Listrik dari Air Cucian Beras

advertisement
KARYA TULIS ILMIAH
BIDANG ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN LINGKUNGAN
JUDUL
PEMANFAATAN AIR CUCIAN BERAS
SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK
Disusun oleh :
Muhammad Dzaki Akbar
Haykaal Kamil Asmara
SMP AL-JANNAH ISLAMIC, NATURE & SCIENCE SCHOOL
JALAN JAMBORE NO.4 PONDOK RANGGON
CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR
2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Penelitian yang berjudul:
“PEMANFAATAN AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI SUMBER ENERGI
LISTRIK” yang disusun oleh:
1.Muhammad Dzaki Akbar
2.HaykalKamil Asmara
Telah dikoreksi dan disahkan di Jakarta pada tanggal 28 September 2015
Kepala Sekolah
EndiyahWidayatun, S.E,M.MPd
Pembimbing
Trimulat, S.TP
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui manfaat air cucian beras sebagai
sumber energi listrik alternatif.
Beras yang dipakai adalah beras Pandan Wangi. Beras di cuci dengan
aquades dengan perbandingan berat 1 : 2, berat beras 400 garm di cuci dengan
aquades 800 gram. Air cucian beras dimasukkan ke dalam gelas plastik sebanyak
100 ml dan didiamkan selama 1 hari. Lalu diukur tegangan listrik dan arus listrik
yang dihasilkan oleh air cucian beras dalam 1 gelas, 2 gelas sampai 7 gelas. Antar
gelas di sambung dengan tembaga dan seng ukuran 3x5 cm dan penghubung
tembaga 1x5 cm. Juga dicoba untuk menyalakan lampu LED 3 volt dan jam
digital.
Setelah diuji dalam beberapa percobaan, hasilnya menunjukan air cucian
beras bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Tegangan yang dihasilkan
bervariasi tergantung banyaknya jumlah gelas yang dihubungkan secara seri.
Arus listrik yang hasilkan tergolong kecil yaitu 0,2 miliAmper. Air cucian beras
ini masih bisa menyalakan jam digital hingga 12 hari.
Kata kunci: Air Cucian Beras, listrik, energi alternatif
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah bidang teknologi dengan judul “Pelumas Rantai
Sepeda Motor dari Oli Bekas”.
Adapun karya tulis ilmiah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan guru pembimbing dan semua orang yang telah
memberikan dorongan semangat. Untuk itu kami tidak lupa mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semuanya.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi-segi lainnya.
Oleh karena itu penulis
berusaha untuk selalu terbuka dan berlapang-dada
menerima kritik dan saran dari pembaca.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari karya tulis ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi………………………………………………………………………...iii
Daftar Tabel……………………………………………………………………..iv
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1. Beras................................................................................................................3
2.2. Listrik..............................................................................................................4
2.3. Kandungan dan Manfaat Air Cucian Beras.....................................................5
BAB III Metode Penelitian
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................8
3.2. Alat dan Bahan…............................................................................................9
3.3. Metode Penelitian..........................................................................................10
3.4. Analisis Data.................................................................................................10
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1. Uji Tegangan Listrik......................................................................................12
4.2. Uji Kekuatan Listrik dengan Lampu LED 3 V..............................................17
4.3. Uji Daya Tahan dengan Jam Digital..............................................................17
4.4. Uji Arus Listrik..............................................................................................18
BAB V
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................20
5.2. Saran...............................................................................................................20
Daftar Pustaka........................................................................................................20
Lampiran................................................................................................................21
Biodata...................................................................................................................26
ii
Daftar Tabel
Tabel 2.1................................................................................................................4
Tabel 3.1................................................................................................................8
Tabel 4.1...............................................................................................................12
Tabel 4.2...............................................................................................................13
Tabel 4.3...............................................................................................................13
Tabel 4.4...............................................................................................................14
Tabel 4.5...............................................................................................................14
Tabel 4.6...............................................................................................................15
Tabel 4.7...............................................................................................................15
Tabel 4.8...............................................................................................................16
Tabel 4.9...............................................................................................................16
Tabel 4.10.............................................................................................................17
Tabel 4.11.............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak terlepas dari penggunaan listrik, seperti mencuci
baju, menonton televisi, belajar,
menyalakan AC, menyalakan lampu dan
sebagainya. Listrik merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan
sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama dibutuhkan. Tidak ada
seharipun kita tidak menggunakan energi listrik. Pasti saat mati lampu kita akan
merasakan betapa ketergantungan kita kepada energi listrik. Misalnya, pada
malam hari PLN mengadakan pemadaman listrik, pasti semua aktivitas kita
sangatlah terganggu.
Untuk mengurangi ketergantungan listrik dari PLN, perlu dicari sumber energi
lain sebagai sumber listrik alternatif. Sumber energi alternatif yang sudah tetapi
baru sedikit dikembangkan adalah energi angin, anergi ombak dan energi
matahari. Sumber energi listrik alternatif lain yang sudah dikembangkan juga ada
berasal dari limbah atau sampah.
Limbah rumah tangga yang mudah didapatkan, adalah air cucian beras.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil padi terbanyak di dunia.
Sehingga olahan beras, yakni nasi yang berasal dari padi merupakan makanan
pokok dan sumber utama karbohidrat di Indonesia. Terlebih lagi menurut
penelitian nasi lebih sehat dibandingkan sumber karbohidrat lainnya seperti roti,
jagung, dan sebagainya. Sebelum memasak nasi, beras selalu dicuci terlebih
dahulu. Di dalam air cucian beras terdapat kandungan yang bermanfaat, sayang
banyak orang yang membuangnya padahal air cucian beras sangatlah bermanfaat,
air cucian beras dapat digunakan untuk kecantikan dan penyubur tanaman. Tetapi
air cucian beras pasti mempunyai manfaat lain yang belum diketahui.
ii
1.2.Rumusan Masalah
Di dalam air cucian beras, banyak sekali kandungan yang ada. Sehingga dapat
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.2.1. Apakah air cucian beras memang dapat digunakan sebagai sumber
energi listrik?
1.2.2. Seberapa kuat energi listrik yang dihasilkan dari air cucian beras?
1.2.3. Apakah air cucian beras dapat menyalakan lampu LED 3 V?
1.2.4. Berapa lama air cucian beras dapat menyalakan jam digital?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1.3.1. Mengetahui apakah air cucian beras dapat digunakan sebagai sumber
energi listrik.
1.3.2. Mengetahui seberapa kuat energi listrik yang dihasilkan dari air cucian
beras.
1.3.3. Mengetahui apakah air cucian beras dapat menyalakan lampu LED 3 V.
1.3.4. Mengetahui daya tahan air cucian beras dalam menyalakan jam digital.
ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Beras
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.
Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan
'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen
padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit
gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan,
ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras umumnya tumbuh sebagai
tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya
panjang dan ramping dengan panjang 50 - 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras
yang dapat dimakan berukuran panjang 5 - 12 mm dan tebal 2 - 3 mm.Menurut
KBBI, beras adalah padi yang telah terkelupas kulitnya untuk ditanak menjadi nasi.
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari
aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan embrio,
yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi,
kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio
disebut sebagai mata beras.
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok
terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai
macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk
dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi jamu beras
kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan air
tajin. Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. njadi
ii
Produksi beras indonesia (dalam ribuan ton)
Produksi
beras
diprediksi
sebagai
63,2%
dari
produksi Gabah
Kering
Giling (GKG):
Tahun 2.1 Produksi Beras Indonesia
Tahun
Produksi
(kiloton)
Tahun
Produksi
(kiloton)
Tahun Produksi (kiloton)
1983
25.932
1992
31,356
2001
31,891
1984
24,006
1993
31,318
2002
32,130
1985
26.542+
1994
30,317
2003
32,950
1986
27,014+
1995
32,334
2004 [7] 33,490
1987
27,253+
1996
33,216
2005
34,120
1988
28,340
1997
31,206
2006
34,600+
1989
29,072
1998
31,118
2007
36,970+§
1990
29,366
1999
31,294
2008
38,078+#
1991
29,047
2000
32,130
2008
40,34*
+Swasembada beras
§Dengan asumsi produksi GKG 58.5 juta ton yang setara dengan 36,9 juta ton
beras
#Perkiraan BPS Maret 2009
*surplus 3 juta ton dan asumsi bahwa 63.83 juta ton GKG setara dengan 40.34
juta ton beras
Sumber:BPS dan The Rice Report, 2003
ii
2.2. Listrik
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:

Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti electron dan
proton , yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik
timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran
negatif.
Arus listrik mempunyai satuan amper yang dilambangkan dengan A dan tegangan
listrik dengan satuan volt yang dilambangkan dengan V. Listrik bisa
dikonversikan menjadi energi lain untuk menunjung aktivitas manusia seperti
menggerakan motor, lampu penerangan, dan juga untuk memanaskan suatu benda.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber seperti air, minyak,
batu bara, panas bumi dan panas matahari. Semua energi ini besarnya mulai dari
satuan Joule hingga jutaan Joule. Pengertian energi listrik yang lain adalah energi
yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan medan listrik listrik statis.
Energi listrik mampu dihasilkan oleh suatu energi lain/bahkan mampu
memberikan energi yang nantinya akan dikonversikan ke energi lain pula.
Sumber arus listrik adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat
untuk mengubah satu jenis energi, misalnya energi kimia dan energi gerak,
menjadi energi listrik. Contohnya baterai, akumulator/aki, dan generator.
Energi listrik yang berasal dari reaksi kimia di pelajari dalam elektrokimia.
Semua reaksi elektrokimia yang menyangkut perpindahan elektron yaitu reaksi
oksidasi reduksi. Sel elektroda terdiri atas 2 elektroda dan elektrolit. Kedua
elektroda dihubungkan oleh penghantar luar. Elektroda dapat juga atau tidak
berperan dalam reaksi sel. Setiap elektroda dan elektrolit sekitarnya membentuk
“setengah sel”. Kedua setengah sel dihubungkan dengan jembatan garam yang
berfungsi sebagai tempat mengalirnya arus yang diangkut oleh ion.
Sel Galvani dapat menghasilkan energi listrik sebagai hasil reaksi kimia
yang berlangsung spontan. Dalam sel elektrolisis, arus listrik dari luar sel akan
melangsungkan reaksi yang tidak spontan.
ii
2.3. Kandungan dan Manfaat Air Cucian Beras
2.3.1. Kandungan Beras dan Air Cucian Beras
Sebelum menanak nasi, beras wajib di cuci terlebih dahulu dengan air
bersih. Tujuan pencucian beras ini adalah untuk membersihkan beras seperti dari
kulit yang terbawa, sisa gabah, serangga kecil pemakan beras, butiran kerikil yang
terlihat atau kotoran lainnya. Setelah selesai mencuci beras, pada umumnya air
hasil pencucian beras dibuang begitu saja karena air tersebut dianggap kotor
akibat air cucian beras terlihat putih keruh dan membawa partikel halus yang
menempel di butiran beras.
Beras merupakan sumber penting dari karbohidrat kompleks, yang
menyediakan energi untuk tubuh dan bahan bakar untuk otak. Dilansir dari situs
RiceTrade.com, beras menyediakan vitamin termasuk riboflavin, thiamine dan
niacin. Beras juga mengandung zat besi, vitamin D dan kalsium.Beras tidak
mengandung kolesterol atau gluten sehingga baik bagi seseorang yang memiliki
alergi terhadap gluten. Secara alami beras mampu bertahan selama bertahuntahun, karenanya beras tidak memiliki bahan aditif atau pengawet. Beras
mengandung delapan asam amino yang membuatnya menjadi sumber protein
yang baik.Kandungan nutrisi yang ada pada air cucian beras di antaranya adalah
karbohidrat berupa pati (85-90 persen), selulosa, hemiselulosa, dan gula. Selain
itu, formulasi air cucian beras merupakan media alternatif pembawa P.
fluorescens yang berperan dalam pengendalian patogen penyebab penyakit karat
dan pemicu pertumbuhan tanaman.Beras mengandung berbagai mineral dan
vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan kulit dan rambut. Vitamin yang
terkandung di dalamnya diantaranya yaitu vitamin C, E, dan B1 yang
mampu membuat pori-pori lebih kecil dan membuat kulit lebih putih. Selain itu,
beras juga mengandung asam ferulic yang berfungsi sebagai antioksidan dan kaya
akan alantonin yang biasa disebut dengan anti-inflamasi. Kandungan beras juga
mampu mempercepat proses pengelupasan sel kulit mati, sehingga proses
regenerasi kulit berjalan lancar.
ii
Kandungan Air Cucian Beras menurut Wulandari (2011) :
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa kandungan mineral yang terbesar
pada air cucian beras adalah Fosfor dan Magnesium.
2.3.2. Manfaat Air Cucian Beras
Untuk Kecantikan
Air cucian beras dapat digunakan untuk kecantikan seperti membersihkan
wajah, air beras dapat dimanfaatkan buat membersihkan wajah. Air beras
mengandung inositol yang mendukung pembentukan sel dan memperlambat
penuaan dini. Selain untuk membersihkan wajah air cucian beras dapat digunakan
untuk menghaluskan kulit, sama seperti wajah, daerah kulit tubuh yang lainnya
juga memerlukan perawatan. Perawatan yang murah ialah dengan memanfaatkan
air beras. Kulit tubuh Kalian akan terlihat lebih cantik dan bersih. Manfaat lainnya
dari mandi air beras ialah kulit bebas kuman dan noda hitam. Selain digunakan
untuk kulit bisa digunakan perawatan rambutdikarenakan di dalamnya terdapat
nutrisi yang dibutuhkan rambut.
Kandungan protein pada beras bisa membantu menguatkan rambut dan
membaguskan rambut yang rusak. Dalam beberapa hari, rambut akan terlihat
sehat berkilau dan kelihatan indah.
Untuk Menyuburkan Tanaman
Air cucian beras sebenarnya sangat bermanfaat untuk tanaman. Air cucian
beras memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, yang dapat berfungsi sebagai
pengendali organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan serta banyak
dijumpai di lingkungan sekitar.
ii
Bakteri Pseudomonas fluorescens adalah Bakteri P. fluorescens yang
mampu mengklon dan beradaptasi dengan baik pada akar tanaman serta mampu
untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas
patogen atau memicu ketahanan sistemik dari tanaman terhadap penyakit
tanaman. Oleh karena itu, maka air cucian beras hendaknya jangan dibuang.
Manfaatkan air beras untuk menyuburkan tanaman, cara memanfaatkannya adalah
sebagai berikut:
1. Setelah mencuci beras, tampung air cucian beras.
2. Diamkan 1-2 menit.
3. Manfaatkan botol air minum bekas sebagai media penampung air cucian beras.
4. Siramkan air cucian tersebut ke tanah pekarangan ataupun pot tanaman.
Ingatair cucian beras "hanya" disiramkan ke tanah, jangan terkena daun. Apabila
terkena daun sering mengakibatkan permukaan daun terbentuk bercak-bercak
putih yang dapat mengurangi kecantikan tanaman.
ii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama 1 Bulan lebih dari tanggal 11 Agustus s.d
25 September 2015 dan terbagi dalam beberapa proses yang semuanya dilakukan
di dalam laboratorium sains SMP. Penelitian yang dilakukan dengan eksperimen.
Sehingga setelah mengumpulkan alat dan bahan, penelitian dilakukan di
laboratorium. Jadwal penelitian sesuai dengan tabel 3.1. dibawah ini.
Waktu (Tahun 2015)
No
Jenis Kegiatan
Agustus
Minggu ke
1
2
3
4
1
2
3
September
4
1
2
3
4
Menentukan
penelitian
Mencuci Beras
Pemeraman air
cucian beras
Uji Tegangan
Listrik 1 Gelas
Uji Tegangan
Listrik 2,3,4 dan
5 Gelas
5
Menggunakan
Seng dan
Tembaga ukuran
2x5
Uji Tegangan
6
Listrik 2,3,4 dan
5 Gelas
Menggunakan
ii
Seng dan
Tembaga ukuran
3x5
Pencucian Beras
7
ke 2
Uji Kekuatan
8
Listrik dengan
Lampu LED
Uji Daya Tahan
9.
Listrik dengan Jam
Digital
10. Uji Arus Listrik
3.2. Alat dan Bahan
Alat

Multimeter Digital

Gelas plastik bekas

Tembaga ukuran 1x5 cm (sebanyak 8 buah), 2x5 cm (sebanyak 4 buah)
dan 3x5 cm (sebanyak 4 buah)

Seng ukuran 2x5 cm (sebanyak 4 buah) dan 3x5 cm (sebanyak 4 buah)

Gunting

Wadah untuk mencuci beras

Kertas lakmus universal

Saringan(bahan plastik dan kain)

Penjepit kertas dan buaya

Ampelas

Statip dan penjepit sambungannya

Lampu LED 3 Volt
ii

Jam digital untuk di mobil(@Rp.15.000)

Obeng

Penggaris

Kabel tembaga
Bahan

Beras jenis pandan wangi sebanyak 3 Liter

Aquadest(air mineral yang telah disuling sehingga tidak ada kandungan
mineral di dalamnya) sebanyak 6 Liter.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental dan
pengumpulan data hasil pengamatan.
Variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel tetap.
Variabel bebasnya adalah ukuran seng dan tembaga. Sedangkan variabel tetapnya
adalah tebal seng, tebal tembaga, gelas untuk menyimpan air cucian beras,
diameter kawat pada kabel dan jenis beras.
3.4. Analisis Data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan beberapa eksperimen, seperti :
1. Uji tegangan listrik yang dihasilkan dari air cucian beras dalam gelas plastic
dengan berbagai ukuran elektroda seng dan tembaga
2. Uji seberapa banyak gelas berisi air cucian beras yang dapat menyalakan lampu
LED
3. Pengukuran besar arus listrik yang dihasilkan oleh air cucian beras
4. Uji berapa lama air cucian beras dapat menyalakan jam digital
ii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Uji Tegangan Listrik
Setelah pencucian beras 1,5 Liter dengan aquadest 3 Liter, volume air
cucian beras adalah 2,2 Liter, berkurang 0,8 Liter. Air cucian beras dibagi-bagi ke
dalam 22 gelas dengan volume 100 mL setiap gelas. Besar tegangan dan arus
listrik diukur setelah satu hari pencucian beras. Hal Berikut tegangan listrik setiap
gelas sesuai dengan tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Tegangan Listrik 1 Gelas
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
Gelas 1
21,3 mV
2
Gelas 2
27,2 mV
3
Gelas 3
23,5 mV
4
Gelas 4
28,3 mV
5
Gelas 5
26,4 mV
6
Gelas 6
27,5 mV
7
Gelas 7
27,9 mV
8
Gelas 8
34,7 mV
9
Gelas 9
32,6 mV
10
Gelas 10
20,1 mV
11
Gelas 11
23,4 mV
12
Gelas 12
24,3 mV
13
Gelas 13
23,9 mV
14
Gelas 14
37,8 mV
15
Gelas 15
30,6 mV
16
Gelas 16
20,6 mV
17
Gelas 17
41 mV
18
Gelas 18
22,2 mV
19
Gelas 19
33,8 mV
20
Gelas 20
44,8 mV
21
Gelas 21
40,8 mV
22
Gelas 22
42,3 mV
ii
Sehingga diketahui rata-rata tegangan listrik 30,2 mV. Dapat dapat
disimpulkan bahwa tegangan listrik setiap gelas masih sangat kecil.
Pengukuran tegangan listrik berikutnya adalah menggunakan 2,3,4 dan 5
gelas yang disambungkan dengan tembaga dan seng ukuran 2x5 serta 3x5. Berikut
tegangan listrik sesuai dengan tabel-tabel di bawah ini.
1. Elektroda Tembaga dan Seng ukuran 2x5
Tabel 4.2 Tegangan Listrik 2 Gelas(2x5)
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
1 dan 2
0,877 V
2
3 dan 4
0,881 V
3
5 dan 6
0,873 V
4
7 dan 8
0,895 V
5
9 dan 10
0,761 V
6
11 dan 12
0,887 V
7
13 dan 14
0,712 V
8
15 dan 16
0,809 V
9
17 dan 18
0,768 V
10
19 dan 20
0,600 V
11
21 dan 22
0,783 V
Tegangan listrik rata-rata 2 gelas air cucian beras dengan ukuran elektroda
2x5 cm adalah 0,804 V. Ini menunjukkan bahwa jika menggunakan 2 gelas yang
dihubungkan dengan elektroda, tegangan listrik menjadi lebih besar.
Tabel 4.3 Tegangan Listrik 3 Gelas (ukuran elektroda 2x5cm)
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
1,2,3
1,739 V
2
4,5,6
1,283 V
3
7,8,9
1,100 V
4
10,11,12
1,924 V
5
13,14,15
1,555 V
6
16,17,18
1,128 V
7
19,20,21
0,800 V
ii
Tegangan listrik dengan menggunakan 3 gelas dan ukuran elektroda 2x5 cm
terbukti lebih meningkat. dengan rata-rata tegangan 1,2 V. Hal ini menunjukkan
semakin banyak air cucian yang disambung maka tegangan listrik lebih besar dan
kuat.
Tabel 4.4 Tegangan Listrik 4 Gelas (2x5cm)
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
1,2,3,4
1,804 V
2
5,6,7,8
1,802 V
3
9,10,11,12
1,677 V
4
13,14,15,16
1,808 V
5
17,18,19,20
1,907 V
Tegangan listrik rata-rata dengan 4 gelas yang dihubungkan secara seri
dengan elektroda berukuran 2 x5 cm adalah 1,63 V . Ini berarti listrik air cucian
beras dari 4 gelas setara dengan 1 baterai jam dinding.
Tabel 4.5 Tegangan Listrik 5 Gelas (2x5cm)
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
1,2,3,4,5
2,893 V
2
6,7,8,9,10
2,426 V
3
11,12,13,14,15
2,652 V
4
16,17,18,19,20
2,259 V
Tegangan listrik rata-rata dari 5 gelas air cucian beras yang dihubungkan
dengan elektroda berukuran 2x5 cm adalah 2,2 V. Sehingga dapat diketahui
semakin banyak yang disambung maka tegangan listrik semakin besar dan kuat.
ii
2. Elektroda Tembaga dan Seng Ukuran 3x5 cm
Tabel 4.6 Tegangan Listrik 2 Gelas (3x5cm)
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
1 dan 2
1,232 V
2
3 dan 4
1,205 V
3
5 dan 6
1,307 V
4
7 dan 8
1,246 V
5
9 dan 10
1,339 V
6
11 dan 12
1,379 V
7
13 dan 14
1,146 V
8
15 dan 16
1,046 V
9
17 dan 18
1,208 V
10
19 dan 20
1,128 V
11
21 dan 22
1,124 V
Tegangan listrik rata-rata dari 2 gelas air cucian beras dengan ukuran
elektroda 3x5 cm adalah 1,3 V. Berbeda jauh apabila menggunakan tembaga dan
seng ukuran 2x5 cm yang tegangan listriknya rata-ratanya sebesar 0,790 V. Dan
rata-rata tegangan listrik juga berhasil melewati rata-rata tegangan listrik 3 Gelas
menggunakan tembaga dan seng ukuran 2x5 cm yang tegangan listriknya 1,2 V.
Tabel 4.7 Tegangan Listrik 3 Gelas(3x5cm)
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
1,2,3
1,433 V
2
4,5,6
1,129 V
3
7,8,9
1,222 V
4
10,11,12
1,155 V
5
13,14,15
1,189 V
6
16,17,18
1,580 V
7
19,20,21
1,550 V
ii
Tegangan listrik rata-ratanya dengan 3 gelas dan ukuran elektroda tembaga
dan sengnya berukuran 3x5 cm menjadi 1,32 volt. Ini membuktikan semakin
banyak gelas yang disambung tegangan listriknya lebih kuat.
Tabel 4.8 Tegangan Listrik 4 Gelas(3x5cm)
No Gelas
Tegangan Listrik
1
1,2,3,4
2,309 V
2
5,6,7,8
2,239 V
3
9,10,11,12
2,100 V
4
13,14,15,16
2,141 V
5
17,18,19,20
1,800 V
Dari tegangan listrik setiap gelas mengalami peningkatan dibandingkan hanya
menggunakan 3 gelas. Tegangan listrik dengan 4 gelas dan ukuran elektroda rataratanya menjadi 2 Volt.
Tabel 4.9 Tegangan Listrik 5 Gelas(3x5cm)
No
Gelas
Tegangan Listrik
1
1,2,3,4,5
3,110 V
2
6,7,8,9,10
2,500 V
3
11,12,13 14,15
2,350 V
4
16,17,18,19,20
2,210 V
Tegangan listrik rata-ratanya lebih besar yakni 2,3 Volt bila dihubungkan 5
gelas dengan elektroda berukuran 3x5 cm . Semakin besar ukuran elektroda
semakin besar pula tegangan yang dihasilkan. Elektroda tembaga dan seng ukuran
3x5 cm menghasilkan tegangan rata-rata lebih tinggi dibandingkan yang
berukuran 2x5 cm, sehingga ukuran elektroda 3x5 cm akan digunakan dalam uji
rangkaian listrik tertutup yang menggunakan lampu LED dan jam digital.
ii
4.2. Uji Rangkaian Listrik
Untuk uji kekuatan listrik, beras 400 mL dicuci dengan aqudest 800 mL. Setelah
dicuci volume air cucian beras adalah 675 mL yang lalu dibagi-bagi menjadi 7
gelas, 6 gelas 100 mL dan 1 gelas 75 mL. Air cucian beras didiamkan selama 1
hari sehingga ia menjadi asam atau laruran elektrolit. Air Cucian besar dalam
gelas-gelas ini diukur keasamannya dengan kertas lakmus universal. Dan ratarata keasaman setiap gelas adalah ber-pH 3. Selanjutnya gelas-gelas ini akan
diuji kekuatannya dengan lampu LED 3V. Dalam uji kekuatan dengan lampu
LED 3V. Akan diketahui lampu menyala atau tidak menyala beserta
keterangannya, hasilnya sesuai dengan tabel 4.10 dibawah ini.
Tabel 4.10 Uji Rangkaian Listrik dengan lampu LED 3 V
No Jumlah Gelas (volume)
Menyala (Keterangan)
Tidak menyala
-

1
1 Gelas(100 mL)
2
2 Gelas(200 mL)
 (Redup)
-
3
3 Gelas(300 mL)
 (Sedang)
-
4
4 Gelas(400 mL)
 (Sedang)
-
5
5 Gelas(500 mL)
 (Sedang)
-
6
6 Gelas(600 mL)
 (Agak Terang)
-
7
7 Gelas(675 mL)
 (Terang)
-
Hampir semuanya berhasil menyalakan lampu LED 3 V, kecuali dengan
hanya menggunakan 1 gelas. Ini menunjukkan bahwa minimal 200 mL air
cuician beras sudah dapat menyalakan lampu LED 3 V.
4.3.Uji Daya Tahan Listrik dengan Jam Digital
Dalam uji kekuatan dengan jam digital, apabila menggunakan sekian gelas
jam digital sudah menyala maka sisa gelas akan digunakan untuk uji kekuatan
arus listrik. Hasil uji kekuatan dengan jam digital akan diterangkan oleh tabel
4.11 di bawah ini.
ii
Tabel 4.11 Uji Rangkaian Listrik dengan jam digital
No
Berapa Gelas
Menyala
Tidak Menyala
Selama (Bila Menyala)
1
1 Gelas

-
2
2 Gelas

-
3
3 Gelas

-
12 Hari Lebih
4
4 Gelas*
-
-
-
5
5 Gelas*
-
-
-
6
6 Gelas*
-
-
-
7
7 Gelas*
-
-
-
*Tidak menggunakan 4 sampai 7 gelas. Karena hanya 3 gelas saja sudah
menyala, jadi sudah dipastikan 4 sampai 7 gelas positif menyala.
Hanya menggunakan 3 gelas saja sudah bisa menyalakan jam digital selama
11 hari. Ini berarti air cucian beras minimal 300 mL sudah bisa menyalakan jam
digital selama 264 jam atau bisa menyaingi kekuatan baterai dalam menyalakan
sebuah jam digital.
4.4. Uji Kekuatan Arus Listrik
Gelas yang diuji kekuatan arus listrik adalah 4 gelas sisa yang dipecah
menjadi 7 gelas, yang masing-masing gelas berisi air cucian beras sebanyak 40
mL dikarenakan penguapan yang terjadi pada air cucian beras, volumenya dari
375 mL menjadi 280 mL. Berikut hasil uji kekuatan arus listrik yang akan
diterangkan dalam diagram di bawah ini.
ii
Diagram 4.1 Besarnya arus listrik
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
4 Gelas
5 Gelas
6 Gelas
7 Gelas
Satuan arus listrik adalah Ampere. Perbedaan arus listrik juga tidaklah jauh
dengan rata-rata 0,2 mA. Arus yang dihasilkan dari air cucin beras ini rata-ratanya
0,2 mili Amper atau sekitar 200 mikro amper, sehingga arusnya sangat lemah.
Walaupun demikian air cucian beras masih dapat menghidupkan peralatan
elektronik yang membutuhkan arus lemah, seperti lampu LED dan jam digital.
Listrik dari air cucian beras terjadi rekasi redoks yang spontan dalam rangkaian
yang dibuat. Air cucian beras mengandung Mg atau magnesium, ion magnesium
ini berperan dalam pertukaran ion. Lempeng seng bertindak sebagai anode (kutub
negatif) merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi. Sedangkan lempeng
tembaga bertindak sebagai katode (kutub positif) merupakan tempat terjadinya
reduksi.
Pada anode, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi Zn2+ yang larut.
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2ePada katode, ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap menjadi logam Cu.
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reaksi,
sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel galvani
adalah:
ii
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa listrik adalah elektron yang mengalir. Jika
diperhatikan pada reaksi di atas terdapat persamaan kimia yang melepaskan
elektron (seng) dan persamaan kimia yang menangkap elektron (tembaga). Proses
pelepasan dan penerimaan elektron ini tentu saja harus melalui suatu penghubung,
dan yang digunakan sebagai penghubung adalah tembaga tipis berukuran 1x5 cm.
Ketika elektron bergerak melalui penghubung inilah yang dinamakan listrik,
sehingga dapat menyalakan lampu led dan jam digital yang ditempatkan diantara
plat tembaga tipis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
ii
5.1. Kesimpulan
Air cucian dapat menjadi sumber energi listrik. Ini dibuktikan dengan
tegangan listrik yang hampir setara dengan baterai, walau arus listriknya sangat
kecil. Air cucian beras akan memiliki tegangan yang besar apabila gelas-gelas
disambung dengan tembaga dan seng yang berukuran besar. Bukti tegangan listrik
yang paling tinggi adalah ketika 5 gelas dihubungkan oleh tembaga dan seng yang
berukuran 3x5 cm, sedangkan yang paling rendah ketika hanya satu-satu gelas
saja. Bukti listrik yang dihasilkan air cucian beras dapat menyaingi adalah ketika
minimal 200 mL air cucian beras berhasil menyalakan lampu LED 3 V dan daya
tahannya yang cukup kuat ketika berhasil menyalakan jam digital selama 12 hari
atau sekitar 288 jam.
5.2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jenis beras yang lain
2. Perlu penelitian lebih lanjut dengan volume air beras yang berbeda-beda
3. Perlu penelitian lebih lanjut dengan perbandinga beras dan aquades yang
berbeda-beda
4. Perlu penelitian lebih lama sehingga berapa hari setelah 12 hari air cucian beras
masih dapat menyalakan jam digital
ii
DAFTAR PUSTAKA
(http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id/2013/05/pengertianberas.html), di akses tanggal 20 Agustus 2015
(http://benergi.com/pengertian-energi-listrik-dan-contohnya), di akses tanggal 21
Agustus 2015
(http://perlutahu.org/kandungan-dan-manfaat-beras/), di akses tanggal 22 Agustus
2015
(http://intips-kesehatan.blogspot.co.id/2014/03/manfaat-dahsyat-beras-kesehatantubuh.html), di akses tanggal 23 Agustus 2015
(http://manfaatnyasehat.com/manfaat-masker-beras-untuk-kecantikan/), di akses
tanggal 24 Agustus 2015
(http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/12/manfaat-air-cucian-beras-untukpenyubur.html), di akses tanggal 25 Agustus 2015
(http://sumbawabaratnews.com/?p=3794), di akses tanggal 26 Agustus 2015
(http://mustahabbah.blogspot.co.id/2014/10/tips-kesehatan-manfaat-airrendaman.html), di akses tanggal 27 Agustus 2015
Citra Wulandari G.M, Sri Muhartini, dan Sri Trisnowati, “PENGARUH AIR
CUCIAN BERAS MERAH DAN BERAS PUTIH TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA (LACTUCA SATIVA L.)”SKRIPSI,
UGM, 2011
Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), 2008, Jakarta
O,Donnel, Max Axiom, Listrik Yang Mengejutkan, Bhuana Ilmu Populer, 2008
Siti Zulaikha, Ensikloped Fisika, Sarana Panca Karya, 2007, Jakarta
IPA kelas IX, Buku Sekolah Elektronik, Kemdikbud, 2008, Jakarta
ii
ii
Lampiran
Proses pencucian beras, 1 dan 2 ,(kiri-kanan) menimbangberas, menumpahkan aquadest lalu
dicuci, setelah selesai cuci gelas plastic bekas dan keringkan, ukur air cucian beras masingmasing dengan volume 100 mL setiap gelas.
Proses pemotongan tembaga dan seng ukuran 1x5, 2x5 dan 3x5 cm.
ii
Proses pengukuran tegangan listrik.
pH atau keasaman air cucian beras dicek terlebih
dahulu dengan kertas
lakmus universal sebelum diuji dalam rangkaian dengan lampu LED 3 V.
ii
Uji kekuatan dengan lampu LED 3 V(kiri-kanan) 1 gelas menyala, dan yang
lainnya menyala. Ada yang redup, sedang maupun terang.
Gambar uji daya tahan dengan jam digital (kiri-kanan) 1 gelas tidak menyala, 2
gelas tidak menyala dan 3 gelas menyala selama 11 hari lebih.
ii
Proses uji arus listrik
ii
ii
ii
Download