Paper Title (use style: paper title)

advertisement
MAHALUL QIYAM HADRAH ISHARI DESA NGUMPUL, KECAMATAN JOGOROTO,
KABUPATEN JOMBANG (KAJIAN BENTUK MUSIK DAN INSTRUMENTASI)
Achmad Qoni’Alichafid
Mahasiswa Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bhasa dan Seni,
Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
Abstrak
ISHARI merupakan organisasi sosial keagamaan yang menjalankan Thoriqoh atau amalan Mahabbah kepada
Nabi Muhammad SAW dengan cara bersholawat. Sholawat yang dilakukan disebut dengan sholawat Hadrah
ISHARI.Mahalul Qiyam adalah salah satu lagu bacaan sholawat Hadrah ISHARI dengan penyajiannya yang paling
berbeda. Bentuk penyajian yang paling menonjol adalah dengan cara berdiri. Dari segi musikalitas, bacaan sholawat
Mahalul Qiyam memiliki beberapa bentuk motif lagu yang berbeda pada setiap syairnya. Penelitian dilakukan pada
Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul Jogoroto, Kabupaten Jombang karena grub tersebut masih eksis, sering
mengikuti undangan keluar kota dan pernah mengikuti festival Hadrah ISHARI Se-Kabupaten Jombang. Rumusan
masalah dalam penelitian ini mengkaji tentang bagaimana bentuk musik Mahalul Qiyam dan bagaimana Instrumentasi
musik Mahalul Qiyam.
Kajian teori menggunakan teori musik dasar, Ilmu bentuk Analisis Musik dan teori instrumentasi dari Pono
Banoe.Dalam mengkaji bentuk lagu Mahalul Qiyam digunakan ketiga teori tersebut agar dapat menemukan data
mengenai analisis bentuk musik lsholawat Mahalul Qiyam.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pengamatan atau observari
lapangan dilakukan saat Hadrah ISHARI membawakan lagu Sholawat Mahalul Qiyam. Selain melalui proses
pengamatan atau observasi lapangan, juga dilakukan proses wawancara yang di bagi menjadi dua jenis wawancara yaitu
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Pendokumentasian data dilakukan juga bersamaan dengan
proses observasi. Setelah data temuan tersebut terkumpul, selanjutnya dilakukan triangulasi data agar data untuk
memperoleh data yang sahih.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian bentuk musik Mahalul Qiyam adalah, Mahalul Qiyam merupakan
sebuah lagu yang komposisinya hampir mirip dengan musik sonata klasik dengan tangga nada C Mayor dan sukat 4/4.
Lagu Mahalul Qiyam terdiri dari bagian Introduksi, Ekposisi, Developmen, Rekapitulasi dan Coda. Sajian Mahalul
Qiyam berupa musik ensembel campuran yang terdiri dari vokal dan Instrumen Perkusi. Bentuk formasi penyajiannya
adalah Hadi atau pimpinan Hadrah, Penabuh Rebana dan Roddat.Vokal dipegang oleh Hadi dan Petugas Roddat,
sedangkan pada perkusi dipegang oleh penabuh Rebana dan kecrek pada petugas Roddat.vokal berperan sebagai melodi
utama, sedangkan perkusi sebagai pengirng, latar musik dan pemanis lagu. Irama pukulan perkusi dibagi menjadi dua
yaitu tuirama yahum dan irama joss.
Kata Kunci: Mahalul Qiyam, Hadrah, ISHARI, bentuk musik, instrumentasi
Abstract
ISHARI a socio-religious organization that runs Thoriqoh or practice Mahabbah to Prophet Muhammad by
way sholawat.Sholawat which is referred to sholawat Hadrah ISHARI. Mahalul Qiyam is one of the songs readings
sholawat Hadrah ISHARI with the presentation of the most different. The most prominent form of presentation is to
stand. In terms of musicality, reading sholawat Mahalul Qiyam have some form of motif different song on each verse.
The study was conducted at the Grub Hadrah ISHARI Twig Catch Jogoroto, Jombang because the grub still exist, often
following an invitation out of town and never attended the festival Hadrah ISHARI Se-Jombang. The problems of this
study examines how Mahalul Qiyam form of music and how music Instrumentation Mahalul Qiyam.
Studies using the theory basic music theory, science and theory form Music Analysis instrumentation of Pono
Banoe. In reviewing the form of songs Mahalul Qiyam used these theories to find data on the analysis of musical forms
lsholawat Mahalul Qiyam. This study uses qualitative research methods with data collection techniques such as
observation, interviews and documentation. Reassurance process or field observations made when Hadrah ISHARI
rendition sholawat Mahalul Qiyam. In addition through the process of observation or observation, also made the
interview process is divided into two types of interviews are structured interviews and unstructured interview.
1
Documenting data was also in conjunction with the observation process. After the data is collected on these findings,
further triangulation of data so that the data to obtain data that is valid.
Results obtained in the study of music form Mahalul Qiyam is, Mahalul Qiyam is a song whose composition is
almost similar to the music of classical sonata with C Major scales and measures of 4/4. Qiyam Mahalul song consists
of the introduction, exposition, developmen, Recapitulation and Coda. Serving Mahalul Qiyam include music ensemble
consisting of a mixture of vocal and Percussion Instruments. Hadi formations or presentation is Hadrah leader, musician
and Roddat tambourine. Vocal held by Hadi and Officers Roddat, while the percussion tambourine held by drummers
and manacle on Roddat officer. vocal role as the main melody, while the percussion as pengirng, background music and
songs sweetener. Punch percussion rhythm is divided into two, namely yahum rhythm and rhythm joss.
Keywords:Mahalul Qiyam, Hadrah ISHARI forms music, instrumentation
PENDAHULUAN
ISHARI adalah nama singkatan dari Ikatan Seni
Hadrah Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Rajab
1378 Hijriyah / 23 Januari 1959 Masehi oleh KH
Muhammad bin Abdurrokhim di Pasuruan dengan kantor
Pengurus Pusat ISHARI terletak di Surabaya. Penyebab
ISHARI dibentuk karena bermunculan kelompokkelompok Hadrah dengan nama yang berbeda-beda,
seperti Jam’iyyah Hadroh Al Mu’awanah, Jam’Iyyah
Hadroh Al Musthofa dan lain-lain. Hadrah ISHARI adalah
kesenian musik Islami tertua di Jawa Timur dan tersebar
hingga seluruh pelosok Desa di Jawa Timur.Desa
Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang
merupakan salah satu bagian Ranting ISHARI dari
anggota cabang Kabupaten Jombang. Mahalul Qiyam
adalah lagu bacaan sholawat yang sering dibawakan oleh
Group ISHARI Ranting Ngumpul dalam setiap kegiatan
Hadrah ISHARI.Mahalul Qiyam yang disajikan memiliki
keunikan pada alur irama sholawat yang awalnya irama
tersebut lambat namun pada akhir lagu tempo dan
iramanya dipercepat. Selain keunikan dari bentuk lagu
sholawat Mahalul Qiyam yang dibawakan group Hadrah
ISHARI Ranting Ngumpul. Ternyata Group Hadrah
Ranting Ngumpul juga sering mengikuti festival Hadrah
ISHARI se Kabupaten Jombang.Setiap mengikuti festival
Hadrah ISHARI se-Kabupaten Jombang, Group Ranting
Ngumpul juga selalu mendapatkan juara pertama. Namun
pada akhir tahun 2015, Group ISHARI Ranting Ngumpul
hanya bisa memperoleh peringkat kedua
Tata penyajian dan urutan penyajian lagu Mahalul
Qiyam Hadrah ISHARI meliputi satu orang yang bertugas
menjadi Hadi, enam orang yang bertugas Pemukul
Rebana dan 10 orang atau lebih yang sebagai Petugas
Roddat.Seorang Hadi atau pemimpin dalam pembacaan
syair sholawat Hadrah ISHARI memiliki peranan penting.
Peran dari seorang Hadi adalah pemberi tanda ketika akan
dimulainya bacaan sholawat dan yang menentukan
perubahan bentuk irama musik. Posisi Hadi duduk bagian
paling depanmajlis dan menghadap para petugas roddat
dengan memegang satu rebana sebagai pengatur tempo
atau dalam istilahnya disebut kontengan. Enam orang
pemukul rebana berada di posisi paling depanmajlis
dengan tiga orang masing-masing duduk disamping Hadi.
Pola bentuk alur penyajiannya adalah ketika seorang Hadi
sedang memulai membacakan satu baris lirik sholawat,
pemukul rebana diam hingga Hadi selesai melantunkan
satu bagian syair awal yang merupakan kalimat
pertanyaan.kemudian pemukul rebana akan berbunyi pada
syair kalimat pertama bagian jawaban dengan diikuti oleh
Roddat yang melantunkan satu bagian syair jawaban
secara serempak. Ketika pada syair kedua bagian
pertanyaan, Hadi mulai melantunkan sholawat sedangkan
pemukul rebana diam. Pada saat pemukul rebana diam,
Roddat menggantikan peran rebana dengan melakukan
iramakecrek atau melakukan tepukan tangan secara
berirama.Setelah Hadi selesai membaca syair kedua yang
merupakan bagian lirik pertanyaan, maka petugas Roddat
pada bagian ini melakukan gerakan tari sambil membaca
syair sholawat bagian jawaban secara serempak.Pola
sajian pada syair kedua bagian pertanyaan dan jawaban
ini dilakukan secara berulang-ulang hingga bacaan
sholawat selesai, alur tersebut berlaku untuk semua
bacaan sholawat Hadrah ISHARI salah satunya dalam
menyajikan lagu Mahalul Qiyam.
Keunikan dari lagu sholawat Mahalul Qiyam yaitu,
merupakan satu-satunya bacaan sholawat Hadrah ISHARI
yang dilakukan dengan berdiri.Menurut Salamun selaku
Hadi atau guru HadrahDesa Ngumpul menjelaskan bahwa
Mahalul Qiyam adalah puncak dari sholawat.Karena
bertepatan pada peristiwa Nabi Muhammad SAW saat
melakukan Hijrah dari Kota Mekkah ke Kota Madinah
yang menghindari kejaran kaum Quraisy. Ketika Nabi
sampai di Kota Madinah, seluruh umat muslim
menyambut kedatangan Nabi dengan bersuka-cita
melantunkan sholawat dengan berdiri dan diiringi pukulan
alat musik rebana. Dari asal-mula tersebut, saat Hadrah
ISHARI akan melagukan Mahalul Qiyam semua para
pemain diwajibkan berdiri untuk menghormati kehadiran
Nabi Muhammad SAW. Berdiri merupakan syarat dan
cara dalam menghayati isi lirik lagu Mahalul Qiyam agar
bisa merasuk kedalam kalbu pembacanya. Selain itu lagu
Mahalul Qiyam sangat wajib dalam kegiatan sholawat
Hadrah ISHARI maupun kegiatan sholawat lainnya.
Lagu Mahalul Qiyam juga sangat menarik dari segi
musikalitasnya.Lirik Syair sholawat Mahalul Qiyam yang
sangat panjang tersebut memiliki beberapa bentuk variasi
motif melodi lagu yang berbeda pada setiap syairnya. Jika
dibandingkan dengan bacaan sholawat lainnya yang dari
awal sampai akhir irama dan tempo sholawatnya sama
saja, maka berbeda dengan sholawat Mahalul Qiyam yang
memiliki irama dan tempo yang berbeda yang dimulai
dari bagian awal lagu (Introduksi) sampai akhir lagu
(Coda). Dalam satu baris Syair sholawat bisa memiliki
empat atau lebih bentuk motif.
Kemudian ketika
berpindah ke syair sholawat yang lain bentuk iramanya
akan berbeda dengan yang sebelumnya, bahkan terdapat
juga dalam satu kalimat syair mengalami pengulangan
motif atau dalam istilah musik disebut repeat/repetisi.
Selain pengulangan motif juga terjadi perubahan tempo
meskipun dari awal sampai akhir dengan tempo lambat,
akan tetapi akan terasa jika tempo tersebut sedikit
bertambah cepat atau sedikit bertambah pelan. Pada
roddat ketika dalam melakukan kecrek atau irama tepukan
tangan akan terasa rancak pada Sholawat Mahalul Qiyam.
Dengan keunikan bacaan Mahalul Qiyam tersebut,
keotentikan penyajian lagu Mahalul Qiyam perlu
dipertahankan karena kesenian Hadrah ISHARI adalah
kesenian yang sudah dipakemkan.Selain itu, minim sekali
generasi muda Desa Ngumpul yang berminat mengikuti
kesenian Hadrah ISHARI. Sehingga menarik sekali
dilakukan penelitian lagu Mahalu Qiyam dengan pokok
permasalahan mengenai bagaimanakah bentuk musik
dan instrumentasi Mahalul Qiyam Hadrah ISHARI Desa
Ngumpul Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang?.
Penelitian ini dilakukan karena memiliki tujuan
umum dan beberapa tujuan khusus. Tujuan umum
penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis
bentuk lagu Mahalul Qiyam dengan bentuk instrumentasi
yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul
dalam menyajikan lagu Mahalul Qiyam. Sedangkan
tujuan khusus adalah, 1) menganalilsis beberapa bentuk
melodi Mahalul Qiyam, 2) mengelompokkan beberapa
bagian lagu dimulai dari bagian Introduksi sampai bagian
akhir atau Coda, 3) mendeskripsikan beberapa bentuk
isntrumen yang digunakandan fungsi atau perannya dalam
menyajikan lagu Mahalul Qiyam.
data-data tentang kajian bentuk lagu dan instrumentasi
shalawat Mahalul Qiyam yang dibawakan oleh group
Hadrah ISHARI Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto,
Kabupaten Jombang.
Sumberdata diperoleh dari wawancara bersama
ketiga narasumber utamayang diantaranya adalah, Zainul
Arifin selaku ketua ISHARI ranting Desa Ngumpul,
Salamun selaku anggota dan Majlis Hadi ISHARI ranting
Ngumpul dan Abdul Mukhid. Selain itu suber data juga
diperoleh dari dokumentasi foto dan video yang diambil
dari observasi lapangan. Selain itu sumber data diperoleh
dari data tertulis berupa buku pustaka yang berjudul
Al’Iqdu Durori Fi Tarjamati Sholawati ‘Ala Nabi Lil
ISHARI karangan M. Nuruddin. Pengupulan data juga
didapatkan dari studi pustaka, observasi, wawancara dan
dokumentasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bentuk musik adalah suatu gagasan atau ide yang
nampak dalam pengolahan atau susunan semua unsur
musik dalam sebuah komposisi (melodi, irama, harmoni,
dan dinamika) (Prier, Edmund 1996:6).Bentuk musik
Mahalul Qiyam merupakan sebuah kompisisi musik
dengan bentuk format lagu. Isi dari lirik lagu sholawat
Mahalul Qiyam berisi sebuah pujian terhadap Rasulullah
SAW. Isi syair yang terdapat pada lagu Mahalul Qiyam
menjadikan lagu tersebut masuk dalam jenis lagu
hymne.Lagu Hymne adalah nyanyian pujaan kepada
Tuhan, rasul dan berkembang menjadi lagu pujaan secara
umum seperti lagu nasionalisme dan kepahlawanan
(Banoe, Pono 2011:188). Lagu Mahalul Qiyam Hadrah
ISHARI Ranting Ngumpul tidak menggunakan pakem
tangga nada atau membaca partitur seperti teori musik
Barat melainkan dalam setiap irama dan melodinya
dipelajari dengan cara menghafalnya. Namun dalam
memenuhi data penelitian bentuk lagu Mahalul Qiyam,
dilakukan penulisan melodi melalui partitur yaitu dengan
cara peneliti mendengarkan video rekaman hasil
dokumentasi dan mencari beberapa nadanya kemudian
menuliskannya melalui aplikasi musik komputer Sibelius
7. Hasil dari penulisantersebut adalah, Tangga nada
Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI
Ranting Ngumpul menggunakan tangga nada natural C
Mayor.Lagu Mahalul Qiyam menggunakan tempo Largo
atau lambat, terdapat juga bagian lirik lagu dengan tempo
Rubato.
Lagu Mahalul Qiyam yang disajikan oleh Grub
Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul memiliki lima bagian
lagu. Bagian tersebut diantaranya adalah 1.)Introduksi
yang terdiri dari satu bagian bait pertama, 2.) Eksposisi
yang terdiri dari tiga bagian yaitu bait kedua, ketiga dan
keempat, 3.) Developmen yang terdiri dari dua bagian
yaitu bait kelima dan keenam , 4.) Rekapitulasi yang
terdiri dari satu bagian saja yaitu bait ketujuh dan 5.)
Coda yang merupakan bagian bait tambahan sebagai
penutup lagu.Pembagian tersebut ditentukan oleh Irama,
tempo dan melodi yang berbeda.Komposisi musik lagu
Mahalul Qiyam sangat sederhana, merupakan bentuk
sebuah lagu yang didominasi oleh vokal sebagai melodi
utama dengan diiringi oleh instrumen alat perkusi rebana
METODE
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
(1975:5) dalam buku Moleong mendefinisikan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak
boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam
variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya
sebagai bagian dari suatu keutuhan. Penelitian tentang
bentuk musik Mahalul Qiyam tidak hanya mengenal
tentang alur dan irama musik secara luarnya saja, tapi
juga dipelajari mengenai pengolahan melodi tersebut dan
mencoba mengkategorikan beberapa bagian lagu dan
irama motif lagu tersebut secara terperinci.
Lokasi penelitian Hadrah ISHARI berada di
rumah Pak Salamun selaku Hadi Hadrah ISHARI Desa
Ngumpul, Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Pengamatan lapangan juga dilakukan di Kota Mojokerto
ketika Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul ini
menghadiri undangan dalam acara haul para kyai.
Pengamatan di luar kota tersebut adalah usaha untuk
mencoba mengenal lebih jauh bagaimana kesenian
Hadrah ISHARI tersebut disajikan dalam sebuah acara
yang besar. peneliti berusaha untuk mendeskripsikan
3
dan teknik irama tepukan tangan yang disebut
kecrek.Bentuk penyajian Mahalul Qiyam terdiri dari
formasi tiga bagian, yaitu bagian Hadi, bagian pemukul
rebana dan bagian petugas Roddat.
Hadi adalah istilah kata lain dari pimpinan
Hadrah dalam kesenian musik Hadrah ISHARI yang
berposisi sebagai vokal utama yang. Bagian pemukul
rebana berjumlah enam orang yang bertugas sebagai
pengiring vokal sholawat.Petugas Roddat berjumlah lebih
dari sepuluh orang atau tergantung dari partisipan yang
hadir.Peran Petugas Roddat adalah sebagai vokal dalam
bentuk choir unison dan sebagai pengiring dengan teknik
kecrek atau irama tepukan tangan.Syair sholawat yang
dijadikan Lirik lagu Mahalul Qiyam Grub Hadrah
ISHARI Ranting Ngumpul berasal dari kitab albarjanzi.Syair Mahalul Qiyam dalam kitab tersebut
dibagi menjadi dua jenis yaitu syair mbawak dan syair
solawatan.Syair mbawak adalah syair yang dibaca secara
kontinuitas
atau
berkelanjutan.Sedangkan
syair
solawatan tidak dibaca secara berkelanjutan, namun
dipilih sesuai dengan arahan Hadi atau pimpinan Hadrah
ISHARI.Untuk memilih baris syair solawatan tidak harus
sesuai dengan urutan dalam kitab al-barjanzi.Alur lirik
lagu Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah
ISHARI Ranting Ngumpul banyak melakukan repetisi
dalam satu baitnya.Repetisi alur lagu tersebut dilakukan
paling banyak tiga kali. Pada Potongan Satu bait Mahalul
Qiyam terdapat dua sampai empat syair mbawak dan
terdapat juga dua baris syair solawatan. Berikut adalah
beberapa lirik syair mbawak
dan lirik solawatan
berdasarkan pembagiannya pada tiap bait.
Bait Ketiga
:
Bait Keempat
:
Bait Kelima
:
Bait Keenam
:
Bait Ketujuh
:
Lirik syair mbawak.:
Bait kesatu
Bait Kedua
:
:
Bait Penutup (tambahan syair)
:
Lirik syair dari baris pertama dan baris kedua
bait kesatu adalah pembuka sholawat Mahalul Qiyam.
Lirik syair tersebut juga terdapat pada bagian syair
solawatan dengan kalimat yang sama. Dari semua
keseluruhan syair semuanya berjumlah 30 baris tanpa
bagian bait penutup. Bagian penutup adalah bagian syair
tambahan saja sebagai kebutuhan dari bentuk musiknya
saja. Sebagian lirik syair mbawak dibaca oleh Hadi atau
pimpinan Hadrah, namun juga ada sebgian kalimat yang
dibaca oleh petugas Roddat.
Bait Ketujuh
:
Dalam satu bait bsgian lagu terjadi repetisi atau
pengulangan secara harafiah pada lirik lagu solawatan.
Alur lirik Mahalul Qiyam yang dibawakan Grub Hadrah
ISHARI Ranting Ngumpul dimulai ketika Hadi
menyanyikan lirik solawatan. Lirik solawatan dua baris
yang dibaca oleh Hadi sebagai pimpinan Hadrah dengan
diiringi pukulan rebana Hadi sebagai tanda tempo sampai
selesai dua baris lirik. Kemudian petugas Roddat
mengulang lirik solawatan tersebut dengan irama lagu
yang sama. Setelah pengulangan lirik tersebut, Hadi
melanjutkan lirik lagu bagian syair mbawak dua baris
dengan irama dan melodi lagu yang sama. Kemudian
petugas Roddat melanjutkan dengan mengulang lirik
syair solawatan dengan irama dan meoldi yang sama.
Setelah pengulangan lirik solawatan oleh petugas
Roddat, dilanjutkan oleh Hadi dengan membaca lanjutan
lirik bagian syair mbawak sebanyak dua baris. Setelah itu
petugas Roddat akan melanjutkan lirik dengan
mengulang lagi lirik syair solawatan dengan irama dan
meoldi yang sama dan setelah itu akan berlanjut ke bait
lain dengan irama dan melodi yang berbeda. Alur
tersebut berlangsung dalam satu bait dan berlaku untuk
semua bagian lagu sholawat Mahalul Qiyam yang
dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul.
Berikut ini adalah salah satu contoh bentuk alur lirik lagu
Mahalul Qiyam beserta terjemahannya yang disajikan
Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul pada bagian
Introduksi yang di awali oleh Hadi :
Lirik syair solawatan :
Bait pertama :
Bait kedua :
Bait ketiga :
Bait keempat :
Contoh alur lirik lagu pada bagian Introduksi:
Hadi
=
Bait kelima
“Yaa nabi salam ‘alaika, yaa rosuul salam
‘alaika”
( Wahai Nabi Allah salam sejahtera atas dirimu, Wahai
utusan Allah salam sejahtera atas dirimu)
:
“Yaa habiib salam ‘alaika, shoawaatullah
‘alaika”
( Wahai kekasih Allah salam sejahtera atas
dirimu, Rahmat Allah mudah-mudahan atas dirimu )
Bait Keenam
Roddat*
:
5
=
“Yaa nabi salam ‘alaika, yaa rosuul salam
‘alaika
( Wahai Nabi Allah salam sejahtera atas dirimu,
Wahai utusan Allah salam sejahtera atas dirimu)
Yaa
habiib
salam
‘alaika,
shoawaatullah
‘alaika”
( Wahai kekasih Allah salam sejahtera atas
dirimu, Rahmat Allah mudah-mudahan atas dirimu )
Hadi
=
Asyrokol badru ‘alainaa, fakhtafats
minhul buduuru
( telah terbit yang laksana rembulan kepada kita,
Maka reduplah rembulan karena kalah dari sinarnya )
Mitsla khusnik maaro aina, ghottu yaa wajha
suruuri(kembali ke*)
( Tak pernah kami lihat semisal keindahanmu,
sama sekali tak pernah wahai pemilik wajah berseri )
Hadi
=
Anta syamsun anta badrun, anta nuurun faugho
nuurin
( Engkau (laksana) Matahari, Engkau (laksana)
rembulan, Engkau cahaya diatas cahaya yang lainnya )
Anta iksiirun wa nghooli, anta mishbaa khus
shuduuri (kembali ke*)
( Engkau (laksana) emas merah dan emas
kuning, Engkaulah lentera jiwa manusia )
Bentuk musik Mahalul Qiyam mirip sekali
dengan bentuk lagu sonata dengan konstruksi tiga bagian,
yaitu eksposisi, development (pengembangan) dan
rekapitulasi, dengan ditambahkan introduksi sebagai
pembuka dan coda sebagai penutup lagu. Bentuk lagu
Mahalul Qiyam dimulai dari bagian Introduksi sebagai
pembuka lagu dengan tempo lagu Largo atau tempo
lambat. Kemudian disambung pada bagian Eksposisis
dengan tiga bentuk tema bagian. Bagian tema 1
merupakan pengembangan motif dari eksposisi dengan
alur lagu yang berbeda dari bentuk alur lainnya. tempo
lagu bagian Eksposisi tema 1 masih sama dengan bagaian
Introduksi. Kemudian pada bagian Eksposisi tema 2 alur
lagunya kembali sama dengan alur bagian Introduksi.
Eksposisi tema 2 menggunakan iringan rebana yang
berbeda dari bagian Introduksi dan Eksposisi tema 1,
tempo lagunya semakin melambat. Setelah bagian
Eksposisi tema 2, berlanjut ke tema 3 yang tempo dan
alur lagunya sama dengan bagian Introduksi namun
dengan lirik dan melodi vokal yang berbeda.
Bagian
Development
adalah
bagian
pengembangan lagu Mahalul Qiyam dengan dua bentuk
tema pengembangan. Pada bagian ini, melodi lagu akan
terasa seolah-olah berganti ke tangga nada yang lain.
Tema pertama bagian Developmen masih tetap berada
dalam tangga nada C Mayor, namun pada bagian tema
kedua melodi terasa masuk ke tangga nada D. Irama
pukulan rebana sebagai pengiring lagu masih tetap
menggunakan pukulan yahum.
Bagian Rekapitulasi adalah bagian akhir lagu
dengan tangga nada lagu kembali ke awal dan tanda
tempo semakin cepat. Pukulan rebana sebagai pengiring
lagu menggunakan jenis pukulan tambahan yang disebut
pukulan tiriman. Bagian Rekapitulasi menunjukan
sebuah klimaks cerita dari isi lagu Mahalul Qiyam
disusul dengan bagian Coda. Bagian Coda adalah bagian
dengan melodi yang sama dengan Rekapitulasi, namun
lirik syairnya merupakan lirik tambahan. Pada bagian
Coda, tempo irama sedikit dipercepat dari tempo
sebelumnya pada Rekapitulasi.
4.1 Tinjauan Bentuk Lagu Mahalul Qiyam Hadrah
ISHARI Ranting Ngumpul.
Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau
sejumlah nada yang tersusun sedemikian rupa kemudian
dibunyikan secara berurutan.Untuk bisa menjadi sebuah
melodi, lagu tersebut harus memiliki motif terlebih
dahulu, kemudian motif diulang atau diolah menjadi
sebuah kalimat dan terus dilakukan pengulangan dan
pemgolahan motif.Pembentukan sebuah kalimat harus
disesuaikan dengan kalimat awal atau kalimat asli.
Motif menurut Prier, Edmund ( 2011: 3)
menjelaskan, motif lagu adalah sejumlah nada yang
dipersatukan dengan suatu gagasan/ide, motif merupakan
unsur lagu yang diulang-ulang dan diolah-olah. Secara
normal, sebuah motif lagu memenuhi dua ruang
birama.Sebuah anak kalimat umumnya terdiri dari dua
motif a dengan masing-masing motif terdiri dari dua
birama yang sesuai dengan hukum simetri. Hukum
Simetri berarti susunan dalam bagian perbagian sama dan
seimbang, misalnya satu kalimat dengan delapan ruang
birama dibagi dalam ruang bagian. Motif menurut Prier,
Edmund ( 2011: 3) menjelaskan, motif lagu adalah
sejumlah nada yang dipersatukan dengan suatu
gagasan/ide, motif merupakan unsur lagu yang diulangulang dan diolah-olah. Secara normal, sebuah motif lagu
memenuhi dua ruang birama.Sebuah anak kalimat
umumnya terdiri dari dua motif a dengan masing-masing
motif terdiri dari dua birama yang sesuai dengan hukum
simetri. Hukum Simetri berarti susunan dalam bagian
perbagian sama dan seimbang, misalnya satu kalimat
dengan delapan ruang birama dibagi dalam ruang bagian
yang sama panjangnya. (Prier, Edmund 2011: 3) Empat
birama pertama disebut pertanyaan atau kalimat depan,
sedangkan empat birama berikutnya disebut jawaban atau
kalimat belakang. Kalimat pertanyaan atau kalimat
jawaban dengan empat ruang biramanya tersebut dibagi
menjadi dua bagian lagi yang sama panjangnya sehingga
menjadi dua birama. Dua birama pertama disebut
potongan/motif pertama, sedangkan dua birama
berikutnya disebut potongan/motif kedua.
Kalimat akhir/jawab
Melodi Eksposisi Tema 1
Koma
PotonganPotongan
Potongan Potongan
Motif 1Motif
Motif1
Motif 2
Pertanyaan
jawaban
/kalimat depan/kalimatbelakang
Motif
Bentuk dan jenis motif mahalul qiyam dibagi
menjadi dua jenis yaitu, bentuk motif simetri dan bentuk
motif yang menyimpang. Bentuk motif yang
menyimpang adalah bentuk
yang anak kalimat atau
frase yang terlalu pendek atau terlalu panjang.Bentuk
motif lagu Mahalul Qiyam yang terlalu pendek adalah
melodinya yang tidak memenuhi dua ruang birama
penuh.Karena masing-masing potongan motif berjumlah
satu setengah birama bukan dua birama yang sesuai
dengan hukum simetri. Sedangkan pada frase yang terlalu
panjang adalah motif dalam satu bait tersebut berada
lebih dari dua birama. Sehingga dalam satu kalimat
pertanyaan maupun jawaban berjumlah tiga birama.
Meskipun berada dalam tiga birama, dalam satu motif
tidak berada dalam motif penuh seperti contoh pada motif
bait ke tiga. Namun jika kalimat petanyaan dan kalimat
jawaban bait ketiga tersebut di jumlahkan akan menjadi
birama yang genap. Maka jika dalam satu kalimat, lagu
tersebut terlihat simetris, namun saat melihat motif
permotif akan nampak jika lagu tersebut tidaklah
berbentuk simetris.
Melodi dalam lagu Mahalul Qiyam merupakan
melodi vokal dengan memiliki sifat repetisi yang banyak.
Repetisi tersebut dilakukan dengan menyesuaikan syair
yang terkandung dalam sholawat Mahalul Qiyam. Melodi
Mahalul Qiyam dibagi dalam beberapa bagian
diantaranya, bagian Introduksi, Eksposisi, Developmen
(peralihan), Rekapitulasi dan Coda. Bagian Introduksi
terdapat satu bentuk tema melodi, bagian Eksposisi
terdapat tiga bentuk tema melodi, bagian Development
terdapat tiga bentuk tema melodi dan Rekapitulasi satu
bentuk melodi ditambah dengan Coda yamg memiliki
bentuk melodi yang sama dengan Rekapitulasi.
Bagian Kalimat akhir / jawab
Motif
Motif
Melodi Eksposisi Tema 2
Kalimat awal / tanya
Potongan Motif tanya
Potongan Motif jaw
Kalimat Akhir / jawab
Potongan Motif tanya
Melodi Introduksi
motif
Motif
Motif
Potongan Motif jawab
motif
7
Potongan Motif jawab
Eksposisi Tema 3
Rekapitulasi dan Coda
Kalimat awal / tanya
Motif
Kalimat awal / tanya
Motif
Potongan motif 1
Potongan motif 1
motif
1b 3a3a
Kalimat akhir / jawab
Kalimat akhir jawab
Potongan motif 1
Potongan motif 1
Kalimat akhir / jawab
Potongan motif 1
Development Tema 1
Kalimat awal / tanya
Potongan motif 1
Kalimat akhir / jawab
Potongan motif 1
4.4
Instrumentasi Lagu Mahalul Qiyam Hadrah
ISHARI Ranting Ngumpul
Instrumentasi adalah penetapan ragam alat
music yang dipergunakan dalam suatu formasi
orkes. Penulisan music bagi ragam alat tertentu
sesuai dengan pillihan komponis atau seorang
pengubah lagu (Banoe, Pono,
2011:196).
Instrumentasi dalam sajian lagu Mahalul Qiyam
yang dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting
Ngumpul merupakan sebuah lagu dengan format
ensembel campuran.Ensembel campuran tersebut
adalah meliputi instrumen musik perkusi dan
musik vokal.Instrumen perkusi tersebut adalah
meliputi rebana dan irama tepukan tangan yang
disebut dengan kecrek.Sedangkan pada vokal terdiri
dari dua jenis yaitu solo vokal dan choir vokal
dengan tehnik unison.
4.4.1
Development Tema 2
Kalimat awal / tanya
Potongan motif 1
Kalimat Akhir / jawab
Potongan motif 1
Instrumen dalam Sajian Lagu Mahalul
Qiyam
Seni Hadrah ISHARI memiliki bentuk formasi
yang unik dalam bentuk penyajiannya.Formasi tersebut
dibagi menjadi tiga posisi yang masing-masing
memegang peran dalam instrumentasi musiknya. Ketiga
posisi tersebut antara lain, Hadi atau pimpinan Hadrah,
Pemukul Rebana dan Petugas Roddat. Penetapan alat
musik yang dipergunakan berdasarkan posisi para pemain
Hadrah ISHARI tersebut.Masing-masing posisi memiliki
peran dan memiliki instrumennya sendiri-sendiri.Formasi
tersebut menjadikan lagu Mahalul Qiyam yang
dibawakan Grub Hadrah ISHARI Ranting Ngumpul
menjadi format musik ensembel campuran. Pembagian
formasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Posisi
bagian
Hadi/pim
pinan
Hadrah
Instrumen
Jumlah

Vokal
Satu orang

Rebana
Satu buah
Peran
instrumen
Melodi
utama
(solois)
Pengiring
(ketukan
tempo)
Penabuh
rebana
Rebana
Enam buah
Petugas
Roddat

tepukan
tangan
(kecrek)

bermain
vokal
secara
unison
Antara
sepuluh
orang atau
lebih
Antara
sepuluh
orang atau
lebih
Sebagai
latar atau
pengiring
melodi
utama
Pengiring
Melodi
30 cm
Penabuh
rebana
Gambar 2. Diameter Rebana Hadrah ISHARI 30
cm
(Dok. Achmad Qoni’Alichafid, 8 April 2016)
Hadi/
pimpina
n
sholawa
t
Peroddat
Penabuh
rebana
18 cm
Gambar 1. bentuk format penyajian Hadrah ISHARI
antara Hadi, Pemukul Rebana dan Petugas Roddat (Dok.
Achmad Qoni’Alichafid, Maret 2016)
4.4.1.1
Instrumen Rebana Hadrah ISHARI
Instrumen rebana termasuk dalam instrumen
musik membranofon.Membranofon adalah instrumen
yang bunyi suaranya dihasilkan oleh membran.Alat
musik rebana berbentuk lingkaran berdiameter 30cm
dengan membran yang terbuat dari kulit kambing dan
bingkai dari rebana dari kayu mambo atau pada
umumnya terbuat dari kayu jati. Bingkai rebana
memiliki ketebalan 4x6cm yang melingkar dan ditengah
terdapat ruang kosong
resonator berdiameter
18cm.Sehingga dengan ketebalan bingkai kayu tersebut,
bunyi yang dihasilkan akan terdengar lebih nyaring dari
pada jenis rebana lainnya. notasi seni musik Hadrah
ISHARI ditulis D yang berbunyi ‘dik’, sedangkan untuk
suara ‘tak’ditulis dengan T. Teknik memukul rebana agar
menghasilkan bunyi ‘dik’ berada di bagian tengah
rebana. Sedangkan teknik memukul rebana agar
menghasilkan suara ‘tak’ berada di bagian tepi
rebana.Berikut adalah gambar ilustrasi tempat posisi
pukulan pada rebana.
Gambar 3. Diameter ruang resonator Rebana Hadrah
ISHARI 18 cm
(Dok. Achmad Qoni’Alichafid, 8 April 2016)
Teknik memukul Rebana Hadrah ISHARI
hampir sama dengan teknik rebana pada umumnya.
Teknik memukul rebana agar menghasilkan bunyi ‘dik’
yaitu dengan cara memukulkan telapak tangan di bagian
agak tengah membran rebana. Sedangkan teknik
memukul rebana agar menghasilkan suara ‘tak’ yaitu
dengan cara memukulkan telapak tangan berada di bagian
agak menepi membran rebana. Berikut ini adalah gambar
ilustrasi tempat posisi dan cara pukulan pada rebana.
9
4.4.1.3 Vokal sholawat Hadrah ISHARI
Vokal dalam sajian kesenian sholawat Hadrah
ISHARI dibagi menjadi dua, yang diantaranya solo vokal
dan paduan suara atau choir.Solo vokal adalah bagian
seorang Hadi atau pimpinan kegiatan Hadrah yang
memiliki peranan paling utama sebagai vokal
utama.Paduan suara atau choir menggunakan teknih
unisono atau satu suara.Kedua jenis bagian vokal tersebut
bernyanyi secara bergantian, jika seoang Hadi bernyayi
maka petugas Roddat tidak bernyanyi.Sebaliknya, jika
petugas Roddat masuk untuk bernyanyi, maka otomatid
Hadi diam.
Tengah
membran
Gambar 1 Pukulan rebana suara ‘dik’
Tepi
membran
Gambar 2 pukulan rebana suara 'tak'
4.4.1.2 Kecrek Petugas Roddat
Kecrek adalah jenis teknik tepukan tangan
dengan irama ritmis yang saling bersahut-sahutan antara
irama kecrek utama dengan kecrek penyelat.Irama kecrek
dibagi menjadi dua jenis tepukan yaitu tepukan Yahum
dan tepukan Joss. Meskipun istilah pukulannya sama
dengan teknik pukulan Rebana, kecrek memiliki Ritme
yang berbeda. Cara memainkannya sangat mudah, yaitu
dengan menepuk telapak tangan sambil diangkat ke atas
depan wajah.
4.4.2.
Fungsi Instrumen dalam Lagu Mahalul
Qiyam Hadrah ISHARI
4.4.2.1 Fungsi Instrumen Rebana Hadrah ISHARI
Fungsi dari rebana Hadrah ISHARI adalah
sebagai latar lagu saat Petugas Roddat mulai menyanyi,
sebagai pengiring vokal Petugas Roddat dan sebagai
tanda tempo pada tiap pukulannya.Teknik pukulan
Rebana Hadrah ISHARI ada dua jenis, yaitu pukulan
yaitu pikulan yahum dan pukulan joss.Pukulan yahum
ada tiga bagian ritme dan dimainkan saling bersahutsahutan yaitu krotokan, nyelati dan lanangan. Pukulan
Joss hanya satu bagian ritme saja dan dimainkan secara
bersamaan. Berikut adalah bentuk ritme satu bagian
pukulan yahum dan pukulan joss berdasarkan notasinya.
Irama pukulan Yahum
Krotokan=t .t d . t .t d . t .d t . t .dst.
Nyelati =
t .t d . t .t d . t .d t . t .dst
Lanangan=
t d t . t d t . t d t
Irama Pukulan Joss :t . t d . t .t d . t .d t . t .dst
4.4.2.2 Fungsi Instrumen Kecrek Hadrah ISHARI
Fungsi dari kecrek Hadrah ISHARI adalah
sebagai latar lagu dan pemanis lagu saat Hadi sebagai
solo vokal mulai menyanyi. Teknik pukulan kecrek
Hadrah ISHARI ada dua jenis, yaitu pukulan yahum dan
pukulan joss.meskipun nama istilahnya sama dengan
istilah pukulan rebana, pukulan yahum hanyalah satu
jenis bentuk saja begitupun dengan pukulan joss. Berikut
adalah partitur pukulan yahum dan pukulan joss dalam
notasinya.
Kecrek yahum
:
.
.
.
.
.
Gambar 3 Para Petugas Roddat saat melakukan
kecrek dengan berdiri menyajikan lagu Mahalul
Qiyam
(Dok. Achmad Qoni’Alichafid, 13 Februari 2016)
Kecrek Joss
:
.
.
.
.
.
.
.
Penjelasan mengenai notasi kecrek adalah, lingkaran
dengan garis bawah adalah ritmisnya setegah
ketuk.Lingkaran yang tidak ada garis bawahnya berarti
satu ketuk.Lingkaran berwarna gelap adalah bagian irama
ritmis yang diulang-ulang hingga selesainya Hadi
membacakan bagian baris syair lagu Mahalul Qiyam.
irama pukulan perkusi, yaitu irama yahum dan irama joss.
Fungsi dari vokal adalah sebagai melodi utama,
sedangkan pada perkusi adalah sebagai pengiring lagu,
latar musik dan pemanis lagu Mahalul Qiyam untuk
menghiasi suasana vokal.
4.4.2.3 Vokal sholawat Hadrah ISHARI
Vokal dalam sajian kesenian sholawat Hadrah
ISHARI dibagi menjadi dua, yang diantaranya solo vokal
dan paduan suara atau choir.Solo vokal adalah bagian
seorang Hadi atau pimpinan kegiatan Hadrah yang
memiliki peranan paling utama sebagai vokal
utama.Paduan suara atau choir menggunakan teknih
unisono atau satu suara.Kedua jenis bagian vokal tersebut
bernyanyi secara bergantian, jika seoang Hadi bernyayi
maka petugas Roddat tidak bernyanyi.Sebaliknya, jika
petugas Roddat masuk untuk bernyanyi, maka otomatid
Hadi diam.
Saran
Kesenian Hadrah ISHARI merupakan kesenian
musik yang bernafaskan Islami dengan lagunya yang
merupakan syair-syair sholawat. Syair sholawat adalah
bentuk syair berupa pujian-pujian terhadap Nabi
Muhammad SAW. Penting sekali untuk mempertahankan
bentuk keontetikan bentuk lagu dan instrumentasi Hadrah
ISHARI. Karena kesenian Hadrah ISHARI bukan seni
yang mengutamakan bentuk estetikanya saja, karena yang
paling diutamakan adalah sebuah bentuk makna dan
filosofi yang terkandung di dalamnya. Bahkan Mahalul
Qiyam dengan bentuk ciri khasnya yang menyajikannya
dengan berdiri harus tetap dipertahankan karena dari
penyajian berdiri tersebut, menyimpan sebuah sejarah
tersendiri. Perlu sekali untuk dilakukan penelitian lebih
lanjut baik itu tentang sejarahnya, asalnya, bentuk musik
pada lagu Hadrah ISHARI lainnya, filosofi yang
terkandung dan lain sebagainya. Hal tersebut disarankan
dengan harapan bisa menambah kajian tentang kesenian
Hadrah ISHARI lebih lanjut.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa lirik bacaan dan Alur lirik lagu
Mahalul Qiyam dibagi dua jenis yaitu syair bacaa
mbawak dan solawatan.Pimpinan Hadrah atau Hadi
berperan sebagai pengonteng atau yang menentukan syair
solawatan yang akan dibaca, sedangkan syair mbawak
dibaca secara kontinuitas. Analisis bentuk musik Mahalul
Qiyam, terdapat lima bagian dengan masing-masing bait
memiliki bentuk irama yang berbeda. Bagian tersebut
adalah Introduksi dengan satu bait, Eksposisi dengan tiga
bait, Development dengan dua bait, Rekapitulasi denga
satu bait dan Coda satu bait tambahan. Masing-masing
bagian terdapat beberapa bait dangan motifnya yang
menyimpang dari peraturan. Beberapa bentuk motif lagu
yang menyimpang ada dua jenis yaitu, motif yang
berbentuk simetris pada ruang biramanya dan motif yang
tidak simetris pada ruang biramanya. Bentuk motif dalam
bait yang tidak menyimpang berbentuk simetris dengan
satu motif berada dalam dua birama yang sama.
Penempatan instrumentasi
musik dalam
melaksanakan Hadrah ISHARI adalah Vokal, Rebana dan
kecrek (tepukan tangan). Vokal dilakukan oleh pimpinan
Hadi dan para petugas Roddat yang bertugas sebagai
melodi utamadalam sajian lagu Mahalul Qiyam sesuai
dengan pergantian alur lirik antara syair mbawak dan
solawatan. Lirik syair mbawak dinyanyikan oleh Hadi
atau pimpinan Hadrah dengan solo vokalnya. Lirik syair
solawatan dinyanyikan oleh petugas Roddat Vokal
dengan choir secara unisono.Instrumen dalam sajian
Mahalul Qiyam ada dua jenis yaitu Vokal dan
perkusi.instrumen perkusi ada dua jenis yaitu rebana dan
kecrek atau sejenis tepukan tangan yang berirama.
Instrumen Alat musik rebana berbentuk
lingkaran berdiameter 30cm dengan membran yang
terbuat dari kulit kambing dan bingkai dari rebana dari
kayu mambo atau pada umumnya terbuat dari kayu jati.
Bingkai rebana
memiliki ketebalan 4x6cm yang
melingkar dan ditengah terdapat ruang kosong resonator
berdiameter 18cm. Kecrek adalah instrumen musik yang
menggunakan tepukan tangan secara berirama oleh
petugas Roddat, bagian tangan yang digunakan saat
kecrek adalah bagian telapak tangan. Ada dua tipe jenis
DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. 2011. Kamus Musik. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Febriana, Erni. 2005. “Eksistensi Kesenian Hadrah
ISHARI Sunan Gunung Jati Ranting Dusun
Belahan Desa Wedoro Kecamatan Waru
Kabupaten Sidoarjo”. Skripsi tidak
diterbitkan.Surabaya : Jurusan Pendidikan
Sendratasik FBS UNESA.
Ira Pupita, Catur. 2005. “Kesenian Hadrah Dalam
Adat Manten Jadur Di Desa Lumpur
Gresik”. Skripsi tidak diterbitkan.Surabaya
: Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS
UNESA.
Iskandar, Orly. 2013. “Bentuk Lagu Bishari pada
Musik Hadrah ISHARI Ranting Gempol
Desa Jogodalu Kabupaten Gresik”. Skripsi
tidak diterbitkan. Surabaya: Jurusan
Pendidikan Sendratasik FBS UNESA.
Kutha Ratna, Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian:
Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora
Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Martius, 2001.Kamus Kata
Gramedia Pustaka Utama.
11
Serapan.
Jakarta:
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
Nuruddin, M. 2015. Al ‘Iqdu Durori Fi Tarjamati
Sholawati ‘Ala Nabi Lil ISHARI(Untaian
Mutiara dalam Terjemah Sholawat Nabi
Bagi ISHARI). Surabaya: Pimpinan
Wilayah Ikatan Seni Hadrah Indonesia
(ISHARI) Propinsi Jawa Timur.
Setiawan, Hafid. 2006. Hadrah Al-Banjari Babussalam
di Dusun Kalibening, Desa Tanggalrejo,
Kecamatan
Mojoagung,
Kabupaten
Jombang
(Kajian
Bentuk
dan
Fungsi).Skripsi tidak diterbitkan.Surabaya :
Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS
UNESA.
Soedarsono, R.M. 2002.Seni Pertunjukan Indonesia di
Era Globaisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
Univerity Press.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Poerwadarminta,
2007.Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia: Cetakan Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Prier, Karl-Edmund sj. 2011. Ilmu Bentuk Analisis
Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Sukohardi, Al. 1978. Teori Musik Umum. Yogyakarta:
Pusat Musik Liturgi.
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung:
Penerbit ITB.
PUSTAKA MAYA
http://pwisharijatim.com/sample-page
http://www.jurnalmuslim.com/2012/04/shalawat-nabipengertian-shalawat-nabi.html
Download