hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang - E

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG
PELAKSANAAN “10T” PADA ASUHAN KEHAMILAN DI
PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN
ACEH BESAR TAHUN 2012
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT 10T
MIDWIFE AT THE HEALTH CENTER SUKA PREGNANCY CARE
PROSPEROUS ACEH BESAR DISTRICT IN 2012
YUSRA WARDANI ADNAN
Mahasiswi STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Intisari
Pelayanan asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan manajemen
kebidanan, merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan pada ibu, anak, keluarga dan masyarakat.
Salah satunya adalah pada beberapa wilayah standar minimal pemeriksaan asuhan kebidanan tidak lagi “7T”
,Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T
Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Penelitian ini
bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, penelitian dilaksanakan pada tanggal 27
Agustus s/d 1 September 2012, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertugas dan
memberikan pelayanan pemeriksaan asuhan kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar ,
dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 45 orang. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh bahwa dari 35 responden yang berpengetahuan baik tentang pelaksanaan 10T pada
asuhan dari 32 responden yang berpengetahuan baik tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan
sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 24 responden (75%) dan tidak melaksanakan 10T
sebanyak 8 responden (25%) dengan nila p=0,020 (p<0,005), dan dari 23 responden yang bersikap positi
tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 19
responden (82,6%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 4 responden (17,4%) dengan nilai p=0,010
(p<0,005). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang
pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012,
diharapkan pennelitian ini dapat menjadi bahan informasi dalam meningkatkan penerapan pelaksanaan 10T
pada asuhan kehamilan sehingga dengan standar 10T dapat menurunkan angka kematian ibu.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, 10 T, Bidan
Abstract
Midwifery care services provided by health workers with midwifery management approach, a
primary health care given to the mother, children, families and communities. One is in some areas a minimum
standard of midwifery care examinations are no longer "7T", aim of this study to determine the relationship of
knowledge and attitudes about implementing midwife 10T In Pregnancy Care Health Center Suka Makmur in
Aceh Besar district in 2012. This research is a descriptive analytic cross sectional study was conducted on
August 27 s / d 1 September 2012, where the population in this study were all midwives and provide
inspection services pregnancy care at the health center Suka Prosperous Aceh Besar district, and retrieval
techniques samples using a sampling technique which amounts to a total of 45 people. Based on the results of
the study found that of the 35 respondents were knowledgeable both about the implementation of the 10T on
the care of the 32 respondents were knowledgeable both about the implementation of the 10T on pregnancy
care most respondents carry 10t by 24 respondents (75%) and do not carry as much 10T 8 respondents (25% )
with a value p = 0.020 (p <0.005), and of the 23 respondents who acted positi on implementation 10T on
pregnancy care most respondents carry 10t by 19 respondents (82.6%) and do not carry as much 10T 4
respondents (17.4 %) with a value of p = 0.010 (p <0.005). Conclusion The study shows that there is a
relationship of knowledge and attitudes about implementing midwife 10T In Pregnancy Care Health Center
Suka Makmur in Aceh Besar district in 2012, is expected pennelitian may be material information to improve
application execution 10T on pregnancy care so that the standard 10T to reduce maternal mortality.
Keywords: Knowledge, Attitude, 10 T, Midwives
PENDAHULUAN
Kematian pada wanita hamil dan
bersalin adalah masalah besar di negara
berkembang. Di negara berkembang,
sekitar 25-50% kematian terjadi pada
wanita usia subur. Kematian saat
melahirkan biasanya menjadi faktor
utama kematian wanita usia muda pada
masa puncak produktivitasnya. Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan tolak
ukur untuk menilai keadaan pelayanan
obstetri disuatu negara. Bila AKI masih
tinggi berarti sistem pelayanan obstetri
masih buruk, sehingga memerlukan
perbaikan (Ambarwati, 2009).
Berdasarkan Survey Kesehatan
Rumah Tangga (Depkes RI, 2010)
penyebab tidak langsung kematian ibu
antara lain Kekurangan Energi Kronis
(KEK) pada kehamilan (37%), dan
anemia pada kehamilan (40%), sedangkan
berdasarkan laporan rutin PWS-KIA pada
tahun 2007, penyebab langsung kematian
ibu adalah akibat perdarahan (28%),
eklamsia (24%), infeksi (11%), dan lainlain (33%).
Pelayanan asuhan kebidanan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan melalui
pendekatan
manajemen
kebidanan,
merupakan pelayanan kesehatan utama
yang diberikan pada ibu, anak, keluarga
dan
masyarakat
(Salmah,
2006).
Pelayanan asuhan kebidanan memiliki
standar sehingga dapat diakui sebagai
bentuk pelayanan asuhan kebidanan,
dimana dalam penerapan operasionalnya
dikenal dengan standar kebidanan “7T”,
meliputi timbang badan dan ukur tinggi
badan dengan alat terstandar, ukur
tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
pemberian imunisasi TT, pemberian
tablet Fe, tes laboratorium (rutin dan
khusus) serta temu wicara (konseling),
yang bertujuan untuk mendeteksi secara
dini risiko yang mungkin terjadi pada
kehamilan,
persalinan,
dan
nifas
(Sumarah, dkk, 2009).
Data dari Laporan Puskesmas
Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar
(2011), jumlah sasaran ibu hamil
sebanyak 384 orang, dengan cakupan K1
sebesar 354 orang (92,1%) dan cakupan
K4 254 orang (66,1%), sedangkan
periode Januari-Juni 2012 diperoleh
sasaran ibu hamil sebanyak 234 orang ibu
hamil, dengan cakupan K1 sebesar 193
orang dan cakupan K4 124 orang ibu
hamil.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka yang menjadi perumusan masalah
dalam
penelitian
ini
adalah
“bagaimanakah hubungan pengetahuan
dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T
Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas
Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2012 ?”.
Tujuan Penelitian
1.
2.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap bidan tentang
pelaksanaan 10T Pada Asuhan
Kehamilan di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2012.
Tujuan Khusus
Untuk
mengetahui
hubunganpengetahuan bidan tentang
pelaksanaan 10T Pada Asuhan
Kehamilan di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2012.
Untuk mengetahui hubungan
sikap bidan tentang pelaksanaan 10T
Pada
Asuhan
Kehamilan
di
Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2012.
Manfaat Penelitian
1.
2.
3.
Bagi peneliti, menambah wawasan
dan pengetahuan dan melatih peneliti
mengembangkan kemapuan berfikir
secara objektif dalam penelitian
lainnya.
Bagi insitusi pendidikan, dapat
menambah bahan informasi yang
dijadikan sebagai referensi bagi
pengembangan ilmu dan penelitian
lebih lanjut, serta dapat memberikan
informasi yang akurat kepada
mahasiswa dan pihak terkait lainnya
tentang
pelaksanaan
pelayanan
asuhan kebidanan “10T”.
Bagi tempat penelitian, sebagai
bahan masukan sehingga dalam
meningkatkan
kemampuan
dan
ketrampilan
bidan
dalam
memberikan
pelayanan
menggunakan standar pelayanan
minimal
10T
dalam
kebidanan pada ibu hamil.
asuhan
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Seorang bidan untuk pelaksanaan
peran dan fungsinya dalam memberikan
standar asuhan kehamilan 10T kepada ibu
hamil, dipengaruhi oleh pengetahuan dan
sikap.
Notoatmodjo
(2007)
mengemukakan bahwa pengetahuan
merupakan kemampuan seseorang yang
mempengaruhi terhadap tindakan yang
dilakukan, makin banyak dan makin
tinggi pendidikan seseorang, makin baik
tingkat pengetahuan yang dimilikinya,
sedangkan sikap merupakan kesediaan
atau kesiapan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu,
akan tetapi sebagai salah satu predisposisi
tindakan untuk perilaku, untuk lebih jelas
maka dapat dilihat pada kerangka konsep
dibawah ini :
V Independen
V Dependen
Pengetahuan
Sikap
Pelaksanaan 10T
pada asuhan
kehamilan
Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dengan pendekatan cross
sectional dimana data variabel dependen
dan independan diteliti dalam waktu
bersamaan, untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap bidan tentang
pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan
di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2012.
Tempat Penelitian dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar pada tanggal 27 Agustus s/d
1 September 2012
Populasi Dan Sampel
1.
2.
Populasi
Populasi penelitian adalah
keseluruhan objek penelitian atau
objek yang diteliti (Notoatmodjo,
2010), dimana populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh bidan
yang bertugas dan memberikan
pelayanan
pemeriksaan
asuhan
kehamilan di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar,
yang jumlah total sebanyak 45 orang.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian atau mewakili dari
populasi yang diteliti. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik total
sampling, dengan kriteria yaitu bidan
yang bertugas dan memberikan
pelayanan
10T
pada
asuhan
kehamilan di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar,
yang jumlah total sebanyak 45 orang
Tabel 1
Frekuensi Pendidikan Responden Di
Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2012
No
1
2
3
Pendidikan
DI
DIII
DIV
Jumlah
f
14
30
1
45
%
31,1
66,7
2,2
100
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012)
Berdasarkan tabel 1 di atas
menunjukkan bahwa dari 45 responden
yang diteliti, sebagian besar responden
berpendidikan DIII sebanyak 30 orang
(66,7%).
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Masa Kerja
Responden Di Puskesmas Suka Makmur
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012
No
1
2
Masa Kerja
< 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
f
16
29
45
%
35,6
64,4
100
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012)
Berdasarkan tabel 2 di atas
menunjukkan bahwa dari 45 responden
yang diteliti, sebagian besar responden
memiliki masa kerja > 5 tahun sebanyak
29 orang (64,4%).
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan di pada tanggal 27 Agustus s/d
1 Septembe 2012, di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar dengan
jumlah responden sebanyak 45 orang,
adapun hasil penelitian yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi dibawah ini :
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan 10 T
Oleh Responden Pada Asuhan Kehamilan
Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2012
No
1
2
Pelaksanaan
10T
Baik
Kurang
Jumlah
f
%
28
17
45
62,2
37,8
100
Berdasarkan tabel 3 di atas
menunjukkan bahwa dari 45 responden
yang diteliti, sebagian besar responden
meaksanakan 10T pada asuhan kehamilan
pada kategori baik sebanyak 28 orang
(62,2%).
yang diteliti, sebagian besar responden
berpengetahuan baik tentang 10T pada
asuhan kehamilan sebanyak 32 orang
(71,1%).
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Sikap Responden
Tentang Pelalaksanaan 10T Pada Asuhan
Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Responden Tentang Pelalaksanaan 10T
Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas
Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2012
No
1
2
3
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
f
32
9
4
45
No
1
2
%
71,1
20
8,9
100
Sikap
Positif
Negatif
Jumlah
f
23
22
45
%
51,1
48,9
100
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012)
Berdasarkan tabel 5 di atas
menunjukkan bahwa dari 45 responden
yang diteliti, sebagian besar responden
mempunyai sikap positif tentang 10T
pada asuhan kehamilan sebanyak 23
orang (51,1%).
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012)
Berdasarkan tabel 4 di atas
menunjukkan bahwa dari 45 responden
Tabel 6
Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di
Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012
No
1
2
3
Pelaksanaan 10T
Kurang
Baik
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
f
24
3
1
28
%
75
33,3
25
62,2
f
8
6
3
17
%
25
66,7
75
37,8
Total
f
32
9
4
45
%
100
100
100
100
p
0,020
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012)
Berdasarkan tabel 6 di atas
diperoleh hasil penelitian bahwa dari 32
responden yang berpengetahuan baik
tentang pelaksanaan 10T pada asuhan
kehamilan sebagian besar responden
melaksanakan
10T
sebanyak
24
responden (75%) dan tidak melaksanakan
10T sebanyak 8 responden (25%),
sedangkan dari 4 responden yang
berpengetahuan
kurang
tentang
pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan
sebagian besar responden melaksanakan
10T sebanyak 1 responden (25%) dan
tidak melaksanakan 10T sebanyak 3
responden (75%). Setelah dilakukan uji
statistik (Chi Square) didapatkan nilai
p=0,020 (p<0,05) sehingga dapat
diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha)
diterima dan terbukti ada hubungan
pengetahuan bidan tentang pelaksanaan
10T Pada Asuhan Kehamilan di
Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar
Tabel 7
Hubungan Sikap Bidan Tentang Pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di
Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012
No
1
2
Sikap
Positif
Negatif
Jumlah
Pelaksanaan 10T
Kurang
Baik
f
%
f
%
19
82,6
4
17,4
9
40,9
13
59,1
28
62,2
17
37,8
Total
f
23
22
45
%
100
100
100
p
0,010
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012)
Berdasarkan Tabel 5.7 diperoleh
hasil penelitian bahwa dari 23 responden
yang bersikap positi tentang pelaksanaan
10T pada asuhan kehamilan sebagian
besar responden melaksanakan 10T
sebanyak 19 responden (82,6%) dan tidak
melaksanakan 10T sebanyak 4 responden
(17,4%), sedangkan dari 22 responden
yang
bersikap
negatif
tentang
pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan
sebagian besar responden melaksanakan
10T sebanyak 9 responden (40,9%) dan
tidak melaksanakan 10T sebanyak 13
responden (59,1%). Setelah dilakukan uji
statistik (Chi Square) didapatkan nilai
p=0,010 (p<0,05) sehingga dapat
diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha)
diterima dan terbukti ada hubungan sikap
bidan tentang pelaksanaan 10T Pada
Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar.
PEMBAHASAN
Hubungan
Pengetahuan
Bidan
Tentang Pelaksanaan 10T Pada
Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar
Berdasarkan hasil penelitian pada
Tabel 5.6 diperoleh hasil penelitian
bahwa dari 32 responden yang
berpengetahuan baik tentang pelaksanaan
10T pada asuhan kehamilan sebagian
besar responden melaksanakan 10T
sebanyak 24 responden (75%) dan tidak
melaksanakan 10T sebanyak 8 responden
(25%), sedangkan dari 4 responden yang
berpengetahuan
kurang
tentang
pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan
sebagian besar responden melaksanakan
10T sebanyak 1 responden (25%) dan
tidak melaksanakan 10T sebanyak 3
responden (75%).
Setelah dilakukan uji statistik (Chi
Square) didapatkan nilai p=0,020
(p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa
hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti
ada hubungan pengetahuan bidan tentang
pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan
di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori
yang
dikemukakan
oleh
Notoatmodjo (2007), pengetahuan sangat
erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan
tinggi, maka orang tersebut akan semakin
luas pula pengetahuannya. Namun perlu
ditekankan
bahwa
seorang
yang
berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat
diperoleh pada pendidikan non formal.
Pengetahuan menjadi landasan penting
untuk menentukan suatu tindakan.
Pengetahuan,
sikap
dan
perilaku
seseorang akan kesehatan merupakan
faktor
yang
menentukan
dalam
mengambil suatu keputusan. Semakin
tinggi tingkat pengetahuan seeorang,
semakin baik pula seseorang mampu
bertindak dan mengambil keputusan yang
terbaik bagi dirinya.
Berdasarkan hasil penelitian yang
pernah dilakukan oleh Anisah (2010),
dperoleh hasil bahwa dari 30 responden
yang diteliti, terdapat 13 responden
(56,5%) memiliki pengetahuan dengan
kategori baik dan melaksanakan 10T pada
asuhan kehamilan, sedangkan 10
responden (43,5%) memiliki pengetahuan
dengan kategori baik namun tidak
melaksanakan
10T
pada
asuhan
kehamilan dengan p=0,045 (p<0,05), hal
ini disebabkan oleh karena bidan telah
mendapatkan informasi tentang 10T pada
saat
mengikuti
seminar-seminar,
membaca buku, dan internet, sehingga
bidan termotivasi untuk meningkatkan
informasi lebih mendalam tentang 10T.
Menurut peneliti, pengetahuan
yang dimiliki bidan berhubungan dengan
pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan,
dimana dari hasil penelitian diperoleh
bahwa sebagian besar bidan yang
berpengetahuan baik melaksanakan 10T,
hal ini disebabkan karena bidan telah
memiliki pengetahuan yang baik melalui
jenjang pendidikan yang telah dilalui
bidan, yang sebagian besar berpendidikan
DIII,
dimana
semakin
tinggi
pendidikannya semakin baik pula
pengetahuan yang dimilikinya dalam
melakukan asuhan kehamilan dan sebagai
seorang bidan sudah seharusnyalah
meningkatkan pengetahuan yang baik
khususnya tentang 10T, dan ini juga
didukung oleh penelitian yang pernah
dilakukan oleh Anisah (2010) karena
informasi yang dimiliki bidan tentang
10T pada saat mengikuti seminarseminar, membaca buku, dan internet,
sehingga bidan termotivasi untuk
meningkatkan informasi lebih mendalam
tentang 10T.
Hubungan Sikap Bidan Tentang
Pelaksanaan 10T Pada Asuhan
Kehamilan Di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh Besar
Berdasarkan hasil penelitian
pada Tabel 5.7 diperoleh hasil penelitian
bahwa dari 23 responden yang bersikap
positi tentang pelaksanaan 10T pada
asuhan kehamilan sebagian besar
responden melaksanakan 10T sebanyak
19 responden (82,6%) dan tidak
melaksanakan 10T sebanyak 4 responden
(17,4%), sedangkan dari 22 responden
yang
bersikap
negatif
tentang
pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan
sebagian besar responden melaksanakan
10T sebanyak 9 responden (40,9%) dan
tidak melaksanakan 10T sebanyak 13
responden (59,1%).
Setelah dilakukan uji statistik
(Chi Square) didapatkan nilai p=0,010
(p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa
hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti
ada hubungan sikap bidan tentang
pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan
di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten
Aceh Besar.
Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh
Mubarak dan Chayatin (2009) adanya
kecendrungan pengalaman yang kurang
baik akan berusaha untuk dilupakan
seseorang, namun jika pengalaman
terhadap objek tersebut menyenangkan,
maka secara psikologi akan timbul kesan
yang sangat mendalam dan membekas
dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya
dapat membentuk sikap positif dalam
hidupnya.
Berdasarkan hasil penelitian
yang pernah dilakukan oleh Anisah
(2010), dperoleh hasil bahwa dari 30
responden yang diteliti, dimana sebanyak
8 responden (53,3%) memiliki sikap
positif dan melaksanakan 10T pada
asuhan kehamilan, sedangkan7 responden
(46,7%) memiliki sikap positif tetapi
tidak melaksanakan 10T pada asuhan
kehamilan dengan p=0,023 (p<0,05), hal
ini disebabkan karena bidan memiliki
pengalaman baik dan menyenangkan
tentang 10T, sehingga bidan lebih
terampil dan tekun dalam memberikan
asuhan kebidanan 10T.
Menurut peneliti, sikap yang
dimiliki bidan berhubungan dengan
pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan,
dimana dari hasil penelitian diperoleh
bahwa sebagian besar bidan yang
bersikap positif melaksanakan 10T, hal
ini disebabkan oleh karena bidan
memiliki
pengalaman
baik
dan
menyenangkan
dalam
memberikan
asuhan kehamilan dengan standar 10T,
sehingga bidan lebih terampil dan tekun
dalam memberikan asuhan kebidanan
10T, dan dengan adanya pengalaman
yang menyenangkan tersebut, secara
psikologi akan menimbulkan kesan yang
sangat mendalam dan membekas dalam
emosi kejiwaan bidan, dan akhir bidan
dapat membentuk sikap dalam hidupnya
tentang penerapan 10T, sehingga bidan
dapat memberikan pelayanan asuhan
kehamilan terbaik pada ibu hamil dengan
penerapan 10T.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan tentang hubungan pengetahuan
dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T
Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas
Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar,
pada 50 responden pada tanggal 27
Agustus s/d 1 September 2012, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Terdapat hubungan pengetahuan
bidan tentang pelaksanaan 10T pada
asuhan kehamilan di Puskesmas
Suka Makmur Kabupaten Aceh
Besar, dengan p=0,020 (p<0,05).
2.
Terdapat hubungan pengetahuan
bidan tentang pelaksanaan 10T pada
asuhan kehamilan di Puskesmas
Suka Makmur Kabupaten Aceh
Besar, dengan p=0,010 (p<0,05).
Saran
1.
Bagi peneliti lain
Diharapkan penelitian ini dapat
menambah pengetahuan, wawasan,
ketrampilan untuk melanjutkan
penelitian dengan variabel yang
lebih bervariasi lagi untuk hasil
yang lebih baik lagi di masa yang
2.
3.
akan datang yang berhubungan
dengan pelaksanaan 10T pada
asuhan kehamilan.
Bagi tempat penelitian
Diharapkan pennelitian ini dapat
menjadi bahan informasi dalam
meningkatkan
penerapan
pelaksanaan 10T pada asuhan
kehamilan sehingga dengan standar
10T dapat menurunkan angka
kematian ibu.
Bagi institusi pendidikan
Diharapkan pennelitian ini dapat
menambah bahan informasi yang
dijadikan sebagai referensi bagi
pengembangan ilmu dan penelitian
lebih
lanjut,
serta
dapat
memberikan informasi yang akurat
kepada mahasiswa dan pihak terkait
lainnya tentang pelaksanaan 10T
yang baik dan benar dalam
memberikan asuhan kehamilan
pada ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, dkk,
Kebidanan,
Jogyakarta.
2009. Komunitas
Penerbit
Andi.
Budiarto, 2001, Biostatistik Untuk
Kedokteran
dan
Kesehatan
Masyarakat, EGC, Jakarta.
Dinas Kesehatan Prov Aceh, 2009, Profil
Kesehatan Provinsi Aceh. Banda
Aceh.
Notoatmoatmodjo, 2010. Metodelogi
Penelitian Kesehatan, Rhineka
Cipta, Jakarta
Sumarah, dkk, Kebidanan Komunitas,
Fitramaya, 2009.
Download