analisis dan simulasi perbaikan kinerja jaringan telemetri dan

advertisement
ANALISIS DAN SIMULASI PERBAIKAN KINERJA JARINGAN
TELEMETRI DAN KOMANDO PADA SATELIT PENGAWAS MIKRO
LAPAN-TUBSAT
FITRI RAHMAWATI
41506110151
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2010
ii
ANALISIS DAN SIMULASI PERBAIKAN KINERJA JARINGAN
TELEMETRI DAN KOMANDO PADA SATELIT PENGAWAS MIKRO
LAPAN-TUBSAT
Laporan Tugas Akhir
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
FITRI RAHMAWATI
41506110151
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2010
ii
i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
NIM
:
41506110151
Nama
:
FITRI RAHMAWATI
Judul Skripsi
:
ANALISIS DAN SIMULASI PERBAIKAN KINERJA
JARINGAN TELEMETRI DAN KOMANDO PADA
SATELIT PENGAWAS MIKRO LAPAN-TUBSAT
Menyatakan bahwa skripsi tersebut diatas adalah hasil karya saya sendiri dan bukan
plagiat. Apabila ternyata ditemukan didalam laporan skripsi saya terdapat unsur
plagiat, maka saya siap untuk mendapatkan sanksi akademik yang terkait dengan hal
tersebut.
Jakarta,........................
(Fitri Rahmawati)
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM
:
41506110151
Nama
:
FITRI RAHMAWATI
Judul Skripsi
:
ANALISIS DAN SIMULASI PERBAIKAN KINERJA
JARINGAN TELEMETRI DAN KOMANDO PADA
SATELIT PENGAWAS MIKRO LAPAN-TUBSAT
SKRIPSI INI TELAH DIUJI DAN DISAHKAN SEBAGAI LAPORAN TUGAS
AKHIR
JAKARTA, ………………………………………….
Raka Yusuf, ST., MTI
Pembimbing
Devi Fitrianah, S.Kom., MTI
Koord. Tugas Akhir Teknik Informatika
Informatika
Abdusy Syarif, ST., MT
KaProdi Teknik
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata
satu (S1) pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu, kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa laporan tugas
akhir ini takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai
pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Raka Yusuf, ST., MTI, selaku pembimbing tugas akhir pada Jurusan
Teknik Informatika Universitas Mercu Buana.
2. Bapak Drs.Ahmad Kodar selaku pembimbing yang menyarankan tugas akhir
bidang jaringan dan observasi jaringan satelit pada Jurusan Teknik
Informatika, dosen-dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana,
tidak ketinggalan LAPAN beserta pegawainya yang bersangkutan dan bapak
Budi Purwanto pada PT.INDOSAT-SATELINDO yang telah memberikan
ilmu dan waktunya.
3. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mendukung penulis baik spirit maupun
materi.
4. Teman-temanku (Wiwi, Dwi, Yanti, Yati, Yuli, Widi dll) dan saudarasaudaraku (Yuni, Andi, Uni Lidya, Om Lim dan dll) tercinta serta orangorang yang selalu
memberikan spirit maupun tenaga untuk terus
meyelesaikan tugas akhir ini
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah serta
taufikNya, Amin.
Jakarta, Februari 2010
Penulis
iii
iv
ABSTRACT
The main purpose of a relationship in a network is to build a communication
from one to another. The important field to communicate in wireless networking is a
signal, cause if the signal isn’t good, it will disturbing (interfere) communication
process even broken off or loss contact, then network performance will not good
(bad). Wireless signal impairment a specially communications satellite more
complicated and high risks cause uncover by certain media like cable also long
distance make it easier disturbed from the outside. So, needed some appropriate
checks and calculations for always getting a good performance.
The most common technique to determine satellite link probabilities is satellite
link budget and a different technique for support the other check. Writer gives a
recommendation to change equipments with better specification for the purpose
noise minimize and gain antena – LNA (Low Noise Amplifier) minimize then
resulting good signal quality and cheap at analysis in this paper base on that
technique. And then to improved, simulating base on satellite link budget technique
with network simulator OPNET. However OPNET technique was different, then
writer a little bit modify at pipeline procedure receive power dan C/N (SNR) with
limitation of OPNET and time.
Keywords: Satellite Networking, OPNET Simulator, BER, Increase of Satellit
Performance
xi+118 pages; 42 figures; 8 tables; 9 attachments;
iv
v
ABSTRAK
Tujuan utama dari suatu jaringan adalah untuk melakukan komunikasi. Pada
jaringan wireless bagian yang penting untuk melakukan komunikasi tersebut adalah
sinyal karna jika sinyal tidak bagus akan mengganggu proses komunikasi bahkan
putus atau kehilangan koneksi komunikasi sehingga kinerja jaringan tidak bagus.
Perusakan sinyal pada wireless, khususnya komunikasi satelit lebih komplek dan
beresiko tinggi karna terbuka dan tidak dilindungi media tertentu seperti pada kabel
serta berjarak jauh sehingga mudah terkena berbagai macam gangguan dari luar.
Untuk itu diperlukan pemeriksaan dan perhitungan yang tepat agar selalu
mendapatkan kinerja yang bagus.
Teknik untuk menentukan kemungkinan link satelit yang banyak digunakan
adalah link budget satelit dan untuk pemeriksaan lainnya digunakan teknik lain yang
mendukung. Analisa didalam berdasarkan teknik-teknik tersebut yang digunakan
penulis untuk memberikan rekomendasi yaitu mengganti perangkat dengan
spesifikasi yang lebih bagus dengan cara minimalisasi derau dan minimalisasi gain
antena – LNA (Low Noise Amplifier) sehingga menghasilkan kualitas sinyal yang
bagus dan tidak mahal. Agar rekomendasi dapat dibuktikan, maka disimulasikan
berdasarkan teknik link budget satelit menggunakan simulator jaringan OPNET.
Namun teknik OPNET agak berbeda sehingga penulis merubahnya sedikit pada
prosedur pipeline penerimaan daya (receive power) dan C/N (SNR) dengan batasan
OPNET dan waktu.
Kata kunci: Jaringan satelit, OPNET Simulator, BER, Perbaikan Kinerja Satelit
xi+118 halaman; 42 gambar; 8 tabel; 9 lampiran;
v
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
ABSTRACTION
iv
ABSTRAKSI
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Tujuan Pembahasan
3
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
3
1.5 Metode Penelitian
5
1.6 Sistematika Penulisan
5
BAB II LANDASAN TEORI
7
2.1 Komunikasi Data
7
2.2 Karakteristik Gelombang Elektromagnetik
10
2.3 Hambatan (Impairment) Gelombang Elektromagnetik
11
2.4 Alokasi Lebar Pita (Bandwidth)
13
2.5 Pensinyalan (Signalling) dan kendali galat (error control)
15
2.6 Sistem Satelit
15
2.6.1
Ruas Angkasa
15
2.6.2
Ruas Bumi
17
2.6.3
Subsystem TT&C (Telemetry, Tracking & Command)
18
2.6.4
Subsistem Telekomunikasi
19
2.6.4.1
Antena
19
2.6.4.2
Diplexer
22
vi
vii
2.6.4.3
LNA (Low Noise Amplifier)
22
2.6.4.4
HPA (High Power Amplifier )
23
2.6.4.5
Converter
23
2.6.4.6
Radio Penerima
23
2.6.4.7
Modem
24
2.7 Link Budget Satelit Digital
25
2.8 Sekilas Opnet (Optimized Network Engineering Tool)
31
BAB III ANALISIS
35
3.1 Analisa Masalah
35
3.2 Perumusan Masalah
38
3.2.1
Pemeriksaan Impedansi Perangkat Komunikasi
38
3.2.2
Pemeriksaan Antena Pemancar Dan Penerima G/S
39
3.2.3
Pemeriksaan Minimum Penerimaan Daya (Received
42
Power) G/S
3.2.4
Pemeriksaan Kebutuhan C/N (C/N Req)
42
3.2.5
Pemeriksaan BER (Bit Error Rate)
43
3.2.6
Pemeriksaan Kebutuhan Lebar Pita (Bandwidth)
44
3.2.7
Perhitungan
47
3.3 Cara Peningkatan (Solusi)
3.3.1
58
Ganti Perangkat Dengan Spesifikasi Yang Lebih Bagus
59
3.3.1.1. kualitas sinyal bagus dan tidak mahal
60
3.3.1.2. Kualitas Sinyal Sangat Bagus Dan Mahal
65
3.3.2. Minimalisasi Derau (Noise) Dengan Efisiensi Lebar
66
Pita (Fullduplex)
3.3.3. Mobile Earth Station (Stasiun Bumi Bergerak)
68
3.3.4
69
Frekuensi S-Band-LEO
3.3.5. Orbit Satelit Meo
70
3.3.6. Pemilihan Solusi
70
BAB IV SIMULASI DAN REKOMENDASI
71
4.1 Network Model
72
4.2 Node Model
74
vii
viii
4.2.1
Node Skenario Uplink
74
4.2.2
Node Skenario Downlink
78
4.3 Pipeline Stage (Low-Level Radio Model)
80
4.3.1. Prosedur power receive atau Pr
80
4.3.2
82
Prosedur C/N & SNR
4.4 Pengujian Terhadap Implementasi
4.4.1
Proses Pengujian Skenario Uplink
4.4.2. Proses Pengujian Skenario Downlink
4.5 Analisis Terhadap Hasil Simulasi
84
86
90
93
4.5.1
Uplink
94
4.5.2
Downlink
95
4.5.3
Perbandingan Uplink-Downlink
96
4.6 Rekomendasi
97
BAB V Kesimpulan dan Saran
101
5.1 Kesimpulan
101
5.2 Saran
103
DAFTAR PUSTAKA
105
LAMPIRAN
107
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
7
1.
Gambar 2.1 Model Simple Komunikasi Data
2.
Gambar 2.2 Mode Komunikasi Dan Kabel Coaxial
3.
Gambar 2.3 Sinyal Dan Perambatan
11
4.
Gambar 2.4 Kerusakan Sinyal
13
5.
Gambar 2.5 Kanal (Chanel) Dan Fc (Frekuensi Tengah).
14
6.
Gambar 2.6 Orbit Satelit
17
7.
Gambar 2.7 Arsitektur Sistem Satelit Komunikasi
18
8.
Gambar.2.8 Type Antenna (Kiri) Dan Coverage Area (Kanan).
20
9.
Gambar.2.9 Pola Radiasi-Gain Antenna Yagi (Kiri) Dan Halfdipole
22
9
(Kanan)
10. Gambar 2.10 Gelombang Modulasi Fsk (Kiri) Dan Modem Board Fsk
25
(Kanan)
11. Gambar 2.11 Link Budget (Kiri) Dan G/T (Kanan)
28
12. Gambar 2.12 Derau Temperatur Langit
28
13. Gambar 2.13 Kurva Nilai BER Terhadap Eb/No
31
14. Gambar 2.14 Modeling Dan Simulasi Opnet
33
15. Gambar 2.15 Urutan Eksekusi Pipeline Radio Link Transceiver
34
16. Gambar 3.1 Konfigurasi T&C Remote Video Survailance
37
17. Gambar 3.2 Model Transmisi Frame Komando(Kiri) Dan Permintaan
37
Telemetri(Kanan)
18. Gambar 3.3 Lebar Berkas G/S Biak Dan Rumpin
41
19. Gambar 3.4 Pola Radiasi 10 Element Antena Yagi
41
20. Gambar 3.5 Gain To Noise Ratio (G/T) Satelit
49
21. Gambar 3.6 Uplink Budget
50
22. Gambar 3.7 Grafik Derau Temperatur Langit Pada Cuaca Cerah
52
Frekuensi UHF
23. Gambar 3.8 Gain To Noise Ratio (G/T) G/S
53
24. Gambar 3.9 Downlink Margin
55
25. Gambar 3.10. Analisa Uplink Budget
62
ix
x
26. Gambar 3.11 Analisa Downlink Budget
64
27. Gambar 3.12 Pembagian Frekuensi Uplink-Downlink
67
28. Gambar 3.13 Posisi G/S, Satelit Dan Kapal E/S
69
29. Gambar 4.1 Model Jaringan (Atas) Dan Lintasan Orbit Satelit Di G/S
73
Biak (Bawah).
30. Gambar 4.2 Modul Uplink Node Tx G/S (Atas) Dan Node Rx Satelit
74
(Bawah)
31. Gambar 4.3 Kurva BER -Eb/No Pada Modulasi Fsk2 (Kiri) Dan Fsk2
76
Ncoh (Kanan)
32. Gambar 4.4 Atribut Uplink Radio Tx G/S (A.Dan C.) Dan Rx Satelit
77
(B.Dan D.)
33. Gambar 4.5 Modul Uplink Node Tx Satelit (Atas) Dan Node Rx G/S
78
(Bawah)
34. Gambar 4.6 Atribut Downlink Radio Tx Satelit (Kiri) Dan Rx G/S
79
(Kanan)
35. Gambar 4.7 Konfigurasi Seting Simulasi Uplink Pemeriksaan Dan
87
Solusi No.1.A (Kiri) Dan Pemilihan Grafik (Kanan)
36. Gambar 4.8 Uplink Pr Dan C/N
89
37. Gambar 4.9 Uplink BER
89
38. Gambar 4.10 Konfigurasi Seting Simulasi Downlink Pemeriksaan Dan
90
Solusi No.1.A (Kiri) Serta Pemilihan Grafik (Kanan)
39. Gambar 4.11 Downlink Pr Pemeriksaan Dan Solusi No.1.A Dan C/N
93
40. Gambar 4.12 Downlink BER
93
41. Gambar 4.13 Grafik Standart Uplink Atribut Default OPNET
95
42. Gambar 4.14 Pr Uplink-Downlink (Kiri) Dan C/N Uplink-Downlink
96
(Kanan)
x
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 2.1 Frekuensi band satelit …………………………………….
11
2. Tabel 2.2 Index modulasi..................................................................... 14
3. Tabel 2.3 Notasi node model ………………………………………..
34
4. Tabel 3.1 Gain Antena G/S dan Satelit ……………………………...
40
5. Tabel 3.2 Modem standar LAPAN-TUBSAT.……………………….
45
6. Tabel 3.3 Standarisasi pemeriksaan ………………………………….
55
7. Tabel 3.4 kenaikan nilai parameter link budget pada solusi No.1.a….
64
8. Tabel 4.1 BER FSK_ncoh …………………………………………… 89
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah pemerintah Indonesia dalam pengawasan atau pengamatan wilayah
Indonesia adalah kepulauan yang memanjang dari sabang sampai merouke dan
terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh lautan, gunung berapi yang masih
aktif, terdapat banyak hutan, dataran dengan tingkat ketinggian yang berbeda-beda
sehingga sulit mengamati secara keseluruhan dari dataran maupun ketinggian
tertentu di udara (lintasan pesawat), tetapi bisa diamati dari ketinggian tertentu di
antariksa. Oleh karna itu dibutuhkan satelit (wahana antariksa) dengan kemampuan
monitoring yang berkelanjutan terhadap kondisi Indonesia dengan menggunakan
video pengawas sehingga dapat memonitor kebakaran hutan, banjir, tanah longsor,
gempa bumi, gunung meletus, kecelakaan kapal atau pesawat secara real time.
Dalam melaksanakan misi pengawasan, satelit (tanpa pilot) dapat dikendalikan
secara otomatis yaitu digerakkan secara statis melalui program komputer yang sudah
disetting pada komputer satelit itu sendiri (misalnya mengarahkan kamera hanya
kearah pulau jawa) dan satelit juga dapat dikendalikan secara remote oleh operator
sehingga satelit dapat digerakkan secara dinamis sesuai keinginan operator (misalnya
1
2
mengarahkan kamera kearah gunung meletus atau lokasi kecelakaan pesawat).
Dalam System pengendalian satelit yang disebut T&C (telemetry end command),
operator mengirim komando (command) untuk mengendalikan satelit dari komputer
di bumi ke komputer satelit yang disebut uplink komando dan operator menerima
data telemetri (telemetry) satelit untuk tindak lanjut pengendalian satelit berikutnya
dari komputer satelit yang disebut downlink telemetri. Uplink komando dan downlink
telemetri melalui jaringan wireless (radio) sehingga dibutuhkan perancangan link
komunikasi yang handal, namun keterbatasan kemampuan nasional dibidang
pengembangan satelit (anggaran/biaya pemerintah dan sumber daya manusia
LAPAN), maka dirancang satelit mikro LAPAN-TUBSAT dan dibangun (develop)
atas kerjasama dengan TU (technical university)–Berlin. Pembahasan laporan tugas
akhir ini adalah pada perbaikan kinerja jaringan wireless (radio) T&C satelit
LAPAN-TUBSAT. Bagian yang difokuskan adalah jaringan fisik. Karna analisa dan
pengukuran network sangat kompleks dan terdapat keterbatasan perangkat, maka
analisa dan pengujian menggunakan perangkat lunak simulator network bernama
OPNET.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan menjadi beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang jaringan wireless (radio) T&C satelit LAPAN-TUBSAT
dengan simulator OPNET ?
2. Bagaimana mengetahui kelayakan perancangan jaringan wireless (radio) T&C
satelit LAPAN-TUBSAT dengan simulator OPNET ?
3
3. Bagaimana mengimplementasikan teknik digital link budget satelit dalam
simulator OPNET ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan dari laporan Tugas Akhir ini adalah :
1. Menganalisa jaringan wireless (radio) satelit LAPAN-TUBSAT pada jaringan
fisik uplink komando dan downlink telemetri termasuk perancangan space link
sesuai spesifikasi peralatan jaringan dan parameter lainnya yang dibutuhkan.
2. Mensimulasikan jaringan fisik wireless (radio) T&C satelit LAPAN-TUBSAT,
serta mengukur tingkat kelayakan (availability, kualitas) dengan OPNET untuk
mensimulasikan uplink komando dan downlink telemetry.
3. Modifikasi received power dan mengganti SNR dengan C/N low-level radio
models (pipeline stage) pada OPNET agar sesuai dengan teknik digital link
budget satelit dalam space link.
4. Memberikan rekomendasi dari permasalahan yang ada untuk perbaikan kinerja
jaringan.
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang Lingkup dan batasan masalah pembahasan dari laporan tugas akhir ini
adalah :
1. Simulasi perancangan jaringan wireless (radio) untuk proses uplink komando dan
downlink telemetri pada jaringan fisik satelit LAPAN-TUBSAT di orbit dan
stasiun tanah (ground station) atau G/S Biak di Irian Jaya dengan keterbatasan
4
waktu menggunakan perangkat lunak (software) simulator OPNET (Optimized
Network Engineering Tool) modeler versi 8.1
2. Data yang dapat diproses data text (message) dalam format 4byte-protocol
dengan panjang paket yang tidak tetap sesuai data yang dikirim.
3. Teknik access yang digunakan pada uplink komando dan downlink telemetri
adalah single access atau disebut konfigurasi logik point to point link, bukan
teknik multiple access sehingga cukup dengan 1 G/S.
4. Skenario simulasi terdiri dari skenario uplink komando dan skenario downlink
telemetry, dipisah karna menggunakan system transmisi halfduplex dan
memudahkan dalam perancangan dan uji coba (pengukuran kelayakan).
5. Pengukuran kelayakan perancangan jaringan dengan batasan jarak yaitu
mengukur tingkat availability dengan parameter received power, tingkat kualitas
dengan
parameter
C/N
dan
BER
(STT-TELKOM.2006.Modul2:3-41)
menggunakan teknik digital link budget satelit pada OPNET.
6. Tidak membahas orbit dan coverage satelit serta antena secara mendalam, orbit
dan perhitungan jarak sesuai parameter yang diberikan dan menggunakan dafault
OPNET.
7. Perancangan transmisi pada keadaan ideal yaitu cuaca cerah (clear sky) dan tidak
ada intreferensi, jamming atau gangguan-gangguan lain sehingga tidak
membahas sistem noise, temperatur, loss dan efek dopler (sekilas) secara
mendalam.
8. Tidak membahas sistem acquisition (perolehan data), system tracking, jitter,
security data dan jaringan, protokol, codec, delay processing, error kontrol,
system listrik.
5
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai pada tugas akhir ini adalah :
1 Interview :
Agar tidak terjadi penyimpangan data yang diperoleh, maka tanya jawab
langsung kepada pembimbing dan pegawai ahli
2 Studi pustaka
Mempelajari dan melengkapi data dengan mencari, mengumpulkan dan membaca
informasi melalui buku, literature, internet dan lain-lain yang berhubungan dan
menunjang untuk Tugas Akhir.
3 Observasi :
Data yang didapat dianalisa dan dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk
Tugas Akhir.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi ke dalam beberapa bab
secara sistematis sesuai dengan pokok-pokok permasalahan yang dibahas.
Sistematika penulisan secara umum sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup dan batasan
masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori yang akan digunakan penulis
dalam perancangan jaringan wireless (radio) untuk proses uplink
6
komando dan downlink telemetri pada jaringan fisik dalam
pembahasan ini.
BAB III
ANALISIS
Bab ini menerangkan tentang analisis yang akan dilakukan untuk
membuat solusi yang diinginkan, yaitu analisa kebutuhan perbaikan
kinerja jaringan T&C satelit mikro melalui jaringan wireless (radio)
dan menerangkan tentang pemeriksaan dan perhitungan yang akan
dilakukan dan pemberian solusi hingga rekomendasi.
BAB IV
SIMULASI DAN REKOMENDASI
Bab ini menjelaskan tentang simulasi dari rekomendasi jaringan
wireless (radio) T&C yang telah dibuat pada bab sebelumnya, serta
pengujian dengan network simulator OPNET. Network model, node
model, dan low-level radio models (pipeline stage) yang akan
digunakan juga akan dijelaskan didalam bab ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang berisikan hal-hal
terpenting yang penulis bahas dan kemudian disimpulkan serta
mengenai saran-saran apabila ada yang ingin mengembangkan apa
yang telah dibuat oleh penulis dalam laporan ini.
Download