2. MEDIA AJAR B INGGRIS IHT 2012_DONE

advertisement
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen pasal 10 menegaskan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu unsur kompetensi pedagogik adalah guru
mampu mengembangkan dan memanfaatkan media dan sumber belajar. Hal ini ditegaskan
lagi dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa dalam
pembelajaran, guru wajib menggunakan sumber belajar.
Di sisi lain, masih ada guru yang belum terbiasa mengembangkan media
pembelajaran dan ada guru yang belum menggunakan media yang tersedia secara optimal.
Dengan demikian penggunaan media didasarkan pada pertimbangan praktis-teoretik
seperti efisiensi dan efektivitas pembelajaran dan merupakan amanat undang-undang.
Atas dasar pertimbangan dan kenyataan di atas, dipandang perlu adanya sebuah
panduan yang dapat dijadikan pegangan sekaligus dorongan bagi guru untuk membuat
media sederhana dan atau mengoptimalisasi pemanfaatan media yang tersedia di sekolah.
Untuk tujuan itulah buku panduan ini disusun.
Buku panduan ini berisi tinjauan teoretik konseptual media pembelajaran yang di
dalamnya dipaparkan pengertian, jenis, manfaat media, petunjuk pembuatan dan
optimalisasi penggunaan media sederhana untuk mata pelajaran Bahasa Inggris.
B. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan guru dapat:
1. memahami pengertian dan jenis-jenis media pembelajaran;
2. mengembangkan petunjuk pemanfaatan media yang ada di sekolah;
3. menggunakan media yang ada di sekolah secara optimal;
4. mengembangkan media sederhana.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
1
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam buku petunjuk ini adalah pengertian
media, jenis-jenis media, manfaat media, prinsip pemilihan media, media pembelajaran
Bahasa Inggris, mengoptimalkan penggunaan media yang sudah dimiliki sekolah, dan
mengembangkan media sederhana. Dalam pelaksanaan kegiatan, akan disertakan panduan
untuk mengoptimalkan media yang telah ada di sekolah, dan merancang pengembangan
media sederhana.
2
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
BAB II: MEDIA PEMBELAJARAN
Bagian ini mendiskusikan pengertian, manfaat, jenis, dan beberapa prinsip pemilihan
media sederhana yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
A. Pengertian Media Pembelajaran
Secara sederhana, tugas guru adalah memfasilitasi pembelajaran kepada peserta
didik. Bagaimana cara guru memfasilitasi proses pembelajaran agar peserta didik dapat
belajar? Hal-hal apa saja yang dapat dihadirkan oleh guru sehingga memungkinkan peserta
didik belajar? Jawaban terhadap pertanyaan ini bermuara pada kehadiran media
pembelajaran. Media pembelajaran seperti apa yang perlu dihadirkan? Untuk menjawabnya,
kita perlu mendefinisikan istilah media.
Kata medium atau media (bentuk jamak) berasal dari bahasa Latin. Menurut
Heinich, dkk. (1982) media merupakan sarana atau alat komunikasi sekaligus merupakan
sumber informasi. Disebut alat komunikasi karena istilah media merujuk pada segala sesuatu
yang membawa atau mengantar pesan dari sumber kepada penerima (receiver). Sedangkan
media dikatakan sebagai sumber informasi karena isi pesan yang terkandung di dalamnya.
Beberapa contoh media antara lain gambar atau foto, televisi, video, diagram, barang-barang
cetakan, program komputer, atau radio.
Contoh-contoh media di atas dapat menjadi media pembelajaran ketika benda-benda
itu mengandung pesan untuk tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah bendabenda yang berisi pesan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Selanjutnya, Gerlach dan Ely (1992) memperluas definisi media pembelajaran,
yakni “segala sesuatu yang bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam rangka mendukung
implementasi strategi atau metode mengajar, yang mengarah pada pencapaian tujuan
pembelajaran”. Dengan demikian, seperti halnya pendapat Kemp (1985), berbagai sumber
belajar yang digunakan dalam pembelajaran itulah yang disebut media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama, segala sesuatu
yang ada atau tidak sengaja diproduksi untuk pembelajaran tetapi kemudian dimanfaatkan
untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Misalnya pasar, bendungan, kantor pos, stasiun,
candi, sarang semut di halaman sekolah, rumpun pisang di kebun, dan sebagainya. Kedua,
benda-benda, baik alat maupun bahan yang memang sengaja dibuat untuk tujuan
pembelajaran. Butir terakhir inilah yang menjadi pusat perhatian kita dalam materi pelatihan
ini.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
3
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
B. Media Pembelajaran
Secara singkat pada bagian rasional telah dinyatakan bahwa ada beberapa hambatan
yang dihadapi guru ketika akan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Berbagai
hambatan tersebut muncul dalam bentuk misalnya:
(1) Anggaran sekolah relatif rendah untuk keperluan pembelian media.
(2) Sekolah belum memperoleh sistem kelistrikan dan/atau sambungan internet yang
memadai (untuk kasus sekolah pada daerah terpencil dan terisolasi).
(3) Media sering tidak menjangkau kelokalan sekolah, sekaligus mahal.
(4) Terdapat keterbatasan dari sisi ketersediaan dan kapasitas ruang laboratorium
sekolah.
(5) Terdapat kemungkinan fasilitas sudah dipenuhi oleh sekolah akan tetapi belum
dioptimalkan penggunaannya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka diperlukan kreativitas guru untuk
memproduksi media pembelajaran sederhana (untuk selanjutya disebut media sederhana) atau
mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang sudah tersedia di sekolah. Berdasarkan uraian
ICBBA (2011) dan pengklasifikasian media menurut Kusumah (2009), media sederhana
adalah media yang bahannya murah dan mudah diperoleh serta pembuatannya dapat
dilakukan oleh guru. Bahan media sederhana dapat diperoleh di sekitar sekolah. Barangbarang yang tidak terpakai dapat dijadikan pilihan bahan media sederhana. Kain perca,
misalnya, dibentuk menjadi finger puppets dan dapat digunakan untuk media pembelajaran
pada topik pembahasan tentang teks narrative dengan karakter-karakter yang mendukung
alur cerita.
Perlu disadari bahwa media sederhana bukan berarti hanya untuk tujuan
pembelajaran tingkat rendah. Media sederhana dapat dan cocok digunakan untuk kemampuan
berpikir tingkat tinggi, seperti pemecahan masalah. Sebagai contoh, papan permainan ular
tangga yang bernomor dan nomor-nomor tertentu berisi masalah dapat dijadikan media
melatih kelancaran berbicara melalui diskusi untuk mencari solusi atas permasalahan
tersebut.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Berbagai mata pelajaran memiliki kaitan yang erat dengan objek yang kompleks.
Untuk membawa berbagai objek tersebut ke kelas tentu tidaklah mudah, sementara
penjelasan verbal sering membuat peserta didik kurang cepat memahami konsep yang
dipelajari. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam
4
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
proses pembelajaran. Scott dan Ytreberg (1990) dan Rumampunk (1992) menegaskan
beberapa manfaat media dalam pembelajaran sebagai berikut:
1.
Membangkitkan rasa ingin tahu
Tanpa penjelasan guru, gambar-gambar atau kartu bergambar pasti akan
memunculkan rasa penasaran pada diri peserta didik untuk mempertanyakan, misalnya
mengapa ada musim salju di luar negeri. Inilah salah satu manfaat media sebagai sumber
motivasi siswa.
2.
Membuat konsep abstrak menjadi konkrit
Ketika guru menjelaskan kondisi perkampungan kumuh di suatu kota kepada anak
didik di pedesaan, tentu tidak mudah hanya dengan kata-kata. Sebab peserta didik yang
belum pernah pergi ke kota sulit membayangkan bagaimana keadaan masyarakat di kota.
Tetapi dengan menayangkan kondisi perkampungan kumuh lewat gambar/foto, peserta didik
merasa telah berada di tengah perkampungan kumuh tersebut, karena media gambar/foto
mampu merekam keadaan suatu tempat jauh lebih komplit dibandingkan dengan ceramah.
3.
Mengatasi batas-batas ruang kelas
Dengan berkunjung langsung ke lokasi objek pembelajaran, guru telah mendekatkan
peserta didik pada kebutuhan belajar mereka. Langkah ini juga dapat dilakukan dengan
gambar atau foto yang mampu membawa peserta didik berempati terhadap masalah yang
dipelajari.
4.
Mengatasi perbedaan pengalaman peserta didik
Pernahkah guru menjelaskan suatu materi pembelajaran tetapi ada peserta didik yang
kurang mampu mengikuti penjelasan tersebut? Kemungkinan salah satu penyebabnya adalah
perbedaan pengalaman peserta didik. Sebagai contoh kita mengajarkan pelabuhan sebagai
penyebarangan. Kemungkinan ada peserta yang belum pernah naik perahu, atau belum
pernah melihat dalam tayangan televisi maupun foto. Dengan media yang ditampilkan,
kemungkinan adanya peserta didik yang belum memiliki pengalaman tersebut dapat teratasi.
5.
Menyajikan informasi belajar secara konsisten
Ketika menjelaskan proses terjadinya hujan, proses perubahan angin, atau stratifikasi
sosial melalui ceramah, pasti berbeda dari satu kelas dengan kelas lainnya. Kadang justru ada
hal penting yang lupa tidak tersampaikan. Dengan media pembelajaran, muatan utama satu
kelas dengan kelas lainnya akan lebih imbang.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
5
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
6.
Menyajikan peristiwa yang telah lewat
Media sangat tepat untuk materi-materi yang mengkaji kejadian yang telah berlalu.
Sebagai contoh suasana masa proklamasi kemerdekaan, terjadinya tsunami di Aceh, gempa
bumi di Yogyakarta, dan sebagainya dapat disajikan dengan gambar/foto.
7. Memusatkan perhatian
Media yang disusun secara sistematis dan komunikatif dapat menarik perhatian
peserta didik untuk memusatkan perhatian pada proses pembelajaran. Misalnya ada seorang
guru yang menjelaskan tentang perang dunia tetapi banyak peserta didik yang bersikap tak
acuh. Ketika guru menunjukkan gambar-gambar peristiwa penyerangan Jepang ke pangkalan
Amerika (Pearl Harbour), perhatian mereka pun tertuju pada gambar-gambar tersebut.
Selanjutnya mereka akan lebih aktif berperan dalam pembelajaran. Inilah manfaat media
sebagai pemusatan perhatian.
8.
Mengatasi objek yang kompleks
Ketika mengamati fenomena sosial di pasar, guru dapat membawa peserta didik
melakukan observasi. Tetapi sering informasi penting tidak terekam oleh mereka karena
keterbatasan panca indera manusia. Dengan memotret, kemudian dilihat bersama-sama di
kelas, maka kekurangan di atas dapat diatasi.
9.
Mengatasi penampilan objek yang terlalu cepat atau lambat, besar atau kecil
Gambar dan foto merupakan media yang dapat diperbesar dan diperkecil. Peserta
didik tidak akan mampu melihat bumi tanpa menggunakan globe atau teropong.
10. Membantu peserta didik mengingat apa yang telah dipahami dan diserap
Bermacam-macam media kartu dan wayang tokoh dapat dimanfaatkan untuk
mengulang materi ajar yang pernah diajarkan supaya peserta didik ingat kembali sebelum
materi ajar baru yang terkait diperkenalkan.
D. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Rumampunk (1992) mengklasifikasikan media pembelajaran sebagai berikut; media
gambar diam, media papan, media dengan proyeksi, benda asli dan orang, model, spesimen,
mocks up (bagian benda asli), diorama, out-door laboratory, community study, walking trips,
field study, special learning trips, audio recording, dan televisi.
1.
Gambar diam (still picture) dan grafis
Adalah benda visual dua dimensi yang merupakan gambaran dari orang, tempat atau
sesuai kejadian atau secara singkat gambar diam adalah potret. Sedangkan media grafis
6
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
merupakan semua media yang mengandung grafis dan merupakan benda-benda instruksional
yang meringkas informasi dan ide melalui kombinasi gambar, kata, simbol, dan gambaran.
Termasuk dalam gambar diam adalah grafik, chart, peta, diagram, poster, kartun, komik,
gambar, foto, dan lukisan.
2.
Media papan (board)
Media yang menggunakan papan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan
informasi dan ide yang biasanya ditempatkan di dinding atau permukaan yang horisontal.
Berbagai bentuk media papan di antaranya; papan tulis, papan flanel, papan pameran, papan
tempel, papan demonstrasi, papan magnet, papan paku, papan kantong, foam board dan
papan pasak.
3. Media dengan proyeksi
Berikut ini merupakan media yang penyajiannya menggunakan proyektor.
a. Still projection (gambar sorot tak bergerak), terdiri dari slides, filmstrips,
b.
c.
d.
4.
tranparansi, dan opague.
Micro projection (media sorot mikro)
Microfilm and microfische (Mikrofilm dan mikrofis)
Motion pictures (Media sorot yang bergerak)
Benda asli dan orang (Real objects and people) atau realia (benda tiruan sesuai
benda asli)
Merupakan benda tiga dimensi, misalnya boneka cocok untuk topic mendeskripsikan
My Doll.
5.
Model
Merupakan benda tiga dimensi tiruan yang menyajikan suatu benda sama dengan
benda asli. Media yang masuk dalam kategori model adalah model irisan, model
memperkecil-memperbesar, maket, dan penyederhanaan objek yang kompleks.
6.
Bagian benda asli (Mocks up)
Merupakan jenis model yang berupa bagian tertentu saja dari benda asli.
7.
Diorama
Diorama adalah miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan model yang
sebenarnya seperti keadaan ruang angkasa, miniatur figur publik, miniatur pesawat terbang,
kejadian sejarah perundingan, perang, dan sebagainya.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
7
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
8.
Outdoor laboratory
Outdoor laboratory atau “laboratorium” di luar ruangan merupakan media yang
berupa alam, masyarakat, dan hasil kebudayaan yang dimanfaatkan untuk sumber belajar.
Dalam mata pelajaran IPA laboratorium di luar ruangan dapat berupa lahan pertanian, sungai,
dan lain-lain. Sedangkan contoh dalam IPS, studi tentang lingkungan masyarakat yang di
dalamnya terdapat unsur-unsur sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan lainlain. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan sebagai
sumber inspirasi menulis puisi atau membuat karya tulis.
9.
Community study, walking trips, dan field study
Mirip dengan kegiatan outbound, yakni kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan
mengunjungi tempat-tempat yang mendukung tujuan pembelajaran seperti situs sejarah,
lingkungan alam (misalnya mengadakan English camp), hasil kebudayaan, dan sebagainya.
10. Ragam bentuk kartu
Ragam bentuk kartu sederhana seperti picture cards, flash cards, flip cards, circular
cards, shuffle cards, pop up cards, word/ sentence cards dan card games dengan berbagai
ukuran dan bentuk disesuaikan dengan fungsi kartu-kartu tersebut dalam proses
pembelajaran.
11. Poster
Poster hampir serupa dengan kartu tetapi ukuran lebih besar dan gambar yang
terpampang lebih banyak dan dapat pula berisi rangkaian gambar suatu situasi/peristiwa.
Misalnya poster dengan ukuran 75x55 cm yang menggambarkan 4 (empat) musim- summer,
fall, spring dan winter di suatu negara subtropis.
12. Puppets
Puppets (wayang tokoh) dapat berbentuk stick puppets, finger puppets atau
hand/glove puppets yang terbuat dari bahan plastik, kertas/karton, dan kain. Beberapa contoh
puppets seperti nampak di bawah ini.
Gambar 1
Finger Puppets
Gambar 2
Glove Puppet
Gambar 3
Stick Puppet
8
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
E. Prinsip-prinsip Pemilihan Media
Salah satu kompetensi guru adalah kepiawaiaan memilih media pembelajaran yang
digunakan. Tentu tidak semua media yang dimiliki tersebut cocok digunakan dalam proses
pembelajaran. Agar paradigma “Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM)” diimplentasikan, guru harus memilih media pembelajaran yang paling efektif dan
efisien untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi
dasar (KD) yang akan dicapai. Dalam memilih media pembelajaran, guru harus
memperhatikan prinsip-prinsip berikut.
1.
Karakteristik peserta didik
Dalam konteks ini, titik fokus pembicaraan kita adalah pada taraf perkembangan
intelektual peserta didik. Jika mengikuti tahapan perkembangan intelektual menurut Piaget,
peserta didik usia SMP berada dalam tahap peralihan dari perkembangan operasional konkrit
menuju perkembangan operasional formal. Sedangkan penelitian di salah satu SMP swasta
favorit di Jawa Timur, ternyata hanya 15% yang benar-benar berada pada fase operasional
formal (Nur, 2009). Selebihnya berada pada fase konkrit, peralihan, dan formal awal.
Peserta didik yang berada pada fase operasional konkrit bukan berarti tidak bisa
berpikir tingkat tinggi (seperti menganalisis, memecahkan masalah, dan penalaran lainnya).
Mereka bisa melakukan hal tersebut, asalkan untuk hal-hal yang berada di sekitar peserta
didik dan dapat mereka bayangkan. Jadi, jika dikaitkan dengan media (dan kerucut
pengalaman), maka situasi sebenarnya dan media benda-benda nyata tampaknya cenderung
cocok untuk peserta didik SMP.
2.
Tingkat keabstrakan media
Ahli psikologi Bruner (dalam Nur, 2001) mengemukakan bahwa pengajaran
seharusnya dimulai dari pengalaman langsung (enactive) menuju representasi ikonik
(seperti penggunaan gambar dan film), dan baru kemudian menuju representasi simbolik
(seperti penggunaan kata-kata atau persamaan-persamaan matematis). Bruner lebih jauh
menyatakan bahwa urutan bagaimana peserta didik menerima materi ajar memiliki pengaruh
langsung pada pencapaian ketuntasan belajar tersebut. Pada saat suatu tugas belajar disajikan
pada peserta didik yang tidak memiliki pengalaman yang relevan dengan tugas itu,
pembelajaran akan dipermudah bila pengajaran mengikuti suatu urutan dari pengalaman
konkrit menuju representasi ikonik kemudian menuju representasi abstrak.
Dalam salah satu buku teks tentang penggunaan audiovisual, Hoban, Hoban, dan
Zissman (dalam Nur, 2000) menyatakan bahwa nilai materi ajar merupakan fungsi dari
tingkat kekonkritannya. Dalam konteks media pembelajaran, pernyataan ini berarti: semakin
Direktorat Pembinaan SMP 2012
9
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
konkrit media pembelajaran yang digunakan guru, maka media pembelajaran tersebut
semakin bermakna bagi peserta didik.
Dale (1969) pernah mengembangkan “kerucut pengalaman” yang sampai sekarang
masih relevan untuk dirujuk. Kerucut pengalaman itu dimulai dari peserta didik sebagai
pelaku dalam pengalaman sesungguhnya, menuju peserta didik sebagai pengamat atas suatu
kejadian tak langsung (melalui media), dan akhirnya peserta didik mengamati simbol-simbol
yang mewakili kejadian itu. Beliau juga menyatakan bahwa peserta didik dapat mengambil
manfaat dari kegiatan yang lebih abstrak, asalkan mereka telah membangun sejumlah
pengalaman lebih konkrit untuk memaknai penyajian realitas yang lebih abstrak tersebut.
Gambar 1.3. berikut memperlihatkan kerucut pengalaman Dale, disertai rumusan Bruner di
sampingnya.
Simbol
Verbal
Simbol visual
Tape recorder/radio
Film statis
Film gerak
Abstra
ct
Iconic
Televisi
Pertunjukan
Karyawisata
Enactive
Demonstrasi
Pengalaman dramatik
Pengalaman buatan
Pengalaman langsung
Gambar 4 Kerucut pengalaman Dale (1969) dan kaitannya dengan ide Bruner
Sambil mencermati gambar di atas, mungkin timbul pertanyaan, Jika kata-kata guru
dan tulisan di papan (simbol verbal) hanya memberikan pengalaman belajar yang abstrak
pada diri peserta didik, apakah berarti guru tidak boleh berbicara selama pembelajaran dan
papan tulis tidak perlu dipergunakan untuk menulis? Terhadap pertanyaan ini, jawabannya
sekali lagi kita cermati pernyataan Dale. Asalkan didahului oleh pengalaman-pengalaman
yang lebih konkrit, peserta didik dapat mengambil manfaat dari penyajian realitas yang lebih
abstrak tersebut. Jika demikian, sekiranya guru hanya menggunakan media suara dan tulisan
10
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
di papan tulis (tanpa didahului oleh pengalaman belajar yang lebih konkrit), tampaknya
peserta didik tidak terlalu mendapatkan manfaat dari pembelajaran yang dilakukannya.
3. Integrasi Pendidikan Karakter
Media yang menarik belum tentu tepat digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas. Pembelajaran adalah bagian proses pendidikan yang sarat akan nilai-nilai budaya dan
karakter. Untuk itu guru perlu menghindari nilai-nilai negatif yang dapat muncul dalam
media yang digunakan. Nilai-nilai negatif dalam pembelajaran dapat muncul dalam hal (1)
gambar yang tidak sesuai dengan norma dan etika bangsa Indonesia, dan (2) media yang
mengandung bias jender, stereotype, mengandung kekerasan. Dalam media pembelajaran
yang berupa gambar khususnya, dapat diintegrasikan pendidikan karakter dan budaya bangsa
di dalamnya, sejauh guru dapat memilih gambar yang sesuai dengan karakter yang mau
ditanamkan.
4.
Ketersediaan Media
Sebaik apapun media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, tetapi sulit atau
tidak mungkin didapatkan, maka lebih baik media tersebut ditinggalkan untuk sementara
waktu. Untuk itulah penting bagi guru menguasai bagaimana membuat dan menggunakan
media sederhana. Dengan kata lain media yang dipilih adalah media yang tersedia atau yang
dapat dibuat sendiri.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
11
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
BAB III: PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN
MEDIA
Bagian ini memuat petunjuk pembuatan 3 (tiga) contoh pengembangan media
sederhana dan penggunaan media sederhana tersebut, serta optimalisasi media yang ada di
sekolah untuk mata pelajaran bahasa Inggris.
Telah dipaparkan pada bagian I E (Prinsip-prinsip pemilihan media sederhana)
bahwa sebelum memilih dan atau mengembangkan media pembelajaran, hendaknya guru
menelaah SK/KD yang akan diacu sehingga terdapat keselarasan antara materi ajar dan alat
bantu ajar yang akan dikembangkan. Berikut ini disajikan tabel yang berisi KD untuk kelas 7
(tujuh), 8 (delapan) dan 9 (sembilan) dan alternatif media yang selaras dengan KD terkait.
1.
Identifikasi Media Sesuai KD
No. Kompetensi Dasar
1.
Alternatif Media
Kelas 7 Semester 1
Listening
KD 1.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional Berbagai wayang
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: menyapa...,
memperkenalkan..., dan memerintah.
KD 1.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta dan
memberi informasi, mengucapkan terima kasih, meminta
maaf, dan mengungkapkan kesantunan.
KD 2.1 Merespon makna tindak tutur teks lisan fungsional
pendek
KD 2.2 Merespon makna gagasan teks lisan fungsional
pendek.
tokoh untuk KD
1.1 dan 1.2
Berbagai model
kartu untuk KD
2.1 dan 2.2
Speaking
KD 3.1 Mengungkapkan
makna dalam percakapan Berbagai wayang
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut: tokoh untuk KD
menyapa..., memperkenalkan..., dan memerintah.
3.1 dan 3.2
KD 3.2 Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta dan memberi informasi, mengucapkan terima
kasih, meminta maaf, dan mengungkapkan kesantunan.
12
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
KD 4.1 Mengungkapkan makna tindak tutur teks lisan Berbagai
fungsional pendek.
KD 4.2 Mengungkapkan makna gagasan teks lisan
fungsional pendek.
Reading
KD 5.1 Membaca nyaring kata, frasa, kalimat dengan
ucapan dan intonasi yang berterima.
KD 5.2 Merespon makna teks tulis fungsional pendek.
Writing
KD 6.1 Mengungkapkan makna gagasan teks tulis
fungsional pendek.
model
kartu untuk KD
4.1 dan 4.2
Tape
recorder
/komputer untuk
KD 5.1 dan 5.2
Poster untuk KD
6.1 dan 6.2
KD 6.2 Mengungkapkan langkah retorika dalam teks tulis
fungsional pendek.
Kelas 7 Semester 2
Listening
KD 7.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional Real objects and
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta dan people untuk KD
memberi jasa, meminta dan memberi barang, meminta dan 7.1 dan 7.2
memberi fakta.
KD 7.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta dan
memberi pendapat, menyatakan suka dan tidak suka,
meminta klarifikasi dan merespon secara interpersonal.
KD 8.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 8.2Merespon makna yang terdapat dalam monolog.
Speaking
KD 9.1Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
Contoh kartu
untuk KD 8.1
Poster untuk
8.2
Real objects
people untuk
meminta dan memberi jasa, meminta dan memberi barang, 9.1 dan 9.2
meminta dan memberi fakta.
KD 9.2Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta dan memberi pendapat, menyatakan suka dan
tidak suka, meminta klarifikasi dan merespon secara
interpersonal.
KD 10.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks Gambar
Direktorat Pembinaan SMP 2012
13
asli
KD
and
KD
diam
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
lisan fungsional pendek.
untuk
KD
KD 10.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam
monolog.
Reading
KD 11.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 11.2Merespon makna dan langkah retorika ... dalam
teks berbentuk descriptive dan procedure.
KD 11.3Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
esei pendek ... descriptive dan procedure denagn ucapan,
tekanan dan intonasi yang berterima.
dan 10.2
10.1
Contoh kartu asli
untuk KD 11.1
Circular card atau
poster untuk KD
11.1 dan 11.3
Writing
KD 12.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam Shuffle
teks lisan fungsional pendek.
dengan
card
papan
KD 12.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika ... tempel dari foam
dalam teks berbentuk descriptive dan procedure.
untuk KD 12.1
dan 12.2
2.
Kelas 8 Semester 1
Listening
KD 1.1Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta,
memberi dan menolak jasa, meminta, memberi dan
menolak barang, mengakui dan mengingkari fakta,
meminta dan memberi pendapat.
KD 1.2Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: mengundang,
menerima, dan menolak ajakan, menyetujui dan tidak
menyetujui, memuji dan memberi selamat.
KD 2.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
Tape
recorder,komputer
atau
wayang
tokohuntuk
KD
1.1 dan 1.2 serta
KD 2.1 dan 2.2
fungsional pendek.
KD 2.2Merespon makna yang terdapat dalam monolog
pendek ... dalam teks berbentuk descriptive dan recount.
Speaking
KD
3.1Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan Real objects atau
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut: kartu peran untuk
meminta, memberi dan menolak jasa, meminta, memberi KD 3.1 dan 3.2
dan menolak barang, mengakui dan mengingkari fakta,
14
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
meminta dan memberi pendapat.
KD
3.2Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
mengundang, menerima, dan menolak ajakan, menyetujui
dan tidak menyetujui, memuji dan memberi selamat.
KD 4.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 4.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam
monolog pendek ... dalam teks berbentuk descriptive dan
recount
Reading
Contoh kartu asli
untuk KD 4.1
Gambar diam dan
gambar seri untuk
KD 4.2
KD 5.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan Tape
recorder
esei pendek ... descriptive dan recount pendek dan atau
komputer
sederhana dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang untuk KD 5.1
berterima.
KD 5.2Merespon makna dalam teks tulis fungsional Flip card, gambar
pendek.
atau poster untuk
KD 5.3Merespon makna dan langkah retorika yang KD 5.2 dan 5.3
terdapat dalam esei pendek dalam teks berbentuk
descriptive dan recount.
Writing
KD 6.1Mengungkapkanmakna gagasan dalam teks tulis
fungsional pendek.
KD 6.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika yang
terdapat dalam esei pendek dalam teks berbentuk
descriptive dan recount.
Papan
tempel
untuk KD 6.1
Poster dan kartu
situasi untuk KD
6.1 dan 6.2
Kelas 8 Semester 2
Listening
KD 7.1Merespon makna dalam percakapan transaksional Berbagai
bentuk
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta, wayang
tokoh
memberi dan menolak jasa, meminta, memberi dan untuk KD 7.1 dan
menolak barang, meminta, memberi dan mengingkari 7.2
informasi, meminta, memberi dan menolak pendapat,
menawarkan/menerima/menolak sesuatu.
KD 7.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta dan
memberi persetujuan, merespon pernyataan, memberi
Direktorat Pembinaan SMP 2012
15
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
perhatian
terhadap
pembicara,
mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan, dan mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan telepon.
KD 8.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 8.2 Merespon makna yang terdapat dalam monolog
pendek ... dalam teks berbentuk narrative dan recount.
Contoh
kartu
/surat asli, kartu
dengan
gambar
seri untuk KD 8.1
dan 8.2
Speaking
KD
9.1Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan Realia/real objects
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut: untuk KD 9.1 dan
meminta, memberi dan menolak jasa, meminta, memberi 9.2
dan menolak barang, meminta, memberi dan mengingkari
informasi, meminta, memberi dan menolak pendapat,
menawarkan/menerima/menolak sesuatu.
KD
9.2Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta dan memberi persetujuan, merespon pernyataan,
memberi perhatian terhadap pembicara, mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan, dan mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan telepon.
KD 10.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 10.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam
monolog pendek ... dalam teks berbentuk narrative dan
recount.
Reading
KD 11.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
esei pendek ... recount dan narrative dengan ucapan,
tekanan dan intonasi yang berterima.
Kartu tiruan untuk
KD 10.1
Slides untuk KD
10.2, 11.1 dan
11.3
KD 11.2Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis
fungsional pendek.
KD 11.3Merespon makna dan langkah retorika yang
terdapat dalam teks berbentuk narrative dan recount.
Writing
KD 12.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks Papan tulis, papan
tulis fungsional pendek.
magnet,
papan
KD 12.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika kantong untuk KD
16
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek ... 12.1 dan 12.2
berbentuk narrative dan recount.
3.
Kelas 9 Semester 1
Listening
KD 1.1Merespon makna dalam percakapan transaksional Komputer untuk
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta, dan KD 1.1, 1.2, 2.1
memberi kepastian, mengungkapkan dan menanggapi dan 2.2
keraguan, kepastian.
KD 1.2Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta
pengulangan, menunjukkan perhatian, dan menyatakan
kekaguman.
KD 2.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 2.2Merespon makna yang terdapat dalam monolog
pendek ... dalam teks berbentuk procedure dan report.
Speaking
KD 3.1Mengungkapkan makna dalam percakapan Real
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta, dan memberi kepastian, mengungkapkan dan
menanggapi keraguan, kepastian.
KD 3.2Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta pengulangan, menunjukkan perhatian, dan
menyatakan kekaguman.
KD 4.1Mengungkapkan makna tindak tutur dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 4.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam
objects,
realia, kartu peran
dan orang untuk
KD 3.1, 3.2 dan
4.1
Gambar
diam,
poster,
gambar
seri, papan foam
monolog pendek ... dalam teks berbentuk procedure dan dengan kartu mini
report.
untuk KD 4.2, 5.1,
Reading
5.2 dan 5.3
KD 5.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
esei pendek ... procedure dan report dengan ucapan,
tekanan dan intonasi yang berterima.
KD 5.2Meresponmakna dalam teks tulis fungsional
pendek.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
17
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
KD 5.3Meresponmakna dan langkah retorika dalam esei
pendek ...dalam teks berbentuk procedure dan report.
Writing
KD 6.1Mengungkapkanmakna gagasan dalam teks tulis
fungsional pendek.
KD 6.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika yang
terdapat dalam teks tulis fungsional pendek ... berbentuk
procedure dan report.
Shuffle
card,
gambar
seri,
gambar alur untuk
KD 6.1 dan 6.2
Kelas 9 Semester 2
Listening
KD 7.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional Tape
recorder,
dan interpersonal pada tindak tutur yang mengungkapkan laboratorium
kesantunan.
bahasa,
video
KD 7.2Merespon makna dalam percakapan transaksional untuk KD 7.1, 7.2,
dan interpersonal pada tindak tutur memberi berita yang 8.1 dan 8.2
menarik perhatian, dan memberi komentar terhadap berita.
KD 8.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 8.2Merespon makna yang terdapat dalam teks
monolog pendek dalam teks berbentuk narrative dan
report.
Speaking
KD 9.1Mengungkapkan makna dalam percakapan Kartu peran untuk
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur yang KD 9.1 dan 9.2
mengungkapkan kesantunan.
KD
9.2Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur memberi
berita yang menarik perhatian, dan memberi komentar
terhadap berita.
KD 10.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 10.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
monolog pendek dalam teks berbentuk narrative dan
report.
Reading
KD 11.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
esei pendek ... narrative dan report.dengan ucapan,
Contoh kartu atau
surat asli untuk
KD 10.1
Berbagai bentuk
gambar
diam
berseri untuk KD
10.2
Slides untuk KD
18
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
tekanan dan intonasi yang berterima.
11.1 dan 11.3
KD 11.2Meresponmakna dalam teks tulis fungsional
pendek.
KD 11.3Merespon maknadan langkah retorika dalam esei
pendek ...dalam teks berbentuk narrative dan report.
Writing
KD 12.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD12.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika
monolog pendek dalam teks berbentuk narrative dan
report.
Kartu
dengan
berbagai
ide
pokok atau topik
untuk KD 21.1
dan 12.2
2.
Contoh pembuatan media sederhana
Media pembelajaran sederhana yang dikembangkan adalah 2 (dua) macam kartu;
flip card and circular card dan foam board with shuffle cards (Rachmajanti, 2007).
a. KD 4.2 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam monolog pendek dalam teks
berbentuk descriptive.
Tujuan Pembelajaran
Diberi dua gambar binatang dengan medium flip card, peserta didik dapat:
 menyebutkan dan melafalkan nama binatang (ikan dan itik) dengan benar
 menyebutkan jumlah binatang
 menyebutkan ciri-ciri binatang tersebut
 membuat kalimat sederhana yang mengandung noun phrase (misalnya, a small blue
fish) dalam kalimat tersebut
 mendeskripsikan secara lisan binatang-binatang tersebut sesuai dengan kosa kata
dan pola kalimat yang telah dilatihkan.
Nama medium: Flip Card
Kartu ini merupakan kartu lipat dua berbentuk bujur sangkar yang berjendela pada
salah satu sisi kartu.
Catatan: Kartu ini dapat pula dikembangkan menjadi flip card lipat tiga berbentuk persegi
panjang.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
19
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
Alat dan bahan





Karton polos (putih atau warna pastel) dengan ketebalan sedang
Gunting atau cutter
Penggaris
Pensil tulis dan berwarna
Potongan gambar/foto
Cara pembuatan Flip Card
 Guntinglah karton dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 30 cm dan lipat menjadi
dua(Gambar 1);
 Buatlah jendela dengan bentuk bulat atau bujur sangkar pada salah satu sisi kartu
(Gambar 2);
 Letakkan jendela di bagian tengah dan guntinglah (Gambar 2);
 Buatlah gambar 4 ekor ikan dengan berbagai warna, dan pastikan seekor ikan terletak
tepat di lubang jendela (Gambar 3);
 Pada sisi kartu lainnya gambarlah 3 ekor itik berwarna-warni dan seekor itik juga
diletakkan di tengah jendela (Gambar 4);
 Ukuran ikan dan atau itik boleh bervariasi (besar, sedang, kecil)
 Berilah habitat binatang tersebut, yaitu air untuk ikan dan rumput untuk itik.
Gambar 1
Gambar 2
20
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
Gambar 3
Gambar 4
Petunjuk praktis penggunaan Flip Card
 Peganglah kartu dalam keadaan tertutup sehingga peserta didik hanya melihat satu
gambar melalui ‘jendela’, misalnya seekor ikan.
 Perkenalkan gambar tersebut dengan bertanya, dan pertanyaan terkait dengan kosa
kata tentang nama binatang, warna, ukuran, ciri-ciri binatang dan sebagainya.
 Modelkan teks deskriptif dengan bercerita menggunakan kalimat deskriptif.
 Instruksikan kepada peserta didik untuk menirukan ceritera bapak/ibu guru.
 Setelah materi terserap, baliklah kartu dengan gambar binatang lainnya (seekor itik).
Fungsi Flip Card
 Sebelum peserta didik mampu mendeskripsikan binatang-binatang tersebut dari segi
ukuran, warna, bentuk, dsb., kartu ini difungsikan untuk mengenalkan konsep jenis
binatangdalam bahasa Inggris.
 Dapat juga diperkenalkan konsep benda tunggal dan jamak.
 Dapat juga diperkenalkan konsep ukuran, warna, bentuk, & habitat
Direktorat Pembinaan SMP 2012
21
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.

Kartu ini dapat pula digunakan untuk melatih membuat kalimat sederhana yang
mengandung adjective phrase.
b. KD 6.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika yang terdapat dalam esei pendek
dalam teks berbentuk recount.
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, dengan bantuan circular card, peserta didik diharapkan
dapat:
 Menyebutkan dan melafalkan penggalan peristiwa yang terpampang di kartu
lingkaran tentang “My Holiday” dengan benar.


Menulis kalimat dengan past tense sesuai penggalan gambar.
Merangkai penggalan-penggalan kalimat tersebut dengan kata-kata penghubung
yang tepat.

Menuliskan ceritera tentang “My Holiday”dengan langkah retorika yang benar.
Nama medium: Circular Card
Kartu ini terdiri dari 2 (dua) kartu berbentuk lingkaran yang disatukan dengan, satu
kartu berisi materi dan kartu lainnya sebagai penutup. Berikut akan dicontohkan pembuatan
circular card untuk pembelajaran klasikal.
Catatan: Kartu ini dapat pula dikembangkan dengan 2 (dua) cara, yaitu kartu ukuran kecil
untuk kelompok kerja kecil dan kartu ukuran besar untuk pembelajaran klasikal.
Alat dan bahan
 Karton polos (putih atau warna pastel) dengan ketebalan sedang
 Gunting atau cutter
 Penggaris
 Pensil tulis dan berwarna
 Potongan gambar/foto
 Potongan ear bud atau pines
Cara pembuatan Circular Card
 Guntinglah 2 lembar karton setebal 3 miliberbentuk lingkaran dengan diameter 60
cm untuk masing-masing karton (Gambar 1);
 Masing-masing karton lingkaran bertelinga yang berfungsi sebagai pegangan apabila
diputar kelak (Gambar 2);
22
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012




Karton lingkaran pertama dibagi menjadi 5 (lima) bagian untuk 5 gambar peristiwa
berbeda. Gambar dapat diperoleh dari guntingan majalah atau kalender, diunduh dari
internet atau menggambar sendiri (Gambar 3);
Karton lingkaran kedua digunting seperlima sebagai jendela (Gambar 3);
Satukan karton lingkaran bergambar dengan karton lingkaran berjendela dengan
pines atau sepotong ear bud yang dilelehkan sedikit. Pastikan karton lingkaran
berjendela bisa diputar (Gambar3);
Letakkan circular card ukuran besar di atas meja.
Catatan: 5 (lima) penggalan gambar yang terpampang di circular card untuk pembelajaran
esei berbentuk teks recount dengan judul “My Holiday”adalah sebagai berikut:





Penggalan gambar 1 adalah situasi pada saat akan berangkat bepergian ke Bali dari
Bandung dengan bus (orientation);
Penggalan gambar 2 adalah situasi pada saat berada di Tanah Lot, Bali (event 1);
Penggalan gambar 3 adalah situasi pada saat berada di Sanur Beach, Bali (event 2);
Penggalan gambar 4 adalah situasi pada saat berada di Kuta Beach, Bali (event 3);
Penggalan gambar 5 adalah situasi pada saat akan pulang dari Bali ke Bandung
dengan pesawat (reorientation).
Petunjuk praktis penggunaan Circular Card



Jika circular card digunakan secara klasikal, letakkan kartu tersebut di atas meja
supaya lebih efisien (Gambar 6).
Putarlah karton berjendela sesuai dengan urutan peristiwa dalam teks recount yang
berjudul “Last Holiday”.
Sambil memutar alat peraga, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengacu pada langkah-langkah retorika sebuah teks recount.
Fungsi Circular Card
 Memperkenalkan kosa kata yang terkandung dalam teks recount.
 Memperkenalkan kalimat bentuk lampau yang terkandung dalam teks recount.

Memperkenalkan langkah-langkah retorika dalam teks recount.
Gambar 1
Direktorat Pembinaan SMP 2012
23
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
Gambar 2
Gambar 3
c. KD 5.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk
procedure dan report dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima.
Tujuan Pembelajaran
Diberi contoh teks berbentuk prosedur, peserta didik dapat:
 Melafalkan kata-kata sulit, yaitu shallow, hold, edge, floating, propel, dan paddling
dalam teks prosedur dengan judul “How to learn to swim” dengan benar dan
berterima.
 Membaca nyaring tahapan dalam teks tersebut dengan benar dan berterima
Nama media: Foam Board with Shuffle Card
Media ini terdiri dari 2 (dua) perangkat, yaitu sebuah papan terbuat dari foam
(warna putih polos atau warna lain sebagai latar) dan sejumlah kartu mini yang ditempelkan
pada papan foam tersebut.
Alat dan bahan
 Sebuah papan foam polos (putih atau warna) berbentuk persegi panjang
24
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
 Karton dengan ketebalan sedang





Gunting atau cutter
Penggaris
Pensil atau spidol berwarna
Perekat atau double tape
Gambar atau foto aktivitas
Cara pembuatan Foam Board with Shuffle Card
 Potonglah foam dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 40 cm untuk dijadikan
papan tempel;
 Atau sediakan papan foam yang sudah jadi;





Carilah gambar atau gambar sendiri rangkaian aktifitas . Dalam contoh judul teks
prosedur adalah “How to Learn to Swim”;
Guntinglah karton dan buatlah 8 potongan karton dengan ukuran panjang 14 cm dan
lebar 4 cm;
Potongan karton tersebut masing-masing berisi penggalan kalimat yang akan
dilatihkan (Lihat gambar pada catatan);
Tempelkan setiap penggalan kartu kalimatpada papan foam di samping gambar
aktifitas yang sesuai. Ukuran kartu gambar aktifitas 12,5 cm x 12,5 cm;
Di bawah ini adalah contoh papan foam yang berisi kartu gambar aktifitas dan kartu
penggalan kalimat tentang “How to Learn to Swim”.
Catatan: Ukuran papan foam dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pada papan ini
dicontohkan 8 (delapan) penggalan kalimat yang terpampang di foam board with shuffle card
untuk pembelajaran teks prosedur dengan judul “How to Learn to Swim”sebagai berikut:
 Kartu 1: Stay in the shallow end of the pool
 Kartu 2: and put your head under water
Direktorat Pembinaan SMP 2012
25
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
 Kartu 3: Hold onto the edge of the pool





Kartu 4: and hold your breath as you practice floating
Kartu 5: Practice using your arms
Kartu 6: to propel yourself through water
Kartu 7: Stay close to the edge of the pool
Kartu 8: as you practice floating and paddling
Stay in the shallow end
of the pool,
and put your head
under the water
Hold onto the edge
of the pool,
and hold your breath
as your practice floating
Practice using your arms,
to propel yourself
through the water
26
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
Stay close to the edge
Of the pool,
as you practice floating
and paddling
Petunjuk praktis penggunaan Foam Board with Shuffle Card
 Gantunglah papan foam di suatu tempat yang memungkinkan semua peserta didik dapat
melihat;
 Tempelkan penggalan kalimat demi penggalan kalimat sesuai gambar dan bacalah
keras sebagai model sebelum peserta didik menirukan;
 Untuk mengulang, kartu penggalan kalimat bisa dilepas dan dikocok (shuffle);
 Untuk menempelkan kembali pada papan, peserta didik diinstruksikan untuk menyusun
kembali kartu-kartu tersebut dan menempelkan kembali di papan dan peserta didik bisa
membaca nyaring sekali lagi tanpa bantuan guru sebagai model.
Fungsi Foam Board with Shuffle Card
 Melafalkan kata-kata sulit, yaitu shallow, hold, edge, floating, propel, dan paddling
dalam teks prosedur dengan judul “How to learn to swim” dengan benar dan berterima.
 Membaca nyaring penggalan kalimat demi penggalan kalimat sesuai gambar dalam teks
prosedur tersebut dengan benar dan berterima.
 Pada saat membaca nyaring, peserta didik secara tidak langsung diperkenalkan pada
langkah-langkah retorika sebuah teks prosedur.
B. Optimalisasi Media yang Ada di Sekolah
Kadangkala sekolah telah berusaha untuk melengkapi kebutuhan para peserta didik
dengan fasilitas untuk memperlancar proses pembelajaran, misalnya sekolah menyediakan
tape recorder atau bahkan membangun laboratorium bahasa untuk proses pembelajaran
bahasa Inggris. Akan tetapi seringkali fasilitas yang telah tersedia kurang dimanfaatkan
secara optimal karena adanya berbagai kendala seperti kurang tersedianya perangkat lunak
berupa bahan ajar. Untuk itu, perlu kiranya guru yang bersangkutan mengidentikasi berbagai
media pembelajaran yang ada di sekolah dengan memanfaatkan tabel identikasi berikut (lihat
contoh pengisian). Setelah teridentifikasi, selanjutnya guru serumpun (semua guru bahasa
Direktorat Pembinaan SMP 2012
27
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
Inggris) di sekolah tersebut berupaya untuk mengembangkan bahan ajar yang diperlukan
dalam forum guru secara terjadwal.
1.
Identifikasi Media yang Tersedia di Sekolah
No.
Nama Media
1.
Audio Cassette/ Tape
1
Recorder
2.
3.
Video Recorder
Jumlah
1
Frekuensi
Penggunaan
Kendala Pemanfaatan
Media
sekali
seminggu
materi yang
bervariasi
sekali
CD
seminggu
petunjuk hilang
kurang
terbatas
Language Laboratory 1
sekali per 2 materi hanya
minggu
latihan pelafalan
4.
........
........
........
........
5.
........
........
........
........
dan
untuk
5.
Media yang Teridentikasi di Sekolah
Setelah diindentifisikasi ternyata, misalnya sekolah memiliki fasilitas pendukung
proses pembelajaran bahasa Inggris sebagai berikut:
a. Nama media: Audio Cassette/ Tape Recorder
Apabila media ini tersedia di sekolah dan guru akan memanfaatkannya, perhatikan
hal-hal berikut:
 Pilihlah lokasi penempatan audio cassette/tape recorder yang tepat agar semua
peserta didik dapat mendengarnya dengan baik.
 Sesuaikan volume dari audio cassette/tape recorder sedemikian rupa sampai
mendapatkan hasil yang paling berkualitas.
 Jika diperlukan, pasanglah alat pengeras suara yang bagus.
Sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan bahan-bahan rekaman tertentu,
pastikan isinya sesuai dengan yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi tertentu.Tabel
berikut dapat dipakai sebagai panduan dalam memilih bahan rekaman.
Aspek yang harus
dipertimbangkan
Ya/Tidak
Keterangan
• kejelasan bahan rekaman
• kesesuaian tingkat kesulitan isi
• kemudahan pemakaian
28
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
• kesertaan bahan cetak
• kualitas kebahasaan
• kesesuaian isi
• keberterimaan secara kultur
budaya
• keberagaman model penutur
• kemenarikan
Fungsi media pembelajaran ini adalah untuk melakukan kegiatan-kegiatan, dengan
bahan rekaman yang sudah dipilih, adalah sebagai berikut.
 Drilling: peserta didik mendengarkan dan menirukan bahan rekaman tersebut.
 Role-playing: peserta didik memainkan peran dari contoh percakapan yang telah
didengarkan.
 Oral-responding: peserta didik mendengarkan bahan rekaman, kemudian memberikan
respon secara lisan.
 Comprehending: peserta didik mendengarkan bahan rekaman, kemudian menjawab
berbagai macam pertanyaan pemahaman, baik yang bersifat umum maupun rinci,
yang berhubungan dengan isi bahan rekaman.
Apabila bahan rekaman terbatas dan peserta didik masih membutuhkan latihan,
guru dapat memperbanyak bahan ajar dengan berbagai cara, antara lain: mengunduhbahan
ajar yang sesuai dari internet atau memilih bahan ajar yang dibutuhkan dan merekamnya
sendiri. Jika pelafalan guru kurang memadai, guru dapat meminta peserta didik yang
mumpuni untuk direkam suaranya.
b. Nama media: Video Recorder
Apabila media ini tersedia di sekolah, guru dapat memanfaatkannya dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
Video Recorder
Direktorat Pembinaan SMP 2012
29
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
Video merupakan alat teknologi yang dapat membawa dunia luar ke dalam ruang
kelas. Melalui video, guru dapat melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti berikut:




memutar video clips yang direkam oleh peserta didik ketika mereka melakukan
liburan atau perjalanan;
pada saat video clips diputar, peserta didik menceritakan serangkaian kejadian yang
dialaminya (recounting);
peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab seputar kejadian yang terekam dalam
video clips;
peserta didik ditugasi untuk menuliskan pengalaman serupa yang pernah dialami
dalam bentuk buku harian atau jurnal.
Dengan kata lain, jika bahan ajar tidak tersedia atau persediaan terbatas, hasil
rekaman peserta didikpun dapat dimanfaatkan.
c. Nama media: Laboratorium Bahasa
Language Lab
Laboratorium bahasa merupakan salah satu fasilitas yang mungkin disediakan
sekolah. Ketika memanfaatkan laboratorium bahasa, guru diharapkan memperhatikan hal-hal
berikut.



Pastikan bahwa peserta didik dapat mengoperasikan alat yang digunakan dan dapat
menelusuri kembali bagian yang terlewatkan.
Beri peserta didik kesempatan untuk menyesuaikan materi dengan tingkat
kemampuan dan kecepatannya.
Pastikan untuk tidak terlalu sering melakukan interupsi pada saat peserta didik
sedang bekerja, karena guru bertugas sebagai fasilitator.
Tugas guru sebagai fasilitator dalam laboratorium bahasa di antaranya adalah:
30
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012





mengatur tata letak laboratorium, dan memberikan solusi ketika peralatan tidak
berfungsi;
memberikan instruksi tugas yang jelas sebelum peserta didik bekerja secara
mandiri;
memantau seluruh kelas, dan memberikan bantuan kepada mereka yang
menghadapi kesulitan selama mengerjakan tugas;
menghentikan kegiatan ketika seluruh kelas menghadapi kesulitan dan
memberikan penjelasan ulang; dan
mengakhiri pembelajaran di laboratorium dengan cara seperti halnya
mengakhiri pembelajaran di kelas.
Apabila bahan ajar untuk laboratorium terbatas, guru disarankan untuk
mengunduh bahan ajar yang sesuai dari internet.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
31
Melayani semua anak usia sekolah dengan amanah.
BAB IV: PENUTUP
Pada prinsipnya pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran untuk
kebutuhan proses pembelajaran di kelas tergantung pada kemauan, keterampilan, dan
kreativitas guru sebagai fasilitator dan manajer di kelas. Tugas guru adalah memfasilitasi
peserta didik agar mereka dapat dengan mudah menyerap apa yang dipelajarinya tanpa ada
perasaan tertekan, salah satunya dengan bantuan media pembelajaran. Media pembelajaran
dapat dikembangkan sendiri atau media yang sudah tersedia dimanfaatkan seoptimal
mungkin.
32
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Bahan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP 2012
DAFTAR PUSTAKA
Dale, E. 1969, Audio Visual Methods in Teaching. Nabu Press.
Gerlach, V. dan Ely, D.P.1992. Teaching and Media a Systematic Approach. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
Heinnich, R.M. Molenda dan Russell. 1982. Instructional Media. Toronto: John Wiley &
Sons, Inc.
IICBA. 2011. Better School: Resource Materials for School Head in Africa. Tersedia:
http://library.unesco-iicba.org. [25 Oktober 2011].
Kemp, Jarrol E. (1994). Proses perancangan pengajaran. (Terjemahan Asril Marjohan).
Bandung : Penerbit ITB. (Buku asli diterbitkan tahun 1985).
Kusuma, W. 2009. Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia:
grafika.com/pengertian-media-pembelajaran. [25 Oktober 2011].
http://media-
Nur, Mohamad. 2000. Media Pengajaran dan Teknologi Untuk Pembelajaran. Makalah tidak
diterbitkan. Surabaya: UNESA.
____________, 2001, Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Makalah tidak diterbitkan.
____________, 2009, Studi tentang Penalaran Formal Siswa SMP Al-Hikmah Surabaya,
Laporan Penelitian.Tidak Diterbitkan. Surabaya:SMP Al-Hikmah.
Rachmajanti, S. 2007. Media Pembelajaran
Sederhana Bahasa Inggris. Makalah
tidak diterbitkan. Malang: Univerversitas negeri Malang.
Rumampunk, D. B. 1992. Media Instruksional IPS, Jakarta: Depdikbud
Scott, W.A. dan Ytreberg, L.H. 1990. Teaching English to Children. London: Longman.
Supardjo dan Andayani, R.D. 2003. Penggunaan Media dalam PembelajaranBahasa Inggris.
Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
---------------------Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen.
---------------------Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
---------------------Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Direktorat Pembinaan SMP 2012
33
Download