MENGAPA ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH

advertisement
MENGAPA
ALKITAB ADALAH
FIRMAN ALLAH
Mengapa Alkitab Adalah
Firman Allah
Bukti 1 – Alkitab Diteguhkan Oleh Kesaksian Akan
Kesatuannya Yang Menakjubkan.
Alkitab terdiri dari 66 kitab yang terpisah yang ditulis oleh tiga puluh orang
atau lebih dalam tiga bahasa yang berbeda: Ibrani, Aram dan Yunani. Kitab-kitab
ini ditulis dalam kurun waktu 1600 tahun. Para penulis ini berasal dari berbagai
macam latar belakang kehidupan, dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki
hubungan dengan organisasi keagamaan semasa mereka hidup.
Sebuah kitab yang disusun dari hasil karya banyak penulis, yang hidup pada
waktu yang berlainan, dalam kondisi yang berbeda-beda, hampir bisa dipastikan
tidak bisa memiliki kesatuan yang utuh. Sebaliknya, kita menemukan sebuah
konsistensi pemikiran yang berkesinambungan dan kesatuan yang begitu indah
dan harmonis. Ada satu tema besar yang terus-menerus disampaikan yang
meliputi keseluruhan isi Alkitab – yaitu penebusan melalui Kristus.
Sementara dari luar kelihatannya bertolak belakang, tetapi saat diteliti lebih
lanjut pertentangan itu pun sirna. Apa yang tadinya kelihatan tidak konsisten,
pada akhirnya merupakan peneguhan yang lebih jauh mengenai ketepatan Alkitab
yang menakjubkan.
Kesatuan itu terdiri dari banyak bagian yang menyusun keseluruhan dan
keutuhan Alkitab, ada sebuah pengungkapan kebenaran yang konsisten. Secara
keseluruhan, dikumpulkan bersama, menyingkapkan desain yang konsisten,
sebuah sulaman keindahan dan kesimetrisan. Bagaimanakah semuanya ini
diperhitungkan? Hanya ada satu penjelasan yang masuk akal di balik kesatuan
Alkitab yang luhur ini – yaitu pikiran Allah yang supranatural.
2
Kitab-kitab di dalam Alkitab terbagi menjadi dua bagian – Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama memuat tentang tema besar yang terusmenerus disampaikan yaitu tentang Dia yang akan datang untuk menebus dan
menolong manusia – Putera Allah. Perjanjian Baru adalah bukti atau dokumentasi
tertulis akan Yesus Kritus, Putera Allah, Dia yang sudah datang. Yesus datang ke
dunia ini dalam rupa manusia dan memberikan hidup-Nya sebagai korban untuk
membayar dosa manusia. Setelah tiga hari, Dia bangkit dari kematian dan naik ke
Surga di mana Dia duduk di sebelah kanan Bapa. Semuanya ini telah disampaikan
sejak awal dan digenapi, supaya semua orang bisa memperoleh kehidupan kekal.
Alkitab Terpelihara Secara Ajaib
Seperti yang kita lihat, nabi-nabi dari zaman lalu berbicara pada saat
digerakkan oleh Roh Kudus (2 Petrus 1:19-21). Perkataan-perkataan mereka
ditulis dan dipelihara untuk generasi yang berikutnya. Tentu saja, pada waktu itu
belum ada percetakan. Beberapa naskah awal kemungkinan besar telah ditulis di
atas kepingan-kepingan tanah liat seperti yang ditemukan oleh ahli arkeologi di
tanah Babilonia. Yang lainnya ditulis di gulungan kulit. Naskah yang demikian
ditemukan dalam bentuk gulungan-gulungan. Tidak ada satupun gulungan yang
cukup besar untuk menampung lebih dari satu kitab; pada dasarnya Perjanjian
Lama ditulis bukan dalam bentuk satu jilid.
Tidak satupun kitab kuno yang terdiri dari begitu banyak jumlah manuskrip
seperti Alkitab. Contohnya, kita hanya memilih segelintir naskah kuno dari
kesusasteraan Yunani. Dalam beberapa hal, kita hanya memiliki naskah tunggal.
Kita memiliki ribuan manuskrip Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ini
membuat kita bisa memastikan naskah asli mereka yang tepat. Perbedaan antara
manauskrip kuno ini sangatlah kecil dan tidak berarti, dan ada setiap bukti yang
jelas bahwa naskah ini disalin dengan sangat hati-hati. Sangatlah jelas bahwa
Allah memelihara Kitab Suci-Nya.
Bagaimana Kita Menemukan Perjanjian Baru
Semua kitab yang ada dalam kanonisasi Perjanjian Baru – kitab-kitab itu
diakui secara resmi oleh Gereja Kristen sebagai yang asli dan diilhami Roh Kudus
– yang ditulis baik oleh rasul-rasul Kristus atau oleh teman-teman sekerja mereka,
yang begitu dalam berhubungan erat dengan pekerjaan mereka. Hampir seluruh
kitab Perjanjian Baru ditulis pada masa yang cukup singkat antara 50 dan 65
setelah masehi (pengecualian untuk surat Yohanes dan kitab Wahyu).
Banyak salinan telah dibuat dari tulisan-tulisan ini, dan hampir kebanyakan
gereja-gereja yang lebih besar pada masa itu memiliki sejumlah manuskrip ini.
Semuanya sangat dihargai dan dijaga dengan hati-hati oleh jemaatnya.
3
Karena beberapa alasan yang aneh, orang-orang dari abad pertama
menghasilkan sangat sedikit catatan-catatan tulisan dalam bentuk apapun, kecuali
tulisan-tulisan yang akan membentuk Perjanjian Baru. Meskipun demikian, tidak
lama setelah permulaan abad ke dua, ada fenomena banjirnya tulisan-tulisan
palsu, yang disebut Apokrypa, yang muncul dengan mengatasnamakan rasulrasul. Ini adalah pemalsuan yang terang-terangan. Apokrypa Perjanjian Baru,
dengan alasan karena bukti yang nyata dari dalamnya, telah ditolak oleh setiap
aliran gereja Kristen. Pengujian yang paling umum akan isinya menunjukkan
bahwa itu semua hanyalah sampah belaka. Banyak kejadian yang direkam di
dalamnya menggambarkan usaha yang sangat buruk untuk mengarang cerita.
Contohnya, salah satu tulisan apokrypa menggambarkan Yesus pada masa kanakkanak-Nya membuat burung dari tanah liat. Pada waktu Dia perintahkan, burung
tanah liat itu mengembangkan sayapnya dan terbang pergi! Dalam kesempatan
lain, Yesus dituduh membunuh seorang anak muda. Untuk membuktikan Yesus
tidak bersalah, Dia membangkitkan anak muda itu hidup kembali.
Di sisi lain, ada catatan lain di abad ke dua yang sesungguhnya berjasa. Hal
ini ditulis untuk membela pengajaran Kristus dan rasul-rasul melawan doktrin
sesat yang dipropagandakan saat itu. Tulisan-tulisan dari para bapak Jemaat
Mula-mula tidak membuat tuntutan mengenai ilham tetapi mengambil bukti dari
kesaksian para rasul.
Sementara waktu terus berjalan, keunggulan tulisan para rasul, dibandingkan
dengan yang lainnya, menjadi sangat jelas. Para Bapak-bapak gereja saat itu
melihat hal ini sebagai suatu peninggalan yang sangat berharga yang bukan hanya
harus dilindungi terhadap pencemaran, tetapi harus dipelihara untuk angkatan
generasi yang akan datang. Karena itu, setelah pertimbangan yang masak dalam
dari yang secara khusus disebut Majelis Gereja, para Bapak mula-mula mengambil
keputusan bahwa Kanon Perjanjian Baru harus hanya terdiri dari tulisan para
rasul.
Para rasul telah menjadi saksi mata akan pelayanan Kristus. Mereka menerima
pengajaran-Nya langsung dan bisa berbicara dengan otoritas. Paulus mendorong
Timotius untuk meneruskan pengajaran itu kepada yang lain. “Apa yang telah
engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada
orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” (2
Timotius 2:2).
Mengenai perkara Firman yang terilhami, Kristus membuat dua pernyataan
yang penting. Seperti yang telah kami sebutkan, Dia menekankan bahwa manusia
harus “percaya apa yang telah disampaikan oleh para nabi” (Lukas 24:25) –
Perjanjian Lama. Yang kedua, dalam intruksi akhir yang Dia berikan kepada para
rasul, Kristus memberi otoritas kepada mereka untuk mempercayakan kebenaran
yang sama kepada yang lainnya seperti yang Dia telah berikan pada mereka –
4
Perjanjian Baru.
“dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman.”(Matius 28:20).
Bagaimana mungkin murid-murid memenuhi perintah ini dari sejak saat itu
sampai kepada akhir zaman? Bagaimana mungkin mereka menggenapi sesuatu
yang akan hilang lama sesudah mereka tidak ada lagi? Mereka hanya bisa
memenuhi perintah ini dengan alat yaitu tulisan mereka penuh ilham Ilahi, yang
terpelihara baik oleh Allah yang telah tersimpan dalam Perjanjian Baru sampai
pada hari ini.
Bukti 2 – Alkitab Dengan Jelas Diilhami Secara Ilahi
Ayat-ayat dalam Perjanjian Lama jelas diilhami secara Ilahi. Berulang-ulang
kali dinyatakan, “Kata Tuhan,” “Pernyataan Firman Tuhan datang kepada,” “Dan
Allah berkata.”
Dahulu kala bangsa Israel tinggal di Mesir selama beberapa ratus tahun.
Raja Mesir menjadikan mereka budak. Sebelum kondisi menjadi tak tertahankan
lagi dan bangsa Israel berteriak kepada Allah untuk menyelamatkan mereka,
sehingga Dia membangkitkan Musa untuk memimpin mereka keluar dari Mesir.
Ketika Musa menyampaikan Hukum dan Peraturan kepada orang Israel, sewaktu
mereka keluar dari Mesir, dia menjelaskan bahwa Allahlah yang telah berbicara
kepadanya.
“Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan datang
kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh
bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka
senantiasa percaya kepadamu.” Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu
kepada Tuhan.” (Keluaran 19:9).
“Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan , Allah kita, tetapi hal-hal
yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya,
supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” (Ulangan 29:29).
Kitab Taurat (sebenarnya lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama)
ditempatkan dalam Tabut Perjanjian – peti penuh ornamen yang dipikul oleh dua
orang. Tabut itu sangat sakral bagi orang Israel dan merupakan ekspresi mereka
kepada Allah bahwa mereka memandang Hukum Taurat itu kudus dan Ilahi.
Kitab Taurat itu mengandung berkat yang akan mengikuti ketaatan Israel
kepada hukum itu dan kutuk yang akan mengikuti ketidaktaatan (Yosua 8:30-35).
Sangat jelas bahwa Yosua (penerus Musa) dan seluruh bangsa itu menganggap
Hukum Musa sebagai Firman Allah. Yang lebih penting lagi, ketidaktaatan Israel
kepada Taurat diikuti secara detil oleh penghakimat yang dikatakan Firman akan
tumpah atas mereka. Bangsa itu akan dihajar dan dicabut dari tanah yang telah
5
diberikan oleh Tuhan kepada mereka.
Dalam Perjanjian Baru, Rasul Paulus menyatakan bahwa Ayat-ayat Suci
adalah untuk menjadikan kita bijaksana untuk keselamatan melalui iman, yang
ada di dalam Yesus. Kemudian dia menambahkan, “Segala tulisan diilhami oleh
Allah.” Pada saat menulis kepada seorang anak muda bernama Timotius yang
menjadi seperti anaknya, Paulus berkata,
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat
memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman
kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:15-16).
Rasul Petrus memberitahukan kepada kita bahwa nubuatan adalah sebuah
terang yang bercahaya di dalam tempat yang gelap, dan semua nubuatan ini
datang bukan oleh kehendak manusia melainkan oleh orang kudusnya Allah yang
berbicara ketika mereka digerakkan oleh Roh Kudus.
“Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan
oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama
harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh
ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas
nama Allah.” (2 Petrus 1:19-21)
Kita lihat bahwa kesaksian Firman itu sendiri diilhami oleh Allah.
Bukti 3 – Yesus Kristus Mendeklarasikan
Bahwa Firman Itu Diilhami
Yesus Kristus mendeklarasikan bahwa Firman itu diilhami. Sering kali, Dia
mengulangi bahwa segala sesuatu yang ada dalam Firman harus digenapi (Matius
13:14; Lukas 21:22; Yohanes 13:18; 15:25; 17:12).
Yesus yang membuktikan Taurat Musa berkata, “Lebih mudah langit dan
bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.” (Lukas 16:17).
Kata-kata ini tidak lain adalah pernyataan ilham secara verbal akan Firman.
Kristus mengajarkan murid-murid-Nya untuk mempercayai semua yang
telah disampaikan oelh para nabi:
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya
hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para
nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
6
kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang
Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabinabi.” (Lukas 24:25-27).
Ayat-ayat ini dengan sederhana mengimplikasikan bahwa Yesus menghormati
Firman sebagai yang diilhami oleh Allah, dan segala sesuatunya harus digenapi.
Dia berbicara dengan keras ketika Dia mendeklarasikan bahwa mereka yang
“lamban hatinya untuk mempercayai” kepada Firman adalah “orang bodoh.”
Yesus menunjukkan bahwa perkataan-perkataan-Nya sendiri juga diilhami
ketika Dia berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan
berlalu.” (Markus 13:31).
Kristus membuktikan banyak kitab dalam Perjanjian Lama dengan mengutip
atau membuatnya menjadi acuan dan mendeklarasikan ayat-ayat itu sebagai
Firman Allah (Yohanes 10:36). Jika Dia keliru mengenai Firman yang diilhami,
Dia tidaklah mungkin menjadi Putera Allah, tatapi lebih merupakan penipu ulung.
Yesus sungguh adalah Kebenaran, Jalan dan Hidup. Seperti yang akan kita lihat,
Firman, yang telah memberitakan kedatangan-Nya ke dunia berabad-abad lebih
awal, memberikan bukti yang tidak dapat disanggah lagi bahwa Dia benar Putera
Allah.
Bukti 4 – Daya Tarik Universal Alkitab
Alkitab tidak pernah ketinggalan zaman. Puluhan juta copy keluar dari
percetakan setiap tahunnya, diterjemahkan ke dalam ribuan bahasa. Bahkan, ada
lebih dari lima milyar copy terjual hanya dalam kurun waktu dua ratus tahun
terakhir.
Alkitab memiliki gaya khas yang agung namun sederhana yang menarik
bahkan sampai kepada mereka yang sangat berpendidikan tinggi, begitu juga bagi
orang-orang percaya yang sederhana. Anak-anak menyukai kisah Yusuf, Samuel,
Daud dan Daniel.
Orang-orang tua yang bungkuk oleh karena bertambahnya usia, menemukan
penghiburan dan pengharapan dalam tiap halamannya. Para Jenderal dan
negarawan bersaksi bahwa mereka membaca tiap halamannya setiap hari untuk
memperoleh ilham. Para Pengacara menyimpan sebuah Alkitab di meja mereka.
Jutaan orang Kristen yang saleh menjadikan pembacaan beberapa pasal dalam
Alkitab sebagai kebiasaan tiap hari.
Alkitab cocok bagi semua orang, suku, kelas dan baik pria maupun wanita.
Satu contoh akan hal ini adalah ketika badai yang besar muncul di Laut Galilea, dan
hampir membuat perahu yang dilayari Kristus dan murid-murid-Nya tenggelam.
Kristus dengan sederhana berkata, “Damai, jadilah teduh,” dan lautpun menjadi
tenang. Kata-kata ini telah menyejukkan keragu-raguan dan menenangkan pikiran
orang banyak yang membaca kisahnya. Alkitab adalah seperti kompas dalam
7
lautan kehidupan. Pesan di dalamnya memuaskan kerinduan hati manusia.
Alkitab sesuai dengan semua bangsa dan semua kalangan usia. Hanya Allah
yang bisa memberikan kemampuan adaptasinya yang begitu ajaib untuk bisa
masuk di semua kalangan.
Bukti 5 – Alkitab Juga Memiliki Daya
Tarik Yang Luar Biasa Bagi Anak-Anak Muda
Sekalipun Alkitab adalah bagi semua orang dari berbagai usia, Alkitab
merupakan buku bagi kalangan anak-anak muda dengan caranya sendiri. Ini
merupakan satu-satunya buku yang menyampaikan kepada kita apa saja yang
penting mengenai perjalanan umat manusia yang sebenarnya mulai dari kelahiran
sampai menjadi dewasa. Dalam pandangan tertentu anak-anak muda zaman
sekarang bisa menemukan kecocokan dalam diri mereka dengan kaum muda
dalam Alkitab. Dalam pengertian tertentu, Allah menyembunyikan kebenaran
yang luar biasa dalam Firman dari orang-orang yang bijaksana dan pintar dan
menyingkapkannya kepada bayi.
Kebanyakan pahlawan dari Alkitab adalah anak-anak muda. Adam dan
Hawa, pria dan wanita pertaman, berasal dari tangan Allah sendiri. Sementara
sejarah kebanyakan berhubungan dengan pria dan wanita dewasa, kaum raja, ratu
dan negarawan, Alkitab banyak berbicara mengenai masa muda pahlawannya.
Misalnya, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Yonatan dan Daniel adalah beberapa
contoh dari banyak anak muda dalam Perjanjian Lama. Mereka semuanya masih
sangat muda ketika kita pertama-tama diperkenalkan dengan mereka. Yohanes
Pembaptis, Paulus dan dua belas murid yang diperkenalkan sejak dari masa muda
mereka dalam narasi Perjanjian Baru. Kaum muda senang membaca tentang
kaum muda. Mereka memahami harapan, aspirasi, pencobaan, kesuksesan dan
kegagalan mereka.
Alkitab merupakan kitab petualangan. Tidak ada yang jauh lebih dramatis dari
kisah air bah, ketika semua manusia binasa kecuali sebuah keluarga; mengenai
Yusuf yang dijual sebagai budak di Mesir dan kemudian menjadi penguasanya;
mengenai persahabatan yang indah antara Daud dan Yonatan; mengenai Sadrakh,
Mesakh dan Abednego, ketiga anak muda Ibrani yang dilempar ke perapian yang
menyala, tetapi tidak mati; atau tentang Daniel yang dibuang ke dalam gua singa,
ini hanyalah beberapa contoh saja.
Akhirnya, Yesus Kristus juga adalah kaum muda. Pekerjaan-Nya yang luar
biasa adalah pekerjaan seorang anak muda. Bahkan, Dia yang tergantung di kayu
salib Kalvari hampir-hampir belum melewati akhir masa muda-Nya.
Alkitab sebagai kitab Allah berbicara kepada kaum muda. Di dalamnya kaum
muda akan menemukan kebenaran, teladan sempurna dan inspirasi yang akan
menuntun mereka dengan selamat di sepanjan kehidupan mereka.
8
Bab 2
Sejarah Meneguhkan Bahwa Alkitab Itu Benar
Bukti 6 – Penelitian Sejarah Memberikan Bukti-Bukti Kuat
Bahwa Alkitab Itu Benar
Ada suatu masa ketika para kritikus Alkitab mengira mereka melihat banyak
hal yang tidak akurat secara sejarah di dalamnya. Dalam tahun baru-baru ini,
Alkitab malah dihormati, bahkan oleh mereka yang skeptis, sebagai buku yang
sangat amat bisa dipercaya dalam hal sejarahnya.
Suatu kali, ada sebuah keraguan yang serius tentang apakah benar air bah itu
pernah terjadi, seperti yang digambarkan dalam bab awal kitab Kejadian. Penelitian
di tanah Mesir dan Babilonia telah memimpin pada penemuan-penemuan banyak
catatan mengenai kejadian ini. Ada juga referensi mengenai penciptaan dan
bagaimana manusia pertama berdosa oleh karena tidak mentaati perintah Allah.
Namun, banyak catatan yang diputarbalikkan, menyesatkan dan bercampur
dengan cerita dongeng, yang selama bertahun-tahun telah tebukti hanyalah omong
kosong belaka. Rekaman Alkitab tak terbandingkan keunggulannya, yang hanya
bisa terjadi karena pengilhaman Ilahinya.
Bab sebelas dari kitab Kejadian menceritakan tentang pembangunan Menara
Babel yang besar itu.
“Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah
menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita
jangan terserak ke seluruh bumi.”(Kejadian 11:4)
Para kritikus Alkitab berkata bahwa kisah ini hanyalah dongeng, tetapi
catatan-catatan kuno sejak ditemukan menunjukkan bahwa menara itu memang
ada. Ahli sejarah Yunani, Herodotus, yang hidup sekitar lima abad sebelum
Kristus, menggambarkan strukturnya. Menara itu bertingkat delapan ke atas,
masing-masing memiliki jalan tersembunyi yang melingkar yang mengitari
menara itu sebagai jalan untuk naik ke atas. Catatan Babilonia menyatakan Nimrod
membangun menara Babel itu. Hal ini sejalan dengan catatan dalam Alkitab yang
ditemukan dalam Kejadian 10:9. Bangunan yang luar biasa ini aslinya memiliki
tinggi sekitar 700 kaki (213 M). Hari ini, puing-puingnya tertumpuk beberapa
ratus meter tingginya.
Alkitab berbicara berbicara mengenai Ur Kasdim sebagai kampung halaman
masa kanak-kanak Abraham, yang kemudian adalah bapak orang Yahudi dan
Arab (Kejadian 11:3). Dulu tempat itu tidak dikenal. Hari ini para penggali telah
9
menemukan sebagian besar dari kota tua ini,
Para kritikus Alkitab telah menyerang keotentikan kitab Musa karena menurut
mereka tulisan secara urutan alphabet tidak dikenal pada zamannya. Penemuan
dari puing-puing di Ur Kasdim menunjukkan bahwa tulisan sudah dikenal bahwa
sejak sebelum zaman Abraham.
Para ahli Evolusi telah menyatakan bahwa budaya, ilmu pengetahuan dan
agama perlahan-lahan mengalami evolusi. Eksplorasi kota tua baru-baru ini
berulang-ulang kali menunjukkan bahwa peradaban sebelum zaman Abraham
sedang berada pada puncaknya yang paling tinggi, dan sejak saat itu, telah terjadi
penurunan tajam dan kemerosotan dalam seni dan ilmu pengetahuan dalam
negara-negara ini. Misalnya, Piramid Raksasa, yang dibangun sekitar 4000 tahun
yang lalu di Mesir, menggabungkan pengetahuan ilmiah dalam pembangunannya,
yang kemudian baru ditemukan hanya di zaman modern ini.
Kaum Skeptis menganggap cerita penghancuran Sodom dan Gomora
dengan api (Kejadian 18:16-33 dan Kejadian 19:1-29) hanyalah dongeng belaka.
Penggalian terakhir di daerah yang sebelumnya merupakan bekas kota-kota ini
menunjukkan jumlah sulfur (belerang) dan aspal yang sangat tinggi. Penemuanpenemuan ini kembali memimpin kita kembali kepada sejumlah bencana yang
parah di masa lalu.
Alkitab menyebutkan bahwa air sungai Yordan tiba-tiba terbelah, sehingga
orang-orang Israel, pada zaman Yosua bisa menyeberang di tanah yang kering
(Yosua 3:16). Kaum skeptis menyatakan bahwa kejadian yang seperti itu sangat
tidak mungkin. Namun di tahun 1927, longsor di hulu menyebabkan dasar jalur
sungai menjadi kering selama beberapa jam lamanya.
Firman Tuhan juga menunjukkan sebuah bangsa yang sangat kuat yang
disebut orang Het. Sampai akhir abad ke 19, tidak catatan yang menyebutkan
orang seperti itu pernah ada dalam sejarah. Kaum Skeptis menyatakan bahwa
ini merupakan kesalahan lagi dalam Alkitab. Meskipun demikian, para arkeolog
telah mengungkapkan bukti yang tidak dapat dibantah bahwa orang-orang ini
memang pernah menjadi salah satu bangsa yang terkuat di masa lampau.
Hal yang sama terjadi dengan Edom, yang sering disebutkan dalam Perjanjian
Lama. Sejarah sekuler kelihatannya telah melupakan bahwa penduduk ini
memang pernah ada. Namun, di akhir abad ke sembilan belas, referensi mengenai
Edom ditemukan baik dalam monumen Mesir maupun Asyur. Eksplorasi yang
lebih jauh menghasilkan penemuan ibukota Edom, Petra – sebuah kota yang
dibangun dari batu karang yang kokoh. Hari ini, Petra merupakan salah satu daya
tarik unggulan di negeri Alkitab ini.
Kaum Skeptis mengatakan bahwa Daniel tidak mungkin menulis buku yang
mengangkat namanya karena nubuatan-nubuatan ajaibnya yang telah secara
mengherankan telah digenapi. Mereka mengklaim bahwa catatan nubuatan itu
merupakan pemalsuan setelah kematian Daniel. Mereka tidak memperhatikan
bahwa nubuatan Daniel terus digenapi berabad-abad ketika saat terakhir mereka
menentukan kapan kitab itu ditulis. Memang, kitab Daniel bahkan memberikan
10
saat kapan Mesias akan disalibkan – hampir 500 tahun sebelum hal itu terjadi
(Daniel 9:24).
Bab ke lima kitab Daniel menyatakan bahwa Belshazar adalah raja ketika
Darius menaklukan Babilonia. Sejarah mencatat bahwa Naboneders adalah raja
Babilonia. Para Kritikus menuding hal ini sebagai contoh bahwa Alkitab tidak
akurat. Penemuan Arkeologi terbaru menunjukkan bahwa Belshazar memerintah
bersama dengan ayahnya, Naboneders. Karena itu sekali lagi, Alkitab terbukti
benar dan kritikus itu salah.
Kami bisa terus memberi contoh mengenai ketepatan sejarah yang
menakjubkan akan pernyataan-pernyataan yang ditulis dalam Alkitab. Sudah
cukup disampaikan untuk menunjukkan setiap kasus yang tadinya diragukan oleh
para kritikus, pekerjaan para arkeolog dari waktu ke waktu membuktikan bahwa
nyatanya Alkitab itu benar adanya.
Bukti 7 – Alkitab Meramalkan Di Mana Kristus Akan
Dilahirkan
Lima ratus tahun sebelum Kristus dilahirkkan, nabi Mikha menyatakan
bahwa seorang akan dilahirkan “yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak
dahulu kala”. Hal ini jelas merupakan referensi bagi keberadaan Kristus sebelum
kelahiran-Nya di bumi. Yang kedua, diramalkan bahwa Dia akan dilahirkan di
Betlehem!
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum
Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel,
yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mikha 5:1)
Hanya beberapa minggu sebelum kelahiran-Nya, ibu Kristus, Maria, yang
hamil tua, sedang berada di kampung halamannya di Nazareth, Israel. Dia tidak
pernah berpikir untuk mengadakan perjalanan bermil-mil jauhnya ke Betlehem.
Meskipun demikian, kejadian-kejadian yang di luar kendalinya memaksanya untuk
mengadakan perjalanan itu. Kaisar Romawi, Agustus, membuat perintah bahwa
seluruh dunia harus mengikuti sensus. Sehingga Maria dan Yusuf, suaminya,
untuk menggenapi peraturan ini terpaksa harus mengadakan perjalanan jauh
ke kampung halaman mereka supaya mereka tercatat. Begitu tiba di Betlehem,
Israel, mereka tidak menemukan kamar di tempat penginapan. Akibatnya, Maria
terpaksa harus menginap dalam sebuah kandang, dan di sanalah dia melahirkan
bayi Yesus. Dia membalut-Nya dengan kain lampin dan membaringkan-Nya
di palungan. Demikianlah digenapi bahwa Yesus lahir di kota Betlehem sesuai
dengan nubuatan nabi Mikha mengenai tempat kelahiran-Nya, lebih dari 500
tahun sebelumnya. Bagaimana mungkin nabi tersebut mengetahui hal ini akan
terjadi, jikalau bukan karena ilham Ilahi?
11
Bukti 8 – Kristus Harus Dilahirkan Oleh Seorang Anak Dara
Tidaklah mengherankan bahwa mujizat terjadi pada saat kelahiran Kristus.
Karena “permulaannya sejak masa kekekalan,” Kelahiran-Nya merupakan
inkarnasi – yaitu Allah menjadi manusia. Karena itu, sifat kelahiran ini sangat
berbeda dari kelahiran pada umumnya, dan inilah yang telah disebutkan dalam
nubuatan yang akan terjadi.
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yesaya 7:14)
Maria, ibu Yesus, adalah seorang anak dara ketika dia melahirkan putera
pertamanya.
“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum
mereka hidup sebagai suami isteri.” (Matius 1:18)
Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Yusuf dan menyampaikan
kepadanya bahwa Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki karena Roh
Kudus, dan bahwa Dia akan dinamai “Yesus – sebab Dia akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa mereka.” (ayat 21).
Bukti 9 – Alkitab Memberitahukan Dengan
Tepat Kapan Kristus Akan Dilahirkan
Jika seorang nabi, di bawah pimpinan Roh Kudus, bisa meramalkan “di
mana” Kristus akan dilahirkan, dia juga bisa memprediksikan “kapan” Dia akan
dilahirkan. Fakta yang mengagumkan adalah bahwa Alkitab meramalkan dengan
tepat kapan Mesias akan muncul.
Pewahyuan ini diberikan kepada nabi Daniel. Nabi itu diberitahu bahwa
Mesias akan “disingkirkan” yaitu dibunuh; dan kejadian ini akan terjadi setelah
62 kali 7 masa, atau 483 tahun setelah perintah untuk membangun kota Yerusalem
(Daniel 9:24-25). Karena itu, Nabi Daniel menulis saat kelahiran Yesus hampir
500 tahun sebelum hal itu terjadi.
12
Bukti 10 – Alkitab Meramalkan Bentuk
Pelayanan Yang Akan Dimiliki Oleh Kristus
Para Nabi mendeklarasikan bentuk pelayanan yang akan dimiliki oleh Yesus
Kristus.
“Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia
telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara,
dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan
dari penjara,
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan
Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,” (Yesaya 61:1-2)
Yesus Kristus Tuhan datang untuk mengabarkan kabar baik Injil, tetapi
lebih dari itu, Dia datang untuk memulihkan hati yang hancur, melepaskan yang
tertawan dan mencelikkan penglihatan orang buta. Memang inilah yang dikerjakan
ketika Tuhan datang. Lebih lanjut lagi Dia membuktikan otoritas pelayanan-Nya
dengan melakukan mujizat-mujizat yang luar biasa. Yohanes Pembaptis adalah
nabi yang memberitakan bahwa Putera Allah akan segera muncul. Ketika dia
mengutus murid-muridnya kepada Kristus untuk bertanya, “Engkau inikah yang
akan datang itu, atau apakah kami harus menanti yang lainnya?” Yesus menjawab
dengan berkata,
“Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang
kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang
kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada
orang miskin diberitakan kabar baik.” (Matius 11:4-5)
Mujizat, tanda-tanda dan keajaiban yang dilakukan Yesus inilah yang
membuat Dia memiliki banyak pengikut dalam tiga tahun yang singkat dalam
pelayanan-Nya.
13
Bab 3
Ilmu Pengetahuan Membuktikan Bahwa Alkitab Adalah
Firman Allah
Bukti 11—Alkitab Menyatakan Bahwa
Dunia Itu Bulat, Yang Berbentuk Lingkaran
Sampai sekitar lima abad yang lalu, hampir setiap orang di dunia ini
beranggapan bahwa bumi itu datar. Memang kelihatannya datar. Beberapa
cendekiawan yang mempelajari lapisan langit, berani menyatakan bahwa bumi
itu bulat. Orang-orang ini bahkan diejek dan dianiaya, karena kebanyakan para
ilmuwan terkemuka di zaman itu memegang teori bahwa bumi itu datar. Alkitab
justru mengajarkan yang sebaliknya; Alkitab mengajarkan bahwa bumi berbentuk
bulat.
“Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu
dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan? Dia
yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang
membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!”
(Yesaya 40:21-22)
Jadi sekitar 2600 yang lalu, nabi Yesaya berkata bahwa bumi itu bulat seperti
lingkaran. Beberapa orang yang mengklaim bahwa bumi itu datar berkata di
bawah bumi ada sejumlah tiang-tiang raksasa yang menopangnya. Penulis kitab
Ayub tahu bahwa tidak ada pilar di bawahnya. Di katakan bahwa bumi tergantung
di ruang angkasa yang kosong. Ayub 26:7 berkata, “Allah membentangkan utara
di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.”
Bukti 12 – Alkitab Mengakui Bahwa Bumi
Berputar Pada Porosnya
Alkitab mengakui bahwa bumi berputar pada porosnya. Ketika Yesus
berbicara mengenai kedatangan-Nya, Dia berkata, “Sebab sama seperti kilat
memancar dari sisi yang satu di bawah langit ke sisi lainnya di bawah langit,
demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.” (Lukas
17:24, terjemahan NKJV)
Dia berkata bahwa waktu sekejap yang diperlukan untuk kilat memancar,
untuk di suatu tempat adalah siang (Lukas 17:30-33), tetapi di tempat lain,
14
adalah malam (ayat 34). Hal ini pastinya sulit dipahami bagi orang zaman dulu.
Bagaimana mungkin di satu tempat adalah malam sementara di tempat lainnya
siang? Hal ini hanyalah mungkin terjadi jika dikatakan di satu sisi bumi dalam
keadaan gelap dan di sisi lainnya siang. Bagaimana Yesus bisa tahu bahwa hal ini
benar? Dia mengetahuinya karena ilham Ilahi.
Bukti 13 – Alkitab Tahu Bahwa Bintang-Bintang
Tak Terhitung Jumlahnya
Hingga teleskop ditemukan, manusia mengira bahwa hanya ada ribuan bintang
saja di langit. 100 tahun yang lalu, mereka tahu bahwa ada ratusan juta jumlahnya.
Selama 50 tahun terakhir, mereka temukan bahwa untuk mempermudah jumlah
bintang yang ada disebut tak terbatas. Ada milyaran trilyun bintang. 4000 tahun
yang lalu, Allah berbicara kepada Abraham dan berkata, “Lalu Tuhan membawa
Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang,
jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah
banyaknya nanti keturunanmu.” (Kejadian 15:5). Nabi Yeremia 32:22 menjawab
pertanyaan ini dengan berkata, “Seperti tentara langit tidak terbilang dan seperti
pasir laut tidak tertakar, demikianlah Aku akan membuat banyak keturunan
hamba-Ku Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Aku.”
Dunia ilmu pengetahuan pada zaman dulu mengabaikan fakta ini, tetapi
Alkitab mengetahaui hal ini benar adanya. Bagaimana? Satu-satunya penjelasan
ialah bahwa Allag adalah sang Pencipta.
Bukti 14 – Alkitab Membahas Tentang Kilat, Atau Listrk
(Radio), Dipakai Untuk Menyampaikan Pesan Dari Satu
Tempat Ke Tempat Lainnya.
“Dapatkah engkau melepaskan kilat, sehingga sabung-menyabung, sambil berkata
kepadamu: Ya?” (Ayub 38:35)
Kilat adalah fenomena listrik. Di dalam ayat di atas, Allah bertanya kepada
Ayub, seorang penyembah Allah di zaman dahulu kala, apakah dia bisa mengatur
gelombang radio yang dikirim, sehingga pesan bisa disampaikan melaluinya.
Ayub tidak tahu apa-apa tentang gelombang radio, tetapi Allah mengerti listrik,
aset yang sangat luar biasa ini. Zaman sekarang, suara manusia bisa dibawa
melalui gelombang radio sampai ke ujung bumi.
15
Bukti 15 – Alkitab Sudah Tahu Bahwa Bagian
Tengah Bumi Adalah Api
“Sebagaimana bumi….Tetapi dibawahnya muncul seperti api” (Ayub 28:5,
terjemahan NKJV).
Ilmu Pengetahuan zaman sekarang sudah memiliki pengetahuan yang cukup
akurat mengenai kondisi kerak bumi. Rata-rata untuk setiap 30 meter ke bawah,
temperatur akan naik 1 derajat. Kerak bumi yang tebalnya kira-kira 30 sampai 75
km bentuknya padat. Lebih dari kedalaman 75 km di bawah tanah, unsure sangat
mudah berubah, seperti besi yang mengalir dari pengecoran yang panas. Hanya
baru-baru ini saja ilmu pengetahuan telah meneguhkan fakta ini. Namun, penulis
kitab Ayub mengetahui bahwa jauh di kedalaman bumi ada api yang kekal.
Bukti 16 – Alkitab Telah Meramalkan Penemuan Televisi
Alkitab menyatakan kepada kita bahwa pada akhir zaman seorang penguasa
dunia yang melawan Kristus akan bangkit. Antikris ini akan berperang melawan
dus nabi Allah, dan akhirnya berhasil membunuh mereka di kota Yerusalem.
Dengan sikap menghina, Antikris membiarkan mayat mereka tergeletak di jalan
selama tiga setengah hari. “Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan
bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orangorang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.” (Wahyu 11:9).
Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi dalam jangka waktu tiga setengah hari?
Sampai dua puluh lima tahun yang lalu, hal ini kelihatannya mustahil, tetapi
sekarang tidak lagi. Dengan alat televisi, ratusan juta orang bisa melihat kejadian
yang sama pada waktu hampir bersamaan. Dengan alat satelit televisi, orang dari
seluruh dunia bisa melihat kejadian yang sama pada waktu peristiwa itu terjadi.
Bukti 17 – Alkitab Meramalkan Adanya Mobil
“Perisai para pahlawannya berwarna merah, prajuritnya berpakaian kirmizi;
kereta berkilat-kilat seperti api suluh pada hari ia melengkapinya, dan kuda-kuda
penuh gelisah. Kereta melaju galak di jalan, kejar-mengejar di lapangan (di
jalan yang lebar); kelihatannya seperti suluh, berpacu seperti kilat” (Nahum2:3-4,
terjemahan NKJV)
Ini adalah salah satu nubuatan yang paling menakjubkan dalam Alkitab.
Nubuatan ini sudah melihat mobil dari jauh ini begitu detil sehingga hampir
tidak pernah disalah mengerti. Kendaraan aneh yang dilihat oleh Nahum dalam
16
penglihatannya adalah seperti obor yang membara – sebuah kiasan, sudah jelas
mengenai lampu mobil dan motor zaman sekarang yang sangat terang. “Gegap
gempitanya di jalan” adalah sebuah ekspresi yang pas untuk menggambarkan lalu
lintas yang ramai di jalan-jalan kota –kota besar kita – lalu lintas yang semakin
berkembang sampai-sampai tidak baik akibatnya bagi kehidupan maupun tubuh
kita.
“kejar-mengejar di lapangan (di jalan yang lebar),” dalam penglihatannya
Nahum melihat kendaraan-kendaraan ini saling bertabrakan di jalan raya.
Akhirnya nubuatan itu menambahkan “kelihatannya seperti suluh, berpacu
seperti kilat”. Kebanyakan mobil yang dibuat zaman sekarang telah ditambah
kekuatan daya kudanya sehingga mobil-mobilini bisa mencapai kecepatan
150 km/jam. Bagi nabi yang terbiasa berkendaraan unta, mobil-mobil dalam
penglihatan yang meluncur dengan kecepatan tinggi di jalan pada malam hari
memang terlihat seperti gerakan kilat.
17
Bab 4
Nubuatan Yang Digenapi Yang Membuktikan
Alkitab Itu Benar
Paling tidak sekitar setengah milyar orang di dunia ini percaya bahwa Alkitab
adalah Firman Allah, Alkitab menunjukkan kepada kita kebenaran tentang
kehidupan sesudah mati, dan di dalamnya mengandung pesan keselamatan dan
hidup kekal. Bagaimana mereka bisa tahu memang benar demikian? Apakah
mereka memiliki bukti yang mutlak bahwa Alkitab memang diilhami Allah?
Apakah mereka memiliki bukti yang bisa bertahan di pengadilan? Ada sejumlah
bukti – bukti-bukti yang tidak bisa disangkal.
Dalam bab yang sebelumnya, kami telah mengangkat sejumlah nubuatan
mengenai sejumlah penemuan yang menakjubkan dan investasi jauh sebelum
semuanya digenapi. Ada banyak nubuatan lainnya yang disampaikan oleh nabinabi kudus, yang meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi ratusan bahkan
ribuan tahun setelahnya. Penggenapan nubuatan yang begitu hebat ini begitu
menyolok sehingga pengamat yang jujur manapun akan terpaksa setuju bahwa
orang-orang yang memberitakannya pastilah diilhami oleh Allah. Marilah kita
pertimbangkan beberapa nubuatan berikut.
Bukti 18 – Nubuatan Mengenai Empat Kekaisaran Dunia
“Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat
besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku,
dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada
dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya
dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan
manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah
liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi,
tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di
tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga
tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu
menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.” (Daniel 2:31-35).
Nubuatan yang mencengangkan akan empat kekaisaran dunia ini ditemukan
baik dalam kitab Daniel 2 dan Daniel 7. Dalam dua bab ini, kita diberitahu
bagaimana nabi melihat dalam penglihatan tentag bangkit dan jatuhnya empat
18
kekaisaran dunia – Babilonia, Media-Persia, Yunani dan Romawi. Dalam Daniel
2, dalam penglihatan Patung yang Besar, kepala dari emas melambangkan
kekaisaran Bailonia; lengan dan dada dari perak melambangkan dwi kerajaan,
Media-Persia, yang berikutnya bangkit; perut dari tembaga adalah kerajaan
berikutnya, Yunani, dan akhirnya kaki dari besi yang melambangkan Romawi.
Kedua kaki dari patung menggambarkan terbaginya kerajaan Roma menjadi
kekaisaran Barat dan Timur.
Penggenapan nubuatan bersejarah yang menakjubkan ini membuktikan
bahwa Daniel yang telah menulis sekitar 2500 tahun yang lalu, diilhami oleh
Allah. Sebagaiman satu penulis berkata, “Dalam Alkitab kita temukan nubuatan
yang benar, dan tidak bisa ditemukan di manapun.”
Bagian yang paling luar biasa dari nubuatan Daniel adalah nubuatan itu
meramalkan kerajaan kelima yang akan datang – Kerajaan Allah – yang akan
berkuasa selamanya.
“Tetapi pada zaman (sepuluh) raja-raja (terakhir), Allah semesta langit akan
mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya,
dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan
meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan
tetap untuk selama-lamanya,” (Daniel 2:44, terjemahan Amplified)
Bukti 19 – Tirus, Kota Maritim Yang Besar,
Binasa Seperti Yang Diramalkan Oleh Firman
“Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH : Lihat, Aku menjadi lawanmu,
hai Tirus. Aku akan menyuruh bangkit banyak bangsa melawan engkau, seperti
lautan menimbulkan gelombang-gelombangnya. Mereka akan memusnahkan
tembok-tembok Tirus dan meruntuhkan menara-menaranya, debu tanahnya akan
Kubuang sampai bersih dari padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang
gundul. Ia akan menjadi penjemuran pukat di tengah lautan, sebab Aku yang
mengatakannya, demikianlah firman Tuhan ALLAH ; ia akan menjadi jarahan
bagi bangsa-bangsa.” “Mereka akan merampas kekayaanmu dan menjarah
barang-barang perniagaanmu; mereka akan meruntuhkan tembok-tembokmu dan
merobohkan rumah-rumahmu yang indah; batumu, kayumu dan tanahmu akan
dibuang ke dalam air. Aku akan mengakhiri keramaian nyanyianmu dan suara
kecapimu tidak akan kedengaran lagi. Aku akan menjadikan engkau gunung
batu yang gundul dan dengan demikian engkau akan menjadi penjemuran pukat,
sehingga engkau tidak akan dibangun kembali, sebab Aku, TUHAN lah yang
mengatakannya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yehezkiel 26:3-5,12-14).
Empat atau lima abad sebelum Kristus, Tirus merupakan salah satu kota yang
paling tangguh di dunia. Penduduknya adalah pelaut-pelaut ulung dan pedagang
19
antik. Kota itu dikelilingi oleh benteng yang kuat dan terletak pada posisi strategis
di laut sebelah utara Palestina.
Kota itu adalah kota yang jahat, dan nabi Yehezkiel menyatakan penghakiman
terhadap kota itu karena dosanya. Nabi telah meramalkan tembok dan menaranya
akan rubuh, dan setiap debu akan disapukan jauh dari kota itu. Nubuatan itu lebih
lanjut berkata, “batumu, kayumu dan tanahmu akan dibuang ke dalam air.” Sudah
pasti ini merupakan nubuatan yang tidak biasa, dan salah satu yang kelihatannya
tidak akan digenapi.
Kemudian dua abad setelahnya, pasukan legion Alexander Agung yang
berjaya datang menaklukkan kota itu. Dia menuntut kota itu menyerah.
Penduduknya menolak permintaan itu, karena mereka merasa aman di pulau
mereka yang berbenteng kuat.
Namun demikian, pada hari ketika Nebukadnezar, Raja Babilonia
menaklukkan Tirus dan menghancurkan tembok dan menaranya. Sementara itu,
orang-orang kota telah memindahkan apa saja yang bisa dibawa ke sebuah pulau
yang satu mil jauhnya ke laut. Badai dan debu dan kayu sekarang “ada di air.”
Nubuatan itu separuhnya telah digenapi, dan belum sepenuhnya tergenapi.
Alexander Agung membangun jalan dari pulau utama ke pulau lainnya.
Dia megumpulkan “batu-batu” dan “tanah” dan “kayu” dan membuangnya ke
laut. Dia memimpin pasukannya menyeberangi jalan baru yang telah dibangun.
Dengan segera kota itupun jatuh.
Hari ini 2500 tahun kemudian, bagian lain dari nibuatan Yehezkiel mengenai
Tirus telah digenapi. Nubuatan itu berkata: “Kota itu akan menjadi penjemuran
pukat di tengah laut…dan engkau tidak akan pernah dibangun kembali.” Hari ini
pulau Tirus adalah sebuah pulau yang kecil, yang tidak beraturan dari gugusan
ribuan pulau, tetapi kota Tirus yang kokoh di pulau utama yang dibinasakan oleh
Nebukadnezar telah musnah untuk selamanya. Sekarang para nelayan di pantai
kota yang runtuh itu melempar jala mereka ke laut, persis seperti yang telah
disebutkan dalam nubuatan.
Tetapi Kota Sidon Masih Berdiri
Tirus Utara adalah sebuah kota kuno lainnya yang disebut Sidon. Nabi
Yehezkiel memberikan nubuatan yang sepenuhnya berbeda mengenai kota ini.
Ramalan terhadap Sidon bukanlah mengenai dia akan dihancurkan melainkan
akan ada darah tertumpah di jalan-jalannya, dan pedang akan melawan kota itu.
Demikiannlah bunyi nubuatan itu:
“dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH : Lihat, Aku menjadi lawanmu,
hai Sidon, dan Aku menyatakan kemuliaan-Ku di tengah-tengahmu. Dan mereka
akan mengetahui (mengerti dan menyadari) bahwa Akulah Tuhan , pada saat
20
Aku menjatuhkan hukuman atasnya dan menunjukkan kekudusan-Ku terhadap
dia. Aku akan mendatangkan sampar atasnya dan darah akan mengalir di jalanjalannya dan orang-orang akan mati rebah di tengah-tengahnya karena pedang
yang datang dari sekitarnya melawan dia. Dan mereka akan mengetahui bahwa
Akulah Tuhan .” (Yehezkiel 28:22-23, terjemahan Amplified).
Meskipun pengkhakiman yang berat menanti Sidon waktu itu, ini bukanlah
pemberitahuan mengenai pembinasaannya seperti yang dibuat terhadap kota
tetangganya, Tirus. Sementara setiap jejak kota tetangganya telah musnah, Sidon
masih tetap ada sampai hari ini. Sejarahnya penuh dengan berbagai peristiwa.
Kota itu telah dikepung, diambil dan direbut berulang kali. Darah telah mengalir
di jala-jalannya, dan pedang telah menyerang ke berbagai penjurunya. Namun
demikian, kota itu tetap berdiri sampai hari ini.
Bukti 20 – Kembalinya Orang Yahudi Ke Israel
Catatan tentang Restorasi atau kembalinya Israel merupakan cerita mujizat
yang menakjubkan, tetapi Israel memang selalu merupakan mujizat. Panggilan
bapak moyangnya, Abraham, sekitar 4000 tahun yang lalu, untuk menjadi perintis
dalam garis keturunan yang panjang akan raja-raja dan bangsa-bangsa merupakan
panggilan supranatural. Penyelamatan Israel dari Firaun, penguasa Mesir, oleh
tangan pemimpin mereka Musa, merupakan deretan mujizat. Kitab Suci yang
lahir dari nabi-nabi Israel, merupakan ilham yang ajaib. Kelahiran Mesias, sebagai
penggenapan Firman, merupakan mujizat yang terbesar dari semuanya. Akhirnya,
kembalinya bangsa kuno milik Allah baru-baru ini, yang terjadi 60 tahun yang
lalu, terjadi sekita 1900 tahun; ini sesuai dengan nubuatan dan merupakan mujizat
terbesar di zaman kita saat ini.
Mengapa Israel telah tersebar di antara bangsa-bangsa selama berabad-abad
lamanya? Untuk memahami hal ini kita harus melihat janji yang diberikan oleh
nabi Musa akan berkat-berkat yang akan mengalir atas bangsa ketika bangsa
itu taat, dan kemudian peringatan yang serius tentang penghukuman yang akan
menimpa, kalau umat itu tidak mentaati hukum Taurat. Bukannya berkat, mereka
akan mewarisi kutuk dan dilempar keluar dari negeri yang telah Tuhan Allah
janjikan kepada mereka:
“Seperti Tuhan bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu dan
membuat kamu banyak, demikianlah Tuhan akan bergirang karena kamu untuk
membinasakan dan memunahkan kamu, dan kamu akan dicabut dari tanah, ke mana
engkau pergi untuk mendudukinya. Tuhan akan menyerakkan engkau ke antara
segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; di sanalah engkau akan beribadah
kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,
21
yakni kepada kayu dan batu. Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara
bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; Tuhan
akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan
jiwa yang merana.” (Ulangan 28:63-63)
Penghakiman ini telah digenapi pada saat penaklukkan oleh Syria dan
Babilonia. Pada akhirnya digenapi pada tahun 70 M, setelah penghancuran Roma
atas kota-kota utama Israel.
Sekalipun penghajaran atas Israel selama abad-abad yang panjang yang telah
berlalu sangat keras, tapi ini tidak akan selamanya demikian. Pada akhirnya,
sebagaimana yang telah disampaikan melalui nubuatan, bangsa Israel akan
kembali ke negeri mereka. Setelah berabad-abad penghajaran dan tersebar ke
seluruh dunia, janji bahwa bangsa ini akan dikumpulkan dan kembali ke Palestina
dalam waktu Tuhan telah disampaikan berulang-ulang kali oleh para nabi.
Yehezkiel 36 Adalah Salah Satu Contoh
Dari Banyak Nubuatan Yang Demikian.
“Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu
dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Kamu akan
Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan
menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang
taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat
kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturanperaturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang
telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku
dan Aku akan menjadi Allahmu. ‘Beginilah firman Tuhan ALLAH : “Pada hari
Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota
didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali. Tanah yang
sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap
tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu. Sebaliknya mereka
akan berkata: ‘Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman
Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami
dan menjadi kubu.’ Dan bangsa-bangsa yang tertinggal, yang ada di sekitarmu
akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan , yang membangun kembali yang
sudah musnah dan menanami kembali yang sudah tandus. Aku, Tuhan , yang
mengatakannya dan akan membuatnya.” (Yehezkiel 36:24, 26-28,33-36).
Kisah kembalinya Israel ke tanah Palestina adalah kisah yang sangat
menakjubkan. Selama Perang Dunia I, industri perang Inggris kekurangan
suatu zat kimia yaitu aseton. Aseton ini sangat penting untuk pembuatan
senjata penting dan amunisi yang diperlukan untuk keberhasilan Inggris dalam
22
perang. Para pejabat tinggi dari pemerintah Inggris meminta kepada Dr. Chaim
Weizmann, seorang ahli kimia yang sangat cemerlang berkebangsaan Yahudi, dan
menjelaskan kesulitan mereka kepadanya. Dia menerima tantangan itu dan dengan
segera menemukan solusi untuk masalah itu. Demi menanggapi keberhasilan
dalam penyelesaian konflik yang pelik itu, pemerintah Inggris bertanya kepada
Dr.Weizmann kehormatan apakah yang berkenan dia terima sebagai penghargaan
untuk kontribusi yang amat penting pada masa perang itu. Dia menjawab dengan
berkata bahwa dia tidak meminta apa-apa untuk dirinya, tetapi ia mengutarakan
suatu harapan bahwa sesuatu bisa diusahakan untuk kaumnya, orang Yahudi,
yang sudah begitu lama dan banyak menderita dalam berbagai bangsa di seluruh
dunia.
Demikianlah cita-cita Zionisme diakui dalam Deklarasi Belfour pada tanggal
2 November 1917, yang memproklamirkan bahwa pemerintahan Inggris berkenan
ikut mengawasi Palestina untuk menjadi kampung halaman bagi orang Yahudi.
Kurang lebih satu bulan setelah hal ini terjadi, Yerusalem ada di tangan Inggris,
dan Liga Bangsa-Bangsa kemudian meneguhkan Deklarasi Balfour. Sebelum
keputusan ini, mandat Tanah Suci diberikan kepada Inggris, yang semakin
membuka jalan bagi bangsa Yahudi untuk kembali bermigrasi ke Palestina.
Kemudian dengan segera perubahan besar terjadi di negeri mereka. Jutaan
pohon ditanam oleh para pemukim baru. Rawa-rawa tempat pembuanganpun
dikeringkan. Dengan kerja keras, usaha yang terus-menerus, negeri itu dipulihkan
kembali dari keadaan yang tadinya sunyi. Jalan-jalan dibangun. Mesin-mesin
moderen diimpor. Desa-desa dan pemukiman penduduk bermunculan di banyak
tempat. Populasi bangsa Yahudi meningkat, dan hari ini telah mencapai angka dua
juta orang.
Penghakiman atas bangsa Israel dan tersebarnya mereka ke seluruh dunia
tergenapi seperti yang sudah dinyatakan oleh nubuatan. Hari ini setelah 2000
tahun berlalu, mereka telah sekali lagi kembali ke tanah kelahiran mereka, seperti
yang dinubuatkan. Bagaimana mungkin Ayat Firman bisa memprediksikan
bergitu lengkap dan akurat akan kejadian-kejadian ribuan tahun sebelumnya?
Satu-satunya alasaan adalah karena nabi-nabi berbicara oleh kuasa dan hikmat
Allah Roh Kudus.
Mengapa Kita Perlu Menerima Bahwa
Alkitab Adalah Perkataan Allah
Hanya ada satu Allah yang benar, Sang Pencipta Alam semesta, hadir sebelum
permulaan zaman. Allah adalah Allah yang baik, Allah yang penuh kasih. Dia
menciptakan manusia untuk menjadi teman sekerja dan sahabat.
Sejak Setan menipu manusia dan menyebabkan manusia memberontak
23
dan berdosa terhadap Allah, manusia yang berdosa terpisah dari Allah, yang
merupakan penghukuman yang paling parah.
Untuk membawa manusia kembali ke dalam persekutuan dengan diri-Nya,
pertama-tama Allah menyingkapkan rencana-Nya yang besar itu melalui firmanNya, Alkitab. Bahkan sebelum rencana itu terjadi, manusia diberikan kesempatan
untuk mengetahui Putera Allah, Yesus Kristus, akan datang ke bumi dan menebus
hukuman dosa-dosa kita. Janji-janji ini ditemukan dalam Perjanjian Lama.
Perjanjian Baru, yang menyertakan pengajaran Kristus dan instruksi yang
dimaksudkan Allah bagi gereja-Nya, memampukan setiap pria dan wanita untuk
hidup dalam kehidupan Kristen yang kuat, stabil dan berkemenangan.
Jika kita menerima Kristus ke dalam hidup kita, Allah akan mengampuni
dosa-dosa kita, dan pada saat itu, yang akan terjadi seolah-oleh kita tidak pernah
berdosa. Alkitab berkata kita telah ditebus. Sebagai orang yang ditebus, kita bisa
bersekutu dengan Allah sementara kita hidup di bumi ini, dan ketika hidup kita di
bumi berakhir, kita akan berdiam dalam Kerajaan Allah selamanya.
Apakah Makna Kematian Kristus Di Salib
Bagi Anda Secara Pribadi?
Mari kita ingat kembali hari pada waktu Kristus disalib. Di sana Dia tergantung
di antara Bumi dan Surga – sebuah tontonan bagi manusia dan malaikat-malaikat
dengan siksaan yang setiap saat hampir tidak tertahankan lagi. Kematian dengan
penyaliban meliputi semua penderitaan yang dapat dialami tubuh ini: kehausan,
demam, dipermalukan, waktu yang panjang, siksaan yang terus menerus.
Pada waktu itu siang hari. Jam itu biasanya merupakan jam yang paling terang
dalam satu hari, tetapi pada hari itu, kegelapan mulai melingkupi bumi. Alam
semesta sendiri, tidak sanggup melihat keadaan itu, menarik terangnya dan langit
menjadi gelap. Kegelapan ini segera memberi dampak terhadap orang-orang yang
menyaksikan kejadian itu. Tidak ada lagi yang mengolok dan menghina. Perlahanlahan orang-orang pergi meninggalkan Yesus sendirian meminum penderitaan
dan rasa malu yang paling dalam. Namun, kengerian yang besar masih menanti.
Bukan persekutuan yang penuh sukacita dengan Allah, tetapi justru teriakan
yang pedih. Yesus mendapati diri-Nya ditinggalkan baik oleh manusia dan Allah.
Teriakan-Nya sampai saat ini masih menimbulkan rasa pilu. Yaitu…
“Allah-Ku, Allah-Ku Mengapa Engkau
Meninggalkan Aku?” (Matius 27:46)
Rupanya hanya satu hal yang Allah rahasiakan terhadap Anak-Nya, Kristus.
Allah merasa risau kalau Yesus tidak mampu menanggung hal ini. Kebenaran
yang mengerikan itu menghampiri-Nya hanya pada jam-jam terakhir kegelapan
24
itu. Ketika matahari menarik sinarnya, Hadirat Allah juga ditarik. Walaupun
kadang-kadang ditinggalkan oleh manusia, Dia selalu bisa berpaling kepada
Bapa-Nya di surga dengan penuh keyakinan. Sekarang, hal inipun tidak mungkin,
sebab Allah telah meninggalkan Dia.
Memang Allah telah meninggalkan Dia, walaupun hanya untuk seketika, dan
alasannya jelas. Pada waktu itu, dosa seluruh dunia dengan semua kecemarannya
tertumpah atas Yesus. Dia menjadi dosa,”Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.” (2 Korintus 5:21).
Dalam ayat ini, kita temukan jawaban mengenai apa yang terjadi. Kristus menjadi
dosa karena kita. Dia menumpahkan dosa seluruh dunia atas diri-Nya, termasuk
dosa anda dan saya. Karena itu, Dia harus menerima hukuman yang jatuh atas
dosa: terpisah dari Allah.
Sekarang saatnya menjelang bagian akhir. Kehilangan darah telah
menyebabkan kehausan yang tak dapat dilukiskan. Yesus berseru,”Aku haus!”
Dia yang tergantung di salib haus. Dialah juga yang sekarang bisa memuaskan
jiwa kita yang berdahaga – “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum!” (Yohanes 7:37).
Saat terakhir telah tiba. Yesus menundukkan kepala-Nya pada saat Dia
menghembuskan nafas-Nya, “Sudah selesai!” Keselamatan telah lengkap. Ini
merupakan pekerjaan yang sudah selesai selama-lamanya. Hal ini tidak bisa
dicapai oleh pekerjaan baik manusia atau diperoleh dengan berpuasa, membayar
dosa atau berziarah. Kita tidak perlu menyempurnakan pekerjaan ini dengan
usaha kita sendiri. Tidak ada lagi yang perlu kita lakukan, tetapi kita hanya perlu
menerimanya saja. Tidak perlu bergumul atau bersusah payah, tetapi dengan
tenang menerima apa yang Tuhan persiapkan…sebuah korban yang tak ternilai.
Apakah Kristus sudah mati untuk keselamatan kita? Sudah! Apakah Dia telah
bangkit kembali, tiga hari tiga malam kemudian dalam kemenangan yang penuh
kemuliaan dan Dia tidak akan mati lagi? Ya!! Karena itu Dia berkata,”KARENA
AKU HIDUP, MAKA KAMU AKAN HIDUP JUGA.” (Yohanes 14:19).
Allah telah melakukan semua yang mungkin untuk membawa anda ke dalam
hidup yang kekal. Dia telah membayar lunas harga hukuman bagi dosa-dosa
anda. Sekarang giliran anda untuk menerima Dia. Allah melihat hati dan pikiran
anda. Dia mengenal semua pikiran Anda, dan Dia mengasihi anda. Kalau anda
sungguh-sungguh rindu menerima Yesus Kristus, Putera Allah, ke dalam hidup
anda, anda akan dilahirkan kembali. Anda akan menjadi anak Allah, dan Allah
Bapa akan menjadi bapa bagi anda.
25
Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan
1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa
ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan
bahwa engkau orang berdosa.
2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah,
supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat
buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu.
3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10).
Akuilah dosamu kepada Allah.
4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan
orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan
dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita
harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya.
5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16).
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan
Kristus di salib sudah genap.
6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi
masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman
Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International).
26
Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu,
mari berdoa:
Bapa di Surga,
Dan Bapa, tunjukkan kepadaku
Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang
Aku minta PuteraMu Yesus Kristus,
sudah Engkau buat untuk hidupku.
mari masuk dalam hidupku.
Aku memberi hidup dan diriku
Aku tahu aku telah berdosa dan
kepadaMu.
melakukan perbuatan yang tidak
Aku menyembah dan memujiMu,
berkenan di hadapanMu.
pencipta dan Tuhanku.
Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk
dosaku dan tahirkanlah hidupku.
pengorbanan PuteraMu di kayu salib
Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang
ajaranMu.
kekal dengan Engkau.
Lindungi aku dari Setan dan Iblis.
Tolong aku untuk memenangkan orang
Ajari aku untuk mengutamakan Engkau
lain kepada Kristus.
dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus
Tolong aku mengasihi sesamu seperti
untuk membawa aku ke Surga.
Engkau telah mengasihi aku.
Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin.
Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus
1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa
anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan
“Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma
3:23 dan 10:13).
2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh
Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19
3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda
mengijinkan Dia melakukannya.
4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan
Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia.
5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai
untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
27
6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman.
Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu
tindakan iman.
7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi
ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat.
8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus
5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus,
Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya
menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan.
9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12
10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17;
Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda
tinggal menerimanya saja.
11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk
membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1
Korintus 14:4,18
12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan
memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana
yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya.
28
29
Please let us know how this book has impacted you.
Send your story to: [email protected]
Free downloads are available at:
www.cfn.org/Literature
MENGAPA ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH
Download