OLEH: 1. AZIS NUR 2. DEVI RETNO 3. FETTY RODIYAH KUSUMA DEWI 4. HANDINI PRATIWI Satelit komunikasi memiliki 2 karakteristik fundamental yaitu memiliki band-width yang luas, dan sebagai konsekuensinya memiliki kapasitas komunikasi yang luar biasa dan berkemampuan untuk melayani titik-titik tujuan yg tidak ditentukan lebih dahulu. 1. Diwilayah liputan sebuah satelit (mencapai hingga dua perlima permukaan bumi) seeberapa banyak pun hubungan titik kte titik atau dari satu titik ke banyak titik dapat diadakan dengan membuat stasiun bumi ditempat tujuan. 2. Sistem satelit mempunyai suatu node tunggal. 3. Pada sistem satelit yg dapat dirancang untuk menampung dengan dinamis segala perubahan pola arus lalulintas maupu n pertumbuhan sistem pada batas kapasitas total satelit yg bersangkutan. 4. Karena suatu stasiun bumi potensial untuk dapat menerima semua lalulintas yang dipancarkan dari suatu satelit kesuatu tempat , maka dimungkinkan untuk membentuk suatu sistem sehingga suatu stasiun bumi pengirim dapat menyiar kebanyak stasiun penerima. 1. Dalam hal biaya satelit komunikasi tidak terpengaruh oleh jarak yang jauh sekali pun. 2. Sistem satelit lebih dapat diandalkan dan lebih kokoh. 3. Satelit komunikasi dalam hal kapasitasnya bersifat luwes. satelit untuk penyiaran (broadcasting) Satelit komunikasi domestik ,regional, dan internasional. Satelit untuk lapangan pendidikan. Menurut Polcyn (1973), satelit komunikasi telah membukakan kemungkinan yang luarbiasa bagi penyebaran dan pengayaan pembelajaran manusia sedunia. Potensi satelit untuk bidang pendidikan membutuhkan kualifikasi yang tenang : Yang pertama menyangkut keengganan historis dari sistem pendidikan untuk meninggalkan praktek-praktek tradisional mereka untuk menerima teknologi baru yang lebih efisien dan efektif. Yang kedua menyangkut sejumlah problem praktis dalam hal kelaikan ekonomis, fisik, dan pedagogis. Yang ketiga menyangkut perangkat lunak (software) bagi penyiaran dengan satelit, substansi pesan mendistribusikannya. yang begitu berbeda dengan perangkat keras yang Pemanfaatan satelit komunikasi untuk kegiatan pendidikan dapat ditelusuri dari sejumlah eksperimen yang dilaksanakan oleh badan ruan angkasa Amerika Serikat: NASA melalui program Application Technology Satelli te. Peluncuran ATS yang pertama (ATS-1) pada bulan Desember 1966 beberapa bulan kemudian diikuti pelaksanaan beberapa proyek pemanfaatnya yaitu : Proyek Medis Alaska (the Alaskan Medical Project) berlangsung tahun 1971 dan 1974-1975 dengan ATS-6 merupakan pemanfaatan satelit untuk pelayanan kesehatan masyarakat Eskimo dipedesaan yang umumnya terpencil. 2. Proyek Pendidikan Alaska yang beroperasi mulai bulan oktober 1971. tujuan terpentingnya adalah agar para guru melalui pengalamannya dapat mengembangkan rencana pemanfaatan yang optimal telekomunkasi satelit yang ada. 3. Proyek Pan Pasific Education and Communication Experiment by Satellite (PEACESAT) diselenggarakan pada tahun 1971 dengan menggunakan terminal induk di Hilo dan Honolulu, Hawaii. 4. Proyek Universitas Pasifik Selatan dilaksanakan pada tahun 1974 dengan menggunakan ATS-1 dan ATS-6 untuk melayani 11 negara di Pasifik selatan. Tujuan proyek ini : *untuk memperluas peranan universitas dalam memberikan kuliah bagi para mahasiswa tingkat pra-diploma dilingkungan tempat tinggal mereka sendiri, *menyebar luaskan informasi pembangunan yang berasal dari berbagai sumber di universitas dan lembaga ilmiah lainnya, * meningkatkan efektivitas para petugas pembangunan dilapangan, *mengevaluasi keampuhan berbagai teknologikomunikasi guna mencapai tujuan tersebut. 1. Proyek pendidikan di Appalachia, bermula pada tahun 1974 dan kemudian dinamakan Appalachian Community Service Network (ACSN) bertujuan untuk mempelajari keekfetifan siaran melalui satelit sebagai suatu alternatif penyampaian pendidikan untuk menatar tenaga profesional. 2. Proyek Demonstrasi Teknologi Satelit (Satellite Technology Demonstration) diwilayah Rocky Mountain, Amerika Serikat pada tahun 1974, untuk menjajagi penggunaan satelit untuk penyampaian layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat desa. 3. Proyek Satellite Instructional Television Experiment (SITE) berlangsung pada Agustus 1975 hingga Juli 1976 dengan menggunakan satelit ATS-6. tujuan secara umum : untuk merangsang pembangunan desa melalui sestem telekomunikasi terpadu. Secara khusus : untuk meningkatkan kualitas para guru SD, mengajarkan ketrampilan yang bermanfaat kepada para murid, mendemonstrasikan nilai-nilai potensial yang dipunyai satelit untuk pembangunan komunikasi massa, mempersiapkan pengalaman dalam hal perangkat lunak dan keras dan menyediakan program-program pertanian, peternakan, kesehatan serta KB untuk khalayak desa. 1. Kemajuan teknologi satelit tampak jelas dalam tabel berikut : Bertambah besarnya pemakai satelit secara kuantitatif menyebabkan biaya satuan penggunaan jasa satelit menjadi lebih rendah jika dibanding masa permulaan. Berdasarkan rencana spasi baru ini, terdapat 26 slot Kuband, dan 5 diantaranya belum terisi, 5 slot diperuntukkan buat satelit hybrid (C-Ku-band). Sama dengan itu, terdapat 25 slot C-band, 3 diantaranya belum diisi, dan 5 slot diperuntukkan bagi satelit hybrid. Salah satu faktor yang mengarahkan perpindahan C-band ke Ku-band adalah bahwa slot orbital untuk C-band sudah hampir semuanya terisi, dan frekuensi Ku-band merupakan langkah yang berikutnya. Menurut Walker (1985) diperkenalkannya pelayanan satelit siaran langsung (SSL) ketengah latar penyiaran internasional tidaklah selancar seperti yang diduga. Mirip dengan pengembangan baru lainnya, SSL mempunyai riwayat komplikasi teknis dan finansial. Menurut Sidney Metzger, seorang konsultan enjiner, setiap perancang sistem SSL hendaklah lebih dahulu memperhitungkan masalah-masalah berikut ini: 1. Berapa saluran yang harus disediakan? 2. Kualitas gambar yang bagaimana (S/N)? 3. Berapa banyak saluran suara untuk tiap saluran televisi? 4. Berapa banyak rain margin yang harus dimasukkan dalam kalkulasi? 5. Ukuran antena rumah? 6. Berapa banyak pelanggan, dan di bagian mana dari suatu negara? 7. Berapa harga pesawat penerima di rumah seharusnya? Pesawat penerima SSL yang telah digunakan di Jepang terdiri dari sebuah antena,kabel coaxsial, dan suatu unit dalam rumah serta unit luar rumah. Unit luar rumah dihubungkan langsung dengan primary feed (sumber utama) antena. Sedangkan unit dalam rumah dapat disatukan dengan chasis (rangka) pesawat TV. Pada WARC 1971 (mengenai komunikasi ruang angkasa), ITU mengklasifikasikan satelit menjadi: satelite yang mobile, satelit yang fixed, dan satelit penyiaran. Apa yang menjadi jenis suatu satelit tergantung kepada kemana sinyal dimaksudkan sampai, dan apa jenis disk yang dapat menerima sinyal tersebut. Satelit mobile adalah yang melayani kapal-kapal dan pesawat terbang, dan akan melayani lorries dan bahkan mobil. Sedangkan satelit fixed diarahkan ke antena fixed yang besar, dan satelit penyiaran diarahkan ke antena “atap rumah” yang dimaksudkan untuk penerimaan individual ataupun komunitas. Pada tahun 60-an dan awal 70-an adalah pembiakan di orbit geostasioner dan satelit yang fixed. Satelit-satelit ini kemudian beroperasi secara eksklusif pada gelombang frekuensi 4-6 gigaherz pada tenaga yang relatif rendah. Itu berarti satelit tersebut harus diarahkan ke antena penerima selebar 30 meter di tempat yang telah diketahui di bumi. Dengan mewujudnya SSL menjadi kenyataan, maka kebutuhan akan keamanan sinyal semakin meningkat. Edwardson dari BBC Research Department melaporkan suatu kemungkinan sistem scrambling dan encryption atau enciphering yang didisain untuk memberikan keamanan (security) bagi program yang disiarkan. Untuk scrambling gambar, suatu metode effektif adalah component Rotation yang mampu bertahan terhadap pembajakan dan tidak menimbulkan perceptible impairments akibat prosesnya. Kelemahannya adalah dibutuhkannya sirkuit pengolahan sinyal tambahan pada pesawat penerima, dan mempersempit toleransi transmisi atau penerima. Scrambling untuk sinyal suara digital adalah agak lebih mudah ketimbang analog, akan tetapi penggunaan suatu sistem packet-multiplex telah mengharuskan pemecahan problem tertentu, khususnya dalam mencapai sinkronisma antara scrambler suara pada sumber, dengan sirkuit descrambling di pesawat penerima. Format video yang sekarang digunakan di seluruh dunia adalah yang dipakai untuk siaran TV konvensional. Sistem ini mempunyai keterbatasan dalam hal kualitas visual dari sinyal TV, dalam arti: 1. Format layar viewing (aspect ratio 4:3) 2. Resolusi terbatas hingga frekuensi modulasi maksimum kurang lebih 4 MHz. 3. Effect cross-luminance akibat dimasukkannya sub-carrier warna didalam base band video. Satelit komunikasi dan suksesornya diabad 21-platform angkasa yang berukuran raksasa (mammoth) dengan jaringan komunikasi fiber yang berkapasitas amat tinggi, akan menjadi salah satu perangkat utama yang mengembangkan kebudayaan telecity abad-21. Hingga saat ini manusia telah melampaui tiga epoch utama, yaitu abad manusia sebagai pemburu/pengumpul, manusia sebagai petani dan penghuni kota, dan abad pengetahuan ilmiah, masyarakat global. Ciri utama dari perkembangan teknologi adalah terjadinya perkawinan antara beberapa jenis media teknologi yang kemudian menghasilkan bentukbentuk baru yang mempunyai kemampuan berlipat ganda. Televisi Kabel (cable –TV) Pada awalnya ide TV abel yang asli bermula pada tahun 1948 oleh saha Robert J. Tarlton seorang penjual radio di Lasford, Amerika Serikat yang sadar betapa potensialnya media ini. Tarton kemudian mendirikan sebuah antenna tinggi pegunungan yang berdekatan, dimana penerimaan siaran TV cukup bagus. Lalu disambungkan dengan kabel koaksial ke rumah rumah penduduk sekitar. Cara peningkatan kualitas penerimaan gambar TV dengan menggunakan antenna bersama ini dinamakan Community antenna TV (CATV). Pada tahun 70 an konsep TV kabel yang semula hanya untuk meningkatkan kualitas penerimaan siaran kini berkembang menjadi konsep yang disamping meneruskan siaran dari stasiun juga menyiarkan acara sendiri melalui kabel. System TV kabel pada tahun 70-an didisain untuk mampu berfungsi dua arah yaitu menyampaikan siaran dan menerima respon. Pada pokoknya TV berlangganan merupakan televisi yang ditonton dengan membayar uang langganan, ditransmit oleh stasiun local yang menawarkan pelayanan berlangganan ketimbang programming TV umum yang ditunjang oleh iklan seperti biasa. STV pertama kali dites tahun 1950 di New York. Stasiun STV kebanyakan menggunkan band UHF. Perbedaan TV kabel dan STV adalah bahwa TV kabel menyajikan acara dari berita hingga saluran agama, sedangkan STV hanya menyuguhkan film dan acara tipikal STV yang lain. Perusahaan TV kabel memerlukan beberapa tahun untuk mewayari sebuh kota, sedangkan stasiun STV dapat mendaftar pelangganya secepat isi pelanggan memasang alat decoding di rumahnya. Dari segi ekonomi STV lebih menguntungkan. Istilah TV membayar dimaksudkan sebagai pelayanan tambahan yang dapat diperoleh para pelanggan TV kabel untuk dapat menikmati sejumlah acara siaran yang tidak disiarkan lewat udara. Dengan membayar uang tambahan, pelanggan TV kabel dapat menikmati pelayanan program yang lebih banyak. Pelanggan TV bayar ini dimulai pada tahun 1972 oleh perusahaan HOME BOX OFFICE. Sedangkan TV bayar per program bermula pada tahun 1973 di Columbus, ohio oleh perusahaan Telecinema. Teleteks atau videoteks merupakan pelayanan informasi dalam bentuk tulisan alphanumeric dan grapic melalui layar TV. Yang menjadi isi dari informasi seperti ini biasanya adalah berita,informasi tentang berita actual,cuaca,jadwal kereta ai,pesawat terbang,bus, pertujukan bioskop,nilai tukar uang dan iklan. Videoteks merupakan nama generic untuk dua macam teknologi yang mengaturperubahan fungsi pesawatTV tadi. Yang pertama adalah dimana pesawat TV dihubungkan melalui saluran telefon atau kabel dua arah. Yang satu lagi adalah teknologi satu arah yang menggunakan siaran sinyal melalui udara oleh stasiun TV. Sistem ini disebut teletext yang bila ditinjau dari sudut biaya lebih murah dibanding videotext. Videotext dikembangkan oleh Sam Fedida dan para peneliti diBritish Telecommunication Research Laboratories pada thun 1971 dan pertama dicoba tahun 1976. Pertumbuhan videoteks pada tahun 80 an dimulai dengan empat bentuk yang satu sama lainya tidak cocok. Dalam format yang manapun , videotext pada dasarnya merupakan teknologi unggul yang menggabungkan komunikasi massa dengan teknologi computer. Dengan mengkombinasikan televise, percaetakan dan pengolahan data maka sisem ini telah melunturkan pembedaan tradisional antara penerbitan,penyiaran, penyampaian, dan pemilihan suatu pesan.