Beberapa orang memuji umat Kristen pertama seakan-akan mereka adalah panutan semua kebajikan. Tetapi kenyataannya keadaan dulu tidak lebih baik daripada keadaan sekarang. Di Korintus, suatu kota yang terlalu aktif dan penuh dengan korupsi, ada jemaat yang dinamis, tetapi tidak teratur, dibentuk oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani yang telah bertobat karena pewartaan Paulus. Banyak dari mereka dalam situasi berbahaya untuk kembali pada kejahatan-kejahatan hidup dahulu, setelah semangat Kristen pada tahun-tahun pertama lenyap. Mereka yang bertanggung jawab dalam jemaat sepertinya tak mampu menghadapi banyak masalah: perpecahan interen dan keraguan tentang iman. Mereka minta bantuan dari Paulus, yang menulis surat ini, karena ia tak bisa meninggalkan tugas pewartaan di Efesus. Menarik perhatian adalah otoritas Paulus yang, dari jauh, mengarahkan Gereja dalam nama Kristus: juga menarik perhatian kita adalah caranya mengajar: sebelum menjawab pertanyaan, ia menekankan dasar-dasar iman Kristen. Jemaat di Korintus, di tengah dunia kafir, memperhatikan hal-hal yang juga penting pada zaman kita: – tentang hidup selibat dan perkawinan. – tentang hidup bersama dengan mereka yang tak mengakui iman Kristen. – tentang pengaturan jemaat, baik dalam merayakan Ekaristi maupun menggunakan karunia Roh. – tentang kebangkitan orang mati. • 1.1 “Dari Paulus, yang dipanggil menjadi rasul… kepada jemaat Allah di Korintus… dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus.” Dengan tiga ungkapan ini, Paulus membela otoritasnya. Ia memperingatkan kepada jemaat di Korintus, yang terlalu mudah terkurung dalam perpecahan dan persaingan, bahwa mereka adalah bagian dari realitas yang lebih besar, yaitu Gereja universal Tuhan. “Yang dipanggil menjadi orang-orang kudus”. Kalian harus menjadi orang kudus, tetapi kalian juga sudah orang kudus. Kudus, dalam pengertian Alkitab, adalah orang atau barang yang dimiliki oleh Tuhan. Orang yang dipermandikan telah ditahbiskan untuk Tuhan, dan menjadi anggota umat yang dimiliki oleh Allah, perkumpulan para kudus, yaitu Gereja. Sesungguhnya, mereka “yang kudus” harus terus berkembang supaya betulbetul menjadi orang kudus, seperti yang kita akan lihat dalam surat ini. “Dalam Kristus”. Suatu kata depan bahasa Yunani yang digunakan Paulus bisa diterjemahkan dengan “dalam”, “dengan perantaraan”, atau “bersama” menurut konteksnya. “Dalam Kristus” mengandung beberapa makna: – Kita adalah putra dan putri Allah, diciptakan menurut rupa Anak Yang Tunggal, dan Allah mencintai kita dalam Kristus. – Allah Bapa menyelamatkan kita dengan perantaraan Kristus. – Allah Bapa memanggil kita untuk menjadi pewaris bersama Kristus. – Kita telah menjadi anggota tubuh Kristus, kita hidup dalam Kristus dan telah menerima Roh-Nya. – Karena kata “Kristen” belum dipakai pada zamannya, Paulus sering kali mengatakan “dalam Kristus” dengan maksud “Kristen”. Dengan demikian, “kawin dalam Kristus”(bab 7) berarti “kawin secara Kristen”. Dalam nasihatnya kepada umat di Korintus, Paulus memperlihatkan kepada kita bagaimana bertindak pada saat mengevaluasi kegiatan-kegiatan paroki atau kerasulan kelompok kita. Daripada merasa putus asa karena masalah-masalah yang kita hadapi dan kita menyalahkan satu sama lain karena suatu kegagalan, yang pertama harus dilakukan adalah mengingat hal-hal yang telah kita miliki bersama. Kita lihat dalam teks ini dan dalam surat ini, konflik, perpecahan dan dosa (4:8; 5:1;6; 11:17; dll). Sering kali, saat kita mengalami kejahatan dan konflik dalam Gereja sekarang, kita cenderung memuji Gereja purba secara berlebihan. “Umat Kristen purba penuh dengan semangat dan devosi,” kita mengatakan, “tetapi Gereja dalam sejarah kehilangan mistiknya dan sekarang kita dalam proses pembusukan.” Tetapi faktanya, Perjanjian Baru memperlihatkan kepada kita komunitaskomunitas yang seperti kita berhadapan dengan tantangan-tantangan dan kelemahan-kelemahan yang sama. Setiap generasi umat Kristen harus belajar bagaimana mengikuti Yesus dan bagaimana menjadi Gereja. • 10. Dosa pertama dalam Gereja adalah perpecahan dalam umat. Dalam jemaat Korintus, setiap orang menggunakan nama seorang rasul untuk mendukung tindakannya yang agresif atau membentuk suatu kelompok khusus. “Supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu (1:10): jadilah keluarga yang bersatu. Nasehat ini difahami jika Gereja adalah suatu komunitas yang memiliki keprihatinan yang sama. Tetapi lain sekali jika Gereja terbentuk dari umat yang amat banyak dari latar belakang yang berbeda-beda yang sering kali melawan satu sama lain dalam hidup sehari-hari. Dalam kasus ini, komunitas Kristen harus bersatu, tidak dengan mengabaikan realitas dan tak membicarakan ketidak-adilan, tetapi dengan mengakui kesalahan-kesalahan pribadi dan kolektif dalam hidup sehari-hari. Gereja tak boleh menjadi persatuan orang-orang yang pasif atau “orang-orang surgawi”. “Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil”(ay. 17). Saat Gereja hampir tenggelam dalam problem-problemnya, Paulus meng-ingatkan mereka tentang misi: Apakah perhatian utama kita adalah mewartakan Injil atau memperebutkan kedudukan sebagai pemimpin atau imam-imam dalam komunitas? • 17. “Supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia” (ay. 17). Jangan mencari gelar, tetapi pikullah salib Kristus. Salib harus hadir dalam pesan yang kita sampaikan dan dalam cara kita mewartakannya. Sarana yang kita pilih untuk mewartakan Kabar Baik harus sesuai dengan pewartaan Sang Penebus yang miskin dan disalibkan. Kita membutuhkan iman untuk mengajar tentang kemiskinan dan hidup yang melepaskan banyak hal sebagaimana ditunjukkan Yesus kepada kita. Kepada umat Yahudi, yang menunggu kedatangan penyelamat yang mulia, Paulus mewartakan seorang yang disalibkan dan tak bisa memerdekakan bangsanya. Dan mereka menganggap hal ini sebagai suatu skandal. Sekarang sikap Gereja yang aktif tetapi menolak kekerasan (active non-violence stance) adalah suatu skandal bagi mereka yang menilainya sebagai tak efektif dan terlalu perlahan-lahan untuk menghadapi problem-problem sekarang ini. Begitu juga, sulit sekali bekerja dalam evangelisasi dengan sumber daya yang terbatas, dikritik oleh mereka yang hidup berdamai dengan dunia, dan berharap bahwa Tuhan akan memberikan rahmat-Nya di mana kita bertindak dalam kelemahan tanpa memperlihatkan apa yang bisa kita kerjakan untuk memperoleh prestise. “Ingat saja bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil” (ay. 26). Jemaat di Korintus terbentuk dari umat yang biasa: inilah kekuatan mereka. Setiap orang ada tempatnya dan misinya dalam Gereja. Tetapi umat biasa dan komunitas miskin, yang sering kali ditindas dan difitnah, mempunyai peran utama dalam evangelisasi dunia. Tuhan menghendaki mereka mewartakan Injil kepada orang kaya dan kadang-kadang bahkan kepada hirarki Gereja. • 2.1 “Aku juga datang dalam kelemahan, dengan sangat takut dan gentar.”(ay. 3). Paulus adalah panutan bagi kita. Seorang harus mengambil risiko jika ia mau mewartakan Kristus. Ada orang tak mau bertindak sebelum mereka telah siap dengan matang. Mereka belajar sepanjang hidup dan sudah patah hati sebelum mereka mulai. Pada saat kita merasa yakin dan siap dengan baik, kita tak bisa memastikan bahwa Tuhan akan menggunakan kata-kata kita supaya memberikan kepada orang lain pertobatan batin dan menjadikan dia satu di antara umat pilihanNya. “Perkataanku dari kekuatan Roh dan kekuatan Allah” (ay. 4-5). Kekuatan Roh adalah kekuatan doa dan kekuatan derita. Roh diberikan setelah Yesus menderita dan wafat. Tetapi dengan Dia, kita dapat mengharapkan segala sesuatu. Penyembuhan dan mukjizat-mukjizat tak berguna (dan Iblis bisa menggunakannya) kecuali kalau penyembuhan dan mukjizat itu meneguhkan iman kepada Yesus yang disalibkan, yang bertindak lewat orang-orang yang rendah hati dan hadir di dalam orang-orang miskin. • 6. Paulus tidak berharap dianggap orang bijak atau pandai berbicara oleh pendengarnya. Namun demikian, ia berbicara tentang “hikmat di kalangan mereka yang telah matang” (ay. 6). Teks mengatakan lebih tepat “kepada mereka yang telah sempurna”. Pada saat itu, ada beberapa agama yang menamakan “sempurna” mereka yang telah menerima suatu informasi rahasia yang tidak diberikan kepada anggota lainnya. Begitu juga dalam Gereja ada beberapa yang melihat diri termasuk dalam kelas yang lebih tinggi karena karunia Roh yang mereka terima, terutama mereka yang bisa berbicara terus-menerus tentang iman kepercayaan. Tetapi Paulus menghadapi mereka dengan karunianya sebagai nabi dan rasul. Ia dapat mengajar mereka tentang kebenaran-kebenaran penting yang tidak butuh banyak kata, tetapi harus dikatakan oleh seorang yang telah, secara mendalam, mengalami Allah yang hidup. “Roh Allah mengetahui rahasia yang terdapat dalam diri Allah” (ay. 11). Apa itu yang disebut rahasia Allah? Apa yang diberikan kepada kita? (ay. 12). Mengenal Allah berarti mengenal cara-Nya dan rencana penyelamatan-Nya. Tetapi biasanya, sulit untuk mengatakan apa yang diberikan Tuhan kepada kita untuk mengetahui dan mengalami, yaitu apakah pengalaman kita betul-betul suatu pengalaman rohani. Kita hanya dapat mengajar kebijakan rohani kepada mereka yang telah mencapai kematangan rohani. Oleh karena itu, Paulus mengatakan kepada umat di Korintus bahwa kebanyakan dari mereka tak bisa mengkritik dia. “Tetapi manusia duniawi” (tepatnya, Paulus berbicara tentang manusia daging) tak bisa mencapai kebenaran Kristus. Namun demikian, manusia rohani, tidak harus orang intelektual, dapat mengenal hal-hal ilahi, berkat karunia Allah. “Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain” (ay. 15). Orang yang bisa melihat tak bisa meyakinkan orang buta bahwa ada warna-warna. Ia melihatnya, dan tahu bahwa orang buta tak bisa melihatnya, bukan karena hal itu diragukan, tetapi karena orang buta tak memiliki mata atau kriteria untuk hal itu. Begitu juga perbedaan antara manusia rohani dan manusia duniawi. • 3.1 “Aku sebagai ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar” (ay. 10). Paulus adalah pendiri gereja-gereja dan orang lain datang kemudian, rasul-rasul, nabi-nabi, guru-guru, untuk berkhotbah dan menyemangati umat. Paulus tidak iri hati, tetapi mungkin ada beberapa di antara mereka yang mencari prestise, melupakan bahwa Gereja adalah milik Tuhan. Bisa juga ada umat yang membandingkan satu rasul dengan yang lain, dan mereka melakukan hal ini karena tak memahami apa sebenarnya tugas kerasulan. “Api akan menguji semua” (ay. 13). Paulus menggunakan bahasa dan gambaran pada zamannya. Hari hukuman Tuhan sepertinya sudah dekat dan semua berpikir bahwa Tuhan akan membersihkan dan memurnikan dunia dengan api. Dengan demikian, Paulus mengambil kesimpulan bahwa apa saja yang tidak kita laksanakan menurut kehendak Tuhan dan dengan sarana yang Ia kehendaki, akan dihancurkan dengan api (ingatlah banyak proyek kerasulan yang tidak menghasilkan buah yang bertahan). Bagi mereka yang tidak bekerja dengan satu tujuan, yaitu melayani Tuhan, mereka tidak akan dihukum ke neraka, tetapi mereka akan menderita secara pribadi dan mereka harus membayarnya. Teks ini memberikan dukungan pada kepercayaan akan Api Penyucian, yaitu suatu proses pemurnian pada saat kematian atau setelah kematian bagi semua orang yang belum sepenuhnya diubah oleh Roh Allah. Lihatlah penjelasan di Mat 5:21. • 16. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah” (ay. 16). Kristus adalah Bait Baru yang menggantikan bait orang-orang Yahudi (Yoh 2:19; Mrk 15:38). Kristus adalah Bait Allah karena di dalam-Nya terdapat misteri Allah. Gereja juga adalah Bait Allah karena di dalamnya Roh Kudus bekerja. Setiap rumah dan setiap umat juga adalah Bait Allah (lihat 6:19) karena Roh Kudus hidup dalam diri mereka. • 18. “Segala sesuatu adalah milikmu, tetapi kamu adalah milik Kristus” (ay. 21-22). Suatu pengesahan fundamental yang menjadi dasar kebebasan Kristen. Kita bukan pengikut seorang manusia, biarpun ia seorang besar di antara otoritas Gereja. Tuhan menciptakan kita untuk diri-Nya dan tidak ada orang yang dapat memaksa kepada orang lain pengertiannya tentang kehendak Tuhan. Di lain pihak kita harus ingat apa yang dikatakan oleh filsuf-filsuf kafir: Umat menciptakan Allah dari kesengsaraan mereka. Apa saja yang tidak mereka miliki supaya mereka merasa hebat dan bahagia, mereka kenakan kepada yang lebih tinggi, yang mempunyai semuanya, dan dalam menyembah dia, mereka merasa bersatu dengan dia dan dengan demikian melupakan kesengsaraan mereka. Teori ini tidak semuanya palsu; adalah suatu kenyataan bahwa manusia membuat berhala untuk diri mereka, berhala itu bisa penyanyi, atlet, atau politikus; dan manusia merasa bahagia jika pujaan mereka memiliki dan membuat apa yang mereka sendiri tak bisa membuat atau memiliki. Mereka mati untuk perjuangan yang bukan milik mereka dan mereka merasa bangga pada umat atau institusi yang mengeksploitasi mereka. Tetapi hal ini tidak terjadi pada orang Kristen yang terpelajar dan tahu menilai sendiri. Kewajibannya yang utama adalah bagaimana dapat berkembang dan menjadi orang bebas. Dia tidak berada di dunia untuk memenuhi kewajiban-kewajiban, karena kewajiban yang sesungguhnya adalah menjadi matang, mengikuti Manusia yang Sempurna, yaitu Kristus. • 4.8 Umat pengetahuan, lagi. Banyak yang miskin, tua. di Korintus sekarang merasa orang kaya dalam iman, dalam dan dalam pengalaman Kristen. Mereka tak perlu Paulus dari mereka melihat Paulus sebagai seorang pewarta Yahudi lebih rendah dari mereka yang dari Yunani, suatu budaya Sang Rasul tahu bahwa kebudayaannya sendiri dan kepribadiannya yang kuat seharusnya dapat memberi dia suatu masa depan yang cerah. Serentak ia melihat betapa sempit pemikiran musuh-musuhnya, tetapi membiarkan mereka menertawakan dia. Mereka menganggapnya sebagai orang bodoh, dan dalam arti tertentu, memang ia orang bodoh. Namun demikian, sekalipun ia dianggap bodoh, ia membawa mereka kepada Kristus. • 5.1 Paulus tahu bahwa pendosa seperti itu tidak bisa bertobat kecuali ia mengalami pahitnya pengkhianatannya. Oleh karena itu, komunitas harus minta supaya ia menderita dalam hal kesehatan dan harta miliknya (lih. Ayb 1:12; 2:6 untuk mengerti: “diserahkan kepada iblis”). Ekskomunikasi ini bukan saja suatu tindakan manusiawi. Apa yang diikat oleh Gereja di dunia akan terikat juga di surga (Mat 18:18). Tuhan memberikan pencobaan yang bisa menjadi peringatan bagi Gereja dan menjadi jalan demi pertobatan seorang pendosa. “Supaya kamu menjadi adonan yang baru” (ay. 7). Yesus membandingkan Kerajaan Surga dengan sedikit ragi yang membesarkan roti. Di sini Paulus menggunakan perbandingan yang sama untuk menjelaskan bagaimana kejahatan menyebar luas kepada semua. Umat beriman telah ditinggikan secara rohani bersama Kristus. Sama seperti orang Yahudi menggunakan roti tak beragi untuk merayakan Paskah, begitu pula orang-orang Kristen secara kiasan harus menjadi roti tak beragi, yaitu, hidup tanpa dosa di hadapan Tuhan, dan dengan demikian layak merayakan Paskah mereka, yaitu kebangkitan Kristus. “Yang saya maksudkan bukanlah mereka yang tak berada dalam jemaat” (ay. 10). Seorang beriman tak takut hidup di antara para pendosa. Misinya adalah memberikan terang kepada mereka dalam kegelapan dan mencontoh Kristus yang ikut makan bersama para pendosa. Tetapi mereka tidak mau hidup dalam suatu persekutuan Gereja bersama dengan orangorang yang bersikeras dalam dosa dan tidak mau melenyapkan batu sandungan bagi masyarakat. “Mengapa saya menghakimi mereka yang berada di luar jemaat?” (ay. 12). Yesus mengajar kepada kita bagaimana mengikuti-Nya, tetapi kita tak bisa menuntut kepada orang-orang kafir supaya mereka memahami dan menerima ukuran moral kita tentang rekonsiliasi, seks, aborsi, selama suara hati mereka tak bisa mengakui kriteria dari Injil. Otoritas Gereja tidak diberikan wewenang untuk menghakimi mereka, tetapi untuk menjadi saksi-saksi terang. • 6.1 Paulus meminta umat mengangkat satu dari mereka untuk menyelesaikan kasus-kasus di antara mereka secara pribadi, sama seperti yang diajarkan dalam Injil (Mat 18:15). Hal ini harus dilakukan dalam komunitas Kristen yang sudah menjadi komunitas sejati. • 12. “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna” (ay. 12). Orang-orang yang tak mendengar suara hati mereka selalu mengutip bagian pertama kalimat ini untuk membenarkan tingkah laku mereka yang jahat. “Makanan adalah untuk perut… tetapi tubuh untuk Tuhan” (ay. 13). Paulus membuat perbedaan antara yang hanya bersifat biologis dalam tubuh kita dengan apa yang membentuk seluruh pribadi. Makan dan minum adalah untuk perut (bahasa modern: tubuh). Tetapi dalam persatuan seks intim, tubuh diserahkan (bahasa modern: pribadi). Ini alasan mengapa seorang yang dimiliki Kristus tak bisa menyerahkan dirinya kepada seorang pelacur. Jawaban Paulus kepada umat di Korintus adalah satu-satunya jawaban terhadap perhatian kita tentang moral seks dalam masyarakat yang mengizinkan semuanya kecuali pembunuhan dan pencurian. Hanya satu prinsip dalam mengajar pada pemuda-pemuda kita tentang seks sebelum kawin dan homoseks – tubuh kita telah ditahbiskan untuk Kristus dan dengan demikian bersatu dengan tubuh Kristus. • 7.1 Dalam bab ini Paulus mulai menjawab beberapa persoalan yang ditulis kepadanya oleh umat di Korintus. Persoalan pertama adalah tentang perkawinan dan kemurnian. Hidup Kristen mengusahakan di mana-mana penghargaan atas kemurnian. Tetapi penghargaan tersebut bisa juga datang dari motivasi yang bukan Kristen. Banyak ajaran dari dunia Yunani menganggap sebagai jahat dan tak bersih apa saja yang keluar dari tubuh; dengan demikian, bagi beberapa jemaat Kristen, menjadi sempurna berarti hidup seperti malaikat; di antaranya mereka perkawinan. Paulus tidak mengajar semuanya tentang perkawinan, tetapi hanya menjelaskan hubungan antara kemurnian dan perkawinan. Suami-istri dan seluruh diri mereka dimiliki oleh Kristus, karena telah ditahbiskan dalam pembaptisan. Oleh karena itu, mereka tidak boleh menjadi budak dari kebutuhan-kebutuhan tubuh mereka. Cinta kasih, bukan seks, yang membimbing mereka. “Mengingat bahaya hubungan intim di luar perkawinan” (ay. 2). Banyak umat yang terkejut melihat bahwa Paulus tidak berbicara tentang aspek positif dari seks, yaitu seks sebagai hamba cinta kasih, tetapi hanya berbicara tentang dosa-dosa yang mungkin terjadi dalam kaitan dengan seks. Tetapi kita harus ingat bahwa jarak yang memisahkan kita dari Paulus sekitar 20 abad. Pemahaman tentang nilai perkawinan dan juga cinta kasih antara suami-istri adalah buah dari kristianisme. Hanya pada abad ke-12 di negara-negara Kristen, kesadaran tentang cinta kasih mulai tampak. Dan kesadaran ini terus berkembang sampai pada revolusirevolusi zaman kita. Pada zaman Paulus, orang-orang Yunani melihat sebagai ide baik: memiliki satu istri untuk memperoleh keturunan, satu pacar untuk percintaan, dan pelacur-pelacur untuk kesenangan. Suatu hal yang bagus bahwa dalam 6:13 Paulus menjelaskan seks sebagai komitmen seluruh pribadi, bukan saja kebutuhan tubuh. Namun, apa yang sangat revolusioner adalah peringatan bahwa hak-hak suami dan istri adalah sama, seperti yang sudah dikatakan oleh Yesus (Mrk 10:1-2). “Supaya kalian jangan jatuh ke perangkap Iblis” (ay. 5). Kita harus ingat kata-kata ini dalam membicarakan Keluarga Berencana Kristen. Paulus mengatakan bahwa, kecuali ada rahmat khusus yang diberikan, tidak baik untuk suami dan istri tak melakukan hubungan intim dalam waktu yang panjang. • 10. “Kepada orang-orang yang telah kawin, aku perintahkan” (ay. 10). Kemudian kita membaca, “kepada orang-orang lain” (ay. 12), mengacu juga kepada orang-orang kawin. Dalam ayat 10 sangat jelas Paulus berbicara kepada suami-istri yang perkawinannya diakui oleh Gereja dan dalam ayat 12, berbicara kepada suami-istri yang telah kawin sebelum dipermandikan, tetapi salah satu belum masuk dalam Gereja. “Dan jikalau ia bercerai…” (ay. 11). Paulus menekankan ajaran Kristus (Mat 5:32; 19:5). Hukum bahwa perkawinan adalah komitmen sampai mati adalah perintah Allah: bukan aku, tetapi Tuhan (ay. 10). Lihat juga Ef 5:22. “Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai…” (ay. 15). Di sini Paulus memberikan kekecualian bagi mereka yang pada saat pertobatan dan pembaptisan sudah kawin. Dalam kasus ini, seorang Kristen baru, yang memulai hidup baru, memperoleh kebebasan dari ikatan perkawinan jika suami atau istrinya tak mau mengakui pertobatannya. Biarpun ia memuji kemauan suami atau istri untuk mempertobatkan istri atau suaminya, nasihat Paulus adalah kadang-kadang lebih baik bercerai, dan tidak ditutup kemungkinan untuk kawin lagi dalam iman baru. Penting untuk mengingat bahwa Paulus hidup dalam dunia kafir di mana perpisahan dan cerai adalah sah dan sering dilakukan. “Anak-anakmu juga dikuduskan bagi Tuhan” (ay. 14). Tidakkah suatu kekeliruan berpikir bahwa anak-anak dari orang tua Kristen terpisah dari Tuhan sampai mereka dibaptis? Karena rahmat sudah menyentuh mereka oleh cinta kasih, perhatian dan doa-doa dari orangtua mereka. Kita tidak perlu menggunakan argumen palsu jika kita mau meyakinkan orangtua untuk mempermandikan anak-anak mereka. • 17. “Hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup…” (ay. 17). Sepertinya Paulus menghendaki supaya kita hidup sedang-sedang tanpa ambisi pribadi atau keinginan untuk maju. Tetapi bukan ini maksudnya. Paulus menghendaki supaya kebebasan pribadi dihargai di atas semuanya. Bagi seorang beriman nilai tertinggi adalah memiliki Kristus. “Jikalau engkau mendapatkan kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu” (ay. 21). Kondisi kerja dan sosial kadang-kadang menjadi hambatan dalam mengikuti kehendak Tuhan dan menjadi betul-betul orang bebas. Tetapi bagi seorang beriman, meningkatkan kondisi sosial bukanlah tujuan satu-satunya dalam hidupnya, karena dalam setiap kondisi sosial selalu ada bahaya perbudakan yang tersembunyi. Kita tahu orang-orang yang menjadi budak orang lain supaya mendapatkan gaji yang lebih tinggi atau posisi yang lebih tinggi. Dan mudah sekali bagi kita menyamakan kondisi baik dengan gaji yang lebih besar. Kita menerjemahkan: Jikalau engkau mendapatkan kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. Tetapi bisa juga diterjemahkan: Biarpun engkau bisa mendapatkan kebebasan, pergunakanlah situasi sekarang. Berarti: Daripada selalu memperhatikan keuntungan menjadi orang bebas, hiduplah secara penuh sekarang. • 25. Paulus menyatakan bahwa perkawinan bisa menjadi sumber perpecahan batin bagi mereka yang melayani Kristus. Banyak orang Kristen yang mempunyai komitmen tahu bahwa mereka tak bisa menyerahkan diri sepenuhnya pada pelayanan komunitas sebagaimana mereka kehendaki karena suami atau istri tidak mengerti atau karena mereka harus memperhatikan kepentingan keluarga. Paulus kemudian membela cara hidup selibat “demi Kerajaan Tuhan” sebagaimana ditunjukkan oleh Yesus (Mat 19:12). Di Korintus, kota penuh dengan kejahatan di mana ribuan pelacur hidup sekeliling bait dewa-dewi sebagaimana budaya dalam agama kafir, komunitas Kristen yang baru mulai menyadari cara hidup yang murni. Paulus tidak memberikan perintah di sini, ia hanya memberi nasihat, memberi dukungan pada cara hidup ini. Bagi mereka yang menerima rahmat, mengikutinya. Dan kenyataan bahwa setiap orang yang dibaptis telah dikuduskan kepada Kristus adalah bagi Paulus alasan yang cukup kuat untuk mendukung hidup yang murni. “Sebab dunia yang kita kenal sekarang akan berlalu” (ay. 31). Tidak ada komitmen atau persetujuan, termasuk komitmen dalam perkawinan yang dapat mengikat kita pada dunia. • 36. “Tetapi jikalau seorang tidak tahu pasti apakah ia… (ay. 36). Hal ini bisa juga diterjemahkan: Jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya.” Dalam kasus ini, Paulus berbicara tentang percobaan rohani yang terjadi dalam Gereja purba. Beberapa orang Kristen mengundang orang lain untuk tinggal bersamanya dalam rumah mereka, bisa saja orang itu adalah pacarnya, kedua-duanya mempersembahkan keperawanan mereka kepada Tuhan. Dalam kasus ini, Paulus menasihati mereka untuk tidak memperpanjang komitmen seperti ini jika mereka merasa tak mampu mempertahankan keperawanannya. Ayat di atas bisa juga diterjemahkan sebagai berikut: “Jikalau seorang (mungkin seorang ayah) berpikir bahwa tidak wajar menghalangi anak gadisnya yang hidup bersama dia untuk kawin.” Dalam kasus ini, pasal ini berbicara tentang seorang ayah yang, menurut tradisi saat itu, memberikan anak gadisnya untuk kawin, tetapi bisa juga memutuskan supaya ia tetap perawan. • 8.1 Kita hidup dalam masyarakat yang bersifat pluralis, di mana banyak yang tidak mengakui iman kita dan kadang-kadang kita bertanya apakah kita harus berpartisipasi dalam pesta/hari raya mereka atau kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan iman kita. Misalnya, bagaimana berhubungan dengan keluarga atau tetangga yang menganut agama lain. Apakah yang dapat dilakukan seorang istri kalau suami tidak memiliki kepekaan hati nurani seperti dia. Apakah seorang bisa masuk dalam kelompok atau partai di mana banyak anggotanya menentang Gereja? Inilah problem yang mau dijawab oleh Paulus ketika berbicara tentang daging yang dipersembahkan kepada berhala. Penjelasan mulai dari bab ini sampai 10:23-11:1. Ada banyak persembahan-persembahan binatang dalam bait agama kafir. Setelah persembahan, di salah satu ruangan dalam bait, mereka terbiasa merayakan makan bersama di mana daging yang dipersembahkan dihidangkan. Orang-orang Kristen sering kali diundang dalam perjamuan ini oleh sahabat-sahabat kafir mereka. Di lain kesempatan, daging persembahan berhala ini dihidangkan kepada mereka dalam rumah sahabat mereka. Dan banyak daging di pasar adalah dari persembahan berhala. Paulus tidak mau umat Kristen menjadi kelompok fanatik yang memisahkan diri dari kalangan masyarakat. Biarpun benar bahwa mempersembahkan binatang kepada berhala adalah dosa, bukan dengan alasan tersebut daging menjadi najis/tak halal. Dewa-dewa palsu tidak ada dan dengan demikian mereka tidak mempunyai kuasa. Tambahan pula, Yesus telah mengatakan: “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya” (Mrk 7:15). “Pengetahuan akan hilang, tetapi kasih membangun” (ay. 1). Orang-orang Kristen yang suara hatinya terbentuk bisa saja makan daging tersebut, ia tahu bahwa hal itu bukan dosa. Tetapi mereka berkewajiban untuk menghormati opini orang lain dan menjaga supaya jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang tak mengerti alasan mereka. Dalam bab 8: 10,11 dan 12, Paulus berbicara tentang mereka yang suara hatinya lemah atau belum terbentuk, berarti umat beriman yang belum mendapat pembinaan yang cukup atau mereka yang menerima pembinaan yang keliru. Mereka berpikir bahwa sesuatu adalah dosa, tetapi kenyataannya bukan dosa; atau mereka lemah dan mengikuti saja orang lain padahal suara hati mereka mempersalahkan mereka karena perbuatan tersebut. “Bagaimana jika orang tersebut melihat anda duduk di meja berhala” (ay. 10). Di sini ada sesuatu yang lebih besar. Dalam bab 10:14-22, Paulus akan menyatakan bahwa seorang Kristen tak bisa ikut dalam perjamuan di kuil berhala. Pada ayat ini, rasul Paulus tidak menyatakannya dengan jelas, tetapi secara berhati-hati, memperlihatkan bahwa hal ini bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain. • 9.1 “Tidakkah kamu mempunyai hak untuk makan dan minum?” (ay. 4). Dalam meminta umat Korintus untuk melupakan hak mereka untuk makan daging persembahan berhala, Paulus memberikan dirinya sebagai contoh dan mengatakan bagaimana ia juga melupakan haknya untuk dibiayai oleh jemaat. Jemaat memberikan makanan dan minuman kepada rasul-rasul yang mengunjungi mereka dan memperhatikan juga wanita Kristen yang melayani mereka (ay. 5), sama dengan wanita-wanita yang melayani Yesus (Luk 8:2). Namun demikian, untuk memberikan bukti ia melepaskan hal itu dan lebih suka hidup dengan hasil karya tangannya (Kis 18:3). “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya” (ay. 22). Paulus memberikan suatu petunjuk bagi semua rasul di semua zaman. Gerakangerakan kerasulan menuntut dari anggota mereka untuk mengetahui sungguh-sungguh kondisi sekitarnya dan masalah-masalah mereka. Dengan demikian, orang Kristen yang berkomitmen harus mengambil bagian dalam cara hidup dan aspirasi-aspirasi manusiawi dari teman mereka dalam segala hal kecuali dosa. Kita dapat menjadi seperti Paulus: “Bagi orang Yahudi aku menjadi orang Yahudi”, bukan hanya kelihatannya saja tetapi dalam kenyataan, mereka bukan hanya menarik anggota-anggota baru untuk kelompok atau Gereja (seperti yang dilakukan orang-orang Yahudi) tetapi untuk menanam iman dalam seluruh kepribadiannya dengan budayanya sendiri. • 24. Paulus sekarang sudah siap untuk menyatakan kepada umat di Korintus bahwa mereka tidak bisa ikut berpartisipasi dalam penyembahan berhala. Untuk membenarkan pendapatnya (untuk umat Korintus hal ini adalah keras), Paulus memberikan dua argumen: – Tidak ada lomba lari yang dimenangkan tanpa pengorbanan diri. – Alkitab mempunyai banyak contoh di mana Tuhan menghukum mereka yang melakukan penyembahan berhala. “Para atlet menguasai dirinya dengan disiplin yang ketat” (ay. 25). Seperti mereka, kita harus melepaskan hal-hal yang pada hakikatnya tidak jahat. Kita memerlukan disiplin supaya menjadi betul bebas, entah dalam penggunaan alkohol, atau tembakau, dan tidak membuang banyak waktu di depan televisi atau membaca majalah-majalah. Sambil dunia menarik kita menjadi penonton dan konsumen saja, kita harus menjadi pelaksana penyelamatan dan garam dunia. Pasal kedua mengingat contoh umat Israel (Kel 32 dan Bil 21). “Batu itu adalah Kristus” (ay. 4). Menurut cerita Yahudi batu yang dikatakan dalam Kel 17:5 mengikuti umat Israel dalam perjalanan mereka. Paulus tidak mengatakan bahwa cerita ini benar. Ia hanya mengingat hal ini sebagai gambaran Kristus yang hadir dalam Gereja-Nya. • 10.15 “Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus” (10:16). Paulus akan kembali berbicara tentang Ekaristi dalam bab 11:18. Pertemuan misterius dengan Kristus yang telah bangkit, selain suatu pertemuan pribadi dengan Kristus, juga membuat kita semua menjadi satu tubuh. Kita membentuk satu tubuh. Hal ini bukan berarti kita semua merasa bersatu, tetapi bahwa Kristus yang telah bangkit mempersatukan kita dalam dirinya, dan dengan demikian, memberikan kepada komunitas suatu kekuatan baru. “Berhala tidak ada” (ay. 19). Berhala hanyalah suatu barang material, seperti suatu patung. Namun, orang Yahudi berpikir, dan juga Paulus mengatakannya bahwa, persembahan kepada berhala adalah sesuatu yang ditujukan kepada roh-roh jahat. Sesungguhnya apabila orang sekarang terseret oleh arus-arus gila atau ritme atau sikap-sikap, dan mereka mengorbankan kepada berhala mereka apa yang dibutuhkan oleh keluarga untuk hidup, dan membuat diri mereka tergantung pada “manusia”, kita tahu bahwa sesungguhnya mereka itu melayani iblis. • 23. “Segala sesuatu diperbolehkan, tetapi bukan segala sesuatu berguna” (ay. 23). Paulus mengambil kesimpulan yang sama sebagaimana dalam bab 8:1-13. Kecuali, dalam kasus tersebut, jikalau seorang beriman menolak berpartisipasi secara langsung pada sesuatu yang jahat, hukum tertinggi adalah mencari apa yang baik dan menghormati suara hati orang lain. • 11.1 Apakah penting bagi wanita untuk bertudung saat mereka berdoa? Adat Yahudi menuntut hal ini. Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus mengatakan bahwa: “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya” (9:20). Di sini kita melihat bahwa Paulus tidak selalu menyetujui kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan adat Yahudi. Dengan demikian, ia tidak menerima kebiasaan wanita-wanita Yunani yang tidak bertudung dan melakukan sesuatu di depan umum dengan lebih bebas. Di sini Paulus dipengaruhi oleh adat Yahudi, suatu adat yang terpusat pada pria, dan ia hanya mengulangi argumen-argumen guru-guru Yahudi (ay. 5-10). Setelah mengatakan hal itu, ia ingat bahwa ia menolak kesamaan yang diwartakan Yesus dan ia mencoba memperbaikinya kembali (ay. 11-12). Cara Paulus mengakhiri diskusi di sini, kita bisa lihat bahwa Paulus sendiri menyadari kelemahan argumen-argumennya. Apakah ia yakin bahwa malaikat-malaikat yang mengatur dunia akan terkejut melihat kebebasan wanita (ay. 10)? Pasal ini membantu kita mengerti bahwa banyak hal dalam Gereja dan dalam hidup Kristen hanyalah adat-istiadat dan budaya manusia. Mereka yang memiliki otoritas, seperti Paulus, tak bisa memaksakannya kepada komunitas. • 17. Tanpa melakukan transisi apa pun, Paulus mengalihkan perhatiannya kepada yang terpenting dalam persekutuan Kristen, Ekaristi. Ayat-ayat ini adalah saksi tertua tentang Perjamuan Tuhan dan ditulis pada tahun 55 M, beberapa tahun lebih awal dari Injil. Komunitas berkumpul mengelilingi meja yang sama. Setelah perjamuan, yang dimeriahkan oleh nyanyian mazmur, pemimpin komunitas mengucapkan doa syukur, memperingati perjamuan terakhir Yesus, dan mengulangi firman-Nya untuk menguduskan tubuh dan darah Kristus. Kemudian, semua menerima komuni dari roti yang sama dan cawan yang sama. Dalam 10:16 Paulus mengingat dua aspek dari Perjamuan Tuhan: – Ekaristi adalah persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus – Ekaristi menguatkan kesatuan cinta kasih di antara mereka: kita membentuk satu tubuh. Di sini Paulus mengecam umat Korintus karena dosa mereka perihal dua hal berikut: “Setiap orang memakan dahulu makanannya sendiri” (ay. 21). Ini dilakukan supaya tidak berbagi dengan saudara atau saudari yang lebih miskin dan membawa sedikit makanan, atau untuk mengelakkan makan bersama dengan mereka yang termasuk kelompok lain. “Yang lain menjadi mabuk” (21) dan dengan demikian tidak layak menerima tubuh Kristus. “Tanpa mengakui tubuh” (ay. 29). Kata-kata ini menjelaskan: – orang yang tidak membedakan roti yang dikonsekrasikan dari roti yang biasa dan tidak menerimanya dengan hormat sebagai tubuh Kristus. – orang yang tak mau mengenal saudara-saudarinya dalam perayaan Ekaristi. Ia tidak mengakui bahwa tubuh Kristus dibentuk oleh orangorang Kristen yang berkumpul untuk perayaan Ekaristi. Ekaristi adalah pusat dan jantung hidup Gereja, hidup tersebut terutama adalah suatu komuni/persatuan dengan Allah dan orang lain. Sejarah tak bisa berhenti, begitu pula peradaban tak bisa mandek sebagaimana terjadi di abad-abad yang lalu. Bukan saja kemajuan teknologi memaksa kita untuk berkembang, tetapi juga tuntutan keadilan yang berasal dari mereka yang mati tanpa kesalahan (dan di sini Tuhanlah yang tak bersalah) mengubah tatanan yang sudah mapan. Kematian Yesus tidak mengizinkan dunia untuk beristirahat atau merasa aman/puas. Gereja mengingatkan kita akan kematian Kristus, tidak untuk mempertahankan yang sudah berlalu, tetapi untuk memperoleh dari peristiwa yang unik ini, kekuatan-kekuatan baru untuk berdamai dan juga untuk menuntut. “Sebab itu banyak di antara kamu yang sakit” (ay. 30). Tuhan menggunakan banyak tanda untuk memberi pelajaran kepada kita. Kadangkadang lewat penyakit, dan sering kali lewat kelemahan dan anemia rohani (spiritual anemia) Gereja. Memenuhi syarat-syarat untuk perayaan Ekaristi yang pantas cukup untuk membarui Gereja. • 12.1 Dalam Gereja Korintus, Roh Kudus menampakkan hadirat-Nya lewat pemberian karunia-karunia rohani. Semua heran jika beberapa di antara mereka, mulai memuji Tuhan dengan kata-kata yang tidak dipahami seorang pun. Dan mereka lebih merasakan hadirat Tuhan jika seorang nabi menyatakan kepada orang lain apa yang ada di dalam hatinya atau memberikan suatu pesan khusus untuk dia dari Tuhan. Paulus turun tangan dengan dua cara: Pertama untuk membentuk keteraturan. Orang-orang kafir dalam perayaan pesta-pesta mereka sepertinya menjadi orang gila, orang tak sadar diri, sedangkan Roh membuat seorang lebih bertanggung jawab. Jika seorang yang tak sadar diri berteriak sesuatu yang tak berarti atau kata-kata yang memalukan, itu adalah bukti bahwa Roh Kudus tak ada padanya. Paulus mengingatkan kita bahwa karunia-karunia Roh (kadang-kadang dinamakan karisma) mempunyai beberapa aspek. Ada karunia-karunia, seperti yang tampak jelas dalam mukjizat-mukjizat. Tetapi ada juga kerasulan (ay. 5), yaitu pelayanan, yang tampak dalam memimpin komunitas. Hal-hal ini juga bisa dinamakan tugas/kerja, karena dalam tugas-tugas ini seorang tidak memuliakan dirinya, tetapi semuanya harus dilihat sebagai karya Allah. Jika kita hanya mengatakan bahwa pelayanan-pelayanan ini datang dari Kristus, umat bisa berpikir bahwa yang terpenting dalam Gereja adalah otoritas mereka yang memerintah atas nama Kristus dan kadang-kadang dianggap sebagai “wakil” Kristus. Tetapi karunia dan pelayanan ini juga ada hubungan dengan Roh Kudus. Roh meniup di mana Ia mau dan memperbanyak dalam diri umat beriman yang memiliki hati yang sederhana, karunia-karunia dan inisiatif-inisiatif yang membarui gereja. Misi pelayan-pelayan (uskup, imam, pelayan awam) bukan terutama untuk memerintah dan mengatur Gereja, tetapi untuk mengenal karya Roh Kudus dalam komunitas. “Yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang seperti yang dikehendakinya” (ay. 11). Roh Kudus memberikan kepada Gereja apa yang diperlukannya pada tempat dan waktu yang tepat. Pasal-pasal ini berbicara tentang hal-hal yang penting bagi gereja purba saat itu, yang sangat berbeda dengan apa yang kita anggap penting sekarang. Roh sekarang mengarahkan Gereja pada pembangunan dunia keadilan dan damai dan banyak umat beriman telah menerima karunia-karunia rohani yang, tanpa menampakkannya dalam mukjizat-mukjizat, memberi semangat pada hidup mereka yang patut diteladani dan sangat berbuah. Padahal saat gereja purba itu, umat Kristen yang baru dibaptis, menemukan kehadiran Tuhan di antara mereka. Lewat karunia-karunia kenabian, kebijaksanaan, pengajaran, Gereja menjelaskan perlahan-lahan konsekuensi dari wafat dan kebangkitan Kristus. “Satu Roh… Satu Tuhan… Satu Allah” (ay. 4-6). Tuhan adalah sumber segala karunia yang diberikan kepada Gereja dan Tuhan juga adalah contoh bagaimana perbedaan bisa diharmonisasikan/integrasikan dengan persatuan. • 12. Suatu perbandingan mendetail dengan tubuh akan membantu kita memahami apa itu Gereja, serentak menampakkan juga bagaimana kita harus melengkapi dan menghormati satu sama lain. Kita tidak bisa membentuk suatu komunitas yang sejati kecuali tiaptiap orang mengambil bagian dalam hidup komunitas, mempersembahkan talenta-talenta kita demi pelayanan orang lain. Bahkan umat Kristen yang paling miskin, rendah dan tak terpelajar bisa juga memiliki kekayaan moral atau seni, dan dengan hal-hal tersebut ia dapat melayani saudara-saudarinya. Apabila seorang benar-benar menyerahkan dirinya demi hidup Kristen, Roh membangkitkan dalam dirinya kemampuan-kemampuan yang baru dan kadang-kadang tak terduga. Jika kita memperhatikan kekayaan-kekayaan saudara-saudari kita dan membangkitkan dalam diri mereka kesadaran tentang martabat dan tanggung jawab mereka, kita akan melihat pembaruan dalam gereja, buah dari Roh Kudus. Akan menjadi terlalu panjang jika kita mengingat kerusakan-kerusakan yang terjadi pada Gereja karena awam yang pasif dalam Gereja yang bersifat klerikal. Pada akhir pasal ini, Paulus mendaftarkan karunia-karunia menurut kepentingannya. Pertama, bukan yang tampaknya lebih bersifat mukjizat, tetapi apa yang lebih konstruktif/lebih membangun dalam gereja. Inilah alasannya mengapa rasul-rasul menempati tempat pertama. Mereka bukan saja kedua belas rasul yang ditunjuk oleh Yesus, tetapi mencakup juga mereka, yang seperti rasul dan diakui oleh para rasul, membangun komunitas-komunitas baru dan memerintah komunitas yang telah ada. Kemudian pada tempat kedua adalah para nabi, yang bukan saja mewartakan firman Allah, tetapi juga menguatkan komunitas dengan karunia iman dan kebijaksanaan yang menyemangati pewartaan mereka. Pada tempat terakhir adalah mereka yang menerima karunia untuk berbicara dalam bahasa asing, biarpun di Korintus sepertinya mereka telah mencapai surga. • 13.1 “Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi” (12:31). Karena umat Korintus terpukau oleh keajaiban-keajaiban yang dibuat oleh Roh, Paulus menyatakan kepada mereka bahwa yang terpenting adalah kemampuan untuk mengasihi. Cinta kasih atau “karitas”? Pada awalnya, kedua kata ini berarti hal yang sama. Tetapi, kemudian, kata “karitas” berarti bantuan yang diberikan dalam bentuk sedekah, sekalipun, perbuatan memberikan sedekah saja bukan berarti cinta kasih yang sejati. Di lain pihak, bagi banyak orang, cinta kasih yang sejati hanya di antara seorang pria dan wanita. Dengan demikian, tidak penting apakah kita menggunakan cinta kasih atau karitas, tetapi kita harus menjelaskan apa sebenarnya cinta kasih. Paulus menjelaskan makna cinta kasih dalam bab ini. “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia…” Mencintai lebih penting daripada membuat mukjizat-mukjizat, lebih penting daripada berbuat hal-hal agung untuk sesama, atau mati karena suatu perjuangan, semuanya ini bisa dilaksanakan tanpa cinta kasih. “Cinta kasih tidak berkesudahan.” Hanyalah cinta kasih yang bisa kita bawa dalam peralihan pada hidup yang lebih baik. Hanyalah atas dasar cinta kasih dalam hidup kita, kita akan diadili. “Ketika aku kanak-kanak” (ay. 11). Perbandingan ini menyatakan kepada kita bahwa hidup dalam iman hanyalah persiapan dan pendahuluan pada apa yang akan terjadi pada diri kita dalam Surga. Surga adalah melihat Tuhan muka dengan muka. Kemudian, semua yang kita miliki sampai saat ini akan hilang dan hanyalah cinta kasih yang akan bertahan. Bagaimana kita mencintai Tuhan dan sesama dalam hidup sekarang, begitu pula kita akan berpartisipasi, setelah kebangkitan, dalam Kemuliaan Tuhan. “Iman, harapan dan kasih” (ay. 13). Paulus sering kali menghubungkan tiga “kebajikan” ini, yaitu tiga gerakan dalam jiwa Kristen. Tidak ada tempat lain di mana ia menyatakan hal ini dengan jelas, kecuali di sini. Tidak ada cinta kasih yang benar tanpa iman dan harapan. “Yang paling agung ialah kasih” (13). Kadang-kadang kalimat ini digunakan untuk menggambarkan secara kurang tepat inti dari hidup Kristen. Banyak yang mengatakan,”Saya berbuat baik kepada sesama manusia, apa lagi yang diminta Tuhan dari saya?” Mudah saja membuktikan bahwa cinta kasih seperti itu bersifat terbatas, egois dan tak murni. “Cinta kasih” seperti ini tidak bisa mengubah hidup kita untuk menjadi cermin Kristus. Kasih akan menjadi segala-galanya saat mencapai kesempurnaan, yaitu saat kita melihat Tuhan: “Saya akan mengenalNya sebagaimana Ia mengenal aku.” Selama kita tidak melihat Tuhan, kasih belum dewasa; hidup ini adalah kesempatan untuk kasih bertumbuh lewat iman dan pengetahuan tentang Firman Tuhan; juga lewat harapan dan kesetiaan sebagaimana kita mengikuti Yesus yang miskin, bebas dan di tengah pencobaan. • 14.1 Sepertinya pertemuan-pertemuan di Korintus kacau-balau. Umat tidak menunggu giliran mereka untuk berbicara, tetapi semua berbicara pada waktu yang sama, terutama para wanita. Paulus mengundang mereka untuk menutup mulut. Mereka yang memiliki karunia-karunia spektakuler merasa lebih penting dan tidak menghormati peraturan yang dasariah. Ada beberapa yang berpura-pura mendapat ilham, mereka berbicara dan bertindak secara aneh dan kadang-kadang memalukan. Paulus menentukan suatu prioritas, memberi keutamaan pada karuniakarunia yang lebih menguatkan dan membangun Gereja. Ia membandingkan Gereja dengan suatu bangunan. Kita membangunnya saat kita membantu orang-orang lain bertumbuh, menjadi lebih baik dan lebih bersatu. Dan apa yang membuat seorang menjadi lebih baik adalah karitas, bukan penggunaan karunia-karunia dan karisma-karisma yang luar biasa seperti mengadakan mukjizat, berbahasa roh dan kegiatan lain semacam itu. Ini alasan mengapa Paulus menekankan karitas sebagai karunia utama. Ini juga alasan mengapa perbuatan yang luar biasa bukan berarti kekudusan; Tuhan dapat menggunakan siapa saja, termasuk orang-orang berdosa dan orang bukan Kristen, untuk berbuat sesuatu demi kebaikan orang lain. Kebenaran suatu agama tidak tergantung pada kenyataan bahwa para pengkhotbah-pengkhotbahnya dapat menyembuhkan orang-orang sakit atau berbuat sesuatu yang sama, dengan demikian memenuhi stadion-stadion dan mempesona para pendengar. Kebenaran tergantung pada kesetiaan pada ajaran-ajaran Rasul-rasul, sebagaimana terdapat dalam Gereja. “Roh-roh nabi takluk kepada nabi-nabi” (ay. 32). Apa yang keluar dari Roh selalu membaur dengan apa yang keluar dari seorang. Mereka yang berpikir bahwa mereka dirasuki oleh Roh harus berhati-hati agar tidak mengurangi apa yang berasal dari Roh dengan apa yang hanya merupakan kepercayaan dan keinginan mereka. Tidak ada inspirasi yang mengizinkan kita untuk mengabaikan komunitas atau otoritas yang resmi. Ada beberapa alasan untuk berpikir bahwa ayat 34-35 bukanlah tulisan Paulus tetapi ditambah oleh seseorang kemudian. • 15.1 “Biarkan aku mengingatkan kamu tentang Kabar Baik” (ay. 1). Saya mengingatkan kamu tentang suatu peristiwa unik yang membawa kebahagiaan kepada umat manusia: seorang bangkit dari antara orang mati dan ia akan membangkitkan kita. Ini adalah inti ajaran Kristen. “Pertama-tama, saya telah menyampaikan…” (ay. 3). Ini bukan suatu cerita atau novel, tetapi suatu fakta. Dan rasul-rasul adalah saksi tentang peristiwa ini. Paulus mengingat kembali beberapa penampakan Yesus; apa yang mengagumkan kita adalah penampakan kepada 500 orang yang melihat Yesus pada waktu yang sama (surat ini ditulis 25 tahun setelah peristiwa tersebut). “Bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?” (ay. 12). Banyak orang di Korintus berpikir bahwa setelah kematian, jiwa yang kekal akan terus hidup sendirian, melupakan apa yang sudah lewat termasuk semua hal jasmaniah. Ada orangorang lain yang berpikir bahwa semuanya berakhir dengan kematian: lihatlah 1Tes 5:13. • 20. “Semua mati karena dari Adam” (ay. 22). Lihatlah keterangan dari Rm 5:12 tentang Adam dan Kristus. Karena dosa, sebagaimana kita tahu, kematian menantang panggilan manusia sebagai putra Allah. Jika dosa tidak ada, mungkin kematian akan tetap ada, tetapi bukan seperti yang kita alami sekarang, mendatangkan sengsara dan kejam, dan tidak diterima dengan kebebasan. “Kristus, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah tidur” (ay. 20). Paulus, seperti orang-orang Kristen pertama lainnya, lebih suka mengatakan “tidur” daripada “mati”, karena dalam penggunaan kata ini ia lebih menunjukkan pada harapan akan kebangkitan. “Musuh terakhir yang akan dihancurkan adalah maut” (ay. 26). Kemenangan umat manusia berjalan lebih jauh daripada sekadar perdamaian dan keadilan universal. Allah akan menjadi semua di dalam semua, dan umat manusia akan masuk bersama Kristus, dalam kemuliaan Allah, berarti, umat manusia akan diubah, mereka menjadi ilahi tanpa kehilangan kepribadian manusiawi mereka. Hal ini melebihi apa yang bisa dicita-citakan atau diharapkan. “Mengapa mereka dibaptis atas nama orang mati?” (ay. 29). Kemungkinan, ada beberapa orang yang memperhatikan nasib orang-tua yang telah meninggal tanpa mengetahui tentang injil, dan dibaptis atas nama mereka. Paulus tidak memberikan pandangannya tentang kebiasaan ini. Ia hanya mengambil kesempatan yang diberikan kepadanya untuk menguatkan kepercayaan atas kebangkitan. • 35. “Ada beberapa yang mungkin bertanya, Bagaimanakah orang mati bangkit?” (ay. 35). Kita tidak bisa membayangkan hal ini. Di mana mereka akan berada? Mengapa kita harus mempunyai tubuh jika kita akan hidup seperti “malaikat-malaikat” (Mrk 12:25). “Apa yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan datang” (ay. 37). Yesus telah berbicara tentang biji yang akan ditaburkan (Yoh 12:24). Dengan contoh ini Ia menghancurkan ide-ide primitif yang masih dianut orang-orang sampai sekarang: bahwa malaikat-malaikat akan datang untuk mengumpulkan debu-debu orang mati, jenazah-jenazah akan keluar dari kuburan… Tetapi kenyataannya bahwa tubuh kita sekarang adalah biji dan tubuh yang telah bangkit bukanlah pemulihan tubuh yang telah dimasukkan dalam tanah. “Tubuh rohaniah” (ay. 44). Kebangkitan datang dari dalam, seperti transfigurasi. Setiap orang akan memperoleh tubuh yang pantas baginya, suatu tubuh yang mengekspresikan apa yang terjadi pada dirinya di depan Tuhan. Dan karena kita mengharapkan transformasi seperti itu dalam diri kita, marilah kita berusaha hidup menurut tingkat yang lebih tinggi. Hidup sesudah kematian dalam arti tertentu adalah kelanjutan dari hidup kita sekarang, sebagaimana tunas gandum berasal dari biji gandum. Seorang yang telah bangkit akan menjadi orang yang sama dengan seluruh kepribadiannya, ditandai oleh perbuatan-perbuatan masa lampau, segala yang membuatnya dewasa (tidak tanpa alasan Kristus yang telah bangkit menampakkan tubuhnya yang mulia dengan luka-luka akibat Salib-Nya). Dan karena tidak ada yang diciptakan sendirian, tetapi selalu berhubungan dan bersatu dalam hidup dengan orang-orang lain, kita akan bersatu secara istimewa dengan mereka yang kita cintai di dunia dan yang membantu kita bertumbuh. “Bukan semua daging sama” (ay. 39). Paulus menjelaskan bahwa satu kata yang sama bisa menunjukkan banyak hal yang juga ada persamaan. Misalnya, kata “terang” digunakan untuk menunjukkan bagaimana, dengan cara berbeda-beda, matahari, bulan dan bintang-bintang, masing-masing terbit dengan warna khusus. Pada zaman Paulus, kata “tubuh” digunakan untuk banyak benda, termasuk matahari dan bintang-bintang, disebut “tubuh surgawi”. Dengan demikian, jikalau dikatakan bahwa orang mati akan dibangkitkan dengan tubuh mereka, ini bukan berarti tubuh dengan bentuk yang sama (dengan tangan dan kaki, dan rambut...) atau kehidupan yang sama, namun kepribadian yang sama. “Kita tidak akan mati semuanya” (ay. 51). Paulus berpikir bahwa Kristus akan segera datang kembali. Dengan pandangan ini, ia mengatakan bahwa mereka yang hidup saat Kristus kembali tidak perlu “pergi” dengan Kristus di Surga (suatu pandangan materialistis), tetapi akan diubah. Kebangkitan bukan saja memperoleh hidup kembali seperti Lazarus. “Manusia duniawi… dan manusia surgawi” (ay. 45-49). Setiap manusia sekarang mempunyai dua warisan: karena kita bagian dari umat manusia oleh kodrat kita (ini yang dimaksudkan dengan, Adam, yang dari debu); kita juga anggota komunitas yang baru dilahirkan kembali yang ditenun secara tak kelihatan sekeliling Kristus. • 16.1 Tentang kolekte, lihatlah Rm 15:25 dan 2Kor 8-9. Hari Minggu, “Hari pertama”, menurut perhitungan orang Yahudi, lihatlah Kis 20:7. Pada waktu zaman Paulus, umat Kristen sudah mulai merayakan Hari Minggu, hari kebangkitan Kristus dan bukan pada hari Sabat (menurut Musa dan umat Yahudi). Bisa dilihat bahwa umat di Korintus membentuk suatu Gereja sejati, karena biarpun banyak kelemahan, mereka adalah komunitas di mana semua aktif, dan siap menyelesaikan bersama masalah-masalah hidup mereka “dalam Kristus”. 1 • Dari Paulus, yang terpanggil men jadi rasul Yesus Kristus oleh kehendak Allah, dan dari Sostenes, saudara kita, 2 kepada umat Allah yang ada di Korintus; kepada kamu yang telah dikuduskan oleh Allah dalam Kristus 1 Yesus, dan terpanggil untuk menjadi kudus, bersama dengan mereka yang di mana-mana menyerukan nama Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan mereka dan Tuhan kita. 3 Terimalah rahmat dan damai dari Allah Bapa kita, dan dari Yesus Kristus Tuhan kita. 4 Tidak henti-hentinya aku mengucap syukur kepada Allahku untuk kamu oleh karena rahmat yang telah dianugerahkan kepada kamu dalam Kristus Yesus. 5 Karena dalam Dia kamu telah diperkaya, baik dengan perkataan maupun dengan pengetahuan, 6 sementara kesaksian tentang Kristus diteguhkan di dalam kamu, 7 sehingga kamu tidak kekurangan karunia rohani manapun dan hanya menantikan kedatangan yang mulia Kristus Yesus, Tuhan kita. 8 Ia akan meneguhkan kamu sampai akhir, dan kamu akan tanpa cela pada hari kedatangan Tuhan kita Yesus. 9 Allah yang setia tidak akan meninggalkan kamu, sesudah Ia memanggil kamu kepada persatuan dengan Putra-Nya, Kristus Yesus, Tuhan kita. Perpecahan di antara umat beriman • Dalam nama Kristus Yesus, Tuhan kita, aku mohon kepadamu, saudara- saudara, agar kamu selalu sehati dan menghindari segala perpecahan; hendaklah kamu sempurna bersatu dalam pemikiran dan dalam keputusan. 11 Sebab dari keluarga Kloe aku mendengar tentang persaingan di antara kamu. 12 Yang kumaksudkan ialah bahwa ada yang mengatakan: “Aku dari golongan Paulus,” atau “Aku dari golongan Apolos,” atau “Aku dari golongan Petrus,” atau “Aku dari golongan Kristus.” 13 Adakah Kristus terbagi-bagi, ataukah aku, Paulus, telah disalibkan untuk kamu? Adakah kamu telah dibaptis dalam nama Paulus? 14 Aku mengucap syukur kepada Allah karena aku tidak membaptis seorang pun dari kamu selain Krispus dan Gayus. 15 Maka tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa ia telah dibaptis dalam namaku. 16 Memang benar bahwa aku telah membaptis juga keluarga Stefanus. Selain mereka ini, sejauh aku ingat, tidak pernah aku membaptis seorang pun. 10 Ketololan Salib • Sebab Kristus tidak mengutus aku untuk membaptis, melainkan untuk mewartakan Injil-Nya. Dan bukan dengan kata-kata yang indah! Karena itu berarti menghilangkan salib Kristus. 18 Ajaran salib menjadi ketololan bagi mereka yang binasa. Namun bagi kita yang diselamatkan, 17 salib adalah kuasa Allah, 19 seperti tertulis dalam Kitab Suci: “Aku akan membinasakan kebijaksanaan orang bijak dan menggagalkan kepandaian orang pandai.” 20 Hai para pengajar kebijaksanaan manusia, para pujangga, para filsuf, dari kamu tidak ada jawaban. Dan bagaimana dengan kebijaksanaan dunia ini? Allah telah menjatuhkannya. 21 Pada mulanya Allah berbicara dalam bahasa kebijaksanaan, tetapi dunia tidak mengenal Allah dalam kebijaksanaan-Nya, maka Allah telah berkenan menyelamatkan orang-orang yang percaya melalui kebodohan yang kami wartakan. 22 Orang Yahudi menuntut mukjizat dan orang Yunani menuntut kebijaksanaan, 23 sedang kami mewartakan Mesias yang disalibkan. Untuk orang Yahudi ini batu sandungan! Dan untuk orang Yunani suatu kebodohan! 24 Tetapi untuk mereka yang terpanggil, baik Yahudi maupun Yunani, Kristus adalah kekuasaan dan kebijaksanaan Allah. 25 Sebab sesungguhnya “kebodohan” Allah lebih bijaksana daripada kebijaksanaan manusia, dan “kelemahan” Allah lebih kuat daripada kekuatan manusia. 26 Saudara-saudara, perhatikanlah siapa saja yang dipanggil oleh Allah. Tidak banyak dari antara kamu yang terpelajar atau yang kaya, dan sedikit pula yang berasal dari keluarga bangsawan. 27 Namun Allah telah memilih orang yang dianggap bodoh oleh dunia untuk mempermalukan mereka yang bijaksana; Ia memilih orang yang dipandang lemah oleh dunia untuk mempermalukan mereka yang kuat. 28 Allah telah memilih rakyat jelata yang tidak masuk hitungan, malah Ia menggunakan yang tidak ada, untuk meniadakan yang ada, 29 agar tak ada insan yang dapat bermegah di hadapan Allah. 30 Tetapi oleh rahmat Allah kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah dijadikan kebijaksanaan kita. Dialah yang membenarkan, 31 menguduskan dan menebus kita. Dalam Kitab Suci dikatakan: Orang yang bermegah- megah, hendaklah bermegah dalam Tuhan. 2 • Ketika aku datang mewartakan rahasia rencana Allah kepada kamu, aku tidak mengandalkan kefasihan berbicara atau kebijaksanaan. 2 Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui sesuatu yang lain di antara kamu terkecuali Yesus Mesias, dan malah Mesias yang disalibkan. 3 Aku telah datang kepadamu dalam kelemahan, dengan ketakutan dan gentar; 4 pembicaraan dan pewartaanku bukannya dengan 1 kata-kata kebijaksanaan yang fasih, 5 melainkan berupa penyataan kuasa dan roh, agar imanmu tidak didasarkan pada kebijaksanaan manusia, tetapi pada kuasa Allah. Roh mengajarkan kebijaksanaan • Sesungguhnya kami mewartakan kebijaksanaan kepada orang-orang yang telah dewasa dalam iman, tetapi bukannya suatu kebijaksanaan dari dunia ini atau dari para penguasanya yang akan dilenyapkan. 7 Kami mewartakan kebijaksanaan Allah yang penuh rahasia dan tersembunyi, yang sejak awal mula telah ditentukan oleh Allah untuk membawa kita kepada Kemuliaan. 8 Tidak ada seorang penguasa dunia ini yang mengetahui hal ini; seandainya mereka mengetahuinya, maka mereka tidak sampai menyalibkan Tuhan Kemuliaan. 9 Tetapi seperti tertulis dalam Kitab Suci: Tak ada mata yang pernah melihat dan telinga yang pernah mendengar, dan tak pernah terpikirkan oleh manusia apa yang telah disediakan oleh Allah bagi mereka yang mengasihi Dia. 10 Allah telah menyatakan ini melalui Roh-Nya, sebab Roh itu mendalami segala sesuatu, bahkan juga lubuk hati Allah. 11 Bukankah yang paling baik mengetahui rahasia hati seorang ialah rohnya sendiri? Demikian juga tak seorang pun yang mengetahui rahasia-rahasia Allah selain Roh Allah sendiri. 12 Kita tidak menerima roh dunia ini, tetapi Roh yang berasal dari Allah, agar oleh Roh itu kita dapat memahami karunia yang telah diberikan kepada kita oleh Allah dalam kebaikan-Nya. 13 Maka kita berbicara tentang hal ini bukan dengan ungkapan-ungkapan yang diilhami oleh kebijaksanaan manusia, tetapi dalam bahasa yang diajarkan oleh Roh, yang menjelaskan kebijaksanaan rohani kepada orang-orang rohani. 14 Orang yang masih tinggal pada tingkat manusiawi tidak memahami karunia- karunia Roh Allah. Untuknya ini adalah ketololan dan ia tidak memahaminya. Karena untuk memahaminya dibutuhkan suatu pengalaman rohani. 15 Sebaliknya seorang manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh seorang pun. 16 Siapakah yang mendalami pikiran-pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati-Nya? Tetapi kita memiliki pikiran Kristus. 6 Ada banyak pekerja, tetapi hanya satu bangunan 3 • Sahabat-sahabat, aku tidak dapat berbicara kepada kamu sebagai manusia rohani, tetapi sebagai manusia yang 1 berpikir menurut daging, sebab kamu masih kanak-kanak dalam Kristus. 2 Aku memberi kepada kamu susu dan bukan makanan yang keras. Kamu belum siap menerimanya dan sampai sekarang kamu pun belum dapat menerimanya, 3 sebab kamu masih berpikir menurut daging. Selama masih ada iri hati dan perselisihan di antara kamu, apa yang dapat dikatakan selain bahwa kamu masih hidup menurut daging dan berperilaku seperti orang-orang biasa. 4 Ada yang berkata: “Aku pengikut Paulus,” dan yang lain berkata: “Aku pengikut Apolos”. Dengan ini nyata bahwa kamu masih berpikir seperti manusia biasa. 5 Sebab apakah sebenarnya Apolos? Atau apa itu Paulus? Mereka adalah pelayan-pelayan, dan dengan perantaraan mereka kamu telah percaya, sesuai dengan tugas yang telah dipercayakan Tuhan kepada masing-masing. 6 Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang membuatnya bertumbuh. 7 Maka yang terutama bukanlah orang yang menanam atau yang menyiram, tetapi Allah yang membuat tanaman itu bertumbuh. 8 Baik orang yang menanam, maupun orang yang menyiram bekerja untuk satu tujuan yang sama, dan Tuhan akan memberi upah kepada setiap orang sesuai dengan pekerjaannya. 9 Kami ini rekan- rekan kerja Allah, sedang kamu ladang dan bangunan Allah. 10 Sebagai seorang ahli bangunan yang baik, sesuai dengan kemampuan yang telah diberikan kepadaku oleh Allah, aku telah meletakkan dasar, dan seorang yang lain akan membangun atas dasar itu. Setiap orang harus berhati-hati, bagaimana membangun di atasnya. 11 Tak seorang pun dapat meletakkan dasar yang lain daripada yang sudah diletakkan, ialah Yesus Kristus. 12 Lalu apabila seorang membangun dengan emas atas dasar ini, seorang lain dengan perak dan batu permata atau dengan kayu, bambu atau jerami, 13 maka karya setiap orang akan menjadi nyata seperti seadanya. Hari Penghakiman akan menyatakan hal itu, karena api akan menyatakan segalanya. Semua 14 pekerjaan akan diuji dengan api. Jika hasil 15 pekerjaannya tahan uji, maka ia akan diupah; tetapi jika hasil pekerjaannya menjadi abu, maka ia harus membayarnya. Ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seakan melalui api. • Tidakkah kamu tahu bahwa kamu adalah kenisah Allah dan bahwa Roh Allah berdiam di dalam kamu? 17 Jika seorang membinasakan kenisah ini, maka Allah akan membinasakan 16 dia. Kenisah Allah itu kudus, dan kamu adalah kenisah itu. Janganlah memecah-mecahkan Gereja • Hendaklah tak seorang pun menipu diri. Jika seorang dari antara kamu menganggap diri bijaksana dalam cara-cara dunia ini, hendaklah ia menjadi bodoh, agar ia dapat menjadi bijaksana. 19 Sebab kebijaksanaan dunia ini adalah kebodohan di mata Allah. Mengenai hal ini adam tertulis dalam Kitab Suci: “Allah menangkap orang bijak dalam kecerdikannya sendiri.” 20 Ada tertulis pula: “Tuhan mengetahui bahwa jalan pikiran orang bijak itu sia-sia.” 21 Oleh sebab itu, janganlah seorang pun membanggakan manusia. Sebab segala sesuatu adalah milikmu, 22 entah Paulus, Apolos ataupun Kefas, – kehidupan, kematian, masa kini dan masa datang. Segala sesuatu adalah milikmu, 23 dan kamu adalah milik Kristus, dan Kristus milik Allah. 18 4 Maka hendaklah setiap orang me mandang kami sebagai pelayan- pelayan Kristus dan bendahara rahasia-rahasia Allah. 2 Dan sebagai bendahara rahasia-rahasia Allah dituntut dari kami kesetiaan; 3 tetapi aku tidak peduli jika kamu atau suatu pengadilan manusia menghakimi aku. Malah aku sendiri pun tidak mengadili diriku; 4 sesungguhnya hati nuraniku tidak membuat aku menyadari suatu kesalahan, namun hal itu tidak membenarkan aku. Tuhanlah satu-satunya yang mengadili aku. 5 Oleh sebab itu, janganlah mengadili sebelum waktunya, sampai kedatangan Tuhan. Ia akan menyatakan segala sesuatu yang tersembunyi dalam kegelapan dan akan mengungkapkan rencana- rencana batin manusia. Pada waktu itu setiap orang akan menerima dari Allah pujian yang layak baginya. 6 Saudara-saudara, aku terpaksa menggunakan perbandingan ini untuk Apolos dan aku sendiri. Belajarlah dari contoh ini untuk tidak menganggap diri lebih tinggi dengan berpihak pada seorang untuk melawan seorang yang lain. 7 Jika demikian, apa bedanya kamu dari orang lain? Apa yang sekarang kaumiliki yang tidak kauterima? Dan jika engkau telah menerimanya, bagaimana engkau dapat membanggakan diri seakan engkau tidak menerimanya? 1 Umat Kristen terhibur dan para rasul terusik • Memang kamu telah menjadi kaya dan puas, dan merasa diri seperti raja-raja tanpa memerlukan kami. 8 Sesungguhnya aku ingin bahwa kamu benar-benar raja, sehingga kami dapat menikmati kerajaan bersama dengan kamu! 9 Tampaknya seakan Allah telah menempatkan kami, para rasul, pada urutan terakhir, seakan dihukum mati, dan menjadi tontonan untuk seluruh dunia, baik untuk malaikat-malaikat, maupun untuk manusia. 10 Kami ini orang-orang bodoh demi Kristus, sementara kamu bijaksana dalam Kristus. Kami lemah, sedang kamu kuat. Kamu dimuliakan, sedang kami dihina. 11 Sampai sekarang kami lapar dan haus, kekurangan pakaian dan disiksa, sambil mengembara dari tempat ke tempat. 12 Kami bersusah payah, bekerja dengan tangan kami sendiri. Orang menghina kami walaupun kami memberkati mereka; mereka menganiaya kami dan kami menahan dengan sabar; 13 mereka memfitnah kami, sedang kami menjalankan karya damai. Kami telah menjadi sampah masyarakat dan kotoran di antara umat manusia sampai sekarang ini. Aku menulis semuanya ini bukan untuk mempermalukan kamu, melainkan untuk memperingatkan kamu sebagai anak-anak yang terkasih. 15 Sebab sekalipun kamu mempunyai pemimpin yang tak terbilang banyaknya dalam kehidupan Kristen, namun hanya seorang bapamu dan akulah yang memberi kepada kamu hidup dalam Kristus melalui Injil. 16 Oleh sebab itu, aku mohon agar kamu meneladani aku. 17 Untuk maksud ini aku mengirim kepadamu Timotius, putraku terkasih yang terpercaya dalam pelayanan Tuhan. Ia akan mengingatkan kamu tentang cara aku menghayati hidup Kristen, seperti yang telah kuajarkan kepada semua Geraja di mana-mana. 14 Ada di antara kamu yang berpikir bahwa aku tidak dapat mengunjungi kamu lagi dan mereka menjadi sangat angkuh. 19 Tetapi tidak lama lagi aku akan mengunjungi kamu dan dengan perkenanan Tuhan aku akan melihat, bukan saja yang dikatakan oleh orang-orang yang angkuh itu, tetapi juga yang dapat mereka lakukan. 20 Sebab Kerajaan Allah tidak terdiri dari perkataan, tetapi dari kekuatan. 21 Adakah kamu menghendaki supaya aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan cinta dan keramahan? 18 Kucilkan saudara yang jahat perilakunya 5 • Kamu telah menjadi berita oleh karena beberapa peristiwa cabul, yang malah tidak dilakukan oleh bangsabangsa kafir. Benar, seorang dari kamu telah memperistri 1 ibu tirinya sendiri. 2 Dan kamu merasa bangga! Bukankah seharusnya kamu berkabung dan mengucilkan orang yang telah berbuat hal yang demikian? 3 Akan aku, sekalipun tidak hadir dengan tubuh di antara kamu, namun dalam roh aku ada di antara kamu, dan telah menjatuhkan hukuman atas orang yang telah melakukan kejahatan yang sedemikian. 4 Marilah kita, kamu dan rohku, mengadakan pertemuan, dan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan dengan kuasa-Nya 5 kamu harus menyerahkan dia kepada Setan, supaya dia kehilangan segala-galanya dan juga hidupnya, tetapi rohnya akan diselamatkan pada hari pengadilan Tuhan. 6 Sekarang bukanlah waktunya untuk memuji diri. Tidak tahukah kamu, bahwa hanya sedikit ragi dapat 7 mengkhamirkan seluruh adonan? Oleh sebab itu buanglah ragi yang lama dan jadilah adonan yang baru. Jika Kristus menjadi Paskah kita, maka kamu harus menjadi roti yang tidak beragi. 8 Maka marilah kita merayakan Paskah, bukan lagi dengan ragi yang lama, ialah dosa dan kejahatan; marilah kita makan roti yang tidak beragi, ialah kemurnian dan ketulusan. 9 Dalam suratku yang terakhir sudah kusampaikan kepadamu untuk tidak bergabung dengan orang-orang yang cabul. 10 Tentu yang kumaksudkan bukanlah orang-orang yang tidak tergolong dalam umat beriman dan orang-orang cabul dari dunia ini, orang-orang yang rakus, pencuri dan penyembah berhala. Seandainya demikian maka kamu harus meninggalkan dunia ini. 11 Yang sebenarnya kumaksudkan ialah bahwa kamu harus menjauhi mereka dan tidak bergaul dengan mereka itu, yang menamakan diri saudara- saudara, tetapi telah menjadi orang-orang cabul, pemeras, pemfitnah, pemabuk dan penipu. Dalam hal ini kamu malahan tidak boleh makan dengan mereka. 12 Mengapa aku harus menghakimi orang-orang luar? Bukankah kamu juga harus menghakimi orang-orang yang tergolong ke dalam umat? 13 Biarkanlah Allah yang mengadili mereka yang berada di luar, sedang kamu harus mengusir orang yang jahat dari antara kamu. Janganlah mengajukan seorang Kristen ke hadapan pengadilan 6 • Apabila kamu mempunyai keluhan terhadap seorang saudara, mengapa kamu berani mengadukannya ke hadapan hakim-hakim kafir dan tidak menyampaikan persoalannya ke hadapan umat Allah. 2 Tidakkah kamu tahu bahwa kita akan mengadili dunia? 1 Jika kamu akan mengadili dunia ini, bagaimana kamu tidak dapat mengambil keputusan tentang hal-hal sehari-hari? 4 Seharusnya kamu meminta orang-orang yang paling tak terpandang dalam umat untuk memutuskan perkara-perkara semacam itu. 5 Kamu harus merasa malu! Tidak adakah seorang dari antara kamu yang cukup bijaksana untuk menjadi wasit di antara saudara-saudara? 3 Sebaliknya seorang saudara mengadukan saudaranya di hadapan orang- orang yang tidak beriman. 7 Bahwa seorang saudara di antara kamu mengajukan perkara melawan seorang saudara yang lain, sudah merupakan suatu kegagalan. Tidakkah lebih baik kalau kamu disalahkan dan menanggung sedikit kerugian? 8 Tetapi sebaliknya kamu menyalahkan dan merugikan orang lain, yang adalah saudara-saudaramu sendiri! 9 Tidak tahukah kamu bahwa orang jahat tidak mewarisi Kerajaan Allah? 6 Janganlah keliru! Mereka yang menjalani kehidupan yang cabul, atau yang menyembah berhala, para pezina atau 10 segala jenis banci, pencuri-pencuri, pemeras dan pemabuk, pemfitnah atau penipu tidak akan mewarisi Kerajaan Surga! 11 Beberapa dari antara kamu pernah serupa itu, tetapi kamu telah dimurnikan dan dikuduskan bagi Allah, dan telah dibenarkan dalam hubungan dengan Allah demi nama Tuhan Yesus dan Roh Allah kita. Pelanggaran susila • Segala sesuatu halal bagiku, tetapi tidak semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak 13 boleh menjadi hamba dari sesuatu pun. Makanan teruntukkan bagi perut, dan perut untuk makanan, tetapi Allah akan membinasakan kedua-duanya. Tubuh bukanlah untuk percabulan, tetapi untuk Tuhan; dan Tuhan untuk tubuh. 14 Maka Allah yang telah membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga dengan kuasa-Nya. 15 Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Dan maukah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuh-Nya kepada pelacuran? Sekali-kali tidak! 16 Tetapi kamu tahu dengan baik, bahwa jika kamu menggabungkan diri dengan seorang pelacur, kamu menjadi satu dengan dia. Sebab tertulis dalam Kitab Suci: Keduanya akan menjadi satu daging. 17 Sebaliknya orang yang bersatu dengan Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. 18 Jauhilah segala percabulan. Setiap dosa lain yang dilakukan oleh seorang, terjadi di luar tubuhnya, tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa melawan tubuhnya 12 sendiri. 19 Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah kenisah Roh Kudus yang telah diberikan oleh Allah? Dirimu tidak lagi milikmu sendiri. 20 Ingatlah bahwa kamu telah dibeli dengan harga yang mahal dan pakailah tubuhmu untuk memuliakan Allah. Perkawinan dan pantang 7 • Sekarang ini izinkanlah aku men jawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan dalam suratmu. Baiklah kalau seorang laki-laki tidak melakukan hubungan dengan seorang perempuan. 2 Tetapi gaya tarik hubungan kelamin selalu dirasakan. Oleh sebab itu, hendaklah setiap suami mempunyai istrinya sendiri dan setiap istri mempunyai suaminya sendiri. 3 Hendaklah seorang suami memenuhi kewajibannya sebagai suami dan demikian juga seorang istri. 4 Istri bukanlah pemilik tubuhnya sendiri, melainkan suami; dan demikian juga suami bukanlah pemilik tubuhnya sendiri, melainkan istri. 5 Janganlah saling menjauhi sebagai suami istri, kecuali dengan kesepakatan bersama dan hanya untuk jangka waktu tertentu agar dapat memusatkan perhatian kepada doa. Tetapi sesudah itu kembalilah berkumpul, agar kamu jangan jatuh ke dalam jerat Setan oleh karena tidak kuat menahan diri. 6 Aku menyetujui pantang ini, tetapi aku tidak memerintahkannya. 7 Aku ingin bahwa semua orang seperti aku, tetapi setiap orang mempunyai karunianya yang khusus dari Allah, atas cara yang berbeda, satu dari yang lain. 8 Kepada orang yang tidak menikah dan para janda hendak kukatakan bahwa sebaiknya mereka tinggal seperti aku, 9 tetapi jika mereka tidak dapat menahan diri, biarlah mereka menikah . Sebab lebih baik menikah daripada terbakar oleh nafsu. 1 Perkawinan dan perceraian • Kepada orang yang sudah menikah aku memerintahkan – bukan aku tetapi Tuhan – supaya istri tidak boleh bercerai dari suaminya. 11 Jika istri bercerai dari suaminya janganlah ia kawin lagi, atau sebaiknya ia berdamai kembali dengan suaminya. Demikian juga suami jangan menceraikan istrinya. 12 Kepada orang-orang lain aku berkata – bukan Tuhan – jika seorang saudara mempunyai istri yang tidak beriman, tetapi istri itu setuju hidup bersama dengan dia, janganlah ia bercerai dari istrinya itu. 13 Demikian juga 10 jika seorang istri mempunyai suami yang tidak beriman, tetapi suami itu setuju hidup bersama dengan dia janganlah ia bercerai dari suaminya itu. 14 Sebab suami yang tidak percaya dikuduskan oleh istri, dan istri yang tidak percaya dikuduskan oleh suami yang percaya. Jika tidak demikian, maka anak-anakmu akan terpisah dari Allah, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak yang dikuduskan bagi Allah. 15 Seandainya suami yang tidak beriman atau istri yang tidak beriman itu hendak bercerai, biarkanlah. Dalam hal ini pasangan Kristen tidak terikat, sebab Tuhan telah memanggil kita untuk hidup dalam damai. 16 Selain itu, hai istri, adakah engkau yakin dapat menyelamatkan suamimu, dan engkau, hai suami, yakinkah engkau akan dapat menyelamatkan istrimu? • Selain ini, hendaklah setiap orang tetap hidup seperti ketika ia dipanggil oleh Allah, karena nasibnya telah ditentukan oleh Allah. Inilah yang kuperintahkan kepada semua umat. 18 Janganlah seorang Yahudi yang disunat menghilangkan tanda sunatnya ketika ia dipanggil oleh Allah, dan janganlah seorang yang bukan Yahudi disunat ketika ia dipanggil oleh Allah. 19 Sebab tidak penting entah seorang disunat atau tidak, tetapi yang penting ialah menuruti perintah-perintah Allah. 20 Oleh sebab itu hendaklah setiap orang tetap hidup dalam keadaannya seperti ketika ia dipanggil oleh Allah. 21 Jika engkau seorang hamba ketika dipanggil, janganlah khawatir. Namun jika engkau dapat memperoleh kemerdekaanmu, pakailah kesempatan itu. 22 Hamba yang dipanggil untuk percaya kepada Allah adalah seorang merdeka dalam Tuhan. Dan orang yang terpanggil ketika ia orang merdeka, menjadi hamba Kristus. 23 Kamu telah dibeli oleh Allah dengan harga yang sangat mahal; janganlah menjadi hamba-hamba manusia. 24 Maka saudara-saudara, tetaplah hidup dalam keadaanmu seperti ketika kamu dipanggil oleh Allah. 17 Perkawinan dan keperawanan • Mengenai mereka yang tinggal perawan aku tidak menyampaikan perintah yang khusus dari Tuhan, tetapi aku memberi sedikit nasihat, sambil berharap bahwa demi kerahiman Tuhan aku dapat dipercaya. 26 Aku berpikir bahwa dalam waktu- waktu yang sulit sekarang ini sesungguhnya baik jika setiap orang tinggal dalam keadaannya semula. 27 Jika engkau sudah kawin, 25 janganlah menceraikan istrimu; jika engkau belum kawin, janganlah kawin. 28 Jika seorang kawin, ia tidak berdosa. Maka jika seorang anak gadis kawin, ia pun tidak berdosa. Namun mereka akan menghadapi kesulitan- kesulitan, dan aku ingin meluputkan kamu dari keadaan itu. 29 Saudara-saudara, ini hendak kukatakan kepadamu: waktu sudah singkat, maka mereka yang sudah kawin harus hidup seakan tidak kawin; 30 mereka yang menangis seakan tidak menangis; mereka yang bergembira harus berlaku seakan tidak bergembira; mereka yang membeli sesuatu seakan tidak membelinya, dan mereka yang menikmati kehidupan yang sekarang ini berbuat seakan tidak menikmatinya. 31 Sebab tata dunia ini akan lenyap. 32 Aku ingin supaya kamu dibebaskan dari kecemasan-kecemasan. Orang yang tidak beristri akan sepenuhnya memperhatikan perkara-perkara Tuhan, dan 33 bagaimana menyenangkan Tuhan. Sedang orang yang beristri harus memperhatikan perkara-perkara dunia dan bagaimana menyenangkan istrinya, sehingga perhatiannya akan terbagi. 34 Demikian juga perempuan yang tidak kawin dan seorang perawan akan menaruh perhatian pada pelayanan Tuhan, bagaimana menguduskan tubuh dan jiwa mereka. Sedang perempuan yang bersuami disibukkan oleh perkara-perkara duniawi dan bagaimana menyenangkan suaminya. 35 Ini kukatakan demi kebaikanmu. Aku tidak hendak memasang jerat untukmu, melainkan menghantar kamu kepada suatu hidup yang indah, sempurna disatukan dengan Tuhan. • Jika seorang tidak yakin apakah perilakunya terhadap tunangannya oleh karena gairahnya yang kuat, dan berpikir bahwa lebih baik ia kawin saja, maka hendaklah ia melakukannya; dengan itu ia tidak berbuat dosa. 37 Tetapi jika seorang yang lain, yang lebih kokoh hatinya, dan yakin bahwa ia dapat menguasai keinginannya dan memutuskan untuk tidak kawin dengan gadis tunangannya, ia berbuat baik. 38 Dengan demikian orang yang kawin berbuat baik, dan orang yang tidak kawin berbuat lebih baik. 39 Istri terikat selama suaminya hidup. Jika suaminya telah mati, ia bebas untuk kawin lagi jika ia mau, asalkan itu dibuatnya menurut cara Kristen. 40 Akan tetapi ia akan lebih berbahagia, jika ia menurut nasihatku dan tidak kawin lagi. Dan aku berpikir bahwa aku juga memiliki Roh Allah. 36 Dapatkah kita mengikuti kebiasaan- kebiasaan kafir? 8 • Mengenai daging yang berasal dari persembahan kepada berhala: kita semua mengetahui bahwa kita berpengetahuan, tetapi pengetahuan itu membuat orang menjadi sombong, sedang kasih membangun. 2 Jika seorang berpikir bahwa ia mempunyai pengetahuan, maka ia belum mengetahui seperti seharusnya. 3 Tetapi jika seorang mengasihi Allah, maka Allah mengenal dia. 4 Jadi dapatkah kita makan daging dari persembahan kepada berhala? Kita tahu bahwa berhala itu sebenarnya tidak ada dan bahwa hanya ada satu Allah. 5 Benar bahwa orang berbicara tentang allah-allah lain di surga dan di bumi dan dalam pengertian demikian ada banyak allah dan tuan. 6 Namun untuk kita hanya ada satu Allah, ialah Bapa, dan dari pada-Nya berasal segala sesuatu, dan kepada-Nya kita akan pergi. Dan hanya ada satu Tuhan, ialah Kristus Yesus, oleh-Nya segala sesuatu ada dan oleh Dia juga kita ada. 7 Akan tetapi; tidak semua orang memiliki pengetahuan itu. Untuk sementara orang, yang sampai waktu-waktu terakhir menganggap berhala itu sesuatu yang sungguh-sungguh, makanan itu tetap ada hubungannya dengan berhala, dan memakannya mencemarkan hati nurani yang lemah. 8 Bukannya makanan yang mendekatkan kita kepada Allah. Kalau kita makan, kita tidak mendapat suatu keuntungan, dan jika kita tidak makan, kita tidak kehilangan sesuatu. 9 Tentu sekali kita bebas, tetapi janganlah kebebasanmu menyebabkan kejatuhan orang lain yang kurang siap. 10 Bagaimana kalau seorang yang berpengetahuan tetapi yang lemah hati nuraninya melihat engkau duduk di meja dalam kenisah berhala? Bukankah hati nuraninya yang lemah serta contoh teladanmu akan membuat dia juga makan dari makanan persembahan kepada berhala? 11 Jika demikian maka dengan pengetahuanmu engkau menyebabkan kebinasaan saudara-saudaramu yang lemah hati nuraninya, sedang Kristus telah mati untuk mereka. 12 Apabila engkau melukai hati nurani saudara-saudaramu yang lemah dan berdosa terhadap mereka, engkau berdosa terhadap Kristus sendiri. 13 Oleh sebab itu, jika suatu makanan menyebabkan saudaraku berdosa, maka aku tidak akan pernah makan makanan ini agar jangan sampai saudaraku jatuh. 1 Melepaskan hak sendiri: teladan Paulus 9 • 1 Dan tentang aku, bukankah aku orang bebas? Aku ini seorang rasul dan telah melihat Yesus Tuhan, dan kamu adalah karyaku dalam Tuhan. 2 Sekalipun untuk orang lain aku bukan rasul, sekurang-kurangnya untuk kamu aku ini rasul. Sebab dalam Tuhan kamu adalah bukti karyaku sebagai rasul. 3 Inilah jawabanku terhadap mereka yang mencela aku: 4 “Bukankah kami mempunyai hak untuk diberi makan dan minum? 5 Bukankah kami mempunyai hak untuk membawa serta seorang saudari seperti yang dilakukan oleh saudarasaudara Tuhan dan Kefas? 6 Adakah hanya aku sendiri, beserta Barnabas, yang berkewajiban untuk bekerja mencari nafkah?” Serdadu mana yang pergi berperang atas biayanya sendiri? 7 Petani mana yang tidak makan dari kebun anggur yang ditanamnya? Siapakah yang memelihara ternak, tetapi tidak minum susu ternak piaraannya? 8 Adakah hak-hak ini sekadar kebiasaan manusia? Tidak. Hukum Taurat pun mengatakan yang demikian. Dalam hukum Musa ada tertulis: Janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik gandum. 9 Adakah ini berarti bahwa Allah menaruh perhatian kepada lembu? 10 Bukankah kitalah yang dimaksudkan? Demi kepentingan kita hal ini ditulis bahwa tak seorang pun membajak tanpa menantikan upah, dan tak seorang pun mengirik tanpa mengharap bagiannya dari panen. 11 Jadi, jika kami telah menabur kekayaan rohani di antara kamu, bukankah wajar bahwa kami juga boleh berharap memetik sedikit keuntungan jasmani? 12 Jika orang-orang lain mempunyai hak yang demikian di antara kamu, pasti lebih lagi kami. Namun demikian kami tidak menggunakan hak itu, dan memilih menahan kesemuanya ini daripada menempatkan rintangan bagi Injil Kristus. 13 Tidak tahukah kamu bahwa orang yang bekerja dalam pelayanan di tempat kudus makan dari persembahan yang dibawakan di dalam kenisah? Dan bukankah mereka yang melayani mezbah, juga mendapat bagian dari mezbah? 14 Demikian juga Tuhan memerintahkan supaya orang yang mewartakan Injil, harus hidup dari Injil. 15 Namun aku tidak menggunakan hak- hakku, dan sekarang aku menulis bukan untuk menuntutnya. Aku lebih ingin mati daripada membiarkan orang meniadakan alasanku untuk bermegah. 16 Lihatlah, aku tidak bermegah karena mewartakan Injil, sebab inilah kewajibanku. Celakalah aku jika aku tidak mewartakan Injil! 17 Seandainya aku mewartakan Injil dengan sukarela, maka aku dapat mengharapkan upah. Tetapi aku berkewajiban melakukannya dan aku hanya memenuhi tugas jabatanku. 18 Jika demikian, bagaimana aku dapat memperoleh upah? Dalam mewartakan Injil aku tidak menggunakan hak-hak yang diberikan kepadaku oleh Injil. 19 Maka akhirnya, karena merasa bebas terhadap setiap orang, aku telah menjadi hamba untuk semua orang agar 20 mendapatkan lebih banyak orang lagi. Untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi aku telah menjadi seorang Yahudi bersama orang-orang Yahudi, dan karena mereka tunduk di bawah hukum Taurat, maka aku juga tunduk di bawah hukum Taurat, meskipun aku bebas dari Hukum Taurat. 21 Demi orang-orang kafir yang tidak takluk di bawah hukum Taurat aku telah menjadi seorang kafir, meski aku sendiri tidak bebas dari hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus. Sebab aku ingin menghimpun mereka yang berada di luar hukum Taurat. 22 Demikian juga aku mengalami kelemahan orang-orang yang belum terbebas hati nuraninya, agar aku dapat memperoleh mereka yang 23 masih lemah. Demikian aku telah menjadikan diri segala-galanya untuk semua orang, dan dengan segala cara, untuk menyelamatkan sedikit dari mereka. Aku melakukan semuanya ini demi Injil, dan berharap akan mendapat bagian dalam upahnya. Iman menuntut kurban • Tidakkah kamu belajar sesuatu dari gelanggang pertandingan? Banyak orang yang berlari, tetapi hanya satu yang menjadi juara. Oleh sebab itu, berlarilah agar dapat memenangkan hadiah. 25 Orang- orang yang bertanding harus menguasai diri dalam berbagai hal. Namun itu mereka lakukan untuk mahkota yang akan layu, sedang kita untuk mahkota yang tidak akan layu. 26 Maka aku berlari sambil mengetahui tujuanku. Aku bertinju, tetapi tidak meninju udara tanpa tujuan. 27 Aku menyiksa diriku dan menguasainya, agar jangan sampai aku sendiri binasa sesudah menyampaikan warta Injil kepada orang- orang lain. 24 10 Saudara-saudara, aku hendak meng ingatkan kamu mengenai nenek moyang kita. Mereka semua berada di bawah awan itu dan mereka semua menyeberangi laut. 2 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mereka telah dibaptis dalam awan dan dalam laut untuk menjadi umat Musa, 3 dan mereka semua makan dari makanan rohani yang sama 4 dan minum dari minuman rohani yang sama pula. Sebab kamu tahu 1 bahwa mereka minum dari sebuah wadas rohani yang mengikuti mereka, dan wadas itu ialah Kristus. 5 Namun demikian kebanyakan mereka tidak berkenan kepada Allah dan mayat mereka berserakan di padang gurun. 6 Semua ini telah terjadi sebagai satu contoh untuk kita, agar kita jangan menjadi bangsa yang berkeinginan jahat seperti mereka. 7 Janganlah mengikuti berhala-berhala seperti yang telah dibuat oleh beberapa orang dari mereka, seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci: Bangsa itu duduk makan dan minum lalu bangkit berdiri untuk berpesta pora. 8 Janganlah kita jatuh dalam percabulan seperti beberapa orang dari mereka, dan dalam satu hari saja dua puluh tiga ribu orang dari mereka telah tewas. 9 Dan janganlah kita mencobai Allah seperti yang telah dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, yang kemudian dibunuh oleh ular; 10 dan janganlah bersungut-sungut seperti yang telah dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, yang telah dihancurkan oleh malaikat pembinasa. 11 Hal-hal ini telah terjadi atas mereka sebagai contoh dan telah tertulis sebagai peringatan untuk kita, yang hidup dalam zaman yang terakhir. 12 Oleh sebab itu, jika seorang menyangka bahwa ia berdiri tegak, berhati-hatilah agar jangan sampai jatuh. 13 Kamu tidak dicobai melampaui batas ketahanan manusia. Allah itu setia dan tidak membiarkan kamu dicobai melampaui batas kekuatanmu. Bersama cobaan itu Ia akan memberikan kamu kekuatan untuk dapat melawan dan meluputkan diri. 14 Oleh sebab itu, sahabat-sahabat terkasih, jauhilah penyembahan berhala. • Aku berbicara kepada kamu sebagai orang-orang yang cerdas; pertimbangkanlah apa yang kukatakan. 16 Bukankah piala pemberkatan yang kita berkati adalah persatuan dengan darah Kristus? Dan bukankah roti yang kita pecah-pecahkan itu adalah persatuan dengan tubuh Kristus? 17 Seperti roti itu satu, demikian pula kita, meskipun banyak, membentuk satu tubuh, dan makan dari roti yang satu itu. 18 Perhatikanlah orang-orang Israel. Untuk mereka, makan dari kurban berarti bersatu dengan persatuan mezbah kurban. 19 Apakah artinya semua ini? Bahwa daging itu benar-benar telah dipersembahkan kepada berhala-berhala, atau bahwa berhala itu sungguh-sungguh ada? 20 Bagaimanapun, apabila orang-orang kafir mempersembahkan kurban, maka kurban itu 15 diperuntukkan bagi roh-roh jahat, dan bukan bagi Allah. Aku tidak menghendaki kamu menjalin pesatuan dengan roh-roh jahat. 21 Kamu tidak dapat minum dari piala Tuhan dan pada waktu yang sama minum dari piala roh-roh jahat. Kamu tidak dapat makan dari meja Tuhan dan pada waktu yang sama dari meja roh-roh jahat. 22 Barangkali kita hendak menimbulkan kecemburuan Tuhan? Lebih kuatkah kita daripada-Nya? Penyelesaian-penyelesaian praktis • Segala sesuatu halal untuk aku, tetapi tidak segalanya berguna untukku. Segala sesuatu halal untuk 24 aku, tetapi bukan segalanya membangun. Janganlah seorang mencari keuntungannya sendiri, tetapi usahakanlah keuntungan orang-orang lain. 25 Maka makanlah segala yang dijual di pasar, dan janganlah membuatnya menjadi suatu persoalan hati nurani. 26 Sebab: bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya adalah milik Tuhan. 27 Jika kamu diundang makan oleh seorang yang tidak memiliki iman yang sama dengan kamu, pergilah dan makanlah segala yang dihidangkan tanpa membebani hati nuranimu dengan berbagai pertanyaan. 28 Akan tetapi, jika seorang menyampaikan kepadamu bahwa daging hidangan itu berasal dari persembahan kepada berhala-berhala, janganlah memakannya demi mereka yang memperingatkan engkau dan demi hati nurani mereka 29 Aku mengatakan: “Demi hati nurani mereka”, bukan demi hati nuranimu, sebab mengapa kebebasan hati nuraniku harus dibebani oleh persoalan hati nurani orang lain? 30 Jika aku telah mengucapkan doa syukur atas makanan yang telah kunikmati, mengapa orang mengumpat aku karena makanan itu? 31 Maka, apa saja yang kamu makan atau minum, atau apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah itu demi kemuliaan Allah. 32 Janganlah menyebabkan syak kepada orang-orang Yahudi atau Yunani, atau pun kepada umat Allah, 33 tetapi berusahalah menyenangkan hati semua orang dalam segala sesuatu. Aku tidak mencari kepentinganku sendiri, tetapi kepentingan banyak orang, sebab aku ingin supaya mereka diselamatkan. 23 Pakaian wanita dan kebiasaan-kebiasaan di wilayah Laut Tengah 11 • Ikutilah teladanku seperti aku mengikuti teladan Kristus. 2 Aku memuji kamu sebab dalam segala sesuatu kamu ingat akan daku, dan selalu teguh berpegang pada 1 ajaran-ajaran leluhur yang telah kusampaikan kepadamu. 3 Akan tetapi aku hendak mengingatkan kamu bahwa kepala setiap laki-laki ialah Kristus, sedang kepala dari perempuan ialah suaminya, dan kepala Kristus ialah Allah. 4 Jika seorang laki-laki berdoa atau bernubuat dengan kepala bertudung, maka ia menghina kepalanya. 5 Sebaliknya seorang perempuan yang berdoa atau bernubuat tanpa memakai tudung, tidak menghormati kepalanya, sama seperti mencukur rambutnya. 6 Jika seorang perempuan tidak memakai tudung kepala, biarlah ia mencukur rambutnya; tetapi karena mencukur rambut adalah penghinaan untuk seorang perempuan, maka hendaklah ia memakai tudung kepala. 7 Laki-laki tidak perlu memakai tudung kepala, sebab mereka adalah gambaran Allah dan semarak kemuliaan-Nya, sedang seorang perempuan ialah sinar kemuliaan laki-laki. 8 Laki-laki tidak dibentuk dari perempuan, tetapi perempuan dari laki- laki. 9 Dan Allah tidak menciptakan laki-laki untuk perempuan, tetapi perempuan untuk 10 laki-laki. Oleh sebab itu demi malaikat-malaikat seorang perempuan harus mengenakan tanda ketergantungan pada kepalanya. 11 Bagaimanapun juga dalam Tuhan laki-laki tidak dipisahkan dari perempuan, atau pun perempuan dari laki-laki. 12 Sebab Allah telah menciptakan perempuan dari laki-laki dan laki-laki dilahirkan dari perempuan, dan keduanya berasal dari Allah. 13 Pertimbangkanlah sendiri: pantaskah bagi seorang perempuan untuk berdoa tanpa memakai tudung kepala? 14 Pemikiran yang sehat mengajarkan bahwa sungguh memalukan apabila seorang laki-laki berambut panjang, 15 sedang rambut yang panjang adalah kebanggaan seorang perempuan, dan itu justru telah diberikan kepadanya sebagai tudung kepala. 16 Jika ada dari antara kamu yang mau mempersoalkannya, hendaklah diketahui bahwa itu bukanlah kebiasaan kita atau pun kebiasaan Gereja-gereja Allah. Perjamuan Tuhan • Sebagai lanjutan dari peringatanku, aku tidak memuji kamu, sebab apabila kamu berkumpul, hal itu bukanlah demi kebaikan, tetapi malah merugikan. 18 Pertama-tama, seperti yang kudengar, apabila kamu berkumpul, ada perpecahan di antara kamu. Dan sedikit banyak aku percaya akan hal itu. 19 Mungkin harus ada perpecahan di antara kamu, agar nyata siapa yang tahan 17 uji. 20 Apabila kamu berkumpul, bukannya untuk makan perjamuan Tuhan, 21 sebab masing-masing orang memakan makanannya sendiri, sehingga ada yang lapar sedang ada yang mabuk. 22 Bukankah kamu dapat makan dan minum di rumahmu sendiri? Atau mungkin kamu hendak menghina umat Allah dan mempermalukan mereka yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang harus kukatakan? Haruskah aku memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji kamu. 23 Inilah ajaran Tuhan yang telah kuterima dan kini giliranku melanjutkannya kepada kamu; pada malam ketika Ia diserahkan, Tuhan Yesus mengambil roti dan 24 sesudah mengucap syukur memecah-mecahkan roti itu sambil berkata: “Inilah tubuh-Ku yang dikurbankan untuk kamu; lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.” 25 Demikian pula sesudah perjamuan Ia mengambil piala sambil berkata: “Inilah piala Perjanjian Baru dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.” 26 Dengan demikian, setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari piala ini, kamu mewartakan kematian Tuhan sampai Ia datang. 27 Oleh sebab itu, barang siapa makan roti ini dan minum dari piala Tuhan secara tidak pantas, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. 28 Maka hendaklah setiap orang memeriksa batinnya sebelum makan roti ini dan minum dari piala ini, 29 agar jangan sampai ia makan dan minum untuk kebinasaannya sendiri, karena ia tidak mengakui Tubuh Tuhan. 30 Inilah sebabnya demikian banyak orang di antara kamu yang sakit dan lemah dan beberapa orang sudah mati. 31 Jika kita memeriksa dan memperbaiki diri, maka Tuhan tidak akan menjatuhkan hukuman atas kita. 32 Hukuman Tuhan dimaksudkan untuk memperbaiki diri kita, agar kita tidak dibinasakan bersama dunia ini. 33 Maka saudara-saudara, apabila kamu berkumpul untuk perjamuan, hendaklah saling menantikan 34 dan jika ada orang yang merasa lapar, biarlah ia makan di rumahnya sendiri. Dengan demikian kamu tidak berkumpul untuk kebinasaanmu bersama. Ajaran-ajaran yang lain akan kusampaikan apabila aku datang. Karunia-karunia rohani dan kerukunan 12 • Mengenai karunia-karunia rohani aku mengingatkan kamu akan hal-hal yang berikut ini. 1 2 hendak Ketika kamu masih kafir, kamu pergi menghadap berhala-berhalamu yang dungu itu seperti orang-orang yang kerasukan. 3 Aku berkata kepadamu, bahwa tak seorang pun yang diilhami Roh Allah dapat berkata: “Terkutuklah Yesus,” seperti juga tak seorang pun dapat berkata: “Yesus itu Tuhan,” kecuali diilhami Roh Kudus. 4 Ada berbagai karunia, tetapi satu Roh. 5 Ada berbagai tugas pelayanan, tetapi satu Tuhan. 6 Ada berbagai karya, tetapi Allah yang sama berkarya dalam semuanya. 7 Kepada setiap orang Roh menyatakan kehadiran-Nya dengan suatu karunia untuk kepentingan bersama. 8 Kepada seorang diberikan oleh Roh karunia untuk berbicara dengan bijaksana, kepada yang lain diberikan oleh Roh yang sama karunia untuk mengajarkan pengetahuan. 9 Kepada seorang diberikan karunia iman dalam Roh yang sama; kepada yang lain karunia untuk menyembuhkan, juga oleh Roh yang satu dan sama itu. 10 Yang seorang mengerjakan mukjizat, yang lain mempunyai karunia bernubuat, dan yang lain lagi karunia membeda-bedakan roh yang baik dan yang jahat; kepada seorang diberikan karunia berbicara dalam bahasa roh, kepada yang lain diberikan karunia untuk menafsirkan apa yang dikatakan dalam bahasa roh. 11 Dan semuanya ini adalah karya dari Roh yang satu dan sama itu, yang memberikan kepada setiap orang apa yang dikehendakinya. Perbandingan dengan tubuh • Karena seperti tubuh itu satu sekalipun mempunyai banyak anggota, dan semua anggota tubuh, sekalipun banyak, membentuk satu tubuh, demikian juga Kristus. 13 Semua kita, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam Roh yang satu itu untuk membentuk satu tubuh dan semua kita telah diberi minum dari Roh yang satu itu juga. 14 Tubuh mempunyai tidak hanya satu, tetapi banyak anggota. 15 Seandainya kaki berkata: “Aku tidak termasuk tubuh, sebab aku bukan tangan,” benarkah bahwa ia tidak termasuk tubuh? Sesungguhnya ia bagian dari tubuh! 16 Sekalipun telinga berkata: “Aku tidak termasuk tubuh, sebab aku bukan mata,” ia tetap bagian dari tubuh. 17 Seandainya seluruh tubuh itu mata, bagaimana kita dapat mendengar? Dan seandainya seluruh tubuh itu telinga, bagaimana kita dapat mencium? 18 Allah telah mengatur semua anggota tubuh, menempatkan semua pada tempat yang dikehendaki-Nya. 19 Jika semuanya satu anggota, di manakah tubuh? 20 Memang ada banyak 12 anggota, namun satu tubuh. 21 Mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak memerlukan engkau,” dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak memerlukan engkau.” 22 Malahan anggota-anggota tubuh kita yang kelihatannya paling lemah ternyata yang lebih kita butuhkan; 23 bagian-bagian tubuh yang kita anggap kurang terhormat, kita perlakukan penuh perhatian, 24 dan kita menutupinya dengan baik sebab mereka kurang pantas diperlihatkan, sedang bagian-bagian tubuh yang lebih pantas ditampilkan, tidak membutuhkan perhatian yang sedemikian. 25 Allah sendiri telah mengatur tubuh kita sedemikian rupa, memberikan perhatian yang lebih besar kepada bagian yang kurang mulia, agar tubuh jangan sampai terbagi-bagi, tetapi supaya semua anggota saling memperhatikan. 26 Apabila satu anggota menderita, semuanya menderita, dan apabila satu anggota mendapat penghormatan, semuanya bergembira. 27 Demikian kamu adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggota- anggotanya. 28 Di dalam Gereja, mula- mula Allah menentukan beberapa orang menjadi rasul, kemudian nabi-nabi, lalu para pengajar. Sesudah itu Ia menentukan orang-orang yang mengerjakan mukjizat- mukjizat, lalu mereka yang mempunyai karunia menyembuhkan, petugaspetugas pelayanan, para pemimpin, lalu yang dapat berbahasa roh. 29 Adakah semuanya rasul? Adakah semuanya nabi atau pengajar? Dapatkah semua orang mengerjakan mukjizat, 30 atau menyembuhkan orang sakit, berbicara dalam bahasa roh atau menjelaskan apa yang dikatakan dalam 31 bahasa-bahasa itu? Usahakanlah mendapat karuniakarunia yang paling berharga. Dan aku akan menunjukkan kepadamu suatu jalan yang lebih baik lagi. Tak ada karunia yang lebih tinggi dari kasih 13 • Sekalipun aku dapat berbicara dalam bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, maka akan samalah aku dengan gong yang bergaung dan canang yang gemerincing. 2 Sekalipun aku dapat bernubuat, mengetahui segala rahasia dan pengetahuan, serta memiliki iman yang dapat memindahkan gunung-gunung, tetapi tidak mempunyai kasih, maka aku tak berharga sedikit pun. 3 Sekalipun aku memberikan segala sesuatu yang kumiliki kepada orang miskin, malah juga diriku sendiri, tetapi 1 hanya untuk mendapatkan pujian dan tidak didasarkan pada kasih, maka semuanya itu tidak ada nilainya bagiku. Kasih itu sabar, baik hati, tidak iri hati. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak berlaku kasar dan tidak mencari keuntungan sendiri. 5 Kasih menguasai kemarahan dan melupakan kesalahan. 6 Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bergembira karena kebenaran. 7 Kasih mengampuni segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu. 8 Kasih tidak pernah berkesudahan. Nubuat dapat berakhir, bahasa-bahasa roh dapat terhenti, pengetahuan dapat lenyap. 9 Sebab pengetahuan kita tidak sempurna, dan demikian juga nubuat. 10 Dan apabila yang sempurna datang, maka segala yang tidak sempurna akan lenyap. 11 Ketika aku masih kanak-kanak aku berpikir dan bercita-cita sebagai kanak-kanak, tetapi apabila aku telah menjadi dewasa aku 12 melepaskan perilaku kanak-kanak. Demikian juga sekarang, kita melihat samar-samar seperti dalam cermin yang bercacat, tetapi nanti kita akan melihat muka berhadapan muka. Sekarang kita mengenal hanya sebagian, tetapi pada ketika itu aku akan mengenal Dia seperti Dia mengenal aku. 13 Sekarang tinggal iman, pengharapan dan kasih, ketiga-tiganya, tetapi yang terbesar adalah kasih. 4 Karunia bernubuat dan berbahasa roh 14 • Maka kejarlah cinta kasih dan usahakanlah karunia-karunia rohani, terutama karunia bernubuat. 2 Orang yang berbicara dalam bahasa-bahasa roh, tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah, sebab tak seorang pun yang memahaminya; Roh membuat dia mengucapkan hal-hal yang tidak dapat dimengerti. 3 Sebaliknya seorang nabi berbicara kepada umat untuk meneguhkan, membina dan menghibur. 4 Orang yang berbicara dalam bahasa-bahasa roh membina dirinya sendiri, tetapi seorang nabi membina umat Allah. 5 Semoga kamu semua dapat berbicara dalam bahasa-bahasa roh! Tetapi lebih baik lagi jika kamu semua menjadi nabi. Seorang nabi mempunyai kelebihan atas orang yang berbicara dalam bahasa- bahasa roh, terkecuali kalau ada orang yang mampu menjelaskan apa yang dikatakannya, agar umat dapat memperoleh manfaat. 6 Apakah faedahnya untukmu, saudara-saudara, andaikata aku datang kepadamu sambil berbicara dalam bahasa-bahasa roh tanpa memberikan 1 penjelasan dan pengetahuan, tanpa bernubuat dan mengajar? 7 Apabila seorang memainkan suling dan kecapi, atau suatu alat musik yang lain tetapi tanpa nada, siapakah yang dapat mengenal lagunya? 8 Dan apabila tidak jelas bunyi sangkakala, siapakah yang akan menyiapkan diri untuk pertempuran? 9 Demikian juga dengan kamu. Jika kata-katamu tidak dipahami, siapakah yang dapat mengerti apa yang dikatakan? Engkau seakan berbicara kepada bulan. 10 Ada banyak bahasa yang berbeda-beda di dunia, dan masing-masing mempunyai arti, 11 tetapi jika aku tidak dapat memahami bahasa itu, maka aku tak ubahnya seperti seorang asing untuk dia yang berbicara, dan yang berbicara pun asing terhadap aku. 12 Apabila kamu berusaha mendapat karunia-karunia rohani, hendaklah berusaha juga membangun umat Allah. Dengan demikian kamu akan menerima pembalasan berlimpah. 13 Oleh sebab itu, orang yang berbicara dalam bahasa- bahasa roh harus memohon kepada Allah agar diberi kemampuan untuk menjelaskan apa yang dikatakannya. 14 Apabila aku berdoa dalam bahasa- bahasa roh, maka rohku yang berdoa, sedang budiku tinggal hampa. 15 Apakah yang harus kulakukan? Aku akan berdoa dengan roh dan juga berdoa dengan budiku. Aku akan bernyanyi dengan roh dan juga dengan budiku. 16 Jika engkau memuji Allah hanya dengan rohmu, bagaimana orang biasa akan dapat mengucapkan “Amin” untuk doa syukurmu? Sebab ia tidak mengerti akan apa yang kaukatakan. 17 Doa syukurmu benar indah, namun tidak berguna untuk orang lain. 18 Aku mengucap syukur kepada Allah sebab aku dapat berbicara dalam bahasa roh, lebih banyak dari kamu semua, 19 tetapi apabila aku ada dalam perkumpulan bersama umat, aku lebih suka mengucapkan lima patah kata dengan budiku yang dapat mengajar orang lain, daripada mengucapkan sepuluh ribu kata dalam bahasa roh. 20 Saudara-saudara, janganlah tetap menjadi kanak-kanak dalam cara berpikir. Hendaklah berlaku sebagai kanak-kanak terhadap kejahatan, tetapi dewasa dalam cara berpikir. 21 Dalam Hukum Taurat Allah bersabda: “Aku akan berbicara kepada bangsa ini melalui bangsa-bangsa yang memakai bahasa-bahasa lain dan melalui bibir orang-orang asing, namun demikian bangsa ini tidak akan mendengarkan Aku.” 22 Maka berbicara dalam bahasa-bahasa roh ditujukan kepada mereka yang tidak beriman, sedang bernubuat adalah sebuah tanda bagi mereka yang beriman, bukan bagi mereka yang tidak beriman. Bayangkan kalau seluruh umat berkumpul dan semuanya berbicara dalam bahasa-bahasa roh, lalu pada ketika itu masuklah orang-orang yang tidak beriman dan yang tidak paham, apakah yang akan mereka pikirkan? Bahwa kamu semua orang gila. 24 Sebaliknya, bayangkan kalau semua orang berbicara sebagai nabi; maka apabila orang-orang yang tidak beriman atau yang tidak paham masuk, maka kamu semua akan menyelidiki dia dan membuka seluruh isi pikirannya yang paling rahasia. 25 Maka sambil bersujud ia akan terpaksa menyembah Allah dan mengakui, bahwa Allah sungguh-sungguh berada di tengah- tengah kamu. 26 Jika demikian, saudara-saudara, apakah kesimpulan kita? Apabila kamu berkumpul, setiap orang dari antara kamu dapat bernyanyi, mengajar dan mewahyukan, atau pula berbicara dalam bahasa roh. Tetapi hendaklah semuanya itu untuk membangun umat. 27 Maukah kamu berbicara dalam bahasa roh? Hendaklah dua atau tiga orang, jangan lebih, bergilir berbicara dan seorang harus menafsirkan apa yang dikatakan. 28 Jika tidak ada orang yang menafsirkan, janganlah berbicara dalam perkumpulan umat, tetapi hanya dengan diri sendiri dan kepada Allah. 29 Demikian juga dengan para nabi: hendaklah dua atau tiga orang yang berbicara dan orang yang lain memberikan pertimbangan tentang apa yang dikatakan. 30 Apabila salah seorang yang duduk di situ mendapat ilham, maka orang yang pertama itu harus berdiam diri. 31 Malah kamu semua boleh bernubuat, seorang demi seorang, untuk mengajar dan 32 membina semua orang. Roh yang berbicara melalui nabi-nabi takluk kepada nabi- nabi, 33 sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera. 34 (Hendaklah perempuan-perempuan berdiam diri di dalam perkumpulan- perkumpulan umat, seperti kebiasaan dalam semua Gereja para kudus. Sebab mereka tidak diperkenankan berbicara. Hendaklah mereka takluk di bawah perintah-perintah Taurat. 35 Jika mereka ingin megetahui sesuatu, hendaklah mereka menanyakannya kepada suami mereka di rumah. Sebab sungguh memalukan jika seorang perempuan berbicara dalam perkumpulan umat.) 36 Adakah sabda Allah itu berasal dari kamu? Atau telah datang kepadamu? 37 Jika seorang dari antara kamu merasa dirinya seorang nabi atau yang mendapat karunia rohani, maka haruslah ia mengakui bahwa apa yang kutulis kepadamu sekarang ini sesungguhnya perintah Tuhan. 38 Jika seorang tidak mengakui hal ini, maka Allah juga tidak mengakui 23 dia. 39 Maka, saudara-saudara, usahakanlah mendapat karunia bernubuat, dan janganlah melarang orang berbicara dalam bahasa roh. 40 Akan tetapi; segala sesuatu haruslah dilaksanakan dalam cara yang tepat dan teratur. Kebangkitan adalah suatu kenyataan 15 • Aku hendak mengingatkan kamu, saudara-saudara, akan Injil yang kuwartakan kepada kamu dan yang sudah kamu terima. Hendaklah kamu teguh berpegang padanya. 2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asalkan kamu setia berpegang padanya seperti yang telah kuwartakan kepadamu. Jika tidak, maka akan sia-sia imanmu. 3 Pada tempat yang pertama, aku telah menyampaikan kepadamu apa yang telah kuterima sendiri: bahwa Kristus sudah mati untuk dosa-dosa kita, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci; 4 bahwa Ia telah dikuburkan dan pada hari ketiga telah dibangkitkan sesuai Kitab Suci; 5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. 6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus orang murid bersama-sama; kebanyakan dari mereka masih hidup, dan hanya beberapa yang sudah meninggal. 7 Kemudian Ia menampakkan diri kepada Yakobus dan sesudah itu kepada semua rasul. 8 Dan terakhir sekali Ia menampakkan diri kepada aku juga orang yang paling hina. 9 Sebab Aku yang terhina dari antara para rasul, dan malahan tidak pantas disebut seorang rasul, sebab aku telah menganiaya umat Allah. 10 Namun demikian, oleh rahmat Allah aku telah menjadi seperti sekarang ini dan rahmat-Nya bagiku bukan tanpa hasil. Malah lebih dari itu. Aku telah bersusah payah lebih dari mereka yang lain, sekalipun bukan aku, melainkan rahmat Allah di dalam aku. 11 Inilah yang kami ajarkan, entah aku atau mereka, dan ini pula yang kamu percaya. 12 Maka, jika telah diwartakan bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati, bagaimana mungkin beberapa orang dari antara kamu mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? 13 Jika tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak pernah dibangkitkan. 14 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka pewartaan kami hampa dan imanmu sia-sia. 15 Dan kami menjadi saksi dusta tentang Allah, karena telah memberikan kesaksian bahwa Ia membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangktikan Kristus, seandainya benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. 1 Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga 17 tidak dibangkitkan. Dan seandainya Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah imanmu, dan kamu masih tinggal dalam dosa-dosamu. 18 Juga mereka yang telah mati dalam Kristus, binasa semuanya. 19 Jika kita berharap pada Kristus hanya untuk kehidupan sekarang ini, maka kita ini orang- orang yang paling malang. 16 Kristus menunjukkan jalan kepada kita • Tetapi sesungguhnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati. Dialah yang pertama, sebagai yang sulung dari semua yang telah meninggal. 21 Seorang manusia telah mendatangkan kematian; seorang manusia juga yang mendatangkan kebangkitan dari antara orang mati. 22 Karena seperti semua orang mati dalam Adam, demikian pula semua orang akan hidup kembali dalam Kristus. 23 Akan tetapi, masing-masing orang pada waktunya sendiri: pertama-tama Kristus, kemudian umat Kristus, apabila Ia datang mengunjungi mereka. 24 Kemudian akan tiba kesudahan, ketika Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. 25 Sebab Ia harus meraja dan menempatkan segala musuh-Nya 26 di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir yang harus 27 dibinasakan ialah maut. Seperti kata Kitab Suci: “Allah telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya.” Jika kita mengatakan bahwa bahwa segala sesuatu ditaklukkan di bawah kaki-Nya, tentu sekali dikecualikan Bapa yang menaklukkan segala sesuatu ke bawah diri-Nya. 28 Apabila Bapa telah menaklukkan segala sesuatu ke bawah diri-Nya, maka juga Putra takluk di bawah Dia yang menaklukkan segala sesuatu. Sejak saat itu Allah akan menjadi segalanya dalam semua. 29 Jelaskan kepadaku: apa artinya orang dibaptis untuk orang mati? Jika orang mati tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis untuk orang mati? 30 Dan juga kami, mengapa kami selalu menanggung bahaya? Sebab maut selalu menyertai aku setiap hari. 31 Aku mengatakan ini di hadapan kamu, saudara- saudara, yang telah menjadi kebanggaanku dalam Kristus Yesus Tuhan kita. 32 Hanya untuk kepentingan manusiawi maka aku berlaga di Efesus seakan melawan binatang-binatang buas? Jika orang mati tidak dibangkitkan, “marilah kita makan dan minum sebab besok kita akan mati.” 33 Janganlah tertipu; teori-teori yang buruk merusakkan 20 watak yang baik. Terjagalah, dan janganlah berbuat dosa lagi, 34 sebab beberapa dari antara kamu benar-benar tidak mengenal Allah; aku mengatakan ini untuk mempermalukan kamu. Tubuh sesudah kebangkitan • Ada dari kamu yang akan bertanya: Bagaimana orang mati akan dibangkitkan? Dengan tubuh mana mereka akan kembali? 36 Hai orang bodoh! Apa yang kautaburkan tidak akan bertumbuh dan hidup, jika tidak mati terdahulu. 37 Dan yang kautaburkan bukannya badan tumbuhan yang akan ada, tetapi cumalah biji gandum atau sesuatu biji benih yang lain, 38 dan Allah akan memberikan badan yang sesuai, seperti yang diberikan-Nya kepada setiap tanaman. 39 Perhatikanlah sekarang, tidak semua daging itu sama; ada daging dari mahluk manusia, lain lagi daging binatang, lain pula daging unggas ataupun ikan. 40 Demikian juga ada badanbadan langit dan ada badan-badan di bumi, tetapi badan-badan di bumi tidak bersinar seperti yang di langit. 41 Selain itu sinar matahari lain dari sinar bulan dan bintang-bintang, dan cahaya bintang- bintang pun berbeda satu dari yang lain. 42 Demikian juga halnya dengan kebangkitan orang mati. Tubuh telah ditabur dalam kebinasaan, tetapi akan dibangkitkan dan tidak akan mati lagi. 43 Tubuh itu ditabur dalam kehinaan, tetapi akan dibangkitkan dalam kemuliaan; dikuburkan dalam kelemahan, tetapi akan dibangkitkan dalam kekuatan. Tubuh alamiah yang telah dikuburkan, tetapi akan dibangkitkan sebagai tubuh rohani. 44 Sebab akan ada tubuh rohani seperti sekarang ini ada tubuh yang hidup. 45 Mengenai manusia pertama Kitab Suci berkata: “Adam, manusia yang pertama, menjadi makhluk yang hidup,” tetapi Adam yang kemudian menjadi roh yang menghidupkan. 46 Yang pertama muncul bukanlah roh, tetapi hidup alamiah, dan sesudah itu datanglah roh. 47 Manusia yang pertama berasal dari tanah dan karena itu bersifat jasmani, sedang yang kedua datang dari surga. 48 Keadaan semua manusia yang berasal dari tanah sama seperti dia yang dibuat dari tanah, dan mereka yang berasal dari surga sama seperti Dia yang datang dari surga. 49 Seperti sekarang ini kita mengenakan rupa manusia duniawi, demikian juga nanti kita akan mengenakan rupa yang surgawi. 35 Hari kebangkitan Inilah yang hendak kukatakan kepadamu, saudara-saudara, bahwa daging dan darah tidak dapat memperoleh bagian dalam kerajaan Allah; dan yang dapat binasa tidak dapat mewarisi hidup yang tidak dapat binasa. 51 Maka aku hendak mengajarkan kamu rahasia ini: sekalipun tidak semua kita akan mati, namun semua kita akan diubah, 52 dalam sekejap mata, pada bunyi nafiri. Karena nafiri akan berbunyi dan pada ketika itu, dalam sekejap mata orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa, dan kita semua akan diubah. 53 Sebab memang perlu bahwa tubuh kita yang fana dan dapat binasa mengenakan hidup yang tidak mengenal kematian atau kerusakan. 54 Apabila yang dapat binasa mengenakan hidup yang tidak dapat binasa, dan keadaan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati, akan digenapi sabda Kitab Suci: Maut telah ditelan oleh kemenangan. 55 Maut, di manakah kemenanganmu? Maut, di manakah sengatmu? 56 Sengat maut ialah dosa, dan kekuatan dosa ialah hukum Taurat. 57 Tetapi bersyukurlah kepada Allah yang memberikan kepada kita kemenangan melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. 58 Oleh sebab itu, saudara-saudara terkasih, hendaklah tabah dan janganlah goyah. Hendaklah kamu selalu maju dalam karya Tuhan, sambil mengetahui bahwa bersama dengan Dia jerih payah kamu tidak akan sia-sia. 50 Pujian dan salam 16 • Mengenai pengumpulan dana untuk orang-orang kudus, ikutilah petunjuk-petunjuk yang telah kuberikan kepada Gereja-gereja di Galatia. 2 Pada setiap hari Minggu hendaklah setiap orang menyisihkan sesuatu, yang dapat disisihkannya, agar tidak perlu lagi diadakan pengumpulan dana ketika aku tiba nanti. 3 Jika aku telah tiba di antara kamu, dapatlah kamu memilih beberapa orang yang akan kulengkapi dengan surat pengantar, supaya membawa pemberianmu ke Yerusalem. 4 Dan jika lebih baik bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama dengan aku. 5 Aku akan mengunjungi kamu sesudah aku melewati Makedonia, sebab aku bermaksud melewati Makedonia. 6 Aku ingin tinggal bersama kamu untuk beberapa waktu lamanya, dan barangkali tinggal selama musim dingin, sehingga kamu dapat membantu aku melanjutkan perjalanan. 7 Aku tidak hendak melihat kamu hanya sambil lalu, sebab aku sungguhsungguh ingin tinggal bersama kamu, seandainya diizinkan 1 oleh Tuhan. 8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai Pentekosta, 9 sebab di situ ada kesempatan yang luas bagiku untuk berkarya, sekalipun ada banyak orang yang menentang. 10 Jika Timotius datang, buatlah dia merasa tenteram di antara kamu. Perhatikanlah, bahwa seperti aku, ia pun bekerja untuk Tuhan. 11 Janganlah seorang pun memandang rendah dia. Bantulah dia melanjutkan perjalanannya, agar ia dapat kembali kepadaku tanpa kesulitan. Aku menantikan dia bersama saudara- saudara. 12 Mengenai saudara kita Apolos, aku sudah sangat mendesak dia untuk mengunjungi kamu bersama saudara- saudara, tetapi sekarang ia sama sekali tidak mau datang; ia akan mengunjungi kamu pada kesempatan pertama yang mungkin baginya. 13 Berjaga-jagalah! Berdirilah teguh dalam iman, bersikaplah sebagai orang yang berani dan hendaklah tetap kuat hatimu. 14 Hendaklah kamu melakukan segala sesuatu dalam kasih. 15 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa di Akhaya tidak ada orang yang lebih baik dari Stefanus dan keluarganya dan bahwa mereka semua telah membaktikan diri bagi kepentingan orang-orang beriman. 16 Aku mengajak kamu untuk patuh kepada orang-orang yang demikian dan kepada setiap orang yang bekerja keras bersama mereka. 17 Aku bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus, yang telah mewakili kamu. 18 Sebab mereka menyegarkan rohku dan rohmu. Hargailah orang-orang seperti mereka itu. 19 Gereja-gereja Asia menyampaikan salam kepadamu. Akwila dan Priska menyampaikan salam kepadamu dalam Tuhan, demikian juga umat yang berkumpul di dalam rumah mereka. 20 Semua saudara memberi salam kepadamu. Hendaklah kamu saling menyalami dengan ciuman yang kudus. 21 Aku, Paulus menyampaikan salam dengan tulisan tanganku sendiri. 22 Terkutuklah setiap orang yang tidak mengasihi Tuhan! Maranatha! Datanglah, ya Tuhan! 23 Semoga rahmat Tuhan Yesus beserta kamu. 24 Kasihku dalam Kristus Yesus bagi semua kamu.