Volume 7 No.1Maret 2011 Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S PerancanganSistemInformasiPersediaanBarang Di GudangPT.Mitra Global UtamaInternasionalBerbasis Java PrionggoHendradidanAsgariani Analisis Dan PerancanganSistemInformasiPersediaanBarangPada PT.PatraNiagaDengan ASP.Net Kiki Kusumawati, AgungPriyambodo, Giyarto PerencanaanFasilitasPenyaringSampah Unit ProduksiInstalasiPengolahan Air Minum PT. TirtaCisadaneSerpong Nurhayatidan Lidia Kusmaliati Rancangan Pit Level Pada Mud Logging Unit DenganTeknologi Digital PertumpunGurusinga AnalisisKualitas Air Di SekitarTempatPembuanganAkhirSampah WarungBambuKerawang Charles Situmorang Volume 7Nomor1Tahun 2011 ISSN 0216-1184 JURNAL ILMIAH FAKULTAS TEKNIK LIMIT’S SUSUNAN REDAKSI PimpinanUmum/PenanggungJawab: Berlin Sitorus, S.Kom.,M.Kom (DekanFakultasTeknik) Staff Ahli: Dr. Ir. Jupiter Sitorus, M.Eng. Dr. YusrianiSaptaDewi, MSi. Dr. IrTambakManurung, MS. Drs. S.H. Hutapea, M.Kom PimpinanRedaksi: Ir. NunungNurhayati, M.Si SekretarisRedaksi: Kiki Kusumawati, ST, MMSi. AnggotaDewanRedaksi: Drs. Charles Situmorang, M.Si. Sukarno BahatNauliSitorus, S.Kom.,M.Kom. AgungPriambodo, S.Kom.,M.Kom. Dra.PertumpunGurusinga, M.MSi. HernalomSitorus, ST.,M.Kom. BosarPanjaitan, SSi.,M.Kom. RiamaSibarani, SSi.M.MSi PrionggoHendradi, S.Kom.M.Kom Sekretariat: LinaMursadi, SE. AlamatRedaksiPublikasiIlmiah: FakultasTeknik – UniversitasSatya Negara Indonesia Jl. ArteriPondok Indah No. 11 Jakarta Selatan 12240Indonesia Telp. (021) 7398393, Fax: (021) 7200352 http://www.usni.ac.id DAFTAR ISI PerancanganSistemInformasiPersediaanBarang Di GudangPT.Mitra Global UtamaInternasionalBerbasis Java PrionggoHendradidanAsgariani 1 - 13 Analisis Dan PerancanganSistemInformasiPersediaanBarangPada PT. PatraNiagaDengan ASP.Net Kiki Kusumawati, AgungPriyambodo, Giyarto 14 - 24 PerencanaanFasilitasPenyaringSampah Unit ProduksiInstalasiPengolahan Air Minum PT. TirtaCisadaneSerpong Nurhayatidan Lidia Kusmaliati 25 - 36 Rancangan Pit Level Pada Mud Logging Unit DenganTeknologi Digital PertumpunGurusinga AnalisisKualitas Air Di SekitarTempatPembuanganAkhirSampah WarungBambuKerawang Charles Situmorang 37 - 40 RANCANGAN PIT LEVEL PADA MUD LOGGING UNIT DENGAN TEKNOLOGI DIGITAL Pertumpun Gurusinga Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia e-mail [email protected] Abstrak Setelah teknologi semikonduktor menggantikan tabung hampa sebagai prosesor dalam bentuk rangkaian terpadu chip tunggal, menjadi populer dalam rancang bangun rangkaian elektronik digital, dirancang untuk berbagai keperluan seperti untuk pendidikan , keterampilan, penelitian atau laboratorium elektronika, dan tak kalah pentingnya sebagai bagian dari industri-industri elektronik seperti komputer, televisi , radio dan lain sebagainya dengan kemampuan kecepatan yang tinggi dan harga yang terjangkau, dan mudah didapat dipasaran. Abstract After technology of semikonduktor replace vacuous tube as processor in the form of inwrought network of single chip, becoming popular in designing to wake up digital electronic network, designed to various need like for the education of , skill, electronics laboratory or research, and do not less important as part of electronic industrys like computer, television , radio and others ably high speed and reached price, and is easy to got to marketing. Key word: Mud Logging, Pit Level Pendahuluan Perusahaan tambang minyak bekerja dalam eksplorasi minyak selalu berusaha mencari ladang-ladang baru untuk mendapatkan sumber minyak bumi, karena bahan bakar minyak merupakan kebutuhan pokok dalam tranportasi , industry , listrik keperluan rumah tangga dll. Pengeboran minyak atau eksplorasi dapat dilakukan baik di darat maupun di tengah samudera yang dalam didalam perut bumi . Untuk keperluan sebuah eksplorasi pasti memerlukan peralatan-peralatan pengeboran minyak yang handal dan canggih serta dapat dipindah-pindah, dari suatu tempat ketempat lain. Alat pengeboran yang dapat dipindah-pindah bernama Mud Logging Unit. Umumnya peralatan ini dilengkapi dengan alat kontrol besaran fisis(mekanik) seperti pengukur kedalaman lubang, pengukur tekanan, temperatur, konduktivitas, pukulan pompa dan keadaan tangki lumpur pengeboran, semua alat-alat ukur ini ditempatkan pada Mud Logging Unit tersebut. Perangkat keras yang digunakan mud logging unit ini awalnya masih menggunakan tabung hampa harus dibawa-bawa dengan kecepatan yang rendah dan alat ukur yang cukup besar, sehingga hasil yang didapat tidak optimal, tetapi dengan perkembangan teknologi elektronika maka peralatan Mud Loggingpun telah berubah menggunakan rangkaian digital dengan kecepatan dan ketepatan pengukuran yang lebih baik, Pada tulisan ini dibahas pembuatan salah satu alat ukur Mud Logging Unit tersebut yaitu alat ukur keadaan tangki lumpur pengoboran yang disebut Pit Level dengan cara simulasi, yaitu alat Mud Logging yang dilapangan pengeboran disimulasikan dalam bentuk digital dengan komponenkomponenelektronik yang mudah diperoleh dipasaran. Seperti IC 7447 untuk pencacah, IC 7400 untuk generator pulsa, IC 74192 untuk pengubah sinyal analog ke digital Batas ukur alat yang akan dibuat disesuaikan dengan alat yang ada di lapangan. Masalah “Bagaimana merancang suatu alat simulasi Mud Logging menggunakan komponen-komponen elektronik? ”. Tujuan Penelitian Tujuan merancang simulasi pit level dengan komponen elektronik yang murah dan mudah di dapat. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan perbandingan kelajuan alat ukur pit level dilapangan dengan menggunakan pulsa elektronik. Landasan Teori Pit Level Lumpur pengeboran adalah cairan yang digunakan tim eksplorasi pada saat mata bor (bor drilling) menembus bumi, dengan cara injeksi, makin dalam mata bor menembus bumi makin banyak pula lumpur yang diinjeksikan, jumlah lumpur yang digunakan harus tepat karena bila lumpur terIalu banyak akan menimbulkan semburan liar ke permukaan tetapi bila lumpur terlalu sedikit akan terjadi kehilangan lumpur (loss) artinya tekanan lumpur dan kekentalannya akan mempengaruhi ketajaman dan gerakan mata bor dalam melaksanakan fungsinya . Untuk mengamati keadaan gerakan lumpur dan mengukur ketinggian lumpur pada lubang pengeboran ditempatkan sensor yang dapat mendiagnosa keadaan atau perubahan jumlah lumpur yang telah digunakan pada saat pengeboran berlangsung. Sensor disebut Pit level berupa pelampung (Float) sebagai sensor, ditempatkan pada permukaan lumpur, ujung pelampung diikatkan dengan katrol yang dilengkapi potensiometer, kedudukan jarum penunjuk pada potensiometer akan berubah-ubah dengan berubahnya kedudukan pelampung pada lubang pengeboran. Untuk membaca keadaan lubang pengeboran maka unit sensor dihubungkan dengan alat perekam seperti Detektor, ataupun layar computer akan dapat memantau atau membaca keadaan sumur dengan kata lain kegiatan Pit Level dapat diamati melalui Mud Logging Unit. Bentuk rangkaian alat ukur besaran fisis (dalam bentuk analog) pit level yang kemudian diubah menjadi besaran listrik seperti pada gambar 1. Gambar 1 Rangkaian Pit Level pada Mud Logging Unit Masukan (input) yang dihasilkan ini masih lemah sehingga harus diperkuat dengan menggunakan penguat pembalik, lalu diteruskan ke pengubah analog ke digital (AD Converter) keluaran yang dihasilkan dapat dibaca pada panel meter atau dapat juga pada display digital atau bila terhubung ke komputer dapat dilihat pada layar monitor. Dari gambar 1 dapat dijelaskan bahwa: 1. RI = R2 = R3 = R4 merupakan hambatan sensor yang terhubung dengan potensiometer. 2. Bila RI diberikan dengan Al maka panel meter akan menunjukkan ke titik nol. P4clapat distel untuk mecapai keadaan ini, 3. Bila potensiometer PI menunjukkan keadaan minimum.'RI harus dilepas dari Al maka alat baca panel meter menunjukkan keadaan maksimum (tangki telah penuh) adalah karena gerakan potensiometer Potensiometer 4. Al dan A2 adalah penguat yang dilengkapi pengubah analog ke digital. 5. A3 dan A4 adalah penguat yang dihubungkan ke sensor, A3 untuk sensor keadaan maksimum (high) dan A4 untuk sensor keadaan minimum (low). Agar aliran yang ditempatkan pada alat ini berbunyi maka keadaan sedang tidak stabil untuk itu A 3 hams tidak sama dengan A4, bila PI dan P2 besar maka akan diteruskan ke transisitor T I -T2 bekerja dalam keadaan jenuh, bila Tl terpancung berarti tangki sudah mencapai minimum alarm akan berbunyi, demikian juga bila T 2 terpancung berarti tangki sudah mencapai titik maximum alarm akan berbunyi. Simulasi Pit Level Pada tulisan ini penulis membuat simulasi Pit Level identik dengan alat yang ada dilapangan, , Untuk membuat sebuah alat simulasi Pit level dengan komponen digital digunakan komponen-komponen seperti : a. Potensiometer 1 kilo ohm dengan 10 putaran. b. IC 7400 gunanya sebagai generator pulsa. c. IC 7447 bertindak sebagai pencacah dan penguat pembalik yang menggerakkan (drive) ke penunjuk tujuh ruas (seven segmen). Cacahannya adalah dalam bentuk bit biner nol atau satu dan diteruskan ke IC 84192 d. IC 74192 bertindak sebagai dekoder yaitu mengubah bentuk biner ke bentuk desimal untuk dapat dibaca pada alat peraga. Karena IC ini menggunakan kapasitas 4(empat) decimal maka kemampuan alat ini hanya mencapai ukuran 0000-9999 e. Tiga buah saklar mikro sebagai set dan riset f. Dua buah pencatu daya untuk generator pulsa (l2V) dan peraga (5Volt). g. Relay untuk saklar dari sumber arus AC/DC. h. Peraga tujuh ruas (Seven segment) disebut juga diode pengemisi cahaya Light Emitting Dioda0). Sebagai lampu indikator untuk menempatkan status pit level. Cara Kerja Alat Lampu indikator menggambarkan tentang sinyal-sinyal input. Bila keadaan rendah transistor terhubung ke tanah dan bila keadaan tinggi (logika 1) maka transistor terhubung ke catu daya (12 volt). Blok diagram dari rangkaian yang dibuat seperti pada gambar 2 Gambar 2 Blok Diagram simulasi Pit Level pada Mud Logging Unit Keluaran sensor masih lemah dalam millivolt) harus diperkuat dan diteruskan kepenguat (amplifier A) dan diubah dari bentuk negative ke positif (analog ke biner digital) oleh IC 74192 sinyal ini akan membuka gerbang pintu (gate) dan mengijinkan pulsa dari generator masuk ke pencacah yang bekerja untuk mencacah setiap sinyal yang masuk dari input , diteruskan ke pengubah biner kedesimal( BCD). Keluaran pencacah harus sebanding dengan jumlah pulsa dari generator sehingga jumlah sinyal input dari sensor dapat dibaca pada peraga yang juga merupakan hasil pengukuran. Peraga hanya menggunakan 4 digit maka kemungkinan pembacaan peraga dengan tujuh ruas (seven segmen) adalah 4 angka desimal sebagai batas ukur alat 0000 -9999 yang ekivalen dengan 0-1000 barel lumpur. Kesimpulan Sensor yang digunakan dilapangan digerakkan oleh tenaga mekanik, dan sensor tersebut diubah menggunakan sinyal -sinyal listrik. Sensor pada simulasi Mud Logging yang dibuat adalah transistor yang bertindak sebagai saklar pemicu pulsa, Rangkaian yang dibuat dapat digunakan sebagai bahan penelitian operator mud logging. Untuk lebih baik alat ini dapat dihubungkan kekomputer dan menampilkan hasilnya pada layar komputer. Daftar Pustaka Core Lab, HYDROCARBON WELL LOGGING TRAINING SERVICE, Dallas Texas 1977. Jacob Millman, INTEGRATED ELECTRONICS, diterjemahkan Prof M. Barmawi PhD, Erlangga, 1984. Malvino -Leach, DIGITAL PRINCIPLE AND APLLICATlON, diterjemahkan Irwan Wijaya, Erlangga, Jakarta, 1985. PENUNTUN MUD LOGGING, Unit Lemigas, Jakarta, 1980. Soedjana Sapii , Osamu Nishino , Pengukuran dan Alat alat Ukur Listrik ,Pradnya Paramita Jakarta 1982 Thomas C. Barthe, DASAR KOMPUTER DIGITAL, Terjemahan The How Liang PH.D., Erlangga, Jakarta, 1994.