KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER

advertisement
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP
DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN 2011-2013
Lestari Estaria Sinaga1 , Sori Muda2, Rasmaliah2
1
Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU
2
Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU
Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155
Email : [email protected]
ABSTRACT
Breast cancer is carcinoma derived from ducts or labullus. Breast cancer is a global
problem and the leading cause of death in women in the world. Breast cancer ranks second of all
cancers in women with a prevalence rate of 56.5 per 100,000 women in the world. The prevalence
of breast cancer in Indonesia is 46.3 per 100,000 women. Data from medical record of of St.
Elisabeth general hospital Medan in 2011-2013 there were 102 cases of breast cancer which
hospitalized. This research aims to know characteristics of hospitalized patients with breast cancer
in St. Elisabeth hospital Medan in 2011-2013. This research is a descriptive case series design. The
study was conducted at the Hospital of St. Elisabeth Medan from March to October, 2014.
Population and sample totaled as 102 people (total sampling). Data obstained medical records,
data analyzed by Chi-square test and Mann Whitney. The results show the highest proportion of
breast cancer patients are ages > 40 years (81,4%), women (100%), Bataknese (64,7%), Christians
(52,0%), not working (52,9%), married (97,1%), residence outside the field of Medan (56,9%), the
main complaintment of lumps and pain in breast (74,5%), stage III (49,0%), lies on the left breast
(52,0%), surgery (56,9%), length of treatment on average 6,85 days, home ambulatory (84,3%). The
results of statistical tests improve there is no difference between age based on clinical stage (p =
0,150), average length of treatment with clinical stage (p = 0,866) average treatment time - flat with
the type of medical management (p = 0,204). There is a difference between the clinical stagewith
the type of medical management (p = 0,000) and the clinical stage based on the chief complaint (p
= 0,001).Women are advised to perform breast self-examination and encoraged a self-defined to the
health service if it is encountered a lump in breast/axilla area.
Key words : Breast cancer, Patient Characteristics, Breast self-examination
Pendahuluan
Kanker merupakan salah satu dari
empat penyakit terbesar utama pada
kelompok orang dewasa. Keempat penyakit
utama tersebut adalah penyakit jantung
koroner, penyakit kanker, gangguan jiwa, dan
kecelakaan lalu lintas.1,2 Kanker merupakan
salah satu penyebab kematian yang cukup
tinggi baik di negara-negara maju maupun di
negara-negara berkembang.3,4
Globocan,
IARC
tahun
2012
menunjukkan kanker payudara menempati
urutan kedua dari semua kanker pada wanita
dengan prevalens rate 56,5 per 100.000
perempuan di dunia. Prevalens rate kanker
payudara bervariasi, di Eropa Barat 177,5 per
100.000 perempuan; Asia Timur 38,7 per
100.000 perempuan; Afrika Timur 26,4 per
100.000 perempuan; Singapura 106,8 per
100.000 perempuan; Jepang 92,3 per 100.000
perempuan.5
Penatalaksanaan kanker payudara telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat, akan
tetapi walaupun demikian angka kematian
(mortality rate) dan angka kejadian (incidence
rate) kanker payudara masih tetap tinggi. 2
Globocan, International Agency for
Research on Cancer (IARC) tahun 2012
1
menunjukkan kanker payudara menempati
urutan kedua dari semua kanker pada wanita
dengan prevalens rate 56,5 per 100.000
perempuan di dunia. prevalensi kanker
payudara di Indonesia menempati urutan
keempat di Asia Tenggara setelah Singapura
(106,8 per 100.000 perempuan); Philipina
(49,6 per 100.000 perempuan); dan Brunei
(46,9 per 100.000 perempuan). Prevalensi
kanker payudara di Indonesia adalah 46,3 per
100.000 perempuan.5
Kanker payudara merupakan penyebab
utama kematian pada wanita di dunia. 3
Globocan, IARC tahun 2012 menunjukkan
CSDR kanker payudara di dunia adalah 12,9
per 100.000 perempuan. CSDR kanker
payudara di seluruh wilayah dunia bervariasi,
mulai dari 15,5 per 100.000 perempuan di
Afrika Selatan; 14,1 per 100.000 perempuan
di Asia Tenggara.5
Berdasarkan data Worldwide Cancer
pada tahun 2011 di Inggris kanker payudara
menempati urutan ketiga dari seluruh
kematian akibat kanker dan menempati urutan
kedua dari kematian akibat kanker pada
kalangan perempuan.3
Berdasarkan data Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010, kanker
payudara menempati urutan pertama pada
pasien kanker rawat inap di seluruh RS di
Indonesia (28,7%), disusul kanker leher rahim
(12,8%).6 Data yang diperoleh pada Rekam
Medik di RS St. Elisabeth Medan pada tahun
2011-2013 terdapat 102 kasus kanker
payudara yang dirawat inap.
Rumusan Masalah
Belum diketahui karakteristik penderita
kanker payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth Medan tahun 2011-2013.
Tujuan Umum
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui karakteristik penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth Medan tahun 2011-2013.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan
desain case series. Penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan. Penelitian
ini dilakukan mulai bulan Maret 2014 sampai
dengan Oktober 2014. Populasi penelitian
adalah data seluruh penderita kanker payudara
yang dirawat inap di Rumah Sakit St.
Elisabeth Medan tahun 2011-2013 yaitu 102
orang penderita yang terdaftar pada bagian
rekam medik. Besar sampel sama dengan
populasi (total sampling).
Data dianalisa secara deskriptif dan
diuji secara statistik dengan menggunakan uji
Chi Square dan Mann-Whithey.
Hasil dan Pembahasan
Sosiodemografi
Distribusi proporsi penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth
Medan
Berdasarkan
Sosiodemografi Tahun 2011-2013
Jumlah
Sosiodemografi
f
%
Umur (tahun)
≤ 40
19
18,6
> 40
83
81,4
Suku Bangsa
Batak
66
64,7
Jawa
10
9,8
Aceh
7
6,9
Minang
4
3,9
Tionghoa
7
6,9
Lain-lain
8
7,8
Agama
Islam
38
37,3
Kristen
53
52,0
Katholik
8
7,8
Budha
3
2,9
Pekerjaan
Bekerja
48
47,1
Tidak Bekerja
54
52,9
Status Perkawinan
Kawin
99
97,1
Belum Kawin
3
2,9
Tempat Tinggal
Medan
44
43,1
Luar Medan
58
56,9
102
100
Jumlah
2
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa
proporsi
penderita
kanker
payudara
berdasarkan sosiodemografi tertinggi pada
umur > 40 tahun (81,4%), perempuan (100%),
Batak (64,7%), Kristen (52,0%), tidak bekerja
(52,9%), kawin (97,1%), tempat tinggal luar
Medan (56,9%).
Keluhan Utama
Distribusi proporsi penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan keluhan utama dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth Medan Berdasarkan Keluhan
Utama Tahun 2011-2013
Jumlah
Keluhan Utama
f
%
Benjolan pada payudara
12
11,8
Nyeri pada payudara
24
23,5
Benjolan dan nyeri pada payudara 40
39,2
Benjolan dan luka/borok pada
6
5,9
payudara
Benjolan dan puting
8
7,8
mengeluarkan darah/pus
Benjolan dan bengkak pada
11
10,8
ketiak/aksila
Benjolan dan payudara berwarna
1
1,0
hitam
102
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
bahwa proporsi penderita kanker payudara
berdasarkan keluhan utama tertinggi adalah
benjolan dan nyeri pada payudara dengan
proporsi 74,5% (76 kasus) dan terendah
adalah benjolan dan payudara berwarna hitam
dengan proporsi 1,0% (1 kasus).
Sebagian besar penderita mengalami
benjolan pada payudara. Hal ini menjelaskan
bahwa benjolan pada payudara merupakan
gejala yang umumnya terlebih dahulu
dirasakan oleh penderita kanker sebelum
gejala yang lain muncul. Benjolan pada
payudara merupakan gejala yang umum
ditemukan pada penderita stadium dini.7
Stadium Klinik
Distribusi proporsi penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan stadium klinik dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 3.
Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth
Medan
Berdasarkan
Stadium Klinik Tahun 2011-2013
Jumlah
Stadium Klinik
f
%
Stadium I
5
4,9
Stadium II
29
28,4
Stadium III
50
49,0
Stadium IV
18
17,7
102
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
proporsi
penderita
kanker
payudara
berdasarkan stadium klinik tertinggi adalah
stadium III dengan proporsi 49,0% (50 kasus)
dan terendah adalah stadium I dengan
proporsi 4,9% (5 kasus).
Hal ini terjadi karena pada tahap awal
kanker payudara, biasanya penderita tidak
merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya
sama sekali. Apabila terjadi gangguan
payudara, seorang wanita pada awalnya tidak
terlalu mengacuhkannya sampai keadannya
menjadi serius.1
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Nurmaya (2008) pada tahun 20032007 di RS St. Elisabeth Medan yang
menemukan 42,7% penderita kanker payudara
pada stadium III.8
Letak Kanker
Distribusi proporsi penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan letak kanker dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 4.
Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth Medan Berdasarkan Letak
Kanker Tahun 2011-2013
Jumlah
Letak Kanker
f
%
Payudara kanan
45
44,1
Payudara kiri
53
52,0
Payudara kanan
4
3,9
dan kiri
102
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa
proporsi
penderita
kanker
payudara
bedasarkan letak kanker tertinggi adalah pada
3
payudara kiri dengan proporsi 52,0% (53
kasus) dan terendah adalah pada payudara
kanan dan kiri dengan proporsi 3,9% (4
kasus).
Hal ini sesuai dengan pendapat Brunner
bahwa kanker payudara umumnya terjadi pada
payudara sebelah kiri.9 Demikian juga
Hagensen yang dikutip oleh Reksoprodjo
(1995) yang menyatakan payudara sebelah
kiri lebih sering terkena bila dibandingkan
dengan sebelah kanan. Setengah wanita
mempunyai perbedaan volume 10 % antara
payudara kiri dan kanan dan seperempatnya
dengan perbedaan 20 %. Payudara kiri selalu
lebih besar dibanding yang sebelah kanan
karena adanya faktor hormonal.10
Jenis Pengobatan
Distribusi proporsi penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan jenis pengobatan dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 5. Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth Medan Berdasarkan Jenis
Pengobatan Tahun 2011-2013
Jumlah
Jenis Pengobatan
f
%
Operasi
58
56,9
Kemoterapi
31
30,4
Operasi + Kemoterapi
9
8,8
Terapi Hormon
4
3,9
102
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat
bahwa proporsi penderita kanker payudara
berdasarkan jenis pengobatan tertinggi adalah
operasi dengan proporsi 56,9% (58 kasus) dan
terendah adalah terapi hormon dengan
proporsi 3,9 (4 kasus).
Semakin dini kanker payudara
ditemukan kemungkinan sembuh dengan
operasi semakin besar. Terapi hormonal
merupakan terapi utama pada stadium IV.
Terapi hormonal ini diberikan untuk
memperbaiki kualitas hidup penderita dengan
harapan dapat memperpanjang hidupnya tanpa
memperpanjang penderitaan.7
Lama Rawatan Rata-rata
Distribusi proporsi penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan lama rawatan rata-rata dapat
dilihat di bawah ini.
Tabel 6. Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth Medan Berdasarkan Lama
rawatan rata-rata Tahun 2011-2013
Lama Rawatan Rata-rata (Hari)
Mean
6,85
Standar Deviasi
7,336
95% Confidence
5,41-8,29
Interval
Variance
53,810
Median
5,00
Minimum
2
Maximum
48
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa
lama rawatan rata-rata penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth Medan Tahun 2011-2013 adalah
adalah 6,85 hari atau 7 hari dengan lama
rawatan minimum 2 hari dan lama rawatan
maksimum 48 hari.
Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi proporsi penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat
dilihat di bawah ini.
Tabel 7. Distribusi Proporsi Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth
Medan
Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang Tahun 20112013
Jumlah
Keadaan Sewaktu
Pulang
f
%
Pulang Berobat Jalan
86
84,3
Pulang Atas Permintaan
9
8,8
Sendiri
Meninggal
7
6,9
102
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat
bahwa proporsi penderita kanker payudara
berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi
adalah PBJ dengan proporsi 84,3% (86 kasus)
dan terendah adalah meninggal dengan
proporsi 6,9% (7 kasus).
4
Analisis Statistik
Umur Berdasarkan Stadium Klinik
Distribusi proporsi umur berdasarkan
stadium klinik penderita kanker payudara
yang dirawat inap di RS St. Elisabeth Medan
tahun 2011-2013 dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 8. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan
Stadium Klinik Penderita Kanker
Payudara yang Dirawat Inap di RS St.
Elisabeth Medan Tahun 2011-2013
Umur (tahun)
Total
Stadium
≤ 40
> 40
Klinik
f
%
f %
f
%
Stadium
9
26,5 25 73,5 34
100
Dini
Stadium
10
14, 58 85,3 68
100
Lanjut
7
X2 = 2,070
df = 1
p = 0,150
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa
proporsi penderita kanker payudara stadium
dini 73,5 % berusia > 40 tahun dan 26,5%
berusia ≤ 40 tahun. Penderita kanker payudara
stadium lanjut 85,3% > 40 tahun dan 14,7% ≤
40 tahun.
Kanker payudara umumnya menyerang
wanita yang telah berumur di atas 40 tahun.
Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat
terserang kanker payudara, namun resikonya
lebih rendah dibandingkan wanita di atas 40
tahun.11,12
Hasil uji Chi-Square diperoleh p =
0,150 (p > 0,05), artinya tidak terdapat
perbedaan proporsi umur penderita kanker
payudara berdasarkan stadium klinik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Laura (2012) pada tahun 2009-2010
di RSU Dr. Pirngadi Medan yang menemukan
tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna
antara umur dengan stadium klinik (p = 0,462)
serta penelitian Pulungan (2010) pada tahun
2005-2009 di RS Haji Medan yang
menemukan bahwa tidak ada perbedaan
proporsi yang bermakna antara umur dengan
stadium klinik (p=0,064).13,14
Stadium Klinik Berdasarkan Keluhan
utama
Distribusi proporsi stadium klinik
berdasarkan keluhan utama penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth
Medan
tahun
2011-2013
berdasarkan keluhan utama penderita dapat
dilihat di bawah ini.
Tabel 9. Distribusi Proporsi Stadium Klinik
Berdasarkan Keluhan utama Penderita
Kanker Payudara yang Dirawat Inap di
RS St. Elisabeth Medan Tahun 20112013
Stadium Klinik
Stadium Stadium Total
Keluhan Utama
Dini
Lanjut
f
%
f
%
f %
Benjolan dan nyeri
32 42,1 44 57,9 76 100
pada payudara
Benjolan,
luka/borok pada
payudara, puting
mengeluarkan
2 7,7 24 92,3 26 100
darah/pus, bengkak
pada tangan,
payudara berwarna
hitam
X2 = 10,324
df = 1
p = 0,001
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa
proporsi penderita kanker payudara yang
mengeluh ada benjolan dan nyeri pada
payudara 42,1% pada stadium dini dan 57,9%
pada stadium lanjut. Penderita kanker
payudara yang mengeluh ada benjolan,
luka/borok
pada
payudara,
puting
mengeluarkan darah/pus, bengkak pada
tangan, dan payudara berwarna hitam 7,7%
pada stadium dini dan 92,3% pada stadium
lanjut.
Pada stadium dini, tanda dan gejala
yang paling umum adalah benjolan dan
penebalan pada payudara yang belum
menunjukkan kelainan yang dapat didiagnosa
melalui palpasi (perabaan) sedangkan stadium
lanjut ditandai kelainan-kelainan yang dapat
diketahui melalui pemeriksaan fisik dengan
melihat perubahan ukuran, warna dan bentuk
kulit payudara.1,7
Hasil uji Chi-Square diperoleh p =
0,001 (p < 0,05), artinya terdapat perbedaan
proporsi stadium klinik penderita kanker
payudara berdasarkan keluhan utama.
Proporsi pennderita kanker payudara stadium
dini dengan keluhan benjolan dan nyeri pada
payudara lebih tinggi daripada penderita yang
mengeluh ada benjolan, luka/borok pada
payudara, puting mengeluarkan darah/pus,
5
bengkak pada tangan, dan payudara berwarna
hitam. Namun pada stadium lanjut terjadi
sebaliknya.
Stadium
Klinik
Berdasarkan
Jenis
Pengobatan
Distribusi proporsi stadium klinik
berdasarkan jenis pengobatan yang diberikan
penderita kanker payudara yang dirawat inap
di RS St. Elisabeth Medan tahun 2011-2013
dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 10. Distribusi Proporsi Stadium Klinik
Berdasarkan Jenis Pengobatan yang
Diberikan Penderita Kanker Payudara
yang Dirawat Inap di RS St. Elisabeth
Medan Tahun 2011-2013
Stadium Klinik
Total
Jenis
Stadium Stadium
Pengobatan
Dini
Lanjut
F
%
f % f
%
Operasi
32 55,2 26 44,8 58 100
Kemoterapi,
operasi +
2
4,5 42 95,5 44 100
kemoterapi,
terapi hormon
X2 = 28,857
df = 1
p = 0,000
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat
bahwa proporsi penderita kanker payudara
yang diberi pengobatan operasi 55,2% pada
stadium dini dan 44,8% pada stadium lanjut.
Penderita kanker payudara yang diberi
pengobatan kemoterapi, operasi + kemoterapi,
terapi hormon 4,5% pada stadium dini dan
95,5% pada stadium lanjut.
Operasi pada ummnya dilakukan pada
stadium dini. Semakin dini kanker payudara
ditemukan kemungkinan sembuh dengan
operasi semakin besar. Pada stadium lanjut
wanita penderita kanker payudara masih ada
yang
operasi,
hal
ini
dikarenakan
kemungkinan untuk mengurangi rasa sakit
bagi penderita.
Hasil uji Chi-Square diperoleh p =
0,000 (p < 0,05), artinya terdapat perbedaan
Proporsi stadium klinik penderita kanker
payudara berdasarkan jenis pengobatan.
Proporsi penderita kanker stadium dini lebih
tinggi diberi pengobata operasi daripada
kemoterapi, operasi + kemoterapi, terapi
hormon. Namun pada stadium lanjut terjadi
sebaliknya.
Lama Rawatan Berdasarkan Stadium
Klinik
Distribusi proporsi lama rawatan
berdasarkan stadium klinik penderita kanker
payudara yang dirawat inap di RS St.
Elisabeth Medan tahun 2011-2013 dapat
dilihat di bawah ini.
Tabel 11. Distribusi
Lama
Rawatan
Berdasarkan
Stadium
Klinik
Penderita Kanker Payudara yang
Dirawat Inap di RS St. Elisabeth
Medan Tahun 2011-2013
Lama Rawatan
Stadium Klinik
f
x
sd
Stadium Dini
34
5,26
2,313
Stadium Lanjut
68
7,65
8,750
t = 1,557
df = 100
p = 0,866
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat
bahwa lama rawatan rata-rata berdasarkan
stadium klinik yaitu penderita stadium dini
lama rawatan rata-ratanya adalah 5,26 hari
dan penderita stadium lanjut lama rawatan
rata-ratanya adalah 7,65 hari.
Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai
p = 0,866 (p > 0,05), artinya tidak ada
perbedaan lama rawatan rata-rata penderita
kanker payudara berdasarkan stadium klinik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Nurmaya (2008) pada tahun 20032007 di RS St. Elisabeth Medan yang
menemukan tidak ada perbedaan lama
rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinik
(p = 0,094).8
Lama
Rawatan
Berdasarkan
Jenis
Pengobatan yang Diberikan
Distribusi proporsi lama rawatan
berdasarkan jenis pengobatan yang diberikan
penderita kanker payudara yang dirawat inap
di RS St. Elisabeth Medan tahun 2011-2013
dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 12.
Distribusi
Lama
Rawatan
Berdasarkan Jenis Pengobatan
yang Diberikan di RS St. Elisabeth
Medan Tahun 2011-2013
Lama Rawatan
Jenis Pengobatan yang
Diberikan
f
x
sd
Operasi
58 6,59 6,596
Kemoterapi, operasi +
kemoterapi, terapi
44 7,20 8,276
hormon
t = 0,420
df = 100
p = 0,204
6
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat
bahwa lama rawatan rata-rata berdasarkan
jenis pengobatan yang diberikan yaitu
penderita diberi pengobatan kemoterapi,
operasi + kemoterapi, terapi hormon lama
rawatan rata-ratanya adalah 7,2 hari dan
operasi dengan lama rawatan rata-rata 6,59
hari.
Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai
p = 0,204 (p > 0,05), artinya tidak ada
perbedaan lama rawatan rata-rata penderita
kanker
payudara
berdasarkan
jenis
pengobatan.
Kesimpulan
1. Berdasarkan sosiodemografi diperoleh
proporsi penderita kanker payudara
tertinggi pada kelompok umur > 40 tahun
(81,4%), jenis kelamin perempuan
(100%), suku Batak (64,7%), agama
Kristen (52,0%), tidak bekerja (52,9%),
status kawin (97,1%), dan tempat tinggal
luar Medan (56,9%).
2. Berdasarkan keluhan utama diperoleh
proporsi tertinggi adalah benjolan dan
nyeri pada payudara (39,2%).
3. Berdasarkan stadium klinik diperoleh
proporsi tertinggi adalah stadium III
(49,0%).
4. Berdasarkan letak kanker diperoleh
proporsi tertinggi adalah di payudara
sebelah kiri (52,0%).
5. Berdasarkan jenis pengobatan diperoleh
proporsi tertinggi adalah operasi (56,9%).
6. Lama rawatan rata – rata penderita
kanker payudara 6,85 hari dengan SD =
7,336 hari
7. Berdasarkan keadaan sewaktu pulang
diperoleh proporsi tertinggi adalah
pulang berobat jalan (84,3%).
8. Tidak ada informasi mengenai usia
menarche, riwayat melahirkan, riwayat
keluarga, berat badan, dan tinggi badan.
9. Tidak ada perbedaan proporsi umur
penderita kanker payudara berdasarkan
stadium klinik.
10. Terdapat perbedaan proporsi stadium
klinik penderita kanker payudara
berdasarkan keluhan utama.
11. Terdapat perbedaan proporsi stadium
klinik penderita kanker payudara
berdasarkan jenis pengobatan.
12. Tidak ada perbedaan lama rawatan ratarata
penderita
kanker
payudara
berdasarkan stadium klinik.
13. Tidak ada perbedaan lama rawatan ratarata
penderita
kanker
payudara
berdasarkan jenis pengobatan.
Saran
Kepada wanita usia disarankan untuk
melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan
segera memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan bila menemukan benjolan di
payudara/ketiak. Kepada pihak RS St.
Elisabeth Medan disarankan melengkapi
sistem pencatatan kartu status penderita
kanker payudara mengenai usia menarche,
riwayat melahirkan, riwayat keluarga, berat
badan, dan tinggi badan.
Daftar Pustaka
1. Bustan,
M.,N.2007.Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular.Cet.2. Rineka
Cipta: Jakarta
2. Dadang,
H.
Hawari.2004.Kanker
Payudara Dimensi Psikoreligi.Balai
Penerbit FKUI: Jakarta
3. Cancer Research.Worldwide cancer
incidence
statistics.
http://www.cancerresearchuk.org/canceri
nfo/cancerstats/world/incidence/Diakses
05 April 2014
4. Diananda, Rama.2009.Mengenal Seluk
Beluk
Kanker.Cetakan
3.Katahati:
Jogjakarta
5. Globocan, International Agency for
Research on Cancer (IARC), 2012.
http://globocan.iarc.fr/ia/world/atlas.html.
Diakses 16 April 2014
6. Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia.2013.Seminar Sehari dalam
Rangka Memperingati Hari Kanker
Sedunia
2013.Jakarta
http://www.depkes.go.id. diakses 05
April 2014
7. Tim CancerHelps.2010.Stop Kanker.
(Penyunting: Yunita). Cet 1. AgroMedia
Pustaka: Jakarta
7
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Nurmaya.2008.Karakteristik Penderita
Kanker Payudara Rawat Inap di Rumah
Sakit St. Ekisabeth Medan Tahun 20032007. Skripsi. FKM USU Medan
Brunner.2001.Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. EGC: Jakarta.
Reksoprodjo, S.1995. Kumpulan Kuliah
Ilmu Bedah. Bagian Ilmu Bedah FK UI.
Mardiana, L.2004. Kanker Pada Wanita
Pencegahan dan Pengobatan dengan
Tanaman Obat. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Smeltzer,
S.2002.Buku
Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit
Buku Kedokteran, EGC: Jakarta.
Situmorang,M.,L.2012.Karakteristik
Penderita Kanker Payudara yang
Dirawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2009 – 2010. Skripsi.
FKM USU Medan.
Pulungan,R.,M.2010.Karakteristik
Penderita Kanker Payudara yang
Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji
Medan Tahun 2005 – 2009. Skripsi.
FKM USU Medan.
8
Download