Family - Blog UB - Universitas Brawijaya

advertisement
ELEKTROKARDIOGRAF SEBAGAI SALAH SATU INSTRUMENT
MEDIS YANG MENGGUNAKAN PRINSIP ILMU FISIKA
MAKALAH
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing :
MUHAMMAD HAMBALI,SS.,M.Pd
oleh :
SYAFRI DEVI ANUGRAH
125090300111025
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis telah menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “Elektrokardiograf sebagai Salah
Satu Instrument Medis yang Menggunakan Prinsip Ilmu Fisika” yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2012/2013.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak
terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih terutama kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang telah bersusah payah membesarkan penulis dari kecil
hingga dapat menduduki pendidikan setingkat Universitas.
2. Bapak Muhammad Hambali,SS.,M.Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
sekaligus sebagai pembimbing dalam proses pembutan makalah ini.
3. Teman-teman senasib dan seperjuangan tanpa disebutkan nama dan gelar yang telah
memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil dalam penyelesaian makalah ini.
4. Teristimewa kepada seseorang yang telah memberikan dukungan, sokongan, semangat,
hingga terselasaikan makalah ini.
Moga-moga dengan adanya pembuatan makalah ini akan dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, khususnya untuk penulis sendiri dalam mencapai cita-cita dan masa depan.
Malang , Januari 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elektrokardiograf (EKG) merupakan sebuah instrument medis yang digunakan sebagai alat
untuk memperoleh informasi seputar kerja jantung manusia melalui prinsip kelistrikan pada
jantung. Alat ini juga dapat digunakan sebagai pendeteksi gangguan jantung. Mekanisme
sederhana dari alat ini adalah mengukur potensial listrik sebagai fungsi waktu yang dihasilkan
oleh jantung. Dari mekanisme ini akan dihasilkan pola sinyal elektrik pada EKG yang terdiri dari
gelombang P,Q,R,S dan T. Pola-pola tersebut kemudian akan dikenali dan diklasifikasikan oleh
komputer dengan menerapkan salah satu metode kecerdasan buatan (artificial intelligence), yaitu
Jaringan Saraf Tiruan (JST) berbasis metode pembelajaran backpropagation. Penelitian akan
diawali oleh pra poses raw data sinyal elektrik EKG, pendesainan jaringan, pemilihan arsitektur
dan inisialisasi jaringan, serta tahap yang lebih penting adalah pelatihan dan pengujian jaringan.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa JST sangat baik dalam melakukan klasifikasi pola
terhadap sinyal elektrik pada EKG. Hal ini dapat diperihatkan dari persentase tingkat akurasi,
yang dapat dibedakan kedalam 3 bagian, yaitu tingkat akurasi internal yang mencapai 99.999895
% pada pengujian arsitektur JST_1, 99.999853 % pada pengujian arsitektur JST_2 dan 99.999755
% untuk arsitektur JST_3. Sedangkan untuk tingkat akurasi eksternal pada pengujian datayang
telah dilatih diperoleh persentase sebesar 100 % untuk semua arsitektur jaringan, sedangkan
tingkat akurasi eksternal data baru diperoleh hasil sebesar 98.04 % dengan jumlah data 30 %,
98.81 % dengan jumlah data 50 % dan 99.16% dengan jumlah data 70.
ECG (Elektrokardiograf) merupakan perangkat medis untuk memeriksa kenormalan kerja
jantung.Untuk itu diperlukan pemeriksaan awal kondisi jantung seseorang sebelum dilakukan
tindakan medis lebih lanjut. Pengadaan alat ECG masih sedikit karena mahalnya harga dan
besarnya ukuran sehingga sulit untuk dipindahkan . Tetapi, alat yang dihasilkan dalam penelitian
masih memiliki kabel sensor yang panjang sehingga dapat menimbulkan rasa takut dan
keterbatasan gerak pada pasien. Selain itu, ECG tidak dapat dioperasikan tanpa bantuan komputer
sedangkan dokter membutuhkan mobilitas yang tinggi dalam menangani banyak pasien. Jadi,
perangkat komputer tersebut dapat mengganggu mobilitas dokter.
Fenomena fisika tidak selalu direpresentasikan dalam masalah benda-benda mati (fisik),
tetapi dapat terjadi pula pada benda-benda hidup (hayati), contohnya adalah pada peristiwa
kelistrikan.Salah satu peristiwa kelistrikan yang terdapat pada sistem hayati (hidup) adalah
peristiwa kelistrikan pada jantung, yang menghasilkan sebuah sinyal bioelektrik. Kemudian yang
sangat menarik dari peristiwa ini adalah, bahwa sinyal bioelektrik tersebut dapat mengetahui
gangguan pada jantung melalui alat yang disebut elektrokardiograf.
B. Rumusan Masalah

Pengertian Elektrokardiograf dan Elektrokardiogram

Fungsi Elektrokardiograf dan Elektrokardiogram

Sistem Konduksi Jantung

Teknik monitoring Elektrokardiogram

Karakteristik dan parameter - parameter dalam Elektrokardiogram
C. Tujuan

Mengetahui Elektrokardiograf dan Elektrokardiogram

Mengetahui Fungsi Elektrokardiograf dan Elektrokardiogram

Mengetahui Sistem Konduksi Jantung

Mengetahui Teknik monitoring Elektrokardiogram

Mengetahui Karakteristik dan parameter - parameter dalam Elektrokardiogram
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elektrokardiogram ( EKG )
EKG (Elektrokardiograf) merupakan perangkat medis untuk memeriksa kenormalan kerja
jantung. Sinyal yang dihasilkan oleh EKG pada umumnya merupakan sinyal domain waktu
dalam kertas rekaman yang disebut Elektrokardiogram. Elektrokardiogram adalah suatu sinyal
yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. Elektrokardiogram ini merupakan rekaman
informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman ini
digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal direkam
menggunakan perangkat elektrokardiograf.
B. Fungsi Elektrokardiograf dan elektrokardiogram
Pada umumnya fungsi elektrokardiograf diantaranya Standar mendiagnosis aritmia jantung,
menentukan tingkatan terapi dan risiko bagi pasien yang dicurigai mengalami infark otot jantung
akut, menentukan gangguan elektrolit (seperti hiperkalemia dan hipokalemia), menemukan
abnormalitas konduksi (seperti blok cabang berkas kanan dan kiri), alat tapis penyakit jantung
iskemik pada saat uji stres jantung, mapat mendeteksi penyakit selain penyakit jantung (seperti
emboli paru atau hipotermia).
Adapun fungsi dari Elektrokardiogram adalah untuk mengetahui kelainan-kelainan irama
jantung (aritmia), mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan
ventrikel), mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung, mengetahui adanya
gangguan elektrolit, mengetahui adanya gangguan perikarditis.
Pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui aritmia, fungsi alat pacu jantung, gangguan
konduksi interventrikuler, pembesaran ruangan-ruangan jantung, IMA, iskemik miokard,
penyakit perikard, gangguan elektrolit, pengaruh obat-obatan seperti digitalis, kinidin, kinine, dan
berbagai kelainan lain seperti penyakit jantung bawaan, korpulmonale, emboli paru, mixedema.
C. Sistem Konduksi Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa system sirkulasi darah. Yang
paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atria) sebenarnya berfungsi sebagai
ruang penyimpanan selama bilik memompa. Ventrikel berkontraksi, ventrikel kanan memasok
darah ke paru-paru, dan ventrikel kiri mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem
sirkulasi, fasa ini disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa)
setelah ventrikel mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole.
Sistem konduksi (listrik jantung) yang berperan dalam pencatatan pada EKG, yang terdiri dari
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel dalam SA Node ini
bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls (rangsangan listrik) dengan frekuensi
60 – 100 kali permenit kemudian menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium
terangsang
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Sel-sel dalam AV
Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan pada SA Node yaitu
: 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai
oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan
dikeluarkan oleh AV Node.
3. Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih
kecil yaitu serabut purkinye.
4. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel
impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga
tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi
20 – 40 kali permenit.
D. Teknik monitoring EKG
Teknik monitoring standar ekstremitas (metoda Einthoven) atau standard limb leads Dalam
menggunakan teknik ini, dilakukan 3 tempat monitoring EKG yakni :
a)
Lead I dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan lengan
kanan (RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 0º
b) Lead II dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kanan
(RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 60º
c)
Lead III dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kiri
(LA- left arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 120º
E. Karakteristik dan parameter - parameter dalam Elektrokardiogram
Sinyal EKG terdiri dari gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T (diperlihatkan pada
gambar di bawah ini digunakan untuk mendeteksi kelainan jantung atau aritmia (arrythmia).
Urutan terjadinya sinyal EKG yang dapat menimbulkan gelombang P, kompleks QRS, dan
gelombang T adalah sebagai berikut :
1. Setiap siklus kontraksi dan relaksasi jantung dimulai dengan depolarisasi spontan pada
nodus. Peristiwa ini tidak tampak pada rekaman EKG
2. Gelombang P merekam peristiwa depolarisasi dan kontraksi atrium (atria contract). Bagian
pertama gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan; bagian kedua mencerminkan
aktivitas atrium kiri
Setelah mendapatkan sinyal EKG, denyut jantung (HR- heart rate) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan di bawah ini :
Dengan Interval_RR = Jarak antara gelombang R dengan gelombang R lainnya yang berdekatan
terukur dalam satuan waktu (sekon) HR = Besar denyut jantung yang dalam satuan beat per
minute (BPM)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. EKG
(Elektrokardiograf) merupakan perangkat medis untuk memeriksa kenormalan kerja jantung.
Sedangkan Elektrokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
Sebuah
pendekatan
metodik
sederhana
yang
dapat
diterapkan
pada
setiap
Elektrokardiogram. Setiap Elektrokardiogram harus didekati dengan cara berurutan
Salah satu peristiwa kelistrikan yang terdapat pada sistem hayati (hidup) adalah peristiwa
kelistrikan pada jantung, yang menghasilkan sebuah sinyal bioelektrik. Kemudian yang sangat
menarik dari peristiwa ini adalah, bahwa sinyal bioelektrik tersebut dapat mengetahui gangguan
pada jantung melalui alat yang disebut elektrokardiograf.
B. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fisikamedis2006.blogspot.com/2010/03/metode-jaringan-saraf-tiruan-jst-pada.html. tanggal
akses : 04 Januari 2013
http://www.digilib.ui.ac.id/helper/viewKoleksi.jsp?id=110526&lokasi=lokal&template=
absrak.detail.template. tanggal akses : 26 Desember 2012
http://www.ittelkom.ac.id/library. tanggal akses : 26 Desember 2012
http://www.wartamedika.com/2008/02/elektrokardiogram-ekg.html. tanggal akses : 25 Desember
2012
http://ionozer.blogspot.com/2010/03/elektrokardiogram-ekg.html. tanggal akses : 25 Desember
2012
http://kirana-5451.blogspot.com/2008/11/elektrokardiogram.html. tanggal akses : 25 Desember
2012
Download