aplikasi dna barcode pada penentuan spesies ikan

advertisement
 APLIKASI DNA BARCODE PADA PENENTUAN SPESIES
IKAN DANAU LAUT TAWAR, NANGGROE ACEH
DARUSSALAM
YANTI ARIYANTI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ABSTRAK
YANTI ARIYANTI. Aplikasi DNA Barcode pada Penentuan Spesies Ikan Danau Laut Tawar,
Nanggroe Aceh Darussalam. Dibimbing oleh ACHMAD FARAJALLAH dan R.R. DYAH
PERWITASARI. Danau Laut Tawar merupakan danau purba yang terisolasi tanpa inlet dan outlet
sungai dengan laut sehingga mempengaruhi asal-usul spesies ikan yang saat ini beragam di danau
tersebut. Kesalahan identifikasi morfologi dapat disebabkan oleh fenomena cryptic species
maupun siblings species. Fenomena tersebut dapat menyebabkan masalah sinonim yaitu terdapat
nama ganda pada satu spesies yang sama atau sebaliknya. Penelitian ini menerapkan teknik DNA
barcode dengan analisis perbedaan nukleotida dan jarak genetik untuk penentuan spesies beberapa
spesies ikan air tawar yang terdapat di Danau Laut Tawar. Tujuh sampel berhasil diidentifikasi
dengan baik secara morfologi, Ketujuh sampel tersebut terdiri atas lima spesies yang termasuk ke
dalam empat famili. Setelah dilakukan barcode secara molekuler menggunakan gen COI, maka
dapat dipastikan hanya terdapat empat spesies yaitu Channa gachua, Xiphoporus helleri,
Oreochromis sp. KM 2006, Trichopsis vittata. Satu spesies yang pada identifikasi morfologi
diduga Poecilia latipinna, dapat dipastikan Xiphoporus helleri.
Kata kunci : Ikan, Air tawar, Danau Laut Tawar, DNA barcode, penentuan spesies
ABSTRACT
YANTI ARIYANTI. DNA Barcode Application for Fish Species Determination of Lake Laut
Tawar, Nanggroe Aceh Darussalam. Supervised by ACHMAD FARAJALLAH and R.R. DYAH
PERWITASARI. Lake Laut Tawar is an isolated ancient lake without inlet and outlet streams that
affect the origin of fish species. Morphological identification errors occured due to the
phenomenon of cryptic or siblings species. Both of them could cause problems on synonym that
are multiple names on one species or vice versa. This study applied the DNA barcoding technique
with nucleotides differences and genetic distance for determining some species of freshwater
fishes that found in Lake Laut Tawar. Seven samples were morphologically identified as five
species which were included in four families. Based on COI gene analyses, those five species have
been successfully identified into four species: Channa gachua, Xiphoporus helleri, Oreochromis
sp. KM 2006, and Trichopsis vittata. One species that had been expected as Poecilia latipinna,
turns out to be Xiphoporus helleri.
Key word : Fish, Fresh water, Lake Laut Tawar, DNA barcode, determination of certain species
APLIKASI DNA BARCODE PADA PENENTUAN SPESIES IKAN DANAU
LAUT TAWAR, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
YANTI ARIYANTI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Judul Skripsi : Aplikasi DNA Barcode pada Penentuan Spesies Ikan Danau Laut
Tawar, Nangroe Aceh Darussalam.
Nama
: Yanti Ariyanti
NIM
: G34080045
Disetujui
Dr. Ir. Achmad Farajallah, M.Si
Pembimbing I
Dr. Ir. R.R. Dyah Perwitasari, M.Sc
Pembimbing II
Diketahui
Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si.
Ketua Departemen Biologi
Tanggal lulus:
v PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Aplikasi DNA Barcode pada Penentuan
Spesies Ikan dari Danau Laut Tawar, Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian dilaksanakan mulai
bulan Februari hingga April 2012 di laboratorium zoologi bagian Fungsi Hayati dan Perilaku
Hewan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Achmad Farajallah, M.Si dan Dr. Ir. R.R. Dyah
Perwitasari, M.Sc selaku pembimbing, yang telah memberikan ilmu, pengarahan dan
bimbingannya kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Ria
Ibrahim M.Si dari Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Putih, Aceh
Tengah, selaku kolektor sampel dalam penelitian ini, serta kepada Dr. Nunik Sri Ariyanti, M.Si.
selaku penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada keluarga tercinta terutama apa (Ridwan Hermawan) dan
mamah (Aam Sutiamah) atas segala doa, kasih sayang, dan dukungannya yang tiada henti. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar zoologi (Mba Tini, Mba Kanthi,
Kak Sarah Nila, Ibu Taruni, Mba Ani, Pak Adi, Mas Wildan, Mba Dea, Kak Upi, Kak Eni, Kak
Gina, Esa, Shinta, Ammar, Agus Heryanto, Puspa, Traya, dan Tami) yang telah berbagi ilmu serta
segala dukungannya, kepada sahabat seperjuangan (Liliani Isna Devi, Delfi Riana, Akhmad
Nasokha, Dalfit, Agus Supriadi, dan Adit) atas segala bantuan, nasehat, dan semangat yang selalu
diberikan selama penelitian, dan kepada teman di Wisma Andaleb I (Silva Dwika M, Riska, dan
seluruh Andalebers), UKM LISES Gentra Kaheman IPB serta kepada teman-teman seperjuangan
Biologi angkatan 45 khususnya Prima Novitasari, Galuh Permata Sari dan ALGA (Aldi, Abdi,
Raka, dan Hafiz) atas persahabatan, keceriaan, dan segala dukungan yang telah mereka berikan
kepada penulis.
Karya ilmiah ini hanya sebagai persembahan kecil dalam peristiwa kehidupan berharga
penulis, semoga bermanfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan kita semua.
Bogor, September 2012
Yanti Ariyanti
vi RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ciamis pada tanggal 2 Maret 1990, merupakan anak semata wayang dari
Bapak Ridwan Hermawan dan Ibu Aam Sutiamah.
Penulis lulus dari SMAN 1 Ciamis pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis diterima di
IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada departemen Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama studi penulis aktif di berbagai organisasi mahasiswa. Tahun 2009 sebagai staf
Paguyuban Mahasiswa Biologi (Pamabi) Himpunan Mahasiswa Biologi IPB, tahun 2010 sebagai
sekretaris umum Unit Kegiatan Mahasiswa LISES Gentra Kaheman serta terlibat dalam beberapa
kepanitiaan kegiatan kampus seperti IPB Art Contest, Pesta Sains, Biologi Interaktif, dan Masa
Perkenalan Departemen. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Biologi Dasar Tingkat
Persiapan Bersama, Botani Umum, dan Struktur Hewan. Penulis telah melakukan praktik lapangan
pada bulan Juli 2011 di tempat Konservasi Penyu Kelompok Pelestari Biota Laut (KPBL) Pantai
Batu Hiu, Ciamis, Jawa Barat. Selama studi penulis juga menerima beasiswa Peningkatan Prestasi
Akademik (PPA).
vii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................................................viii
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
Latar Belakang........................................................................................................................ 1
Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAHAN DAN METODE ................................................................................................................... 1
Bahan ...................................................................................................................................... 1
Sortir dan Identifikasi Sampel ................................................................................................ 1
Ekstraksi dan Isolasi DNA...................................................................................................... 1
Amplifikasi dan Visualisasi Fragmen DNA ........................................................................... 1
Perunutan Amplikon dan Analisis DNA ................................................................................ 2
HASIL ................................................................................................................................................ 2
Sortir dan Identifikasi Sampel ................................................................................................ 2
Amplifikasi dan Visualisasi DNA .......................................................................................... 3
Analisis DNA dan Filogeni .................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 5
SIMPULAN ........................................................................................................................................ 6
SARAN ............................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 7
LAMPIRAN ........................................................................................................................................ 8
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Tabel 1 Hasil identifikasi morfologi spesimen ikan .......................................................................... 2
2 Tabel 2 Hasil identifikasi morfologi dan barcode ............................................................................. 3
3 Tabel 3 Jumlah perbedaan nukleotida dan jarak genetik gen COI antar spesies ............................... 4
DAFTAR GAMBAR
1 Gambar 1 Produk PCR berupa pita tunggal yang diuji dengan menggunakan polyacrilamide gel
electrophoresis (PAGE) 6% .............................................................................................................. 3
2 Gambar 2 Hasil rekonstruksi pohon filogeni pengelompokan sampel berdasarkan ruas COI
mtDNA menggunakan metode NJ dengan bootstrap 1000x ............................................................ 4
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Gambar spesimen ikan yang disortir dan diidentifikasi secara morfologi dan barcode. 9
2 Lampiran 2 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid .................................................. 10
3 Lampiran 3 Hasil Visualisasi fragmen DNA (penyajian produk PCR) ........................................... 11
4 Lampiran 4 Hasil pensejajaran tujuh runutan DNA sampel dengan referensi GenBank sepanjang
605 nt .............................................................................................................................................. 12
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan spesies
ikan yang sangat tinggi. Diperkirakan 8500
spesies ikan hidup di perairan Indonesia
bagian barat dan merupakan 45% dari jumlah
spesies global di dunia (Budiman et al. 2002).
Kottelat et al. (1993) mencatat 272 spesies
ikan air tawar di Sumatera dan 30 spesies
termasuk
ikan
endemik.
Menurut
Wargasasmita (2002), dari 589 spesies ikan
air tawar yang tercatat sebagai penghuni
ekosistem perairan tawar Sumatera, 58 spesies
termasuk kelompok ikan endemik. Tempattempat yang kaya akan ikan air tawar meliputi
sungai baik di dataran tinggi maupun dataran
rendah, rawa gambut dan danau termasuk
Danau Laut Tawar yang menjadi tempat asal
pengambilan sampel dalam penelitian ini.
Danau Laut Tawar merupakan danau
kaldera purba yang terbentuk dari proses
vulkanik (Muchlisin et al. 2010). Secara
astronomis Danau Laut Tawar berada pada
4050’ LU dan 96050’ BT, terletak pada elevasi
1230 m di atas permukaan laut dan merupakan
danau terbesar di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Merujuk letak dan proses
pembentukan, Danau Laut Tawar merupakan
danau purba yang terisolasi tanpa inlet dan
outlet sungai dengan laut sehingga
mempengaruhi asal-usul spesies ikan yang
saat ini beragam di danau tersebut. Pesatnya
perkembangan taksonomi ikan dari Indonesia
bagian Barat dan Sulawesi meyebabkan
pertambahan hampir dua kali lipat spesies
ikan spesies baru pada kurun waktu 19932002. Namun hal tersebut tidak terlepas dari
kemungkinan kesalahan peneliti yang
mengidentifikasi spesies secara morfologi
saja. Kesalahan identifikasi dapat disebabkan
oleh fenomena cryptic species maupun
siblings species. Kedua fenomena tersebut
dapat menyebabkan masalah sinonim yaitu
terdapat nama ganda pada satu spesies yang
sama atau sebaliknya (Bickford et al. 2006).
Penggunaan
DNA
mitokondria
(mtDNA) dalam analisis biogeografi dan
sistematik pada hewan sering tidak sejalan
dengan analisis morfologi. Salah satu
penyebabnya yaitu karakter morfologi
seringkali memperlihatkan fenomena species
cryptic. Teknik DNA barcoding dapat
menyediakan sebuah “barkode biologi” dari
urutan pendek DNA yang distandardisasi
untuk mengenali suatu spesies (Hajibabaei et
al. 2006). Ide penggunaan barcoding
ditujukan untuk membedakan spesies dan
mengidentifikasi spesimen yang sulit dikenali,
seperti fase larva, potongan organ maupun
material yang mengalami pemrosesan, dengan
menggunakan sekuens gen yang cukup
pendek (Hebert et al. 2003). Gen sitokrom
oksidase subunit 1 yang dikenal sebagai COI,
merupakan salah satu gen dalam genom
mitokondria (mtDNA) yang sekuennya biasa
digunakan sebagai barcode. Perkembangan
literatur tentang barcode DNA menunjukkan
bahwa sebuah fragmen pendek COI dapat
digunakan sebagai penanda variasi yang
secara akurat dapat mengidentifikasi berbagai
macam hewan sampai tingkat spesies (Waugh
2007).
Tahun 2005, perikanan dipilih sebagai
target utama untuk cakupan barcode dunia
terkait kepentingan sosial ekonomi, sehingga
saat ini lebih dari 5000 spesies telah berhasil
diidentifikasi (Wong & Hanner 2008). Hal ini
mencakup baik ikan air tawar (Hubert et al.
2008) maupun ikan laut (Rock et al. 2008)
sehingga teknik DNA barcoding memainkan
peranan penting sebagai alat bantu taksonomi
untuk mengungkap secara genetik spesies
yang berbeda dan terpisah secara cepat dan
akurat.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memastikan spesies ikan yang
berasal dari Danau Laut Tawar dengan
mengaplikasikan teknik DNA barcoding.
BAHAN DAN METODE
Bahan
Sampel ikan merupakan koleksi Ibu Ria
Ibrahim, M.Si yang diambil dari Danau Laut
Tawar, Takengon, Aceh Tengah. Sampel telah
dipreservasi dalam etanol 70% dan EDTA 10
mM.
Sortir dan Identifikasi Sampel
Sampel disortir kemudian diidentifikasi
dengan menggunakan kunci identifikasi
Kottelat (1993).
Ekstraksi dan Isolasi DNA
Sampel jaringan yang digunakan sebagai
sumber DNA adalah jaringan otot dari bagian
tubuh dorsal (epaxial muscle). Proses
pencucian alkohol pengawet dilakukan
dengan cara merendam sekitar 50 mg
potongan otot dalam aquades steril, kemudian
dihomogenasi dalam bufer STE (NaCl 1M,
Tris-HCL 10mM, EDTA 0.1mM, pH 8).
Jaringan otot dihancurkan kemudian dilisis
2 menggunakan proteinase K 0,125 mg/ml dan
sodium dodesil sulfat 1%. Pemisahan dan
pemurnian DNA dari bahan organik lain
selanjutnya mengikuti petunjuk kit ekstraksi
Genomic DNA mini kit for animal tissue
(Geneaid Biotech Ltd) (Lampiran 2).
Amplifikasi dan Visualisasi Fragmen DNA
Amplifikasi ruas gen COI DNA
mitokondria dilakukan menggunakan primer
universal gen COI pada ikan (http://ibol.org)
yaitu primer forward AF282 (5’-TCTACCAA
CCACAAAGACATCGG-3’) dan primer
reverse AF283 (5’-TACTTCTGGGTGTCCR
AAGAATCA-3’). Reaksi PCR dilakukan
dalam volume 25 μL yang mengandung
Buffer
Thermophol,
0.25
mM,
deoxynucleotide triphosphate (dNTPs), 2.0
mM MgCl2, 1 µL masing-masing primer, dan
0.5 unit RBC Taq Polimerase Mastermix.
Reaksi PCR dilakukan dengan kondisi
predenaturasi pada suhu 94oC selama 5 menit,
kemudian dilanjutkan 30 siklus yang terdiri
atas denaturasi suhu 94oC selama 1 menit,
penempelan primer suhu 55oC selama 1,5
menit, pemanjangan 72oC selama 2 menit dan
diakhiri pemanjangan akhir suhu 72oC selama
5 menit.
Keberhasilan PCR diamati menggunakan
metode polyacrilamide gel electrophoresis
(PAGE) 6% yang dijalankan pada tegangan
200 V selama 50 menit yang dilanjutkan
dengan pewarnaan sensitif perak (Lampiran 3)
(Byun et al. 2009).
Perunutan Amplikon dan Analisis DNA
Cetakan yang dijadikan PCR for
sequencing merupakan amplikon dengan
kualitas pita tunggal menggunakan metode
big dye terminator dan primer yang sama
dengan amplifikasi awal. Hasil perunutan
nukleotida diedit secara manual berdasarkan
kromatogram kemudian dijadikan input dalam
pencarian kesamaan gen menggunakan
BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/).
Runutan nukleotida semua sampel dan
yang homolog hasil BLAST saling
disejajarkan menggunakan Clustal W versi 2.0
yang terdapat dalam program MEGA versi
5.00 (Tamura et al. 2011). Analisis keragam
nukleotida dilakukan untuk menentukan
spesies menggunakan model Number of
differences
dan
analisis
filogenetik
menggunakan metode Neighbor Joining
berdasarkan model subtitusi Kimura-2parameter.
HASIL
Sortir dan Identifikasi Sampel
Sortir dilakukan pada sekumpulan ikan
dengan berbagai fase dan ukuran dari Danau
Laut Tawar. Penyortiran kasar dilakukan
berdasarkan
perbedaan
penampakan
morfologi luar yang meliputi bentuk tubuh
dan ciri-ciri spesifik yang dimiliki spesimen
seperti bentuk sirip, garis-garis melintang
pada tubuh, serta pola warna sehingga
diperoleh 17 variasi morfologi (Lampiran 1).
Setiap variasi morfologi diambil dua kali
ulangan untuk dilakukan barcode secara
molekuler. Sebanyak 20 sampel berhasil
diamplifikasi dan menghasilkan pita tunggal
saat visualisasi pada gel akrilamid 6%. Namun
hanya terdapat tujuh sampel yang ukuran pita
DNA nya sesuai target (600-700 pb). Tujuh
sampel yang berhasil diamplifikasi dan
menghasilkan pita DNA sesuai target (600700 pb) kemudian diidentifikasi lebih lanjut
secara
morfologi
berdasarkan
kunci
identifikasi Kottelat et al. (1993). Hasil
identifikasi morfologi terdiri atas empat famili
dan lima spesies (Tabel 1)
Tabel 1 Hasil identifikasi morfologi spesimen
ikan
Sampel
5a
8a
8b
12b
13b
14a
14b
Identifikasi morfologi
Channa striata
Xiphoporus helleri
Xiphoporus helleri
Poecilia latipinna
Oreochromis niloticus
Trichopsis vittata
Trichopsis vittata
Famili
Channidae
Poeciliidae
Poeciliidae
Poeciliidae
Cichlidae
Belontiidae
Belontiidae
Channa striata memiliki ciri sisi badan
mempunyai pita warna berbentuk <;
mengarah ke depan; bagian atas umumnya
tidak jelas pada spesies dewasa; tidak ada gigi
bentuk taring pada vomer dan palatine; 4-5
sisik antara gurat sisi dan pangkal jari-jari
sirip punggung bagian depan. Xiphophorus
hellerii memiliki garis lateral melintang
berwarna
cokelat
hingga
kehitaman,
organisme jantan memiliki sirip ekor berujung
tajam di sudut agak bawah dengan pola warna
bervariasi. Poecilia latipinna memiliki sirip
punggung besar; dikenal memiliki beberapa
pola pewarnaan. Oreochromis niloticus
memiliki garis warna tegak terdapat pada sirip
ekor, hampir seluruhnya berwarna hitam;
beberapa pita warna pada badan (tidak jelas
pada yang dewasa), mulut mengarah ke atas
tenggorok, sirip dada, sirip perut, sirip ekor,
dan ujung sirip punggung berwarna merah
3 Tabel 2 Hasil identifikasi morfologi dan barcode
Sampel
Identifikasi morfologi
5a
8a
8b
12b
13b
14a
14b
Channa striata
Xiphoporus helleri
Xiphoporus helleri
Poecilia latipinna
Oreochromis niloticus
Trichopsis vittata
Trichopsis vittata
Ordo
Perciformes
Cyprinodontiformes
Cyprinodontiformes
Cyprinodontiformes
Perciformes
Perciformes
Perciformes
ketika musim bekembang biak. Trichopsis
vitatta memiliki ciri ujung-ujung sirip ekor,
sirip punggung dan sirip dubur meruncing;
mempunyai
tiga garis warna gelap
memanjang (kadang-kadang 2 atau 4)
(Kottelat et al. 1993). Setelah dilakukan
barcode secara molekuler menggunakan gen
COI, maka dapat dipastikan hanya terdapat
empat spesies yaitu Channa gachua,
Xiphoporus helleri, Oreochromis sp. KM
2006, Trichopsis vittata (Tabel 2).
Amplifikasi dan Visualisasi DNA
Gen
COI
target
diamplifikasi
menggunakan pasangan primer AF282-AF283
berukuran sekitar 700 pb. Suhu optimum
penempelan primer pada saat amplifikasi yaitu
55°C. Sebanyak 20 sampel yang pita DNA
targetnya terbaca jelas (Gambar 1) dijadikan
cetakan dalam PCR for sequencing. Setelah
DNA target dimurnikan dan dijadikan cetakan
dalam PCR for sequencing, maka diperoleh
tujuh sampel yang runutan nukleotidanya
terbaca dengan jelas pada kromatogram.
M
5a
8a
8b
12b 13b 14a 14b
500 pb
600 pb
700 pb
Gambar 1 Amplikon gen COI di atas PAGE 6%.
Keterangan : M=Marker, 5a-14b=Nomor sampel
Analisis DNA dan Filogeni
Berdasarkan hasil pensejajaran antar
sampel, diperoleh 606 nt (nukleotida) ruas
DNA yang saling sejajar. Dari 606 nt, terdapat
Famili
Channidae
Poeciliidae
Poeciliidae
Poeciliidae
Cichlidae
Belontiidae
Belontiidae
Identifikasi Barcode
Channa gachua
Xiphoporus helleri
Xiphoporus helleri
Xiphoporus helleri
Oreochromis sp. KM 2006
Trichopsis vittata
Trichopsis vittata
347 nt yang sama dan 259 nt yang saling
berbeda antar sampel. Penentuan kepastian
spesies dilakukan dengan cara masing-masing
sampel dijadikan input dalam analisis
kesamaan BLAST, sehingga diperoleh 103
runutan nukleotida yang homolog. Runutan
panjang DNA sampel yang dapat dianalisis
selanjutnya sebanyak 605 nt (Lampiran 4).
Sampel dengan nilai perbedaan nukleotida
paling kecil menunjukkan tingkat kesamaan
yang tinggi. Sampel nomor 5a dengan sampel
Channa gachua (referensi dari GeneBank),
sampel 8a dengan sampel Xipophorus hellerii
(referensi dari GeneBank), dan sampel 13b
dengan Oreochromis sp. KM 2006 (referensi
dari GeneBank) masing-masing mempunyai
runutan nukleotida yang identik. Jumlah
perbedaan nukleotida terbesar terdapat antara
sampel 5a dengan sampel 12b dan sampel 12b
dengan sampel Channa gachua (referensi dari
GeneBank), yaitu berbeda 195 nukleotida
(Tabel 3).
Kekerabatan antar spesies dianalisis dengan
topologi pohon filogeni menggunakan metode
Neighbor Joining dengan bootstrap 1000X
(Gambar 2). Hasil rekonstruksi pohon filogeni
mengelompokkan sampel menjadi dua klad.
Sampel 5a, 13b 14a, dan 14b mengelompok
dalam satu klad yang merupakan ordo
Perciformes. Sampel 8a, 8b, dan 12b
mengelompok dalam satu klad yang
merupakan ordo Cyprinodontiformes. Sampel
8a, 8b, dan 12b dipastikan sebagai
Xiphophorus hellerii. Sampel 14a dan 14b
saling berkerabat dekat dan dipastikan sebagai
Trichopsis vittata. Sampel 5a yang
sebelumnya diduga Channa striata berkerabat
dekat dengan Channa gachua dari GenBank.
4
13b
14a
14b
0.063
0.079
0.015
0.186
0.118
0.124
0.046
0.028
0.043
0.151
0.068
0.052
0.068
0.160
0.049
0.085
0.073
0.087
0.176
0.070
0.035
0.000
0.063
0.079
0.186
0.046
0.068
0.085
0.063
0.000
0.015
0.118
0.028
0.052
0.073
0.063
0.055
0.044
0.060
0.167
0.038
0.012
0.033
0.055
0.044
7
73
117
136
144
147
0
132
117
125
129
76
124
143
150
154
7
139
124
131
136
166
175
183
195
73
178
166
178
177
128
138
133
117
124
0
115
110
Keterangan:
5a-14b: sampel yang berhasil diidentifikasi secara barcode
(1
Nomor aksesi GenBank (HM345938)
(2
Nomor aksesi GenBank (HM345930)
(3
Nomor aksesi GenBank (GQ911985)
19
138
136
6
128
115
109
147
144
17
138
123
117
147
133
133
122
126
132
117
125
129
124
110
103
0.046
0.028
0.043
0.151
0.000
0.049
0.070
0.046
0.028
0.038
0.041
0.046
0.062
0.172
0.036
0.057
0.076
0.041
0.046
0.044
0.036
115
110
C. rostrata
12b
M.plagiostomus
147
154
195
133
138
147
0
147
133
133
122
126
8b
Oreochromis sp.
5a
8a
8b
12b
13b
14a
14b
C. gachua (1
X. helleri (2
T. vittata (3
Oreochromis sp.(4
M.plagiostomus (5
C. rostrata (6
8a
T. vittata
5a
X. helleri
Sampel
C. gachua
Tabel 3 Jumlah perbedaan nukleotida (diagonal bawah) dan jarak genetik (diagonal atas) antar spesies
0.044
0.038
0.054
0.160
0.028
0.038
0.059
0.044
0.038
0.025
0.028
0.033
115
(4
Nomor aksesi GenBank (AP009126)
(Oreochromis sp. KM 2006)
(5
Nomor aksesi GenBank (FN813070)
(6
Nomor aksesi GenBank (GU225161)
85
100
64
14a
14b
Trichopsis vittata
Perciformes
Canthigaster rostrata
81
Mastacembelus plagiostomus
5a
59
100 Channa gachua
13b
100 Oreochromis sp. KM 2006
12b
100
54
8a
Cyprinodontiformes
8b
25 Xiphophorus hellerii
0.02
Gambar 2 Hasil rekonstruksi pohon filogeni berdasarkan ruas COI mtDNA menggunakan metode
NJ dengan bootstrap 1000X.
5
PEMBAHASAN
Spesimen-spesimen yang telah diawetkan
sangat sulit untuk diidentifikasi secara
morfologi, sehingga pola warna pada waktu
hidup sangat berguna untuk melakukan
identifikasi. Pola warna dipengaruhi oleh
keadaan kematangan kelamin, keadaan
reproduksi, spesies kelamin, dan beberapa
faktor geografi. Spesimen yang lebih tua
cenderung berwarna lebih gelap dan pola
warna pada badan menjadi tidak jelas
sehingga menyulitkan identifikasi (Kottelat et
al. 1993). Penggunaan alkohol sebagai
pengawet spesimen penelitian dengan waktu
penyimpanan yang cukup lama dapat
menyebabkan perubahan warna maupun
rusaknya beberapa bagian tubuh spesimen
yang rapuh, sehingga menyebabkan kesulitan
identifikasi morfologi yang berakibat pada
kesalahan identifikasi beberapa spesies.
Kesalahan identifikasi juga dapat
disebabkan oleh kesamaan morfologi maupun
kesulitan pengidentifikasian pada spesies
dengan berbagai ukuran dalam fase kehidupan
yang sulit dibedakan. Pengembangan pustaka
barcode dapat dijadikan suatu cara identifikasi
sampai tingkat spesies dengan tingkat
kebenaran yang tinggi. Ruas basa dari gen
COI bermutasi cukup cepat sehingga dapat
membedakan spesies yang hampir mirip
(Hebert et al. 2003). Teknik barcoding juga
dapat membantu pengungkapan spesies yang
bersifat cryptic maupun siblings seperti yang
terjadi pada fenomena dimorfisme ikan
Xiphoporus helleri dalam penelitian ini.
Hasil identifikasi morfologi berdasarkan
Kottelat et al. (1993) mengelompokkan tujuh
sampel menjadi empat famili dan lima spesies.
Setelah dilakukan barcode secara molekuler
menggunakan gen COI, maka dapat
dipastikan hanya terdapat empat spesies yaitu
Channa
gachua,
Xiphoporus
helleri,
Oreochromis sp. KM 2006, dan Trichopsis
vittata.
Channa gachua merupakan anggota
famili Channidae. Hidup di kawasan tropis
Afrika Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia
Timur. Kadang-kadang disebut ikan berkepala
ular karena kepalanya lebar dan bersisik besar,
mulutnya bersudut tajam, panjang serta tinggi
sirip punggung dan dubur hampir sama. Pita
warna gelap melintang badan pada Channa
gachua terlihat berberbentuk ‘<‘ dan
berwarna kurang jelas sehingga terlihat
menyerupai Channa striata. Xiphoporus
helleri merupakan anggota famili Poecillidae.
Hidup di air tawar maupun air payau yang
penyebaran alamiahnya terbatas di bagian
selatan Amerika Serikat dan Argentina
Selatan. Sirip dubur pada jantan mengalami
perubahan menjadi gonopodium yang
berfungsi untuk mengeluarkan sperma ke
dalam tubuh betina. Xiphoporus helleri
merupakan ikan dimorfisme yaitu memiliki
perbedaan morfologi antara jantan dengan
betina. Xiphoporus helleri jantan sering
disebut sebagai ikan ekor pedang karena sirip
ekor bagian bawah berbentuk panjang
meruncing
seperti
pedang
sedangkan
morfologi betina lebih mirip Poecilia
latipinna. Hal ini menjadi salah satu sebab
kekeliruan identifikasi morfologi pada spesies
yang diduga Poecilia latipinna selain kedua
spesies termasuk dalam famili yang sama.
Oreochromis sp. merupakan anggota famili
Cichlidae. Hidup air tawar, berasal dari
Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia
Kecil, India, dan Sri Lanka. Dua spesies
Oreochromis diintroduksi ke Indonesia
melalui budidaya di kolam juga dilepaskan di
danau-danau dan sungai-sungai. Famili ini
bersifat omnivora dan bisa memakan ikanikan kecil lainnya sehingga banyak ikan
spesies asli Indonesia terancam bahkan punah
karena dimangsa oleh ikan-ikan anggota
famili ini. Trichopsis vittata merupakan
anggota famili Belontiidae. Ikan famili ini
mempunyai labirin, hidup terbatas di perairan
tawar Asia dari India sampai China dan
Indonesia Bagian Barat. Hidup di air tenang
dan kadang-kadang di perairan dengan
konsentrasi oksigen rendah (Kottelat et al.
1993).
Jumlah perbedaan runutan nukleotida
antar sampel dianalisis menggunakan model
Number of differences, sedangkan jarak
genetik dilakukan menggunakan model
subtitusi Kimura-2-parameter (K2P). Model
K2P lebih efektif untuk barcoding, karena
opsi tersebut mempertimbangkan tingkat
substitusi transisi dan transversi. Sampel 8a
dengan 8b dan sampel 14a dengan 14b
masing-masing
memiliki
perbedaan
nukleotida sebesar 7 nt dan 19 nt. Sampel 5a,
8a, dan 13b tidak memiliki perbedaan
nukleotida dengan spesies pembanding dari
GenBank yaitu masing-masing dengan sampel
Channa gachua (HM345938), Xiphophorus
hellerii (HM345930), dan Oreochromis sp.
KM2006 (AP009126). Sampel 14a dan 14b
sebagai
Trichopsis
vittata
dipastikan
(GQ911985) dengan perbedaan nukleotida
masing-masing 6 nt dan 17 nt.
Analisis jarak genetik menunjukkan
bahwa antara sampel 5a dengan sampel
6
Channa gachua (referensi dari GeneBank),
sampel 8a dengan Xipophorus hellerii
(referensi dari GeneBank), dan sampel 13b
dengan Oreochromis sp. KM 2006 (referensi
dari GeneBank) identik. Jarak genetik terbesar
ditemukan pada sampel 5a dengan sampel 12b
serta sampel 12b dengan sampel Channa
gachua (referensi dari GeneBank) yaitu
sebesar 0.186 (18.6%). Perbedaan nukleotida
dan jarak genetik antar spesies membuktikan
bahwa spesies yang semula diidentifikasi
berdasarkan morfologi saja masih mungkin
terdapat kesalahan. Sampel 12b yang
sebelumnya diduga sebagai Poecilia latipinna
ternyata memiliki nilai homologi yang tinggi
dengan Xiphophorus hellerii dari GenBank
dengan jarak genetik yaitu sebesar 0.118
(11.8%) atau memiliki persentase kesamaan
sekitar 88.2% setelah dilakukan barcode.
Sama halnya dengan sampel 5a yang pada
awalnya diduga sebagai Channa striata,
memiliki homologi yang tinggi dengan
Channa gachua (referensi dari GenBank)
yaitu sebesar 100% (Tabel 2).
Setelah dilakukan perbandingan dengan
data dari GenBank, sampel 5a memang
berasal dari Danau Laut Tawar sehingga
kemungkinan berasal dari satu indukan yang
sama. Sampel 13b menunjukkan kekerabatan
yang dekat dengan Oreochromis sp. KM
2006. Dua spesies pembanding dari GenBank
yaitu Mastacembelus plagiostomus dan
Canthigaster rostrata menunjukkan bahwa
dalam penentuan spesies, ketujuh sampel ikan
yang diuji bukan termasuk ke dalam dua
spesies tersebut.
Merujuk letak dan proses pembentukan,
Danau Laut Tawar merupakan danau purba
yang terisolasi tanpa inlet dan outlet sungai
dengan laut sehingga mempengaruhi asal-usul
spesies ikan yang saat ini beragam di danau
tersebut. Spesies-spesies yang diidentifikasi
dalam penelitian ini terdistribusi di seluruh
perairan tropis dan diperkirakan masuk ke
Indonesia termasuk Danau Laut Tawar
melalui introduksi yang dilakukan oleh para
pembudidaya. Trichopsis vittata, Channa
gachua, dan Oreocrhomis sp. KM 2006
dikelompokkan ke dalam ordo Perciformes
sedangkan Xiphophorus hellerii termasuk
ordo Cyprinodontiformes. Menurut Muchlisin
et al. (2008), Perciformes merupakan ordo
terbesar dari ikan-ikan yang hidup di perairan
Aceh. Trichopsis vittata, Channa gachua, dan
Xiphophorus hellerii dimanfaatkan sebagai
ikan hias, sedangkan Oreocrhomis sp.
dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi (Hadiaty
2005).
Menurut Wargasasmita (2002), terdapat
dua jenis ikan air tawar endemik Sumatera
terancam punah yang berhabitat di Danau
Laut Tawar, yaitu Rasbora tawarensis dan
Poropontius tawarensis. Sifat universal dari
primer yang digunakan dalam penelitian serta
keterbatasan data pustaka barcode ikan
internasional, dapat menyebabkan sekuen
DNA spesies ikan endemik seperti Rasbora
tawarensis dan Poropontius tawarensis tidak
teridentifikasi secara barcode. Pembuatan
primer yang spesifik diharapkan dapat
mengungkap sekuen DNA mitokondria
spesies-spesies ikan endemik di Indonesia
khususnya, sehingga membantu kelengkapan
data pustaka barcode ikan dunia untuk
keperluan penelitian sejenis.
Penentuan
spesies
dengan
mengaplikasikan DNA barcode
dalam
penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam
pengembangan akuakultur maupun konservasi
ikan air tawar, khususnya di Danau Laut
Tawar yang saat ini terjadi ketidakseimbangan
antara pemanfaatan dan konservasi danau
(Uswa 2008).
SIMPULAN
Sampel
13b
dipastikan
sebagai
Oreocrhomis sp. KM 2006, 8a dan 8b sebagai
Xiphophorus helleri serta 14a dan 14b sebagai
Trichopsis vittata. Sampel 5a dan 12b yang
masing-masing
berdasarkan
identifikasi
morfologi diduga sebagai Channa striata dan
Poecilia latipinna dapat dipastikan sebagai
Channa gachua dan Xiphophorus helleri.
SARAN
Saran bagi penelitian ini adalah
diperlukan penelitian lebih lanjut dengan
pengembangan desain primer yang lebih
spesifik sehingga dapat mengungkap sekuen
DNA baik terhadap spesies ikan air tawar non
endemik maupun endemik Danau Laut Tawar,
seperti Rasbora tawarensis dan Poropuntius
tawarensis.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bickford et al. 2006. Cryptic species as a
window on diversity and conservation.
Ecology and Evolution 22: 148-155.
Budiman A, Arief AJ, Tjakrawidjaya AH.
2002. Peran museum zoologi dalam
penelitian
dan
konservasi
keanekaragaman hayati (ikan). Jurnal
Iktiologi Indonesia 2: 51-55.
Byun SO, Fang Q, Zhou H, Hickford JGH.
2009. An effective method for silverstaining DNA in large numbers of
polyacrylamide gels. Anal Biochem 385:
174-175.
Hadiaty RK. 2005. Keanekaragaman spesies
ikan di Suaq Balimbing dan Ketambe,
Taman Nasional Gunung Leuser,
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. J
Biol. Indon 9: 379-388.
Hajibabaei et al. 2009. DNA barcode
distinguish
species
of
tropical
Lepidoptera. PNAS 103: 968-971.
Hebert PDN, Ratnasingham S, de Waard JR.
2003. Barcoding animal life: cytochrome
c oxidase subunit 1 divergences among
closely related species. Proc R Soc 270:
96–99.
Hubert et al. 2008. Identifying Canadian
freshwater fishes trough DNA barcode.
Plos One 6: e2490.
Kottelat M, AJ Whitten, S N Kartikasari, S
Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar
Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi.
Jakarta: Periplus edition.
Muchlisin ZA, Azizah S, Huat KK, Rudi E.
2008. Keanekaragaman ikan air tawar di
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD),
Indonesia. Jurnal Iktiologi indonesia 3:
1-9.
Muchlisin ZA, Musri M, Azizah S. 2010.
Spawning season of Rasbora tawarensis
(Pisces: Cyprinidae) in Lake Laut Tawar,
Aceh Province, Indonesia.Repr Biol and
Endocrinology 8:49.
Rock et al. 2008. DNA barcodes of fish of the
Antarctic Scotia Sea indicate priority
groups for taxonomyc and systematics
focus. Antarctic Science 20:253-262.
Tamura K, Dudley J, Nei M, Kumar S. 2011.
MEGA5:
Molecular
evolutionary
genetics analysis (MEGA) software
version 5.0. Molecular Biology and
Evolution 24: 1596-1599.
Uswa M. 2008. Kajian penggunaan lahan di
pinggir
danau
sebagai
lahan
pengembanga kota studi kasus Danau
laut Tawar, Kota Takengon, Aceh
Tengah
[tesis].
Medan:
Sekolah
Pascasarjana
Universitas
Sumatera
Utara.
Wargasasmita S. 2002. The freshwater fishes
of endemic of Sumatra that threatened
species. Jurnal Iktiologi Indonesia 2:4149
Waugh J. 2007. DNA barcoding in animal
species: Progress, potential and pitfalls.
BioEssays 29:188-197
Wong EHK & Hanner RH. 2008. DNA
Barcoding detect market substitution in
North American seafood. Food Research
International
41:828-837.
8
LAMPIRAN
9
Lampiran 1 Gambar spesimen ikan yang disortir dan diidentifikasi secara morfologi dan barcode
Spesies 1
Spesies 2
Spesies 3
Spesies 4
Spesies 5
Spesies 6
Spesies 7
Spesies 8
Spesies 9
Spesies 10
Spesies 11
Spesies 12
Spesies 13
Spesies 14
Spesies 15
Spesies 16
Spesies 17
10
Lampiran 2 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid
• Sekitar 50 mg jaringan otot dorsal (epaksial muscle) dipotong dan dimasukkan ke dalam tube
1,5 ml.
• Jaringan otot yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air destilata sebanyak 2 kali ulangan
menggunakan mesin sentrifuse.
• Sampel yang telah dicuci kemudian dihomogenasi menggunkana grinder dan ditambahkan 200
µl buffer STE (NaCl 1M, Tris-HCL 10mM, EDTA 0.1mM, pH 8) ke dalam tube.
• Sebanyak 50 mg/ml proteinase K 20 µl ditambahkan ke dalam tabung dan vortex selama
beberapa detik.
• Inkubasi pada suhu 600C selama 30 menit. Setiap 5 menit sekali tabung dibolak-balik secara
perlahan.
• Sebanyak 200 µl buffer GB ditambahkan ke dalam tabung dan vortex selama 5 detik.
• Inkubasi pada suhu 700C selama 20 menit. Setiap 5 menit sekali tabung dibolak-balik secara
perlahan. Pada saat yang bersamaan, inkubasi buffer elusi pada suhu yang sama untuk step
elusi DNA.
• Sebanyak 200 µl etanol ditambahkan ke dalam tabung dan vortex selama 10 detik.
• Sampel dipindahkan ke dalam kolom GD pada tube 2 ml.
• Sentrifugasi 13.000 rpm selama 2 menit.
• Kolom GD dipindahkan ke dalam tabung koleksi yang baru dan supernatan dibuang.
• Sebanyak 400 µl buffer W1 ditambahkan ke dalam tabung.
• Sentrifugasi 13.000 rpm selama 30 detik.
• Supernatan dibuang dan kolom GD diletakkan kembali ke dalam tabung.
• Sebanyak 600 µl wash buffer (mengandung etanol) ditambahkan ke dalam kolom GD.
• Sentrifugasi 13.000 rpm selama 30 detik.
• Supernatan dibuang dan kolom GD diletakkan kembali ke dalam tabung.
• Sentrifugasi 13.000 rpm selama 3 menit.
• Kolom GD dipindahkan ke dalam tube 1,5 ml yang baru.
• Sebanyak 100 µl buffer elusi yang telah diinkubasi ditambahkan ke dalam kolom GD (tepat
bagian tengah matriks kolom GD).
• Diamkan selama 5 menit.
• Sentrifugasi 13.000 rpm selama 30 detik.
• Kolom GD dibuang dan didapatkan DNA yang telah berhasil diekstraksi.
11
Lampiran 3 Visualisasi fragmen DNA (penyajian produk PCR)
• Gel yang telah dielektroforesis kemudian dikeluarkan dari kaca dan dibilas dengan DW (air
destilata) sebanyak 200 ml.
• Air destilata dibuang*, gel direndam dalam larutan A.
• Gel direndam dalam larutan A selama 8 menit. Pada saat yang bersamaan, larutan B
dipanaskan pada suhu 550C.
• Kemudian air larutan A dibuang ke dalam botol khusus Ag.
• Gel dibilas dengan DW sebanyak 200 ml, kemudian DW dibuang.
• Gel direndam dalam larutan B yang telah ditambahkan formaldehid.
• Gel direndam hingga muncul pita.
• Air larutan B dibuang
• Gel direndam dalam larutan C selama 2 menit.
Catatan:
Larutan A: DW 200 ml
AgNO3 0,2 gram
NaOH 10N 80 µl (sebaiknya dibuat fresh)
amonia 0,8 ml
Larutan B: DW 200 ml
NaOH 6 gram
Formaldehid 100 µl ( ditambahkan sesaat sebelum dituang)
Larutan C: DW 100 ml
Asetat 100 µl
*Setiap larutan dibuang dengan cara dihisap/disedot menggunakan alat vakum penyedot.
12
Lampiran 4 Hasil pensejajaran tujuh DNA sampel dengan referensi GenBank sepanjang 605 nt.
1 5a
2 8a
3 8b
4 12b
5 13b
6 14a
7 14b
8 Channa gachua
9 Xiphophorus hellerii
10 Trichopsis vittata
11 Oreochromis sp.KM 2006
12 Mastacembelus plagiostomus
13 Canthigaster rostrata
CTGAGCCTACTTATTCGAGCTGAGCTTAGCCAACCCGGCGCTCTTTTAGGCAACGACCAG[60]
TTAAGCCTCTTAATTCGAGCCGAACTAAGTCAACCTGGCACCCTCCTGGGTGACGACCAA[60]
TTAAGCCTCTTAATTCGAGCCGAACTAAGTCAACCTGGCACCCTCCTGGGTGACGACCAA[60]
TTAAGCCTCTTAATTCGAGCCGAACTAAGTCAACCTGGCACCCTCCTGGGTGACGACCAA[60]
CTAAGCCTCCTAATTCGGGCAGAACTAAGCCAGCCCGGCTCTCTTCTCGGAGACGACCAA[60]
TTAAGCCTACTAATCCGTGCAGAACTAAGTCAGCCCGGAACTCTTCTTGGAGACGACCAA[60]
TTAAGCCTACTAATCCGTGCAGAACTAAGTCAGCCCGGAACTCTTCTTGGAGACGACCAA[60]
CTGAGCCTACTTATTCGAGCTGAGCTTAGCCAACCCGGCGCTCTTTTAGGCAACGACCAG[60]
TTAAGCCTCTTAATTCGAGCCGAACTAAGTCAACCTGGCACCCTCCTGGGTGACGACCAA[60]
TTAAGCCTACTAATCCGTGCAGAACTAAGTCAGCCCGGAGCTCTTCTTGGAGACGACCAA[60]
CTAAGCCTCCTAATTCGGGCAGAACTAAGCCAGCCCGGCTCTCTTCTCGGAGACGACCAA[60]
CTAAGTCTGCTCATCCGGGCAGAACTAAGTCAACCCGGCGCCCTACTGGGCGATGACCAA[60]
TTAAGCCTCCTTATTCGAGCTGAGCTCAGCCAACCCGGCGCACTTTTAGGTGACGACCAA[60]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
ATTTATAATGTAATCGTAACAGCCCACGCCTTCGTAATGATCTTTTTCATAGTCATGCCC[120]
ATCTACAATGTGATCGTCACAGCTCATGCCTTTGTAATAATTTTTTTTATAGTCATACCA[120]
ATCTACAATGTGATCGTCACAGCTCATGCCTTTGTAATAATTTTTTTTATAGTCATACCA[120]
ATCTACAATGTGATCGTCACAGCTCATGCCTTTGTAATAATTTTTTTTATAGTCATACCA[120]
ATCTATAATGTAATTGTTACAGCACATGCTTTCGTAATAATTTTCTTTATAGTAATACCA[120]
ATTTATAATGTAATCGTAACAGCACATGCTTTCGTAATAATTTTCTTTATAGTAATGCCA[120]
ATTTATAATGTAATCGTAACAGCACATGCTTTCGTAATAATTTTCTTTATAGTAATGCCA[120]
ATTTATAATGTAATCGTAACAGCCCACGCCTTCGTAATGATCTTTTTCATAGTCATGCCC[120]
ATCTACAATGTGATCGTCACAGCTCATGCCTTTGTAATAATTTTTTTTATAGTCATACCA[120]
ATTTATAATGTAATCGTAACAGCACATGCTTTCGTAATAATTTTCTTTATAGTAATGCCA[120]
ATCTATAATGTAATTGTTACAGCACATGCTTTCGTAATAATTTTCTTTATAGTAATACCA[120]
ATTTATAATGTAATCGTAACAGCACATGCTTTCGTAATAATTTTCTTTATAGTAATACCA[120]
ATTTACAATGTAATCGTCACAGCCCATGCATTCGTAATAATTTTCTTTATAGTAATGCCA[120]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
ATAATAATTGGAGGATTTGGAAATTGACTAATTCCTCTTATGATCGGTGCCCCTGACATA[180]
ATCATAATTGGCGGCTTTGGTAACTGATTGATCCCACTAATAATCGGCGCTCCCGACATA[180]
ATCATAATTGGCGGCTTTGGTAACTGATTGATCCCACTAATAATCGGCGCTCCCGACATA[180]
ATCATAATTGGCGGCTTTGGTAACTGATTGATCCCACTAATAATCGGCGCTCCCGACATA[180]
ATTATGATTGGAGGCTTTGGAAACTGACTAGTACCCCTCATGATTGGTGCACCAGACATG[180]
GTTATAATTGGAGGTTTTGGAAACTGATTAGTCCCACTTATAATTGGTGCACCAGACATG[180]
GTTATAATTGGAGGTTTTGGAAACTGATTAGTCCCACTTATAATTGGGGCACCAGACATG[180]
ATAATAATTGGAGGATTTGGAAATTGACTAATTCCTCTTATGATCGGTGCCCCTGACATA[180]
ATCATAATTGGCGGCTTTGGTAACTGATTGATCCCACTAATAATCGGCGCTCCCGACATA[180]
GTTATAATTGGAGGTTTTGGAAACTGATTAGTCCCACTTATAATTGGTGCACCAGACATG[180]
ATTATGATTGGAGGCTTTGGAAACTGACTAGTACCCCTCATGATTGGTGCACCAGACATG[180]
ATCATAATTGGGGGTTTTGGTAACTGACTTATCCCTTTAATGATCGGAGCACCAGACATA[180]
ATCATGATCGGCGGCTTTGGAAACTGGCTAGTACCCCTTATAATCGGAGCACCCGACATG[180]
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
GCCTTTCCTCGCATAAATAACATGAGTTTTTGGCTCCTTCCTCCTTCTTTTCTCCTTCTA[240]
GCCTTCCCCCGAATAAATAACATAAGCTTTTGACTCCTTCCCCCCTCATTTCTTCTTCTT[240]
GCCTTCCCCCGAATAAATAACATAAGCTTTTGACTCCTTCCCCCCTCATTTCTTCTTCTT[240]
GCCTTCCCCCGAATAAATAACATAAGCTTTTGACTCCTTCCCCCCTCATTTCTTCTTCTT[240]
GCCTTCCCTCGAATAAATAACATGAGCTTTTGACTTCTCCCCCCCTCATTTCTTCTTCTT[240]
GCATTCCCTCGAATAAACAATATAAGTTTTTGACTCCTGCCCCCTTCTTTCCTGCTACTA[240]
GCATTCCCTCGAATAAACAATATAAGTTTTTGACTCCTGCCCCCTTCTTTCCTGCTACTA[240]
GCCTTTCCTCGCATAAATAACATGAGTTTTTGGCTCCTTCCTCCTTCTTTTCTCCTTCTA[240]
GCCTTCCCCCGAATAAATAACATAAGCTTTTGACTCCTTCCCCCCTCATTTCTTCTTCTT[240]
GCATTCCCTCGAATAAACAATATAAGTTTTTGACTCCTGCCCCCTTCTTTCCTGCTACTA[240]
GCCTTCCCTCGAATAAATAACATGAGCTTTTGACTTCTCCCCCCCTCATTTCTTCTTCTT[240]
GCATTCCCCCGAATAAACAACATAAGCTTTTGACTCCTTCCCCCTTCTTTCCTCCTACTC[240]
GCATTCCCCCGAATAAATAATATAAGTTTCTGACTACTACCCCCCTCTTTCCTGCTCCTT[240]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
CTAACCTCTTCCGTTGTAGAAGCCGGGGCCGGGACAGGCTGAACAGTCTACCCACCCTTA[300]
CTAGCATCCTCCGGGGTTGAAGCAGGAGCTGGAACTGGGTGAACTGTTTATCCCCCTCTT[300]
CTAGCATCCTCCGGGGTTGAAGCAGGAGCTGGAACTGGGTGAACTGTTTATCCCCCTCTT[300]
CTAGCATCCTCCGGGGTTGAAGCAGGAGCTGGAACTGGGTGAACTGTTTATCCCCCTCTT[300]
CTCGCCTCATCTGGAGTCGAAGCAGGTGCCGGCACAGGATGGACTGTTTATCCCCCGCTC[300]
CTAGCATCCTCCGGTGTTGAAGCAGGAGCCGGAACAGGTTGAACCGTGTACCCTCCTTTA[300]
CGAGCATCCTCCGTCGTTGAAGCAGGAGCCGGAACAGGTTGAGCCGTGTACCCTCCTTTA[300]
CTAACCTCTTCCGTTGTAGAAGCCGGGGCCGGGACAGGCTGAACAGTCTACCCACCCTTA[300]
CTAGCATCCTCCGGGGTTGAAGCAGGAGCTGGAACTGGGTGAACTGTTTATCCCCCTCTT[300]
CTAGCATCCTCCGGTGTTGAAGCAGGAGCCGGAACAGGTTGAACCGTGTACCCTCCTTTA[300]
CTCGCCTCATCTGGAGTCGAAGCAGGTGCCGGCACAGGATGGACTGTTTATCCCCCGCTC[300]
CTGGCCTCTTCAGCAGTAGAGTCCGGAGCAGGGACAGGATGAACAGTCTACCCTCCCTTA[300]
CTAGCATCTTCCGGAGTAGAAGCAGGAGCTGGTACAGGCTGAACAGTCTACCCACCACTA[300]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
GCTAGTAACCTGGCCCACGCAGGAGCATCCGTGGACCTTGCCATCTTCTCTTTACACCTA[360]
GCAGGTAATTTGGCACATGCTGGGCCCTCCGTGGACTTGACTATTTTTTCACTCCACTTG[360]
GCAGGTAATTTGGCACATGCTGGGCCCTCCGTGGACTTGACTATTTTTTCACTCCACTTG[360]
GCAGGTAATTTGGCACATGCTGGGCCCTCCGTGGACTTGACTATTTTTTCACTCCACTTG[360]
GCAGGCAATCTTGCCCACGCTGGACCTTCTGTTGACTTAACCATCTTCTCCCTCCACTTG[360]
GCCAGCAACCTAGCTCATGCAGGTGCCTCCGTTGATTTAACAATTTTTTCTCTACATCTA[360]
GCCAGCAACCTAGCTCATGCAGGTGCCTCCGATGATTTAACAATTTTTTCTCTACATCTA[360]
GCTAGTAACCTGGCCCACGCAGGAGCATCCGTGGACCTTGCCATCTTCTCTTTACACCTA[360]
GCAGGTAATTTGGCACATGCTGGGCCCTCCGTGGACTTGACTATTTTTTCACTCCACTTG[360]
GCCAGCAACCTAGCTCATGCAGGTGCCTCCGTTGATTTAACAATTTTTTCTCTACATCTA[360]
GCAGGCAATCTTGCCCACGCTGGACCTTCTGTTGACTTAACCATCTTCTCCCTCCACTTG[360]
GCCAGCAACCTAGCCCACGCAGGGGCCTCCGTAGACCTAACGATCTTCTCCCTCCACTTG[360]
GCAGGCAACCTAGCCCACGCAGGAGCATCTGTTGACCTCACAATTTTCTCCCTCCACCTG[360]
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
GCAGGTGTCTCCTCAATTTTAGGCGCAATCAACTTTATTACAACAATCATTAATATAAAA[420]
GCTGGTATTTCCTCCATTTTAGGGGCAATCAACTTTATCACCACAATAATTAACATAAAA[420]
GCTGGTATTTCCTCCATTTTAGGGGCAATCAACTTTATCACCACAATAATTAACATAAAA[420]
GCTGGTATTTCCTCCATTTTAGGGGGAATCAACTTTATCACCCCAGTAATTAACATGAAA[420]
GCCGGAGTGTCATCTATTTTAGGTGCAATTAATTTTATCACAACCATTATTAACATGAAA[420]
GCAGGTGTCTCTTCAATTTTAGGAGCTATCAATTTTATTACCACTATTATTAACATAAAA[420]
GCAGGTGTCTCTTCAATTTTAGGAGCTATCAATTTTATTACCACTATTATTAACATAAAA[420]
GCAGGTGTCTCCTCAATTTTAGGCGCAATCAACTTTATTACAACAATCATTAATATAAAA[420]
GCTGGTATTTCCTCCATTTTAGGGGCAATCAACTTTATCACCACAATAATTAACATAAAA[420]
GCAGGTGTCTCTTCAATTTTAGGAGCTATCAATTTTATTACCACTATTATTAACATAAAA[420]
GCCGGAGTGTCATCTATTTTAGGTGCAATTAATTTTATCACAACCATTATTAACATGAAA[420]
GCAGGTGTCTCATCTATTCTTGGAGCAATTAACTTTATTACAACCATTATTAACATAAAA[420]
GCAGGTGTCTCATCAATTCTAGGTGCTATTAATTTTATTACTACAATTATTAACATGAAA[420]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
CCTCCCGCCATCTCCCAATACCAAACACCTCTATTCGTTTGAGCCATTCTAATCACTGCC[480]
CCCCCCGCAGCATCTCAATACCAGACACCCCTGTTTGTCTGAGCCGTTCTAATTACAGCC[480]
CCCCCCGCAGCATCTCAATACCAGACACCCCTGTTTGTCTGAGCCGATCTAATTACAGCC[480]
CCCCCGGCAGCATCTCAGTATCGGACACCGCTGTTTGTCTGAGACGTGCTAGTTATAGCC[480]
CCCCCTGCCATCTCCCAATATCAAACACCCCTATTTGTGTGATCCGTCCTAATTACCGCA[480]
CCCCCTGCCATCTCTCAATATCAGACGCCTCTTTTCGTATGAGCAGTATTAATTACAGCC[480]
CCCCCTGCCATCTCTCAAGATCAGACGCCTCTTTTCGTATGAGCAGCATTAATTACACCC[480]
CCTCCCGCCATCTCCCAATACCAAACACCTCTATTCGTTTGAGCCATTCTAATCACTGCC[480]
CCCCCCGCAGCATCTCAATACCAGACACCCCTGTTTGTCTGAGCCGTTCTAATTACAGCC[480]
CCCCCTGCCATCTCTCAATATCAGACGCCTCTTTTCGTATGAGCAGTATTAATTACAGCC[480]
CCCCCTGCCATCTCCCAATATCAAACACCCCTATTTGTGTGATCCGTCCTAATTACCGCA[480]
CCCCCCGCCATCTCACAATATCAAACACCCCTCTTTGTATGGGCCCTGCTAATTACTGCC[480]
CCCCCAGCCATTTCTCAATACCAAACCCCCCTTTTCGTATGAGCTGTCCTAATTACTGCT[480]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
ATTCTCCTCCTCCTCTCTTTGCCAGTCCTAGCTGCCGGCATCACAATACTACTAACAGAC[540]
GTACTCCTACTTCTTTCCCTCCCCGTCCTTGCCGCAGGTATTACCATGCTTCTAACAGAT[540]
GAACTCCTACTTCTTTCCCTCGCCGTCCTTGCCGCAGGTATTACCATGCTTCTAACAGAT[540]
GACCGCCGACTGGCGTTCATTGATCGTCAGGACGTCCGGGTAGAACCATGCGACGAACAG[540]
GTACTACTCCTTCTATCCCTGCCCGTTCTTGCCGCCGGCATCACAATACTTCTAACAGAC[540]
GTACTACTTTTATTATCACTTCGAGGATTAGCTGCTGGAATTACAGTAGTGCTAACAGAG[540]
GTACTACTTTTATTATCACTTCCAGGATTAGCTGCTGGAGTTACAATACGGCGACCGGAT[540]
ATTCTCCTCCTCCTCTCTTTGCCAGTCCTAGCTGCCGGCATCACAATACTACTAACAGAC[540]
GTACTCCTACTTCTTTCCCTCCCCGTCCTTGCCGCAGGTATTACCATGCTTCTAACAGAT[540]
GTACTACTTTTATTATCACTTCCAGTATTAGCTGCTGGAATTACAATACTGCTAACAGAT[540]
GTACTACTCCTTCTATCCCTGCCCGTTCTTGCCGCCGGCATCACAATACTTCTAACAGAC[540]
GTCTTACTCCTCCTGTCCCTCCCAGTCCTAGCTGCTGGAATTACAATGCTTCTAACAGAC[540]
GTTCTACTATTATTATCACTACCAGTTCTCGCAGCCGGAATTACGATACTTCTCACAGAT[540]
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
CGAAATTTAAACACAACTTTCTTTGACCCGGCTGGGGGAGGAGACCCAATTCTTTACCAA[600]
CGAAATCTTAACACCACCTTCTTTGACCCCGCAGGTGGGGGAGACCCAATCCTCTACCAA[600]
CGAAATCTTAACACCACCTTCTGTGACCCCGCAGGTGGGGGAGACCCAATCCTCTACAAA[600]
ATCGGAATAGTAACGCCACCTTTTGACCCCGCAGGGGGGGGAGACCCAATCCTCTACCAA[600]
CGAAACCTAAACACAACCTTCTTTGACCCTGCCGGAGGAGGAGACCCCATCCTATACCAA[600]
CGCAATCTAAATACCACTTTCTTTGACCCAGCCGGAGGGGGGGATCCAATTTTATATCAA[600]
CGGAATCTAAATACCACTTTCTTTGACCCAGCCGGAGGGGGGGATCCAATTTTATATCAA[600]
CGAAATTTAAACACAACTTTCTTTGACCCGGCTGGGGGAGGAGACCCAATTCTTTACCAA[600]
CGAAATCTTAACACCACCTTCTTTGACCCCGCAGGTGGGGGAGACCCAATCCTCTACCAA[600]
CGCAATCTAAATACCACTTTCTTTGACCCAGCCGGAGGGGGGGATCCAATTTTATATCAA[600]
CGAAACCTAAACACAACCTTCTTTGACCCTGCCGGAGGAGGAGACCCCATCCTATACCAA[600]
CGAAACCTTAACACCACATTCTTTGACCCCGCAGGAGGTGGAGACCCAATTCTATATCAA[600]
CGAAACCTAAACACCACCTTCTTTGACCCAGCGGGAGGAGGGGAnCCCATTCTTTATCAA[600]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
CACTT[605]
CACCT[605]
CAGCG[605]
CACCT[605]
CACTT[605]
CACCT[605]
CACCT[605]
CACTT[605]
CACCT[605]
CACCT[605]
CACTT[605]
CATCT[605]
CACCT[605]
Download