Modul Pendidikan Agama Islam [TM7]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Review Bab I-VI
INDAHNYA ISLAM
Modul ini mengupas tentang review dari bab 1 s.d
bab 6
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komputer
Sistem Informasi
OL
Kode MK
Disusun Oleh
05
A21184EL (E506)
H. U. ADIL., SS., SHI., MH.
Abstract
Kompetensi
Modul ini akan mengelaborasi dari
mengenal Islam sampai mengenal
Akhlak Sosial Islam
Diharapkan mahasiswa mengerti
tentang Islam sampai mengenal
Akhlak Sosial Islam
BAB I
MENGENAL ISLAM
A. ISLAM DAN PERADABAN DUNIA
Abad modern yang sekarang kita hadapi tidak muncul dengan sendirinya begitu
saja, akan tetapi muncul melalui proses yang cukup panjang. Eropa Barat mempunyai
kontribusi kuat terhadap peradaban dunia, begitu pula Amerika dan Cina memberikan
sumbangsih yang tidak sedikit dalam mewujudkan peradaban dunia. Apabila kita gali lebih
dalam proses berkembangnya peradaban dunia, ternyata Islam yang berpusat di Timur
Tengah mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap peradaban dunia.
Dalam kosa kata ilmu pengetahuan modern seperti al-jabar (al-jabru), logaritma (alkhawarizmiyyah), dan lain-lain ternyata sudah muncul pada masa keemasan Islam sekitar
abad 7-13 M. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mempunyai kontribusi yang sangat besar
terhadap peradaban dunia.
Tidak seluruh peradaban Islam dihasilkan oleh kreasi umat Islam itu sendiri. Selain
berkreasi, pada masa keemasannya umat Islam juga berfungsi sebagai penengah bagi
seluruh masyarakat dunia. Fungsi itu dijalankan dengan menerapkan sikap terbuka terhadap
peradaban dan ilmu pengetahuan umat-umat lain. Sikap ini melahirkan sikap-sikap yang
mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia, seperti sikap tidak
segan mengambil sesuatu yang baik dan bermanfaat dari umat lain.
Karena itu sejarah mencatat bahwaumat Islam adalah kelompok umat manusia yang
pertama menginternasionalisasikan ilmu pengetahuan. Jika sebelumnya suatu cabang ilmu
pengetahuan hanya merupakan keayaan nasional bangsa tertentu, seperti Yunani, Persia,
India, dan Cina, maka sejak Islam dan peradaban Islam muncul, ilmu-ilmu itu tumbuh
menjadi kekayaan bersama umat manusia.
B. ISLAM DAN PERUBAHAN MASYARAKAT
1. Arti Islam
Islam adalah agama yang berlandaskan ketundukan terhadap aturan Allah SWT.
Islam adalah agama penghambaan kepada Allah SWT, yang mencipta, mengatur, dan
memelihara alam semesta.
2015
2
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Secara etimologis Islam berasal dari kata ‫ إسالما‬-‫ يسلم‬-‫) أسلم‬aslama, yuslimu islaman( yang
artinya tunduk, patuh dan berserah diri. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa Islam mengandung arti berserah diri, tunduk, patuh dan taat sepenuhnya kepada
kehendak Allah SWT. Kepatuhan dan ketundukan itu akan melahirkan keselamatan dan
kesejahteraan diri serta kedamaian kepada sesame manusia dan lingkungan.
Secara terminologis Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Kaidah hidup ini dapat kita jumpai
dalam kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Qur’an al-Karim
yang di dalamnya terkandung tuntutan yang universal mengenai aspek kehidupan manusia,
baik spiritual maupun material.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan
Allah SWT kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, yang mengandung hokum-hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manyusia
dengan alam semesta. Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi dari nabi Adam sampai
nabi Muhammad SAW adalah agama Islam sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali
‘Imron (3) ayat 19:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah
diberi Al Kitab1 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya.
Semua rasul mengajarkan keesaan Allah (Tauhid) sebagai dasar keyakinan bagi
umatnya.
Sedangkan
aturan-aturan
pengamalannya
disesuaikan
dengan
tingkat
perkembangan budaya manusia sesuai tempat dan waktunya. Oleh karena itu terdapat
perbedaan syariat di antara para raul-rasul Allah SWT.
Setelah rasul-rasul yang membawanya wafat, maka agama Islam yang dianut oleh
para pengikutnya mengalami perkembangan dan perubahan baik nama dan isi ajarannya.
Akhirnya Islam menjadi nama bagi satu-satunya agama, yaitu agama yang dibawa oleh nabi
Muhammad SAW.
2. Islam dan Perubahan Masyarakat
1
2015
3
Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti Taurat, Zabur, dan Injil.
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Islam dalam arti agama yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW, lahir
bersama turunnya Al-Qur’an empat belas abad yang lalu. Masyarakat jahiliyah adalah
masyarakat pertama yang bersentuhan dengannya, serta masyarakat pertama pula yang
berubah pola piker, sikap, dan tingkah lakunya, sebagaimana dikehendaki Islam.
Masyarakat jahiliyah memiliki pola piker, sikap, dan tingkah laku yang terpuji dan
tercela. Dalam hal ini, Islam menerima dan mengembangkan tingkah laku yang terpuji, serta
menolak dan meluruskan yang tercela. Hasan Ibrahim Hasan menyebutkan beberapa adat
kebiasan mereka yang tercela antara lain; (a) syirik (menyekutukan Allah) dan menyembah
berhala; (b) perdukungan dan khurafat; (c) mabuk-mabukkan; (d) mengubur hidup-hidup
anak perempuan, dan sebagainya. Sementara itu mereka mempunya sifat yang positif di
antaranya; (a) mempunyai semangat dan keberanian; (b) mempunyai sifat derma; (c)
kebaktian terhadap suku, dan lain sebagainya.
3. Syarat Utama Perubahan
Perubahan dapat terlaksana melalui pemahaman dan penghayatan nilai-nilai AlQur’an, serta kemampuan memanfaatkan dan menyesuaikan diri dengan hokum-hukum
sejarah. Al-Qur’an adalah kitab pertama yang dikenal umat manusia yang berbicara tentang
hokum-hukum sejarah dalam masyarakat. Al-Qur’an sebagai Kitab Suci yang berfungsi
melakukan perubahan-perubahan positif, atau dalam bahasa Al-Qur’an:
Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia
dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan
yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
Al-Qur’an dalam hal ini tidak menjadikan dirinya sebagai alternative pengganti
usaha manusiawi, sebagai pendorong dan pemandu, demi berperannya manusia secara
positif dalam bidang-bidang kehidupan.
Salah satu hukum masyarakat yang ditetapkan Al-Qur’an menyangkut perubahan
adalah firman Allah SWT dalam Surat al-Ra’d (13): 11.
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan2 yang ada
pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Ayat di atas berbicara tentang dua macam perubahan dengan dua pelaku. Pertama,
perubahan masyarakat yang pelakunya adalah Allah SWT; dan kedua, perubahan keadaan
2 Tuhan tidak akan merubah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab
kemunduran mereka.
2015
4
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diri manusia yang pelaunya manusia itu sendiri. Perubahan yang yang dilakukan Tuhan
terjadi secara pasti melalui hokum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Hokum-hukum
tersebut tidak memilih atau membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat
lainnya. Siapapun yang mengabaikan akan mendapatkan punishment (hukuman) dari Allah
SWT.
C. KERANGKA DASAR ISLAM (AKIDAH, SYARIAH DAN AKHLAK)
Islam pada hakikatnya adalah aturan atau undang-undang Allah SWT yang terdapat
dalam kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya yang meliputi perintah-perintah dan laranganlarangan, serta petunjuk-petunjuk untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia
guna kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Secara garis besar, ruang lingkup ajaran Islam
meliputi tiga hal pokok, yaitu:
1. Akidah
Sebagaimana agama-agama pada umumnya yang memiliki system kepercayaan dan
keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas pemeluknya yang biasa disebut sebagai akidah.
Akidah Islam berisikan ajaran tentang apa yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani oleh
setiap orang Islam. Karena agama Islam bersumber pada kepercayaan dan keimanan kepada
Tuhan, maka akidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat manusia kepada Islam.
Seorang manusia disebut muslim jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia
terikat dengan system kepercayaan Islam. Karena itu akidah merupakan ikatan dan simpul
dasar Islam yang pertama dan utama.
Sistem kepercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang
lazim disebut rukun iman. Rukun iman meliputi keimanan kepada Allah, malaikat, kitabkitab, rasul, hari akhir serta qadha dan qadar. Allah berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab
yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (Al-Nisa, 4: 136)
Berdasarkan enam pondasi iman tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada
Islam yang semestinya ada pada jiwa muslim adalah:
a. Meyakini bahwa Islam (seperti yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW)
adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang menyempurnakan syariatsyariat yang diturunkan Allah sebelumnya, Allah berfirman:
2015
5
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu3, tetapi Dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu
(Al-Ahzab, 33: 40)
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi Allah SWT,
karena Islam adalah agama yang dianut oleh para nabi sejak Adam as sampai
Muhammad SAW. Islam datang dengan membawa kebenaran yang bersifat
absolute guna menjadi pedoman hidup vdan kehidupan manusia selaras dengan
fitrahnya. Allah berfirman:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab4 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (Ali Imron, 3: 19)
c.
Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua
manusia, serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala
lapisan masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang zaman.
Allah berfirma: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui (Saba, 34:28)
2. Syariah
Komponen Islam yang kedua adalah syariah yang berisi peraturan-peraturan dan
perundang-undangan yang mengatur aktivitas yang seharusnya dikerjakan dan tidak boleh
dikerjakan manusia. Syariat adalah system nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syariat
atau sistem nilai Islam ditetapkan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini Allah disebut sebagai
syaari’ atau pencipta hukum.
Allah berfirman:
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama
yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah
3 Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda
Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.
4 Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.
2015
6
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mereka telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang
Amat pedih (Al-Syura, 42: 21)
Sistem nilai Islam secara umum meliputi dua bidang:
a. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertical dengan Allah SWT, hal
sperti shalat, puasa dan haji, serta ibadah lain yang berdimensi hubungan dengan
manusia, seperti zakat. Hubungan manusia dalam bentuk ibadah kepada Allah SWT
disebut abadah mahdhah atau ibadah khusus, karena sifatnya yang khas dan tata
caranya sudah ditentuan secara pasti oleh Allah SWT dan dicontohkan secara rinci
oleh Rasulullah SAW.
b. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, dengan sesama
manusia dan makhluk lainnya disebut muamalah. Muamalah meliputi ketentuan
atau peraturan segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan sesamanya dan
dengan alam sekitarnya.
Adanya subsistem muamalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan
urusan dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan antara persoalan dunia dan akhirat.
Bagi Islam ibadah yang diwajibkan Allah atas hamba-Nya bukan sekadar menjalankan
peribadahan yang bersifat formal (mahdhah) belaka, melainkan semua perbuatan dapat
bernilai ibadah. Ajaran ini sesuai dengan konsep dasar Islam tentang penciptaan manusia,
yaitu ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman
َّ‫س إِال‬
َ ‫اإل ْن‬
ِ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ال ِج َّن َو‬
‫( ِليَ ْعبُد ُْو ِن‬Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku )
Al-Dzariyat: 56). Hubungan horizontal ini disebut pula dengan istilah ghairu mahdhah atau
ibadah umum, karena sifatnya yang umum, jenis dan caranya tidak dirinci, melainkan hanya
diberikan prinsip-prinsip dasarnya saja oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
3. Akhlak
Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang
prilaku atau moral. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai
budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk artinya
daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir
dan direnungkan kembali. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang
melekat pada diri seseorang yang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu
disebut akhlak yang baik atau al-akhlaq al-karimah. Sebaliknya, akhlak yang buruk disebut al2015
7
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akhlaq al-mazhmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu AlQur’an dan Sunnah Rasul.
Secara umum dapat dikatakan bahwa bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah
akumulasi dari akidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Maka
dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan prilaku yang tampak apabila syariat Islam telah
dilaksanakan berdasarkan akidah yang benar.
Menurut obyek atau sasarannya pembahasan tentang akhlak biasanya dikategorikan
menjadi akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia dan akhlak terhadap lingkungan.
Akhlak kepada Allah bisa berupa beribadah kepada Allah SWT, berdzikir kepada Allah,
berdo’a dan bertawakkal kepada-Nya. Akhlak kepada manusia seperti sabar, syukur, rendah
hati dll. akhlak kepada lingkungan di antaranya melestarikan dan memakmurkan alam
dengan mengelola sumber daya alam sehingga dapat member manfaat bagi kesejahteraan
manusia tanpa merugikan alam itu sendiri.
D. MASA KEJAYAAN ISLAM
Dalam masa tiga tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 623 Masehi,
pasukan kaum muslimin yang telah menguasai jazirah Arab mulai menuju wilayah luar
semenanjung Arabia menuju wilayah-wilayah yang telah lama di bawah pemerintahan
Bizantium dan Sasani. Di bawah pimpinan para khalifah, pemimpin spiritual dan politik
yang menggantikan Nabi Muhammad, pasukan Muslim menyebar dengan cepat ke segara
arah. Mereka berhasil menaklukan Syiria, Irak, dan Yerussalem pada tahun 623 M, Mesir
pada tahun 624 M, Asia Tengah dan Afrika Utara bagian Barat pada tahun 670 M. kurang
dari lima puluh tahun kemudian pasukan Islam memasuki Spanyol, Persia, dan India.
Dalam waktu satu abad kaum muslimin telah menaklukkan tidak hanya sebagian besar
Timur Tengah, Afrika Utara, Semenanjung Liberia, tapi juga sebagian anak Benua India.
Luas daerah kekuasaan kaum muslimin melampaui apa yang pernah dilakukan oleh
imperium Roma pada saat kejayaannya. Apa yang diperoleh pasukan kaum muslimin
disebabkan oleh semangan keimanan para pengikut nabi Muhammad SAW, kemampuan
kepemimpinan para panglimanya, kemampuan merancang strategi peperangan, kekuatan
mental pantang menyerah para pasukan muslim yang dididik oleh nabi Muhammad SAW.
Cepatnya ekspansi wilayah pemerintahan muslim yang diikuti perpindahan agama
sukarela dari banyak pengikut Kristen, Yahudi dan lain-lain menyebabkan kaum muslimin
dihadapkan pada pilihan bagaimana cara mengadaptasikan kepercayaan dan pemikiran
2015
8
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Islam dengan kepercayaan, pemikiran, budaya, dan filsafat dari wilayah-wilayah yang kaum
muslimin taklukkan.
Islam dilahirkan tanpa filsafat seperti yang dipahami oleh dunia Barat. Namun
demikian, sejak awal kaum muslimin senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan tentang
Tuhan, penciptaan alam semesta, tujuan umat manusia, dan tatanan yang bagus untuk
kehidupan individu dan masyarakat di atas dunia. Sebelum bersentuhan dengan karya-karya
filosof Yunani, para cendikiawan muslim menemukan warisan intelektual yang mereka
dapatkan dari wilayah-wilayah non-muslim yang mereka taklukkan, dan dengan semangat
yang luar biasa mereka mengungkap serta menggali secara mendalam harta karun berupa
naskah-naskah filosofis yang terkadung di dalamnya pemikiran dari Yunani, India dan
Persia kuno, termasuk karya-karya Pythagoras, Sokrates, Plato, Aristoteles, dan Epicurus
menarik minat para cendikiawan muslim. Seluruh karya-karya tersebut merupakan
akumulasi intelektual yang kaya yang mereka piker dapat dan harus mereka manfaatkan
secara islami.
Berkat kerja keras dalam menggali dan menerjemahkan karya-karya filsafat warisan
filosof Yunani telah melahirkan filosof Arab pertama Al-Kindi, seorang cendikiawan
muslim yang mendorong penerjemahan karya-karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab,
sehingga kemudian Al-Kindi yang berperan di Baghdad pada abad ke-9 dikenal sebagai
filosof muslim yang turut mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pemikiran politik,
sains, filsafat, fisika, matematika, optic, music, meteorology dan kosmologi.
Selain Al-Kindi dikenal pula Al-Farabi yang memiliki pengetahuan cukup mendalam
atas ide-ide filosof Aristoteles dan Plato. Al-Farabi dan Al-Kindi sangat berperan
menentukan hal-hal penting dalam filsafat Islam. Di bidang kedokteran muncul seorang
ilmuan muslim Ibnu Sina yang hidup di abad ke-11, di barat dikenal dengan Avicenna. Di
bidang hokum, filsafat dan teologi dikenal nama al-Ghazali yang hidup pada abad ke-11
yang memainkan peranan penting dalam menyatukan unsure filsafat, teologi Islam dan
sufisme. Karya-karya monumental al-Ghazali dikemudian hari sangat mempengaruhi para
teologdan filosof Kristen dan Yahudi. Akhirnya Ibnu Rusyd, juga dikenal sebagai Averroes,
merupakan cahaya paling terang pada puncak budaya yang dicapai Spanyol muslim selama
abad ke-11 da ke-12 yang dianggap sebagai bapak pemikir Islam rasional.
E. MUSLIM SAAT INI
2015
9
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berawal pada abad ke-14, Islam sebagai sebuah imperium mengalami kemunduran
di bidang militer, politik dan budaya, sebuah kondisi dan kecendrungan yang tidak berubah
hingga saat ini. Penaklukkan oleh Turki Seljuk, invasi bangsa Norman terhadap Sisilia,
Perang Salib dan perebutan kembali Spanyol menimbulkan gejolak dan ketidakstabilan di
wilayah Islam yang mengakibatkan hilangnya vitalitas dan tujuan sosial.
Setelah abad ke-15 sains dan ilmu pengetahuan di wilayah muslim menjadi tertutup
dari energy yang inovatif dan keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan lebih berkembang di
Eropa yang telah belajar dari ilmuan-ilmuan muslim.
Antara pertengahan abad ke-18 dan abad ke-20, dominasi kerajaan Utsmani pada wilayah
muslim digantikan oleh Inggris, Prancis, Italia di hampir seluruh wilayah kecuali di Turki
sendiri. Teknologi, pendidikan dan strategi politik yang dikembangkan Barat menjadi
kekuatan-kekuatan sosial dan budaya baru yang progresif dan menjadi asing bagi Islam yang
semakin kurang dinamis dalam karakter dan tujuan.
Dunia muslim saat ini memilii keterbatasan dalam berbagai bidang terutama
ekonomi, politik dan militer. Dalam konteks ekonomi misalnya, mayoritas Negara-negara
Islam merupakan Negara berkembang dan tergolong miskin, kecuali di beberapa wilayah
seperti Kuwait, Saudi Arabia, Brunei Darussalam Uni Emirat Arab, Qatar dan lainnya.
Sedangkan lebih dari 60 negara berpenduduk muslim dapat kita katakana memiliki
penduduk miskinyang kurang lebih sama dengan Indonesia, bahkan lebih menderita seperti
Somalia, Kashmir, Afganistan, Nigeria, Uganda, Mali, Kamerun dan yang lainnya.
Sedangkan di Negara-negara muslim yang relative kaya pun, terdapat kesenjangan yang
cukup signifikan antara si kaya dengan si miskin.
BAB II
SUMBER AJARAN ISLAM
A. Alqur’an
1. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan
yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu).
Secara harfiyah, Quran artinya “bacaan” (qoroa, yaqrou, quranan), sebagaimana firman Allah
dalam Q.S. 75:17-18.
2015
10
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya (17) apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu (18) (AlQiyamah, 75: 17-18)
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang
diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. Dan menurut
para ulama klasik, Alquran adalah Kalamulllah yang diturunkan pada rasulullah dengan
bahasa arab, merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya
adalah ibadah.
Al-Quran membenarkan Kitab-Kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan
Kitab-Kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya,5 tidak ada
keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam (Yunus, 10:37)
Al-Quran tersusun dalam 114 surat dengan 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345
huruf. Al-Quran diturunkan Allah dalam dua periode:
a. Periode Makkah, yakni selama 12 tahun 13 hari. Ayat-ayatnya disebut Ayat Makiyah. Ayat
pertama turun adalah Q.S. Al-’Alaq:1-5, ketika Nabi Muhammad berkhalwat di Gua Hira
tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M yang dikenal sebagai “Malam Qadar” (Lailatul
Qadr).Ayat-ayat yang turun di Makkah disebut “Ayat-Ayat Makiyah” dengan ciri khas:
ayatnya pendek-pendek, ditujukan kepada umat manusia (diawali kalimat “Ya Ayuhan
Naas”, Wahai Manusia), dan berisi hal-hal yang berhubungan dengan tauhid, keimanan,
ancaman dan pahala, serta sejarah bangsa-bangsa terdahulu.
b. Periode Madinah, ayat-ayatnya disebut Ayat Madaniyah. Di Madinah pula ayat terakhir
turun, yakni Q.S. 5:3, ketika Nabi Saw tengah menunaikan ibadah haji Wada di Arafah (9
Dzulhijjah 10 H/Maret 632 M). Ayat-ayat yang turun di Madinah disebut “Ayat-Ayat
Madaniyah”, dengan ciri khas: umumnya panjang-panjang, ditujukan kepada kaum beriman
(diawali dengan “Ya Ayuhal Ladzina Amanu”, Wahai Orang-Orang Beriman), dan berisi
5
Maksudnya Al Quran itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah disebutkan
dalam Al Quran itu
2015
11
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ajaran tentang hukum-hukum, kemasyarakatan, kenegaraan, perang, hukum internasional,
serta hukum antaragama dan lain-lain.
Al-Quran dalam wujud sekarang merupakan kodifikasi atau pembukuan yang
dilakukan para sahabat. Pertama kali dilakukan oleh shabat Zaid bin Tsabit pada masa
Khalifah Abu Bakar, lalu pada masa Khalifah Utsman bin Affan dibentuk panitia ad hoc
penyusunan mushaf Al-Quran yang diketuai Zaid. Karenanya, mushaf Al-Quran yang
sekarang disebut pula Mushhaf Utsmany.
Al-Quran yang merupakan sumber utama ajaran Islam ini benar-benar merupakan
kebenaran sejati sebagai pedoman hidup (way of life) manusia. Melalui Al-Quranlah Allah
SWT menyatakan kehendak-Nya. Mengikuti tuntunan dan tuntutan Al-Quran berarti
mengikuti kehendak-Nya. Itulah sebabnya Allah sendiri yang menjamin keaslian Al-Quran
sejak pertamakali diturunkan. Makanya, hingga kini apa yang ada dalam Al-Quran, itu pula
yang diterima dan dicatat para sahabat Nabi Saw. Hingga kini isinya masih dalam teks asli,
tanpa sedikit pun perubahan, baik dalam jumlah surat, ayat, bahkan huruf. Tidak tercampur
di dalamnya ucapan Nabi Muhammad Saw atau perkataan para sahabat. Allah berfirman:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya6(Al-Hijr, 15:9)
Salah satu indikasi keaslian al-Quran adalah tidak adanya “Quran tandingan” karena
manusia yang paling cerdas sekaligus paling membenci al-Quran pun tidak akan sanggup
membuatnya. Allah SWT sendiri menantangnya.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami
(Muhammad), buatlah7 satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar (23) Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan
pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (24) (Al-Baqarah, 2: 23-24)
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran
ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka
menjadi pembantu bagi sebagian yang lain” (Al-Isra, 17: 88)
6
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu
tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan
mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.
7
2015
12
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:
a. Tauhid, yaitu kepercayaan ke-esaan Allah SWT dan semua kepercayaan yang
berhubungan dengan-Nya
b. Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran
tauhid
c. Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau
mengamalkan isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkari
d. Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiaran syariat Allah
SWT maupun kisah orang-orang saleh ataupun kisah orang yang mengingkari
kebenaran Alquran agar dapat dijadikan pembelajaran.
3. Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:
a. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia
dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum ini
tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid,
Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam.
b. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia
dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan
lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut
hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
c. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia
dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini
tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Akhlaq atau Tasawuf.
4. Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni:
a. Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT,
misalnya salat, puasa, zakat, dan haji
b. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama manusia
dan alam sekitarnya. Termasuk ke dalam hukum muamalat adalah sebagai berikut:
 Munakahat (hukum pernikahan).
 faraidh (hukum waris).
 jinayat (pidana).
2015
13
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Al-Ahwal al-Syakhshiyyah (hukum perdata)
 hudud (hukuman).
 Hukum jual-beli
 Hukum tata Negara/kepemerintahan
 Murafa’at (hukum acara).
 dll
B. Al-Sunnah
As-Sunnah disebut juga Al-Hadits. Secara harfiyah (etimologis), Sunnah berarti
adat-istiadat (traditions). Secara maknawi (terminologis), Sunnah adalah segala perkataan,
perbuatan, dan penetapan Nabi Muhammad Saw. Penetapan (taqrir) adalah persetujuan atau
diamnya Nabi Saw terhadap perkataan dan perilaku sahabat.
Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam dijelaskan Al-Quran dan
sabda Nabi Muhammad Saw.
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka
sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (AlNisa, 4: 65)
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya (AlHasyr, 59: 7)
ِ ‫تَرْك‬
ِ
ِ ِ‫اَّ سنََّ َ بَيِي‬
ِ ِِ
ِ
ُ َ
‫ت في ُك ْم أ َْمَريْ ِن لَ ْن تَضلُّوا َما َتََ َّسكْتُ ْم ب َاَما كتَا َ َّ َ ُ ه‬
“Kutinggalkan untuk kaliam dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian
berpegang kepada keduanya, yakni Kitabullah (Quran) dan Sunnah Rasul-Nya”.
Sunnah merupakan “juru tafsir” sekaligus “juklak” (petunjuk pelaksanaan) AlQuran. Sebagai contoh, Al-Quran menegaskan tentang kewajiban shalat dan berbicara
tentang ruku’ dan sujud. Sunnah atau Hadits Rasulullah-lah yang memberikan contoh
langsung bagaimana shalat itu dijalankan, mulai takbiratul ihram (bacaan “Allahu Akbar”
sebagai pembuka shalat), doa iftitah, bacaan Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud, hingga bacaan
tahiyat dan salam.
Ketika Nabi Muhammad Saw masih hidup, ia melarang para sahabatnya menuliskan
apa yang dikatakannya. Kebijakan itu dilakukan agar ucapan-ucapannya tidak bercampur2015
14
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
baur dengan wahyu (Al-Quran). Karenanya, seluruh Hadits waktu itu hanya berada dalam
ingatan atau hapalan para sahabat.
Kodifikasi Hadits Rasulullah dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
(100 H/718 M), lalu disempurnakan sistematikanya pada masa Khalifah Al-Mansur (136
H/174 M). Para ulama waktu itu mulai menyusun kitab Hadits, di antaranya Imam Malik di
Madinah dengan kitabnya Al-Mutwatht, Imam Syafi’i menulis Ikhtilaful Hadits.
Berikutnya muncul Imam Ahmad dengan Musnad-nya yang berisi 40.000 Hadits.
Ulama Hadits terkenal yang diakui kebenarannya hingga kini adalah Imam Bukhari (194
H/256 M) dengan kitabnya Shahih al-Bukhari dan Imam Muslim (206 H/261 M) dengan
kitabnya Shahih Muslim. Kedua kitab Hadits itu menjadi rujukan utama umat Islam hingga
kini. Imam Bukhari berhasil mengumpulkan sebanyak 600.000 hadits yang kemudian
diseleksinya. Imam Muslim mengumpulkan 300.000 hadits yang kemudian diseleksinya.
Ulama Hadits lainnya yang terkenal adalah Imam Nasa’i yang menuangkan koleksi
haditsnya dalam Kitab Nasa’i, Imam Tirmidzi dalam Shahih Tirmidzi, Imam Abu Daud dalam
Sunan Abu Daud, Imam Ibnu Majah dalam Kitab Ibnu Majah, Imam Baihaqi dalam Sunan
Baihaqi dan Syu’bul Imam, dan Imam Daruquthni dalam Sunan Daruquthni.
C. Sumber-Sumber Ajaran Islam Sekunder
1. Ijma’, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan
menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad SAW
sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara
musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan
ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.
2. Qiyas, yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan
kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu
perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang
sama. Contohnya adalah pada surat Al isra ayat 23 dikatakan bahwa perkataan ‘ah’,
‘cis’, atau ‘hus’ kepada orang tua tidak diperbolehkan karena dianggap meremehkan
atau menghina, apalagi sampai memukul karena sama-sama menyakiti hati orang tua.
3. Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang
lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk
mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara
yang menurut logika dapat dibenarkan. Contohnya, menurut aturan syarak, kita
2015
15
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan
tetapi menurut Istihsan, syarak memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan)
bahwa jual beli diperbolehkan dengan system pembayaran di awal, sedangkan
barangnya dikirim kemudian.
4. Mashalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun
menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan
manusia. Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang
memerintahkan untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini
dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat.
5. Sadd al-Dzari’ah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut
istilah adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram
demi kepentingan umat. Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman
keras walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk tidak memabukan. Larangan
seperti ini untuk menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak hingga
mabuk bahkan menjadi kebiasaan.
6. Istishhab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di
masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut. Contohnya,
seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini,
ia harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia harus
berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu.
7. ‘Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa
perkataan maupun perbuatan. Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli
menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa
mengadakan ijab kabul karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan
pembeli.
BAB III
ISLAM DI INDONESIA
A. Eksistensi Islam di Indonesia
2015
16
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Umat Islam Indonesia sebagai komponen mayoritas bangsa, mempunyai peran dan
tanggung jawab yang besar bagi tercapainya cita-cita nasional masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sehubungan dengan misi yang mulia ini, umat Islam bertanggung jawab penuh
terhadap pengembangan dan penataan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Tanggung jawab seperti itu, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
posisinya sebagai kaum muslimin dan warga Indonesia.
Umat Islam Indonesia perlu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari nation
Indonesia. Sementara kenyataan menunjukan bahwa sebagai suatu bangsa, Indonesia
mempunyai Heterogenitas tertinggi secara fisik (negara kepulauan) maupun dalam soal
keragaman suku, bahasa daerah, adat istiadat, dan bahkan agama. Dengan demikian, demi
perkembangan, pertumbuhan dan masa depan Indonesia sendiri, umat Islam sebagai
mayoritas diharapkan memberikan kontribusi dan tanggung jawabnya secara maksimal,
sesuai dengan posisi dan perannya.
Untuk bisa memenuhi harapan tersebut umat Islam Indonesia perlu memilik
kesadaran sejarah (historical conciusness) yakni kesadaran bahwa segala sesuatu mengenai
tatanan hidup manusia ada sangkut pautnya dengan perbedaan zaman dan tempat. Ini
menuntut pemahaman yang benar dan utuh (kaffah) terhadap keluasan ajaran-ajaran Islam
disamping kecerdasan dan kearifan yang tinggi untuk membaca tanda-tanda dan perubahan
zaman. Selain itu diperlukan juga wawasan yang kontekstual dalam memadukan gagasan
keislaman dan keindonesiaan. Dengan kata lain, umat Islam Indonesia dituntut untuk
“menterjemahkan” Islam dalam setting Indonesia.
Dengan kata lain, sebagai salah satu pendukung dan sumber utama pembinaan nilai
nilai ke-Indonesiaan, Islam diharapkan terus tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang
produktif dan konstruktif khususnya dalam pengisian nilai-nilai ke-Indonesiaan menurut
kerangka Pancasila. Islam juga semakin diharapkan dapat menawarkan dirinya sebagai
sumber pengembangan dan kelestarian keagamaan. Umat Islam adalah golongan yang
unggul, karenanya harus mencerminkan keunggulan itu dalam sikap-sikap yang mulia dan
penuh dengan semangat leadership yang tinggi, tidak egois, tapi altruis.
B. Kedatangan dan Proses Penyebaran Islam Di Indonesia
Untuk memahami perkembangan Islam di Indonesia saat ini, mau tidak mau harus
dituntut jauh kebelakang, sejak kedatangan Islam di Indonesia. Terjadinya proses
2015
17
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penyebaran Islam di kepulauan Nusantara ditandai oleh akomodasi terhadap nilai-nilai
budaya lokal yang kemudian membentuk semacam tradisi Islam yang khas Indonesia.
Sosialisasi nilai-nilai Islam dengan budaya lokal dan adanya gerakan pembaharuan Islam
oleh kaum reformis membentuk sikap dan karakteristik muslim Indonesia yang beragama.
1. Kedatangan Islam Di Indonesia
Dikalangan sejarahwan timbul perbedaan pendapat tentang sejarah Islam di
Indonesia. Rickles menyimpulkan, walaupun masa masuknya Islam ke Indonesia
merupakan periode terpenting dalam sejarah Indonesia, namun informasi tentang periode
ini masih kurang jelas. Sehingga De Graaf, misalnya, setelah meneliti berbagai ke
perpustakaan mengambil kesimpulan.
Secara umum ada 2 pendapat masuknya Islam ke Indonesia:
A. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-8 Masehi. Sebagian besar pendapat ini
didukung oleh para ilmuan muslim di Indonesia dan Malaysia
B. Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke 13, sebagai mana dikemukakan oleh
sebagian besar ilmuan asing.
Pendapat pertama berdasarkan argumentasi bahwa sejak abad ke-4 Masehi telah
terdapat jalur transportasi yang menghubungkan Parsi, India dengan daratan Cina. Sejak
masa lalu, wilayah Barat Nusantara di sekitar Malaka telah menjadi titik perhatian dalam
jalur transportasi internasional. Jawa dan Sumatra sering disinggahi kapal-kapal asing untuk
berdagang rempah-rempah, sebagaimana dikatakan sejarawan Prof. Dr. Taudik Abdullah.
Pada abad ke-7 terdapat pemukiman orang-orang Islam di pantai Barat Laut
Sumatra, yaitu di Barus, daerah penghasil kapur barus. Selain itu, dari tulisan-tulisan orangorang Arab, ditemukan pula cerita-cerita tentang kepulauan nusantara yang merupakan
indicator sudah terjalinnya hubungan antara orang Arab dengan penduduk Nusantara.
Penyebaran Islam secara pesat di kepulauan Nusantara diperkirakan baru terjadi
pada abad ke-13 dan menjadi kekuatan kebudayaan/agama yang utama pada abad ke-16 M.
Setelah abad ke-13 M, aktivitas penyebaran agama Islam menjadi misi kerajaan Islam
Nusantara yang sudah memeluk Islam. Menurut perjalanan Ibnu Batutah, seorang
pengembara Arab dalam perjalanan pulang dari Cina pada tahun 1347 M, ia singgah di
Sumatra.
Sedangkan berkaitan dengan dari manakah Islam masuk ke Indonesia, manurut
Azyumardi Azra ada tiga teori tentang asal Islam di Asia Tenggara:
2015
18
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
A. Islam datang langsung dari Arab, tepatnya dari Hadramaut
B. Islam datang melalui India
C. Islam datang dari Benggali (Banglades)
Islam di Indonesia banyak berkompromi dengan budaya lokal. Sufisme dapat
dikatakan mewakili segi intelektual agama Islam dimasa terjadinya kemunduran peradaban
Islam dibidang politik dan militer karena serangan pihak barat. Kelompok sufi berjasa
menjaga eksistensi ketempat tempat lain seperti ke Indonesia tanpa penaklukan militer
seperti yang terjadi dikawasan lain dimasa jaya pasukan militer Islam.
2. Proses Penyebaran Islam Di Indonesia
Keberhasilan diterimanya ajaran Islam dalam kehidupan sosial penduduk Indonesia
dan akhirnya dapat membentuk tradisi tersendiri yag menggabungkan tradisi Islam dan
lokal dapat dilihat dari 2 sudut :
a. sifat Islam yang universal dan mengajarkan persamaan dan kebebasan, serta sifat
yang mampu mengakomodasi kepercayaan lama
b. terdapat hubungan yang baik di antara para penyebar agama Islam dengan
penduduk setempat, karena para penyebar agama tersebut menerangan
bahwa Islam sebagai ajaran yang universal mewajibkan para penganutnya ikut
menyebarkan ajaran ini dengan cara-cara damai kepada orang lain.
A.H. Jones dalam bukunya “Islam di Dunia Melayu” menulis Islam di Indonesia
berpangkal pada kota-kota pelabuhan seperti Samudra Pasai, Malaka, dan kota-kota
pelabuhan lain di pesisir Utara Jawa seperti Demak kecuali untuk kerajaan Minangkabau di
Sumatera Tengah di kota-kota pelabuhan tersebut, Islam merupakan fenomena istana.
Istana menjadi sumber pengembangan Islam sehingga melahirkan banyak intelektual Islam
yang dekat dengan para pengusaha istana, seperti Hamzah Fansuri, Syamsudin, Nurudin
Ar-Raniri, dan Abdul Rauf Al-Sankili. Para intelektual ini memiliki keilmuan yang luas
sehingga terkenal diluar negeri.
Proses penyebaran Islam terjadi lewat beberapa sarana:
a. Sarana perdagangan terjadi melalui kontak para pedagang dengan para pribumi.
Pemukiman muslim yang mereka dirikan di pesisir pantai cepat berkembang karena
tingkat ekonomi mereka rata- rata bertambah baik dengan ikut sertanya golongan
bangsawan dengan golongan bangsawan dalam perdagangan tersebut.
2015
19
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Sarana perkawinan ketika jumlah umat Islam semaki banyak, sementara penghasilan
mereka relatif tinggi, banyak diantara putri pribumi dari keluarga bangsawan
maupun rakyat biasa merasa tertarik dan ingin menikah dengan mereka. Sebelum
menikah, para wanita ini masuk Islam terlebih dahulu. Dalam perkembangannya,
para wanita-wanita dari keturunan keluarga muslim pun menikah dengan kaum
pribumi.
c. Sarana tasawuf mengajarkan ajaran-ajaran Islam dengan melakukan “adaptasi”
dengan kepercayaan yang sudah dikenal luas. Dengan demikian, Islam mudah
dimengerti dan dipahami.
d. Sarana pendidikan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan mempercepat proses
penyebaran Islam. Di sinilah calon-calon ulama didik. Setelah menyelesaikan
pelajarannya, mereka kembali ke daerahnya untuk mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan seperti pesantren, merantau untuk menyebarkan Islam, atau menjadi
penceramah.
e. Sarana kesenian penyebaran ajaran Islam juga dilakukan lewat atraksi budaya dan
kesenian yang menarik minat penduduk yang sebelumnya memeluk agama hindu
seperti pertunjukkan wayang di jawa. contohnya: sunan kalijaga, adalah seorang ahli
agama yang dikenal sangat pandai memainkan wayang dimana ia mementaskan
cerita-cerita mahabrata dan ramayana dengan memasukkan dan menyelipkan pesanpesan Islam, sehingga pada akhirnya banyak penduduk yang masuk Islam karena
tersentuh pendekatan dan ajaran Islam yang disampaikan oleh sunan kalijaga.
f. Sarana politik lewat lembaga kerajaan Islam meluas ke tengah penduduk seperti di
maluku dan sulawesi selatan. Setelah raja dan kaum bangsawan memeluk agama
Islam,
masyarakat
kemudian
mengikuti
jejaknya.
Untuk
mengukuhkan
kekuasaannya, kerajaan-kerajaan Islam yang baru berdiri memperluas wilayahnya
dengan menaklukkan daerah-daerah lain. Pada umumnya, kaum bangsawan
maupun penduduk daerah-daerah yang ditaklukkan tersebut kemudia masuk Islam.
C. Organisasi Sosial Keagamaan dan Organisasi Pelajar Pemuda Islam
1. Organisasi Sosial Keagamaan
Keberadaan orgaisasi sosial kemasyarakatan Islam sangat strategis di Indonesia.
Ormas bertugas untuk melakukan pengembangan rakyat bawah (grass root) sebagai strategi
2015
20
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perjuangan umat sehingga Islam akan lebih mudah tersebar ke segala aspek kehidupan
umat agar Islam dapat tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang produktif, konstruktif
serta mampu menyatakan diri sebagai pembawa kebaikan untuk semua umat manusia.
pengembangan umat yang dilakukan ormas lewat berbagai aktifitas seperti pedidikan,
dakwah keagamaan secara kontekstual, kesehatan,amal usaha,dan seterusnya.
a. Nahdatul Ulama
Keterbelakangan baik secara mental maupun ekonomi yang dialami bangsa
Indonesia akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi,telah menggugah kesadaran
kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini melalui jalan pendidikan dan
organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan “Kebangkitan Nasional”.
semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana setelah rakyat pribumi sadar
terhadap
penderitaan
dan
ketertinggalannya
dengan
bangsa
lain.
Sebagai
jawabannya,muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.
Untuk lebih sistematis memperjuangkan aspirasi dalam membela keberagaman dan
untuk mengantisipasi perkembangan zaman, maka setelah berkoordinasi dengan para kiyai,
akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdhatul
Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (13 Januari 1926). Organisasi ini
dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai Rais ‘Amm.
Aktifitas NU :
1. Di bidang Agama melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa
persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.
2. Di bidang pendidikan menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai
Islam,untuk membentuk muslim yang bertakwa,berbudi luhur,berpengetahuan luas.
3. Di bidang sosial-budaya,mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang
sesuai dengan nilai ke-Islaman dan kemanusiaan.
4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil
pembangunan,dengan mengutaakan berkembagnya ekonomi rakyat.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
b. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi sosial-keagamaan yang ruang lingkupnya sangat
luas, menyetuh seluruh aspek kehidupa masyarakat. Pada awalnya tujuan utama
Muhammadiyah merupakan gerakan pebaharuan Islam di Indonesia, kemudian
2015
21
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berkembang tidak hanya memberantas penyelewengan ajaran agama Islam, tetapi juga
meningkatan kualitas hidup umat.
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,
kemudian dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan. Gerakan Muhammadiyah mempunyai cirri
semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
Sebagai dampak positif dari organisasi ini, telah banyak didirikan rumah sakit dan tempat
pendidikan di seluruh Indonesia.
Sebagai organisasi modern, Muhammadiyah juga melakukan pembaruan pendidikan
dengan mengadopsi pendidikan Barat dengan tetap mempertahankan nilai Islam dengan
mendirikan lembaga pendidikan modern. Dengan model pendidikan seperti itu,
Muhammad secara langsung membangkitkan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia,
meyebarkan ide pembaharuan secara luas, serta mempromosikan penggunaan ilmu praktis
dari pengetahuan modern.
2. Organisasi-Organisasi Pelajar Dan Pemuda Islam
Organisasi pelajar dan pemuda Islam melakukan kegiatan yang sifatnya menyangkut
peningkatan akademis, wawasan keagamaan, kenegaraan diantara organisasi-organisasi
tersebut antara lain:
A. Pelajar Islam Indonesia (PII)
B. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PIM)
C. Ikatan Pelajar Nadhtul Ulama (IPNU)
D. Himpunan Mahasiswa Islam (HIM)
E. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
F. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
G. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
H. Pemuda Muhammdiyah
I. Nasiyatul Aisyah (NA)
J.
D. Peran Umat Islam Indonesia
Para pemimpin dan Cendekiawan Islam makin menyadari bahwa Islam adalah
rujukan yang paling layak, sebgi sumber yang tak pernah kering untuk mengembangkan
kehidupan umat mnusia secara lebih damai, adil, selaras, dan berkemakmuran. Maka tak
2015
22
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terlampau berlebihan kalau dikatakan bahwa kaum Muslimin sekarang memasuki tahap
revolusi yang ketiga yakni mental dan intelektual.
Dalam suasana demikian pada masyarakat muslim yang terbesar di dunia adalah
suatu keniscayaan bahwa semangat pembangunan masyarakat madani tumbuh di tengahtengah khalayak muslim indonesia. Umat Islam tak selayaknya acuh tak acuh terhadap
urusan pembangunan masyarakat madani ini. mengingat keragaman keadaan umat,maka
muslim indonesia yang berkepedulian sepatutny menangani dua tugas sekaligus.
Pertama, mengentaskan dan memberdayakan para dhuafa dan meningkatkan taraf
hidup serta intelektualitas mereka sehingga menjadi umat yang mumpuni.
Kedua, membbangun masyarakat madani itu sendiri. Tak dapat yang satu
menunggu yang lain. keduanya dilakukan bersamaan. itu akan merupakan sumbangan
monumental umat Islam bagi bangsa ini,tak Cuma buat kaum sendiri.
Kedua tugas itu jelas tak mudah dan cepat walau khalifah Umar bin Abdul Aziz
dengan penuh pengorbanan sudah memberi contoh bagaimana menyejahterakan umat
hanya dalam jangka dua tahun. Nabi Muhammad pun memerlukan waktu satu dasawarsa
lebih dari peletakan batu permata hingga teerbangnya masyarakat madani di madinah.
Terlebih di masa sekarang mengingat hambatannya sudah mendunia akibat globalisasi yang
melanda dengan derasnya. Menghadapi semua hambatan tersebut merupakan tantangan
yang harus dihadapi,Nabi Muhammad menyebut tantangan yang harus dihadapi,Nabi
Muhammad menyebut tantangan seperti itu selayak mereka yang baru pulang berperang
dari jihad kecil untuk memasuki jihad besar melawan hawa nafsu.
Umat Islam harus bersatu sebagai langkah awal umat Islam harus menyelesaikan
berbagai konflik sektarian yang memecah-belah. Pada saat yang sama,umat harus menolak
peenindasan dan eksploitasi sesama,korupsi dan kerakusan serta rasionalisme sempit dan
mementingkan golongan sendiri.
Muslim yang benar adalah mereka yang menegakkan keadilan,melawan
tirani,mengupayakan kebebasan dari ketertindasan,terhormat dan jujur,yang bersifat terbuka
dalam kata dan perbuatan.
Muslim yang benar adalah mereka yang juga melindungi kemanusiaan,menghargai
kehormatan wanita dan kesejahteraan anak-anak,memelihara integritas keluarga,membantu
orang-orang yang kelaparan,dan hidup harmonis bersama lingkungan.
2015
23
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Orang-orang Muslim yang modern adalah mereka yang bisa mengharmonisasi
ajaran Islam yang bersumber dari wahyu dan tradisi Nabi di satu tangan,sementara tangan
yang lain menggenggam ilmu pengetahuan sebagaimana yang diucapkan cendekiawan
muslim,Muhammad Abduh (1849-1905).
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menunjukan betapa Islam tidaklah
bertentangan dengan kemajuan,modernitas,maupun praktik demokrasi. Pendekatan
komperhensif untuk pembangunan manusia,masyarakat,dan negara berbasis ajaran dan
peradaban Islam.
1.
Konsistensi pada keimanan Allah.
2.
Mewujudkan pemerintahan yang adil dan bisa dipercaya.
3.
Menumbuhkan tradisi berdemokrasi kepada rakyat.
4.
Mencintai ilmu pengetahuan dengan penuh semangat dan menguasainya.
5.
Melaksanakan pembangunan ekonomi yang berimbang dan menyeluruh.
6.
Meningkatkan kualitas hidup rakyat yang baik.
7.
Memberikan perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan kaum perempuan.
8.
Mengintegrasikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya.
9.
Menyelamatkan sumberdaya alam dan lingkungan.
10. Berusaha keras memaksimalkan kemampuan.
E. Kesimpulan
Jadi, agama Islam itu sudah ada sejak turun-temurun. Umat Islam sebagai
komponen mayoritas bangsa mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar -bagi
tercapainya cita-cita nasional masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD
1945
Sekarang, Indonesia merupakan negara yang mayoritas masyarakatnya menganut
agama Islam yang awal masuknya melalui berbagai sarana, seperti: pendidikan,
perdagangan, perkawinan, budaya, dan lain-lain. Patut disyukuri bahwa perkembangan yang
ada dewasa ini menujukkan bangkitnya kesadaran umat Islam Indonesia untuk kembali
memainkan misi kekhalifahannya dalam mengisi dan memantapkan arah kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan kata lain, sebagai salah satu pendukung
dan sumber utama pembinaan nilai-nilai keindonesiaan.
2015
24
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB IV
EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA
2015
25
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
A. PENDAHULUAN
Proses lahir dan keberadaan manusia di dunia memang membuktikan kekuasaan
Allah Yang Maha Besar. Dibuktikan dengan adanya jutaan sel sperma yang dikeluarkan
oleh sang suami dan hanya ada satu yang akan bertahan/masuk ke sel telur istri yang akan
dibuahi dan akhirnya menjadi embrio atau calon bayi. Jadi dapat anda bayangkan, proses
awal terbentuknya manusia saja sudah terjadi tingkat kompetisi yang tinggi. Setelah proses
pembuahan, maka pada umur 4 bulan dalam kandungan, Allah meniupkan roh dan pada
akhir bulan ke-9 maka lahirlah sang bayi manusia. Terkait terjadinya manusia, Allah
berfirman :
ِ
)20 : ‫آَيتِِ أَ ْن َخلَ َق ُك ْم ِم ْن تَُرا ٍ ُُثَّ إِ َذا أَبْتُ ْم بَ َشٌر تَ َْ تَ ِش ُرس َن(الرسم‬
َ ‫َسم ْن‬
“dan diantara tanda-tanda –Nya inilah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu
menjadi manusia dan berkembang biak” (QS Ar-Ruum:20)
)85 : ‫سح ِم ْن أ َْم ِر َرِهّب َسَما أُستِيتُ ْم ِم َن الْعِْل ِم إََِّّل قَلِ ايًل(اإلنراء‬
ِ ‫الر‬
ُّ ‫سح قُ ِل‬
ُّ ‫ك َع ِن‬
َ َ‫َسيَ ْسأَلُوب‬
ُ ‫الر‬
“dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakan roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (QS Al-Israa:85)
Dari dua ayat di atas terlihat bahwa keberadaan manusia di dunia adalah sebagai
tanda kekuasaan Allah yang maha besar. Namun dengan demikian, usaha-usaha manusia
untuk melakukan penelitian tentang proses pembentukan manusia juga telah dilakukan,
sebagai upaya manusia untuk berpikir.
B. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
Terlahirnya Manusia ke dunia ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah.
Tujuan manusia diciptakan di dunia ini adalah untuk mengabdi kepada Allah. Mengakui
keberadaan-Nya, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dan dalam
melaksanakan kehidupan manusia melaksanakan shalat sebagai bentuk keimanan kepada
Allah (hablum minallah) dan berbuat baik terhadap sesama dan alam sebagai bentuk
hubungan sosial kemasyarakatan (hablum minannaas).
Terkait dengan tujuan manusia didunia, Allah berfrman :
ِْ ‫سما خلَ ْقت‬
ِ ‫اإلبْس إََِّّل لِي عي ُد‬
)56 :‫سن(الذارَيت‬
ُ َ ََ
ُ ْ َ َ ِْ ‫اْل َّن َس‬
2015
26
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
“dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS
Adz-dzaariyaat:56)
Sebagai wujud keimanan, Allah menyatakan bahwa manusia tidak cukup hanya
meyakini di dalam hati dan mengucapkan didalam mulut, tetapi manusia harus
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena, manusia yang beriman harus
mengerti dan melaksanakan apa isi Al-Qur’an. Manusia beriman juga memperhatikan
ciptaan Allah dan mengambil hikmah serta memperlajari dan mengambil manfaat dari
segala ciptaan Allah, sebagai iman kita selalu bertambah.
Menjadi Islam yang benar adalah secara konsisten melaksanakan rukun iman dan
rukun islam. Dalam surat Al-Bayyinah ayat 7-8, Allah memerintahkan umat Islam untuk
mengerjakan amal saleh. Ayat ini sebenarnya merupakan bagian dari keimanan yang
berhubungan dengan sesama manusia dan alam sekitar. Terkait dengan tujuan hidup
manusia dengan manusia lain dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Tujuan umum adanya manusia didunia.
Tujuan manusia diciptakan Allah dan berada di dunia adalah untuk menjadi rahmat
bagi alam semesta. Arti kata rahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih.
Jadi manusia sebagai rahmat adalah manusia diturunkan untuk memberikan kasih
sayang dan belas kasih kepada alam semesta. Allah berfirman :
)107 :‫اك إََِّّل َر ْْحَ ا لِْل َعالَ ِاَمني(األبيياء‬
َ ََ‫َسَما أ َْر َن ْل‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk rahmat bagi semesta alam” (QS AlAnbiyaa:107)
2. Tujuan Individu adanya manusia di dunia
Tujuan setiap individu didunia adalah adanya kehidupan yang baik didunia dan di
akhirat. Sukses didunia dan bahagia diakherat inilah tujuan setiap orang di dunia.
Amal shaleh diwujudkan manusia dalam melakukan perbuatan baik dan
menjauhkan dari perbuatan jelek. Allah berfirman :
ِ
ِ ِ ‫من ع ِاَمل‬
‫َجَرُه ْم َِ ْح َس ِن َما َكابُوا‬
ْ ‫َّه ْم أ‬
ُ ََ‫صاِلاا م ْن ذَ َك ٍر أ َْس أُبْثَى َسُه َو ُم ْؤم ٌن فَلََُ ْحيِيَ ََّ ُ َحيَا اة طَيِهيَ ا َسلَََ ْج ِزي‬
َ َ َ َْ
)97 :‫يَ ْع َاَملُو َن(الَحل‬
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
2015
27
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan (QS An-Nahl: 97)
3. Tujuan individu dalam Keluarga
Manusia di dunia tidak hidup sendirian. Manusia diciptakan berpasang-pasangan,
maka manusia wajib membentuk keluarga. Tujuan hidup berkeluarga di setiap
manusia adalah supaya tentram. Untuk menjadi keluarga yang tentram, Allah
memberikan rasa kasih sayang. Jangan sampai antara anggota berkonflik yang
menimbulkan kebencian dan kejahatan. Allah SWT berfirman:
ِ
ِ ‫سِمن آَيتِِ أَ ْن خلَق لَ ُكم ِمن أَبْ ُف ِس ُكم أَزس‬
‫آلَي ٍت‬
َ ‫اجا لتَ ْس ُكَُوا إِلَْي َها َس َج َع َل بَْي ََ ُك ْم َم َوَّدةا َسَر ْْحَ ا إِ َّن ِِف ذَل‬
َ ‫ك‬
‫ْ َْ ا‬
ْ ْ َ َ
َ ْ َ
)21 :‫لَِق ْوٍم يَتَ َف َّك ُرس َن(الرسم‬
“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan
rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir” [Ar-Rum 21].
4. Tujuan individu dalam masyarakat
Setelah hidup berkeluarga, maka manusia mempunyai kebutuhan untuk
bermasyarakat. Tujuan hidup bermasyarakat adalah keberkahan dalam hidup yang
melimpah. Manusia secara individu harus dapat mengajak masyarakat hidup untuk
memelihara Iman & Takwa, sehingga manusia sebagai makhluk sosial senantiasa
dalam memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:
ِ ِ ‫الساَم ِاء س ْاألَر‬
ِ ٍ
َّ ‫َسلَ ْو أ‬
‫َخ ْذ ََ ُه ْم َِِا‬
َ ‫ض َسلَك ْن َك َّذبُوا فَأ‬
ْ َ َ َّ ‫َن أ َْه َل الْ ُقَرى َآمَُوا َساتَّ َق ْوا لََفتَ ْحََا َعلَْي ِه ْم بََرَكات م َن‬
ِ ‫َكابُوا يك‬
)96 :‫ْسيُون(األعراف‬
َ
“ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu,
maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al-Araaf:96)
5. Tujuan individu dalam bernegara
Kita ingin negara kita menjadi negara yang baik, yaitu negeri yang makmur atau
setiap saat mendapatkan rejeki yang cukup dan aman. Oleh karena itu, kita sebagai
2015
28
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
anak bangsa harus rajin bersyukur. Apabila banyak di antara kita tidak mensyukuri
nikmat Allah, atau berkeluh kesah, maka bangsa kita tidak akan terlepas dari
bencana. Allah SWT berfirman:
ِ ٍ ِ‫ان عن َي‬
ٌ َ‫ني َسِشَ ٍال ُكلُوا ِم ْن ِرْزِق َربِه ُك ْم َسا ْش ُك ُرسا لَ ُ بَْل َدةٌ طَيِهي‬
َ ْ َ ِ َ‫لََق ْد َكا َن لِ َسيٍَإ ِِف َم ْس َكَِ ِه ْم آيٌَ َجََّت‬
ِ ِ ُ ََْ‫ضوا فَأ َْرن ْلََا َعلَْي ِهم نْيل الْ َع ِرِم سبَ َّدل‬
ِ
‫اَت أُ ُك ٍل َخَْ ٍط َسأَثْ ٍل‬
ُ ‫) فَأ َْعَر‬15( ‫ور‬
ٌ ‫َسَر ٌّ َغ ُف‬
َ
َ
َْ ‫اه ْم ِبَََّتَ ْيه ْم َجََّتَ ْني َذ َس‬
َ َ ْ
)16-15 :‫َس َش ْي ٍء ِم ْن ِن ْد ٍر قَلِ ٍيل (نيأ‬
Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan):
“Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha
Pengampun”(15) Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon)
yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. (QS Saba: 15-16)
6. Tujuan individu dalam pergaulan Internasional
Terkait dengan kehidupan antar negara, maka yang penting adalah saling mengenal
dan saling mengetahui. Dengan saling mengenal, maka kita tahu kebutuhan masingmasing, dan apabila saling mengetahui maka kita dapat saling membantu. Kita
saling membantu untuk kebaikan, dan kita harus dapat memilih mana yang baik
bagi kita dan mana yang buruk. Allah SWT berfirman:
ِ
ِ َ‫َي أَيُّ َها ال‬
‫اَِّ أَتْ َقا ُك ْم‬
َّ ‫وب َسقَيَائِ َل لِتَ َع َارفُوا إِ َّن أَ ْكَرَم ُك ْم ِعَْ َد‬
‫َّاس إ ََّ َخلَ ْقََا ُك ْم م ْن ذَ َك ٍر َسأُبْثَى َس َج َع ْلََا ُك ْم ُشعُ ا‬
َ
ُ
ِ َّ ‫إِ َّن‬
)13 :‫يم َخيِريٌ(اِلجرات‬
ٌ ‫اََّ َعل‬
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, dan
Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling bertaqwa di sisi
Allah. “[al-Hujurat:13].
C. FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA
Allah SWT berfirman bahwa fungsi dan peran manusia adalah sebagai khalifah atau
pemimpin di muka bumi. Allah SWT berfirman:
2015
29
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ِ
ِ
ِ َ ‫ض خلِي َف ا قَالُوا أ‬
ِ
ِ ِ ِ َ ُّ‫ال رب‬
ِ
‫ك ال هِد َماءَ َسََْن ُن‬
ْ
ُ ‫ََت َع ُل ف َيها َم ْن يُ ْف ِس ُد ف َيها َسيَ ْسف‬
َ ِ ‫ك ل ْل َاَم ًَلئ َك إِِهّن َجاع ٌل ِِف ْاأل َْر‬
َ َ َ‫َسإ ْذ ق‬
ِ
ِ ِ ِ
)30 :‫ال إِِهّن أ َْعلَ ُم َما ََّل تَ ْعلَ ُاَمو َن (اليقرة‬
َ َ‫ك ق‬
َ َ‫س ل‬
ُ ‫بُ َسيه ُح ِبَ ْاَمد َك َسبُ َق هد‬
“Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat:”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata:”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”. Rabb berfirman:’Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’ “. (QS. Al-Baqarah:30)
Dalam kamus bahasa indonesia, khalifah berarti pimpinan umat. Menjadi pemimpin
adalah fitrah setiap manusia. Namun karena satu dan lain hal, fitrah ini tersembunyi,
tercemar bahkan mungkin telah lama hilang. Akibatnya banyak orang yang merasa dirinya
bukan pemimpin.
Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Allah yang suatu ketika nanti
harus kita pertanggung jawabkan. Anda adalah seorang pemimpin, minimal memimpin diri
sendiri. Untuk menumbuhkan kepemimpinan ada tiga hal yang perlu anda ketahui.
Pertama, menyadari bahwa nasib berada di tangan anda sendiri. Andalah yang merupakan
sutradara terhadap kehidupan anda.
Kedua,sebagai sutradara anda harus menuliskan sekenario hidup anda. Andalah yang paling
tau apa yang penting dan apa yang tidak penting dalam hidup anda. Disini anda harus
memutuskan nilai-nilai yang akan anda jalanin dalam hidup.
Ketiga, menulis sekenario saja tidak cukup. Anda harus menjalankan sekenario anda
tersebut.
Kepemimpinan adalah sesuatu yang tumbuh dari dalam, kepemimpinan adalah sikap,
tindakan, prilaku, kebiasaan dan karakter kita sendiri. Proses mencapai kepemimpinan
tersebut tidak mudah.
Setiap orang sebenarnya pemimpin, setiap orang dapat mengatur dirinya sendiri.
Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar. Untuk membangun kesadaran bahwa setiap kita
adalah pemimpin, ada tiga hal yang harus lakukan, yaitu
memahami diri sendiri (self
understanding), kesadaran diri (self awareness), dan pengendalian diri (self control).
1. Memahami diri sendiri ( self understanding)
Untuk menjadi pemimpin anda harus sadar siapakah diri anda sebenarnya. Pepatah
arab mengatakan :
2015
30
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
َ ‫ف بَ ْف َس ُ َعَر‬
َ ‫َم ْن َعَر‬
ُ َّ‫ف َرب‬
“siapa yang mengenali dirinya akan mengenal Tuhannya “.
Mengenal diri sendiri adalah dasar dari kecerdasan spiritual (SQ). Untuk itu kita
perlu memikirkan pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti : siapakah kita, untuk apa kita
hidup, dari mana kita berasal, dan kemana kita akan pergi. Pertanyaan–pertanyaan tersebut
perlu kita jawab agar kita dapat menghayati kehidupan lebih bermakna. Tanpa mengenali
diri kita dengan benar, sulit untuk menemukan makna kehidupan. Hidup adalah sebuah
perjalan melingkar, kita memulai perjalanan tersebut dari satu titik dan suatu ketika kita
akan tiba kembali ke titik semula.
Dengan demikan hidup adalah sebuah perjalanan untuk kembali. Kembali kepada
asal usul merupakan fitrah kita sebagai manusia. Pemahaman ini juga akan melahirkan
kesadaran bahwa hidup adalah sementara. Ini akan melahirkan sikap kesederhanaan dan
tidak serakah.
a. Kesadaran Diri ( Self Awarness )
Kesadaran diri berarti sadar akan perasaan anda sendiri. Untuk menjadi pemimpin anda
harus “melek emosi “. Anda harus dapat mengenali dan mengidentifikasi perasaan apa pun
yang sedang anda rasakan. Ini dasar dari kecerdasan emosi ( EQ ).
b. Pengendalian Diri
Pengendalian diri berarti sadar sepenuhnya akan apa yg Anda lakukan. ini adalah Hasil dari
kecerdasan emosi (EQ) yang tinggi. Pengendalian diri baru dapat terlihat pada situasi yang
sulit dan melibatkan emosi. Orang yang mampu mengendalikan diri tidak akan tergoda
untuk makan terlalu banyak melakukan korupsi, memakai narkoba, dan perbuatan apapun
yang kelihatannya memberikan kenikmatan jangka pendek. Pengendalian diri juga
ditunjukkan oleh keberanian seseorang untuk membuat komitmen dan melaksanakan
komitmen tersebut .
D. KEUNGGULAN DAN POTENSI MANUSIA
Potensi diri adalah kekuatan dari individu yang masih terpendam di dalam yang
dapat diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam kehidupan manusia. Potensi diri
manusia terdiri dari potensi fisik dan potensi non fisik. Potensi fisik adalah tubuh manusia
sebagai sebuah sistem yang paling sempurna bila dibandingkan mahkluk Allah lainnya
seperti binatang, malaikat, dan jin. Potensi non fisik adalah hati qolbu, ruh, panca indra dan
2015
31
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akal pikiran. Sesuai dengan potensi diri yang telah diberikan Allah kepada manusia,
konsekuensinya adalah harus dimanfaatkan diaktualisasikan semaksimal mungkin dalam
kehidupannya, agar dapat berguna bagi diri dan lingkungannya.
Secara umum, manusia dilahirkan normal kedunia ini telah dilengkapi dengan otak.
Para pisikologi sepakat bahwa otak manusia adalah sumber kekuatan yang luar biasa. Tugas
otak tersebut, selain mengendalikan aktifitas fisik bagian-bagian dalam tubuh seperti
jantung, paru-paru, dan sebagainnya, juga berfungsi untuk aktifitas non fisik seperti
menghafal, kegiatan-kegiatan yang memerlukan logika seperti berhitung menganalisis,
bahasa, aktivitas imajinasi, intuisi, kreativitas inovasi dan sebagainnya. Tugas otak adalah
melahirkan kegiatan-kegiatan yang memerlukan logika, intuisi dan kreativitas. Jadi otak
manusia adalah sumber kekuatan untuk menghasilkan karya melalui proses berfikir.
Dengan potensi yang dimilikinya, Allah menyuruh manusia untuk berfikir dan
mengelola alam semesta serta memanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemasalahan
kesejahteraan hidup manusia. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk merealisikan
harapan-harapan, keinginan-keinginan dan mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan
a. Gunakan potensi yang kita miliki
b. Perasaan takut gagal
c. Melawan kemungkinan-kemungkinan.
d. Sikap hidup biasa-biasa saja
e. Kurang antusias
f. Menolak perubahan
Selain menggunakan seluruh potensi yang dimiliki seperti pengetahuan, dan
keterampilan, kita juga membutuhkan mesin penggerak untuk mencapai tujuan Anda. Hal
yang dapat mendorong tujuan itu adalah:
a. Kebijaksanaan, jika anda ingin menjadikan mimpi menjadikan kenyataan, jangan
lupakan kebijaksanaan dalam menjalankan kehidupan.
b. Semangat juang, kalau anda ingin menjadikan mimpi menjadi kenyataan, jangan
lupakan semangat juang dalam menjalankan kehidupan kita, harus semangat,
disiplin, tegas, dan memiliki rasa setia kawan.
c. Kecerdasan, anda ingin menjadikan mimpi menjadi kenyataan, janganlah kita
menyombongkan diri walaupun memiliki ilmu yang sangat tinggi, berani, bijak.
2015
32
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Disamping itu seluruh nilai-nilai diatas perlu diatas perlu dibingkai dengan sifat-sifat
seperti yang dicontohan nabi muhammad saw antara lain amanah , tabligh , shiddiq dan
fathonah ini bisa dijadikan pelajaran. Sesuai dengan hukum Allah bagi seseorang yang telah
dewasa, semua amal perbuatannya akan dimintai pertanggung jawabannya, termasuk
kegiatan berpikirannya.
E. KESIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “eksistensi martabat manusia” adalah
sebagai tanda kekuasaan Allah SWT terhadap hamba-hambaNya, bahwa Dialah yang
menciptakan, menghidupkan dan menjaga kehidupan manusia. Dengan demikian, tujuan
diciptakannya manusia dalam konteks hubungan manusia dengan Allah SWT adalah
dengan mengimani Allah SWT dan memikirkan ciptaan-Nya untuk menambah keimanan
dan ketakwaan kepada Allah SWT. Allah SWT pun berfirman bahwa fungsi dan peranan
manusia adalah sebagai khalifah atau pemimpin dimuka bumi.
BAB V
AKHLAK PRIBADI ISLAM
2015
33
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
I. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, juga budaya.
Populasi sumber daya manusianya berjumlah 237.641.3268. Negara ini juga merupakan
negara dengan populasi Muslim terbanyak di dunia. Namun potret bangsa ini semakin
memprihatinkan. Pengangguran merajalela, Korupsi, tindakan kriminal, asusila, kemiskinan,
merupakan akibat dari hasil akhlak runtuhnya akhlak di Indonesia. Padahal Islam
merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi pentingnya
akhlak.
Sehingga untuk merubah Indonesia ini menjadi lebih baik. Maka harus di bangun
pembentukan akhlak pribadi masyarakat yang sesuai dalam kandungan Al-Quran. Karena
didalam Al-Quran telah menjelaskan pribadi akhlak ideal bagi umat islam yang akan
dijelaskan secara ringkas pada makalah ini.
Untuk memahami akhlak pribadi islam, maka setiap umat islam diharapkan dapat
membaca, memahami dan akhirnya melaksanakan apa saja yang menjadi kaidah akhlak yang
sudah ditetapkan dalam Al-Quran. Jika semua umat islam berakhlak sesuai dengan
ketentuan ajaran Al-Quran. Maka citra umat islam akan dapat dibentuk dari perilakunya
seperti jujur, amanah, percaya diri dan berpikir positif, bekerja keras, menghargai waktu,
hemat, mandiri dan selalu bersyukur atas rahmat Allah SWT.
II. Pembahasan
1. Pengertian Akhlak
Secara etimologis pengertian akhlaq adalah bentuk jamak dari khuluk yang berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti
menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq
(penciptaan). Sedang arti akhlak secara terminologi sebagai berikut; Ibnu Miskawaih (w. 421
H/1030 M) mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sementara itu, Imam
Al-Ghazali (1015-1111 M) mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gamblang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
2. 10 Akhlak Pribadi Islami
8
http://www.bps.go.id/aboutus.php7sp=0, Badan Pusat Statistik diakses tanggal 4-10-2011 pukul 20:00
WIB
2015
34
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai umat islam, tentunya kita juga wajib untuk berakhlak pribadi Islami. Akhlak
Islami ini didasarkan pada Al-Quran dan Sunah Rosul. Dan akhlak Rosul, sebagai mana
dinyatakan Aisyah dalam HR Muslim adalah “akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Quran”.
Jadi untuk memahami akhlak pribadi islami, maka setiap umat islam diharapkan dapat
membaca, memahami dan akhirnya melaksanakan apa saja yang menjadi kaidah akhlak
yang sudah ditetapkan dalam Al-Quran.
Berikut ini adalah 10 akhlak pribadi islami, yang harus dimengerti dan dijalankan
oleh pribadi islami, sehingga perilaku dan adatnya sesuai dengan kaidah agama, yang
merupakan kunci sukses pribadi islam.
a. Jujur (Shidiq, Honesty)
Jujur
dapat
diartikan
adanya
kesesuaian/keselarasan
antara
apa
yang
disampaikan/diucapkan dengan apa yang dilakukan/kenyataan yang ada. Kejujuran juga
memiliki arti kecocokan dengan kenyataan atau fakta yang ada. Lawan kata dari kejujuran
adalah Dusta. Dusta adalah apa yang diucapkan dan diperbuat tidak sesuai dengan apa yang
dibatinnya, dan tidak sesuai dengan kenyataan. Dusta juga dapat berarti tidak berkata
sebenarnya, dan menyembunyikan yang sebenarnya.
Al-Quran sangat menganjurkan untuk berbuat jujur, di antara Firman Allah tentang,
kejujuran di antaranya:
ِ ِ َّ ‫اَّ سُكوبُوا مع‬
ِ َّ
‫ني‬
َ ‫الصادق‬
َ َ َ ََّ ‫ين َآمَُوا اتَّ ُقوا‬
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama-sama orangorang yang benar (QS At-Taubah-119).
Rasulullah SAW juga bersabda mengenai pentingnya kejujuran sebagaimana
diriwayatkan oleh Hakim bin Hizam: "Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran
itu membawa kepada kebijakan, dan kebajikan kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan
berusaha selalu jujur, akhirnya ditulis Allah sebagai seseorang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan
karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang
yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis disisi Allah sebagai seorang
pendusta".
Jujur kepada diri sendiri, dapat dimulai dengan jujur dalam niat dan kehendak.
Setiap keinginan pada diri sendiri harus didasarkan niat yang baik dan mengharapkan ridho
Allah. Jujur pada diri sendiri harus dimulai dari mengenal diri sendiri, mengenal kelemahan,
mengenal kelebihan, mengenal kebutuhan dan mengenal keinginan. Dengan mengenal diri
2015
35
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sendiri, maka kita dapat memenuhi kebutuhan diri dengan cukup, tidak kurang dan tidak
lebih.
Jujur kepada sesama, dapat dimulai untuk menyampaikan dan berbuat sebagaimana
mestinya, menyampaikan fakta dengan benar dan tidak berbohong atau berdusta. Jujur
terhadap
sesama
ini,
dapat
dilakukan
dengan
membuat
pertanggungjawaban
(accountability) terhadap setiap tanggung jawab dan wewenang atau tugas. Jujur terhadap
sesama dapat dimulai dengan mempertanggungjawabkan sertiap yang kita terima baik uang,
amanah-pesan, dan pekerjaan.
Jujur kepada Allah, adalah tingkatkan jujur yang paling tinggi. Jujur kepada Allah
diwujudkan adanya rasa pengharapan, cinta dan tawakal pada setiap niat, ucapan perbuatan.
Jujur kepada Allah dapat berupa tindakan ikhlas di dalam melakukan seluruh kewajiban
yang ditentukan Allah dengan harapan mendapat ridhonya.
b. Percaya Diri
Akhlak yang kedua dari pribadi islami adalah percaya atau rendah hati (Tawadhu).
Pengertian percaya diri atau tawadhu adalah merendahkan hati atau diri tanpa harus
menghinakannya atau meremehkan harga diri tanpa harus menghinakannya atau
meremehkan harga diri sehingga orang lain berani menghinanya dan menganggap ringan.
Pribadi yang percaya diri, harus mampu menunjukkan sesuatu yang unggul berupa
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap atau perilaku (attitude), sehingga
orang lain memberikan kepercayaan dan kehormatan yang sepatutnya, dan tidak bersikap
sombong terhadap kemampuan yang dimilikinya.
Lawan sikap percaya diri adalah Takabur. Seseorang yang takabur merasa dirinya
lebih tinggi, lebih mampu, dan lebih sempurna daripada orang lain, padahal kenyataannya
tidak. Ciri orang yang takabur adalah selalu dan ingin menghina orang lain, menganggap
enteng orang lain, menjauhkan diri dari orang lain, enggan bergaul, mencela orang lain, dan
bersikap sewenang-wenang.
Terkait dengan percaya diri dan tidak berbuat sombong. Allah SWT berfirman
dalam Al-Qur'an:
ِ َّ ِ
ِ ‫ال ربُّ ُكم ادع ِوّن أ‬
ِ
ِ
ِ ِ
‫ين‬
ْ ُ ْ ُ َ َ َ‫َسق‬
ْ ‫َنتَج‬
َ ‫ين يَ ْستَكِْبُس َن َع ْن عيَ َادَت َنيَ ْد ُخلُو َن َج َهَ ََّم َداخ ِر‬
َ ‫ب لَ ُك ْم إ َّن الذ‬
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Kuakan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina. (QS
Al-Mu'min:60)
2015
36
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sedangkan Rasulullah SAW bersabda dalam Kanzul Ummal, Juz II, hlm 25
Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kamu semua bertawadhu sehingga tidak
ada yang sombong terhadap yang lainnya dan tidak ada yang sombong terhadap yang lainnya dan tidak
ada seorang menganiaya lainnya. (HR Muslim)
Orang-orang yang sombong dan orang-orang yang sewenang-wenang kepada orang lain, pada hari kiamat
akan dikumpulkan seperti butir-butir debu. Mereka diinjak-injak oleh para manusia, disebabkan
mereka hina disisi Allah SWT.
c. Bekerja Keras (Hubbul Amal, Excellence)
Bekerja keras merupakan salah satu akhlak islami. Al-Hufiy (2000) dalam
keteladanan akhlak Rasul, menyatakan bahwa "Islam membenci pengangguran, kemalasan, dan
kebodohan karena hal itu merupakan maut yang lambat laun akan mematikan semua daya kekuatan
dan menjadi sebab kerusakan di dunia dan akhirat". Pernyataan ini sangat relevan untuk terus
dikumandangkan terutama dikalangan umat Islam di Indonesia.
Kemalasan akan membuat kehancuran dapat juga dicontohkan pada zaman
Romawi. Bangsa Romawi memandang pekerjaan adalah hina dan harus dikerjakan budak.
Akibat banyak pekerjaan dilakukan oleh budak, maka timbulnya budaya malas dan berkibat
kehancuran Romawi.
Bekerja keras tidak hanya fisik. Akal dan pikiran harus terus digunakan untuk
memikirkan sesuatu yang lebih baik. Kemalasan akal atau malas berpikir lebih jelek
daripada malas badan. Orang yang cerdas tetapi malas berpikir akan merusak jiwa, karena
pikiran-pikiran yang buruk serta rusak ada dalam tubuh manusia yang malas dan lemah.
Orang malas akan menjadi gelisah hatinya, lemah badannya, dan membenci kehidupan
walaupun memiliki harta yang cukup.
Terkait dengan bekerja keras, Allah SWT berfirman:
ِ ‫ضي‬
ِ ِ
ِ ‫الص ًَلةُ فَابْتَ ِش ُرسا ِِف ْاأل َْر‬
‫اََّ َكثِ اريا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُحو َن‬
َّ ‫اَِّ َساذْ ُك ُرسا‬
َّ ‫ض ِل‬
َّ ‫ت‬
ْ َ‫ض َسابْتَ غُوا ِم ْن ف‬
َ ُ‫فَإ َذا ق‬
"Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung" (QS Al-Jumuah:10)
Sedangkan Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya sebaik-baik yang dimakan
seseorang ialah dari hasil pekerjaannya sendiri".
Dua orang lelaki datang kepada Rasul SAW untuk meminta bagian dari sedekah. Kemudian rasul
memperhatikan keduanya. Mereka berdua dianggap oleh beliau orang yang kuat, lalu beliau berkata,
2015
37
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
"Bila kamu mau, aku akan memberimu. Akan tetapi, dalam sedekah ini, tidak ada bagian bagi orang
yang kaya atau orang yang masih kuat bekerja.
Banyak tauladan Rasul tentang bekerja keras ini di antaranya adalah:
 Rasul mau menjadi penggembala kambing milik Bani Sa'ad,
 Rasul berdagang, menjualkan barang Siti Khadijah, sampai ke negeri Syam
 Rasul ikut bekerja membuat parit dengan memecahkan batu dengan linggis serta
menggali tanah
 Rasul melakukan pekerjaan rumah seperti memberi makan unta, menyapu rumah,
memerah susu, membetulkan sandal, memperbaiki baju, membantu pekerjaan
pembantu, membuat tepung gandum, dan membawa sendiri barang yang dibeli dari
pasar.
d. Menghargai Waktu
Satu akhlak islami yang mendorong sukses pribadi umat Islam adalah menghargai
waktu. Waktu terus berjalan dan tidak pernah kembali. Oleh sebab itu, setiap detik waktu
harus dapat dimanfaatkan untuk kebaikan dan keberhasilan. Untuk dapat memanfaatkan
secara optimal dari waktu, maka perlu adanya manajemen waktu yaitu aktivitas untuk
menfaatkan waktu yang tersedia dan potensi-potensi yang tertanam dalam diri kita guna
mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan menyeimbangkan tuntutan kehidupan
pribadi, masyarakat, serta kebutuhan jasmani, rohani dan akal.Terkait dengan menghargai
waktu, Alllah SWT berfiriman :
ِ ِ َّ ‫) إََِّّل الَّ ِذين آمَُوا سع ِاَملُوا‬2( ‫اإلبْسا َن لَ ِفي خس ٍر‬
ِ ِ
ِ ْ ‫َسالْ َع‬
‫لص ِِْب‬
َّ ‫اص ْوا ِب‬
ََ َ َ
َ ‫اص ْوا ِب ِْلَ ِهق َستَ َو‬
َ ‫الصاِلَات َستَ َو‬
ُْ
َ ْ ‫) إ َّن‬1( ‫صر‬
)3(
"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS Al-Ashr:1-3).
Selain itu, Rasul juga sangat sayang kepada umat islam dan Rasul menganjurkan
agar umat islam menggunakan waktu dalam ketaatan dan bergegas berlomba-lomba dalam
kebaikan:
"Pergunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima kesempatan yang lain: kehidupanmu sebelum
datang kematianmu, kesehatanmu sebelum datang sakitmu, kelonggaranmu sebelum datang
2015
38
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kesibukanmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum datang masa
miskinmu".
e. Berpikir Positif
Berfikir positif adalah pola pikir yang didasarkan pada penyusunan rencana yang
matang dalam mencapai tujuan, selalu berusaha untuk mencapai tujuan, dan mengambil
hikmah setiap kejadian. Berpikir positif juga dapat diartikan kita mencari hal-hal positif dan
baik dari berbagai hal tersebut, kemudian hal-hal yang buruk kita kesampingkan. Orang
yang berpikir positif mengambil sisi baik dari setiap kejadian, melakukan evaluasi dan
merencanakan kembali untuk mencapai tujuan mencapai. Orang yang berpikir memiliki
sikap yang penuh harapan, yakin dalam hidup, berperilaku baik, ramah, dan menyenangkan.
Berpikir positif sangat penting dalam kehidupan manusia terutama umat islam,
karena menjadikan hidupnya konstruktif dan produktif yang diliputi oleh kebahagiaan dan
kesuksesan. Dengan berpikir positif dapat diwujudkan hasil yang lebih banyak daripada
yang dapat dicapai oleh cara yang lain. Dapat mengubah masalah yang sulit menjadi
masalah yang bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam
hidup kita. Hal sebaliknya terjadi jika berpikir negatif. Berpikir negatif menjadikan kita
melihat berbagai hal dengan pandangan pesimis dan dari sisi yang gelap. Membawa kita
kepada kemurungan, kesedihan, dan frustasi.
Allah Berfirman :
ُِ ‫َي أَيُّها الَّ ِذين آمَُوا اجتََِيوا َكثِريا ِمن الظَّ ِن إِ َّن ب عض الظَّ ِن إِ ُْث سََّل ََت َّسسوا سََّل ي ْغتَب ب عض ُكم ب عضا أ‬
‫ب‬
ُّ ‫َُي‬
‫َ َ ْ ُ ا َ ه َْ َ ه ٌ َ َ ُ َ َ ْ َْ ُ ْ َْ ا‬
َ َ
ِ
ِ
ِ
‫يم‬
َّ ‫اََّ إِ َّن‬
َّ ‫َح ُد ُك ْم أَ ْن ََيْ ُك َل َِلْ َم أَخي َمْي تاا فَ َك ِرْهتُ ُاَموهُ َساتَّ ُقوا‬
َ‫أ‬
ٌ ‫اََّ تَ َّوا ٌ َرح‬
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."(QS Al-Hujurat: 12)
ِ ‫اَِّ ر‬
ِ ِ ْ َ‫اَّ ِمن ف‬
ِ َّ ‫اَّ سرنولُ سقَالُوا حسي ََا‬
ِ ِ
‫اغيُو َن‬
َ ‫ضوا َما‬
ُ ‫َسلَ ْو أَب َُّه ْم َر‬
ْ َُّ ‫اَُّ َنيُ ْؤتيََا‬
ُْ َ
َ َّ ‫ضل َسَر ُنولُ ُ إ ََّ إ ََل‬
َ ُ ُ َ َ َُّ ‫آَت ُه ُم‬
"Jikalau mereka sungguh-sungguh ridho dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada
mereka, dan berkata: Cukuplah Allah bagi Kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya
dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,"
(QS At-Taubah:59)
2015
39
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah melarang umat Islam untuk berpikir,
berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan orang lain atau menggunjingkan orang lain.
Terhadap umat Islam yang telah meninggal, juga dilarang membuka aibnya. Oleh sebab itu,
umat Islam harus mulai merancang aktivitas yang produktif dan selalu bekerja keras.
Ayat ini juga menganjurkan kepada umat Islam untuk selalu berpengharapan positif.
Apabila umat Islam sudah merencanakan sesuatu dengan baik, menjalankan rencana
dengan baik, serta niat yang biak, maka InsyaAllah, Allah akan memberikan karunianya.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi umat Islam untuk berpikir positif dan berpengharapan
baik.
f. Memiliki Harga Diri (dignity, selfesteem)
Harga diri adalah penilaian menyeluruh mengenai diri sendiri, dan bagaimana ia
menjaga kehormatan diri, sehingga orang lain tidak menghinakannya. Memiliki harga diri
berarti seseorang mempunyai kemampuan untuk menjaga perilaku etis dan menjauhi
perilaku nista. Harga diri perlu diperkuat agar orang merasa malu melakukan segala bentuk
penyimpangan, kecurangan, dan kenistaan.
Untuk meningkatkan harga diri, manusia tidak boleh sombong, atau riya,
tetapi harga diri dibangun melalui berbagai usaha kepada kebaikan yang sudah ditentukan
oleh Allah, sebagaimana firmannya:
ِ
ِ ‫اَّ َِِا تَعاَملُو َن ب‬
ِ َِّ ‫الزَكا َة سما تُ َق هِدموا ِألَبْ ُف ِس ُكم ِمن َخ ٍْري ََِت ُدسهُ ِعَْ َد‬
‫ص ٌري‬
َّ ‫ياَموا‬
َ َ ْ ََّ ‫اَّ إ َّن‬
ْ ْ
ُ َ َ َّ ‫الص ًَل َة َسآتُوا‬
ُ ‫َسأَق‬
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi
dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apaapa yang kamu kerjakan (QS Al-Baqarah:110)
g. Mandiri
Setiap individu diberi potensi oleh Allah. Setiap umat harus mampu menggali dan
mengembangkan diri dengan baik sehingga hidup di dunia yang hanya satu kali ini tidak
menjadi beban bagi orang lain, bahkan hidup kita akan terhormat jika kita dapat
meringankan beban orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya".
Menjadi manusia mandiri adalah menjadi manusia yang memiliki harga diri. Mandiri
adalah sumber percaya diri. Mandiri adalah seumber percaya diri. Tentang kemandirian
manusia, Allah berfiriman:
‫اََّ ََّل يُغَِهُري َما بَِق ْوٍم َح ََّّت يُغَِهريُسا َما َِبْ ُف ِس ِه ْم‬
َّ ‫إِ َّن‬
2015
40
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
"Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. " (QS Ar Ra'ad:11)
Kita diberi kemampuan oleh Allah untuk merubah nasib kita sendiri dan tidak
bergantung pada orang lain, ini berarti kita harus mandiri, dalam mengarungi hidup ini.
Keuntungan menjadi manusia mandiri adalah:

Kita akan mempunyai wibawa

Hidup akan lebih tenang

Kita akan semakin percaya diridalam menghadapi hidup
h. Hemat atau Hidup Sederhana
Hidup hemat atau hidup sederhana adalah sikap hidup yang mengendalikan diri
sendiri untuk mencukupkan kebutuhannya, sehingga tidak boros dan tidak kikir. Terkait
dengan hidup hemat, Allah SWT berfirman :
ِ ‫سالَّ ِذين إِ َذا أَبْ َف ُقوا ََل يس ِرفُوا سََل ي ْقت رسا سَكا َن ب‬
‫ك قَ َو ااما‬
َ ‫ني َذل‬
َ َْ َ ُُ َ ْ َ ْ ُ ْ
َ َ
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir,
dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.(QS Al-Furqan: 67)
Hidup boros hidup yang membelanjakan harta secara berlebih-lebihan, melebihi
batas kepantasan. Pembelian rumah, mobil, televisi, makanan dan pakaian yang berlebihan,
sehingga tidak terpakai semuanya adalah contoh hidup yang boros. Termasuk dalam
kehidupan yang boros adalah pengeluaran harta yang tidak pantas seperti maksiat,
bermegah-megahan, penyuapan dan lain-lain.
Hidup kikir atau bakhil adalah sikap pelit yaitu orang yang enggan mengeluarkan
hartanya baik untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau infak. Orang kikir merasa apabila
mengeluarkan uang, maka hartanya akan berkuranga.
Hidup hemat adalah sifat baik yang diwariskan dalam akhlak Islam dan sangat baik
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hemat adalah apabila kita membelanjakan harta
secara tidak berlebih-lebihan, melakukan penghematan pengeluaran dan menabung untuk
masa-masa sulit. Hemat adalah fondasi dari segala macam keberhasilan.
i. Memelihara Amanah
Amanah per definisi adalah titipan berharga yang dipercayakan Allah kita atau aset
penting yang dipasrahkan kepada kita. Konsekuensi sebagai penerima amanah tersebut, kita
terkiat secara moral untuk melaksanakan amanah itu dengan baik dan benar.
Terkait dengan amanah, Allah berfiriman:
2015
41
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ِ َّ
‫اَتِ ُك ْم َسأَبْتُ ْم تَ ْعلَ ُاَمو َن‬
َ ‫الر ُن‬
َّ ‫ين َآمَُوا ََّل ََتُوبُوا‬
َّ ‫اََّ َس‬
َ ‫ول َسََتُوبُوا أ ََم‬
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui. (QS Al-Anfaal:27)
Bakat merupakan amanah yang diberikan kepada kita, potensi biologis-psikologisspiritual insani yang kini menajdi milik kita. Menurut Howard Gardner, seorang pakar
kecerdasan dari Universitas Harvard, kita semua menerima kombinasi unik paling sedikit
dari tujuh macam kecerdasan antara lain kecerdasan rasional-matematika, kecerdasan ruang
waktu, kecerdasan musikal, kecerdasan verbal, dan kecerdasan sosial.
Kesadaran moral atas amanah potensi-potensi inilah yang melahirkan konsep
tanggung jawab pribadi atas pengembangan didi kita secara optimal menuju batas/limit
kesempurnaan yang mungkin. Semakin besar rasa tanggungjawab kita, semakin besar pula
ukuran diri kita.
j. Bersyukur
Syukur adalah menggunakan atau mengolah nikmat yang dilimpahkan Allah sesuai
dengan tujuan dianugerahkannya. Artinya, jika Anda bersyukur, berarti Anda harus berani
mengolah dan mengelola segala anugerah Allah yang berupa rahmat dengan baik dan benar.
Sebab dengan begitu, Allah akan menjamin berkah-berkah-Nya selanjutnya pada Anda.
Terkait dengan Rahmat, maka terdapat dua jenis Rahmat, yaitu :
1.
Rahmat Umum
Rahmat adalah fasilitas ilahi bagi pertumbuhan dan kemajuan kita menuju pemenuhan
potensi manusiawi kita sehingga kita menjadi manusia seutuhnya. Rahmat umum
mencakup semua kebaikan Allah sebagai infrastruktur dan fasilitas umum agar kita
dapat mengalami regenerasi pertumbuhan, dan kesempurnaan insaniah kita. Jadi,
keluarga adalah Rahmat, bumi adalah Rahmat, hutan adalah Rahmat, sungai adalah
Rahmat, laut adalah Rahmat, hujan adalah Rahmat, awan adalah Rahmat, dll.
2.
Rahmat Khusus
Rahmat khusus ini adalah Rahmat yang secara istimewa diberikan kepada kita
sedangkan orang lain tidak. Misalnya Kecantikan, suara yang merdu, dll.
Pada tingkat emosional, paradigma Rahmat ini membuat hati kita berlimpah syukur.
Secara khusus, kita harus bekerja, nelajar dengan penuh rasa syukur, tidak boleh bermalasmalasan atau setengah hati.
2015
42
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa syukur
memiliki tiga persyaratan utama:
 Secara batin kita mengakui nikmat-nikmat Allah,
 Secara lahir kita membicarakan nikmat-nikmat Allah
 Menjadikan segala nikmat Allah untuk taat kepada-Nya
Jika ketiga persyaratan itu kita penuhi, niscaya Allah akan semakin menambah
nikmat dan karuniayanya kepada kita. Allah berfirman:
‫يدبَّ ُك ْم َسلَئِ ْن َك َف ْرُُْت إِ َّن َع َذ ِاّب لَ َش ِدي ٌد‬
َ ‫َسإِ ْذ ََتَذَّ َن َربُّ ُك ْم لَئِ ْن َش َك ْرُُْت َألَ ِز‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.(QS Ibrahim: 7)
2015
43
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB VI
AKHLAK SOSIAL ISLAM
A. Definisi
Manusia sejak lahir membutuhkan orang lain, oleh sebab itu manusia perlu
bersosialisasi dengan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Hidup sosial bermasyarakat
sering kali membuat kita harus waspada dan menahan diri. Hal ini karena hidup denganm
sejumlah orang lain yang masing-masing mempunyai keinginan, keyakinan dan pendapatnya
berbeda-beda. Tak bisa di pungkiri hidup bermasyarakat akan senantiasa menemui berbagai
gesekan.
Bila ada sebagian anggota masyarakat ada yang menderita, serta merta individu yang
lain menolongnya dengan sekuat tenaga. Begitu pun ketika ada seorang anggota masyarakat
yang melakukan tindak kriminal, serta merta pula individu yang lain menegur dan
menasehatinya dan Negara berhak memberikan sanksi bila itu menyebabkan teraniyanya
individu lain.
Masyarakat bukan hanya kumpulan individu semata yang tak memiliki aturan. Yang
bebas berbuat apa saja semau mereka. Jelas hal ini tidak di ajarkan oleh Rosullullah.
Ukhuwah yang benar dan baik justru adalah saling memeberikan nasihat kebaikkan. Terkait
dengan hidup social bermasyarakat ini, ALLAH berfirman :
ِ ِ َّ ‫) إََِّّل الَّ ِذين آمَُوا سع ِاَملُوا‬2( ‫اإلبْسا َن لَِفي خس ٍر‬
ِ ِ
ِ ْ ‫َسالْ َع‬
‫اص ْوا ِب ِْلَِهق‬
ََ َ َ
َ ‫الصاِلَات َستَ َو‬
ُْ
َ ْ ‫) إ َّن‬1( ‫صر‬
)3( ‫لص ِِْب‬
َّ ‫اص ْوا ِب‬
َ ‫َستَ َو‬
“ Demi massa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasihatti dalam mentaati kebenaraan dan saling
menasihati dalam menetapi kesabaran. “ ( QS.Al ‘Ashr:1-3).
B. Delapan Akhlak Sosial Islami Ketentuan Hukum Dan Impelementasi
1. Akhlak Saling Menyayangi
Banyak Peristiwa pada akhir-akhir ini yang menunjukkan semakin hilangnya akhlak
saling menyayangi di antara anggota masyarakat. Perkelahian antar kampung di beberapa
propinsi, perampokkan dan pembunuhan, pembalakan hutan dan penyiksaan hewan,
bahkan ada penyiksaan terhadap anak-anak dan sesama umat islam .
Setiap orang yang beriman harus saling menyayangi, tidak hanya sesame teman, tetapi kasih
sayang kepada hal-hal yang bersifat umum, seperti sesama manusia, terhadap manusia yang
2015
44
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berbeda keyakinan, terhadap keluarga dan bahkan terhadap alam. Berikut ini adalah
tauladan kasih sayang yang di sampaikan Rasul.
a. Kasih sayang Terhadap sesama muslim
Setiap muslim atau umat manusia di harapkan saling menyayangi. Sesama umat
harus saling berbagi dan menerima dengan niat ikhlas, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan bersama. Janaganlah kita acuh terhadap sesama muslim, sehinga muslim lain
menderita baik secara lahir maupun batin.
b. Kasih sayang terhadap orang musrik
Toleransi terhadap umat beragama, pada saat ini masih merupakan hal penting
dalam kehidupan bersosial di Indonesia, karena di Negara kita banyak perbedaan baik
dalam keyakinan , ekonomi, social, maupun budaya
c. Kasih sayang tehadap anak-anak
Anak-anak adalah amanah bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya. Terhadap
anak-anak tersebut, haruslah kita berikan kasih sayang yang cukup dan bekal ilmu supaya
dapat berkembang secara maksimal. Tugas orang tua untuk membimbing, dan
memeberikan pengawasan yang cukup . Terhadap kewajiban terhadap anak-anak ini,
d. Kasih sayang terhadap alam
Banyak contoh kecil, bahwa kita sekarang kurang menyayangi alam. Membuang
sampah sembarangan yang berakibat polusi dan banjir . Menebang pohon sembarangan
yang berakibat banjir.
2. Beramal Sholeh
Amal artinya melakukan/melaksanakan/membuat. Sedangkan soleh
artinya
ialah
kebaikan-kebaikan
yang
berbentuk
perintah -perintah
dan
larangan-larangan /halal dan haram yang berhak hanya ditentukan oleh Allah
swt,pencipta manusia kehidupan dan alam semesta
Beramal sholeh dapat di artikan berbuat baik/ kebajikkan, memeberi sumbangan
atau bantuan kepada orang miskin. Amal sholeh juga dapat berati melakukan sesuatu yang
baik seprti memeberi nasehat, bekerja untuk kepentingan masyarakat, dan mengajarkan
suatu ilmu. Beramal sholeh merupakan wujud akhlak social dalam rangka mewujudkan
kepeduliansosial, sehingga seseorang berbuat baik terhadap orang lain. Hal demikian
2015
45
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sangnat di perlukan, karena kalau kita memebutuhkan bantuan orang lain, maka kita harus
membantu juga orang lain.
Pada saat ini masih banyak umat islam di Indonesia yang miskin, masih banyak
pengemis di jalan-jalan, dan banyaknya bencana seperti di Aceh, Jogyakarta, Dan sulawesi
selatan memebuat ribuan anak yatim dan piatu. Orang-orang demikian ini, memebutuhkan
bantuan dari oaring yang mamapu, yaitu oaring yag memepunyai pendapatan atas
kebutuhan yang normal. Kemiskinan memang harus di atasi , sebab apabila tidak akan
mempunyai dampak social yang tidak baik seperti banyaknya penganguran, perampokkan
dan pencurian dan bentuk kriminilitas lainya, karena mereka memebutuhkan dalam rangka
mempertahankan hidup. Dan seringkali tekanan hidup ini dapat memebuat seseorang lupa
ajaran agama bahkan Tuhanya.
Tekait dengan anjuran agar kita beramal bagi orang yang tidak mampu, Allah
berfirman:
ِ ِ
ِ َّ
ِِ
ِ
ٌ ‫اع‬
َ ‫ين َآمَُوا أَبْف ُقوا ِمَّا َرَزقْ ََا ُك ْم م ْن قَ ْي ِل أَ ْن ََيَِْتَ يَ ْوٌم ََّل بَْي ٌع في َسََّل ُخلَّ ٌ َسََّل َش َف‬
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬
‫َسالْ َكافُِرس َن ُه ُم الظَّالِ ُاَمو َن‬
“ Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah dijalan Allah sebagian rejeki yang telah kami berikan
kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan Orang-orang kafir itulah orang-orang yang
zalim (QS Al-Baqarah 254)
3. Saling Menghormati
Saling menghormati adalah sikap social yang mendasar dan luas. Sikap social ini
lebih banyak tampil dalam wujud yang kelihatan, dan umumnya bersifat langsung, dalam
setiap perjumpaan kita satu sama lain. Karena masing-masing hanya mengutamakan
kepentingannya sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain.
Wujud-wujud dari tindakan saling menghormati dapat berupa tindakkan spontan
dalam kehidupan sehari-hari, dalam setiap pertemuan dan kebersamaan kita dengan orang
lain. Sikap-sikap hormat diharapkan muncul dari dalam diri sebagai style of life, pembawaan
yang sudah terpatri dalam diri kita dan menjadi citra diri kita, karena merupakan sikap dasar
kita yaitu bersikap rendah hati agar kita selalu saling menghormati dimanapun kita berada,
2015
46
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai contoh: setiap hari, setiap saat kita berharapan dengan orang, dengan bebagi latar
belakang yang berbeda. Secara fisik kita bias berdekatan satu sama lain seperti di bus,
mikrolet, di lift, di rumah makan dan sebagainya.
Sikap saling menghormati dalam kaidah ilmiah di Perguruan Tinnggi, dapat di
berikan secara tidak langsung, sebagsi contoh: kita menyebutkan sumber bahan bacaan
yang kita pakai ketika kita membuat
suatu tulisan, demikian pula kita jangn segan
menyebutkan nama kepada siapa kita mendapatkan sesuayu berupa ilmu, nasehat,
keteladanan.
4. Berlaku Adil
Keadilan dapat di artikan sebagai sikap berpihak pada yang benar, tidak memihak
salah satunya, dan tidak berat sebelah. Dengan kata lain yang dimaksud adil di sini ialah
memberi hak kepada yang berhak tanpa membeda-bedakan antara orang-orang yang berhak
itu, dan melakukan tindakan kepada orang yang salah sesuai dengan kejahatannya dan
kelalaiannya, tanpa mempersukarnya atau bersikap pilih kasih kepadanya
Mengapa kita harus adil? Karena dalm kehidupan social, kita suatu saat akan
dimintai untuk mendamaikan dua belah pihak yang berselisih, seperti perselisihan dalam
keluarga, masyarakat bahkan dalam bernegara. Oleh sebab itu, dalm upaya menjadi
pendamai, kita harus berbuat adil. Banyak sekali Ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kita
berbuat adil diantaranya adalah :
ِ ‫اإلحس‬
ِ ِ ِ
‫ان َسإِيتَ ِاء ِذي الْ ُق ْرََب َسيََْ َهى َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َسالْ ُاَمَْ َك ِر َسالْيَ ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم‬
َّ ‫إِ َّن‬
َ ْ ْ ‫اََّ ََيْ ُم ُر بلْ َع ْدل َس‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرس َن‬
“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memeberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan, Dia memberi
pengajaran kepada much agar kamu mendapat pelajaran” ( QS An-Nahl:90)
ِِ
‫ني‬
َّ ‫اح ُك ْم بَْي ََ ُه ْم ِبلْ ِق ْس ِط إِ َّن‬
ُّ ‫اََّ ُُِي‬
َ ‫ب الْ ُاَم ْقسط‬
َ ‫َسإِ ْن َح َك ْاَم‬
ْ َ‫ت ف‬
“Dan Jika Kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlaha perkara itu di antra mereka
dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orangng-orang yang adil” (QS Al-Maidah:42)
2015
47
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Menjaga Persaudaraan
Menjaga persaudaraan dapat di artikan membuat hubungan persahabatan atau
pertemanan menjadi sangat karib seperti layaknya saudara ( adik dan kakak yang seayah dan
seibu. Dalam kehidupan bermasyarakat,kita hanya berhubungan dengan saudara, tetapi juga
tetangga, teman di kampus, teman di kantor, dan orang lain dalm banyak tempat dan
kesempatan. Dan pada dasarnya persaudaraan tersebut dapat dibagi menjadi 3 yaitu
persaudaraan karena keturunan, karena kepentingan dunia dan karena se-akidah.
Persaudaraan baik karena keturunan, kepentingan dunia maupun akidah harus terus
terpupukdan di kembangkan, sehinga terjalin rasa senasib dan sepenaggungan. Dalam
realitas social masyarakat, kita menyadari bahwa banyak ragam manusia yang ada seperti
satus social, pendidikan, tingkat ekonomi dan profesi, oleh sebab itu untuk meningkatkan
persaudaraan harus ada kebutuhan untuk saling menguatkan , sehinggan satu sama lain
menjadi kekuatan yang kokoh.
6. Berani Membela Kebenaran
Berani membela kebenaran berartiketeguhan dalam menghadapi bahaya atau
sesuatu yang membahayakan dalam rangka menegakkan kebenaran berdasarkn ketentuan
Allah SWT,berani membela kebenaran juga dapat diartikan mersa takut pada beberapa hal
yang memang harus ditakuti yaitu hal-hal yang jahat dan jelek seperti kejahatan,criminal dan
kejelekan seperti aib,dan kemiskinan.
Mengapa kita umat Islam harus berani membela kebenaran?Banyak kejadian dalam
kehidupan social yang mulai jauh dari sikap berani membela kebenaran. Sebagai contoh
terhadap tindakan kejahatan seperti perampokan, pembunuhan, pencurian, korupsi dan
lain-lain, semakin sedikit orang yang membela. Orang seperti cuek dan takut untuk
membela korban, dan kebanyakan hanya melihat hanya takut, atau membiarakan urusan
menjadi tanggung jawab kepolisian. Sedangkan kejelekan pada saat ini juga sudah menjadi
kebanggan seperti kaya karena korupsi, dan membuka aib orang lain.
7. Tolong Menolong
Tolong menolong dapat di artikan saling membantu, meminta bantuan. Tolong
menolong merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia,
karena pada
dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian. Sejak manusia lajir sudah membutuhka
2015
48
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bantuan orang lain, begitu pula saat dewasa dan bekerja, bahkan saat mati manusia
memebutuhkan orang lain karena manusia tidak dapat menguburnya dirinya sendiri.
Kehidupan social dan bermasyarakat akan dapat mandiri dan kuat apabila ada kerja sama
dan tolong menolong di antara anggota masyarakat khusus umat islam. Dalam agama islam,
kerja sama dan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan demi kemajuan, dan
kesejahteraan masyarakat sangat dianjurkan oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:
ِ ‫يد الْعِ َقا‬
ِْ ‫ستَ َعاسبُوا َعلَى الِْ ِهِب سالتَّ ْقوى سََّل تَ َعاسبُوا َعلَى‬
َّ ‫اََّ إِ َّن‬
َّ ‫اإل ُِْث َسالْعُ ْد َس ِان َساتَّ ُقوا‬
ُ ‫اََّ َش ِد‬
َ َ َ َ
َ َ
“Saling tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikkan dan taqwa, dan jangan kamu tolong
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan” (QS Al-Maidah:2)
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ٍ ‫ض ُه ْم أ َْسلِيَاءُ بَ ْع‬
‫ياَمو َن‬
ُ ‫ات بَ ْع‬
ُ ََ‫َسالْ ُاَم ْؤمَُو َن َسالْ ُاَم ْؤم‬
ُ ‫ض ََيْ ُم ُرس َن بلْ َاَم ْع ُرسف َسيََْ َه ْو َن َع ِن الْ ُاَمَْ َك ِر َسيُق‬
َّ ‫الص ًَل َة َسيُ ْؤتُو َن‬
: ‫اََّ َع ِز ٌيز َح ِك ٌيم(التوب‬
َّ ‫اَُّ إِ َّن‬
َّ ‫ك َنيَ ْر َْحُ ُه ُم‬
َّ ‫الزَكا َة َسيُ ِطيعُو َن‬
َّ
َ ِ‫اََّ َسَر ُنولَ ُ أُسلَئ‬
)71
“ dan orang –orang yang beriman. Lelaki dan perempuan, sebagian mereka(adalah) menjadi penolong
bagi sebagian lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar,
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah;Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (AlTaubah(9): 71)
Dalam rangka bekerja sama dalam sholat, dapat mewujudkan dalam kegiatan sholat
berjamaah sehingga memperkuat rasa persatuan, silahturahmi dan memperbanyak pahala.
Selain itu tolong-menolong dalam sholat dapat dilakukan dalam rangaka memakmuran
masjid dengan memperbanyak kegiatan di masjid atau membangun masjid. Kegiatan
membayar Zakat pada dasarnya juga termasuk kegiatan tolong menolong yaitu orang yang
mampu dalam harta memberikan bantuan untuk orang yang membutuhkan bantuan seperti
anak yatim, fakir miskin atau termasuk 8 kelompok yang berhak mendapatkan zakat.
8. Musyawarah
Musyawarah dapat di artiakan rapat atau berunding untuk memperoleh keputusan
atau petunjuk yang terbaik. Manusia dan umat Islam dari awal penciptanya sudah beraneka
2015
49
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ragam. Di Indonesia
misalnya, manusia Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa,
keyakinan dan tempat tinggal. Di dalam agama Islam Sendiri, Tidak dapat di pungkiri juga
terdapat berbagai kelompok seperti NU, Muhammadiah, Persis dan lain-lain. Sedangkan
dalam masyarakat juga terdapat perbedaan dalam status social, pendidikan, kekayaan, dan
lain-lain. Dalam hal banyaknya perbedaan ini, maka bagai mana mereka dapat menyatukan
pendapat untuk mencari keputusan yang terbaik? Maka jawabanya adalah melalui
musyawarah.
Islam menjadikan musyawarah sebagai suatu cara atau aturan dalam rangka meneliti
dan memeriksa pendapat agar diperoleh keputusan atau petunjuk yang terbaik. Islam juga
menjamin kebebasan berpendapat bagi tiap orang selama pendapat itu tidak bertentangan
denga kaidah dan ibadah.
Bagaimana kita umat islam memulai untuk melaksanakan akhlak musyawarah?
Pertama, kita harus mulai berani mengemukakan pendapat yang benar dan menjadi
pendengar yang baik bagi pendapat yang di kemukakan oleh orang lain. Kedua, kita harus
mulai berani berdiskusi dan adu argumentasi tentang sesuatu yang dimusyawarahkan
dengan berbekal ilmu pengetahuan yang cukup memadai. Ketiga, kita harus mulai berani
menerima keputusan bersama dan secara konsekuen mentaati keputusan yang telah dibuat.
C. Kesimpulan
Manusia sejak lahir membutuhkan orang lain, oleh sebab itu manusia perlu
bersosialisasi dengan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dalam pandangan Islam
sebuah masyarakat adalah kumpulan individu yang berinteraksi secara terus menerus, yang
memiliki satu pemikiran, satu perasaan dan di bawah aturan yang sama. Sehingga diantara
mereka akan terjalin hubungan yang harmonis. Ada delapan akhlak sosial islami yang
diperlukan untuk hidup bermasyarakat yaitu 1. Akhlak saling menyayangi 2. Beramal Sholeh
3. Saling menghormati 4. Berlaku adil 5.
Menjaga persaudaraan 6. Berani membela
kebenaran 7. Tolong menolong dan 8. Musyawarah.
2015
50
Pendidikan Agama Islam
H. Ustad Adil, SS., SHI., MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Hatim, Dr. Muhammad Abd al-Qadir. 2002. Al-I’lam fi al-Qur’an al-Karim. Kairo: alHai’ah al-Masriyyah al-‘Ammah lil-Kitab.
Wahyuddin, Achmad, dan M. Ilyas dkk, Pendidkan Agama Islam untuk Perguruan
Tinggi , Grasindo: Jakarta 2009.
Departemen Agama Republik Indonesia. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:
CV. Naladana.
Dewan Redaksi. 2010. Ensiklopedi Metodologi Al-Quran. Jakarta: Kalam Publika.
Agustian A.g. 2001. ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual. Arga. Jakarta.
Al-Hufiy, A.M. 2000. Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW. Pustaka Setia.
Bandung.
Al-Sya'rani, A A. 2004. 99 Akhlak Sufi: Meniti jalan surga bersama orang-orang
Suci.
Mizan Media Utama. Bandung.
Departemen Agama. 1971. Al-Quran dan terjemahannya. Departemen
Jakarta.
Sanusi A. 2006. Jalan Kebahagiaan. Gema Insani Press. Jakarta.
2015
51
Pendidikan Agama Islam UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agama.
Download