Pertanyaan dari Kitab Galatia

advertisement
Pertanyaan dari Kitab Galatia
P: Dalam Gal, apakah ada tujuan yang mirip dengan Injil yang lain?
J: Ya. Meskipun kata-katanya tidak tepat sama, namun pernyataan logika dalam Galatia 4:3-7
dan Roma 8:2-17 mirip.
P: Dalam Gal 1:1 dan Kis 13:30, apakah Allah yang membangkitkan Yesus dari kematian,
apakah Yesus membangkitkan diri-Nya sendiri, ataukah Roh yang membangkitkan Yesus?
J: Semua jawaban di atas benar. Bahkan manusia dapat bekerja sama. Tiga dalam Trinitas
bekerja sama lebih besar dalam mukjizat yang mengagumkan ini. Berikut adalah kutipan dari Injil:
1. Bapa terlibat. (1 Tes 1:10; Kis 3:26)
2. Yesus terlibat dalam membangkitkan diri-Nya sendiri. (Yoh 2:19-21; 10-18)
3. Roh terlibat. (Rm 8:11)
4. Allah melakukannya. (Kis 17:31;2:32;3:10; Ibr 13:20)
5. Bapa dan/atau Roh (2 Kor 4:14)
P: Dalam Gal 1:3, dimana tepatnya letak Galatia?
J: Ada dua wilayah yang disebut Galatian, kampung halaman orang Galatia terletak di utara, yang
kedua terletak bersebelahan di sebelah selatan, dalam provinsi Roma keduanya digabungkan.
Baik yang dimaksud adalah utara, selatan atau keduanya, doktrin Kristen dan bukti otentik atas
kitab ini tidak terpengaruh.
P: Dalam Gal 1:4, mengapa dunia yang sekarang ini jahat, padahal sebenarnya dunia itu
baik dan damai?
J: Pertama, hal terbaik yang ditawarkan dunia ini adalah kekurangan dan kesia-siaan
dibandingkan dengan perkara-perkara indah di Surga. Kedia, dunia yang diciptakan Allah ini
memiliki aspek baik dan indah. Namun demikian, bangsa Sudan, Somalia, kamp konsentrasi
Jerman dan Jepang dalam Perang Dunia II, dan Kamboja tidak senaif seperti bangsa Amerika
sekarang ini. Pada kenyataannya, agama Buddha, yang pertama dari delapan jalan adalah hidup
yang penuh kesedihan dan penderitaan. Terlepas dari bencana alam, banyak Muslim
fundamentalis dan pengikut Komunis sungguh percaya bahwa menjadi tugas mereka untuk
menyerbu dan membunuh orang yang tidak berperang dengan mereka. Dunia tidak sepenuhna
baik dan indah. Kita hidup dalam ciptaan yang jatuh (Rm 8:19-22), dan dalam manusia ada
kejahatan (Rm 3:23).
P: Dalam Gal 1:7, mengapa Allah membiarkan Injil-Nya diputarbalikkan?
J: Dua hal sebagai pertimbangan dalam menjawabnya.
Tidak hilang: Injill Allah tidak diputarbalikkan dalam arti hilang. Sabda Allah tidak akan
meninggalkan umat-Nya, seperti ditunjukkan Yes 59:21.
Beberapa versi yang diputarbalikkan: Allah membiarkan beberapa orang mengajarkan versi
Injil yang diputarbalikkan. Bahkan dalam masa Yesus, orang Saduki tidak percaya malaikat dan
kebangkitan dari kematian, seperti ditunjukkan dalam Mat 22:23-32 dan Kis 23:8.
P: Apakah Gal 1:8 menunjukkan jemaat perdana sangatlah ingkar sehingga [sebutlah nama
siapapun di sini] diperlukan untuk memulihkan gereja pada hamper 2.000 tahun kemudian?
J: Tidak. Paulus hanya berbicara mengenai jemaat Galatia, bukan semua jemaat. Sebagai
contoh, setelah surat Galatia ditulis, Yesus sendiri dalam kitab Wahyu 2:8-11 dan 3:7-13 hanya
menyampaikan hal-hal baik mengenai jemaat Smirna dan Filadelfia.
P: Dalam Gal 1:8,9, Paulus terlihat tidak memiliki kasih dengan mengutuk orang. Apakah
kita harus mengikuti teladan Paulus di sini?
J: Paulus tidak mengutuk mereka, namun menyebut mereka terkutuk. Lebih jauh lagi, Paulus
bahkan menyebutkan dirinya dan malaikat dari surga, “Tetapi sekalipun kami atau seorang
1
malaikat dari sorga …” Ia ingin yang lain mengetahui bahwa mereka terkutuk sehingga tidak
mengikuti, merekomendasikan atau bahkan menerima ajaran mereka. Saat ini, kita harus berhatihati agar tidak memberikan kesan kita menyebut guru pada setiap ajaran Injil palsu yang akan
mengirimkan orang ke neraka. Baca karya Yohanes Chrysostom Commentary on Galatians hlm.
8-9 untuk informasi lebih lanjut.
P: Dalam Gal 1:9, apa yang sebenarnya yang disebut Paulus “telah kami katakan dahulu”?
J: Ada dua pandangan:
1. Chrysostom dan lain-lain mengatakan Paulus jelas-jelas mengulang ayat 8.
2. Yang sebelumnya tidak mungkin, karena kata Yunani jamak, tidak tunggal. Selain itu kata
Yunani menandai perbedaan waktu yang sangat besar.
Dengan mengasumsikan pandangan kedua benar, ada pelajaran yang kita dapat dari titik minor di
sini. Tata bahasa Yunani sangatlah kompleks, dan bahkan orang Kristen yang berbahasa Yunani
tidak sempurna dalam menginterpretasikan tata bahasa dalam Injil.
P: Dalam Gal 1:10, mengapa orang Kristen mencari kesukaan manusia? Mengapa Paulus
menjadikan dirinya hamba dari semua orang dalam 1 Kor 9:19-22?
J: 1 Kor 19:23 menjawab upaya Paulus menyatukan semua orang “karena Injil”. Paulus (dan kita)
berusaha menyenangkan, menyatukan orang, dan menunjukkan kebenaran abadi sama seperti
orang dari masa kita bersatu. Namum, Paulus (dan kita) tidak mengkompromikan ajaran atau
praktik kebenaran.
P: Apakah Gal 1:15-16 dan Yer 1:5 mengajarkan bahwa bidaah reinkarnasi atau setidaknya
keadaan sebelumnya, adalah benar?
J: Tidak. Ibr 9:27-28 menunjukkan bahwa reinkarnasi itu salah. Allah menetapkan seseorang
dilahirkan sekali saja, atau bahkan sebelum mereka memahami rencana Allah bagi mereka untuk
melayani-Nya secara khusus. Mzm 139:16 menunjukkan bahwa setiap hari dalam kehidupan kita
ditulis dalam kitab Allah sebelum manusia dibentuk. Dengan kata lain, sebelum hari pertama
keberadaan kita, Allah telah merencanakan segalanya atas kita.
Maka akan menyedihkan untuk mengatakan bahwa Allah tidak mengetahui masa depan
kita kecuali kita ada karena Allah mengenal kita sebelum kita dilahirkan. Lihat pembahasan Ibr
9:27-28 untuk informasi lebih lanjut.
P: Dalam Gal 1:17, kapan Paulus pergi ke Arab?
J: Paulus bertobat antara tahun 34-35 M.
P: Dalam Gal 2:11-14, bagaimana rasul Petrus menjadi teladan yang salah?
J: Petrus berdosa, dan ia dapat salah dalam berpikir dan bertindak. Sabda Allah, termasuk yang
disampaikan lewat para rasul, tanpa kesalahan. Hal ini tidak berarti bahwa setiap perkataan rasul
tanpa kesalahan, atau rasul itu tidak berdosa. Lihat juga pertanyaan berikutnya untuk informasi
lebih lanjut.
P: Dalam Gal 2:11-14, jika Petrus adalah teladan yang buruk, apakah ini berarti bahwa Paus
Katolik yang menjadi teladan buruk tidak layak menjadi penerus Petrus?
J: Saya pikir orang lain dapat menyatakan bahwa jika seorang Paus membakar orang Kristen, ia
tidak mau duduk dan makan bersama mereka, namun saya pikir dua situasi tersebut pada
dasarnya berbeda. Ada perbedaan antara tidak duduk bersama orang Kristen sejati, dan
memerintahkan mereka dibakar karena kejahatan membaca Injil. Dosa yang tidak disengaja
dalam pengakuan Petrus tidak membenarkan kejahatan yang dilakukan, pembunuhan, imoralitas,
mabuk, dan hidup mewah dari pemberian orang lain.
Paus Yulius (1504-1513) memerintahkan tentaranya menghancurkan dan merampas
seluruh kota Italia untuk memperkaya Negara Kepausannya. Menurut karya Austin Topical History
of Christianity hlm. 148, setelah 904 M terjadi “pornokrasi” dimana pelacur memiliki hubungan
kekuasaan dan keintiman seksual dengan banyak paus, termasuk Paus Sergius III, Anastasius III,
2
Lando, dan Yohanes XII. Banyak orang dibawa ke kantor Paus seperti dilakukan oleh Gregorius
VI dan Aleksander VI. Orang menjadi Paus dengan membunuh Paus sebelumnya (Bonifase VII,
Leo V, dan Stefanus VII semuanya dibunuh). Ada masa ketika ada dua atau tiga paus dalam
waktu yang sama (Ursinus dan Damasus (366-384), Gregorius VI, Benediktus IX dan Silvester
III). Paus terkadang dihentikan dengan paksa, sehingga konsep suksesi kepausan sangatlah
penuh tipu daya. Paus Stefanus VII (896-897) memerintahkan jasad Paus Formosus digali dan
divonis atas bidaah dalam suatu pengadilan tipuan.
Beberapa orang Katolik setuju adanya kemungkinan setidaknya satu dari paus
sebelumnya tidak berada dalam pusat kehendak Allah, “suksesi kepausan”, jika pernah ada, tidak
berarti pada Abad Pertengahan karena kurangnya suksesi kepausan.
Di satu sisi, harus ditunjukkan bila seseorang dapat menemukan seorang Katolik yang
buruk, jahat, hal tersebut tidak berarti bahwa ajaran Katolik salah. Di sisi lain, jika ada jutaan
orang Katolik yang tunduk setia pada niat jahat seseorang seperti itu, apalagi jika mereka tahu ia
jahat, maka ada yang salah.
P: Dalam Gal 2:16-21, apakah Paulus menyatakan bahwa Hukum Perjanjian Lama jahat,
seperti diajarkan oleh bidaah Gnostik?
J: Tidak sama sekali. Chrysostom (393-402 M) menyebutkan, “ia tidak mengatakan mereka yang
meninggalkan Hukum itu jahat, namun lemah.” Lihat pembahasan mengenai 1 Yoh 1:1 untuk
informasi Gnostik lebih lengkap.
P: Dalam Gal 2:16-21 dan Gal 3:11, jika kebenaran tidak datang dari hukum, bagaimana
mungkin mereka yang membaca Perjanjian Lama diajarkan kesalahan ini?
J: Perjanjian Lama tidak mengajarkan kesalahan ini. Namun demikian, manus memiliki
kemampuan aneh untuk menginterpretasikan sesuatu menjadi apa yang mereka inginkan, dan
menambahkannya pada sabda Allah. Beberapa orang menerima semua sabda Allah tentang
belas kasih-Nya, dan membuat mereka mematuhi Hukum Allah, bukan Allah, harapan mereka.
Bahkan saat ini, orang Kristen dapat saja tidak seimbang, dan memperhatikan aspek kebaikan
Kristen, seperti pengalaman spiritual, pelajaran Alkitab, membantu si miskin, atau acara
keagaamaan, dengan fokus lebih besar dalam kehidupan mereka daripada Allah sendiri. Manusia
dapat lebih mencintai agama daripada mencintai Allah.
P: Dalam Gal 3:1, apakah orang Kristen dapat terpesona?
J: Tidak, Paulus tidak mengatakan demikian. Paulus bertanya secara hipotesis, karena ia
tertegun dengan begitu cepatnya banyak orang Galatia mengikuti Injil yang berbeda dan palsu.
Sebagai catatan samping, dalam agama Islam, satu hal yang disepakati oleh orang Kristen
dan Muslim Sunni adalah, setidaknya pada suatu waktu, Muhamad terpesona oleh mantra jahat
dan mengatakan hal-hal yang palsu. Anda dapat membaca Bukhari Hadith (vol.4 no.400 hlm.267,
vol.4 no.490 hlm.317 dan vol.8 no.400 hlm.266) yang mengatakan secara lengkap bagiamana
suatu waktu Muhamad terpesona oleh sebuah mantra jahat. Secara umum orang Muslim
menganggap Muhamad pulih.
P: Dalam Gal 3:10,13 bagaimana orang yang tunduk pada hukum terkutuk?
J: Bagaimana Anda menggambarkan orang yang berusaha memenuhi standar yang tidak
mungkin dicapai, tidak pernah merealisasikannya, dan kemudian menolak satu-satunya jalan ke
Surga yang telah menetapkan standar yang tidak mungkin atas mereka? “Berada di bawah kutuk”
nampaknya penggambaran yang tepat.
P: Dalam Gal 3:13, apakah Yesus dikutuk, atau Ia terberkati seperti disebutkan dalam Mzm
72:17?
J: Kedua aspek itu benar. Kristus diberkati oleh Allah Bapa, dan Kristus secara sukarela
menanggung kutuk Allah atas dosa-dosa kita di kayu salib. Dalam Why 5:12, Kristus akan
diberkati di Surga.
3
P: Dalam Gal 3:13, apakah orang Kristen yang memuja dan mengikuti seseorang dikutuk
oleh Allah?
J: Ya, dan kita tidak mendapat pengampunan karena itu. Yesus mau menanggung kutuk,
hukuman dan rasa malu kita dengan wafat di salib demi dosa-dosa kita.
P: Dalam Gal 3:16 (dan Kis 3:25) vs. Kej 12:7, dll., “keturunan” adalah kata benda tunggal
kolektif, (sama seperti kata “orang”), tapi mengapa Paulus mengatakannya tidak mengacu
pada banyak orang?
J: Intinya di sini adalah Paulus mengingatkan orang Yahudi bahwa kitab suci mereka (Perjanjian
Lama) mengajarkan bahwa janji yang disampaikan bagi keturunan Abraham akan digenapi
melalui Mesias, yang diakui oleh orang Yahudi dan Kristen sebagai satu pribadi.
P: Dalam Gal 3:17, apakah hukum diturunkan 430 tahun kemudian, padahal bangsa Israel
diperbudak hanya selama 400 tahun?
J: Bangsa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun; mereka diperbudak di Mesir selama 400
tahun. Lihat juga pertanyaan berikutnya.
P: Dalam Gal 3:17, apakah Musa menerima hukum tersebut 430 tahun setelah Abraham?
J: Bangsa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun, dan Paulus terutama mengingatkan orang
Yahudi bahwa Musa menerima hukum setelah masa 430 tahun tersebut. Tentu saja, karena lebih
dari 430 tahun, maka pernyataan 430 tahun setelahnya adalah benar.
P: Dalam Gal 3:17, mengapa Paulus tidak menyatakan jumlah tahun yang tepat?
J: Sebelum menyampaikan dua alasan yang mungkin, penting untuk menjelaskan perbedaan
antara akurasi dan presisi/ketepatan. Jika sebuah keranjang tepatnya berisi 1.056 bola dan
seseorang mengatakannya ada 2.000 bola, atau hanya 500 bola, maka kedua pernyataan itu
tidak akurat (dan salah). Jika seseorang mengatakannya seribu bola, maka ia akurat (dan benar)
namun tidak presisi. Jika seseorang mengatakannya ada lebih dari 500 bola, hal itu akurat dan
benar, namun tidak presisi dan tidak komprehensif. Semua manuskrip asli Injil benar, namun
seringkali tidak presisi, dan tidak komprehensif. Berikut adalah dua alasan yang dapat kita lihat
mengenai ketidaktepatan tersebut.
1. Allah tidak memandang perlu memberitahu Paulus (dan orang lain) selang tahun antara
Abraham dan Keluaran. Allah membuat Injil ditulis sepenuhnya benar, dan membuat semua
ketepatan yang kita perlukan untuk memahami apa yang Allah ingin sampaikan tentang diriNya, manusia, penyelamatan, tumbuh dalam Kristus, dan melayani Allah. Allah nampaknya
tidak memandang perlu agar Injil ditulis dengan ketepatan yang lebih dari yang dibutuhkan,
dan Ia tidak memandang perlu untuk menyampaikan Injil dengan ketepatan lebih dari yang
dibutuhkan.
2. Paulus ingin menggunakan angka yang paling konservatif. Jika orang Yahudi ingin
memperbaiki ketepatan, maka hal tersebut hanya menekankan maksud Paulus mengenai
waktu yang lama.
P: Dalam Gal 3:26, apakah setiap orang yang membaca Galatia adalah anak Allah? Apakah
universalisme ini benar?
J: Tidak. Injil disampaikan kepada semua orang, namun orang dapat bebas memilih untuk
menolak Allah – dan menghadapi konsekuensinya. Lihat pembahasan mengenai Kol 1:20.
P: Dalam Gal 3:27, jika semua orang yang dibaptis mengenakan Kristus, apakah semua
yang dibaptis akan ke Surga? Bagaimana tentang Simon Magus dalam Kis 8:13, 18-20?
J: Baptisan air tidak menyelamatkan Anda; Kristus yang menyelamatkan Anda. Allah
memerintahkan semua orang Kristen dibaptis dengan air sebagai sumpah hati nurani yang baik
kepada Allah, seperti disebutkan dalam 1 Ptr 3:21.
4
P: Dalam Gal 3:28, jika tidak ada pria dan wanita dalam Kristus, mengapa ada perbedaan
peran jemaat dalam 1 Tim 2:11-18 dan 1 Kor 15:34-37?
J: Orang Kristen tidak setuju atas peran wanita dalam jemaat saat ini, namun semua pasti setuju
pada tiga hal berikut.
1. Sepanjang masa, tidak ada perbedaan nilai pria dan wanita bagi Allah, sehingga seharusnya
juga tidak ada perbedaan nilai bagi kita.
2. Semua orang Kristen harus setuju bahwa nilai yang setara tidak membuktikan tidak ada
perbedaan peran, karena, setidaknya pada masa itu, wanita tidak memiliki wewenang atas
pria dalam jemaat, seperti ditunjukkan dalam 1 Tim 2:11-13, 1 Kor 11:3-9, dan 1 Kor 14:34-35.
3. Jika seseorang membatasi sebuah ayat Perjanjian baru “hanya untuk masa itu”, maka ia harus
memiliki alasan Injili yang baik mengapat ayat itu dibatasi pada waktu itu, dan tidak ayat lain
yang mungkin tidak Anda setujui.
P: Dalam Gal 3:28, bagaimana budaya Yunani memandang wanita dan perkawinan?
J: Berikut adalah beberapa kutipan dari penulis Yunani yang diambil dari kumpulan The Great
Questions karya George Seldes.
“Perkawinan sesungguhnya adalah suatu kejahatan, namun kejahatan yang harus terjadi.” –
Aristoteles (384-322 S.M.) dikutip oleh Diogenes Laertius (hlm. 67).
“Wanita dikatakan lebih rendah daripada pria” – Menander (342?-291? S.M.) (hlm.486)
P: Dalam Gal 4:4 dan Tit 1:3, mengapa Allah mengutus Yesus pada masa itu, tidak sebelum
atau sesudahnya?
J: Injil ini hanya menyebutkan bahwa Yesus diutus pada waktu yang tepat, tanpa menyebutkan
alasannya – namun menyenangkan untuk berspekulasi. Setidaknya ada tiga faktor yang dapat
kita lihat.
Bahasa: Mulai dari sekitar 200 SM hingga 250 M, sebagian besar wilayah Romawi berbahasa
Yunani. Setelah itu mereka berbahasa Yunani di timur dan Latin di barat. Satu bahasa yang
sangat membantu penyebaran kekristenan.
Kedamaian: Saat itu masa damai. Masa ini setelah bangsa Seleusid, Ptolemi dan Persia tidak
berperang hingga 141 SM. Pompey menaklukkan Ponesia pada 64 SM. Masa yang relatif damai
ini sebelum 161 M ketika bangsa Partia menduduki Siria dan tahun 220 M ketika bangsa Goth
menyerang Asia Kecil. Pada tahun 350 M, bangsa-bangsa Eropa utara, Hun dan Persia
memerangi Roma. Karena kedamaian relatif, bangsa Roma mampu mengatasi sebagian besar
pembajakan yang sering melanda Mediterania pada 69 M. Secara umum, kedamaian merupakan
pendukung besar bagi orang Kristen mewartakan Injil.
Jalan: Bangsa Romawi membangun lebih dari 42.000 mil jalan besar yang menghubungkan
seluruh kekaisaran mereka yang luas. Hal ini membantu orang-orang seperti Paulus bepergian
dengan aman dan mudah ke banyak tempat.
Hasilnya menakjubkan. Dalam 300 tahun, kekristenan tumbuh dengan damai di Etiopia,
India, Georgia, Inggris, Spanyol dan Afrika Utara. Dua keyakinan besar yang memiliki penyebaran
awal lebih cepat adalah Islam dan Komunisme, dan keduanya menyebar dengan dasar
penaklukan militer.
P: Dalam Gal 4:13, jika Paulus dapat menyembuhkan orang lain, mengapa Paulus sendiri
sakit?
J: Ayat yang berharga ini menunjukkan bahwa kekuatan penyembuhan ada pada Allah, bukan
pada rasul. Beberapa kelompok kultis, seperti Ilmu Kristen dan beberapa kelompok Karismatik
asing, mengajarkan bahwa orang Kristen yang taat dan spritual tidak akan sakit, dan orang
Kristen jangan minum obat. Namun demikian, Paulus sakit, dan perhatian Paulus pada penyakit
parah Epafroditus dalam Flp 2:26-27 dan menyarankan pengobatan bagi permasalahan
pencernaan Timotius dalam 1 Tim 5:23 menunjukkan bahwa orang Kristen yang paling taat dan
spiritual pun dapat sakit. Hal tersebut tidak berarti bahwa mereka kurang iman, atau Allah
menghukum mereka.
5
Yohanes Chrysostom (392-407 M) dalam khotbah Concerning the Statues 1 ay. 14
menyampaikan jawaban yang lebih lengkap mengenai situasi seperti masalah pencernaan
Timotius dalam 1 Tim 5:23. Chrysostom mengatakan bahwa Allah mengizinkan situasi ini terjadi
pada orang Kristen. Berikut adalah parafrase dari delapan alasannya.
1. Agar mereka tidak berbangga atas kehebatan karya baik dan mukjizat mereka.
2. Orang lain tidak menganggap mereka tinggi.
3. Jelas bahwa kekuatan Allah yang berkuasa, bukan kekuatan manusia.
4. Keteguhan orang taat dalam masa percobaan atau sakit dapat menjadi contoh bagi yang lain.
5. Ketika kita melihat orang taat meninggal karena sakit, kita diingatkan akan kebangkitan semua
orang.
6. Ketika kita jatuh sakit, kita mendapat penghiburan karena orang lain sebelum kita juga
memikul beban yang sama.
7. Ketika kita dianggap meniru Paulus atau lainnya, kita tidak menganggap mereka lebih tinggi.
Mereka memiliki sifat dan kelemahan yang sama seperti manusia pada umumnya.
8. Kita dapat belajar bahwa berkat orang taat tidak berasal dari keadaan kesehatan mereka.
Chrysostom kemudian meneruskannya dalam lebih tujuh halaman untuk menguraikan dan
membuktikan tiap hal dari Injil tersebut.
P: Dalam Gal 4:25, apakah Gunung Sinai ada di Arab, atau di Semenanjung Sinai seperti
ditunjukkan Torah?
J: Pada keduanya, pahami bahwa “Arab” bukanlah negara Muslim modern Arab Saudi. Itu adalah
Provinsi Arab Romawi. Provinsi Arab Romawi mencakup Semenanjung Sinai, dan bagian barat
laut Yordania sekaraang, dan sebagian kecil Siria. Sebagai catatan, bangsa Romawai tidak
pernah menjajah dekat Mekah.
P: Dalam Gal 5:2, apakah sunat membatasi karya kekuatan Kristus?
J: Tidak sama sekali. Hanya saja tidak percaya pada Kristus berarti pengorbanan Kristus tidak
berarti bagi orang tersebut, demikian pula percaya pada sunat dan menolak Kristus berarti bahwa
pengorbanan Kristus tidak berarti baginya, maka mereka akan ke neraka.
P: Dalam Gal 5:2-3, jika Kristus tidak berguna bagi mereka yang disunat, apakah Yesus
berguna bagi bayi laki-laki yang sekarang disunat? Apakah mereka berdosa karena hukum
juga?
J: Tidak, karena dua alasan.
1. Gal 5:2-3 hanya berbicara pria dewasa yang disunat, bukan bayi laki-laki.
2. Makna umum mengacu pada mereka yang memilih disunat untuk memenuhi Hukum
Perjanjian Lama. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak bergantung pada Yesus untuk
menyelamatkan mereka, terpisah dari Hukum.
Lihat juga jawaban atas Kis 16:3 untuk informasi lebih lanjut.
P: Dalam Gal 5:4, bagaimana kita dapat lepas dari kasih karunia?
J: Paulus secara langsung menunjuk orang Kristen sesat yang berhenti bergantung pada kasih
karunia Allah dalam Kristus. Paulus juga berbicara tentang legalis yang tidak diselamatkan.
Bagaimana Anda menyatakan perbedaan antara orang Kristen sesat dan legalis yang tidak
diselamatkan? Seringkali Anda tidak dapat, namun Anda dapat memperingatkan mereka apapun
bentuknya.
P: Dalam Gal 5:4, apa saja ragam pandangan orang Kristen mengenai maksud yang ada di
sini?
J: Pertama Yunani, kemudian empat pandangan, dan kesimpulan.
Kata Yunani katergethete berarti “ ... setiap kerusakan pertumbuhan dan kehidupan, fisik atau
spiritual, berguna atau membahayakan”. Kata ini juga digunakan dalam Rm 7:2 mengenai
kebebasan dari hukum yang mengikat istri jika suaminya mati, dan kematian spiritual dalam Rm
7:6. Ada empat pandangan.
6
1. Kehilangan penyelamatan sama dengan lepas dari kasih karunia. Namun demikian, orang
Kristen yang lain mengatakan pandangan ini tidak tepat karena TIDAK berbicara mengenai
manusia yang jatuh dalam dosa dan tidak percaya. Namun berbicara mengenai orang
bermoral yang menganggap karya mereka sendiri akan menyelamatkan mereka. Ayat itu juga
memandang ironis pada mereka yang ingin menggunakan ayat ini untuk mengatakan bahwa
legalis akan kehilangan penyelamatan mirip dengan perkataan Paulus.
2. Seorang percaya lepas dari kasih karunia karena sistem hukum, namun tidak kehilangan
penyelamatan. Ini bukan lepas dari kasih karunia menjadi tidak percaya atau dosa disengaja,
namun lepas dari kasih karunia karena legalisme. Hal tersebut merupakan lumpuhnya
kehidupan spiritual karena putusnya persekutuan dengan Kristus berdampak pada
keseluruhan keadaan spiritual, dan mengakibatkan harapan pada pengampunan hukum.
Namun orang Kristen lain menyebutkan pandangan ini salah karena tidak menggambarkan
orang Kristen yang mencari pengampunan, namun orang yang tidak diselamatkan berusaha
dibenarkan oleh hukum.
3. Orang Kristen palsu yang berusaha dibenarkan oleh hukum. Believer’s Bible Commentary
hlm. 1891 mendukung pandangan ini, mengatakan bahwa mereka harus memilih antara dua
penyelamat: Kristus atau Hukum. Kalvin menganggap mereka tidak berusaha memilih hukum
bukan Kristus, namun hukum yang melengkapi Kristus, dan percaya setiap bagian
keselamatan adalah karya sendiri adalah tidak percaya bahwa keselamatan seluruhnya
karena kasih karunia melalui iman.
4. 2+3. Keduanya mengelabui orang percaya yang meninggalkan kasih karunia demi hukum,
dan orang Kristen “jelas” yang secara permanen meninggalkan Injil dan tidak pernah
diselamatkan.
Pada jemaat awal, ayat ini tidak sungguh-sungguh dibahas. Mengenai ayat ini, Yohanes
Chrysostom mengatakan bahwa ayat tersebut menyebutkan hukuman terberat, namun tanpa
menjelaskan hal lain lebih dari itu.
Kesimpulan: Di satu sisi Paulus menunjuk orang yang sama dalam Gal 5:4 sebagai anak-anak
Allah dalam 3:26; saudara-saudara yang ia sebut dalam Gal 3:15; 4:12, 28; 5:13; 6:1,18 adalah
mereka yang menuruti kebenaran dalam Gal 5:7.
Namun di sisi lain, Paulus menyayangkan usahanya atas mereka sia-sia (Gal 4:11), dan
mereka mungkin terkutuk karena menyebarkan Injil yang berbeda seperti dalam Gal 1:8,9.
Paulus, seperti kita tidak tahu siapa yang terpilih. Perhatikan contoh ini: jika seseorang
yang terlihat seperti orang Kristen sejati jatuh dalam dosa besar, apakah ia: orang terpilih yang
kemudian bertobat, kembali, dan bertekun, atau menjadi bajingan yang secara permanen
meninggalkan kebenaran yang telah didengarnya? Allah tahu; kita tidak, dan kita tidak perlu tahu.
Namun kita tidak memiliki jaminan bahwa mereka diselamatkan jika melakukan hal tersebut.
Serupa dengan itu, jika seseorang jatuh dalam kesalahan doktrin serius seperti dilakukan orang
Galatia legalistik, apakah semua yang disebut Paulus sebagai orang Kristen sejati yang jatuh
dalam bidaah akan bertobat, atau semuanya tidak diselamatkan, orang yang terikat dengan
neraka yang tidak pernah percaya Injil kasih karunia, atau mereka adalah campuran gandum dan
lalang, bahkan Paulus tidak tahu, namun bukan tugas Paulus untuk menghakimi jiwa mereka,
namun memperingatkan mereka mengenai konsekuensinya jika mereka meneruskan
legalismenya. Maka jawabannya adalah 2+3.
P: Dalam Gal 5:11 dan 2 Kor 2:15-17, mengapa Paulus memberitakan salib, padahal ia tahu
salib menjadi sandungan bagi manusia? Paulus tidak ingin membuat orang tersandung (2
Kor 6:3) atau mengadakan rintangan bagi pemberintaan Injil Kristus dalam 1 Kor 9:12.
J: Seperti Paulus, kita tidak ingin melakukan sesuatu yang membuat orang lain sebagai pribadi
tersandung karena kita. Namun demikian, ketika kita mewartakan Injil, kita tidak ingin
menyembunyikan atau mengurangi bagian-bagian yang membuat orang tersandung. Beberapa
orang tersandung karena Allah melihat setiap perbuatan mereka, atau karena mereka tidak layak,
kegagalan di hadapan penghakiman Allah. Beberapa tersandung karena mereka telah melakukan
perbuatan buruk yang perlu diselamatkan. Tersandung atau tidak, manusia harus tahu kebenaran
Injil.
7
P: Bagaimana kita berjalan dalam Roh? Apakah ini berarti setiap saat, untuk apapun yang
saya lakukan saya harus berdoa kepada Allah ketika saya melakukannya? Apakah ini
berarti saya harus selalu memikirkan Allah? Berbicara pada Allah? Apakah ini berarti
“berjalan dalam Roh” seperti dikatakan Paulus? Apakah ini berarti bahwa ketika saya
berjalan di toko, pikiran saya berkata “Allah, setiap langkahku bergantung sepenuhnya
pada-Mu, dan kubersyukur pada-Mu atas setiap tarikan nafasku”. Saya tidak mengatakan
bahwa hal tersebut bodoh atau absurd, namun saya hanya berusaha mencari apa yang
dimaksudkan dengan berjalan dalam Roh.
Jika hal tersebut benar, maka sungguh berat untuk selalu berjalan dalam roh karena
saya berdosa lebih daripada yang saya pikirkan. Terima kasih, Tuhan memberkati. Catatan
– Apakah saya menulis e-mail ini dalam roh karena berisi tentang Allah?
J: Jika Anda berusaha dekat dengan Allah, maka hasrat dosa duniawi (cinta uang, birahi,
kesombongan, dan hasrat lainnya) akan berkurang. Sebagai orang Kristen, kita berperang
dengan kejahatan dalam diri kita, seperti ditunjukkan dalam Rm 7:7-25. Syukur kepada Allah kita
tidak sendiri dalam perang ini, Allah ada untuk menyelamatkan kita (Rm 7:24-25) dan bahkan
bekerja dalam kita (Flp 2:12-13).
Berjalan dalam Roh tidak mudah, karena “selalu” adalah kata yang berat. Saya pikir pada
dasarnya Anda memahami bahwa hal tersebut berarti menyadari keberadaan Allah dalam segala
perbuatan Anda.
Pengalaman
Paulus mengatakan bersukacitalah senantiasa, terus berdoa, dan bersyukur atas segala
sesuatunya dalam 1 Tes 5:17.
Selalu mengucap syukur pada Allah Bapa untuk segalanya, dalam nama Tuhan kita Yesus
Kristus (Ef 5:20).
[Kasih] “menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.” 1 Kor 13:7-8a (NIV)
Anda dapat melihatnya dalam konkordansi dan menemukan contoh-contoh lain mengenai apa
yang diperintahkan pada kita untuk “selalu” kita lakukan.
Yesus menyertai kita senantiasa dalam Mat 28:20.
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan dalam Flp 4:4.
Teladan Paulus
Paulus senantiasa berdoa bagi orang lain dalam 2 Tes 1:11.
Paulus mengucap syukur pada Allah setiap kali ia mengingat jemaat Filipi dalam Flp 1:3-4.
Perbuatan
Kol 3:17 “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah
semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa
kita.” (NIV)
Senantiasa siap sedia memberi pertanggungjawaban ... 1 Ptr 3:15.
Yak 4:17 mengatakan, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak
melakukannya, ia berdosa.” (NIV)
Injil memiliki banyak ayat mengenai keteguhan hati, dan kita tidak boleh melupakan bahwa hal
tersebut juga merupakan kebenaran orang Kristen.
Akhirnya saya sampaikan agar memulai setiap hari dengan menyerahkannya pada Allah. Saya
mempelajari hal ini beberapa tahun lalu pada kamp pemuda dimana pembicaranya adalah Josh
McDowell.
Lihat Now That’s a Good Question hlm. 65 untuk informasi selanjutnya.
P: Dalam Gal 5:19-21, dapatkah orang Kristen melakukan hal tersebut dan memperoleh
Surga?
J: Mungkin saja seorang Kristen sejati melakukan hal buruk tersebut namun kemudian bertobat.
Namun jika seseorang terbiasa melakukan hal tersebut, nampaknya jelas ia akan ke nerak dan
tidak pernah diselamatkan. Di Brasil, diperkirakan separuh dari orang-orang yang mengaku
dirinya Katolik mempraktikkan sihir atau spiritisme lainnya, atau menggunakan uang untuk
8
membayar tukang sihir untuk mengutuk orang lain. Meskipun orang Katolik Roma adalah orang
Kristen sejati, dan orang Katolik dapat saja melakukan sihir, namun tidak berarti bahwa orang
Katolik ini adalah orang Kristen sejati.
P: Dalam Gal 5:21, apakah sebenarnya arti dari kata Yunani pharmakeia (guna-guna/sihir)?
J: Kata ini memiliki arti yang luas. Di satu sisi dapat berarti sihir, guna-guna, nujum atau pelet. Di
sisi lain, hal tersebut dapat berarti penggunaan obat, racun dan bahkan pemberian obat-obat
yang baik seperti dalam kata Inggris “farmasi”. Secara umum dalam hal ini Paulus
memperingatkan buah imoralitas, kebencian dan perkelahian, obat-obatan dan sihir, serta pesta
liar. Anda pasti akan berpikir bahwa Paulus tahu film-film modern!
P: Dalam Gal 5:22-23, jika orang tidak percaya menunjukkan buah Roh, apakah mereka
juga akan memperoleh Surga?
J: Hanya jika mengenakan baju hangat wol membuat Anda menjadi seekor domba. Memiliki
tampilan luar tanpa transformasi dalam tidak akan membantu.
Orang tidak percaya tidak menunjukkan buah Roh. Mereka dapat melakukan perbuatanperbuatan baik tersebut, dan bahkan melakukannya dengan motif yang terpuji. Namun jika Roh
Kristus tidak ada dalam mereka, dan mereka tidak melakukannya karena Yesus, maka perbuatan
mereka bukanlah buah Roh karena cinta akan Allah yang memberi kita Injil.
P: Dalam Gal 6:2, apakah kita menanggung beban orang lain, atau beban kita sendiri
seperti disebutkan Gal 6:5?
J: Dua ayat ini menggunakan kata Yunani berbeda. Kita bertanggung-jawab atas perbuatan kita.
Namun kita juga membantu orang lain, seperti halnya orang lain juga membantu kita.
Tentu saja menanggung beban juga memiliki makna inheren mendukung. Selain itu, kata
‘beban’ dalam ayat 2 sangatlah berbeda dengan kata ‘tanggungan’ dalam ayat 5. Allah menunjuk
pada sesuatu yang ditanggung, namun ‘beban’ mengacu pada dampak dari sesuatu yang
menekan kemampuan kita.
P: Apakah Gal 6:3 menunjukkan bahwa seorang kudus dapat menanggung beban orang
lain seperti diajarkan oleh gereja Katolik Roma?
J: Tidak. Jelas bahwa ajaran ini berasal dari masa Perjanjian Lama, dan jika ada orang kudus
yang dapat menanggung dosa orang lain, pastilah Nuh, Daniel dan Ayub. Namun Yeh 14:14,20;
15:1 jelas menyebutkan bahwa mereka hanya menyelamatkan diri mereka sendiri, bukan orang
lain, karena kebenaran mereka.
P: Apakah Gal 6:7-8 menunjukkan bahwa hukum karma, dan reinkarnasi itu benar, seperti
diajarkan oleh Unity School of Christianity?
J: Tidak. Ayat-ayat tersebut mengatakan bahwa manusia menuai apa yang ia tabur. Menurut Injil,
penuaian atas orang tidak percaya tidak akan terjadi hingga Penghakiman Terakhir.
P: Dalam Gal 6:10, apakah kita harus berbuat baik pada semua orang, atau haruskah kita
tidak menunjukkan keramahan pada guru-guru palsu seperti disebutkan 2 Yoh 10-11?
J: Dua-duanya. Menerima guru palsu ke dalam rumah kita memberikan kesan pada mereka dan
orang lain bahwa ajaran mereka kita terima, dan kita berpikir hal ini diterima Allah. Kita tidak ingin
menipu orang lain dengan cara ini. Kita tidak berbuat baik pada guru palsu dan orang lain ketika
kita menyapa mereka.
P: Dalam Gal 6:12, mengapa disunat menjadi cara tidak dihukum mati?
J: Dalam zaman Paulus (51-57), disunat akan membantu seseorang membebaskan diri dari
hukuman mati orang Yahudi.
P: Dalam Gal 6:14 dan 1 Kor 1:17-2:2, apakah kita akan menang dalam salib? Penganut
Mormon, Saksi Yehova dan Muslim yakin hal itu salah.
9
J: Karena agama kita sama dengan agama rasul, kita harus melakukannya. Paulus dalam Gal
6:14 dan 1 Kor 1:17-2:2 akan membuat pengikut Mormon dan Saksi Yehova sangat miskin.
Karena itulah Tomas menyebut Yesus “Tuhanku dan Allahku” dalam Yoh 20:28. Demikian pula
Stefanus yang berdoa pada Yesus dalam Kis 7:59. Demikian pula Yohanes yang melihat dengan
matanya sendiri orang-orang dan para malaikan memuji dan memuliakan Yesus di Surga dalam
Why 5:8-14; 7:9-10. Di atas itu semua, Yesus bersabda agar setiap orang menghormati Anak
seperti menghormati Bapa, dalam Yoh 5:23.
Ignasius adalah murid Yohanes rasul yang wafat pada tahun 107 atau 116. Dalam bab 13
Second Letter of Ignatius to the Ephesians ia mengatakan “Jiwaku berlutut memuja salib, yang
menjadi sandungan bagi mereka yang tidak percaya, namun bagimu keselamatan dan kehidupan
abadi.” Marilah percaya dan melakukan apa yang diajarkan oleh Ignasius.
P: Dalam Gal 6:16, siapakah “Israel milik Allah”?
J: Orang Kristen memiliki dua pandangan:
1. Sejak wafat Kristus, Israel milik Allah adalah gereja, baik orang itu orang Yahudi atau bukan
Yahudi.
2. Hal tersebut mengacu pada orang Yahudi yang belum percaya namun akan percaya pada
Kristus.
P: Dalam Gal 6:17, apa saja tanda-tanda pada Paulus?
J: Injil tidak menyebutkannya. Penjelasan pertama adalah luka dan cidera fisik karena pukulan,
kecelakaan kapal dan hukuman yang dialami Paulus.
Penjelasan kedua, hal itu adalah “stigmata” yang sepertinya menjadi sebuah konsep yang
belum lazim bagi jemaat awal. Jika Anda belum terbiasa dengan konsep stigmta, lihat pertanyaan
berikutnya untuk informasi lebih lanjut.
P: Dalam Gal 6:17, mungkinkah tanda-tanda pada Paulus ialah “stigmata”?
J: Mungkin tidak. Stigmata adalah luka terbuka pada tangan dan pinggang yang terlihat pada
beberapa mistik Katolik tanpa penjelasan fisik yang diketahui. Padre Pio, yang hidup pada masa
Reformasi adalah salah satunya. Ia kemudian wafat secara wajar, Padre Pio disebut sebagai
sebuah pengorbanan demi persatuan gereja. Saya dapat sampaikan sejarah pada masa itu, Paus
sama sekali tidak sadar atau sama sekali tidak peduli dengan pengorbanan Padre Pio menjadi
alasan untuk mengurangi memburu dan membunuh orang Protestan.
Beberapa mengatakan bahwa stigmata adalah suatu fenomena psikologis, dan yang lain
mengatakan sebagai mukjizat Allah. Sebuah hal penting berkaitan dengan tangan. Kata Yunani
“tangan” meliputi pegelangan tangan, dan saat ini kita tahu bahwa dalam penyaliban paku
ditancapkan pada bagian atas pengelangan tangan korban, karena tulang akan menahan paku.
Jika paku ditancapkan pada telapak tangan, maka tangan akan terkoyak. Stigmata muncul pada
telapak tangan.
P: Dalam Gal, bagaimana kita tahu Paulus menulis kitab Galatia?
J: Setidaknya ada dua alasan.
1. Paulus menyebutnya demikian dalam Gal 6:11. Kita percaya hal itu benar karena tidak ada
seorang pun dari gereja perdana yang meragukannya. Allah berjanji menggenapi sabdanya
dalam Yes 55:10-11; Yes 59:21; Yes 40:6-8; 1 Ptr 1:24-25; Mat 24:35.
2. Bukti gereja perdana. Lihat pertanyaan bagian 4 berikut mengenai penulis yang mengacu
pada kitab Filipi.
P: Apa bukti yang kita miliki sehingga kitab Galatia termasuk Injil?
J: Setidaknya ada empat alasan.
1. Paulus menulisnya, dan ia adalah seorang rasul. Petrus menyebutkan perkataan Paulus
adalah Injil dalam 2 Ptr 3:15-16.
2. Paulus sendiri menyebut dirinya rasul dalam 1 Tim 1:1; 2:7, Rm 1:1; 1 Kor 1:1; 9:1, 2 Kor 1:1,
11:5; Gal 1:1, Ef 1:1; Kol 1:1; 1 Tom 1:1; 2 Tim 1:1; Tit 1:1.
10
3. Bukti gereja perdana. Lihat pertanyaan berikut mengenai beberapa penulis yang mengacu
pada ayat-ayat dalam Galatia.
To Diognetus (sekitar tahun 130 M) bab 4 hlm. 26 mengacu pada Gal 4:10 dalam “mengamati
bulan-bulan dan hari-hari”
2 Clement bab 2 hlm.251 (sekitar 150 M.) mengutip Yes 54:14 dan Gal 4:27
Polikarpus dalam Letter to the Philippians (100-155 M.) mengutip seperempat ayat Galatia “Allah
tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan (3 dari 14 kata Yunani).
Kanon Muratorian (sekitar 190-217 M.) menyebutkan Paulus menulis pada tujuh jemaat dalam
kerasulannya, Korintus (2 surat), Efesus, Filipi, Kolose, Galatia, Tesalonika (2 surat), Roma.
Paulus menulis pada Filemon, Titus dan dua surat kepada Timotius.
Irenaeus (182-188 M.) mengutip Gal 4:4-5 sebagai tulisan Paulus kepada jemaat Galatia.
Irenaeus Against Heresies buku 3 bab 16.3 hlm.441
The Passion of the Scilitan Martyrs (180-202 M.) menyebutkan tulisan Paulus tanpa
menyebutkan kitab tertentu.
Klemens dari Alexandria (193-217/220 M.) mengutip Gal 3:19,23,24 sebagai karya Paulus
dalam The Stromata buku 1 bab 27 hlm.338
Tertulianus (200-240 M.) mengutip 1 Kor 8:2 dan Gal 1:7 dan 5:7 sebagai karya rasul dalam On
Prescription Against Heretics bab 27 hlm.256.
Tertulianus (200-240 M.) menyebutkan Paulus sebagai penulis kitab Galatia, Korintus, Filipi,
Tesalonika, Efesus, Roma, dan Yohanes sebagai penulis kitab Wahyu dalam Against Marcion
buku 14 bab 5 hlm.350.
Tertulianus 207 M. mengatakan bahwa Paulus menulis kepada jemaat Galatia dalam Tertulianus
Against Marcion buku 14 bab 5 hlm.350. Dikatakan bahwa kitab tersebut “berasal dari rasul,
disimpan dalam tempat suci di gereja rasul itu.”
Theodotus Montanis (200-240 M.) mengacu pada Rm 8:15 dan Gal 4:6 dalam suratnya bab19
hlm.45
Hipolitus (225-235/6 M.) mengutip separuh Gal 1:1 sebagai karya Paulus dalam Treatise on
Christ and Antichrist bab 8 hlm.206. Ia mengutip Gal 3:20 dalam Fragment from Commentaries
on Numbers hlm.169
Origen (menulis pada 225-254 M.) mengacu pada Gal 2:12 sebagai karya Paulus dalam “Letter
to the Galatians”. Origen Against Celsus buku 2 bab 1 hlm.429
Novatianus (250/254-257 M.) mengutip Gal 1:1 dan 1:12 sebagai karya Paulus. Treatise on the
Trinity bab 13 hlm.622
Siprianus (menulis pada 248-258 M.) “Paul to the Galatians” dan dari “Galatia” dalam Treatise 12
The Third Book 3,9,64 di antara karya lainnya. Ia juga mengutip Gal 5:17-22, menyebutkannya
sebagai karya Rasul Paulus dalam Treatise 4 bab16 hlm.452.
Surat Firmilian dari Kaisarea kepada Siprianus 74 bab12 hlm.393 (256 M.) mengutip separuh
Gal 3:27
Sidang Kartago ke Tujuh hlm.566 (258 M.) Nemesianus dari Thubunae mengutip Gal 5:19-21
sebagai karya rasul.
Arkelaus (262-278 M.) mengutip sebagian Gal 4:3 sebagai karya rasul Paulus. Disputation with
Manes bab13 hlm.188
Adamantius (sekitar 300 M.) Adamantius mengatakan bahwa Paulus menulis kepada jemaat
Galatia dalam Dialogue on the True Faith (808a) hlm.44
Metodius (260-312 M.) mengutip Gal 15:22,23 sebagai karya rasul. Banquet of the Ten Virgins
tulisan 10 hlm.340
Aleksander dari Aleksandria (313-326 M.) mengutip Gal 1:8,9 sebagai karya “Paulus yang
terberkati” dalam Letters on the Arian Heresy bab 1.13 hlm.296
Pasca Nicea
Eusebius’ Ecclesiastical History (323-326 M.) buku 3 bab 3 hlm.134 (seluruhnya) Ia
mengatakan, “Empat belas surat Paulus diketahui dengan baik dan tanpa perdebatan.”
Kemudian ia mengatakan bahwa beberapa perdebatan mengenai apakah Paulus menulis
Ibrani atau tidak. Ia juga mengatakan dalam buku 3 bab 25 hlm. 155 bahwa surat-surat Paulus
adalah Injil. Nicene and Post-Nicene Fathers Second Series vol.1 hlm.155.
11
Atanasius (367 M.) membuat daftar kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Festal Letter 39 hlm.552
Asterius orang Sofis (setelah 341 M.)
Afrahat (337-345 M.) Select Demonstrations
Eusebius dari Emesa (sekitar 359 M.)
Viktorinus dari Rome (setelah 363 M.)
Hilarius dari Poitiers (wafat pada 367 M.)
Marselus dari Ankira (sekitar 374 M.) mengacu pada Gal 1:11
Efraim penulis puji-pujian Syria (350-378 M.)
Basil dari Kapadokia (357-378 M.)
Ambrosiaster (after 384 M.)
Bidaah Prisilia (terbunuh pada 385 M.)
Sirilus dari Yerusalem (sekitar 349-386 M.)
Ambrosius dari Milan (370-390 M.)
Tikonius (setelah 390 M.) mengacu pada Gal 3:28 dan ayat-ayat lainnya.
Gregorius dari Nanzianzen (330-391 M.)
Pasian dari Barcelona (342-379/392 M.)
Gregorius dari Elvira (after 392 M.)
Gregorius dari Nyssa (sekitar 356-397 M.)
Sekte Lusifer dari Cagliari, Sardinia (361-sekitar 399 M.) Ef 5:9,15
Ammon (abad ke-4)
Faustinus (abad ke-4)
Faustus dari Milevis (abad ke-4)
Epifanius dari Salamis 360-403 M.)
Rufinus dalam Commentary on the Apostles Creed (374-406 M.)
Gaudentius (setelah 406 M.)
Yohanes Chrysostom 392-407 M. menulis sebuah komentar mengenai kitab Galatia, yang kita
miliki saat ini.
Kromatius (407 M.)
Niseta (after 414 M.)
Niseta dari Remesianus (366-sekitar 415 M.)
Bidaah Pelagius (setelah 418 M.)
Jerome (373-420 M.)
Sidang Kartago (218 uskup) (393-419 M.)
Bidaah Pelagian Theodorus dari Mopsuestia (425 M.)
Markus dari Eremita (setelah 430 M.)
Agustin dari Hippo (388-8/28/430 M.)
Severianus (setelah 408 M.)
Yohanes Cassian (419-430 M.)
Nilus (c.430 M.)
Vincensius dari Lerins (sekitar 434 M.)
Socrates’ Ecclesiastical History (sekitar.400-439 M.)
Manuskrip Aleksandrinus (A) (sekitar 450 M.)
Hesikius dari Yerusalem (setelah 450 M.)
Sidang Chalcedon vs. Monophysites (451 M.)
Nestorius dalam Bazaar of Heracleides (451/452 M.)
Sidang Konstantinopel II (sekitar 153 peserta) (Mei 453 M.)
Quodvultdeus (sekitar 453 M.)
Teodoret dari Sirus (uskup dan sejarawan) (423-458 M.)
Paus Leo I dari Roma (440-461 M.)
Penerus Aquitaine (musuh Cassian) (426-465 M.)
Varimadum (445/480 M.)
Makarius/Simeon (abad ke-4 atau ke-5)
Spekulum (abad ke-5)
12
Teodotus dari Ankira (abad ke-5)
Beberapa di antaranya berdasarkan Aland et al. Edisi revisi keempat, Adamantius : Dialogue on
the True Faith in God, dan The Books of Steps : The Syriac Liber Graduum.
P: Dalam Gal, bagaimana kita tahu bahwa Injil saat ini sama aslinya dengan tulisan awal?
J: Setidaknya ada tiga alasan bagus.
1. Allah berjanji menggenapi sabda-Nya dalam Yes 55:10-11; Yes 59:21; Yes 40:6-8; 1 Ptr
1:24-25; Mat 24:35.
2. Bukti gereja perdana. Lihat pertanyaan sebelumnya mengenai penulis-penulis yang
mengacu pada ayat-ayat dalam kitab Galatia.
3. Manuskrip awal yang kita miliki mengenai kitab Galatia menunjukkan bahwa ada sedikit
variasi manuskrip, tapi tanpa kesalahan teologis signifikan.
p46 Chester Beatty II 100-150 M. berisi 140 ayat. Secara khusus terdiri dari Gal 1:1-8; 1:10-2:9;
2:12-21; 3:2-29; 4:2-18; 4:20-5:17; 5:20-6:8; 6:10-18 dan bagian-bagian lain dari surat-surat
Paulus dan Ibrani. The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki foto
bagian p46 pada hlm.192. Buku tersebut dalam hlm.197-198 juga mengatakan bahwa kualitas
dan tanda stikiometri menunjukkan bahwa penulis profesional yang menulisnya. Foto halaman
dari papirus Chester Beatty yang dapat dibaca dari Gal 6:10-18 dan permulaan kitab Filipi
terdapat dalam Paul : Apostle of the Heart Set Free.
Paruh pertama abad ke-3 – 1936 - Frederic G. Kenyon berdasarkan pada The Complete Text of
the Earliest New Testament Manuscripts.
Abad ke-2, 200 M. - 1935 - Ulrich Wilken berdasarkan pada The Complete Text of the Earliest
New Testament Manuscripts.
200 M. - 1968 - The Text of the New Testament.
81-96 M. - 1988 - Young Kyu Kim berdasarkan pada The Complete Text of the Earliest New
Testament Manuscripts.
Sekitar 200 M. - 1975 - Aland et al. Edisi ketiga.
Sekitar 200 M. - 1998 - Aland et al. Edisi keempat revisi.
Permulaan hingga pertengahan abad ke-2 - 1999 - The Complete Text of the Earliest New
Testament Manuscripts. Tulisan ini sebagian berdasarkan pada tulisan tangan yang sangat
mirip dengan Papirus Oxyrhynchus 8 (akhir abad I atau awal abad II) dan Papirus Oxyrhynchus
2337 (akhir abad I).
p51 (=Papirus Oxyrhynchus 2157) Gal 1:2-10,13,16-20 sekitar 400 M.
sekitar 400 M. - 1968 - The Text of the New Testament dan - 1975 - Aland et al. Edisi Ketiga dan 1998 - Aland et al. Edisi Keempat Revisi
Vatikanus 325-350 M.
Sinaitikus 340-350 M.
Koptik Bohairi Coptic abad ke-3/4
Koptik Sahidi abad ke-3/4
Gotik 493-555 M.
Lihat www.BibleQuery.org/galMss.htm untuk manuskrip awal kitab Galatia selengkapnya.
13
Download