GAMBAR DALAM IKLAN Freddy Adiono Basuki/ Widyaiswara P4TK-SB Yogyakarta Latar Belakang Unsur-unsur desain (gambar) yang dikemas dalam iklan bertujuan menyampaikan pesan sebagai representasi dari produk pengiklan (pengusaha) dengan tujuan agar publik mau bertindak (tertarik dan membeli) produk yang ditawarkannya. Peranan unsur-unsur gambar bila ditata dan dikemas sedemikian rupa memang sangat signifikan yang dapat mempengaruhi daya imajinasi pembaca. Gambar merupakan terjemahan dari kata-kata atau kalimat (naskah) yang berfungsi untuk memperindah, menjelaskan, menerangkan dan ungkapan ide atau gagasan, yang diberi tekanan tertentu sehingga bersifat dramatis, romantis, eksotis, eksklusif, dinamis atau sensual sebagai stimulus. Kecenderungan kedudukan gambar yang diekspos dalam iklan sangat penting untuk menarik perhatian karena gagasannya sangat realistis. Dengan demikian diharapkan dapat membentuk suasana penuh emosional karena gambar lebih mudah dipersepsi (dicerap) dari pada tulisan. Gambar merupakan pesan yang tidak terbaca secara verbalistik, namun dapat mengurai cerita, menjelaskan dan memberikan motivasi, mudah diingat dan mudah untuk menanamkan pemahaman dan pengertian. Lebih dari itu gambar sebagai simbol yang jelas dan realistis dapat membuat gambaran yang abstrak menjadi jelas dan dapat menolong seseorang untuk menganalisa,merencanakan, memutuskan yang kemudian melakukan konotasi (asosiasi) dari kejadian yang sebenarnya. Strategi gambar untuk menunjang komunikasi yang lebih efektif diperlukan penonjolan (dominasi) pada performansi obyek atau model. Hal ini untuk memperkuat stimulus visual karena adanya perbedaan dengan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian muncul aspek kebaruan, keunikan, aktual, spesifik, identitas, tidak membosankan, edukatif, hiburan, dan humor. Artinya desain tidak boleh menakutkan, menjijikan, mencekam atau menghina. Keteknikan dalam mengungkapkan gambar dapat digunakan beberapa cara antara lain dengan gambar tangan, fotografi dan gabungan antara gambar tangan dengan teknik fotografi. Hal dapat dijelaskan sebagai berikut. Teknik Menggambar dengan Tangan (manual) Menggambar dengan teknik manual (tangan) lebih mengandalkan keterampilan tangan dibantu dengan alat dan bahan yang sederhana seperti kuas, pensil, rapido, airbrush, cat air dan cat poster. Menggambar secara alami (dengan teknik manual) merupakan salah satu metoda untuk mendapatkan hasil gambar yang ekspresif dan dapat mencerminkan karakteristik tertentu. Konsep dari gambar yang dibuat secara manual adalah : (1). Menggambarkan yang mustahil (2). Menggambarkan yang belum ada (3). Menggambarkan ide abstrak (4). Menggambarkan editorial berbentuk kartun/ karikatur (5.) Nilai ekspresi dan sugestif (6). Mendeformasi menjadi bentuk imajinatif Konsep dari gambar yang dibuat secara fotografis : (1). Menggambarkan yang realitas (2). Menggambarkan kesan modern, masa lalu dan kenang - kenangan. Fungsi gambar dapat menimbulkan efek : (1). Daya tarik/ pesona (fethish) (2).Emosional dengan mendramatisir pesan (asosiasi/ konotasi) (3).Mudah diingat dengan menjelaskan suatu pernyataan (memory) (4). Penasaran dengan merangsang minat membaca keseluruhan pesan (enigma) (5). Fantasi dengan menciptakan suasana yang khas (dreaming). Konsep gambar dengan teknik manual ini dapat menghasilkan gambar yang mempunyai nilai ekspresif dan sugestif, seperti mendeformasi bentu-bentuk permanen menjadi bentuk-bentuk di luar jangkauan penglihatan dan pemikiran yang realistis (imajinatif), misalnya kuda terbang, setan, tuyul, ular naga, drakula, ikan duyung atau sedan yang terlihat konstruksi dalamnya. Selain itu ada pula penggambaran dengan teknik karikatur, yang mana teknik ini merupakan salah satu penyampaian pesan yang efektif karena ada pesan humor, persuasif, dan kritik. Teknik gambar kartun memiliki fungsi pesan humor atau satir mengungkap cerita fiktif, masalah aktual, lucu, menghibur, menyindir dan mengkritik. Cara penyampaian pesan jenis ini menjadi tertawa dan memasuki alam khayal atau hiburan untuk melupakan atau menghindari kenyataan yang tidak menggembirakan, bahkan atau lari dari realita hidup. Beberapa media dibawah ini menggunakan teknik airbrush dengan hasil yang lembut hampir menyerupai teknik fotografi. Efek dari teknik airbrush menghasilkan gradasi, dimensi yang lembut bila desainer atau pelukis dapat menguasai dengan baik. Keteknikan airbrush ini menggunakan alat seperti pena yang teknisnya dapat mengeluarkan cairan warna yang disemprotkan menggunakan angin (kompresor). Teknik Cat Air Keteknikan menggunakan cat air dan cat poster memiliki efek yang berbeda, keduanya dapat dimanfaatkan untuk membuat ilustrasi atau gambar terlihat estetik dan menarik. Efek yang ditimbulkan dari keteknikan cat air adalah menghasilkan transparan dan gradasi dengan mudah karena cat air penumpukan warna catnya sangat tipis. Hal ini memang didasarkan oleh jenis dan sifat bahannya apalagi masih dicampur dengan air sebagai pelarutnya.Sedangkan efek yang ditimbulkan oleh keteknikan cat poster adalah menutupnya tebal sehinggal mudah menutup obyek dengan pekat. Cat poster menggunakan pencair atau pelarutnya adalah air. Keberhasilan dari penggunaan dua keteknikan ini sangat tergantung dari keahlian desainer atau pelukisnya dalam penguasaan bahan cat dan kuasnya. Teknik Digital Didalam keteknikan digital ini, obyek dapat dibuat efek-efek ttertentu untuk menambah nilai estetika dan daya tarik bagi bila digunakan untuk membuat media. Adapun efek-efek yang ditimbulkan oleh teknik digital ini seperti karakter, gradasi, tranparan dan dimensi. Efek dari teknik digital ini sebenarnya hampir mirip dengan teknik cat air yang efeknya lembut, transparan dan kecenderungan warnanya mengarah pada warna-warna pastel. Pada bagian ini akan dijelaskan secara detail pada kompetensi komputer bagaimana cara membuat efek dengan keteknikan digital. Teknik Cat Air (Abstrak) Menggambar obyek-obyek abstrak menggunakan keteknikan cat air ini sebenarnya relatif mudah, hanya saja obyek-obyek abstrak jarang sekali digunakan untuk iklan karena kecenderungan abstrak sulit untuk dicerna, dikomunikasikan secara riil, karena gambar atau obyek yang divisualisasikan tidak memberikan informasi yang jelas sehingga orang yang melihat akan bertanya selalu. Teknik cat air sebenarnya bersifat transparan sehingga mudah untuk membuat efek-efek tertentu seperti membuat bayangan dan gradasi. Mungkin digunakan untuk mempromosikan tentang lukisan yang beraliran abstrak lebih tepat karena sesuai dengan aliran atau temanya. Materi tentang keteknikan ini akan dibahas lebih rinci dan detail pada bab tentang warna dan ruang lingkupnya. Sedangkan gambar-gambar yang dibuat berdasarkan imajinasi yaitu seperti setan, tuyul, naga api, iblis,jin, kuda terbang Teknik Transparan Keteknikan dengan model transparan ini mempermudah untuk melihatkan pada bagian yang tidak mungkin dilihat secara kasatmata dan tidak mungkin dibuat dengan teknik fotografi. Keteknikan ini untuk mempermudah kepada siapapun bila ingin melihat konstruksi atau komponen bagian dalam secara nyata. Tujuan dari presentasi ini untuk menarik perhatian dan menyakinkan seseorang agar dengan mudah mendapatkan kepercayaan secara benar, tepat dan psikologis. Sedangkan obyek-obyek yang aneh-aneh atau yang bersifat imajinatif seperti kuda terbang, manusia terbang untuk hanya ciptaan sendiri berdasarkan kekuatan daya kreasi atau hayalan seorang desainer. Untuk bentuk-bentuk karikatur sifatnya humoris agar orang yang melihat ketertarikannya dari aspek kelucuannya. Dari sekian unsur-unsur yang dapat divisualisasikan didalam iklan bertujuan untuk menarik perhatian secara psikologis. Keteknikan dengan model transparan ini mempermudah untuk melihatkan pada bagian yang tidak mungkin dilihat secara kasatmata dan tidak mungkin dibuat dengan teknik fotografi. Keteknikan ini untuk mempermudah kepada siapapun bila ingin melihat konstruksi atau komponen bagian dalam secara nyata. Tujuan dari presentasi ini untuk menarik perhatian dan menyakinkan seseorang agar dengan mudah mendapatkan kepercayaan secara benar, tepat dan psikologis. Sedangkan obyek-obyek yang aneh-aneh atau yang bersifat imajinatif seperti kuda terbang, manusia terbang untuk hanya ciptaan sendiri berdasarkan kekuatan daya kreasi atau hayalan seorang desainer. Untuk bentuk-bentuk karikatur sifatnya humoris agar orang yang melihat ketertarikannya dari aspek kelucuannya. Dari sekian unsur-unsur yang dapat divisualisasikan didalam iklan bertujuan untuk menarik perhatian secara psikologis. Keteknikan dengan model transparan ini mempermudah untuk melihatkan pada bagian yang tidak mungkin dilihat secara kasatmata dan tidak mungkin dibuat dengan teknik fotografi. Keteknikan ini untuk mempermudah kepada siapapun bila ingin melihat konstruksi atau komponen bagian dalam secara nyata. Tujuan dari presentasi ini untuk menarik perhatian dan menyakinkan seseorang agar dengan mudah mendapatkan kepercayaan secara benar, tepat dan psikologis. Obyek-obyek ini difoto menggunakan kamera manual dengan berbagai macam lampu tertentu yang dikhususkan untuk memotret obyek-obyek yang bsar hingga yang kecil. Adapun obyek-obyek yang banyak dipakai untuk model iklan adalah unsur manusia, flora, fauna, produk dan alam. Gabungan Teknik Menggambar dengan Fotografi Alternatif dalam penciptaan gambar pada desain iklan yang kreatif dapat pula dilakukan dengan menggabungkan dua keteknikan gambar tangan dan fotografi (aplikasi). Pengembangan dua keteknikan ini memiliki karakteristik tersendiri. Pendeformasian bentuk atau wujud dengan pertimbangan mengubah posisi yang lebih bebas dan dapat mendramatisir suasana bertujuan untuk mendapatkan kualitas gambar yang lebih dinamis, kreatif, romantis, imajinatif, atau fantastis. Bahasa Fotografi Penggunaan bahasa fotografi dalam sebuah desain iklan merupakan salah satu metoda yang efektif untuk menciptakan komunikasi, karena pesan yang disampaikan mudah ditangkap, mudah dimengerti dan realistis. Dalam bahasa fotografi, kondisi obyek sangat menentukan komunikasi seperti kaesan sedih, senang, gembira, marah, usang, lama, bagus, indah, romantis, melankolis dan lainnya. Menurut Praktikno, bahasa fotografi ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu : a. Bahasa Ekspresi Muka (Performance Language), yaitu foto yang menggambarkan ekspresi wajah, mimik dalam keadaan sedih dengan menitikan airmata, heran dengan mulut ternganga, berpikir keras dengan mengernyitkan dahi dan gembira dengan tertawa lebar. b. Bahasa Isyarat (Gestural Language) yaitu menggambarkan isyarat tubuh, seperti mengangkat bahu tanda tidak tahu, menggelengkan kepala tanda tidak setuju, mengangkat dua jari memberikan tanda kemenangan (vitory). c. Bahasa Penciuman (olfactory language) yaitu visualisasinya dengan menutup hidung bila lewat didepan tumpukan sampah atau kotoran, menghirup udara segar atau wangi dengan senyum atau merentangkan tangan. d.Bahasa Pendengaran (vocal language) yaitu visualisasinya dengan menutup kuping ketika bunyi petir atau mercon. e. Bahasa Tindak (action language) yaitu visible action dimana ketika sedang marah dengan melihatkan tinjunya (kepalan tangan), sedangkan nonvisible action dimana keadaan marah hanya melalui ucapan saja. (Pratikno, Riyono, 1987 : 153-154). Bahasa Tubuh Bahasa tubuh adalah salah satu aspek komunikasi nonverbal yang berkenaan dengan benda, seni, ruang dan waktu. Komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh merupakan komunikasi yang cukup efektif karena mudah dipahami dan riil tanpa melalui proses berpikir yang lama. Misalnya, senyuman, pandangan mata, mengacungkan jempol ke atas maupun ke bawah dan lainnya. Isyarat (gesture), gerakan tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata merupakan perilakuperilaku yang mengandung makna pesan yang potensial. Gerakan-gerakan yang bersifat simbolik ini dinamakan kinesika (kinesics). Orang jadi terpesona, bahagia, puas, dan lega. Model-model yang ditampilkan dalam iklan mengandung pesan estetika dan maknanya harus sampai seketika. Artinya pesan tersebut harus memberikan reaksi cepat membujuk (persuasif) sehingga timbul proses komunikasi mulai dari perhatian, tertarik, menyakinkan dan bertindak. Banyak orang menyukai wajah yang cantik dan tampan karena kondisi ini dapat membangunkan motivasi untuk melihat, memperhatikan lebih lama dibandingkan dengan yang tidak cantik atau tidak tampan. Di dalam periklanan kondisi ini merupakan salah satu strategi untuk menarik perhatian supaya seseorang terpengaruh secara psikologis, sehingga bisa berlama-lama memperhatikannya, bahkan dapat seketika mengambil keputusan untuk bertindak (membeli). Gaya dan performance (estetika) jenis model apapun di dalam konsep iklan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, maka peran estetika ikut memberikan kontribusi rasa suka, rasa senang, rasa gembira karena estetika pada dasarnya adalah menyenangkan orang lain. Efeknya dari situasi dan kondisi ini, seseorang akan memberikan nilai makna yang lebih dalam dari pada sekedar fisikalnya. Bila ditinjau dari aspek industri ”pengusaha”, tubuh merupakan intuisi yang paling cocok untuk peluang pasar sedangkan dari aspek wanita ”tubuh” merupakan kepekaan yang menjelajah dan menggambarkan keseluruhan dari dalam. Etika kecantikan merupakan etika mode yang dapat dirumuskan sebagai nilai konkret, yaitu ”nilai guna” tubuh (energi, seksi, lincah), pengganti atau ditukar dengan ”nilai fungsional” menjadi pemikiran yang lebih abstraktif dengan keinginan dan kenikmatan yang semu atau pemungkiran dengan melupakan realitas. Dalam tubuh dan fantasime merupakan struktur hasrat yang bersifat individual dan dominan Kekuatan Kesenangan dan Produktif Pengaruh sistem ekonomi sangat berpengaruh terhadap budaya belanja, mode, keberlimpahan produk, peralatan, asesoris dan perawatan tubuh, sehingga memberikan motivasi ke arah kekuatan kesenangan dan konsumtif. Konsep ekonomi dan ideologi sudah menjadi psiko-fungsionalitas dalam konsep belanja, bahkan seperti sudah menjadi wajib menurut tuntutan budaya kini. Penampilan menjadi sebuah prioritas dalam mengangkat sebuah prestise. Kekuatan kesenangan dan produktivitas merupakan eforia dalam belanja untuk memenuhi tuntutan ekstasi harga diri, jati diri, Diasumsikan, setiap komunikasi budaya memiliki cara-cara yang khas untuk menyampaikan pesan lewat bahasa tubuh. Pengiklan dalam usaha meningkatkan ratingnya penjualannya selalu menggunakan model manusia, flora, fauna dan arsitektural dalam iklannya, karena model ini lebih menjanjikan dapat menarik perhatian publik. Bahasa tubuh banyak mengekpos bagian atau organ tubuh seperti wajah, mata, bibir, tangan, betis, pinggul dan rambut. Bagian-bagian ini selain relevan dengan produk yang ditawarkan, juga memberikan nilai positif selain nilai psikologis. Orang cenderung menyukai bagian- bagian yang indah karena bagian-bagian ini memiliki kekuatan emosional yang lebih dibanding rasionalnya. Semua penampilan tubuh dan bagian-bagian organ tubuh lainnya dikonstruksi dan tampil di sebuah iklan sebagai sebuah obsesi, kewibawaan, mitos kepuasan, mode, budaya dengan tujuan agar obyek panggilan berfungsi moral dan ideologis. Dari satu sisi tubuh dan organ lainnya disajikan sebagai model. di satu sisi yang lain, sebagai benda konsumsi yang ditanam secara sengaja dengan pendekatan ekonomi dan fisikal. Tubuh dan organ lainnya yang diserasikan kembali bukan bertujuan yang otonom tetapi menurut prinsip normatif kenikmatan dan kemampuan mendatangkan laba yang diurus dan dikelola, seperti harta warisan sebagai penanda status sosial. Bila didekati dengan konsep kapitalis, tubuh merupakan obyek investasi (perhatian,kenyamanan, keamanan, kesukaan dan keseluruhan kenikmatan, sehingga fungsional realitas diubah menjadi fungsional yang penuh maknawi. obsesi) dan sebagai instrumen kenikmatan serta prestise. Kecantikan Wajah merupakan identitas diri seseorang yang paling mudah dikenali, karena wajah tidak ada yang sama atau tidak ada duanya. Organ tubuh yang lain cenderung banyak yang menyerupai, sehingga sulit dipakai sebagai identitas diri. Wajah merupakan petunjuk untuk memahami emosi seseorang yang lazim disebut dengan mimik (ekspresi), ada yang menyebut karakter wajah dengan kata ”casting”. Ekspresi wajah ini diidentikkan dengan keadaan marah, gembira, kebencian, ketakutan, keheranan, kegugupan, keterkejutan, kesedihan, dan sejumlah perasaan lainnya. Wajah memberikan reaksi cepat terhadap apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain. Misalnya, tersenyum dan tertawa memberikan tanda penampilan yang menyenangkan, disukai, mempesona dan memikat banyak orang. Dalam penciptaan desain iklan, model apapun yang akan dimanfaatkan dalam iklan harus dirancang, dan dikonstruksi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan ekspresi atau penampilan yang menyenangkan, yang membuat media sering menginterprestasikan dan mentesiskan citra sesuai dengan asumsi dari ideologi dominan, maka media amat mempengaruhi cara orang memahami ciri-ciri masyarakatnya.