sistem informasi geografis - Universitas Dehasen Bengkulu

advertisement
Hari Aspriyono, S.Kom
Teknik Informatika
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
Nama
E-Mail
Hp
: Hari Aspriyono, S.Kom
: [email protected]
: 081373297985
Absen
Tugas
UTS
UAS
:
:
:
:
Total : 100%
10%
20%
30%
40%
Materi Pengantar:
1. Peta
2. Sistem Informasi
3. Sistem Database
4. Sistem Informasi Geografis
Peta merupakan penyajian geografis dari
permukaan bumi dalam skala tertentu dan
digambarkan pada bidang datar melalui
sistem proyeksi peta dengan menggunakan
simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan
dari objek-objek spasial di permukaan
bumi.
Peta yang baik :
1. Tidak membingungkan
2. Mudah dimengerti dan ditangkap maknanya
3. Memberikan gambaran sebenarnya
Fungsi:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat
dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi)
2. Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan
jarak-jarak di atas permukaan bumi)
3. Memperlihatkan bentuk (misal bentuk benua, negara dan lainlain)
4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah
dan menyajikan di atas peta (termasuk penggunaan simbolsimbol sebagai wakil dari data-data tersebut)
Tujuan:
1. Sebagai alat komunikasi informasi ruang
2. Menyimpan informasi
3. Membantu dalam suatu desain (seperti jalan dll)
4. Untuk analisis data spasial, seperti perhitungan volume dll)
Macam-Macam Peta ditinjau dari 4 segi:
Segi Jenis:
1. Peta Foto (dihasilkan dari foto udara yang dilengkapi
dengan garis kontur nama dan legenda)
2. Peta Garis (peta yang menyajikan detail alam dan buatan
manusia dalam bentuk titik, garis dan luasan.
Segi Skala:
1.
Peta skala besar (1:50.000 atau lebih besar 1:25.000)
2.
Peta Skala Kecil (1:500.000 atau lebih kecil lagi)
Segi Fungsi:
1.
Peta Umum
2.
Peta Tematik
3.
Kart ( untuk keperluan navigasi)
Segi Maksud dan Tujuan:
Banyak sekali seperti peta tanah, peta geologi, peta
kependudukan, peta ekonomi, peta politik dll.
Data Geografis
1. Titik (Point), untuk
mewakili data pada
posisi, misalnya
melambangkan menara,
tugu, posisi ibu kota
suatu daerah dll.
2. Garis (line), untuk
pengolahan data yang
berbentuk garis seperti
sungai, jaringan, jalan
dll.
3. Luasan (polygon), untuk
mengolah data yang
berbentuk luasan
seperti penggunaan
tanah, danau dll.
Proyeksi Peta
Merupakan teknik yang digunakan untuk menggambarkan
sebagaian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang
secara kasar berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi
dengan distorsi seminimal mungkin.
Secara sederhana proyeksi peta dapat didefinisikan usaha
mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang
datar dengan persyaratan sebagai berikut:
• Bentuk (sudut dan arah) yang diubah harus tetap sama.
• Luas permukaan yang diubah harus memperhitungkan
skala (proyeksi ekuivalen)
• Jarak antara satu titik dengan titik yang lain diatas
permukaan yang diubah harus tetap memperhitungkan
skala (proyeksi ekuidistan)
Proyeksi-proyeksi yang sudah ada
sekarang dapat dikelompokkan
menurut jenis-jenis berikut:
Menurut Bidang Proyeksi:
1. Proyeksi azimuthal,
menggunakan bidang datar
sebagai bidang proyeksi
(planar)
2. Proyeksi Kerucut (conical),
menggunakan kerucut (dapat
didatarkan tanpa mengalami
perubahan dan kerusakan)
sebagai bidang proyeksi.
3. Proyeksi silinder (cylindrical)
menggunakan silinder (dapat
didatarkan tanpa mengalami
perubahan dan kerusakan)
sebagai bidang proyeksi.
Proyeksi Menurut Kedudukan Garis karakteristik:
1. Proyeksi normal (garis karakteristik berimpit
dengna sumbu bumi.
2. Proyeksi Miring (garis membentuk sudut
terhadap sumbu bumi.
3. Proyeksi transversal atau ekuatorial, garis tegak
lurus dengan sumbu bumi.
Proyeksi menurut ciri-ciri asli yang tetap
dipertahankan:
1. Proyeksi ekuidistan (jarak di atas peta sama
dengan jarak di permukaan bumi)
2. Proyeksi konform
3. Proyeksi ekuivalen
Kartografi adalah seni atau ilmu dan teknik
pembuatan peta. Tujuannya adalah untuk
memudahkan penyampaian informasi, sehingga
peta yang telah dibuat dapat dimanfaatkan
secara maksimal.
1. Simbolisasi
2. Tata Warna
3. Lettering dan Penempatan Nama
Simbolisasi
Berdasarkan Ciri-ciri
(titik, garis dan area)
Berdasarkan Bentuknya:
1. Piktorial (gambar
simbol)
2. Simbo geometrika
atau abstrak simbol
(simbol dengan bentuk
yang teratur seperti
lingkaran, segitiga dll)
3. Simbol huruf atau
angka (misal: H
=Hospital)
Tata Warna
Warna pada peta digunakan untuk 3 hal yaitu:
1. Membedakan (laut:biru, perkampungan:hital
dll)
2. Tingkatan kualitas dan kuantitas (gradasi) 
misal perbedaan curah hujan dll.
3. Keindahan
Lettering dan Penempatan Nama
Beberapa yang perlu diperhatikan:
1. Corak dan macam huruf
2. Bentuk huruf
3. Ukuran huruf
4. Kontras
5. Penempatan nama atau huruf (harus teratur,
dapat memberikan keterangan, bebas satu
dengan yang lain, pemilihan huruf yang
tepat)
Komponen Dasar Peta:
1. Isi (berisi lapisan-lapisan data (layer) pada peta)
2. Skala (skala numeris, grafis dan verbal)
3. Simbol Arah
4. Legenda atau keterangan (menjelasakan makna dari simbolsimbol yang ada pada peta)
5. Sumber/Keterangan riwayat
Komponen Lainnya:
1. Judul
2. Proyeksi
3. Kartografer/Pembuat Peta
4. Waktu Pembuatan
5. Sistem Grid dan Koordinat
6. Inset (overview map), Indeks dan Petunjuk Letak.
7. Nomor Lembar Peta
8. Garis Referensi Geografis
9. Border
Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling
berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam
kesatuan variabel atau komponen.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkelompok dan bekerjasama
untuk melakukan kegiatan pencapaian sasaran tertentu.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam konsep sistem informasi geografis, sistem yang
dimaksud adalah sistem berbasia komputer yang terdiri dari:
1.
Software
2.
Hardware
3.
Manusia (SDM)
4.
Database (DBMS)
5.
Dokumentasi
6.
Prosedur
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem Database didefinisikan sebagai suatu sistem
yang terdiri dari kumpulan file/tabel yang saling
berhubungan (dalam sebuah database pada sebuah
sistem komputer) dan kumpulan program (sistem
manajemen database) yang memungkinkan
beberapa pemakai dan atau program lain untuk
mengakses dan memanipulasi file/tabel tersebut.
3 fitur penting yaitu : Accessibility, Generality,
Flexibility
SIG adalah sistem informasi khusus yang mengelola
data yang memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan).
SIG adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi bereferensi
geografis, misal data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database.
Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa
Inggeris lebih dikenal dengan Geographic
Information System, adalah suatu sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk mengolah dan
menyimpan data atau informasi yang bereferensi
Geografis.
Aplikasi SIG terlibat dalam berbagai disiplin
ilmu :
1. Pemetaan tanah dan pemetaan prasarana
kota.
2. Pemetaan kartografi dan peta tematik
3. Ukuran tanah dan fotogrametri
4. Penginderaan jauh dan analisa citra
5. Ilmu komputer
6. Perencanaan wilayah
7. Ilmu tanah
8. Geografi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Input : pada tahap memasukkan data perlu data spasial
dan atau atribut dari berbagai sumber data.
Manipulasi : proses editing terhadap data yang telah
masuk untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai
dengan sistem yang akan dibuat.
Manajemen Data: menyimpan, mengorganisasi, mengelola,
dan menganalisis data kedalam sistem penyimpanan
permanen, seperti sistem file server atau database server.
Query: metode pencarian informasi untuk menjawab
pertanyaan pengguna SIG. Contoh informasi yang
dibutuhkan adalah: (jenis tanah, jumlah kelurahan, daerah
untuk pemukiman baru, desa dengna curah hujan sangat
tinggi).
Analisis: (analisis spasial dan atribut)
Visualisasi (Data Output) : penyajian hasil informasi baru
atau database yang ada baik soft atau hard copy.
Data digital geografis
dibagi menjadi 2 yaitu
Data Spasial dan Data
Atribut/Tabular.
1.
Data Spasial 
menyimpan
kenampakankenampakan
permukaan bumi,
seperti jalan, sungai,
pemukiman dll. Terdiri
dari 2 yaitu Data Vektor
dan Data Raster.
Model Data Vektor:
1. Data titik (node/point) merupakan sepasang
koordinat (x,y) tanpa dimensi.
2. Data Garis (Arc/Line) merupakan pasangan
koordinat yang memilik tiitk awal dan titik
akhir.
3. Data Luasan/Area (polygon), titik awal sama
dengan titik akhir memiliki koordinat sama.
4. Data Permukaan (Surface) merupakan suatu
area dengan besaran (X,Y,Z) berdimensi 3.
Model Data Raster merupakan data yang sangat
sederhana dimana setiap informasi disimpan
dalam petak-petak bujur sangkar (grid) yang
membentuk sebuah bidang. Petak-petak bujur
sangkar tersebut disebut dengan pixel (picture
element).
Data Tabular/Atribut
Data ini menyimpan atributdari kenampakankenampakan permukaan bumi, seperti tanah
yang memiliki atribut tekstur, kedalaman,
struktur, pH, dan lain-lain.
Data tabular tersimpan dalam bentuk baris
(record) dan kolom (field).
Database yang digunakan untuk membangun
SIG sering disebut dengan geodatabase
(geographic database).
Beberapa fasilitas geodatabase:
1. Mempu menangani tipe data yang beragam
2. Menggunakan aturan relasional yang sudah
baku, seperti pembuatan relasi antar tipe
data, topologi, jaringan geometik dan lainlain.
3. Mampu mengakses data geografis yang
besar, baik yang disimpan dalam bentuk
berkas maupun dalam sebuah DBMS.
Contoh Data Layer pada SIG
Geodatabase yang didukung ESRI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Data geografis yang tersimpan memiliki
keseragaman data.
Proses entry dan editing data menjadi lebih
akurat.
Data-data ditampilkan secara lebih dinamis.
Hasil peta yang lebih baik akan terbentuk.
Bentuk dari tiap fitur didefinisikan lebih baik.
Banyak user dapat melakukan proses editing
secara simultan.
Ada dua jenis geodatabase yaitu : personal
geodatabase (single user) dan enterprise
geodatabase (multi user).
1.
2.
3.
Sumber kesalahan yang jelas (Obvious Sources Of
Errors) yaitu umur data, luasan daerah sebagian
atau lengkap, skala, kerapatan pengamatan,
relevansi, format, aksesibilitas, biaya.
Kesalahan yang bersumber pada variasi alamiah
(Natural Variation) dan pada sumber pengukuran
aslinya yaitu ketelitian posisi, ketelitian isi,
variasi yang ada dalam data (data entry, observer
bias, natural variation)
Kesalahan yang terjadi karena proses yaitu
kesalahan numeris komputer, kekeliruan dalam
analisis topologi, masalah klasifikasi dan
generalisasi.
Riyanto, Prilnali Eka Putra, Hendi Indelarko,
2009, Pengembangan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis Berbasis Desktop dan
Web, Yogyakarta: GavaMedia
Terima Kasih
Sampai Ketemu di Pertemuan Berikutnya...
Download