BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Jaringan Komputer 2.1. 1 Definisi Jaringan Komputer adalah dua atau lebih entitas dengan sesuatu untuk disampaikan yang belum diketahui oleh penerima, dan menggunakan sebuah saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut. (Reynolds, 2009, p2). Tujuan utama dari tersedianya jaringan komputer adalah : a. Membagi sumber daya : User yang saling terhubung dalam satu jaringan yang sama, dapat menggunakan perangkat yang telah terhubung dalam jaringan tersebut. Contoh nya: Shared printer, shared scanner dan shared mesin fax. b. Komunikasi : Dalam satu jaringan yang sama, user dapat saling bertukar data tanpa harus menggunakan media perantara seperti USB drive ataupun Harddisk. Pembentukan jaringan memilki salah satu tujuan yaitu dalam komunikasi data, Menurut (Forouzan, 2007, p 4) komunikasi data memungkinkan untuk melakukan pertukaran data diantara 2 perangkat 7 8 atau lebih dengan sebuah media transmisi seperti kabel. Keefektifan dalam pertukaran data tersebut terdapat 4 karakteristik yang mempengaruhi yaitu : Delivery, Accuracy, Timeliness, Jitter Menurut (Forouzan, 2007, p 8) dalam pembentukan sebuah jaringan memiliki 2 kemmungkinan yang dapat dilakukan. 1. Point-to-Point Connection : Koneksi point-to-point menyediakan sebuah link khusus antara 2 perangkat yang saling terhubung. Dimana seluruh kapasitas dari link tersebut disediakan untuk melakukan transmisi antara dua perangkat tersebut. 2. Multipoint Connection: Koneksi multipoint adalah sebuah link yang diakses oleh lebih dari dua perangkat. Dalam multipoint terdapat dua kemungkinan yaitu jika perangkat-perangkat dapat menggunakan link secara bersamaan maka disebut dengan Spatially shared Connection, sedangkan jika perangkat-perangkat tersebut harus menunggu giliran untuk dapat mengakses link tersebut maka disebut dengan Timeshared connection. Dalam buku Data Communications and Networking (Forouzan, 2007, p 7) disebutkan bahwa, dalam membentuk sebuah jaringan harus memenuhi sejumlah kriteria. Kriteria yang paling penting dalam proses pembangunan jaringan adalah sebagai berikut : 9 1. Performance Performa sebuah jaringan dapat diukur dengan beberapa cara. Contohnya adalah dengan menghitung transit time dan response time. Transit time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket yang dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Sedangkan response time adalah waktu digunakan antara proses menerima dan merespon paket. Performa dalam sebuah jaringan sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti jumlah user, media transmisi yang digunakan, kemampuan hardware, dan tingkat efisiensi perangkat lunak yang digunakan. 2. Reliability Keandalan jaringan dapat diukur dengan menghitung tingkat kesalahan yang terjadi saat pengiriman paket dan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. 3. Security Kemanan jaringan berfungsi untuk mengamankan data dari akses yang tidak terautorisasi, melindungi data dari serangan yang tidak diinginkan dan menerapkan prosedur untuk recovery data. 2.1. 2 Klasifikasi Jaringan 2.1.2. 1 Berdasarkan Jarak Berdasarkan jaraknya, Menurut Forouzan, jaringan komputer dapat dibagi menjadi: (Forouzan, 2007, p13) 10 a. Local Area Network (LAN) LAN adalah jarigan komputer yang terhubung dalam suatu area tertentu, misalnya bangunan hotel, mall, institusi pendidikan, dan lainnya. Jaringan LAN dapat mencapai jarak kurang dari 2 mil sesuai dengan kebutuhan penggunaanya. Jaringan LAN dapat terbentuk hanya dengan menggunakan dua PC dan sebuah printer dalam sebuah rumah. HUB Gambar 2. 1 Simple LAN LAN dirancang untuk memungkinkan terjadinya pertukaran sumber daya, baik itu hardware, software, atau data. Saat ini kecepatan LAN adalah 100 Mbps. b. Metropolitan Area Network (MAN) Ukuran jaringan MAN lebih besar dari LAN, tetapi lebih kecil dripada WAN. MAN bisa mencakup area dala sebuah kota atau provinsi. Contoh dari sebuah MAN dapat kita lihat pada penerapan TV kabel dalam beberapa kota. 11 Gambar 2.2 Metropolitan Area Network c. Wide Area Network (WAN) WAN memungkinkan transmisi data dalam sebuah cakupan geografis yang lebih luas, dan bisa terdiri dari Negara, benua, ataupun seluruh dunia. WAN bisa menjadi kompleks seperti backbone yang menghubungkan internet, atau menjadi sangat simple seperti link dial-up yang menghubungkan sebuah komputer dengan internet. Ciri-ciri WAN antara lain : - Beroperasi pada wilayah geografis yang sangat luas - Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas. (Stallings, 2003, p4) - Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah dibandingkan LAN 12 Gambar 2.3 Wide Area Network 2.1.2. 2 Berdasarkan Pemrosesan Data Berdasarkan buku Computer Network (Tanenbaum, 2003, p 3-p 5), jaringan berdasarkan tipe pemrosesan data terbagi menjadi 2, yaitu : jaringan client-server dan jaringan peer-to-peer. 1. Client-Server Dalam arsitektur ini, sebuah komputer akan bertindak sebagai server yang bertugas melayani client. Jumlah client yang dilayani pada satu waktu dapat berjumlah lebih dari satu (multi user). Saat ini sebagian besar jaringan menggunakan arsitektur client-server, namun arsitektur ini memerlukan seorang administrator yang professional untuk memelihara server tersebut. 13 Gambar 2.4 Client Server Model 2. Peer to peer Dalam arsitektur ini, tidak ada komputer yang mempunyai tugas khusus, semua komputer dapat menjadi client ataupun server pada saat yang bersamaan. Pengguna komputer bertanggung jawab terhadap sumber daya yang dimilikinya, misalnya dengan mengatur hak akses apa saja yang dapat dilakukan orang lain. Jaringan Peer-to-Peer ini tidak memiliki sistem kontrol terpusat pada sumber daya yang terbagi. Semua peralatan dapat dibagikan menjadi sumber daya yang dengan komputer-komputer pada jaringan yang sama.Pada umumnya jaringan peer-to-peer terdiri dari sekumpulan komputer workstation yang biasa disebut dengan client, tetapi dalam jaringan peer-to-peer komputer tersebut dapat juga berperan sebagai server pada saat yang bersamaan. Dapat dilihat pada gambar 2.5 sebagai contoh gambaran jaringan peer-to-peer. 14 Gambar 2.5 Peer-to-Peer Network 2.1.2. 3 Berdasarkan Media Transmisi Data Dalam penentuan pembuatan jaringan berdasarkan media transmisi data ini, ada beberapa parameter kunci yang harus diperhatikan, seperti : kondisi sinyal yang dibutuhkan, sensitifitas lingkungan terhadap sumber gangguan lain (lintas bicara dan frekunsi radio palsu), kemampuan penanganan bandwidth, dan juga penundaan transmisi, serta berdasarkan jenis stasiun yang digunakan dan mekanisme akses kontrol masing-masing stasiun (Subramanian, 2010, p 75). Terdapat dua jenis jaringan berdasarkan media transmisi data : 1. Jaringan Berkabel (Wired Network) : Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan. 15 Berdasarkan pada buku (Subramanian, 2010, p 89) Macammacam tipe kabel untuk jaringan komputer terdiri dari 3 macam : a. Twisted-pair Cable - UTP (Unshielded Twisted Pair) - STP (Shielded Twisted Pair) b. Coaxcial cable c. Optical Fiber 2. Jaringan nirkabel(Wireless Network) : Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan. (Tanenbaum, 2003, p 14) Jaringan nirkabel atau lebih sering kita dengar sebagai Wi-Fi yang merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu kumpulan standar yang biasa digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan. Spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan 16 komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau Personal Digital Assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. 2.1. 3 Open System Interconnection (OSI) 7-Layer Model OSI layer dikembangkan oleh International Organization of Standardization (ISO) pada tahun 1977 dengan tujuan untuk memfasilitasi open interconnection pada sistem komputer. ISO sebagai badan multinasional yang berfokus terhadap worldwide agreements atas standar-standar Internasional mengembangkan OSI karena interconnection dapat mendukung banyak vendor pada berbagai environment. Model OSI layer juga digunaan sebagai kerangka kerja yang dipakai untuk memahami bagaimana informasi berjalan dalam sebuah jaringan. (Canavan, 2001, p13) Keuntungan dari model OSI adalah : - Standarisasi Interface - Mempermudah rekayasa modular - Mengurangi kompleksitas - Mempermudah proses belajar di bidang jaringan komputer Terdapat 7 lapisan pada model OSI layer, dimana setiap lapisan memiliki fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah 7 lapisan pada OSI layer beserta fungsinya : (Subramanian, 2010,p24) 17 1. Application Layer Layer ini merupakan penghubung antara aplikasi yang berjalan dengan sumber jaringan yang di akses. Protokol yang bekerja pada layer ini adalah FTP, HTTP, Telnet, POP3. 2. Presentation Layer Layer ini hanya memiliki satu fungsi yaitu mentranslasi berbagai tipe syntax sistem. Dalam hal ini kompresi dan enkripsi data. 3. Session Layer Layer ini digunakan untuk menjaga sesi koneksi ketika terjadi pentransferan data, juga melakukan koordinasi komunikasi antar entitas layer yang di wakilinya. 4. Transport Layer Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara 2 titik akhir, menyediakan multiplexing, dan pemeriksaan eror serta memperbaikinya. Layer ini juga berfungi sebagai pembentuk dan pemutus koneksi untuk komunikasi berorientasi koneksi 5. Network Layer Layer ini mennyediakan fungsi pembuatan jalur jaringan sehingga paket dapat dikirim keluar dari segmen jaringan lokal ke jaringan lain. Protokol yang digunakan pada layer ini adalah IP (Internet Protocol). 18 Layer ini juga memiliki beberapa fungsi, diantarannya : mendeteksi eror, membagi aliran data biner ke paket diskrit, memperbaiki eror dengan mengirim ulang paket yang rusak. 6. Data Link Layer Layer ini menyediakan transfer data ke layer protokol yang lebih tinggi. Layer ini juga bertanggung jawab atas paket data terakhir yang berasal dari layer yang lebih tinggi sebagai frame (blok data) sebelum ke layer physical. Terdiri dari 2 sublayer yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC) a. LLC (Logical Link Control) Memformat data yang akan dikirim ke medium berikutnya. Melakukan kontrol eror dan flow control b. MAC (Media Access Control) Mengontrol transfer data dari dan menuju sebuah Local Area Network. 7. Physical Layer Layer ini berfungsi untuk menyediakan koneksi antar perangkat jaringan. Hal ini dilakukan dengan cara mengkodekan data biner dalam bentuk yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Layer ini juga melakukan transfer dan mengambil dari data dalam bentuk bit yang belum diolah dari medium fisik. 19 PMS dalam OSI layer bekerja pada layer aplikasi dikarenakan PMS ini merupakan sebuah software yang memiliki tampilan yang digunakan untuk menampilkan data-data yang diperoleh dari layer-layer bawah. Sedangkan RADIUS dalam OSI Layer bekerja pada layer network dikarenakan RADIUS ini berkerja sebagai server. Gambar 2.6 Pegerakan data pada OSI Layer 20 2.1. 4 Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana komputer-komputer saling terhubung satu sama lain dalam sebuah jaringan (Thomas, 1997, p27). Ada 2 jenis topologi yang sudah di kenal secara umum. Yaitu topologi fisikal dan topologi logikal. 2.1.4. 1 Topologi Fisikal Topologi fisikal menjelaskan bagaimana desain jaringan terbentuk, misalnya peralatan yang digunakan, lokasi, dan instalasi kabel. Berikut ini adalah jenis-jenis topologi fisikal, seperti : Bus, Star, Ring, Mesh. Pada proyek penulis, penulis memilih menggunakan topologi jaringan mesh. Topologi mesh bekerja dengan konsep rute, dimana paket yang dikirim dapat menggunakan rute yang terpendek untuk mencapai destination point. Dalam topologi ini, setiap node saling terhubung satu sama lain dalam satu jaringan yang sama. Salah satu kelebihan dari topologi ini adalah bila salah satu kabel terputus, maka tidak akan terjadi gangguan yang berarti pada jaringan tersebut. Hal ini dikarenakan masih tersedianya jalur lain di jaringan tersebut. Permasalahan akan timbul apabila akan menambahkan node baru pada jaringan yang menggunakan topologi mesh ini. 21 Gambar 2.7 Topologi mesh 2.1.4. 2 Topologi Logikal Topologi logikal menjelaskan bagaimana suatu media/komputer dapat diakses dalam proses pengiriman data pada suatu jaringan. Berikut adalah jenis-jenis topologi logikal: a. Linear : Topologi logikal linear ini memiliki alamat yang unik pada setiap jaringannya, dan alamat diakses secara sekuensial/urut. Informasi dikirim dengan menyusuri daftar yang ada dari atas sampai bawah sampai menemukan sasaran yang tepat. b. Token Passing Topologi ini menggunakan sebuah token eektronik yang diberikan dari satu node ke node lain. Ketika suatu node menerim token tersebut, maka node itu dapat mengirim data, dan jika tidak ada data untuk dikirim maka token tersebut akan diberikan ke node yang lainnya. Metode ini digunakan dalam topologi ring. 22 2. 2 Perangkat Jaringan Dalam pembentukan suatu jaringan diperlukan komponenkomponen tertentu sehingga jaringan antara komputer dan perangkat lainnya terhubung satu sama lain. Berikut adalah perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk membentuk suatu jaringan : (Subramanian, 2010, p73) 1. Switch : Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan penjembatan yang tidak terlihat (penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghalang pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja switch hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge. 2. Wireless Router : Wireless Router adalah perangkat yang melakukan fungsi router tetapi juga meliputi fungsi titik akses nirkabel dan switch jaringan. Hal ini biasanya digunakan untuk menyediakan akses ke Internet atau jaringan komputer. Ini tidak memerlukan link kabel, karena sambungan dibuat secara nirkabel, melalui gelombang radio. Hal ini dapat berfungsi dalam kabel LAN (local area network), dalam wireless-LAN (WLAN), atau 23 dalam jaringan kabel / nirkabel campuran, tergantung pada pabrik dan model. Router nirkabel/wireless saat ini kebanyakan memiliki karakteristik sebagai berikut: a. LAN port yang berfungsi dengan cara yang sama seperti port sebuah switch jaringan. b. Sebuah port WAN yang menghubungkan ke jaringan luas, biasanya satu dengan akses internet. Tujuan eksternal diakses menggunakan port ini. c. Sebuah antena nirkabel yang memungkinkan koneksi ke perangkat nirkabel lain, seperti NIC, repeater nirkabel, titik akses nirkabel, dan jembatan nirkabel. Antena ini biasanya menggunakan standar Wi-Fi. Beberapa router nirkabel juga termasuk DSL atau modem kabel di samping komponen lainnya. 3. UTP cable : Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45. 24 Gambar 2.8 Kabel UTP Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair : - Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon - Kategori 2 : Untuk protokol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps - Kategori 3 : Untuk protokol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps - Kategori 4 : Untuk protokol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps - Kategori 5 : Untuk protokol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps Kabel UTP memang terdiri dari 4 pasang kabel yang saling berlilitan berpasang-pasangan. Dan setiap warna dan lilitan memiliki jumlah lilitan dan resisten yang berbeda dalam menghantarkan arus data. Sehingga urutan ini sangat penting. 25 4. Fiber Optic Cable: Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Gambar 2.9 Kabel Fiber Optic Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik 26 sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik. 2. 3 Jaringan Hotspot Hotspot merupakan salah satu teknik dalam membagi jaringan yang tersedia kepada user-user yang ingin mendapatkan jaringan internet. Hotspot sering kali terdapat pada tempat-tempat umum. Agar user dapat mengakses hotspot tersebut penyedia jaringan biasanya memberikan username dan kata sandi untuk dapat mengakses jaringan tersebut. Sering kali Hotspot didefinisikan sebagai jaringan nirkabel, terkadang jaringan LAN berkabel juga dapat dijadikan sebuah hotspot. Dalam hotspot terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan, diantaranya : a. Station Mobile : perangkat yang ingin mendapatkan jaringan internet dari hotspot yang ada. b. Access Point : perangkat yang menyebarkan jaringan hotspot yang ada. c. Switch, Router, Network Access Controller : Dalam skripsi ini digunakan perangkat mikrotik untuk merealisasikan proyek ini. 27 d. Web Server atau Server : Dalam skripsi ini digunakan RADIUS sebagai server. e. Koneksi internet yang cepat. f. Penyedia Jaringan Internet : Dalam pembuatan ini PT.Hypernet bertindak sebagai penyedia jaringan internet. 2. 4 Teori Khusus 2.4. 1 Captive portal Menurut (Lenczner, 2005, p1) captive portal merupakan sebuah firewall dinamis yang bekerja dengan cara memblokir seluruh akses terhadap jaringan sampai pengguna melakukan log in, Bentuk firewall dinamis disini adalah sebuah login page berbasis web yang digunakan untuk mengguna melakukan login sehingga pengguna dapat mengakses jaringan. Konsep Captive portal merupakan salah satu cara untuk mengamankan layanan internet. Captive portal bekerja dengan cara mengalihkan semua permintaan akses HTTP dari user menuju ke sebuah halaman khusus yang biasanya berupa halaman autentikasi pengguna yang berisi pertanyaan berupa username dan password atau halaman kesepakatan antara pengguna dengan penyedia jaringan wireless yang berfungsi untuk melakukan autentikasi, sebelum user mengakses internet. Pengalihan permintaan http tersebut dilakukan dengan menginterupsi semua paket dan mengabaikan setiap alamat dan nomor port. 28 Adapula cara kerja dari captive portal adalah memaksa pengguna yang belum terauthentikasi untuk menuju ke Authentication Web dan akan diberi prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Gambar 2.10 Cara Kerja Captive portal 2.4. 2 LINUX Pada tahun 1991, Linus Torvalds seorang mahasiswa dari universitas Helsinki Finlandia membuat sebuah sistem operasi yang bernama LINUX sebagai proyek pribadinya. Alasan utama Linus 29 Torvalds memulai mengerjakan proyek LINUX adalah karena dia ingin menjalankan sistem operasi yang berbasiskan Unix tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Linus Torvalds merilis LINUX secara Cuma-Cuma ke publik, sehingga masyarakat bisa mempelajarinya dan melakukan pengembangan di bawah General Public Lisence. Asal mula dijadikannya Pinguin sebagai logo dari sistem operasi Linux adalah saat Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di patok oleh seekor Pinguin dan mengalami demam selama berhari-hari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Saat ini Linux telah menjelma menjadi sistem operasi open source yang unggul. karena selain harganya yang relatif murah, Linux termasuk salah satu sistem operasi yang canggih. Linux digunakan dalam berbagai macam sistem arsitektur, seperti HP/Compaq’s Alpha, Sun’s SPARC and UltraSPARC, dan Motorola’s PowerPC chips. Karena sifatnya yang bebas dan terbuka, saat ini tercatat lebih dari seribu orang developers yang ikut serta dalam mengembangkan sistem operasi ini. (Hicks, 2005, p1) Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang didapat dari penggunaan sistem operasi Linux : (Hicks, 2005, p3) a. Value Harga yang ditawarkan oleh sistem operasi Linux bisa dibilang cukup rendah apabila dibandingkan dengan harga sistem operasi komersil yang beredar sekarang (windows, MAC OS). 30 b. Easy to use Saat ini sistem operasi Linux sudah mudah untuk digunakan, tidak seperti saat awal pertama Linux dibuat. User Interface dari sistem operasi Linux juga sudah semakin baik, sehingga user dapat dengan mudah memahaminya c. Security Sistem Operasi Linux di desain dengan sistem multiuser. Sehingga apabila ada virus yang menjangkiti pengguna tertentu, akan sangat sulit untuk menyebar ke pengguna lainnya d. Quality Sistem operasi Linux memiliki komunitas yang besar dan beragam yang tersebar di seluruh dunia. Sehingga dapat memudahkan pengguna untuk saling berinteraksi apabila mengalami kendala ataupun hanya ingin saling berdiskusi dengan sesama pengguna. Keuntungan lain dari adanya komunitas ini adalah pengguna dapat mendapatkan update,dan patch untuk meningkatkan performa dari sistem opeasi ini. 2.4.2. 1 Linux Slackware OS Slackware adalah salah satu distribusi (distro) Linux yang dikembangkan oleh Patrick Volkdering pada akhir tahun 1992. Awal mula Volkdering mempelajari Linux adalah ketika dia membutuhkan penerjemah LISP yang tidak terlalu mahal untuk proyek yang sedang dia jalankan. Pada saat itu, salah satu distro yang tersedia adalah SLS Linux dari Soft Landing Systems. Volkdering menemukan banyak bug pada 31 sistem operasi tersebut, dan memperbaiki setiap bug yang muncul. Sampai pada akhirnya Volkdering memutuskan untuk menggabungkan semua bug yang sudah diperbaiki menjadi distro pribadi yang dapat digunakan oleh Volkdering beserta temannya. Setelah distro yang dikembangkan oleh Volkdering ini menjadi semakin populer, Volkdering memutuskan untuk merilis distro ini ke publik. Walaupun usianya yang bisa dibilang cukup tua, Slackware masih menjadi pilihan banyak orang karena merupakan salah satu sistem operasi yang paling stabil. Selain itu, setiap program yang di install di sistem operasi ini akan lebih optimal. Karena, Slackware masih menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang dipakai oleh banyak distro lain. Perbedaan utama antara Linux Slackware dengan sistem operasi windows adalah file system layoutnya. Pada Linux Slackware, tidak ada penggunaan huruf abjad sebagai penanda partisi yang berbeda. Di sistem operasi ini hanya ada 1 direktori utama (root). Setiap partisi yang ada, dimasukkan kedalam direktori yang berlokasi di dalam root. Berikut ini adalah deskripsi dari top level directories di Slackware Linux (Hicks, 2005, p42) : a. bin bin adalah lokasi penyimpanan program-program penting yang bersangkutan dengan sistem. Di dalam bin disimpan paket minimal program yang dibutuhkan oleh user untuk menggunakan sistem. Contoh file yang disimpan didalam bin adalah filesystem commands seperti ls, dan cp. 32 b. boot file yang digunakan oleh Linux Loader (LILO). c. dev Semua yang ada di dalam Linux dianggap sebagai sebuah file. Bahkan perangkat keras seperti harrdisk, keyboard, dan scanners juga dianggap sebagai sebuah file. untuk mengakses perangkat tersebut, dibutuhkan sebuah file khusus yang bernama device node. Semua node yang ada, tersimpan di dalam direktori /dev. d. etc Direktori ini menyimpan berbagai macam sistem konfigurasi file. Mulai dari basis data pengguna hingga system startup scripts disimpan di dalam direktori ini. e. home Linux adalah sistem operasi yang berbasis multiuser. Setiap user pada sistem diberikan akun dan direktori yang unik. f. lib Library system yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi dasar disimpan di direktori ini. Beberapa contoh file yang disimpan di dalam direktori ini adalah ncurses library, kernel modules, dan C Library. g. mnt Direktori ini mengandung nilai sementara yang bekerja pada harrdisk atau removeable drives. 33 h. opt Optional software package. Ide dibalik direktori /opt adalah setiap perangkat lunak yang di install akan masuk ke dalam direktori /opt/software-package. i. proc proc ini adalah direktori yang unik. Karena dia tidak termasuk ke dalam filesystem, melainkan filesystem virtual yang menyediakan akses ke informasi kernel j. sbin Program inti yang dijalankan sebagai root dan selama sistem melakukan proses bootup, akan disimpan pada direktori ini. k. tmp Lokasi penyimpanan sementara. Semua user dapat membuka dan mengubah access di direktori ini. l. usr Pada direktori ini terdapat program-program dokumentasi kernel source code dan X Window system. Direktori ini biasanya digunakan sebagai tempat penginstallan program. m. var Pada direktori ini sistem log, cache,dan program lock files disimpan disini. Di direktori ini paling sering terjadi perubahan data. 34 2.4. 3 RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service) RADIUS menjalankan sistem administrasi pengguna yang terpusat, sistem ini akan mempermudah tugas administrator. Dapat kita bayangkan berapa banyak jumlah pelanggan yang dimiliki oleh sebuah ISP, dan ditambah lagi dengan penambahan pelanggan baru dan penghapusan pelanggan yang sudah tidak berlangganan lagi. Apabila tidak ada suatu sistem administrasi yang terpusat, maka akan merepotkan administrator dan tidak menutup kemungkinan ISP akan merugi atau pendapatannya berkurang. Dengan sistem ini pengguna dapat menggunakan hotspot di tempat yang berbeda-beda dengan melakukan autentikasi ke sebuah RADIUS server. RADIUS merupakan suatu protokol yang dikembangkan untuk proses AAA (authentication, authorization, and accounting.) Berikut ini adalah RFC (Request For Comment) yang berhubungan dengan RADIUS RFC 2865 (RADIUS) RFC 5080 (RADIUS) RFC 2866 (RADIUS Accounting) Menurut RFC 2865 RADIUS digunakan untuk mengelola serial line yang tersebar dan kumpulan modem yang digunakan oleh banyak user yaitu dengan memenuhi kebutuhan dukungan adminstratif yang signifikan. Kumpulan modem merupakan salah satu perngkat yang menghubungkan sebuah jaringan dengan suatu link untuk mengakses jaringan global, oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus dalam 35 keamanan modem tersebut. RADIUS dalam hal ini menyediakan security dalam AAA Authentication, Authorization, Accounting. Dalam Authentication RADIUS yaitu dalam membuat sebuah basis data tambahan untuk user agar dapat masuk ke dalam sebuah jaringan internet yang tersedia. Authorization pada RADIUS lebih tekankan pada untuk memberi hak akses terhadap user setelah adanya autentikasi pada basis data user RADIUS yang telah terbentuk. Sedangkan Accounting pada RADIUS adalah memantau dan mencatat segala aktifitas user yang mendapatkan hak akses ke jaringan yang melewati RADIUS. Menurut RFC 2865 RADIUS memiliki beberapa fitur, diantaranya : 1. Client-Server Model : Sebuah Network Access Server (NAS) beroperasi sebagai klien dari RADIUS. Klien ini bertanggung jawab untuk menyalurkan informasi pengguna yang akan diguanakan untuk mendesain RADIUS server, yang kemudian berperan dalam merespon yang dimana respon tersebut akan dikembalikan. RADIUS server bertanggung jawab untuk menerima permintaan koneksi pengguna, mengautentikasi pengguna, dan mengembalikan seluruh konfigurasi yang dibutuhkan untuk pengguna agar mendapatkan servis dari jaringan tersebut. 36 2. Network Security Hubungan diantara klien/ pengguna dengan server RADIUS adalah autentikasi menggunakan shared secret yang tidak pernah dikirim ke jaringan internet. Semua password pengguna akan di enkripsi diantara client dan RADIUS server untuk mengeliminasi kemungkinan adanya seserang yang menyalahgunakan password pengguna Gambar 2. 11 NAS ke RADIUS 3. Flexible Authentication Mechanism RADIUS server dapat mendukung berbagai macam metode untuk meng autentikasi pengguna. Ketika pengguna mendapatkan username dan password untuk mengakses jaringan tersebut maka dapat mendukung PPP, PAP, CHAP, UNIX login dan sistem autentikasi lainnya. 37 4. Extensible Protocol Seluruh pertukaran terdiri dari panjang variabel Attributelength-value 3 point. Atribut yang baru dapat ditambahkan tanpa mengganggu keberadaan protokol yang masih ada. 2.4. 4 PMS (Property Management System) Properti sistem manajemen dapat digunakan dalam real estate, manufaktur, logistik, kekayaan intelektual, pemerintah atau manajemen perhotelan akomodasi. Properti sistem manajemen ini adalah sistem komputerisasi yang memudahkan pengelolaan properti, properti pribadi, peralatan, termasuk pemeliharaan, legalitas dan personil semua melalui satu bagian dari perangkat lunak. Mereka menggantikan metode kuno yaitu dengan menggunakan media kertas untuk mengolah data-data yang cenderung untuk menjadi rumit dan tidak efisien. Berdasarkan jurnal (Bove, 2003, p1) properti sistem manajemen ini merupakan salah satu penemuan yang ditujukan untuk pengelolaan propertinyata dan pribadi yang memungkinkan rincian informasi terkait pada setiap elemen properti yang akan dimasuki dan digunakan dalam mengelola properti nyata dan pribadi. Jurnal tersebut juga membahas beberapa macam alasan mengapa harus menggunakan PMS untuk mengelola propertinyata dan pribadi, tetapi alasan yang terkait dengan tulisan adalah : Menggunakan PMS ketika sebuah propertinyata dan pribadi memiliki perangkat yang kompleks yang dmana membutuhkan pemeliharaan khusus, dan ketika menggunakan servis khusus yang 38 memerlukan intensitas pemeliharaan yang tinggi. Peragkat yang dimaksud adalah server yang bertanggung jawab sebagai penyedia jaringan pada property. Sedangkan servis khusus yang dimaksud adalah hotspot yang menggunakan RADIUS sebagai server. Beberapa penggunaan PMS dapat dikategorikan sebagai berikut : - Hospitality Industry - Local Government - Manufacturing and logistic industries PMS hospitality Industry merupakan salah satu jenis PMS yang digunakan untuk mengelola dan mengatur segala kebutuhan properti yang berorientasi terhadap pelayanan yang tersedia. Salah satu contoh dari PMS hospitality industry adalah Hotel yang menggunakan aplikasi PMS untuk mengatur segala kebutuhan yang dibutuhkan untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan hotel. PMS hotel biasa mengatur segala aspek dalam mendapatkan barang kebutuhan hotel, mengelola fasilitas hotel, mengelola tugas karyawan, mengatur segala keuangan pihak hotel (sumber : http://www.fourierlab.com.sg/property- management-system.html). 2.4. 5 Mikrotik Router OS MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip 39 network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot (sumber : http://mikrotik.co.id/index.php). Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen, firewall, wireless access point, backhaul link, sistem hotspot, virtual private network (VPN) server dan masih banyak lainnya. Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing mulai dari level 1, hingga level 6. Untuk level 1-5 fiturnya dibatasi, sedangkan level 6 unlimited. Untuk aplikasi hotspot, biasa digunakan level 4 (200 user), level 5(500 user) dan level 6 (unlimited user).Detil perbedaan dari setiap level yang tersedia pada mikrotik dapat dilihat pada tabel 2.1. Dalam perancangan jaringan hotspot skripsi ini mengacu kepada slide (Original Mikrotik mtcna) resmi yang di publikasikan oleh Citraweb Nusa Infomedia yang merupakan salah satu dari lembaga resmi mikrotik di Yogyakarta. 40 Tabel 2. 1 Tabel Mikrotik 2.4. 6 SQL (Structured Query Language) Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa komputer standard ANSI ( American National Standard Institude ).Dengan SQL kita dapat mengakses database, menjalankan query untuk mengambil data dari database, menambahkan data ke database, menghapus data di dalam database, dan ubah data di dalam database. Salah satu dari aplikasi SQL adalah MySQL. MySQL adalah sebuah relational database management system (RDBMS) yang didistribusikan secara open source pada http://mysql.com, sehingga 41 semua orang dapat mengunduh dan menggunakan nya tanpa perlu membayar. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. orang Finlandia yang Kedua mendirikan orang MySQL Swedia AB dan satu adalah: David Axmark,Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. (Gilmore, 2008, p 477) 2.4. 7 PHP PHP yang merupakan Hypertext processor adalah bahasa script yang terintegrasi dengan HTML yang bersifat open source dan serverside yang sering digunakan untuk menciptakan web dinamis. PHP adalah bahasa yang berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses didalam server lalu di kirim kepada klien dan diimplementasikan menggunakan browser. Kode PHP di simpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode PHP dapat ditulis disemua editor text seperti windows notepad, windows wordpad, dsb. Menurut (Gilmore, 2008, p2) PHP muncul pada tahun 1995 ketika seorang software development bernama Rasmus Lerdorf 42 mengembangkan bahasa Perl/CGI yang digunakan untuk mengetahui seberapa banyak orang yang melihat daftar riwayat hidupnya. script inilah yang menjadi acuan dalam pembangunan PHP. Lerdof melakukan perubahan awal dengan menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi ini pemograman dapat menempelkan kode terstruktur kedalam tag HTML. Hingga saat itu PHP menjadi bahasa yang sangat populer. Dalam pengembangannya selanjutnya, dengan mempertahankan konsep awal digabungkan langsung bersama HTML dengan menggunakan parsing sehingga terciptalah PHP versi 3 dimana terdapat 50.000 orang lebih menggunakan PHP pada saat itu untuk di jadikan web-nya. Selanjutnya pengembangan di lanjutkan dengan meningkatkan performa kecepatan dari PHP agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.