ANALISIS NARASI FILM “MY NAME IS KHAN” DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTARAGAMA DAN BUDAYA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh: Mega Nur Fitriana NIM: 109051000238 JURUSAN KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 i ii ABSTRAK Nama : Mega Nur Fitriana Judul Skripsi : Analisis Narasi Film My Name Is Khan dalam Perspektif Komunikasi Antaragama dan Budaya Karya film adalah ciptaan yang sangat imajinatif, baik lisan maupun setiap adegannya. Sebagai media komunikasi, film adalah salah satu bentuk karya yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau nilai dari suatu karya. Kebenaran dalam karya seni adalah kebenaran yang dianggap ideal oleh pengarangnya. Hal inilah yang menjadikan penulis ingin mengetahui elemen apa saja yang membuat sebuah film dapat dengan efektif menyampaikan informasi di dalamnya, khususnya mengenai analisis narasi. Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan: Bagaimana pesan KAB dinarasikan di dalam film “My Name Is Khan” berdasarkan konsep analisis narasi Tvzetan Todorov? Adapun pertanyaan minornya adalah: Bagaimana analisis alur narasi menurut awal cerita film „My Name Is Khan’ dikaitkan dengan KAB? Bagaimana analisis narasi berdasarkan alur tengah cerita film „My Name Is Khan’ dikaitkan dengan KAB? Bagaimana analisis narasi berdasarkan alur akhir cerita film „My Name Is Khan’ dikaitkan dengan KAB? Pesan KAB lebih banyak dinarasikan pengarang dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan kejadian atau peristiwa yang dialami. Bahasa narasi digunakan dengan lugas dan sesekali menggunakan perumpamaan. Nilai komunikasi antaragama dan budaya yang terdapat dalam film ini mengenai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Model analisis yang digunakan oleh penelitian adalah model Tvzetan Todorov. Akan tetapi, ada beberapa paparan karakter tokoh-tokoh model Vladimir Propp. Menurut peneliti narasi tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata. Inti analisis narasi adalah menggabungkan dua dimensi narasi yaitu tokoh dan alur kedalam satu kesatuan analisis. Metodologi penelitian yang digunakan skripsi ini adalah kualitatif melalui analisis narasi yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai analisis komunikasi antaragama dan budaya pada alur permulaan, pertengahan, dan akhir cerita. Teori KAB menurut Joseph A. DeVito, yaitu: Komunikasi antaretnis yang berbeda, komunikasi antarkelompok agama yang berbeda, komunikasi antarsubkultur yang berbeda, komunikasi antara suatu subkultur dan kultur yang berbeda, dan komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda. Tokoh-tokoh yang ada dalam film My Name Is Khan adalah Rizvan Khan dan Mandira. Mereka sebagai tokoh utama. Alur yang diceritakan dalam film My Name Is Khan menggunakan alur maju dan alur mundur. Namun, lebih banyak menggunakan alur maju. Narasi pesan komunikasi antaragama dan budaya pada film My Name Is Khan adalah suatu kajian dan informasi. Penulis mendeskripsikan dan menjabarkan ujaran-ujaran melalui paparan cerita yang mengandung pesan-pesan komunikasi antaragama dan budaya. Kata kunci: analisis narasi, komunikasi, tokoh, alur, dan budaya. iii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan puji serta syukur yang tak terhenti kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat iman, sehingga memberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan dan hambatan dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan segala usaha dan doa, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan karya ini dengan baik. Ini semua berkat arahan, bantuan, petunjuk serta motivasi yang mereka berikan kepada penulis. Tanpa mereka, dengan keterbatasan yang penulis miliki, maka sulit hidayah Allah SWT ini dapat terwujud. Untuk itu, terimakasih kepada orang tua yang penulis sayangi H. Suroso (Papa) dan Hidayat Yuni Praptomo, MM, (Bapak), Mama yang penulis sayangi Hj. Janiah (Mama) dan Ibu Susi (Ibu), beserta Nenekku tersayang Hj. Masanih dan juga Adik-adik penulis tersayang Anggita Wulandari AM, Keb, Ihsani Robby Wibowo, M. Raihan Naufal, yang selalu memberikan do‟a maupun dukungan dan juga memberi semangat kepada penulis setiap harinya. Terima kasih juga disampaikan kepada: 1. Prof. Andi Faisal Bakti, Ph. D, MA, Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan inspirasinya dan do‟a yang sangat berharga, dan juga penuh dengan kesabaran. Beliau mau membaca berkali-kali teks ini. iv 2. Dr. Arief Subhan, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Dr. Suparto, M.Ed. Wakil Dekan I; Drs. Jumroni, M.Si. Wakil Dekan II; Drs. Sunandar, M.Ag. Wakil Dekan III. 3. Rachmat Baihaky, MA, Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA, sekretaris jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam. 4. Bapak Fauzun Jamal, Lc, Pembimbing Akademik KPI G 2009 yang selalu menyempatkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mendengar keluh kesah kami dan memberikan pengarahan dari semester satu hingga saat ini. 5. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis. 6. Pimpinan beserta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu ramah melayano kebutuhan literatur. 7. Pimpinan beserta staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta, yang banyak memberikan bantuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa. 8. Adikku tersayang Andi Camil Batie yang membantu menemukan Inggris skrip film ini. Dan juga Miss. Isabelle, yang selalu menyuruh menyiapkan makanan ketika bimbingan berlangsung dan mendorong penulis belajar Bahasa Inggris. v 9. Dosen sekaligus kakak untukku, ka Ana Sabhana Azmy yang selalu memberikan do‟a dan support untuk penulis. 10. Tante dan Om penulis, Baba Nunung, Baba Awih, Baba Juki, Baba Uur, Mama Rom, Budhe Paike, Cing Nisa, Tante Riri, Budhe Tuti, Tante Nining, Tante Dini, Tante Ria, dan Om Wiwied, Mama Yeni, Bunda Kuki, yang selalu memberi motivasi. 11. Sepupuku tersayang Fitri Amaliyah, Nurul, Tia, Hana, Fahri, Reza, Azis, Nanda, Kai, Purity, Unique, Shifa, Dipta, dan Mas Qkie, yang senantiasa menanyakan kapan penulis selesai. 12. Sahabatku Bolang Lovers, Aisyah Nuraeni, Taufik Halily, Isra Makkiyah, dan Khoirunnisyah, yang selalu menemani dalam keadaan galau. 13. Teman-Teman dekatku, Hidayati Nur Fajrina, dr. Fatimah Azzahra, Rima Suciyani, Aini, Sri, Dhidi, Kiki, Bushairi, Hendra Waluyo, Ka Gilang, Sherly Liyana Lacuba, Kadek, Shita, Dea, Mba puput, dan Feby yang menghibur penulis ketika kesepian. 14. Sahabatku Abdie Arzuq, Zhi, Anggi, Qonit, Lia, Uyuy, Santi, Iin, Astri, dan Hani, yang selalu memberikan do‟a tulusnya kepada penulis. 15. Sahabat KKN Sukses Farhan, Dahlia, Ani, Rizal, Nani, Yuli, Aida, Faizah, Deni, Ridwan, Zaky, Husen, Erik, Dogol, dan Noufal, yang menjalin keakraban selama di lokasi. 16. Teman kuliah penulis terutama KPI G 2009, dan KPI angkatan 2009 tanpa terkecuali, mudah-mudahan tidak mengurangi rasa cinta dan sayang penulis terhadap kawan-kawan semuanya. Yang spesial Syihab, Dewi, Wulan, Fitri, Semyanka, Wini, Puni, Lina, Agni, Agus, Iskandar, Arief, vi Surya, Hakim, Saipul, Mursanih, Ovi, Ade, Yono, Soleh, Tata, Faisal, Rayando, Rijal, Nida, Aisyah, Isti, Andri, Nisa, dan semua teman penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga kita menjadi orang-orangorang yang sukses di masa depan. Amiin… !!! Pada akhirnya, tiada yang sempurna kecuali kesempurnaan itu milik Allah. Tentu banyak sekali kekurangan dalam penelitian ini, namun kekurangan itu suatu saat bisa diperbaiki di kemudian hari. Sehingga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Jakarta, 23 Januari 2014 Mega Nur Fitriana vii DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB1: PENDAHULUAN .................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 8 D. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 11 E. Bingkai Teori dan Metodologi Penelitian ...............................................12 F. Sistematika Penulisan ...............................................................................16 BAB II: TINJAUAN TEORITIS .................................................................... 18 A. Teori Narasi ........................................................................................... 18 B. Tinjauan Umum tentang Film................................................................. 23 C. Komunikasi Antaragama dan Antarbudaya .......................................... 29 D. Kesukaran Memahiri Komunikasi Antarbudaya ................................... 31 E. Bentuk-bentuk Komunikasi Antarbudaya ............................................. 32 F. Pelaku Kebudayaan ............................................................................... 32 G. Hubungan Antaragama .......................................................................... 35 BAB III: GAMBARAN UMUM FILM „MY NAME IS KHAN‟.................. 42 A. Sekilas Cerita tentang Islam dalam Film ‘My Name Is Khan’............... 42 B. Produksi Film „My Name Is Khan‟........................................................ 44 C. Sinopsis Film „My Name Is Khan‟......................................................... 49 D. Tanggapan Terhadap Film „My Name Is Khan’.................................... 53 viii BAB IV: ANALISIS NARASI TERHADAP FILM “MY NAME IS KHAN” DALAM PERSPEKTIF KAB ......................................................................... 56 A. Pandangan KAB terhadap Analisis Alur Awal Cerita Film My Name Is Khan ........................................................................................................ 56 B. Pandangan KAB terhadap Analisis Alur Tengah Cerita Film My Name Is Khan ........................................................................................................ 74 C. Pandangan KAB terhadap Analisis Alur Akhir Cerita Film My Name Is Khan ........................................................................................................ 95 D. Diskusi: KAB dalam Pesan Islam di dalam Film My Name is Khan ................................................................................................................ 106 BAB V: PENUTUP ..................................................................................... 110 A. Kesimpulan ........................................................................................... 110 B. Saran-saran ............................................................................................ 113 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................114 LAMPIRAN .....................................................................................................117 ix BAB 1 PENDAHULUAN A . Latar Belakang Masalah Komunikasi memainkan peran krusial dalam interaksi antarmanusia. Sebagian berpendapat, bahwa media massa dapat dilihat sebagai sarana mencari keuntungan semata demi memperoleh komersialisme.1 Oleh karena itu, mereka juga akan membuat program acara yang dapat menjaring banyak pemasang modal untuk mendukung suksesnya sebuah acara. Namun, iklan yang disajikan cenderung tidak memiliki nilai positif, karena mereka lebih mengutamakan keuntungan atau profit. Selain koran, tabloid, radio dan televisi, film tidak hanya menjadi sarana hiburan, seni, ataupun bisnis semata. Namun, film juga bisa menjadi bagian dari komunikasi. Bahkan merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang menyampaikan pesan dengan menggunakan audio dan visual. Film dapat menggambarkan dan merefleksikan realitas kehidupan manusia. Selain dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan secara satu arah, film juga dapat memberikan efek komunikasi yang sangat besar. Meskipun komunikasi satu arah tidak memberikan efek secara langsung, namun film dapat memberikan efek yang sangat mendalam terhadap penonton. Apa yang diproduksi oleh media (film) 1 Gill Branston and Roy Stafford. 2003. The Media Student‟s Book (London and New York: Routledge), h. 56-57. 1 dalam hal ini merupakan representasi realitas sosial yang merupakan jendela untuk memahami seperti apa realitas itu dan bagaimana ia bekerja. Sadar akan kemampuan potensi media film dalam konstruksi pesan, akhirakhir ini di Indonesia muncul film yang bernuansa dakwah atau paling tidak film tersebut bergenre Islami. Pesan dakwah merupakan pesan agama yang universal. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa dakwah merupakan proses yang berjalan (makro proses) dan holistik.2 Inilah yang menjadikan film bisa lebih menarik dan berkesan ketimbang media komunikasi massa lainnya. Adanya sistem cerita di dalamnya dan bagaimana kisah, pesan-pesan, intrik dan realitas dikemas di dalam film itulah yang menjadikannya menarik dan berkesan. Penonton tidak akan mudah bosan menyaksikan film yang dikemas dengan alur cerita yang baik dan menarik. Tentu saja, dengan berbagi keunggulan dan keunikan dari media film tersebut, pesan yang ada dalam film akan lebih mudah diterima dan tersampaikan maknanya. Film sebagai media komunikasi massa, tentu saja merupakan media untuk menyampaikan isi pesan kepada khalayak dengan cara menyaksikannya dengan seksama. Dengan menyaksikan itulah, kita dapat menerima pesan yang terkandung di dalamnya. Film telah digunakan sebagai media penyampaian pesan moral, keagamaan, dan juga kritik sosial. Atau dalam beberapa kasus, film juga dapat menjadi media propaganda. Film juga sebagai sarana penyampaian pesan kultural, bila di dalam film tersebut disisipkan materi pesan dan nasihat kultural 2 Andi Faisal Bakti, Communication and Family planning in Islam in Indonesia: South Sulawesi Muslim Perceptions of global Development Program (Jakarta: INIS, 2004), h. 80-81. 2 yang terkandung di dalamnya. Biasanya nasihat itu, divisualisasikan dalam alur cerita berupa kejadian dalam film ataupun dialog tokoh kultural dalam film. Begitu juga dalam penyampaian pesan agama, propaganda atau kritik sosial, pesan divisualisasikan dalam adegan-adegan visual ataupun suara dalam film. Namun, terkadang makna yang terkandung dalam film tersebut kurang disadari oleh para penonton pada umumnya. Mengenai makna, Devito mengatakan, “Isyarat mempunyai kebebasan makna (arbitrary); mereka tidak memiliki karakteristik atau sifat dari benda atau hal yang mereka gambarkan, suatu kata memiliki arti atau makna yang mereka gambarkan, karena kitalah yang secara bebas menentukan arti atau maknanya.”3 Salah satu film yang menarik dikaji karena muatannya sebagai pesan kultural, moral dan kritik sosial ialah film “My Name Is Khan” dan secara mengagetkan memecahkan rekor box office. Dengan biaya produksi sekitar Rp. 110 miliar, dalam waktu sepekan saja penjualan karcis sudah mencapai Rp. 185 miliar. Film tersebut diproduksi oleh Dharma Productions, bekerjasama dengan Red Chillies Entertainment dan didistribusikan oleh Fox Star Studios. Film ini dirilis di Mumbai, kota utama dan pusat perfilman India. Film ini disutradarai oleh Karan Johar, beliau adalah sutradara film, produser, dan selebriti India. Karan Johar berasal dari Mumbai, Maharashtra, India. Beliau juga yang membuat dan memproduksi film-film terkenal, salah satunya adalah Film “Kuch-Kuch Hotahai.” Mereka kembali bekerja sama dengan Shahrukh Khan sebagai bintang 3 Joseph A. Devito, Komunikasi AntarManusia (Tangerang Selatan: KARISMA Publishing Group, 2011), h. 131. 3 utama film tersebut, memerankan Rizvan Khan, seorang muslim India yang memerankan seseorang yang mengidap sindrom asperger, bagian dari spektrum autis, sehingga sulit berkomunikasi dalam pergaulan sosial.4 Pada tanggal 9/112001 pada pukul 08:46 pagi waktu New York tiba-tiba sebuah pesawat American Airlines penerbangan 11 menabrak sisi utara, menara utara gedung World Trade Center (WTC 1) dengan kecepatan diperkirakan 790 km/jam atau 219 m/detik, di antara lantai 93 dan 99. Pada pukul 09:02 American Airlines penerbangan 175 menabrak sisi selatan, menara selatan (WTC 2) dengan kecepatan diperkirakan 950 km/jam atau 298 m/detik, di antara lantai 77 dan 85. Pada pukul 10:03 United Airlines penerbangan 93 jatuh ke tanah, padahal penerbangan 93 ini diperkirakan ingin menabrakkan pesawat ke gedung putih. Sungguh tragedi ini membuat perselisihan antara warga AS (AS) dengan umat muslim pada saat itu, karena warga AS berpikir bahwa Al-qaidah itu orang Islam. Atas nama jihad, Al-qaidah melakukan penyerangan WTC tersebut yang mengakibatkan korban berjatuhan dan mereka yang tidak bersalah menjadi sasarannya. Peristiwa ini dikenal dengan tragedi 9/11.5 Film “My Name Is Khan” mengangkat isu rasial keagamaan dan kultural paska tragedi 9\11, di mana paska pengeboman menara kembar WTC, telah terjadi diskriminasi dan penyerangan-penyerangan terhadap muslim di AS. Dalam film ini, digambarkan masyarakat AS seolah menyalahkan warga muslim atas 4 Http://id.globalvoiceonline.org/2 diakses pada tanggal 26 Februari 2013 pukul 19:15 WIB. 5 www.wikipedia.org/wiki/my_name_is_khan. diakses pada tanggal 4 Maret 2013 pukul 20:45 WIB. 4 peristiwa tersebut. Karena adanya peristiwa tersebut, maka terjadilah perpecahan yang menyebabkan orang Islam dimusuhi. Umat Islam yang tinggal di AS pada saat itu banyak sekali menerima teror dari masyarakat AS yang tidak menerima atas kejadian hancurnya menara kembar WTC tersebut. Namun, dengan adanya Rizvan Khan dalam film ini, telah membuat banyak perubahan dalam pemikiranpemikiran mereka yang salah dan kritis terhadap Islam dan muslim. Pengangkatan tema mengenai sistem keagamaan dan kebudayaan merupakan suatu hal yang sangat beresiko tinggi. Karena, jika di dalam tema yang mengenai sistem keagamaan dan kebudayaan tersebut menyinggung perasaan pihak lain, maka akan timbul konflik. Konflik yang ditimbulkan menyebabkan kecaman kepada pihak yang telah membuat film tersebut. Jika banyak protes mengenai hal tersebut, maka akan timbul konflik, pada akhirnya film tersebut akan dicabut dari peredaran karena mengandung sistem konflik pada khalayak.6 Karena itu, selain isu SARA, film ini juga memuat isu sosial yang melibatkan Islam dan warga AS di dalamnya. Serta, itu juga menyebabkan pemahaman umum terhadap Islam dan berbagai aspek yang mengunggulkan film ini. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mendalam terhadap film tersebut, khususnya narasi komunikasi antaragama warga sekuler/ atheis barat di dalam film tersebut, dengan kata lain bagaimana umat Islam dan Hindu digambarkan dalam film tersebut. Lebih jauh , peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian ilmiah yang akan ditulis dalam skripsi yang berjudul: 6 Http://www.bollywoodhungama.com/moviemicro/cast/id/502816 diakses pada tanggal 30 Mei 2013 pukul 14:56 WIB. 5 “Analisis Narasi „Film My Name Is Khan‟ dalam Perspektif Komunikasi AntarAgama dan Budaya.” B. Pembatasan dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Sebelum membatasi masalah, penulis akan terlebih dahulu memberikan identifikasi masalah seputar judul yang diangkat. Masalah yang ditemukan penulis dalam judul ini adalah seputar analisis narasi dalam perspektif komunikasi Antaragama dan Budaya yang terdapat dalam film “My Name Is Khan.” Untuk mengetahui narasi yang lebih mendalam dalam perspektif komunikasi antaragama dan budaya yang ada dalam film tersebut, maka diperlukan suatu analisis, yaitu analisis narasi. Penulis menemukan bahwa teori yang tepat untuk dijadikan rujukan adalah teori komunikasi antaragama dan budaya menurut Joseph A. Devito, yaitu komunikasi antara etnis yang berbeda, Komunikasi Antarkelompok agama yang berbeda, Komunikasi Antarsubkultur yang berbeda, komunikasi antara suatu subkultur dan kultur yang berbeda, dan Komunikasi Antarjenis kelamin yang berbeda.7 Teori tersebut dapat menjadi pijakan yang kuat untuk mengangkat permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti. 7 Joseph A. Devito, Komunikasi AntarManusia, h. 536-537. 6 2. Batasan Masalah Untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas pembahasan dalam skripsi ini, maka permasalahan hanya dibatasi berdasarkan pada analisis narasi dalam film „My Name Is khan' dengan perspektif komunikasi antaragama dan budaya dengan menggunakan metode analisis narasi. Menurut Branston dan Stafford klasifikasi narasi terdiri atas: 8 a) Menurut Joseph Campbell menyatakan bahwa narasi meliputi cerita mitos. b) Menurut Tvzetan Todorov bahwa suatu cerita pasti memiliki alur cerita awal, tengah dan akhir. c) Menurut Vladimir Propp bahwa dalam suatu cerita memiliki delapan karakter tokoh, yaitu: karakter penjahat, sang pahlawan, sang pendonor, sang penolong, karakter ayah, yang mengantarkan pertolongan, dan pahlawan palsu. d) Menurut Claude Levi-Strauss, bahwa suatu cerita memiliki sifat-sifat yang berlawanan. Penelitian ini hanya dibatasi pada pada klasifikasi narasi menururt Tvzetan Todorov. Todorov mengatakan bahwa suatu cerita memiliki bagian awal bagian tengah dan bagian akhir. Atau disebut dengan istilah alur cerita. Penelitian ini ingin mengkaji makna bagaimana realitas kehidupan dalam film tersebut dikhususkan pada bagian adegan yang berkaitan dengan konsep dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yang ditampilkan oleh aktor pemeran utama serta 8 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student‟s Book, h. 32-36. 7 bagaimana kajiannya dalam perspektif bentuk Komunikasi antaragama dan budaya, menurut Devito di atas. Namun, secara sepintas teori Propp akan digunakan pada Bab 3, untuk sekedar mengidentifikasi perilaku dan karakteristik masing-masing. 3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan menjadi objek penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk pesan komunikasi antaragama dan budaya dinarasikan di dalam film “My Name Is Khan” berdasarkan konsep analisis narasi Tvzetan Todorov? Adapun pertanyaan turunannya adalah: a. Bagaimana analisis alur narasi menurut awal cerita film „My Name Is Khan‟ dikaitkan dengan komunikasi antaragama dan budaya? b. Bagaimana analisis narasi berdasarkan alur tengah cerita film „My Name Is Khan‟ dikaitkan dengan komunikasi antaragama dan budaya? c. Bagaimana analisis narasi mengikuti alur akhir cerita film „My Name Is Khan‟ dikaitkan dengan komunikasi antaragama dan budaya? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis narasi terhadap film „My Name Is Khan‟ berdasarkan alur cerita awal, tengah, dan akhir. Adapun tujuan turunannya adalah sebagai berikut: 8 a. Untuk mengetahui bagaimana analisis narasi menurut alur awal cerita film „My Name Is Khan‟ dikaitkan dengan komunikasi antaragama dan budaya. b. Untuk mengetahui bagaimana analisis narasi berdasarkan alur tengah cerita film „My Name Is Khan‟ dikaitkan dengan komunikasi antaragama dan budaya. c. Untuk mengetahui bagaimana analisis narasi mengikuti alur akhir cerita film „My Name Is Khan‟ dikaitkan dengan komunikasi antaragama dan budaya. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menangkap makna-makna yang dinarasikan dalam suatu film. Selain itu, makna film yang diceritakan dalam film ini dapat menjadi suatu cerminan akan suatu hal yang baik dan buruk, sehingga dapat diikuti dan tidak diikuti. Diharapkan juga semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian yang bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswi UIN Jakarta, khususnya program studi Komunikasi Penyiaran Islam. 2. Pernyataan Penelitian Film „My Name Is Khan‟ adalah sebuah film yang mengisahkan tentang kisah percintaan seorang pemuda Muslim yang mengidap sindrom asperger, bagian dari spektrum autis yang berasal dari India dengan seorang janda beragama Hindu beranak satu. Film ini menceritakan bagaimana konflik yang muncul dari hubungan cinta mereka dan perjuangan membina rumah tangga yang berbeda keyakinan sehingga mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam permasalahan 9 yang mereka alami. Dalam film ini, banyak sistem komunikasi antaragama dan budaya yang akan digambarkan oleh sutradara melalui penarasian dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan dari kejadian yang dialami. Film „My Name Is Khan‟ berdasarkan analisis narasi Tvzetan Todorov memiliki alur awal, tengah, dan akhir. Alur awal adalah ketika tokoh utama dalam film ini saling berkenalan. Alur tengahnya ketika konflik faktor beda agama yang terjadi, karena mereka menjalin cinta hingga menikah. Dan alur cerita akhir ketika mereka bisa melewati konflik yang terjadi dari perjalanan cinta mereka hingga dapat bersatu kembali. Dan film ini mencoba meluruskan stigma negatif Muslim di AS, di mana Islam dianggap sebagai agama teroris. Film ini juga menjelaskan tentang pengaruh komunikasi antaragama dan budaya yang muncul di Barat. 3. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dibagi dalam dua aspek yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. Manfaat akademis: a). Penulis berharap penelitian ini dapat memperkaya bidang studi ilmu komunikasi berkaitan dengan pembelajaran mengenai narasi dan sistem-sistem dalam sebuah film, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Dakwah Komunikasi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. b). Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan terhadap narasi pesan yang terkandung dalam sebuah film kepada pembaca mengenai kehidupan 10 antar budaya AS dan India, antara Barat dan Timur (Islam) dan juga dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenai perbedaan antara teologi Hindu dan Islam. Manfaat ini lebih khusus lagi bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Program studi Komunikasi Penyiaran Islam, utamanya tentang analisis narasi film. Manfaat Praktis: a). Penulis berharap dapat menambah wawasan mengenai narasi pesan dalam sebuah film bagi para mahasiswa di bidang penyiaran dan sejenisnya. b). Penulis berharap dapat menambah ilmu tentang cara penarasian film bagi para mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, khususnya, serta mahasiswa lain yang mempunyai minat di bidang penyiaran dan film pada umumnya. D. Tinjauan Pustaka Pada penelitian ini penulis juga menggunakan skripsi yang memiliki beberapa persamaan dengan penelitian ini. Berbagai referensi atau rujukan berguna bagi penulis dalam merumuskan permasalahan. Sebagai referensi tambahan, penulis gunakan koran, artikel, dan buku. Adapun beberapa judul penelitian yang penulis dapatkan adalah sebagai berikut: Pertama “Analisis Semiotik Wajah Islam dalam Film „My Name Is Khan‟ oleh Farouk Kahlil Gibran Bagawi tahun 2011, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Jakarta. Skripsi tersebut memiliki persamaan dengan 11 penelitian ini dalam objek pembahasannya, yaitu film ini sendiri. Namun, karya Farouk ini memiliki perbedaan dalam hal penggunaan metode analisis. Bila Farouk menggunakan analisis semiotik, maka penelitian ini dengan analisis narasi.9 Titut Yuliastari, menemukan adanya teori yang sama terhadap analisis narasi makna gaya hidup TKW di Indonesia dalam film “Minggu Pagi di Victoria Park.” Persamaan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori yang sama. Sebaliknya perbedaan dari penelitian ini adalah pada objek penelitiannya. Titut Yuliastari membahas film “Minggu Pagi di Victoria Park” yang menekankan penelitiannya pada gaya hidup TKW di Indonesia. Sedangkan, penulis membahas film “My Name Is Khan” dalam aspek KAB.10 Meskipun penelitian ini mendapat rujukan dari skripsi di atas dan sama meneliti tentang film, akan tetapi skripsi ini memiliki perbedaan dari skripsi di atas yaitu pada fokus penelitiannya. Penelitian ini fokus bagaimana Perspektif Komunikasi antaragama dan budaya yang ditampilkan dalam film “My Name Is Khan.” Selain itu, penelitian ini menggunakan analisis narasi menurut Tvzetan Todorov yang terdiri atas alur cerita awal, tengah, dan akhir. Selain itu, pada Bab Tiga teori Vladimir Propp digunakan sepintas untuk identifikasi delapan karakter 9 Farouk Kahlil Gibran Bagawi, “Analisis Semiotik Wajah Islam dalam Film „My Name Is Khan‟ (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2011). 10 Titut Yuliastari, Analisis Narasi Makna Gaya Hidup TKW di Indonesia dalam film “Minggu Pagi di Victoria Park.” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Multimedia dan Jurnalistik. Universitas Pancasila, 2012). 12 tokoh. Penelitian ini ingin mengkaji kehidupan dalam film tersebut yang dinarasikan dalam film “My Name Is Khan.” E. Metodologi Penelitian Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menyesuaikan pada metodologi penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis narasi deskriptif. Analisis ini merupakan suatu metode analisis narasi pesan dalam suatu film yang sistematis dan menjadi petunjuk mengamat serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dalam pendekatan ini, penulis menggunakan metode yang tidak melihat pada angka-angka, tetapi langsung dinarasikan dalam bentuk penjelasan kualitatif tentang fenomena yang dibahas. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami makna sehingga menghasilkan gaya deskriptif yang dapat menggambarkan secara luas tentang isi dari film “My Name Is Khan” sebagai salah satu sarana dakwah. 1. Subjek dan Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah film “My Name Is Khan,” sedang subjek penelitiannya adalah potongan adegan visual ataupun narasi dialog dalam film “My Name Is Khan” yang berkaitan dengan komunikasi antarbudaya yang ingin disampaikan di dalam film “My Name Is Khan.” 1. Tahapan Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Data primer adalah berupa data yang diperoleh dari rekaman video film “My Name Is Khan.” 13 Rekaman berasal dari youtube ini kemudian dibagi per scene dan dipilih adeganadegan yang sesuai rumusan masalah, yang digunakan untuk penelitian. 2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen atau literatur-literatur yang mendukung data primer seperti buku-buku, yang sesuai dengan penelitian, artikel koran, catatan kuliah, kamus, Internet, dan lain sebagainya, yang membahas tentang film secara umum dan khusus film ini, atau tentang narasi itu sendiri. b. Teknik pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan bebas terhadap objek penelitian dan unit analisis. Ini dilakukan dengan cara menonton dan mengamati adegan-adegan dan dialog dalam film “My Name Is Khan.” Kemudian, penulis memilih dan menganalisis sesuai dengan model penelitian yang diinginkan, dalam hal ini, dikaitkan dengan komunikasi antaragama dan budaya. Kedua, studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data melalui telaah dan mengkaji berbagai literatur yang sesuai, atau ada hubungannya dengan film ini, yang kemudian dijadikan sebagai bahan argumentasi, seperti buku-buku, artikel koran, arsip, kamus istilah, Internet, dan sebagainya. c. Teknik Analisis Data Setelah terkumpul, maka data primer dan sekunder itu kemudian diklasifikasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah ditentukan. Setelah data terklarifikasi, maka dilakukanlah analisis data dengan menggunakan teknik analisis narasi menurut Tvzetan Todorov. Lihat bagan 1.1 berikut: 14 d. Bagan Penelitian Bagan 1.1 Bagan Teoritis dan Metodologis Penelitian Analisis Narasi Tzvetan Todorov Branston & Stafforrd (1) Klasifikasi narasi menurut Tzvetan Todorov, mengatakan bahwa suatu cerita pasti memiliki alur awal, tengah, dan akhir. Alur Awal Alur Tengah Alur Akhir Film My Name Is Khan (2) Komunikasi Antarbudaya dan Agama 1.Komunikasi Antarkelompok yang berbeda. etnis 2. Komunikasi antara kelompok & Agama yang berbeda. 4. Komunikasi antara subkultur dan kultur yang dominan. 3. Komunikasi Antarsubkultur yang berbeda. 5. Komunikasi Antarjenis kelamin yang berbeda. Sumber: (1). Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student‟s Book, h. 36. (2). http://id.wikipedia.org/wiki/My_Name_is_Khan 12 Februari 2010. 15 F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembatasan skripsi ini, secara sistematis penulisannya dibagi ke dalam lima bab serta sub-babnya sebagai berikut: Pendahuluan, penulis letakkan pada Bab 1, yang meliputi latar belakang masalah yang membahas film sebagai media komunikasi, sekilas tentang film “My Name Is Khan” juga tentang peristiwa 9/11 pengeboman menara kembar World Trade Center yang melatar belakangi isu rasial pembuatan film tersebut. Kemudian bab ini juga mencakup pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Menyusul Tinjauan Teoritis, pada Bab Dua, yang memuat teori-teori yang menunjang dan mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini. Dimulai dengan penjelasan mengenai konsep sebuah film, jenis-jenis film, hingga film sebagai media komunikasi massa. Bab ini juga mengandung penjelasan konsep umum analisis narasi menurut Joseph Campbell, Tvzetan Todorov, Vladimir Propp, Claude Levi-Strauss, dan teori komunikasi antaragama dan budaya. Namun, hanya teori Tvzetan Todorov yang akan digunakan dalam penelitian ini di Bab Empat, dan sepintas teori Propp di Bab Tiga Selanjutnya, Gambaran Umum Film “My Name Is Khan,” ditempatkan pada Bab Tiga, yang menjelaskan secara umum segala sesuatu mengenai film “My Name Is Khan” jalan cerita, penokohan, pemeran dalam film, sinopsis, dan 16 tanggapan mengenai film tersebut. Dan teori Vladimir Propp akan digunakan sebagai panduan dalam bab ini. Sebagai inti skripsi, Analisis Data disuguhkan pada bab empat, yaitu berupa analisis narasi terhadap data dari film “My Name Is Khan,” dan tentang penarasian pesan mengenai perspektif komunikasi antaragama dalam film tersebut. Akhirnya, bab lima sebagai Penutup skripsi ini, penulis merumuskan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan, yang diikuti dengan saran-saran, sesuai dengan tiga pertanyaan penelitian yang terdapat pada Bab pendahuluan. 17 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Teori Narasi Menurut Branston and Stafford, narasi terdiri atas empat macam: a) narasi menurut Todorov, memiliki alur awal, tengah, dan akhir, b) sedangkan menurut Propp, suatu cerita pasti memiliki karakter tokoh, c) sementara menurut LevisStrauss, suatu cerita memiliki sifat-sifat yang berlawanan, d) terakhir narasi Joseph Campbell, yang kaitannya membahas narasi dengan mitos. 1 Namun, penulis hanya menggunakan teori narasi menurut Todorov, karena film ini masuk kategori drama, ini akan digunakan di Bab empat nanti, sedangkan teori Propp akan digunakan secara sepintas di Bab tiga. 1. Teori Narasi Menurut Tvzetan Todorov Narasi berisi penjelasan bagaimana cerita disampaikan, bagaimana materi dari suatu cerita dipilih dan disusun untuk mencapai efek tertentu kepada khalayak.2 Narasi adalah proses dan efek dari merepresentasikan waktu dalam teks.3 Setiap narasi memiliki sebuah plot atau alur yang didasarkan pada kesinambungan peristiwa dalam narasi itu dalam hubungan sebab akibat. Ada bagian yang mengawali narasi, ada bagian yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu. Alurlah yang 1 Gill Branston and Roy Stafford. 2003. The Media Student’s Book (London and New York: Routledge), h. 56-57. 2 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s, h.38. 3 Tony Thwaites, dkk, Introducing Cultural and Media Studies (Yogyakarta:Jalasutra, 2009), h. 174. 18 menandai kapan sebuah narasi itu mulai dan kapan berakhir.4 Menurut Todorov, pada bagian awal ada interaksi situasi dasar dan kemudian di tengah menimbulkan konflik dan pada akhirnya biasanya akan berakhir bahagia. Tentu saja itu melalui intervensi dari produk yang akan dijual. Tidak perlu dipersoalkan, bahwa akhir narasi masih menimbulkan persoalan baru lagi. Alur ditandai oleh puncak atau klimaks dari perbuatan dramatis dalam rentang laju narasi. Secara skematis alur dapat digambarkan sebagi berikut: Diagram 2.1 Diagram Alur Film5 Awal tengah akhir Banyak pendapat dan kritikan mengenai pembagian waktu dalam sebuah cerita, tetapi kritikan tidak bisa meniadakan pembagian waktu itu. Misalnya, ada pendapat yang mengatakan, bahwa sebenarnya apa yang disebut “penyelesaian” itu sebenarnya tidak ada, karena akhir dari suatu kejadian atau peristiwa akan menjadi awal dari kejadian yang lain, atau akhir dari tragedi itu merupakan sebuah diskusi, yang pada gilirannya menjadi bagian pendahuluan dari kisah berikutnya.6 Sebab itu, narasi harus diberi batasan yang lebih jelas, yaitu rangkaian tindakan yang terdiri atas tahap-tahap yang penting dalam sebuah struktur yang terikat oleh 4 5 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 36. Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 145. 6 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 146. 19 waktu. Di mana waktu ini dibagi menjadi tiga waktu, yaitu bagian awal atau pendahuluan, bagian tengah atau perkembangan, dan bagian akhir atau bagian peleraian. Berikut rincian dari ketiga bagian tadi sebagai berikut: 1. Alur Cerita Awal Suatu perbuatan atau tindakan tidak akan muncul begitu saja dari kehampaan. Perbuatan itu lahir dari suatu situasi. Situasi itu harus mengandung sistem-sistem yang mudah meledak atau mampu meledakkan. Setiap saat situasi dapat menghasilkan suatu perubahan yang dapat membawa akibat atau perkembangan lebih lanjut di masa depan. Ada situasi yang sederhana, tetapi ada juga situasi yang kompleks. Kesederhanaan atau kekompleksannya tergantung dari matra yang berbeda. Kompleks tidaknya situasi dapat diukur dari kaitankaitan antara satu faktor dengan faktor yang lain, dapat diukur dari jumlah faktornya, dan dapat pula diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya serta rangkaian-rangkaian kejadian selanjutnya.7 Jadi bagian pendahuluan menyajikan situasi dasar yang harus memungkinkan pembaca atau penonton memahami adegan-adegan selanjutnya.8 Bagian pendahuluan menentukan daya tarik dan selera pembaca atau penonton terhadap bagian-bagian berikutnya, maka penulis harus menggarapnya dengan sungguh-sungguh secara seni. Bagian pendahuluan harus merupakan seni tersendiri yang berusaha menjaring minat dan perhatian pembaca atau penonton. 7 8 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 150-151. Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.56. 20 2. Alur Cerita Tengah Bagian perkembangan adalah bagian batang tubuh yang utama dari seluruh tindak-tanduk para tokoh. Bagian ini merupakan rangkaian dari tahaptahap yang membentuk seluruh proses narasi. Bagian ini mencakup adeganadegan yang berusaha meningkatkan ketegangan, atau menggawatkan komplikasi yang berkembang dari situasi asli.9 Bagian tubuh cerita sudah melepaskan dirinya dari situasi umum atau situasi awal, dan sudah mulai memasuki tahap konkritisasi.10 Konkritisasi diungkapkan dengan menguraikan secara terperinci peranan semua sistem narasi, perbuatan atau tindak-tanduk tokoh-tokoh, interelasi antara tokoh-tokoh dan tindakan mereka yang menimbulkan benturan kepentingan. Konflik yang ada hanya dapat dimengerti dan dipahami dengan baik, jika situasi awal dalam bagian pendahuluan sudah disajikan secara jelas. 3. Alur Cerita Akhir Akhir suatu cerita bukan hanya menjadi titik yang menjadi pertanda berakhirnya suatu tindakan. Lebih tepat jika dikatakan, bahwa akhir dari perbuatan merupakan titik di mana tenaga-tenaga atau kekuatan-kekuatan yang diemban dalam situasi yang tercipta sejak semula membersit keluar dan menemukan pemecahannya.11 Bila seorang pembuat film ingin membuat sebuah cerita, ia menganggap bagian akhir cerita sebagai titik di mana perbuatan dan tindak-tanduk dalam 9 10 11 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 153. Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 56. Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 154. 21 seluruh narasi itu memperoleh maknanya yang bulat dan penuh.12 Bagian ini merupakan titik di mana para penonton terangsang untuk melihat seluruh makna cerita. Bagian ini sekaligus merupakan titik di mana struktur dan makna memperoleh fungsi sepenuhnya. Dengan kata lain, bagian penutup merupakan titik di mana penonton sepenuhnya merasa, bahwa struktur dan makna sebenarnya merupakan sistem dari persoalan yang sama. Nama teknis bagian terakhir dari suatu narasi disebut juga peleraian atau denouement.13 Dalam bagian ini konflik akhirnya dapat diatasi dan diselesaikan. Namun demikian tidak selalu terjadi, bahwa bagian peleraian benar-benar memecahkan masalah yang dihadapi. Pada bagian ini dalam pengertian alur, dalam peleraian tetap dicapai akhir dari rangkaian tindakan. Bahwa akhir dari tindakan ini menjadi awal dari persoalan berikutnya dan itu merupakan alur dari peristiwa berikutnya. Secara sederhana, skema pembagian tiga waktu alur cerita dalam narasi dapat digambarkan sebagai berikut: Skema 2.1 Skema pembagian tiga waktu dalam narasi Ekuilibrium Kekacauan 12 Ekuilibrium14 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 56. Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 155. 14 Tony Thwaites, dkk, Introducing Cultural and Media Studies (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 184. 13 22 Sekilas tentang Tvzetan Todorov Tzvetan Todorov, lahir 1 Maret 1939 di Sofia Bulgaria. Ia seorang filsuf dan kritikus budaya. Dia tinggal di Perancis sejak 1963 dan sekarang tinggal di sana bersama istrinya Nancy Huston dan dua anak mereka. Ia menulis buku dan esai tentang teori sastra, berpikir sejarah dan budaya teori.15 Dua karya utama Todorov pada semiotika adalah Teori Simbol dan Interpretasi. Teorinya mendefinisikan hubungan antara sejarah, wacana dan ucapan, dan mengusulkan definisi simbolisme bahasa didasarkan pada pembedaan ia membuat antara bahasa dan wacana. Todorov juga mendefinisikan perbedaan antara tanda dan simbol, yang didasarkan pada makna langsung teks dan konten langsung, masing-masing. Gambar 2.116 Tvzetan Todorov 15 Tzvetan Todorov, Tata Sastra, Jakarta (Jakarta: IKAPI, 1985). 16 Tzvetan Todorov, Http://en.wikipedia.org/wiki/File:Tzvetan_TodorovStrasbourg_2011_%283%29.jpg, diakses 20 November 2013. 23 B. Tinjauan Umum Tentang Film 1. Film Film merupakan karya seni yang diproduksi secara kreatif dan mengandung suatu nilai baik positif ataupun negatif, sehingga mengandung suatu makna yang sempurna. Namun, terkadang makna yang terkandung dalam film tersebut itu kurang disadari oleh para penonton pada umumnya. Makna yang terkandung dalam suatu film, kita dapat melihat dari sistemsistem pembentuk film itu sendiri. Seperti apa yang digambarkan oleh Thompson dan Bordwell17 sebagai berikut: Bagan 2.1 Sistem-sistem dalam film Film form Interacts with Formal system Non-narrative Stylistic system Narrative Patterned and significant use of techniques: Categorial Mise en scene Rhetorical Cinematography Abstract Editing Associational Sound Sumber: (Thompson and Bordwell, 2006:118). Bagan 2.1 di atas merupakan unsur-unsur pembentuk film yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sistem formal dan sistem 17 Bordwell, David and Thompson Kristin. Film Art an Introduction, Fourth Edition (Singapore: McGraw-Hill Companies Inc, 2006), h. 118. 24 gaya (stylistic). Sistem formal mencakup film dalam sistem naratif (cerita) dan non naratif (non cerita). Film naratif merupakan kategori film yang memiliki rangkaian suatu sebab-akibat yang terjadi dalam sewaktu-waktu. Kemudian, film non naratif, sebaliknya merupakan kategori film yang tidak memiliki susunan cerita tertentu, seperti film dokumentasi, film experimental, dan sebagainya. Namun, penulis tidak menggunakan unsur sistem non-naratif ini, karena film yang diteliti ini adalah masuk kategori naratif. Suatu film, baik formal atau gaya biasanya memiliki cerita dramatik, yaitu memiliki problem-problem yang kuat dan menarik.18 Sistem gaya (stylistic) atau bisa disebut dengan unsur sinematis terdiri atas empat macam sistem sinematis pembangun film, yakni mise en scene, cinematography, editing, dan sound. Mise en scene merupakan segala hal yang terletak di depan kamera yang akan diambil gambarnya dalam sebuah produksi film. Mise en scene terdiri atas empat aspek utama yaitu: Setting (latar), kostum dan tata rias wajah (make-up), pencahayaan (lighting), dan pelakonan (acting).19 Cinematography merupakan hal-hal yang dilakukan para pekerja film berkaitan dengan kamera dan stok roll film mereka. Dalam hal ini bisa dikatakan para pekerja film menggambar apa yang terjadi di luar kamera menjadi sebuah satuan cerita secara utuh melalui alat kamera. Cinematography terdiri atas aspek 18 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), h. 48-49. 19 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film, h. 121. 25 pengambilan gambar (shot), framing setiap adegan, dan durasi (duration) adegan.20 Editing merupakan tahap pemilihan shot-shot yang telah diambil dipilih, diolah, dan dirangkai sehingga menjadi suatu film yang utuh.21 Dalam tahap editing, shot merupakan materi utama dalam proses editing. Berdasarkan aspeknya, editing dibagi menjadi dua jenis yaitu: dialog, musik, efek suara. Sound merupakan aspek sinematis yang tidak kalah pentingnya dengan aspek lain. Melalui sound adegan yang terekam dalam kamera akan terasa lebih hidup dan nyata. Sound memiliki beberapa aspek yaitu: dialog, musik, dan efek suara.22 Namun, penulis tidak menggunakan sistem gaya (stylistic) dalam penelitian ini sebagai alat analisis. Selain itu, dalam sistem gaya (stylistic) peneliti merasa adanya keterbatasan untuk menganalisis sistem gaya ini. Tidak hanya itu, hal ini dikarenakan dalam penelitian ini lebih kepada analisis narasi film “My Name Is Khan” dalam perspektif komunikasi antaragama dan budaya. 2. Jenis dan Klasifikasi Film Pada dasarnya film telah terbagi menjadi beberapa jenis, karakter-karakter yang ditampilkan pun mengakibatkan munculnya pengelompokan tersebut. Jenis film menurut penelitian Askrufai Baksin yaitu: 20 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film, h. 168. Pratista, Himawan, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 123. 22 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film, h. 272. 21 26 1. Drama Drama ini merupakan tema yang mengetengahkan aspek-aspek human interest, sehingga yang dituju adalah perasaan penonton untuk dapat meresapi setiap kejadian yang menimpa tokoh dalam adegan tersebut. Tema ini pula bisa dikaitkan dengan latar belakang kejadiannya. Jika kejadiannya tersebut di sekitar keluarga, maka disebut dengan drama keluarga. 2. Action Pada istilah ini action seringkali berkaitan dengan adegan berkelahi, bertengkar, dan tembak-menembak. Sehingga, tema ini bisa dikatakan sebagai film yang berisi “pertarungan” atau “perkelahian” fisik yang dilakukan oleh peran protagonis dengan antagonis. 3. Komedi Komedi ini merupakan tema yang sebaiknya bisa dibedakan dengan lawakan. Sebab, jika dalam lawakan biasanya yang berperan adalah para pelawak. Dalam komedi itu tidak dilakonkan oleh para pelawak, melainkan pemain film biasa saja. Inti dari tema komedi selalu menawarkan sesuatu yang membuat penontonnya tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak. Biasanya juga, film yang berkaitan dengan komedi ini merupakan suatu sindiran pada fenomena sosial atau kejadian tertentu yang sedang terjadi. 4. Horor Jika sebuah film menawarkan suasana yang menakutkan, menyeramkan, dan membuat penontonnya merinding, itulah yang disebut dengan film horor. Suasana 27 horor dalam film itu bisa dibuat dengan cara animasi, special effect, atau bisa langsung diperankan oleh tokoh-tokoh dalam film tersebut. 5. Tragedi Pada tema ini, tragedi menitikberatkan pada nasib manusia. Jika sebuah film dengan akhir cerita sang tokoh selamat dari kekerasan, perampokan atau bencana alam dan lainnya, bisa disebut dengan tragedi. 6. Drama Action Tema ini merupakan gabungan dari dua tema, yaitu: drama dan action. Pada tema drama action ini biasanya menyuguhkan suasana drama dan juga adeganadegan berupa “petengkaran fisik.” Untuk menandainya, dapat dilihat dengan cara melihat alur cerita film. Biasanya film dimulai dengan suasana drama, lalu setelah itu alur meluncur dengan menyuguhkan suasana tegang, biasanya berupa pertengkaran-pertengkaran. 7. Komedi tragis Suasana komedi biasanya ditonjolkan terlebih dahulu, kemudian menyusul dengan adegan-adegan yang tragis. Suasana yang dibangun memang getir, sehingga penonton terbawa dengan emosinya dalam suasana tragis. Akan tetapi terbungkus dalam suasana komedi. 8. Komedi horor Komedi horor sama dengan seperti komedi tragis. Suasana komedi horor juga merupakan gabungan antara tema komedi dan horor. Biasanya film dengan tema 28 ini menampilkan film horor yang berkembang, kemudian diplesetkan menjadi komedi. 9. Parodi Tema parodi ini merupakan duplikasi dari tema film tertentu. Tetapi diplesetkan, sehingga ketika film parodi ditayangkan, para penonton akan melihat satu adegan film tersebut dengan tersenyum dan tertawa. Penonton berbuat demikian tidak sekedar karena film yang ditayangkan itu lucu, tetapi karena adegan yang ditonton pernah mucul di film-film sebelumnya. Tentunya para penikmat film parodi akan paham kalau sering menonton film, sebab parodi selalu mengulang adegan film yang lain dengan pendekatan komedi. Jadi, tema parodi itu berdimensi duplikasi film yang sudah ada, kemudian dikomedikan. Adapun film My Name Is Khan masuk pada kategori film drama, karena aktor dan aktrisnya berkisar pada cerita keluarga, antara Rizvan dengan adiknya Zakir, juga pacarnya yang kemudian menjadi istrinya. Mandira, seorang janda beranak satu, kemudian terjadi konflik, karena anaknya meninggal akibat stigma agama (Islam) yang melekat padanya. Mereka pun pisah, lalu akhirnya rujuk lagi. C. Komunikasi Antarbudaya Komunikasi antarbudaya biasanya juga mencakup komunikasi antaragama. 1. Pentingnya Komunikasi Antarbudaya Kebudayaan adalah cara pandang seseorang mengenai nilai-nilai yang ada pada suatu golongan sehingga akan diwariskan dari generasi ke generasi 29 berikutnya.23 Saat ini komunikasi antarbudaya semakin penting dan semakin vital daripada di masa-masa sebelumnya. Menurut Joseph Devito, beberapa faktor yang menyebabkan komunikasi antarbudaya ini penting adalah:24 a. Mobilitas Mobilitas masyarakat di seluruh dunia sekarang sedang mencapai puncaknya. Perjalanan dari satu negara ke negara lain dan dari satu benua ke benua lain banyak dilakukan. Saat ini orang sering kali mengunjungi budaya-budaya lain untuk mengenal daerah baru dan orang-orang yang berbeda serta untuk menggali peluang-peluang ekonomis. Hubungan antarpribadi kita semakin menjadi hubungan antarbudaya. b. Saling Kebergantungan Ekonomi Saat ini, kebanyakan negara bergantung pada negara lain secara ekonomi. Hubungan ekonomi suatu negara bergantung pada kemampuan suatu bangsa untuk berkomunikasi secara efektif dengan kultur-kultur yang berbeda itu. Hal yang sama juga terjadi pada bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. c. Teknologi Komunikasi Adanya kemajuan teknologi komunikasi telah membawa kultur luar yang adakalanya asing masuk ke kebudayaan kita. Film-film impor yang ditayangnya di televisi telah membuat kita mengenal adat kebiasaan dan riwayat bangsabangsa lain. Kita juga setiap hari membaca di media-media berita tentang 23 24 Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar Budaya (Jakarta:UI), h. 9. Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 530. 30 ketegangan rasial, pertentangan agama, diskriminasi seks, dan secara umum, masalah-masalah yang disebabkan kegagalan komunikasi antarbudaya. d. Pola Imigrasi Di hampir setiap kota besar di seluruh dunia kita menjumpai orang-orang dari bangsa lain. Kita bergaul, bekerja, atau bersekolah dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kebudayaan kita. Pengalaman sehari-hari itulah yang membuat kita telah menjadi semakin terlibat dalam komunikasi antarbudaya. e. Kesejahteraan Politik Kesejahteraan politik suatu bangsa sekarang ini sangat bergantung pada kesejahteraan politik kultur atau negara lain. Komunikasi dan saling pengertian antarbudaya saat ini terasa lebih penting daripada sebelumnya.25 D. Kesukaran Memahami Komunikasi Antarbudaya Komunikasi antarbudaya merupakan bidang yang sulit untuk dipelajari dan diriset serta lebih sukar lagi dimahiri. Menurut Joseph DeVito, dua kesulitan utama mengapa komunikasi antarbudaya sulit dipahami dan dimahari adalah sebagai berikut:26 a. Etnosentrisme Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk mengevaluasi nilai, kepercayaan, dan perilaku dalam kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih logis, dan lebih wajar 25 26 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 530-532. Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 532-533. 31 daripada kultur lain. Yang perlu kita sadari adalah bahwa kita dan orang lain memang berbeda tetapi setara, tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi. b. Kesadaran (Mindfulness) dan Ketidaksadaran (Mindlessness) Saat kita berhubungan dengan orang lain dari kultur yang berbeda kita sering kali berada dalam keadaan ketidaksadaran (mindlessness) diri dan karenanya bertindak tidak rasional dalam banyak hal. Kita menyadari bahwa orang lain dan sistem kultur lain memang berbeda, tetapi tidak lebih buruk atau lebih baik daripada sistem kita. Inilah yang disebut dengan kesadaran (mindfulness).27 E. Persepsi dan Budaya Faktor-faktor internal bukan saja mempengaruhi atensi sebagai salah satu aspek persepsi, twtapi juga mempengaruhi persepsi kita secara keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan. Agama, ideologi, tingkat intelektualitas, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai faktor-faktor internal jelas mempengaruhi persepsi orang terhadap realitas. Dengan demikian, persepsi itu terikat budaya (culture-bound).28 F. Bentuk-bentuk Komunikasi Antarbudaya Istilah komunikasi antarbudaya secara luas untuk mencakup semua bentuk komunikasi di antara orang-orang yang berasal dari kelompok yang berbeda selain juga secara lebih sempit yang mencakup bidang komunikasi antara kultur yang 27 28 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 534. Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Rosda, 2008), h. 213 214. 32 berbeda. Model komunikasi antarbudaya dapat digambarkan dengan gambar berikut: Skema 2.2 Model Komunikasi Antarbudaya dan Agama29 Pesan S/P Keterangan: S: Sumber S/P P: Penerima Dari gambar model gambar di atas, komunikasi antarbudaya mencakup semua bentuk berikut: a. Komunikasi antarwarganegara, misalnya, komunikasi antara orang Cina dan Portugis, atau antara orang Prancis dengan orang Norwegia. b. Komunikasi antarras yang berbeda (kadang-kadang dinamakan komunikasi antarras), misalnya, komunikasi antara orang kulit hitam dan orang kulit putih. c. Komunikasi antarkelompok etnis yang berbeda (kadang-kadang dinamakan komunikasi antaretnis), misalnya, komunikasi antara orang AS keturunan Italia dan orang AS keturunan Jerman. 29 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 536. 33 d. Komunikasi antarkelompok agama yang berbeda, misalnya, antara orang Katolik Roma dan Episkopal, atau antara orang Islam dan orang Yahudi. e. Komunikasi antarbangsa yang berbeda (kadang-kadang dinamakan komunikasi internasional), misalnya, komunikasi antara AS dan Meksiko, atau antara Prancis dan Italia. f. Komunikasi antarsubkultur berbeda, misalnya, komunikasi antara dokter dan pengacara, atau antara tunanetra dan tunarungu. g. Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan, misalnya, komunikasi antara kaum homoseks dan kaum heteroseks, atau antara kaum manula dan kaum muda. h. Komunikasi antarjenis kelamin berbeda, misalnya, komunikasi antara pria dan wanita. Dari delapan bentuk aktor komunikasi antarbudaya dan agama karena sesuai dengan objek penelitian penulis. Devito juga mengatakan bahwa setidaknya ada lima bentuk dari delapan bentuk aktor komunikasi antarbudaya dan agama yang dapat terjadi dalam hubungan antarbudaya dan agama.30 Dalam penelitian skripsi ini, penulis hanya menggunakan lima bentuk yaitu: 1. Komunikasi antarkelompok etnis yang berbeda. 2. Komunikasi antarkelompok agama yang berbeda. 3. Komunikasi antarsubkultur yang berbeda. 4. Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan. 30 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 538. 34 5. Komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda. G. Pelaku Kebudayaan Di dalam film My Name Is Khan terjadi interaksi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan dan berbeda agama. Orang-orang yang berinteraksi tersebut disebut juga sebagai pelaku kebudayaan. Terjadi hubungan komunikasi antara para tokoh yang memiliki agama dan latar belakang budaya yang berbeda. Agama-agama yang saling berinteraksi itu adalah Islam, Kristen Katolik, dan Hindu. Sedangkan kebudayaan yang saling berinteraksi dalam film ini adalah budaya Pusthun (India dan campuran Pakistan) dan Barat (AS). Kedua budaya ini yang paling sering muncul dalam film ini. Penulis akan menjelaskan unsur agama dan budaya tersebut sebagai berikut: H. Hubungan Antaragama 1. Islam Secara bahasa, Islam berarti damai dan tunduk.31 Yang dimaksud damai adalah kedamaian dengan alam sekitar sebagai makhluk Allah dan yang dimaksud dengan tunduk adalah tunduk hanya kepada Allah SWT. Al-qur’an adalah kitab suci agama Islam. Secara garis besar isi seluruh Al-qur’an dapat dibagi dalam dua tugas pokok, yakni: 1) Bagaimana berdamai dengan sesama manusia dan alam sekitar. 2) Bagaimana beriman (tunduk) yang benar kepada Allah. Setiap pemeluk agama Islam wajib mengetahui dan mempercayai enam perkara, yaitu: 31 Hasbullah Bakry, Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta: PT. Bumi Restu, 1986), h. 152-157. 35 1. Percaya kepada Allah, Tuhan yang menciptakan. 2. Percaya kepada Rasul-rasul dan Nabi-nabi yang diutus Allah. 3. Percaya kepada para Malaikat Allah. 4. Percaya adanya (kiamat) Hari Akhirat. 5. Percaya adanya Kitab-kitab suci Allah. 6. Percaya kepada Takdir baik dan buruk Allah. 2. Hindu Dalam agama Hindu terdapat lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan itu adalah:32 1) Widhi Tattwa yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya. 2) Atma Tattwa yaitu percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk. 3) Karmaphala Tattwa yaitu percaya dengan adanya hukum sebab akibat dalam setiap perbuatan. 4) Punarbhava Tattwa yaitu percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi). 5) Moksa Tattwa yaitu percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia. 3. Kristen Katolik Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama 32 I Gusti Putu Phalgunadi, “Evolusi Agama Hindu dan Budayanya,” Http://www.padmabhuana.com/Evolusi-Agama-Hindu-di-India-dan-budayanya.html. diakses pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 23:52 WIB. 36 ini meyakini Yesus Kristus sebagai anak Tuhan. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Agama Kristen dalam garis besar dibagi menjadi dua, yaitu: Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Karena dalam film My Name Is Khan pelaku kebudayaannya beragama Kristen Katolik, maka penulis akan merinci beberapa ajaran pokok Kristen Katolik, yaitu:33 - Menganggap bahwa Paus dan pendeta berhak menerima penebusan dosa dengan pembayaran yang disukainya. - Melarang pendeta-pendetanya menikah. - Mengorganisir gereja Katolik dan semua penganutnya tunduk kepada seorang Paus di Roma. - Terdapat perbedaan antara orang biasa dan pendeta-pendeta dalam perjamuan suci. 4. Sikh Sejarah Sikh bermula ketika anak benua Indo-Pakistan tercatat sebagai tempat kelahiran berbagai agama besar. Salah satu diantaranya ialah agama Sikh, tepatnya wilayah bagian Punjab, yang dalam literatur-literatur Barat disebut The Sikh Religion atau The Religion of Sikh atau Sikhism yang bisa diterjemahkan menjadi Sikhisme. Agama-agama lainnya adalah Hinduisme, Jainisme, Buddhisme, dan sejumlah besar aliran atau sekte keagamaan lainnya.34 33 Bs. Mariatmaja SJ, Teologi Katolik, Http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teologikatolik . diakses pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 23:59 WIB. 34 Mukti Ali, Pengantar Agama-Agama Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press,1988 Cet.I), h. 183. 37 Tempat ini pula Ahmadiyah muncul pada pertengahan abad ke-19. Hingga sekarang daerah Punjab merupakan wilayah kediaman sebagian besar pengikut agama Sikh atau Sikha, yang menurut catatan paling akhir berjumlah sekitar 16 juta jiwa atau sekitar 2% dari seluruh penduduk India saat ini.35 Orang-orang Sikh adalah suatu ras yang luar biasa. Jumlah seluruhnya di dunia ini kurang lebih ada 10 juta orang. Segala sesuatu tentang mereka ini luar biasa, pakaian mereka, sejarah mereka, dan terutama sekali adalah kelahiran mereka. Sebelum diadakan pemisahan India, kebanyakan orang Sikh hidup di daerah Punjab (daerah yang mempunyai lima sungai), suatu propinsi yang luas, terletak di bagian utara India. Sejak pemisahan India di tahun 1974, lebih dari 2 juta orang Sikh harus meninggalkan rumah dan kampung halaman dan kekayaan mereka di daerah yang diserahkan kepada Pakistan. Mayoritas orang Sikh sekarang berada di Punjab Timur yang menjadi milik India. Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab, India. Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), Selepas beliau meninggal dunia, penggantinya juga diberi pangkat guru. Sebanyak sepuluh guru telah mengambil alih tempat beliau dan secara perlahan-lahan. Rangkaian ini berakhir pada tahun 1708 selepas kematian Gobind Singh yang tidak meninggalkan pengganti manusia tetapi meninggalkan satu himpunan skrip suci yang dipanggil Adi Granth. Skrip ini kemudian diberi nama Guru Granth Sahib. 35 Mukti Ali, Pengantar Agama-Agama Dunia, h. 185. 38 Gobind Singh juga telah menumbuhkan sebuah persatuan “Persaudaraan Khalsa Sikh” dan memulakan pemakaian seragam untuk lelaki Sikh yang taat kepada agamanya yang diberi gelaran “Lima K.”Agama Sikhisme adalah agama keenam terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.36 Kepercayaan Sikh, atau lebih dikenal dengan nama “Khlasa” atau “yang murni” berasal dari agama Hindu, muncul dalam tahun 1699 M dan dianggap sebagai kepercayaan yang paling kontemporer di dunia ini.37 Agama Sikh lahir dan mulai berkembang bersamaan waktunya dengan kelahiran agama Protestan di Eropa, yaitu di akhir abad ke-19 M. Guru Nanak sendiri hanya empat belas tahun lebih tua dari pada Martin Luther, pendiri Agama Protestan itu. motivasi kelahirannya juga senada dengan kelahiran Protestan. Kalau Protestan lahir sebagai reaksi terhadap eksistensi dan kekuasaan gereja Katolik Roma di daratan Eropa, maka Agama Sikh lahir sebagai reaksi terhadap Agama Brahma atau Hinduisme. Agama Sikh semenjak kelahirannya sekitar lima abad yang lalu, sampai sekarang masih tetap menarik perhatian para peminat penelitian agama. Hal ini bukan saja karena keunikan tokoh 36 pendirinya, perjalanan sejarah Sagita Catur Pamungkas, “Pengetahuan Agama Sikh,” Http://pengetahuan-mengenaiagama-sikh.html diakses pada tanggal 5 Mei 2013 Pukul 13:45 WIB. 37 Nyoman S. Pendit, Guru Nanak dan Agama Sikh (Jakarta: Yayasan Sikh Gurdwara Mission: 1988, Cet.II), h. 26. 39 perkembangannya dan seluk-beluk hubungannya dengan berbagai agama lain, tetapi juga karena peristiwa-peristiwa sejarah, baik yang bersifat keagamaan maupun politik, yang langsung diperankannya. Agama Sikh itu bermakna: para murid. Agama Sikh bermakna Agama para Murid. Dimaksudkan ialah para murid dari pembangun agama Sikh itu. Oleh karena sang Guru itu pada masa belakangan dikultuskan sebagai penjelmaan Tuhan di bumi maka pengertian para Murid itu dimaknakan dengan Murid Tuhan. Sikh berarti murid, dan Sikha berarti murid atau pengikut Sikh. Ada juga yang mengartikan Sikh sebagai “suatu masyarakat agama di India dan Pakistan” atau suatu sekte keagamaan yang berasal dari penyelewengan terhadap “Bramanis- Hinduisme.” Agama Sikh dikatakan juga sebagai agama “sinkretis” karena ia didirikan dengan maksud “memperdamaikan antara Islam dan Hinduisme.” Di India Islam menggabungkan diri dengan agama Hindu dengan menciptakan agama Sikh.38 Agama Sikh bersifat sinkronisasi antara agama Hindu dengan agama Islam. Dewasa ini, anak benua India berada di bawah kekuasaan imperium Moghul (1526-1858 M), imperium Islam yang berkedudukan di ibukota Delhi. Sebelum kedatangan Guru Nanak itu maka ikhtiar ke arah sinkronisasi antara agama Hindu 38 Joesoef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia (Jakarta: Al Husna Zikra, 1996) , h.144. 40 dengan agama Islam itu telah dimulai lebih dahulu oleh Kabir (1488-1512 M), seorang penyair India, hingga himpunan sajaknya dimasukkan menjadi bagian di dalam Kitab Suci agama Sikh itu.39 Lambang khusus para penganut agama Sikh itu adalah Lima Kukka, yaitu: Kes (rambut- panjang tak dicukur, yang dililit dengan kain), Kunga (sisir-kayu, bagi keperluan rambut tersebut), Kach (celana-dalam berwarna putih, celana panjang lutut yang khusus untuk kelincahan), Kara (gelang besi di tangan untuk pengekangan diri), dan Khanda (pisau belati bermata dua untuk pertahanan diri). Lambang khusus itu ditaati oleh setiap penganut agama Sikh. Memang, baik dari segi sosial dan politik, maupun dari sudut pandangan agama, agama Sikh sungguh-sungguh menentang pengaruh Brahmana dan sistem kasta yang diajarkannya. Mungkin pendapat yang mengatakan bahwa ia lebih dekat kepada Islam daripada Hinduisme ada benarnya.40 39 40 Joesoef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, h.145. Joesoef Sou’yb, Agama-agama Besar di Dunia, h.144. 41 BAB III GAMBARAN UMUM FILM ‘MY NAME IS KHAN’ A. Sekilas cerita tentang Islam dalam Film ‘My Name Is Khan’ 1. Islam di AS Pada paska peristiwa 9/11 itu, di AS sedang terjadi gelombang ketidakpercayaan terhadap komunitas Muslim,. Rizvan merupakan imigran muslim yang tak luput dari kecurigaan, terlebih dengan Sindrom Asperger yang dideritanya menyebabkan perilakunya tampak aneh dan semakin memancing kecurigaan dari otoritas bandara dan ketidaknyamanan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu AS sangat waspada terhadap pengunjung yang datang ke negaranya dan melalakukan pemeriksaan yang sangat ketat terhadap semua orang yang mereka curigai. Pada saat itu ada beberapa petugas bandara yang mencurigai sikap aneh Rizvan, ketika Rizvan ingin melakukan perjalanan ke AS untuk menemui Presiden AS.1 Lalu para petugas menangkap dan memeriksa Rizvan. Oleh karena tingkah lakunya yang mencurigakan. Rizvan diperiksa didalam ruangan tertutup oleh otoritas bandara, dan melalui proses yang sangat menyudutkan dirinya. Ia diperlakukan layaknya sebagai seorang kriminal yang tertangkap basah. Pada scene ini terungkap sistem keamanan di AS yang menyudutkan Rizvan sebagai seorang muslim yang dianggap sebagai teroris. Prosedur standar pemeriksaan 1 Widya Prasty N, Analisis Film My Name Is Khan, Http://Widyasemua.blogspot.com/2013/01/analisis_film_my_name_is_khan.html?m=1, diakses pada tanggal 17 Januari 2014 pukul 29:13 WIB. 42 bandara di AS meliputi pemeriksaan sinar X untuk sepatu, baju, sepatu, jaket hingga pemeriksaan online. Penumpang melepas sepatu beberapa kali dan dilakukan juga pemeriksaan terpisah untuk komputer/laptop. 2. Islam di India Sejak kecil, Rizvan terlahir dengan latar belakang hidup yang penuh dengan kerusuhan antara Hindu dan Muslim di India pada tahun 1983. Hal seperti itu mengisahkan bahwa konflik antaragama sudah sering terjadi di dunia. Dalam film ini tergambar tentang kehidupan Rizvan yang menjadi ironi nantinya. Pada tahap berikutnya, di masa yang akan datang, Rizvan harus mengalami konflik seperti ini lagi, dan ternyata ia mengalami hal yang serupa ketika ia pindah ke AS. Pada scene ini pula Rizvan diajarkan dan ditanamkan nilai-nilai kebaikan oleh ibunya. Ia dididik untuk memahami bahwasanya kebaikan tidak dibatasi oleh agama tetapi lebih condong kepada tingkah laku manusia. Begitulah nasihat yang dilontarkan ibunya Rizvan terhadap Rizvan. “ ... In this world there are only two kinds of people, Good people who does good things. And bad people who does bad things. That’s the only difference between human. Nothing else. Good people and bad peolple and there is no difference.” Lalu setelah kejadian ini banyak imigran pindah ke AS, di mulai oleh adik Rizvan yang pada saat itu pergi karena ingin mencari pengalaman hidup yang baru dan setelah itu disusul oleh Rizvan setelah kematian ibunya. 43 B. Produksi Film ‘My Name Is Khan’ 1. Sekilas Alur Cerita Film ‘My Name Is Khan’ Film “My Name Is khan” ini diproduksi oleh Dharma Productions, bekerjasama dengan Red Chillies Entertainment dan didistribusikan oleh Fox Star Studios. Film ini dirilis pada tanggal 12 Februari 2010 di India. Produser film “My Name Is Khan” adalah Hiroo Yash Johar,2 beliau juga yang mendirikan Dharma Productions pada tahun 1976, dan telah memproduksi film-film India yang lainnya, di antaranya: Dostna (1980), Kuch Kuch Hota Hai (1998). Kemudian, disusul dengan film yang lainnya, diantaranya: Kabhi Khusi Kabhi Gham (2001), Kaal Ho Na Ho (2003), dan Kabhi Alvida Na Kehna (2006). Film “My Name Is Khan” disutradarai oleh Karan Johar yang sebelumnya pernah sukses menggarap film box office India “Kuch Kuch Hota Hai” yang kemudian kembali untuk bekerjasama dengan Sharukh Khan sebagai bintang utama film tersebut, dengan memerankan sebagai Rizvan Khan, seorang muslim India yang mengidap sindrom asperger, bagian dari spektrum autis yang tinggal di AS. Film “My Name Is Khan” mengangkat isu rasial keagamaan paska peristiwa 9\11, ketika paska pengeboman menara kembar WTC, telah terjadi diskriminasi dan penyerangan-penyerangan terhadap muslim di AS. Dalam film ini, digambarkan bahwa masyarakat AS seolah menyalahkan warga muslim atas peristiwa tersebut 9\11. Karena adanya peristiwa tersebut, maka terjadilah 2 My Name Is Khan, http://www.bollywoodhungama.com/moviemicro/cast/id/502816 diakses pada tanggal 30 Januari 2014 pukul 14:56 WIB. 44 perpecahan yang menyebabkan orang Islam dimusuhi. “My Name Is Khan” dirilis pertama kali di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada tanggal 10 Februari 2010. Dua hari kemudian barulah film ini beredar di Eropa, AS, Kanada, Australia, dan belahan bagian dunia lainnya. Diputar di berbagai tempat, film ini dikabarkan memecahkan rekor penonton film India terbesar di dunia, seperti di Inggris, Australia, Asia dan AS. 2. Klasifikasi Tokoh Pemeran dalam Film ‘ My Name Is Khan’ Menurut Vladimir Propp ada delapan karakter tokoh, diantaranya: The Villain atau Penjahat (Arif Zakaria). Menurut Vladimir Propp, The Villain atau Penjahat dalam cerita rakyat adalah seorang tokoh yang memerankan peran penjahat atau antagonis.3 Dalam film My Name is Khan, Arif Zakaria berperan sebagai Dr. Faisal Rahman yang menjadi pemimpin retorika kekerasan atau provokator. The Hero atau Pahlawan (Shahrukh Khan) Menurut Vladimir Propp, The Hero atau pahlwan, yaitu salah satu istilah yang tidak berarti sama dalam teori seperti halnya dalam kehidupan di luar, di mana pahlawan biasanya mengacu pada laki-laki, dan heroik, memiliki konotasi moral mengagumkan atau baik moralnya.4 3 4 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. 45 Di dalam film ini Shahrukh Khan berperan sebagai Rizvan Khan, tokoh utama dalam film ini. Shahrukh Khan telah dua dekade berada di industri hiburan India. Dia pernah menjadi aktor televisi sampai bintang Bollywood dan produser. Ketika memutuskan untuk kembali ke televisi pada tahun 2007, ia menjadi pembawa acara di salah satu acara televisi paling populer sepanjang masa. Dia mendapatkan penghargaan, pengakuan, dan popularitasnya yang tidak perlu dipertanyakan. Shahrukh Khan lahir di Delhi pada 2 November 1965, anak dari Taj Mohammed Khan, seorang pejuang kemerdekaan dari Peshawar dan Lateefa Mohammed dari Rawalpindi seorang anak angkat dari Mayor Jenderal Shah Nawaz Khan. Debutnya sebagai seorang aktor bermula pada tahun 1988, pada serial televisi berjudul Fauji, yang bercerita tentang tentara India. Kemudian debutnya pada layar lebar adalah pada film Deewana, pada tahun 1992.5 The Helper atau Sang Penolong (Sonya Jehan) Menurut Vladimir Propp, The Helper atau Sang Penolong, yang membantu pahlawan.6 Dalam film ini, Sonya Jehan berperan sebagai Haseena, istrinya Zakir. Haseena membantu Rizvan dalam menganalisis penyakit yang ia derita yaitu sindrom asperger. 5 Si Tampan dari Bollywood, www.chakpak.com diakses pada tanggal 12 Februari 2013 pukul 07:55 WIB 6 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. 46 The Donor atau donor (Jimmy Shergill) Menurut Vladimir Propp, The Donor atau donor, yang menyediakan sebuah objek dengan beberapa properti.7 Dalam film ini, Jasjit Shergill lahir pada tanggal 3 Desember 1970 di Punjab India. Dia belajar di Hindu College, New Delhi. Ia menikah dengan Priyanka Puri dan memiliki anak, Vir. Jimmy memulai debutnya di film Glulzar’s Maachis (1996) sebagai Jimmy. Dalam Mohabattein (2000), ia bermain sebagai Karan seorang mahasiswa dan pada film My Name Is Khan, ia berperan sebagai Zakir sebagai adik Rizvan Khan (Shahrukh Khan).8 The Princess atau Sang Putri (Kajol Devgan Mukherjee) Menurut Vladimir Propp, The Princess atau Sang Putri, hadiah untuk pahlawan dan objek skema yang penjahat ini.9 Di dalam film ini, Kajol berperan sebagai Mandira. Kajol lahir dari aktris dan produser film Tanuja Shomu Mukherjee pada tanggal 5 Agustus 1975. Dia dilahirkan dalam sebuah keluarga Bengali-Marathi. Dia bersekolah di St. Joseph di Panchgani sampai berusia tujuh belas tahun, ia berhenti bersekolah untuk menjadi seorang aktris. Dia menikah dengan Ajay Devgan pada tahun 1999 dan telah di karuniai seorang anak bernama Nysa. Dia mengambil cuti dari syuting film pada tahun 2003 lalu kembali berkarier pada tahun 2006. 7 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. Si Tampan dari Bollywood,www.chakpak.com diakses pada tanggal 12 Februari 2013 pukul 08:13 WIB 9 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. 8 47 Film pertama yang ia bintangi adalah Bekhudi pada tahun 1992. Pada tahun 1995 film-filmnya tidak ada yang menjadi hits, namun pada tahun 1997 ia berakting menjadi penjahat pada film Gupt, lalu ia memenangkan penjahat terbaik pada penghargaan Film Fare. Pada tahun 1998 semua film yang diperankannya menjadi hits.10 Her Father atau ayahnya (Zarina Wahab) Menurut Vladimir Propp, Her Father atau ayahnya, yang memberikan penghargaan kepada pahlawan.11 Namun dalam adegan ini Razia Khan berperan sebagai ibunya Rizvan dengan kata lain dia menjadi tokoh Her Father. Zarina lahir di Vishakhapatnam. Dia telah melatih di Institute Film dan Televisi bergengsi India, Pune. Dia menikah dengan aktor Bollywood Aditya Pancholi pada tahun 1986, dan telah memiliki dua orang anak, seorang putra dan seorang putri, Sana Suraj. Film pertama Zarina adalah Ishq Ishq (1974). Yang disutradarai oleh Dev Anand. Dia berperan sebagai ibunya Rizvan Khan dan Zakir yang bernama Razia Khan dalam film My Name Is Khan.12 10 Si Tampan dari Bollywood,www.chakpak.com diakses pada tanggal 12 Februari 2013 pukul 08:13 WIB 11 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. 12 Si Tampan dari Bollywood, www.chakpak.com diakses pada tanggal 12 Februari 2013 pukul 08:13 WIB 48 The Dispatcher atau orang yang menyuruh, yang mengirimkan pahlawan dalam perjalanan (Arjun Mathur, Sugandha Garg, dan Parvin Dabas) Menurut Vladimir Propp, The Dispatcher atau orang yang menyuruh, yang mengirimkan pahlawan dalam perjalanan.13 Mereka adalah beberapa mahasiswa wartawan India yang menolong Rizvan untuk menginformasikan kepada FBI tentang Dr. Faisal Rahman. Diantaranya: Raj (Arjun Mathur), Komal (Sugandha Garg), dan Bobby Ahuja (Parvin Dabas). The False Hero atau Pahlawan palsu Menurut Vladimir Propp, The False Hero atau Pahlawan palsu Dalam film ini, Jennifer Echols atau Mama Jenny dan Adrian Kali Turner atau Funny Hair Joel menjadi The False Hero.14 C. Sinopsis Film ‘My Name Is Khan’ Film ini dimulai saat seorang anak yang bernama Rizvan Khan. Dan dia adalah seorang muslim yang menderita Asperger’s syndrome atau spektrum autis. Rizvan hidup bersama ibu dan adiknya, Zakir. Kelainan yang dialami Rizvan membuatnya menjadi sulit berinteraksi dengan kebanyakan orang. Saat ibunya telah meninggal, Rizvan memutuskan untuk pindah ke AS. Di Fransisco, dia tinggal bersama Zakir, adiknya. Lalu, atas bantuin adiknya, Rizvan bekerja 13 14 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32-36. 49 sebagai pramuniaga atau sales produk kecantikan yang terbuat dari herbal. Semua tampak berjalan dengan lancar. Rizvan, Zakir, dan istrinya. Haseena sebagai istri Zakir adalah seorang psikolog yang memakai jilbab, mereka tampak hidup rukun dan bahagia. Mereka juga taat beribadah.15 Ketika sedang menawarkan produk kecantikan yang dijualnya, Rizvan bertemu dan berkenalan dengan seorang perawat kecantikan. Mandira yang diperankan oleh Kajool Devgan. Mandira, menjalani kehidupan sebagai seorang janda dengan satu anak laki-laki, Sameer alias Sam. Rizvan dan Mandira telah menjalin hubungan, lalu mereka memutuskan untuk menikah, meski mendapat tantangan dari kedua belah pihak keluarga karena perbedaan agama. Mereka akhirnya menikah dan menetap di San Fransisco, di mana mereka membuka salon kecantikan kecil. Mandira dan Sameer menambahkan Khan di belakang nama mereka. Keluarga kecil ini sangat akrab dengan tetangganya, Mark. Dia seorang wartawan, dan nama istrinya Sarah. Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Resse, yang menjadi teman baik Sam. Ketika terjadi peristiwa 9\11 atau tragedi 11 September. Penduduk Muslim AS mengalami diskriminasi, toko dirusak, rumah dilempari batu, dan mereka mengalami penyerangan-penyerangan. Tidak sedikit dari penganut Sikh (India), yang menggunakan serban di kepala turut menjadi korban, karena mereka 15 Andika Sanjaya, My Name is Khan dan Analisis Kultural Komunikasi Antar budaya,. http://abstractive-sense.blogspot.com/2010/09/my-name-is-khan-simbol-simbol-dan.html diakses pada tanggal 19 Maret 2013 pukul 14:08 WIB. 50 disangka orang Afghanistan muslim.16 Nasib Haseena justru lebih parah, karena dia dikeroyok sejumlah laki-laki di jalan, hanya karena dia mengenakan jilbab.17 Mark, tetangga mereka yang seorang wartawan, ditugaskan untuk meliput perang yang sedang terjadi di Afghanistan, dan ia terbunuh disana. Sejak itu anaknya, Resse, teman akrab Sammer menjadi berubah, dia memusuhi Sameer. Yang menjadi penyebab utama adalah karena ada “Khan” dibelakang namanya. Lalu, Resse menganggap Sameer sebagai orang Afghanistan. Orang lain pun turut memusuhi Sameer Khan. Nasib paling parah yang dialami oleh Sameer. Bermula diawali pertengkaran dengan Resse. Lalu, Sammer dikeroyok oleh sejumlah remaja bule hanya karena kulitnya hitam. Sebenarnya Resse telah mencoba menyelamatkan Sameer, namun ia tidak berhasil. Sameer akhirnya sekarat dan dia sempat dibawa ke rumah sakit, namun Tuhan berkendak lain, nyawa Sameer tidak dapat tertolong lagi dan akirnya Sameer meninggal dunia. Rizvan sangat sedih karena ia telah akrab dengan putera tirinya tersebut. Namun, yang paling terguncang adalah istrinya, Mandira. Ia menganggap bahwa “bencana” yang telah menimpa mereka itu tejadi karena ada nama “Khan” di belakang namanya dan Sameer.18 Rizvan yang dianggap sebagai biang bencana Subtittle and scene My Name is Khan, http://ryekoplock.heck.in/my-name-is-khansubtitle-indonesia.xhtml pada scene ke Scene 7: 49.52- 52.18. 17 Subtittle and scene My Name is Khan, http://ryekoplock.heck.in/my-name-is-khansubtitle-indonesia.xhtml pada Scene ke 12: 01.04.00 – 01.06.42. 16 18 Solpamili Pratama, Positive freedom My Name is Khan, http://tamachopa.blogspot.com/2010/04/my-name-is-khan-review.html diakses pada tanggal 7 agustus 2013 pukul 13:56 WIB. 51 bagi sameer dan dirinya telah diusir dari rumahnya. Lalu ia memerintahkan kepada Rizvan, agar mengatakan kepada seluruh orang AS dan juga kepada Presiden AS: bahwa dia bernama Khan, dan saya bukan teroris (My name is Khan, and I am not a terorist). Rizvan pun dengan penuh ikhlas melakukan semua yang diperintahkan oleh mandira. Ia mengembara seorang diri. Dalam pengembaraannya, ia sempat menghadiri acara terbuka yang dihadiri Presiden George W. Bush. Lalu ia berusaha mendekati Presiden AS tersebut sembari berteriak: “My name is Khan, and I am not a terorist.” Belum sempat teriakannya didengar oleh Presiden, ia sudah ditangkap oleh para pengawal Presiden karena ia dicurigai sebagai teroris. Apa yang dialaminya sungguh menyakitkan dan menyayat hatinya, belum selesai masalah yang ia hadapi, ia mendapat masalah baru yang pada akhirnya ia dihukum dengan dimasukkan ke dalam ruangan dengan suhu yang panas, setelah itu ia dimasukkan ke ruangan yang sangat dingin. Berbagai siksaan yang dialaminya harus ia terima. Akhirnya, ia pun dibebaskan karena tidak terbukti sebagai teroris. Itu semua berkat dukungan dan bantuan tiga wartawan asal India yang menolongnya. Diantaranya: Raj, Komal, dan Bobby Ahuja, yang membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Dengan menggali bukti yang mereka dapatkan, upaya untuk menginformasikan FBI tentang Dr. Faisal Rahman. Setelah dibebaskan, ia kembali ke Wilhemina untuk membantu Mama Jenny dan putranya yang terkena musibah badai Molly. Ternyata, upaya yang ia lakukan menarik perhatian warga AS. 52 Lalu, nama Rizvan kemudian melambung menjadi pahlawan, karena banyak stasiun televisi yang menyorotnya. Karena, ia menolong sebuah penduduk desa di Georgia yang mengalami banjir bandang. Mayoritas korban banjir adalah orang berkulit hitam. Berhari-hari mereka tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah. Melalui peristiwa ini Presiden Bush mendapat kecaman keras dari masyarakat berkulit hitam AS. Setelah ramai berita yang ditayangkan di televisi, barulah bantuan sosial itu datang, yang lebih mengejutkan adalah mereka mendapat bantuan dari orang-orang Muslim yang telah dikoordinasikan oleh Haseena dan suaminya, Zakir (adik Rizvan).19 Saat berada di tempat pengungsian korban banjir, Rizvan didatangi oleh sesama muslim yang tidak sepaham dengannya, di sana Rizvan pun diserang, mereka menganggap bahwa tindakan Rizvan membantu korban banjir telah merusak perjuangan umat Islam dalam melawan AS. Setelah melewati masa perawatan, Rizvan selamat dan impiannya bertemu Presiden AS pun terwujud pada masa pemerintahan Obama. D. Tanggapan Terhadap Film ‘My Name Is Khan’ Film My Name Is Khan dapat berbagai tanggapan positif dan negatif dari khalayak. Di Negara India sendiri ada seruan boikot terhadap film tersebut oleh kelompok Hindu militan bukan hanya karena adanya unsur SARA di dalam film tersebut, tetapi karena Shahrukh Khan yang memiliki tim Liga Utama Kriket di 19 Andika Sanjaya, “My Name is Khan dan Analisis Kultural Komunikasi Antarbudaya,” http://abstractive-sense.blogspot.com/2010/09/my-name-is-khan-simbol-simbol-dan.html diakses pada tanggal 6 November 2013 pukul 15:17 WIB. 53 India, pernah menyatakan ingin mengikutsertakan Abdul Razak, pemain kriket Pakistan yang terkenal dalam timnya. Sejumlah gedung bioskop pun tidak berani memutar film My Name Is Khan. Tapi kemudian film ini dirilis di Mumbai, kota utama dan pusat perfilman India. Pada tanggal 12 Februari 2010 lalu, ribuan polisi dikerahkan mengawal gedung bioskop dari aksi Shiv Sena. Kelompok itu sempat menurunkan pamflet dan poster film dari gedung bioskop, guna mengamankan pada saat pemutaran film, oleh karena itu sekitar dua ribu orang pengikut partai radikal itu terpaksa diamankan polisi.20 Kejadian serupa pun ditemui juga di AS, karena AS sebagai setting lokasi kejadian cerita yang dirilis pada film ini. My Name Is Khan mendapat berbagai macam sambutan dari sejumlah media massa AS. Seperti dikutip mediaindonesia.com.21 “Yang terbaik dari My Name Is Khan, terutama untuk AS, adalah sebuah cerita tentang risiko kebaikan,” tulis The New York Times. Sebagai arus utama pers AS, koran ini juga mencatat badai yang mengepung pada rilis film ini, Jum’at (12/2/2010) di India. “Khan adalah salah satu dari beberapa film Hindi (New York, Kurbaan) tentang orang India yang paranoid setelah peristiwa 9\11 di AS. Ada sesuatu yang 20 My Name is Khan, http://en.m.wikipedia.org/wiki/My_Name_Is_Khan diakses pada tanggal 30 November 2013 pukul 13:27 WIB. 21 My Name is Khan-Srk&Kajol, www.Lautanindonesia.com/mynameiskhan diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 13:13 WIB. 54 menarik melihat negara ini melalui kacamata Bollywood, bahkan ketika ceritanya semacam dongeng, kata US Daily, Sabtu (13/2/2010).”22 “Film itu menampilkan kehidupan seorang lelaki muslim india yang tinggal di San Fransisco, melalui perjalanan yang luar biasa di AS, menginspirasi orang yang mengundang perdebatan dan menciptakan sebuah revolusi spontan,” kata The Washington Post. (IANS/OL-04).23 Rachel Saltz dari The New York Times mengungkapkan, “Film ini bercerita tentang kehidupan warga India yang hidup dalam ketakutan pasca 9\11. Ada sesuatu yang menarik disimak untuk melihat negara ini (AS) dari kacamata Bollywood kendati ceritanya mirip dongeng, yaitu hubungan yang terjalin antara warga kulit hitam AS dan India, terutama orang Muslim. Khan mampu menyentuh seraya mengajarkan tentang Agama Islam dan toleransi.”24 Produser Raam Punjabi mengomentari film ini yang dikutip oleh Tempointeraktif.com, My Name Is Khan yang diputar di Jaringan 21 dan 3 Idiots dapat bertahan lebih dari tiga bulan. Semenjak pemutaran perdananya pada tanggal 25 Desember, film 3 Idiots masih tayang. Di Jakarta film ini hanya diputar di Blitz, namun di luar Jakarta film ini diputar dijaringan bioskop 21. Pendapatan dari penonton, awalnya hanya masuk satu kopy, dengan performa 150 ribu 22 Aries Adinata, “My Name is Khan” Sebuah Kampanye Damai, Islam bukan Agama Terorist, Http://ariesadenata.blogspot.com diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 16:08 WIB. 23 Aries Adinata, “My Name is Khan” Sebuah Kampanye Damai, Islam bukan Agama Terorist, Http://ariesadenata.blogspot.com diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 17:36 WIB. 24 Amoy Khan, “My Name is Khan,” Http://amoy-khan69.blogspot.com/?m=1 diakses pada tanggal 18 November 2013 pukul 15:58 WIB. 55 penonton di Jakarta, Bandung, Makassar, dan Palembang. Sekarang sudah tujuh kopy film, itu semua juga masih dalam perhitungan kasar. Berikutnya film ini diputar di Jambi dan Lampung. Film My Name Is Khan mempunyai unsur daya tarik yang universal. Selain itu juga, penampilannya yang menarik dan tidak dimiliki oleh semua film India. Dengan temanya yang mengena di hati, dan memberikan kesan positif di benak para penonton. Selain berbagai tanggapan dari media, film ini juga mencatat beberapa pencapaian yang cukup baik dengan menembus box office Inggris pada posisi ke enam. Pada awal minggu pemutaran di Inggris (12 Februari 2010), film ini telah meraup keuntungan US$ 1,4 Juta. Kemudian di AS sendiri hingga 17 Februari 2010, film My Name Is Khan memperoleh keuntungan hingga US$ 20 miliar. Kemudian di Berlin Jerman, melalui penjualan ebay situs tiket online, habis terjual hanya dalam lima menit. Padahal harga tiket dibandrol dengan harga 1.000 euro atau setara dengan Rp. 12 juta.25 25 My Name is Khan-Srk&Kajol, www.Lautanindonesia.com/mynameiskhan diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 13:53 WIB. 56 BAB IV ANALISIS NARASI TERHADAP FILM “MY NAME IS KHAN” DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTARAGAMA DAN ANTARBUDAYA Dalam bab ini peneliti menguraikan analisis narasi dalam film My Name Is Khan. Menurut Tvzetan Todorov di dalam buku Branston dan Stafford1 dan Gorys Keraf,2 analisis narasi film ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu alur awal, tengah, dan akhir, yang semuanya saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain. Selanjutnya hasil dari analisis narasi film My Name Is Khan dikaitkan dengan perspektif komunikasi antaragama dan budaya yang ada di dalam ceritanya. A. Analisis KAB terhadap Alur Awal Cerita Film My Name Is Khan Setelah peneliti menganalisis narasi alur awal dari film My Name Is Khan, maka di dalam alur awal ini terjadi komunikasi antaragama dan budaya dari para tokohnya berdasarkan konsep pelaku komunikasi antaragama dan budaya Joseph D. Vito sebagai berikut: 1. Komunikasi Antarkelompok Agama yang Berbeda3 Komunikasi antarkelompok agama yang berbeda sudah lazim terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saja hubungan komunikasi antara orang 1 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student‟s Book (London and New York: Routledge, 2003), h. 36. 2 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 146. 3 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group, 2011), h. 131. 57 Islam dan Yahudi yang bekerja satu kantor. Di alur awal, komunikasi antarkelompok agama yang berbeda digambarkan dari komunikasi yang terjalin antara Mandira dengan Rizvan. Rizvan adalah penganut agama Islam dan Mandira penganut Hindu. Juga komunikasi antara Zakir, Haseena dengan Mandira dan Rizvan, itu semua menggambarkan komunikasi yang terjadi antara kelompok agama yang berbeda. Zakir dan Haseena yang beragama Islam, Rizvan dan pemilik motel, dan Mandira beragama Hindu. Contoh percakapan: 1. Rizvan (Muslim), Mandira (Hindu), dan Sarah (Kristen) Sarah: “This 3500 dollars.” Rizvan: “Duty in Islam.” Mandira: “In Islam they set aside a several percent from them wealth for charity.” Rizvan: “That‟s accurate 3502 dollars and 50 cents.” 2. Rizvan (Muslim) dengan Owner of inn (Sikh) Owner of inn: Today is Saturday, honeymoon couples booked all rooms. Everyone get marry on Saturday here. One night marriage, but you don‟t worry, you can stay in my room. And I have nude channel in my room.” (Terjadi keributan) Owner of inn: “It‟s all hapenning because of Muslims. They blow up WTC few years back. And we are tolerating here.” Rizvan: “I know I can't come back without meeting Mr. President. I couldn't meet him in Washington.” Bagian pendahuluan adalah bagian awal dari sebuah cerita yang memaparkan kejadian-kejadian yang akan berkesinambungan dengan cerita selanjutnya. Namun, bagian pendahuluan dalam cerita harus berisi dengan cerita-cerita yang menarik sehingga penonton lebih tertarik untuk menonton dan menyimak alur cerita yang telah disajikan dalam adegan-adegan dalam film tersebut. Berikut ini 58 adalah pembahasan dan penjelasan dari bagian pendahuluan atau alur awal dari cerita dari film „My Name Is Khan.‟ Pada suatu hari sebuah kejadian yang menceritakan tentang masa kecil Rizvan sebagai anak yang berbeda dari anak lain. Berawal dari Rizvan Khan, seorang pemuda asal Borivali, wilayah dari Mumbai, India yang ingin mengadu nasib ke San Fransisco, AS Serikat. Hal ini ia lakukan beberapa saat setelah ia kehilangan ibunya, seseorang yang selalu mengajarkan kepada Rizvan kecil bahwa semua orang adalah sama. Hanya status dan perilakulah yang membedakannya. Walaupun pengidap Asperger Syndrome, Rizvan adalah seorang yang memiliki kemampuan memperbaiki berbagai barang mekanis yang rusak. Di AS, Rizvan bekerja di perusahaan adiknya, Zakir, sebagai salesman kosmetik. Scene 1: 00.00-05.58 Adegan pada kejadian awal film ketika film ini dimulai, setting di bandara San Fransisco. Pada adegan ini sebelum pengenalan tokoh utama, lalu disuguhkan situasi yang dianggap mencerminkan apa yang dialami oleh warga Muslim di AS dalam hal pelayanan publik pasca peristiwa 9/11. Beberapa warga AS juga tampak phobia terhadap Islam, mereka menunjukkan dengan rasa tidak nyaman dan selalu waspada terhadap warga Muslim. 59 Gambar 4.1 Pesan visual: Pandangan curiga petugas bandara terhadap Rizvan. Gambar 4.2 Pesan visual: salah satu pengunjung bandara yang menunjukkan rasa tidak nyaman akan kehadiran Rizvan. Rizvan Khan berada di bandara untuk perjalanan ke Washington DC dan menanyakan tujuan penerbangan kepada petugas. Kemudian ketika ia melalui pemeriksaan dokumen perjalanannya, ia berdiri di belakang salah seorang penumpang, Rizvan sambil terus berdzikir. Kemudian, penumpang itu tersenyum kepada Rizvan. Setelah itu, datang seorang petugas keamanan bandara dan membawa Rizvan ke suatu tempat untuk melakukan pemeriksaan khusus. Petugas yang melayani Rizvan tersebut tampak menaruh curiga kepada Rizvan, karena Rizvan terlihat seperti orang Timur Tengah dan berperilaku aneh. Namun Rizvan tidak menyadari kecurigaan petugas itu. Hal itu terjadi karena 60 Rizvan yang mengidap Asperger Syndrome. Penumpang, yang berdiri di depan Rizvan pada saat menunggu pemeriksaan dokumen perjalanan, terlihat merasa tidak nyaman dengan kehadiran Rizvan. Penumpang tersebut tidak nyaman karena Rizvan terlihat sedang berdzikir. Senyum yang diberikan untuk Rizvan juga terlihat sangat terpaksa. Sebenarnya, penumpang tersebut merasa takut dan tidak nyaman dengan dzikir yang dilakukan oleh Rizvan. Pada saat itu, AS sedang terjadi gelombang ketidakpercayaan terhadap komunitas Muslim di AS, paska peristiwa 9/11. Rizvan merupakan imigran muslim yang tak luput dari kecurigaan, terlebih dengan Asperger Syndrom yang dideritanya menyebabkan perilakunya tampak aneh dan semakin memancing kecurigaan dari otoritas bandara dan ketidaknyamanan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu, AS sangat waspada terhadap pengunjung yang datang ke negaranya dan melalakukan pemeriksaan yang sangat ketat terhadap semua orang yang mereka curigai. Scene 2:05.59-07.46 Adegan ini menceritakan awal perjalanan Rizvan menemui Presiden AS dan juga adanya konflik dengan otoritas bandara yang mencurigai Rizvan. Pada adegan ini menampilkan ketidakadilan yang diterima oleh Rizvan sebagai warga imigran dan sebagai juga seorang Muslim ketika berada di bandara. Perlakuan otoritas bandara terhadap warga muslim yang dianggap mencurigakan. Petugas lalu mengangkat peci putih yang Rizvan gunakan, ia menunjukkan simbol bahwa Rizvan Khan adalah seorang muslim. 61 Pada adegan kedua ini digambarkan proses pemeriksaan Rizvan setelah ditangkap oleh otoritas bandara karena tingkah lakunya yang mencurigakan, ia diperiksa di dalam ruangan tertutup dan melalui proses yang sangat menyudutkan dirinya. Ia diperlakukan layaknya seorang kriminal yang tertangkap basah. Pada adegan ini terungkap sistem keamanan di AS yang menyudutkan Rizvan sebagai seorang muslim yang dianggap sebagai teroris. Prosedur standar pemeriksaan bandara di AS berupa pemeriksaan sinar X untuk sepatu, baju, sepatu, jaket, hingga pemeriksaan online. Penumpang melepas sepatu beberapa kali dan dilakukan juga pemeriksaan terpisah untuk komputer/laptop. Pada gambar 4.1 ditampakkan perlakuan yang diterima Rizvan dari pihak otoritas bandara yang sangat memojokkan Rizvan. Pemeriksaaan dilakukan di ruang gelap dan tertutup yang minim pencahayaan untuk menjatuhkan psikologis orang yang diperiksa. Sistem memberi pesan tidak ada jalan untuk lolos. Pemeriksaan dilakukan oleh banyak orang juga untuk mendiskriminasi tersangka yang diperiksa. Pemeriksaan Rizvan dilakukan dengan metode seperti interogasi penjahat, pengedar narkoba, dan teroris. Pada gambar 4.2 seorang petugas mengambil peci milik Rizvan dan memperlihatkan pada petugas yang lain. Dari sinilah ada penegasan kepada penonton, bahwa Rizvan adalah seorang Muslim. Dan dari situ juga, para petugas mengetahui identitas Rizvan yang seorang Muslim dan menimbulkan kecurigaan yang lebih kepada Rizvan. Diperkuat pertanyaan petugas kepada Rizvan mengenai pesan yang ingin disampaikan Rizvan pada presiden, “Apa pesanmu kepada presiden? Kau tau di mana Osama??” Walaupun disampaikan dengan nada 62 gurau, ini mencerminkan, bahwa bagi beberapa warga AS semua penganut Islam berkomplot dengan Osama atau setuju dengan yang dilakukan Osama. Lalu setelah peristiwa 9/11 warga AS dicekam rasa takut akan terulangnya kembali peristiwa seperti WTC. Hal tersebut menyebabkan pemerintah AS mengkaji kembali sistem keamanannya khususnya dalam hal transportasi. Karena itu, peningkatan sarana menuju WTC dilakukan dengan sarana transportasi publik yaitu pesawat sehingga tidak terdeteksi. Karena bandara-bandara di AS meningkatkan kewaspadaaannya. Sebelum menaiki pesawat, seorang penumpang akan melewati beberapa lapis pemeriksaan. Dan jika ditemui sesuatu yang mencurigakan, akan dilakukan tindakan lebih lanjut, seperti yang dialami Rizvan. Pada adegan ini dibahas terjadinya konflik antara AS dan Muslim. Hal tersebut digambarkan melalui adegan Rizvan pada saat pemeriksaan, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya, oleh petugas keamanan bandara tentang simbol Islam (memakai peci putih dan berdzikir) yang digunakan oleh Rizvan. Dari sanalah penonton dapat menarik kesimpulan bahwa sedang terjadi konflik antaragama (KAB) antara AS dengan Muslim. Sehingga, ini berdampak pada pemerintah AS yang semakin memperketat penjagaan negaranya dari warga Muslim. Scene 3: 07.47-13.21 Adegan ini adalah flashback dari kehidupan Rizvan. Adegan ini memperlihatkan cerita masa kecil dan lingkungan tempat Rizvan Khan dibesarkan, terlihat juga bagaimana penggambaran tentang ibunya Rizvan 63 menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pendidikan yang baik kepadanya. Pada masa kecilnya, Rizvan hidup saat terjadi kerusuhan antara Hindu dan Muslim di India pada tahun 1983. Hal tersebut mengisahkan bahwa konflik antaragama sudah sering terjadi di India. Dalam film ini, tergambar tentang kehidupan Rizvan yang menjadi ironi nantinya, bahwa di masa yang akan datang Rizvan harus mengalami konflik seperti ini lagi. Dan ternyata ia mengalami hal yang serupa ketika ia pindah ke AS. Pada adegan ini pula Rizvan diajarkan dan ditanamkan nilai-nilai kebaikan oleh Razia khan, ibunya. Ia dididik untuk memahami bahwasanya kebaikan tidak dibatasi oleh agama tetapi lebih condong kepada tingkah laku manusia. Begitulah nasihat yang dilontarkan ibunya Rizvan terhadap Rizvan. “ ... In this world there are only two kinds of people, Good people who does good things. And bad people who does bad things. That‟s the only difference between human. Nothing else. Good people and bad peolple and there is no difference.” Gambar 4.3 Gambar 4.3: Gambaran lingkungan masyarakat Islam yang ada di India pada masa kecil Rizvan Khan. Saat itu terjadi konflik antara Muslim dan Hindu. Dialog Gambar 4.3, “Mereka semua harus ditembak mati, tak peduli anakanak ataupun wanita.” 64 Gambar 4.4 Gambar 4.4: Gambar ibu dari Rizvan Khan sedang mendidik anaknya mengenai nilai kebaikan. Dialog Gambar 4.4, Razia Khan: “Di dunia ini hanya ada dua macam manusia, orang baik yang melakukan hal baik, dan orang jahat yang melakukan hal buruk.” Pada gambaran satu, ditampilkan gambar suatu jalan di suatu daerah yang kumuh dengan api yang menyala-nyala, dan orang-orang yang berkumpul tampak waspada. Seperti itulah lingkungan masa kecil Rizvan digambarkan. Kesan kumuh sudah tampak pada jalanan yang berantakan dan sudut pandang yang berantakan dan sudut pandang yang diambil dari balik sebuah gerobak. Sedangkan dialog yang diucapkan adalah Setting waktu yang diambil adalah ketika terjadi bentrokan antara umat Muslim dan Hindu pada tahun 1983 di India. Digambarkan juga ibu Rizvan yang sedang berbicara pada Rizvan dengan menanamkan nilai kebaikan, keburukan, dan juga persamaan hakikat tiap manusia. Kemudian api yang menyala mengesankan suatu kekacauan atau suatu yang buruk. Kata-kata yang mengandung arti kekerasan kembali menegaskan 65 situasi kekacauan sedang terjadi. Pesan mengenai Islam yang digambarkan pada adegan saat ibu Rizvan mendidik Rizvan. Di sini Islam digambarkan melalui ibu Rizvan yang memandang bahwa semua manusia pada hakikatnya sama, hanya perbuatan yang membedakan mereka yaitu baik dan jahat. Di India pada tahun 1983 sering terjadi bentrokan yang didasari alasan agama terutama antara Hindu dan Muslim terutama mulai dari daerah Hyderabad, Andhra Pradesh, yang kemudian meluas ke berapa tempat lain di India. Dalam majalah India Today, 15 Oktober 1943 malah menyatakan, bahwa kerusuhan antargolongan itu menjadi ciri tetap Hyderabad. Pertumpahan darah ini merupakan peristiwa paling buruk yang pernah terjadi di kota itu. Tak kurang dari 43 orang tewas selama 18 hari berturut-turut, ketika berlangsung perayaan tahunan Hindu, Ganesh Chaturthi. Peristiwa tersebut dialami Rizvan pada masa kecil, dan banyak memberikan pelajaran baginya. Adegan ketiga menceritakan lingkungan masa kecil Rizvan yang berlatar kerusuhan Hindu dan Muslim di India tahun 1983. Hal tersebut mengisahkan bahwa konflik antar agama sudah sering terjadi di India. Dalam film ini, kehidupan Rizvan yang kemudian menjadi ironi nantinya bahwa Rizvan harus mengalami lagi konflik semacam itu di masa mendatang ketika ia pindah ke AS. Pada adegan ini juga ditanamkan nilai-nilai kebaikan kepada Rizvan, dan menceritakan bagaimana Rizvan dididik untuk memahami bahwa kebaikan tidak dibatasi oleh agama tetapi pada tingkah laku manusia. 66 Scene 6: 25.37-26.34 Adegan ini menggambarkan ketika Rizvan baru saja pindah ke AS dan bertemu dengan Haseena istrinya Zakir. Haseena memberikan saran kepada Zakir agar memberikan pekerjaan kepada Rizvan, dan akhirnya Zakir menyetujui. Rizvan mendapatkan pekerjaan sebagai tenaga penjual kosmetik atau sales kosmetik di perusahaan tempat Zakir bekerja. Adegan ini menggambarkan kejujuran Rizvan ketika ia menjual sebuah produk kosmetik kepada pelanggan. Ia selalu menjelaskan kekurangan dan kelebihan produk yang ia jual. Seolah-olah menjelaskan prinsip berdagang dalam Islam. Ia tidak hanya menjelaskan dengan menggunakan brosur akan tetapi sekaligus ia mempraktikan dengan cara mencoba sendiri produknya. Rizvan mengatakan apa yang sebenarnya, walaupun terkadang dapat terdengar merugikan produk yang ia jual. Adegan ini menceritakan bahwa kejujuran telah tertanam baik dan mendarah daging dalam diri Rizvan Khan sehingga menjadikannya orang yang jujur. Gambar 4.5 67 Gambar 4.5: Rizvan: “Di sini tertulis bahwa produk yang Anda pesan akan dikirim dalam tujuh hari, tetapi itu bohong karena pesanan Anda akan dikirim dalam sepuluh hari.” Pada adegan ini digambarkan kejujuran Rizvan mengenai produk yang ia jual. Rizvan tidak menutupi kebohongan waktu pengiriman. Dengan demikian, kejujuran dari Rizvan sebagai pemeran utama, yang bisa dianggap mewakili akhlak yang baik dari seorang pemeluk Islam yang mengutamakan kejujuran dan tidak menghalalkan segala cara untuk meraih yang diinginkan termasuk kebohongan. Kejujuran sangat dijunjung tinggi dalam Islam seperti di dalam hadits: “Penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama belum berpisah. Apabila mereka jujur dan mau menerangkan (keadaan barang) mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Dan jika mereka bohong dan menutupi (cacat barang) akan dihapuskan keberkahan jual beli mereka. (Shahih Muslim No. 2825).“4 Scene 7: 49.52- 52.18 Adegan ini mengandung pesan yang jelas bahwa penyerangan yang dilakukan oleh warga AS terhadap muslim yang tinggal di wilayah AS adalah hanya ketidaktahuan mereka terhadap Islam. Dalam film ini, mereka tidak memahami dan mengenal Islam dengan baik, terbukti dengan mereka tidak dapat membedakan antara Muslim dengan penganut ajaran Sikh karena sorban yang dipakai. Mereka mendasarkannya dengan generalisasi ras. Mereka sebenarnya 4 Suyanto, M, Muhammad Bussines Strategy & Ethic, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008), h. 194. 68 menjeneralisasikan orang-orang Timur Tengah dan India sebagai penganut Islam, sama saja dengan mereka menjeneralisasikan semua orang Islam adalah teroris. Gambar 4.6 Gambar 4.6: Rizvan singgah di sebuah motel milik seorang India. “Owner of inn: Today is Saturday, honeymoon couples booked all rooms. Everyone get marry on Saturday here. One night marriage, but you don‟t worry, you can stay in my room. And I have porn channel in my room.” Setelah itu datang orang berkulit putih melakukan penyerangan di penginapan tersebut, hingga kaca motel itu pecah. Setelah itu, pemilik penginapan tersebut segera membalas serangan mereka dengan menggunakan senapan, dan mengeluarkan tembakan peringatan. Pemilik penginapan itu marah-marah dan mengatakan: “It‟s all hapenning because of Muslims. They blow up WTC few years back. And we are tolerating here.” Pada adegan ini diceritakan Rizvan mendatangi penginapan yang pemiliknya merupakan orang India beragama Sikh. Kemudian terjadi penyerangan di penginapan tersebut. Pemilik penginapan tersebut segera membalas serangan mereka dengan menggunakan senapan dan mengeluarkan tembakan peringatan. Setelah itu, pemilik penginapan itu mengatakan bahwa ia bukanlah bagian dari 69 teroris, bukan pula seorang Muslim. Kemudian dia mulai menyalahkan orang Muslim sebagai penyebab terjadinya penyerangan terhadap orang-orang yang disangka Muslim. Sebenarnya, penyerangan tersebut didasari atas generalisasi ras kaum Muslim, seperti: India, Arab Saudi, dan Negara-negara Timur Tengah lainnya. Padahal, tidak semuanya beragama Islam. Namun mereka tetap mendapatkan diskriminisasi yang dialami oleh kaum Muslim yang ada di AS. Hal tersebut di temukan pada kalimat yang diucapkan pemilik motel, “Semua orang kulit putih itu buta. Mereka tidak bisa membedakan antara orang India pengikut Ghandi dan orang Islam radikal.” Padahal serangan tersebut hanyalah serangan salah sasaran yang didasari oleh generalisasi ras. AS merupakan salah satu negara yang sejak lama menyerang negara-negara Islam seperti Afghanistan dan Palestina. Peristiwa 9/11 dianggap sebuah serangan balasan dari kelompok pembela Islam yang melakukan serangkaian terorisme baik di negaranya sendiri maupun Negara penjajah. Sehingga, banyak yang beranggapan bahwa semua Muslim adalah teroris. 2. Hubungan Antaretnis yang Berbeda5 Dalam film My Name Is Khan terdapat hubungan antara warga India yang berasal dari suku dan daerah yang berbeda. Dari hasil analisis narasi berdasarkan model analisis narasi Tvzetan Todorov, maka model komunikasi antara kelompok 5 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group, 2011), h. 131. 70 etnis berbeda yang terjadi di alur awal film ini adalah komunikasi intensif antara tokoh Mandira dan Rizvan. Kedua tokoh ini masing-masing berasal dari latar belakang daerah dan budaya yang berbeda. Rizvan berasal dari Borivali, wilayah Mumbai yang kental dengan tradisi Muslim. Sedangkan Mandira berasal dari India juga, tapi di dalam film ini tidak disebutkan wilayahnya. Mandira hidup dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda karena ia menganut agama Hindu. Selain menceritakan komunikasi yang terjalin antara Mandira dan Rizvan, di alur awal ini juga terjadi komunikasi antara Rizvan dengan Sameer dan Haseena. Contoh percakapan: Rizvan (Borivali, India) dengan Petugas keamanan bandara (AS) John Marshall: “Well, tell the President something from me too then. Rizvan: Okay. Okay. John Marshall: Tell him I said, howdy. Rizvan: Howdy? How.. Okay. Pen? J. Marshall. John Marshall: John. - John. Rizvan: John. - John. John Marshall says howdy. Howdy. Okay. Howdy. John Marshal: Yes. Okay. Okay.” 3. Komunikasi Antara suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan6 Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan kaum muda. Dalam film My Name Is Khan di alur awal terjadi komunikasi antara suatu subkultur 6 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 71 dengan kultur yang dominan digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rizvan dan Ibunya, komunikasi antara Razia dengan Zakir. Juga antara Mandira dengan puteranya Sameer. Contoh percakapan: 1. Razia Khan (Rizvan‟s mother) dengan Rizvan (son) Razia: “I told you not to go out, Now have your meal?” Rizvan: “They all are bastards, You should shoot them all.” Razia: “What did you said? Where did you hear? Look at this. He is you Rizvan, Who?” Rizvan: “Rizvan! Yes.” Razia: “And he's that person. Who's carrying a stick and he is beating you. Bad thing. And he is again you Rizvan. And he is that person. Who is carrying lollipop. And he is giving you. Lollipop is a sweet thing.” 2. Wadia (old teacher) dengan Razia Khan (Rizvan‟s mother (younger than Wadia)) Razia Khan: “Greetings! I am Razia, and his my son Rizvan. I have heard about you that you are well educated. You have many degrees. People says that you don't do anything. It's a nice thing.” Wadia: “I am telling you the truth.” 3. Razia Khan (mother) dengan Zakir (son) Zakir: “Mom! Haseena teaches in university. She can't come and leave everything middle of the year.” Razia Khan: “After marriage. We didn't see her yet. Come!” Zakir: “Don't worry. Within few days your immigration will be done. Then you have to stay with us.” Razia Khan: ”I can't leave Rizvan alone.” 4. Mandira (mother) dengan Sameer (son) Sameer: “Mom! Let's go. Mandira: One minute.” 72 4. Komunikasi Antarjenis Kelamin yang Berbeda7 Komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda adalah komunikasi yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dalam film My Name Is Khan di alur awal terjadi Komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rizvan dengan istrinya Mandira, komunikasi antara Zakir dengan istrinya Haseena, komunikasi antara Rizvan dengan Ibunya Razia Khan, dan lain-lain. Contoh Percakapan: Rizvan (husband) dengan Mandira (wife) Mandira: “Take me along with you.” Rizvan: “I am slim, I won't take much space.” Mandira: ”And I will look after Sam, I will never leave his hand. Rizvan: ”I am afraid from many things. But I am most afraid to lose you.” 5. Komunikasi Antarsubkultur yang Berbeda8 Komunikasi antarsubkultur yang berbeda adalah komunikasi yang biasa terjadi antara orang yang berbeda profesi atau antara orang dengan kemampuan fisik yang berbeda. Misalnya komunikasi antara orang yang berprofesi sebagai dokter dengan pengacara atau antara tunarungu dengan tunanetra. Komunikasi antarsubkultur yang berbeda di alur awal film My Name Is Khan digambarkan dengan adanya komunikasi antara Mandira dan Rizvan yang memiliki profesi berbeda. Rizvan adalah seorang marketing produk kecantikan dan Mandira adalah 7 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 8 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 73 pemilik salon dan lebih condong terhadap penataan rambut. Juga komunikasi antara Rizvan dengan Haseena yang berprofesi sebagai psychiatrist. Contoh percakapan: 1. Rizvan (marketing) dengan Mandira (owner of beauty treatment) Rizvan: “I do good things. I come here to sale Mehnaz Beauty Products. I dont know how to sale, but my brother Zakir said: “That this only my job. Mehnaz Beauty Products, are very good Products.” I have tried on my self. That‟s why make me shinning.” Mandira: “From which product, I will look pretty?” Rizvan: “You can‟t be pretty from any product. Beauty product only shine your face.” 2. Rizvan (medical patient) dengan Haseena (psychiatrist) Haseena: “Hi, Rizvan I want to say with you about your Asperger Syndrome. You are afraid with fear of new places and new faces, and also you hate yellow and loud voices. The reason what makes you different from others, was hidden two words „Asperger Syndrome. Ok now take it (handycam) if you will watch from it, then you will feel that you are watching Television. Then you won‟t be afraid from new places and new faces.” Rizvan: “Rizvan (He is nod the head).” 3. Rizvan (marketing) dengan Zakir (owner Mehnaz Beauty Products) Zakir: “It‟s our office, come and have a look. What are you doing? Come here.” Rizvan: “(Rizvan arround the office and Zakir call him).” Zakir: “When I coming to America, what I had? Nothing. But today see for youself. I am the biggest dealer of Mehnaz Beauty Products. And why? Because this is America. As much you will work hard here, you will get more success. America work had a lot. These are our products, and these are details. You will get all saloon names and adresses. You will visit there and sale them, understood?” Rizvan: “No! You will soon.” Zakir: “Scared!” Rizvan: “Look! There is no problem to scared, but dont make you fear bigger, that ist should stop you to move on.” 74 B. Analisis KAAB terhadap Alur Tengah Cerita Film My Name Is Khan Bagian tengah cerita merupakan rangkaian dari tahapan-tahapan yang membentuk seluruh proses narasi. Pada bagian ini mulai muncul adegan-adegan yang menegangkan karena adanya konflik, yang merupakan pengembangan dari situasi awal di bagian pendahuluan. Berikut ini penjelasan bagian perkembangan dari analisis narasi film My Name Is Khan: Scene 8: 54.44 – 55.09 Pada adegan ini masih menceritakan flashback ketika Rizvan membicarakan tentang pernikahannya dengan Mandira. Yang kemudian ditentang oleh Zakir adiknya karena mereka berdua berbeda agama. Adegan ini mengandung pesan yang sangat jelas untuk tidak membedakan orang-orang berdasarkan latar belakang agama, akan tetapi untuk mengenal mereka dan menilai mereka berdasarkan baik atau tidak baik dengan apa yang mereka lakukan. Hal tersebut menjadi perbedaan pendapat di antara Zakir dan Rizvan. Pada gambar di atas Zakir telah melihat banyaknya perbedaan antara Muslim dengan Hindu, sedangkan Rizvan menyederhanakannya dengan melihat baik atau tidaknya tingkah laku seseorang. Gambar 4.7 75 Gambar 4.7: Pembicaraan Rizvan mengenai pernikahannya dengan Mandira. Percakapan gambar 4.7: Zakir: “You cannot marry her. It's blasphemy! And if you do, I will sever all ties with you. You will have no place in my house. She is a Hindu. There's a lot of difference between them and us, understood? Rizvan: “No. There's no difference. There is no difference. Good people. Bad people. And there is no other difference.” Rizvan berbicara kepada adiknya bahwa ia akan menikahi Mandira yang beragama Hindu. Namun, Zakir tidak menyetujuinya karena hal tersebut dilarang agama. Rizvan bersikeras untuk tetap menikahi Mandira, karena menurutnya tidak salah jika ia menikahi seseorang yang penting baik. Gambar tersebut memperlihatkan ketika Rizvan mendapatkan tantangan dari Zakir mengenai pernikahannya dengan Mandira. Pada dialog yang diucapkannya, Zakir menyebutkan bahwa haram bagi Rizvan menikahi Mandira karena ia seorang Hindu dan menyatakan bahwa banyak perbedaan di antara mereka. Scene 9: 55.36 – 01.00.15 Adegan ini menceritakan tentang pernikahan antara Rizvan dengan Mandira. Mereka mengundang para tetangga yang tinggal di sekitar rumah mereka yang terdiri atas warga AS dan pada umumnya mereka yang beragama nonmuslim. Pada adegan ini, disampaikan dengan jelas yaitu dengan pesan pluralisme, bahwa semua agama dapat menghormati, hidup rukun bersama, dan menghargai tanpa memandang perbedaan-perbedaan di antara mereka. Hal tersebut seperti yang 76 dialami oleh Rizvan setelah menikah dengan Mandira, dan kejadian ini terjadi sebelum terjadinya pengeboman WTC di AS. Gambar 4.8 Gambar 4.8: Suasana pesta pernikahan Rizvan dan Mandira. Gambar 4.9 Gambar 4.9: Rizvan dan Mandira melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya. Gambar 4.8 adalah pada saat pesta pernikahan Rizvan dan Mandira yang dihadiri oleh tetangga-tetangga dan teman dekat Mandira dan Rizvan yang keturunan India dan warga AS Muslim dan nonmuslim. Gambar 4.9 adalah keadaan di rumah baru Rizvan dan Mandira di mana mereka tetap melakukan ibadahnya masing-masing dengan penuh toleransi. Gambar adegan tersebut menggambarkan adanya konotasi positif dengan adanya toleransi keragaman dan kebersamaan antara keluarga Rizvan, warga 77 keturunan India dan warga AS lainnya yang semuanya dapat berbaur dengan baik di pesta pernikahan Rizvan. Sebelum peristiwa 9/11, di AS antara warga Muslim dan nonmuslim masih ada toleransi yang cukup baik. Belum ada diskriminasi yang berlebihan terhadap warga Muslim. Scene 11: 01.01.58 – 01.04.00 Adegan ini menceritakan ketika keluarga Garrick mengadakan penggalangan dana untuk keluarga pemadamkebakaran yang tewas pada peristiwa 9/11. Dalam adegan ini mengandung pesan bahwa Islam adalah agama yang peduli dengan sesama dan memiliki jiwa sosial, karena di dalam Islam diajarkan dengan adanya perintah untuk berzakat atau bershodaqoh bagi seseorang Muslim untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan. Gambar: Pemberian sumbangan sekaligus zakat oleh Rizvan kepada keluarga Garrick yang mengadakan malam amal bagi korban 9/11. Gambar 4.10 Percakapan Gambar 4.10: Sarah: “This 3500 dollars.” Rizvan: “Duty in Islam.” 78 Mandira: “In Islam they set aside a several percent from them wealth for charity.” Rizvan : “That‟s accurate 3502 dollars and 50 cents.” Rizvan datang ke acara penggalangan dana yang diadakan oleh keluarga Garrick dan memberikan sumbangan dengan niat untuk berzakat. Dan membuat terkejut karena jumlah sumbangannya yang mencapai 3500 dolar. Dalam adegan ini jumlah zakat Rizvan yang cukup besar mengejutkan keluarga Garrick, ini menggambarkan Islam yang memiliki kebiasaan baik dalam mengamalkan hartanya melalui kewajiban berzakat. Tepat setelah peristiwa 9/11 timbul gelombang simpati kepada para korban WTC dari warga AS yang bersatu membantu meringankan beban para korban. Rizvan menyumbangkan hartanya untuk para keluarga korban sebagai zakat harta baginya, zakat itu wajib bagi seorang Muslim. Scene 12: 01.04.00 – 01.06.42 Adegan ini menceritakan tentang penyerangan terhadap Muslim di AS termasuk pada keluarga Khan. Adegan ini menjelaskan bahwa warga AS yang salah kaprah atau salah menilai kepada warga Muslim yang memberikan dampak negatif dan kesalahpahaman. Itu berlanjut seperti salah satu kepada orang lain, seperti pada seorang guru yang mengajarkan kepada muridnya mengenai Islam secara salah. 79 Gambar 4.11: Guru Sam sedang mengajar di kelas Gambar 4.11: Sam‟s Teacher: “Of all the religions in the world. Islam is the most violent and aggressive. It encourages killing or 'Jihad' as they call it, in the name of God.” Gambar 4.12 Gambar 4.12: Penyerangan terhadap Haseena Gambar 4.12: Penyerang: “Keluar dari Negaraku!!” Gambar pertama menarasikan situasi dalam kelas Sam di mana guru Sam sedang menerangkan tentang Islam kepada murid-muridnya. Gambar kedua adalah penyerangan yang dialami oleh Hasena di Universitas di mana ia menjadi dosen. Jilbabnya ditarik hingga terlepas ketika ia sedang berjalan sendiri. Gambar pertama, menceritakan seorang guru di AS bahkan mengajarkan kebencian terhadap Islam kepada murid-muridnya. Sedangkan sebenarnya tidak 80 ada ilmu yang membahas pengetahuan tentang keburukan dari agama lain. Hal itu dikarenakan kurangnya informasi atau wawasan ilmiah mengenai agama Islam. Guru tersebut hanya memandang Islam dari sudut pemikiran umum masyarakat AS pada saat itu. Sehingga pencitraan buruk tentang Islam kemudian diterima oleh murid-muridnya. Hal tersebut menyebabkan anak-anak di bawah umur juga melakukan diskriminasi terhadap temannya yang beragama Islam. Gambar kedua, terlihat Haseena adik ipar Rizvan yang tidak luput dari penyerangan. Jilbab yang ia kenakan ditarik secara paksa ketika ia berjalan menuju tempat kerjanya. Hal tersebut merupakan bentuk diskriminasi dan penghinaan secara kasar. Sehingga membuat wanita tersebut ragu untuk menggunakan jilbab sebagai identitas agama Islam sekaligus kewajiban untuk menutup aurat. Gambar-gambar di atas menceritakan situasi paska peristiwa 9/11. Tudingan AS bahwa pelaku peledakan tersebut adalah jaringan Osama bin Laden Islam dan penyerangan tersebut yang berdasarkan atas ajaran keagamaan (Islam), menyebabkan kaum Muslim di wilayah AS dan Eropa mengalami pelecehan dan diskriminasi. Scene 13: 01.35 – 01.37.00 Potongan film ini, terlihat Rizvan yang taat dalam menjalankan ibadah di manapun dia berada. Tetapi, muslim lain yang ia temui dalam perjalanannya tidak melakukan ibadah. Mereka beralasan karena ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan nonMuslim. Pada adegan ini, disampaikan bahwa Islam mewajibkan 81 kepada penganutnya untuk selalu melakukan shalat, di manapun dan bagaimanapun lingkungannya. Dalam adegan ini juga lebih mempertegas pesan dalam film ini, yaitu ketidaktahuan warga AS terhadap Islam. Hal tersebut ditampilkan oleh Rizvan yang sedang mendirikan shalat menjadi sesuatu yang asing bagi warga AS. Gambar 4.13 Gambar 4.13: Dialog Rizvan dengan Muslim, yang ia temui di perjalanan. Percakapan Gambar 4.13: Imran: “Kamu mau pergi ke mana? Mobilnya mau berangkat.” Rizvan: “Waktu Shalat.” Imran: “Waktu Shalat? Sekarang? Di sini? Kamu harus shalat tergantung tempat dan orang-orang di sekitarmu.” Rizvan: “Tidak, shalat tidak boleh tergantung tempat dan orangorang. Itu hanya tergantung keyakinanmu.” 82 Gambar 4.14 Gambar 4.14: Rizvan shalat. Rizvan bertemu Sahida dan Imran, sepasang suami istri Muslim yang menolong Rizvan. Mereka juga menawarkan makanan untuk Rizvan. Ketika di tempat peristirahatan, Rizvan berkenalan dengan Imran dan Sahida. Kemudian, Rizvan mengambil kopyahnya dan bersiap untuk shalat. Imran mengatakan bahwa shalat harus melihat situasi. Namun, Khan menjawab, “Shalat harus berdasarkan keyakinan bukan berdasar situasi ataupun di mana kau berada tetapi pada keimananmu.” Adegan dalam adegan ini menegaskan betapa pentingnya shalat bagi umat Islam, dalam dialog yang diucapkan Imran bahwa shalat harus dilakukan tergantung situasi dan tempat. Hal ini dengan pertimbangan mereka sedang situasi perjalanan dan tempat mayoritas nonmuslim terlebih paska 9/11 ada antipati oleh warga AS terhadap Islam dan hal-hal yang berbau Islam. Namun, hal itu tidak disetujui oleh Rizvan, bahwa shalat adalah wajib dan mutlak. Shalat tidak harus dilakukan berdasarkan lingkungan yang memungkinkan tetapi pada seberapa besar keimanan seseorang untuk melakukan shalat. Sehingga akhirnya, Rizvan tetap shalat di tempat itu juga. Baginya, shalat 83 dalam islam adalah wajib bagi seorang muslim. Shalat merupakan bagian dari rukun Islam. Setelah peneliti menganalisis narasi alur tengah dari film My Name Is Khan, maka di dalam alur tengah ini terjadi komunikasi antaragama dan budaya dari para tokohnya berdasarkan konsep pelaku komunikasi antaragama dan budaya Joseph D. Vito sebagai berikut: 1. Komunikasi Antarkelompok Agama yang Berbeda9 Komunikasi antarkelompok agama yang berbeda sudah lazim terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saja, hubungan komunikasi antara orang Islam dan Yahudi yang bekerja satu kantor. Di alur tengah, komunikasi antarkelompok agama yang berbeda digambarkan dari komunikasi yang terjalin antara Mandira dengan Rizvan. Rizvan adalah penganut agama Islam dan Mandira penganut Hindu. Juga komunikasi antara Zakir, Haseena dengan Mandira dan Rizvan, itu semua menggambarkan komunikasi yang terjadi antara kelompok agama yang berbeda. Zakir dan Haseena yang beragama Islam dan Mandira beragama Hindu. Contoh percakapan: 1. Rizvan (Muslim) dengan Mandira (Hindu) Mandira: “What does it makes difference if he's name has changed... If its Khan became his sure name... but i was wrong it does makes difference... I'd never had to marry a Muslim. If Sam would had been a Rathore, so 9 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 84 he'd be alive now... he died because he was Khan, he died because of your name. Rizvan: “I dont understand what you are saying” Mandira: “I want to die.” 2. Rizvan (Muslim) dengan Mama Jenny (Kristen) Mama Jenny: “Tell me about your Sam.” Rizvan: “Mama Jenny had asked me about Sameer . It has been 179 days passed, Sam leaved us... and first time someone has asked me about him...” ”In this village 204 peoples lives here and 754 cows exactly... here's everybody works on the farm... goes to church for pray...” Scene 14: 01.38.10 – 01.45.30 Pada adegan ini, Rizvan bertemu dengan mama Jenny, seorang wanita yang menganut agama Kristiani namun memperlakukan Rizvan dengan sangat baik. Meskipun perbedaan agama seringkali menjadi pemicu konflik pada masyarakat dunia, namun seringkali terjadi menjadi hal yang dapat menyatukan mereka pula. Dalam film ini, digambarkan kedua sisi tersebut sehingga bisa dijadikan pelajaran bagi audience yang menyaksikan film ini. Tayangan di atas juga merupakan wujud dari rasa persatuan, toleransi, dan solidaritas bagi persatuan antarumat manusia yang berbeda agama ataupun keyakinan. Dan dalam film ini, rasa toleransi, solidaritas, dan rasa persatuan dinarasikan melalui film ini. 85 Gambar 4.15 Gambar 4.15: Khan dihibur oleh nyanyian gereja. Rizvan bertemu dengan mama Jenny, seorang Kristen yang tinggal di Gereja. Ia memberi Rizvan penginapan di rumahnya karena Rizvan sudah menolong anaknya. Mama Jenny merupakan korban dari perang Irak, anak pertamanya gugur dalam perang tersebut. Sekalipun ia bukan seorang Muslim, mama Jenny tetap bersikap baik kepada Rizvan dan bersimpati terhadapnya. Ketika Rizvan menceritakan tentang Sam kepada seluruh jemaat Gereja Rock yang berada di pemukiman tersebut, ia mendapatkan simpati yang sama dari jemaat gereja tersebut. Mereka mencoba untuk menghibur dan bernyanyi bersama. Nyanyian tersebut mengandung arti untuk percaya bahwa mereka dapat melewati kesedihan itu bersama. Toleransi yang dilakukan oleh mama Jenny merupakan gambaran lain dari sikap nonmuslim terhadap warga Muslim. Terlihat dari berbaurnya Rizvan di Gereja tempat mama Jenny beribadah dan melakukan ucapan peringatan korban perang Irak. Lagu yang dinyanyikan Joel, anak mama Jenny dan jemaat lainnya merupakan lagu rohani yang dinyanyikan untuk mengangkat semangat para jemaatnya. 86 Paska penyerangan AS ke Irak banyak warga AS mulai sadar bahwa perjuangan ini sudah bukan lagi peperangan terhadap teroris, mereka mulai sadar bahwa perang bukanlah solusi terbaik. Ini terutama karena banyak warga AS mulai bosan dengan tema terorisme setelah banyaknya korban yang jatuh akibat peperangan. Kemudian mereka mulai lebih terbuka untuk mengenal Islam. Pada tayangan ini juga, tergambar realitas yang terjadi pada saat itu, yaitu kampanye untuk menghentikan perang, karena beban yang ditanggung AS sangatlah besar mulai dari anggaran perang Presiden Bush yang membengkak, juga karena banyaknya korban jatuh dari tentara AS. 2. Komunikasi Antara suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan10 Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan kaum muda. Dalam film My Name Is Khan di alur tengah terjadi komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rizvan dan Ibunya, komunikasi antara Mandira dengan teman seprofesinya yang lebih tua umurnya, komunikasi antara Rizvan dengan Mama Jenny, dan antara Mandira dengan putranya Sameer, juga Faisal Rahman yang sudah dengan para jamaah yang lainnya yang masih muda. 10 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 87 Contoh percakapan: Rizvan (young man) dengan Faisal Rahman (old man) Faisal Rahman: “I have said it before... neither I got problem with Christians notjews I got no problem with my Hindu brothers... Some patients of mine are being treated in my hospital I got furious when, Muslims can‟t gain this vitue...” “My blood goes boiled... When Israels Jews, brutly... savage on our Palestine brothers... or India's cruel Hindu, kills our Muslim women and child. Then my blood boils... Dont your blood boils. so do something... I... dr. Faisal Rahman... taking the oath that I'm ready... are you ready?” Rizvan: “You're lying.” Faisal Rahman: “Why? dont you belive that God asked for Ismail's sacrification.” Rizvan: “My mother also told me that, the moral of the story is... The way of God is... the way of love...” Scene 15: 01.47.39 – 01.51.50 Adegan ini menceritakan tentang pertemuan Rizvan dengan sekelompok Muslim yang berbicara tentang pembalasan kepada pihak AS dengan mengatasnamakan jihad. Terjadi debat adu pendapat tentang kisah Ismail AS kepada Allah SWT. Dalam adegan ini diceritakan bahwa perbuatan Dr. Faisal Rahman merupakan bentuk terorisme, ia memengaruhi orang lain untuk membalas dendam. Hal ini bukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah, bahkan lebih buruk. Rizvan pun mencegah hal tersebut terjadi, ia menyadarkan para pemuda bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan dan dendam melainkan Islam mengajarkan kasih sayang dengan cinta kasih. 88 Gambar 4.16 Gambar 4.16: Dr. Faisal Rahman melakukan sebuah propaganda terhadap beberapa pemuda Muslim yang ada di sebuah masjid. Gambar 4.16: Dr. Faisal Rahman: “Dengar saudara-saudaraku, tidak ada masalah dengan Kristen atau Yahudi.” “Nyatanya aku juga tidak ada masalah dengan saudara-saudara Hindu.” “Aku banyak merawat pasien Hindu di Rumah sakit St. Benedict.” “Aku Cuma marah ketika kebaikan ini tidak timbal balik kepada kita, Muslim.” “Darahku mendidih ketika Yahudi Israel menindas saudarasaudaraku di Palestina atau ketika orang-orang Hindu di India membantai wanita-wanita dan anak-anak kita dengan pedang mereka.” “Ketika itulah darahku mendidih. Jadi, lakukan sesuatu. Aku Dr. Faisal Rahman bersumpah bahwa aku sudah siap.” “Apakah kalian siap??” Pemuda: “Aku siap. Aku siap..!!” Dr. Faisal Rahman: “Ini tuntutan Allah!! Ini tuntutan Islam!!” 89 Gambar 4.17: Gambar 4.17: Rizvan: “tidak.. tidak.. kau pendusta.” Dr. Faisal Rahman: “Kenapa saudara? Apakah saudara tidak percaya dengan pengorbanan Ismail?” Rizvan: “Tidak, ibuku pernah menyampaikan kisah Ibrahim AS tidak pernah ragu dalam melaksanakan perintah Tuhan.” “Kisah itu adalah contoh kekuatan iman dan keyakinan.” Ibuku berkata, “Rizvan, kisah ini menunjukkan jalan Allah adalah jalan kasih sayang, bukan kebencian dan perang.” Pemuda: “dia benar!!” (menunjuk kepada Rizvan). Gambar 4.18 Gambar 4.18: Rizvan: “Syaitan!!! Syaitan!!! Syaitan!!!” Ketika Rizvan sedang menunggu kedatangan Presiden George Bush, ia menuju sebuah masjid. Di situ terdapat beberapa orang laki-laki yang sedang berkumpul dan berdiskusi. 90 Pemimpin dari perkumpulan ini adalah Dr. Faisal Rahman yang lebih tua umurnya. Ia mencoba memengaruhi beberapa pemuda untuk melalukan serangan balasan terhadap AS atas nama jihad. Rizvan yang tidak sependapat dengan yang dikatakan oleh Dr. Faisal marah dan menyebutnya setan. Gambar pertama adalah gambar Dr. Faisal Rahman yang lebih tua umurnya, yang sedang memberikan ceramah kepada para pemuda dalam dialog Dr. Faisal membakar semangat pemuda akan kekejaman yang dialami umat Muslim yang terjadi Palestina dan India lalu merujuk pada perang AS, Taliban dan Irak yang sedang terjadi di mana secara tidak langsung ditafsirkan sebagai perang antara AS melawan Islam. Dr. Faisal Rahman sengaja membangkitkan semangat berjuang para pemuda untuk berjihad terlebih pada saat itu adalah tiga hari sebelum kedatangan Presiden Bush ke Universitas tersebut. Dr. Faisal menggunakan kisah Ibrahim As yang mengorbankan anaknya Ismail As sebagai acuan untuk mengorbankan diri dan meneteskan darah demi melawan ketidakadilan yang diterima umat Muslim. Hal tersebut sangat ditentang Rizvan, dia menganggap bahwa kisah Ibarahim As bukanlah kisah mengenai ajakan untuk berperang melainkan ajakan untuk berkasih sayang karena tak ada darah yang menetes dalam kisah tersebut. Dalam artian Allah SWT menyelamatkan Ismail As. Melalui tayangan ini, Rizvan menegaskan bahwa jalan Islam (Millah Ibrahim) bukanlah jalan kekerasan. Islam tidak pernah 91 mendahulukan kekerasan tetapi Islam adalah ajaran yang mengajarkan berkasih sayang, dimana perang hanyalah pilihan terakhir. Serangan balasan AS terhadap teroris yang diwujudkan dengan pasukan keamanan atau militer AS ke Afghanistan dan Irak memang sering dianggap sebagai serangan AS terhadap Islam. Hal tersebut menimbulkan reaksi kontroversi Negeri AS sendiri. Fakta yang terjadi adalah meningkatnya jumlah aksi terorisme selama perang tersebut berlangsung, kampanye di AS dan di seluruh dunia. 3. Komunikasi Antarkelompok Etnis yang Berbeda11 Komunikasi antarkelompok etnis yang berbeda sering juga disebut sebagai komunikasi antaretnis. Komunikasi antaretnis adalah komunikasi yang terjadi antara orang dari negara yang sama tetapi dari keturunan yang berbeda. Misalnya komunikasi antara warga AS keturunan Italia dengan warga AS keturunan Jerman. Dalam film My Name Is Khan, terdapat hubungan antara warga India yang berasal dari suku dan daerah yang berbeda. Dari hasil analisis narasi berdasarkan model analisis narasi Tvzetan Todorov, maka model komunikasi antara kelompok etnis berbeda yang terjadi di alur tengah film ini ketika ada komunikasi intensif antara tokoh Mandira dan Rizvan. Kedua tokoh ini adalah orang yang berlatar belakang daerah dan budaya yang berbeda. Rizvan berasal dari Borivali, wilayah dari Mumbai dengan kebudayaan India. Namun dalam tradisi Muslim, dan 11 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 92 Mandira berasal dari India juga namun di dalam film ini tidak disebutkan wilayahnya. Mandira hidup dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda karena ia menganut agama Hindu. Selain menceritakan komunikasi yang terjalin antara Mandira dan Rizvan, di alur tengah ini juga terjadi komunikasi antara Mandira dengan Sameer dan Haseena. Contoh percakapan: Garrick Mark (AS), Sarah (AS), Mandira (India), and Rizvan (Borivali, India) Sarah: “Rizvan, how is the chicken? Do you like it? Rizvan: No, not at all. Mandira: Did I.. did I say a joke? Sarah: Yes you did, Rizvan. Garrick Mark: And a very good one indeed. Rizvan: Thank you Mark. But the chicken is not good. Sarah: It's a new recipe. I.. Rizvan: Don't make it ever again.” 4. Komunikasi Antara suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan12 Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan kaum muda. Dalam film My Name Is Khan di alur awal terjadi komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rizvan dan Ibunya, komunikasi antara Mandira dengan teman seprofesinya yang lebih tua umurnya, komunikasi antara Rizvan dengan Mama Jenny, Zakir yang lebih muda umurnya dengan Rizvan yang lebih tua umurnya (kakak dan adik). 12 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group, 2011), h. 131. 93 Contoh percakapan: Rizvan (old brother) and Zakir (young brother) Zakir: “You cannot marry her. It's blasphemy! And if you do, I will sever all ties with you. You will have no place in my house. She is a Hindu. There's a lot of difference between them and us, understood? Rizvan: “No. There's no difference. There is no difference. Good people. Bad people. And there is no other difference.” 5. Komunikasi Antarjenis Kelamin yang Berbeda13 Komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda adalah komunikasi yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dalam film My Name Is Khan di alur tengah terjadi komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rizvan dengan Mandira, komunikasi antara Zakir dengan Haseena, komunikasi antara Rizvan dengan Sahida, yang menolong dan memberi makanan kepada Rizvan, dan lain-lain. Contoh percakapan: Mandira (women) dengan Zakir (man) Mandira: “I‟m Mandira. I heard about Hasina, so.. Zakir: She is upstairs, bhabi (sister-in-law). Mandira: He won't come in.” C. Analisis KAAB terhadap Alur Akhir Cerita Film My Name Is Khan Bagian penutup sering juga disebut alur akhir atau alur peleraian. Pada bagian ini konflik-konflik yang muncul di bagian perkembangan atau di alur tengah dapat 13 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 94 diselesaikan dan menemukan jalan keluarnya. Berikut penjelasan dari analisis narasi film My Name Is Khan pada bagian penutup (alur akhir): Scene 17: 02.06.10 – 02.08.20 Dalam potongan gambar ini diceritakan efek dari siaran berita mengenai pembebasan Rizvan yang tidak bersalah dan membuktikan bahwa tidak semua muslim adalah teroris. Dan Haseena kembali memakai jilbabnya. Dengan Keadaan seperti ini menyebabkan keadaan muslimah di AS pada kenyataannya sangat memprihatinkan. Banyaknya kasus kekerasan yang dialami kaum muslimah tidak semuanya tercatat. Beberapa dari mereka dapat keluar dan bangkit dari kesulitan tersebut. Seperti yang digambarkan pada adegan ini, Haseena kembali menggunakan jilbabnya. Gambar 4.19 Gambar 4.19: Haseena kembali mengajar dengan mengenakan jilbab. Gambar 4.19: Haseena: “For a while now I have been fighting with myself. I teach you about identity when my own has been changed so drastically. My hijab (veils) is not just my religious identity. It is a part of my existence. It's me.” 95 Haseena kembali mengenakan jilbabnya dan menegaskan dirinya sebagai seorang Muslim di depan mahasiswa-mahasiswanya. Setelah sebelumnya ia takut mengenakan jilbabnya karena banyak terjadi penyerangan anti Islam. Adegan ini menggambarkan dampak yang terjadi setelah pemberitaan mengenai penangkapan Rizvan banyak yang mulai mengetahui dan memahami kisahnya dan mulai menginspirasi banyak orang, karena Rizvan menegaskan identitasnya sebagai seorang Muslim dan memberi pesan bahwa tidak semua Muslim adalah teroris. Jilbab merupakan simbol wanita Muslim. Jilbab digunakan untuk menutupi aurat wanita Muslim. Di AS, penggunaan jilbab bagi kaum Muslimah tidak dilarang. AS adalah Negara sekuler yang menjamin kebebasan warga negaranya untuk beragama. Setelah peristiwa 9/11 memang terdapat beberapa kejadian buruk yang menyangkut Muslimah yang menggunakan jilbab. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Setelah peneliti menganalisis narasi alur akhir dari film My Name Is Khan, maka di dalam alur akhir ini terjadi komunikasi antaragama dan budaya dari para tokohnya berdasarkan konsep pelaku komunikasi antaragama dan budaya Joseph D. Vito sebagai berikut: 96 1. Komunikasi Antarkelompok Agama yang Berbeda14 Komunikasi antarkelompok agama yang berbeda sudah lazim terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saja hubungan komunikasi antara orang Islam dan Yahudi yang bekerja satu kantor. Di alur akhir, komunikasi antarkelompok agama yang berbeda digambarkan dari komunikasi yang terjalin antara Mandira dengan Rizvan. Rizvan adalah penganut agama Islam dan Mandira penganut Hindu. Juga komunikasi antara Zakir, Haseena dengan Mandira dan Rizvan. Itu semua menggambarkan komunikasi yang terjadi antara kelompok agama yang berbeda. Zakir dan Haseena yang beragama Islam dan Mandira beragama Hindu. 1. Haseena (Muslim) and University Students (Christians) Haseena: “For a while now I have been fighting with myself. I teach you about identity when my own has been changed so drastically. My hijab (veils) is not just my religious identity. It is a part of my existence. It's me.” University Students: “yes...” 2. Mandira (Hindu) and Rizvan (Muslim) Mandira: “I thought you loved me so much. Loved Sam so much. What difference would it make... If his name is changed? What difference would it make... If a 'Khan' was added to his name? But I was wrong. It makes a difference. It does make a difference. I should never have married a Muslim man! lf Sam had been a Rathod (Hindu), he would have been alive today. He was a Khan, so, he died. He died because of you. Because of your surname! Rizvan: I don't understand what you are saying. I don't understand what you are saying. You are not well.” 14 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 97 Scene 18: 02.09.03 – 02.17.35 Adegan ini adalah ketika badai Molly menerjang Georgia tempat tinggal Mama Jenny, kemudian Rizvan menunda pertemuannya dengan Presiden Bush kemudian pergi ke Georgia untuk menemui Mama Jenny, karena dengan semangat kemanusiaan. Dinarasikan bahwa adegan itu melewati batas agama, setelah berita tersiar berbondong-bondong bantuan datang kepada para korban badai. Dari berbagai agama, ras, dan etnis diceritakan kondisi saling bergotongroyong dalam semangat kebersamaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa rasa kemanusiaan tidak dibatasi oleh agama. Gambar 4.20 Gambar 4.20: Keadaan pengungsi di dalam Gereja yang mayoritas kulit hitam. Gambar 4.20: Pemberitaan mengenai Rizvan yang membantu pengungsi di dalam gereja. 98 Gambar 4.20: Raj Burman: “Hadits menyatakan bahwa Allah SWT tidak melihat warna kulit atau bangsa tapi amal dan perbuatan jika ini adalah suatu kebenaran lalu Rizvan Khan dengan kekuatan tindakannya semata lelah mengangkat kemanusiaan di mata Tuhan.” Bobby Ahuja: “Dia baru saja ditahan dan disiksa karena dituduh menjadi musuh bangsa ini. Saya bertanya apakah pemerintah tetap akan menyebutnya musuh Muslim yang melanggar Negara?” Gambar 4.21 Gambar 4.21: Bantuan dari masyarakat Muslim yang dikoordinasi Zakir. Gambar pertama adalah ketika Rizvan menemui Mama Jenny yang juga mengungsi di dalam sebuah Gereja. Kemudian datang reporter dari beberapa media yang mencari Rizvan dan menemukannya di dalam Gereja sedang membantu memperbaiki gereja agar tidak roboh sampai akhirnya datang bantuan dari komunitas Muslim dikoordinasi oleh Zakir. Gambar di atas menyiratkan apa yang dialami korban badai Molly yang berlindung di dalam gereja sebagai perlindungan terakhir yang masih berdiri. Para korban dalam keadaan mengenaskan, banyak yang luka dan tewas dan dalam keadaan kekurangan makanan dan obat-obatan. Terlebih karena belum adanya campur tangan pemerintah dalam mengatasi situasi tersebut. 99 Sebelum pemerintah AS membantu, pers terlebih dahulu dan menyiarkan berita yang sesungguhnya terjadi dan bagaimana keadaan para korban yang kemudian menemui Rizvan yang membantu para korban dengan memperbaiki bangunan gereja yang hampir roboh. Semangat kemanusiaan digambarkan pada adegan ini, karena kegiatan ini melewati batas agama. Setelah berita tersiar, berbondong-bondonglah bantuan datang kepada para korban badai. Dari berbagai agama ras dan etnis, mereka digambarkan saling bergotong-royong dalam semangat kebersamaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa ras kemanusiaan tidak dibatasi oleh agama. Badai Molly pada film ini tampaknya dilhami tragedi banjir bandang di New Orleans, Lousiana. Akibat badai Katrina pada tahun 2005. Peristiwa ini merupakan salah satu bencana alam terbesar di AS, dengan hampir 2000 korban jiwa. Mayoritas korban adalah masyarakat kulit hitam dan berhari-hari tidak dapat bantuan dari pemerintah. Pemerintahan Bush saat itu mendapat kritikan tajam dari pihak demokrat. Bush dituduh lebih mengutamakan demokrasi di Irak dari pada memperkuat tanggul di New Orleans. Hal ini menyusul pemotongan dana pembangunan infrastruktur di kota tersebut semasa perang dengan Irak. 100 Scene 19: 02.25.30 – 02.30.46 Perjalanan Rizvan akhirnya ia bertemu dengan presiden AS Barrack Obama. Gambar 4.22 Gambar 4.22: Tak ada dialog. Gambar 4.23 Gambar 4.23: Gambar Rizvan yang berbicara dengan presiden Barrack Obama bahwa ia bukan seorang teroris. Gambar 4.23: Rizvan: “Kamu sudah tahu namaku.” Obama: “Ya tentu saja namamu Khan dan kamu bukan teroris.” Pada akhirnya Rizvan menemui presiden, ia hadir pada pidato Presiden Obama di Georgia paska badai Molly. 101 2. Komunikasi Antarsubkultur yang Berbeda15 Komunikasi antarsubkultur yang berbeda adalah komunikasi yang biasa terjadi antara orang yang berbeda profesi atau antara orang dengan kemampuan fisik yang berbeda. Misalnya, komunikasi antara orang yang berprofesi sebagai dokter dengan pengacara atau antara tunarungu dengan tunanetra. Komunikasi Antarsubkultur yang berbeda di alur akhir film My Name Is Khan dinarasikan dengan adanya komunikasi antara Mandira dan Rizvan yang memiliki profesi berbeda. Rizvan adalah seorang marketing produk kecantikan dan Mandira adalah pemilik salon dan lebih condong terhadap penataan rambut. Juga komunikasi antara Rizvan dengan Haseena yang berprofesi sebagai psichyatrist. Contoh percakapan: Rizvan (Society) dengan Barack Obama (President) Rizvan: “ You already know my name? Obama : Yes, I do Your name is Khan. Rizvan: Yes, Obama: And you are not a terrorist. Rizvan: Oh no, I‟m not a terrorist. Obama: Yes, your name is Khan and you not a terorist.” Adegan ini menceritakan akhir perjalanan Rizvan ketika ia akhirnya berhasil menemui Presiden. Pada adegan ini pula, digambarkan bahwa usaha pada akhirnya akan mencapai hasil. Pada gambar ini presiden yang berhasil ditemui Rizvan adalah Presiden Obama, ia adalah presiden pertama AS yang berkulit hitam. Ini menandakan bahwa Presiden yang baru dengan pandangan politik yang 15 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 102 baru mengenal Islam. Akhir dari film ini menggambarkan akan adanya suatu bentuk hubungan baru antara AS di bawah kepemimpinan Obama dengan Islam. Presiden Obama adalah Presiden kulit hitam yang pertama, ia memiliki pandangan politik baru yang sedikit berbeda dari pendahuluannya. Karena seperti yang juga diangkat oleh lawan politiknya latar belakang agama keluarga Obama adalah Islam, ia selalu dianggap dapat menjembatani antara dunia barat dengan Islam. Pembuktian Rizvan bahwa ia bukan teroris diakui oleh Presiden Obama. Digambarkan, Rizvan berhasil ketika Presiden Obama berkuasa karena ia merupakan Presiden yang memiliki misi untuk menghentikan konflik di Irak. Sebelumnya pada masa presiden Bush, Rizvan tidak berhasil menemuinya dan ditangkap karena diduga seorang teroris. 3. Komunikasi Antarkelompok Etnis yang Berbeda16 Komunikasi antaretnis yang berbeda sering juga disebut sebagai komunikasi antaretnis. Komunikasi antaretnis adalah komunikasi yang terjadi antara orang dari negara yang sama tetapi dari keturunan yang berbeda. Misalnya komunikasi antara warga AS keturunan Italia dengan warga AS keturunan Jerman. Dalam film My Name Is Khan terdapat hubungan antara warga India yang berasal dari suku dan daerah yang berbeda. Dari hasil analisis narasi berdasarkan model analisis narasi Tvzetan Todorov, maka model komunikasi antara kelompok 16 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 103 etnis berbeda yang terjadi di alur akhir film ini adalah dengan adanya komunikasi intensif antara tokoh Mandira dan Rizvan, di mana kedua tokoh ini adalah orang dengan latar belakang daerah dan budaya yang berbeda. Rizvan berasal dari Borivali, wilayah dari Mumbai dengan kebudayaan India namun dalam tradisi Muslim dan Mandira berasal dari India juga namun di dalam film ini tidak disebutkan wilayahnya, Mandira hidup dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda karena ia menganut agama Hindu. Selain menceritakan komunikasi yang terjalin antara Mandira dan Rizvan, di alur awal ini juga terjadi komunikasi antara Rizvan dengan Sameer dan Haseena. Contoh percakapan: Sameer (India) dengan Resse (AS) Sameer: “Reese, you haven't spoken in eight days now. Resse: Just leave me alone. Sameer: What's with you? You know I loved your dad. Resse: Just.. don't talk about my dad. Sameer: Come on, Reese, we're best friends. Our moms are best friends. Resse: You know what you people are nobody's best friends.” 4. Komunikasi Antara suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan17 Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan kaum muda. Dalam film My Name Is Khan di akhir awal terjadi Komunikasi Antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan digambarkan dengan adanya komunikasi antara 17 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 104 Rizvan dan Ibunya, komunikasi antara Mandira dengan teman seprofesinya yang lebih tua umurnya, komunikasi antara Rizvan dengan Mama Jenny. Contoh percakapan: Rizvan (young man) and mama Jenny (old woman) Mama Jenny: “Kaan!” Rizvan: “No... No... Khan... From the epiglottis ma'am... Mama Jenny: Khan.... Rizvan: “Yes... Yes... Khan...” 1. Komunikasi Antarjenis Kelamin yang Berbeda18 Komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda adalah komunikasi yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dalam film My Name Is Khan di alur akhir terjadi Komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rizvan dengan Mandira, komunikasi antara Zakir dengan Haseena, komunikasi antara Rizvan dengan Ibunya, dan lain-lain. Contoh percakapan: Rizvan (husband) dengan Mandira (wife) Mandira: “Because of me... we got separated but today in love of him...” Rizvan: “Has merged us that we can remember you with new hope.” Mandira: “I'll never let him go anywhere.” Rizvan: “I will keep this love with me..... 18 Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, h. 131. 105 D. Diskusi: Komunikasi Antaragama dan Budaya dalam Pesan Islam di dalam Film My Name is Khan Film juga merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang menyampaikan pesan dengan menggunakan audio dan visual. “My Name is Khan” merupakan penggambaran secara visual dan verbal dari berbagia ekspresi dan karakter pemainnya yang kemudian menyampaikan pesan kepada khalayak baik secara tersirat maupun tersurat. Melalui isi pesan yang dikandungnya, film dapat menyampaikan nilai-nilai budaya, ideologi, politik, sosial dan sebagainya. Film My Name is Khan juga memiliki pesan yang terkandung di dalamnya. Salah satu pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa Islam bukanlah teroris dan tidak semua Muslim melakukan terorisme. Film ini menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang menggunakan jalan cinta. Penjelasan mengenai nilai-nilai kejujuran, prinsip dalam hubungan sosial dan kepercayaan seorang umat kepada Tuhan. Penggambaran kejadian dan dampak yang diterima Muslim di AS setelah peristiwa 9/11 menunjukkan bahwa terdapat persepsi buruk dan generalisasi terhadap semua Muslim sebagai teroris. Rizvan Khan, tokoh utama dalam film in merupakan fokus yang menunjukkan akhlak yang baik seorang Muslim. Rizvan yang mengidap Sindrom Asperger, menunjukkan prinsip murni ajaran Islam. Adegan ibadah Rizvan yang dilakukan di manapun dia berada dan kejujuran serta kebaikannya menolong orang lain tanpa melihat status agama maupun ras. Secara tidak langsung film ini berusaha menampilkan Islam melalui kepribadian Rizvan. 106 Film ini menyampaikan pesan bahwa Islam tidaklah seperti yang digambarkan ketika peristiwa 9/11 khususnya di AS. Setelah peristiwa pengeboman WTC dan pengumuman pemerintah bahwa serangan itu dilakukan oleh Al-Qaeda yang berlatar belakang agama. Kebanyakan warga AS dan dunia memandang Islam sebagai agama teroris yang mengajarkan kekerasan dan menjanjikan surga dalam peperangan yang menghalalkan cara. Dalam film ini, disampaikan pesan yang berbeda melalui Rizvan. Penonton juga disuguhkan wajah Islam yang lain yang berbelas kasih, bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan dan ditegaskan bahwa tindakan terorisme adalah tindakan ekstrimisme yang salah menerapkan nilai Islam. Seperti ditunjukkan pada adegan Rizvan dengan Dr. Faisal Rahman. Jalan perdamaian Islam juga ditunjukkan ketika Rizvan menolong Mama Jenny yang tinggal di pemukiman yang mayoritas adalah Kristen. Rizvan mendatangi daerah tersebut yang saat banjir besar dan belum mendapat bantuan dari pemerintah AS. Kemudian disusul dengan kedatangan teman-teman dan kerabat Rizvan lainnya yang beragama Islam datang untuk menolong mereka. Narasi tersebut membuktikan bahwa Islam datang untuk menolong mereka. ;ebih jauh narasi tersebut membuktikan bahwa Islam mengajarkan kebaikan yang sama dengan ajaran agama lain. Karena, semua agama ada untuk menyebarkan dan mengajarkan kebaikan kepada manusia. My Name is Khan menceritakan bagaimana citra Islam hancur dan kemudian bangkit kembali melalui perbuatan yang dilakukan seorang Muslim, yaitu Rizvan 107 Khan. Film ini menceritakan tahapan dan perjalanan seorang Muslim untuk membuktikan kepada masyarakat AS dan dunia bahwa ia bukanlah teroris. Secara garis besar narasi KAB yang ingin ditampilkan dalam film “My Name is Khan” adalah: 1. Islam adalah agama yang memiliki toleransi terhadap sesama manusia tanpa membedakan ras, ataupun agama lain. 2. Islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya untuk saling menghormati. 3. Islam adalah agama yang mewajibkan pemeluknya untuk selalu berbuat baik. 4. Islam adalah agama yang mengajarkan cinta kasih sesama manusia 5. Islam adalah agama yang haus darah agresif ataupun menghalalkan pembunuhan atas nama Tuhan. 6. Islam bukan agama teroris. Pada peristiwa 9/11, Islam ditampilkan dalam pandangan warga AS sebagai agama agresif yang diperintahkan untuk membunuh atas nama Tuhan. Sedangkan pemeran utama menggambarkan sisi lain dari Islam yang berbeda dengan apa yang dipahami oleh warga AS dalam film tersebut. Islam yang ditampilkan Rizvan ialah agama yang menjadi jalan hidup yang mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat baik, bertoleransi, jujur dan memegang teguh prinsip yang didasarkan pada nilai kebaikan. 108 Sedangkan menurut analisis narasi pesan Islam dalam film “My Name is Khan” adalah bahwa berbeda dengan pandangan umum tentang Islam paska peristiwa pengeboman WTC, Islam adalah agama agresif dan penuh teror, tetapi sebaiknya Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. Film ini ingin mengatakan bahwa tidak semua Muslim adalah teroris. Seperti judul dari film ini pesan yang tegas disampaikan adalah Islam bukan agama teroris. 109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mendeskripsikan dan menganalisis data dari film “My Name is Khan” yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan berupa penggambaran citra Islam dalam film “My Name Is Khan” dilihat dari perspektif komunikasi antaragama dan budaya adalah sebagai berikut: Narasi mengenai agama Islam disampaikan melalui para tokoh dalam film tersebut teutama tokoh utama dalam bentuk perilaku, dialog, karakter dan kejadian dalam film tersebut. Dalam film tersebut, ditemukan dua narasi tentang Islam yaitu Islam di mata masyarakat nonMuslim Paska serangan pengeboman Menara Kembar WTC, dan Islam yang ditampilkan oleh tokoh utama dan tokoh lain yang beragama Muslim. Ditemukan juga bahwa ada dua pandangan mengenai Islam. Pertama Islam sebagai agama yang penuh dengan kekerasan dan terorisme, kedua Islam agama yang penuh kasih sayang dan toleransi antara sesama. 1. KAB terhadap Alur Awal Cerita Film My Name Is Khan Pada alur awal ini, diceritakan adanya Banyak ideologi yang diangkat dalam film ini. Salah satunya yang bisa kita lihat adalah dimana di dalam film ini, golongan Islam terbagi-bagi. Rizvan digambarkan sebagai penganut Islam yang moderat dan terbuka. Di mana tidak membeda-bedakan agama lain. Dan bahkan menikah dengan wanita yang beragama Hindu. Tetapi dalam film ini juga 110 diperlihatkan bahwa ada golongan Islam yang tidak bisa menerima perbedaan. Yang memiliki pandangan bahwa selain Islam adalah musuh. Untuk alur awal film My Name is Khan, menurut unsur-unsur KAB adalah: a. Islam mengajarkan untuk saling bertoleransi, mengasihi, dan mencintai. b. Tenggang rasa dan perdamaian sangat ditekankan dalam film ini. c. Saling menghargai dengan pemeluk agama lain. d. Perbedaan antaretnis tidak menjadi penghalang untuk berbuat kebaikan. e. Perbedaan agama seharusnya tidak memicu permusuhan dan peperangan. 2. KAB terhadap Alur Tengah Cerita Film My Name Is Khan Kejadian Black September sangat memengaruhi alur cerita dari film ini. Hidup dari Khan yang semula tentram dan tanpa masalah berarti, berubah 180 derajat sejak kejadian Black September. Pasca kejadian itu, citra Islam yang tercoreng, ikut merusak hidup Khan yang juga seorang Muslim. Di sini seakan-akan diperlihatkan bahwa masyarakat masih kaku dalam menghadapi isu-isu seperti ini. Media Barat selalu mengaitkan apapun yang berhubungan dengan Islam sebagai teroris. Padahal tidak semuanya seperti itu. Untuk alur tengah film My Name is Khan, menurut unsur-unsur KAB adalah: a. Toleransi antaragama harusnya lebih ditonjolkan daripada berfikir negatif. b. Seharusnya tidak menjudge buruk etnis atau agama lain c. Persaudaran antaragama seharusnya tidak dirusak dengan adanya kejadian 9/11. d. Hubungan baik antarsubkultur dengan kultur dominan digambarkan pada alur tengah film ini. 111 e. Perbedaan antaragama tidak menghalangi untuk membantu sesama. 3. KAB terhadap Alur Akhir Cerita Film My Name Is Khan Hingga akhirnya dalam film ini, Khan sebagai tokoh sentral berusaha untuk membersihkan namanya. Cara yang diambil melalui cara yang sangat dramatis. Khan berusaha menemui Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk membersihkan namanya. Dan ini sedikit mencitrakan secara keseluruhan bagaimana konflik Islam dan Barat diselesaikan dalam film ini. Khan dari pihak Islam berusaha untuk membersihkan namanya dan membuka pikiran orang-orang “Barat” untuk membedakan antara Islam teroris dan Islam yang bukan teroris. Karena, tidak semua orang Islam itu teroris. Itu adalah pikiran yang sangat dangkal. Secara keseluruhan, film ini memperlihatkan kita pada realita bahwa masih banyak orang-orang di dunia ini yang mempunyai pikiran seperti ini. Dangkal dan menilai seseorang hanya berdasarkan identitas yang dimilikinya tanpa mau tahu apa yang sebenarnya. Hubungan yang baik pun bisa rusak hanya karena hal yang dibuat oleh orang lain yang hanya kita tahu sama secara identitas keagamaannya saja. Masih sering terjadi dalam kehidupan kita, orang-orang yang didiskriminasi hanya karena agamanya yang dianggap salah. Padahal belum tentu semuanya seperti itu. Semakin lama, masyarakat harus semakin pintar dalam menghadapi isu-isu yang sedang berkembang saat ini. Untuk alur akhir film My Name is Khan, menurut unsur-unsur KAB adalah: a. Toleransi antaretnis dan agama bersatu kembali setelah tokoh Khan membantu korban Badai Molly tanpa membedakan status agama. 112 b. Pelajaran penting untuk tidak mendiskriminasi orang lain karena perbedaan agama. c. Konflik Islam di Barat selesai karena citra Islam yang baik. d. President tidak membeda-bedakan masyarakat karena faktor perbedaan agama dan etnis. e. Komunikasi antaragama kembali membaik pada alur akhir film ini. B. Saran-saran Saran yang ingin disampaikan mengenai film ini adalah: 1. Saat menonton sebuah film dibutuhkan sikap kritis untuk tidak hanya menerima cerita yang disuguhkan dengan apa adanya penonton harus lebih aktif dalam menggali pesan-pesan yang tersirat dalam sebuah cerita atau adegan sehingga penonton tidak hanya menjadi korban cerita tetapi dapat aktif memahami pesan komunikatif yang disampaikan melalui film tersebut. 2. Film “My Name is Khan” memakai alur film maju dan mundur sampai ke pertengahan film, setelah itu alur film selalu maju hal ini cukup membingungkan karena adegan-adegan flashback memiliki durasi yang cukup panjang dan tidak dijelaskan dengan baik sehingga awal film tampak seperti sebuah cerita yang kacau. Sebaiknya adegan flashback diberi ciri khusus atau dijelaskan dengan lebih baik sehingga tidak seperti cerita yang kacau. 113 114 DAFTAR PUSTAKA Buku: Bakti, Andi Faisal. Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South Sulawesi Muslim Perceptions of Global Development Program. Jakarta: INIS, 2004, h. 80-81. Berger, Asa, Arthur. Media Analysis Techniques. London: Sage Publication, Inc. 2005. Berger, Peter L. And Thompson Luckmann. Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES, 2012. Bordwell, David and Thompson Kristin. Film Art an Introduction/fourth edition, Singapore: McGraw-Hill Companies Inc, 2006. Branston. Gill and Roy Stafford. 2003. The Media Student’s Book. London and New York: Routledge. Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006. Chaney, David. Lifestyles. Yogyakarta: Jalasutra, 2011. Fiske, John. Television Culture. London and New York: Rouledge, 2010. Hasbullah Bakry. Ilmu Perbandingan Agama. Jakarta: PT. Bumi Restu, 1986. Joseph A. Devito. Komunikasi AntarManusia. Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group, 2011. Joseph, M. Boggs. The Art of Watching Film, Mayfield Publishing Company, Edisi 2000. McQuail, Dennis. Teori Komunikasi Massa edisi ke-6. Jakarta: Salemba Humanika, 2011. Pratista, Himawan, Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008. Sihabudin, Ahmad. Komunikasi Antarbudaya. Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2011. Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005. Tony Thwaites, dkk, Introducing Cultural and Media Studies. Yogyakarta: Jalasutra, 2009. 114 Wacana/ Jurnal: Fariastuti, Ida. “Apresiasi Film.” Wacana Jurnal Komunikasi. Vol. II (8). (Mei 2004): hal. 32-35. Hermawan, Herry, “Realitas Simbol Keislaman dalam Film Televisi.” Wacana Jurnal Komunikasi, Vol. VIII. (Juni 2009): hal. 1-39. Novianti, Dewi. “Tinjauan Teoritis Realitas Simbolik dalam Kajian Konstruksi Realitas Sosial.” Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta: Vol. 5 (2). (Mei-Agustus 2007): hal.115-123. Wiryanto, Dr. “Konstruksi Sosial di Media Massa.” Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi. Vol. 3-4, hal. 1-20. Skripsi Farouk Kahlil Gibran Bagawi, “Analisis Semiotik Wajah Islam dalam Film “My Name Is Khan,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2011. Titut Yuliastari, Analisis Narasi Makna Gaya Hidup TKW di Indonesia dalam Film “Minggu Pagi di Victoria Park.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Multimedia dan Jurnalistik. Universitas Pancasila, 2012. Website: Bs. Mariatmaja SJ, “Teologi Katolik,” Http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teologikatolik . diakses pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 23:59 WIB. Http://id.globalvoiceonline.org/2 diakses pada tanggal 26 Februari 2013 pukul 19:15 WIB. I Gusti Putu Phalgunadi, “Evolusi Agama Hindu dan Budayanya,” Http://www.padmabhuana.com/Evolusi-Agama-Hindu-di-India-dan-budayanya.html. diakses pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 23:52 WIB. www.wikipedia.org/wiki/my_name_is_khan. diakses pada tanggal 4 Maret 2013 pukul 20:45 WIB. 115 Sagita Catur Pamungkas, “Pengetahuan Agama Sikh,” Http://pengetahuan-mengenai-agamasikh.html diakses pada tanggal 5 Mei 2013 Pukul 13:45 WIB. “Si Tampan dari Bollywood,” www.chakpak.com diakses pada tanggal 12 Februari 2013 pukul 07:55 WIB. “My Name Is Khan,” http://www.bollywoodhungama.com/moviemicro/cast/id/502816 diakses pada tanggal 30 Januari 2014 pukul 14:56 WIB. 116 Lampiran-Lampiran 117 118 119 120 121