BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Sejarah Organisasi 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Televisi Transformasi Indonesia adalah stasiun televisi swasta resmi ke 8 di Indonesia. TRANS TV memperoleh lisensi siaran nasional pada Oktober 1998 setelah lulus semua tes yang diperlukan yang diselenggarakan oleh Departemen Antar pemerintah dan memulai penyiaran resmi pada tanggal 15 Desember 2001. Jalur Bisnis TRANS TV berada di bawah naungan TRANS CORP, yang juga bertindak sebagai perusahaan induk TRANS7. Sejak 22 Oktober 2001 TRANS TV secara teknis mulai siaran beberapa jam sehari untuk kota-kota sekitarnya: Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Pada 25 Oktober 2001 TRANS TV mulai mengoperasikan Trans Tune-In dan menyiarkan Bandung Super Mall yang sedang melangsungkan seremonial peluncuran dari Bandung, sekaligus memperluas area siaran ke kota ini. Trans Tune-In dikemas dalam gaya siaran radio, di mana dua host menyajikan klip video musik dan memberikan kuis interaktif untuk menarik penonton potensial dan memperkenalkan TRANS TV kepada masyarakat. Selain itu, divisi pemberitaan TRANS TV juga menyiarkan Jelajah, sebuah program berita. Dan selama akhir pekan, penggemar sepak bola dimanjakan dengan Kejuaraan Sepak bola La Liga Spanyol. Selanjutnya transmisi menara di Yogyakarta yang meliputi Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan mulai berfungsi, memperluas jangkauan TRANS TV di wilayah Indonesia. Berkat perencanaan matang, TRANS 51 52 TV memperoleh alokasi frekuensi UHF lebih rendah seperti stasiun televisi lainnya. Frekuensi rendah ini membuat penonton lebih mudah mencari TRANS TV. Selama fase ini, TRANS TV mulai menyiarkan film luar negeri dan programprogram non-drama, antara lain sebuah kuis yang disebut Tebak Harga. Kuis ini diadaptasi dari The Price is Right Quiz Show, yang mencapai ketenaran sejak 1970an dan telah ditayangkan di 22 negara. Sejak didirikan, TRANS TV telah dirancang untuk beroperasi dengan teknologi digital memadai, dari tahap pra produksi hingga setelah produksi dan on air. Tetapi karena sistem siaran Indonesia masih analog, hasil dari digital dikonversi menjadi analog. Namun demikian, penonton TRANS TV tetap dapat menikmati secara jelas dan tajam gambar visual audio. Nantinya di masa depan, ketika sistem siaran Indonesia beralih ke digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi pemancarnya. 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. Misi Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. 53 4.1.3 Makna Logo TRANS TV Gambar 2 : Logo TRANS TV Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali. Logo TransTV dari tahun ke tahun : Logo TransTV dari tahun 2001 - 2006 : 54 Gambar 3 : Logo TRANS TV tahun 2001-2006 Logo Trans TV yang tampil saat sedang mengudara di layar Televisi : Gambar 4 : Logo TRANS TV dilayar kaca Logo Trans TV pada Mikrofon Reporter Berita Trans TV : Gambar 5 : Logo TRANS TV di mikrofon Reporter 55 4.1.4 Jajaran Direksi PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) - Board of Commissioners President Commissioner : Chairul Tanjung Commissioners : Chairal Tanjung & Ishadi SK - Board of Directors President Director : Atiek Nur Wahyuni Sales & Marketing Director : Atiek Nur Wahyuni Programming & Operation Director : Achmad Ferizqo Irwan Finance & Human Capital Director : Warnedy Head of Production Services Division : Andrian Syahputra Head of News Division : Gatot Triyanto Head of Finance Division : Hannibal K. Pertama Head of Corporate Services Division : Latief Harnoko Head of Facilities : Andrian Syahputra Head of Production 1 : Emil Syarif Head of Production 2 : Gina Mayangsari Head of Sales : Arne Yuliartiningsih Head of Promotion : Tedja Andrawan 56 4.1.5 Struktur Organisasi TRANS TV BOARD OF MANAGEMENT President Director Atiek Nur Wahyuni Corporate Function Unit Legal Unit Corporate Secretary Unit Compliance & Internal Audit Unit Business Development News, Production & Facilities Director Chairul Tanjung (DIC) Production I Division Head Programming & Operation Director Sales & Marketing Director Atiek Nur Wahyuni A. Ferizqo Irwan (PIC) Programming Division Head Emil Syarif Warnedy Sales & Marketing 1 Division Head Vacant A. Ferizqo Irwan Production II Division Head Gina Mayangsari (PIC) Film, Drama & Sport Division Head EMILKA News Division Head Gatot Triyanto Operational Broadcast Division Head Finance & Corporate Services Director Sales & Marketing 2 Division Head Arnie Yuliartiningsih (PIC) A. Ferizqo Irwan Promotion Division Head Tedja Andarwan Production Facilities Division Head Andrian Syahputra (PIC) Gambar 6 : Struktur Organisasi TRANS TV Corporate Services Division Head Latif Harnoko Finance Division Head Hannibal KP 57 UNIT CORPORATE LEGAL President Director Atiek Nur Wahyuni Legal Unit Head Risma Nindia Corporate Legal Production Legal Spv Risma Nindia Lucy Tresnasari Programming Legal Spv Risma Nindia Corporate Legal Production Legal Sarah Lyndiani Hudioro Januarita P.D.S Luvie Adhira Evi Yuliani Surya Arie Setiadi H William Gunawan Aidilla Thatriana Programming Legal VACANT Gambar 7 : Struktur Perusahaan UNIT CORPORATE SECRETARY President Director Atiek Nur Wahyuni Corporate Secretary Unit Head Corporate Secretary M. V. Estiari Sunaringdyah VACANT Gambar 8 : Struktur Sekretaris 58 UNIT COMPLIANCE & INTERNAL AUDIT President Director Atiek Nur Wahyuni Compliance & Internal Audit Unit Head Ruli Asrul Management Audit & SOP Section Head Financial & Compliance Audit Section Head Puji Irawati Ahmad Zulfikri Supervisor Supervisor VACANT Hafiz Hasbi Staff Ika Adelya Joko Putranto Wilda Triandariani M.A Firmansyah Marfia Triana Gambar 9 : Struktur Internal Audit 59 4.1.6 Business Process Target Audience Berdasarkan SES (Status ekonomi sosial), TRANS TV merupakan target kelas atas penonton atau dikenal terbaik dalam pemasaran sebagai anggota Grup ABC. Grup A terdiri dari target penonton dengan pengeluaran rumah tangga Rp 3.000.001, keatas per bulan; kelompok B terdiri dari audiens target dengan belanja Rp 1.500.001,-untuk Rp 2.000.000,-per bulan; Sedangkan Grup C menghabiskan Rp 700.001, - ke Rp 1.500.001,-per bulan. Program Content TRANS TV memperkenalkan program-program hiburan untuk penonton diantaranya drama, non drama, dan siaran berita. Tahun I : 60% program luar negeri, 40% program lokal Tahun II : 45% program luar negeri, 55% program lokal Tahun III : 30% program luar negeri, 70% program lokal Tahun IV : lebih dari 75% adalah program lokal Dari tahun VI, 2007, hingga sekarang TRANS TV menayangkan 80% program lokal (milik TRANS TV) dan 20% program luar negeri. Program Distributor Asing : Sony Picture, Warner Bothers, Universal, FOX, Dreamworks Lokal : Multivision, Starvision, MD Entertainment, GMM Films, Teguh Bakti Multivisitama 60 4.2 Gambaran Umum Informan Menurut Moleong, seorang informan adalah orang yang mengetahui mengenai informasi penting serta dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang kondisi latar belakang penelitian. Jadi harus mempunyai informasi yang berkenan demi kepentingan penelitian tersebut. Seorang informan berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim dengan kebaikannya dan dengan pandangan dari segi orang dalam tentang nilai, isi, sikap, motivasi, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar belakang penelitian yang dimaksud tersebut. Didalam penelitian ini terdapat dua informan. Informan yang pertama adalah Ronal Kalimasada dan Informan yang kedua adalah Litya Rini Puspita Dewi. Kedua informan tersebut adalah Tim Produksi program olahraga “GiLA LIGA”. 1. Profil Ronal Kalimasada Ronal Kalimasada adalah seorang Produser “GiLA LIGA” selama hampir tujuh bulan. Walaupun memiliki latar belakang pendidikan yang bertolak belakang dengan pekerjaannya, tetapi Beliau selalu menjalaninya sebagai sebuah peningkatan dalam pekerjaan.Tanggung jawab Beliau yang pernah bekerja sebagai konsultan ini sangat besar karena terlibat dalam semua tahap produksi, mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. 2. Profil Litya Rini Puspita Dewi Litya Rini Puspita Dewi atau yang biasa disapa Lita adalah seorang Kreatif yang telah bekerja di TRANS TV sejak dua tahun lalu.Mahasiswi lulusan Universitas Moestopo ini awalnya tidak tertarik menjadi seorang Kreatif.Tapi setelah menerima panggilan sebagai Kreatif dan menjalani pekerjaan tersebut, menurutnya hal ini sangat luar biasa.Seorang Kreatif dituntut untuk menciptakan hal baru dan dituntut 61 untuk berfikir jauh lebih cepat dibandingkan jabatan-jabatan lain dalam sebuah program. 4.3 Profil Program Olahraga “GiLA LIGA” Gambar 10 : Logo “GiLA LIGA” Program Olahraga “GiLA LIGA” ini merupakan salah satu program olahraga yang ditayangkan oleh TRANS TV, dimana penonton dengan target audience male yang mendapat sebutan “Penggila Liga” ini disuguhkan oleh berita-berita terlengkap dan terunik seputar Liga Spanyol yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, khususnya pecinta Liga Spanyol di Indonesia sebanyak tiga segmen. Untuk menaikkan rating, tim program olahraga “GiLA LIGA” mengganti host awal yaitu Yuki Kato dengan Tatiana Shivek yang terlihat lebih menarik demi memberi “kesegaran” baru bagi mata para “Penggila Liga”. Keunikan program olahraga “GiLA LIGA” yang tayang setiap Rabu pukul 00.00 WIB ini adalah pada segmen obrolan ringan dan seru antar kedua Host “GiLA LIGA” yaitu Ananda Omesh dan Tatiana Shivek dengan busana dan setting studio sangat mampu menghibur para “Penggila Liga” yang menyaksikan program ini. Biasanya dalam tayangan program olahraga “GiLA LIGA” ini sering mengundang 62 beberapa bintang tamu untuk hadir ke studio sesuai dengan tema yang sedang digunakan. 4.3.1 Struktur Tim Produksi “GiLA LIGA” Kepala Divisi Film, Drama, & Sport Emilka Executive Producer Bisma Ali Producer Ronal Kalimasada Creative Production Assistant Litya Rini Wiwin Setyawan Rica Susanti Deo Ichdiawan Gambar 11 : Struktur Tim Produksi “GiLA LIGA” 63 4.4 Analisis Konsep Program Olahraga “GiLA LIGA” Di tengah banyaknya industri media terutama televisi yang sekarang ini mulai menciptakan berbagai macam program acara yang dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya, tidak hanya dalam menyampaikan informasi tetapi juga kebutuhan pemirsa akan hiburan televisi. Dalam hal ini TRANS TV tidak hanya menghadirkan program hiburan yang mampu diminati masyarakat, tetapi juga mampu mempertahankan program acaranya. Salah satunya adalah program olahraga “GiLA LIGA” sejak 24 Agustus 2012. Program olahraga “GiLA LIGA” dibuat ketika untuk pertama kalinya TRANS TV menayangkan siaran langsung pertandingan Liga Spanyol. ”GiLA LIGA” menjadi program olahraga yang memberikan informasi seputar pemain, pelatih, highlight pertandingan, dan kabar terbaru seputar Liga Spanyol. “GiLA LIGA” yang kaya tadi gue bilang. TRANS TV kebagian dapetin ee.. untuk menayangkan bola itu si La Liga Spanyol itu sendiri gitu kan. Disitu kita punya kebutuhan dong untuk mengupdate apa aja sih perkembangannya “GiLA LIGA” itu sendiri gitu. Akhirnya muncullah episode “GiLA LIGA” untuk mengulas pemain, highlight-highlight pertandingan, klasemennya, top skornya, profilnya. Intinya adalah mengangkat La Liga, agar orang mau nonton dan orang aware. Gitu.” (I1) Kehadiran “GiLA LIGA” yang mengusung konsep sendiri sebagai program magazine yang dibawakan secara komedi, sangat berbeda dengan program lain yang sejenis. Hal ini dijadikan sebagai treatment sebagai latar belakang karena banyaknya magazine yang sama yang dibuat stasiun televisi lain. “GiLA LIGA” ini eee.. program magazine itu masih satu paket sama vamos la liga. Nah sama sponsor Djarum. Jadi kesepakatannya seharusnya sama Djarum, kita ngambil siaran langsung Liga 64 Spanyol, paketan adalah magazinenya Liga Spanyol itu adalah “GiLA LIGA”. Latar belakangnya karena untuk mengakomodir informasi kepada penonton, bahwa keberadaan Liga Spanyol. TRANS TV nayangin, jadi kan bukan hanya pertandingan aja akan di tonton sama eee..penonton dirumah. Mereka kan juga perlu tau apa aja sih yang ada di La Liga Spanyol kan. Informasi-informasi apa aja. Nah terus di “GiLA LIGA”, latar belakangnya karena banyaknya magazine yang sama di buat sama tv-tv lain, kita punya format sendiri, punya treatment sendiri bahwa untuk tapping host “GiLA LIGA” itu dibawakan secara komedi. Itu sebuah salah satu treatment dari kita, untuk deferensiasi sama program yang sejenis. Gitu.” (I1) Hadirnya “GiLA LIGA” tidak hanya bertujuan untuk menghibur dan mendapatkan rating/share yang tinggi saja tetapi juga menjadi salah satu program unggulan TRANS TV karena ditayangkan di malam hari. Jadi ketika masyarakat ingin menyaksikan program olahraga, hal yang di ingat adalah program olahraga “GiLA LIGA” sesuai dengan visi dan misi seperti yang dikatakan Kreatif “GiLA LIGA”. “Visinya adalah semoga ini bisa menjadi eee.. acuan tayangan buat mereka yang suka bola dan bisa menjadi referensi lah ibaratnya. Ooh oke kalo gue misalnya pengen tau soal Spanyol, gue setel “GiLA LIGA”. Kaya gitu. Kalo misinya sendiri itu sendiri adalah simple aja, gue pengen “GiLA LIGA” ini dikenal sama semua pecinta sepak bola. Karena sebelum “GiLA LIGA” ada itu udah banyak banget highlighthighlight bola yang nggak usah gue sebutin namanya karena itu famous banget gitu kan. Gue pengen “GiLA LIGA” terkenal. Orang aware, orang tau. Apa sih. Lo kalo mau liat.. mau nonton.. eee.. kalo misalkan ditanya soal Liga Spanyol, denger “GiLA LIGA”. Gitu. Pengennya langsung kaya gitu.” (I2) 65 Setiap program acara televisi pasti memiliki target audience yang berbedabeda sesuai dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin diraih program tersebut. begitupun dengan “GiLA LIGA” sebagai sebuah program olahraga juga memiliki target audience sesuai dengan jam tayang serta isi pada konten program “GiLA LIGA” tersebut yaitu male. Pernyataan ini disetujui oleh Produser “GiLA LIGA” “Target audiensnya kita itu eee..male, eee.. apa namanya.. adult male… sama teen male juga itu target audiensnya itu. Karena memang di jam segitu kan yang nonton ya yang banyaknya laki-laki, remaja, dewasa. Itu target kita.” (I1) 4.5 Analisis Proses Pra Produksi Program Olahraga “GiLA LIGA” Pada saat tahap pra produksi, tidak semua kru terlibat di dalam meeting pra produksi karena yang mengikuti rapat ini hanya Production Assistant, Kreatif, Produser, dan Associate Producer untuk membuat perencanaan program “GiLA LIGA” setiap minggunya. Hasil rapat merupakan kumpulan ide bersama yang dipilih secara musyawarah dan diputuskan bersama. Seperti apa yang diungkapkan oleh Kreatif “GiLA LIGA”. “Semua penting. Intinya, emm.. apa namanya.. semuanya harus memberikan kontribusi, karena apa, karena ini gini deh.. Satu, brainstorming. Saat lo sharing dengan PA, saat lo sharing dengan Kreatif lain, saat lo sharing dengan AsProd atau Produser lo, wawasan lo akan terbuka. Jadi semua unsur itu, itu penting. Nggak ada satupun yang bilang bahwa gue ini bisa gue handle sendiri, nggak ada yang kaya gitu. Semuanya itu saling melengkapi dengan brainstorm, cara pandang lo terhadap content yang akan dibahas tuh beda-beda. Biasanya materi tuh akan lebih bagus karena isi kepala orang kan banyak tinggal campur jadi satu. Gitu.” (I2) Setelah meeting selesai di lakukan, tim melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya masing-masing. Production Assistant membuat daftar peminjaman 66 peralatan untuk pengambilan gambar, cameraman, dan studio. Tugas Kreatif adalah membuat tema untuk tapping host, wadrobe, make up, properti, serta mengatur jadwal talentnya. Lalu penentuan budget juga salah satu hal penting yang harus direncanakan dalam pelaksanaan tahap produksi.Pernyataan ini dipertegas oleh Produser “GiLA LIGA”. “Pra produksi ya yang pasti tuh kalo buat kerjaannya PA mereka udah pasti membuat semua bookingan peralatan, bookingan man power, bookingan buat studio. Ya kan. Buat kreatifnya harus udah ngatur schedule talentnya, terus mereka udah ngatur apa namanya..eee.. tema untuk tapping host, wadrobenya, make upnya, propertinya, harus udah di design. Terus untuk sebulan sekali Uda juga harus mastiin budget sudah dibuat, karena produksi berhubungan sama budget. Budget ada baru semuanya bisa jalan.Itu pra produksi.” (I1) Dalam program olahraga “GiLA LIGA”, naskah menjadi salah satu elemen terpenting. ”GiLA LIGA” memiliki format tersendiri yaitu tiga puluh persen host dan tujuh puluh persennya adalah vt yang berisi informasi gambar yang digabung dengan narrator yang membacakan informasi tersebut, seperti yang diungkapkan Produser “GiLA LIGA”. “Naskah itu ya naskah eee..untuk “GiLA LIGA” ada dua itu naskah, untuk tapping host. Karena kita produksinya tiga puluh persennya host, tujuh puluh persennya vt. Vt yang berisi informasi gambar terus dimasukin vo naskah. Ya kalo sekarang nggak ada naskah apa yang mau di omongin gitu. Karena itu jadi bahan baku, bahan baku di program.” (I1) Untuk menayangkan berita-berita olahraga yang terbaru dan terupdate, terkadang “GiLA LIGA” menghadapi berbagai kendala dalam pemilihan content. 67 Hal ini disebabkan karena program olahraga sejenis lebih dulu menyiarkan berita yang sama sebelum disiarkan oleh “GiLA LIGA”. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Produser “GiLA LIGA”. “Nah sebenarnya bukan kendala. Ya kendala sih, kalo content “GiLA LIGA” kan updatean dari pertandingan bola itu kan biasanya di weekend, kita baru tayangnya di Rabu malam atau Kamis dini hari. Nah kadang-kadang informasi yang kita berikan itu basi. Karena di program-program lain sejenis eee..misalnya ada bola tanding ntar malem, ntar pagi mereka udah release. Tapi PRnya kita ya dengan apa namanya dengan keunikan kita membuat yang basi itu masih enak untuk di tonton orang. Packagingnya harus diperhatiin. Jadi harus walaupun ibaratnya orang udah tau hasil pertandingan, tapi kita tetap ee..membuat mereka merasa nyaman dengan nonton lagi gitu.. Highlight-highlight pertandingan.. Informasi-informasinya harus beda, harus apa yang nggak ada di stasiun lain ya kita buat.” (I1) Pemilihan Host di “GiLA LIGA” dilakukan dengan casting dan script test. Karena pemilihan Host ditentukan bersama, maka tidak ada kriteria baku seperti apa Host program “GiLA LIGA” seharusnya seperti yang diutarakan Kreatif “GiLA LIGA”. “Harus berani gokil, harus berani gila. Terus harus apa yaa..mau diapain aja sih intinya kaya gitu. Gue butuh Host yang bukan hanya sekedar ngehost ngomong doang, tapi lo bisa berikan apapun misalkan well ada cerita tentang sedikit drama atau horror mereka bisa ngeblend. Intinya mereka mau diapain aja deh. Intinya sih gitu. Loyal sih.” (I2) Host program “GiLA LIGA” diberikan kesempatan yang luas untuk melakukan improvisasi atau melakukan apa saja di luar naskah tapi tetap pada 68 benang merah topik yang sedang dibahas sehingga menambah kesegaran baru dalam setiap joke yang dibuat Host. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Kreatif “GiLA LIGA”. “Jauh banget. Jauh banget yoo. Lo udah sering ikut shooting berapa kali, berarti lo udah bisa.. gue nggak perlu menjabarkan lagi ya. Lo tau bagaimana seorang Host yang cerdas menyikapi sebuah script yang simple dan eee..lo kasih satu, mereka bisa kasih lo sepuluh.” (I2) Bagian dari tahap pra produksi yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan lokasi shooting “GiLA LIGA”. Dalam hal ini “GiLA LIGA” telah mendapat tempat tersendiri dan tidak perlu berpindah dari lokasi yang satu ke lokasi lain. Hal ini dikarenakan adanya titipan sponsor yang ditayangkan dalam sebuah plasma, seperti yang di ungkapkan Kreatif “GiLA LIGA”. “Kalo untuk lokasi shootingnya kebetulan memang dari awal “GiLA LIGA” ada memang udah saklak tempat dibikin di big brother. Jadi kita nggak pernah pindah, karena kita ada titipan sponsor gitu kan. Berupa loopingan di plasma yang nggak mungkin kita bawa kemanamana.” (I2) Jika content program, host, dan lokasi selesai dilakukan perencanaan maka Kreatif segera membuat rundown acara “GiLA LIGA” yang nantinya akan digunakan sebagai acuan atau pedoman kru saat melakukan produksi. Di “GiLA LIGA” hanya berlaku rundown bukan naskah sehingga Host dapat membawakan acara ini lebih mengalir. Hal ini dipertegas kembali oleh pernyataan Kreatif “GiLA LIGA”. “Oh ya lupa bikin rundown hahaha… bener-bener bikin rundown. Rundownya “GiLA LIGA” gitu aja. Jadi kita udah punya format sendiri kan. Eee.. dengan sistem apa namanya.. segmen satu kita ada 69 obb, bumper in trus kita masuk ke take host abis itu kita masuk ke vt. Setelah itu kita comebreak. Masuk ke segmen dua part satu kita masuk ke take host lagi, vt, host, vt, comebreak. Dan segmen tiga kita masuk ke vt ke empat sama take host close. Selesai.” (I2) Untuk melaksanakan semua tahapan produksi ini dengan baik, makan diperlukan biaya. Oleh karena itu Budgeting berpengaruh dalan penentuan content program. Apabila Kreatif menginginkan adanya Bintang Tamu, tapi budgetnya mahal dan melewati anggaran yang ditetapkan, maka Bintang Tamu tersebut mau tidak mau terpaksa dibatalkan. Tim produksi tidak berperan dalam pembuatan budget. Hanya saja Assoicate Producer dan Produser pasti mengetahui besarnya budget yang dikeluarkan perusahaan, seperti pernyataan berikut ini. “Budget itu aku lebih ngurusin ke requestan kali yah. Karena budgetnya kan udah ada dan talent cuma dua biji, paling kalo misalkan kita butuh extras-extras dan itu pun jarang. Itu cuma dua atau tiga kali. Sama satu lagi vo, jadi yang lebih banyak andil itu adalah AsProdku, Produserku. Mereka yang mengatur semua sirkulasi budgeting di “GiLA LIGA”.” (I2) 4.6 Analisis Proses Produksi Program Olahraga “GiLA LIGA” Pada tahap produksi program “GiLA LIGA”, yaitu proses produksi dilakukan secara tapping (rekaman) sehingga jika terjadi kesalahan, ada proses pengulangan take gambar. Karena itu peran Host sangat penting dalam proses produksi ini. Karena jika terjadi kendala seorang Host yang sedang dalam keadaan tidak mood, ini adalah tugas Kreatif untuk bisa membaca situasi. “Ya kendala biasa. Kalo host itu kan ee..namanya manusia juga kalo misalkan di luar shooting mereka pasti ada eee.. apa namanya masalah.. kadang dia lagi cerita, kadang dia lagi nggak mood. Itu adalah tugas bagi kreatif harus bisa membaca situasi seperti itu. Ya 70 mereka harus tetap professional ya, tapi ya namanya manusia kita lagi marah buat namanya untuk fokus susah, lagi sedih fokus susah. Nggak mungkin kan harus ceria terus. Jadi mereka kalo misalkan nggak bisa konsen, fokus ya mereka lupa dialog. Salah-salah mulu di take. Kita retake-retake terus.” (I1) Persiapan pada tahap produksi juga perlu diperhatikan karena setiap elemenelemen merupakan hal penting yang mendukung jalannya proses produksi. Selain batasan dalam berbicara, juga ada batasan dalam kostum. Warna di kostum tidak boleh garis-garis karena menyangkut teknis dan tidak boleh putih karena akan bias, jadi harus tetap colorful “Kalo misal tapping host ya seperti yang kamu liat, pastiin semua elemen disana udah ready buat take, man powernya udah dateng, artisnya udah dateng, trus ee.. persiapan mereka dari segi wadrobe, make up, properti, ya semua kelancaran shooting harus diperhatikan. Masalah crew call. Crew call pemain, crew call man power.” (I1) Saat Jika terjadi masalah dalam tayangan program “GiLA LIGA”, maka Produser dan Associate Production lah yang akan mengatasi masalah tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Kreatif “GiLA LIGA”. “Kalo if something happen dengan “GiLA LIGA” misalnya, waktu itu kita pernah kasus juga shootingnya itu bajunya Tata itu sebenernya pake tank top, Cuma BHnya kemana-mana itu sempet ditegurlah sama si HRD gitu kan. Ya itu lah, jadi si Produser dan AsProd itu yang turun. Gitu.” (I2) Koordinasi antar tim sangat penting didalam sebuah produksi terutama jika terjadi perubahan saat pengambilan gambar. Setiap crew harus memahami bagaimana jalannya produksi, komunikasi harus berjalan dengan efektif untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses pengambilan gambar. Peran 71 Production Assistant sangan penting dalam tahap produksi ini karena harus bisa mengatur seluruh crew yang ada. Pernyataan ini disetujui oleh Kreatif “GiLA LIGA”. “Kalau untuk blockingannya sendiri, jadi pada saat shooting kan gini karena kebetulan kita yang bikin script take Hostnya, PA gue itu Mas Wiwin, dia yang memang ngeblock jadi AsSrada satu, jadi setiap apapun.. karena gini saat lo yang menulis content tau apa yang lo bikin ya lo harus terjun langsung. Jadi disaat nanti AsSradanya blocking oh kira-kira nggak sesuai nih dengan banyangan lo, lo harus cepet-cepet koreksiin dia bahwa ooh maksudnya gue takehost yang ini ngeblocknya nggak gini gini loh, tapi begini begini begini.. Jadi keberadaan si pembuat script take host itu tuh penting disitu.” (I2) Selain kendala pada Host, masih banyak kendala-kendala lainnya seperti masalah teknis, yang diungkapakan oleh Produser “GiLA LIGA”. “Kendala saat produksi banyak. Eee..artisnya belom dateng, terus alatnya belom dateng, kameranya rusak, atau apa yang rusak lah kalo masalah teknis.” (I1) 4.7 Analisis Proses Pasca Produksi Program Olahraga “GiLA LIGA” Saat tahap pasca produksi tidak banyak yang dilakukan oleh tim Kreatif, karena proses ini lebih banyak dilakukan oleh editor. Jika ada bagian yang tidak mungkin memang tidak sesuai dengan rundown atau content program, maka editing yang dilakukan adalah pemotongan durasi sesuai dengan yang telah ditentukan pada jam penayangannya. Lalu adanya evaluasi yaitu melakukan preview sebelum ditayangkan kepada masyarakat. Yang terlibat dalam proses evaluasi adalah Produser, Production Assistant, dan Kreatif. “Meeting itu pasti ada. Satu, kita meeting brainstorming untuk ngebahas materi. Yang kedua, evaluasinya adalah evaluasi lebih ke 72 apa namanya.. kalo misalkan share”“GiLA LIGA”” lagi jeblok apa yaahh kaya gitu gitu. Di evaluasi bareng-bareng. Pernah misalnya emang content lagi jelek, takehostnya juga sampah misalkan gitu, trus head to headnya kita programnya memang lagi tinggi. Ya lebih kaya gitu. Jadi meeting itu memang harusnya memang rutin dilakukan sih.Bukan hanya pada saat program lagi jeblok aja, program lagi bagus juga harus tetap di meetingin. Maksudnya, biar kita bisa eee..apa.. nyampe lah targetnya terus” (I2) Naik turunnya share merupakan acuan dalam melakukan evaluasi program “GiLA LIGA”. Share naik biasanya terjadi bila content program yang menarik, kualitas gambar yang baik, serta aksi-aksi Host yang mampu menghibur penonton “GiLA LIGA”. “Tetap ada rating dan share yang keluar setelah program ditayangkan. Kita bergerak dari sana. Apa yang harus di evaluasi. Kalo misalkan dalam arti content, apa yang salah. Kan by minutenya kita bisa tau ee..posisi grafik sharenya di ee.. tayangan tadi malem.” (I1) Kelebihan dan kekurangan program “GiLA LIGA” juga dapat dijadikan acuan dalam melakukan evaluasi. Kelebihan program “GiLA LIGA” bila dibandingkan dengan program sejenis adalah lebih detail membahas tentang Liga Spanyol dan yang membuat berbeda adalah karena “GiLA LIGA” membawakannya dengan unsur komedi sehingga lebih fresh setiap minggunya. “Keunggulannya adalah kalo kita memiliki dua host yang eee.. setiap minggunya kita punya tema yang beda-beda. Dan temanya itu kadang inline, kadang tidak inline dengan vt yang akan kita tayangkan. Dengan keberadaan dua host pria gokil bernama Ananda Omesh, yang satu lagi cewek seksi tapi kadang-kadang lemot Tatiana Shivek itu menjadi nilai plus sendiri “GiLA LIGA” gitu. Jadi lo memberikan 73 highlight tayangan sepak bola, tapi lo kemas secara entertain lewat dua Host tersebut. Karna kalo lo komper dengan tayangan-tayangan highlight yang lain, mereka mengemasnya secara serius. Satu perempuan dan kebanyakan tayangannya live perempuan. Mereka opening host dan itu akan inline gitu aja sama vt-vtnya gitu. Kalo “GiLA LIGA” nggak. Dan belom pernah ada sih setau gue, dan ini baru cuma ada di “GiLA LIGA” konsep seperti ini.” (I2) Sedangkan kekurangan program “GiLA LIGA” dibandingkan program sejenis adalah informasinya yang sudah lebih dulu ditayangkan oleh program sejenis. Maka pernyataan Produser “GiLA LIGA” ini tepat sekali. “Kekurangan “GiLA LIGA”..eee.. Ya kita masih.. “GiLA LIGA” itu tergantung sama updatean info pertandingan, untuk contentnya. Itu tadi kadang-kadang contentnya udah basi.” (I1) 4.8 Analisis Strategi Meningkatkan Mutu Tayangan Program “GiLA LIGA” Setiap stasiun televisi pasti mempunyai cara tersendiri untuk meningkatkan mutu tayangan programnya, termasuk juga “GiLA LIGA”. Sebisa mungkin para tim produksi berusaha dan bekerja keras untuk dapat meningkatkan mutu tayangan atas program yang telah dibuat agar tidak ditinggalkan para pemirsanya. Kerja sama yang kompak serta hubungan baik antara tim produksi dan talent merupakan kunci “GiLA LIGA” tetap bertahan. Pernyataan ini semakin diperkuat oleh Kreatif “GiLA LIGA”. “Yang pasti kalo gue sih gue harus makin.. gue sebagai kreatifnya harus banyak-banyak baca semua tayangan updatean bola apa segala macem. Jadi referensi gue apa namanya nambah. Biasanya sih enaknya itu selain gue buka beberapa situs lokal, gue juga buka situs luar. Jadi kaya misalkan acuan gue dari Football Espana, mereka kan sangat update banget. Which is mereka adalah portal berita di negaranya sendiri di Spanyol. Jadi pasti beritanya update. Buka-buka 74 berita apa namanya portal bahasa Inggris, luar negri. Itu sih.. itu sangat support banget.membantu.” (I2) Pergantian talent juga menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan mutu tayangan dengan menghadirkan kualitas yang baik lewat Host yang mampu meningkatkan rating dan share program olahraga “GiLA LIGA”, seperti yang diutarakan Produser “GiLA LIGA”. “Pergantian talent di program apapun itu biasa. Itu salah satu eee..cara untuk.. ee memperbaiki kualitas. Mau program apapun ya begitu. Pokoknya kita harus ada reset sendiri, harus ngeh tentang program kita. Kira-kira apa yang kurang. Masalahnya dimana nih, di content kah atau talent kah atau di set kah atau di man powerkah. Item dari produksi itu kan banyak, jadi kita harus di pastiin..elemenelemennya harus pastiin benar.” (I1) Untuk dapat menghadapi persaingan, “GiLA LIGA” pun merubah format dari segi content dan pergantian host. Sehingga program “GiLA LIGA” yang dulu hanya membahas seputar Liga Spanyol, sekarang tidak hanya itu saja tetapi mulai membahas seputar klub Liga Spanyol di pertandingan selain Liga Spanyol. Misalnya Liga Champions. Lalu pada perubahan host, untuk memenuhi kebutuhan dari target audiens yaitu ses c male maka pergantian host dari awalnya yang hanya wanita biasa menjadi wanita seksi. “Formatnya dari host. Pertama tadi gue bilang itu Yuki Kato which is sebenernya kita pengen masukin yang unyu-unyunya, anak kecil. Perubahannya ya lebih ke si hostnya itu sendiri. Target penonton “GiLA LIGA” untuk mendapatkan share yang baik di malam hari di jam dua belas malam adalah penonton ses c male gitu kan. Dan gue masih menggunakan Yuki Kato sebenernya gue pernah beberapa kali mencapai target. Tapi gue jauh lebih banyak dapet share yang jeblok. Setelah di analisis memang penonton itu malem-malem pengen 75 nonton cewek seksi. Akhirnya kita menghadirkan Tatiana Shivek yang bisa kita pakein celana pendek, hot pants dengan belahan dada kemana-mana. Intinya sih seperti itu. Tapi dikemas dengan tayangan sepak bola. Yang kedua tadi yang gue bilang lebih ke script content tayangan sih. Kita mulai harus aware , mulai harus buka mata bahwa eemm.. untuk dapet sesuatu yang baik lo nggak harus stuck di satu titik gitu. Lo harus bisa modifikasi, cara modifikasinya yaitu merambah bahasan-bahasan yang pokoknya masih ada unsur bola Barca, Madrid, dan La Liga tapi di kancah bola lain. Gitu.”(I2) 4.9 Diskusi Sebelum peneliti melakukan penelitian dengan cara wawancara bersama informann program “GiLA LIGA”, peneliti melakukan observasi dengan cara melakukan kerja praktek selama tiga bulan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan dari penelitian ini. Berikut hasil observasi guna melengkapi data-data dari penelitian ini : Di dalam produksi program televisi ada beberapa tahapan-tahapan yang wajib dijalankan agar suatu program tertentu dapat sampai dan dinikmati oleh masyarakat. Dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi, serta strategi meningkatkan mutu tayangan yang mereka lakukan. Tentu saja semua itu sesuai dengan tahapan produksi yang telah ditetapkan. Berikut tahapan-tahapannya: Pada tahap paling awal untuk setiap produksi yaitu dengan melakukan proses pra produksi. Dalam tahap pra produksi “GiLA LIGA” ini dilakukan brainstorming sederhana, disinilah mereka saling menuangkan ide dan memutuskan bersama-sama mengenai tema yang diangkat, content program, dan pemilihan host. Setelah itu baru dilakukan pembuatan rundown, breakdown wadrobe, script take host serta peminjaman alat untuk proses pengambilan gambar. Dan tidak lupa menentukan budgeting agar proses produksi berjalan dengan baik. 76 Setelah tahap pra produksi itu kemudia proses produksi yang merupakan tahap puncak. Sebelum proses produksi atau shooting dimulai seluruh crew dan host melakukan briefing dengan kreatif mengenai rundown dan script take host yang akan dijalankan. Semua crew yang tergabung dalam tim produksi menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Proses produksi “GiLA LIGA” dilakukan secara tapping (rekaman) sehingga jika terjadi kesalahan dapat langsung diperbaiki. Setelah tahap produksi selesai terlaksana, maka tahap terakhir yaitu tahap pasca produksi. Pasca produksi program “GiLA LIGA” dilakukan dengan menyunting hasil gambar yang telah direkam lalu mengadakan evaluasi bersama mengenai content program dengan melihat hasil share sehingga bisa dinilai keunggulan dan kekurangan content program. Setelah peniliti menjelaskan semua tahapan-tahapan tersebut, selanjutnya peneliti akan menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan selama observasi dan kerja praktek di TRANS TV pada program olahraga “GiLA LIGA” mulai dari konsep program. A. Konsep Program Olahraga “GiLA LIGA” Menurut peneliti selama melakukan observasi dan kerja praktek, konsep dari program “GiLA LIGA” adalah program magazine. Konsep dari program ini adalah tidak hanya 100 % menyajikan informasi seputar Liga Spanyol, tetapi juga memasukkan berita-berita terbaru dari klub Liga Spanyol yang mengikuti kejuaraan diluar Liga Spanyol. Selama melakukan penelitian ada perubahan konsep awal program “GiLA LIGA” yang sekarang dengan “GiLA LIGA”. Perubahan yang terjadi seperti perubahan format, perubahan jam tayang, dan perubahan Host. Perubahan format 77 dari segi content vt yang ditampilkan dari dulu yang membahas pertandingan Liga Spanyol saja menjadi lebih luas membahas info apapun yang berhubungan dengan klub yang bertanding di Liga Spanyol walaupun di luar pertandingan Liga Spanyol. Perubahan jam tayang yang semula hari Jumat pukul 00.00 menjadi hari Rabu jam 00.00 setelah meminta pihak programming untuk mengganti hari dan merasa berita yang ditayangkan di hari Jumat sudah tidak update karena lebih dulu disiarkan oleh program olahraga lain yang tayangnya lebih awal atau setelah hari pertandingan Liga Spanyol yaitu hari Sabtu atau hari Minggu. Sementara perubaan yang paling mencolok adalah perubahan Host wanita yang kini lebih terlihat menarik, sehingga target audiens dapat terhibur sehingga tertarik untuk menyaksikan “GiLA LIGA” di malam hari dan menghasilkan share yang baik. B. Proses Pra Produksi Proses Pra Produksi program “GiLA LIGA” lebih difokuskan pada penentuan content program melalui brainstorming pra produksi. Brainstorming dilakukan bersama Eksekutif Produser, Produser, Associate Producer, Kreatif, dan Production Assistant dalam menentukan tema, content program, dan menambahkan bintang tamu jika dibutuhkan untuk keperluan proses produksi. Setelah itu dilakukan pembuatan rundown acara yang berisi pointers-pointers (lihat lampiran). Berdasarkan observasi peneliti, rundown dibuat satu hari sebelum rundown digunakan. Rundown dibuat oleh Kreatif yang bertugas sebagai acuan seluruh crew yang bertugas. Setelah rundown dibuat, Kreatif membuat breakdown wadrobe dan properti yang akan dikirim melalui email ke pihak Properti TRANS TV paling lambat malam hari. C. Proses Produksi Selama peneliti melakukan observasi untuk tahap produksi pada program “GiLA LIGA”, peneliti melihat dan mendengar bahwa yang dilakukan oleh program 78 ini pada tahap produksi semua hamper sama dengan standar televisi lainnya untuk tahap produksi. Semua dilakukan secara terstruktur mengikuti rundown acara yangdiberikan, baik dari chit chat Host serta durasi acara. Produksi program ini dilakukan pada hari Jumat dan merekam dua episode sekaligus dengan tema yang berbeda baik inline dengan vt yang ditayangkan, atau tidak inline. Rundown dibagikan pada semua crew yang bertugas lalu dilakukan briefing yang dipimpin oleh Kreatif. Setelah itu masing-masing crew berada di posisi masing-masing sesuai tugasnya sambil menunggu aba-aba dari sang Produser untuk memulai proses produksi program “GiLA LIGA”. Crew menyiapakan peralatanperalatan teknis seperti clip on, camera, audio, monitor, dan LED. Disinilah Production Assistant yang paling berperan dalam mengatur blocking saat chit chat Host di tiap segmennya. Namun terkadang tidak semuanya berjalan sesuai yang diharapkan, karena pada tahap produksi juga terjadi masalah-masalah seperti kerusakan pada clip on Host yang tidak berfungsi dengan baik. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara mengganti clip on yang lama dengan yang baru. D. Proses Pasca Produksi Peneliti melakukan observasi juga pada tahap pasca produksi. Dikarenakan tahap produksi yang dilakukan oleh program ini adalah tapping, peneliti melihat dan mendengar bahwa tahap pasca produksi dilakukan tahap editing yang dilakukan oleh tim editing “GiLA LIGA”. Gambar yang telah direkam di sunting agar seluruh content program tidak over durasi (durasi tayangan melewati batas dari rundown acara yang dibuat). Lalu tim editing menambahkan sound effect berupa music yang menegangkan sehingga “Penggila Liga” yaitu sebutan bagi penonton “GiLA LIGA” tidak dibiarkan sedikit pun untuk mengganti channel ke stasiun televisi lain. Setelah 79 itu diadakan evaluasi berupa meeting sederhana untuk mereview hasil dari tim editing sebelum tayang di layar kaca TRANS TV. Evaluasi juga terjadi ketika hasil share keluar dan dijadikan penilaian saat dilakukan brainstorming pra produksi. E. Strategi Meningkatkan Mutu Tayangan Strategi meningkatkan mutu tayangan meliputi mutu teknik dan mutu produksi. Berdasarkan observasi peneliti, kualitas audio dan video sangat baik. Audio tidak pernah mengalami masalah besar kecuali dari clip on Host yang masih kurang berfungsi dengan baik, namun bisa diperbaiki atau ditukar dengan yang baru. Video pun diunggah dari situs Youtube dengan resolusi maksimal 720p agar tampilan di layar kaca televisi tidak rusak dan terlihat baik. Kemudian untuk mutu produksi dilihat dari ide, naskah, dan pembawa acara. Berdasarkan observasi peneliti, ide dituangkan pada saat rapat pra produksi oleh Eksekutif Produser, Produser, Associate Producer, Kreatif, dan Production Assistant lalu keputusan diambil berdasarkan diskusi bersana. Seringkali Kreatif atau Production Assistant menemukan ide dadakan saat berada di lokasi, langsung dipraktekkan, dan ternyata berhasil meningkatkan share. Untuk meningkatkan mutu idem maka tim produksi selalu mengikuti perkembangan jaman, berita terbaru, dan peka terhadap penonton. Terdapat dua naskah yang digunakan di “GiLA LIGA” yaitu naskah untuk take vo dan Host. Berdasarkan pengamatan peneliti, naskah “GiLA LIGA” dibuat oleh Kreatif dua hari sebelum proses produksi. Naskah untuk take vo meliputi berita terbaru seputar klub Liga Spanyol seperti Barcelona dan Real Madrid. Lalu untuk naskah Host terkadang inline dan tidak inline, seperti mengikuti suasana yang sedang ramai diperbincangkan. Seperti suasana sedang masa Ujian Nasional, maka script 80 chit chat Host berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan Ujian Nasional dan didukung dengan wadrobe yang memakai baju seragam sekolah. Pembawa acara atau Host “GiLA LIGA” sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu tayangan. Berdasarkan pengamatan penelitian, Host selalu melakukan improvisasi yang menarik dan membuat acara menjadi semakin asik. Ditambah lagi dengan gimmick-gimmick yang makin menambah keceriaan program. Menurut peneliti, Host program “GiLA LIGA” lebih berkualitas karena lebih bisa mengendalikan diri dalam bertutur kata dan tidak pernah mengeluarkan joke-joke yang menghina pribadi orang lain. Kualitas dari peralatan audio dan video sangat baik dan layak pakai, walaupun peralatan-peralatan itu sudah lama dan belum pernah diganti. Sehingga untuk meningkatkan mutu teknik maka perlu dilakukan pergantian peralatan baru sehingga dapat mengurangi kesalahan teknis yang dilakukan saat proses pengambilan gambar “GiLA LIGA” berlangsung. Strategi meningkatkan mutu tayangan yang dilakukan tim produksi “GiLA LIGA” adalah dengan tetap berusaha menciptakan kreasi baru dalam tiap segmen yang mungkin akan membuat “GiLA LIGA” lebih disukai oleh masyarakat Indonesia. Dengan menghadirkan tema yang berbeda setiap episodenya diharapkan dapat meningkatkan mutu tayangan program olahraga “GiLA LIGA” tersebut. Berdasarkan observasi peneliti, perubahan-perubahan yang terjadi dari dulu sampai sekarang seperti perubahan format, jam tayang, host, merupakan strategi dalam meningkatkan mutu tayangan program olahraga “GiLA LIGA” di TRANS TV.