kelompok 5 migrasi dan urbanisasi

advertisement
KELOMPOK 5
MIGRASI DAN URBANISASI
DR. Riwanto Tirtosudarmo
Prof. Tommy Firman
Dr. Eddy Hasmi, M.Sc
Prof. Gavin W. Jones
DR. Sunarti Purwandari
Rini Savitridina, MA
Tri Windiarto, S.Si
Dendi Handiyatmo, M.Si
Idha Sahara, M.Si
PENGECEKAN DATA (1)
•
•
•
•
•
Secara nasional, jumlah dan persentase migran masuk seumur
hidup mengalami kenaikan dari sensus sebelumnya dibandingkan
dengan SP2010
Sementara jumlah dan persentase migran risen mengalami
penurunan dari sensus sebelumnya dibandingkan dengan SP2010,
baik pada perpindahan level provinsi maupun level kabupaten.
Pola ini terlihat sama pada perpindahan level provinsi maupun
kabupaten.
Pola masing-masing provinsi sangat bervariasi. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kondisi provinsi itu sendiri, apakah provinsi
tersebut sebagai tujuan migran (karena daya tatrik tertentu) atau
bukan.
Evaluasi lebih rinci dapat dilakukan bila data arus migrasi sudah
tersedia.
PENGECEKAN DATA (2)
Penyebut untuk angka migrasi
• Untuk migrasi seumur hidup, penyebutnya adalah seluruh
penduduk, karena tempat lahir ditanyakan ke semua orang.
• Untuk migrasi risen, penyebutnya adalah penduduk yang berumur
lima tahun keatas.
• Dalam SP2010 tempat tinggal lima tahun yang lalu hanya
ditanyakan di Daftar SP2010-C1 (di daftar SP2010-C2 dan daftar
SP2010-L2 tidak ditanyakan). Dengan demikian untuk
penyebutnya harus disesuaikan dari penduduk lima tahun keatas
dari daftar SP2010-C1 saja. Dalam tabulasi harus dicantumkan
sebagai catatan bahwa angka tersebut tidak termasuk sejumlah
orang yang tidak ditanya tempat tinggal lima tahun yang lalu.
• Dengan demikian, jumlah penduduk lima tahun keatas sesuai
dengan tabulasi yang lain.
WORKING PAPER MIGRASI
•
•
Draf awal sudah ada
Tujuan Working Paper Migrasi ini merupakan panduan penulisan
dalam melakukan analisis data migrasi, agar didapat persamaan
persepsi dalam konsep/definisi serta hal lain terkait data migrasi.
WORKING PAPER MIGRASI
Isi working paper mencakup isu:
• konsep/definisi migrasi,
• urbanisasi,
• pemekaran wilayah,
• kelemahan lain dalam pengumpulan data migrasi,
• rule validasi,
• bentukan variabel baru untuk memudahkan analisis,
• ulasan hasil SP2010 yang terfokus pada pola migrasi masuk antar
provinsi dan kabupaten, baik migrasi seumur hidup maupun
migrasi risen.
KONSEP MIGRASI
Pertanyaan perpindahan dalam SP2010 bukan merupakan pertanyaan
langsung yg menanyakan kepada responden apakah responden pernah
pindah, sehingga tidak dapat disebut sebagai ukuran migrasi yang
sebenarnya.
Keterangan bahwa seorang anggota rumah tangga pernah pindah atau
tidak adalah dengan melihat pada perubahan tempat tinggal dan
perbedaan tempat tinggal inilah yang dipakai sebagai proksi migrasi.
URBANISASI
•
•
•
•
•
•
Isu urbanisasi dari data SP2010 adalah isu klasifikasi urban rural
dari tiap desa
Tiap desa diklasifikasikan kedalam desa urban atau rural
berdasarkan kriteria perkotaan yang disusun di tahun 2000, seperti
kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan
sejumlah fasilitas perkotaan, hal ini diterapkan pula pada hasil
Podes tahun 2008.
Data SP2010 disajikan menurut klasifikasi kota-desa dengan
tujuan untuk keperluan analisis, perencanaan pembangunan juga
keperluan analisis.
Analisis dapat dilakukan untuk melihat perkembangan penduduk
perkotaan di suatu wilayah, dengan melihat tren nya.
Untuk komparibilitas dengan data sebelumnya perlu diperhatikan
bahwa kriteria urban rural harus sama.
Persentase penduduk perkotaan pada tahun 2010 sebesar 49,7%,
hasil ini dibawah ekspektasi, apakah pengaruh dari klasifikasi
urban-rural?
PEMEKARAN WILAYAH
•
•
•
•
•
Data migrasi sangat sensitif dengan isu pemekaran wilayah.
Pemekaran wilayah berkembang baik pada level provinsi maupun
kabupaten.
Di tahun 2000, jumlah provinsi masih 30, menjadi 31 di tahun
2005, sekarang berkembang menjadi 33.di tahun 2010.
Pada level kabupaten perkembangan ini lebih cepat lagi, dimana
kondisi di tahun 2000 adalah 341, 440 di tahun 2005 dan 497 di
tahun 2010.
Dalam membandingkan dengan data sebelumnya perlu
diperhatikan cakupan wilayah, terutama yang mengalami
pemekaran.
KELEMAHAN LAIN DALAM
PENGUMPULAN DATA MIGRASI
•
Daya ingat responden.
•
Kesalahan konsep definisi tempat lahir.
•
Kesalahan karena informasi diberikan oleh orang lain (bukan
responden yang bersangkutan).
•
Responden tidak mengetahui persis status kabupaten/kota tempat
lahir atau tempat tinggal lima tahun yang lalu.
•
Konsep anggota rumah tangga (penduduk) bisa mempengaruhi
migrasi.
RULE VALIDASI
•
Rule validasi digunakan untuk menentukan dan melengkapi
isian untuk pertanyaan provinsi dan kabupaten/kota tempat lahir
•
Bila kode provinsi dan atau kode kabupaten kota yang terbaca
tidak sesuai dengan daftar kode yang tersedia maka dilakukan
penelusuran kembali dengan informasi yang tersedia.
•
Jika provinsi dan kabupaten tidak ada isiannya, maka migran
dikategorikan tidak tahu (TT)
BENTUKAN VARIABEL BARU
Untuk memudahkan analisis migrasi dan analisis topik lain yang ada
kaitannya dengan migrasi maka dalam data set akan dibentuk variabel
baru yang dapat mengkategorikan seseorang migran atau non migran.
Bentukan variabel baru mencakup migrasi seumur hidup dan migrasi
risen.
TOPIK YANG DIPILIH
Analisis Pola dan Karakteristik
Migrasi dan Urbanisasi di Indonesia,
Hasil SP2010
•
•
•
•
•
•
Migrasi seumur hidup
Migrsi risen
Migrasi masuk internasional
Urbanisasi
Dihubungkan dengan Isue Desentralisasi
Dihubungkan dengan tingkat ekonomi daerah
…….. End of the presentation
Lets discuss …….!
Download