BAB I - Juriyah

advertisement
BAB
5
TEORI JUMLAH UANG BEREDAR
Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang definisi jumlah uang beredar
2. Menjelaskan
tentang
lembaga-lembaga
aau
pihak
terkait
dalam
penciptaan uang beredar
3. Menjelaskan tentang teori-teori penawaran uang atau jumlah uang beredar
Deskripsi Singkat:
Paba bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar, membahas tentang definisi
jumlah uang beredar dan erkembangannya, penciptaan uang beredar, dan
teori-teori tentang jumlah uang beredar atau penawaran uang.
Bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar
53
5.1. Konsep dan Pengertian
Jumlah uang beredar adalah uang yang berada di tangan masyarakat.
Namun definisi ini terus berkembang, seiring dengan perkembangan perekonomian
suatu negara. Cakupan definisi jumlah uang beredar di negara maju umumnya lebih
luas dan kompleks dibandingkan negara sedang berkembang (NSB).
Pengertian paling sempit atau biasa dikenal dengan istilah narrow money
adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran atau dapat
diperluas mencakup alat-alat pembayaran yang mendekati “uang” (deposito
berjangka dan tabungan). Narrow money yang biasanya disimbolkan dengan M1
terdiri dari uang tunai/kartal (currency) dan uang giral (Demand Deposit). Uang
kartal merupakan uang kertas dan uang logam yang ada di tangan masyarakat
umum, sedangkan uang giral mencakup saldo rekening koran/giro milik masyarakat
umum yang disimpan di bank.
M1 = C + D
Dimana:
C
= Currency (uang kartal: kertas dan logam)
D
= Demand Deposits (uang giral: rekening koran/giro)
Pengertian uang beredar dalam arti lebih luas (Broad Money) adalah M1
ditambah dengan deposito berjangka dan tabungan milik masyarakat pada bankbank.
M2 = M1 + TD + SD
Dimana:
TD
= Time deposits (deposito berjangka)
SD
= Savings Deposits (Saldo Tabungan)
Definisi uang beredar yang lebih luas lagi adalah M3 yang mencakup semua
TD dan SD, besar kecil, rupiah atau dollar milik penduduk pada bank atau lembaga
keuangan non bank (uang kuasi)
M3 = M1 + QM
Dimana: QM = uang kuasi
Bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar
54
5.2. Bank sebagai Pencipta Uang
Otorita moneter mempunyai peran utama sebagai sumber awal dari
terciptanya uang beredar. Kelompok pelaku ini merupakan sumber ”penawaran”
uang kartal untuk memenuhi permintaan akan uang tersebut dari masyarakat dan
sumber ”penawaran” uang yang dibutuhkan oleh lembaga-lembaga keuangan, yang
disebut cadangan bank (bank reserve). Uang kartal dan cadangan bank merupakan
sumber bagi terciptanya unsur dari uang beredar yang disebut dengan “uang inti”
atau “uang primer” (Primary Money).
B=C+R
Dimana: B = uang primer
Lembaga keuangan yang terdiri dari bank-bank dan lembaga-lembaga
keuangan non bank lainnya (kantor pos giro, lembaga investasi, perusahaan
asuransi, dll) sebagai sumber penawaran uang giral (DD), deposito berjangka (TD),
simpanan tabungan (SD) dan aktiva-aktiva keuangan lain yang diminta masyarakat
yang disebut sebagai “uang sekunder”.
Contoh Kasus
a. Tuan X, seorang pengusaha mebel, memiliki stok meja kantor senilai Rp.
100.000,- (sebagai penyederhanaan: merupakan satu-satunya modal). Neraca
Tuan X yang menggambarkan hal ini adalah:
Tuan X
Meja
100.000 Modal
100.000
b. Kemudian pemerintah (negara) membeli seluruh stok meja Tuan X tersebut
untuk keperluan negara dengan cara mencetak uang baru senilai meja tersebut
(100.000). Setelah terjadi transaksi, maka neraca Tuan X dan pemerintah
adalah sebagai berikut:
Tuan X
Uang Tunai
100.000
Modal
100.000
Pemerintah
Meja
100.000
Bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar
Uang Tunai
100.000
55
c. Seandainya Tuan X memutuskan untuk tidak memegang seluruh kekayaannnya
dalam bentuk uang tunai, misalnya: 25.000 untuk memenuhi kebutuhan seharihari, 50.000 disimpan dalam bentuk rekening koran, dan sisanya 25.000
disimpan dalam bentuk deposito berjangka dengan memperoleh imbalan bunga
18% per tahun. Transaksi ini akan tercatat dalam neraca Tuan X dan neraca
bank sebagi berikut:
Tuan X
Uang Tunai
25.000
Rekening koran
50.000
Modal
100.000
Deposito berjangka 25.000
100.000
100.000
Bank
Uang Tunai
75.000
Rekening koran
50.000
(Tuan X)
Deposito berjangka 25.000
(Tuan X)
75.000
75.000
Uang beredar yang tercipta:

Sebelum Tuan X mengambil keputusan untuk menyimpan sebagian
uangnya di bank, maka JUB adalah 100.000 (dalam bentuk uang kartal)

Setelah Tuan X menyimpan sebagian uangnya di bank, maka JUB (M1)
adalah sebagai berikut:

Uang kartal
25.000
Saldo Rekening koran masyarakat
50.000
Jumlah M1
75.000
Sedangkan uang beredar dalam arti luas (M2) adalah M1 plus TD = 75.000
+ 25.000 = 100.000
d. Kemudian bank sentral menetapkan cadangan/reserve bank sebesar 15% dari
nilai total saldo rekening koran dan deposito berjangka yang dimiliki nasabah.
Uang tunai yang dipegang bank untuk menjamin saldo DD dan TD adalah: 15%
x 75.000 = 11.250
Bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar
56
Sisa uang tunai (75.000 - 11.250 = 63.750) bisa digunakan bank untuk usahausaha lain yang dapat memberikan penghasilan kepada bank (memberikan
pinjaman/kredit kepada masyarakat, misalnya kepada Tuan Y)
Dengan demikian telah terjadi transaksi yang baru dan dapat dicatat sebagai
berikut:
Tuan X
Uang Tunai
25.000
Rekening koran
50.000
Modal
100.000
Deposito berjangka 25.000
100.000
100.000
Bank
Uang Tunai
75.000
Rekening koran
50.000
(Tuan X)
Deposito berjangka 25.000
(Tuan X)
75.000
75.000
Tuan Y
Uang Tunai
63.750
Bank
63.750
Uang Beredar yang tercipta:
-
JUB dalam arti sempit (M1):
Uang Kartal:
Pada Tuan X
25.000
Pada Tuan Y
63.750
88.750
Rekening Koran (Tuan X)
Jumlah M1
-
50.000
138.750
JUB dalam arti luas (M2) = 138.750 + 25.000 = 163.750
Bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar
57
5.3.
Teori Penawaran Uang
5.3.1. Teori Penawaran uang tanpa bank
Teori ini menganggap seakan-akan perbankan tidak ada, kalaupun ada
tidak mempunyai pengaruh terhadap proses penciptaan uang.Teori yang paling
sederhana adalah gambaran dari sistem standart emas, dimana emas adalah
satu-satunya alat pembayaran. JUB naik-turun sesuai dengan tersedianya emas
di masyarakat. Jumlah uang (emas) dapat turun apabila emas dikirim ke luar
negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran (impor), industri-industri yang
menggunakan emas dalam proses produksinya menyedot emas yang ada. JUB
(emas) naik apabila ada surplus neraca pembayaran atau karena produksi emas
meningkat
Uang beredar benar-benar ditentukan oleh proses pasar, sedangkan
pemerintah, bank sentral atau perbankan tidak mempunyai pengaruh terhadap
besarnya uang beredar. Contoh sederhana, suatu perekonomian tertutup yang
menggunakan emas untuk alat pembayarannya. Dalam hal ini uang hanya akan
bertambah apabila orang memproduksi emas. Sedangkan produsen emas akan
memproduksi emas hanya apabila menguntungkan, yaitu apabila harga emas di
pasaran lebih tinggi daripada biaya produksinya.
5.3.2. Teori penawaran uang modern
Dalam perekonomian modern digunakan sistem standart kertas dan
sebagai sumber terciptanya uang beredar adalah otorita moneter (pemerintah
dan bank sentral) dan lembaga keuangan. Otorita moneter sebagai sumber
penawaran uang inti dan lembaga keuangan sebagai sumber penawaran uang
sekunder. JUB merupakan proses pasar, artinya hasil interaksi anatara
permintaan dan penawaran, dan bukan ahanya pencetakan uang atau
merupakan keputusan pemerintah saja. Apabila suatu waktu permintaan uang
inti tidak sesuai dengan penawaran uang inti, maka para pelaku dalam pasar
uang masing-masing akan melakukan “penyesuaian” berupa tindakan-tindakan
(mengubah struktur/komposisi dari kekayaan) di sub-pasar uang inti sehingga
terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Demikian juga jika
terjadi ketidakseimbangan di pasar uang sekunder. Kedua sub-pasar ini harus
mencapai keseimbangan secara bersama-sama.
Bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar
58
Sebagai contoh, ketika pasar dalam posisi keseimbangan, pemerintah
penambah penawaran uang inti kepada masyarakat (ada kenaikan gaji
pegawai).
•
Pertama: tambahan uang inti akan diterima masyarakat sebagai tambahan
uang tunai (kartal). Hal ini dapat mengganggu keseimbangan karena
masyarakat akan merasa terlalu banyak memegang uang tunai.
•
Misalkan tindakan penyesuaian yang dilakukan masyarakat adalah dengan
menyimpan kelebihan tersebut dalam rekening giro, maka berarti bahwa
cadangan bank menjadi lebih besar.
•
Bank pada gilirannya merasa kelebihan cadangan (uang tunai), dan bank
mungkin akan menanamkan kelebihan cadangan tersebut dengan membeli
SBI
•
Dalam transaksi tersebut, bank menerima SBI dan BI menerima uang tunai
•
Kesimpulan: tambahan uang inti oleh pemerintah, kembali ke BI sebagai
otorita moneter.
•
Uang kartal yang dipegang masyarakat tetap, tetapi ada tambahan uang
giral, sehingga M1 bertambah.
Soal-Soal:
1.
Jelaskan tentang definisi jumlah uang beredar!
2.
Jelaskan lembaga apa saja, atau siapa saja pihak yang terkait dalam
penciptaan uang beredar
3.
Sebutkan dan jelaskan tentang teori-teori penawaran uang.
Daftar Pustaka
1.
Nopirin (1998), Ekonomi Moneter Buku I, BPFE UGM, Yogyakarta.
2.
Mishkin, Frederic S. (2006), The Economics of Money, Banking, and Financial
Markets, Pearson - Addison Weasley
3.
Insukindro (1997), Ekonomi Uang dan Bank, BPFE UGM, Yogyakarta
4.
Karim, Adi Warman (2002), Ekonomi Islam: Suatau Kajian Ekonomi Makro, The
International Institute of Islamic Thought (IIIT), Jakarta.
Bab 5: Teori Jumlah Uang Beredar
59
Download