PENGGUNAAN MEDIA LCD DALAM PENINGKAATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SD Oleh: Tri Handoko1), Suhartono2), TrisaptutiSusiani3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl. Kepodang 67A Kebumen 54312 e-mail: tri.handoko97 @yahoo.com 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: Media use IPS LCD in the Learning Enhancement Class V SD. The purpose of this study was to determine the increase IPS Learning Class V Elementary School Tanjungsari 2012/2013 school year by using the LCD Media . The study consisted of three cycles , each cycle there are three meetings each meeting consisted of planning , implementation , observation , and reflection . Advice in the use of Media LCD namely that more often practiced with good preparation , utilizing all the competencies both students and teachers . Keywords: Media LCD, IPS learning Abstrak: Penggunaan Media LCD dalam Peningkatan Pembelajaran IPS KelasV SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPS dengan menggunakan media LCD di kelas V SD Negeri Tanjungsari kecamatan Kutowinangun kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan tiga siklus, setiap siklus ada tiga pertemuan setiap pertemuan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan teman sejawat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, tes, observasi, dan angket. Adapun analisis data untuk menganalisis penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif dan analisis data model deskriptif. Simpulan penelitian ini adalah media LCD dapat meningkatkan pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Tanjungsari tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci: Media LCD, pembelajaran IPS PENDAHULUAN Dewasa ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan yang berkualitas akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi. Mewujudkan masyarakat yang berkualitas merupakan tanggung jawab duniapendidikan, terutama mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang matang dalam berfikir, kreatif, mandiri, profesinal dan berakhlaq mulia pada bidangnya masing-masing.Dunia pendidikan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitasnya adalah dipengaruhi oleh tenaga pendidik/guru itu sendiri. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai jenjang pendidikan dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Mata pelajaran IPS dianggap sebagai mata pelajaran yang tidak penting di sekolah dasar karena tidak termasuk mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Berstandar Nasional (UASBN) tingkat sekolah dasar saat ini. Berdasarkan pengamatan peneliti di SD Negeri Tanjungsari, penggunaan metode ceramah dan tanpa menggunakan media yang variatif masih mendominasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS di kelas V. Guru belum memfasilitasi akan adanya perbedaan model belajar peserta didik. Pada proses pembelajaran setiap peserta didik mempunyai gaya tersendiri dalam belajar, di antaranya daya penerimaan dalam belajar adalah gaya belajar secara visual (gambar/video), auditorial (pendengaran), dan kinestetik (gerakan/sentuhan), sedangkan dalam satu kelas seorang pendidik akan menghadapi berjenis-jenis gaya belajar sesuai dengan banyaknya siswa di kelas tersebut. Semakin besar jumlah peseta didik di kelas tersebut maka semakin berfariasi gaya belajar mereka. Pada kurun waktu tertentu model pembelajaran tertentu akan menjadikan model itu monoton dan tidak dapat dipergunakan atau kurang efisien. Hal ini tergantung kecenderungan media yang paling disukai siswa pada waktu itu, sehingga siswa kurang perhatian terhadap metode pembelajaran yang kurang menarik baginya. Jadi diperlukan penyegaran dalam pembelajaran. Untuk mengatasi hal-hal yang diuraikan di atas, seorang guru harus mampu dan mau menggunakan metode atau media yang menarik dan menyenangkan dan bervariasi dalam pembelajaran. Salah satu media yang sesuai atau yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS adalah media Liquid Crystal Display (LCD). Pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media LCD ini searah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru menyampaikan pembelajaran melalui LCD yang terpancar di depan lengkap dengan materi-materi dan skenario pembelajaran yang sudah dipersiapkan guru sehingga pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Pembelajaran tidak didominasi oleh anak yang daya pendengarannya tinggi saja seperti ketika masih menggunakan metode ceramah, tetapi anak yang belajar dengan daya penglihatan yang lebih menonjol juga mendapatkan porsi yang sesuai untuk belajarnya. Sri Anitah (2009: 124) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari penyampaian belajar Manfaat yang akan diperoleh dalam pembelajaran IPS yang menggunakan media LCD yang berperan sebagai multimedia pembelajaran, menurut Daryanto (2010: 52) adalah: a) memperbesar benda yang sangat kecil yang tidak tampak oleh mata seperti kuman, bakteri, dan elektron untuk bisa dibawa kedalam kelas, b) memperkecil benda yang sangat besar, seperti gajah, gunung, dan laut untuk bisa disajikan didalam kelas, c) menyajikan peristiwa yang kompleks, seperti film-film peperangan maupun dokumentasi penting lainnya, d) menyajikan peristiwa yang jauh lebih dekat, seperti relief permukaan bumi dan lainya, e) menyajikan benda atau peristiwa berbahaya, seperti menyajikan bom dan peristiwa peperangan, dan f) meningkatkan daya tarik minat dan perhatian siswa. Dwi Jo (2011) mengatakan, “Yang dimaksud LCD proyektoradalahperangkat yang dapatmenampilkangambardalamukuranbes ardanbiasanyadigunakansebagaialat bantu dalampresentasi.” Kemp (dalam Daryanto, 2010: 162) menyatakan bahwa karakteristik sebuah media pembelajaran merupakan dasar pemilihan media yang sesuai dengan situasi belajar tertentu. Setiap media memiliki karakteristik sendiri-sendiri, dimana guru sebagai penggunanya harus mengetahui kelebihan dan kekurangan media tertentu guna memilih media yang akan digunakan dalam pembelajarannya.Liquid Crystal Display (LCD) dalampenggolongannyatermasukjenis media visual. Media visual padaumumnyamempunyaikarakteristik yang samadengan media-media grafislainnya. Langkah pembelajaran menggunakan media boneka LCD yaitu: a) Instal LCD, b) Pengaturan Kelas, c) Pemilihan Program, d) Penggunaan Program, e) Penyampaian Materi dengan Pengelolaan Pembelajaran LCD, f) Penggunaan Metode, g) Pembahasan, h) Kegiatan Evaluasi, dan i) Motivasi. Panji Priatna (2011). Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan, peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai penggunaan media LCD dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Tanjungsari kecamatan Kutowinangun kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2012/2013. Rumusan masalah penelitian ini yaitu Apakah penggunaan media LCD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Tanjungsari menggunakan media LCD. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Tanjungsari, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Sekolah Dasar Negeri Tanjungsari secara geografis terletak di jalan Pencil Km. 3 ke utara dari Kecamatan Kutowinangun.Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester I Tahun Ajaran 2012/2013 dimulai dari bulan Oktober tahun 2012 sampai bulan Desember tahun 2012. Sumber dari penelitian ini diperoleh dari guru kelas V, siswa, dan teman sejawat. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain tes hasil belajar, observasi,dan angket.Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan didukung data kualitatif dan kuantitatif. Deskripsi kualitatif untuk menganalisis perubahan sikap, perilaku dan peningkatan motivasi belajar, sedangkan deskripsi kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang berupa hasil penilaian. Prosedur analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Indikator kinerja pada penelitian ini yaitu Guru 100% menggunakan media LCD dalam pembelajaran IPS dengan tahapan a) Instal LCD, b) Pengaturan Kelas,c) Pemilihan Program, d) Penggunaan Program, e) Penyampaian Materi dengan Pengelolaan Pembelajaran LCD, f) Penggunaan Metode, g) Pembahasan, h) Kegiatan Evaluasi, dan i) Motivasi. Pembelajaran IPS berjalan lancar sesuai dengan skenario tindakan, 80% siswaTuntas mencapai nilai KKM (70). Penelitian ini merupakanpenelitian tindakan kelasyang terdiri dari tiga siklus, masing-masing siklus ada tiga pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan kegiatan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan Media LCD dalam pembelajaran IPS kelas V SDNegeri Tanjungsari tahun 2012/2013 melalui 3 siklus dalam 9 kali pertemuan. Pada setiap pertemuan pembelajaran disesuaikan dengan skenario pembelajaran yang sudah ditentukan, dengan melakukan perbaikanperbaikan langkah Penggunaan Media LCDdalam setiap pertemuan dan antar siklus berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan dan penilaian observer. Pelaksanaan tindakan terdiri dari 10 kegiatan yang peneliti simpulkan dari beberapa pendapat tentang langkah pembelajaran menggunakan media boneka LCD yaitu: a) Instal LCD, b) Pengaturan Kelas, c) Pemilihan Program, d) Penggunaan Program, e) Penyampaian Materi dengan Pengelolaan Pembelajaran LCD, f) Penggunaan Metode, g) Pembahasan, h) Kegiatan Evaluasi, dan i) Motivasi. Panji Priatna (2011). Pelaksanaan siklus I guru pembelajaran disesuaikan dengan materi yang di ajarkan. Pertemuan I, dengan indikator mengidentifikasi peninggalan sejarah hindu di indonesia. Pada pertemuan II dengan indikator menemutunjukkan peninggalan bersejarah hindu di indonesia. Untuk pertemuan yang III dengan indikator mengidentifikasi bukti peninggalan sejarah hindu diindonesia. Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan sesuai dengan 10 langkah pokok kegiatan guru dan siswa seperti di atas namun pelaksanaannya masih banyak langkahlangkah kegiatan yang belum dilaksanakan dan belum dapat dilakukan dengan baik sehingga hasil penilaian dari observer baik proses kegiatan siswa maupun guru mendapatkan nilai yang kurang memuaskan karena memang langkah kegiatan belum berjalan sesuai dengan skenario yang disusun. Hasil belajara pada siswa juga belum terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan pretest. Kemudian kegiatan siklus I dilanjutkan menyusun kegiatan terrevisi I untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Kegiatan siklus II merupakan implementasi dari kegiatan terrevisi I yang disusun di akhir kegiatan siklus I, kegiatannya adalah kegiatan perbaikanperbaikan langkah pembelajaran agar sesuai dengan skenario pembelajaran yang disusun yaitu dari 10 langkah pokok. Siklus II ini pelaksanaan guru ketika menggunakan media LCD. Pada siklus III kegiatan terrevisi II hanya terdiri dari beberapa kegiatan perbaikan, pelaksanaan kegiatan sama dengan siklus I dan siklus II. Tabel 4.45. Analisis Observasi siklus I-III No Kegiatan Siklus Ket I II III 1 Guru 46 48 50 Naik 2 Siswa 46 45 50 Naik Jumlah 92 93 100 Untuk Analisis hasil observasi seperti tabel di atas, poin kegiatan dari setiapsiklus selalu mengalami peningkatan karena pada pelaksanaanya mengacu pada kegiatan revisi dari setiap pertemuan. Tabel 4.46. Analisis Nilai Hasil siklus I-III No Ket 1 2 I Tuntas 20 Tidak tuntas 9 Jumlah 28 Siklus II 25 4 28 III 27 2 28 Ket Naik Turun Untuk analisis hasil diambil dari kegiatan evaluasi setiap pertemuan, kemudian di ambil rata-rata nilai dalam setiap siklus baik siklus I,II dan siklus III. Dari tabel 4.46 terlihat bahwa hasil dari siklus I, siklus II dan siklus III bervariasi, ada yang meningkat dan ada yang menurun. Dari 29 siswa pada siklus I yang sudah tuntas mencapai nilai KKM 20 siswa, pada siklus II jumlah siswa tuntas KKM meningkat menjadi 25 siswa dan pada siklus III jumlah siswa tuntas KKM meningkta lagi menjadi 27 siswa. Untuk jumlah siswa yang belum tuntas KKM pada siklus I berjumlah 19 siswa sedangkan pada siklus II menurun menjadi 4 siswa dan pada siklus III jumlah siswa yang tidak tuntas menurun menjadi 2 siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I, II dan III, bahwa Penggunaan Media LCD dapat meningkatkan pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri Tanjungsari Tahun Ajaran 2012/2013. Hal itu terlihat dengan hasil dari siklus I, siklus II dan siklus III bervariasi, ada yang meningkat dan ada yang menurun. Dari 29 siswa pada siklus I yang sudah tuntas mencapai nilai KKM 20 siswa, pada siklus II jumlah siswa tuntas KKM meningkat menjadi 25 siswa dan pada siklus III jumlah siswa tuntas KKM meningkta lagi menjadi 27 siswa. Untuk jumlah siswa yang belum tuntas KKM pada siklus I berjumlah 19 siswa sedangkan pada siklus II menurun menjadi 4 siswa dan pada siklus III jumlah siswa yang tidak tuntas menurun menjadi 2 siswa. Penelitian ini disampaikan saran kepada guru kelas V sebagai berikut: 1)Untuk selalu menambah wawasan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan agar pelaksanaan pembelajaran di kelas terasa menyenangkan dengan menggunakan Media LCDsebagai upaya peningkatan pembelajaran IPS yang berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga pembelajaran berjalan efektif dan efisien, 2) Penggunaan Media LCDdapat berjalan secara efektif dan efisien jika didukung keterampilan guru dalam menggunakan LCD serta paran aktif siswa dalam pembelajaran, 3) Guru harus memberdayakan segala potensi baik yang dimiliki siswa maupun kemampuan guru itu sendiri selama proses pembelajaran sehingga motivasi belajar dan kemampuan siswa memahami pelajaran terjadi Dwi Jo. 2011. Pengertian LCD Proyektor. Diaksesdarihttp://dwijo.blogspot.com/2011/11/pengertia n-lcd-proyektor.htmlpadatanggal 23 Februari 2012. Panji . Priatna.2011.Cara LCD Menggunakan peningkatan, 4) Penggunaan Media LCDdalam pembelajaran IPS hendaknya dipersiapkan secara matang dari perencanaan sampai dengan penilaian sehingga dapat berlangsung secara efektif. DAFTAR PUSTAKA Sri Anitah.2009.TeknologiPembelajaran. Surakarta. Inti Media Surakarta Daryanto. 2010. Media PembelajaranPeranannyaSangatPe ntingdalamMencapaiTujuanPembel ajaran.Yogyakarta: GavaMedia. Proyektor.Diaksesdarihttp://asyikbe lajarkomputer.blogspot.com/2011/11/ca ra -mengunakan-lcdproyektor.htmlpadatanggal 22Februari 2012