PENDAHULUAN Makalah ini membahas tentang masalah - masalah lingkungan seperti masalah lingkungan secara global, nasional, dan local. Planet Bumi, Populasi Manusia, Ekologi dan Perikehidupan Alam, Sumber Daya Alam, Pencemaran Lingkungan, Pemanasan Global, dan Hujan Asam, Konservasi dan Perlindungan Alam, dan mengenai etika Etika Lingkungan. dimana, pada dasarnya semuanya adalah merupakan masalah - masalah lingkungan yang pada era globalisasi ini semakin rusak kita lihat, akibat banyak faktor yang menyebabkannya, salah satunya adalah akibat ulah manusia, maka dari itu dibuatlah suatu teori yang menyangkut tentang lingkungan ini untuk mencari solusi penanganan masalah - masalah lingkungan ini. Dalam kenyataannya, masalah lingkngan sudah menjadi suatu hal yang tidak asing lagi bagi manusia di bumi ini, karena pada dasarnya manusia kebanyakan tidak pernah melakukan tindakan pemeliharaan terhadap lingkungannya sendiri termasuk salah satunya pemeliharaan pohon atau hutan untuk keseimbangan ekosistem, oleh sebab itu hal inilah yang harus menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah dalam pelaksanaan program - program kepemerintahan masalah lingkungan harussnya menjadi masalah pembahasan yang serius. Oleh sebab itu, makalah ini dibuat agar pembacanya dapat lebih mengerti lagi tentang masalah - masalah yang ada di lingkungan ini, sehingga orang - orang tidak lagi merasa bahwa lingkungan itu hanya merupakan pemeritah saja melinkan juga tugas kita semua untuk menjaga dan melestarikannya. 1 BAB I MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL, NASIONAL, DAN LOKAL Sesungguhnya masalh lingkungan telah ada sejak manusia menghui planet ini.Oleh sebab itu diperlukan adanya kebijakan untuk mengatasi masalah lingkungan tersebut. 1.Masalah Lingkungan Secara Global Adapun masalh lingkungan secacra global adalah masalah lingkungan yang telah mendunia.masalh lingkungan secara global dibagi atas: a.Perobahan iklim dunia. b.Penipisan ozon c.deforestation dan desertification d.Keanekaragaman Biologi e.Laut dan Sumber Daya Air f.Pertumbuhan Penduduk g.Penyalahgunaan Narkotika dan Bahan Adiktif. a.perobahan iklim dunia Iklim adalah kondisi penting yang menyebabkan perubahan di bumi.Menurut PBB perubahan iklim itu merupakan jenis perbuatan manusia yang memberikan dampak bagi lingkungan. b.penipisan ozon Awalnya,jumlah emisi dari industri kimia dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon,bahwa lobang ozon yang paling luas ditemukan pada lapisan ozon di atas antartika. Selain itu,penipisan lapisan ozon juga disebabkan oleh penggunaan bahan yang mengandung gas CFC,pengunaan Ac dan alat industri lainnya. Kesimpulanya adalah bahwa penipisan lapisan ozon disebabkan meningkatnya gas rumah kaca seperti CFC,CO2,metan,dll.dalam prosesnya terjadilah dampak rumah kaca. c.deforestation dan desertification Kehilangan hutan terjadi di seluruh dunia.Hal itu ditandai dengan pengurangan lahan hutan menjadi semacam gurun (penggurunan). 2 d.Keanekaragaman Biologi Huatan belantara dipermasalahkan keberadadanya dari daerah pemukiman dan pengembangan pertanian atau perkebunan. Hutan pertahunya hilang 15% akibat erosi keanekaragaman jenis dan perobahan fungsi lahan. e.Laut dan Sumber daya Air Masalah pencemaran di Laut merupakan masalah global,sebab melampaui batas suatu Negara.Pada daerah laut masalh ditimbbulkan oleh pencemaran bahan kimia berbahaya.Sedangkan air tawar ,air mengalami fluktuasi musiman dan tahunan sedangkan kualitas fisiknya berkurang. f.Pertumbuahn penduduk Pertumbuhan penduduk dunia dan keadaan ekonomi di Negara berkembang dan aktivitas merupakan penyebab penting pada perubahan lingkungan. Perusakan lingkungan terjadi akibat pengurasan SDA sebagai sumber energi bagi manusia. g.Penyalahgunaan Narkotika dan Bahan Adiktif Masalh lingkungan lainnya adalah penyalahgunaan Narkotika. Penyalahgunaan bahan itu telah sangat mengkawatirkan di kalangan remaja. 2.Masalah Lingkungan Secara Nasional Masalah lingkungan secara nasional dalah kerusakan lingkungan sebagai akibat dari human error dan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dan tidak sesuai dengan daya dukung sumber daya alam. Yang teermasuk human error adalh bencana banjir,perubahan iklim global,penipisan lapisan ozon ,limbah kimiawi dan zat beracun lainnya.Selain itu juga ada bencana alam yang yang belum terjangkau. 3,Masalah Lingkungan Secara Lokal Untuk pencemaran lingkungan masalah lingkungan secara Lokal adalh: a.pembuangan sampah rumah tangga ke sungai 3 b.pembuangan limbah industri ke sungai c.pengaruh buangan air dari daerah pertanian d.hilangnya pelindung daerah berupa penyangga air e.pemantauan debit air sungai f.pendangkalan dan erosi tanah g.pengembangan yang kurang cocok pada sepanjang tebing sungai. Limbah perkotaan merupakan kotoran manusia dan limbah padat yang bersal dari kegiatan rumah tangga dan limbah komersil dari perhotelan dan kantor.Adanay pertumbuhan penduduk yang pesat dengan perubahan gaya gaya hidup membuat pemborosan dan asal main buang menambhan jumlah masalh lingkungan di Negara negar industri. Kajian mengenai pencemaran lingkungan di daerah Sumatera Utara ,khusunya kota medan adalah memperkircakan penyebab pencemaran berasal dari pencemaran udara. Pencemaran udara itu berasal dari : 1.cerobong asap kendaraan bermotor 2.pembakaran sampah rumah tangga 3.asap pembangkit tenaga listrik. Selain masalah pencemaran udara,masalh pokok lainnya adalh masalah tata guna tanah.tat guna tanah perlu kesesuaian ,pengelolaan yang baik sepeti penyiapan lahan bagi lereng yang berbukit,dampak penggunanaan pupuk dan pengolahan hasil industri pertanian 4 BAB II PLANET BUMI Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. 5 Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2 Komposisi dan struktur Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif. Bentuk Putaran rotasi bumi pada poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan malam Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian katulistiwa.. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis. lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa 6 permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi. Komposisi kimia Senyawa Formula Komposisi Silika SiO2 59,71% Alumina Al2O3 15,41% kapur CaO 4,90% Magnesia MgO 4,36% Natrium oksida Na2O 3,55% Besi(II) oksida FeO 3,52% Kalium oksida K2O 2,80% Besi(III) oksida Fe2O3 2,63% Air H2O 1,52% Titanium dioksida TiO2 0,60% Fosfor pentaoksida P2O5 0,22% Total 99,22% 7 Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%), dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%), dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10] Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur, dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil. Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisanlapisan sebagai berikut : Kerak Bumi Mantel Bumi Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °CSedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut : Litosfir Astenosfir Mesosfir Inti Bumi bagian luar 8 Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C Inti Bumi bagian dalam Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 ° 9 BAB III POPULASI MANUSIA I. Pendahuluan Populasi manusia merupakan kumpulan manusia dalam suatu tempat dan waktu tertentu atau disebut juga dengan ukuran penduduk. Distribusi penduduk menyatakan persebaran penduduk didalam satu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah pemukiman. Struktur penduduk menyatakan komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan atau golongan umur. Sedangkan perubahan penduduk (dinamika populasi) secara implisit menyatakan pertambahan atau penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk: kelahiran, kematian, migrasi. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua: Orang yang tinggal di daerah tersebut Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial. II. Dinamika Penduduk Beberapa istilah dalam kependudukan yaitu: Demografi adalah ilmu yang mempelajari segagla sesuatu tentang aspek kependudukan. Penduduk adalah seseorang/sekelompok orang yang tinggal dan menepati suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu. Penduduk dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan (fluktuasi pertumbuhan). Fluktuasi ini dikenal sebagai DinamikaPenduduk.Dinamika Penduduk adalah perubahan penduduk pada suatu negara dari 10 waktu ke waktu. Masalah utama kependudukan di Indonesia adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata. III. Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh. Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang (merah) dibanding dengan negara maju (biru) IV. Penduduk dunia Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa). Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 milyar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa. Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005): 1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa) 2. India (1.103.600.000 jiwa) 3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa) 4. Indonesia (241.973.879 jiwa) 11 5. Brasil (186.112.794 jiwa) 6. Pakistan (162.419.946 jiwa) 7. Bangladesh (144.319.628 jiwa) 8. Rusia (143.420.309 jiwa) 9. Nigeria (128.771.988 jiwa) 10. Jepang (127.417.244 jiwa) III. Penyebab Perubahan Populasi Penduduk Untuk menghitung angka perubahan populasi penduduk pertahun (AP) yang ditunjukan dengan persentase (%) digunakan rumus : AP (%) = AK AM x 100% 1000 Keterangan : AK = Angka Kelahiran AM = Angka Kemattian Untuk menghitung angka pertumbuhan populasi penduduk digunakan rumus : P = ( L – m) + ( I – e ) P = Pertumbuhan populasi penduduk L = Jumlah lahir/kelahiran M = Jumlah mati/kematian I = Jumlah Imigrasi E = Jumlah emigrasi Perubahan populasi penduduk disebabkan oleh 3 faktor, yaitu: 1. Natalitas atau kelahiran adalah bilangan yang menunjukan jumlah kelahiran hidup setiap 1000 penduduk per tahun. Untuk menghitun angka natalitas digunakan rumus : 12 Natalitas = jumlah bayi lahir yang hidup x 1000 jumlah populasi manusia Kriteria angka kelahiran: a. Angka kelahiran tinggi, bila lebih dari 30 orang per 1000 kelahiran b. Angka kelahiran sedang, bila berkisar 20 – 30 c. Angka kelahiran rendah, bila kurang dari 20 Tinggi-rendahnya kelahiran, tergantung: 1) Struktur Umur 2) Banyaknya perkawinan 3) Penggunaan alat kontrasepsi 4) Pengguguran 5) Tingkat Pendidikan 6) Status pekerjaan wanita (strata ekonomi) 2. Mortalitas atau angka kematian adalah bilangan yang menunjukan jumlah angka kematian dari tiap 1000 penduduk pertahun. Untuk menentkan besarnya angka mortalitas dapat dihitung dengan rumus : Mortalitas = jumlah kematian x 1000 jumlah populasi penduduk Kriteria angka kematian: a. Angka kematian tinggi, bila lebih dari 18 orang per 1000 kelahiran b. Angka kematian sedang, bila berkisar 14 - 18 c. Angka kemtian rendah, bila kurang dari 14 13 Tinggi-rendahnya kematian, tergantung: 1. Struktur Umur 2. Jenis kelamin 3. Jenis pekerjaan 4. Status sosial ekonomi 5. Keadaan lingkungan 3. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah atau negara ke daerah atau negara lain. Secara umum migrasi/perpindahan ada dua, yaitu: a. Perpindahan keluar (out migration/emigrasi) b. Perpindahan kedalam (in migration/imigras Angka migrasi masuk adalah angka yang menunjukan banyaknya imigran yang masuk per 1000 penduduk daerah tujuan dalam 1 tahun. 1. Transmigrasi : Perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang kurang padat 2. Urbanisasi : Perpindahan penduduk dari desa ke kota. Migrasi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis : A. Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah Republik Indonesia). B. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar) Sebab-sebab terjadinya urbanisasi: a. Ketersediaan lapangan pekerjaan dikota lebih besar. 14 b. Tingginya upah/penghasilan di kota. c. Daya tarik kota dengan sarana dan prasarana kehidupan lebih lengkap. d. Kepedulian masyarakat terhadap pengolahan SDA di desa menurun. e. Kondisi kualitas tanah dan SDA desa sulit untuk digarap dan dikembangkan (gersang). C. Ruralisasi (perpindahan penduduk dari kota ke desa) Sebab-sebab terjadinya ruralisasi : a. Pekerja yang memasuki masa pensiun. b. Harga tanah di desa relatif lebih murah dibanding kota untuk pertanian. c. Mencari lingkungan sosial yang lebih nyaman dan kondusif terbebas dari polusi. D. Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri). Orangnya disebut sebagai Emigran. Sebab-sebab terjadinya Emigrasi : a. Tugas belajar. b. Tugas kedinasan atau jabatan. c. Ekspansi bisnis dan investasi. d. Kondisi sosial, politik dan ekonomi serta hukum Negara asal yang mengancam kehidupannya. E. Imigrasi (perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam negeri). Orangnya disebut Imigran. Sebab-sebab terjadinya Imigrasi : a. Tugas belajar. 15 b. Tugas kedinasan atau jabatan. c. Ekspansi bisnis dan investasi. d. Kondisi sosial, politik dan ekonomi serta hukum Negara asal yang mengancam kehidupannya. e. Reemigrasi (Kembali ke tempat asal) a. Penyebab ledakan jumlah populasi penduduk : 1) angka kelahiran tinggi 2) angka kematian rendah 3) ekonomi yang teratur dan meningkat 4) membaiknya kesehatan masyarakat 5) tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah b. Dampak dari ledakan penduduk : 1) Sosial: Urbanisasi penduduk tidak merata, angka kemiskinan dan kriminalitas meningkat sebagai akibat moralitas menurun. 2) Ekonomi : Kebutuhan akan pangan dan lahan sebagai tempat hunian serta industri meningkat sedangkan lahan yang tersedia semakin menurun/sedikit. 3) Bidang Pendidikan : Tingkat pendidikan menurun dan biaya pendidikan meningkat 4) Bidang Kesehatan : Akibat kualitas lingkungan menurun, penyakit merajalela, sehingga kualitas kesehatan masyarakat menurun. 5) Bidang lingkungan hidup : a) Kerusakan ekosistem : Kerusakan hutan akibat ladang berpindah, kekurangan air, kekurangan oksigen, keterbatasan lahan, penebangan pohon secara liar. 16 b) Pencemaran dan polusi meningkat : Sebagai akibat dari kerusakan ekosistem dan pertumbuhan industry serta penggunaan kendaraan semakin mengingkat, maka tingkat pencemaran dan polusi tak terkendali. Sehingga semakin banyak limbah industry dan rumah tangga serta asap kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi air, tanah, dan udara. c. Usaha untuk mengatasi ledakan penduduk: 1. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk dengan menyelenggarakan progam KB. 2. Meningkatkan kualitas penduduk dengan cara : a) Meningkatkan gizi balita. b) Menunda perkawinan usia dini (muda). c) Prinsip-Prinsip Ekologi Pendidikan (program pendidikan 9 tahun, menghapuskan buta huruf dll). d) Meningkatka pencegahan, pengobatan dan penanggulangan penyakit pada ibu dan anak. 3. Meningkatkan lapangan pekerjaan dengan mengembangkan industry dan keterampilan masyakarat agar mandiri. 4. Mengimbangi laju pertambahan penduduk dengan meningkatkan produksi pangan, melalui program: tanam, hal ini dilakukan dilahan sempit/terbatas). (penganekaragaman jenis makanan). 17 BAB IV EKOLOGI DAN PERIKEHIDUPAN ALAM Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan lainnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. 1) Faktor Biotik Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan.. A. Individu Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. 1. Adaptasi Fsiologi Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh mempertahankan hidupnya. 2. Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. 18 untuk B.Populasi Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama. C.Komunitas Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. D.Ekosistem Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Terdapat beberapa jenis ekosistem di alam, yaitu: a) Ekosistem Lamun b) Savanna c) Estuari d) Ekosistem Danau e) Ekosistem Magrove f) Ekosistem Karst 19 E. Biosfer Biosfer adalah bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan kehidupan dan proses biotik berlangsung. 2) FaktorAbiotik Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut. a.Suhu Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. b.Sinar Matahari Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. c.Air Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.. d.Tanah Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. e.Ketinggian Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, f.Angin Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. g.Garis Lintang Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja. 3) Beberapa Azas dalam Pengetahuan Lingkungan Azas 1 : Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Azas 2 : Tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien. Azas 3 : Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk katagori sumber daya alam. 20 Azas 4 : Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu. Azas 5 : Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana ‘niche’ dalam lingkungan itu dapat memisahkan takson tersebut. 21 BAB V SUMBER DAYA ALAM Sumber Daya Alam (biasa disingkat SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi, air dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara. Jenis Sumber daya alam SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui. 1. SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. 2. SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian. SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non-hayati. 1. SDA hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik). Seperti: hasil pertanian, perkebunan, pertambakan dan perikanan. 2. SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air, tanah, barang-barang tambang. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Tumbuhan Manfaat tumbuhan antara lain: Menghasilkan oksigen bagi manusia dan hewan Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida yang dipakai tumbuhan untuk proses fotosintesis Mencegah terjadinya erosi, tanah longsor dan banjir Bahan industri, misalnya kelapa sawit bahan industri minyak goreng Bahan makanan, misalnya padi menjadi beras 22 Bahan minuman, misalnya teh dan jahe Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. terkadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu: sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.dan yaitu smber daya alam Sumber daya alam yang dapat diperbarui Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, udara, tanah, hewan dan tumbuhan. Air Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga: 1. sebagai sarana transportasi 2. sebagai sarana wisata/rekreasi 3. sebagai sarana irigasi/pengairan 4. sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara. Sedangkan cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena buatan manusia disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri (Jateng). Udara Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. 23 Tanah Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Hewan Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk kemudian dimanfaatkan atau diperjualbelikan. Tumbuhan Hutan Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka ragam pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll. 2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon/tanaman. Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut: 1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi, banjir dan tanah longsor. 2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat, seperti kayu lapis, mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan. 24 3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan mancanegara. 4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). 5. Hutan Mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi untuk menghindari daratan dari abrasi. Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati, pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengkisan tanah yang disebabkan oleh air hujan. Reboisasi ialah penanaman/penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah penyempitan daratan akibat pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Korasi ialah pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin. Pertanian Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, bawang dan berbagai macam buah-buahan, seperti jeruk, apel, mangga, dan durian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Perkebunan Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet, cokelat, teh tembakau, kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu. Berbagai jenis di antara tanaman tersebut merupakan tanaman ekspor (kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan devisa (tabungan bagi negara ). Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui Ialah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain). 25 Batu Bara Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga. Minyak Bumi Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang telah mati berjuta-juta tahun. Emas dan Perak Besi dan Timah Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah, pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih timah yang tersimpan di dalam bumi. Jenis sumber daya alam Hasil tambang Minyak Bumi Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang; Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor; Kerosin untuk bahan baku lampu minyak; Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel; LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas; Oli ialah bahan untuk pelumas mesin; Vaselin ialah salep untuk bahan obat; Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton) Batu Bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga. Biji Besi Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain 26 Tembaga merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa. Bauksit Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium. Emas dan Perak untuk perhiasan Marmer Untuk bahan bangunan rumah atau gedung Belerang Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api Yodium Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium Nikel Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat. Gas Alam Untuk bahan bakar kompor gas Mangaan Untuk pembuatan pembuatan besi baja Grafit Bermanfaat untuk membuat pensil Hasil pertanian dan perkebunan Padi Merupakan bahan baku nasi yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Jagung Bahan membuat makanan ternak di samping sebagai makanan pokok daerah tertentu Karet Bahan baku pembuatan ban mobil atau motor/sepeda Kapas Bahan baku tekstil 27 Tembakau Bahan baku rokok dan obat Kopi Bahan baku pembuatan minuman Tebu Untuk bahan baku gula pasir Vanili Untuk penyedap rasa Agave Bermanfaat untuk pembuatan tali Rosela Bermanfaat untuk bahan pembuatan karung goni Kina Untuk membuat obat malaria Hasil peternakan dan perikanan Sapi Kerbau Kambing Unggas Ikan Bermanfaat untuk dikonsumsi sebagai sumber protein hewani Rumput Laut Bermanfaat untuk bahan baku makanan dan obat Terumbu Karang Sebagai tempat rekreasi bawah laut. Persebaran Sumber Daya Alam Hayati teridiri dari sumber daya alam hewani dan nabati yang tersebar didarat dan laut selain hutan yang luas, Indonesia memiliki perkebunan dan pertanian tersebar hampir di seluruh Indonesia. 28 Jumlah dan kualitas sumber daya alam sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia selain itu kualitasnya pun sangat bagus sehingga dapat diekspor di berbagai negara sehingga dapat memenuhi devisa negara. Jenis sumber daya alam yang diekspor seperti minyak bumi, gas alam dan bahan tambang lainnya serta hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata selain itu hasil industri juga dapat diekspor keluar negeri. Energi Angin Energi angin merupakan salah satu sumber energi alternatif untuk pembangkitan untuk pembangkitan listrik dan sedang mendapatkan perhatian besar dari dunia dikarenakan sifatnya yang terbarukan dan ramah lingkungan. Untuk dapat mengetahui potensi energi angin, perlu adanya suatu studi untuk mengetahui potensi energi angin yang ada di lokasi. Energi surya Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap,angin, biogas, batu bara, dan minyak bumi. Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel. Ia menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi matahari, namun sampai tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya mulai diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber daya bagi satelit angkasa luar Energi Biomassa Gandum, tebu dan jagung adalah contoh bahan pangan yang juga dapat diolah menjadi energi dari biomassa. Energi tersebut tergolong energi ramah lingkungan yang bahan dasarnya disediakan alam. Namun, penggunaan energi dari biomassa kadang membawa dampak sampingan yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah naiknya harga bahan baku pangan. 29 BAB VI PENCEMARAN LINGKUNGAN, PEMANASAN GLOBAL DAN HUJAN ASAM 1. Lingkungan dan Kesehatan Lingkungan memegang peran yang cukup penting dalam menciptakan setidaknya manusia yang tinggal di dalamnya.Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Perkins yang menyebutkan bahwa sehat atau tidaknya seseorang amat tergantung dari adanya keseimbangan yang relatif dari bentuk dan fungsi tubuh,yang akan terjadi sebagai hasil dari kemampuan penyesuaian secara dinamis terhadap pelbagai tenaga atau kekuatan yang berusaha menggangunya. Dalam membicarakan hubungan antara lingkungan dengan kesehatan manusia,ada dua istilah yang perlu diketahui yakni Hygiene dan Sanitasi.Hygiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh dan kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia,upaya mencegah timbulnya penyakit akibat pengaruh lingkungan kesehatan tersebut,serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan Jadi lebih mengutamakan usaha pencegahan terhadap pelbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindari. Secara garis besar perbedaan yang dapat ditarik adalahbahwa Hygiene lebih mengarahkan aktivitasnya kepada manusia. sedangkan sanitasi lebih menitikberatkan pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia. 2. Pencemaran Air,Udara dan Tanah a. Pencemaran Udara Pencemaran udara dapat didefinisikan suatu keadaan dimana kedalam atmosfir oleh suatu sumber,baik melalui aktivitas manusia maupun alamiah dibebaskan satu atau beberapa bahan atau zat-zat dalam kuantitas maupun batas waktu tertentu yang secara karakteristik dapat atau memiliki kecenderungan dapat menimbulkan ketimpangan susunan udara atmosfir secara geologis sehingga mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi kehidupan satu atau kelompok organisme atau benda-benda. 30 Tindakan-tindakan untuk mengatasi pencemaran udara adalah : a.Mencegah terjadinya pencemaran udara b.Memisahkan habitat atau tempat hidup dari sumber pencemaran c.Menghilangkan bahan-bahan pencemaran yang terlanjur meracuni udara. b. Pencemaran Air Air merupakan bahan yang amat penting bagi kehidupan organisme.Air diperlukan untuk kebutuhan keluarga,kebersihan kota dan desa,untuk irigasi dan menyiram tanaman,untuk menyejukkan udara,untuk keperluan industri dan lain lain.Dalam air sendiri terdapat banyak bahan organik yang berasal dari penghuninya maupun tempat-tempat lain misalnya air selokan. c. Pencemaran Tanah Tanah merupakan substansi yang ikut menyusun kerak bumi.Sejak orang mempunyai kebudayaan pertanian,tanah menjadi lingkungan yang memegang peranana yang sangat penting bagi kehidupan manusia. 3. Pestisida dan Pengendalian Hama Untuk menjaga tanaman tidak rusak ataupun dimakan oleh organisme hama atau serangga,obat-obatan anti hama yang lebih dikenal adalah pestisida harus disemprotkan ke tanaman.Pestisida tersebut sesungguhnya tidak hanya disemprot tetapi juga kepada organisme lain yang ada disekitarnya. 4. Sampah Kebutuhan orang pada zaman dahulu sangat berbeda dengan zaman sekarang.Sampah merupakan materi yang tidak dapat digunakan lagi secara produktif ataun membuat produk yang baru.Pengelolahan sampah dilakukan dengan metode 3R. 5. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah ini dapat mnyebabkan kematian bagi manusia,tumbuhan maupun hewan yang tanpa sengaja mengkomsumsinya ataupun masukkedalam tubuhnya melalui pernapasan,klit,maupun mulutnya. 31 6. Pemanasan Global Pemanasan global (global warming) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan naiknya ataupun meningkatkan suhu diseluruh permukaan bumi.Pemanasan global ini terjadi sangat cepat yang disebabkan peningkatan efek rumah kaca(green house effect) dan gas rumah kaca(GRK) 7. Hujan Asam Tak dapat disangkal bahwa kemajuan teknologi dan industri yang tumbuh pesat belakangan ini telah membawa kesejahteraan bagi umat manusia.Akan tetapi disisi lain juga membawa malapetaka,karena lewat aktivitas yang dilakukannya,industri acakapi melepaskan atmosfer berbagai gas dan partikel-partikel buangan seperti debu-debu pabrik,karbon dioksida,beberapa oksida belerang dan oksida nitrogen 8. Minipisnya Lapisan Ozon. Dalam rangka melindungi lapisan ozon,beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk dilakukan antara lain: • Menghindari pembelian barang yang mengandung barang perusak ozon(BPO).Menolak pembelian barang yang mengandung BPO jika alternative lainnya tersedia 32 BAB VII KONSERVASI DAN PERLINDUNGAN ALAM Tekanan manusia terhadap alam/lingkungan Salah satu masalah yg menjadi ancaman bagi keberlanjutan keseimbangan ekosistem dan alam adalah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk dunia maupun nasional diduga menjadi penyebab utama bagi kerusakan alam yang demikian menkuatirkan pada tiga dasawarsa terakhir ini. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, telah menyebabkan peningkatan kebutuhan manusia utk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan tersebut dapat meliputi: a.Kebutuhan dasar (essensial): yaitu kebutuhan yg mutlak diperlukan utk dpt hidup sehat, aman dan manusiawi,misalnya: pangan,papan,sandang,air bersih dan udara sehat. b.kebutuhan tambahan(non-essensial):kebutuhan sebagai pelengkap, agar manusia dapat menikmati hidup lebih baik lagi,seperti pendidikan,rekreasi,trnsfortasi,dsb Konservasi Tanah dan Air di Lahan Kering Berdasarkan data yang dibuat oleh puslitbangtanak pada tahun 2002, potensi lahan kering di Indonesia sekitar 75.133.840 ha. Suatu keadaan lahan yang sangat luas. Akan tetapi lahan2 kering tersebut tidak begitu menghasilkan dan berguna bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area lahan kering. Hal ini disebabkan oleh masih kurangnya teknologi pengelolaan lahan kering sehingga sering mengakibatkan makin kritisnya lahan2 kering. Erosi, kekurangan air dan kahat unsur hara adalah masalah yg paling serius di daerah lahan kering. Paket2 teknologi untuk mananggulangi masalah2 tersebut juga dah banyak, akan tetapi kurang optimal di manfaatkan karena tidak begitu signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani daerah lahan kering. Memang perlu kesabaran dalam pengelolaan daerah lahan kering, karena meningkatkan produktivitas lahan di daerah lahan kering yang kondisi lahannya sebagian besar kritis dan potensial kritis tidaklah mudah. Konservasi tanah dan air merupakan cara konvensional yang cukup mampu menanggulangi masalah diatas. Dengan menerapkan sisitem konservasi tanah dan air diharapkan bisa menanggulangi erosi, menyediakan air dan meningkatkan kandungan hara dalam tanah serta menjadikan lahan tidak kritis lagi. Ada 3 metode dalam dalam melakukan konservasi tanah 33 dan air yaitu metode fisik dengan pegolahan tanahnya, metode vegetatif dengan memanfaatkan vegetasi dan tanaman untuk mengurangi erosi dan penyediaan air serta metode kimia yaitu memanfaatkan bahan2 kimia untuk mengaawetkan tanah. Menurut Sitanala Arsyad (1989), Konservasi Tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukkannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Sedangkan konservasi Air menurut Deptan (2006) adalah upaya penyimpanan air secara maksimal pada musim penghujan dan pemanfaatannya secara efisien pada musim kemarau. Konservasi tanah dan konservasi air selalu berjalan beriringan dimana saat melakukan tindakan konservasi tanah juga di lakukan tindakan konservasi air. Dengan dilakukan konservasi tanah dan air di lahan kering diharapkan mampu mengurangi laju erosi dan menyediakan air sepanjang tahun yang akhirnya mampu meningkatkan produktivitasnya. Tanah2 di daerah lahan kering sangat rentan terhadap erosi. Daerah lahan kering biasanya mempunyai curah hujan yg rendah dan intensitas yg rendah pula, dengan kondisi seperti itu menyebabkan susahnya tanaman2 tumbuh dan berkembang, padahal tanaman merupakan media penghambat agar butiran hujan tidak berbentur langsung dengan tanah. Benturan seperti inilah yg menyebabkan tanah mudah terurai sehingga gampang di bawa oleh aliran air permukaan dan akhirnya terjadi erosi. Pemanfaatan vegetasi pada system konservasi tanah dan air selain sebagai penghambat benturan juga berguna sebagai penghambat aliran permukaan, memperbaiki tekstur tanah dan meningkatkan kadar air tanah. Penggabungan metode vegetatif dan fisik dalam satu teknologi diharapkan mampu mengefisienkan waktu dan biaya yg dibutuhkan. Misalkan penanaman tanaman pada sebuah guludan ato penanaman tanaman di sekitar rorak. Dan langkah terakhir yg di harapkan adalah penanaman tanaman yg bernilai ekonomis tinggi seperti jambu mete. Pengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian dan tetap diperlukan dalam pertanian modern. Pengolahan tanah bagaimana yang tepat untuk kelestarian sumberdaya tanah? Arsjad 2000, mendefinisikan pengolahan tanah sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma. Soepardi 1979, mengatakan mengolah tanah adalah untuk 34 menciptakan sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkan keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baik yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahan tanah terlalu intensif maka struktur tanah akan rusak. Kebiasaan petani yang mengolah tanah secara berlebihan dimana tanah diolah sampai bersih permukaannya merupakan salah satu contoh pengolahan yang keliru karena kondisi seperti ini mengakibatkan surface sealing yaitu butir tanah terdispersi oleh butir hujan , menyumbat pori-pori tanah sehingga terbentuk surface crusting. Untuk mengatasi pengaruh buruk peng-olahan tanah, maka dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi yang dapat memperkecil terjadinya erosi. Cara yang dimaksud adalah : 1. Tanpa olah tanah (TOT), tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa-sisa tanamansebelum-nya dibiarkan tersebar di permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal tanaman. Penanaman dilakukan dengan tugal. Gulma diberantas dengan menggunakan herbisida 2. Pengolahan tanah minimal, tidak semua permukaan tanah diolah, hanya barisan tanaman saja yang diolah dan sebagian sisa - sisa tanaman dibiarkan pada permukaan tanah 3. Pengolahan tanah menurut kontur, pengolahan tanah dilakukan memotong lereng sehingga terbentuk jalur - jalur tumpukan tanah dan alur yang menurut kontur atau melintang lereng. Pengolahan tanah menurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanaman menurut kontur juga yang memungkinkan penyerapan air dan menghindarkan pengangkutan tanah. Sebagian dari praktek pengolahan tanah seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dulu dan telah dilakukan oleh petani di beberapa daerah di Indonesia. Petani mungkin menganggapnya sebagai tradisi nenek moyangnya yang perlu dipertahankan. Walaupun saat itu belum ada penyuluh pertanian ataupun literatur tentang konservasi tanah, tetapi para petani telah menerapkan cara bertani yang berasaskan konservasi tanah. Mengolah tanah secara konservasi telah dilakukan oleh orang jaman dulu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari usahataninya guna memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek, dan mungkin belum terpikirkan oleh mereka untuk melestarikan sumber daya tanah 4. Pengelolaan Tanaman Untuk Konservasi Tanah. Vegetasi sampai sekarang masih dianggap sebagai cara konservasi tanah yang paling jitu dalam mengontrol erosi tanah, seperti yang diyakini sejumlah ahli konservasi bahwa “a bag 35 of fertilizer is more effective than a bag of cement” (Hudson, 1989). Erosi yang terjadi akan berbeda pada setiap penggunaan tanah, variasi ini tergantung pada pengelolaan tanaman. Contoh sederhana seperti yang dikemukakan Hudson (1957) cit. Hudson (1980), kehilangan tanah dari 2 plot percobaan yang ditanami jagung, plot yang pengelolaannya tanamannya buruk kehilangan tanahnya 15 kali lebih besar dari plot yang pengelolaan tanahnya baik. Secara alamiah, tanaman rumput cenderung melindungi tanah, dan tanaman dalam barisan memberikan perlindungan lebih kecil, tetapi pendapat umum ini berobah oleh pengelolaan. Pengelolaan tanaman akan sangat menentukan besar kecilnya erosi. Penelitian menunjukkan bahwa pertanaman jagung yang dikelola dengan baik akan bertumbuh baik dan dapat menekan laju erosi dibanding padang rumput yang pengelolaannya buruk. Secara singkat dikatakan oleh Hudson bahwa erosi tidak tergantung pada tanaman apa yang tumbuh, tetapi bagaimana tanaman itu tumbuh. Pengaruh tanaman dan pengelolaannya terhadap erosi tidak dapat dievaluasi secara terpisah karena pengaruhnya lebih ditentukan apabila keduanya dikombinasikan. Tanaman yang sama dapat ditanam secara terus menerus atau dapat juga digilir atau tumpang sari dengan tanaman lain. Pergiliran tanaman dengan menggilirkan antara tanaman pangan dan tanaman penutup tanah/pupuk hijau adalah salah satu cara penting dalam konservasi tanah. Pergiliran tanaman mempengaruhi lamanya pergantian penutupan tanah oleh tajuk tanaman. Selain berfungsi sebagai pencegahan erosi, pergiliran tanaman memberikan keuntungan-keuntungan lain seperti : 1. Pemberantasan hama penyakit, menekan populasi hama dan penyakit karena memutuskan si klus hidup hama dan penyakit atau mengurangi sumber makanan dan tempat hidupnya 2. Pemberantasan gulma, penanaman satu jenis tanaman tertentu terus menerus akan meningkatkan pertumbuhan jenis-jenis gulma tertentu. 3. Mempertahankan dan memperbaiki sifat-sifat fisik dan kesuburan tanah, jika sisa tanaman pergiliran dijadikan mulsa atau dibenamkan dalam tanah akan mempertinggi kemampuan tanah menahan dan menyerap air, mempertinggi stabilitas agregat dan kapasitas infiltrasi tanah dan tanaman tersebut adalah tanaman leguminosa akan menambah kandungan nitrogen tanah, dan akan memelihara keseimbangan unsur hara karena absorpsi unsur dari kedalaman yang berbeda Ciri alam penting di daerah tropis seperti Indonesia adalah adanya intensitas penyinaran matahari dan curah hujan yang tinggi dan hampir merata sepanjang tahun. Faktor geologi dan tanah dibentuk oleh 36 kondisi tersebut dan menghasilkan suatu proses yang cepat dari pembentukan tanah baik dari pelapukan serasah maupun bahan induk. Sebagai hasil dari proses tersebut, sebagian besar hara tanah tersimpan dalam biomassa vegetasi, dan hanya sedikit yang tersimpan dalam lapisan olah tanah. Hal yang berbeda dengan kondisi di daerah iklim sedang dimana proses pertumbuhan vegetasi lambat dan sebagian besar hara tersimpan dlam lapisan olah tanah. Oleh karena itu pengangkutan vegetasi ataupun sisa panen tanaman keluar lahan pertanian akan membuat tanah mengalami proses pemiskinan. Sisa-sisa panen tanaman dapat ditebar ke permukaan tanah, dicampurkan dekat permukaan tanah, atau dibajak dan dibenamkan dan dapat berfungi sebagai mulsa atau sebagai pupuk organik. Efektivitas pengelolaan sisa-sisa tanaman ini dalam mengontrol erosi akan tergantung pada ba- nyaknya sisa tanaman yang tersedia. Pemanfaatan sisa-sisa panen sebagai sebagai pupuk juga telah dilakukan sebagian petani di beberapa daerah sejak jaman dulu. Sisa-sisa panen yang dibiarkan atau ditinggalkan di lahan pertanian mempunyai banyak fungsi dalam menunjang usaha tani, diantaranya adalah sebagai mulsa yang dapat menghindarkan pengrusakan permukaan tanah oleh energi hujan, mempertahankan kelembaban tanah mengurangi penguapan, sisa panen lambat laun akan terdekomposisi terjadi mineralisasi yaitu perubahan bentuk organik menjadi anorganik sehingga unsur hara yang dilepaskan akan menjadi tersedia untuk tanaman, disamping itu asam-asam organik yang dihasilkan dapat berfungsi sebagai bahan pembenah tanah atau soil conditioner. Praktek pertanian dengan berbagai jenis pupuk buatan pabrik semakin intensif digunakan sehingga mulai muncul kekuatiran kehabisan bahan baku pembuat pupuk, mulai mahal dan langkanya ketersediaan pupuk buatan, serta kekuatiran pencemaran tanah dan perairan oleh residu pupuk buatan, membuat sebagian orang kembali tertarik untuk melakukan praktek organic farming yang meminimalkan penggunaan bahan kimia dalam usahatani, dengan menggunakan bahan alami seperti pupuk hijau. Praktek yang dulu telah dilakukan petani walaupun tanpa disadarinya berfungsi untuk konservasi tanah, saat ini dilakukan lagi dengan kesadaran sebagai pelestarian sumber daya alam. Saat ini pemanfaatan sisa-sisa panen, pupuk hijau, maupun limbah pengolahan produk pertanian (seperti limbah pabrik gula ) mulai diminati sebagai teknologi dalam usahatani yang ramah lingkungan dan merupakan appropriate input for sustainable agriculture (AISA) yaitu suatu sistem pertanian berkelanjutan dengan input yang sesuai agar meningkatkan pendapatan petani dari usahataninya dan menjamin kelestarian sumberdaya alam. Dalam konsep ini lebih ditekankan pada memaksimalkan daur ulang dan meminimalkan kerusakan lingkungan. Dengan mengaplikasikan sisa-sisa 37 panen ataupun bahan organik lainnya ke lahan pertanian maka akan memecahkan 2 masalah yaitu pengadaan pupuk organik dan masalah tempat pembuangan (berhubungan dengan pencemaran lingkungan). Dari bahasan diatas dapat dikatakan bahwa usaha untuk melestarikan sumberdaya alam sebenarnya telah ada sejak dulu walaupun yang melakukannya tidak menyadarinya. Yang perlu dilakukan sekarang oleh adalah memberikan pemahaman bagi masyarakat petani akan manfaat usaha tani konservasi. 38 BAB VIII ETIKA LINGKUNGAN 2.1. Pengertian Etika Pertama secara etimologis, etika berasal dari kata yunani yaitu ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari suatu generasi ke generasi lain. Kaidah, norma, atau aturan ini sesungguhnya ingin mengungkapkan, menjaga dan melestarikan nilai tertentu, yaitu apa yang dianggap baik dan penting oleh masyarakat tersebut untuk dikejar dalam hidup ini. Etika juga berisikan nilai nilai dan prinsip moral yang harus dijadikan pegangan dalam menentukan perilaku. Etika ini sama dengan pengertian moralitas, secara etimologis moralitas berasal dari kata latin mos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi dalam pengertian harafiah, etika dan moralitas sama- sama berarti adat kebuiasaan yang dibakukan dalam bentuk aturan (baik perintah atau larangan) tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia. Kedua, etika dipahami juga dalam pengertian yang berbeda dengan moralitas. Etika yang dimengerti sebagai refleks kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam situasi konkrit. Etika adalah filsafat moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji secara kritis persoalan benar dan salah secara moral, tentang bagaimana harus bertindak dalam situasi konkrit. Oleh karena itu, kita membutuhkan etika dalam pengertian kedua, berupa refleksi kritis untuk menentukan pilihan, menentukan sikap dan bertindak secara benar sebagai manusia. 2.2. Model Teori Etika Lingkungan Terdapat tiga model teori lingkungan, yaitu yang dikenal sebagai Shallow Environmental Ethics, Intermadiate Enviromental Ethic, dan Deep evironmental Ethics. Ketiga teori ini juga dikenal sebagai Antroposentrisme, Biosentrisme dan Ekosentrisme. 39 Antroposentrisme Adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapaat perhatian. Segala sesuati yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya, alam pun hanya dilihat sebagai objek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingsn manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia, alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri. Biosentrisme Bagi biosentrisme tidak benar hanya manusiayang mempunyai nilai. Alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Ciri utama etika ini adalah biosentrik, karena teori ini menganggap setiap kehudupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Teori ini menganggap serius setiap kehidupan dan makhluk hidup di alam semesta. Semua makhluk hidup bernilai pada dirinya sendiri sehingga pantas mendapat pertimbangan dan kepedulian moral. Alam perlu diperlukan secara moral, terlepas dari apakah ia bernilai bagi manusia atau tidak. Karena yamg menjadi pusat perhatian dan yang dibela oleh teori ini adalah kehidupan secara moral, berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini memepunyai nilai moral yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan. Teori ini mendasarkan moralitas pada keluhuran kehidupan, entah manusia atau pada makhluk hidup lainnya. Ekosentrisme Merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang lebih luas. Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pad komunitas yang hidup (biosentrime), seperti tumbuhan dan 40 hewan sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrisme). 2.3. Prinsip – Prinsip Etika Lingkungan Hidup Pada teori biosentrisme, ekosentrisme, dan teori mengenai hak azasi alam kita dapat merumuskan beberapa prinsip moral yang relavan untuk lingkungan hidup. Prinsip ini terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Prinsip etika lingkungan ini bertumpu pada dua unsur pokok dari teori biosentrisme dan ekosentrisme. Pertama, komunitas moralkl tidak hanya dibatasi pada komunitas sosial, melainkan mencakup komunitas ekologis seluruhnya. Kedua, hakekat manusia bukan hanya sebagai makhluk sosial melainkan juga makhluk ekologis. Prinsip etika lingkungan ada 9, antara lain : 1. Sikap hormat terhadap alam Sebagai pelrilaku moral, manusia mempunyai kewajiban moral untuk saling menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun makhluk lain dalam komunitas ekologis seluruhnya. Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Seperti hal, setiap anggota komunitas mempunyai kewajiban untuk menghargai kehidupan bersama, demikian pula setiap anggota komunitas ekologis harus menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies dalam komunitas ekologis itu, serta mempunyai kewajiban moral untuk menjaga masing masing bagian dari komunitas. 2. Prinsip tanggung jawab Manusia adalah bagian integral alam. Setiap bagian dan benda di alam diciptakan oleh tuhan dengan tujuan masing – masing, terlepas dari apakah tujuan untuk kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta bertanggung jawab pula untuk menjaganya. Tanggung jawqab ini bukan saja bersifat individual melainkan kolektif. Prinsip tanggung jawab ini menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan, dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semestadengan segala isinya. 41 3. Prinsip solidaritas kosmis Prinsip ini muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian integral dari alam semesta. Bahwa manusia mempunyai kedudukan yang sederajat dan setara dengan alam dan semua makhluk hidup lain di alam ini. Kenyataan ini membangkitkan perasaan solider, perasan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain. Prinsip ini mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan, semua kehidupan di alam ini. Karena alam dan seluruh kehidupan di dalamnya mempunyai nilai yang sama dengan kehidupan manusia. Solidaritas kosmis juga mencegah manusia untuk tidak merusak dan mencemari alam dan seluruh kehidupan di dalamnya. Solidaritas ini berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas batas lingkungan kosmis. Solidaritas juga mendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang pro- alam, pro-lingkungan, dan menentang setiap tindakan yang merusak alam. 4. Prinsip kasih sayang dan kepadulian terhadap alam Prinsip ini adalah bprinsip moral satu arah, menuju yang lain, tanpa mengharapkan balasan, ia tidak didasarkan pada kepentingan pribadi, tetapi semata mata demi kepentingan alam. Karena alam memang menghidupkan tidak hanya dalam pengertian fisik melainkan juga dalam pengertian mental dan spiritual. 5. Prinsip “No Harm” Prinsip ini artinya karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu. Dengan mendasari diri pada biosentrisme dan ekosentrisme manusia berkewajiban moral uni alam semesta ini. Dalam masyarakat. Kewajiban minimal ini biasanya dipertahankan dan dihayati melelui tabuh tabuh. Misalnya alam (batu, pohon, hutan belukar) adalah sakral sehingga tidak boleh disentuh atau dirusak. 6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam Prinsip ini yang ditekannkan adalah nilai, kualitas, standard material. Yang ditekankan bukan rakus dan tamak mengumpulkan harta. 42 7. Prinsip keadilan Prinsip ini berbeda dengan 6 prinsip sebelumnya. Prinsip keadilan tidak berbicara tentang perilaku manusia terhadapa alam semesta, tetapi prinsip ini lebih berbicara tentang bagaimana manusia berperilaku satu terhadap yang lain dalam kaitan dengan alam semesta dan bagaimana sistem sosial harus diatur agar berdampak positif pad kelestarian lingkungan hidup. 8. Prinsip demokrasi Prinsip ini relevan dalam bidang lingkungan, terutama dalam kaitan dengan pengambilan kebijakan di bidang lingkungan yang menentukan baik buruk, rusak tidaknya, tercemar tidaknya lingkungan hidup. Ini sebuah prinsip moral politik yang menjadi garansi bagi kebijakan yang pro lingkungan hidup. Sebaliknya, ada kekhawatiran yang sangat besar bahwa kehidupan politik yang tidak demokratis dan sistem politik tidak menjamin adanya demokrasi akan membahayakan bagi upaya perlindungan lingkungan hidup. Prinsip demokrasi mencakup beberapaprinsip moral lainnya: pertama demokrasi menjamin adanya keanekaragaman dan pluralitas baik pluralitas kehidupan maupun pluralitas aspirasi, kelompok politik dan nilai. Kedua demokrasi menjamin kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan memperjuangkan nilai yang dianut oleh setisp orang dan kelompok masyarakat dan bingkai kepentingan bersama. Demokrasi menjamin setiap orang dan kelompok masyarakat untuk menentukan hidupnya sejauh tidak merugikan kepentingan bersama dan kelompok lain. Ketiga, demokrasi menjamin setiap orang dan kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam menentukan kebijakan publik tersebut. Keempat, demokrasi menjamin hak setiap orang dan sekelompok masyarakat untuk memperoleh informasi yang akurat tentang setiap kebijakan.publik dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan publik. Kelima, demokrasi menuntut adanya akuntabilitas publik agar kekuasaan yang diwakilkan rakyat kepada poenguasa tidak digunakan secara sewenang wenang melainkan secara bertanggung jawab demi kepentingan publik. 9. Prinsip integrasi moral Prinsip ini dimaksudkan untuk pejabat publik, dinmana pejabat publik dituntut agar mempunyai sikap dan perilaku moral yang terhormat serta memegang teguh prinsip moral yang mengamankan kepentingan publik. 43 2.4. Etika baru lingkungan Etika ini sering disebut etika baru lingkungan yanng namanya kontekstulisme atau etika kontekstual. Dalam kontekstualisme, ini tidak diperlawankan manusia dengan alam atau lingkungan, tetapi memandang dampak – dampak dari kontaknya sebagai pelaku yang mandiri. Suatu kontekstualisasi etis yang secara tegas meninggalkan individualisme alam dimana alam itu sendiri mempunyai nilai baik untuk dirinya maupun untuk segenap makhluk hidup lainnya, suatu etika yang berlandas kuat dalam kosmis sekaligus dengan landasan pikiran dan tingkah lkaku manusia yang bukan hanya memanfaatkan alam demi keuntungan diri semata melainkan harus bertanggung jawab untuk mengembangkan daya –dayanya demi generasi yang akan datang. Artinya, dalam diri manusia masyarakat ditanamkan kesadaran lewat pembentukan kepribadian dan jiwa kosmis. Dalam kaitannya, manusia harus tegas merombak cara berfikir yang lazim dalam pengelolaan alam, dan disiplin berfikir dengan bertolak dari sisi alam bukan dari sisi diringa sendiri. 2.5. Kesadaran Lingkungan Kesadaran adalah sadar akan tingkah lakunya yaitu pikiran sadar yang diingini, misalnya baik buruk, indah jelek dan sebagainya. Kesadaran ialah pengetahuan, sadar dan tahu. Mengetahui atau sadar tentang keadaan tergugahnya jiwa terhadap sesuatu. Lingkungan adalah alam sekitar termasuk orang – orangnya dalam hidup pergaulan yang mempengaruhi manusia sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan dan kebudayaannya. Setelah diberikan tentang pengertian lingkungan maka akan dibahas tentang “lingkungan hidup”. Menurut UU RI No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkingan hidup dan UU RI No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dikatakan bahwa lingkungan lidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan serta mkhluk hidup lainnya. Jadi kesadaran lingkungan telah berlangsung melalui satu proses dari tahap awal mulai diperkirakannya lingkungan habitat yaitu dengan konferensi di Stockholm pada tahun 1972. 44 2.6. Pendidikan Lingkungan Hidup Masalah lingkungan tidak dapat dilakukan secara sepihak karena disebabkan sifat interdependency yang melekat pada lingkungan hidup menuntut kerjasama multi pihak secara serentak dan menyangkut seluruh lapisan masyarakat. Penanaman pondasi pendidikan lingkungan sejak dini menjadi solusi utama yang harus dilakukan, agar generasi muda memiliki bekal pemahaman tentang lingkungan hidup yang kokoh. Pendidikan lingkungan diharapkan mampu menjembatani dan mendidik manusia agar berperilaku bijak. Masa anak – anak merupakan perjalanan yang kritis sebagai generasi bangsa dimasa mendatang. Jika pengetahuan dan cara yang ditanamkan pada masa kanak – kanak itu benar dapat diharapkan ketika berubah kemasa remaja dan dewasa, bekal pengetahuan p[embentukan prilaku serta sikap dalam dirinya terhadap sesuatu positif. 45 PENUTUP KESIMPULAN Dari Makalah diatas ini dapat disimpulkan bahwa pada Materi pokok pembahasan Biologi Umum II ini adalah berpatokan pada pembahasan Masalah - masalah lingkungan yang sering terjadi di sekitar lingkungan kita dalam kehidupan sehari - hari. Berdasarkan uraian yang ada, dapat disimpulkan bahwa masalah lingkungan itu dibagi atas 3 bagain besar yaitu: 1.masalah lingkungan secara global 2.masalh lingkungan secara nasinoal 3.masalh lingkungan secara local Adapun masalh lingkungan itu saling berkaitan satu sama lian dikarenakan penyebabnya yang realti sama yaitu akibat ulah manusia dan fenomena alam.Namun yang menjadi masalah lingkungan terbesar adalah masalh perkembangan penduduk yang semakin pesat yang mengakibatkan perobahn fungsi lingkungan dan kekurangan daya dukung sumber daya alam. Adapun sebagai contohnya adalah masalah yang dialami oleh kota medan saat ini adalah masalah tingginya tingkat pencemaran udara akibat gas buang kendaraan,pabrik dan pembakaran sampah rumah tangga. 46 DAFTAR PUSTAKA Allen, Clabon Walter; Cox, Arthur N. (2000). Allen's Astrophysical Quantities. Springer. hal. 294.. Various (2000). David R. Lide. ed. Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-81st). Cazenave, Anny (1995). Ahrens, Thomas J.. ed (PDF). Global earth physics a handbook of physical constants. Washington, DC: American Geophysical Union. Pidwirny, Michael (2006).Permukaan Bumi. Jakarta:Gramedia Morgan, J. W.; Anders, E. (1980). "Chemical composition of Earth, Venus, and Mercury". Proceedings of the National Academy of Scence 71 (12): 6973–6977. Conn,E.C and P.K.Stumpt. 1983. Outline of Biochemistry. Mc.Graw Hill,New York Stryer,L. 1975. Biochemistry. W.H.Freeman and Company,New York Lehninger, A.L. 1982. Principles of Biochemistry. Worth Publisher,inc. New york Girindra,A. 1990. Biokimia I. Gramedia, Jakarta Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press, Jakarta 47