BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan hasil dari pertemuan sel sperma dan sel telur, kemudian berkembangan menjadi janin di dalam rahim. Masa kehamilan akan terjadi perubahan meliputi perubahan fisik, emosional ibu dan status sosial keluarga. Kehamilan umumnya akan berkembang secara normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat, namun ada kemungkinan kehamilan terjadi tidak sesuai harapan, seperti terjadi blighted ovum atau kegagalan perkembangan embrio (Saifuddin, 2011). Blighted ovum merupakan salah satu perdarahan pada kehamilan muda (Prawirohardjo, 2011). Blighted ovum terjadi karena adanya kegagalan perkembangan embrio pada awal masa kehamilan, sehingga hanya ditemukan kantung kehamilan disertai ada atau tidaknya selaput kuning telur (DeCharney, 2007). Kegagalan perkembangan kasus blighted ovum terjadi pada 6-7 minggu usia kehamilan (Arora, 2014). Prevalensi angka kejadian blighted ovum menurut WHO (2012) di ASEAN adalah 51 %, dan di Indonesia mencapai 37% dari 100 kehamilan (Susanti, 2014). Abortus spontan kemungkinan akan terjadi pada kehamilan blighted ovum pada usia kehamilan 14-16 minggu (Prawirohardjo, 2011). Pada kasus blighted ovum bidan berperan untuk 1 2 memberikan penyuluhan, konseling dan melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG (Permenkes 1464/Menkes/Per/X/2010). Penanganan kasus blighted ovum sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu rumah sakit di Kabupaten Karanganyar dengan sarana dan prasarana yang baik adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karanganyar, terletak di jalan Yos Sudarso, Jengglong, Bejen, Karanganyar. RSUD Karanganyar merupakan rumah sakit dengan tipe C yang memiliki 9 bangsal perawatan, 263 tempat tidur pasien, luas tanah 51.680 m2 dan luas bangunan 8.653 m2. Memiliki 23 dokter spesialis, 3 diantaranya dokter spesialis obstetri dan ginekologi (RSUD Karanganyar, 2015). Bagian rekam medis RSUD Karanganyar mencatat bulan Januari sampai November 2015 terdapat 1162 ibu yang melakukan ante natal care atau pemeriksaan kehamilan, terdapat terdapat 0,17% atau 2 ibu diantaranya didiagnosa blighted ovum. Bagian rawat inap RSUD Karanganyar bulan Januari sampai November 2015 tercatat sebanyak 11,9% atau 39 ibu yang pernah dirawat di bangsal Teratai dengan diagnosa blighted ovum dari 328 ibu dengan kasus perdarahan kehamilan muda (Rekam Medis RSUD Karanganyar, 2015). Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menyusun studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. S Umur 31 Tahun G2P1A0 Umur Kehamilan 10+2 Minggu dengan Blighted Ovum di 3 RSUD Karanganyar”, sehingga dapat mengetahui dan menerapkan penanganan pada kasus blighted ovum melalui pendekatan manajemen 7 langkah Varney. Studi kasus blighted ovum pernah dilakukan oleh Fatimah, 2015 dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.I G3P2A0 Umur 32 Tahun Hamil 13 Minggu dengan Blighted Ovum di RSUD Karanganyar”. Hasil studi kasus blighted ovum yang dilakukan mahasiswi tersebut menyebutkan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam penanganan kasus. Perbedaan studi kasus yang pernah dilakukan sebelumnya dengan studi kasus ini adalah terdapat perbedaan pada subyek, waktu, dan penatalaksanaan dalam asuhan kebidanan. B. Rumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S umur 31 tahun G2P1A0 umur kehamilan 10+2 minggu dengan blighted ovum di RSUD Karanganyar? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mempelajari dan memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus blighted ovum menggunakan konsep manajemen 7 Langkah Varney di RSUD Karanganyar. 4 2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat mempelajari serta memahami penerapan konsep manajemen 7 Langkah Varney pada kasus blighted ovum di RSUD Karanganyar meliputi : a) Mengumpulkan data dasar secara subjektif dan objektif pada kasus blighted ovum di RSUD Karanganyar. b) Melakukan interprestasi data untuk kasus blighted ovum di RSUD Karanganyar. c) Menetapkan diagnosis potensial dan antisipasi yang harus dilakukan bidan pada kasus blighted ovum di RSUD Karanganyar. d) Menetapkan kebutuhan atau tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi, merujuk kasus blighted ovum di RSUD Karanganyar. e) Menetapkan rencana asuhan kebidanan untuk kasus blighted ovum di RSUD Karanganyar. f) Menetapkan pelaksanaan tindakan untuk kasus blighted ovum di RSUD Karanganyar. g) Menetapkan evaluasi efektivitas asuhan yang diberikan dan memperbaiki tindakan yang dipandang perlu. h) Menganalisis kesenjangan antara teori dan di lahan praktik. 5 D. Manfaat 1. Institusi Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan dan sumber referensi dalam menangani kasus kehamilan dengan blighted ovum di RSUD Karanganyar. 2. Tenaga kesehatan Dapat dimanfaatkan sebagai penyempurnaan dalam memberikan asuhan kebidanan dalam menangani kasus kehamilan dengan blighted ovum di RSUD Karanganyar. 3. Klien dan masyarakat Klien dan masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal pada kasus blighted ovum