STERILISASI Sterilisasi adalah suatu proses untuk membebaskan / membunuh kuman – kuman atau bakteri yang terdapat pada benda / alat. Untuk proses tersebut digunakan suatu alat yang dinamakan sterilisation. Sterilization antara lain digunakan dalam bidang kedokteran dan laboratorium farmasi. Dalam bidang kedokteran biasanya alat ini digunakan untuk mensterilkan : - alat – alat operasi, seperti gunting, pisau bedah, pinset, dll. - Baju operasi, sarung tangan, tutup kepala, dll. - Botol infuse, botol aquades/aquadides. - Cairan – cairan tertentu - dll Sedangkan di ruangan laboratorium farmasi sterilisator biasanya digunakan untuk mensterilkan cairan, aquades yang nantinya akan digunakan untuk campuran obat dan keperluan farmasi lainnya. Pada dasarnya proses sterilisasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1) Sterilisasi basah 2) Sterilisasi kering 3) Sterilisasi dengan ultra violet STERILISASI BASAH Adalah suatu proses sterilisasi yang memanfaatkan hasil penguapan air, dimana uap air tersebut dihasilkan dari proses pemanasan air. Selain itu juga proses sterilisasi basah yang langsung memanfaatkan proses pemanasan air, dimana proses ini sama dengan proses merebus air. Kaidah yang digunakan pada pesawat sterilisator basah ialah perubahan energi listrik menjadi energi panas, dimana untuk perubahan energi tersebut digunakan filamen yang berfungsi untuk memanaskan air sehingga dihasilkan uap air. Semua peralatan yang akan disterilkan dimasukkan kedalam tempat air, untuk kemudian dipanaskan sampai suhu tertentu. Schematic Diagram Keterangan : F1 F2 : filament Lo : lampu indikator power L1 L2 : lampu indikator filamen RY : Relay SY : kontak relay Ts : thermostat Z : fuse / sekering Cara kerja : 1. Hubungkan pesawat dengan jala – jala PLN. Lampu indikator Loakan menyala, menandakan supplay PLN telah masuk ke pesawat. 2. Switch S1 kemudian di On kan. Relay RY akan mendapat supplay, sehingga RY ini akan energize dan menarik kontak – kontaknya 3. Dengan menutupnya kontak SY filamen F1 akan bekerja, lampu indikator L1 akan menyala. 4. kalau dikehendaki pemakaian dua filamen, maka kontak S2 di On kan maka F2 akan bekerja dan lampu indikator Z akan menyala. 5. Dengan bekerjanya filamen F1 dan F2 maka akan terjadi pemanasan akan sampai temperatur yang dikehendaki panas ini digunakan untuk memanaskan air. 6. Apabila panas yang dikehendaki telah mencapai maka termostat (Ts) akan bekerja dan memutuskan arus yang masuk ke rilay akibatnya relay akan Disenergizet dan kan membuka kontak – kontaknya. 7. dengan membuka kontak – kontak relay, maka filamen tidak akan mendapat supplay, sehingga pemenasan berhenti, dan proses sterilisasi selesai. Jenis lain dari Sterilisasi basah adalah Sterilisator Uap Panas (Auto Clave). Proses Sterilisasi pada pesawat ini dengan menggunakan uap panas, uap panas yang digunakan bisa di dapat dengan dua cara : 1. Dalam pesawat tersebut terdapat generator uap 2. Atau menggunakan generator uap di tempat lain (diluar pesawat) Pesawat Auto Clave ini biasanya digunakan pada bagian farmasi Blok Diagram Keterangan : S1 : main Switch On / Off L2 : lampu indicator input jala – jala L1 : lampu indikator filamen, akan terus menyala sebelum temperatur yang dikehendaki tercapai SH9 : micro Switch Tm : timer 0 : pengaturan temperatur C Cara kerja : 1. sebelum pesawat di On kan atur dahulu temperatur yang dikehendaki yaitu diatas1000C. Juga atur lamanya proses sterelisasi melalui timer. 2. kemudian S1 ditekan supplay dari PLN akan masuk ke pesawat, lampu indikator L1, L2 akan menyala, pada filamen akan terjadi pemanasan. 3. panas yang dihasilkan filamen akan terus naik sampai temperatur yang dikehendaki. 4. setelah batas temperatur yang dikehendaki tercapai micro switch (SH9) akan memutuskan hubungan sehingga filamen tidak akan mendapat supplay. 5. micro switch akan menghubungkan kembali supplay dari PLN, bila temperatur sudah turun. Dengan terhubungnya micro switch ini, maka filamen akan melakukan pemanasan lagi. Begitulah proses terjadi berulang – ulang. STERILISASI KERING Pada prinsipnya proses sterilisasi pada sterilisator kering, sama dengan proses sterilisasi pada pesawat sterilisator basah. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan air. Pada pesawat sterilisator basah digunakan air untuk dipanaskan, sedang pada pesawat sterilisator tidak digunakan air. Panas yang diasilkan dari pemanasan filamen tersebutlah yang langsung digunakan untuk proses sterilisasi. Jadi proses sterilisasi disini dengan memanfaatkan udara panas yang dihasilkan dari pemanasan filamen Skematik Rangkaian Keterangan : S1 : main switch Z : sekering / Fuse L1 : lampu indicator 1 , 2 : kontak Relay F1 F2 : Filamen Cara Kerja : 1. hubungkan pesawat dengan jala – jala PLN 2. Tekan Main Switch (S1) lampu indikator (L1) akan menyala yang menandakan tegangan dari jala – jala PLN telah masuk ke pesawat. 3. dengan menutupnya S1 Relay (Ry) akan mendapat supplay (energize) akan menutup kontak – kontaknya, sehingga filamen F1 dan F2 akan mendapat supplay dan melakukan pemanasan. STERILISASI DENGAN ULTRA VIOLET Pesawat sterilisator dengan ultra violet berbeda dengan pesawat sterilisator basah dan kering yang menggunakan filamen sebagai komponen utamanya. Pada pesawat sterilisator yang menggunakan cahaya ultra violet sebagai sistem sterilisatornya mempunyai proses yang sangat sederhana. Pada pesawat ini digunakan sebuah atau beberapa buah lampu ultra violet sebagai komponen utamanya. Prinsip pembangkitan sinar ultra violet sama dengan prinsip lampu TL, perbrdaannya tergantung pada gas yang digunakan : seperti diketahui bahwa ultra violet mempunyai suspensi yang tinggi, sehingga sinar ultra violet ini dapat membunuh kuman – kuman (bakteri) yang bercampur dengan udara. Sterilisasi dengan sinar ultra violet ini banyak digunakan pada ruang operasi, dimana pada ruang ini sangat dibutuhkan keadaan ruangan dengan udara yang benar – benar steril. Pada umumnya dalam ruang operasi proses sterilisasi dilakukan sebelum dan sesudah operasi berlangsung sehingga udara yang ada pada ruang operasi akan terjaga terus tingkat kesterilisasinya. Sterilisasi dengan ultra violet dapat juga digunakan untuk mensterilkan air yang dignakan pada ruang operasi. Gambar Rangkaian GANGGUAN / KELUHAN PADA PESAWAT STERILISATOR Untuk pesawat sterilisator basah dan kering umumnya gangguan / kerusakan yang mungkin terjadi adalah sama. Kemungkinan kerusakan yang terjadi : 1. pesawat tidak dapat bekerja sama sekali. - periksa apakah ada arus yang masuk ke pesawat atau tidak - periksa apakah main switch bekerja atau tidak - bila pesawat dilengkapi dengan fuse (sekering) periksa fuse tersebut, apakah putus atau tidak. 2. tidak terjadi panas - chek tegangan masuk - cek elemen - cek relay 3. panas yang terjadi tidak terkontrol - periksa termostatnya - bila terdapat pengatur panas periksa pula pengatur panas tersebut PEMELIHARAAN 1. Pada pesawat sterilisator basah, air dalam tabung jangan sampai habis (kering) sama sekali. Hal ini penting untuk menjaga filamen – filamen pemanas tidak cepat rusak / putus. 2. jaga kebersihan saluran pipa – pipa nya 3. penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk 4. bersihkan pesawat setiap setiap kali setelah digunakan 5. untuk pesawat sterilisator basah, jangan dioperasikan tanpa menggunakan air, hal ini akan mengakibatkan wadah tempat air kehitam hitaman akibat panas 6. hubungan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak harus selalu diperiksa.