Kelompok 3 Nama Anggota : Indy Astira K.P (15080324054) Umi Maf’ulatul L. (15080324066) Fitra Rahmawati (15080324067) Nuri Fina M (15080324084) Kelas : PTN 15 B Mata Kuliah : Manajemen Mutu dan Resiko A. Definisi Risiko Menurut KBBI, Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu tindakan atau perbuatan. Dalam webster’s Desk Disctonary risiko didefinisikan sebagai berikut: “Risk is exposure to chance of injurt or loss”. Kedua pengertian tersebut dapat diartikan jelas bahwa resiko berarti suatu kerugian. B. Jenis- jenis resiko Risiko sering muncul pada permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan suatu invetasi. Risiko dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Risiko nonsistematis Yaitu kelompok risiko yang dapat dihilangkan atau dikurangi melalui suatu diverifikasi (pemeriksaan suatu tindakan atas permasalahan); 2. Risiko Sistematis Kelompok risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi melalui diversifikasikan, biasanya risiko yang selalu berhubungan dengan pasar atau kejadian – kejadian yang dapat secara sistematis akan memengaruhi posisi pasar. Posisi pasar sangat ditentukan olh adanya perubahan dari sisi penawaran ataupun dari sisi permintaannya secara sistematis akan mempengaruhi keseimbangan pasar. C. Faktor – faktor penyebab timbulnya risiko Faktor penyebab munculnya risiko itu pada umumnya berasal dari dua sumber, yakni sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal pada umumnya mempunyai risiko yang kecil dan pada umumnya lebih mudah dikendalikan dan bersifat pasti. Artinya hamir semua fakta atau data lengkap tersedia sehingga tingkat kelayakan (level of confidence) lebih tinggi. Sedangkan sumber eksternal pada umumnya jauh diluar kendali sipembuat keputusan, antara lain muncul dari pasar, ekonomi, politik suatu negara, kondisi suplai, perubahan sosial budaya suatu daerah atau negara, kondisi suplai atau pemasok, kondisi geografi dan kependudukan, serta perubahan lingkungan dimana perusahaan didirikan. Sumber risiko eksternal merupakan titik rawan yang dapat mengandung ancaman atau peluang usaha sekarang maupun dimasa yang akan datang. Hal ini dapat terjadi karena faktor – faktor penyebab munculnya risiko ini ada pada kondisi keputusan yang tidak pasti (uncertainty) sehingga jika gagal dalam menatanya berarti kemungkinan kerugian perusahaan akan meningkat sekaligus akan memengaruhi pencpaian sasaran manajemen secara keseluruhan, yaitu menurunnya nilai saham atau nilai perusahaan. D. Analisis risiko - Dasar risiko Kinerja dimasa lalu merupakan dasar untuk memperkirakan kejadian dimasa yang akan datang sehingga diperlukan historis dari kinerja dimasa lalu. Meskipun demikian hasilnya itu tidak selalu persis dengan apa yang diharapkan. Perusahaan hanya dapat membuat kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Semakin baik perkiraan tersebut, maka akan semakin kecil varian yang akan terjadi, tingkat risikonya lebih kecil. Kondisi dari harapan – harapan itu biasanya dibedakan dalam dua hal yaitu harapan dalam kondisi tidak pasti atau lazim disebut kondisi berisiko dan harapan dalam kondisi pasti. Ada tujuh metode yang dapat digunakan untuk menganalisis risiko, yakni: 1. Questionnaire Analisis Resiko (Risk Analysis Questionnaire) Menganalisis resiko dengan memastikan informasi yang digunakan berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Untuk memperkuat informasi ini, perlu mempertimbangkan semua sumber informasi yang digunakan dalam metodemetode lain. Bedanya bahwa pertanyaan dalam kuisioner itu menjurus pada penyelidikan. 2. Metode Laporan Keuangan (Financial Statement Method) Denga menganalisis neraca, laporan laba-rugi dan catatan lain yang mendukung, dapat mengidentifikasikan semua resiko yang berkenaan dengan harta, uang, dan personalia perusahaan. 3. Metode Peta Aliran (Flow-chart) Sebua arus kas dapat menggambarkan seluruh operasi dari perusahaan yang bersangkutan, yang dimulai dari bahan mentah, listrik, dan input yang lain-lain pada lokasi supplier dan berakhir dengan produk jadi yang diberikan kepada konsumen akhir. 4. Inspeksi Langsung pada Objek Menganalisis resiko dengan mengamati langsung jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai, dan lain-lain. 5. Interaksi dengan Bagian Lain Interaksi ini bertujuan: (1) untuk memperoleh pemahaman yang sempurna dari resiko potensial yang dapat muncul pada kegiatan suatu bagian; (2) laporan lisan maupu tertulis dari bagian-bagian perusahaan lain tersebut mengenai perkembangan informasi yang up to date. 6. Catatan Statistik Pendekatan dengan menyelidiki catatan statistik dari kerugian masa lalu perusahaan dapat memberikan petunjuk tentang kerugian yang telah lalu dan kerugian mana yang sering terjadi dan mungkin akan terjadi lagi dimasa sekarang atau di masa depan. 7. Analisis Lingkungan Menganalisis resikp dengan memperhatikan lingkungan yang relevan seperti pelanggan, pemasok, saingan, dan undang-undang yang berlaku lainnya. Dalam menganalisis masing-masing komponen tersebut hal yang penting adalah tetang sifat hubungannya, keanekaannya, dan kestabilannya. Sebelum menggunakan metode-metode tersebut perlu ditekankan tiga hal berikut, pertama, masing-masing metode saling melengkapi. Kedua, resiko yang dihadapi mungkin dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu, oleh karena itu proses pengidentifikasian resiko selalu berkesinambungan. Ketiga, gap yang mungkin terdapat dalam daftar kerugian potensial sebaiknya dikoreksi. Oleh karenanya, tidak ada metode atau prosedur pengidentifikasian resiko yang bebas dari kelemahan. Dalam hal ini diperlukan strategi manajemen untuk menentukan metode atau kombinasi metode yang cocok dengan situasi yang dihadapi. Daftar Pustaka Darmawi, Herman. 2006. Manajemen Resiko. Jakarta: Bumi Aksara Sofyan,Iban. 2005. Manajemen Resiko. Edisi Pertama. Yogyakarta : GRAHA ILMU