Name Siaran Pers : Number : Jakarta, 12 Februari 2015 Merck Bersama Universitas Indonesia Luncurkan Edukasi Penanganan Diabetes dan Disfungsi Tiroid Peluncuran Program Peningkatan Kapasitas (Capacity Advancement Program / CAP) oleh Merck ditandai dengan kolaborasi antara Merck dan Universitas Indonesia. Merck berpartisipasi pada perayaan 50 tahun Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Jakarta, 12 Februari 2015 – Bermitra dengan Universitas Indonesia, Merck sebagai perusahaan terkemuka yang terkenal akan inovasi dan kualitas produknya dengan teknologi tinggi di sektor farmasi, kimia, dan life science (ilmu hayati), meluncurkan Program Peningkatan Kapasitas (Capacity Advancement Program / CAP) dalam edukasi penanganan diabetes dan disfungsi tiroid. CAP oleh Merck dan Universitas Indonesia ini ditujukan bagi mahasiswa kedokteran dan farmasi serta penyedia layanan kesehatan primer yang bertujuan untuk menjadikan mereka sebagai duta kesehatan di Indonesia. Program lima tahun ini disusun oleh Excellence in Medical Education (EXCEMED) bersama Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (BP2KB) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan akan diakreditasi oleh Dewan Akreditasi Pendidikan Kedokteran Lanjutan Eropa (European Accrediation Council of Continous Medical Education / EACCME) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Rangkaian pendidikan dalam program CAP melibatkan dosen senior Universitas Newscastle yang juga merupakan Konsultan Endokrin di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Gateshead, Inggris, serta para ahli diabetes dan tiroid di Indonesia. Page 1 of 4 Merck KGaA Frankfurter Strasse 250 64293 Darmstadt Hotline +49 6151 72-5000 www.merckgroup.com Head Media Relations -62445 Spokesperson: -9591 / -7144 / -6328 Fax +49 6151 72-3138 [email protected] Siaran Pers Vice Chairman and Deputy CEO Merck, Stefan Oschman, mengatakan, “Kami sangat gembira dengan program kemitraan ini. Menjadi bagian dari komitmen kami untuk ikut meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta membantu menyediakan akses berkelanjutan terhadap solusi kesehatan dan obat-obatan yang berkualitas. Merck bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain berupaya mewujudkan pembangunan kapasitas di bidang kesehatan yang berfokus pada penanganan penyakit tidak menular di sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.” Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt, mengatakan, "Dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat adanya peningkatan pesat pada temuan kasus Diabetes Melitus Tipe 2 di semua kelompok umur di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Dengan demikian, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengembangkan program edukasi terakreditasi bagi mahasiswa ilmu kesehatan, bahwa penanganan diabetes harus melibatkan pendekatan holistik bersama dengan penyedia layanan kesehatan primer lain di samping dokter, seperti: apoteker, perawat, dan pelaku kesehatan masyarakat." Peluncuran Program Manajemen Diabetes Klinis sendiri bersamaan dengan ulang tahun ke-50 Fakultas Farmasi. Program manajemen ini akan menyasar para mahasiswa dan alumni serta apoteker. Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono, PhD, SpMK, menambahkan, “FKUI sangat gembira dengan program kemitraan bersama Merck dan EXCEMED ini, guna mendukung penanganan diabetes dan disfungsi tiroid di Indonesia. Program ini akan mengulas sudut pandang baru penanganan diabetes bagi mahasiswa yang akan menjadi penyedia layanan kesehatan di masa depan.” Page 2 of 4 Siaran Pers Head of Global Business Responsibility and Market Development – Merck Serono, Rasha Kelej, menambahkan, ”Program Peningkatan Kapasitas ini adalah bagian dari tanggung jawab perusahaan, sekaligus menegaskan komitmen kami terhadap pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia. Dukungan kami terhadap penanganan diabetes dan tiroid, kami percaya dapat memberikan kontribusi secara signifikan untuk meningkatkan kesadaran, diagnosis dini dan pencegahan penyakit ini di Indonesia.” “Sebelum Indonesia, kami telah meluncurkan program lima tahun ini di beberapa negara Afrika dan Asia. Selanjutnya pada tahun 2015, kami akan memperluas ketersediaan program CAP ke negara-negara lain di Afrika, Asia dan Amerika Latin untuk membangun platform Merck Afrika-Asia bagi kesehatan global.” Program Peningkatan Kapasitas oleh Merck Menurut Federasi Diabetes Internasional, kasus diabetes di Indonesia pada tahun 2014 mencapai sekitar sembilan juta dengan tingkat prevalensi enam persen. Diabetes Melitus Tipe-2 menjadi epidemik yang masih akan berkembang di negara-negara Asia-Pasifik akibat adaptasi gaya hidup Barat dan peningkatan kasus obesitas. Lebih lanjut, gangguan tiroid sangat umum ditemukan di kawasan Asia-Pasifik dengan alasan utama kekurangan yodium yang kemudian menyebabkan gondok dan disfungsi kelenjar tiroid. Menanggulangi hal tersebut, berdasarkan pengalaman panjang pada bidang pengelolaan diabetes, yang dimulai pada tahun 1957 dengan pengembangan metformin, Merck berusaha untuk meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai diabetes dan tiroid di Indonesia dengan cara mendukung sistem kesehatan untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengelola kondisi secara efektif. Pada akhir tahun 2015, direncanakan lebih dari lima ribu mahasiswa kedokteran dari sejumlah universitas di Afrika seperti Universitas Nairobi, Universitas Makerere, Universitas Namibia, dan Universitas Ghana, selain tentunya dua universitas dari Asia: Page 3 of 4 Siaran Pers Universitas Maharashtra (India) dan Universitas Indonesia, menerima manfaat dari pelatihan diabetes klinik dan pengelolaan penyakit kronis yang terakreditasi di Eropa. Hal tersebut tentu sebagai upaya membekali para mahasiswa dengan keterampilan untuk mencegah epidemik diabetes. Merck bahkan berencana untuk menargetkan lebih dari 12.000 mahasiswa pada akhir 2018 dengan memperluas CAP di universitas-universitas di Afrika dan Asia. “Selain pendidikan kedokteran dan upaya peningkatan kesadaran, Merck akan terus melakukan kerjasama dengan para mitranya di Indonesia dan Asia untuk memperluas kapasitas pada dokter yang menangani diabetes dan pengelolaan penyakit tidak menular melalui Capacity Advancement Program,” jelas Head of Asia-Pacific Region – Merck Serono, Alex Chu. ## Seluruh siaran pers Merck didistribusi melalui email dan secara bersamaan akan tersedia di situs Merck. Kunjungi www.merckgroup.com/subscribe untuk melakukan registrasi online, mengubah pilihan Anda, atau menghentikan layanan ini. Tentang Merck Merck adalah perusahaan terkemuka yang terkenal akan inovasi dan kualitas produknya dengan teknologi tinggi di sektor farmasi dan kimia. Dengan empat divisi yang terdiri dari Merck Serono, Consumer Health, Performance Materials dan Merck Millipore, Merck menghasilkan pendapatan sebesar € 11,1 miliar di tahun 2013. Sekitar 39.000 karyawan Merck bekerja di 66 negara untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para pasien, keberhasilan pelanggan dan untuk membantu memenuhi tantangan global. Merck adalah perusahaan farmasi dan kimia tertua di dunia – berdiri sejak 1668, Merck selalu berkomitmen akan inovasi, keberhasilan bisnis dan kewirausahaan yang bertanggung jawab. Dengan menguasai sekitar 70 % saham, keluarga pendiri tetap merupakan pemilik mayoritas perusahaan hingga kini. Merck, yang berpusat di Darmstadt, Jerman merupakan pemegang hak global untuk nama dan merek Merck. Satu-satunya pengecualian adalah di Kanada dan Amerika Serikat, di mana perusahaan ini dikenal sebagai EMD (Emmanuel Merck, Darmstadt). Page 4 of 4