DIKSI

advertisement
DIKSI
1. PENGERTIAN
Diksi berarti pilihan kata yang tepat
dan selaras untuk mengungkapkan
gagasan sehingga memperoleh efek
tertentu (seperti yang diharapkan)
Jadi diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karangmengarang, hal tulis-menulis, serta
tutur sapa.
Setiap penulis maupun pembicara
dalam menyampaikan buah
pikiran, pendapat dan
pernyataan tentu akan memakai
bahasa yang baik, tepat dan
benar.
Sehingga karangan atau tutur
tersebut menjadi bernilai,
berbobot.
Bahasa yang baik, betul, dan
benar ini dapat dicapai apabila
pilihan kata/diksi diperhatikan
dengan baik.
2. PERSYARATAN DIKSI
Dalam memilih kata-kata, ada dua
persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu persyaratan
ketepatan dan kesesuaian.
Tepat, artinya kata-kata yang
dipilih itu dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
diungkapkan, sehingga tafsiran
pembaca sesuai dengan apa
yang dimaksud penulis.
Persyaratan kesesuaian
menuntut kecocokan antara
kata-kata yang dipakai dengan
kesempatan dan keadaan
pembaca.
Untuk memenuhi persyaratan
ketepatan dan kesesuaian di dalam
pemilihan kata, perlu diperhatikan :
a. Kaidah kelompok/frase
b. Kaidah makna kata
c. Kaidah lingkungan sosial
d. Kaidah karang mengarang
Keempat kaidah ini saling berkaitan
dan saling mendukung sehingga
karangan atau tutur sampai kepada
pembaca/pendengar bernilai serta
berbobot.
a) Pilihan kata sesuai dengan kaidah
kelompok kata/frase.
Pilihan kata/diksi yang sesuai
dengan kaidah kelompok
kata/frase, seharusnya pilihan kata
/ diksi yang tepat, seksama, lazim,
dan benar.
Tepat adalah pemilihan kata
dengan menempatkannya pada
kelompoknya.
Contoh
Makna kata lihat dengan kata
pandang biasanya bersinonim,
tetapi kelompok kata
pandangan mata tidak dapat
digantikan dengan lihatan mata.
Seksama adalah makna kata harus
benar dan sesuai dengan apa yang
hendak disampaikan.
Contoh:
Kata besar, agung, akbar, raya, dan
tinggi termasuk kata-kata yang
bersinonoim. Kita biasanya
mengatakan hari raya serta hari
besar, tetapi tidak pernah
mengatakan hari agung, hari akbar
atau hari tinggi.
Unsur seksama ini berhubungan
dengan makna kata serta berpaut
dengan pengertian sinonim,
homonim, antonim, polisemi dan
hipernimi.
Lazim adalah kata itu sudah
menjadi milik bahasa indonesia.
Oleh karena itu, di dalam sebuah
karangan jangan dipergunakan
ungkapan, frase, serta katakata yang belum menjadi milik
bahasa indonesia.
Contoh:
Anjing makan, tidak bisa kita
ganti dengan anjing bersantap.
Walaupun kata makan bersinonim
dengan kata bersantap.
Benar adalah pilihan kata itu
harus mempunyai bentuk yang
sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku di dalam bahasa
Indonesia.
Contoh:
pengrusak rumah, merubah
rencana adalah contoh yang
tidak benar, yang benar adalah
perusak rumahm mengubah
rencana.
b). Pilihan Kata Sesuai dengan
Kaidah Makna Kata.
Pilihan kata/diksi harus
memperhatikan maksa dasar
kata yang bersangkutan.
Kesulitannya adalah orang tidak
dapat lagi membedakan makna
kata dasar dan makna yang
telah mengalami perjalanan
sejarah, pengalaman pribadi,
perbedaan perasaan, perbedaan
lingkungan, perbedaan tujuan,
perbedaan nilai-nilai makna,
serta pearbedaan profesi.
Pilihan kata/diksi yang sesuai dengan
makna kata harus memperhatikan
sudut makna kata itu sendiri.
Makna kata itu antara lain:
1. Makna denotatif
2. Makna asosiatif, yang terdiri:
a. Makna konotatif
b. Makna stalisk
c. Makna afektif
d. Makna reflektif
e. Makan interpretatif.
c). Pilihan Kata Sesuai dengan Kaidah
Lingkungan Sosial Kata.
Dalam pilihan kata/diksi harus selalu
meperhatikan lingkungan
pemakaian kata-kata.
Lingkungan itu dapat kita lihat
berdasarkan:
1. Tingkat sosial
2. Daerah/geografi
3. Formal dan non formal
4. Umum dan khusus.
d). Pilihan kata sesuai dengan
kaidah mengarang.
Pilihan kata disini haruslslaah
tepat dan haruslah dapat
mewakili apa yang
dimaksudkan.
* Pilihan Kata dan Penggunaannya
a. Kata dari dan daripada
b. Kata pada dan kepada
c. Kata di dan ke
d. Kata dan dan dengan
e. Kata antar dan antara
f. Kata suatu dan sesuatu
1. Untuk menyatakan keterangan
tempat asal sesuatu atau
menyatakan asal sesuatu dibuat
contoh.
Saya naik kereta api dari Surabaya.
Kursi itu terbuat dari kayu jati.
2. Menyatakan keterangan sebab
Contoh
Persoalan ini timbul dari peristiwa
seminggu yang lalu
3. Menyatakan bahwa sesuatu merupakan
anggota dari suatu kelompok
Contoh.
Seorang dari mereka telah ditahan
seminggu yang lalu
4. Untuk menyatakan kekhususan atau
pembatasan sesuatu hal
Contoh
Anak itu sedang sakit dilihat dari
matanya.
Contoh,
Kalau kurang sehat, lebih baik duduk
daripada berdiri.
1. Sebagai pengantar keterangan untuk
orang, binatang atau benda abstrak
Contoh
Buku cataan saya ada pada Aminah.
2. Sebagai pengantar keterangan waktu
Contoh
Pada hari Minggu banyak orang pergi
keberastagi
3. Dipakai bersama-sama dengan kata
bergantung menjadi bergantung pada
(tergantung dari)
Contoh
Semua itu bergantung pada
kemampuan saudara.
Contoh
Hal itu sudah dikatakannya kepada
saya
Contoh
Pedagang yang di depan rumah kami
itu sangat baik kepada tetangganya
Contoh
Orang tuanya sedang di luar kota.
Contoh
Percayalah, Saudara akan bertemu
lagi di suatu saat nanti.
Contoh
ke rumah
ke luar negeri
Contoh
Ke mana Saudara tadi?
1.
2.
3.
4.
5.
Jelaskan minimal 5 pemakaian huruf
kapital dan beri contoh masingmasing!
Jelaskan minimal 5 pemakaian tanda
titik dan beri contohnya!
Jelaskan minimal 5 pemakaian tanda
koma dan beri contohnya!
Jelaskan minimal 5 pemakaian tanda
hubung dan beri contohnya!
Jelaskan pemakaian tanda pisah dan
beri contohnya!
Download