Beberapa orang memuji umat Kristen pertama seakan

advertisement
Beberapa orang memuji umat Kristen pertama seakan-akan mereka adalah panutan semua
kebajikan. Tetapi kenyataannya keadaan dulu tidak lebih baik daripada keadaan sekarang.
Di Korintus, suatu kota yang terlalu aktif dan penuh dengan korupsi, ada jemaat yang
dinamis, tetapi tidak teratur, dibentuk oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani yang
telah bertobat karena pewartaan Paulus. Banyak dari mereka dalam situasi berbahaya untuk
kembali pada kejahatan-kejahatan hidup dahulu, setelah semangat Kristen pada tahun-tahun
pertama lenyap. Mereka yang bertanggung jawab dalam jemaat sepertinya tak mampu
menghadapi banyak masalah: perpecahan interen dan keraguan tentang iman. Mereka minta
bantuan dari Paulus, yang menulis surat ini, karena ia tak bisa meninggalkan tugas pewartaan
di Efesus.
Menarik perhatian adalah otoritas Paulus yang, dari jauh, mengarahkan Gereja dalam
nama Kristus: juga menarik perhatian kita adalah caranya mengajar: sebelum menjawab
pertanyaan, ia menekankan dasar-dasar iman Kristen.
Jemaat di Korintus, di tengah dunia kafir, memperhatikan hal-hal yang juga penting pada
zaman kita:
– tentang hidup selibat dan perkawinan.
– tentang hidup bersama dengan mereka yang tak mengakui iman Kristen.
– tentang pengaturan jemaat, baik dalam merayakan Ekaristi maupun menggunakan
karunia Roh.
– tentang kebangkitan orang mati.
• 1.1 “Dari Paulus, yang dipanggil menjadi rasul… kepada jemaat Allah
di Korintus… dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada
nama Tuhan kita Yesus Kristus.” Dengan tiga ungkapan ini, Paulus
membela otoritasnya. Ia memperingatkan kepada jemaat di Korintus, yang
terlalu mudah terkurung dalam perpecahan dan persaingan, bahwa mereka
adalah bagian dari realitas yang lebih besar, yaitu Gereja universal
Tuhan.
“Yang dipanggil menjadi orang-orang kudus”. Kalian harus menjadi orang
kudus, tetapi kalian juga sudah orang kudus. Kudus, dalam pengertian
Alkitab, adalah orang atau barang yang dimiliki oleh Tuhan. Orang yang
dipermandikan telah ditahbiskan untuk Tuhan, dan menjadi anggota umat
yang dimiliki oleh Allah, perkumpulan para kudus, yaitu Gereja.
Sesungguhnya, mereka “yang kudus” harus terus berkembang supaya betulbetul menjadi orang kudus, seperti yang kita akan lihat dalam surat
ini.
“Dalam Kristus”. Suatu kata depan bahasa Yunani yang digunakan Paulus
bisa diterjemahkan dengan “dalam”, “dengan perantaraan”, atau “bersama”
menurut konteksnya. “Dalam Kristus” mengandung beberapa makna:
– Kita adalah putra dan putri Allah, diciptakan menurut rupa Anak Yang
Tunggal, dan Allah mencintai kita dalam Kristus.
– Allah Bapa menyelamatkan kita dengan perantaraan Kristus.
– Allah Bapa memanggil kita untuk menjadi pewaris bersama Kristus.
– Kita telah menjadi anggota tubuh Kristus, kita hidup dalam Kristus
dan telah menerima Roh-Nya.
– Karena kata “Kristen” belum dipakai pada zamannya, Paulus sering kali
mengatakan “dalam Kristus” dengan maksud “Kristen”. Dengan demikian,
“kawin dalam Kristus”(bab 7) berarti “kawin secara Kristen”.
Dalam nasihatnya kepada umat di Korintus, Paulus memperlihatkan kepada
kita bagaimana bertindak pada saat mengevaluasi kegiatan-kegiatan
paroki atau kerasulan kelompok kita. Daripada merasa putus asa karena
masalah-masalah yang kita hadapi dan kita menyalahkan satu sama lain
karena suatu kegagalan, yang pertama harus dilakukan adalah mengingat
hal-hal yang telah kita miliki bersama.
Kita lihat dalam teks ini dan dalam surat ini, konflik, perpecahan dan
dosa (4:8; 5:1;6; 11:17; dll). Sering kali, saat kita mengalami
kejahatan dan konflik dalam Gereja sekarang, kita cenderung memuji
Gereja purba secara berlebihan. “Umat Kristen purba penuh dengan
semangat dan devosi,” kita mengatakan, “tetapi Gereja dalam sejarah
kehilangan mistiknya dan sekarang kita dalam proses pembusukan.” Tetapi
faktanya,
Perjanjian
Baru
memperlihatkan
kepada
kita
komunitaskomunitas yang seperti kita berhadapan dengan tantangan-tantangan dan
kelemahan-kelemahan yang sama. Setiap generasi umat Kristen harus
belajar bagaimana mengikuti Yesus dan bagaimana menjadi Gereja.
• 10. Dosa pertama dalam Gereja adalah perpecahan dalam umat. Dalam
jemaat Korintus, setiap orang menggunakan nama seorang rasul untuk
mendukung tindakannya yang agresif atau membentuk suatu kelompok
khusus.
“Supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu
(1:10): jadilah keluarga yang bersatu. Nasehat ini difahami jika Gereja
adalah suatu komunitas yang memiliki keprihatinan yang sama. Tetapi
lain sekali jika Gereja terbentuk dari umat yang amat banyak dari latar
belakang yang berbeda-beda yang sering kali melawan satu sama lain
dalam hidup sehari-hari. Dalam kasus ini, komunitas Kristen harus
bersatu, tidak dengan mengabaikan realitas dan tak membicarakan
ketidak-adilan, tetapi dengan mengakui kesalahan-kesalahan pribadi dan
kolektif dalam hidup sehari-hari. Gereja tak boleh menjadi persatuan
orang-orang yang pasif atau “orang-orang surgawi”.
“Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan
Injil”(ay. 17). Saat Gereja hampir tenggelam dalam problem-problemnya,
Paulus meng-ingatkan mereka tentang misi: Apakah perhatian utama kita
adalah mewartakan Injil atau memperebutkan kedudukan sebagai pemimpin
atau imam-imam dalam komunitas?
• 17. “Supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia” (ay. 17). Jangan
mencari gelar, tetapi pikullah salib Kristus. Salib harus hadir dalam
pesan yang kita sampaikan dan dalam cara kita mewartakannya. Sarana
yang kita pilih untuk mewartakan Kabar Baik harus sesuai dengan
pewartaan Sang Penebus yang miskin dan disalibkan.
Kita membutuhkan iman untuk mengajar tentang kemiskinan dan hidup yang
melepaskan banyak hal sebagaimana ditunjukkan Yesus kepada kita. Kepada
umat Yahudi, yang menunggu kedatangan penyelamat yang mulia, Paulus
mewartakan seorang yang disalibkan dan tak bisa memerdekakan bangsanya.
Dan mereka menganggap hal ini sebagai suatu skandal. Sekarang sikap
Gereja yang aktif tetapi menolak kekerasan (active non-violence stance)
adalah suatu skandal bagi mereka yang menilainya sebagai tak efektif
dan terlalu perlahan-lahan untuk menghadapi problem-problem sekarang
ini.
Begitu juga, sulit sekali bekerja dalam evangelisasi dengan sumber
daya yang terbatas, dikritik oleh mereka yang hidup berdamai dengan
dunia, dan berharap bahwa Tuhan akan memberikan rahmat-Nya di mana kita
bertindak dalam kelemahan tanpa memperlihatkan apa yang bisa kita
kerjakan untuk memperoleh prestise.
“Ingat saja bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil” (ay. 26).
Jemaat di Korintus terbentuk dari umat yang biasa: inilah kekuatan
mereka. Setiap orang ada tempatnya dan misinya dalam Gereja. Tetapi
umat biasa dan komunitas miskin, yang sering kali ditindas dan
difitnah, mempunyai peran utama dalam evangelisasi dunia. Tuhan
menghendaki mereka mewartakan Injil kepada orang kaya dan kadang-kadang
bahkan kepada hirarki Gereja.
• 2.1 “Aku juga datang dalam kelemahan, dengan sangat takut dan
gentar.”(ay. 3). Paulus adalah panutan bagi kita. Seorang harus
mengambil risiko jika ia mau mewartakan Kristus. Ada orang tak mau
bertindak sebelum mereka telah siap dengan matang. Mereka belajar
sepanjang hidup dan sudah patah hati sebelum mereka mulai. Pada saat
kita merasa yakin dan siap dengan baik, kita tak bisa memastikan bahwa
Tuhan akan menggunakan kata-kata kita supaya memberikan kepada orang
lain pertobatan batin dan menjadikan dia satu di antara umat pilihanNya.
“Perkataanku dari kekuatan Roh dan kekuatan Allah” (ay. 4-5). Kekuatan
Roh adalah kekuatan doa dan kekuatan derita. Roh diberikan setelah
Yesus menderita dan wafat. Tetapi dengan Dia, kita dapat mengharapkan
segala sesuatu. Penyembuhan dan mukjizat-mukjizat tak berguna (dan
Iblis bisa menggunakannya) kecuali kalau penyembuhan dan mukjizat itu
meneguhkan iman kepada Yesus yang disalibkan, yang bertindak lewat
orang-orang yang rendah hati dan hadir di dalam orang-orang miskin.
• 6. Paulus tidak berharap dianggap orang bijak atau pandai berbicara
oleh pendengarnya. Namun demikian, ia berbicara tentang “hikmat di
kalangan mereka yang telah matang” (ay. 6). Teks mengatakan lebih tepat
“kepada mereka yang telah sempurna”. Pada saat itu, ada beberapa agama
yang menamakan “sempurna” mereka yang telah menerima suatu informasi
rahasia yang tidak diberikan kepada anggota lainnya. Begitu juga dalam
Gereja ada beberapa yang melihat diri termasuk dalam kelas yang lebih
tinggi karena karunia Roh yang mereka terima, terutama mereka yang bisa
berbicara terus-menerus tentang iman kepercayaan.
Tetapi Paulus menghadapi mereka dengan karunianya sebagai nabi dan
rasul. Ia dapat mengajar mereka tentang kebenaran-kebenaran penting
yang tidak butuh banyak kata, tetapi harus dikatakan oleh seorang yang
telah, secara mendalam, mengalami Allah yang hidup.
“Roh Allah mengetahui rahasia yang terdapat dalam diri Allah” (ay.
11). Apa itu yang disebut rahasia Allah? Apa yang diberikan kepada
kita? (ay. 12). Mengenal Allah berarti mengenal cara-Nya dan rencana
penyelamatan-Nya. Tetapi biasanya, sulit untuk mengatakan apa yang
diberikan Tuhan kepada kita untuk mengetahui dan mengalami, yaitu
apakah pengalaman kita betul-betul suatu pengalaman rohani.
Kita hanya dapat mengajar kebijakan rohani kepada mereka yang telah
mencapai kematangan rohani. Oleh karena itu, Paulus mengatakan kepada
umat di Korintus bahwa kebanyakan dari mereka tak bisa mengkritik dia.
“Tetapi manusia duniawi” (tepatnya, Paulus berbicara tentang manusia
daging) tak bisa mencapai kebenaran Kristus. Namun demikian, manusia
rohani, tidak harus orang intelektual, dapat mengenal hal-hal ilahi,
berkat karunia Allah.
“Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak
dinilai oleh orang lain” (ay. 15). Orang yang bisa melihat tak bisa
meyakinkan orang buta bahwa ada warna-warna. Ia melihatnya, dan tahu
bahwa orang buta tak bisa melihatnya, bukan karena hal itu diragukan,
tetapi karena orang buta tak memiliki mata atau kriteria untuk hal itu.
Begitu juga perbedaan antara manusia rohani dan manusia duniawi.
• 3.1 “Aku sebagai ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar”
(ay. 10). Paulus adalah pendiri gereja-gereja dan orang lain datang kemudian,
rasul-rasul,
nabi-nabi,
guru-guru,
untuk
berkhotbah
dan
menyemangati umat. Paulus tidak iri hati, tetapi mungkin ada beberapa
di antara mereka yang mencari prestise, melupakan bahwa Gereja adalah
milik Tuhan. Bisa juga ada umat yang membandingkan satu rasul dengan
yang lain, dan mereka melakukan hal ini karena tak memahami apa
sebenarnya tugas kerasulan.
“Api akan menguji semua” (ay. 13). Paulus menggunakan bahasa dan
gambaran pada zamannya. Hari hukuman Tuhan sepertinya sudah dekat dan
semua berpikir bahwa Tuhan akan membersihkan dan memurnikan dunia
dengan api. Dengan demikian, Paulus mengambil kesimpulan bahwa apa saja
yang tidak kita laksanakan menurut kehendak Tuhan dan dengan sarana
yang Ia kehendaki, akan dihancurkan dengan api (ingatlah banyak proyek
kerasulan yang tidak menghasilkan buah yang bertahan). Bagi mereka yang
tidak bekerja dengan satu tujuan, yaitu melayani Tuhan, mereka tidak
akan dihukum ke neraka, tetapi mereka akan menderita secara pribadi dan
mereka harus membayarnya. Teks ini memberikan dukungan pada kepercayaan
akan Api Penyucian, yaitu suatu proses pemurnian pada saat kematian
atau setelah kematian bagi semua orang yang belum sepenuhnya diubah
oleh Roh Allah. Lihatlah penjelasan di Mat 5:21.
• 16. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah” (ay. 16).
Kristus adalah Bait Baru yang menggantikan bait orang-orang Yahudi (Yoh
2:19; Mrk 15:38). Kristus adalah Bait Allah karena di dalam-Nya
terdapat misteri Allah. Gereja juga adalah Bait Allah karena di
dalamnya Roh Kudus bekerja. Setiap rumah dan setiap umat juga adalah
Bait Allah (lihat 6:19) karena Roh Kudus hidup dalam diri mereka.
• 18. “Segala sesuatu adalah milikmu, tetapi kamu adalah milik
Kristus” (ay. 21-22). Suatu pengesahan fundamental yang menjadi dasar
kebebasan Kristen. Kita bukan pengikut seorang manusia, biarpun ia
seorang besar di antara otoritas Gereja. Tuhan menciptakan kita untuk
diri-Nya dan tidak ada orang yang dapat memaksa kepada orang lain
pengertiannya tentang kehendak Tuhan.
Di lain pihak kita harus ingat apa yang dikatakan oleh filsuf-filsuf
kafir: Umat menciptakan Allah dari kesengsaraan mereka. Apa saja yang
tidak mereka miliki supaya mereka merasa hebat dan bahagia, mereka
kenakan kepada yang lebih tinggi, yang mempunyai semuanya, dan dalam
menyembah dia, mereka merasa bersatu dengan dia dan dengan demikian
melupakan kesengsaraan mereka. Teori ini tidak semuanya palsu; adalah
suatu kenyataan bahwa manusia membuat berhala untuk diri mereka,
berhala itu bisa penyanyi, atlet, atau politikus; dan manusia merasa
bahagia jika pujaan mereka memiliki dan membuat apa yang mereka sendiri
tak bisa membuat atau memiliki. Mereka mati untuk perjuangan yang bukan
milik mereka dan mereka merasa bangga pada umat atau institusi yang
mengeksploitasi mereka. Tetapi hal ini tidak terjadi pada orang Kristen
yang terpelajar dan tahu menilai sendiri. Kewajibannya yang utama
adalah bagaimana dapat berkembang dan menjadi orang bebas. Dia tidak
berada di dunia untuk memenuhi kewajiban-kewajiban, karena kewajiban
yang sesungguhnya adalah menjadi matang, mengikuti Manusia yang
Sempurna, yaitu Kristus.
• 4.8 Umat
pengetahuan,
lagi. Banyak
yang miskin,
tua.
di Korintus sekarang merasa orang kaya dalam iman, dalam
dan dalam pengalaman Kristen. Mereka tak perlu Paulus
dari mereka melihat Paulus sebagai seorang pewarta Yahudi
lebih rendah dari mereka yang dari Yunani, suatu budaya
Sang Rasul tahu bahwa kebudayaannya sendiri dan kepribadiannya yang
kuat seharusnya dapat memberi dia suatu masa depan yang cerah. Serentak
ia melihat betapa sempit pemikiran musuh-musuhnya, tetapi membiarkan
mereka menertawakan dia. Mereka menganggapnya sebagai orang bodoh, dan
dalam arti tertentu, memang ia orang bodoh. Namun demikian, sekalipun
ia dianggap bodoh, ia membawa mereka kepada Kristus.
• 5.1 Paulus tahu bahwa pendosa seperti itu tidak bisa bertobat
kecuali ia mengalami pahitnya pengkhianatannya. Oleh karena itu,
komunitas harus minta supaya ia menderita dalam hal kesehatan dan harta
miliknya (lih. Ayb 1:12; 2:6 untuk mengerti: “diserahkan kepada
iblis”). Ekskomunikasi ini bukan saja suatu tindakan manusiawi. Apa
yang diikat oleh Gereja di dunia akan terikat juga di surga (Mat
18:18). Tuhan memberikan pencobaan yang bisa menjadi peringatan bagi
Gereja dan menjadi jalan demi pertobatan seorang pendosa.
“Supaya kamu menjadi adonan yang baru” (ay. 7). Yesus membandingkan
Kerajaan Surga dengan sedikit ragi yang membesarkan roti. Di sini
Paulus menggunakan perbandingan yang sama untuk menjelaskan bagaimana
kejahatan menyebar luas kepada semua. Umat beriman telah ditinggikan
secara rohani bersama Kristus. Sama seperti orang Yahudi menggunakan
roti tak beragi untuk merayakan Paskah, begitu pula orang-orang Kristen
secara kiasan harus menjadi roti tak beragi, yaitu, hidup tanpa dosa di
hadapan Tuhan, dan dengan demikian layak merayakan Paskah mereka, yaitu
kebangkitan Kristus.
“Yang saya maksudkan bukanlah mereka yang tak berada dalam jemaat”
(ay. 10). Seorang beriman tak takut hidup di antara para pendosa.
Misinya adalah memberikan terang kepada mereka dalam kegelapan dan
mencontoh Kristus yang ikut makan bersama para pendosa. Tetapi mereka
tidak mau hidup dalam suatu persekutuan Gereja bersama dengan orangorang yang bersikeras dalam dosa dan tidak mau melenyapkan batu
sandungan bagi masyarakat.
“Mengapa saya menghakimi mereka yang berada di luar jemaat?” (ay. 12).
Yesus mengajar kepada kita bagaimana mengikuti-Nya, tetapi kita tak
bisa menuntut kepada orang-orang kafir supaya mereka memahami dan
menerima ukuran moral kita tentang rekonsiliasi, seks, aborsi, selama
suara hati mereka tak bisa mengakui kriteria dari Injil. Otoritas
Gereja tidak diberikan wewenang untuk menghakimi mereka, tetapi untuk
menjadi saksi-saksi terang.
• 6.1 Paulus meminta umat mengangkat satu dari mereka untuk
menyelesaikan kasus-kasus di antara mereka secara pribadi, sama seperti
yang diajarkan dalam Injil (Mat 18:15). Hal ini harus dilakukan dalam
komunitas Kristen yang sudah menjadi komunitas sejati.
• 12. “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna”
(ay. 12). Orang-orang yang tak mendengar suara hati mereka selalu mengutip bagian pertama kalimat ini untuk membenarkan tingkah laku mereka
yang jahat.
“Makanan adalah untuk perut… tetapi tubuh untuk Tuhan” (ay. 13).
Paulus membuat perbedaan antara yang hanya bersifat biologis dalam
tubuh kita dengan apa yang membentuk seluruh pribadi. Makan dan minum
adalah untuk perut (bahasa modern: tubuh). Tetapi dalam persatuan seks
intim, tubuh diserahkan (bahasa modern: pribadi). Ini alasan mengapa
seorang yang dimiliki Kristus tak bisa menyerahkan dirinya kepada seorang pelacur.
Jawaban Paulus kepada umat di Korintus adalah satu-satunya jawaban
terhadap perhatian kita tentang moral seks dalam masyarakat yang mengizinkan semuanya kecuali pembunuhan dan pencurian. Hanya satu prinsip
dalam mengajar pada pemuda-pemuda kita tentang seks sebelum kawin dan
homoseks – tubuh kita telah ditahbiskan untuk Kristus dan dengan
demikian bersatu dengan tubuh Kristus.
• 7.1 Dalam bab ini Paulus mulai menjawab beberapa persoalan yang
ditulis kepadanya oleh umat di Korintus. Persoalan pertama adalah
tentang perkawinan dan kemurnian.
Hidup Kristen mengusahakan di mana-mana penghargaan atas kemurnian.
Tetapi penghargaan tersebut bisa juga datang dari motivasi yang bukan
Kristen. Banyak ajaran dari dunia Yunani menganggap sebagai jahat dan
tak bersih apa saja yang keluar dari tubuh; dengan demikian, bagi
beberapa jemaat Kristen, menjadi sempurna berarti hidup seperti
malaikat; di antaranya mereka perkawinan.
Paulus tidak mengajar semuanya tentang perkawinan, tetapi hanya
menjelaskan hubungan antara kemurnian dan perkawinan. Suami-istri dan
seluruh diri mereka dimiliki oleh Kristus, karena telah ditahbiskan
dalam pembaptisan. Oleh karena itu, mereka tidak boleh menjadi budak
dari kebutuhan-kebutuhan tubuh mereka. Cinta kasih, bukan seks, yang
membimbing mereka.
“Mengingat bahaya hubungan intim di luar perkawinan” (ay. 2). Banyak
umat yang terkejut melihat bahwa Paulus tidak berbicara tentang aspek
positif dari seks, yaitu seks sebagai hamba cinta kasih, tetapi hanya
berbicara tentang dosa-dosa yang mungkin terjadi dalam kaitan dengan
seks. Tetapi kita harus ingat bahwa jarak yang memisahkan kita dari
Paulus sekitar 20 abad. Pemahaman tentang nilai perkawinan dan juga
cinta kasih antara suami-istri adalah buah dari kristianisme. Hanya
pada abad ke-12 di negara-negara Kristen, kesadaran tentang cinta kasih
mulai tampak. Dan kesadaran ini terus berkembang sampai pada revolusirevolusi zaman kita. Pada zaman Paulus, orang-orang Yunani melihat
sebagai ide baik: memiliki satu istri untuk memperoleh keturunan, satu
pacar untuk percintaan, dan pelacur-pelacur untuk kesenangan. Suatu hal
yang bagus bahwa dalam 6:13 Paulus menjelaskan seks sebagai komitmen
seluruh pribadi, bukan saja kebutuhan tubuh.
Namun, apa yang sangat revolusioner adalah peringatan bahwa hak-hak
suami dan istri adalah sama, seperti yang sudah dikatakan oleh Yesus
(Mrk 10:1-2).
“Supaya kalian jangan jatuh ke perangkap Iblis” (ay. 5). Kita harus
ingat kata-kata ini dalam membicarakan Keluarga Berencana Kristen.
Paulus mengatakan bahwa, kecuali ada rahmat khusus yang diberikan,
tidak baik untuk suami dan istri tak melakukan hubungan intim dalam
waktu yang panjang.
• 10. “Kepada orang-orang yang telah kawin, aku perintahkan” (ay. 10).
Kemudian kita membaca, “kepada orang-orang lain” (ay. 12), mengacu juga
kepada orang-orang kawin. Dalam ayat 10 sangat jelas Paulus berbicara
kepada suami-istri yang perkawinannya diakui oleh Gereja dan dalam ayat
12,
berbicara
kepada
suami-istri
yang
telah
kawin
sebelum
dipermandikan, tetapi salah satu belum masuk dalam Gereja.
“Dan jikalau ia bercerai…” (ay. 11). Paulus menekankan ajaran Kristus
(Mat 5:32; 19:5). Hukum bahwa perkawinan adalah komitmen sampai mati
adalah perintah Allah: bukan aku, tetapi Tuhan (ay. 10). Lihat juga Ef
5:22.
“Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai…” (ay. 15). Di
sini Paulus memberikan kekecualian bagi mereka yang pada saat
pertobatan dan pembaptisan sudah kawin. Dalam kasus ini, seorang
Kristen baru, yang memulai hidup baru, memperoleh kebebasan dari ikatan
perkawinan jika suami atau istrinya tak mau mengakui pertobatannya.
Biarpun ia memuji kemauan suami atau istri untuk mempertobatkan istri
atau suaminya, nasihat Paulus adalah kadang-kadang lebih baik bercerai,
dan tidak ditutup kemungkinan untuk kawin lagi dalam iman baru. Penting
untuk mengingat bahwa Paulus hidup dalam dunia kafir di mana perpisahan
dan cerai adalah sah dan sering dilakukan.
“Anak-anakmu juga dikuduskan bagi Tuhan” (ay. 14). Tidakkah suatu
kekeliruan berpikir bahwa anak-anak dari orang tua Kristen terpisah
dari Tuhan sampai mereka dibaptis? Karena rahmat sudah menyentuh mereka
oleh cinta kasih, perhatian dan doa-doa dari orangtua mereka. Kita
tidak perlu menggunakan argumen palsu jika kita mau meyakinkan orangtua
untuk mempermandikan anak-anak mereka.
• 17. “Hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup…” (ay. 17). Sepertinya
Paulus menghendaki supaya kita hidup sedang-sedang tanpa ambisi pribadi
atau keinginan untuk maju. Tetapi bukan ini maksudnya. Paulus
menghendaki supaya kebebasan pribadi dihargai di atas semuanya. Bagi
seorang beriman nilai tertinggi adalah memiliki Kristus.
“Jikalau engkau mendapatkan kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah
kesempatan itu” (ay. 21). Kondisi kerja dan sosial kadang-kadang
menjadi hambatan dalam mengikuti kehendak Tuhan dan menjadi betul-betul
orang bebas. Tetapi bagi seorang beriman, meningkatkan kondisi sosial
bukanlah tujuan satu-satunya dalam hidupnya, karena dalam setiap
kondisi sosial selalu ada bahaya perbudakan yang tersembunyi. Kita tahu
orang-orang yang menjadi budak orang lain supaya mendapatkan gaji yang
lebih tinggi atau posisi yang lebih tinggi. Dan mudah sekali bagi kita
menyamakan kondisi baik dengan gaji yang lebih besar.
Kita menerjemahkan: Jikalau engkau mendapatkan kesempatan untuk
dibebaskan,
pergunakanlah
kesempatan
itu.
Tetapi
bisa
juga
diterjemahkan: Biarpun engkau bisa mendapatkan kebebasan, pergunakanlah
situasi sekarang. Berarti: Daripada selalu memperhatikan keuntungan
menjadi orang bebas, hiduplah secara penuh sekarang.
• 25. Paulus menyatakan bahwa perkawinan bisa menjadi sumber
perpecahan batin bagi mereka yang melayani Kristus. Banyak orang
Kristen yang mempunyai komitmen tahu bahwa mereka tak bisa menyerahkan
diri sepenuhnya pada pelayanan komunitas sebagaimana mereka kehendaki
karena suami atau istri tidak mengerti atau karena mereka harus
memperhatikan kepentingan keluarga.
Paulus kemudian membela cara hidup selibat “demi Kerajaan Tuhan”
sebagaimana ditunjukkan oleh Yesus (Mat 19:12). Di Korintus, kota penuh
dengan kejahatan di mana ribuan pelacur hidup sekeliling bait dewa-dewi
sebagaimana budaya dalam agama kafir, komunitas Kristen yang baru mulai
menyadari cara hidup yang murni. Paulus tidak memberikan perintah di
sini, ia hanya memberi nasihat, memberi dukungan pada cara hidup ini.
Bagi mereka yang menerima rahmat, mengikutinya. Dan kenyataan bahwa
setiap orang yang dibaptis telah dikuduskan kepada Kristus adalah bagi
Paulus alasan yang cukup kuat untuk mendukung hidup yang murni.
“Sebab dunia yang kita kenal sekarang akan berlalu” (ay. 31). Tidak
ada komitmen atau persetujuan, termasuk komitmen dalam perkawinan yang
dapat mengikat kita pada dunia.
• 36. “Tetapi jikalau seorang tidak tahu pasti apakah ia… (ay. 36).
Hal ini bisa juga diterjemahkan: Jikalau seorang menyangka, bahwa ia
tidak berlaku wajar terhadap gadisnya.” Dalam kasus ini, Paulus
berbicara tentang percobaan rohani yang terjadi dalam Gereja purba.
Beberapa orang Kristen mengundang orang lain untuk tinggal bersamanya
dalam rumah mereka, bisa saja orang itu adalah pacarnya, kedua-duanya
mempersembahkan keperawanan mereka kepada Tuhan. Dalam kasus ini,
Paulus menasihati mereka untuk tidak memperpanjang komitmen seperti ini
jika mereka merasa tak mampu mempertahankan keperawanannya.
Ayat di atas bisa juga diterjemahkan sebagai berikut: “Jikalau seorang
(mungkin seorang ayah) berpikir bahwa tidak wajar menghalangi anak
gadisnya yang hidup bersama dia untuk kawin.” Dalam kasus ini, pasal
ini berbicara tentang seorang ayah yang, menurut tradisi saat itu,
memberikan anak gadisnya untuk kawin, tetapi bisa juga memutuskan
supaya ia tetap perawan.
• 8.1 Kita hidup dalam masyarakat yang bersifat pluralis, di mana
banyak yang tidak mengakui iman kita dan kadang-kadang kita bertanya
apakah kita harus berpartisipasi dalam pesta/hari raya mereka atau
kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan iman kita. Misalnya,
bagaimana berhubungan dengan keluarga atau tetangga yang menganut agama
lain. Apakah yang dapat dilakukan seorang istri kalau suami tidak
memiliki kepekaan hati nurani seperti dia. Apakah seorang bisa masuk
dalam kelompok atau partai di mana banyak anggotanya menentang Gereja?
Inilah problem yang mau dijawab oleh Paulus ketika berbicara tentang
daging yang dipersembahkan kepada berhala. Penjelasan mulai dari bab
ini sampai 10:23-11:1.
Ada banyak persembahan-persembahan binatang dalam bait agama kafir.
Setelah persembahan, di salah satu ruangan dalam bait, mereka terbiasa
merayakan makan bersama di mana daging yang dipersembahkan dihidangkan.
Orang-orang Kristen sering kali diundang dalam perjamuan ini oleh
sahabat-sahabat kafir mereka. Di lain kesempatan, daging persembahan
berhala ini dihidangkan kepada mereka dalam rumah sahabat mereka. Dan
banyak daging di pasar adalah dari persembahan berhala.
Paulus tidak mau umat Kristen menjadi kelompok fanatik yang memisahkan
diri dari kalangan masyarakat. Biarpun benar bahwa mempersembahkan
binatang kepada berhala adalah dosa, bukan dengan alasan tersebut
daging menjadi najis/tak halal. Dewa-dewa palsu tidak ada dan dengan
demikian mereka tidak mempunyai kuasa. Tambahan pula, Yesus telah
mengatakan: “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seorang, tidak
dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya” (Mrk 7:15).
“Pengetahuan akan hilang, tetapi kasih membangun” (ay. 1). Orang-orang
Kristen yang suara hatinya terbentuk bisa saja makan daging tersebut,
ia tahu bahwa hal itu bukan dosa. Tetapi mereka berkewajiban untuk
menghormati opini orang lain dan menjaga supaya jangan menjadi batu
sandungan bagi mereka yang tak mengerti alasan mereka.
Dalam bab 8: 10,11 dan 12, Paulus berbicara tentang mereka yang suara
hatinya lemah atau belum terbentuk, berarti umat beriman yang belum
mendapat pembinaan yang cukup atau mereka yang menerima pembinaan yang
keliru. Mereka berpikir bahwa sesuatu adalah dosa, tetapi kenyataannya bukan dosa; atau mereka lemah dan mengikuti saja orang lain padahal
suara hati mereka mempersalahkan mereka karena perbuatan tersebut.
“Bagaimana jika orang tersebut melihat anda duduk di meja berhala”
(ay. 10). Di sini ada sesuatu yang lebih besar. Dalam bab 10:14-22,
Paulus akan menyatakan bahwa seorang Kristen tak bisa ikut dalam
perjamuan di kuil berhala. Pada ayat ini, rasul Paulus tidak
menyatakannya dengan jelas, tetapi secara berhati-hati, memperlihatkan
bahwa hal ini bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain.
• 9.1 “Tidakkah kamu mempunyai hak untuk makan dan minum?” (ay. 4).
Dalam meminta umat Korintus untuk melupakan hak mereka untuk makan
daging persembahan berhala, Paulus memberikan dirinya sebagai contoh
dan mengatakan bagaimana ia juga melupakan haknya untuk dibiayai oleh
jemaat. Jemaat memberikan makanan dan minuman kepada rasul-rasul yang
mengunjungi mereka dan memperhatikan juga wanita Kristen yang melayani
mereka (ay. 5), sama dengan wanita-wanita yang melayani Yesus (Luk
8:2). Namun demikian, untuk memberikan bukti ia melepaskan hal itu dan
lebih suka hidup dengan hasil karya tangannya (Kis 18:3).
“Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya” (ay. 22). Paulus
memberikan suatu petunjuk bagi semua rasul di semua zaman. Gerakangerakan kerasulan menuntut dari anggota mereka untuk mengetahui
sungguh-sungguh kondisi sekitarnya dan masalah-masalah mereka. Dengan
demikian, orang Kristen yang berkomitmen harus mengambil bagian dalam
cara hidup dan aspirasi-aspirasi manusiawi dari teman mereka dalam
segala hal kecuali dosa. Kita dapat menjadi seperti Paulus: “Bagi orang
Yahudi aku menjadi orang Yahudi”, bukan hanya kelihatannya saja tetapi
dalam kenyataan, mereka bukan hanya menarik anggota-anggota baru untuk
kelompok atau Gereja (seperti yang dilakukan orang-orang Yahudi) tetapi
untuk menanam iman dalam seluruh kepribadiannya dengan budayanya
sendiri.
• 24. Paulus sekarang sudah siap untuk menyatakan kepada umat di
Korintus bahwa mereka tidak bisa ikut berpartisipasi dalam penyembahan
berhala. Untuk membenarkan pendapatnya (untuk umat Korintus hal ini
adalah keras), Paulus memberikan dua argumen:
– Tidak ada lomba lari yang dimenangkan tanpa pengorbanan diri.
– Alkitab mempunyai banyak contoh di mana Tuhan menghukum mereka yang
melakukan penyembahan berhala.
“Para atlet menguasai dirinya dengan disiplin yang ketat” (ay. 25).
Seperti mereka, kita harus melepaskan hal-hal yang pada hakikatnya
tidak jahat. Kita memerlukan disiplin supaya menjadi betul bebas, entah
dalam penggunaan alkohol, atau tembakau, dan tidak membuang banyak
waktu di depan televisi atau membaca majalah-majalah. Sambil dunia
menarik kita menjadi penonton dan konsumen saja, kita harus menjadi
pelaksana penyelamatan dan garam dunia. Pasal kedua mengingat contoh
umat Israel (Kel 32 dan Bil 21).
“Batu itu adalah Kristus” (ay. 4). Menurut cerita Yahudi batu yang
dikatakan dalam Kel 17:5 mengikuti umat Israel dalam perjalanan mereka.
Paulus tidak mengatakan bahwa cerita ini benar. Ia hanya mengingat hal
ini sebagai gambaran Kristus yang hadir dalam Gereja-Nya.
• 10.15 “Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan
dengan tubuh Kristus” (10:16). Paulus akan kembali berbicara tentang
Ekaristi dalam bab 11:18. Pertemuan misterius dengan Kristus yang telah
bangkit, selain suatu pertemuan pribadi dengan Kristus, juga membuat
kita semua menjadi satu tubuh. Kita membentuk satu tubuh. Hal ini bukan
berarti kita semua merasa bersatu, tetapi bahwa Kristus yang telah
bangkit mempersatukan kita dalam dirinya, dan dengan demikian,
memberikan kepada komunitas suatu kekuatan baru.
“Berhala tidak ada” (ay. 19). Berhala hanyalah suatu barang material,
seperti suatu patung. Namun, orang Yahudi berpikir, dan juga Paulus
mengatakannya bahwa, persembahan kepada berhala adalah sesuatu yang
ditujukan kepada roh-roh jahat. Sesungguhnya apabila orang sekarang
terseret oleh arus-arus gila atau ritme atau sikap-sikap, dan mereka
mengorbankan kepada berhala mereka apa yang dibutuhkan oleh keluarga
untuk hidup, dan membuat diri mereka tergantung pada “manusia”, kita
tahu bahwa sesungguhnya mereka itu melayani iblis.
• 23. “Segala sesuatu diperbolehkan, tetapi bukan segala sesuatu
berguna” (ay. 23). Paulus mengambil kesimpulan yang sama sebagaimana
dalam bab 8:1-13. Kecuali, dalam kasus tersebut, jikalau seorang
beriman menolak berpartisipasi secara langsung pada sesuatu yang jahat,
hukum tertinggi adalah mencari apa yang baik dan menghormati suara hati
orang lain.
• 11.1 Apakah penting bagi wanita untuk bertudung saat mereka berdoa?
Adat Yahudi menuntut hal ini. Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus
mengatakan bahwa: “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya”
(9:20). Di sini kita melihat bahwa Paulus tidak selalu menyetujui
kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan adat Yahudi. Dengan
demikian, ia tidak menerima kebiasaan wanita-wanita Yunani yang tidak
bertudung dan melakukan sesuatu di depan umum dengan lebih bebas.
Di sini Paulus dipengaruhi oleh adat Yahudi, suatu adat yang terpusat
pada pria, dan ia hanya mengulangi argumen-argumen guru-guru Yahudi
(ay. 5-10). Setelah mengatakan hal itu, ia ingat bahwa ia menolak
kesamaan yang diwartakan Yesus dan ia mencoba memperbaikinya kembali
(ay. 11-12).
Cara Paulus mengakhiri diskusi di sini, kita bisa lihat bahwa Paulus
sendiri menyadari kelemahan argumen-argumennya. Apakah ia yakin bahwa
malaikat-malaikat yang mengatur dunia akan terkejut melihat kebebasan
wanita (ay. 10)?
Pasal ini membantu kita mengerti bahwa banyak hal dalam Gereja dan
dalam hidup Kristen hanyalah adat-istiadat dan budaya manusia. Mereka
yang memiliki otoritas, seperti Paulus, tak bisa memaksakannya kepada
komunitas.
• 17. Tanpa
melakukan
transisi
apa
pun,
Paulus
mengalihkan
perhatiannya
kepada
yang
terpenting
dalam
persekutuan
Kristen,
Ekaristi. Ayat-ayat ini adalah saksi tertua tentang Perjamuan Tuhan dan
ditulis pada tahun 55 M, beberapa tahun lebih awal dari Injil.
Komunitas berkumpul mengelilingi meja yang sama. Setelah perjamuan,
yang dimeriahkan oleh nyanyian mazmur, pemimpin komunitas mengucapkan
doa syukur, memperingati perjamuan terakhir Yesus, dan mengulangi
firman-Nya untuk menguduskan tubuh dan darah Kristus. Kemudian, semua
menerima komuni dari roti yang sama dan cawan yang sama.
Dalam 10:16 Paulus mengingat dua aspek dari Perjamuan Tuhan:
– Ekaristi adalah persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus
– Ekaristi menguatkan kesatuan cinta kasih di antara mereka: kita
membentuk satu tubuh.
Di sini Paulus mengecam umat Korintus karena dosa mereka perihal dua
hal berikut:
“Setiap orang memakan dahulu makanannya sendiri” (ay. 21). Ini
dilakukan supaya tidak berbagi dengan saudara atau saudari yang lebih
miskin dan membawa sedikit makanan, atau untuk mengelakkan makan
bersama dengan mereka yang termasuk kelompok lain.
“Yang lain menjadi mabuk” (21) dan dengan demikian tidak layak
menerima tubuh Kristus.
“Tanpa mengakui tubuh” (ay. 29). Kata-kata ini menjelaskan:
– orang yang tidak membedakan roti yang dikonsekrasikan dari roti yang
biasa dan tidak menerimanya dengan hormat sebagai tubuh Kristus.
– orang yang tak mau mengenal saudara-saudarinya dalam perayaan
Ekaristi. Ia tidak mengakui bahwa tubuh Kristus dibentuk oleh orangorang Kristen yang berkumpul untuk perayaan Ekaristi.
Ekaristi adalah pusat dan jantung hidup Gereja, hidup tersebut
terutama adalah suatu komuni/persatuan dengan Allah dan orang lain.
Sejarah tak bisa berhenti, begitu pula peradaban tak bisa mandek
sebagaimana terjadi di abad-abad yang lalu. Bukan saja kemajuan
teknologi memaksa kita untuk berkembang, tetapi juga tuntutan keadilan
yang berasal dari mereka yang mati tanpa kesalahan (dan di sini
Tuhanlah yang tak bersalah) mengubah tatanan yang sudah mapan. Kematian
Yesus tidak mengizinkan dunia untuk beristirahat atau merasa aman/puas.
Gereja
mengingatkan
kita
akan
kematian
Kristus,
tidak
untuk
mempertahankan yang sudah berlalu, tetapi untuk memperoleh dari
peristiwa yang unik ini, kekuatan-kekuatan baru untuk berdamai dan juga
untuk menuntut.
“Sebab itu banyak di antara kamu yang sakit” (ay. 30). Tuhan
menggunakan banyak tanda untuk memberi pelajaran kepada kita. Kadangkadang lewat penyakit, dan sering kali lewat kelemahan dan anemia
rohani (spiritual anemia) Gereja. Memenuhi syarat-syarat untuk perayaan
Ekaristi yang pantas cukup untuk membarui Gereja.
• 12.1 Dalam Gereja Korintus, Roh Kudus menampakkan hadirat-Nya lewat
pemberian karunia-karunia rohani. Semua heran jika beberapa di antara
mereka, mulai memuji Tuhan dengan kata-kata yang tidak dipahami seorang
pun. Dan mereka lebih merasakan hadirat Tuhan jika seorang nabi
menyatakan kepada orang lain apa yang ada di dalam hatinya atau
memberikan suatu pesan khusus untuk dia dari Tuhan.
Paulus turun tangan dengan dua cara: Pertama untuk membentuk
keteraturan. Orang-orang kafir dalam perayaan pesta-pesta mereka
sepertinya menjadi orang gila, orang tak sadar diri, sedangkan Roh
membuat seorang lebih bertanggung jawab. Jika seorang yang tak sadar
diri berteriak sesuatu yang tak berarti atau kata-kata yang memalukan,
itu adalah bukti bahwa Roh Kudus tak ada padanya.
Paulus mengingatkan kita bahwa karunia-karunia Roh (kadang-kadang
dinamakan karisma) mempunyai beberapa aspek. Ada karunia-karunia,
seperti yang tampak jelas dalam mukjizat-mukjizat. Tetapi ada juga
kerasulan (ay. 5), yaitu pelayanan, yang tampak dalam memimpin
komunitas. Hal-hal ini juga bisa dinamakan tugas/kerja, karena dalam
tugas-tugas ini seorang tidak memuliakan dirinya, tetapi semuanya harus
dilihat sebagai karya Allah.
Jika kita hanya mengatakan bahwa pelayanan-pelayanan ini datang dari
Kristus, umat bisa berpikir bahwa yang terpenting dalam Gereja adalah
otoritas mereka yang memerintah atas nama Kristus dan kadang-kadang
dianggap sebagai “wakil” Kristus. Tetapi karunia dan pelayanan ini juga
ada hubungan dengan Roh Kudus. Roh meniup di mana Ia mau dan
memperbanyak dalam diri umat beriman yang memiliki hati yang sederhana,
karunia-karunia dan inisiatif-inisiatif yang membarui gereja. Misi
pelayan-pelayan (uskup, imam, pelayan awam) bukan terutama untuk
memerintah dan mengatur Gereja, tetapi untuk mengenal karya Roh Kudus
dalam komunitas.
“Yang
memberikan
karunia
kepada
tiap-tiap
orang
seperti
yang
dikehendakinya” (ay. 11). Roh Kudus memberikan kepada Gereja apa yang
diperlukannya pada tempat dan waktu yang tepat. Pasal-pasal ini
berbicara tentang hal-hal yang penting bagi gereja purba saat itu, yang
sangat berbeda dengan apa yang kita anggap penting sekarang. Roh
sekarang mengarahkan Gereja pada pembangunan dunia keadilan dan damai
dan banyak umat beriman telah menerima karunia-karunia rohani yang,
tanpa menampakkannya dalam mukjizat-mukjizat, memberi semangat pada
hidup mereka yang patut diteladani dan sangat berbuah. Padahal saat
gereja purba itu, umat Kristen yang baru dibaptis, menemukan kehadiran
Tuhan di antara mereka. Lewat karunia-karunia kenabian, kebijaksanaan,
pengajaran, Gereja menjelaskan perlahan-lahan konsekuensi dari wafat
dan kebangkitan Kristus.
“Satu Roh… Satu Tuhan… Satu Allah” (ay. 4-6). Tuhan adalah sumber
segala karunia yang diberikan kepada Gereja dan Tuhan juga adalah
contoh bagaimana perbedaan bisa diharmonisasikan/integrasikan dengan
persatuan.
• 12. Suatu perbandingan mendetail dengan tubuh akan membantu kita
memahami apa itu Gereja, serentak menampakkan juga bagaimana kita harus
melengkapi dan menghormati satu sama lain.
Kita tidak bisa membentuk suatu komunitas yang sejati kecuali tiaptiap orang mengambil bagian dalam hidup komunitas, mempersembahkan
talenta-talenta kita demi pelayanan orang lain. Bahkan umat Kristen
yang paling miskin, rendah dan tak terpelajar bisa juga memiliki
kekayaan moral atau seni, dan dengan hal-hal tersebut ia dapat melayani
saudara-saudarinya. Apabila seorang benar-benar menyerahkan dirinya
demi hidup Kristen, Roh membangkitkan dalam dirinya kemampuan-kemampuan
yang baru dan kadang-kadang tak terduga. Jika kita memperhatikan
kekayaan-kekayaan saudara-saudari kita dan membangkitkan dalam diri
mereka kesadaran tentang martabat dan tanggung jawab mereka, kita akan
melihat pembaruan dalam gereja, buah dari Roh Kudus. Akan menjadi
terlalu panjang jika kita mengingat kerusakan-kerusakan yang terjadi
pada Gereja karena awam yang pasif dalam Gereja yang bersifat klerikal.
Pada akhir pasal ini, Paulus mendaftarkan karunia-karunia menurut
kepentingannya. Pertama, bukan yang tampaknya lebih bersifat mukjizat,
tetapi apa yang lebih konstruktif/lebih membangun dalam gereja. Inilah
alasannya mengapa rasul-rasul menempati tempat pertama. Mereka bukan
saja kedua belas rasul yang ditunjuk oleh Yesus, tetapi mencakup juga
mereka, yang seperti rasul dan diakui oleh para rasul, membangun
komunitas-komunitas baru dan memerintah komunitas yang telah ada.
Kemudian pada tempat kedua adalah para nabi, yang bukan saja mewartakan
firman Allah, tetapi juga menguatkan komunitas dengan karunia iman dan
kebijaksanaan yang menyemangati pewartaan mereka.
Pada tempat terakhir adalah mereka yang menerima karunia untuk
berbicara dalam bahasa asing, biarpun di Korintus sepertinya mereka
telah mencapai surga.
• 13.1 “Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi”
(12:31). Karena umat Korintus terpukau oleh keajaiban-keajaiban yang
dibuat oleh Roh, Paulus menyatakan kepada mereka bahwa yang terpenting
adalah kemampuan untuk mengasihi.
Cinta kasih atau “karitas”? Pada awalnya, kedua kata ini berarti hal
yang sama. Tetapi, kemudian, kata “karitas” berarti bantuan yang
diberikan dalam bentuk sedekah, sekalipun, perbuatan memberikan sedekah
saja bukan berarti cinta kasih yang sejati. Di lain pihak, bagi banyak
orang, cinta kasih yang sejati hanya di antara seorang pria dan wanita.
Dengan demikian, tidak penting apakah kita menggunakan cinta kasih atau
karitas, tetapi kita harus menjelaskan apa sebenarnya cinta kasih.
Paulus menjelaskan makna cinta kasih dalam bab ini.
“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia…”
Mencintai lebih penting daripada membuat mukjizat-mukjizat, lebih
penting daripada berbuat hal-hal agung untuk sesama, atau mati karena
suatu perjuangan, semuanya ini bisa dilaksanakan tanpa cinta kasih.
“Cinta kasih tidak berkesudahan.” Hanyalah cinta kasih yang bisa kita
bawa dalam peralihan pada hidup yang lebih baik. Hanyalah atas dasar
cinta kasih dalam hidup kita, kita akan diadili.
“Ketika aku kanak-kanak” (ay. 11). Perbandingan ini menyatakan kepada
kita bahwa hidup dalam iman hanyalah persiapan dan pendahuluan pada apa
yang akan terjadi pada diri kita dalam Surga. Surga adalah melihat
Tuhan muka dengan muka. Kemudian, semua yang kita miliki sampai saat
ini akan hilang dan hanyalah cinta kasih yang akan bertahan. Bagaimana
kita mencintai Tuhan dan sesama dalam hidup sekarang, begitu pula kita
akan berpartisipasi, setelah kebangkitan, dalam Kemuliaan Tuhan.
“Iman, harapan dan kasih” (ay. 13). Paulus sering kali menghubungkan
tiga “kebajikan” ini, yaitu tiga gerakan dalam jiwa Kristen. Tidak ada
tempat lain di mana ia menyatakan hal ini dengan jelas, kecuali di
sini. Tidak ada cinta kasih yang benar tanpa iman dan harapan.
“Yang paling agung ialah kasih” (13). Kadang-kadang kalimat ini
digunakan untuk menggambarkan secara kurang tepat inti dari hidup
Kristen. Banyak yang mengatakan,”Saya berbuat baik kepada sesama
manusia, apa lagi yang diminta Tuhan dari saya?” Mudah saja membuktikan
bahwa cinta kasih seperti itu bersifat terbatas, egois dan tak murni.
“Cinta kasih” seperti ini tidak bisa mengubah hidup kita untuk menjadi
cermin
Kristus.
Kasih
akan
menjadi
segala-galanya
saat
mencapai kesempurnaan, yaitu saat kita melihat Tuhan: “Saya akan mengenalNya sebagaimana Ia mengenal aku.” Selama kita tidak melihat Tuhan,
kasih belum dewasa; hidup ini adalah kesempatan untuk kasih bertumbuh
lewat iman dan pengetahuan tentang Firman Tuhan; juga lewat harapan dan
kesetiaan sebagaimana kita mengikuti Yesus yang miskin, bebas dan di
tengah pencobaan.
• 14.1 Sepertinya pertemuan-pertemuan di Korintus kacau-balau. Umat
tidak menunggu giliran mereka untuk berbicara, tetapi semua berbicara
pada waktu yang sama, terutama para wanita. Paulus mengundang mereka
untuk menutup mulut. Mereka yang memiliki karunia-karunia spektakuler
merasa lebih penting dan tidak menghormati peraturan yang dasariah. Ada
beberapa yang berpura-pura mendapat ilham, mereka berbicara dan
bertindak secara aneh dan kadang-kadang memalukan.
Paulus menentukan suatu prioritas, memberi keutamaan pada karuniakarunia yang lebih menguatkan dan membangun Gereja. Ia membandingkan
Gereja dengan suatu bangunan. Kita membangunnya saat kita membantu
orang-orang lain bertumbuh, menjadi lebih baik dan lebih bersatu. Dan
apa yang membuat seorang menjadi lebih baik adalah karitas, bukan
penggunaan karunia-karunia dan karisma-karisma yang luar biasa seperti
mengadakan mukjizat, berbahasa roh dan kegiatan lain semacam itu. Ini
alasan mengapa Paulus menekankan karitas sebagai karunia utama. Ini
juga alasan mengapa perbuatan yang luar biasa bukan berarti kekudusan;
Tuhan dapat menggunakan siapa saja, termasuk orang-orang berdosa dan
orang bukan Kristen, untuk berbuat sesuatu demi kebaikan orang lain.
Kebenaran suatu agama tidak tergantung pada kenyataan bahwa para
pengkhotbah-pengkhotbahnya dapat menyembuhkan orang-orang sakit atau
berbuat sesuatu yang sama, dengan demikian memenuhi stadion-stadion dan
mempesona para pendengar. Kebenaran tergantung pada kesetiaan pada
ajaran-ajaran Rasul-rasul, sebagaimana terdapat dalam Gereja.
“Roh-roh nabi takluk kepada nabi-nabi” (ay. 32). Apa yang keluar dari
Roh selalu membaur dengan apa yang keluar dari seorang. Mereka yang
berpikir bahwa mereka dirasuki oleh Roh harus berhati-hati agar tidak
mengurangi apa yang berasal dari Roh dengan apa yang hanya merupakan
kepercayaan dan keinginan mereka. Tidak ada inspirasi yang mengizinkan
kita untuk mengabaikan komunitas atau otoritas yang resmi.
Ada beberapa alasan untuk berpikir bahwa ayat 34-35 bukanlah tulisan
Paulus tetapi ditambah oleh seseorang kemudian.
• 15.1 “Biarkan aku mengingatkan kamu tentang Kabar Baik” (ay. 1).
Saya mengingatkan kamu tentang suatu peristiwa unik yang membawa
kebahagiaan kepada umat manusia: seorang bangkit dari antara orang mati
dan ia akan membangkitkan kita. Ini adalah inti ajaran Kristen.
“Pertama-tama, saya telah menyampaikan…” (ay. 3). Ini bukan suatu
cerita atau novel, tetapi suatu fakta. Dan rasul-rasul adalah saksi
tentang peristiwa ini. Paulus mengingat kembali beberapa penampakan
Yesus; apa yang mengagumkan kita adalah penampakan kepada 500 orang
yang melihat Yesus pada waktu yang sama (surat ini ditulis 25 tahun
setelah peristiwa tersebut).
“Bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada
kebangkitan orang mati?” (ay. 12). Banyak orang di Korintus berpikir
bahwa setelah kematian, jiwa yang kekal akan terus hidup sendirian,
melupakan apa yang sudah lewat termasuk semua hal jasmaniah. Ada orangorang lain yang berpikir bahwa semuanya berakhir dengan kematian:
lihatlah 1Tes 5:13.
• 20. “Semua mati karena dari Adam” (ay. 22). Lihatlah keterangan dari
Rm 5:12 tentang Adam dan Kristus. Karena dosa, sebagaimana kita tahu,
kematian menantang panggilan manusia sebagai putra Allah. Jika dosa
tidak ada, mungkin kematian akan tetap ada, tetapi bukan seperti yang
kita alami sekarang, mendatangkan sengsara dan kejam, dan tidak
diterima dengan kebebasan.
“Kristus, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah tidur” (ay.
20). Paulus, seperti orang-orang Kristen pertama lainnya, lebih suka
mengatakan “tidur” daripada “mati”, karena dalam penggunaan kata ini ia
lebih menunjukkan pada harapan akan kebangkitan.
“Musuh terakhir yang akan dihancurkan adalah maut” (ay. 26).
Kemenangan umat manusia berjalan lebih jauh daripada sekadar perdamaian
dan keadilan universal. Allah akan menjadi semua di dalam semua, dan
umat manusia akan masuk bersama Kristus, dalam kemuliaan Allah,
berarti, umat manusia akan diubah, mereka menjadi ilahi tanpa
kehilangan kepribadian manusiawi mereka. Hal ini melebihi apa yang bisa
dicita-citakan atau diharapkan.
“Mengapa mereka dibaptis atas nama orang mati?” (ay. 29). Kemungkinan,
ada beberapa orang yang memperhatikan nasib orang-tua yang telah
meninggal tanpa mengetahui tentang injil, dan dibaptis atas nama
mereka. Paulus tidak memberikan pandangannya tentang kebiasaan ini. Ia
hanya mengambil kesempatan yang diberikan kepadanya untuk menguatkan
kepercayaan atas kebangkitan.
• 35. “Ada beberapa yang mungkin bertanya, Bagaimanakah orang mati
bangkit?” (ay. 35). Kita tidak bisa membayangkan hal ini. Di mana
mereka akan berada? Mengapa kita harus mempunyai tubuh jika kita akan
hidup seperti “malaikat-malaikat” (Mrk 12:25).
“Apa yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan datang”
(ay. 37). Yesus telah berbicara tentang biji yang akan ditaburkan (Yoh
12:24). Dengan contoh ini Ia menghancurkan ide-ide primitif yang masih
dianut orang-orang sampai sekarang: bahwa malaikat-malaikat akan datang
untuk mengumpulkan debu-debu orang mati, jenazah-jenazah akan keluar
dari kuburan… Tetapi kenyataannya bahwa tubuh kita sekarang adalah biji
dan tubuh yang telah bangkit bukanlah pemulihan tubuh yang telah
dimasukkan dalam tanah.
“Tubuh rohaniah” (ay. 44). Kebangkitan datang dari dalam, seperti
transfigurasi. Setiap orang akan memperoleh tubuh yang pantas baginya,
suatu tubuh yang mengekspresikan apa yang terjadi pada dirinya di depan
Tuhan. Dan karena kita mengharapkan transformasi seperti itu dalam diri
kita, marilah kita berusaha hidup menurut tingkat yang lebih tinggi.
Hidup sesudah kematian dalam arti tertentu adalah kelanjutan dari
hidup kita sekarang, sebagaimana tunas gandum berasal dari biji gandum.
Seorang yang telah bangkit akan menjadi orang yang sama dengan seluruh
kepribadiannya, ditandai oleh perbuatan-perbuatan masa lampau, segala
yang membuatnya dewasa (tidak tanpa alasan Kristus yang telah bangkit
menampakkan tubuhnya yang mulia dengan luka-luka akibat Salib-Nya). Dan
karena tidak ada yang diciptakan sendirian, tetapi selalu berhubungan
dan bersatu dalam hidup dengan orang-orang lain, kita akan bersatu
secara istimewa dengan mereka yang kita cintai di dunia dan yang
membantu kita bertumbuh.
“Bukan semua daging sama” (ay. 39). Paulus menjelaskan bahwa satu kata
yang sama bisa menunjukkan banyak hal yang juga ada persamaan.
Misalnya, kata “terang” digunakan untuk menunjukkan bagaimana, dengan
cara berbeda-beda, matahari, bulan dan bintang-bintang, masing-masing
terbit dengan warna khusus. Pada zaman Paulus, kata “tubuh” digunakan
untuk banyak benda, termasuk matahari dan bintang-bintang, disebut
“tubuh surgawi”. Dengan demikian, jikalau dikatakan bahwa orang mati
akan dibangkitkan dengan tubuh mereka, ini bukan berarti tubuh dengan
bentuk yang sama (dengan tangan dan kaki, dan rambut...) atau kehidupan
yang sama, namun kepribadian yang sama.
“Kita tidak akan mati semuanya” (ay. 51). Paulus berpikir bahwa
Kristus akan segera datang kembali. Dengan pandangan ini, ia mengatakan
bahwa mereka yang hidup saat Kristus kembali tidak perlu “pergi” dengan
Kristus di Surga (suatu pandangan materialistis), tetapi akan diubah.
Kebangkitan bukan saja memperoleh hidup kembali seperti Lazarus.
“Manusia duniawi… dan manusia surgawi” (ay. 45-49). Setiap manusia
sekarang mempunyai dua warisan: karena kita bagian dari umat manusia
oleh kodrat kita (ini yang dimaksudkan dengan, Adam, yang dari debu);
kita juga anggota komunitas yang baru dilahirkan kembali yang ditenun
secara tak kelihatan sekeliling Kristus.
• 16.1 Tentang kolekte, lihatlah Rm 15:25 dan 2Kor 8-9.
Hari Minggu, “Hari pertama”, menurut perhitungan orang Yahudi,
lihatlah Kis 20:7. Pada waktu zaman Paulus, umat Kristen sudah mulai
merayakan Hari Minggu, hari kebangkitan Kristus dan bukan pada hari
Sabat (menurut Musa dan umat Yahudi).
Bisa dilihat bahwa umat di Korintus membentuk suatu Gereja sejati,
karena biarpun banyak kelemahan, mereka adalah komunitas di mana semua
aktif, dan siap menyelesaikan bersama masalah-masalah hidup mereka
“dalam Kristus”.
1
•
Dari Paulus, yang terpanggil men jadi rasul Yesus
Kristus oleh kehendak Allah, dan dari Sostenes, saudara
kita, 2 kepada umat Allah yang ada di Korintus; kepada
kamu yang telah dikuduskan oleh Allah dalam Kristus
1
Yesus, dan terpanggil untuk menjadi kudus, bersama dengan
mereka yang di mana-mana menyerukan nama Tuhan kita Yesus
Kristus, Tuhan mereka dan Tuhan kita.
3
Terimalah rahmat dan damai dari Allah Bapa kita, dan
dari Yesus Kristus Tuhan kita.
4
Tidak
henti-hentinya
aku
mengucap
syukur
kepada
Allahku untuk kamu oleh karena rahmat yang telah
dianugerahkan kepada kamu dalam Kristus Yesus. 5 Karena
dalam Dia kamu telah diperkaya, baik dengan perkataan
maupun dengan pengetahuan, 6 sementara kesaksian tentang
Kristus diteguhkan di dalam kamu, 7 sehingga kamu tidak
kekurangan karunia rohani manapun dan hanya menantikan
kedatangan yang mulia Kristus Yesus, Tuhan kita. 8 Ia akan
meneguhkan kamu sampai akhir, dan kamu akan tanpa cela
pada hari kedatangan Tuhan kita Yesus. 9 Allah yang setia
tidak akan meninggalkan kamu, sesudah Ia memanggil kamu
kepada persatuan dengan Putra-Nya, Kristus Yesus, Tuhan
kita.
Perpecahan di antara umat beriman
•
Dalam nama Kristus Yesus, Tuhan kita, aku mohon
kepadamu, saudara- saudara, agar kamu selalu sehati dan
menghindari segala perpecahan; hendaklah kamu sempurna
bersatu dalam pemikiran dan dalam keputusan.
11
Sebab dari keluarga Kloe aku mendengar tentang
persaingan di antara kamu. 12 Yang kumaksudkan ialah bahwa
ada yang mengatakan: “Aku dari golongan Paulus,” atau
“Aku dari golongan Apolos,” atau “Aku dari golongan
Petrus,” atau “Aku dari golongan Kristus.” 13 Adakah
Kristus
terbagi-bagi,
ataukah
aku,
Paulus,
telah
disalibkan untuk kamu? Adakah kamu telah dibaptis dalam
nama Paulus?
14
Aku mengucap syukur kepada Allah karena aku tidak
membaptis seorang pun dari kamu selain Krispus dan Gayus.
15
Maka tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa ia telah
dibaptis dalam namaku. 16 Memang benar bahwa aku telah
membaptis juga keluarga Stefanus. Selain mereka ini,
sejauh aku ingat, tidak pernah aku membaptis seorang pun.
10
Ketololan Salib
•
Sebab Kristus tidak mengutus aku untuk membaptis,
melainkan untuk mewartakan Injil-Nya. Dan bukan dengan
kata-kata yang indah! Karena itu berarti menghilangkan
salib Kristus. 18 Ajaran salib menjadi ketololan bagi
mereka yang binasa. Namun bagi kita yang diselamatkan,
17
salib adalah kuasa Allah, 19 seperti tertulis dalam Kitab
Suci: “Aku akan membinasakan kebijaksanaan orang bijak
dan menggagalkan kepandaian orang pandai.” 20 Hai para
pengajar kebijaksanaan manusia, para pujangga, para
filsuf, dari kamu tidak ada jawaban. Dan bagaimana dengan
kebijaksanaan dunia ini? Allah telah menjatuhkannya.
21
Pada mulanya Allah berbicara dalam bahasa kebijaksanaan, tetapi dunia tidak mengenal Allah dalam kebijaksanaan-Nya, maka Allah telah berkenan menyelamatkan
orang-orang yang percaya melalui kebodohan yang kami
wartakan.
22
Orang Yahudi menuntut mukjizat dan orang Yunani
menuntut kebijaksanaan, 23 sedang kami mewartakan Mesias
yang disalibkan. Untuk orang Yahudi ini batu sandungan!
Dan untuk orang Yunani suatu kebodohan! 24 Tetapi untuk
mereka yang terpanggil, baik Yahudi maupun Yunani,
Kristus adalah kekuasaan dan kebijaksanaan Allah.
25
Sebab sesungguhnya “kebodohan” Allah lebih bijaksana
daripada kebijaksanaan manusia, dan “kelemahan” Allah
lebih kuat daripada kekuatan manusia.
26
Saudara-saudara,
perhatikanlah
siapa
saja
yang
dipanggil oleh Allah. Tidak banyak dari antara kamu yang
terpelajar atau yang kaya, dan sedikit pula yang berasal
dari keluarga bangsawan. 27 Namun Allah telah memilih
orang yang dianggap bodoh oleh dunia untuk mempermalukan
mereka yang bijaksana; Ia memilih orang yang dipandang
lemah oleh dunia untuk mempermalukan mereka yang kuat.
28
Allah telah memilih rakyat jelata yang tidak masuk
hitungan, malah Ia menggunakan yang tidak ada, untuk
meniadakan yang ada, 29 agar tak ada insan yang dapat
bermegah di hadapan Allah. 30 Tetapi oleh rahmat Allah
kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah
dijadikan kebijaksanaan kita. Dialah yang membenarkan,
31
menguduskan
dan
menebus
kita.
Dalam
Kitab
Suci
dikatakan: Orang yang bermegah- megah, hendaklah bermegah
dalam Tuhan.
2
•
Ketika aku datang mewartakan rahasia rencana Allah
kepada kamu, aku tidak mengandalkan kefasihan berbicara
atau kebijaksanaan. 2 Aku telah memutuskan untuk tidak
mengetahui sesuatu yang lain di antara kamu terkecuali
Yesus Mesias, dan malah Mesias yang disalibkan. 3 Aku
telah datang kepadamu dalam kelemahan, dengan ketakutan
dan gentar; 4 pembicaraan dan pewartaanku bukannya dengan
1
kata-kata kebijaksanaan yang fasih, 5 melainkan berupa
penyataan kuasa dan roh, agar imanmu tidak didasarkan
pada kebijaksanaan manusia, tetapi pada kuasa Allah.
Roh mengajarkan kebijaksanaan
•
Sesungguhnya kami mewartakan kebijaksanaan kepada
orang-orang yang telah dewasa dalam iman, tetapi bukannya
suatu kebijaksanaan dari dunia ini atau dari para
penguasanya yang akan dilenyapkan. 7 Kami mewartakan
kebijaksanaan Allah yang penuh rahasia dan tersembunyi,
yang sejak awal mula telah ditentukan oleh Allah untuk
membawa kita kepada Kemuliaan.
8
Tidak ada seorang penguasa dunia ini yang mengetahui
hal ini; seandainya mereka mengetahuinya, maka mereka
tidak sampai menyalibkan Tuhan Kemuliaan. 9 Tetapi seperti
tertulis dalam Kitab Suci: Tak ada mata yang pernah
melihat dan telinga yang pernah mendengar, dan tak pernah
terpikirkan oleh manusia apa yang telah disediakan oleh
Allah bagi mereka yang mengasihi Dia. 10 Allah telah
menyatakan ini melalui Roh-Nya, sebab Roh itu mendalami
segala sesuatu, bahkan juga lubuk hati Allah.
11
Bukankah yang paling baik mengetahui rahasia hati
seorang ialah rohnya sendiri? Demikian juga tak seorang
pun yang mengetahui rahasia-rahasia Allah selain Roh
Allah sendiri. 12 Kita tidak menerima roh dunia ini,
tetapi Roh yang berasal dari Allah, agar oleh Roh itu
kita dapat memahami karunia yang telah diberikan kepada
kita oleh Allah dalam kebaikan-Nya.
13
Maka kita berbicara tentang hal ini bukan dengan
ungkapan-ungkapan
yang
diilhami
oleh
kebijaksanaan
manusia, tetapi dalam bahasa yang diajarkan oleh Roh,
yang menjelaskan kebijaksanaan rohani kepada orang-orang
rohani. 14 Orang yang masih tinggal pada tingkat manusiawi
tidak memahami karunia- karunia Roh Allah. Untuknya ini
adalah ketololan dan ia tidak memahaminya. Karena untuk
memahaminya
dibutuhkan
suatu
pengalaman
rohani.
15
Sebaliknya
seorang
manusia
rohani
menilai
segala
sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh seorang
pun. 16 Siapakah yang mendalami pikiran-pikiran Tuhan,
sehingga ia dapat menasihati-Nya? Tetapi kita memiliki
pikiran Kristus.
6
Ada banyak pekerja, tetapi hanya satu bangunan
3
•
Sahabat-sahabat, aku tidak dapat berbicara kepada
kamu sebagai manusia rohani, tetapi sebagai manusia yang
1
berpikir menurut daging, sebab kamu masih kanak-kanak
dalam Kristus. 2 Aku memberi kepada kamu susu dan bukan
makanan yang keras. Kamu belum siap menerimanya dan
sampai sekarang kamu pun belum dapat menerimanya, 3 sebab
kamu masih berpikir menurut daging. Selama masih ada iri
hati dan perselisihan di antara kamu, apa yang dapat
dikatakan selain bahwa kamu masih hidup menurut daging
dan berperilaku seperti orang-orang biasa.
4
Ada yang berkata: “Aku pengikut Paulus,” dan yang lain
berkata: “Aku pengikut Apolos”. Dengan ini nyata bahwa
kamu masih berpikir seperti manusia biasa.
5
Sebab apakah sebenarnya Apolos? Atau apa itu Paulus?
Mereka adalah pelayan-pelayan, dan dengan perantaraan
mereka kamu telah percaya, sesuai dengan tugas yang telah
dipercayakan
Tuhan kepada
masing-masing. 6 Aku yang
menanam,
Apolos
yang
menyiram,
tetapi
Allah
yang
membuatnya bertumbuh. 7 Maka yang terutama bukanlah orang
yang menanam atau yang menyiram, tetapi Allah yang
membuat tanaman itu bertumbuh.
8
Baik orang yang menanam, maupun orang yang menyiram
bekerja untuk satu tujuan yang sama, dan Tuhan akan memberi upah kepada setiap orang sesuai dengan pekerjaannya.
9
Kami ini rekan- rekan kerja Allah, sedang kamu ladang
dan bangunan Allah.
10
Sebagai seorang ahli bangunan yang baik, sesuai dengan
kemampuan yang telah diberikan kepadaku oleh Allah, aku
telah meletakkan dasar, dan seorang yang lain akan membangun atas dasar itu. Setiap orang harus berhati-hati,
bagaimana membangun di atasnya. 11 Tak seorang pun dapat
meletakkan
dasar
yang
lain
daripada
yang
sudah
diletakkan, ialah Yesus Kristus. 12 Lalu apabila seorang
membangun dengan emas atas dasar ini, seorang lain dengan
perak dan batu permata atau dengan kayu, bambu atau jerami, 13 maka karya setiap orang akan menjadi nyata
seperti seadanya. Hari Penghakiman akan menyatakan hal
itu,
karena
api
akan
menyatakan
segalanya.
Semua
14
pekerjaan
akan
diuji
dengan
api.
Jika
hasil
15
pekerjaannya tahan uji, maka ia akan diupah;
tetapi
jika hasil pekerjaannya menjadi abu, maka ia harus membayarnya. Ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seakan
melalui api.
•
Tidakkah kamu tahu bahwa kamu adalah kenisah Allah
dan bahwa Roh Allah berdiam di dalam kamu? 17 Jika seorang
membinasakan kenisah ini, maka Allah akan membinasakan
16
dia. Kenisah Allah itu kudus, dan kamu adalah kenisah
itu.
Janganlah memecah-mecahkan Gereja
•
Hendaklah tak seorang pun menipu diri. Jika seorang
dari
antara
kamu
menganggap
diri
bijaksana
dalam
cara-cara dunia ini, hendaklah ia menjadi bodoh, agar ia
dapat menjadi bijaksana. 19 Sebab kebijaksanaan dunia ini
adalah kebodohan di mata Allah. Mengenai hal ini adam
tertulis dalam Kitab Suci: “Allah menangkap orang bijak
dalam kecerdikannya sendiri.” 20 Ada tertulis pula: “Tuhan
mengetahui bahwa jalan pikiran orang bijak itu sia-sia.”
21
Oleh sebab itu, janganlah seorang pun membanggakan
manusia. Sebab segala sesuatu adalah milikmu, 22 entah
Paulus, Apolos ataupun Kefas, – kehidupan, kematian, masa
kini dan masa datang. Segala sesuatu adalah milikmu,
23
dan kamu adalah milik Kristus, dan Kristus milik Allah.
18
4
Maka hendaklah setiap orang me mandang kami sebagai
pelayan- pelayan Kristus dan bendahara rahasia-rahasia
Allah. 2 Dan sebagai bendahara rahasia-rahasia Allah
dituntut dari kami kesetiaan; 3 tetapi aku tidak peduli
jika kamu atau suatu pengadilan manusia menghakimi aku.
Malah
aku
sendiri
pun
tidak
mengadili
diriku;
4
sesungguhnya hati nuraniku tidak membuat aku menyadari
suatu kesalahan, namun hal itu tidak membenarkan aku.
Tuhanlah satu-satunya yang mengadili aku.
5
Oleh sebab itu, janganlah mengadili sebelum waktunya,
sampai kedatangan Tuhan. Ia akan menyatakan segala sesuatu
yang
tersembunyi
dalam
kegelapan
dan
akan
mengungkapkan rencana- rencana batin manusia. Pada waktu
itu setiap orang akan menerima dari Allah pujian yang
layak baginya.
6
Saudara-saudara, aku terpaksa menggunakan perbandingan
ini untuk Apolos dan aku sendiri. Belajarlah dari contoh
ini untuk tidak menganggap diri lebih tinggi dengan
berpihak pada seorang untuk melawan seorang yang lain.
7
Jika demikian, apa bedanya kamu dari orang lain? Apa
yang sekarang kaumiliki yang tidak kauterima? Dan jika
engkau telah menerimanya, bagaimana engkau dapat membanggakan diri seakan engkau tidak menerimanya?
1
Umat Kristen terhibur dan para rasul terusik
•
Memang kamu telah menjadi kaya dan puas, dan merasa
diri
seperti
raja-raja
tanpa
memerlukan
kami.
8
Sesungguhnya aku ingin bahwa kamu benar-benar raja,
sehingga kami dapat menikmati kerajaan bersama dengan
kamu!
9
Tampaknya seakan Allah telah menempatkan kami, para
rasul, pada urutan terakhir, seakan dihukum mati, dan
menjadi
tontonan
untuk
seluruh
dunia,
baik
untuk
malaikat-malaikat, maupun untuk manusia.
10
Kami ini orang-orang bodoh demi Kristus, sementara
kamu bijaksana dalam Kristus. Kami lemah, sedang kamu
kuat. Kamu dimuliakan, sedang kami dihina. 11 Sampai
sekarang kami lapar dan haus, kekurangan pakaian dan
disiksa, sambil mengembara dari tempat ke tempat. 12 Kami
bersusah payah, bekerja dengan tangan kami sendiri. Orang
menghina kami walaupun kami memberkati mereka; mereka
menganiaya kami dan kami menahan dengan sabar; 13 mereka
memfitnah kami, sedang kami menjalankan karya damai. Kami
telah menjadi sampah masyarakat dan kotoran di antara
umat manusia sampai sekarang ini.
Aku menulis semuanya ini bukan untuk mempermalukan
kamu,
melainkan
untuk
memperingatkan
kamu
sebagai
anak-anak yang terkasih. 15 Sebab sekalipun kamu mempunyai
pemimpin yang tak terbilang banyaknya dalam kehidupan
Kristen, namun hanya seorang bapamu dan akulah yang
memberi kepada kamu hidup dalam Kristus melalui Injil.
16
Oleh sebab itu, aku mohon agar kamu meneladani aku.
17
Untuk maksud ini aku mengirim kepadamu Timotius,
putraku terkasih yang terpercaya dalam pelayanan Tuhan.
Ia akan mengingatkan kamu tentang cara aku menghayati
hidup Kristen, seperti yang telah kuajarkan kepada semua
Geraja di mana-mana.
14
Ada di antara kamu yang berpikir bahwa aku tidak dapat
mengunjungi kamu lagi dan mereka menjadi sangat angkuh.
19
Tetapi tidak lama lagi aku akan mengunjungi kamu dan
dengan perkenanan Tuhan aku akan melihat, bukan saja yang
dikatakan oleh orang-orang yang angkuh itu, tetapi juga
yang dapat mereka lakukan. 20 Sebab Kerajaan Allah tidak
terdiri dari perkataan, tetapi dari kekuatan. 21 Adakah
kamu menghendaki supaya aku datang kepadamu dengan cambuk
atau dengan cinta dan keramahan?
18
Kucilkan saudara yang jahat perilakunya
5
•
Kamu telah menjadi berita oleh karena beberapa
peristiwa cabul, yang malah tidak dilakukan oleh bangsabangsa kafir. Benar, seorang dari kamu telah memperistri
1
ibu tirinya sendiri. 2 Dan kamu merasa bangga! Bukankah
seharusnya kamu berkabung dan mengucilkan orang yang
telah berbuat hal yang demikian? 3 Akan aku, sekalipun
tidak hadir dengan tubuh di antara kamu, namun dalam roh
aku ada di antara kamu, dan telah menjatuhkan hukuman
atas
orang
yang
telah
melakukan
kejahatan
yang
sedemikian. 4 Marilah kita, kamu dan rohku, mengadakan
pertemuan, dan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan
dengan kuasa-Nya 5 kamu harus menyerahkan dia kepada
Setan, supaya dia kehilangan segala-galanya dan juga
hidupnya, tetapi rohnya akan diselamatkan pada hari
pengadilan Tuhan.
6
Sekarang bukanlah waktunya untuk memuji diri. Tidak
tahukah
kamu,
bahwa
hanya
sedikit
ragi
dapat
7
mengkhamirkan seluruh adonan?
Oleh sebab itu buanglah
ragi yang lama dan jadilah adonan yang baru. Jika Kristus
menjadi Paskah kita, maka kamu harus menjadi roti yang
tidak beragi. 8 Maka marilah kita merayakan Paskah, bukan
lagi dengan ragi yang lama, ialah dosa dan kejahatan;
marilah kita makan roti yang tidak beragi, ialah
kemurnian dan ketulusan.
9
Dalam suratku yang terakhir sudah kusampaikan kepadamu
untuk tidak bergabung dengan orang-orang yang cabul.
10
Tentu yang kumaksudkan bukanlah orang-orang yang tidak
tergolong dalam umat beriman dan orang-orang cabul dari
dunia ini, orang-orang yang rakus, pencuri dan penyembah
berhala. Seandainya demikian maka kamu harus meninggalkan
dunia ini. 11 Yang sebenarnya kumaksudkan ialah bahwa kamu
harus menjauhi mereka dan tidak bergaul dengan mereka
itu, yang menamakan diri saudara- saudara, tetapi telah
menjadi orang-orang cabul, pemeras, pemfitnah, pemabuk
dan penipu. Dalam hal ini kamu malahan tidak boleh makan
dengan mereka.
12
Mengapa aku harus menghakimi orang-orang luar? Bukankah kamu juga harus menghakimi orang-orang yang tergolong
ke dalam umat? 13 Biarkanlah Allah yang mengadili mereka
yang berada di luar, sedang kamu harus mengusir orang
yang jahat dari antara kamu.
Janganlah mengajukan seorang Kristen ke hadapan pengadilan
6
•
Apabila kamu mempunyai keluhan terhadap seorang
saudara, mengapa kamu berani mengadukannya ke hadapan
hakim-hakim kafir dan tidak menyampaikan persoalannya ke
hadapan umat Allah. 2 Tidakkah kamu tahu bahwa kita akan
mengadili dunia?
1
Jika kamu akan mengadili dunia ini, bagaimana kamu
tidak
dapat
mengambil
keputusan
tentang
hal-hal
sehari-hari? 4 Seharusnya kamu meminta orang-orang yang
paling tak terpandang dalam umat untuk memutuskan
perkara-perkara semacam itu. 5 Kamu harus merasa malu!
Tidak adakah seorang dari antara kamu yang cukup
bijaksana untuk menjadi wasit di antara saudara-saudara?
3
Sebaliknya seorang saudara mengadukan saudaranya di
hadapan orang- orang yang tidak beriman. 7 Bahwa seorang
saudara di antara kamu mengajukan perkara melawan seorang
saudara yang lain, sudah merupakan suatu kegagalan.
Tidakkah lebih baik kalau kamu disalahkan dan menanggung
sedikit kerugian? 8 Tetapi sebaliknya kamu menyalahkan dan
merugikan orang lain, yang adalah saudara-saudaramu
sendiri! 9 Tidak tahukah kamu bahwa orang jahat tidak mewarisi Kerajaan Allah?
6
Janganlah keliru! Mereka yang menjalani kehidupan yang
cabul, atau yang menyembah berhala, para pezina atau
10
segala
jenis
banci,
pencuri-pencuri,
pemeras
dan
pemabuk, pemfitnah atau penipu tidak akan mewarisi
Kerajaan Surga! 11 Beberapa dari antara kamu pernah serupa
itu, tetapi kamu telah dimurnikan dan dikuduskan bagi
Allah, dan telah dibenarkan dalam hubungan dengan Allah
demi nama Tuhan Yesus dan Roh Allah kita.
Pelanggaran susila
•
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi tidak semuanya
berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak
13
boleh
menjadi
hamba
dari
sesuatu
pun.
Makanan
teruntukkan bagi perut, dan perut untuk makanan, tetapi
Allah akan membinasakan kedua-duanya. Tubuh bukanlah
untuk percabulan, tetapi untuk Tuhan; dan Tuhan untuk
tubuh. 14 Maka Allah yang telah membangkitkan Tuhan, akan
membangkitkan kita juga dengan kuasa-Nya.
15
Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah anggota
Kristus? Dan maukah kamu menyerahkan anggota-anggota
tubuh-Nya kepada pelacuran? Sekali-kali tidak! 16 Tetapi
kamu tahu dengan baik, bahwa jika kamu menggabungkan diri
dengan seorang pelacur, kamu menjadi satu dengan dia.
Sebab tertulis dalam Kitab Suci: Keduanya akan menjadi
satu daging. 17 Sebaliknya orang yang bersatu dengan
Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
18
Jauhilah segala percabulan. Setiap dosa lain yang
dilakukan oleh seorang, terjadi di luar tubuhnya, tetapi
orang yang melakukan percabulan berdosa melawan tubuhnya
12
sendiri.
19
Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah kenisah Roh
Kudus yang telah diberikan oleh Allah? Dirimu tidak lagi
milikmu sendiri. 20 Ingatlah bahwa kamu telah dibeli
dengan harga yang mahal dan pakailah tubuhmu untuk
memuliakan Allah.
Perkawinan dan pantang
7
•
Sekarang
ini
izinkanlah
aku
men
jawab
pertanyaan-pertanyaan
yang
telah
dikemukakan
dalam
suratmu. Baiklah kalau seorang laki-laki tidak melakukan
hubungan dengan seorang perempuan. 2 Tetapi gaya tarik
hubungan kelamin selalu dirasakan. Oleh sebab itu,
hendaklah setiap suami mempunyai istrinya sendiri dan
setiap istri mempunyai suaminya sendiri. 3 Hendaklah
seorang suami memenuhi kewajibannya sebagai suami dan
demikian juga seorang istri. 4 Istri bukanlah pemilik
tubuhnya sendiri, melainkan suami; dan demikian juga
suami bukanlah pemilik tubuhnya sendiri, melainkan istri.
5
Janganlah saling menjauhi sebagai suami istri, kecuali
dengan kesepakatan bersama dan hanya untuk jangka waktu
tertentu agar dapat memusatkan perhatian kepada doa.
Tetapi sesudah itu kembalilah berkumpul, agar kamu jangan
jatuh ke dalam jerat Setan oleh karena tidak kuat menahan
diri. 6 Aku menyetujui pantang ini, tetapi aku tidak
memerintahkannya. 7 Aku ingin bahwa semua orang seperti
aku, tetapi setiap orang mempunyai karunianya yang khusus
dari Allah, atas cara yang berbeda, satu dari yang lain.
8
Kepada orang yang tidak menikah dan para janda hendak
kukatakan bahwa sebaiknya mereka tinggal seperti aku,
9
tetapi jika mereka tidak dapat menahan diri, biarlah
mereka menikah . Sebab lebih baik menikah daripada
terbakar oleh nafsu.
1
Perkawinan dan perceraian
•
Kepada orang yang sudah menikah aku memerintahkan –
bukan aku tetapi Tuhan – supaya istri tidak boleh
bercerai dari suaminya. 11 Jika istri bercerai dari
suaminya janganlah ia kawin lagi, atau sebaiknya ia
berdamai kembali dengan suaminya. Demikian juga suami
jangan menceraikan istrinya.
12
Kepada orang-orang lain aku berkata – bukan Tuhan –
jika seorang saudara mempunyai istri yang tidak beriman,
tetapi istri itu setuju hidup bersama dengan dia,
janganlah ia bercerai dari istrinya itu. 13 Demikian juga
10
jika seorang istri mempunyai suami yang tidak beriman,
tetapi suami itu setuju hidup bersama dengan dia
janganlah ia bercerai dari suaminya itu. 14 Sebab suami
yang tidak percaya dikuduskan oleh istri, dan istri yang
tidak percaya dikuduskan oleh suami yang percaya. Jika
tidak demikian, maka anak-anakmu akan terpisah dari
Allah, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak yang
dikuduskan bagi Allah.
15
Seandainya suami yang tidak beriman atau istri yang
tidak beriman itu hendak bercerai, biarkanlah. Dalam hal
ini pasangan Kristen tidak terikat, sebab Tuhan telah
memanggil kita untuk hidup dalam damai. 16 Selain itu, hai
istri, adakah engkau yakin dapat menyelamatkan suamimu,
dan engkau, hai suami, yakinkah engkau akan dapat
menyelamatkan istrimu?
•
Selain ini, hendaklah setiap orang tetap hidup
seperti ketika ia dipanggil oleh Allah, karena nasibnya
telah ditentukan oleh Allah. Inilah yang kuperintahkan
kepada semua umat. 18 Janganlah seorang Yahudi yang
disunat menghilangkan tanda sunatnya ketika ia dipanggil
oleh Allah, dan janganlah seorang yang bukan Yahudi
disunat ketika ia dipanggil oleh Allah. 19 Sebab tidak
penting entah seorang disunat atau tidak, tetapi yang
penting ialah menuruti perintah-perintah Allah.
20
Oleh sebab itu hendaklah setiap orang tetap hidup
dalam keadaannya seperti ketika ia dipanggil oleh Allah.
21
Jika engkau seorang hamba ketika dipanggil, janganlah
khawatir. Namun jika engkau dapat memperoleh kemerdekaanmu, pakailah kesempatan itu.
22
Hamba yang dipanggil untuk percaya kepada Allah adalah
seorang merdeka dalam Tuhan. Dan orang yang terpanggil
ketika ia orang merdeka, menjadi hamba Kristus. 23 Kamu
telah dibeli oleh Allah dengan harga yang sangat mahal;
janganlah menjadi hamba-hamba manusia.
24
Maka saudara-saudara, tetaplah hidup dalam keadaanmu
seperti ketika kamu dipanggil oleh Allah.
17
Perkawinan dan keperawanan
•
Mengenai mereka yang tinggal perawan aku tidak
menyampaikan perintah yang khusus dari Tuhan, tetapi aku
memberi sedikit nasihat, sambil berharap bahwa demi
kerahiman Tuhan aku dapat dipercaya.
26
Aku berpikir bahwa dalam waktu- waktu yang sulit
sekarang ini sesungguhnya baik jika setiap orang tinggal
dalam keadaannya semula. 27 Jika engkau sudah kawin,
25
janganlah menceraikan istrimu; jika engkau belum kawin,
janganlah kawin. 28 Jika seorang kawin, ia tidak berdosa.
Maka jika seorang anak gadis kawin, ia pun tidak berdosa.
Namun mereka akan menghadapi kesulitan- kesulitan, dan
aku ingin meluputkan kamu dari keadaan itu.
29
Saudara-saudara, ini hendak kukatakan kepadamu: waktu
sudah singkat, maka mereka yang sudah kawin harus hidup
seakan tidak kawin; 30 mereka yang menangis seakan tidak
menangis; mereka yang bergembira harus berlaku seakan
tidak bergembira; mereka yang membeli sesuatu seakan
tidak membelinya, dan mereka yang menikmati kehidupan
yang sekarang ini berbuat seakan tidak menikmatinya.
31
Sebab tata dunia ini akan lenyap.
32
Aku
ingin
supaya
kamu
dibebaskan
dari
kecemasan-kecemasan. Orang yang tidak beristri akan
sepenuhnya
memperhatikan
perkara-perkara
Tuhan,
dan
33
bagaimana
menyenangkan
Tuhan.
Sedang
orang
yang
beristri harus memperhatikan perkara-perkara dunia dan
bagaimana menyenangkan istrinya, sehingga perhatiannya
akan terbagi.
34
Demikian juga perempuan yang tidak kawin dan seorang
perawan akan menaruh perhatian pada pelayanan Tuhan,
bagaimana menguduskan tubuh dan jiwa mereka. Sedang
perempuan yang bersuami disibukkan oleh perkara-perkara
duniawi dan bagaimana menyenangkan suaminya.
35
Ini kukatakan demi kebaikanmu. Aku tidak hendak memasang jerat untukmu, melainkan menghantar kamu kepada
suatu hidup yang indah, sempurna disatukan dengan Tuhan.
•
Jika seorang tidak yakin apakah perilakunya terhadap
tunangannya oleh karena gairahnya yang kuat, dan berpikir
bahwa lebih baik ia kawin saja, maka hendaklah ia
melakukannya; dengan itu ia tidak berbuat dosa. 37 Tetapi
jika seorang yang lain, yang lebih kokoh hatinya, dan
yakin
bahwa
ia
dapat
menguasai
keinginannya
dan
memutuskan untuk tidak kawin dengan gadis tunangannya, ia
berbuat baik. 38 Dengan demikian orang yang kawin berbuat
baik, dan orang yang tidak kawin berbuat lebih baik.
39
Istri terikat selama suaminya hidup. Jika suaminya
telah mati, ia bebas untuk kawin lagi jika ia mau,
asalkan itu dibuatnya menurut cara Kristen. 40 Akan tetapi
ia akan lebih berbahagia, jika ia menurut nasihatku dan
tidak kawin lagi. Dan aku berpikir bahwa aku juga
memiliki Roh Allah.
36
Dapatkah kita mengikuti kebiasaan- kebiasaan kafir?
8
•
Mengenai daging yang berasal dari persembahan
kepada
berhala:
kita
semua
mengetahui
bahwa
kita
berpengetahuan, tetapi pengetahuan itu membuat orang
menjadi sombong, sedang kasih membangun. 2 Jika seorang
berpikir bahwa ia mempunyai pengetahuan, maka ia belum
mengetahui seperti seharusnya. 3 Tetapi jika seorang
mengasihi Allah, maka Allah mengenal dia.
4
Jadi dapatkah kita makan daging dari persembahan
kepada berhala? Kita tahu bahwa berhala itu sebenarnya
tidak ada dan bahwa hanya ada satu Allah. 5 Benar bahwa
orang berbicara tentang allah-allah lain di surga dan di
bumi dan dalam pengertian demikian ada banyak allah dan
tuan. 6 Namun untuk kita hanya ada satu Allah, ialah Bapa,
dan dari pada-Nya berasal segala sesuatu, dan kepada-Nya
kita akan pergi. Dan hanya ada satu Tuhan, ialah Kristus
Yesus, oleh-Nya segala sesuatu ada dan oleh Dia juga kita
ada.
7
Akan tetapi; tidak semua orang memiliki pengetahuan
itu. Untuk sementara orang, yang sampai waktu-waktu
terakhir
menganggap
berhala
itu
sesuatu
yang
sungguh-sungguh, makanan itu tetap ada hubungannya dengan
berhala, dan memakannya mencemarkan hati nurani yang
lemah.
8
Bukannya makanan yang mendekatkan kita kepada Allah.
Kalau kita makan, kita tidak mendapat suatu keuntungan,
dan jika kita tidak makan, kita tidak kehilangan sesuatu.
9
Tentu sekali kita bebas, tetapi janganlah kebebasanmu
menyebabkan kejatuhan orang lain yang kurang siap.
10
Bagaimana kalau seorang yang berpengetahuan tetapi yang
lemah hati nuraninya melihat engkau duduk di meja dalam
kenisah berhala? Bukankah hati nuraninya yang lemah serta
contoh teladanmu akan membuat dia juga makan dari makanan
persembahan kepada berhala? 11 Jika demikian maka dengan
pengetahuanmu
engkau
menyebabkan
kebinasaan
saudara-saudaramu yang lemah hati nuraninya, sedang
Kristus telah mati untuk mereka. 12 Apabila engkau melukai
hati nurani saudara-saudaramu yang lemah dan berdosa
terhadap mereka, engkau berdosa terhadap Kristus sendiri.
13
Oleh
sebab
itu,
jika
suatu
makanan
menyebabkan
saudaraku berdosa, maka aku tidak akan pernah makan
makanan ini agar jangan sampai saudaraku jatuh.
1
Melepaskan hak sendiri: teladan Paulus
9
•
1
Dan tentang aku, bukankah aku orang bebas? Aku ini
seorang rasul dan telah melihat Yesus Tuhan, dan kamu
adalah karyaku dalam Tuhan. 2 Sekalipun untuk orang lain
aku bukan rasul, sekurang-kurangnya untuk kamu aku ini
rasul. Sebab dalam Tuhan kamu adalah bukti karyaku
sebagai rasul.
3
Inilah jawabanku terhadap mereka yang mencela aku:
4
“Bukankah kami mempunyai hak untuk diberi makan dan
minum? 5 Bukankah kami mempunyai hak untuk membawa serta
seorang saudari seperti yang dilakukan oleh saudarasaudara Tuhan dan Kefas? 6 Adakah hanya aku sendiri,
beserta Barnabas, yang berkewajiban untuk bekerja mencari
nafkah?”
Serdadu mana yang pergi berperang atas biayanya
sendiri? 7 Petani mana yang tidak makan dari kebun anggur
yang ditanamnya? Siapakah yang memelihara ternak, tetapi
tidak minum susu ternak piaraannya? 8 Adakah hak-hak ini
sekadar kebiasaan manusia? Tidak. Hukum Taurat pun
mengatakan yang demikian. Dalam hukum Musa ada tertulis:
Janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik
gandum. 9 Adakah ini berarti bahwa Allah menaruh perhatian
kepada lembu? 10 Bukankah kitalah yang dimaksudkan? Demi
kepentingan kita hal ini ditulis bahwa tak seorang pun
membajak tanpa menantikan upah, dan tak seorang pun
mengirik tanpa mengharap bagiannya dari panen. 11 Jadi,
jika kami telah menabur kekayaan rohani di antara kamu,
bukankah wajar bahwa kami juga boleh berharap memetik
sedikit keuntungan jasmani? 12 Jika orang-orang lain mempunyai hak yang demikian di antara kamu, pasti lebih lagi
kami.
Namun demikian kami tidak menggunakan hak itu, dan
memilih menahan kesemuanya ini daripada menempatkan
rintangan bagi Injil Kristus. 13 Tidak tahukah kamu bahwa
orang yang bekerja dalam pelayanan di tempat kudus makan
dari persembahan yang dibawakan di dalam kenisah? Dan
bukankah mereka yang melayani mezbah, juga mendapat
bagian dari mezbah? 14 Demikian juga Tuhan memerintahkan
supaya orang yang mewartakan Injil, harus hidup dari
Injil. 15 Namun aku tidak menggunakan hak- hakku, dan
sekarang aku menulis bukan untuk menuntutnya. Aku lebih
ingin mati daripada membiarkan orang meniadakan alasanku
untuk bermegah.
16
Lihatlah, aku tidak bermegah karena mewartakan Injil,
sebab inilah kewajibanku. Celakalah aku jika aku tidak
mewartakan Injil! 17 Seandainya aku mewartakan Injil
dengan sukarela, maka aku dapat mengharapkan upah. Tetapi
aku berkewajiban melakukannya dan aku hanya memenuhi
tugas jabatanku. 18 Jika demikian, bagaimana aku dapat
memperoleh upah? Dalam mewartakan Injil aku tidak menggunakan hak-hak yang diberikan kepadaku oleh Injil.
19
Maka akhirnya, karena merasa bebas terhadap setiap
orang, aku telah menjadi hamba untuk semua orang agar
20
mendapatkan
lebih
banyak
orang
lagi.
Untuk
menyelamatkan
orang-orang
Yahudi
aku
telah
menjadi
seorang Yahudi bersama orang-orang Yahudi, dan karena
mereka tunduk di bawah hukum Taurat, maka aku juga tunduk
di bawah hukum Taurat, meskipun aku bebas dari Hukum
Taurat. 21 Demi orang-orang kafir yang tidak takluk di
bawah hukum Taurat aku telah menjadi seorang kafir, meski
aku sendiri tidak bebas dari hukum Allah, karena aku
hidup di bawah hukum Kristus. Sebab aku ingin menghimpun
mereka yang berada di luar hukum Taurat. 22 Demikian juga
aku mengalami kelemahan orang-orang yang belum terbebas
hati nuraninya, agar aku dapat memperoleh mereka yang
23
masih lemah.
Demikian aku telah menjadikan diri
segala-galanya untuk semua orang, dan dengan segala cara,
untuk menyelamatkan sedikit dari mereka. Aku melakukan
semuanya ini demi Injil, dan berharap akan mendapat
bagian dalam upahnya.
Iman menuntut kurban
•
Tidakkah kamu belajar sesuatu dari gelanggang
pertandingan? Banyak orang yang berlari, tetapi hanya
satu yang menjadi juara. Oleh sebab itu, berlarilah agar
dapat memenangkan hadiah. 25 Orang- orang yang bertanding
harus menguasai diri dalam berbagai hal. Namun itu mereka
lakukan untuk mahkota yang akan layu, sedang kita untuk
mahkota yang tidak akan layu.
26
Maka aku berlari sambil mengetahui tujuanku. Aku
bertinju, tetapi tidak meninju udara tanpa tujuan. 27 Aku
menyiksa diriku dan menguasainya, agar jangan sampai aku
sendiri binasa sesudah menyampaikan warta Injil kepada
orang- orang lain.
24
10
Saudara-saudara, aku hendak meng ingatkan kamu
mengenai nenek moyang kita. Mereka semua berada di bawah
awan itu dan mereka semua menyeberangi laut. 2 Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa mereka telah dibaptis
dalam awan dan dalam laut untuk menjadi umat Musa, 3 dan
mereka semua makan dari makanan rohani yang sama 4 dan
minum dari minuman rohani yang sama pula. Sebab kamu tahu
1
bahwa mereka minum dari sebuah wadas rohani yang
mengikuti mereka, dan wadas itu ialah Kristus. 5 Namun
demikian kebanyakan mereka tidak berkenan kepada Allah
dan mayat mereka berserakan di padang gurun.
6
Semua ini telah terjadi sebagai satu contoh untuk
kita, agar kita jangan menjadi bangsa yang berkeinginan
jahat seperti mereka.
7
Janganlah mengikuti berhala-berhala seperti yang telah
dibuat oleh beberapa orang dari mereka, seperti yang
dikatakan dalam Kitab Suci: Bangsa itu duduk makan dan
minum
lalu
bangkit
berdiri
untuk
berpesta
pora.
8
Janganlah kita jatuh dalam percabulan seperti beberapa
orang dari mereka, dan dalam satu hari saja dua puluh
tiga ribu orang dari mereka telah tewas. 9 Dan janganlah
kita mencobai Allah seperti yang telah dilakukan oleh
beberapa orang dari mereka, yang kemudian dibunuh oleh
ular; 10 dan janganlah bersungut-sungut seperti yang telah
dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, yang telah
dihancurkan oleh malaikat pembinasa.
11
Hal-hal ini telah terjadi atas mereka sebagai contoh
dan telah tertulis sebagai peringatan untuk kita, yang
hidup dalam zaman yang terakhir. 12 Oleh sebab itu, jika
seorang menyangka bahwa ia berdiri tegak, berhati-hatilah
agar jangan sampai jatuh. 13 Kamu tidak dicobai melampaui
batas ketahanan manusia. Allah itu setia dan tidak
membiarkan kamu dicobai melampaui batas kekuatanmu.
Bersama cobaan itu Ia akan memberikan kamu kekuatan untuk
dapat melawan dan meluputkan diri.
14
Oleh sebab itu, sahabat-sahabat terkasih, jauhilah
penyembahan berhala.
•
Aku berbicara kepada kamu sebagai orang-orang yang
cerdas; pertimbangkanlah apa yang kukatakan. 16 Bukankah
piala pemberkatan yang kita berkati adalah persatuan
dengan darah Kristus? Dan bukankah roti yang kita
pecah-pecahkan itu adalah persatuan dengan tubuh Kristus?
17
Seperti roti itu satu, demikian pula kita, meskipun
banyak, membentuk satu tubuh, dan makan dari roti yang
satu itu.
18
Perhatikanlah orang-orang Israel. Untuk mereka, makan
dari kurban berarti bersatu dengan persatuan mezbah kurban.
19
Apakah artinya semua ini? Bahwa daging itu benar-benar
telah dipersembahkan kepada berhala-berhala, atau bahwa
berhala itu sungguh-sungguh ada? 20 Bagaimanapun, apabila
orang-orang kafir mempersembahkan kurban, maka kurban itu
15
diperuntukkan bagi roh-roh jahat, dan bukan bagi Allah.
Aku tidak menghendaki kamu menjalin pesatuan dengan
roh-roh jahat. 21 Kamu tidak dapat minum dari piala Tuhan
dan pada waktu yang sama minum dari piala roh-roh jahat.
Kamu tidak dapat makan dari meja Tuhan dan pada waktu
yang sama dari meja roh-roh jahat. 22 Barangkali kita
hendak menimbulkan kecemburuan Tuhan? Lebih kuatkah kita
daripada-Nya?
Penyelesaian-penyelesaian praktis
•
Segala sesuatu halal untuk aku, tetapi tidak
segalanya berguna untukku. Segala sesuatu halal untuk
24
aku,
tetapi
bukan
segalanya
membangun.
Janganlah
seorang mencari keuntungannya sendiri, tetapi usahakanlah
keuntungan orang-orang lain.
25
Maka makanlah segala yang dijual di pasar, dan
janganlah membuatnya menjadi suatu persoalan hati nurani.
26
Sebab: bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya
adalah milik Tuhan. 27 Jika kamu diundang makan oleh
seorang yang tidak memiliki iman yang sama dengan kamu,
pergilah dan makanlah segala yang dihidangkan tanpa
membebani hati nuranimu dengan berbagai pertanyaan.
28
Akan tetapi, jika seorang menyampaikan kepadamu bahwa
daging hidangan itu berasal dari persembahan kepada
berhala-berhala, janganlah memakannya demi mereka yang
memperingatkan engkau dan demi hati nurani mereka 29 Aku
mengatakan: “Demi hati nurani mereka”, bukan demi hati
nuranimu, sebab mengapa kebebasan hati nuraniku harus
dibebani oleh persoalan hati nurani orang lain?
30
Jika aku telah mengucapkan doa syukur atas makanan
yang telah kunikmati, mengapa orang mengumpat aku karena
makanan itu?
31
Maka, apa saja yang kamu makan atau minum, atau apa
saja yang kamu lakukan, lakukanlah itu demi kemuliaan
Allah. 32 Janganlah menyebabkan syak kepada orang-orang
Yahudi atau Yunani, atau pun kepada umat Allah, 33 tetapi
berusahalah menyenangkan hati semua orang dalam segala
sesuatu. Aku tidak mencari kepentinganku sendiri, tetapi
kepentingan banyak orang, sebab aku ingin supaya mereka
diselamatkan.
23
Pakaian wanita dan kebiasaan-kebiasaan di wilayah Laut Tengah
11
•
Ikutilah teladanku seperti aku mengikuti teladan
Kristus. 2 Aku memuji kamu sebab dalam segala sesuatu kamu
ingat akan daku, dan selalu teguh berpegang pada
1
ajaran-ajaran leluhur yang telah kusampaikan kepadamu.
3
Akan tetapi aku hendak mengingatkan kamu bahwa kepala
setiap laki-laki ialah Kristus, sedang kepala dari perempuan ialah suaminya, dan kepala Kristus ialah Allah.
4
Jika seorang laki-laki berdoa atau bernubuat dengan
kepala bertudung, maka ia menghina kepalanya. 5 Sebaliknya
seorang perempuan yang berdoa atau bernubuat tanpa
memakai tudung, tidak menghormati kepalanya, sama seperti
mencukur rambutnya. 6 Jika seorang perempuan tidak memakai
tudung kepala, biarlah ia mencukur rambutnya; tetapi karena mencukur rambut adalah penghinaan untuk seorang
perempuan, maka hendaklah ia memakai tudung kepala.
7
Laki-laki tidak perlu memakai tudung kepala, sebab
mereka adalah gambaran Allah dan semarak kemuliaan-Nya,
sedang seorang perempuan ialah sinar kemuliaan laki-laki.
8
Laki-laki tidak dibentuk dari perempuan, tetapi perempuan dari laki- laki. 9 Dan Allah tidak menciptakan
laki-laki
untuk
perempuan,
tetapi
perempuan
untuk
10
laki-laki.
Oleh
sebab
itu
demi
malaikat-malaikat
seorang perempuan harus mengenakan tanda ketergantungan
pada kepalanya.
11
Bagaimanapun juga dalam Tuhan laki-laki tidak dipisahkan dari perempuan, atau pun perempuan dari laki-laki.
12
Sebab Allah telah menciptakan perempuan dari laki-laki
dan laki-laki dilahirkan dari perempuan, dan keduanya
berasal dari Allah.
13
Pertimbangkanlah
sendiri:
pantaskah
bagi
seorang
perempuan untuk berdoa tanpa memakai tudung kepala?
14
Pemikiran
yang
sehat
mengajarkan
bahwa
sungguh
memalukan apabila seorang laki-laki berambut panjang,
15
sedang rambut yang panjang adalah kebanggaan seorang
perempuan, dan itu justru telah diberikan kepadanya
sebagai tudung kepala.
16
Jika ada dari antara kamu yang mau mempersoalkannya,
hendaklah diketahui bahwa itu bukanlah kebiasaan kita
atau pun kebiasaan Gereja-gereja Allah.
Perjamuan Tuhan
•
Sebagai lanjutan dari peringatanku, aku tidak memuji
kamu, sebab apabila kamu berkumpul, hal itu bukanlah demi
kebaikan, tetapi malah merugikan.
18
Pertama-tama, seperti yang kudengar, apabila kamu
berkumpul, ada perpecahan di antara kamu. Dan sedikit
banyak aku percaya akan hal itu. 19 Mungkin harus ada
perpecahan di antara kamu, agar nyata siapa yang tahan
17
uji.
20
Apabila kamu berkumpul, bukannya untuk makan perjamuan
Tuhan, 21 sebab masing-masing orang memakan makanannya
sendiri, sehingga ada yang lapar sedang ada yang mabuk.
22
Bukankah kamu dapat makan dan minum di rumahmu sendiri?
Atau mungkin kamu hendak menghina umat Allah dan mempermalukan mereka yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang
harus kukatakan? Haruskah aku memuji kamu? Dalam hal ini
aku tidak memuji kamu.
23
Inilah ajaran Tuhan yang telah kuterima dan kini
giliranku melanjutkannya kepada kamu; pada malam ketika
Ia diserahkan, Tuhan Yesus mengambil roti dan 24 sesudah
mengucap syukur memecah-mecahkan roti itu sambil berkata:
“Inilah tubuh-Ku yang dikurbankan untuk kamu; lakukanlah
ini sebagai kenangan akan Daku.” 25 Demikian pula sesudah
perjamuan Ia mengambil piala sambil berkata: “Inilah
piala Perjanjian Baru dalam darah-Ku. Setiap kali kamu
meminumnya, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.”
26
Dengan demikian, setiap kali kamu makan roti ini dan
minum dari piala ini, kamu mewartakan kematian Tuhan
sampai Ia datang.
27
Oleh sebab itu, barang siapa makan roti ini dan minum
dari piala Tuhan secara tidak pantas, ia berdosa terhadap
tubuh dan darah Tuhan.
28
Maka hendaklah setiap orang memeriksa batinnya sebelum
makan roti ini dan minum dari piala ini, 29 agar jangan
sampai ia makan dan minum untuk kebinasaannya sendiri,
karena ia tidak mengakui Tubuh Tuhan.
30
Inilah sebabnya demikian banyak orang di antara kamu
yang sakit dan lemah dan beberapa orang sudah mati.
31
Jika kita memeriksa dan memperbaiki diri, maka Tuhan
tidak akan menjatuhkan hukuman atas kita. 32 Hukuman Tuhan
dimaksudkan untuk memperbaiki diri kita, agar kita tidak
dibinasakan bersama dunia ini.
33
Maka saudara-saudara, apabila kamu berkumpul untuk
perjamuan, hendaklah saling menantikan 34 dan jika ada
orang yang merasa lapar, biarlah ia makan di rumahnya
sendiri. Dengan demikian kamu tidak berkumpul untuk
kebinasaanmu
bersama.
Ajaran-ajaran
yang
lain
akan
kusampaikan apabila aku datang.
Karunia-karunia rohani dan kerukunan
12
•
Mengenai
karunia-karunia
rohani
aku
mengingatkan kamu akan hal-hal yang berikut ini.
1
2
hendak
Ketika
kamu masih kafir, kamu pergi menghadap berhala-berhalamu
yang dungu itu seperti orang-orang yang kerasukan. 3 Aku
berkata kepadamu, bahwa tak seorang pun yang diilhami Roh
Allah dapat berkata: “Terkutuklah Yesus,” seperti juga
tak seorang pun dapat berkata: “Yesus itu Tuhan,” kecuali
diilhami Roh Kudus.
4
Ada berbagai karunia, tetapi satu Roh. 5 Ada berbagai
tugas pelayanan, tetapi satu Tuhan. 6 Ada berbagai karya,
tetapi Allah yang sama berkarya dalam semuanya.
7
Kepada setiap orang Roh menyatakan kehadiran-Nya
dengan suatu karunia untuk kepentingan bersama. 8 Kepada
seorang diberikan oleh Roh karunia untuk berbicara dengan
bijaksana, kepada yang lain diberikan oleh Roh yang sama
karunia untuk mengajarkan pengetahuan. 9 Kepada seorang
diberikan karunia iman dalam Roh yang sama; kepada yang
lain karunia untuk menyembuhkan, juga oleh Roh yang satu
dan sama itu. 10 Yang seorang mengerjakan mukjizat, yang
lain mempunyai karunia bernubuat, dan yang lain lagi
karunia membeda-bedakan roh yang baik dan yang jahat;
kepada seorang diberikan karunia berbicara dalam bahasa
roh, kepada yang lain diberikan karunia untuk menafsirkan
apa yang dikatakan dalam bahasa roh. 11 Dan semuanya ini
adalah karya dari Roh yang satu dan sama itu, yang
memberikan kepada setiap orang apa yang dikehendakinya.
Perbandingan dengan tubuh
•
Karena seperti tubuh itu satu sekalipun mempunyai
banyak anggota, dan semua anggota tubuh, sekalipun
banyak, membentuk satu tubuh, demikian juga Kristus.
13
Semua kita, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak
maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam Roh yang satu
itu untuk membentuk satu tubuh dan semua kita telah
diberi minum dari Roh yang satu itu juga.
14
Tubuh mempunyai tidak hanya satu, tetapi banyak
anggota. 15 Seandainya kaki berkata: “Aku tidak termasuk
tubuh, sebab aku bukan tangan,” benarkah bahwa ia tidak
termasuk tubuh? Sesungguhnya ia bagian dari tubuh!
16
Sekalipun telinga berkata: “Aku tidak termasuk tubuh,
sebab aku bukan mata,” ia tetap bagian dari tubuh.
17
Seandainya seluruh tubuh itu mata, bagaimana kita dapat
mendengar? Dan seandainya seluruh tubuh itu telinga,
bagaimana kita dapat mencium?
18
Allah telah mengatur semua anggota tubuh, menempatkan
semua pada tempat yang dikehendaki-Nya. 19 Jika semuanya
satu anggota, di manakah tubuh? 20 Memang ada banyak
12
anggota, namun satu tubuh. 21 Mata tidak dapat berkata
kepada tangan: “Aku tidak memerlukan engkau,” dan kepala
tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak memerlukan
engkau.”
22
Malahan anggota-anggota tubuh kita yang kelihatannya
paling
lemah
ternyata
yang
lebih
kita
butuhkan;
23
bagian-bagian tubuh yang kita anggap kurang terhormat,
kita perlakukan penuh perhatian, 24 dan kita menutupinya
dengan baik sebab mereka kurang pantas diperlihatkan,
sedang bagian-bagian tubuh yang lebih pantas ditampilkan,
tidak membutuhkan perhatian yang sedemikian. 25 Allah
sendiri telah mengatur tubuh kita sedemikian rupa,
memberikan perhatian yang lebih besar kepada bagian yang
kurang mulia, agar tubuh jangan sampai terbagi-bagi,
tetapi
supaya
semua
anggota
saling
memperhatikan.
26
Apabila satu anggota menderita, semuanya menderita, dan
apabila satu anggota mendapat penghormatan, semuanya
bergembira.
27
Demikian kamu adalah tubuh Kristus, dan masing-masing
adalah anggota- anggotanya. 28 Di dalam Gereja, mula- mula
Allah menentukan beberapa orang menjadi rasul, kemudian
nabi-nabi, lalu para pengajar. Sesudah itu Ia menentukan
orang-orang yang mengerjakan mukjizat- mukjizat, lalu
mereka yang mempunyai karunia menyembuhkan, petugaspetugas pelayanan, para pemimpin, lalu yang dapat
berbahasa roh.
29
Adakah semuanya rasul? Adakah semuanya nabi atau
pengajar? Dapatkah semua orang mengerjakan mukjizat,
30
atau menyembuhkan orang sakit, berbicara dalam bahasa
roh
atau
menjelaskan
apa
yang
dikatakan
dalam
31
bahasa-bahasa
itu?
Usahakanlah
mendapat
karuniakarunia yang paling berharga. Dan aku akan menunjukkan
kepadamu suatu jalan yang lebih baik lagi.
Tak ada karunia yang lebih tinggi dari kasih
13
•
Sekalipun aku dapat berbicara dalam bahasa
manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, maka
akan samalah aku dengan gong yang bergaung dan canang
yang gemerincing. 2 Sekalipun aku dapat bernubuat, mengetahui segala rahasia dan pengetahuan, serta memiliki iman
yang
dapat
memindahkan
gunung-gunung,
tetapi
tidak
mempunyai kasih, maka aku tak berharga sedikit pun.
3
Sekalipun aku memberikan segala sesuatu yang kumiliki
kepada orang miskin, malah juga diriku sendiri, tetapi
1
hanya untuk mendapatkan pujian dan tidak didasarkan pada
kasih, maka semuanya itu tidak ada nilainya bagiku.
Kasih itu sabar, baik hati, tidak iri hati. Kasih
tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak berlaku
kasar dan tidak mencari keuntungan sendiri. 5 Kasih menguasai kemarahan dan melupakan kesalahan. 6 Kasih tidak
bersukacita
karena
ketidakadilan,
tetapi
bergembira
karena kebenaran. 7 Kasih mengampuni segala sesuatu,
percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu
dan sabar menanggung segala sesuatu.
8
Kasih
tidak
pernah
berkesudahan.
Nubuat
dapat
berakhir, bahasa-bahasa roh dapat terhenti, pengetahuan
dapat lenyap. 9 Sebab pengetahuan kita tidak sempurna, dan
demikian juga nubuat. 10 Dan apabila yang sempurna datang,
maka segala yang tidak sempurna akan lenyap. 11 Ketika aku
masih kanak-kanak aku berpikir dan bercita-cita sebagai
kanak-kanak, tetapi apabila aku telah menjadi dewasa aku
12
melepaskan
perilaku
kanak-kanak.
Demikian
juga
sekarang, kita melihat samar-samar seperti dalam cermin
yang bercacat, tetapi nanti kita akan melihat muka
berhadapan muka. Sekarang kita mengenal hanya sebagian,
tetapi pada ketika itu aku akan mengenal Dia seperti Dia
mengenal aku. 13 Sekarang tinggal iman, pengharapan dan
kasih, ketiga-tiganya, tetapi yang terbesar adalah kasih.
4
Karunia bernubuat dan berbahasa roh
14
•
Maka kejarlah cinta kasih dan usahakanlah
karunia-karunia
rohani,
terutama
karunia
bernubuat.
2
Orang yang berbicara dalam bahasa-bahasa roh, tidak
berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah, sebab tak
seorang pun yang memahaminya; Roh membuat dia mengucapkan
hal-hal yang tidak dapat dimengerti. 3 Sebaliknya seorang
nabi berbicara kepada umat untuk meneguhkan, membina dan
menghibur. 4 Orang yang berbicara dalam bahasa-bahasa roh
membina dirinya sendiri, tetapi seorang nabi membina umat
Allah.
5
Semoga kamu semua dapat berbicara dalam bahasa-bahasa
roh! Tetapi lebih baik lagi jika kamu semua menjadi nabi.
Seorang
nabi
mempunyai
kelebihan
atas
orang
yang
berbicara dalam bahasa- bahasa roh, terkecuali kalau ada
orang yang mampu menjelaskan apa yang dikatakannya, agar
umat dapat memperoleh manfaat. 6 Apakah faedahnya untukmu,
saudara-saudara, andaikata aku datang kepadamu sambil
berbicara
dalam
bahasa-bahasa
roh
tanpa
memberikan
1
penjelasan dan pengetahuan, tanpa bernubuat dan mengajar?
7
Apabila seorang memainkan suling dan kecapi, atau
suatu alat musik yang lain tetapi tanpa nada, siapakah
yang dapat mengenal lagunya? 8 Dan apabila tidak jelas
bunyi sangkakala, siapakah yang akan menyiapkan diri
untuk pertempuran? 9 Demikian juga dengan kamu. Jika
kata-katamu tidak dipahami, siapakah yang dapat mengerti
apa yang dikatakan? Engkau seakan berbicara kepada bulan.
10
Ada banyak bahasa yang berbeda-beda di dunia, dan
masing-masing mempunyai arti, 11 tetapi jika aku tidak
dapat memahami bahasa itu, maka aku tak ubahnya seperti
seorang asing untuk dia yang berbicara, dan yang
berbicara pun asing terhadap aku.
12
Apabila kamu berusaha mendapat karunia-karunia rohani,
hendaklah berusaha juga membangun umat Allah. Dengan
demikian kamu akan menerima pembalasan berlimpah. 13 Oleh
sebab itu, orang yang berbicara dalam bahasa- bahasa roh
harus memohon kepada Allah agar diberi kemampuan untuk
menjelaskan apa yang dikatakannya.
14
Apabila aku berdoa dalam bahasa- bahasa roh, maka
rohku yang berdoa, sedang budiku tinggal hampa. 15 Apakah
yang harus kulakukan? Aku akan berdoa dengan roh dan juga
berdoa dengan budiku. Aku akan bernyanyi dengan roh dan
juga dengan budiku. 16 Jika engkau memuji Allah hanya
dengan rohmu, bagaimana orang biasa akan dapat mengucapkan “Amin” untuk doa syukurmu? Sebab ia tidak mengerti
akan apa yang kaukatakan. 17 Doa syukurmu benar indah, namun tidak berguna untuk orang lain.
18
Aku mengucap syukur kepada Allah sebab aku dapat
berbicara dalam bahasa roh, lebih banyak dari kamu semua,
19
tetapi apabila aku ada dalam perkumpulan bersama umat,
aku lebih suka mengucapkan lima patah kata dengan budiku
yang dapat mengajar orang lain, daripada mengucapkan
sepuluh ribu kata dalam bahasa roh.
20
Saudara-saudara, janganlah tetap menjadi kanak-kanak
dalam
cara
berpikir.
Hendaklah
berlaku
sebagai
kanak-kanak terhadap kejahatan, tetapi dewasa dalam cara
berpikir. 21 Dalam Hukum Taurat Allah bersabda: “Aku akan
berbicara kepada bangsa ini melalui bangsa-bangsa yang
memakai bahasa-bahasa lain dan melalui bibir orang-orang
asing, namun demikian bangsa ini tidak akan mendengarkan
Aku.” 22 Maka berbicara dalam bahasa-bahasa roh ditujukan
kepada mereka yang tidak beriman, sedang bernubuat adalah
sebuah tanda bagi mereka yang beriman, bukan bagi mereka
yang tidak beriman.
Bayangkan kalau seluruh umat berkumpul dan semuanya
berbicara dalam bahasa-bahasa roh, lalu pada ketika itu
masuklah orang-orang yang tidak beriman dan yang tidak
paham, apakah yang akan mereka pikirkan? Bahwa kamu semua
orang gila. 24 Sebaliknya, bayangkan kalau semua orang
berbicara sebagai nabi; maka apabila orang-orang yang
tidak beriman atau yang tidak paham masuk, maka kamu
semua akan menyelidiki dia dan membuka seluruh isi pikirannya yang paling rahasia. 25 Maka sambil bersujud ia
akan terpaksa menyembah Allah dan mengakui, bahwa
Allah sungguh-sungguh berada di tengah- tengah kamu.
26
Jika demikian, saudara-saudara, apakah kesimpulan
kita? Apabila kamu berkumpul, setiap orang dari antara
kamu dapat bernyanyi, mengajar dan mewahyukan, atau pula
berbicara dalam bahasa roh. Tetapi hendaklah semuanya itu
untuk membangun umat.
27
Maukah kamu berbicara dalam bahasa roh? Hendaklah dua
atau tiga orang, jangan lebih, bergilir berbicara dan seorang harus menafsirkan apa yang dikatakan. 28 Jika tidak
ada orang yang menafsirkan, janganlah berbicara dalam
perkumpulan umat, tetapi hanya dengan diri sendiri dan
kepada Allah.
29
Demikian juga dengan para nabi: hendaklah dua atau
tiga orang yang berbicara dan orang yang lain memberikan
pertimbangan tentang apa yang dikatakan. 30 Apabila salah
seorang yang duduk di situ mendapat ilham, maka orang
yang pertama itu harus berdiam diri. 31 Malah kamu semua
boleh bernubuat, seorang demi seorang, untuk mengajar dan
32
membina semua orang.
Roh yang berbicara melalui
nabi-nabi takluk kepada nabi- nabi, 33 sebab Allah tidak
menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
34
(Hendaklah perempuan-perempuan berdiam diri di dalam
perkumpulan- perkumpulan umat, seperti kebiasaan dalam
semua Gereja para kudus. Sebab mereka tidak diperkenankan
berbicara.
Hendaklah
mereka
takluk
di
bawah
perintah-perintah Taurat. 35 Jika mereka ingin megetahui
sesuatu, hendaklah mereka menanyakannya kepada suami mereka di rumah. Sebab sungguh memalukan jika seorang
perempuan berbicara dalam perkumpulan umat.)
36
Adakah sabda Allah itu berasal dari kamu? Atau telah
datang kepadamu? 37 Jika seorang dari antara kamu merasa
dirinya seorang nabi atau yang mendapat karunia rohani,
maka haruslah ia mengakui bahwa apa yang kutulis kepadamu
sekarang ini sesungguhnya perintah Tuhan. 38 Jika seorang
tidak mengakui hal ini, maka Allah juga tidak mengakui
23
dia.
39
Maka, saudara-saudara, usahakanlah mendapat karunia
bernubuat, dan janganlah melarang orang berbicara dalam
bahasa roh. 40 Akan tetapi; segala sesuatu haruslah
dilaksanakan dalam cara yang tepat dan teratur.
Kebangkitan adalah suatu kenyataan
15
•
Aku hendak mengingatkan kamu, saudara-saudara,
akan Injil yang kuwartakan kepada kamu dan yang sudah
kamu terima. Hendaklah kamu teguh berpegang padanya.
2
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asalkan kamu setia
berpegang padanya seperti yang telah kuwartakan kepadamu.
Jika tidak, maka akan sia-sia imanmu.
3
Pada tempat yang pertama, aku telah menyampaikan kepadamu apa yang telah kuterima sendiri: bahwa Kristus sudah
mati untuk dosa-dosa kita, seperti yang dikatakan oleh
Kitab Suci; 4 bahwa Ia telah dikuburkan dan pada hari
ketiga telah dibangkitkan sesuai Kitab Suci; 5 bahwa Ia
telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada
kedua belas murid-Nya. 6 Sesudah itu Ia menampakkan diri
kepada lebih dari lima ratus orang murid bersama-sama;
kebanyakan dari mereka masih hidup, dan hanya beberapa
yang sudah meninggal. 7 Kemudian Ia menampakkan diri
kepada Yakobus dan sesudah itu kepada semua rasul. 8 Dan
terakhir sekali Ia menampakkan diri kepada aku juga orang
yang paling hina. 9 Sebab Aku yang terhina dari antara
para rasul, dan malahan tidak pantas disebut seorang
rasul, sebab aku telah menganiaya umat Allah. 10 Namun
demikian, oleh rahmat Allah aku telah menjadi seperti
sekarang ini dan rahmat-Nya bagiku bukan tanpa hasil.
Malah lebih dari itu. Aku telah bersusah payah lebih dari
mereka yang lain, sekalipun bukan aku, melainkan rahmat
Allah di dalam aku.
11
Inilah yang kami ajarkan, entah aku atau mereka, dan
ini pula yang kamu percaya. 12 Maka, jika telah diwartakan
bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati,
bagaimana mungkin beberapa orang dari antara kamu
mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
13
Jika tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus
juga tidak pernah dibangkitkan. 14 Dan jika Kristus tidak
dibangkitkan, maka pewartaan kami hampa dan imanmu
sia-sia. 15 Dan kami menjadi saksi dusta tentang Allah,
karena telah memberikan kesaksian bahwa Ia membangkitkan
Kristus,
padahal
Ia
tidak
membangktikan
Kristus,
seandainya benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
1
Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga
17
tidak
dibangkitkan.
Dan
seandainya
Kristus
tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah imanmu, dan kamu masih
tinggal dalam dosa-dosamu. 18 Juga mereka yang telah mati
dalam Kristus, binasa semuanya. 19 Jika kita berharap pada
Kristus hanya untuk kehidupan sekarang ini, maka kita ini
orang- orang yang paling malang.
16
Kristus menunjukkan jalan kepada kita
•
Tetapi sesungguhnya Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati. Dialah yang pertama, sebagai yang
sulung dari semua yang telah meninggal. 21 Seorang manusia
telah mendatangkan kematian; seorang manusia juga yang
mendatangkan kebangkitan dari antara orang mati. 22 Karena
seperti semua orang mati dalam Adam, demikian pula semua
orang akan hidup kembali dalam Kristus. 23 Akan tetapi,
masing-masing orang pada waktunya sendiri: pertama-tama
Kristus, kemudian umat Kristus, apabila Ia datang mengunjungi mereka.
24
Kemudian
akan
tiba
kesudahan,
ketika
Kristus
menyerahkan
Kerajaan
kepada
Allah
Bapa,
sesudah
membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
25
Sebab Ia harus meraja dan menempatkan segala musuh-Nya
26
di
bawah
kaki-Nya.
Musuh
terakhir
yang
harus
27
dibinasakan ialah maut.
Seperti kata Kitab Suci: “Allah
telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya.”
Jika kita mengatakan bahwa bahwa segala sesuatu
ditaklukkan di bawah kaki-Nya, tentu sekali dikecualikan
Bapa yang menaklukkan segala sesuatu ke bawah diri-Nya.
28
Apabila Bapa telah menaklukkan segala sesuatu ke bawah
diri-Nya, maka juga Putra takluk di bawah Dia yang
menaklukkan segala sesuatu. Sejak saat itu Allah akan
menjadi segalanya dalam semua.
29
Jelaskan kepadaku: apa artinya orang dibaptis untuk
orang mati? Jika orang mati tidak dibangkitkan, mengapa
mereka mau dibaptis untuk orang mati?
30
Dan juga kami, mengapa kami selalu menanggung bahaya?
Sebab maut selalu menyertai aku setiap hari. 31 Aku mengatakan ini di hadapan kamu, saudara- saudara, yang telah
menjadi kebanggaanku dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
32
Hanya untuk kepentingan manusiawi maka aku berlaga di
Efesus seakan melawan binatang-binatang buas? Jika orang
mati tidak dibangkitkan, “marilah kita makan dan minum
sebab besok kita akan mati.”
33
Janganlah tertipu; teori-teori yang buruk merusakkan
20
watak yang baik. Terjagalah, dan janganlah berbuat dosa
lagi, 34 sebab beberapa dari antara kamu benar-benar tidak
mengenal Allah; aku mengatakan ini untuk mempermalukan
kamu.
Tubuh sesudah kebangkitan
•
Ada dari kamu yang akan bertanya: Bagaimana orang
mati akan dibangkitkan? Dengan tubuh mana mereka akan
kembali?
36
Hai orang bodoh! Apa yang kautaburkan tidak akan
bertumbuh dan hidup, jika tidak mati terdahulu. 37 Dan
yang kautaburkan bukannya badan tumbuhan yang akan ada,
tetapi cumalah biji gandum atau sesuatu biji benih yang
lain, 38 dan Allah akan memberikan badan yang sesuai,
seperti
yang
diberikan-Nya
kepada
setiap
tanaman.
39
Perhatikanlah sekarang, tidak semua daging itu sama;
ada daging dari mahluk manusia, lain lagi daging
binatang,
lain
pula
daging
unggas
ataupun
ikan.
40
Demikian
juga
ada
badanbadan
langit
dan
ada
badan-badan di bumi, tetapi badan-badan di bumi tidak
bersinar seperti yang di langit. 41 Selain itu sinar
matahari lain dari sinar bulan dan bintang-bintang, dan
cahaya bintang- bintang pun berbeda satu dari yang lain.
42
Demikian juga halnya dengan kebangkitan orang mati.
Tubuh telah ditabur dalam kebinasaan, tetapi akan
dibangkitkan dan tidak akan mati lagi. 43 Tubuh itu
ditabur dalam kehinaan, tetapi akan dibangkitkan dalam
kemuliaan;
dikuburkan
dalam
kelemahan,
tetapi
akan
dibangkitkan dalam kekuatan. Tubuh alamiah yang telah
dikuburkan,
tetapi
akan
dibangkitkan
sebagai
tubuh
rohani. 44 Sebab akan ada tubuh rohani seperti sekarang
ini ada tubuh yang hidup.
45
Mengenai manusia pertama Kitab Suci berkata: “Adam,
manusia yang pertama, menjadi makhluk yang hidup,” tetapi
Adam yang kemudian menjadi roh yang menghidupkan. 46 Yang
pertama muncul bukanlah roh, tetapi hidup alamiah, dan
sesudah itu datanglah roh. 47 Manusia yang pertama berasal
dari tanah dan karena itu bersifat jasmani, sedang yang
kedua datang dari surga. 48 Keadaan semua manusia yang
berasal dari tanah sama seperti dia yang dibuat dari
tanah, dan mereka yang berasal dari surga sama seperti
Dia yang datang dari surga. 49 Seperti sekarang ini kita
mengenakan rupa manusia duniawi, demikian juga nanti kita
akan mengenakan rupa yang surgawi.
35
Hari kebangkitan
Inilah
yang
hendak
kukatakan
kepadamu,
saudara-saudara, bahwa daging dan darah tidak dapat
memperoleh bagian dalam kerajaan Allah; dan yang dapat
binasa tidak dapat mewarisi hidup yang tidak dapat
binasa. 51 Maka aku hendak mengajarkan kamu rahasia ini:
sekalipun tidak semua kita akan mati, namun semua kita
akan diubah, 52 dalam sekejap mata, pada bunyi nafiri.
Karena nafiri akan berbunyi dan pada ketika itu, dalam
sekejap mata orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan
yang tidak dapat binasa, dan kita semua akan diubah.
53
Sebab memang perlu bahwa tubuh kita yang fana dan dapat
binasa mengenakan hidup yang tidak mengenal kematian atau
kerusakan.
54
Apabila yang dapat binasa mengenakan hidup yang tidak
dapat binasa, dan keadaan yang dapat mati mengenakan yang
tidak dapat mati, akan digenapi sabda Kitab Suci: Maut
telah ditelan oleh kemenangan. 55 Maut, di manakah kemenanganmu? Maut, di manakah sengatmu?
56
Sengat maut ialah dosa, dan kekuatan dosa ialah hukum
Taurat. 57 Tetapi bersyukurlah kepada Allah yang memberikan kepada kita kemenangan melalui Yesus Kristus, Tuhan
kita.
58
Oleh sebab itu, saudara-saudara terkasih, hendaklah
tabah dan janganlah goyah. Hendaklah kamu selalu maju
dalam karya Tuhan, sambil mengetahui bahwa bersama dengan
Dia jerih payah kamu tidak akan sia-sia.
50
Pujian dan salam
16
•
Mengenai pengumpulan dana untuk orang-orang
kudus, ikutilah petunjuk-petunjuk yang telah kuberikan
kepada Gereja-gereja di Galatia. 2 Pada setiap hari Minggu
hendaklah setiap orang menyisihkan sesuatu, yang dapat
disisihkannya, agar tidak perlu lagi diadakan pengumpulan
dana ketika aku tiba nanti. 3 Jika aku telah tiba di
antara kamu, dapatlah kamu memilih beberapa orang yang
akan kulengkapi dengan surat pengantar, supaya membawa
pemberianmu ke Yerusalem. 4 Dan jika lebih baik bahwa aku
juga pergi, maka mereka akan pergi bersama dengan aku.
5
Aku akan mengunjungi kamu sesudah aku melewati Makedonia, sebab aku bermaksud melewati Makedonia. 6 Aku ingin
tinggal bersama kamu untuk beberapa waktu lamanya, dan
barangkali tinggal selama musim dingin, sehingga kamu
dapat membantu aku melanjutkan perjalanan. 7 Aku tidak
hendak melihat kamu hanya sambil lalu, sebab aku sungguhsungguh ingin tinggal bersama kamu, seandainya diizinkan
1
oleh Tuhan. 8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai
Pentekosta, 9 sebab di situ ada kesempatan yang luas
bagiku untuk berkarya, sekalipun ada banyak orang yang
menentang.
10
Jika Timotius datang, buatlah dia merasa tenteram di
antara kamu. Perhatikanlah, bahwa seperti aku, ia pun
bekerja untuk Tuhan. 11 Janganlah seorang pun memandang
rendah dia. Bantulah dia melanjutkan perjalanannya, agar
ia dapat kembali kepadaku tanpa kesulitan. Aku menantikan
dia bersama saudara- saudara.
12
Mengenai saudara kita Apolos, aku sudah sangat mendesak dia untuk mengunjungi kamu bersama saudara- saudara,
tetapi sekarang ia sama sekali tidak mau datang; ia akan
mengunjungi kamu pada kesempatan pertama yang mungkin
baginya.
13
Berjaga-jagalah! Berdirilah teguh dalam iman, bersikaplah sebagai orang yang berani dan hendaklah tetap kuat
hatimu.
14
Hendaklah kamu melakukan segala sesuatu dalam kasih.
15
Saudara-saudara, kamu tahu bahwa di Akhaya tidak ada
orang yang lebih baik dari Stefanus dan keluarganya dan
bahwa
mereka
semua
telah
membaktikan
diri
bagi
kepentingan orang-orang beriman. 16 Aku mengajak kamu
untuk patuh kepada orang-orang yang demikian dan kepada
setiap orang yang bekerja keras bersama mereka.
17
Aku bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus
dan Akhaikus, yang telah mewakili kamu. 18 Sebab mereka
menyegarkan
rohku
dan
rohmu.
Hargailah
orang-orang
seperti mereka itu.
19
Gereja-gereja Asia menyampaikan salam kepadamu. Akwila
dan Priska menyampaikan salam kepadamu dalam Tuhan,
demikian juga umat yang berkumpul di dalam rumah mereka.
20
Semua saudara memberi salam kepadamu. Hendaklah kamu
saling menyalami dengan ciuman yang kudus.
21
Aku, Paulus menyampaikan salam dengan tulisan tanganku
sendiri. 22 Terkutuklah setiap orang yang tidak mengasihi
Tuhan! Maranatha! Datanglah, ya Tuhan!
23
Semoga rahmat Tuhan Yesus beserta kamu. 24 Kasihku
dalam Kristus Yesus bagi semua kamu.
Download