buku pedoman praktikum kimia ramah lingkungan untuk

advertisement
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM KIMIA RAMAH LINGKUNGAN
UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA SMA
Ni Kadek Ana Peratiwi, I Wayan Redhana, Siti Maryam
Jurusan Pendidikan Kimia
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {[email protected],[email protected],
[email protected]}
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan dan tanggapan ahli terhadap buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan
(Research and Development) menggunakan model Gall dan Borg. Tahapan
penelitian yang dilakukan adalah: (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan, (3)
pengembangan produk awal, (4) validasi ahli dan praktisi, (5) uji keterbacaan, dan (6)
uji coba terbatas buku pedoman terhadap 12 orang siswa kelas XI IPA. Tahapan
pengembangan produk awal meliputi tahap perancangan dan pengujian. Tahap
perancangan produk merupakan tahap penentuan tampilan isi buku secara visual
yang meliputi rancangan sampul dan rancangan isi buku. Pada tahap pengujian,
buku diujicobakan terhadap 12 orang siswa. Buku pedoman ini terdiri atas 16 topik
praktikum kimia yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Instrumen
penilaian buku terdiri atas face validity, content validity, dan pengembangan diri siswa
berdasarkan penilaian ahli dan praktisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa buku
pedoman kimia ramah lingkungan dikategorikan sangat baik berdasarkan penilaian
ahli, praktisi, dan siswa.
Kata kunci: Praktikum kimia, kimia ramah lingkungan
Abstract
This study was aimed to describe characteristics of guidance book of green chemistry
practicum and experts’ judgment toward the guidance book of green chemistry
practicum. The study was Research and Development using Gall and Borg model.
The steps that should be done in the study, namely (1) need analysis, (2) planning,
(3) preliminary product development, (4) experts’ validation, (5) readability test, and
(6) testing of guidance book to the twelve of the eleventh grade students of natural
science. The preliminary product development involved two steps, namely designing
and testing. The designing step of product was the determination step of content of
the book visually including of cover design and content design. In the testing step, the
book was tested to the twelve students. The book contained 16 topics of chemistry
practicum using friendly environment chemicals. The instrument assessment of the
product was reviewed from the face validity, content validity, and students’ self
development based on the experts’ judgment and practitioners’ judgment. The result
of the study showed that the gudance book of green chemistry practicum is
categorized very good according to the judgment of experts, practitioners, and
students.
Keywords: Chemistry Practicum, friendly environment chemistry
66
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, penggunaan
bahan kimia dalam kebudayaan manusia
sangat berkembang pesat. Ilmu kimia
termasuk salah satu rumpun Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang dibangun
atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah,
dan sikap ilmiah (Trianto, 2010). Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
terlepas dari bahan kimia baik yang bersifat
alami maupun sintesis. Senyawa-senyawa
kimia alami dapat ditemukan secara
melimpah di alam, sedangkan senyawa
sintesis banyak diproduksi oleh manusia
dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Senyawa sintesis umumnya diproduksi
dalam pabrik, dari produksi tersebut akan
menghasilkan
limbah
yang
dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan dan
berdampak negatif bagi manusia serta
lingkungan.
Damanhuri (2010) menyatakan bahwa
perkembangan industri kimia Indonesia
sangat pesat, ini memberikan dampak
positif pada perkembangan perekonomian
dan berdampak negatif tidak hanya pada
pusat-pusat industri dan daerah sekitarnya,
tetapi juga pada tingkat nasional, regional,
dan lingkungan secara global. Kegiatan
industri tersebut akan menghasilkan limbah
yang jika tidak dikelola dengan baik akan
memberikan efek bahaya bagi lingkungan
dan kesehatan manusia. Peraturanperaturan yang mengatur masalah limbah
di Indonesia di antaranya adalah UndangUndang No. 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Pasal 58 sampai Pasal 61 UU No.32
tahun 2009 mengatur tentang larangan
pembuangan dan pengaturan pengelolaan
limbah dan bahan berbahaya dan beracun
(B3). Selanjutnya, Peraturan Pemerintah
(PP) No. 74 Tahun 2001 mengatur lebih
lanjut
tentang
pengolahan
bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Masalah
limbah
telah
menjadi
permasalahan secara global sehingga
diciptakan suatu gerakan kimia ramah
lingkungan yang dikenal dengan istilah
Green Chemistry atau kimia ramah
lingkungan.
Istilah
Green Chemistry
pertama kali dikenalkan pada tahun 1991
oleh Anastas dalam program khusus yang
dikeluarkan oleh US EPA (Environment
Protection
Agency)
bertujuan
untuk
mengimplementasikan Green Chemistry
sebagai penompang pembangunan dalam
kimia dan teknologi kimia dari perindustrian,
akademis, dan kepemerintahan (EPA,
2013).
Gerakan kimia ramah lingkungan
bertujuan untuk merancang produk dan
proses kimia yang mengurangi atau
mengeliminasi penggunaan dan produksi
bahan kimia berbahaya. Tujuan utama
kimia ramah lingkungan adalah untuk
mengurangi dampak negatif sejak dari
sumbernya atas semua aktivitas dan proses
kimia pada kesehatan manusia dan
lingkungan (Anastas & Warner, dalam
Wardencki, Curylo, & Namisenik, 2005).
Pengurangan dampak negatif ini dapat
dilakukan melalui penggunaaan bahan
dasar
yang
dapat
terbaharukan,
penggunaan proses dan bahan kimia
(reaktan, pelarut, katalis) yang ramah
lingkungan, penghematan penggunaan
energi dan bahan dasar, peningkatan
efisiensi untuk meminimalkan pembentukan
produk
samping
dan
limbah,
dan
menghasilkan produk yang aman. Prinsipprinsip
yang
dapat
dipakai
untuk
mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan
menerapkan 12 prinsip kimia ramah
lingkungan menurut Anastas & Warner,
(dalam Wardencki, Curylo, dan Namisenik,
2005) di antaranya adalah: 1) pencegahan
limbah, 2) ekonomi atom, 3) sintesi dengan
bahan kimia yang tidak berbahaya , 4)
perancangan bahan kimia yang aman, 5)
pelarut dan senyawa pembantu yang lebih
aman, 6) perancangan untuk efisien energi,
7) penggunaan bahan dasar yang
terbaharukan, 8) kurangi tahapan reaksi, 9)
katalis, 10) rancangan penguraian, 11)
analisis
seketika
untuk
pencegahan
pencemaran, dan 12) kimia yang secara
alamiah
aman
untuk
mencegah
kecelakaan. Penerapan 12 prinsip ini akan
membantu praktikan dalam mengatasi
produksi limbah ke lingkungan.
Menurut Anastas & Warner (dalam
Ravichandran, 2011) menyatakan bahwa
keterampilan generasi ahli kimia masa
depan untuk mengimplementasikan kimia
ramah lingkungan berpusat pada materi
67
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
pendidikan di sekolah yang berhubungan
dengan green chemistry. Pendidikan
dipandang sebagai suatu ajang untuk dapat
mengenalkan atau mempopulerkan kimia
ramah lingkungan kepada anak didik.
Menurut Stone (2013), kegiatan
praktikum di sekolah dapat melatih siswa
menjadi pemikir ilmiah dan memiliki
pemahaman yang mendalam terhadap
konsep ilmiah utama. Pemikiran ilmiah
dengan baik berarti mampu menghasilkan
pertanyaan
untuk
penyelidikan,
mengembangkan hipotesis yang masuk
akal, merancang eksperimen terkendali,
mengumpulkan dan mempresentasikan
data yang tepat, menggunakan bukti untuk
mendukung simpulan dan secara efektif
menyampaikan proses eksperimen.
Program kimia ramah lingkungan
yang diperkenalkan kepada peserta didik
harus mengarah pada keberlanjutan
dengan merancang dan menggunakan
metode yang menggunakan bahan baku
alami kemudian akan diproses secara
ekonomis,
efisiensi
sumber
energi,
penghapusan bahan limbah gas, cair dan
limbah padat yang berbahaya (Elkington,
dalam Santosa, 2008). Tujuan utamanya
adalah
menjadikan
green
chemistry
sebagai dasar untuk mencegah dan
mengurangi
produksi
limbah
dalam
kegiatan praktikum kimia di sekolah.
Pelaksanaan praktikum kimia di
laboratorium sekolah menjadi salah satu
cara bagi siswa untuk memperoleh
pemahaman secara langsung terhadap ilmu
kimia, tetapi pelaksanaan praktikum kimia
umumnya menggunakan bahan kimia
berbahaya sehingga akan menghasilkan
limbah ke lingkungan yang berdampak
negatif bagi lingkungan dan kesehatan
manusia.
Oleh
karena
itu,
perlu
dikembangkan suatu buku pedoman
praktikum kimia dalam pembelajaran SMA
yang bersifat ramah lingkungan. Buku
pedoman praktikum ini bertujuan untuk
mencegah dan mengurangi dampak negatif
yang ditimbulkan selama pelaksanaan
praktikum terhadap lingkungan dan dampak
bagi kesehatan manusia. Cara untuk
mencegah timbulnya dampak negatif
tersebut adalah dengan mengganti bahanbahan
kimia
berbahaya
dengan
menggunakan bahan-bahan kimia ramah
lingkungan. Pelaksanaan praktikum kimia
dengan menggunakan bahan-bahan kimia
dalam skala mikro juga akan dapat
mengurangi
dampak
negatif
yang
ditimbulkan sehingga akan mengurangi
produksi limbah ke lingkungan yang
berdampak buruk bagi lingkungan dan
kesehatan manusia.
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mendeskripsikan (1) karakteristik dari buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan, (2) tanggapan ahli dan praktisi
terhadap buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan, dan (3) respon siswa
mengenai buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan.
METODE
Penelitian ini dirancang mengikuti
alur
penelitian
dan
pengembangan
(Research
and
Development)
yang
diadaptasi dari Gall, Gall & Borg (2003).
Penelitian dan pengembangan meliputi 10
tahapan,
yaitu
1)
penelitian
dan
pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3)
pengembangan rancangan produk, 4) uji
coba terbatas, 5) revisi produk utama, 6) uji
coba utama, 7) revisi produk operasional, 8)
uji coba operasional, 9) revisi produk akhir
dan 10) diseminasi dan imlementasi. Pada
kegiatan penelitian ini dilakukan sampai
pada tahap ke-4 yaitu uji coba terbatas.
Pada
tahap
penelitian
dan
pengumpulan informasi dilakukan analisis
kebutuhan yang terdiri atas studi pustaka
dan studi lapangan yang bertujuan untuk
mengumpulkan
informasi
terhadap
kebutuhan akan buku pedoman praktikum
kimia ramah lingkungan. Pada studi
lapangan dilakukan penyebaran angket
kepada guru-guru kimia SMA yang ada di
Kabupaten
Buleleng
dengan
cara
pengambilan sampel menggunakan teknik
Proportionate stratified random sampling.
Jumlah populasi guru kimia yang ada yaitu
sekitar 67 orang. Penentuan jumlah sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus
Slovin pada taraf kesalahan 5%, didapatkan
jumlah sampel yaitu sebanyak 57 orang
guru kimia.
Pada tahap perencanaan dilakukan
pemilihan topik praktikum kimia SMA yang
akan dikembangkan menjadi praktikum
kima ramah lingkungan dan perumusan
68
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
tujuan dalam praktikum kimia ramah
yang berjumlah 12 orang yaitu 8 orang
lingkungan.
Tahapan
pengembangan
siswa dari SMA Negeri 1 Singaraja dan 4
produk
awal
dilakukan
pembuatan
orang siswa dari SMA Lab Undiksha. Siswa
rancangan buku pedoman praktikum ramah
dalam uji keterbacaan selanjutnya akan
lingkungan dari segi tampilan atau isi buku.
dijadikan sebagai subjek pada uji coba
Tahap-tahap pembuatan produk awal yang
terbatas.
dikembangkan terdiri atas pembuatan
Pada tahap uji coba terbatas
rancangan dan uji awal. Tahap pembuatan
dilakukan pengujian terhadap rancangan
rancangan produk merupakan tahap
praktikum kimia ramah lingkungan oleh
menentukan tampilan secara visual isi dari
siswa. Pada tahap akhir siswa diberikan
buku yang meliputi perancangan halaman
angket untuk mengetahui tanggapan siswa
sampul dan perancangan isi buku. Pada
terhadap buku pedoman praktikum kimia
tahap uji awal dilakukan uji coba terhadap
ramah lingkungan. Dalam penelitian ini,
rancangan
praktikum
kimia
ramah
teknik analisis data kuantitatif digunakan
lingkungan
yang
dilakukan
oleh
untuk mengolah data yang diperoleh
pengembang sendiri.
melalui angket dalam bentuk deskriptif
Buku pedoman praktikum kimia
persentase. Persentase dihitung dengan
ramah lingkungan yang telah dirancang
menghitung jumlah bobot jawaban dibagi
selanjutnya divalidasi oleh satu orang
dengan bobot jawaban tertinggi dikali
dosen dari Pendidikan Kimia Undiksha
100%. Selanjutnya, untuk menghitung
sebagai ahli dan dua orang guru kimia SMA
persentase keseluruhan subjek yaitu
sebagai praktisi. Hasil pertimbangan ahli
membagi jumlah persentase keseluruhan
dan praktisi kemudian digunakan sebagai
subjek dengan banyak subjek. Konversi
acuan untuk melakukan revisi terhadap
tingkat pencapaian dengan skala 5
buku pedoman praktikum kimia ramah
digunakan untuk memberikan makna dan
lingkungan. Hasil revisi dilanjutkan dengan
keputusan pada saat uji coba terbatas
tahap uji keterbacaan. Subjek untuk uji
dalam bentuk angket. Tabel konversi
keterbacaan buku pedoman praktikum
tingkat pencapaian dengan skala 5
kimia ramah lingkungan adalah siswa SMA
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Konversi tingkat pencapaian dengan skala 5
Tingkat Pencapaian (%)
Kualifikasi
Keterangan
85 – 100
Sangat Baik
Tidak perlu direvisi
75 – 84
Baik
Sedikit direvisi
65 – 74
Cukup
Direvisi secukupnya
55 – 64
Kurang
Banyak hal yang direvisi
0 – 54
Sangat Kurang
Ulangi pembuatan produk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Analisis kebutuhan
Data analisis kebutuhan terdiri atas
data hasil studi pustaka dan studi lapangan.
Pada studi pustaka dari analisis silabus
diperoleh beberapa informasi terkait topiktopik praktikum yang dilaksanakan di SMA.
Hasil analisis tersebut diketahui bahwa
topik praktikum kimia SMA berjumlah 30
topik. Dalam tahap ini juga diketahui bahanbahan kimia berbahaya yang digunakan
dalam praktikum kimia SMA serta informasi
bahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Pada studi lapangan diperoleh data
dan fakta terhadap pelaksanaan praktikum
kimia di SMA dan pemahaman guru
(Sumber:
Agung,
2005)
mengenai buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan. Dari angket yang
disebarkan dapat disimpulkan bahwa buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan yang dikembangkan relevan
dengan kebutuhan guru dan sesuai dengan
fasilitas yang dimiliki sekolah.
Data hasil perencanaan
Buku pedoman praktikum kimia
ramah ligkungan yang dikembangkan
dalam penelitian ini terdiri atas 16 topik
praktikum kimia SMA. Topik praktikum
tersebut meliputi: (1) senyawa polar dan
nonpolar, (2) hukum kekekalan massa, (3)
pembentukan gas CO2, (4) sifat larutan
69
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
elektrolit dan nonelektrolit, (5) reaksi
endoterm dan reaksi eksoterm, (6) faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi
(faktor luas permukaan, faktor konsentrasi
dan faktor suhu), (7) pengaruh konsentrasi
dan suhu terhadap kesetimbangan kimia,
(8) identifikasi sifat asam-basa indikator
alami, (9) larutan, koloid, dan suspensi, (10)
pembuatan emulsi, (11) koagulasi koloid,
(12) korosi (karat), (13) elektrolisis, (14)
reaksi adisi dengan Iodium, (15) kesadahan
air, dan (16) identifikasi ester.
Data hasil pengembangan produk awal
Pada tahap pembuatan produk awal
yang dikembangkan terdiri atas pembuatan
rancangan
dan
uji
awal.
Tahap
perancangan terdiri atas dua bagian yaitu,
Gambar 1. Visualisasi sampul buku
Tahap kedua dilakukan pengujian.
Pengujian pada tahap ini adalah pengujian
yang dilakukan setelah menyelesaikan
tahap
pembuatan
dengan
menguji
rancangan
praktikum
kimia
ramah
perancangan
halaman
sampul
dan
perancangan isi buku pedoman praktikum
kimia ramah lingkungan. Komponenkomponen yang terdapat dalam isi buku
meliputi (1) kata pengantar, (2) daftar isi, (3)
praktikum kimia ramah lingkungan, dan (4)
daftar pustaka. Rancangan praktikum kimia
ramah lingkungan yang disusun dalam
buku
pedoman
praktikum
meliputi
komponen-komponen: (1) judul praktikum,
(2) tujuan praktikum, (3) dasar teori, (4) alat
dan bahan, (5) langkah kerja, (6) hasil
pengamatan, (7) permasalahan, dan (8)
simpulan. Gambar visual dari sampul buku
dan contoh rancangan praktikum kimia
ramah lingkungan disajikan dalam gambar
1 dan 2 berikut.
Gambar 2. Contoh rancangan praktikum
lingkungan dan menganalisis apakah
rancangan praktikum yang dibuat sesuai
dengan tujuan praktikum yang ingin dicapai,
mengamati
apakah
praktikum
yang
dilaksanakan menunjukan hasil atau dapat
70
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
teramati, serta untuk mengidentifikasi
apakah terdapat kesalahan atau tidak
dalam rancangan praktikum pada buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan yang dikembangkan. Tahap
pengujian dilakukan oleh pengembang
sendiri, pengujian rancangan praktikum
direkam menggunakan handycam. Video
yang telah dibuat digunakan sebagai
pendukung buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan yang dikembangkan
yang dapat juga digunakan tersendiri tanpa
bahan cetak.
siswa. Penilian yang dilakukan oleh ahli
difokuskan pada tiga aspek yaitu: (1)
content validity, (2) face validity, dan (3)
pengembangan diri siswa.
Hasil validasi ahli terhadap buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan memperoleh persentase tingkat
pencapaian buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan adalah 88%. Tingkat
pencapaian ini termasuk dalam katagori
sangat baik.
Hasil validasi oleh praktisi I
diperoleh persentase tingkat pencapaian
buku pedoman praktikum kimia ramah
Data Hasil Uji Coba Terbatas
lingkungan sebesar 97% dan berada pada
Data Hasil Validasi Para Ahli
katagori sangat baik. Hasil validasi oleh
Uji kelayakan buku pedoman
praktisi II diperoleh persentase tingkat
praktikum
kimia
ramah
lingkungan
pencapaian buku pedoman praktikum kimia
dilakukan melalui tiga tahapan meliputi: (1)
ramah lingkungan adalah 86% dan berada
validasi oleh 1 orang dosen kimia Undiksha
pada katagori sangat baik. Berikut disajikan
dan validasi oleh dua orang praktisi (guru
skor yang diperoleh dari penilaian ahli dan
kimia), (2) uji keterbacaan dan , (3) respon
praktisi berdasarkan instrumen validasi.
Tabel 2. Hasil Uji Validasi
Skor
No
Kriteria
Ahli Praktisi I Praktisi II
Conten Validity
1
Kejelasan tujuan praktikum
5
5
5
2
Kelengkapan materi
4
5
4
3
Konsistensi sajian materi dengan topik praktikum
4
5
4
4
Sistematika sajian materi
4
5
5
5
Kesesuaian materi dengan perumusan tujuan
5
5
4
praktikum
6
Kesesuaian pemilihan alat-alat dengan tujuan
5
5
4
praktikum
7
Penggunaan bahan-bahan praktikum ramah
5
5
4
lingkungan
8
Kesesuaian prosedur praktikum dengan topik
5
5
4
praktikum
9
Kesesuaian prosedur dengan tujuan praktikum
5
5
4
10 Keakuratan penggunaan ilustrasi berupa gambar
4
3
3
11 Kesesuaian penyajian tabel
4
5
5
12 Kesesuaian penyampaian pertanyaan atau
4
4
4
permasalahan dengan tujuan praktikum
Face Validity
1
Kejelasan keterbacaan tulisan
4
5
5
2
Kejelasan tipe, ukuran (font), style tulisan
4
5
5
3
Menggunakan bahasa yang komunikatif dan efektif
4
5
4
4
Ketepatan struktur kalimat
3
5
4
5
Kebakuan istilah
3
5
4
6
Kejelasan penyampaian informasi
4
5
4
7
Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca
4
5
4
8
Kemenarikan tampilan buku pedoman praktikum
5
5
4
kimia ramah lingkungan
71
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
No
Kriteria
Pengembangan Diri Siswa
1
Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk belajar mandiri
2
Merangsang kreativitas peserta didik
3
Merangsang peserta untuk berpikir kritis
4
Kerjasama dengan kelompok
5
Meningkatkan keterampilan psikomotorik peserta
didik
Jumlah
Ahli
juga
memberikan
saran
perbaikan untuk menyempurnakan buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan di ataranya adalah (1)
melengkapi bahan yang digunakan dengan
rumus kimia, (2) memperjelas rumusan
tujuan praktikum pembentukan gas CO2, (3)
menambahkan pertanyaan pada topik
praktikum reaksi eksoterm dan endoterm.
Pendapat dan komentar yang
diberikan oleh praktisi I adalah (1)
memberikan contoh gambar molekul
senyawa polar dan nonpolar, (2) pada topik
praktikum elektrolisis baterai dapat diganti
dengan
adaptor
sehingga
tidak
menghasilkan
limbah
baterai,
(3)
menggunakan
penangas
air
pada
percobaan identifikasi ester karena alkohol
mudah terbakar, dan (4) untuk soal-soal
dalam permasalahan praktikum perlu
dikembangkan. Saran yang diberikan oleh
praktisi II adalah penambahan alat
timbangan pada topik praktikum hukum
kekekalan mass dan lebih banyak
menyajikan iustrasi gambar pada tahapan
langkah kerja pada buku pedoman
praktikum. Pendapat yang diberikan oleh
ahli dan praktisi kemudian digunakan untuk
merevisi buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan yang dikembangkan.
Data Hasil Uji Keterbacaan
Hasil
uji
coba
keterbacaan
ditemukan bahwa pada topik praktikum
pengaruh faktor luas permukaan terhadap
laju reaksi dan identifikasi sifat asam-basa
indikator alami beberapa siswa tidak
memahami istilah “digerus”. Jadi solusinya
adalah kata digerus diberi keterangan yang
lebih lengkap “digerus (dihaluskan).”
Ahli
Skor
Praktisi I Praktisi II
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
110
121
108
Selebihnya, penyajian topik praktikum yang
terdapat di buku pedoman praktikum sudah
dapat diahami oleh siswa.
Data Hasil Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan di
Laboratorium Kimia Undiksha dengan
melibatkan responden sebanyak 12 orang
siswa SMA. Angket respon terhadap buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan yang diberikan kepada siswa
mendapatkan persentase sebesar 89% dan
termasuk dalam katagori sangat baik.
PEMBAHASAN
Praktikum kimia identik dengan
penggunaan bahan-bahan kimia yang
sifatnya berbahaya. Dari analisis silabus
yang dilakukan diketahui bahwa bahanbahan kimia berbahaya sering digunakan
dalam praktikum kimia SMA di antaranya
Pb(NO3)4, H2SO4, HCl, KSCN, NaOH,
HNO3, NH3, K2Cr2O7, CuCN, AgNO3 dan
beberapa
bahan
kimia
lainnya.
Penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya
ini akan berdampak pada kesehatan
praktikan dan lingkungan.
Penggunaan bahan kimia dalam
praktikum kimia SMA dalam jangka panjang
dapat
menimbulkan
pencemaran
lingkungan yang berbahaya selain itu juga
memberikan efek buruk bagi kesehatan.
Praktikan yang menangani bahan kimia di
laboratorium harus mengetahui segala
potensi resiko yang dapat terjadi dan
mengambil langkah-langkah keselamatan
kerja dengan tepat sebelum bekerja dengan
menggunakan
bahan-bahan
kimia
berbahaya. Langkah-langkah keselamatan
kerja yang dapat dilakukan meliputi
penanganan bahan kimia, peralatan
72
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
pelindung diri yang selalu dipakai seperti
rasung tangan, masker, dan kaca mata
pelindung, serta pertimbangan terhadap
kesehatan lingkungan.
Karakteristik
buku
pedoman
praktikum yang dikembangkan adalah
penggunaan bahan kimia ramah lingkungan
sebagai bahan pengganti bahan berbahaya
dalam praktikum kimia SMA. Bahan kimia
ramah lingkungan yang dimaksud adalah
bahan-bahan yang tidak menimbulkan efek
negatif bagi kesehatan dan lingkungan
sehingga aman untuk digunakan, selain itu
kelebihan dari penggunaan bahan kimia
ramah lingkungan adalah bahan tersebut
mudah diperoleh dalam kehidupan seharihari dengan harga yang relatif lebih murah.
Salah satu contoh bahan ramah lingkungan
yang digunakan dalam praktikum kimia
ramah lingkungan adalah soda kue dan
asam cuka. Soda kue atau baking soda
memiliki rumus kimia NaHCO3. Senyawa ini
merupakan kristal berwarna putih yang
terdapat dalam bentuk serbuk. Soda kue
sering digunakan sebagai bahan untuk
mengembangkan roti. Asam cuka atau
asam asetat yang memiliki rumus kimia
CH3COOH merupakan bahan yang sangat
sering digunakan dalam masakan karena
dapat memberikan rasa masam pada
makanan dan dapat juga digunakan
sebagai pengawet makanan. Kedua bahan
ini digunakan dalam buku pedoman
praktikum kimia ramah lingkungan. Salah
satu topik praktikum yang menggunakan
bahan
tersebut
adalah
pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi. Pada
praktikum tersebut penggunaan soda kue
dan asam cuka sebagai pengganti bahan
kimia berbahaya dapat memberikan hasil
sesuai dengan tujuan praktikum yang ingin
dicapai.
Pencegahan
dan
pengurangan
limbah merupakan tujuan utama yang ingin
dicapai dari pengembangan buku pedoman
praktikum kimia ramah lingkungan ini.
Kegiatan eksperimen/percobaan dalam
mempelajari kimia sangat penting untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa
terhadap ilmu kimia. Dengan adanya
rancangan
praktikum
kimia
ramah
lingkungan, siswa dapat melaksanakan
praktikum tanpa harus menghasilkan
limbah ke lingkungan selain itu praktikum ini
juga aman bagi kesehatan praktikan karena
tidak
menggunakan
bahan-bahan
berbahaya.
Menurut Rijani (2010) kimia adalah
ilmu
yang
mencari
jawaban
atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam yang berkaitan dengan
komposisi, struktur dan sifat, perubahan,
dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab
itu, mata pelajaran kimia di SMA
mempelajari segala sesuatu tentang zat
yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat
yang
melibatkan
keterampilan
dan
penalaran. Di samping itu, mempelajari ilmu
kimia tidak dapat dipisahkan dari materi
percobaan di laboratorium.
Salah satu metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran kimia
dengan materi percobaan di laboratorium
adalah metode eksperimen. Menurut
Arindawati dan Huda (2004), metode
eksperimen
adalah
cara
penyajian
pelajaran pada siswa dengan melakukan
percobaan, mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Siswa
diberi kesempatan mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan, dan menarik kesimpulan
tentang suatu obyek, keadaan, atau proses
sesuatu.
Eggen (2012) mengatakan bahwa
dengan
kegiatan
eksperimen
atau
percobaan akan membentuk siswa menjadi
pemikir ilmiah dan memiliki pemahaman
yang lebih mendalam terhadap terhadap
konsep ilmiah. Pemikir ilmiah berarti siswa
mampu menghasilkan pertanyaan untuk
penyelidikan, mengembangkan hipotesis
yang masuk akal, merancang eksperimen
terkendali,
mengumpulkan
dan
mempresentasikan data yang tepat,
menggunakan bukti untuk mendukung
simpulan dan secara efektif menyampaikan
proses eksperimen.
Buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan yang dikembangkan
diharapkan mampu membantu siswa dalam
pembelajaran kimia mengenai materi
percobaan di laboratorium, buku pedoman
praktikum ini berfungsi sebagai informasi
dalam kegiatan praktikum serta sebagai
penuntun siswa dalam melaksanakan
73
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
praktikum. Buku ini sudah mengalami
tahapan ujicoba dan perbaikan/revisi.
Perbaikan yang dilakukan berdasarkan atas
masukan dari ahli, praktisi dari guru, dan
siswa pada tahap uji keterbacaan. Revisi
dilakukan untuk menyempurnakan produk
sehingga benar-benar mampu dan layak
digunakan dalam pembelajaran kimia.
Praktikum kimia yang tidak dapat diganti
dengan menggunakan bahan kimia ramah
lingkungan dapat ditanggulangi dengan
menggunakan teknik micro scale, artinya
pelaksanaan praktikum dilakukan dengan
skala micro dengan menggunakan sedikit
bahan-bahan kimia yang berbahaya atau
dengan konsentrasi yang kecil sehingga
dapat mengurangi limbah yang dihasilkan.
Jika, pelaksanaan praktikum kimia terpaksa
harus menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya, maka perlu mengikuti prosedur
kerja yang telah ada atau yang
direkomendasikan.
Mata pelajaran kimia diklasifikasikan
sebagai mata pelajaran yang cukup sulit
bagi kebanyakan siswa SMA/MA (Wiseman
dalam Rusmansyah, 2002). Rancangan
praktikum kimia ramah lingkungan yang
dikembangkan
dengan
menggunakan
bahan-bahan yang mudah ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari diharapkan
dapat meningkatkan minat, ketertarikan dan
motivasi siswa dalam belajar kimia.
Pembelajaran yang menyenangkan
adalah pembelajaran yang membuat siswa
tidak takut salah, ditertawakan, diremehkan,
tertekan, tetapi sebaliknya siswa berani
berbuat
dan
mencoba,
bertanya,
mengemukakan pendapat/gagasan, dan
mempertanyakan gagasan orang lain
(Salirawati, 2008). Menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dapat
dilakukan
dengan
menciptakan
pembelajaran yang relaks atau tidak
tegang,
lingkungan
yang
aman,
mengkaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan siswa, dan belajar dengan
memberikan dorongan semangat serta
motivasi.
Hasil uji coba keterbacaan buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan terdapat beberapa istilah yang
kurang dipahami oleh siswa. Jadi, dilakukan
revisi dengan menambahkan keterangan
pada istilah yang kurang dimengerti oleh
siswa. Selengkapnya keterbacaan buku
pedoman
praktikum
kimia
ramah
lingkungan sudah dapat dipahami oleh
siswa dan sesuai dengan perkembangan
peserta didik.
Hasil validasi dari praktisi yaitu guru
kimia SMA secara umum memberikan
penilaian bahwa buku pedoman praktikum
kimia ramah lingkungan yang dikembangan
sudah sangat baik. Respon positif juga
diberikan siswa saat pelaksanaan uji coba
terbatas pada praktikum kimia ramah
lingkungan. Dari pelaksanaan praktikum
diketahui bahwa siswa sangat tertarik dan
antusias dalam pelaksanaan praktikum, hal
ini dapat diketahui dari angket respon siswa
termasuk katagori sangat baik.
SIMPULAN
Karakteristik
buku
pedoman
praktikum kimia ramah lingkungan adalah
menggunakan bahan-bahan kimia ramah
lingkungan sebagai pengganti bahan kimia
berbahaya. Buku ini terdiri dari 16 topik
praktikum dengan rancangan praktikum
yang
dilengkapi dengan komponenkomponen meliputi (a) judul praktikum, (b)
tujuan praktikum, (c) dasar teori, (d) alat
dan bahan, (e) langkah kerja, (f) hasil
pengamatan,
(g)
permasalahan,
(h)
simpulan.
Hasil validasi dari ahli dan praktisi
termasuk dalam katagori sangat baik
terhadap buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan. Siswa juga memberikan
pendapat sangat baik pada buku pedoman
praktikum kimia ramah lingkungan yang
dikembangkan.
SARAN
Penelitian
ini
baru
dilakukan
samapai tahap uji coba terbatas sehingga
penulis mengharapkan peneliti lain dapat
melanjutkan penelitian ini sampai tahap
akhir untuk menghasilkan buku pedoman
praktikum kimia SMA ramah lingkungan
yang layak diditribusikan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. (2005). Metodelogi Penenlitian
Pendidikan.
Singaraja:
Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Negeri
74
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
Arindawati, A., & Huda, H.(2004). Beberapa
Alternatif Pembelajaran di Sekolah
Dasar.
Malang:
Bayu-media
Publishing.
Damanhuri, E. (2010). Pengelolaan Bahan
Berbahaya Beracun (B3). Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
Eggen, P., & Kauchak, D. (2012). Strategi
dan model pembelajran mengajar
konten dan keterampilan berpikir.
Jakarta: PT indeks.
EPA. (2013). Green Chemistry. Diakses 30
November
2013,
dari
http://www.epa.gov/greenchemistry/
Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg. W.R., (2003).
Educational
Research
an
introduction Seven Edition. New
York: Pearson Education, Inc.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun
2001:
Pengelolaan
Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Ravichandran, S. (2011). Green Chemistry
for Sustainable Development. Asian
Journal
of
Biochemical
and
Pharmaceutical Research 1(2), 129135.
Rijani, E. W. (2010). Implementasi Metode
Latihan
Berjenjang
Untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa
Menyelesaikan Soal-soal Hitungan
Pada Materi Stoikiometri Di SMA. EJurnal Dinas Pendidikan Kota
Surabaya 1, 1-6.
Salirawati, D. (2008). Metode Pembelajaran
Inovatif sebagai Magnet Belajar.
Disajikan pada Lokakarya Metode
Pembelajaran Inovatif dan Sistem
Penilaiannya,
Program
Hibah
Kompetisi (PHK) A-2 Jurdik Kimia
FMIPA UNY tanggal 24 Oktober
2008.
Santoso, J. S. (2008). Kimia Hijau Sebagai
Pilar Utama Pembangunan Lestari.
Disajikan pada Pidato Pengukuhan
Jabatan Guru Besar dalam Ilmu
Kimia
yang
diselenggarakan
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan
Alam
Universitas
Gadjah Mada tanggal 1 Juli 2008.
Stone, R. (2013). Cara-cara Terbaik Untuk
Mengajar Sains Yang Dilakukan
Oleh
Guru-guru
Peraih
Penghargaan. Jakarta: PT Indeks.
Trianto.
(2007).
Model–Model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi
Pustaka.
Undang-undang Nomor 32 tahun 2009:
Perlindnungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Wardencki, W., Curylo, J., & Namisenik, J.
(2005). Green Chemistry-Current
and Future Issues. Journal of
Environmental Studies 14(4), 389395.
Rumansyah, & Yudha, I. (2002). Penerapan
Metode Latihan Berstruktur dalam
Meningkatkan Pemahaman Siswa
terhadap Konsep Persamaan Kimia,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
35, 172.
75
Download