pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar karena siswa mengalami peningkatan nilai secara signifikan dari standart kompetensi minimum 75 diperoleh bukti dengan nilai rata-rata pretest kelas XI adalah 52,63, dan nilai ratarata posttest kelas XI adalah 85,78 ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest lebih besar daripada nilai rata-rata posttest. Dalam pengujian signifikansi diperoleh harga t-hitung (5,88) lebih besar daripada ttabel (2,042). 4. Berdasarkan analisis data, maka media komputer pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan pemakaian. B. Saran pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut 1. Saran Pemanfaatan diantaranya: a. Guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran dengan baik. b. Media pembelajaran lain yang mendukung antara lain : modul, buku pedoman, ataupun media pembelajaran lainnya. 2. Diseminasi (Penyebaran) Pengembangan produk ini hanya menghasilkan media komputer pembelajaran tentang sistem reproduksi manusia pada mata pelajaran Biologi kelas XI SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya, 3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut a. Produk yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Biologi yang digunakan di SMA ITP (Intensif Taruna Pembangunan) Surabaya. b. Pengembangan media komputer pembelajaran terfokus pada mata pelajaran Biologi tentang sistem reproduksi manusia untuk kelas XI SMA PUSTAKA AECT. 1997. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali Citra 15 AECT. 1994. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali Citra Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arsyad, ashar. 2008. Media Pembelajaran. PT rajagrafindo persada: jakarta Arthana, I Ketut dan Dewi, Damajanti, K. 2005. Evalusi Media Pembelajaran. Buku tidak Diterbitkan. Surabaya : Teknologi Pendidikan-Unesa Darmawan, Deni.2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Rosda Karya Dimyati, dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT Rineka Cipta Munadi, yudhi. 2010. Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Gaung persada (GP) press: ciputat jakarta Sadiman, Arief. S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sadiman, A.s., rahardjo, R., haryono, A. dan rahardjito. 1986. Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT rajagrafindo persada. Seels, b.b. dan glasgow, Z. 1990. Exercises in intruksional design. Colombus: merril publishing company Seels, b.b. dan richey, r.c. 1994. Instructional technology:the definition and domain of the field. Wshington, DC: association for educational communication and technology Seri Pustaka Teknologi Pendidikan no.7. 1994. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali Seri Pustaka Teknologi Pendidikan no.7. 1997. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali Sudjana, N, dan rivai, A. 1990. Media pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Bandung Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1997. Media Pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Bandung Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2005. Media Pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo Sugiono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Suparman, A. 1995. Desain instruksional. Proyek pendidikan tinggi guru, direktorat jendral pendidikan tinggi, departemen pendidikan dan kebudayaan Warsita, Bambang. 2008. Tekologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Yusufhadi miarso, dkk. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta: Putekkomdiknas Nafi, Mohammad. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan 16 Multimedia Multimedia Lamongan Kelas X Smk Negeri 1 Rahman Dian, Erwin. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Alat Indera Pada Manusia Pokok Bahasan Mata Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IX SMPN 1 Dukun Gresik http://www.blog.elearning.unesa.ac.i d/alim-sumarno/teknologiberbasis-komputer-danprogram-cai diakses pada 18:57, 22.06.2012 http://www.scribd.com/doc/8781759 7/10/E-MATA-PELAJARANBIOLOGI diakses 22:03 23.06.2012 http://alizhar.blogspot.com/2009/09/sis tem-reproduksi-manusiamateri-kelas.html diakses 22:28 23.06.2012 http://www.pesantrenglobal.org/LM S/tutoriallms/pambg.pdf, diakses 24 agustus 2011, 01.38 a.m http://mbegedut.blogspot.com/2011/ 01/model-model-desainpembelajaran.html, diakses 10 maret 2011, 12.56 p.m http://bettymarlina.blogspot.com/201 1/03/model-pembelajaranidi.html, diakses 23 maret 2011, 03.01 a.m http://zaifbio.wordpress.com/2011/1 2/02/pembelajaran-biologi-disma/ diakses 27 Juli 2012 http://akhmadsudrajat.wordpress.co m/2010/07/16/mediapembelajaran-berbasiskomputer/ diakses 27 Juli 2012 http://myfortuner.wordpress.com/201 0/07/29/lankah-langkahpenelitian-r-d/ diakses pada 19:10 01.07.2012