c m m Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia. Seluruh organisme terdiri dari sel,dalam hirarki orgnisasi biologis, sel ini merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup. Selain itu, terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel-tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel tersepesialisasi yang tidak akan bertahan lama jika sel masing-masing berdiri sendiri. Namun demikian, ketika sel ini di susun mnjadi tingkat organisasi yang lebih tingi, seperti jaringan dan organ sel dapat di pisahkan seagai unit dasar dari struktur dan fungsi organisme. Kontraksi sel otot mengerakkan mata anda ketika anda membaca kalimat ini; ketika anda memutuskan untuk membalik halaman ini, sel saraf akan bekerja mengantarkan keputusan itu dari otak anda ke otot tangan anda. Apapun yang dilakukan oleh organisme, terjadi secara mendasar pada tingkat seluler. Pada makalah ini kita akan melihat bahwa kehidupan pada tingkat seluler muncul dari keteraturan structural, yang memperkuat tentang sifat-sifat baru dan korelasi antara struktur dan fungsi sel. Misalnya, gerakan sel hewan bergantung pada tindakan saling-pengaruh yang rumit di antara struktur-struktur yang membangun kerangka seluler. Pada makalah ini juga membahas tentang semua sel berkerabat karena merupakan tirunan dari sel-sel sebelumnya, tetapi sel ini telah mengalami modifikasi dalam berbagai cara sepanjang sejarah evolusioner kehidupanya yang panjang. Misalnya, jiaka satu organisme bersel tunggal (uniseluler) hidup di air tawar dan yang lain mendiami air laut, maka kita bisa memperkirakan bahwa sel-sel ini mempunyai perlengkapan agak berbeda sebagai akibat adaptasinya yang brbeda dalam lingkungan yang berlainan. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 1c c m m m c Secara sederhana sel dapat diartikan sebagai bagian terkecil yang menyusun makhluk hidup. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Pada tubuh makhluk hidup yang bersel banyak (multiseluler) bentuk dan susunan sel beraneka ragam. ac aa aaa a a Perbedaan utama antara sel prokariotik dan eukariotik ditandai dengan namanya. Kata prokariota º berasal dari bahasa Yunani , yang artinya ³sebelum´, dan yang artinya ³kernel´, yang artinya nucleus. Sel prokariotik tidak memiliki nucleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut , tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerahini dari bagian sel yang lainnya. Sebaliknya, sel eukariotik, yang berasal dari kata yang artinya ³sebenarnya´, dan memiliki nucleus yang sesungguhnya. Seluruh daerah antara nucleus dan membrane yang membatasi si disebut aa Sitoplasma terdiri dari medium semicair yang disebut , yang di dalamnya Fisiologi Sel Biologi IV A Page 2c c terdapat organel-organel yang mempunyai bentuk dan funsi yang terspesialisasi, sebagian besar organel tersebut tidak ada dalam prokariotik. Dengan demikian ada atau tidaknya nucleus sesungguhnya, hanya merupakan contoh perbedaan kerumitan struktur di antara kedua sel tersebut. Ukuran merupakan sifat umum struktur sel yang berkaitan dengan fungsinya. Logistik pelaksanaan metabolisme membuat batasan-batasan pada kisaran ukuran sel. Kebutuhan akan metabolisme juga memberikan batas atas ukuran yang praktis untuk suatu sel tunggal. Begitu suatu objek dengan bentuk dan ukuran tertentu bertambah ukuran, volumenya berkembang lebih cepat daripada luas permukaannya. Pada batas setiap sel, a berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrient, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Gambar 1. Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik. Bagian sel yang utama diantaranya : 1. membran sel, plasmodesma 2. sitoplasma 3. Inti sel, 4. organel±organel sel. Fisiologi Sel Biologi IV A Gambar 2. Sel pada Hewan. Page 3c c c a 1. - (1665), pertama kali melaporkan penemuan tentang sel, yang diteliti dari sayatan gabus querqus suber. Sel yang ditemukan merupakan sel mati dengan rongga sel kosong. 2. , melakukan pengamatan pada air di dalam jerami melalui mikroskop buatannya sendiri dan menemukan adanya benda-benda aneh. 3. - , melakukan pengamatan pada cairan dari tanaman anggrek, yang kemudian menemukan benda-benda yang melayang. 4. (1810-1882), dan Schleiden (1804-1881) : sel merupakan kesatuan struktural makhluk hidup. 5. (1825-1874), mengemukakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. 6. - (1858), semua sel berasal dari sel yang telah ada (omnis cellula ex cellula) . Kerena sel terdiri dari struktur yang berbentuk benang yang disebut kromosom yang mengandung gen gen berfungsi mengatur penurunan sifat). Maka sel merupakan suatu kesatuan hereditas. c Protoplasma merupakan bagian isi sel yang hidup. Istilah protoplasma digunakan untuk massa atau zat di dalam sel yang terdiri dari partikel±partikel koloid yang bersifat kompleks. Plasma sel dapat dibedakan antara nukleoplasma dengan sitoplasma. Nukleoplasma adalah plasma yang terdapat dalam nukleous. Sedangkan sitoplasma adalah plasma yang terdapat di dalam sel dan terletak antara dinding sel dengan inti sel. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 4c c ac a aa 1. , mengemukakan bahwa sel tidak hanya berisi rongga tanpa isi (cytos), tetapi sel itu berupa kantung atau rongga yang memiliki isi (cella). 2. ! "# (1835), mengemukakan isi sel yang berupa cairan dan menyatakan bahwa cairan tersebut merupakan bagian yang penting dari sel. 3. $ % (1787-1869), mengemukakan istilah protoplasma untuk melukiskan bahan±bahan embrional yang terdapat dalam telur. 4. & º1805±1872), seorang ahli botani bangsa jerman yang mengemukakan bahwa sel tumbuh±tumbuhan tersusun dari substansi hidup, yang disebut protoplasma. 5. (1825±1874), menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar±dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma merupakan senyawa kimia kompleks, terdiri dari zat±zat anorganik dan senyawa organik. Susunan kimia protoplasma terdiri dari : O = 62 % P = 1.14 % Mg = 0.07 % C = 20 % Cl = 0.16 % I = 0.014 % H = 10 % S = 0.14 % Fe = 0.010 % N =3% K = 0.11 % Unsur lain = 0.756 % Ca = 2.50 % Na = 0. 10 % Senyawa±senyawa organik yang menyusun protoplasma, antara lain : 1.c Karbohidrat, tersusun atas C, H, dan O. Dibuat dalam proses fotosintesis (tumbuhan hijau). Sebagai sumber energi dan pembentuk senyawa organik lainnya. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 5c c 2. Protein, tersusun atas C, H, O, dan N dan kadang±kadang S dan P. Protein merupakan komponen pembentuk sel dan bagiannya. Sebagai penghasil kalori, membangun jaringan tubuh dan mengganti yang rusak, serta membentuk antibody, hormone dan ezim. 3. Lemak atau lipida tediri atas unsur C, H, dan O. Terbentuk dari asam lemak dan gliserol. Berfungsi membentuk membran sel dan mengatur peredaran lipida, sebagai sumber energi dan pelarut beberapa protein. 4. Asam Nukleat, sebagai komponen penyusun RNA dan DNA. B. A. C. Gambar Struktur Atom 3. A) Karbohidrat, B) Protein, dan C) Lemak. c a! aaa 1. Protoplasma merupakan sistem koloid karena molekul-molekulnya sebagian besar berukuran 0.001±0.1 mikron. 2. Gerak Brown, gerak bebas dan acak yang dipengaruhi oleh suhu. 3. Efek Tyndal, memantulkan atau menghamburkan cahaya. 4. Siklosis, gerakan yang berupa arus. Sirkulasi, aliran plasma yang arah pergerakannya lebih dari satu arah tanpa pola tertentu. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 6c c Rotasi, aliran plasma ke satu arah sepanjang dinding sel. 5. Gerak Ameboid, disebabkan karena perubahan fungsi sehingga dapat memanjang 6. Molekulnya bersifat Buffer atau penyangga. èc m "m ac aaa Tersusun atas lipoprotein. Lapisan luar terdiri atas protein, lapisan dalam terdiri dari lemak (lipida). Membran sel membatasi segala kegiatan yang terjadi di dalam sel sehingga tidak mudah terganggu oleh pengaruh dari luar. Karena fungsi ini, membran sel bersifat ³selektif permeable´, dapat menentukan bahanbahan tertentu saja yang bisa masuk ke dan keluar dari sel. Pada sel tumbuhan, membran sel dalam keadaan normal melekat pada dinding sel akibat tekanan turgor dari dalam sel, berfungsi juga untuk mengatur transportasi zat±zat dari dan ke dalam sel. Gambar 4. Struktur Membran Sel (Campbell, Reece, dan Mitchell, 2002). c aa ½c Nukleoplasma, plasma yang terdapat di dalam nukleous. ½c Sitoplasma adalah plasma yang terdapat di dalam sel dan terletak antara dinding sel dengan inti sel. Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 7c c Hampir semua kegiatan metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel yang melayanglayang dalam cairan kental (merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik. Selain organel, terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan berbagai produk sekunder lain. Vakuola memiliki peran penting sebagai tempat penampungan produk sekunder yang berbentuk cair, sehingga disebut pula ³cairan sel´. Cairan yang mengisi vakuola berbeda-beda, tergantung letak dan fungsi sel. uc # Berfungsi dalam mengatur seluruh kegiatan di dalam sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik. Nukleous terdiri atas : Selaput inti (membran inti = karioteka). Merupakan selaput yang rangkap, yang tersusun dari lipoprotein. Sel yang memiliki selaput inti disebut eukariotik sedangkan yang tidak memiliki disebut prokariotik. Plasma inti, nukleoplasma, plasma yang tersusun di dalam sel. Anak inti, (nukleoulus), setiap sel memiliki satu atau lebih anak inti, mempunyai struktur yang mirip dengan plasma sel yang banyak mengandung ARN. Benang±benang kromatin, tersusun atas butir±butir kromatin yang kemudian menebal dan memendek membentuk kromosomyang di dalamya terdapat gen±gen yang mengendalikan sifat ± sifat keturunan. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 8c c Gambar 5. Struktur Inti (Sheeler dan Bianchii, 1983). c a# Gambar 6. Struktur Mitokondria (Sheeler & Bianchi, 1983). Merupakan tempat respirasi sel. Mempunyai struktur dinding yang rangkap dan dinding lapisan yang berlekuk- lekuk disebut Krista yang berguna dalam memperluas bidang permukaan sehingga respirasi lebih efektif.Jumlahnya di dalam sel ada yang banyak, ada yang sedikit. Memiliki berbagai enzim yang berperan dalam reaksi kimia kreb Cycle. Hasil oksidasi pada mitokondria membentuk ATP. Karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House". Fisiologi Sel Biologi IV A Page 9c c c maa # aa Gambar 7. Struktur Badan Golgi (Sheeler & Bianchi, 1983). Badan golgi sering disebut apparatus golgi. Terdiri atas sisterna-sisterna halus yang biasanya ditumpuk bersama-sama dalam arah yang paralel. Kompleks golgi biasanya dikelilingi oleh vesikula-vesikula dengan berbagai ukuran yang dilepaskan dari bagian tepi kompleks golgi. Beberapa fungsi kompleks golgi adalah memodifikasi produk sekresi; sekresi enzim-enzim, khususnya lipoprotein pada sel produk sekresi; glikoksilasi protein-protein yang di sintesis oleh retikulum endoplasma kasar; pembuatan membran untuk vesikula yang dikeluarkan dari permukaan matang; dan proliferasi membran plasma dengan menambahkan bahan-bahan membran untuk organel-organel intraseluler dan membran plasma (Sheeler & Bianchi, 1983). c Organel ini terdapat pada sel hewan saja. Banyak terdapat pada sel±sel yang menyelenggarakan imunitas, seperti leukosit, monosit dan limfosit. Merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan (prorease, lipase, fosfase). Selain itu berfungsi juga dalam menguraikan substansi dalam sel yang termasuk membahayakan, menghancurkan organel lain yang tidak diperlukan, dan menghacurkan dirinya sendiri (autolisis). Fisiologi Sel Biologi IV A Page 10c c Gambar 8. struktur Lisosom. c aa# Gambar 9. Model RE Kasar dan Halus (Sheeler & Bianchi, 1983). Di dalam sitoplasma sel, terdapat jalinan saluran-saluran yang berbatas membran dan saling beranastomosis dan secara kolektif disebut retikulum endoplasma. Membran retikulum endoplasma membagi sitoplasma menjadi dua fasa, yaitu: (i). Fase luminal atau fase intra cisternal dan (ii). Fase hyaloplasmik atau fasa sitosol. Fase luminal terdiri dari materi yang terdapat di dalam sisterna retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma yang pada permukaan hyaloplamiknya terdapat ribosom disebut retikulum endoplasma halus atau licin. Setiap bagian dari reticulum endoplasma dapat berhubungan dengan membran plasma dan selaput inti (Sheeler & Bianchi, 1983). Ribosom adalah partikel nukleoprotein tempat berlangsungnya reaksireaksi sintesis protein (Thorpe, 1984). Retikulum endoplasma berperan di dalam mekanisme detoksifikasi, ikut terlibat di dalam sintesis lemak, steroid dan metabolit molekul-molekul Fisiologi Sel Biologi IV A Page 11c c kecil. Selain itu, berperan dalam sintesis protein dengan adanya ribosom pada permukaan membrannya. xc Gambar10. Struktur Ribosom. Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang RE dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Berfungsi dalam sintesa protein. c Gambar 11. Struktur Sentrosom. Hanya ada pada sel hewan, terletak dekat inti. Berfungsi membentuk sentriol (sepasang) yang berfungsi membentuk gelendong pembelahan, dan mengatur gerak kromosom ke kutub yang berlawanan. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 12c c ëc $aa Vakuola dibatasi oleh membran tunggal dan dibentuk oleh penggabungan vakuolavakuola sederhana selama pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan.Vakuola berperan sebagai tempat penyimpanan air dan produk-produk sel atau metabolit-metabolit intermediat (Sheeler & Bianchi, 1983). Vakuola mengisi kurang lebih 90% dari volume sel tumbuhan dewasa. Vakuola berisi cairan dan dibatasi oleh membran yang disebut tonoplas, mengandung bermacam-macam substansi organic dan anorganik. Substansi organik misalnya gula, protein, asam-asam organik, fosfatida, tannin, dan pigmen flavonoid. Sedangkan substansi anorganik misalnya kalsium oksalat. Sel meristematik memiliki banyak vakuola-vakuola sederhana. Mengikuti pertumbuhan dan differensiasi sel, vakuola-vakuola sederhana bergabung satu dengan yang lainnya membentuk vakuola sentral yang besar (Fahn, 1970). Gambar 12. Struktur Vakuola. c aa Gambar 13. Struktur Kloroplas (Thorpe, 1984). Fisiologi Sel Biologi IV A Page 13c c Kemampuan untuk menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk sintesis karbohidrat dari air dan karbon dioksida merupakan ciri khusus dari setiap sel tumbuhan. Proses tersebut dinamakan fotosintesis dan berlangsung di dalam organel yang disebut kloroplas. Kloroplas memiliki struktur yang agak lonjong dan dibatasi oleh membran luar dan di dalamnya terdapat membran-membran internal.c Cara internal, kloroplas terdiri atas rangkaian-rangkaian membran yang tersusun berupa lempeng-lempeng paralel yang disebut lamella dan didukung oleh suatu matriks yang bersifat homogen yang disebut stroma. Membran-membran yang tersusun berupa kantong-kantong tipis disebut tilakoid yang mengandung klorofil dan dapat menumpuk satu dengan yang lainnya membentuk struktur yang disebut grana. Membran lamella yang menghubungkan grana disebut lamella stroma (Sheeler & Bianchi, 1983). èc maa ½c Glioksisom, terdapat hanya pada tumbuhan, berfungsi mengoksidasi lemak menjadi karbohidrat. ½c Peroksisom, terdapat pada hewan dan tumbuhan, banyak mengandung enzim katalase. Pada hewan banyak terdapat pada organ hati dan ginjal sedangkan pada tumbuhan banyak terdapat hampir di seluruh jaringan. c Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 14c c c a Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel. aaa a Umumnya sel-sel yang dapat hidup bebas seperti protozoa dan mikroorganisme lainnya mempunyai organel lokomotor yang menonjol pada permukaan selnya. Organel tersebut dinamakan flagella dan atau silia. Sel-sel pada jaringan organisme multiseluler juga dapat memiliki silia, tetapi mereka digunakan untuk menggerakkan substrat melintasi permukaan sel, seperti mukus pada saluran pernafasan atau sel telur selama melintasi tuba fallofii. Jadi peran silia pada organisme multiseluler bukan untuk pergerakan sel. Organel-organel disebut silia bila lebih pendek dan terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan flagella jika panjang dan jumlahnya sedikit. Setiap silia atau flagella dibungkus oleh perpanjangan membran plasma. Secara internal, organel-organel tersebut mengandung mikrotubul dengan susunan yang spesifik membentuk basal body atau kinetosoma. Basal bodi terdiri atas dua mikrotubul pusat dan sembilan pasang mikrotubul perifer (Sheeler & Bianchi, 1983). Gambar 14. Silia Sel Trakea (a) Diambil dengan TEM, dan (b) Diambil dengan SEM (Campbell, Reece, dan Mitchel, 2000). Fisiologi Sel Biologi IV A Page 15c c c #%&a Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan. Gambar 15. Model Dinding Sel Tumbuhan (Thorpe, 1984). Berikut merupakan gambar dari perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan, berserta keterangan dari perbedaan tersebut: Fisiologi Sel Biologi IV A Page 16c c Gambar sel hewan dan tumbuhan 16. A) Tumbuhan, B) Hewan, 1. Dinding Sel, 2. Membran Plasma, 3. Mitokondria, 4. Vakuola, 5. Diktiosom, 6. Sitoplasma, 7. Membran Nukleus, 8. Nukleolus, 9. Nukleus, 10. Kromatin, 11. Retikulum Endoplasma, 12. Kloroplas, 13. Sentriol, 14. Lisosom. a a aaa xa a x'a Sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut: xa 'a Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan. Mempunyai bentuk yang tetap, karena Tidak mempunyai bentuk yang tetap, tidak mempunyai dinding sel mempunyai dinding sel Tidak mempunyai sentrosom Mempunyai sentrosom. Mempunyai plastida Tidak mempunyai plastida. Mempunyai vakuola atau rongga Tidak mempunyai vakuola, walaupun sel yang beast terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Mempunyai glioksisom Tidak mempunyai glioksisom Tidak mempunyai lisosom Mempunyai lisosom Menyimpan tenaga dalam bentuk biji (granul) Menyimpan makanan dalam bentuk biji kanji. (granul) glikogen. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 17c c mc ( ( m c Penyakit yang diakibatkan oleh sel sangat beragam bentuknya, namun di sini akan dipaparkan salah satu diantaranya, yaitu Penyakit Leukimia. . Penyakit Leukemia ditemukan pada abad 19 dan merupakan salah satu jenis kanker yang menjadi momok bagi banyak orang. Kanker adalah sekelompok penyakit yang saling berkaitan satu sama lain. Semua jenis kanker bermula dari kelainan sel, kemudian menyerang darah dan jaringan. Secara normal, sel akan tumbuh dan memisah menjadi sel baru ketika tubuh membutuhkannya. Ketika sel menua, maka sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikan tempatnya. Kadang-kadang urutan proses ini berlangsung menyimpang. Sel-sel baru tumbuh dan berkembang biak ketika tubuh tidak membutuhkannya. Sel-sel yang telah tua juga tidak mati seperti seharusnya terjadi. Leukemia bermula dari kelainan seperti ini, yaitu kelainan sel darah putih. Sel darah putih yang abnormal ini kemudian disebut dengan sel kanker. Pada awalnya, sel kanker ini masih dapat berfungsi hampir mendekati normal. Namun, lama kelamaan sel kanker menjadi berkembang sangat banyak sehingga mendesak dan mengganggu fungsi sel darah yang lain. Pada awal penemuannya, penampakan kelainan sel darah putih (leukosit) tampak homogen. Namun, dengan berkembangnya teknologi kedokteran di bidang patologi dan sitologi, kelainan sel darah putih mulai tampak heterogen dengan rentang gejala yang bervariasi, mulai dari kronis hingga akut. Gejala umum Leukemia adalah : demam dan berkeringat pada malam hari; sering mengalami infeksi; kelelahan dan lemas; sakit kepala; pendarahan, misalnya gusi berdarah, lebam kebiruan pada kulit, dan bintik merah di bawah kulit; nyeri tulang atau persendian; berat badan turun secara drastis; rasa tidak nyaman di dada dikarenakan pembesaran pembuluh darah; pembengkakan kelenjar limpa, terutama di ketiak dan leher. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 18c c c c Leukemia dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat penyakitnya timbul dan berkembang. Oleh karena itu, terdapat dua kelompok besar leukemia, yaitu : ½c Leukemia kronis, yaitu sel kanker yang munculnya lama. Terkadang, penderita Leukemia kronis tidak merasakan gejala apa-apa. Kondisi penderita memburuk dalam tempo lama. ½c Leukemia akut, yaitu kelainan sel darah yang sangat abnormal. Sel kanker ini sudah hampir tidak dapat berfungsi normal. Jumlah sel kanker berkembang dalam jumlah besar dengan sangat cepat. Keadaan penderita Leukemia akut cepat memburuk. Tipe Leukemia juga dikelompokkan berdasar tipe sel darah putih yang terinfeksi. Leukemia dapat menyerang sel lymphoid atau sel myeloid. Sel Lymphoid dihasilkan kelenjar limpa yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh. Sel Myeloid adalah suatu materi yang dihasilkan oleh sumsum tulang. Leukemia yang menyerang sel lymphoid disebut dengan Lymphocytic Leukemia. Leukemia yang menyerang sel myeloid disebut dengan Myelogenous Leukemia. Terdapat empat tipe leukemia berdasarkan tipe sel darah putih yang diserang, yaitu : ½c Lymphocytic Leukemia kronis (Chronic Lymphoblastic Leukemia/CLL), yaitu tipe Leukemia yang lebih sering menyerang orang tua di atas 55 tahun. ½c Myeloid Leukemia kronis (Chronic Myelogenous Leukemia/CML), yaitu tipe Leukemia yang menyerang orang dewasa. ½c Lymphocytic Leukemia akut (Acute Lymphoblastic Leukemia/ALL), yaitu tipe Leukemia yang umum ditemui pada penderita anak-anak. Tetapi, ALL juga menyerang orang dewasa. ½c Myeloid Leukemia akut (Acute Myelogenous Leukemia/AML), yaitu tipe Leukemia yang menyerang pada penderita anak-anak dan orang dewasa. Selain itu, masih terdapat satu tipe Leukemia kronis yang sangat jarang dijumpai, yaitu Hairy Cell Leukemia. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 19c c è c c Tidak ada yang mengetahui dengan pasti penyebab Leukemia. Namun, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan faktor resiko tertentu memiliki peluang lebih besar terinfeksi Leukemia. Faktor resiko tersebut adalah : ½c radiasi yang sangat tinggi. Faktor resiko ini terjadi ketika ledakan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima (pasca Perang Dunia II) dan ketika terjadi tragedi Chernobyl pada tahun 1986. Meski hanya resiko rendah, perawatan kesehatan yang menggunakan radiasi seperti rontgen atau sinar X juga meningkatkan resiko infeksi Leukemia, ½c Bekerja dengan bahan kimia berbahaya, seperti benzena dan formaldehid secara terus menerus. ½c Kemoterapi. Beberapa bahan yang digunakan untuk kemoterapi secara terus menerus dapat mencetuskan Leukemia beberapa tahun kemudian. ½c Down Syndrome dan beberapa penyakit kelainan genetik lain dapat memicu leukemia dikarenakan kelainan kromosom. ½c Infeksi virus Human T-Cell Leukemia Virus-I (HTLV-I). Virus ini menyebabkan timbulnya salah satu tipe Leukemia langka, yaitu Chronic Lymphocytic Leukemia atau T-Cell Leukemia. Namun, virus ini tidak menular sesama manusia. ½c Myelodiplastic Syndrome, suatu penyakit kelainan darah, dapat mencetuskan Myeloid Leukemia akut pada penderitanya. Penelitian terdahulu menganggap medan elektromagnet sebagai salah satu faktor resiko pencetus kanker. Medan elektromagnet merupakan salah satu bentuk radiasi ringan yang terdapat di sekitar menara kabel, alat komunikasi, atau alat elektronik. Namun, bukti menunjukkan bahwa medan elektromagnet tidak terlalu dominan mencetuskan leukemia. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 20c c Î c cc Penderita leukemia umumnya shock setelah mengetahui dirinya menderita kanker. Oleh karena itu, berkaitan dengan perawatan dan penyembuhannya, penderita perlu ditemani kerabat atau teman ketika berkonsultasi ke dokter. Baik penderita maupun pendampingnya diharapkan aktif bertanya tentang kemungkinan alternatif perawatan dan pengobatan apa saja yang dapat dijalani. Membuat catatan tentang daftar pertanyaan dan poin penting penjelasan dokter sangat baik untuk diterapkan. Jika mungkin, penderita sebaiknya dirawat di pusat perawatan penderita kanker. Jika akses tersebut sulit, penderita diharapkan berusaha membuat rencana perawatan dan pengobatan dengan dokter spesialis berpengalaman. Tidak lupa, penderita diharapkan mencari second opinion untuk mencari peluang kesembuhan yang lebih baik. Perawatan dan pengobatan Leukemia dibedakan sesuai dengan tipe dan tingkat Leukemia yang diderita. Penderita Leukemia akut harus segera mendapat perawatan dan pengobatan untuk menghilangkan sel kanker. Jika berhasil, perawatan dan pengobatannya harus tetap dijalankan beberapa waktu untuk mencegah sel kanker muncul kembali. Penderita Leukemia kronis dapat menunda perawatan hingga gejala, tapi dengan tetap menjalani pengobatan. Penderita seperti ini berada dalam status waspada sambil menunggu gejalanya mulai tampak parah. Leukemia kronis seringkali dapat disembuhkan. Terapi yang umum diberikan pada penderita Leukemia adalah : 1.c Kemoterapi. Dapat diberikan melalui mulut, kateter yang dipasang di antara dada dan leher, injeksi intravena, atau bahkan injeksi langsung ke cairan serebrospinal (cairan yang berada di luar pembuluh darah utama otak). Hal ini dilakukan jika injeksi intravena tidak dapat menjangkau cairan serebrospinal karena terhambat dinding pembuluh darah otak. Penderita menjalani kemoterapi dalam siklus tertentu, misalnya dalam periode penyembuhan dan periode pemulihan. Kemoterapi dapat dilakukan dengan opname atau rawat jalan di rumah. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 21c c 2.c Radiasi Terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Radiasi dapat dilakukan dengan mesin langsung pada organ yang diserang, misalnya pada pembuluh darah, otak, atau ke seluruh tubuh. 3.c Transplantasi Sel Induk (Stem Cell) Metode ini ditempuh dengan pengobatan berdosis tinggi dan radiasi yang bertujuan untuk membunuh sel kanker dan sel normal yang diproduksi di sumsum tulang. Setelah semua sel induk hilang, maka sumsum tulang ditransplantasikan melalui sebuah pipa di pembuluh darah vena yang menembus ke tulang belakang di leher atau dada penderita. Perawatan dan pengobatan kanker seringkali menimbulkan efek samping yang spesifik sesuai dengan tipe terapinya dan tingkat keparahan kanker yang diderita. Umumnya, perawatan kanker memang selalu menimbulkan efek samping dikarenakan banyak jaringan yang mati karena pengobatan. Sebagai tambahan, penderita kanker juga perlu mendapatkan perawatan untuk mengatasi rasa sakit yang ditimbulkan akibat pengobatan dan juga konsultasi emosi selama menjalani perawatan. Perawatan ini disebut dengan perawatan paliatif dan support care. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 22c c m m a Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma), 2. Sitoplasma dan Organel Sel, 3. Inti Sel (Nukleus). c aaa#aaa Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun darisenyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein - Lipid - Protein Trilaminer Layer èc aaa a Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi hidup). Organel Sel tersebut antara lain : ac aa# Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.Dikenal dua jenis RE yaitu : RE. Granuler (Rough E.R) RE. Agranuler (Smooth E.R) c #aaa Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. uc Fisiologi Sel Biologi IV A Page 23c c Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi): karena itu mitokondria diberi julukan)x') c { Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. c m Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. 0 c ?? Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. c ? Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. c Berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia. c 0 Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel. ëc m Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati). c # Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 24c c CambelN.A. 2002. &' Edisi ke-5. jilid-1, Sel. Jakarta: Erlangga. Adnan. 2003. &'Makasar: Intan Pariwara. http://www.scribd.com. Fisiologi Sel Biologi IV A Page 25c