BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Sejarah Organisasi 4.1.1 Sejarah

advertisement
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1
Sejarah Organisasi
4.1.1
Sejarah Perusahaan
PT Televisi Transformasi Indonesia adalah stasiun televisi swasta resmi ke 8
di Indonesia. TRANS TV memperoleh lisensi siaran nasional pada Oktober 1998
setelah lulus semua tes yang diperlukan yang diselenggarakan oleh Departemen
Antar pemerintah dan memulai penyiaran resmi pada tanggal 15 Desember 2001.
Jalur Bisnis TRANS TV berada di bawah naungan TRANS CORP, yang juga
bertindak sebagai perusahaan induk TRANS7. Sejak 22 Oktober 2001 TRANS TV
secara teknis mulai siaran beberapa jam sehari untuk kota-kota sekitarnya: Jakarta,
Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Pada 25 Oktober 2001 TRANS TV mulai
mengoperasikan Trans Tune-In dan menyiarkan Bandung Super Mall yang sedang
melangsungkan seremonial peluncuran dari Bandung, sekaligus memperluas area
siaran ke kota ini. Trans Tune-In dikemas dalam gaya siaran radio, di mana dua host
menyajikan klip video musik dan memberikan kuis interaktif untuk menarik
penonton potensial dan memperkenalkan TRANS TV kepada masyarakat. Selain itu,
divisi pemberitaan TRANS TV juga menyiarkan Jelajah, sebuah program berita.
Dan selama akhir pekan, penggemar sepak bola dimanjakan dengan
Kejuaraan Sepak bola La Liga Spanyol. Selanjutnya transmisi menara di Yogyakarta
yang meliputi Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan mulai berfungsi, memperluas
jangkauan TRANS TV di wilayah Indonesia. Berkat perencanaan matang, TRANS
51
52
TV memperoleh alokasi frekuensi UHF lebih rendah seperti stasiun televisi lainnya.
Frekuensi rendah ini membuat penonton lebih mudah mencari TRANS TV.
Selama fase ini, TRANS TV mulai menyiarkan film luar negeri dan programprogram non-drama, antara lain sebuah kuis yang disebut Tebak Harga. Kuis ini
diadaptasi dari The Price is Right Quiz Show, yang mencapai ketenaran sejak 1970an dan telah ditayangkan di 22 negara. Sejak didirikan, TRANS TV telah dirancang
untuk beroperasi dengan teknologi digital memadai, dari tahap pra produksi hingga
setelah produksi dan on air. Tetapi karena sistem siaran Indonesia masih analog,
hasil dari digital dikonversi menjadi analog. Namun demikian, penonton TRANS TV
tetap dapat menikmati secara jelas dan tajam gambar visual audio. Nantinya di masa
depan, ketika sistem siaran Indonesia beralih ke digital, TRANS TV hanya perlu
memodifikasi pemancarnya.
4.1.2
Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang
positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku
berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders
serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan
serta kecerdasan masyarakat.
Misi
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan
bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
53
4.1.3
Makna Logo TRANS TV
Gambar 2 : Logo TRANS TV
Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan
keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai
pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya
masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi,
klasik, namun akrab dan mudah dikenali.
Logo TransTV dari tahun ke tahun :
Logo TransTV dari tahun 2001 - 2006 :
54
Gambar 3 : Logo TRANS TV tahun 2001-2006
Logo Trans TV yang tampil saat sedang mengudara di layar Televisi :
Gambar 4 : Logo TRANS TV dilayar kaca
Logo Trans TV pada Mikrofon Reporter Berita Trans TV :
Gambar 5 : Logo TRANS TV di mikrofon Reporter
55
4.1.4
Jajaran Direksi PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)
- Board of Commissioners President Commissioner
: Chairul Tanjung
Commissioners
: Chairal Tanjung & Ishadi SK
- Board of Directors President Director
: Atiek Nur Wahyuni
Sales & Marketing Director
: Atiek Nur Wahyuni
Programming & Operation Director
: Achmad Ferizqo Irwan
Finance & Human Capital Director
: Warnedy
Head of Production Services Division
: Andrian Syahputra
Head of News Division
: Gatot Triyanto
Head of Finance Division
: Hannibal K. Pertama
Head of Corporate Services Division
: Latief Harnoko
Head of Facilities
: Andrian Syahputra
Head of Production 1
: Emil Syarif
Head of Production 2
: Gina Mayangsari
Head of Sales
: Arne Yuliartiningsih
Head of Promotion
: Tedja Andrawan
56
4.1.5
Struktur Organisasi TRANS TV
BOARD OF MANAGEMENT
President Director
Atiek Nur Wahyuni
Corporate Function
Unit Legal
Unit Corporate Secretary
Unit Compliance & Internal Audit
Unit Business Development
News, Production &
Facilities Director
Chairul Tanjung
(DIC)
Production I Division
Head
Programming
& Operation
Director
Sales & Marketing
Director
Atiek Nur
Wahyuni
A. Ferizqo
Irwan (PIC)
Programming
Division Head
Emil Syarif
Warnedy
Sales &
Marketing 1
Division Head
Vacant
A. Ferizqo
Irwan
Production II Division
Head
Gina Mayangsari
(PIC)
Film, Drama & Sport
Division
Head
EMILKA
News Division Head
Gatot Triyanto
Operational
Broadcast
Division Head
Finance &
Corporate
Services
Director
Sales &
Marketing 2
Division Head
Arnie
Yuliartiningsih
(PIC)
A. Ferizqo
Irwan
Promotion
Division Head
Tedja
Andarwan
Production Facilities
Division Head
Andrian Syahputra
(PIC)
Gambar 6 : Struktur Organisasi TRANS TV
Corporate
Services
Division
Head
Latif
Harnoko
Finance
Division
Head
Hannibal
KP
57
UNIT CORPORATE LEGAL
President Director
Atiek Nur Wahyuni
Legal
Unit Head
Risma Nindia
Corporate Legal
Production Legal Spv
Risma Nindia
Lucy Tresnasari
Programming
Legal Spv
Risma Nindia
Corporate Legal
Production Legal
Sarah Lyndiani
Hudioro
Januarita P.D.S
Luvie Adhira
Evi Yuliani
Surya Arie Setiadi H
William Gunawan
Aidilla Thatriana
Programming
Legal
VACANT
Gambar 7 : Struktur Perusahaan
UNIT CORPORATE SECRETARY
President Director
Atiek Nur Wahyuni
Corporate Secretary
Unit Head
Corporate Secretary
M. V. Estiari Sunaringdyah
VACANT
Gambar 8 : Struktur Sekretaris
58
UNIT COMPLIANCE & INTERNAL AUDIT
President Director
Atiek Nur Wahyuni
Compliance & Internal Audit
Unit Head
Ruli Asrul
Management Audit & SOP
Section Head
Financial & Compliance Audit
Section Head
Puji Irawati
Ahmad Zulfikri
Supervisor
Supervisor
VACANT
Hafiz Hasbi
Staff
Ika Adelya
Joko Putranto
Wilda
Triandariani
M.A Firmansyah
Marfia Triana
Gambar 9 : Struktur Internal Audit
59
4.1.6
Business Process
Target Audience
Berdasarkan SES (Status ekonomi sosial), TRANS TV merupakan target
kelas atas penonton atau dikenal terbaik dalam pemasaran sebagai anggota Grup
ABC. Grup A terdiri dari target penonton dengan pengeluaran rumah tangga Rp
3.000.001, keatas per bulan; kelompok B terdiri dari audiens target dengan belanja
Rp 1.500.001,-untuk Rp 2.000.000,-per bulan; Sedangkan Grup C menghabiskan Rp
700.001, - ke Rp 1.500.001,-per bulan.
Program Content
TRANS TV memperkenalkan program-program hiburan untuk penonton
diantaranya drama, non drama, dan siaran berita.
Tahun I
:
60% program luar negeri, 40% program lokal
Tahun II
:
45% program luar negeri, 55% program lokal
Tahun III
:
30% program luar negeri, 70% program lokal
Tahun IV
:
lebih dari 75% adalah program lokal
Dari tahun VI, 2007, hingga sekarang TRANS TV menayangkan 80%
program lokal (milik TRANS TV) dan 20% program luar negeri.
Program Distributor
Asing : Sony Picture, Warner Bothers, Universal, FOX, Dreamworks
Lokal : Multivision, Starvision, MD Entertainment, GMM Films, Teguh Bakti
Multivisitama
60
4.2
Gambaran Umum Informan
Menurut Moleong, seorang informan adalah orang yang mengetahui
mengenai informasi penting serta dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang
kondisi latar belakang penelitian. Jadi harus mempunyai informasi yang berkenan
demi kepentingan penelitian tersebut. Seorang informan berkewajiban secara
sukarela menjadi anggota tim dengan kebaikannya dan dengan pandangan dari segi
orang dalam tentang nilai, isi, sikap, motivasi, proses, dan kebudayaan yang menjadi
latar belakang penelitian yang dimaksud tersebut.
Didalam penelitian ini terdapat dua informan. Informan yang pertama adalah
Ronal Kalimasada dan Informan yang kedua adalah Litya Rini Puspita Dewi. Kedua
informan tersebut adalah Tim Produksi program olahraga “GiLA LIGA”.
1.
Profil Ronal Kalimasada
Ronal Kalimasada adalah seorang Produser “GiLA LIGA” selama hampir
tujuh bulan. Walaupun memiliki latar belakang pendidikan yang bertolak belakang
dengan pekerjaannya, tetapi Beliau selalu menjalaninya sebagai sebuah peningkatan
dalam pekerjaan.Tanggung jawab Beliau yang pernah bekerja sebagai konsultan ini
sangat besar karena terlibat dalam semua tahap produksi, mulai dari pra produksi,
produksi, dan pasca produksi.
2.
Profil Litya Rini Puspita Dewi
Litya Rini Puspita Dewi atau yang biasa disapa Lita adalah seorang Kreatif
yang telah bekerja di TRANS TV sejak dua tahun lalu.Mahasiswi lulusan Universitas
Moestopo ini awalnya tidak tertarik menjadi seorang Kreatif.Tapi setelah menerima
panggilan sebagai Kreatif dan menjalani pekerjaan tersebut, menurutnya hal ini
sangat luar biasa.Seorang Kreatif dituntut untuk menciptakan hal baru dan dituntut
61
untuk berfikir jauh lebih cepat dibandingkan jabatan-jabatan lain dalam sebuah
program.
4.3
Profil Program Olahraga “GiLA LIGA”
Gambar 10 : Logo “GiLA LIGA”
Program Olahraga “GiLA LIGA” ini merupakan salah satu program olahraga
yang ditayangkan oleh TRANS TV, dimana penonton dengan target audience male
yang mendapat sebutan “Penggila Liga” ini disuguhkan oleh berita-berita terlengkap
dan terunik seputar Liga Spanyol yang belum banyak diketahui oleh masyarakat,
khususnya pecinta Liga Spanyol di Indonesia sebanyak tiga segmen. Untuk
menaikkan rating, tim program olahraga “GiLA LIGA” mengganti host awal yaitu
Yuki Kato dengan Tatiana Shivek yang terlihat lebih menarik demi memberi
“kesegaran” baru bagi mata para “Penggila Liga”.
Keunikan program olahraga “GiLA LIGA” yang tayang setiap Rabu pukul
00.00 WIB ini adalah pada segmen obrolan ringan dan seru antar kedua Host “GiLA
LIGA” yaitu Ananda Omesh dan Tatiana Shivek dengan busana dan setting studio
sangat mampu menghibur para “Penggila Liga” yang menyaksikan program ini.
Biasanya dalam tayangan program olahraga “GiLA LIGA” ini sering mengundang
62
beberapa bintang tamu untuk hadir ke studio sesuai dengan tema yang sedang
digunakan.
4.3.1
Struktur Tim Produksi “GiLA LIGA”
Kepala Divisi Film,
Drama, & Sport
Emilka
Executive Producer
Bisma Ali
Producer
Ronal Kalimasada
Creative
Production Assistant
Litya Rini
Wiwin Setyawan
Rica Susanti
Deo Ichdiawan
Gambar 11 : Struktur Tim Produksi “GiLA LIGA”
63
4.4
Analisis Konsep Program Olahraga “GiLA LIGA”
Di tengah banyaknya industri media terutama televisi yang sekarang ini mulai
menciptakan berbagai macam program acara yang dapat memenuhi kebutuhan
pemirsanya, tidak hanya dalam menyampaikan informasi tetapi juga kebutuhan
pemirsa akan hiburan televisi. Dalam hal ini TRANS TV tidak hanya menghadirkan
program hiburan yang mampu diminati masyarakat, tetapi juga mampu
mempertahankan program acaranya. Salah satunya adalah program olahraga “GiLA
LIGA” sejak 24 Agustus 2012.
Program olahraga “GiLA LIGA” dibuat ketika untuk pertama kalinya
TRANS TV menayangkan siaran langsung pertandingan Liga Spanyol. ”GiLA
LIGA” menjadi program olahraga yang memberikan informasi seputar pemain,
pelatih, highlight pertandingan, dan kabar terbaru seputar Liga Spanyol.
“GiLA LIGA” yang kaya tadi gue bilang. TRANS TV kebagian
dapetin ee.. untuk menayangkan bola itu si La Liga Spanyol itu
sendiri gitu kan. Disitu kita punya kebutuhan dong untuk mengupdate
apa aja sih perkembangannya “GiLA LIGA” itu sendiri gitu.
Akhirnya muncullah episode “GiLA LIGA” untuk mengulas pemain,
highlight-highlight
pertandingan,
klasemennya,
top
skornya,
profilnya. Intinya adalah mengangkat La Liga, agar orang mau
nonton dan orang aware. Gitu.” (I1)
Kehadiran “GiLA LIGA” yang mengusung konsep sendiri sebagai program
magazine yang dibawakan secara komedi, sangat berbeda dengan program lain yang
sejenis. Hal ini dijadikan sebagai treatment sebagai latar belakang karena banyaknya
magazine yang sama yang dibuat stasiun televisi lain.
“GiLA LIGA” ini eee.. program magazine itu masih satu paket sama
vamos la liga. Nah sama sponsor Djarum. Jadi kesepakatannya
seharusnya sama Djarum, kita ngambil siaran langsung Liga
64
Spanyol, paketan adalah magazinenya Liga Spanyol itu adalah
“GiLA LIGA”. Latar belakangnya karena untuk mengakomodir
informasi kepada penonton, bahwa keberadaan Liga Spanyol. TRANS
TV nayangin, jadi kan bukan hanya pertandingan aja akan di tonton
sama eee..penonton dirumah. Mereka kan juga perlu tau apa aja sih
yang ada di La Liga Spanyol kan. Informasi-informasi apa aja. Nah
terus di “GiLA LIGA”, latar belakangnya karena banyaknya
magazine yang sama di buat sama tv-tv lain, kita punya format
sendiri, punya treatment sendiri bahwa untuk tapping host “GiLA
LIGA” itu dibawakan secara komedi. Itu sebuah salah satu treatment
dari kita, untuk deferensiasi sama program yang sejenis. Gitu.” (I1)
Hadirnya “GiLA LIGA” tidak hanya bertujuan untuk menghibur dan
mendapatkan rating/share yang tinggi saja tetapi juga menjadi salah satu program
unggulan TRANS TV karena ditayangkan di malam hari. Jadi ketika masyarakat
ingin menyaksikan program olahraga, hal yang di ingat adalah program olahraga
“GiLA LIGA” sesuai dengan visi dan misi seperti yang dikatakan Kreatif “GiLA
LIGA”.
“Visinya adalah semoga ini bisa menjadi eee.. acuan tayangan buat
mereka yang suka bola dan bisa menjadi referensi lah ibaratnya. Ooh
oke kalo gue misalnya pengen tau soal Spanyol, gue setel “GiLA
LIGA”. Kaya gitu. Kalo misinya sendiri itu sendiri adalah simple aja,
gue pengen “GiLA LIGA” ini dikenal sama semua pecinta sepak bola.
Karena sebelum “GiLA LIGA” ada itu udah banyak banget highlighthighlight bola yang nggak usah gue sebutin namanya karena itu
famous banget gitu kan. Gue pengen “GiLA LIGA” terkenal. Orang
aware, orang tau. Apa sih. Lo kalo mau liat.. mau nonton.. eee.. kalo
misalkan ditanya soal Liga Spanyol, denger “GiLA LIGA”. Gitu.
Pengennya langsung kaya gitu.” (I2)
65
Setiap program acara televisi pasti memiliki target audience yang berbedabeda sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin diraih program tersebut.
begitupun dengan “GiLA LIGA” sebagai sebuah program olahraga juga memiliki
target audience sesuai dengan jam tayang serta isi pada konten program “GiLA
LIGA” tersebut yaitu male. Pernyataan ini disetujui oleh Produser “GiLA LIGA”
“Target audiensnya kita itu eee..male, eee.. apa namanya.. adult
male…
sama teen male juga itu target audiensnya itu. Karena
memang di jam segitu kan yang nonton ya yang banyaknya laki-laki,
remaja, dewasa. Itu target kita.” (I1)
4.5
Analisis Proses Pra Produksi Program Olahraga “GiLA LIGA”
Pada saat tahap pra produksi, tidak semua kru terlibat di dalam meeting pra
produksi karena yang mengikuti rapat ini hanya Production Assistant, Kreatif,
Produser, dan Associate Producer untuk membuat perencanaan program “GiLA
LIGA” setiap minggunya. Hasil rapat merupakan kumpulan ide bersama yang dipilih
secara musyawarah dan diputuskan bersama. Seperti apa yang diungkapkan oleh
Kreatif “GiLA LIGA”.
“Semua penting. Intinya, emm.. apa namanya.. semuanya harus
memberikan kontribusi, karena apa, karena ini gini deh..
Satu,
brainstorming. Saat lo sharing dengan PA, saat lo sharing dengan
Kreatif lain, saat lo sharing dengan AsProd atau Produser lo,
wawasan lo akan terbuka. Jadi semua unsur itu, itu penting. Nggak
ada satupun yang bilang bahwa gue ini bisa gue handle sendiri,
nggak ada yang kaya gitu. Semuanya itu saling melengkapi dengan
brainstorm, cara pandang lo terhadap content yang akan dibahas tuh
beda-beda. Biasanya materi tuh akan lebih bagus karena isi kepala
orang kan banyak tinggal campur jadi satu. Gitu.” (I2)
Setelah meeting selesai di lakukan, tim melakukan pekerjaan dan tanggung
jawabnya masing-masing. Production Assistant membuat daftar peminjaman
66
peralatan untuk pengambilan gambar, cameraman, dan studio. Tugas Kreatif adalah
membuat tema untuk tapping host, wadrobe, make up, properti, serta mengatur
jadwal talentnya. Lalu penentuan budget juga salah satu hal penting yang harus
direncanakan dalam pelaksanaan tahap produksi.Pernyataan ini dipertegas oleh
Produser “GiLA LIGA”.
“Pra produksi ya yang pasti tuh kalo buat kerjaannya PA mereka
udah pasti membuat semua bookingan peralatan, bookingan man
power, bookingan buat studio. Ya kan. Buat kreatifnya harus udah
ngatur
schedule talentnya, terus mereka
udah ngatur
apa
namanya..eee.. tema untuk tapping host, wadrobenya, make upnya,
propertinya, harus udah di design. Terus untuk sebulan sekali Uda
juga
harus
mastiin
budget
sudah
dibuat, karena
produksi
berhubungan sama budget. Budget ada baru semuanya bisa jalan.Itu
pra produksi.” (I1)
Dalam program olahraga “GiLA LIGA”, naskah menjadi salah satu elemen
terpenting. ”GiLA LIGA” memiliki format tersendiri yaitu tiga puluh persen host dan
tujuh puluh persennya adalah vt yang berisi informasi gambar yang digabung dengan
narrator yang membacakan informasi tersebut, seperti yang diungkapkan Produser
“GiLA LIGA”.
“Naskah itu ya naskah eee..untuk “GiLA LIGA” ada dua itu naskah,
untuk tapping host. Karena kita produksinya tiga puluh persennya
host, tujuh puluh persennya vt. Vt yang berisi informasi gambar terus
dimasukin vo naskah. Ya kalo sekarang nggak ada naskah apa yang
mau di omongin gitu. Karena itu jadi bahan baku, bahan baku di
program.” (I1)
Untuk menayangkan berita-berita olahraga yang terbaru dan terupdate,
terkadang “GiLA LIGA” menghadapi berbagai kendala dalam pemilihan content.
67
Hal ini disebabkan karena program olahraga sejenis lebih dulu menyiarkan berita
yang sama sebelum disiarkan oleh “GiLA LIGA”. Hal ini diperkuat oleh pernyataan
Produser “GiLA LIGA”.
“Nah sebenarnya bukan kendala. Ya kendala sih, kalo content “GiLA
LIGA” kan updatean dari pertandingan bola itu kan biasanya di
weekend, kita baru tayangnya di Rabu malam atau Kamis dini hari.
Nah kadang-kadang informasi yang kita berikan itu basi. Karena di
program-program lain sejenis eee..misalnya ada bola tanding ntar
malem, ntar pagi mereka udah release. Tapi PRnya kita ya dengan
apa namanya dengan keunikan kita membuat yang basi itu masih
enak untuk di tonton orang. Packagingnya harus diperhatiin. Jadi
harus walaupun ibaratnya orang udah tau hasil pertandingan, tapi
kita tetap ee..membuat mereka merasa nyaman dengan nonton lagi
gitu..
Highlight-highlight
pertandingan..
Informasi-informasinya
harus beda, harus apa yang nggak ada di stasiun lain ya kita buat.”
(I1)
Pemilihan Host di “GiLA LIGA” dilakukan dengan casting dan script test.
Karena pemilihan Host ditentukan bersama, maka tidak ada kriteria baku seperti apa
Host program “GiLA LIGA” seharusnya seperti yang diutarakan Kreatif “GiLA
LIGA”.
“Harus berani gokil, harus berani gila. Terus harus apa yaa..mau
diapain aja sih intinya kaya gitu. Gue butuh Host yang bukan hanya
sekedar ngehost ngomong doang, tapi lo bisa berikan apapun
misalkan well ada cerita tentang sedikit drama atau horror mereka
bisa ngeblend. Intinya mereka mau diapain aja deh. Intinya sih gitu.
Loyal sih.” (I2)
Host program “GiLA LIGA” diberikan kesempatan yang luas untuk
melakukan improvisasi atau melakukan apa saja di luar naskah tapi tetap pada
68
benang merah topik yang sedang dibahas sehingga menambah kesegaran baru dalam
setiap joke yang dibuat Host. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Kreatif “GiLA
LIGA”.
“Jauh banget. Jauh banget yoo. Lo udah sering ikut shooting berapa
kali, berarti lo udah bisa.. gue nggak perlu menjabarkan lagi ya. Lo
tau bagaimana seorang Host yang cerdas menyikapi sebuah script
yang simple dan eee..lo kasih satu, mereka bisa kasih lo sepuluh.” (I2)
Bagian dari tahap pra produksi yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan
lokasi shooting “GiLA LIGA”. Dalam hal ini “GiLA LIGA” telah mendapat tempat
tersendiri dan tidak perlu berpindah dari lokasi yang satu ke lokasi lain. Hal ini
dikarenakan adanya titipan sponsor yang ditayangkan dalam sebuah plasma, seperti
yang di ungkapkan Kreatif “GiLA LIGA”.
“Kalo untuk lokasi shootingnya kebetulan memang dari awal “GiLA
LIGA” ada memang udah saklak tempat dibikin di big brother. Jadi
kita nggak pernah pindah, karena kita ada titipan sponsor gitu kan.
Berupa loopingan di plasma yang nggak mungkin kita bawa kemanamana.” (I2)
Jika content program, host, dan lokasi selesai dilakukan perencanaan maka
Kreatif segera membuat rundown acara “GiLA LIGA” yang nantinya akan
digunakan sebagai acuan atau pedoman kru saat melakukan produksi. Di “GiLA
LIGA” hanya berlaku rundown bukan naskah sehingga Host dapat membawakan
acara ini lebih mengalir. Hal ini dipertegas kembali oleh pernyataan Kreatif “GiLA
LIGA”.
“Oh ya lupa bikin rundown hahaha… bener-bener bikin rundown.
Rundownya “GiLA LIGA” gitu aja. Jadi kita udah punya format
sendiri kan. Eee.. dengan sistem apa namanya.. segmen satu kita ada
69
obb, bumper in trus kita masuk ke take host abis itu kita masuk ke vt.
Setelah itu kita comebreak. Masuk ke segmen dua part satu kita
masuk ke take host lagi, vt, host, vt, comebreak. Dan segmen tiga kita
masuk ke vt ke empat sama take host close. Selesai.” (I2)
Untuk melaksanakan semua tahapan produksi ini dengan baik, makan
diperlukan biaya. Oleh karena itu Budgeting berpengaruh dalan penentuan content
program. Apabila Kreatif menginginkan adanya Bintang Tamu, tapi budgetnya
mahal dan melewati anggaran yang ditetapkan, maka Bintang Tamu tersebut mau
tidak mau terpaksa dibatalkan. Tim produksi tidak berperan dalam pembuatan
budget. Hanya saja Assoicate Producer dan Produser pasti mengetahui besarnya
budget yang dikeluarkan perusahaan, seperti pernyataan berikut ini.
“Budget itu aku lebih ngurusin ke requestan kali yah. Karena
budgetnya kan udah ada dan talent cuma dua biji, paling kalo
misalkan kita butuh extras-extras dan itu pun jarang. Itu cuma dua
atau tiga kali. Sama satu lagi vo, jadi yang lebih banyak andil itu
adalah AsProdku, Produserku. Mereka yang mengatur semua
sirkulasi budgeting di “GiLA LIGA”.” (I2)
4.6
Analisis Proses Produksi Program Olahraga “GiLA LIGA”
Pada tahap produksi program “GiLA LIGA”, yaitu proses produksi dilakukan
secara tapping (rekaman) sehingga jika terjadi kesalahan, ada proses pengulangan
take gambar. Karena itu peran Host sangat penting dalam proses produksi ini. Karena
jika terjadi kendala seorang Host yang sedang dalam keadaan tidak mood, ini adalah
tugas Kreatif untuk bisa membaca situasi.
“Ya kendala biasa. Kalo host itu kan ee..namanya manusia juga kalo
misalkan di luar shooting mereka pasti ada eee.. apa namanya
masalah.. kadang dia lagi cerita, kadang dia lagi nggak mood. Itu
adalah tugas bagi kreatif harus bisa membaca situasi seperti itu. Ya
70
mereka harus tetap professional ya, tapi ya namanya manusia kita
lagi marah buat namanya untuk fokus susah, lagi sedih fokus susah.
Nggak mungkin kan harus ceria terus. Jadi mereka kalo misalkan
nggak bisa konsen, fokus ya mereka lupa dialog. Salah-salah mulu di
take. Kita retake-retake terus.” (I1)
Persiapan pada tahap produksi juga perlu diperhatikan karena setiap elemenelemen merupakan hal penting yang mendukung jalannya proses produksi. Selain
batasan dalam berbicara, juga ada batasan dalam kostum. Warna di kostum tidak
boleh garis-garis karena menyangkut teknis dan tidak boleh putih karena akan bias,
jadi harus tetap colorful
“Kalo misal tapping host ya seperti yang kamu liat, pastiin semua
elemen disana udah ready buat take, man powernya udah dateng,
artisnya udah dateng, trus ee.. persiapan mereka dari segi wadrobe,
make up, properti, ya semua kelancaran shooting harus diperhatikan.
Masalah crew call. Crew call pemain, crew call man power.” (I1)
Saat Jika terjadi masalah dalam tayangan program “GiLA LIGA”, maka
Produser dan Associate Production lah yang akan mengatasi masalah tersebut,
seperti yang diungkapkan oleh Kreatif “GiLA LIGA”.
“Kalo if something happen dengan “GiLA LIGA” misalnya, waktu itu
kita pernah kasus juga shootingnya itu bajunya Tata itu sebenernya
pake tank top, Cuma BHnya kemana-mana itu sempet ditegurlah
sama si HRD gitu kan. Ya itu lah, jadi si Produser dan AsProd itu
yang turun. Gitu.” (I2)
Koordinasi antar tim sangat penting didalam sebuah produksi terutama jika
terjadi perubahan saat pengambilan gambar. Setiap crew harus memahami
bagaimana jalannya produksi, komunikasi harus berjalan dengan efektif untuk
menghindari terjadinya kesalahan dalam proses pengambilan gambar. Peran
71
Production Assistant sangan penting dalam tahap produksi ini karena harus bisa
mengatur seluruh crew yang ada. Pernyataan ini disetujui oleh Kreatif “GiLA
LIGA”.
“Kalau untuk blockingannya sendiri, jadi pada saat shooting kan gini
karena kebetulan kita yang bikin script take Hostnya, PA gue itu Mas
Wiwin, dia yang memang ngeblock jadi AsSrada satu, jadi setiap
apapun.. karena gini saat lo yang menulis content tau apa yang lo
bikin ya lo harus terjun langsung. Jadi disaat nanti AsSradanya
blocking oh kira-kira nggak sesuai nih dengan banyangan lo, lo harus
cepet-cepet koreksiin dia bahwa ooh maksudnya gue takehost yang ini
ngeblocknya nggak gini gini loh, tapi begini begini begini.. Jadi
keberadaan si pembuat script take host itu tuh penting disitu.” (I2)
Selain kendala pada Host, masih banyak kendala-kendala lainnya seperti
masalah teknis, yang diungkapakan oleh Produser “GiLA LIGA”.
“Kendala saat produksi banyak. Eee..artisnya belom dateng, terus
alatnya belom dateng, kameranya rusak, atau apa yang rusak lah
kalo masalah teknis.” (I1)
4.7
Analisis Proses Pasca Produksi Program Olahraga “GiLA LIGA”
Saat tahap pasca produksi tidak banyak yang dilakukan oleh tim Kreatif,
karena proses ini lebih banyak dilakukan oleh editor. Jika ada bagian yang tidak
mungkin memang tidak sesuai dengan rundown atau content program, maka editing
yang dilakukan adalah pemotongan durasi sesuai dengan yang telah ditentukan pada
jam penayangannya. Lalu adanya evaluasi yaitu melakukan preview sebelum
ditayangkan kepada masyarakat. Yang terlibat dalam proses evaluasi adalah
Produser, Production Assistant, dan Kreatif.
“Meeting itu pasti ada. Satu, kita meeting brainstorming untuk
ngebahas materi. Yang kedua, evaluasinya adalah evaluasi lebih ke
72
apa namanya.. kalo misalkan share”“GiLA LIGA”” lagi jeblok apa
yaahh kaya gitu gitu. Di evaluasi bareng-bareng. Pernah misalnya
emang content lagi jelek, takehostnya juga sampah misalkan gitu, trus
head to headnya kita programnya memang lagi tinggi. Ya lebih kaya
gitu. Jadi meeting itu memang harusnya memang rutin dilakukan
sih.Bukan hanya pada saat program lagi jeblok aja, program lagi
bagus juga harus tetap di meetingin. Maksudnya, biar kita bisa
eee..apa.. nyampe lah targetnya terus” (I2)
Naik turunnya share merupakan acuan dalam melakukan evaluasi program
“GiLA LIGA”. Share naik biasanya terjadi bila content program yang menarik,
kualitas gambar yang baik, serta aksi-aksi Host yang mampu menghibur penonton
“GiLA LIGA”.
“Tetap ada rating dan share yang keluar setelah program
ditayangkan. Kita bergerak dari sana. Apa yang harus di evaluasi.
Kalo misalkan dalam arti content, apa yang salah. Kan by minutenya
kita bisa tau ee..posisi grafik sharenya di ee.. tayangan tadi malem.”
(I1)
Kelebihan dan kekurangan program “GiLA LIGA” juga dapat dijadikan
acuan dalam melakukan evaluasi. Kelebihan program “GiLA LIGA” bila
dibandingkan dengan program sejenis adalah lebih detail membahas tentang Liga
Spanyol dan yang membuat berbeda adalah karena “GiLA LIGA” membawakannya
dengan unsur komedi sehingga lebih fresh setiap minggunya.
“Keunggulannya adalah kalo kita memiliki dua host yang eee.. setiap
minggunya kita punya tema yang beda-beda. Dan temanya itu kadang
inline, kadang tidak inline dengan vt yang akan kita tayangkan.
Dengan keberadaan dua host pria gokil bernama Ananda Omesh,
yang satu lagi cewek seksi tapi kadang-kadang lemot Tatiana Shivek
itu menjadi nilai plus sendiri “GiLA LIGA” gitu. Jadi lo memberikan
73
highlight tayangan sepak bola, tapi lo kemas secara entertain lewat
dua Host tersebut. Karna kalo lo komper dengan tayangan-tayangan
highlight yang lain, mereka mengemasnya secara serius. Satu
perempuan dan kebanyakan tayangannya live perempuan. Mereka
opening host dan itu akan inline gitu aja sama vt-vtnya gitu. Kalo
“GiLA LIGA” nggak. Dan belom pernah ada sih setau gue, dan ini
baru cuma ada di “GiLA LIGA” konsep seperti ini.” (I2)
Sedangkan kekurangan program “GiLA LIGA” dibandingkan program
sejenis adalah informasinya yang sudah lebih dulu ditayangkan oleh program sejenis.
Maka pernyataan Produser “GiLA LIGA” ini tepat sekali.
“Kekurangan “GiLA LIGA”..eee.. Ya kita masih.. “GiLA LIGA” itu
tergantung sama updatean info pertandingan, untuk contentnya. Itu
tadi kadang-kadang contentnya udah basi.” (I1)
4.8
Analisis Strategi Meningkatkan Mutu Tayangan Program “GiLA
LIGA”
Setiap stasiun televisi pasti mempunyai cara tersendiri untuk meningkatkan
mutu tayangan programnya, termasuk juga “GiLA LIGA”. Sebisa mungkin para tim
produksi berusaha dan bekerja keras untuk dapat meningkatkan mutu tayangan atas
program yang telah dibuat agar tidak ditinggalkan para pemirsanya. Kerja sama yang
kompak serta hubungan baik antara tim produksi dan talent merupakan kunci “GiLA
LIGA” tetap bertahan. Pernyataan ini semakin diperkuat oleh Kreatif “GiLA LIGA”.
“Yang pasti kalo gue sih gue harus makin.. gue sebagai kreatifnya
harus banyak-banyak baca semua tayangan updatean bola apa segala
macem. Jadi referensi gue apa namanya nambah. Biasanya sih
enaknya itu selain gue buka beberapa situs lokal, gue juga buka situs
luar. Jadi kaya misalkan acuan gue dari Football Espana, mereka
kan sangat update banget. Which is mereka adalah portal berita di
negaranya sendiri di Spanyol. Jadi pasti beritanya update. Buka-buka
74
berita apa namanya portal bahasa Inggris, luar negri. Itu sih.. itu
sangat support banget.membantu.” (I2)
Pergantian talent juga menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan mutu
tayangan dengan menghadirkan kualitas yang baik lewat Host yang mampu
meningkatkan rating dan share program olahraga “GiLA LIGA”, seperti yang
diutarakan Produser “GiLA LIGA”.
“Pergantian talent di program apapun itu biasa. Itu salah satu
eee..cara untuk.. ee memperbaiki kualitas. Mau program apapun ya
begitu. Pokoknya kita harus ada reset sendiri, harus ngeh tentang
program kita. Kira-kira apa yang kurang. Masalahnya dimana nih, di
content kah atau talent kah atau di set kah atau di man powerkah.
Item dari produksi itu kan banyak, jadi kita harus di pastiin..elemenelemennya harus pastiin benar.” (I1)
Untuk dapat menghadapi persaingan, “GiLA LIGA” pun merubah format dari
segi content dan pergantian host. Sehingga program “GiLA LIGA” yang dulu hanya
membahas seputar Liga Spanyol, sekarang tidak hanya itu saja tetapi mulai
membahas seputar klub Liga Spanyol di pertandingan selain Liga Spanyol. Misalnya
Liga Champions. Lalu pada perubahan host, untuk memenuhi kebutuhan dari target
audiens yaitu ses c male maka pergantian host dari awalnya yang hanya wanita biasa
menjadi wanita seksi.
“Formatnya dari host. Pertama tadi gue bilang itu Yuki Kato which is
sebenernya kita pengen masukin yang unyu-unyunya, anak kecil.
Perubahannya ya lebih ke si hostnya itu sendiri. Target penonton
“GiLA LIGA” untuk mendapatkan share yang baik di malam hari di
jam dua belas malam adalah penonton ses c male gitu kan. Dan gue
masih menggunakan Yuki Kato sebenernya gue pernah beberapa kali
mencapai target. Tapi gue jauh lebih banyak dapet share yang jeblok.
Setelah di analisis memang penonton itu malem-malem pengen
75
nonton cewek seksi. Akhirnya kita menghadirkan Tatiana Shivek yang
bisa kita pakein celana pendek, hot pants dengan belahan dada
kemana-mana. Intinya sih seperti itu. Tapi dikemas dengan tayangan
sepak bola. Yang kedua tadi yang gue bilang lebih ke script content
tayangan sih. Kita mulai harus aware , mulai harus buka mata bahwa
eemm.. untuk dapet sesuatu yang baik lo nggak harus stuck di satu
titik gitu. Lo harus bisa modifikasi, cara modifikasinya yaitu
merambah bahasan-bahasan yang pokoknya masih ada unsur bola
Barca, Madrid, dan La Liga tapi di kancah bola lain. Gitu.”(I2)
4.9
Diskusi
Sebelum peneliti melakukan penelitian dengan cara wawancara bersama
informann program “GiLA LIGA”, peneliti melakukan observasi dengan cara
melakukan kerja praktek selama tiga bulan untuk melengkapi data-data yang
dibutuhkan dari penelitian ini. Berikut hasil observasi guna melengkapi data-data
dari penelitian ini :
Di dalam produksi program televisi ada beberapa tahapan-tahapan yang wajib
dijalankan agar suatu program tertentu dapat sampai dan dinikmati oleh masyarakat.
Dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi, serta strategi meningkatkan
mutu tayangan yang mereka lakukan. Tentu saja semua itu sesuai dengan tahapan
produksi yang telah ditetapkan. Berikut tahapan-tahapannya:
Pada tahap paling awal untuk setiap produksi yaitu dengan melakukan proses
pra produksi. Dalam tahap pra produksi “GiLA LIGA” ini dilakukan brainstorming
sederhana, disinilah mereka saling menuangkan ide dan memutuskan bersama-sama
mengenai tema yang diangkat, content program, dan pemilihan host. Setelah itu baru
dilakukan pembuatan rundown, breakdown wadrobe, script take host serta
peminjaman alat untuk proses pengambilan gambar. Dan tidak lupa menentukan
budgeting agar proses produksi berjalan dengan baik.
76
Setelah tahap pra produksi itu kemudia proses produksi yang merupakan
tahap puncak. Sebelum proses produksi atau shooting dimulai seluruh crew dan host
melakukan briefing dengan kreatif mengenai rundown dan script take host yang akan
dijalankan. Semua crew yang tergabung dalam tim produksi menjalankan tugas
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Proses produksi “GiLA
LIGA” dilakukan secara tapping (rekaman) sehingga jika terjadi kesalahan dapat
langsung diperbaiki.
Setelah tahap produksi selesai terlaksana, maka tahap terakhir yaitu tahap
pasca produksi. Pasca produksi program “GiLA LIGA” dilakukan dengan
menyunting hasil gambar yang telah direkam lalu mengadakan evaluasi bersama
mengenai content program dengan melihat hasil share sehingga bisa dinilai
keunggulan dan kekurangan content program.
Setelah peniliti menjelaskan semua tahapan-tahapan tersebut, selanjutnya
peneliti akan menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan selama observasi dan kerja
praktek di TRANS TV pada program olahraga “GiLA LIGA” mulai dari konsep
program.
A.
Konsep Program Olahraga “GiLA LIGA”
Menurut peneliti selama melakukan observasi dan kerja praktek, konsep dari
program “GiLA LIGA” adalah program magazine. Konsep dari program ini adalah
tidak hanya 100 % menyajikan informasi seputar Liga Spanyol, tetapi juga
memasukkan berita-berita terbaru dari klub Liga Spanyol yang mengikuti kejuaraan
diluar Liga Spanyol.
Selama melakukan penelitian ada perubahan konsep awal program “GiLA
LIGA” yang sekarang dengan “GiLA LIGA”. Perubahan yang terjadi seperti
perubahan format, perubahan jam tayang, dan perubahan Host. Perubahan format
77
dari segi content vt yang ditampilkan dari dulu yang membahas pertandingan Liga
Spanyol saja menjadi lebih luas membahas info apapun yang berhubungan dengan
klub yang bertanding di Liga Spanyol walaupun di luar pertandingan Liga Spanyol.
Perubahan jam tayang yang semula hari Jumat pukul 00.00 menjadi hari
Rabu jam 00.00 setelah meminta pihak programming untuk mengganti hari dan
merasa berita yang ditayangkan di hari Jumat sudah tidak update karena lebih dulu
disiarkan oleh program olahraga lain yang tayangnya lebih awal atau setelah hari
pertandingan Liga Spanyol yaitu hari Sabtu atau hari Minggu. Sementara perubaan
yang paling mencolok adalah perubahan Host wanita yang kini lebih terlihat
menarik, sehingga target audiens dapat terhibur sehingga tertarik untuk menyaksikan
“GiLA LIGA” di malam hari dan menghasilkan share yang baik.
B.
Proses Pra Produksi
Proses Pra Produksi program “GiLA LIGA” lebih difokuskan pada penentuan
content program melalui brainstorming pra produksi. Brainstorming dilakukan
bersama Eksekutif Produser, Produser, Associate Producer, Kreatif, dan Production
Assistant dalam menentukan tema, content program, dan menambahkan bintang tamu
jika dibutuhkan untuk keperluan proses produksi. Setelah itu dilakukan pembuatan
rundown acara yang berisi pointers-pointers (lihat lampiran). Berdasarkan observasi
peneliti, rundown dibuat satu hari sebelum rundown digunakan. Rundown dibuat
oleh Kreatif yang bertugas sebagai acuan seluruh crew yang bertugas. Setelah
rundown dibuat, Kreatif membuat breakdown wadrobe dan properti yang akan
dikirim melalui email ke pihak Properti TRANS TV paling lambat malam hari.
C.
Proses Produksi
Selama peneliti melakukan observasi untuk tahap produksi pada program
“GiLA LIGA”, peneliti melihat dan mendengar bahwa yang dilakukan oleh program
78
ini pada tahap produksi semua hamper sama dengan standar televisi lainnya untuk
tahap produksi. Semua dilakukan secara terstruktur mengikuti rundown acara
yangdiberikan, baik dari chit chat Host serta durasi acara.
Produksi program ini dilakukan pada hari Jumat dan merekam dua episode
sekaligus dengan tema yang berbeda baik inline dengan vt yang ditayangkan, atau
tidak inline. Rundown dibagikan pada semua crew yang bertugas lalu dilakukan
briefing yang dipimpin oleh Kreatif. Setelah itu masing-masing crew berada di posisi
masing-masing sesuai tugasnya sambil menunggu aba-aba dari sang Produser untuk
memulai proses produksi program “GiLA LIGA”. Crew menyiapakan peralatanperalatan teknis seperti clip on, camera, audio, monitor, dan LED. Disinilah
Production Assistant yang paling berperan dalam mengatur blocking saat chit chat
Host di tiap segmennya.
Namun terkadang tidak semuanya berjalan sesuai yang diharapkan, karena
pada tahap produksi juga terjadi masalah-masalah seperti kerusakan pada clip on
Host yang tidak berfungsi dengan baik. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara
mengganti clip on yang lama dengan yang baru.
D.
Proses Pasca Produksi
Peneliti melakukan observasi juga pada tahap pasca produksi. Dikarenakan
tahap produksi yang dilakukan oleh program ini adalah tapping, peneliti melihat dan
mendengar bahwa tahap pasca produksi dilakukan tahap editing yang dilakukan oleh
tim editing “GiLA LIGA”. Gambar yang telah direkam di sunting agar seluruh
content program tidak over durasi (durasi tayangan melewati batas dari rundown
acara yang dibuat). Lalu tim editing menambahkan sound effect berupa music yang
menegangkan sehingga “Penggila Liga” yaitu sebutan bagi penonton “GiLA LIGA”
tidak dibiarkan sedikit pun untuk mengganti channel ke stasiun televisi lain. Setelah
79
itu diadakan evaluasi berupa meeting sederhana untuk mereview hasil dari tim
editing sebelum tayang di layar kaca TRANS TV. Evaluasi juga terjadi ketika hasil
share keluar dan dijadikan penilaian saat dilakukan brainstorming pra produksi.
E.
Strategi Meningkatkan Mutu Tayangan
Strategi meningkatkan mutu tayangan meliputi mutu teknik dan mutu
produksi. Berdasarkan observasi peneliti, kualitas audio dan video sangat baik.
Audio tidak pernah mengalami masalah besar kecuali dari clip on Host yang masih
kurang berfungsi dengan baik, namun bisa diperbaiki atau ditukar dengan yang baru.
Video pun diunggah dari situs Youtube dengan resolusi maksimal 720p agar tampilan
di layar kaca televisi tidak rusak dan terlihat baik.
Kemudian untuk mutu produksi dilihat dari ide, naskah, dan pembawa acara.
Berdasarkan observasi peneliti, ide dituangkan pada saat rapat pra produksi oleh
Eksekutif Produser, Produser, Associate Producer, Kreatif, dan Production Assistant
lalu keputusan diambil berdasarkan diskusi bersana. Seringkali Kreatif atau
Production Assistant menemukan ide dadakan saat berada di lokasi, langsung
dipraktekkan, dan ternyata berhasil meningkatkan share. Untuk meningkatkan mutu
idem maka tim produksi selalu mengikuti perkembangan jaman, berita terbaru, dan
peka terhadap penonton.
Terdapat dua naskah yang digunakan di “GiLA LIGA” yaitu naskah untuk
take vo dan Host. Berdasarkan pengamatan peneliti, naskah “GiLA LIGA” dibuat
oleh Kreatif dua hari sebelum proses produksi. Naskah untuk take vo meliputi berita
terbaru seputar klub Liga Spanyol seperti Barcelona dan Real Madrid. Lalu untuk
naskah Host terkadang inline dan tidak inline, seperti mengikuti suasana yang sedang
ramai diperbincangkan. Seperti suasana sedang masa Ujian Nasional, maka script
80
chit chat Host berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan Ujian Nasional dan
didukung dengan wadrobe yang memakai baju seragam sekolah.
Pembawa acara atau Host “GiLA LIGA” sangat berperan penting dalam
meningkatkan mutu tayangan. Berdasarkan pengamatan penelitian, Host selalu
melakukan improvisasi yang menarik dan membuat acara menjadi semakin asik.
Ditambah lagi dengan gimmick-gimmick yang makin menambah keceriaan program.
Menurut peneliti, Host program “GiLA LIGA” lebih berkualitas karena lebih bisa
mengendalikan diri dalam bertutur kata dan tidak pernah mengeluarkan joke-joke
yang menghina pribadi orang lain.
Kualitas dari peralatan audio dan video sangat baik dan layak pakai,
walaupun peralatan-peralatan itu sudah lama dan belum pernah diganti. Sehingga
untuk meningkatkan mutu teknik maka perlu dilakukan pergantian peralatan baru
sehingga dapat mengurangi kesalahan teknis yang dilakukan saat proses pengambilan
gambar “GiLA LIGA” berlangsung.
Strategi meningkatkan mutu tayangan yang dilakukan tim produksi “GiLA
LIGA” adalah dengan tetap berusaha menciptakan kreasi baru dalam tiap segmen
yang mungkin akan membuat “GiLA LIGA” lebih disukai oleh masyarakat
Indonesia. Dengan menghadirkan tema yang berbeda setiap episodenya diharapkan
dapat meningkatkan mutu tayangan program olahraga “GiLA LIGA” tersebut.
Berdasarkan observasi peneliti, perubahan-perubahan yang terjadi dari dulu
sampai sekarang seperti perubahan format, jam tayang, host, merupakan strategi
dalam meningkatkan mutu tayangan program olahraga “GiLA LIGA” di TRANS
TV.
Download