naskah publikasi skripsi analisis kesiapan pemerintah daerah

advertisement
NASKAH PUBLIKASI
SKRIPSI
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM
MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
BERBASIS AKRUAL
(KASUS PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA)
Oleh:
Priyo Adi Nugroho
12062012
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2017
1
2
ABSTRAK
Priyo Adi Nugroho, 12062012, ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH
DAERAH DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL (Kasus Pada Pemerintah Kota
Yogyakarta), Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Mercu Buana Yogyakarta, 2017.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan basis akuntansi dari basis kas
menjadi basis akrual sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemerintah Daerah sebagai entitas
pelaporan wajib mengikuti perubahan kebijakan tersebut. Tujuan penelitian ini
untuk
mengetahui
kesiapan Pemerintah
Kota Yogyakarta
dalam
mengimplementasikan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Setelah
melakukan tinjauan pustaka, kemudian dilakukan penelitian dengan menggunakan
metode analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
terhadap empat vaiabel yaitu: komitmen, sumber daya manusia, infrastruktur dan
sistem informasi yang dikumpulkan melalui metode kuesioner.. Untuk
pengukurannya menggunakan skala likert 5 point. Skala likert digunakan untuk
merangking seberapa siap terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
Kuesioner diuji kepada 30 pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Yogyakarta. Data tersebut diolah dengan SPSS for windows untuk
menguji validitas dan reliabilitasnya. Dari hasil pengolahan uji validitas dan
reliabilitas menggunakan SPSS tersebut dinyatakan valid dan reliabel. Sedangkan
data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 40 pelaksana akuntansi
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota
Yogyakarta, dengan kuesioner kembali sebanyak 40 buah atau tingkat respon
sebesar 100%. Melalui SPSS pula analisis deskriptif penilaian responden terhadap
masing-masing variabel dibuat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
Pemerintah Kota Yogyakarta telah siap dalam menerapkan SAP Berbasis Akrual
dilihat dari aspek komitmen, sumber daya manusia, infrastruktur dan sistem
informasi.
Kata kunci: Akuntansi pemerintahan, kesiapan pemerintah daerah dalam
menerapkan SAP Berbasis Akrual, komitmen, sumber daya manusia,
infrastruktur, sistem informasi
3
A. PENDAHULUAN
A.1. Latar Belakang
Reformasi keuangan negara telah dimulai sejak tahun 2003 ditandai
dengan lahirnya Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
mensyaratkan pemerintah untuk menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual
paling lambat 5 tahun sejak diterbitkannya undang-undang tersebut sesuai
dengan yang tersebut pada Pasal 36 Ayat 1(satu) Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang berbunyi:
“Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan
belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13,
14, 15, dan 16 undang-undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya
dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan
belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas.”
Kemudian sebagai pedoman pelaksanaannya diterbitkan Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Namun sampai dengan batas waktu yang disyaratkan pada UU Nomor 17
Tahun 2003 untuk menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual untuk
pemerintah yaitu 5 (lima) tahun sejak dikeluarkannya undang-undang tersebut,
sampai dengan tahun 2008 pemerintah belum berhasil menerapkannya. Baru
pada tahun 2010 dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan untuk mengganti Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pada PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
ini disebutkan bahwa standar akuntansi pemerintahan yang digunakan adalah
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual sesuai yang tercantum dalam
Pasal 4 Ayat 1 PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan yang berbunyi:
”Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual.”
Sedangkan jangka waktu untuk pemerintah menerapkan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual tersebut direvisi yaitu paling lambat lima tahun
sejak dikeluarkannya peraturan tersebut yaitu pada tahun 2015 pemerintah
wajib menerapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Dan untuk
memberikan pedoman/petunjuk kepada pemerintah daerah dalam menerapkan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, Kementerian Dalam Negeri
mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Daerah Berbasis Akrual pada
Pemerintahan Daerah.
4
Dalam Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 10 disebutkan
bahwa:
“Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi
dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. “
Dalam mengimplementasikan sistem akuntansi pemerintahan berbasis
akrual dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: komitmen, sumber daya
manusia (SDM), infrastruktur dan sistem informasi.
A.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Bagaimanakah kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam
mengimplementasikan SAP Berbasis Akrual dilihat dari aspek
komitmen?
Bagaimanakah kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam
mengimplementasikan SAP Berbasis Akrual dilihat dari aspek
sumber daya manusia?
Bagaimanakah kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam
mengimplementasikan SAP Berbasis Akrual dilihat dari aspek
infrastruktur?
Bagaimanakah kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam
mengimplementasikan SAP Berbasis Akrual dilihat dari aspek
sistem informasi?
Bagaimanakah kesiapan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam
mengimplementasikan SAP Berbasis Akrual dilihat dari
keseluruhan aspek komitmen, sumber daya manusia, infrastruktur
dan sistem informasi?
5
B. TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA
B.1. Landasan Teori
B.1.1. Pemerintahan Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 1:
Ayat (2):
“Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Ayat (3):
“Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.”
B.1.2. Akuntansi Pemerintahan
Definisi Akuntansi Pemerintahan Menurut Para Ahli- Menurut Revrisond
Baswir (2000:7), Akuntansi Pemerintahan (termasuk akuntansi untuk lembaga
non profit pada umumnya) merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan
lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk tidak
mencari laba. Walaupun lembaga pemerintah senantiasa berukuran besar,
namun sebagaimana dalam perusahaan ia tergolong sebagai lembaga mikro.
B.1.3. Perkembangan Akuntansi Pemerintahan
Menurut PP No. 24 Tahun 2005 komponen laporan keuangan pokok
terdiri dari :
1. Laporan Realisai Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan Keuangan.
Sedangkan menurut SAP (PP No 71 tahun 2010) komponen laporan
keuangan terdiri dari :
1. Laporan realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan
SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan
7. Catatan atas Laporan Keuangan
6
2.1.4. Basis Akuntansi
1. Basis Kas
2. Basis Kas Menuju Akrual
3. Basis Akrual
2.1.5. Standar Akuntansi Pemerintahan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat (3)
tentang standar akuntansi pemerintahan:
“Standar akuntansi pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP, adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah.”
2.1.6. Komitmen
Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
(organisasi) yang tercermin dalam tindakan kita.
2.1.7. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan.
2.1.8. Infrastruktur
Infrastruktur sama saja dengan sarana prasarana, yaitu segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses.
2.1.9. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas
orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen.
2.2. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, terdapat persamaan
dan perbedaan dengan penelitian ini. Seperti pada penelitian Ririz Setiawati
Kusuma (2013) yang meneliti Analisis Kesiapan Pemerintah dalam
Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dengan studi
kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember. Persamaannya terletak pada kajian
analisis terhadap kesiapan pemerintah daerah dalam menerapakan Standar
akuntansi berbasis akrual.
7
C. METODE PENELITIAN
C.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah
untuk memperoleh deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diteliti.
C.2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan kuesioner yang disebar dan ditujukan kepada Pelaksana
Akuntansi yang ada di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Pertanyaan
survey menggunakan pertanyaan yang digunakan pada penelitian sebelumnya
oleh Ririz Setiawati Kusuma (2013).
C.3. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.
b.
c.
d.
Komitmen,
Sumber daya manusia,
Infrastruktur, dan
Sistem informasi.
C.4. Metode Analisis Data
C.4.1. Uji Instrumen Data
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana validitas data diperoleh dari penyebaran kuisioner.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
dilakukan dua kali atau lebih (Umar 2003:176).
C.4.2. Analisis Deskripstif Kualitatif
Langkah-langkah analisis deskriptif:
a. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban
b. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data
c. Menulis Hasil Penelitian
8
D. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
D.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan kepada
30 Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota
Yogyakarta.
Dari hasil pengolahan data kuesioner untuk pengujian validitas dan
reliabilitas yang dilakukan kepada 30 Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta, dapat diketahui bahwa
pengujian validitas didapat nilai rxy > 0,361, sehingga seluruh pertanyaan
dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada variabel Kesiapan Pemerintah
Daerah dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
adalah valid.
Sedangkan untuk pengujian reabilitasnya dapat diketahui bahwa koefisien
Cronbach's Alpha > 0,60 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada
variabel Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual adalah reliabel.
D.2. Analisis Deskriptif
D.2.1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 40 responden,
maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik responden sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin Responden
Dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar
adalah perempuan sebanyak 26 responden atau 65,0% dan laki-laki
sebanyak 14 responden atau 35,0%. Hal ini menunjukkan bahwa Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota
Yogyakarta lebih banyak kelamin perempuan yang lebih banyak
dibutuhkan oleh instansi ini.
b. Umur
Dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah kebanyakan
berusia 31-35 tahun sebanyak 12 responden atau 30,0% dan sebagian kecil
berusia lebih dari 26-30 tahun sebanyak 3 responden atau 7,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa dari segi umur sebagian besar Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta
adalah usia dewasa pertengahan.
9
c. Tingkat Pendidikan
Dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah sebagian
besar berpendidikan D3 sebanyak 16 responden atau 40,0% dan
berpendidikan S2 sebanyak 1 responden atau 2,5%. Hal ini menunjukkan
bahwa dari segi pendidikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta mayoritas mempunyai
pendidikan tinggi (ahli madya).
D.2.2. Analisis Deskripsi Variabel
a. Aspek Komitmen
Berdasarkan pengolahan 40 data responden penelitian, diketahui
kebanyakan responden menilai indikator variabel Aspek Komitmen
Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual, Siap (Mean 3,90). Hal ini menunjukkan
bahwa responden memiliki kesiapan komitmen utama untuk tugas dengan
baik hendaknya menjunjung azas, visi dan misi pemakaian SAP berbasis
akrual, responden memiliki kesiapan disiplin serta memiliki tanggung
jawab dan komitmen terhadap tugasnya untuk melayani dan siap dengan
memanfaatkan sistem akuntansi pemerintahan, responden memiliki
kesiapan dalam keberanian dalam bersikap, dalam melaksanakan tugas
layanan publik dengan peningkatan melalui pendekatan SAP, responden
memiliki kesiapan dukungan dasar dalam pelaksanaan administrasi publik
dengan memanfaatkan SAP dalam bentuk peraturan perundangan dan
maupun peraturan pendukung lainnya, pemerintah bertanggung jawab
moral, terhadap rencana di aplikasikannya SAP dalam menunjang
optimasi kinerja pemerintah, pemerintah memiliki inovasi dan obyektif
untuk memanfaatkan SAP dalam mendukung optimasi bidang tugas
pemerintahan, pemerintah mempunyai sikap komitmen pembangunan SAP
dalam mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan daerah, pemerintah
untuk mempunyai prinsip transparan dalam mendiskusikan permasalahan
pembangunan SAP dalam mendukung optimasi bidang tugas
pemerintahan daerah, pemerintah daerah mempunyai/memiliki keinginan
dan kemauan untuk mencapai hasil kerja yang baik dengan pembangunan
SAP sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan
daerah, pemerintah mempunyai strategi pendekatan yang humanis
transparan, demokratis, dan akuntable dalam pembangunan SAP dalam
mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan daerah, dan pemerintah
mempunyai motivasi untuk mencapai hasil kerja yang baik dengan
pembangunan SAP sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas
pemerintahan daerah.
10
b. Aspek Kesiapan SDM terhadap Pelaksanaan SAP
Berdasarkan pengolahan 40 data responden penelitian, diketahui
kebanyakan responden menilai indikator variabel Aspek Kesiapan SDM
terhadap Pelaksanaan SAP, Kesiapan Pemerintah Daerah dalam
Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual, Siap (Mean
3,84). Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memiliki komitmen dalam
pelaksanaan SAP sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas
pemerintahan daerah, pemerintah memiliki rasa kepuasan dalam bidang
tugas dengan pelaksanaan SAP mendukung optimasi kinerja pemerintahan
khususnya bidang keuangan, responden membutuhkan perhatian dan
penghargaan (Reward and punishment) untuk menyelesaikan segala
aktivitas khususnya dalam upaya mendukung hasil kerja optimal di bidang
keuangan dengan menggunakan SAP, pemerintah membutuhkan
dukungan lingkungan kerja yang sesuai untuk menyelesaikan segala
aktivitas khususnya dalam upaya mendukung hasil kerja optimal di bidang
keuangan dengan menggunakan SAP, pemerintah memiliki alasan serta
harapan terhadap optimasi bidang tugas pemerintahan daerah dengan
pelaksanaan SAP di bidang keuangan, pemerintah memiliki/membutuhkan
adanya dorongan dan kesempatan untuk berprestasi dari atasan untuk
melaksanakan tugas pemerintahan daerah dengan menggunakan SAP di
bidang keuangan, pemerintah membutuhkan ruangan kerja, dan
lingkungan nyaman baik khususnya untuk mampu meningkatkan optimasi
bidang tugas pemerintahan daerah dengan pelaksanaan SAP di bidang
keuangan, pemerintah memiliki /kemauan untuk bekerja keras, disiplin
dalam mendukung keberhasilan
pelaksanaan SAP sebagai sarana
mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan daerah, responden
membutuhkan promosi atasan atas prestasi kerja yang diraih atas
pelaksanaan SAP sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas
pemerintahan daerah, responden memiliki loyalitas atas pelaksanaan SAP
sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan daerah,
dan responden memiliki kemampuan yang sesuai untuk melaksanakan
SAP sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas pemerintahan
daerah.
c. Aspek Kesiapan Infrastruktur terhadap Pelaksanaan SAP
Berdasarkan pengolahan 40 data responden penelitian, diketahui
kebanyakan responden menilai indikator variabel Aspek Infrastruktur
Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual, Siap (Mean 3,67). Hal ini menunjukkan
bahwa pemerintah mempunyai kemauan dan komitmen untuk menyiapkan
sarana ruangan yang memadai khususnya untuk operasi perangkat SAP,
pemerintah mempunyai kemauan dan komitmen untuk menyiapkan
11
dukungan sarana prasarana perangkat lunak yang memadai khususnya
untuk operasi SAP, pemerintah mempunyai kemauan dan komitmen untuk
menyiapkan dukungan sarana prasarana basis data pendukung
operasionalisasi yang berkesinambungan khususnya untuk operasi SAP,
pemerintah mempunyai kemauan dan komitmen untuk menyiapkan
dukungan sarana administrasi yang memadai khususnya untuk operasi
SAP, pemerintah mempunyai kemauan dan komitmen untuk menyiapkan
dukungan anggaran yang memadai khususnya untuk operasi SAP, dan
pemerintah mempunyai kemauan dan komitmen untuk menyiapkan
dukungan sumberdaya manusia berkualitas yang memadai khususnya
untuk operasi SAP.
d. Aspek Kesiapan Sistem Informasi terhadap Pelaksanaan SAP
Berdasarkan pengolahan 40 data responden penelitian, diketahui
kebanyakan responden menilai indikator variabel Aspek Sistem Informasi
Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual, Siap (Mean 4,04). Hal ini menunjukkan
bahwa pemerintah daerah mempunyai Platform pelaksanaan kegiatan yang
dituangkan dalam Rencana jangka Menengah maupun jangka pendek
dengan transparasi, akuntabilitas, dalam bidang keuangan, membutuhkan
dukungan SAP, pemerintah didukung oleh sistem mekanisme
penyelenggaraan SAP clear dan clean dalam meningkatkan pelaksanaan
kegiatan pemerintahan dalam bidang keuangan, pemerintah didukung oleh
sistem Manajemen Informasi yang dilaksanakan secara cermat, tepat,
akurat, presisi di tingkat pemerintah provinsi sampai kabupaten,
pemerintah didukung oleh sistem dalam perangkat lunak SAP yang
implementatif khususnya tanpa adanya frekuensi perubahan yang berulang
kali, pemerintah didukung oleh pelatihan peningkatan kualitas pemangku
pelaksana sistem perangkat lunak SAP, dan pemerintah memperoleh
pendampingan dalam operasionalisasi pelaksanaan sistem perangkat lunak
SAP.
e. Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual
Berdasarkan pengolahan 40 data responden penelitian, diketahui
kebanyakan responden menilai indikator variabel Kesiapan Pemerintah
Daerah dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual, Siap (Mean 3,87). Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota
Yogyakarta sudah memiliki kesiapan dalam Menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual.
12
E. KESIMPULAN DAN SARAN
E.1. Kesimpulan
1. Dilihat dari aspek komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta sudah memiliki
kesiapan dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual.
2. Dilihat dari aspek sumber daya manusia Pemerintah Kota Yogyakarta sudah
memiliki kesiapan dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual.
3. Dilihat dari aspek infrastruktur Pemerintah Kota Yogyakarta sudah memiliki
kesiapan dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual.
4. Dilihat dari aspek sistem informasi Pemerintah Kota Yogyakarta sudah
memiliki kesiapan dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual.
5. Dilihat dari keseluruhan aspek komitmen, sumber daya manusia, infrastruktur
dan sistem informasi Pemerintah Kota Yogyakarta sudah memiliki kesiapan
dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual.
E.2. Saran
1. Pemerintah Kota Yogyakarta menjaga dan meningkatkan komitmen dari
pelaksana akuntansi dalam melakukan pelaporan keuangan sebagai
implementasi SAP berbasis akrual;
2. Pemerintah Kota Yogyakarta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
dan meningkatkan pemahaman menyeluruh terkait dengan kebijakan
akuntansi dan sistem akuntansi terutama jurnal standar sesuai dengan SAP
berbasis akrual;
3. Pemerintah Kota Yogyakarta meningkatkan infrastruktur yang mendukung
pelaporan keuangan dan penerapan SAP berbasis akrual;
4. Pemerintah Kota Yogyakarta meningkatkan sistem informasi dengan cara
melakukan pemeliharaan dan updating sistem informasi sesuai dengan
perubahan kebijakan akuntansi dan sistem akuntansi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S.2006. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi.Revisi).
Jakarta: Rineka Cipta.
Arinta, Kustadi. 1996. Pengantar Akuntansi Pemerintahan. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Bachtiar, Arif dkk. 2002. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat.
Baswir, Revrisond. 2000. Akuntansi Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Dora, Sofia. 2014. Analisis Kesiapan Pemerintah dalam Menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Studi Kasus pada BPBD Kota
Medan). Skripsi. Tidak diterbitkan. Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Nommensen Medan.
Faradillah, Andi. 2013. Analisis Kesiapan Pemerintah dalam Menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010). Skripsi. Tidak diterbitkan. Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makassar.
Ghozali, Imam. (2002). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: UNDIP.
Grigg, Neil, & Fontane G. Darrel, 2000. Infrastructure System Management &
Optimization. Internasional Seminar “Paradigm & Strategy of
Infrastructure
Management”
Civil
Engeenering
Departement
Dipononegoro University.
Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Hasibuan, Malayu SP. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
STIE YKPN.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-akuntansi-pemerintahan.html
Indriantoro, dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
14
Kusuma,Ririz Setyawati. 2013. Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam Menerapkan
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Studi Kasus Pada
Pemerintah Kabupaten Jember). Skripsi. Tidak diterbitkan. Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.
Republik Indonesia. 2003. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Muchtar, A.M. 2002. Audit Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis.Edisi ke-1. Yogyakarta: Andi Offset.
Republik Indonesia. 2003. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2004. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah. Jakarta: Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013
Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Daerah Berbasis
Akrual pada Pemerintahan Daerah. Jakarta: Sekretariat Negara.
Sudjana.2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung : Tarsito
Tanjung , Abdul Hafiz.2012. Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung:
Alfabeta.
Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
15
Download