MAHALUL QIYAM HADRAH ISHARI DESA NGUMPUL, KECAMATAN JOGOROTO, KABUPATEN JOMBANG (KAJIAN BENTUK MUSIK DAN INSTRUMENTASI) Achmad Qoni’Alichafid Mahasiswa Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bhasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya [email protected] Abstrak ISHARI merupakan organisasi sosial keagamaan yang menjalankan Thoriqoh atau amalan Mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW dengan cara bersholawat. Sholawat yang dilakukan disebut dengan sholawat Hadrah ISHARI.Mahalul Qiyam adalah salah satu lagu bacaan sholawat Hadrah ISHARI dengan penyajiannya yang paling berbeda. Bentuk penyajian yang paling menonjol adalah dengan cara berdiri. Dari segi musikalitas, bacaan sholawat Mahalul Qiyam memiliki beberapa bentuk motif lagu yang berbeda pada setiap syairnya. Penelitian dilakukan pada Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul Jogoroto, Kabupaten Jombang karena grub tersebut masih eksis, sering mengikuti undangan keluar kota dan pernah mengikuti festival Hadrah ISHARI Se-Kabupaten Jombang. Rumusan masalah dalam penelitian ini mengkaji tentang bagaimana bentuk musik Mahalul Qiyam dan bagaimana Instrumentasi musik Mahalul Qiyam. Kajian teori menggunakan teori musik dasar, Ilmu bentuk Analisis Musik dan teori instrumentasi dari Pono Banoe.Dalam mengkaji bentuk lagu Mahalul Qiyam digunakan ketiga teori tersebut agar dapat menemukan data mengenai analisis bentuk musik lsholawat Mahalul Qiyam.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pengamatan atau observari lapangan dilakukan saat Hadrah ISHARI membawakan lagu Sholawat Mahalul Qiyam. Selain melalui proses pengamatan atau observasi lapangan, juga dilakukan proses wawancara yang di bagi menjadi dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Pendokumentasian data dilakukan juga bersamaan dengan proses observasi. Setelah data temuan tersebut terkumpul, selanjutnya dilakukan triangulasi data agar data untuk memperoleh data yang sahih. Hasil yang didapatkan dalam penelitian bentuk musik Mahalul Qiyam adalah, Mahalul Qiyam merupakan sebuah lagu yang komposisinya hampir mirip dengan musik sonata klasik dengan tangga nada C Mayor dan sukat 4/4. Lagu Mahalul Qiyam terdiri dari bagian Introduksi, Ekposisi, Developmen, Rekapitulasi dan Coda. Sajian Mahalul Qiyam berupa musik ensembel campuran yang terdiri dari vokal dan Instrumen Perkusi. Bentuk formasi penyajiannya adalah Hadi atau pimpinan Hadrah, Penabuh Rebana dan Roddat.Vokal dipegang oleh Hadi dan Petugas Roddat, sedangkan pada perkusi dipegang oleh penabuh Rebana dan kecrek pada petugas Roddat.vokal berperan sebagai melodi utama, sedangkan perkusi sebagai pengirng, latar musik dan pemanis lagu. Irama pukulan perkusi dibagi menjadi dua yaitu tuirama yahum dan irama joss. Kata Kunci: Mahalul Qiyam, Hadrah, ISHARI, bentuk musik, instrumentasi Abstract ISHARI a socio-religious organization that runs Thoriqoh or practice Mahabbah to Prophet Muhammad by way sholawat.Sholawat which is referred to sholawat Hadrah ISHARI. Mahalul Qiyam is one of the songs readings sholawat Hadrah ISHARI with the presentation of the most different. The most prominent form of presentation is to stand. In terms of musicality, reading sholawat Mahalul Qiyam have some form of motif different song on each verse. The study was conducted at the Grub Hadrah ISHARI Twig Catch Jogoroto, Jombang because the grub still exist, often following an invitation out of town and never attended the festival Hadrah ISHARI Se-Jombang. The problems of this study examines how Mahalul Qiyam form of music and how music Instrumentation Mahalul Qiyam. Studies using the theory basic music theory, science and theory form Music Analysis instrumentation of Pono Banoe. In reviewing the form of songs Mahalul Qiyam used these theories to find data on the analysis of musical forms lsholawat Mahalul Qiyam. This study uses qualitative research methods with data collection techniques such as observation, interviews and documentation. Reassurance process or field observations made when Hadrah ISHARI rendition sholawat Mahalul Qiyam. In addition through the process of observation or observation, also made the interview process is divided into two types of interviews are structured interviews and unstructured interview. 1 Documenting data was also in conjunction with the observation process. After the data is collected on these findings, further triangulation of data so that the data to obtain data that is valid. Results obtained in the study of music form Mahalul Qiyam is, Mahalul Qiyam is a song whose composition is almost similar to the music of classical sonata with C Major scales and measures of 4/4. Qiyam Mahalul song consists of the introduction, exposition, developmen, Recapitulation and Coda. Serving Mahalul Qiyam include music ensemble consisting of a mixture of vocal and Percussion Instruments. Hadi formations or presentation is Hadrah leader, musician and Roddat tambourine. Vocal held by Hadi and Officers Roddat, while the percussion tambourine held by drummers and manacle on Roddat officer. vocal role as the main melody, while the percussion as pengirng, background music and songs sweetener. Punch percussion rhythm is divided into two, namely yahum rhythm and rhythm joss. Keywords:Mahalul Qiyam, Hadrah ISHARI forms music, instrumentation PENDAHULUAN ISHARI adalah nama singkatan dari Ikatan Seni Hadrah Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Rajab 1378 Hijriyah / 23 Januari 1959 Masehi oleh KH Muhammad bin Abdurrokhim di Pasuruan dengan kantor Pengurus Pusat ISHARI terletak di Surabaya. Penyebab ISHARI dibentuk karena bermunculan kelompokkelompok Hadrah dengan nama yang berbeda-beda, seperti Jam’iyyah Hadroh Al Mu’awanah, Jam’Iyyah Hadroh Al Musthofa dan lain-lain. Hadrah ISHARI adalah kesenian musik Islami tertua di Jawa Timur dan tersebar hingga seluruh pelosok Desa di Jawa Timur.Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang merupakan salah satu bagian Ranting ISHARI dari anggota cabang Kabupaten Jombang. Mahalul Qiyam adalah lagu bacaan sholawat yang sering dibawakan oleh Group ISHARI Ranting Ngumpul dalam setiap kegiatan Hadrah ISHARI.Mahalul Qiyam yang disajikan memiliki keunikan pada alur irama sholawat yang awalnya irama tersebut lambat namun pada akhir lagu tempo dan iramanya dipercepat. Selain keunikan dari bentuk lagu sholawat Mahalul Qiyam yang dibawakan group Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul. Ternyata Group Hadrah Ranting Ngumpul juga sering mengikuti festival Hadrah ISHARI se Kabupaten Jombang.Setiap mengikuti festival Hadrah ISHARI se-Kabupaten Jombang, Group Ranting Ngumpul juga selalu mendapatkan juara pertama. Namun pada akhir tahun 2015, Group ISHARI Ranting Ngumpul hanya bisa memperoleh peringkat kedua Tata penyajian dan urutan penyajian lagu Mahalul Qiyam Hadrah ISHARI meliputi satu orang yang bertugas menjadi Hadi, enam orang yang bertugas Pemukul Rebana dan 10 orang atau lebih yang sebagai Petugas Roddat.Seorang Hadi atau pemimpin dalam pembacaan syair sholawat Hadrah ISHARI memiliki peranan penting. Peran dari seorang Hadi adalah pemberi tanda ketika akan dimulainya bacaan sholawat dan yang menentukan perubahan bentuk irama musik. Posisi Hadi duduk bagian paling depanmajlis dan menghadap para petugas roddat dengan memegang satu rebana sebagai pengatur tempo atau dalam istilahnya disebut kontengan. Enam orang pemukul rebana berada di posisi paling depanmajlis dengan tiga orang masing-masing duduk disamping Hadi. Pola bentuk alur penyajiannya adalah ketika seorang Hadi sedang memulai membacakan satu baris lirik sholawat, pemukul rebana diam hingga Hadi selesai melantunkan satu bagian syair awal yang merupakan kalimat pertanyaan.kemudian pemukul rebana akan berbunyi pada syair kalimat pertama bagian jawaban dengan diikuti oleh Roddat yang melantunkan satu bagian syair jawaban secara serempak. Ketika pada syair kedua bagian pertanyaan, Hadi mulai melantunkan sholawat sedangkan pemukul rebana diam. Pada saat pemukul rebana diam, Roddat menggantikan peran rebana dengan melakukan iramakecrek atau melakukan tepukan tangan secara berirama.Setelah Hadi selesai membaca syair kedua yang merupakan bagian lirik pertanyaan, maka petugas Roddat pada bagian ini melakukan gerakan tari sambil membaca syair sholawat bagian jawaban secara serempak.Pola sajian pada syair kedua bagian pertanyaan dan jawaban ini dilakukan secara berulang-ulang hingga bacaan sholawat selesai, alur tersebut berlaku untuk semua bacaan sholawat Hadrah ISHARI salah satunya dalam menyajikan lagu Mahalul Qiyam. Keunikan dari lagu sholawat Mahalul Qiyam yaitu, merupakan satu-satunya bacaan sholawat Hadrah ISHARI yang dilakukan dengan berdiri.Menurut Salamun selaku Hadi atau guru HadrahDesa Ngumpul menjelaskan bahwa Mahalul Qiyam adalah puncak dari sholawat.Karena bertepatan pada peristiwa Nabi Muhammad SAW saat melakukan Hijrah dari Kota Mekkah ke Kota Madinah yang menghindari kejaran kaum Quraisy. Ketika Nabi sampai di Kota Madinah, seluruh umat muslim menyambut kedatangan Nabi dengan bersuka-cita melantunkan sholawat dengan berdiri dan diiringi pukulan alat musik rebana. Dari asal-mula tersebut, saat Hadrah ISHARI akan melagukan Mahalul Qiyam semua para pemain diwajibkan berdiri untuk menghormati kehadiran Nabi Muhammad SAW. Berdiri merupakan syarat dan cara dalam menghayati isi lirik lagu Mahalul Qiyam agar bisa merasuk kedalam kalbu pembacanya. Selain itu lagu Mahalul Qiyam sangat wajib dalam kegiatan sholawat Hadrah ISHARI maupun kegiatan sholawat lainnya. Lagu Mahalul Qiyam juga sangat menarik dari segi musikalitasnya.Lirik Syair sholawat Mahalul Qiyam yang sangat panjang tersebut memiliki beberapa bentuk variasi motif melodi lagu yang berbeda pada setiap syairnya. Jika dibandingkan dengan bacaan sholawat lainnya yang dari awal sampai akhir irama dan tempo sholawatnya sama saja, maka berbeda dengan sholawat Mahalul Qiyam yang memiliki irama dan tempo yang berbeda yang dimulai dari bagian awal lagu (Introduksi) sampai akhir lagu (Coda). Dalam satu baris Syair sholawat bisa memiliki empat atau lebih bentuk motif. Kemudian ketika berpindah ke syair sholawat yang lain bentuk iramanya akan berbeda dengan yang sebelumnya, bahkan terdapat juga dalam satu kalimat syair mengalami pengulangan motif atau dalam istilah musik disebut repeat/repetisi. Selain pengulangan motif juga terjadi perubahan tempo meskipun dari awal sampai akhir dengan tempo lambat, akan tetapi akan terasa jika tempo tersebut sedikit bertambah cepat atau sedikit bertambah pelan. Pada roddat ketika dalam melakukan kecrek atau irama tepukan tangan akan terasa rancak pada Sholawat Mahalul Qiyam. Dengan keunikan bacaan Mahalul Qiyam tersebut, keotentikan penyajian lagu Mahalul Qiyam perlu dipertahankan karena kesenian Hadrah ISHARI adalah kesenian yang sudah dipakemkan.Selain itu, minim sekali generasi muda Desa Ngumpul yang berminat mengikuti kesenian Hadrah ISHARI. Sehingga menarik sekali dilakukan penelitian lagu Mahalu Qiyam dengan pokok permasalahan mengenai bagaimanakah bentuk musik dan instrumentasi Mahalul Qiyam Hadrah ISHARI Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang?. Penelitian ini dilakukan karena memiliki tujuan umum dan beberapa tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis bentuk lagu Mahalul Qiyam dengan bentuk instrumentasi yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul dalam menyajikan lagu Mahalul Qiyam. Sedangkan tujuan khusus adalah, 1) menganalilsis beberapa bentuk melodi Mahalul Qiyam, 2) mengelompokkan beberapa bagian lagu dimulai dari bagian Introduksi sampai bagian akhir atau Coda, 3) mendeskripsikan beberapa bentuk isntrumen yang digunakandan fungsi atau perannya dalam menyajikan lagu Mahalul Qiyam. data-data tentang kajian bentuk lagu dan instrumentasi shalawat Mahalul Qiyam yang dibawakan oleh group Hadrah ISHARI Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Sumberdata diperoleh dari wawancara bersama ketiga narasumber utamayang diantaranya adalah, Zainul Arifin selaku ketua ISHARI ranting Desa Ngumpul, Salamun selaku anggota dan Majlis Hadi ISHARI ranting Ngumpul dan Abdul Mukhid. Selain itu suber data juga diperoleh dari dokumentasi foto dan video yang diambil dari observasi lapangan. Selain itu sumber data diperoleh dari data tertulis berupa buku pustaka yang berjudul Al’Iqdu Durori Fi Tarjamati Sholawati ‘Ala Nabi Lil ISHARI karangan M. Nuruddin. Pengupulan data juga didapatkan dari studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk musik adalah suatu gagasan atau ide yang nampak dalam pengolahan atau susunan semua unsur musik dalam sebuah komposisi (melodi, irama, harmoni, dan dinamika) (Prier, Edmund 1996:6).Bentuk musik Mahalul Qiyam merupakan sebuah kompisisi musik dengan bentuk format lagu. Isi dari lirik lagu sholawat Mahalul Qiyam berisi sebuah pujian terhadap Rasulullah SAW. Isi syair yang terdapat pada lagu Mahalul Qiyam menjadikan lagu tersebut masuk dalam jenis lagu hymne.Lagu Hymne adalah nyanyian pujaan kepada Tuhan, rasul dan berkembang menjadi lagu pujaan secara umum seperti lagu nasionalisme dan kepahlawanan (Banoe, Pono 2011:188). Lagu Mahalul Qiyam Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul tidak menggunakan pakem tangga nada atau membaca partitur seperti teori musik Barat melainkan dalam setiap irama dan melodinya dipelajari dengan cara menghafalnya. Namun dalam memenuhi data penelitian bentuk lagu Mahalul Qiyam, dilakukan penulisan melodi melalui partitur yaitu dengan cara peneliti mendengarkan video rekaman hasil dokumentasi dan mencari beberapa nadanya kemudian menuliskannya melalui aplikasi musik komputer Sibelius 7. Hasil dari penulisantersebut adalah, Tangga nada Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul menggunakan tangga nada natural C Mayor.Lagu Mahalul Qiyam menggunakan tempo Largo atau lambat, terdapat juga bagian lirik lagu dengan tempo Rubato. Lagu Mahalul Qiyam yang disajikan oleh Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul memiliki lima bagian lagu. Bagian tersebut diantaranya adalah 1.)Introduksi yang terdiri dari satu bagian bait pertama, 2.) Eksposisi yang terdiri dari tiga bagian yaitu bait kedua, ketiga dan keempat, 3.) Developmen yang terdiri dari dua bagian yaitu bait kelima dan keenam , 4.) Rekapitulasi yang terdiri dari satu bagian saja yaitu bait ketujuh dan 5.) Coda yang merupakan bagian bait tambahan sebagai penutup lagu.Pembagian tersebut ditentukan oleh Irama, tempo dan melodi yang berbeda.Komposisi musik lagu Mahalul Qiyam sangat sederhana, merupakan bentuk sebuah lagu yang didominasi oleh vokal sebagai melodi utama dengan diiringi oleh instrumen alat perkusi rebana METODE Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam buku Moleong mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Penelitian tentang bentuk musik Mahalul Qiyam tidak hanya mengenal tentang alur dan irama musik secara luarnya saja, tapi juga dipelajari mengenai pengolahan melodi tersebut dan mencoba mengkategorikan beberapa bagian lagu dan irama motif lagu tersebut secara terperinci. Lokasi penelitian Hadrah ISHARI berada di rumah Pak Salamun selaku Hadi Hadrah ISHARI Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Pengamatan lapangan juga dilakukan di Kota Mojokerto ketika Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul ini menghadiri undangan dalam acara haul para kyai. Pengamatan di luar kota tersebut adalah usaha untuk mencoba mengenal lebih jauh bagaimana kesenian Hadrah ISHARI tersebut disajikan dalam sebuah acara yang besar. peneliti berusaha untuk mendeskripsikan 3 dan teknik irama tepukan tangan yang disebut kecrek.Bentuk penyajian Mahalul Qiyam terdiri dari formasi tiga bagian, yaitu bagian Hadi, bagian pemukul rebana dan bagian petugas Roddat. Hadi adalah istilah kata lain dari pimpinan Hadrah dalam kesenian musik Hadrah ISHARI yang berposisi sebagai vokal utama yang. Bagian pemukul rebana berjumlah enam orang yang bertugas sebagai pengiring vokal sholawat.Petugas Roddat berjumlah lebih dari sepuluh orang atau tergantung dari partisipan yang hadir.Peran Petugas Roddat adalah sebagai vokal dalam bentuk choir unison dan sebagai pengiring dengan teknik kecrek atau irama tepukan tangan.Syair sholawat yang dijadikan Lirik lagu Mahalul Qiyam Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul berasal dari kitab albarjanzi.Syair Mahalul Qiyam dalam kitab tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu syair mbawak dan syair solawatan.Syair mbawak adalah syair yang dibaca secara kontinuitas atau berkelanjutan.Sedangkan syair solawatan tidak dibaca secara berkelanjutan, namun dipilih sesuai dengan arahan Hadi atau pimpinan Hadrah ISHARI.Untuk memilih baris syair solawatan tidak harus sesuai dengan urutan dalam kitab al-barjanzi.Alur lirik lagu Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul banyak melakukan repetisi dalam satu baitnya.Repetisi alur lagu tersebut dilakukan paling banyak tiga kali. Pada Potongan Satu bait Mahalul Qiyam terdapat dua sampai empat syair mbawak dan terdapat juga dua baris syair solawatan. Berikut adalah beberapa lirik syair mbawak dan lirik solawatan berdasarkan pembagiannya pada tiap bait. Bait Ketiga : Bait Keempat : Bait Kelima : Bait Keenam : Bait Ketujuh : Lirik syair mbawak.: Bait kesatu Bait Kedua : : Bait Penutup (tambahan syair) : Lirik syair dari baris pertama dan baris kedua bait kesatu adalah pembuka sholawat Mahalul Qiyam. Lirik syair tersebut juga terdapat pada bagian syair solawatan dengan kalimat yang sama. Dari semua keseluruhan syair semuanya berjumlah 30 baris tanpa bagian bait penutup. Bagian penutup adalah bagian syair tambahan saja sebagai kebutuhan dari bentuk musiknya saja. Sebagian lirik syair mbawak dibaca oleh Hadi atau pimpinan Hadrah, namun juga ada sebgian kalimat yang dibaca oleh petugas Roddat. Bait Ketujuh : Dalam satu bait bsgian lagu terjadi repetisi atau pengulangan secara harafiah pada lirik lagu solawatan. Alur lirik Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul dimulai ketika Hadi menyanyikan lirik solawatan. Lirik solawatan dua baris yang dibaca oleh Hadi sebagai pimpinan Hadrah dengan diiringi pukulan rebana Hadi sebagai tanda tempo sampai selesai dua baris lirik. Kemudian petugas Roddat mengulang lirik solawatan tersebut dengan irama lagu yang sama. Setelah pengulangan lirik tersebut, Hadi melanjutkan lirik lagu bagian syair mbawak dua baris dengan irama dan melodi lagu yang sama. Kemudian petugas Roddat melanjutkan dengan mengulang lirik syair solawatan dengan irama dan meoldi yang sama. Setelah pengulangan lirik solawatan oleh petugas Roddat, dilanjutkan oleh Hadi dengan membaca lanjutan lirik bagian syair mbawak sebanyak dua baris. Setelah itu petugas Roddat akan melanjutkan lirik dengan mengulang lagi lirik syair solawatan dengan irama dan meoldi yang sama dan setelah itu akan berlanjut ke bait lain dengan irama dan melodi yang berbeda. Alur tersebut berlangsung dalam satu bait dan berlaku untuk semua bagian lagu sholawat Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul. Berikut ini adalah salah satu contoh bentuk alur lirik lagu Mahalul Qiyam beserta terjemahannya yang disajikan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul pada bagian Introduksi yang di awali oleh Hadi : Lirik syair solawatan : Bait pertama : Bait kedua : Bait ketiga : Bait keempat : Contoh alur lirik lagu pada bagian Introduksi: Hadi = Bait kelima “Yaa nabi salam ‘alaika, yaa rosuul salam ‘alaika” ( Wahai Nabi Allah salam sejahtera atas dirimu, Wahai utusan Allah salam sejahtera atas dirimu) : “Yaa habiib salam ‘alaika, shoawaatullah ‘alaika” ( Wahai kekasih Allah salam sejahtera atas dirimu, Rahmat Allah mudah-mudahan atas dirimu ) Bait Keenam Roddat* : 5 = “Yaa nabi salam ‘alaika, yaa rosuul salam ‘alaika ( Wahai Nabi Allah salam sejahtera atas dirimu, Wahai utusan Allah salam sejahtera atas dirimu) Yaa habiib salam ‘alaika, shoawaatullah ‘alaika” ( Wahai kekasih Allah salam sejahtera atas dirimu, Rahmat Allah mudah-mudahan atas dirimu ) Hadi = Asyrokol badru ‘alainaa, fakhtafats minhul buduuru ( telah terbit yang laksana rembulan kepada kita, Maka reduplah rembulan karena kalah dari sinarnya ) Mitsla khusnik maaro aina, ghottu yaa wajha suruuri(kembali ke*) ( Tak pernah kami lihat semisal keindahanmu, sama sekali tak pernah wahai pemilik wajah berseri ) Hadi = Anta syamsun anta badrun, anta nuurun faugho nuurin ( Engkau (laksana) Matahari, Engkau (laksana) rembulan, Engkau cahaya diatas cahaya yang lainnya ) Anta iksiirun wa nghooli, anta mishbaa khus shuduuri (kembali ke*) ( Engkau (laksana) emas merah dan emas kuning, Engkaulah lentera jiwa manusia ) Bentuk musik Mahalul Qiyam mirip sekali dengan bentuk lagu sonata dengan konstruksi tiga bagian, yaitu eksposisi, development (pengembangan) dan rekapitulasi, dengan ditambahkan introduksi sebagai pembuka dan coda sebagai penutup lagu. Bentuk lagu Mahalul Qiyam dimulai dari bagian Introduksi sebagai pembuka lagu dengan tempo lagu Largo atau tempo lambat. Kemudian disambung pada bagian Eksposisis dengan tiga bentuk tema bagian. Bagian tema 1 merupakan pengembangan motif dari eksposisi dengan alur lagu yang berbeda dari bentuk alur lainnya. tempo lagu bagian Eksposisi tema 1 masih sama dengan bagaian Introduksi. Kemudian pada bagian Eksposisi tema 2 alur lagunya kembali sama dengan alur bagian Introduksi. Eksposisi tema 2 menggunakan iringan rebana yang berbeda dari bagian Introduksi dan Eksposisi tema 1, tempo lagunya semakin melambat. Setelah bagian Eksposisi tema 2, berlanjut ke tema 3 yang tempo dan alur lagunya sama dengan bagian Introduksi namun dengan lirik dan melodi vokal yang berbeda. Bagian Development adalah bagian pengembangan lagu Mahalul Qiyam dengan dua bentuk tema pengembangan. Pada bagian ini, melodi lagu akan terasa seolah-olah berganti ke tangga nada yang lain. Tema pertama bagian Developmen masih tetap berada dalam tangga nada C Mayor, namun pada bagian tema kedua melodi terasa masuk ke tangga nada D. Irama pukulan rebana sebagai pengiring lagu masih tetap menggunakan pukulan yahum. Bagian Rekapitulasi adalah bagian akhir lagu dengan tangga nada lagu kembali ke awal dan tanda tempo semakin cepat. Pukulan rebana sebagai pengiring lagu menggunakan jenis pukulan tambahan yang disebut pukulan tiriman. Bagian Rekapitulasi menunjukan sebuah klimaks cerita dari isi lagu Mahalul Qiyam disusul dengan bagian Coda. Bagian Coda adalah bagian dengan melodi yang sama dengan Rekapitulasi, namun lirik syairnya merupakan lirik tambahan. Pada bagian Coda, tempo irama sedikit dipercepat dari tempo sebelumnya pada Rekapitulasi. 4.1 Tinjauan Bentuk Lagu Mahalul Qiyam Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul. Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada yang tersusun sedemikian rupa kemudian dibunyikan secara berurutan.Untuk bisa menjadi sebuah melodi, lagu tersebut harus memiliki motif terlebih dahulu, kemudian motif diulang atau diolah menjadi sebuah kalimat dan terus dilakukan pengulangan dan pemgolahan motif.Pembentukan sebuah kalimat harus disesuaikan dengan kalimat awal atau kalimat asli. Motif menurut Prier, Edmund ( 2011: 3) menjelaskan, motif lagu adalah sejumlah nada yang dipersatukan dengan suatu gagasan/ide, motif merupakan unsur lagu yang diulang-ulang dan diolah-olah. Secara normal, sebuah motif lagu memenuhi dua ruang birama.Sebuah anak kalimat umumnya terdiri dari dua motif a dengan masing-masing motif terdiri dari dua birama yang sesuai dengan hukum simetri. Hukum Simetri berarti susunan dalam bagian perbagian sama dan seimbang, misalnya satu kalimat dengan delapan ruang birama dibagi dalam ruang bagian. Motif menurut Prier, Edmund ( 2011: 3) menjelaskan, motif lagu adalah sejumlah nada yang dipersatukan dengan suatu gagasan/ide, motif merupakan unsur lagu yang diulangulang dan diolah-olah. Secara normal, sebuah motif lagu memenuhi dua ruang birama.Sebuah anak kalimat umumnya terdiri dari dua motif a dengan masing-masing motif terdiri dari dua birama yang sesuai dengan hukum simetri. Hukum Simetri berarti susunan dalam bagian perbagian sama dan seimbang, misalnya satu kalimat dengan delapan ruang birama dibagi dalam ruang bagian yang sama panjangnya. (Prier, Edmund 2011: 3) Empat birama pertama disebut pertanyaan atau kalimat depan, sedangkan empat birama berikutnya disebut jawaban atau kalimat belakang. Kalimat pertanyaan atau kalimat jawaban dengan empat ruang biramanya tersebut dibagi menjadi dua bagian lagi yang sama panjangnya sehingga menjadi dua birama. Dua birama pertama disebut potongan/motif pertama, sedangkan dua birama berikutnya disebut potongan/motif kedua. Kalimat akhir/jawab Melodi Eksposisi Tema 1 Koma PotonganPotongan Potongan Potongan Motif 1Motif Motif1 Motif 2 Pertanyaan jawaban /kalimat depan/kalimatbelakang Motif Bentuk dan jenis motif mahalul qiyam dibagi menjadi dua jenis yaitu, bentuk motif simetri dan bentuk motif yang menyimpang. Bentuk motif yang menyimpang adalah bentuk yang anak kalimat atau frase yang terlalu pendek atau terlalu panjang.Bentuk motif lagu Mahalul Qiyam yang terlalu pendek adalah melodinya yang tidak memenuhi dua ruang birama penuh.Karena masing-masing potongan motif berjumlah satu setengah birama bukan dua birama yang sesuai dengan hukum simetri. Sedangkan pada frase yang terlalu panjang adalah motif dalam satu bait tersebut berada lebih dari dua birama. Sehingga dalam satu kalimat pertanyaan maupun jawaban berjumlah tiga birama. Meskipun berada dalam tiga birama, dalam satu motif tidak berada dalam motif penuh seperti contoh pada motif bait ke tiga. Namun jika kalimat petanyaan dan kalimat jawaban bait ketiga tersebut di jumlahkan akan menjadi birama yang genap. Maka jika dalam satu kalimat, lagu tersebut terlihat simetris, namun saat melihat motif permotif akan nampak jika lagu tersebut tidaklah berbentuk simetris. Melodi dalam lagu Mahalul Qiyam merupakan melodi vokal dengan memiliki sifat repetisi yang banyak. Repetisi tersebut dilakukan dengan menyesuaikan syair yang terkandung dalam sholawat Mahalul Qiyam. Melodi Mahalul Qiyam dibagi dalam beberapa bagian diantaranya, bagian Introduksi, Eksposisi, Developmen (peralihan), Rekapitulasi dan Coda. Bagian Introduksi terdapat satu bentuk tema melodi, bagian Eksposisi terdapat tiga bentuk tema melodi, bagian Development terdapat tiga bentuk tema melodi dan Rekapitulasi satu bentuk melodi ditambah dengan Coda yamg memiliki bentuk melodi yang sama dengan Rekapitulasi. Bagian Kalimat akhir / jawab Motif Motif Melodi Eksposisi Tema 2 Kalimat awal / tanya Potongan Motif tanya Potongan Motif jaw Kalimat Akhir / jawab Potongan Motif tanya Melodi Introduksi motif Motif Motif Potongan Motif jawab motif 7 Potongan Motif jawab Eksposisi Tema 3 Rekapitulasi dan Coda Kalimat awal / tanya Motif Kalimat awal / tanya Motif Potongan motif 1 Potongan motif 1 motif 1b 3a3a Kalimat akhir / jawab Kalimat akhir jawab Potongan motif 1 Potongan motif 1 Kalimat akhir / jawab Potongan motif 1 Development Tema 1 Kalimat awal / tanya Potongan motif 1 Kalimat akhir / jawab Potongan motif 1 4.4 Instrumentasi Lagu Mahalul Qiyam Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul Instrumentasi adalah penetapan ragam alat music yang dipergunakan dalam suatu formasi orkes. Penulisan music bagi ragam alat tertentu sesuai dengan pillihan komponis atau seorang pengubah lagu (Banoe, Pono, 2011:196). Instrumentasi dalam sajian lagu Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul merupakan sebuah lagu dengan format ensembel campuran.Ensembel campuran tersebut adalah meliputi instrumen musik perkusi dan musik vokal.Instrumen perkusi tersebut adalah meliputi rebana dan irama tepukan tangan yang disebut dengan kecrek.Sedangkan pada vokal terdiri dari dua jenis yaitu solo vokal dan choir vokal dengan tehnik unison. 4.4.1 Development Tema 2 Kalimat awal / tanya Potongan motif 1 Kalimat Akhir / jawab Potongan motif 1 Instrumen dalam Sajian Lagu Mahalul Qiyam Seni Hadrah ISHARI memiliki bentuk formasi yang unik dalam bentuk penyajiannya.Formasi tersebut dibagi menjadi tiga posisi yang masing-masing memegang peran dalam instrumentasi musiknya. Ketiga posisi tersebut antara lain, Hadi atau pimpinan Hadrah, Pemukul Rebana dan Petugas Roddat. Penetapan alat musik yang dipergunakan berdasarkan posisi para pemain Hadrah ISHARI tersebut.Masing-masing posisi memiliki peran dan memiliki instrumennya sendiri-sendiri.Formasi tersebut menjadikan lagu Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul menjadi format musik ensembel campuran. Pembagian formasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Posisi bagian Hadi/pim pinan Hadrah Instrumen Jumlah Vokal Satu orang Rebana Satu buah Peran instrumen Melodi utama (solois) Pengiring (ketukan tempo) Penabuh rebana Rebana Enam buah Petugas Roddat tepukan tangan (kecrek) bermain vokal secara unison Antara sepuluh orang atau lebih Antara sepuluh orang atau lebih Sebagai latar atau pengiring melodi utama Pengiring Melodi 30 cm Penabuh rebana Gambar 2. Diameter Rebana Hadrah ISHARI 30 cm (Dok. Achmad Qoni’Alichafid, 8 April 2016) Hadi/ pimpina n sholawa t Peroddat Penabuh rebana 18 cm Gambar 1. bentuk format penyajian Hadrah ISHARI antara Hadi, Pemukul Rebana dan Petugas Roddat (Dok. Achmad Qoni’Alichafid, Maret 2016) 4.4.1.1 Instrumen Rebana Hadrah ISHARI Instrumen rebana termasuk dalam instrumen musik membranofon.Membranofon adalah instrumen yang bunyi suaranya dihasilkan oleh membran.Alat musik rebana berbentuk lingkaran berdiameter 30cm dengan membran yang terbuat dari kulit kambing dan bingkai dari rebana dari kayu mambo atau pada umumnya terbuat dari kayu jati. Bingkai rebana memiliki ketebalan 4x6cm yang melingkar dan ditengah terdapat ruang kosong resonator berdiameter 18cm.Sehingga dengan ketebalan bingkai kayu tersebut, bunyi yang dihasilkan akan terdengar lebih nyaring dari pada jenis rebana lainnya. notasi seni musik Hadrah ISHARI ditulis D yang berbunyi ‘dik’, sedangkan untuk suara ‘tak’ditulis dengan T. Teknik memukul rebana agar menghasilkan bunyi ‘dik’ berada di bagian tengah rebana. Sedangkan teknik memukul rebana agar menghasilkan suara ‘tak’ berada di bagian tepi rebana.Berikut adalah gambar ilustrasi tempat posisi pukulan pada rebana. Gambar 3. Diameter ruang resonator Rebana Hadrah ISHARI 18 cm (Dok. Achmad Qoni’Alichafid, 8 April 2016) Teknik memukul Rebana Hadrah ISHARI hampir sama dengan teknik rebana pada umumnya. Teknik memukul rebana agar menghasilkan bunyi ‘dik’ yaitu dengan cara memukulkan telapak tangan di bagian agak tengah membran rebana. Sedangkan teknik memukul rebana agar menghasilkan suara ‘tak’ yaitu dengan cara memukulkan telapak tangan berada di bagian agak menepi membran rebana. Berikut ini adalah gambar ilustrasi tempat posisi dan cara pukulan pada rebana. 9 4.4.1.3 Vokal sholawat Hadrah ISHARI Vokal dalam sajian kesenian sholawat Hadrah ISHARI dibagi menjadi dua, yang diantaranya solo vokal dan paduan suara atau choir.Solo vokal adalah bagian seorang Hadi atau pimpinan kegiatan Hadrah yang memiliki peranan paling utama sebagai vokal utama.Paduan suara atau choir menggunakan teknih unisono atau satu suara.Kedua jenis bagian vokal tersebut bernyanyi secara bergantian, jika seoang Hadi bernyayi maka petugas Roddat tidak bernyanyi.Sebaliknya, jika petugas Roddat masuk untuk bernyanyi, maka otomatid Hadi diam. Tengah membran Gambar 1 Pukulan rebana suara ‘dik’ Tepi membran Gambar 2 pukulan rebana suara 'tak' 4.4.1.2 Kecrek Petugas Roddat Kecrek adalah jenis teknik tepukan tangan dengan irama ritmis yang saling bersahut-sahutan antara irama kecrek utama dengan kecrek penyelat.Irama kecrek dibagi menjadi dua jenis tepukan yaitu tepukan Yahum dan tepukan Joss. Meskipun istilah pukulannya sama dengan teknik pukulan Rebana, kecrek memiliki Ritme yang berbeda. Cara memainkannya sangat mudah, yaitu dengan menepuk telapak tangan sambil diangkat ke atas depan wajah. 4.4.2. Fungsi Instrumen dalam Lagu Mahalul Qiyam Hadrah ISHARI 4.4.2.1 Fungsi Instrumen Rebana Hadrah ISHARI Fungsi dari rebana Hadrah ISHARI adalah sebagai latar lagu saat Petugas Roddat mulai menyanyi, sebagai pengiring vokal Petugas Roddat dan sebagai tanda tempo pada tiap pukulannya.Teknik pukulan Rebana Hadrah ISHARI ada dua jenis, yaitu pukulan yaitu pikulan yahum dan pukulan joss.Pukulan yahum ada tiga bagian ritme dan dimainkan saling bersahutsahutan yaitu krotokan, nyelati dan lanangan. Pukulan Joss hanya satu bagian ritme saja dan dimainkan secara bersamaan. Berikut adalah bentuk ritme satu bagian pukulan yahum dan pukulan joss berdasarkan notasinya. Irama pukulan Yahum Krotokan=t .t d . t .t d . t .d t . t .dst. Nyelati = t .t d . t .t d . t .d t . t .dst Lanangan= t d t . t d t . t d t Irama Pukulan Joss :t . t d . t .t d . t .d t . t .dst 4.4.2.2 Fungsi Instrumen Kecrek Hadrah ISHARI Fungsi dari kecrek Hadrah ISHARI adalah sebagai latar lagu dan pemanis lagu saat Hadi sebagai solo vokal mulai menyanyi. Teknik pukulan kecrek Hadrah ISHARI ada dua jenis, yaitu pukulan yahum dan pukulan joss.meskipun nama istilahnya sama dengan istilah pukulan rebana, pukulan yahum hanyalah satu jenis bentuk saja begitupun dengan pukulan joss. Berikut adalah partitur pukulan yahum dan pukulan joss dalam notasinya. Kecrek yahum : . . . . . Gambar 3 Para Petugas Roddat saat melakukan kecrek dengan berdiri menyajikan lagu Mahalul Qiyam (Dok. Achmad Qoni’Alichafid, 13 Februari 2016) Kecrek Joss : . . . . . . . Penjelasan mengenai notasi kecrek adalah, lingkaran dengan garis bawah adalah ritmisnya setegah ketuk.Lingkaran yang tidak ada garis bawahnya berarti satu ketuk.Lingkaran berwarna gelap adalah bagian irama ritmis yang diulang-ulang hingga selesainya Hadi membacakan bagian baris syair lagu Mahalul Qiyam. irama pukulan perkusi, yaitu irama yahum dan irama joss. Fungsi dari vokal adalah sebagai melodi utama, sedangkan pada perkusi adalah sebagai pengiring lagu, latar musik dan pemanis lagu Mahalul Qiyam untuk menghiasi suasana vokal. 4.4.2.3 Vokal sholawat Hadrah ISHARI Vokal dalam sajian kesenian sholawat Hadrah ISHARI dibagi menjadi dua, yang diantaranya solo vokal dan paduan suara atau choir.Solo vokal adalah bagian seorang Hadi atau pimpinan kegiatan Hadrah yang memiliki peranan paling utama sebagai vokal utama.Paduan suara atau choir menggunakan teknih unisono atau satu suara.Kedua jenis bagian vokal tersebut bernyanyi secara bergantian, jika seoang Hadi bernyayi maka petugas Roddat tidak bernyanyi.Sebaliknya, jika petugas Roddat masuk untuk bernyanyi, maka otomatid Hadi diam. Saran Kesenian Hadrah ISHARI merupakan kesenian musik yang bernafaskan Islami dengan lagunya yang merupakan syair-syair sholawat. Syair sholawat adalah bentuk syair berupa pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW. Penting sekali untuk mempertahankan bentuk keontetikan bentuk lagu dan instrumentasi Hadrah ISHARI. Karena kesenian Hadrah ISHARI bukan seni yang mengutamakan bentuk estetikanya saja, karena yang paling diutamakan adalah sebuah bentuk makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Bahkan Mahalul Qiyam dengan bentuk ciri khasnya yang menyajikannya dengan berdiri harus tetap dipertahankan karena dari penyajian berdiri tersebut, menyimpan sebuah sejarah tersendiri. Perlu sekali untuk dilakukan penelitian lebih lanjut baik itu tentang sejarahnya, asalnya, bentuk musik pada lagu Hadrah ISHARI lainnya, filosofi yang terkandung dan lain sebagainya. Hal tersebut disarankan dengan harapan bisa menambah kajian tentang kesenian Hadrah ISHARI lebih lanjut. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa lirik bacaan dan Alur lirik lagu Mahalul Qiyam dibagi dua jenis yaitu syair bacaa mbawak dan solawatan.Pimpinan Hadrah atau Hadi berperan sebagai pengonteng atau yang menentukan syair solawatan yang akan dibaca, sedangkan syair mbawak dibaca secara kontinuitas. Analisis bentuk musik Mahalul Qiyam, terdapat lima bagian dengan masing-masing bait memiliki bentuk irama yang berbeda. Bagian tersebut adalah Introduksi dengan satu bait, Eksposisi dengan tiga bait, Development dengan dua bait, Rekapitulasi denga satu bait dan Coda satu bait tambahan. Masing-masing bagian terdapat beberapa bait dangan motifnya yang menyimpang dari peraturan. Beberapa bentuk motif lagu yang menyimpang ada dua jenis yaitu, motif yang berbentuk simetris pada ruang biramanya dan motif yang tidak simetris pada ruang biramanya. Bentuk motif dalam bait yang tidak menyimpang berbentuk simetris dengan satu motif berada dalam dua birama yang sama. Penempatan instrumentasi musik dalam melaksanakan Hadrah ISHARI adalah Vokal, Rebana dan kecrek (tepukan tangan). Vokal dilakukan oleh pimpinan Hadi dan para petugas Roddat yang bertugas sebagai melodi utamadalam sajian lagu Mahalul Qiyam sesuai dengan pergantian alur lirik antara syair mbawak dan solawatan. Lirik syair mbawak dinyanyikan oleh Hadi atau pimpinan Hadrah dengan solo vokalnya. Lirik syair solawatan dinyanyikan oleh petugas Roddat Vokal dengan choir secara unisono.Instrumen dalam sajian Mahalul Qiyam ada dua jenis yaitu Vokal dan perkusi.instrumen perkusi ada dua jenis yaitu rebana dan kecrek atau sejenis tepukan tangan yang berirama. Instrumen Alat musik rebana berbentuk lingkaran berdiameter 30cm dengan membran yang terbuat dari kulit kambing dan bingkai dari rebana dari kayu mambo atau pada umumnya terbuat dari kayu jati. Bingkai rebana memiliki ketebalan 4x6cm yang melingkar dan ditengah terdapat ruang kosong resonator berdiameter 18cm. Kecrek adalah instrumen musik yang menggunakan tepukan tangan secara berirama oleh petugas Roddat, bagian tangan yang digunakan saat kecrek adalah bagian telapak tangan. Ada dua tipe jenis DAFTAR PUSTAKA Banoe, Pono. 2011. Kamus Musik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Febriana, Erni. 2005. “Eksistensi Kesenian Hadrah ISHARI Sunan Gunung Jati Ranting Dusun Belahan Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo”. Skripsi tidak diterbitkan.Surabaya : Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNESA. Ira Pupita, Catur. 2005. “Kesenian Hadrah Dalam Adat Manten Jadur Di Desa Lumpur Gresik”. Skripsi tidak diterbitkan.Surabaya : Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNESA. Iskandar, Orly. 2013. “Bentuk Lagu Bishari pada Musik Hadrah ISHARI Ranting Gempol Desa Jogodalu Kabupaten Gresik”. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNESA. Kutha Ratna, Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Martius, 2001.Kamus Kata Gramedia Pustaka Utama. 11 Serapan. Jakarta: Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nuruddin, M. 2015. Al ‘Iqdu Durori Fi Tarjamati Sholawati ‘Ala Nabi Lil ISHARI(Untaian Mutiara dalam Terjemah Sholawat Nabi Bagi ISHARI). Surabaya: Pimpinan Wilayah Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) Propinsi Jawa Timur. Setiawan, Hafid. 2006. Hadrah Al-Banjari Babussalam di Dusun Kalibening, Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang (Kajian Bentuk dan Fungsi).Skripsi tidak diterbitkan.Surabaya : Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNESA. Soedarsono, R.M. 2002.Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globaisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univerity Press. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Poerwadarminta, 2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia: Cetakan Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Prier, Karl-Edmund sj. 2011. Ilmu Bentuk Analisis Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Sukohardi, Al. 1978. Teori Musik Umum. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB. PUSTAKA MAYA http://pwisharijatim.com/sample-page http://www.jurnalmuslim.com/2012/04/shalawat-nabipengertian-shalawat-nabi.html