MAKALAH DIKSI ATAU PILIHAN KATA Disusun dan diajukan untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia. Dosen pengampu : Yollanda Octavitri, S.Hum., M.Pd. Disusun oleh : Sofiya Asfira Putri 16011800047 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA BANGSA 2019 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................ 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 2 1.3. TUJUAN ..................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3 2.1. PENGERTIAN DIKSI ................................................................................................ 3 2.2 PERSYARATAN DIKSI ............................................................................................. 4 2.3 FUNGSI DIKSI .......................................................................................................... 4 2.4. JENIS DIKSI .............................................................................................................. 5 BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 10 3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................... 10 3.2. SARAN ..................................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Diksi.” Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Sekaligus pula saya menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu Yollanda Octavitri, S.Hum., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teknik Industri Uniba yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Saya juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait diksi. Selain itu saya juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat direvisi dimasa yang selanjutnya. Diakhir kata, saya berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati. Serang, 25 April 2019 Penyusun ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat seseorang tersebut mengalami kesulitan mengungkapkan maksudnya kepada orang lain. Sebaliknya, jika seseorang terlalu berlebihan dalam menggunakan kosa kata, dapat mempersulit diterima dan dipahaminya maksud dari isi pesan yang hendak disampaikan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal demikian, seseorang harus mengetahui dan memahami bagaimana pemakaian kata dalam komunikasi. Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya. Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga memiliki karakter berbedabeda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut. Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang dipilih. 1 2 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, adapun perumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut : 1. Apa pengertian diksi atau pilihan kata? 2. Apa saja persyaratan penggunaan diksi? 3. Bagaimana fungsi dalam diksi? 4. Apa saja jenis-jenis diksi berdasarkan makna dan leksikal? 5. Apa yang dimaksud dengan kata abstrak, konkret, umum, khusus, ilmiah, popular, jargon, slang, kata asing, dan kata serapan? 1.3. Tujuan Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian dari diksi. 2. Memahami penjabaran terkait fungsi dalam diksi beserta jenis-jenisnya. 3. Mengerti tentang berbagai macam pilihan kata dalam penggunaan diksi beserta persyaratannya. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Diksi Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, memilih kata yang tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang. Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa. 3 4 2.2. Persyaratan Diksi Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut : Kaidah kelompok kata/ frase Kaidah makna kata Kaidah lingkungan sosial Kaidah karang-mengarang 2.3. Fungsi Diksi Dengan diksi maka suatu kata akan menjadi lebih jelas, kata tersebut akan terasa tepat dan sesuai dengan penggunaannya. Ketepatan dalam pemilihan kata bertujuan untuk tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis dengan para pembaca. Diksi juga berguna untuk memperindah kalimat. Selain itu pengarang atau penulis dapat membuat sebuah cerita menjadi lebih runtut, terutama dalam mendeskripsikan tokoh-tokoh cerita, lebih jelas mendeskripsikan latar, waktu, dan sebagainya. Selain itu beberapa fungsi diksi yang lainnya seperti: Membuat pembaca memahami mengenai apa yang di sampaikan penulis. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan juga efesien. 5 Melambangkan ekspresi yang terdapat pada gagasan. Membentuk gagasan yang tepat. 2.4. Jenis Diksi A. Berdasarkan maknanya : 1. Denotatif, yaitu menyetakan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Atau disebut juga dengan makna yang apa adanya. Contoh : 2. - Budi memakan apel - Adit menaruh buku beserta peralatan tulisnya di meja hijau Konotatif yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Contoh : - Kecelakaan di pesawat memakan ratusan korban jiwa. - Kasus penindasan dan pemerkosaan itu dibawa sampai ke meja hijau. B. Berdasarkan Leksikal : 1. Sinonim yaitu persamaan kata. Contoh : Bahagia – Senang, Matahari – Mentari, Cantik – Elok, Lezat – Enak, Sedih – Murung, Pintar – Pandai, dan lain-lain. 2. Antonim yaitu kata yang memiliki makna berlawan. Contoh : Naik – Turun, Besar – Kecil, Banyak – Sedikit, Tinggi – Pendek, Gelap – Terang, Cepat – Lambat, Ganteng – Cantik, Mahal – Murah, dan lain-lain. 3. Homonim, yaitu kata yang maknanya berbeda, tapi lafal atau ejaannya sama. Contoh: - Pada awal Bulan, ayah selalu menerima upah kerja. - Bulan purnama saat ini terlihat sangat jelas karena langit tidak berawan. 6 4. Homofon yaitu kata yang makna dan ejaan berbeda, tapi dengan lafal yang sama. Contoh: 5. - Agus rajin menabung di Bank. - Bang Andi, merupakan saudara Agus. Homograf yaitu Kata yang makna dan lafalnya berbeda, tapi ejaannya sama. Contoh : 6. 7. - Bapak sedang memakan apel. - Bapak selalu datang lebih awal untuk melakukan apel pagi. Polisemi yaitu kata yang mempunyai banyak pengertian. Contoh : - Jika menabung di bank, maka akan mendapatkan bunga. - Dia adalah bunga desa tercantik. - Bunga sakura merupakan bunga yang indah. Hipernim dan Hiponim yaitu kata yang mewakili banyak kata lain. Jadi suatu kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan Hiponim, yaitu kata yang terwakili artinya oleh suatu kata hipernim. Contoh : - Di hutan banyak hidup berbagai macam binatang liar, misalnya seperti harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lainnya. Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau, serigala, macan tutul, rusa, kera, dan lainnya. C. Kata Abstrak Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata 7 abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan pancaindera manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata abstrak sering dipakai untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus. D. Kata Konkrit Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau diindera secara langsung oleh satu atau lebih dari pancaindera. Kata- kata konkrit menunjuk kepada barang yang actual dan spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain. Contoh kata konkrit: meja, kursi, rumah, mobil dsb. E. Kata Umum Kata umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas, kata-kata umum menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada keseluruhan. Contoh kata umum: binatang, tumbuh-tumbuhan, penjahat, kendaraan. F. Kata Khusus Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahanpengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus. Contoh kata khusus: Yamaha, nokia, kerapu, kakak tua, sedan. G. Kata Ilmiah Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah. Contoh kata ilmiah: analogi, formasi, konservatif, fragmen, kontemporer. 8 H. Kata Populer Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. Contoh kata popular: bukti, rasa kecewa, maju, gelandangan. I. Jargon Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompokkelompok khusus lainnya. Contoh jargon: sikon (situasi dan kondusi), pro dan kon (pro dan kontra), kep (kapten), dok (dokter), prof (professor). J. Kata Slang Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni. Contoh kata slang: mana tahan, eh ketemu lagi, unyu-unyu, cabi. K. Kata Asing Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya. Contoh kata asing: computer, cyber, internet, go public. L. Kata Serapan Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia. Contoh kata serapan: ekologi, ekosistem, motivasi, musik, energi. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis. 3.2. Saran Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik. 10 DAFTAR PUSTAKA 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Diksi 2. http://www.pengertianku.net/2017/10/pengertian-diksi-dan-contohnya-maupunjenisnya.html 3. http://www.literasi.net/2016/10/perbedaan-kalimat-dengan-makna-denotasi-dankonotasi-serta-contohnya.html 4. http://www.literasi.net/2016/10/perbedaan-kalimat-dengan-makna-denotasi-dankonotasi-serta-contohnya.html 5. http://www.organisasi.org/1970/01/makna-kata-polisemi-hipernimi-hipernim-danhiponimi-hiponim-ilmu-bahasa-indonesia.html#.XMl_EvkzbIU 6. http://tugaskuliah15.blogspot.com/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-diksi-atau.html (diakses pada tanggal 25 April 2019 pukul 21:23) 11