HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN “10T” PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012 THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT 10T MIDWIFE AT THE HEALTH CENTER SUKA PREGNANCY CARE PROSPEROUS ACEH BESAR DISTRICT IN 2012 YUSRA WARDANI ADNAN Mahasiswi STIKes U’Budiyah Banda Aceh Intisari Pelayanan asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan manajemen kebidanan, merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan pada ibu, anak, keluarga dan masyarakat. Salah satunya adalah pada beberapa wilayah standar minimal pemeriksaan asuhan kebidanan tidak lagi “7T” ,Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus s/d 1 September 2012, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertugas dan memberikan pelayanan pemeriksaan asuhan kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar , dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 45 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 35 responden yang berpengetahuan baik tentang pelaksanaan 10T pada asuhan dari 32 responden yang berpengetahuan baik tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 24 responden (75%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 8 responden (25%) dengan nila p=0,020 (p<0,005), dan dari 23 responden yang bersikap positi tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 19 responden (82,6%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 4 responden (17,4%) dengan nilai p=0,010 (p<0,005). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012, diharapkan pennelitian ini dapat menjadi bahan informasi dalam meningkatkan penerapan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sehingga dengan standar 10T dapat menurunkan angka kematian ibu. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, 10 T, Bidan Abstract Midwifery care services provided by health workers with midwifery management approach, a primary health care given to the mother, children, families and communities. One is in some areas a minimum standard of midwifery care examinations are no longer "7T", aim of this study to determine the relationship of knowledge and attitudes about implementing midwife 10T In Pregnancy Care Health Center Suka Makmur in Aceh Besar district in 2012. This research is a descriptive analytic cross sectional study was conducted on August 27 s / d 1 September 2012, where the population in this study were all midwives and provide inspection services pregnancy care at the health center Suka Prosperous Aceh Besar district, and retrieval techniques samples using a sampling technique which amounts to a total of 45 people. Based on the results of the study found that of the 35 respondents were knowledgeable both about the implementation of the 10T on the care of the 32 respondents were knowledgeable both about the implementation of the 10T on pregnancy care most respondents carry 10t by 24 respondents (75%) and do not carry as much 10T 8 respondents (25% ) with a value p = 0.020 (p <0.005), and of the 23 respondents who acted positi on implementation 10T on pregnancy care most respondents carry 10t by 19 respondents (82.6%) and do not carry as much 10T 4 respondents (17.4 %) with a value of p = 0.010 (p <0.005). Conclusion The study shows that there is a relationship of knowledge and attitudes about implementing midwife 10T In Pregnancy Care Health Center Suka Makmur in Aceh Besar district in 2012, is expected pennelitian may be material information to improve application execution 10T on pregnancy care so that the standard 10T to reduce maternal mortality. Keywords: Knowledge, Attitude, 10 T, Midwives PENDAHULUAN Kematian pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara berkembang, sekitar 25-50% kematian terjadi pada wanita usia subur. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama kematian wanita usia muda pada masa puncak produktivitasnya. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan tolak ukur untuk menilai keadaan pelayanan obstetri disuatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti sistem pelayanan obstetri masih buruk, sehingga memerlukan perbaikan (Ambarwati, 2009). Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (Depkes RI, 2010) penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%), dan anemia pada kehamilan (40%), sedangkan berdasarkan laporan rutin PWS-KIA pada tahun 2007, penyebab langsung kematian ibu adalah akibat perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), dan lainlain (33%). Pelayanan asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan manajemen kebidanan, merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan pada ibu, anak, keluarga dan masyarakat (Salmah, 2006). Pelayanan asuhan kebidanan memiliki standar sehingga dapat diakui sebagai bentuk pelayanan asuhan kebidanan, dimana dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar kebidanan “7T”, meliputi timbang badan dan ukur tinggi badan dengan alat terstandar, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe, tes laboratorium (rutin dan khusus) serta temu wicara (konseling), yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini risiko yang mungkin terjadi pada kehamilan, persalinan, dan nifas (Sumarah, dkk, 2009). Data dari Laporan Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar (2011), jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 384 orang, dengan cakupan K1 sebesar 354 orang (92,1%) dan cakupan K4 254 orang (66,1%), sedangkan periode Januari-Juni 2012 diperoleh sasaran ibu hamil sebanyak 234 orang ibu hamil, dengan cakupan K1 sebesar 193 orang dan cakupan K4 124 orang ibu hamil. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 ?”. Tujuan Penelitian 1. 2. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Tujuan Khusus Untuk mengetahui hubunganpengetahuan bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Untuk mengetahui hubungan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Manfaat Penelitian 1. 2. 3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan dan melatih peneliti mengembangkan kemapuan berfikir secara objektif dalam penelitian lainnya. Bagi insitusi pendidikan, dapat menambah bahan informasi yang dijadikan sebagai referensi bagi pengembangan ilmu dan penelitian lebih lanjut, serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada mahasiswa dan pihak terkait lainnya tentang pelaksanaan pelayanan asuhan kebidanan “10T”. Bagi tempat penelitian, sebagai bahan masukan sehingga dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bidan dalam memberikan pelayanan menggunakan standar pelayanan minimal 10T dalam kebidanan pada ibu hamil. asuhan METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Seorang bidan untuk pelaksanaan peran dan fungsinya dalam memberikan standar asuhan kehamilan 10T kepada ibu hamil, dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan kemampuan seseorang yang mempengaruhi terhadap tindakan yang dilakukan, makin banyak dan makin tinggi pendidikan seseorang, makin baik tingkat pengetahuan yang dimilikinya, sedangkan sikap merupakan kesediaan atau kesiapan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu, akan tetapi sebagai salah satu predisposisi tindakan untuk perilaku, untuk lebih jelas maka dapat dilihat pada kerangka konsep dibawah ini : V Independen V Dependen Pengetahuan Sikap Pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dimana data variabel dependen dan independan diteliti dalam waktu bersamaan, untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 27 Agustus s/d 1 September 2012 Populasi Dan Sampel 1. 2. Populasi Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010), dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertugas dan memberikan pelayanan pemeriksaan asuhan kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar, yang jumlah total sebanyak 45 orang. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian atau mewakili dari populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan kriteria yaitu bidan yang bertugas dan memberikan pelayanan 10T pada asuhan kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar, yang jumlah total sebanyak 45 orang Tabel 1 Frekuensi Pendidikan Responden Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 No 1 2 3 Pendidikan DI DIII DIV Jumlah f 14 30 1 45 % 31,1 66,7 2,2 100 Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012) Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dari 45 responden yang diteliti, sebagian besar responden berpendidikan DIII sebanyak 30 orang (66,7%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 No 1 2 Masa Kerja < 5 tahun > 5 tahun Jumlah f 16 29 45 % 35,6 64,4 100 Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012) Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 45 responden yang diteliti, sebagian besar responden memiliki masa kerja > 5 tahun sebanyak 29 orang (64,4%). HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di pada tanggal 27 Agustus s/d 1 Septembe 2012, di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah responden sebanyak 45 orang, adapun hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan 10 T Oleh Responden Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 No 1 2 Pelaksanaan 10T Baik Kurang Jumlah f % 28 17 45 62,2 37,8 100 Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa dari 45 responden yang diteliti, sebagian besar responden meaksanakan 10T pada asuhan kehamilan pada kategori baik sebanyak 28 orang (62,2%). yang diteliti, sebagian besar responden berpengetahuan baik tentang 10T pada asuhan kehamilan sebanyak 32 orang (71,1%). Tabel 5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pelalaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Pelalaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah f 32 9 4 45 No 1 2 % 71,1 20 8,9 100 Sikap Positif Negatif Jumlah f 23 22 45 % 51,1 48,9 100 Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012) Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari 45 responden yang diteliti, sebagian besar responden mempunyai sikap positif tentang 10T pada asuhan kehamilan sebanyak 23 orang (51,1%). Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012) Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan bahwa dari 45 responden Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 No 1 2 3 Pelaksanaan 10T Kurang Baik Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah f 24 3 1 28 % 75 33,3 25 62,2 f 8 6 3 17 % 25 66,7 75 37,8 Total f 32 9 4 45 % 100 100 100 100 p 0,020 Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012) Berdasarkan tabel 6 di atas diperoleh hasil penelitian bahwa dari 32 responden yang berpengetahuan baik tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 24 responden (75%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 8 responden (25%), sedangkan dari 4 responden yang berpengetahuan kurang tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 1 responden (25%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 3 responden (75%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,020 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tabel 7 Hubungan Sikap Bidan Tentang Pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 No 1 2 Sikap Positif Negatif Jumlah Pelaksanaan 10T Kurang Baik f % f % 19 82,6 4 17,4 9 40,9 13 59,1 28 62,2 17 37,8 Total f 23 22 45 % 100 100 100 p 0,010 Sumber : Data primer (diolah Tahun 2012) Berdasarkan Tabel 5.7 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 23 responden yang bersikap positi tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 19 responden (82,6%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 4 responden (17,4%), sedangkan dari 22 responden yang bersikap negatif tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 9 responden (40,9%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 13 responden (59,1%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,010 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada hubungan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar. PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.6 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 32 responden yang berpengetahuan baik tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 24 responden (75%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 8 responden (25%), sedangkan dari 4 responden yang berpengetahuan kurang tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 1 responden (25%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 3 responden (75%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,020 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan menjadi landasan penting untuk menentukan suatu tindakan. Pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang akan kesehatan merupakan faktor yang menentukan dalam mengambil suatu keputusan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seeorang, semakin baik pula seseorang mampu bertindak dan mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Anisah (2010), dperoleh hasil bahwa dari 30 responden yang diteliti, terdapat 13 responden (56,5%) memiliki pengetahuan dengan kategori baik dan melaksanakan 10T pada asuhan kehamilan, sedangkan 10 responden (43,5%) memiliki pengetahuan dengan kategori baik namun tidak melaksanakan 10T pada asuhan kehamilan dengan p=0,045 (p<0,05), hal ini disebabkan oleh karena bidan telah mendapatkan informasi tentang 10T pada saat mengikuti seminar-seminar, membaca buku, dan internet, sehingga bidan termotivasi untuk meningkatkan informasi lebih mendalam tentang 10T. Menurut peneliti, pengetahuan yang dimiliki bidan berhubungan dengan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan, dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang berpengetahuan baik melaksanakan 10T, hal ini disebabkan karena bidan telah memiliki pengetahuan yang baik melalui jenjang pendidikan yang telah dilalui bidan, yang sebagian besar berpendidikan DIII, dimana semakin tinggi pendidikannya semakin baik pula pengetahuan yang dimilikinya dalam melakukan asuhan kehamilan dan sebagai seorang bidan sudah seharusnyalah meningkatkan pengetahuan yang baik khususnya tentang 10T, dan ini juga didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Anisah (2010) karena informasi yang dimiliki bidan tentang 10T pada saat mengikuti seminarseminar, membaca buku, dan internet, sehingga bidan termotivasi untuk meningkatkan informasi lebih mendalam tentang 10T. Hubungan Sikap Bidan Tentang Pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan Di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.7 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 23 responden yang bersikap positi tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 19 responden (82,6%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 4 responden (17,4%), sedangkan dari 22 responden yang bersikap negatif tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sebagian besar responden melaksanakan 10T sebanyak 9 responden (40,9%) dan tidak melaksanakan 10T sebanyak 13 responden (59,1%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,010 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada hubungan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mubarak dan Chayatin (2009) adanya kecendrungan pengalaman yang kurang baik akan berusaha untuk dilupakan seseorang, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan, maka secara psikologi akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Anisah (2010), dperoleh hasil bahwa dari 30 responden yang diteliti, dimana sebanyak 8 responden (53,3%) memiliki sikap positif dan melaksanakan 10T pada asuhan kehamilan, sedangkan7 responden (46,7%) memiliki sikap positif tetapi tidak melaksanakan 10T pada asuhan kehamilan dengan p=0,023 (p<0,05), hal ini disebabkan karena bidan memiliki pengalaman baik dan menyenangkan tentang 10T, sehingga bidan lebih terampil dan tekun dalam memberikan asuhan kebidanan 10T. Menurut peneliti, sikap yang dimiliki bidan berhubungan dengan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan, dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang bersikap positif melaksanakan 10T, hal ini disebabkan oleh karena bidan memiliki pengalaman baik dan menyenangkan dalam memberikan asuhan kehamilan dengan standar 10T, sehingga bidan lebih terampil dan tekun dalam memberikan asuhan kebidanan 10T, dan dengan adanya pengalaman yang menyenangkan tersebut, secara psikologi akan menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaan bidan, dan akhir bidan dapat membentuk sikap dalam hidupnya tentang penerapan 10T, sehingga bidan dapat memberikan pelayanan asuhan kehamilan terbaik pada ibu hamil dengan penerapan 10T. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar, pada 50 responden pada tanggal 27 Agustus s/d 1 September 2012, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar, dengan p=0,020 (p<0,05). 2. Terdapat hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar, dengan p=0,010 (p<0,05). Saran 1. Bagi peneliti lain Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, ketrampilan untuk melanjutkan penelitian dengan variabel yang lebih bervariasi lagi untuk hasil yang lebih baik lagi di masa yang 2. 3. akan datang yang berhubungan dengan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan. Bagi tempat penelitian Diharapkan pennelitian ini dapat menjadi bahan informasi dalam meningkatkan penerapan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sehingga dengan standar 10T dapat menurunkan angka kematian ibu. Bagi institusi pendidikan Diharapkan pennelitian ini dapat menambah bahan informasi yang dijadikan sebagai referensi bagi pengembangan ilmu dan penelitian lebih lanjut, serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada mahasiswa dan pihak terkait lainnya tentang pelaksanaan 10T yang baik dan benar dalam memberikan asuhan kehamilan pada ibu. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, dkk, Kebidanan, Jogyakarta. 2009. Komunitas Penerbit Andi. Budiarto, 2001, Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta. Dinas Kesehatan Prov Aceh, 2009, Profil Kesehatan Provinsi Aceh. Banda Aceh. Notoatmoatmodjo, 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rhineka Cipta, Jakarta Sumarah, dkk, Kebidanan Komunitas, Fitramaya, 2009.