MODUL PERKULIAHAN PENGANTAR KOMUNIKASI Pokok Bahasan Pribadi Fakultas Fakultas Komunikasi Program Studi Ilmu Broadcasting ILMU : Tatap Muka 08 Komunikasi Antar Kode MK Disusun Oleh 85001 Drs. Riswandi, M.Si Abstract Kompetensi Dalam materi ini dibahas pengertian komunikasi antarpribadi, karakteristik KAP, proses dan tujuan KAP. Mahasiswa mampu memahami pengertian KAP, proses dan tujuan dan KAP Pembahasan I. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi adalah komunikasi yang berlangsung antara dua individu atau lebih yang dapat berlangsung secara tatap muka (face to face). Komunikasi Antar Pribadi ini bisa juga berlangsung dengan menggunakan alat bantu atau media seperti : telepon, surat, telegram dan sebagainya. Komunikasi antar pribadi dikatakan efektif dalam merubah perilaku orang lain apabila kesamaan makna mengenai apa yang dibincangkan. Ciri khas yang tampak dalam komunikasi ini adalah arus balik langsung yang dapat ditanggkap oleh komunikator, baik secara verbal dalam bentuk kata- kata maupun secara nonverbal dalam bentuk gerak- gerik seperti anggukan dan lain sebagainya. Selam proses komunikasi antar pribadi langsung, antar komunikator dan komunikan tersebut akan terjadi adanya pengertian fungsi secara bergiliran satu sama lain. Proses berubahnya perilaku atau inggkah laku individu adalah melaluli beberapa tahapan dimana satu tahap dengan tahap lainya saling berhubungan.. seorang individu menerima informasi, kemudian mengelolnya, menyimpan dan menghasilkan kembali dalam bentuk satuy keputusan berupa penolakan atau penerimaan terhadap informasi yang disampaikan tersebut. II. Definisi Komunikasi Antar Pribadi Menurut Para Ahli Onong U. Effendy mendefinisikan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan, komunikasi jenis ini bisa langsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga melalui medium, umpamanya telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi adalah dua arah atau timbal balik (Effendy, 1993 : 61). Dean Barnulus mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua individ, tiga individu ataupun lebih yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur (Liliweri, 1991:12). De Vito (Liliweri, 1991 : 13) mendefinisikan komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. 2012 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id De Vito juga mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi yang mengandung ciri- ciri antara lain adalah : 1. Keterbukaan atau openess Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas (tidak ditutupi) dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua- keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing- masing. 2. Empati atau Empathy Kemampuan seseorang memproyeksikan dirinya orang lain di dalam lingkungannya. 3. Dukungan atau Supportiveness Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihakpihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya.dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta merih tujuan yang didambakan. 4. Rasa positif atau Positiveness Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat gagasan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan pihak- pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau prasangka yang menggangu jalannya interaksi keduanya. 5. Kesamaan atau Equality Suatu komunikasi lebih akrab dalam jalinan pribadi lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan sebaiknya (Liliweri, 1991 : 13). Definisi KAP dapat juga dijelaskan dari 3 perspektif, yaitu : 1. Definisi KAP dari perspektif komponensial Dengan mengacu pada model komunikasi Harold Lasswell, komponen-komponen yang terdapat dalam komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut : a. Pengirim-penerima Komunikasi antarpribadi paling tidak melibatkan dua orang. Istilah pengirim-penerima digunakan untuk menekankan bahwa fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam KAP. Hal ini untuk menegaskan bahwa, Pertama; proses KAP tidak dapat terjadi pada diri sendiri (intrapersonal).; Kedua; KAP berkaitan dengan manusia, bukan dengan hewan, mesin, gambar, atau benda lainnya, Ketiga; KAP terjadi di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang. b. Encoding-decoding 2012 3 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan. Artinya pesan-pesan yang akan disampaikan di “kode’ atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan katakata, simbol-simbol, dan sebagainya. Decoding adalah tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima. Dalam KAP, karena pengirim sekaligus juga bertinak sebagai peneima, maka fungsi encoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam KAP. c. Pesan-pesan Dalam KAP, pesan-pesan ini bisa berbentuk verbal atau nonverbal, atau gabungan antara vrbal dan nonverbal. d. Saluran Dalam KAP, lazimnya para pelaku bertemu secara tatap muka. e. Gangguan ( noise ) Dalam KAP, gangguan mencakup 3 hal, yaitu : - gangguan fisik, seperti kegaduhan, interupsi. - Gangguan psikologis, seperti emosi, sikap, nilai, atau status peserta. - Gangguan semantic, terjadi karena kata-kata atau symbol yang digunakan seringkali memiliki makna ganda, sehingga penerima gagal menangkap maksud si pengirim pesan. f. Umpan balik Umpan balik memainkan peran sangat penting dalam proses KAP, karena pengirim dan penerima pesan secara terus menerus dan secara bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik verbal (dengan pertanyaan atau jawaban dalamm kaitannya dengan apa yang dibicarakan) maupun nonverbal (senyuman, anggukan, gelengan kepala). Umpan balik ini bisa postifif, netral, atau negatif. Umpan balik positif bila menguntungkan, sedangkan bernilai negatif bila merugikan. Umpan balik bernilai netral bila biasa-biasa saja. Selain umpan balik dari orang lain, biasanya kita mendapat umpan balik dari pesan kita sendiri, dalam arti bahwa kita mendengar suara hati dan renungan kita sendiri, dan dengan umpan balik ini kita lalu berusaha memperbaiki diri. g. Konteks Ada 3 dimensi konteks dalam proses KAP, yaitu : - dimensi fisik, yaitu tempat di mana komunikasi berlangsung. - Dimensi social psikologis, mencakup misalnya status hubungan di antara orang-orang yang terlibat komunikasi, seperti akrab-tidak akrab, norma dan nilai budaya, formal atau informal, serius-tidak serius. - Dimensi temporal, adanya sautu pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian peristiwa komunikasi. 2012 4 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tiga dimensi konteks ini saling berkaitan dan juga saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya suhu di ruangan semakin panas (perubahan dimensi fisik) membuat orang-orang di ruangan tersebut menjadi gelisah dan tidak nyaman (dimensi psikologis). h. Bidang pengalaman (field of experience) Bidang pengalaman merupakan faktor penting dalam komunikasi. Komunikasi akan semakin efektif apabila para pelaku mempunyai bidang pengalaman yang sama. Sebaliknya komunikasi akan menjadi sulit jika para pelakunya mempunyai bidang pengalaman yang tidak sama. Contoh : Ali adalah mahasiswa FIKOM semester III. Ketika akan mengisi KRS semester IV ia bertukar pikiran dengan Minah, pembantunya yang hanya lulusan SD. Minah akan bingung dan bengong, karena ia tidak mengerti apa itu KRS, dan sebagainya. i. Efek Proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik positif maupun negatif pada salah satu atau keduanya. Misalnya, Rani menjadi rajin mengikuti kuliah “PIK” setelah sering bertemu dan berdiskusi dengan Rudi. Jadi kesimpulan dari definisi KAP dari perspektif komponensial, pespektif pengembangan, dan perspektif hubungan adalah sebagai berikut : 2. KAP dari perspektif proses pengembagnannya Menurut perspektif ini, komunikasi adalah suatu proses yagn berkembang, yaitu dari yang bersifat impersonal menjadi interpersonal atau intim. Artinya ada peniongkatan antara para pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Seringkali pertemuan antarpribadi diawali dengan pembicaraan pada amsalah-masalah yang bersifat umum sepreti usia, pekerjaan, hobby, tempat tinggal, asal daerah, dan sebagainya. Di samping itu, interaksi yang terjadi ditentukan oleh norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Kondisi seperti ini msih bersifat impersonal. Bila pada akhirnya pembicaraan tersebut berkembang pada masalah-masalah yang spesifik dan bersifat pribadi seperti kebiasaan, kesukaan, seks, dan sejenisnya, maka situasi tersebut elah menunjukkan adanya komunikasi interpersonal. Komunikasi impersonal dan interpersonal dpat dibedakan dari 3 faktor, yaitu : 1) Prediksi pada data psikologis 2) Interaksi berdasarkan pengetahuan 3) Interaksi berdasarkan aturan yang ditentukan sendiri 1) Prediksi berdasarkan data psikologis Interaksi antarpribadi yang dilakukan oleh para pelaku didasarkan pada prediksi mereka data psikologis orang lain. Artinya, dalam komunikasi antarpribadi seseorang memprediksikan orang 2012 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id lain menurut ciri-ciri khas atau hal-hal spesifik dari orang itu. Sedangkan dalam komunikasi impersonal kita memandang orang lain menurut data kultural dan sosiologis. Contoh : Dodi akan menanggapi Rini sebagaimana Dodi menanggapi temannya yang lain di kampus. Hubungan mereka akan semakin lebih impersonal bila Dodi dan Rini mulai saling memberikan respon bukan sebagai anggota kelompok (misalnya kelompok paduan suara), tetapi sebagai pribadi Dodi dan Rini, masing-masing berinteraksi berdasarkan keunikan mereka. Dengan perkataan lain, dalam interkasi impresonal peranan sosial dan budaya seseorang akan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, sedangkan dalamm interaksi interpersonal peran psikologis dari seseorang akan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi. 2) Interaksi berdasarkan pengetahuan Dalam komunikasi antarpribadi kita tidak hanya dapat memprediksikan bagaimana seseorang akan bertindak, tetapi juga dapat menjelaskan perilaku orang tersebut. Misalnya, dalam hubungan impersonal Dosen PIK mengetahui bahwa salah seorang mahasiswanya, Iwan, setiap hari Rabu pagi terlambat 15 menit. Di sini Dosen tersebut sudah dapat memprediksikan perilaku Iwan. Akan tetapi dalam hubungan interpersonal, Dosen tersebut tidak hanya dapat memprediksikan perilaku Iwan, tetapi juga dapat memberikan penjelasan tentang perilaku-perilaku orang lain yang sama dengan ksus tersebut, misalnya mengapa Iwan selalu terlambat. 3) Interaksi berdasarkan aturan yang ditentukan sendiri Dalam komunikasi impersonal, aturan-aturan interaksi ditentukan oleh norma-norma sosial. Misalnya, dalam masyarakat dan budaya Jawa, dan Indonesia pada umumnya, interkasi dosenmahasiswa harus sesuai dengan norma-norma yang ada, misalnya kalau mahasiswa mau bertanya hendaklah dengan sopan. Mahasiswa harus bisa menempatkan dirinya sebagai mahasiswa dan tidak boleh ”menunjuk-nunjukkan jarinya ke dosen”. Akan tetapi hubungan dosen dan mahasiswa akan menjadi interpersonal bila aturan-aturan tidak mengikuti norma-norma sosial yang ada, misalnya mahasiswa boleh memanggil dosennya dengan sebutan ”Saudara”, atau berbicara sambil duduk dekat si dosen. Jadi orang-orang yang terlibat dalam interaksi itu membuat sendiri kesepakatan-kesepakatan yang berlaku di antara mereka. Seringkali terjadi kesalahan pemahaman, bahwa komunikasi antarpribadi (terutama definisi yang berdasarkan proses pengembangan), di mana salah satu ciri hubungan antarpribadi adalah adanya rasa suka atau cinta. Padahal bisa saja terjadi seseorang terlibat komunikasi antarpribadi dengfan orang yang dibencinya, meskipun sesungguhnya kita sulit secara psikologis berbicara dengan orang kita benci. Interaksi antarpribadi dapat terjadi baik dalam situasi konflik, persaingan, cinta, atau kerja sama, yang arahnya mungkin memperkokoh atau memperlemah hubungan yang ada. 2012 6 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jadi berdasarkan uraian tersebut dapatlah diringkas sebagai berikut : Dari perspektif komponensial, KAP adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang atau sekelompok orang dengan berbagai umpan balik dan efek. Dari perspektif pengembangan, KAP dianggap sebagai proses yang berkembang, yaitu dari hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi interpersonal. Dari perspektif hubungan/pasangan, KAP adalah komunikasi yang berlangsung di antara dua orang/dyadic. 3. KAP dari Perspektif Hubungan Menurut pandangan ini, komunikasi antatrpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas di antara mereka. Komunikasi antarpribadi yang tercakup III. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi Untuk mengetahui adanya kehandalan dari bentuk komunikasi antar pribadi dapat terlihat dari adanya karakteristiknya yang menurut Everet M.Roger adalah : 1. Arus pesanya yang cendrung dua arah. 2. Konteks komunikasinya tatap muka. 3. Tingkat umpan baliknya yang terjadi tinggi. 4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektifitas yang tinggi. 5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar, relatif lambat. 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap. (Liliweri, 1991 : 19) Dalam setiap kegiatan komunikasi antar pribadi selalu melibatkan orang sebagi organ pelaksana dalam penyampaian pesan, karenanya agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memberikan hasil yang lebih baik, dapat digunakan teknik persuasif. Adapun teknik persuasif yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu kegiatan dalam upaya membujuk komunikan agar melakukan atau berbuat sesuai dengan maksud dan tujuan komunikator. IV. Proses Komunikasi Antar Pribadi Pengertian proses dapat diartikan sebagai rangkaia atau peristiwa yang sedang berlangsung untuk mencapai suatu hasil tertentu. Proses komunikasi itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan atau peristiwa ketika pesan mulai dismpaikan sendiri disampaikan sendiri 2012 7 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sampai terjadinya tindakan sebagi pengaruh dari pesan itu atau tidaknya perubahan pada sasaran. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar dua orang atau lebih yang terjadi dalam bentuk kontak langsung. Sebagai suatu proses, komunikasi antar pribadi merupakan ragnkakian tindakan , kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus menerus. Dengan kata lain, komunikasi antar pribadi bukanlah suatu hal yang statis, tetapi suatu yang dinamis. Artinya, segala sesuatu yang tercangkup dalam komunikasi antar pribadi selalu dalam keadaan berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya. Kadangkala perubahan- perubahan ini kita tidak sadari atau kita tidak perhatikan, namun yang jelas selau terjadi perubahan.proses komunikasi antar pribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler dan terus menerus. Arti proses sekuler adalah bahwa setiap orang yang terlihat dalam komunikasi antar pribadi bertindak sebagai pembicara sekaligus sebagai pendengar dan sebagai aktor sekaligus rektor. Sedangkan sebagai proses yang terumenerus, diartikan bahwa komuniaksi berlangsung tanpa henti, sehingga batasan awal dan berakhirnya komunikasi antar pribadi menjadi tidak jelas. Cara yang paling baik dalam menerangkan komunikasi antar pribadi sesuai dengan paradima yang dikemukakan oleh Harlord Lasswell yang dikenal dengan model komunikasinya berupa ungkapan verbal adalah dengan menjawab pertanyaan who, says, what, in wich channel, to whom, with what effect (Effendy, 1993 : 10). Adapun formula dari Harold Lasswell tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Who (komunikator atau sumber), merupakan pihak yang menyampaikan pesan-pesan yaitu pemerintah, khususnya dalam mengatur regulasi pemberitaan. 2. Says what adalah pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang, dalam hal ini adalah mengenai kasus mutilasi dan pembunuhan berantai Ryan. 3. In wich channel adalah saran atau saluran yang mendukung pesan yang disampikan seperti media massa yakni: media cetak, media elektronik dan media nirmassa. 4. To Whom adalah pihak yang meneriam pesan, 5. With what effect adalah suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh dari pesan yakni, opini publik tentang kasus mutilasi dan pembunuhan berantai Ryan. Dalam proses komunikasi antar pribadi dipergunakan lambang-lambang sebagi media. Lambang sebagi media terdapat dalam komunikasi antar pribadi dapat dibagi atas dua bagian yaitu : 2012 8 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Lambang verbal yaitu penggunaan bahasa sebagi media. Bahasa merupakan lambang yang dapat mewakili kenyatan yang konkrit dan objektif dalam dunia sekeliling kita, disamping juga dapat mewakili hal-hal yang abstrak. Lambang non verbal yaitu diamana proses komunikasi yang berlangsung dengan gejala yang mengyangkut gerak-gerik, sikap, ekspresi dan gejala lain yang sama. V. Tujuan Komunikasi AntarPribadi Ada 6 tujuan KAP sebagai berikut : 1. Mengenal diri sendiri dan orang lain 2. Mengetahui dunia luar 3. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi lebih brmakna 4. Mengubah sikap dan perilaku 5. Bermain dan mencari hiburan 6. Membantu 1) Mengenal diri sendiri dan orang lain KAP memberikan kesempatan pada kita untuk memperbincangkan tentang diri kita sendiri. Dengan berbincang dengan orang lain, kita menjadi mengenal dan memahami diri kita sendiri, dan memahmi sikap dan perilaku kita. Dengan membicarakan tentang diri kita sendiri pada orang lain, kita akan mendapat perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih dalam tentang sikap dan perilaku kita. Dalam kenyataanya, persepsi kita sebagian besar merupakan hasil dari apa yang telah kita pelajari tentang diri kita sendiri, dan dari orang lain melalui komunikasi antarpribadi. 2) Mengetahui dunia luar KAP memungkinkan kita memahami lingkungan kita dengan baik seperti obyek dan peristiwa-peristiwa. Banyak informasi yang kita miliki berasal dari hasil interaksi dengan orang lain. Meskipun ada yang mengatakan bahwa, sebagian besar informasi dapat kita peroleh dari media massa, tetapi sesungguhnya informasi dari media massa tersebut dimantapkan dan diperdalam melalui interkasi antarpribadi. Bahan pembicaraan kita dengan teman, tetangga, teman sekantor, atau dengan keluarga kita sendiri seringkali diambil dari berita-berita media massa. Nilai, kepercayaan, dan harapan-harapan kita sebagai pribadi banyak dipengaruhi oleh komunikasi antarpribadi dibandingkan dengan yang diperoleh dari media massa. 3) Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi lebih 2012 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bermakna Sebagai mahluk sosial, manusia cenderung untuk mencari dan dan berhubungan dengan orang lain di mana ia mengadu, berkeluh kesah, menyampaikan isi hati, dan sebagainya. 4) Mengubah sikap dan perilaku Dalam KAP, kita sering berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Misalnya kita ingin orang lain : mencoba makanan tertentu, membaca buku tertentu, mendengarkan musik tertentu, dan sebagainya. Singkatnya, kita banyak mempergunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi. 5) Bermain dan mencari hiburan Kita melakukan KAP dengan tujuan untuk menghilangkan kejenuhan, dan ketegangan. Misalnya bercerita dengan teman, membicarakan anekdot, dan sebagainya. 6) Membantu Melalui KAP, orang membantu dan memberikan saran-saran pada orang lain. Misalnya dokter, psikiater, psikolog, akuntan, perawat, dan sebagainya adalah profesi di mana KAP berlangsung antara dua orang atau sekelompok kecil orang. Dari ketujuh tujuan KAP tersebut di atas, dapat dikelompokkan ke dalam 2 perspektif : Perspektif pertama; tujuan-tujuan itu dapat dilihat sebagai faktor-faktor motivsi atau alasan-alasan mengapa kita terlibat dalam komunikasi antarpribadi. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa kita terlibat dalam komunikas antrapribadi untuk memproleh kesenangan, untuk membantu orang lain, dan untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain. Perspektif kedua; tujuan-tujuan itu dapat dipandang sebagai hasil atau akibat umum dari komunikasi antarpribadi. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa sebagai hasil dari komunikasi antarpribadi, kita dapat mengenal diri kita sendiri, membuat hubungan lebih bermakna, dan memperoleh pengetahuan tentang dunia luar. 2012 10 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Cangara, Hafied, , 2004, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grafindo Persada, Jakarta. Effendi, Onong Uchjana, 2004, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung Rosda Karya, Littlejohn, Stephen W, Theories of Human Communication, 2007, Fifth edition, Wadsworth Publishing Company, Washington. McQuail, Denis, 1994, Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedua, Erlangga,Jakarta. Mulyana, Dedy, 2007, Komunikasi Suatu Pengantar, Rosda Karya, Bandung. Sendjaja, Sasa Djuarsa, 2001, Pengantar Komunikasi, Universitas Indonesia, Jakarta 2012 11 Pengantar Ilmu Komunikasi Drs. Riswandi, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id