Dr, Jane Soepardi DIREKTUR BINA KESEHATAN ANAK KEMENTERIAN KESEHATAN RI disampaikan pada: Annual Scientific Meeting (ASM) Universitas Gadjah Mada, 6 Maret 2015 Kerangka Penyajian 1. Latar belakang ilmiah 2. Pelajaran dan Pengalaman 3. Program dan kebijakan 1 Latar belakang ilmiah LINGKUNGAN PERILAKU PELAYANAN KESEHATAN STATUS KESEHATAN Tumbuh Kembang PERTUMBUHAN Bertambah: ukuran fisik dan struktur tubuh Diukur: berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala PERKEMBANGAN Bertambah: fungsi / kemampuan Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium) Motorik (gerak kasar, halus) Komunikasi / berbahasa Kognitif (pengetahuan, kecerdasan) Emosi - sosial Kemandirian OTAK Pertumbuhan fisik HORMON PERTUMBUHAN (GROWTH HORMON) 18-25 th Perlu asupan cukup gizi mikro dan makro KOMPOSISI 7 am, 1 pm, 7 pm ? Micronutrient 10 am Air/ hari Anak 5 th: 1L 18 th ke atas: 2L 4 pm Macronutrient Pilihan Karbohidrat Padi Gandum (roti, mie) Jagung Ubi Ketela Kentang glucose I Maltosa Energy cholesterol Mengantuk Sulit konsentrasi MIKRONUTRIEN KELOR (MORINGA) Daun Kelor Bubuk Kelor Hasil penelitian kimia analisis: daun kelor mempunyai nilai gizi cukup tinggi, dalam 100 g mengandung: Protein 24,27%; Fe 26,79 mg; Vitamin C: 414,13 mg Vitamin A: 24916,85 IU; Ca 1249,25 mg; K 0,09%; Defisiensi Gizi Mikro AKI IBU HAMIL ANAK LAHIR Besi : Zinc: Anemia Aborsi, + poluisi….autisme Kelainan kongenital Premature, BBLR Vit A: Folic Acid: Vit D: Rabun Anemia o Iodine: Goiter o Calcium: Hypertension. Preecclampsia, o Magnesium: MULTIPLE neural tube defects Diabetes type I, asthma schizophrenia. Lahir mati, aborsi, retardasi mental, cretin, kelainan kongenital, tuli premature Premature, BBLR, STUNTING AK B Perbedaan Komponen ASI Susu Sapi Susu Formula Protein Jumlah tepat Mudah dicerna Terlalu banyak Sulit dicerna Jumlah dikurangi Kualitas spt sapi Lemak Ada asam lemak esensial Tidak ada asam lemak esensial Tidak ada lipase Ditambahkan asam lemak esensial Tidak ada lipase Karbohidrat Banyak laktosa Oligosakarida (anti-infeksi) Sedikit laktosa Oligos tak cocok Laktosa+sukrosa Kurang oligos Vitamin dan mineral Adekwat jika ibu gizi cukup Zat besi, Vit A, C rendah, Ditambahkan vit/mineral, cukup Faktor anti infeksi IgA, laktoferin, lysozim, sel-sel Lipase untuk cerna, hancurkan envelope virus Hep C Tidak ada Tidak ada ada Tidak ada Tidak ada Faktor pertumbuhan DIT. BINA GIZI KEMENKES RI Kompetisi micronutrient calcium janin-ibu berakibat preeclampsia Umur ibu Jarak anak vs Kematian Neonatal 2 tahun 2 tahun BKKBN 3 tahun 4 tahun 3 tahun 4 tahun KEGIATAN TERSTRUKTUR 0,47 0,76 SOSEK KELUARGA KETERPAJANAN TERHADAP PORNOGRAFI 0,11 0,52 FAKTOR POSITIF DALAM KELUARGA T,P=0,13, L=0.05 PENGETAHUAN SEKS DAN NARKOBA -0.10 0,05 -0,21 L=-0,31, P=-0.62 LINGKUNGAN HIDUP YANG NEGATIF SIKAP PERMISIF 0.15 0,06 0,07 PERILAKU P=0,45, L=0,42 ANTARA 0,25 FAKTOR NEGATIF DALAM KELUARGA 0,39 TEMAN SEBAYA YANG NEGATIF 0,26 TEMPERAMEN BERISIKO 0,32 DETERMNASI DIRI PERBEDAAN MODEL STRUKTURAL PERILAKU BERISIKO TERTULAR HIV 14 PADA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI PERILAKU BERISIKO PORNOGRAFI Dampak pornografi berpotensi menimbulkan kerusakan otak melebihi bahaya narkoba. Adiksi narkoba dapat merusak tiga bagian otak sementara adiksi pornografi merusak lima bagian otak (bagian lobus Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum) yang berperan di dalam kontrol perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang – ulang terhadap pemuasan seksual (Dr Donald Hilton Jr, dokter ahli bedah syaraf AS). 2 Pelajaran dan Pengalaman Mencapai target MDGs Pendekatan Continuum of Care Lansia Kesehatan Kerja & Olahraga Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja Pelayanan bagi anak SD Pemeriksaan Kehamilan Pelayanan Kes Nifas & Neonatal Pelayanan PUS & WUS • Konseling • Pelayanan KB • PKRT • P4K • Buku KIA • ANC terpadu • Kelas Ibu Hamil • Fe & asam folat • PMT ibu hamil • TT ibu hamil Pelayanan Kes Bayi • Kualitas • Degenerasi • Kespro remaja • Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll • Fe •Penjaringan •Bln Imunisasi Anak Sekolah •Upaya Kes Sklh •PMT Pelayanan Kes balita • Pemantauan stimulasi pertumbuhan & perkembangan • ASI eksklusif • Imunisasi dasar lengkap • Inisiasi Menyusu Dini • Pemberian makan • Vit K 1 inj • Penimbangan • Imunisasi Hep B • Vit A • Rumah Tunggu • Kemitraan Bidan Dukun • MTBS • KB pasca persalinan • PONED-PONEK Sangat fragmented BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA 2000 1990 Cedera Penyakit menular 7% Penyakit menular Cedera Cedera 33% 43% 37% 49% Penyakit tidak menular Sumber IHME: 2010 Penyakit menular 9% 8% 56% 18 2010 Penyakit tidak menular 58% Penyakit tidak menular SEPULUH FAKTOR RESIKO TERTINGGI 19 Sepuluh Faktor Resiko Utama dengan Beban yang ditimbulkan DALYs share Pola makanan yang tidak baik/beresiko 10.7% Tekanan darah tinggi 10.0% Merokok 8.3% Pencemaran udara dalam rumah tangga 5.9% Kadar Glukosa Darah Puasa tinggi 4.7% Aktifitas fisik yang tidak memadai 3.1% Pekerjaan yang beresiko tinggi 2.9% Index massa tubuh 2.8% Kekurangan zat besi 2.4% Penyalah gunaan obat 2.1% Sumber International Health Metric Evaluation, 2010 Proporsi Penduduk ≥ 10 tahun yang Kurang Konsumsi Sayur-Buah menurut Provinsi 2007-2013 ? 100,0 93,6 96,0 92,0 93,5 88,0 84,0 80,0 ? ? 2007 2013 ? ? Proporsi Penduduk mengkonsumsi Produk Mie Instant menurut Frekuensi dan Umur, 2013 100,0 1,6 7,9 2,0 9,1 2,5 10,2 2,9 12,1 3,1 13,8 3,6 15,7 5,1 6,2 7,9 9,3 11,2 16,8 18,6 20,3 22,9 23,4 80,0 39,6 39,3 39,4 25,6 41,0 60,0 40,0 35,6 34,5 34,1 15,7 32,0 43,0 29,3 20,0 43,1 28,1 43,0 26,6 42,6 24,5 41,5 40,5 40,1 36,3 23,7 21,2 20,0 17,7 6,6 6,2 5,3 4,8 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 -49 50 -54 55 -59 60 -64 65 + 15,4 15,0 13,8 12,1 10,8 9,5 8,4 0,0 8,1 Umur (Tahun) ≥1 kali per hari; 3 - 6 kali per minggu; < 3 kali per bulan Tidak pernah 1 - 2 kali per minggu; STATUS GIZI BALITA 2005 - 2013 22 ANUNG utk PAUDHI MAKASSAR 2014 Riskesdas 2007 : Usia 6-14 th : 1,1% kelainan refraksi; 0,2% kebutaan 5-9 th : 21,6% masalah kes gigi & mulut 10-14 th : 20,6% masalah kes gigi & mulut >15 th : 14,8% kurus; 10,3% obesitas <14 th : 9,8% anemi > 15 th : 19,7% anemi (laki2); 13,1% anemi (perempuan) 15-24 th : 8,0% obesitas 15-17 th : Hipertensi Hasil pemeriksaan tinja pada anak SD/MI tahun 20022009 di 398 SD/MI yg tersebar di 33 Provinsi : rata-rata prevalensi cacingan : 31,8% TARGET 1 C. MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK YANG MENDERITA KELAPARAN No Indikator Acuan Dasar Capaian Terakhir Target 2015 1. Prevalensi Balita dengan Berat Badan Rendah 31,00% (1989)* 19,60% (2013)** 15,50% 2 Prevalensi Balita Gizi Buruk 7,20% (1989)* 5,70% (2013)** 3,60% 3 Prevalensi Balita Gizi Kurang 23,80% (1989)*` 13,90% (2013) 11,90% 4 Proporsi Penduduk dengan asupan kalori dibawah tingkat konsumsi minimum 17,00% (1990) 19,04% (2013) 8,50% 64,21% (1990) 68,25% (2013) 35,2% -1400 kkal/kapita/hari - 2000 kkal/kapita/hari 24 Sumber Data *BPS, Susenas ** Kemenkes Riskesdas BPS, Susenas 178 Million Children Under 5 Suffer from Stunting Prevalence of Stunting Source : The •PAPER 1 Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008) 37.2% Capaian Indikator Tahun 2010 s/ 2013 26 TARGET 4A. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BALITA HINGGA 2/3 DALAM KURUN WAKTU 1990 - 2015 ACUAN DASAR (1991) CAPAIAN TERAKHIR (SDKI 2012) TARGET MDGS 2015 97 40 32 4.2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH 68 32 23 4.2.a. Angka Kematian Neonatal per 1000 KH 32 19 14 INDIKATOR 4.1. Angka Kematian Balita per 1000 KH Sumber : SDKI 2012 27 23/1000 LB MDG 14/1000 LB MDG 32/1000 LB MDG PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) Dibanding tahun 2007 terjadi peningkatan bumil KEK Masalah pada remaja Indonesia Women Reseach Institute : Tahun 2011, 18.915 kelahiran di Kab Lombok Tengah, 10% remaja perempuan usia 14-19 tahun Kab. Gunung Kidul, pernikahan dini di KUA : 2010 .. 80 perkawinan 2011 ..145 perkawinan Penelitian Australian National University (ANU) & Puslitkes UI th 2010/2011 di Jakarta, Tangerang dan Bekasi: Dari 3006 responden usia 17-24 th, 20,9% mengaku pernah hamil dan melahirkan sebelum menikah Komnas Perlindungan Anak : Survey th 2012 di 12 Kota besar pada 14.726 anak SMP dan SMA : - 93,7% remaja mengaku pernah berhubungan seks pranikah - 21,2% remaja mengaku pernah melakukan aborsi akibat seks pranikah MDG 5 TARGET 5A : MENGURANGI ¾ ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DALAM KURUN WAKTU 1990 & 2015 INDIKATOR 5.1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100,000 kelahiran hidup : 5.2. Pertolongan Persalinan oleh Nakes Terlatih : Acuan Dasar Capaian Terakhir*) (2012) Target (2015) 390 (1991) 359 (SDKI 2012) 102 40.70% (1992) 83,1% (SDKI 2012) 90% sumber : SDKI 2012 34 Trends in estimate of MMR 1990 - 2013 by Country average % annual change in MMR between 1995 - 2013 MMR country 1990 1995 2000 2005 1013 India 560 460 370 280 190 - 4.5 Indonesia 430 360 310 250 190 -3.5 42 37 40 34 26 -2 Thailand TARGET 5B : AKSES SEMESTA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI TAHUN 2015 INDIKATOR Acuan Dasar Capaian Terakhir Target (2015) 5.3. Tingkat pemakaian kontrasepsi/ Contraceptive Prevalence Rate (CPR) wanita yg menikah usia 15-49, metode modern: 47.10% (SDKI 1991) 57,9% (SDKI 2012) 65% 75.00% (SDKI 1991) 95,7 % (SDKI 2012) 95% 56.00% (SDKI 1991) 73,5 % (SDKI 2012 90% 12,7 % (SDKI 1991) 11,4 % (SDKI 2012) 5.5. Cakupan pelayanan Antenatal • Kunjungan pertama • Kunjungan minimal 4 kali 5.6. Unmet need KB : 5% 36 sumber : SDKI 2012 36 PENYEBAB KEMATIAN IBU DI INDONESIA Sumber : Data Rutin Direktorat Bina Kesehatan Ibu 2012-2013 3 Program dan Kebijakan 7. PEMBIAYAAN KESEHATAN RPJMN I 2005 -2009 RPJMN II 2010-2014 Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat KURATIFREHABILITATIF RPJMN III 2015 -2019 Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap RPJMN IV 2020 -2025 Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia PROMOTIF - PREVENTIF Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan 39 SISTEM KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI LANDASAN PIKIR RPJMN 2015-2019 6 1 2 5 3 4 (Perpres No 72/2012) 7 40 Kebijakan dan strategi 1. Perkuat Infrastruktur: legal aspect, NSPK, algorithme, bangun system SOP, evidence based policy making, 2. Perkuat Managemen: SP2TP, SIKDA, eHealth Information for action, evidence based planning and budgeting, knowledge management, supervisi checklist 3. Meningkatkan kualitas pelayanan: Surveillance, Audit 4. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Program: School feeding, Revitalisasi UKS, Introduksi vaksin baru, costing, CEA analysis 41 DITJEN GIZIKIA 2014 1. SDM Performance on selected essential newborn care indicators 6. Managemen Kesehatan: regulasi kesehatan, sistem informasi kes UU Kesehatan no 36/2009 Bab V Bagian I Tenaga Kesehatan Pasal 27 Tenaga kesehatan berhak atas imbalan dan perlindungan hukum dalam menjalankan tugas sesuai profesinya. Perlindungan hukum: KUHP pasal 50: karena menjalankan UU KUHP pasal 51: karena menjalankan perintah atasan One Health Tool 3. LITBANG Usia Anak Penyebab kematian Neonatal Intervensi Efektifitas Diare 1 ORS 0,93 Sepsis 2 Kehamilan: Deteksi dan Terapi sifilis 0,97 3 Clean post natal 0,4 4 Oral Antibiotik 0,28 5 Antibiotik Injeksi 0,65 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,8 4 Oral Antibiotik 0,42 5 Antibiotik Injeksi 0,75 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,9 Asfiksia 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,05 Prematur 7 Menjaga suhu tubuh 0,2 8 Kangaroo Mother care 0,51 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,28 9 Kehamilan: TT 0,94 3 Clean post natal 0,4 Kongenital 10 Suplemen/fortifikasi asam folat 0,35 Lainnya 6 Perawatan pendukung yang komprehensif 0,1 Pneumonia Tetanus EVIDENCE BASED POLICY MAKINGFRAMEWORK MENTERI TAG LSM litbang ACADEMIA DEVELOPMENT PARTNERS SEKRETARIAT Eselon III KELOMPOK KERJA NSPK Direktorat Bina Kesehatan Anak Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012 IDAI TOO LS Indikator terpilih: 1. Terdapat dokter atau bidan atau perawat 2. Tersedia pedoman APN atau Manajemen asfiksia 3. Tersedia timbangan bayi 4. Tersedia tetrasiklin salap mata 5. Tersedia vit K inj 6. Tersedia HB Uniject DI Aceh 30,0% Sebesar 27,3% puskesmas memiliki index 100% atau memiliki 6 jenis sarana pelayanan kesehatan neonatus essensial Indonesia Papua Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Barat Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Bali Banten Jawa Timur DI Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Kepulauan Riau Bangka Belitung Lampung Bengkulu Sumatera Selatan Jambi Riau Sumatera Barat Sumatera Utara Siap neonatal essensial 50,0% 45,0% 40,0% 35,0% 27,3% 25,0% 20,0% 15,0% 10,0% 5,0% ,0% Index kesiapan pelaksanaan kesehatan neonatus essensial 120,0% 100,0% 80,0% 60,0% 40,0% 20,0% ,0% Indes neonatus essensial SDM Pedoman Neonatal esessensial timbangan bayi tetrasiklin salap mata Vit K inj Hb Uniject Rata rata puskesmas memiliki 5 dari 6 sarana pelayanan kesehatan neonatus essensial (75,5%); terlangka adalah ketersediaan tetrasiklin salap mata(55,2%) Sumber Risfaskes 2011, Lap Rutin 2012 SISTEM INFORMASI KESEHATAN (HIS) DG DG SET GEN IT GEN INST DG CENTER FOR DATA HOSP PHO SET GEN DG IT GEN INST CENTER FOR DATA PHO Aim to HOSP HOSP DHO DHO Fragmented HOSP Integrated PHC PHC NGOs PRIVATE Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita vs Kematian Balita menurut Sebab, 2007 - 2013 Trend Cakupan Pelayanan Ibu vs Kematian Kelompok umur 15 – 49 tahun menurut Sebab, http://www.healthmetricsandevaluation.org/gbd/visualizations/gbd-cause-patterns 2007 - 2013 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu 2009-2013* K1 PN 120,0 100,0 94,6 95,26 84,4 84,78 95,71 87,4 96,38 89,74 80,0 60,50 55,19 60,0 40,0 20,0 *data per Agust 0,0 2009 2010 2011 2012 2013* www.childmortality.org 198 countries Indonesia Infant mortality rate *IDN_LT_North_Infant mortality rate_BASED ON U5MR DEFAULT NEW_2012.5 - Total Infant cause of death (BHR 2007) Campak; 1,2 TB; 1,2 Malnutrisi; 2,3 Lain-lain; 11.6 Tetanus; 2,9 Diare; 31,4 Sepsis; 4,1 Kelainan jantung congenital dan hidrosefalus ; 5,8 Kelainan saluran pencernaan; 6,4 55,2% infant mortality due to diarrhea & 55,2% kematian bayi disebabkan oleh diare pneumonia dan pneumonia Pnemonia; 23,8 Meningitis/ ensefalitis; 9.3 DHS: year 2012 26/1,000 LB MDG target 2015 23/1,000 LB Counting down Group – Inter Agency Mortality Estimate IGME UU No. 36 thn 2009 tentang KESEHATAN Bab VII • Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat • Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak Pasal 131 ay.1 • Upaya pemeliharaan kesehatan bayi & anak harus ditujukan utk mempersiapkan generasi yg akan datang, yg sehat, cerdas & berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi & anak Pasal 131 ay.2 • Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 tahun Pasal 131 ay.3 • Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung jawab & kewajiban bersama bg org tua, keluarga, masyarakat & pemerintah, & pemerintah daerah Informasi Hak Tugas Kewajiban • informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak, kebutuhan gizinya • UU no. 23/2002 Pasal 27 Pembuatan akta kelahiran ... penelantaran bayi, ……..surat keterangan lahir • catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas) • Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K (stiker) • catatan kesehatan dan pertumbuhan perkembangan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) 58 Hak Tugas Kewajiban Rapor Kesehatanku Tujuan: ↗ akses peserta didik informasi layanan kesehatan Informasi PHBS, kesehatan reproduksi layanan kesehatan hak anak Instrumen pemantauan pembuktian posyandu TPA, BKB, Pos PAUD KELUARGA ??? PUSKESMAS RS SEKOLAH SOP ALGORITHME RR 4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Lansia Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja Pendekatan Continuum of Care Pelayanan bagi anak SD Pelayanan bagi balita Pemeriksaan Kehamilan Persalinan, nifas & neonatal Pelayanan PUS & WUS • Konseling • Pelayanan KB • PKRT • P4K • Buku KIA • ANC terpadu • Kelas Ibu Hamil • Fe & asam folat • PMT ibu hamil • TT ibu hamil • Kualitas • Degenerasi • Kespro remaja • Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll • Fe •Penjaringan •Bln Imunisasi Anak Sekolah •Upaya Kes Sklh •PMT Pelayanan bagi bayi • Pemantauan stimulasi pertumbuhan & perkembangan • ASI eksklusif • Imunisasi dasar lengkap • Inisiasi Menyusu Dini • Pemberian makan • Vit K 1 inj • Penimbangan • Imunisasi Hep B • Vit A • Rumah Tunggu • Kemitraan Bidan Dukun • MTBS • KB pasca persalinan • PONED-PONEK PROGRAM GERAKAN FASILITAS Usaha •Penyediaan Makanan sehat Kesehatan Sekolah (UKS) Kesehatan Kerja •Penyediaan Makanan sehat Sekolah Keluarga Berencana Cegah kehamilan berisiko Masyarakat Penggerakan masyarakat Tanam buah dan sayur organik Konsumsi makanan sehat: buah, sayur dan ikan Asuhan Mandiri memanfaatkan Taman Obat Keluarga Stimulasi tumbuh kembang, spiritual dan olah raga Rumah, Sekolah, Tempat usaha Pabrik, Kantor POS POSYANDU, PAUD