penyusunan rpjmn – renstra kesehatan tahun 2015 – 2019

advertisement
Dr, Jane Soepardi
DIREKTUR BINA KESEHATAN ANAK
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
disampaikan pada:
Annual Scientific Meeting (ASM)
Universitas Gadjah Mada, 6 Maret 2015
Kerangka Penyajian
1.
Latar belakang ilmiah
2.
Pelajaran dan Pengalaman
3.
Program dan kebijakan
1
Latar belakang ilmiah
LINGKUNGAN
PERILAKU
PELAYANAN
KESEHATAN
STATUS
KESEHATAN
Tumbuh Kembang
PERTUMBUHAN
Bertambah: ukuran fisik dan struktur tubuh
Diukur: berat badan,
panjang/tinggi badan,
lingkar kepala
PERKEMBANGAN
Bertambah: fungsi / kemampuan
Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
Motorik (gerak kasar, halus)
Komunikasi / berbahasa
Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
Emosi - sosial
Kemandirian
OTAK
Pertumbuhan fisik
HORMON PERTUMBUHAN
(GROWTH HORMON)
18-25 th
Perlu asupan cukup gizi mikro dan makro
KOMPOSISI
7 am, 1 pm, 7 pm
?
Micronutrient
10 am
Air/ hari
Anak 5 th: 1L
18 th ke atas: 2L
4 pm
Macronutrient
Pilihan Karbohidrat
Padi
Gandum (roti,
mie)
Jagung
Ubi
Ketela
Kentang
glucose
I Maltosa
Energy
cholesterol
Mengantuk
Sulit konsentrasi
MIKRONUTRIEN KELOR (MORINGA)
Daun Kelor
Bubuk Kelor
Hasil penelitian kimia analisis:
daun kelor mempunyai nilai gizi cukup tinggi,
dalam 100 g mengandung:
Protein 24,27%; Fe 26,79 mg; Vitamin C: 414,13 mg
Vitamin A: 24916,85 IU; Ca 1249,25 mg; K 0,09%;
Defisiensi Gizi Mikro
AKI
IBU HAMIL
ANAK LAHIR
 Besi :
 Zinc:
Anemia
Aborsi,
+ poluisi….autisme
Kelainan kongenital
Premature, BBLR
 Vit A:
 Folic Acid:
 Vit D:
Rabun
Anemia
o Iodine:
Goiter
o Calcium:
Hypertension.
Preecclampsia,
o Magnesium:
MULTIPLE
neural tube defects
Diabetes type I, asthma
schizophrenia.
Lahir mati, aborsi,
retardasi mental, cretin,
kelainan kongenital, tuli
premature
Premature, BBLR,
STUNTING
AK
B
Perbedaan
Komponen
ASI
Susu Sapi
Susu Formula
Protein
Jumlah tepat
Mudah dicerna
Terlalu banyak
Sulit dicerna
Jumlah dikurangi
Kualitas spt sapi
Lemak
Ada asam lemak esensial
Tidak ada asam
lemak esensial
Tidak ada lipase
Ditambahkan asam
lemak esensial
Tidak ada lipase
Karbohidrat
Banyak laktosa
Oligosakarida (anti-infeksi)
Sedikit laktosa
Oligos tak cocok
Laktosa+sukrosa
Kurang oligos
Vitamin dan
mineral
Adekwat jika ibu gizi cukup
Zat besi, Vit A, C
rendah,
Ditambahkan
vit/mineral, cukup
Faktor anti
infeksi
IgA, laktoferin, lysozim, sel-sel
Lipase untuk cerna,
hancurkan envelope virus
Hep C
Tidak ada
Tidak ada
ada
Tidak ada
Tidak ada
Faktor
pertumbuhan
DIT. BINA GIZI KEMENKES RI
Kompetisi micronutrient calcium
janin-ibu berakibat preeclampsia
Umur ibu
Jarak anak vs Kematian Neonatal
2 tahun
2 tahun
BKKBN
3 tahun
4 tahun
3 tahun
4 tahun
KEGIATAN
TERSTRUKTUR
0,47
0,76
SOSEK
KELUARGA
KETERPAJANAN
TERHADAP
PORNOGRAFI
0,11
0,52
FAKTOR
POSITIF DALAM
KELUARGA
T,P=0,13, L=0.05
PENGETAHUAN
SEKS DAN
NARKOBA
-0.10
0,05
-0,21
L=-0,31, P=-0.62
LINGKUNGAN HIDUP
YANG NEGATIF
SIKAP
PERMISIF
0.15
0,06
0,07
PERILAKU P=0,45, L=0,42
ANTARA
0,25
FAKTOR
NEGATIF DALAM
KELUARGA
0,39
TEMAN SEBAYA
YANG
NEGATIF
0,26
TEMPERAMEN
BERISIKO
0,32
DETERMNASI
DIRI
PERBEDAAN MODEL STRUKTURAL PERILAKU BERISIKO TERTULAR HIV
14
PADA
REMAJA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
PERILAKU
BERISIKO
PORNOGRAFI
Dampak pornografi berpotensi menimbulkan kerusakan
otak melebihi bahaya narkoba.
Adiksi narkoba dapat merusak tiga bagian otak sementara
adiksi pornografi merusak lima bagian otak (bagian lobus
Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen,
Cingulated dan Cerebellum) yang berperan di dalam
kontrol perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang –
ulang terhadap pemuasan seksual
(Dr Donald Hilton Jr, dokter ahli bedah syaraf AS).
2
Pelajaran dan Pengalaman
Mencapai target MDGs
Pendekatan
Continuum of Care
Lansia
Kesehatan Kerja
& Olahraga
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja
Pelayanan
bagi anak SD
Pemeriksaan
Kehamilan
Pelayanan
Kes Nifas &
Neonatal
Pelayanan
PUS & WUS
• Konseling
• Pelayanan KB
• PKRT
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil
• Fe & asam folat
• PMT ibu hamil
• TT ibu hamil
Pelayanan
Kes Bayi
• Kualitas
• Degenerasi
• Kespro remaja
• Konseling:
Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
• Fe
•Penjaringan
•Bln Imunisasi Anak
Sekolah
•Upaya Kes Sklh
•PMT
Pelayanan
Kes balita
• Pemantauan stimulasi pertumbuhan
& perkembangan
• ASI eksklusif
• Imunisasi dasar
lengkap
• Inisiasi Menyusu Dini
• Pemberian makan
• Vit K 1 inj
• Penimbangan
• Imunisasi Hep B
• Vit A
• Rumah Tunggu
• Kemitraan Bidan Dukun • MTBS
• KB pasca persalinan
• PONED-PONEK
Sangat
fragmented
BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA
2000
1990
Cedera
Penyakit
menular
7%
Penyakit
menular
Cedera
Cedera
33%
43%
37%
49%
Penyakit
tidak
menular
Sumber IHME: 2010
Penyakit
menular
9%
8%
56%
18
2010
Penyakit
tidak
menular
58%
Penyakit
tidak
menular
SEPULUH FAKTOR RESIKO TERTINGGI
19
Sepuluh Faktor Resiko Utama dengan
Beban yang ditimbulkan
DALYs share
Pola makanan yang tidak baik/beresiko
10.7%
Tekanan darah tinggi
10.0%
Merokok
8.3%
Pencemaran udara dalam rumah tangga
5.9%
Kadar Glukosa Darah Puasa tinggi
4.7%
Aktifitas fisik yang tidak memadai
3.1%
Pekerjaan yang beresiko tinggi
2.9%
Index massa tubuh
2.8%
Kekurangan zat besi
2.4%
Penyalah gunaan obat
2.1%
Sumber International Health Metric Evaluation, 2010
Proporsi Penduduk ≥ 10 tahun yang
Kurang Konsumsi Sayur-Buah menurut Provinsi
2007-2013
?
100,0
93,6
96,0
92,0
93,5
88,0
84,0
80,0
?
?
2007
2013
?
?
Proporsi Penduduk mengkonsumsi
Produk Mie Instant menurut Frekuensi dan Umur, 2013
100,0
1,6
7,9
2,0
9,1
2,5
10,2
2,9
12,1
3,1
13,8
3,6
15,7
5,1
6,2
7,9
9,3
11,2
16,8
18,6
20,3
22,9
23,4
80,0
39,6
39,3
39,4
25,6
41,0
60,0
40,0
35,6
34,5
34,1
15,7
32,0
43,0
29,3
20,0
43,1
28,1
43,0
26,6
42,6
24,5
41,5
40,5
40,1
36,3
23,7
21,2
20,0
17,7
6,6
6,2
5,3
4,8
10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 -49 50 -54 55 -59 60 -64
65 +
15,4
15,0
13,8
12,1
10,8
9,5
8,4
0,0
8,1
Umur (Tahun)
≥1 kali per hari;
3 - 6 kali per minggu;
< 3 kali per bulan
Tidak pernah
1 - 2 kali per minggu;
STATUS GIZI BALITA 2005 - 2013
22
ANUNG utk PAUDHI MAKASSAR 2014
Riskesdas 2007 :
Usia
 6-14 th : 1,1% kelainan refraksi;
0,2% kebutaan
 5-9 th : 21,6% masalah kes gigi & mulut
 10-14 th : 20,6% masalah kes gigi & mulut
 >15 th : 14,8% kurus; 10,3% obesitas
 <14 th : 9,8% anemi
 > 15 th : 19,7% anemi (laki2);
13,1% anemi (perempuan)
 15-24 th : 8,0% obesitas
 15-17 th :
Hipertensi
Hasil pemeriksaan tinja pada anak SD/MI tahun 20022009 di 398 SD/MI yg tersebar di 33 Provinsi : rata-rata
prevalensi cacingan : 31,8%
TARGET 1 C. MENURUNKAN HINGGA
SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK YANG
MENDERITA KELAPARAN
No
Indikator
Acuan
Dasar
Capaian
Terakhir
Target
2015
1.
Prevalensi Balita dengan Berat
Badan Rendah
31,00%
(1989)*
19,60%
(2013)**
15,50%
2
Prevalensi Balita Gizi Buruk
7,20%
(1989)*
5,70%
(2013)**
3,60%
3
Prevalensi Balita Gizi Kurang
23,80%
(1989)*`
13,90%
(2013)
11,90%
4
Proporsi Penduduk dengan
asupan kalori dibawah tingkat
konsumsi minimum
17,00%
(1990)
19,04%
(2013)
8,50%
64,21%
(1990)
68,25%
(2013)
35,2%
-1400 kkal/kapita/hari
- 2000 kkal/kapita/hari
24
Sumber Data
*BPS, Susenas
** Kemenkes
Riskesdas
BPS, Susenas
178 Million Children Under 5 Suffer from Stunting
Prevalence of
Stunting

Source
: The
•PAPER
1 Lancet Maternal and Child Undernutrition Series
(2008)
37.2%
Capaian Indikator Tahun 2010 s/ 2013
26
TARGET 4A. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
BALITA HINGGA 2/3 DALAM KURUN WAKTU
1990 - 2015
ACUAN
DASAR
(1991)
CAPAIAN
TERAKHIR
(SDKI 2012)
TARGET
MDGS
2015
97
40
32
4.2. Angka Kematian Bayi (AKB) per
1000 KH
68
32
23
4.2.a. Angka Kematian Neonatal per
1000 KH
32
19
14
INDIKATOR
4.1.
Angka Kematian Balita per
1000 KH
Sumber : SDKI 2012
27
23/1000 LB
MDG
14/1000 LB
MDG
32/1000 LB
MDG
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI)
Dibanding tahun 2007 terjadi peningkatan bumil KEK
Masalah pada remaja Indonesia
Women Reseach Institute :
Tahun 2011, 18.915 kelahiran di Kab Lombok Tengah, 10% remaja perempuan usia
14-19 tahun
Kab. Gunung Kidul, pernikahan dini di KUA : 2010 .. 80 perkawinan
2011 ..145 perkawinan
Penelitian Australian National University (ANU) & Puslitkes UI th 2010/2011 di Jakarta,
Tangerang dan Bekasi:
Dari 3006 responden usia 17-24 th, 20,9% mengaku pernah hamil dan
melahirkan sebelum menikah
Komnas Perlindungan Anak : Survey th 2012 di 12 Kota besar
pada 14.726 anak SMP dan SMA :
- 93,7% remaja mengaku pernah berhubungan seks pranikah
- 21,2% remaja mengaku pernah melakukan aborsi akibat seks pranikah
MDG 5
TARGET 5A : MENGURANGI ¾ ANGKA KEMATIAN IBU
(AKI) DALAM KURUN WAKTU 1990 & 2015
INDIKATOR
5.1. Angka Kematian Ibu (AKI) per
100,000 kelahiran hidup :
5.2. Pertolongan Persalinan oleh
Nakes Terlatih :
Acuan
Dasar
Capaian
Terakhir*)
(2012)
Target
(2015)
390
(1991)
359
(SDKI 2012)
102
40.70%
(1992)
83,1%
(SDKI 2012)
90%
sumber : SDKI 2012
34
Trends in estimate of MMR 1990 - 2013 by Country
average % annual
change in MMR
between 1995 - 2013
MMR
country
1990
1995
2000
2005
1013
India
560
460
370
280
190
- 4.5
Indonesia
430
360
310
250
190
-3.5
42
37
40
34
26
-2
Thailand
TARGET 5B : AKSES SEMESTA TERHADAP
KESEHATAN REPRODUKSI TAHUN 2015
INDIKATOR
Acuan Dasar
Capaian Terakhir
Target
(2015)
5.3. Tingkat pemakaian kontrasepsi/
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) wanita
yg menikah usia 15-49, metode modern:
47.10%
(SDKI 1991)
57,9%
(SDKI 2012)
65%
75.00%
(SDKI 1991)
95,7 %
(SDKI 2012)
95%
56.00%
(SDKI 1991)
73,5 %
(SDKI 2012
90%
12,7 %
(SDKI 1991)
11,4 %
(SDKI 2012)
5.5. Cakupan pelayanan Antenatal
• Kunjungan pertama
• Kunjungan minimal 4 kali
5.6. Unmet need KB :
5%
36
sumber : SDKI 2012
36
PENYEBAB KEMATIAN IBU DI INDONESIA
Sumber : Data Rutin Direktorat Bina Kesehatan Ibu 2012-2013
3
Program dan Kebijakan
7. PEMBIAYAAN KESEHATAN
RPJMN I
2005 -2009
RPJMN II
2010-2014
Bangkes
diarahkan untuk
meningkatkan
akses dan mutu
yankes
Akses
masyarakat thp
yankes yang
berkualitas telah
lebih
berkembang dan
meningkat
KURATIFREHABILITATIF
RPJMN III
2015 -2019
Akses
masyarakat
terhadap yankes
yang berkualitas
telah mulai
mantap
RPJMN IV
2020 -2025
Kes masyarakat
thp yankes
yang
berkualitas
telah
menjangkau
dan merata di
seluruh wilayah
Indonesia
PROMOTIF - PREVENTIF
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah
promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
39
SISTEM KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI
LANDASAN PIKIR RPJMN 2015-2019
6
1
2
5
3
4
(Perpres No 72/2012)
7
40
Kebijakan dan strategi
1. Perkuat Infrastruktur:
legal aspect, NSPK, algorithme, bangun system SOP,
evidence based policy making,
2. Perkuat Managemen: SP2TP, SIKDA, eHealth
Information for action, evidence based planning and
budgeting, knowledge management, supervisi checklist
3. Meningkatkan kualitas pelayanan: Surveillance, Audit
4. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Program:
School feeding, Revitalisasi UKS, Introduksi vaksin
baru, costing, CEA analysis
41
DITJEN GIZIKIA 2014
1. SDM
Performance on selected essential newborn care indicators
6. Managemen Kesehatan: regulasi kesehatan, sistem informasi kes
UU Kesehatan no 36/2009
Bab V
Bagian I
Tenaga Kesehatan
Pasal 27
Tenaga kesehatan berhak atas imbalan dan
perlindungan hukum
dalam menjalankan tugas sesuai profesinya.
Perlindungan hukum:
KUHP pasal 50: karena menjalankan UU
KUHP pasal 51: karena menjalankan
perintah atasan
One Health Tool
3. LITBANG
Usia Anak Penyebab
kematian
Neonatal
Intervensi
Efektifitas
Diare
1
ORS
0,93
Sepsis
2
Kehamilan: Deteksi dan Terapi sifilis
0,97
3
Clean post natal
0,4
4
Oral Antibiotik
0,28
5
Antibiotik Injeksi
0,65
6
Perawatan pendukung yang komprehensif
0,8
4
Oral Antibiotik
0,42
5
Antibiotik Injeksi
0,75
6
Perawatan pendukung yang komprehensif
0,9
Asfiksia
6
Perawatan pendukung yang komprehensif
0,05
Prematur
7
Menjaga suhu tubuh
0,2
8
Kangaroo Mother care
0,51
6
Perawatan pendukung yang komprehensif
0,28
9
Kehamilan: TT
0,94
3
Clean post natal
0,4
Kongenital
10
Suplemen/fortifikasi asam folat
0,35
Lainnya
6
Perawatan pendukung yang komprehensif
0,1
Pneumonia
Tetanus
EVIDENCE BASED POLICY MAKINGFRAMEWORK
MENTERI
TAG
LSM
litbang
ACADEMIA
DEVELOPMENT
PARTNERS
SEKRETARIAT
Eselon III
KELOMPOK
KERJA
NSPK
Direktorat Bina Kesehatan Anak
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
2012
IDAI
TOO
LS
Indikator terpilih:
1. Terdapat dokter atau bidan atau perawat
2. Tersedia pedoman APN atau Manajemen asfiksia
3. Tersedia timbangan bayi
4. Tersedia tetrasiklin salap mata
5. Tersedia vit K inj
6. Tersedia HB Uniject
DI Aceh
30,0%
Sebesar 27,3% puskesmas memiliki index 100% atau memiliki 6 jenis sarana pelayanan
kesehatan neonatus essensial
Indonesia
Papua
Papua Barat
Maluku Utara
Maluku
Sulawesi Barat
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Bali
Banten
Jawa Timur
DI Yogyakarta
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Lampung
Bengkulu
Sumatera Selatan
Jambi
Riau
Sumatera Barat
Sumatera Utara
Siap neonatal essensial
50,0%
45,0%
40,0%
35,0%
27,3%
25,0%
20,0%
15,0%
10,0%
5,0%
,0%
Index kesiapan pelaksanaan kesehatan neonatus
essensial
120,0%
100,0%
80,0%
60,0%
40,0%
20,0%
,0%
Indes neonatus essensial
SDM
Pedoman Neonatal esessensial
timbangan bayi
tetrasiklin salap mata
Vit K inj
Hb Uniject
Rata rata puskesmas memiliki 5 dari 6 sarana pelayanan kesehatan
neonatus essensial (75,5%); terlangka adalah ketersediaan tetrasiklin salap
mata(55,2%)
Sumber Risfaskes 2011, Lap Rutin 2012
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
(HIS)
DG
DG
SET
GEN
IT
GEN
INST
DG
CENTER
FOR
DATA
HOSP
PHO
SET
GEN
DG
IT
GEN
INST
CENTER FOR DATA
PHO
Aim to
HOSP
HOSP
DHO
DHO
Fragmented
HOSP
Integrated
PHC
PHC
NGOs
PRIVATE
Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita vs Kematian Balita menurut Sebab, 2007 - 2013
Trend
Cakupan Pelayanan Ibu vs Kematian Kelompok umur 15 – 49 tahun menurut Sebab,
http://www.healthmetricsandevaluation.org/gbd/visualizations/gbd-cause-patterns
2007 - 2013
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu 2009-2013*
K1
PN
120,0
100,0
94,6
95,26
84,4
84,78
95,71
87,4
96,38
89,74
80,0
60,50
55,19
60,0
40,0
20,0
*data per Agust
0,0
2009
2010
2011
2012
2013*
www.childmortality.org
198 countries
Indonesia
Infant mortality rate
*IDN_LT_North_Infant mortality rate_BASED ON U5MR DEFAULT NEW_2012.5 - Total
Infant cause of death (BHR 2007)
Campak; 1,2
TB; 1,2
Malnutrisi; 2,3
Lain-lain; 11.6
Tetanus; 2,9
Diare; 31,4
Sepsis; 4,1
Kelainan jantung
congenital dan
hidrosefalus ; 5,8
Kelainan saluran
pencernaan; 6,4
55,2% infant
mortality
due to
diarrhea &
55,2% kematian bayi
disebabkan oleh diare
pneumonia
dan pneumonia
Pnemonia; 23,8
Meningitis/
ensefalitis; 9.3
DHS: year 2012
26/1,000 LB
MDG target 2015
23/1,000 LB
Counting down Group – Inter Agency Mortality Estimate IGME
UU No. 36 thn 2009 tentang KESEHATAN
Bab VII
• Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat
• Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak
Pasal 131
ay.1
• Upaya pemeliharaan kesehatan bayi & anak harus
ditujukan utk mempersiapkan generasi yg akan
datang, yg sehat, cerdas & berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian bayi & anak
Pasal 131
ay.2
• Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih
dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai
berusia 18 tahun
Pasal 131
ay.3
• Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung
jawab & kewajiban bersama bg org tua, keluarga,
masyarakat & pemerintah, & pemerintah
daerah
Informasi
Hak
Tugas
Kewajiban
• informasi cara memelihara dan merawat
kesehatan ibu dan anak, kebutuhan
gizinya
• UU no. 23/2002 Pasal 27 Pembuatan
akta kelahiran ... penelantaran bayi,
……..surat keterangan lahir
• catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin,
dan nifas)
• Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan
P4K (stiker)
• catatan kesehatan dan pertumbuhan
perkembangan anak (bayi baru lahir, bayi
dan anak balita)
58
Hak
Tugas
Kewajiban
Rapor
Kesehatanku
Tujuan:
 ↗ akses peserta didik
informasi
layanan kesehatan
 Informasi PHBS,
 kesehatan reproduksi
 layanan kesehatan
 hak anak
 Instrumen
 pemantauan
 pembuktian
posyandu
TPA, BKB, Pos PAUD
KELUARGA
???
PUSKESMAS
RS
SEKOLAH
SOP
ALGORITHME
RR
4. PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Lansia
Pelayanan bagi
anak SMP/A &
remaja
Pendekatan
Continuum of Care
Pelayanan
bagi anak SD
Pelayanan
bagi balita
Pemeriksaan
Kehamilan
Persalinan,
nifas &
neonatal
Pelayanan
PUS & WUS
• Konseling
• Pelayanan KB
• PKRT
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil
• Fe & asam folat
• PMT ibu hamil
• TT ibu hamil
• Kualitas
• Degenerasi
• Kespro remaja
• Konseling:
Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
• Fe
•Penjaringan
•Bln Imunisasi Anak
Sekolah
•Upaya Kes Sklh
•PMT
Pelayanan
bagi bayi
• Pemantauan stimulasi pertumbuhan
& perkembangan
• ASI eksklusif
• Imunisasi dasar
lengkap
• Inisiasi Menyusu Dini
• Pemberian makan
• Vit K 1 inj
• Penimbangan
• Imunisasi Hep B
• Vit A
• Rumah Tunggu
• Kemitraan Bidan Dukun • MTBS
• KB pasca persalinan
• PONED-PONEK
PROGRAM
GERAKAN
FASILITAS
Usaha
•Penyediaan Makanan sehat
Kesehatan
Sekolah (UKS)
Kesehatan Kerja •Penyediaan Makanan sehat
Sekolah
Keluarga
Berencana
Cegah kehamilan berisiko
Masyarakat
Penggerakan
masyarakat
Tanam buah dan sayur organik
Konsumsi makanan sehat: buah,
sayur dan ikan
Asuhan Mandiri memanfaatkan
Taman Obat Keluarga
Stimulasi tumbuh kembang,
spiritual dan olah raga
Rumah, Sekolah,
Tempat usaha
Pabrik, Kantor
POS
POSYANDU,
PAUD
Download