PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat dewasa ini dalam bidang teknologi dan industri, serta makin meningkatnya pemanfaatan zat radioaktif di berbagai bidang, memunculkan pemikiran tentang perlunya pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan dampak pemanfaatan tersebut. Kerusakan lingkungan dapat dikurangi atau dicegah dengan cara mempelajari dan melaksanakan analisis sifat radioaktivitas. Spektrometer gamma/Multi Channel Analyzer (MCA) yang menggunakan detektor High-Purity Germanium (HPGe) merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pemantauan lingkungan. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur aktivitas radionuklida baik buatan maupun alami di dalam sampel lingkungan (Martin, 2002). Pengukuran radioaktivitas tingkat rendah pada sampel lingkungan menggunakan spektrometer gamma. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik diperlukan suatu faktor koreksi pengukuran yang dinyatakan sebagai efisiensi pengukuran. Pengukuran radiasi gamma dipengaruhi oleh faktor geometri karena geometri sampel dengan luas permukaan detektor yang kontak dengan wadah sampel mempengaruhi pembacaan detektor terhadap sinar gamma yang dipancarkan oleh sampel, dimana dalam sampel terjadi interaksi sinar gamma dengan material menghasilkan tiga fenomena yaitu: efek fotolistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Ketiga proses tersebut akan menghasilkan elektron yang selanjutnya dapat mengionisasi atom-atom lain di dalam bahan. Kalibrasi standar yang mempunyai faktor geometri yang sama harus digunakan dalam kaitan dengan pengukuran sinar gamma. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka aktivitas yang terukur di dalam sampel akan dibiaskan karena perbedaan dalam faktor geometri. Pada penelitian ini dilakukan penentuan efisiensi pengukuran radiasi sinar gamma dengan radioaktivitas rendah dengan menggunakan spektrometer gamma yang dilengkapi dengan detektor HPGe dan sistem penganalisis salur ganda (MCA). Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari radiasi gamma cesium-134 pada tanah berdasarkan faktor goemetri sampel dan jumlah cesium yang terkandung pada tanah menggunakan spektrometer gamma. Manfaat Penelitian ini diharapkan memberi informasi radiasi 134Cs dalam sampel tanah menggunakan alat spektrometer gamma. Nilai efisiensi pengukuran yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan sebagai faktor koreksi pada pengukuran 134Cs dalam sampel tanah lingkungan. Hipotesis Faktor geometri akan mempengaruhi hasil pengukuran radiasi gamma 134Cs di dalam sampel tanah dengan spektrometer gamma yang dinyatakan sebagai efisiensi pengukuran. TINJAUAN PUSTAKA Cesium Pertama kali cesium ditemukan oleh Bunseb dan Kirchoff pada tahun 1860 melalui spektroskopi air dan mineral dari Durkheim, Jerman. Kata cesium berasal dari bahasa Latin, caesius, yang berarti langit biru, karena unsur ini memiliki spektrum garis di daerah warna biru. Cesium di alam terasosiasi dengan mineral polusit (silika terhidrat antara aluminium dan cesium) dan lepidolit. Cesium tersebar luas di dalam kerak bumi dengan konsentrasi rendah. Sumber buatan cesium paling penting adalah polusit dan silika hidrat dari aluminium. Rata-rata kandungan cesium dalam tanah adalah 5μg/gram (Alfiyan, 2001). Cesium merupakan logam yang sangat reaktif secara kimiawi. Cesium sangat reaktif terutama ketika bereaksi dengan air akan terbentuk basa dengan pelepasan kalor yang sedemikian besar sehingga bereaksi dengan hidrogen yang dilepaskan dalam proses tersebut. Ada 32 isotop cesium, beberapa diantaranya disajikan pada Tabel 1. 137 Cs dan 134Cs adalah radiocesium yang dihasilkan oleh suatu instansi nuklir yang umumnya disebut hasil belah. 137Cs dan 134Cs merupakan hasil belah dari penembakan 235U dan 239Pu dengan neutron termal dan 235U, 1