Radiasi gamma dari cesium 134 pada tanah

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
dewasa ini dalam bidang teknologi dan
industri,
serta
makin
meningkatnya
pemanfaatan zat radioaktif di berbagai bidang,
memunculkan pemikiran tentang perlunya
pengelolaan lingkungan yang berkaitan
dengan dampak pemanfaatan tersebut.
Kerusakan lingkungan dapat dikurangi atau
dicegah dengan cara mempelajari dan
melaksanakan analisis sifat radioaktivitas.
Spektrometer gamma/Multi Channel
Analyzer (MCA) yang menggunakan detektor
High-Purity Germanium (HPGe) merupakan
salah satu alat yang digunakan dalam
pemantauan lingkungan. Alat ini dapat
digunakan
untuk
mengukur
aktivitas
radionuklida baik buatan maupun alami di
dalam sampel lingkungan (Martin, 2002).
Pengukuran radioaktivitas tingkat rendah
pada sampel lingkungan menggunakan
spektrometer gamma. Untuk memperoleh hasil
pengukuran yang baik diperlukan suatu faktor
koreksi pengukuran yang dinyatakan sebagai
efisiensi pengukuran.
Pengukuran radiasi gamma dipengaruhi
oleh faktor geometri karena geometri sampel
dengan luas permukaan detektor yang kontak
dengan wadah sampel
mempengaruhi
pembacaan detektor terhadap sinar gamma
yang dipancarkan oleh sampel, dimana dalam
sampel terjadi interaksi sinar gamma dengan
material menghasilkan tiga fenomena yaitu:
efek fotolistrik, hamburan Compton dan
produksi pasangan. Ketiga proses tersebut
akan menghasilkan elektron yang selanjutnya
dapat mengionisasi atom-atom lain di dalam
bahan.
Kalibrasi standar yang mempunyai faktor
geometri yang sama harus digunakan dalam
kaitan dengan pengukuran sinar gamma. Jika
hal tersebut tidak dilakukan maka aktivitas
yang terukur di dalam sampel akan dibiaskan
karena perbedaan dalam faktor geometri. Pada
penelitian ini dilakukan penentuan efisiensi
pengukuran radiasi sinar gamma dengan
radioaktivitas rendah dengan menggunakan
spektrometer gamma yang dilengkapi dengan
detektor HPGe dan sistem penganalisis salur
ganda (MCA).
Tujuan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mempelajari radiasi gamma cesium-134 pada
tanah berdasarkan faktor goemetri sampel dan
jumlah cesium yang terkandung pada tanah
menggunakan spektrometer gamma.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan memberi
informasi radiasi 134Cs dalam sampel tanah
menggunakan alat spektrometer gamma. Nilai
efisiensi pengukuran yang diperoleh dari
penelitian ini dapat digunakan sebagai faktor
koreksi pada pengukuran 134Cs dalam sampel
tanah lingkungan.
Hipotesis
Faktor geometri akan mempengaruhi hasil
pengukuran radiasi gamma 134Cs di dalam
sampel tanah dengan spektrometer gamma
yang dinyatakan sebagai efisiensi pengukuran.
TINJAUAN PUSTAKA
Cesium
Pertama kali cesium ditemukan oleh
Bunseb dan Kirchoff pada tahun 1860 melalui
spektroskopi air dan mineral dari Durkheim,
Jerman. Kata cesium berasal dari bahasa Latin,
caesius, yang berarti langit biru, karena unsur
ini memiliki spektrum garis di daerah warna
biru. Cesium di alam terasosiasi dengan
mineral polusit (silika terhidrat antara
aluminium dan cesium) dan lepidolit. Cesium
tersebar luas di dalam kerak bumi dengan
konsentrasi rendah. Sumber buatan cesium
paling penting adalah polusit dan silika hidrat
dari aluminium. Rata-rata kandungan cesium
dalam tanah adalah 5μg/gram (Alfiyan, 2001).
Cesium merupakan logam yang sangat
reaktif secara kimiawi. Cesium sangat reaktif
terutama ketika bereaksi dengan air akan
terbentuk basa dengan pelepasan kalor yang
sedemikian besar sehingga bereaksi dengan
hidrogen yang dilepaskan dalam proses
tersebut. Ada 32 isotop cesium, beberapa
diantaranya disajikan pada Tabel 1.
137
Cs dan 134Cs adalah radiocesium yang
dihasilkan oleh suatu instansi nuklir yang
umumnya disebut hasil belah. 137Cs dan 134Cs
merupakan hasil belah dari penembakan 235U
dan 239Pu dengan neutron termal dan 235U,
1
Download