SAMBUTAN PENUTUPAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT TEKNIS KE-17 KONFERENSI MINTS DI ASEAN (TEMAN) Yogyakarta, 12 Juni 2015 Yang saya hormati, Para pembicara, Para hadirin sekalian, Bapak dan ibu yang berbahagia, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, 1. Pertama-tama, perkenankan saya mengajak Bapak/Ibu sekalian untuk bersamasama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang berkat rahmatNya dalam kesempatan ini kita dapat menghadiri Rapat Teknis ke-17 Konferensi Mints di ASEAN (TEMAN) di dua kota yang sangat indah, Jakarta dan Yogyakarta, yang telah dimulai sejak hari Senin, 7 Juni 2015 dan akan berakhir hari ini Jum’at, tanggal 12 Juni 2015. 2. Atas nama Bank Indonesia, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih atas kehormatan yang telah Bapak/Ibu berikan dengan mengikuti konferensi ini. Saya tahu bawa kebanyakan dari para hadirin harus melakukan perjalanan jauh, dan menghabiskan waktu yang sangat berharga agar dapat berada di konferensi ini; untuk berbagi gagasan, pandangan dan pengetahuan, yang kami percaya merupakan diskusi-diskusi yang sangat bermanfaat dan membuahkan hasil selama 5 hari seminar. 3. Saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Perum Percetakan Uang RI (Peruri), yang telah menyelenggarakan konferensi ini dengan baik sekali. Bapak dan Ibu yang saya muliakan, 4. Saya merasa sangat berbahagia bahwa pada akhirnya konferensi yang melibatkan orang-orang terhormat pada bank sentral, perusahaan percetakan dan pembuatan uang koin, dan juga perusahaan industri sebagai mitra, semua hadirin, berlalu dengan sukses. Hal ini dikarenakan oleh kontribusi dan partisipasi yang telah diberikan dengan sepenuh hati oleh Bapak dan Ibu selama konferensi ini. 5. Saya percaya bahwa semua presentasi yang disampaikan oleh para pembicara, dan juga semua informasi, pengetahuan, pengalaman, masukan, dan pandangan yang telah dibagikan dan dibahas secara resmi di dalam ruangan konferensi ini, atau bahkan yang dibahas oleh kita semua di luar ruangan rapat selama seminar 5 hari, akan memperkaya pengetahuan kita, sementara memberikan kita wawasan baru tentang pengelolaan uang koin. 6. Saya yakin bahwa masukan yang berharga tersebut akan dapat dimanfaatkan secara luas dalam mengembangkan bank-bank sentral atau penerbit uang yang berwenang tentang kebijakan mata uang, terutama pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian, rancangan, kualitas, distribusi, dan pengolahan mata uang, yang pada akhirnya akan membawa bank-bank sentral atau pihak yang berwenang menerbitkan menjadi lebih dapat dipercaya. Bapak dan Ibu yang berbahagia, 7. George Bernard Shaw, seorang novelis berbangsa Irlandia, penulis cerita pendek, dan salah satu pendiri London School of Economics yang menerima Hadiah Nobel untuk Kesusasteraan pada tahun 1925 mengatakan, “Kemajuan tidaklah mungkin tanpa perubahan, dan barang siapa yang tidak dapat mengubah pikirannya atau pendapatnya tidak dapat mengubah suatu apapun”. Saya percaya bahwa organisasi-organisasi harus terus berevolusi mengikuti perubahan agar dapat bertahan dan terus tumbuh di dunia yang dinamis ini. 8. Bank Indonesia saat ini menjalankan sebuah program transformasi yang didasarkan pada Arsitektur Fungsi Strategis Bank Indonesia (AFSBI) 2024. Arsitektur tersebut dikembangkan untuk meningkatkan kekuatan dan ketrampilan Bank Indonesia dalam menghadapi implikasi dinamika perubahan, serta tantangan jangka menengah-panjang terutama dalam hal moneter, keuangan dan ekonomi global, regional dan nasional. 9. Area-area penting dari substansi yang menjadi ruang lingkup transformasi adalah: i) fungsi-fungsi moneter; ii) stabilitas sistem keuangan termasuk makro-prudensial; iii) fungsi-fungsi sistem pembayaran; iv) penunjang kemampuan internal; iv) serta pelaksanaan mekanisme koordinasi dengan lembaga-lembaga mitra. 10. Program Transformasi ini akan mempercepat langkah Bank Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengendalikan inflasi, dan untuk menunjang pencapaian Stabilitas Sistem Keuangan. Program Transformasi ini juga akan meningkatkan inovasi Bank Indonesia di bidang Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Mata Uang. 11. Dalam hal pengelolaan mata uang, program transformasi difokuskan untuk mendorong 3 (tiga) pilar pengelolaan mata uang Bank Indonesia. Pilar pertama, Keberadaan, keandalan, dan kualitas uang tunai; pillar kedua, Distribusi uang tunai dan pengolahan kas yang optimal dan aman; dan pillar ketiga, Layanan kas prima. Para peserta konferensi yang terhormat, 12. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau, kurang lebih 6.000 diantaranya dihuni, tersebar di sepanjang katulistiwa meliputi wilayah tanah seluas hampir 1.0 kilometer persegi. Dengan penduduk hampir 250 juta, serta suku dan etnis yang berbeda, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia. Bersama dengan aspek geografis dan demografisnya, Indonesia juga dianggap sebagai salah satu negara ekonomi pasar berkembang dunia dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5%-6% per tahun. 13. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia bertanggung jawab untuk mengatur dan memastikan kelancaran sistem pembayaran termasuk instrumen pembayaran tunai maupun non-tunai. Dalam hal instrumen pembayaran tunai, kebijakan manajemen mata uang Bank Indonesia dibangun sekitar misinya untuk memenuhi kebutuhan publik akan uang kertas dan koin dalam hal jumlah dan denominasi dengan tepat waktu, cocok untuk sirkulasi dan aman dari pemalsuan uang. 14. Dalam kasus Indonesia dan mungkin sama halnya dengan negara ASEAN lainnya, penggunaan uang tunai untuk transaksi harian masih tetap tinggi meski tren ‘less cash society’ (masyarakat yang mengurangi penggunaan uang tunai) meningkat secara konstan. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi positif dan populasi Indonesia, sirkulasi mata uang juga meningkat rata-rata 15%-20% per tahun. Untuk informasi saja, pada akhir tahun 2014, peredaran mata uang mencapai total 528,5 triliun Rupiah atau sama dengan 40,6 milyar Dolar Amerika, dengan jumlah uang kertas dan koin yang beredar masing-masing sebanyak 15,3 milyar dan 17,1 milyar. 15. Sebagaimana mandat UU Mata Uang No. 7/2011, Bank Indonesia menunjuk perusahaan percetakan negara, Peruri, untuk melaksanakan pencetakan mata uang kertas dan logam/koin. Setiap tahun, Bank Indonesia meminta Perum Peruri untuk mencetak dan membuat uang kertas/koin berdasarkan estimasi terkait asumsi ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi (PDB), inflasi, nilai tukar dan suku bunga. Bapak dan Ibu yang berbahagia, 16. Mengenai mata uang logam, secara umum, hampir semua negara di dunia mempunyai masalah yang sama dalam hal mengedarkan kembali mata uang logam. Untuk diketahui, dalam hal Indonesia, selama tahun 2014 Bank Indonesia telah mengeluarkan uang logam sebanyak 16,1 milyar buah dengan nilai nominal 776,7 milyar Rupiah. Untuk tahun 2015, dari bulan Januari sampai Mei 2015, Bank Indonesia menerbitkan koin sebanyak 487 juta dengan nilai nominal sebesar 234,05 milyar Rupiah. Meskipun demikian, jumlah koin yang kembali ke Bank Indonesia hanya mencapai 8%-10% dari total koin yang dikeluarkan setiap tahun. 17. Meskipun koin-koin tersebut dikeluarkan dan diedarkan dalam jumlah besar oleh Bank Indonesia, tetapi masih ada keluhan-keluhan di masyarakat tentang kekurangan uang logam. Oleh karena itu, Bank Indonesia terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan uang logam, termasuk meminta kepada masyarakat dan industri perbankan untuk menggunakan koin-koin secara optimal. Sebagai tambahan, Bank Indonesia bersama-sama dengan lembaga-lembaga mitra terkait seperti Peruri, juga akan terus melakukan koordinasi dan kerjasama untuk membuat pengelolaan koin menjadi lebih baik dan baik lagi. Hadirin yang terhomat, 18. Saat ini kita mendekati akhir dari konferesi TEMAN ke-17, saya sedikit kesulitan memutuskan apakah saya akan melalui semua cara tradisional sebuah konferensi untuk memberikan kesimpulan untuk Bapak dan Ibu sekalian, atau menyimpulkan seluruh diskusi di akhir sambutan ini dengan memberikan beberapa poin-poin penting, dan mencoba untuk mengumpulkan semua komentar dari para pembicara tamu yang terkemuka; namun kemudian saya memutuskan untuk tidak jadi melakukannya. Saya tahu seluruh hadirin atau sebagian dari Bapak/Ibu ingin melakukan tur keliling kota, untuk menikmati pemandangan kota Yogyakarta yang indah dan eksotis. 19. Dalam kesempatan ini, saya ingin mempromosikan agar Bapak dan Ibu sekalian menikmati dan menghabiskan waktu kunjungan Anda dengan sebaik-baiknya di Yogyakarta, salah satu tujuan wisata terbesar di Indonesia. Yogyakarta terkenal dengan tampilan budaya dan sejarah Jawa, dan juga ‘rumah’ untuk situs sejarah yang tak ternilai dan juga arsitektur periode spektakular. Di Yogyakarta, kita mempunyai candi Budha yang terbesar di dunia, yaitu “Borobudur” yang dibangun pada abad ke-8 sampai ke-9, serta candi Hindu terbesar di Indonesia, “Prambanan”, dibangun di abad ke-9, dan juga istana raja “Kraton Yogyakarta”. 20. Selain itu, di kota yang ‘kuno’ ini, Anda dapat menikmati pertunjukkan tari budaya yang mempesona, merayakan seni, atau mengunjungi bengkel kerja menempa perak ataupun batik. Saya sungguh mengharapkan bahwa Anda akan mengalami kenangan yang tak dapat dilupakan selama tinggal di sini di negara kami yang indah ini. 21. Akhir kata, saya doakan semoga perjalanan pulang ke rumah Anda aman dan menyenangkan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu bersama Anda selama di perjalanan. 22. Selamat pagi, dengan ini secara resmi konferensi ini saya tutup. Terima kasih, terima kasih, sekali lagi terima kasih. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas