14 KOMODIFIKASI SARANA UPACARA UMAT HINDU DI PASAR

advertisement
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
KOMODIFIKASI SARANA UPACARA UMAT HINDU
DI PASAR KARANG LELEDE KOTA MATARAM
SAYU KADEK JELANTIK
Abstrak
Munculnya produktivitas sarana upacara Umat Hindu, dari kebutuhan rohani
di era globalisasi ini yang mengubah pola hidup Umat Hindu menjadi konsumtif.
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan deskripsi tentang komodifikasi sarana
upacara Umat Hindu di Kota Mataram. Adapun masalah dan tujuan penelitian yang
digunakan sebagai landasan adalah: (1) Pendeskripsian bentuk komodifikasi sarana
upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram, (2) Pendeskripsian faktor
penyebab munculnya komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang
Lelede Kota Mataram, (3) Pendeskripsian dampak komodifikasi sarana upacara Umat
Hindu.
Beberapa komponen yang dapat dianalisis dan disimpulkan meliputi: Bentuk
komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
yaitu: Bentuk komodifikasi sarana upacara Umat Hindu terdiri dari komodifikasi
produksi yaitu produksi skala kecil dan produksi skala besar yang mengandung nilai
ekonomi, komodifikasi distribusi yaitu pedagang lapakan dan pedagang pertokoan yang
mengandung nilai tukar, dan komodifikasi konsumsi yang mengarah pada nilai guna
sarana upacara Umat Hindu untuk pelaksanaan upacara Yadnya. Faktor penyebab
munculnya komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede kota
Mataram yaitu pengaruh globalisasi disegala aspek kehidupan berimbas pada
kehidupan beragama di Kota Mataram yang membutuhkan efisiensi waktu dan tenaga
dan efektivitas perdagangan sarana upacara, Sedangkan terciptanya masyarakat
konsumtif dari perubahan pola hidup Umat Hindu di era post-modrenisme yang bersifat
konsumerisme . Komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede
Kota Mataram berdampak positif pada konsep Tri Hita Karana yaitu Tri Hita Wasana
antara lain: Peningkatan Sradha dan Bhakti Umat Hindu kepada Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, terbentuknya pola komunikasi sosial (manusia dengan manusia),
pelestarian sumber daya alam (manusia dengan alam). Dari sektor sosial ekonomi
berdampak positif yaitu bergeraknya roda perekonomian yang terjadi distribusi
pendapatan masyarakat dan pemerataan kesejahteraan masyarakat sosial.
Kata Kunci : Komodifikasi, Sarana Upacara Umat Hindu
PENDAHULUAN
Memasuki zaman modern, manusia dihadapi dengan perkembangan arus
globalisasi yang semakin pesat dan kompleks. Modernitas bukan hanya menunjuk pada
periode, melainkan juga suatu bentuk kesadaran yang terkait dengan kehidupan yang
lebih maju dari sebelumnya. Istilah perubahan, kemajuan, revolusi, pertumbuhan adalah
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
14
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
istilah-istilah kunci kesadaran modern yang mengarah kepada kehidupan Sosial,
Ekonomi, Politik, dan Agama.
Gejala-gejala perubahan di zaman modern ini terlihat dari pola kehidupan yang
tinggi di dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Agar dapat memenuhi kebutuhan hidup
manusia harus bekerja keras mencari penghasilan untuk menjalankan kehidupan ini.
Kebutuhan terdiri dari kebutuhan rohani, jasmani< dan rohani. Kebutuhan rohani yang
dirasakan oleh Umat Hindu yang bersumber dari kitab suci Weda, memiliki kewajibankewajiban agama yang diaplikasikan dalam bentuk kegiatan keagamaan adalah hal yang
paling terpenting sebagai rasa bhakti Umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dalam tindakan menunaikan kewajiban, menurut Kant manusia meninggalkan
harapan-harapannya, maka kehendak baik di dunia ini terwujud dalam pelaksanaan
kewajiban. Kant lebih lanjut membedakan antara “tindakan yang sesuai dengan
kewajiban” dan “tindakan yang dilakukan demi kewajiban” yang pertama ini baginya
tidak berharga secara moral dan disebut “legalitas”, sedangkan yang kedua benilai
moral dan disebut “moralitas” (Hardiman, 2004: 146).
Agama Hindu yang memiliki cara tersendiri untuk melaksanakan kewajiban
agama ini yang mengandung penuh kehalusan seni budaya, falsafah-falsafah keagungan
budi, yang sesungguhnya senantiasa menempa dan membesarkan jiwa Umat Hindu.
Salah satu bentuk bhakti Umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yaitu dengan
konsep Yadnya. Yadnya yang memiliki pengertian pemujaan suci, yang dilakukan
dengan perasaan tulus ikhlas, dan harus dilakukan pada hari-hari dan dewasa tertentu
(Surayin, 2004: 3).
Upaya yang paling mendasar untuk melangkah ke arah persiapan sarana upacara
Yadnya dalam Agama Hindu yang disebut Upakara-Upacara Yadnya ialah memahami
terlebih dahulu akan makna dan arti yang khusus, dalam mencari jalan terdekat untuk
berkomunkasi/kontak batin dengan Ida Sang Hyang Widhi beserta manefestasi-Nya, dan
kepada para leluhur kawitan (Ida Bhetara-Bhetari), dalam pengakuan dan keberadaan
kita sebagai Umat Hindu.
Kebutuhan rohani Umat Hindu yang merupakan kewajiban melaksanakan
Yadnya juga berlangsung dalam kehidupan yang meliputi penyediaan sarana upacara
Yadnya. Pola hidup Umat Hindu yang mengalami perubahan pada zaman modern ini
menimbulkan suatu gejala fenomena baru yaitu merebaknya aktivitas perdagangan
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
15
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
sarana upacara Umat Hindu di kawasana wilayah Kota Mataram pada umumnya dan
Pasar Karang Lelede pada khususnya.
Suatu produk muncul akibat dari reaksi terhadap aksi kebutuhan manusia yang
harus dipenuhi, manusia yang menjadi individu bebas berusaha agar dapat selalu
mempertahankan kehidupannya. Hal inilah yang terjadi di Pasar Karang Lelede Kota
Mataram. Keadaan ini disebut dengan gejala komodifikasi, komodifikasi yang
mengandung makna suatu proses dimana barang/jasa yang sebelumnya tidak menjadi
barang komoditi sekarang berubah menjadi barang komoditi. Sarana upacara Umat
Hindu yang dulunya dipersiapkan sendiri untuk pelaksanaan upacara Yadnya tetapi pada
saat ini diperjualbelikan di Pasar Karang Lelede Kota Mataram yang merupakan pasar
yang unik dengan pasar penyedia produk sarana upacara Umat Hindu paling terlengkap
di Kota Mataram.
Gejala komodifikasi yang terjadi di Pasar Karang Lelede Kota Mataram ini
memberikan suatu bentuk kajian tentang bagaimana bentuk dari komodifikasi sarana
upacara Umat Hindu, dan bentuk kajian tentang bagaimana faktor penyebab munculnya
komodifikasi sarana upacara Umat Hindu, dan mengkaji tentang bagaimana dampak
yang timbul dari komodifikasi sarana upacara Umat Hindu.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah bentuk Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar
Karang Lelede Kota Mataram?
2.
Apakah faktor penyebab munculnya Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu
di Pasar Karang Lelede Kota Mataram?
3.
Bagaimana dampak dari Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu?
TUJUAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan
pengetahuan yang baru bagi Umat Hindu yang berada di Kota Mataram tentang
perubahan praktis sarana upacara yang sebelumnya tidak diperdagangkan tetapi pada
kenyataannya pada saat ini menjadi barang dagangan. Sehingga Umat Hindu mampu
memberikan persepsi atas fenomena yang terjadi ini dan dapat menambah khasanah
nilai-nilai positif yang terkandung di dalam penelitian ini. Untuk mengetahui bentuk
Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram.
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
16
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
Untuk mengetahui faktor penyebab munculnya Komodifikasi Sarana Upacara Umat
Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram. Untuk mengetahui dampak dari
Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu.
MANFAAT
Dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, tentang kajian mengenai
Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram, yang
sesuai dengan ajaran agama yang bersumber pada kitab Suci Weda. Serta dapat
dijadikan suatu sumber informasi untuk penelitian selanjutnya agar mendapat suatu
kebenaran yang sesuai dengan waktu dan keadaan yang terjadi pada saat penelitian
dilaksanakan. Dapat dipergunakan sebagai sumber informasi bagi Umat Hindu dalam
memahami Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota
Mataram, yang sesuai dengan kajian pustaka Suci Weda dan dapat memperkokoh
kerukunan umat seagama dan mengembangkan keselarasan pemahaman keagamaan
yang bervisi kebangsaan.
1. Komodifikasi
Sehingga Komodifikasi memiliki arti pengubahan sesuatu menjadi komoditas
(Barang Dagangan) yang dapat diperjual-belikan. Komodifikasi (comodification) adalah
sebuah proses menjadikan sesuatu yang sebelumnya bukan komoditi sehingga kini
menjadi komoditi (Piliang, 2011: 23) “Komoditas secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai hasil kerja manusia, dapat berupa barang atau jasa, yang sangat sengaja
diproduksi untuk dipertukarkan melalui mekanisme pasar. Komoditas, dalam wujudnya
sebagai benda maupun jasa umumnya diproduksi secara massal, melayani kebutuhan
banyak konsumen, dan juga diproduksi berulang-ulang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat konsumen yang menjadi target pasarnya. Komoditas adalah pengobjekan
atau pematerialan atau kristalisasi kerja sosial manusia. Komoditas merepresentasikan
bentuk simbolis dan material yang digunakan untuk mereproduksi tenaga kerja melalui
konsumsi” Lee dalam Suyanto (2013: 175).
Komoditas berbeda dengan komodifikasi, tidak hanya sekedar memproduksi
barang dan jasa yang dapat dipertukar-kan atau diperjual-belikan di pasar, yang
dimaksud dengan komodifikasi adalah proses dimana semakin banyak aktivitas manusia
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
17
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
yang memiliki nilai moneter dan menjadi barang yang diperjual-belikan di pasar
(Suyanto, 2013: 190-191).
Komodifikasi memiliki makna yang luas dan tidak hanya menyangkut masalah
produksi komoditas tentang barang dan jasa yang diperjualbelikan. Permasalahan
bagaimana barang dan jasa tersebut didistribusikan dan dikonsumsi termasuk juga di
dalamnya. komodifikasi adalah proses perubahan sosial yang perhatiannya tidak hanya
memproduksi komoditas dalam pengertian ekonomi yang sempit mengenai barangbarang yang akan dijual, tetapi bagaimana diorganisasikan dan dikonseptualisasikan
dari segi produksi, distribusi, dan konsumsi komoditas.
2. Sarana Upacara Umat Hindu
sarana upacara Umat Hindu adalah segala sesuatu yang dijadikan alat baik
kongkret maupun abstrak dengan berbagai cara dan berbagai macam syarat yang disebut
digunakan dalam melakukan suatu kegiatan keagamaan Hindu yang disebut dengan
upacara, sarana upacara Agama Hindu disebut Upakara yang bersumber pada Kitab
Suci Weda ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan tujuan sebagai Bhakti
atau terimakasih Umat Hindu atas apa yang telah diberikan di dunia ini sehingga dapat
mencapai tujuan hidup tertinggi yaitu “Moksartam jagadhita ya ca iti dharma”.
3. Pasar Karang Lelede Kota Mataram
Pasar Karang Lelede adalah salah satu pasar yang terletak di wilayah Kelurahan
Saptamarga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, dengan jenis pasar tradisional
yang memiliki fungsi yang sama dengan pasar yang lainnya yaitu tempat bertemunya
pembeli dan penjual sehingga terjadinya suatu transaksi jual beli kebutuhan yang
diinginkan oleh pembeli. Pasar Karang Lelede menspesifikan diri sebagai pasar
komoditas sarana upacara Umat Hindu, sehingga menjadi primadona bagi masyarakat
untuk membuka lahan bisnis.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengertian penelitian
kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai
kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang
yang diteliti (Suyanto dan Sutinah, 2006: 166).
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
karakteristik pendekatan kualitatif deskriptif yang terjadi secara alamiah. Tujuan dari
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
18
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
digunakannya pendekatan ini adalah untuk melakukan penggalian yang mendalam
tentang Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Kota Mataram.
PEMBAHASAN
Bentuk Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota
Mataram.
a. Komodifikasi Produksi Sarana Upacara Umat Hindu
Bentuk komodifikasi produksi yaitu produksi skala kecil dan produksi skala
besar sarana upacara Umat Hindu mengandung nilai ekonomi bagi pelaku produksi
tersebut (Produsen), kegiatan produksi yang dilakukan merupakan produksi yang
menghasilkan suatu produk sarana upacara Umat Hindu yang berasal dari cipta karya
manusia (Umat Hindu) dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar (konsumen) yang
terdiri dari proses produksi yang menghasilkan produk yang bertujuan untuk
penyelenggaraan Upacara Yadnya Umat Hindu.
b. Komodifikasi Distribusi Sarana Upacara Umat Hindu
Bentuk komodifikasi distribusi sarana upacara Umat Hindu terdiri dari dua
kelompok besar yaitu pendistribusian pedagang lapakan dan pendistribusian pedagang
pertokoan yang sama-sama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Umat Hindu dalam
pengadaan produk sarana upacara Yadnya yang mengandung nilai tukar dari mekanisme
produksi sarana upacara Umat Hindu, kemudian mengalami proses pendistribusian, dan
pada akhirnya akan dikonsumsi oleh konsumen dengan alat tukar berupa uang dari
setiap mekanisme pertukaran, guna mendapat tujuan utama memperoleh nilai guna
untuk Umat Hindu yang ada di Pulau Lombok pada umumnya dan Kota Mataram pada
khusunya.
c. Komodifikasi Konsumsi Sarana Upacara Umat Hindu
komodifikasi konsumsi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede
merupakan suatu proses pengubahan pesan dan makna suatu ajaran Agama Hindu di
dalam melaksanakan kewajiban kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Maha
Agung pencipta seluruh yang ada di alam semesta menjadi suatu objek (sarana upacara)
digunakan sebagai rasa terimakasih Umat Hindu Kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa
yang pada zaman post-modernisme ini telah mengalami penggandaan fungsi yang
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
19
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
dulunya mempunyai satu fungsi (nilai guna) sekarang menjadi dua fungsi (nilai guna
dan nilai tukar) sehingga menjadi produk yang siap diperjual-belikan di pasar bebas dan
dikonsumsi oleh Umat Hindu.
Faktor penyebab munculnya Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar
Karang Lelede Kota Mataram.
a. Globalisasi
Faktor penyebab komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di era globalisasi ini
adalah efektivitas perdagangan sarana upacara Umat Hindu di Kota Mataram. Madyo
Kasihadi, (1985: 54) menyatakan bahwa efektifitas adalah keadaan yang menunjukkan
sejauh mana apa yang direncanakan dapat tercapai, semakin banyak rencana yang dapat
dicapai semakin efektif pada kegiatan tersebut.
Efektivitas yang terjadi adalah Umat Hindu dapat memanfaatkan keberadaan
produk sarana upacara untuk melaksanakan upacara Yadnya. Dapat membuka suatu
lahan bisnis baru bagi Umat Hindu dalam memperoleh penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup agar dapat melangsungkan kehidupan dengan baik. Jadi dengan
peningkatan efektivitas perdagangan sarana upacara, maka semakin efektif keberadaan
para pedagang sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
Jadi, arus globalisasi yang menyebabkan munculnya komodifikasi sarana
upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram, terdiri dari dua bagian
penting yaitu; adanya efisiensi waktu dan tenaga
oleh Umat Hindu dan adanya
efektivitas perdagangan sarana upacara yang sangat efektif keberadaannya.
b. Masyarakat Konsumtif
Sarana yang diperdagangkan tidak hanya menyangkut dalam produk saja, tetapi
manusiapun telah menjadi objek komodifikasi ini, ketika daya cipta manusia dapat
dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomis, dalam rangka
pemenuhan kebutuhan yang muncul akibat dari proses kehidupan yang mengalami
perubahan dari setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan Umat Hindu pada
saat ini, masyarakat konsumen yang menghadirkan komodifikasi ini.
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
20
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
Jadi munculnya masyarakat konsumtif menjadi faktor penyebab munculnya
komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram,
karena produk sarana upacara muncul ketika pola kehidupan Umat Hindu bersifat
konsumtif karena keadaan dan faktor-faktor di era post-modernisme.
3
. Dampak Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu.
Kajian Agama Hindu (Konsep Tri Hita Karana).
Dampak komodifikasi sarana upacara Umat Hindu dengan Konsep Tri Hita
Karana yang diaplikasikan dalam kehidupan disebut dengan Tri Hita Wasana dengan
penjabaran sebagai berikut:
1). Peningkatan Sradha dan Bhakti Umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa.
Komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede memiliki
dampak yang positif bagi Umat Hindu karena mengalami peningkatan Sradha dan
Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan konsep Tri Hita Karana dengan
peningkatan tingkat penjualan dan pembelian Sarana Upacara.
2). Terbentuknya Pola Komunikasi Sosial (Manusia dengan Manusia).
Hubungan harmonis manusia dengan manusia, Umat Hindu di Kota Mataram
yang memiliki aktivitas yang padat di dalam kehidupannya memiliki kendala tersendiri
didalam memenuhi kewajiban keagamaannya (Umat Hindu) yaitu sembahyang dibantu
dengan kehadiran Pasar Karang Lelede yang menyiapkan segala macam Sarana Upacara
Umat Hindu, ini menimbulkan suatu keadaan Mutualisme yang berarti saling
menguntungkan. Di pihak penjual akan memperoleh keuntungan yang dapat
dimanfaatkan sedangkan untuk pembeli memperoleh manfaat nilai guna dengan
menukar sejumlah uangnya untuk memenuhi kewajiban keagamaannya.
3). Pelestarian Sumber Daya Alam (Manusia dengan Alam)
Hubungan harmonis manusia dengan alam semesta, sarana upacara Umat Hindu
secara mendasar terdiri dari unsur alam yaitu patram, puspam, palam, toyam, pada era
post-modernisme ini unsur-unsur dasar sarana upacara Umat Hindu ini mengalami
Inovasi-inovasi terbaru hasil dari cipta karya manusia. Dengan adanya aktivitas
perdagangan sarana upacara khusunya yang mengambil di alam secara langsung maka
kesadaran untuk melestarikan alam pun akan tercipta baik dari penjual maupun pembeli
yang sama-sama bekerjasama didalam hal ini. Tentunya para penjual produk-produk
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
21
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
sarana upacara memelihara segala sesuatu yang diambil di alam, oleh karena itu
hubungan yang baik diciptakan oleh para penjual dengan alam semesta sehingga tidak
terjadi suatu eksploitasi kekayaan alam secara negatif. Dan terciptanya hubungan
harmonis manusia dengan alam.
Kajian Sosial Ekonomi
1). Bergeraknya Roda Perekonomian
Dampak dari komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede
Kota Mataram ini dilihat dari bergeraknya roda perekonomian masyarakat, baik yang
beragama Hindu maupun beragama lainnya di wilayah Kota dari perdagangan sarana
upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram, yaitu: Memperbanyak
jumlah barang dan jasa sarana upacara Umat Hindu. Menghasilkan barang dan jasa
sarana upacara Umat Hindu yang berkualitas tinggi. Memenuhi kebutuhan Umat Hindu
sesuai dengan peradaban. Mengganti barang-barang yang rusak atau habis yang
diperlukan untuk menunjang upacara Yadnya. Memenuhi permintaan pasar dengan
produk utama yaitu sarana upacara Umat Hindu. Meningkatkan kemakmuran Produsen
dan para karyawan yang terlibat dalam kegiatan produksi. Menjaga kesinambungan
usaha yang dijalankan oleh produsen. Memperluas lapangan pekerjaan dengan
memperkerjakan tenaga kerja dalam kegiatan produksi sarana upacara Umat Hindu
dengan meningkatkan nilai guna barang atau jasa sarana upacara Umat Hindu yaitu nilai
tukar. Meningkatkan kemakmuran masyarakat. Meningkatkan keuntungan bagi pelaku
kegiatan produksi.
2). Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat Sosial
Dari sektor sosial masyarakat telah berbaur menjadi satu di Pasar Karang Lelede
untuk bidang penjualan sarana upacara Umat Hindu, dimana banyak terdapat pedagang
non Hindu yang ikut berjualan juga sehingga tatanan kehidupan sosial masyarakat Kota
Mataram dapat saling berinteraksi satu dengan yang lainnya dan saling menguntungkan
dan dapat terwujudnya suatu keharmonisan bermasyarakat, beragama, dan bernegara.
Kehidupan masyarakat sebagai interaksi sosial yang terjalin dengan baik
menjadi dampak positif dari komodifikasi sarana upacara Umat Hindu di Pasar Karang
Lelede Kota Mataram. Keanekaragaman latar belakang dan tujuan para pedagang sarana
upacara Umat Hindu, tidak menjadi suatu halangan untuk pemerataan kesejahteraan
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
22
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
masyarakat sosial dengan memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada
masyarakat untuk mendapatkan penghasilan yang layak.
SIMPULAN
Pertama, Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede
Kota Mataram terdiri dari tiga bentuk yaitu komodifikasi produksi, distribusi, dan
konsumsi. Pertama, komodifikasi produksi terdiri dari produksi skala kecil dan produksi
skala besar yang mengandung nilai ekonomi. Kedua, komodifikasi distribusi yang
terdiri dari pedagang lapakan dan pedagang pertokoan yang mengandung nilai tukar.
Ketiga, Komodifikasi konsumsi yang meliputi dari manfaat nilai guna yang terkandung
di dalam sarana upacara Umat Hindu untuk melaksanakan upacara Yadnya.
Kedua, adapun faktor penyebab munculnya Komodifikasi Sarana Upacara Umat
Hindu di Pasar Karang Lelede Kota Mataram yaitu pengaruh globalisasi dan terciptanya
masyarakat konsumtif di era post-modernisme ini. Pengaruh globalisasi di segala aspek
kehidupan menciptakan adanya efisiensi waktu dan tenaga Umat Hindu dan efektifitas
perdagangan sarana upacara yang bermanfaat. Pada kehidupan beragama di Kota
Mataram, kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi memudahkan akses
pengetahuan Umat Hindu terhadap produktivitas sarana upacara Umat Hindu.
Sedangkan terciptanya masyarakat konsumtif dari perubahan pola hidup Umat
Hindu yang dipenuhi dengan aktivitas kehidupan di era post-modernisme, dapat
diefisiensikan dalam memenuhi kewajiban keagamaan yang tersedia di Pasar Karang
Lelede Kota Mataram sehingga bersifat konsumtif.
Ketiga, Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu di Pasar Karang Lelede Kota
Mataram berdampak positif pada konsep Tri Hita Karana, yaitu Tri Hita Wasana antara
lain: peningkatan Sradha dan Bhakti Umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa
dengan upacara Yadnya yang dilaksanakan, terbentuknya pola komunikasi sosial dalam
produktivitas sarana upacara Umat Hindu (manusia dengan manusia), pelestarian
sumber daya alam yang dikelola dengan baik (manusia dengan alam). Dari sektor sosial
ekonomi berdampak positif yaitu bergeraknya roda perekonomian yang terjadi distribusi
pendapatan masyarakat dan pemerataan kesejahteraan masyarakat sosial.
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
23
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
DAFTAR PUSTAKA
Abercrombie, Nicholas. 2010. Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Arikunto, Suharsimini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Baudrillard, Jean P. 2006. Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Campbell, Colin. 2008. Kamus Lengkap Pemikiran Sosial Modern. Jakarta:
Prenada Media Group.
Chilcote, H. Ronald. 2004. Teori Perbandingan Politik. Jakarta: Rajawali Pers.
Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo.
Hardiman, Budi. 2004. Filsafat Modern. Jakarta: Gramedia.
Kunarjo. 2003. Glosarium, Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Universitas
Indonesia: UI Perss
Lee, Martyn J. 2006. Budaya Konsumen Terlahir Kembali: Arah Baru Modernitas
dalam Kajian Modal Konsumsi dan Kebudayaan. Yogyakarta: Kreasi
Wacana.
Madyo, Eko Susilo dan Kasihadi. 1985. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang:
Effhar.
Mufid, Muhamad. 2005. Komunikasi dan regulasi penyiaran. Jakarata: Kencana.
Mulyanto, Dede. 2012. Geneologi Kapitalisme: Antropologi dan Ekonomi Politik
Pranata Eksploitasi Kapitalistik. Yogyakarta: Resist Book.
Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Piliang. Amir Yasraf. 2011. Dunia yang Dilipat Tamasya Melampaui Batas-batas
Kebudayaan. Bandung: Matahari.
Purwanto, Susilo Edy. 2013. Komodifikasi Pura Lingsar di Lombok. Mataram:
Penelitian STAHN Gde Pudja Mataram.
Pringgodigjo.
1973.
Ensiklopedia
Umum.
Yogyakarta:
Yayasan
Kanisius.
Raras, Niken Tambang. 2007. Pesucian dan penyapa. Surabaya: Paramita.
Ridwan. 2006. Belajar Mudah Untuk penelitian Guru-Karyawan dan Penelitian
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Subagiasta, I Ketut. 2008. Pengantar Acara Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Sudaharta, Tjok Rai. 2007. Upadsa Tentang Ajaran-Ajaran Agama Hindu.
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
24
SADHARANIKARAN- Volume 1, Nomor 1. Mei 2015
Surabaya : Paramita.
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi, Bandung : CV. Alpabeta
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif; Dilengkapi Contoh Proposal
dan Laporan Penelitian. Bandung: PT Alfabeta.
Sukwiaty. 2009. Ekonomi. Jakarta: Yudhistira.
Sumarwan. 2002. Ekonomi Dasar. Surabaya: Paramita.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi penelitian; Petunjuk Praktis Untuk Peneliti
Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.
Surayin, Ida Ayu Putu. 2004. Melangkah Kearah Persiapan Upakara-upakara
Yadnya. Surabaya: Paramita.
Suyanto, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana.
Suyanto dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.
Titib, I Made. 2003, Tri Sandhya, Sembahyang dan Berdoa, Surabaya : Penerbit
Paramita.
Wiana, I Ketut. 2009. Tri Hita Karana. Surabaya: Paramita.
www.mataramkota.go.id
Sayu Kadek Jelantik : Komodifikasi Sarana Upacara Umat Hindu Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram
25
Download