MD-90

advertisement
CASA yang Naas Buatan IPTN
sedikit menyegarkan memori kawan kawan tentang kecelakaan naas yang merenggut
nyawa 12 putra bangsa terbaik dari TNI-AU, 3 warga sipil dan 3 warga asing, kecelakaan
terjadi pada saat pelatihan penggunaan kamera digital untuk pemotretan dari udara, pada
hari kamis, 26 Juni 2008, kecelakaan lain yang pernah dialami oleh keluarga casa ini
yaitu peristiwa hilangnya casa 212 di bumi papua.
Quote:
Pesawat Casa 212 dengan nomor registrasi U-614 yang hilang dalam penerbangan dari
Timika, Wamena, menuju Jayapura, Irian Jaya (Irja) itu, ternyata buatan Industri Pesawat
Terbang Nusantara (IPTN) tahun 1983. Pesawat itu diserahkan IPTN kepada TNI-AL 11
Mei 1984.
Pesawat berjenis NC 212-200 dengan nomor seri 63N/233 tersebut dibuat saat IPTN
masih bernama PT Nurtanio. Nomor registrasi pesawat yang dikeluarkan PT Nurtanio
adalah PK-XDL dan TNI-AL: U-614. Pesawat dibuat berdasarkan kontrak Departemen
Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dengan nomor kontrak KJB/23/XII/1983
tertanggal 30 Desember 1983.
Kepala Humas IPTN Drs Rakhendi di Bandung, Selasa (9/1) menjelaskan, pesawat Casa
itu dibuat bersamaan dengan 16 jenis pesawat lainnya. Sebanyak delapan pesawat untuk
TNI-AU yang salah satunya terjatuh di gunung salak kamis kemarin, empat pesawat
untuk TNI- AD, dan empat pesawat untuk TNI-AL.
Menurut Rakhendi, dalam kasus pesawat naas ini, IPTN belum diajak tim investigasi
untuk turun tangan. Soalnya, pesawat tersebut merupakan versi militer.
"Kalau ada kecelakaan pesawat sipil, biasanya IPTN dilibatkan. Tapi, untuk kasus ini,
IPTN dilibatkan atau tidak terserah dinas sertifikasi militer," katanya.
Menyinggung indikasi bahwa baling-baling sebelah kiri pesawat tersebut rusak, Rakhendi
belum mengetahuinya. Dia malah menjelaskan, baling-baling pesawat itu buatan Dowty
Rotol dari AS dan mesinnya dari Garret dengan tipe TPE 331-10R-512C.
Sedangkan pilot Casa, Mayor Laut Sutopo, memiliki 4.720 jam terbang dan Co-pilot
Letnan Satu Laut Didik Haryanto memiliki 2.266 jam terbang.
Menurut Kapuspen TNI Masda Graito Husodo, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa,
dengan jam terbang seperti itu sudah cukup dan termasuk senior, meskipun patokannya
agak sulit, juga sudah termasuk berpengalaman. Pesawat Casa 212 milik TNI-AL itu
kondisinya juga lebih baru ketimbang yang dimiliki TNI-AU.
Beberapa kalangan di Pangkalan Udara (Lanud) Biak ketika dimintai analisa soal itu
menyatakan, kemungkinan pesawat Casa itu sudah lenyap. Sebab, berdasarkan
pengalaman, dengan ketinggian gunung di Irja bukan langkah yang mudah untuk
mendeteksi keberadaan pesawat. Apalagi, Casa 212 sebenarnya sudah payah untuk
terbang di pegunungan Irja.
Diperkirakan, semula pesawat itu terbang mengikuti jalur resmi, tapi kemudian keluar
jalur. "Nah, setelah keluar jalur, untuk kembali ke jalur asli sangat sulit, karena mesinnya
tidak mampu di kecepatan tertentu," kata seorang perwira penerbang.
Sedangkan kemampuan terbang Casa, rata-rata di ketinggian 9.000 kaki, sementara di Irja
gunungnya sampai 25.000 kaki di atas permukaan laut.
Analisa lain menyatakan, semua pesawat jenis Twin Otter atau Casa, jika jatuh melayang
dulu dan tak langsung meledak. Selain itu, seluruh peralatan komunikasinya bisa
digunakan. Berarti tidak meledak. Maka, diperkirakan pesawat itu lenyap.
Berdasarkan catatan seminggu sebelumnya, Casa 212 terbang cukup jauh. Antara lain
dari Jayapura ke Manokwari, lalu ke Nabire, Enarotali, Timika, dan kembali ke Jayapura.
Sehingga diperkirakan pesawat lelah.
perbandingan
Quote:
CN-235
CASA-212
McDonnell Douglas MD-11
Posted on 5 Juni 2009 by adirossi
MD-11 adalah pesawat modern diluncurkan pada 30 desember 1986
(mengikuti permintaan peluncuran pesanan dari Britich Caledonian utnk ditempatkan
selama 3 bulan sebelumnya. MD-11 dihasilkan dari 2 tahun masa riset untuk
menggantikan DC-10. Penerbangan pertama dilakukan pada 10 januari 1990. sertifikasi
pesawat ini diberikan pada bulan november tahun itu dan dikirim untuk pertama kalinya
pada 7 desember 1990 untuk maskapai Finnair.
Dibandingkan dengan DC-10, fitur MD-11 dilengkapi dengan rangka yang lebar,
winglets (sayap kecil yg terdapat pd pesawat terbang yg berfungsi mengurangi hambatan
udara akibat ulakan udara bertekanan tinggi dr bawah sayap yg berusaha menuju ke atas
permukaan sayap lewat ujung sayap), memodifikasi tail (ekor) dengan mengurangi
sweepback (lebar sayap minimum), dua kru pesawat dengan enam layar EFIS pada
cockpit dan mendisain ulang interior cabin utama dan pilihan mesin baru. Uniknya mesin
dipasang pada stabilisator vertikal. Khusus untuk cockpit didesain dengan konsep glass
cockpit yaitu cockpit yang menampilkan berbagai instumen elektronika seperti dual
Flight Management System, Central Fault Display System, Global Positioning System
dan lain-lain.
variasi lain yang ditawarkan yaitu berbagai jenis MD-11ER, pesawat cargo MD-11F,
MD-11c Combi, dan MD-11CF.
Spesifikasi MD-11 ini adalah sebagai berikut:
Dimensi:
Panjang: 200.89ft (61.23m)
Lebar: 169.49ft (51.66m)
Tinggi: 57.74ft (17.60m)
Performa:
Kecepatan Maksimum: 587mph (945kmh; 510kts)
Max Range: 7,863miles (12,655km)
Rate-of-Climb: 0ft/min (0m/min)
Ceiling: 45,000ft (13,716m; 8.5miles)
Struktur:
Akomodasi: 10 + 250 to 410
Hardpoints: 0
Berat kosong: 283,975lbs (128,809kg)
MTOW: 630,522lbs (286,000kg)
Mesin:
Engine(s): 3 x Pratt & Whitney PW4460 delivering 60,000ldb OR Pratt & Whitney
PW4462 delivering 62,000lbf OR General Electric CF6-80C2D1F delivering 61,500lbf.
MD-11 adalah pesawat modern diluncurkan pada 30 desember 1986 (mengikuti
permintaan peluncuran pesanan dari Britich Caledonian untuk ditempatkan selama 3
bulan sebelumnya. MD-11 dihasilkan dari 2 tahun masa riset untuk menggantikan DC10. Penerbangan pertama dilakukan pada 10 januari 1990. sertifikasi pesawat ini
diberikan pada bulan november tahun itu dan dikirim untuk pertama kalinya pada 7
desember 1990 untuk maskapai Finnair.
Dibandingkan dengan DC-10, fitur MD-11 dilengkapi dengan rangka yang lebar,
winglets (sayap kecil yg terdapat pd pesawat terbang yg berfungsi mengurangi hambatan
udara akibat ulakan udara bertekanan tinggi dr bawah sayap yg berusaha menuju ke atas
permukaan sayap lewat ujung sayap), memodifikasi tail (ekor) dengan mengurangi
sweepback (lebar sayap minimum), dua kru pesawat dengan enam layar EFIS pada
cockpit dan mendisain ulang interior cabin utama dan pilihan mesin baru. Uniknya mesin
dipasang pada stabilisator vertikal.
Khusus untuk cockpit didesain dengan konsep glass cockpit yaitu cockpit yang
menampilkan berbagai instumen elektronika seperti dual Flight Management System,
Central Fault Display System, Global Positioning System dan lain-lain. Variasi lain yang
ditawarkan yaitu berbagai jenis MD-11ER, pesawat cargo MD-11F, MD-11c Combi, dan
MD-11CF.
United Parcel Service - UPS McDonnell Douglas MD-11(F)
Lufthansa Cargo MD-11 akan mendarat di illinois Amerika(F)
Cockpit MD-11 milik maskapai Finnair
Cockpit MD-11 milik maskapai Finnair
Cabin MD-11 milik Maskapai Air Namibia
McDonnell Douglas MD-11F FedEx Express
Spesifikasi MD-11 ini adalah sebagai berikut:
Dimensi:
Panjang: 200.89ft (61.23m)
Lebar: 169.49ft (51.66m)
Tinggi: 57.74ft (17.60m)
Performa:
Kecepatan Maksimum: 587mph (945kmh; 510kts)
Max Range: 7,863miles (12,655km)
Rate-of-Climb: 0ft/min (0m/min)
Ceiling: 45,000ft (13,716m; 8.5miles)
Struktur:
Akomodasi: 10 + 250 to 410
Hardpoints: 0
Berat kosong: 283,975lbs (128,809kg)
MTOW: 630,522lbs (286,000kg)
Mesin:
Engine(s): 3 x Pratt & Whitney PW4460 delivering 60,000ldb OR Pratt & Whitney
PW4462 delivering 62,000lbf OR General Electric CF6-80C2D1F delivering 61,500lbf.
Pesawat terbang(AZ_2)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk kegunaan lain dari pesawat, lihat pesawat (disambiguasi).
Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.
Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja
adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara.
Daftar isi
[sembunyikan]



1 Sejarah
2 Kategori dan klasifikasi
o 2.1 Lebih berat dari udara
o 2.2 Lebih ringan dari udara
o 2.3 Jenis pesawat
 2.3.1 Berdasarkan desain
 2.3.2 Berdasarkan propulsi
 2.3.3 Berdasarkan penggunaan
3 Lihat pula
[sunting] Sejarah
Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright
Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat
rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika
Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang
menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di
lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan
dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan
menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis
bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, kemudian
disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan
memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan
barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai
pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di
New Jersey 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin meskipun masih dipakai
menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami
modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi
kebutuhan transportasi udara.
[sunting] Kategori dan klasifikasi
[sunting] Lebih berat dari udara
Pesawat terbang yang lebih berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori
ini adalah autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap
tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston
(dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan
dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan
gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini bisa terbang. Sebagai pengecualian,
pesawat bersayap tetap juga ada yang tidak menggunakan mesin, misalnya glider, yang
hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas. Helikopter dan autogiro
menggunakan mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas, dan
helikopter juga menggunakan mesin untuk menghasilkan dorongan ke depan.
[sunting] Lebih ringan dari udara
Sebuah balon udara.
Pesawat terbang yang lebih ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam
kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung untuk
terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas air. Pesawat
terbang ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk
menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah
bahwa balon udara lebih mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem
propulsi untuk dorongan ke depan dan sistem kendali.
[sunting] Jenis pesawat
[sunting] Berdasarkan desain



Balon udara
Kapal udara
Pesawat bersayap tetap
o Pesawat bersayap satu
 Pesawat bersayap delta
 Pesawat bersayap lipat
 Sayap terbang
o Pesawat bersayap dua
o Pesawat bersayap tiga
Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

Pesawat sayap berputar
o Helikopter
o Autogiro
[sunting] Berdasarkan propulsi






Pesawat terbang layang (Glider)
Pesawat bermesin piston
Pesawat bermesin turbo propeler
Pesawat bermesin turbojet
Pesawat bermesin turbofan
Pesawat bermesin ramjet
[sunting] Berdasarkan penggunaan
Pesawat-pesawat eksperimental NASA.




Pesawat eksperimental
Pesawat penumpang sipil
Pesawat angkut
Pesawat militer
[sunting] Lihat pula
Pesawat supersonik
Pada dekade 1950-an, pertama kali digunakan pesawat supersonik hasil kerjasama
Inggris dan Perancis dengan nama Concorde (tambahan e diberikan Inggris sebagai
ucapan terima kasih atas jasa Perancis dalam pembuatan pesawat ini), dioperasikan
pertama kali tahun 1969. Semetara itu, Rusia membuat pesawat serupa, tetapi dengan
kapasitas penumpang yang lebih banyak dan terbang pada tahun 1967 diberi nama
Concordski (karena mirip Concord; nama aslinya adalah Tu-144). Pesawat ini memiliki
kecepatan hingga dua kali kecepatan suara (Mach 2) lebih cepat dari kebanyakan pesawat
komersial yang terbang dengan kecepatan Mach 0,8. Kecelakaan yang terjadi pada
Concordski saat pameran kedirgantaraan di Le Bourget 6 Juni 1973 serta Concorde pada
25 Juli 2000 membuat semakin rentannya pesawat supersonik. Akhirnya, ditambah
dengan mahalnya biaya operasional, sejak tahun 2003 pesawat Concorde tidak terbang
lagi dan kedua maskapai yang mengoperasikannya (Air France dan British Airways)
memensiunkan pesawat ini dari jajaran armadanya dan mengakhiri era penerbangan
supersonik.
Ditulis oleh dzulfikar di/pada Agustus 28, 2008
By : dzulfikar
Zephyr-6, the UK-built solar-powered plane
sebuah pesawat terbang tenaga matahari Inggris, mengklaim telah membuat rekor baru
penerbagngan tanpa awak selama 82 jam 37 menit tanpa stop.
Pesawat tersebut yang dijuluki Zephyr-6, terbang lebih dari 3 hari tanpa seorangpun
berada di dalamnya. Rekor dunia sebelumnya dibuat oleh pesawat robot Golden Hawk
Amerika Serikat, yang terbang tanpa awak selam 30 jam 24 menit ditahun 2001.
Zephyr reportedly broke the record last year by flying for 54 hours, but this did not meet
the criteria laid down by the world’s air sports federation and was therefore not officially
recognized. The recent flight is also unlikely to meet these specific criteria.
Zephyr dilaporkan memecahkan rekor terbang tahun lalu mereka selama 54 jam, tetapi
Zephyr tidak mendasarkan kriteria penerbangan yang diakui federasi olahraga udara
dunia. Karena itulah, rekor Zephyr saat itu secara resmi tidak/belum diakui.
Penerbangan yang terbaru ini, kemungkinan juga akan menemui kriteria dan kendala
yang sama.
Namun, para anggota tim dibalik penerbangan tersebut tidaklah gelisah. Kata mereka,”
Kami sedang berkonsentrasi lebih pada penerbangan daripada sekedar rekor”.
Zephyr menggunakan energi matahari untuk mencharging batteri, sehingga
memungkinkannya juga terbang dimalam hari. Pesawat tersebut dikonstruksi dengan
sayap “ultra-light”. Pemakaian teknologi demikian-menurut para insinyurnya-,
memungkinkan pesawat dapat tetap berada di udara selama beberapa bulan.
Pesawat terbang tersebut dikembangkan oleh ‘Firm Qinetic”, sebuah perusahaan
teknologi dan pertahanan Inggris, dan di uji di Amerika Serikat.
Kesuksesan penerbangan tanpa awak Zephyr ini dapat membuka era baru dalam
perjalanan memakai energi surya.
Pesawat MD-90 Relatif Baru
Rabu, 18 Maret 2009 , 22:18:00
BANDUNG, (PRLM).- Pesawat jenis MD-90 yang dipensiunkan oleh maskapai penerbangan swasta tanah
air, Lion Air merupakan jenis pesawat relatif baru karena masuk ke jajaran operasional sejak 1995. Namun
dalam kurun waktu 14 tahun, jenis pesawat ini mengalami beberapa kecelakaan yang membuat
kelangsungan penerbangannya jadi tanda tanya.
Sejak awal produksi MD-90 persaingan internal antara McDonnell Douglas dan Boeing yang membeli
perusahaan itu membuat penanganannya tak maksimal. Pesawat MD-90 buatan pabrik pesawat terbang
McDonnell Douglas merupakan turunan pesawat MD-80 yang sudah lebih dulu diproduksi tahun 1980-an.
Setelah era MD-80 McDonnell Douglas memunculkan MD-90 yang pertama kali digunakan maskapai
penerbangan AS, Delta Airlines.
MD-80 merupakan turunan dari pesawat sejenis dengan ekor jenis T dan dua mesin turbo fan di bagian
belakang, DC-9 yang merajai penerbangan komersial pad era 1960-an hingga 1970-an. Pesawat ini mampu
mengangkut penumpang antara 80 hingga 135 orang.
Pada saat McDonnell Douglas akhirnya gulung tikar tahun 1997, mereka diakuisi oleh perusahaan raksasa
Boeing dan varian terbaru dari MD-90 yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya tetap diproduksi
dengan nama seri ganda, MD-95 atau Boeing 717.
Jenis MD-90 merupakan pesawat dengan jarak jelajah sedang dan memiliki panjang 5 kaki melebihi versi
MD-88 yang merupakan varian dari MD-80. Mjenis MD-90 telah dilengkapi Electronic Flight Instrument
System (EFIS). Jenis mesin buatan Pratt-Whitney juga digantikan oleh mesin IAE (International Aero
Engines) V2500 yang lebih kuat daya dorongnya dan hemat bahan bakar.
Pada bulan November 1989 program MD-90 dan 22 Februari 1993 MD-90 diluncurkan ke pasaran. Dan
Delta Airlines menerbangkannya pertama kali pada bulan Februari 1995. Selain diproduksi di Long Beach
Airport in Long Beach, Kalifornia, jenis pesawat ini dua di antaranya diproduksi di Pangkalan Udara
Jiangwan Shanghai, Cina.
Jenis pesawat MD-90 memiliki dua versi, yakni MD-90-30 dan MD-90-30ER. Versi 30 memiliki daya
jelajah 3.860 km, sedangkan vrsi 30ER mampu terbang hingga jarak 4.426 km.
Saudi Arabian Airlines memesan 29 pesawat MD-90, namun tak ada pesanan terbaru bagi MD-90 ketika
McDonnell Douglas bergabung dengan Boeing tahun 1997. Hal itu dikarenakan kompetisi internal di
perusahaan yang didominasi oleh Boeing yang cenderung memasarkan jenis Boeing 737, meskipun Delta
Airlines sebelumnya telah memesan 19 pesawat MD-90. Pesanan Delta kemudian dialihkan kepada jenis
Boeing 737-800 untuk menggantikan armada Boeing 727 nya yang sudah uzur.
Kendati demikian sisa pesanan terhadap MD-90 sebanyak 40 unit tetap dilaksanakan, meskipun
perakitannya dilakukan di Shanghai. Program di Cina inipun tersendat dan hanya merampungkan 2 unit
pesawat hingga tahun 2000. Program MD-90 di Long Beach, Kalifornia juga dihentikan tahun 2000.
Total produksi 116 unit membuat MD-90 yang setara dengan Airbus A-320 serta Boeing 737-800 menjadi
jenis pesawat terkecil produksinya di kelompok keluarga DC-9. (A-26).***
Download